Ella
Rumah Keke
Mamang yang bertubuh pendek dan tampak agak seram mempersiapkan senjatanya untuk menyiksa tubuh Keke dengan kenikmatan. Pria itu mengambil sebuah jepit buaya dan jepit tersebut dirangkai ke sebuah kotak yang teraliri listrik.
Mamang menyentuhkan ujung jepitan buaya itu ke kulit Keke yang mulus tanpa cacat sama sekali. Sebelum menjepitkan jepitan buaya itu pada kedua puting gadis cantik itu. Pria itu terlebih dahulu memastikan kalau puting payudara Keke dalam keadaan cukup tegang dan bisa dijepit dengan senjata miliknya itu.
Mamang lalu dengan tangan nakalnya itu memilin-milin puting payudara Keke yang berwarna merah muda. Pria dengan tubuh pendek itu juga sesekali menghisap dan menjilat puting payudara Keke hingga menegang dengan keras.
“Shhh ... Pak. Ougrhhh ... geli tahu, Pak. Agrhhh ... Bapak, stop! Shhh ... geli, Pak. Ahhh ... ahhh ... ahhh ... berhenti!” teriak Keke yang tubuhnya kegelian karena rangsangan Mamang pada kedua payudaranya.
Sekitar 5 menit saja Mamang memainkan puting payudara Keke sampai menegang sempurna. Hingga akhirnya pria itu dengan perlahan-lahan menjepitkan jepitan buaya itu ke salah satu puting payudara gadis cantik itu yang berwarna merah muda menggoda.
“Agrhhh ... Pak, SAKITGRHH!” ringis Keke dengan wajahnya mengernyit karena puting payudaranya yang sebelah kanan itu dijepit dengan jepitan buaya Mamang.
Keke dapat merasakan dengan jelas bagaimana besi yang dingin itu menggigit puting payudara sebelah kanannya. Gadis cantik itu merasa sakit sekaligus merasakan hal aneh dari rangsangan baru yang diterimanya itu.
“Bapakgrhhh ... lepas, Pak. Tolong lepasin! Tetek Keke sakit banget. Agrhhh ... ampun, Pak. Keke minta ampun!” teriak Keke yang benar-benar tidak bisa menahan rasa sakitnya itu.
Mamang tidak tinggal diam melihat Keke yang sedang menahan rasa sakitnya itu. Dengan cepat pria itu kemudian menjepit puting payudara Keke yang sebelah kiri dengan jepitan buaya lainnya.
“BAPAKGRHHH ... STOP, STOP, STOP! AHHH ... PAK, SAKITGRHHH! BAPAK, AMPUN! TETEK KEKE, TETEK KEKE SAKIT BANGET, PAK! AMPUN, LEPASIN PAK! AGRHHH....” Keke berteriak sejadi-jadinya. Gadis cantik itu mencoba menggerakkan tubuhnya yang masih terikat. Namun ketika dia baru bergerak sedikit saja, rasa sakit itu terasa menjadi berkali-kali lipat.
“Hehehe ... Non Keke kelihatan cantik banget kalau gini. Nangis dong, Non. Nangis aja biar saya tambah siksa Non Keke,” ucap Mamang yang mempunyai fetish aneh itu.
Mamang lalu melanjutkan siksaan kenikmatan pada tubuh Keke dengan jari-jari tangannya itu menelusuri tubuh gadis cantik itu hingga berada di area selangkangannya. Pria itu dengan cekatannya membuka lobang memek Keke hingga terlihat lendir-lendir kenikmatan yang terdapat di dinding-dinding vagina gadis cantik itu.
“Pak, tolong lepasin! Agrhhh ... sakit, Pak. Shhh ... sakit banget tetek Keke.” Keke terus saja memohon pada Mamang agar kedua jepitan buaya yang ada di puting payudaranya itu dilepaskan.
Mamang tentu saja tidak mendengarkan apa yang Keke teriakkan. Malah pria itu terkesima melihat bentuk lobang memek Keke yang begitu indah dan menggairahkan.
Mamang sempat terdiam sejenak sebelum melanjutkan aksi cabulnya dengan menggesekkan jari-jarinya itu di klitoris Keke.
“Ahhh ... Bapak. Ougrhhh ... Pak. Ahhh ... ahhh ... ahhh ... lepasin, tolong lepasin! Ugrhhh ... Pak!” Keke merasa rasa sakitnya itu bercampur dengan rasa nikmat karena Mamang dengan pintar memainkan klitoris Keke hingga gadis cantik itu menjadi kelojotan.
“Hehehe....” Mamang terkekeh dengan beberapa saat kemudian dia mengambil vibrator yang sempat dimainkan di lobang memek Keke hingga benda tersebut kembali bermain-main di area selangkangan gadis cantik itu.
“Agrhhh ... gila, gila, gila, Pakgrhhh ... ougrhhh ... egrhhh ... Bapak, AMPUN! Ugrhhh ... Pak, stop! Agrhhh....” Keke berteriak dengan di ujung vaginanya itu ada sesuatu yang akan meledak. Namun setiap kali gadis cantik itu akan mencapai puncak kenikmatannya, pasti ada arus listrik kuat yang mengalir sampai ke kedua puting payudaranya. Hal itu malah membuat Keke merasakan kesakitan dan tidak menjadi mendapatkan klimaksnya.
Siksaan kenikmatan pada tubuh Keke itu terus berlanjut sampai Mamang pun menambahkan voltase yang mengalir ke tubuh gadis cantik itu.
Keke hanya bisa berteriak-teriak menggila sambil tubuhnya mengejang dengan sangat kuatnya. Birahi gadis muda itu benar-benar dipermainkan oleh Mamang. Sehingga dia merasakan sakit sekaligus nikmat yang membuatnya setengah gila.
“Ougrhhh ... Ampun, Pak! Agrhhh ... sudah cukup! Ampun, tetek Keke sakit. Agrhhh .... Bapak, stop! Ugrhhh ... berhenti, Pak. Owhhh ... memek Keke gatel juga. Jangan digituin. Shhh ... Bapak. Agrhhh ... jangan digituin lagi. Shhh....” Keke memohon-mohon dengan matanya merem melek.
Mamang tidak mendengarkan setiap perkataan Keke. Dia terus bertindak sesuka hatinya dengan menyiksa kenikmatan yang dirasakan gadis cantik itu.
Malam itu menjadi malam terpanjang dalam hidup Keke. Dia terus disiksa tanpa henti oleh para pria pemerkosanya. Gadis cantik itu sampai tidak tahu lagi apa yang terjadi pada dirinya. Dia hanya tahu kalau malam itu telah kehilangan keperawanannya dan mendapatkan pembelajaran baru bawah mengentot sangat lah nikmat.
Sejak malam itu juga Keke menjadi budak sex ke 5 pria itu. Dia sangat menjadi candu dengan batang kontol dan mudah terangsang dengan apa pun yang menyentuh kulit tubuhnya.
Pardi yang merupakan otak komplotan pemerkosa Keke juga mengancam gadis cantik itu untuk tidak bertindak macam-macam. Hingga para pria itu berhasil menjadikan Keke budak pemuas nafsu mereka. Setiap ada kesempatan ketika orang tua Keke tidak berada di rumah, setiap kali itu pula para pria itu bisa secara bersama-sama atau seorang diri menikmati tubuh indah gadis cantik itu.
Pardi juga memberikan beberapa peraturan pada Keke yang notabenenya sebagai budak ke 5 pria itu. Gadis cantik itu sama sekali tidak boleh memakai sehelai benang pun di tubuhnya dan siap kapan saja melayani nafsu sex mereka.
*******
Rumah Keke
Siang itu tiba-tiba saja bel rumah Keke berbunyi. Pardi dan kawan-kawannya sempat panik sebelum mereka mengetahui kalau orang yang membunyikan bel itu adalah seorang gadis cantik dengan penampilan yang menggoda.
Keke saat itu masih dalam kondisi terikat dan telanjang di atas kasurnya karena gadis cantik itu masih kelelahan setelah siksaan kenikmatan bertubi-tubi yang dirasakannya dan harus melayani nafsu binatang para pria pemerkosanya.
Pardi yang melihat kesempatan membuat otak mesum pria jahat itu bergerak dengan begitu cepat.
“Mau cari siapa, Mbak?” tanya Pardi setelah membukakan pintu rumah Keke dan tepat berada di depan gadis cantik yang berdiri di depannya.
“Keke ada di rumah, Pak?” tanya gadis tersebut tanpa tahu apa yang sudah terjadi pada temannya.
“Ohhh ... cari Non Keke, ya. Dengan Mbak siapa ini?”
“Saya Ella, Pak. Saya teman sekampusnya Keke. Tumben Keke gak ke kampus tadi, HP-nya juga saya hubungi gak bisa. Makanya saya ke sini.”
“Ohhh ... iya, Mbak. Non Kekenya lagi sakit dan ada di kamar. Masuk aja, Mbak,” ucap Pardi mempersilahkan Ella masuk dengan senyum tipis di wajahnya.
Bersambung….
Bagi kalian yang menyukai cerita karya tulisanku, bisa mendukungku agar tetap semangat dalam menulis dan berkarya dengan cara memberikan love pada ceritaku serta mem-follow akun penanaku. :)
Apabila kalian sudah tidak sabar untuk membaca kelanjutan ceritanya, kalian bisa membacanya langsung di Karyakarsa milik aku.
ns 15.158.61.6da2