Permohonan Ella
Rumah Keke
“PAK, ELLA INGIN JADI LONTE BAPAK!” teriak Ella dengan beraninya tanpa memikirkan konsekuensi dari ucapannya itu. Rasa sange di tubuhnya sudah membuat kewarasannya menghilang dan mengikuti nafsu birahinya saja.
Mendengar perkataan yang keluar dari mulut manis Ella, membuat tenaga Pardi bangkit kembali. Namun, kali ini pria paruh baya itu ingin memainkan nafsu syahwat Ella, sama seperti sebelumnya saat dia mempermainkan rasa sange Keke.
Pardi tidak langsung serta merta mengikuti permintaan Ella. Melainkan dia ingin memainkan hasrat gadis cantik itu yang sedari tadi terlihat telah dia pendam. Pria yang merupakan pimpinan dari pemerkosa Keke dan Ella itu tersenyum menyeringai sambil melihat tubuh gadis yang sebentar lagi akan dinikmatinya.
Pardi mengangkat tubuh Keke yang sudah tidak berdaya, dia jatuhkan tubuh gadis semok itu di kasur empuk yang ada di kamar itu. Dia telentangkan tubuh Keke yang sedikit bergetar dengan kepala menghadap Ella.
Pardi kangkangkan selangkangan Keke dengan lebarnya dan dia pegang kedua ujung kaki gadis cantik itu. Sekali entakkan, batang kontol pria paruh baya itu langsung masuk kembali ke dalam liang kewanitaan Keke.
“SSSHHHHH....” Keke mendesis pelan dengan tubuh yang masih menggelinjang. Orgasme yang didapatkannya tadi saja belum hilang. Namun, sekarang lagi-lagi pria yang umurnya sama seperti ayahnya itu kembali memasukkan batang kontolnya ke dalam lobang memeknya.
Keke yang sudah tidak mempunyai tenaga untuk melawan, hanya bisa pasrah dan menikmati setiap sodokan batang kontol yang diterima di dalam liang kewanitaannya. Otot-otot vagina Keke otomatis berkontraksi mengikuti keluar masuknya alat kelamin Pardi. Gadis cantik itu dengan kepala terbalik melihat ke arah Ella yang tubuhnya sedang menggeliat seperti cacing kepanasan.
Keke menjulurkan lidahnya, gadis cantik itu mengikuti apa yang rasa sange di tubuhnya katakan. Dia mengejek Ella yang mungkin sekarang sudah tidak dapat menahan rasa sangenya lagi karena melihat dia sedang menikmati batang kontol pria yang memperkosanya.
“Ahhh ... ahhh ... ahhh....” Keke mendesah nikmat dengan menunjukkan wajah nikmatnya kepada Ella saat Pardi menggenjot lobang memek dengan batang kontolnya yang besar dan berurat.
“Non Ella, nikmat banget memek Non Keke. Ughhh ... sempit banget memek lonte,” ejek Pardi memandang Ella sambil tetap menikmati tubuh Keke.
“U-g-h-hh ... te-r-us, P-a-ak. Ughhh ... ahhh ... shhh … entot terus memek Keke. Ahhh … ahhh … ahhh … kontolnya enak. Ahhh … kontolnya sodok memek Keke. Ugrhhh….” Keke mendesah terbata-bata karena energi di tubuhnya belum pulih sepenuhnya. Tetapi, entah kenapa gadis cantik itu merasakan nikmat di level berbeda saat melihat temannya yang tidak berdaya malah melihat dirinya yang sedang diperkosa oleh Pardi.
Mungkin karena bisikan Pardi sebelumnya yang membuat Keke menjadi begitu liar seperti sekarang. Gadis cantik itu sudah tidak menahan lagi rasa sangenya. Dia mengerang, mendesah, dan menjerit, mengekspresikan apa yang dirasakannya.
Ella yang merasa Pardi sungguh tidak adil terhadap dirinya, mulai memohon untuk disetubuhi. Teman dari Keke itu seperti sudah lupa kalau sebelumnya dia merasa jijik bahkan tidak ingin Pardi menyentuh tubuhnya.
“Pak, Ella mau dientot juga. Shhh … Ella mau kayak Kekek, Pak. Shhh … Pak entot memek juga. Shhh … gatel banget memek Ella,” ucap Ella pelan dengan mata sayunya yang memperlihatkan betapa sangenya gadis cantik itu. Tubuhnya menggeliat, masih mencoba melepaskan diri dari ikatan yang ada di tubuhnya.
Pardi hanya tersenyum mesum mendengar ucapan yang keluar dari mulut Ella. Dia merasa telah menaklukkan gadis cantik itu sepenuhnya dan siap untuk menikmati tubuh daun muda tersebut.
“Kalo Non Ella mau dientot, Non Ella harus jadi budak sex Bapak,” ucap Pardi dengan tampang mesumnya dan senyum seringainya.
“OUGRHHH ... UGRHHH ... AGRHHH....” Keke hanya bisa mendesah saat mendengar pembicaraan Pardi dan Ella. Dia tidak peduli meskipun temannya menjadi budak sex Pardi, yang ada dalam pikiran gadis cantik itu hanya lah kontol, kontol, dan kontol.
Ella yang mendengar desahan temannya dan memang sudah dikendalikan oleh hawa nafsunya menjawab perkataan Pardi dengan berteriak, “MAU, PAK. SHHH … ELLA MAU JADI BUDAK SEX, BAPAK. SHHH … ELLA MAU JADI LONTE, BAPAK. SHHH … ENTOT MEMEK ELLA SEKARANG, PAK. AGRHHH … GATELGRHHH….”
HEHEHE....
Pardi terkekeh, pria paruh baya itu menggenjot lobang memek Keke dengan tempo yang sangat kencang karena merasakan liang kewanitaan gadis yang sedang disetubuhinya bergetar. Pria yang umurnya sudah lebih dari 50 tahun itu dengan ganasnya memegang pinggul Keke. Pardi mencengkeram pinggul gadis cantik itu dengan kasarnya sambil terus menyodok lobang memek Keke dengan batang kontolnya secara keras dan kuat.
“OUGRHHH ... SHHH ... AGRHHH ... UGRHHH ... OUGRHHH ... LO-N-T-T-TE KE-E-E-LU-A-A-ARRRGRHHH....” Dengan sisa-sisa tenaga yang ada di dalam tubuh Keke, gadis berumur 21 tahun itu berteriak karena mendapatkan puncak kenikmatannya. Keke melolong keras seperti binatang saat badai orgasme itu menghampiri dirinya. Dia bahkan tanpa sadar menjulurkan lidahnya dan matanya memutih. Ekspresi kenikmatan yang dirasakan oleh teman Ella itu benar-benar sangat lah binal dan membuat Pardi semakin merasa beruntung saja bisa mengentot Keke.
Setelah membuat Keke tidak berdaya kembali, Pardi melepaskan batang kontolnya dari lobang memek gadis yang dientotnya. Pria paruh baya itu kemudian berpindah ke tempat Ella yang sedang dalam keadaan terikat.
“Shhh … iya, Pak! Shhh … sini! Shhh … entot memek Ella! Shhh … gatel banget memek budak sex, Bapak! Ugrhhh….” Ella memohon saat melihat Pardi mendekatinya, gadis cantik itu berubah menjadi sangat liar dan meminta lobang memeknya yang baru saja kehilangan keperawanannya itu untuk dientot secara brutal oleh Pardi. Meskipun tubuhnya tidak dapat bergerak bebas, namun teman Keke tersebut tetap menggoyangkan pinggulnya, memperlihatkan liang kewanitaannya yang telah becek karena haus akan batang kontol.
Pardi sampai di depan tubuh Ella, pria paruh baya itu langsung menampar memek Ella dengan keras. “PLAK!”
“AWWW....!” teriak Ella saat tangan kasar Pardi mendarat di permukaan memeknya.
“Non Ella mau ngentot, Kan? Nih entot!” teriak Pardi langsung melesakkan batang kontolnya ke dalam lobang memek Ella yang telah sangat becek.
“OUGRHHH … PAKGRHHH … NGENTOTGRHHH….” Ella mengerang dengan kepalanya menengadah. Entah kenapa dari rasa sakit yang dirasakannya itu berubah menjadi kenikmatan saat lobang memeknya yang sempit itu menyeruak lebar karena benda keras yang bersarang di dalam sana.
Pardi dengan beringasnya menggenjot lobang memek Ella. Dia mencengkeram pinggul gadis cantik itu sambil menggoyangkan pinggulnya. Suara decitan dari kursi di mana tempat Ella sedang terikat sangat terdengar jelas. Tetapi itu tidak malah membuat gencaran batang kontol Pardi di lobang memek Ella terhenti. Malah, pria paruh baya itu menggila. Dia bahkan mencekik dan menampar wajah Ella dengan kasarnya.
“P-A-K-G-RHHHHH ... U-U-GRH-HHH....” Ella dengan mata memutih berkata terbata-bata saat Pardi mencekik lehernya. Rasa ketika sulit untuk bernafas dan lobang memeknya itu sedang digenjot dengan batang kontol, membuat pleasure yang diterima oleh teman Keke itu menjadi sangat lah berlebih. Apalagi pria paruh baya yang sedang mengentotnya itu mengentak-entakkan pinggulnya secara keras dan kasar.
Ella bukannya merasa sakit, namun dia begitu senang dengan perlakuan kasar Pardi. Dengan spontan gadis cantik itu seperti menggoyangkan tubuh bagian bawahnya, mengikuti ke mana batang kontol Pardi mengentot lobang memeknya.
“DASAR, LONTE BABI! PEREK ANJING! KAMU BUDAK SEX BAPAK, NON ELLA!” teriak Pardi sambil menampar-nampar wajah Ella dengan kasar. Tubuh gadis yang sedang dinikmati pria paruh baya itu tidak dapat melawan, hanya menikmati setiap perlakuan kasar Pardi karena ikatan di tubuh gadis cantik itu tidak dilepas oleh orang yang sedang mengentotnya.
Bersambung….
Bagi kalian yang menyukai cerita karya tulisanku, bisa mendukungku agar tetap semangat dalam menulis dan berkarya dengan cara memberikan love pada ceritaku serta mem-follow akun penanaku. :)
Apabila kalian sudah tidak sabar untuk membaca kelanjutan ceritanya, kalian bisa membacanya langsung di Karyakarsa milik aku.
ns 15.158.61.6da2