Takluknya Keke dan Ella I
Rumah Keke
Sebulan sudah sejak Keke dan Ella menjadi pelampiasan nafsu sex Pardi. Selama itu pula pria itu menikmati tubuh kedua gadis muda cantik itu sesuka dirinya. Sudah di banyak tempat Pardi mengentoti tubuh Keke dan Ella. Pria paruh baya itu tanpa ampun membuat kedua gadis cantik itu terus menikmati batang kontolnya yang besar.
“Pak, ugrhhh....” Panggil Keke dengan suara desahan yang sanggat menggoda. Gadis yang matanya sudah merem melek itu sedang dalam keadaan posisi terlentang dengan Pardi yang sedang menyodok lobang memeknya dengan batang kontol.
Di sebuah ruangan yang seharusnya menjadi tempat istirahat Keke, kini Pardi sedang menggenjot lobang memek gadis berusia 21 tahun itu dengan tempo genjotan yang sangat pelan. Dengan senyum jahatnya Pardi mempermainkan nafsu birahi Keke.
“Kenapa, Sayang?” tanya Pardi masih dengan menggoyangkan pinggulnya dengan perlahan.
“Ahhh ... Pak, tolong yang cepet. Ugrhhh....” Pinta Keke sambil menggoyangkan pinggulnya, berharap batang kontol Pardi melesat masuk ke dalam lobang memeknya yang sudah haus akan kenikmatan.
Keke saat ini telah jatuh ke dalam permainan Pardi. Gadis yang mempunyai ukuran payudara 36B itu sudah menyerahkan tubuhnya kepada pria yang telah mengambil keperawanannya.
“Kayak gini,” ucap Pardi lalu mengentakkan batang kontolnya dengan sekeras mungkin.
Keke melenguh saat merasakan batang kontol itu melesak hingga ke dalam rahimnya. “Ugrhhh....”
“Hehehe....” Pardi terkekeh ketika melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh gadis cantik itu
“Ougrhhh ... kek gitu, Pak. Ahhh ... kek gitu, yang kenceng sodok memek Keke, yang keras genjotnya. Ougrhhh....” Keke sambil masih menggoyangkan pinggulnya, mencari rasa nikmat yang dia cari dari batang kontol Pardi itu.
“Mohon dong! Jadi lonte Bapak yang binal!” perintah Pardi dengan senyum mesumnya.
Keke yang mungkin sudah dilanda nafsu birahinya lalu mengikuti perintah Pardi. “Ahhh ... Pak! Shhh … Keke mohon entot memek lonte ini! Ugrhhh ... sodok yang keras memek perek Keke! Ahhh ... ahhh ... ahhh ... Pak, memek Keke gatel banget. Ougrhhh ... Keke mau kontol, Keke mau kontol, keke mau kontol, Pak. ANJING!” Keke mengakhiri ucapannya dengan menghardik. Gadis cantik itu sudah tidak tahan dengan rasa gatal dan geli di dalam lobang memeknya yang ingin digaruk dengan batang kontol besar milik Pardi.
PLAK!
“Dasar lonte, kamu mau ngentot gini. Kamu mau ngentot gini kan, PEREK!” teriak Pardi dengan mengentakkan batang kontolnya dengan keras di lobang memek Keke sambil pria itu menampar pipi gadis cantik itu dengan keras.
“Ugrhhh ... iya, Pak. Ahhh ... kek gitu. Shhh ... terus Pak, entot terus lonte, Bapak! Ahhh ... ahhh ... ahhh ... nikmat banget, NGENTOT!” Keke berteriak dengan menikmati setiap sodokan batang kontol Pardi di lobang memeknya. Gesekkan bendar keras itu ternyata bisa menggaruk-garuk dinding vaginanya yang terasa sangat gatal.
PLAK … PLAK … PLAK….
“Lonte, kamu lonte, dasar lonte!” umpat Pardi sambil menyodok dan menampar pantat putih Keke.
Keke bukannya merasakan sakit, malah merasakan nikmat berlebih setiap kali pria paruh baya itu menampar pantat semoknya.
“Ahhh ... terus entot lonte, Pak. Ughhh ... entot, entot memek pelacur, Bapak. Ahhh ... nikmat banget ngentot. Ahhh ... pukul terus pantat Keke. P-pa-k-hhh ... nikmat b-a-an-gethhh....” ucap Keke dengan terbata-bata. Gadis cantik itu sudah terbuai dengan permainan Pardi. Mata Keke merem melek dengan setiap sodokan batang kontol pria paruh baya itu yang ada di dalam lobang memeknya. Tubuh gadis berusia 21 tahun itu juga sedikit bergetar karena rasa nikmat dari persetubuhan yang dilakukannya.
Pardi lalu mengganti posisi tubuh Keke menjadi doggystyle. Dia langsung menyodok lobang memek Keke dengan sekali entakkan. Pria paruh baya itu hanyut dalam perzinahan yang dilakukannya dengan gadis yang seharusnya menjadi anaknya.
Keke pun sama seperti Pardi, gadis cantik itu larut dalam persetubuhan yang mungkin tidak pernah dibayangkannya dirinya. Keke kini telah tunduk dan memberikan tubuhnya seutuhnya pada pria yang umurnya sama seperti kedua orang tuanya.
Lama, lama kedua orang yang sudah dimabuk oleh kenikmatan duniawi itu mencari kepuasan sex-nya. Pardi tanpa letih terus menyodok lobang memek Keke dengan ganasnya.
Keke pun tak kalah liarnya mengimbangi permainan Pardi yang ganas. Gadis dengan rambut panjang itu berteriak, mengumpat, dan terus menggila dengan kenikmatan yang dirasakannya. Entah sudah berapa kali gadis cantik itu mendapatkan orgasmenya. Namun tidak ada rasa letih yang dirasakan Keke, melainkan rasa nikmat yang terus menerus mendatangi dirinya.
Lima menit kemudian Pardi merasa akan menyemburkan lahar panasnya. Pria paruh baya itu menjambak rambut Keke dan menyodok lobang memek Keke dengan kasarnya.
PLOK … PLOK … PLOK….
“OUGRHHH ... KEKE, NIKMAT MEMEK LONTEMU. AHHH ... NGENTOT ANAK KULIAHAN MEMANG NIKMATGRHHH. UGRHHH ... NGENTOT NIH MEMEK, NGENTOT NIH MEMEK PEREK. AHHH ... AKU HAMIILIN KAMU, AKU HAMILIN KAMU. AHHH ... PEJU KELUAR. AHHH ... KELUAR, AHHH ... KELUAR, NGENTOTGRHHH....” Pardi berteriak berbarengan dengan pejunya yang menyembur di dalam lobang memek Keke. Pria paruh baya itu menjambak rambut Keke hingga kepala gadis cantik itu menengadah dan ekspresi wajahnya sangat lah binal serta menggoda.
“AHHH ... PAK, AKU JUGA KELUAR. AHHH ... LONTE BAPAK KELUAR. UGRHHH ... NGENTOT, NGENTOT, NGENTOT. OUGHHH ... PAK, PAK, LONTE KELUAR, LONTE KELUAR, LONTE KELUAR. AGRHHH ... ANJING, PAKHHH....” Keke pun ikut mendapatkan puncak kenikmatannya berbarengan dengan Pardi yang menyemburkan cairan putih kentalnya. Gadis berusia 21 tahun itu merasa bagaikan terbang hingga langit ke tujuh. Rasa nikmat yang dirasakannya saat peju Pardi menyembur di dalam rahimnya tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Mata Keke memutih dan mulutnya menganga dengan lidah menjulur keluar karena klimaks yang didapatkannya. Badan gadis cantik itu bergetar hebat hingga tidak mampu lagi menumpu tubuhnya. Keke ambruk dengan Pardi yang menimpanya.
*******
Rumah Keke
Di sudut ruangan terlihat Ella dengan tubuh terikat menyaksikan persetubuhan yang dahsyat itu antara Keke dan Pardi. Mata gadis cantik itu tidak lepas dari pergumulan kedua orang yang bagaikan bumi dan langit. Keke dengan kulit putih mulus bersihnya dengan disetubuhi oleh pria paruh baya yang bentuk tubuhnya tidak terlalu bagus.
Ella tidak dapat berkata-kata apa karena mulutnya dilakban oleh Pardi. Kaki gadis cantik itu terikat mengangkang, memperlihatkan vaginanya yang mulus bersih tanpa bulu. Dari sela-sela vagina teman Keke itu juga sudah mengalir sedikit cairan putih bening hingga turun ke pangkal pahanya.
Ella sejak tadi melihat temannya yang sedang disetubuhi oleh Pardi. Namun, entah kenapa dia yang harusnya merasa jijik dan malu melihat hal itu malah entah kenapa dia merasakan hal yang tidak pernah dirasakannya. Gadis cantik itu ingin merasakan juga apa yang dirasakan oleh temannya. Tetapi, Ella tidak dapat berbuat apa-apa karena tubuhnya yang tidak dapat bergerak bebas.
Pardi yang sudah memulihkan tenaganya kemudian memasukkan kembali batang kontolnya ke dalam lobang memek Keke yang telah sangat becek. Pria paruh baya itu kemudian mengangkat tubuh gadis cantik itu. Dadanya yang sedikit berbulu berimpitan dengan payudara Keke yang berukuran 36 B. Tangan Keke spontan melingkar dengan alaminya di leher Pardi ketika tubuhnya diangkat oleh pria paruh baya itu.
Bersambung….
Bagi kalian yang menyukai cerita karya tulisanku, bisa mendukungku agar tetap semangat dalam menulis dan berkarya dengan cara memberikan love pada ceritaku serta mem-follow akun penanaku. :)
Apabila kalian sudah tidak sabar untuk membaca kelanjutan ceritanya, kalian bisa membacanya langsung di Karyakarsa milik aku.
ns 15.158.61.8da2