Rasa Sange Ella
Rumah Keke
Pardi dengan gagahnya berjalan perlahan sambil menggenjot lobang memek Keke dengan batang kontolnya sampai ke sudut ruangan di mana tempat Ella berada.
"Ougrhhh ... ougrhhh ... ougrhhh...." Keke hanya bisa mendesah nikmat dan berpegangan pada tubuh Pardi agar dirinya tidak terjatuh. Gadis cantik itu benar-benar sudah hanyut ke dalam birahi yang tidak dapat dibendungnya.
PLOK ... PLOK ... PLOK....
Suara dari tumbukkan selangkangan Pardi dan Keke sangat terdengar jelas di telinga Ella. Gadis cantik itu memalingkan wajahnya, berusaha untuk tidak melihat perbuatan mesum yang sedang dilakukan oleh sahabatnya dan Pardi.
Meskipun Ella sangat ingin merasakan apa yang dirasakan oleh Keke, namun dia masih tidak ingin mengakui hal itu. Akal sehatnya masih dapat menilai kalau perbuatan yang dilakukan oleh sahabatnya itu salah. Namun tubuh gadis cantik itu berkata lain dan tidak bisa diajak berkompromi karena rasa sangenya. Dari area selangkangan gadis cantik itu mengalir cairan cinta yang begitu banyaknya tanpa dia sadari.
"Sayang, teman kamu sekarang keenakan dientot. Shhh ... kamu gak mau dientot juga kayak Keke, Non Ella?" tanya Pardi mengejek Ella sambil pria itu memperlihatkan liang kewanitaan Keke yang sedang dientotnya dan sudah memuncrat-muncratkan air hingga terpercik ke tubuh gadis cantik itu.
"Hmmphhh ... mphhh ... mphhh...." Ella bergumam karena mulutnya yang masih tertutup lakban. Meskipun matanya ingin berpaling dari tontonan gila itu, tetapi entah kenapa pandangan gadis cantik itu tidak bisa lepas dari batang kontol Pardi yang sedang keluar masuk lobang memek Keke.
HEHEHE....
Melihat Ella yang bergumam tidak jelas, Pardi terkekeh karena lupa melepas lakban di mulut gadis cantik itu. Saking nikmatnya mengentot lobang memek Keke, pria paruh baya itu sampai lupa kalau sekarang Ella sedang tidak dapat menggerakkan tubuhnya.
"Non Ella, mau dientot juga, gak?" tanya Pardi dengan nada mengejek dan meremas-remas payudara Keke dengan keras.
"Egrhhh ... Pakgrhhh ... ougrhhh...."
"Gak, Pak! Tolong lepasin saya! Saya gak mau!" tolak Ella dengan sedikit berteriak namun matanya sesekali melirik ke arah Keke yang sedang dientot oleh Pardi.
Mendengar jawaban Ella, Pardi bukannya marah malah tersenyum mesum. Pria itu menjatuhkan tubuh gadis yang dientotnya hingga menungging dan berpegangan pada kursi di mana Ella masih dalam keadaan terikat.
Pardi tersenyum penuh arti. Kemudian pria itu membisikkan sesuatu ke telinga Keke dan dia mulai menggenjot lobang memek Keke dengan tempo yang sangat kencang serta keras. Saat itu terjadi, terdengar entakkan pertemuan antara dua kulit manusia yang begitu sensual di ruangan itu.
Keke pun bersikap melepaskan sesuatu yang sejak tadi ada yang menahannya. Gadis cantik itu berubah menjadi kuda binal di atas tunggangan batang kontol Pardi di lobang memeknya.
"Ougrhhh ... Ella, ngentot sama Pak Pardi enak banget. Ahhh ... ahhh ... ahhh ... kontol Pak Pardi besar banget, El. Ugrhhh ... ngentot sangat nikmat, Sayang. Ougrhhh ... aku lonte Pak Pardi. Aku sudah jadi lonte Pak Pardi, Ella. Shhh ... shhh ... shhh ... entot terus, Pak! Ahhh ... ahhh ... ahhh ... sodok terus memek perek Keke!" ucap Keke yang sudah dimabuk oleh nafsu birahinya. Gadis berusia 21 tahun itu meresapi setiap sodokan batang kontol Pardi yang sedang mengaduk-aduk lobang memeknya dengan gila.
Ella sungguh tidak percaya dengan apa yang didengar dan dilihatnya. Gadis cantik itu tidak menyangka kalau temannya itu sampai mengeluarkan kata-kata kotor seperti itu. Bahkan Keke yang dia kenal selama ini adalah gadis yang baik, namun sekarang seperti sudah tidak dikenalinya lagi dan menjadi wanita yang gila akan kontol.
"Apakah seenak itu ngentot, Ke?" tanya Ella dalam hatinya sambil menggigit bibir bawahnya dan tatapan sayunya itu memandang tubuh sahabatnya.
PLAK ... PLAK ... PLAK....
"Dasar Lonte! Shhh ... dasar Perek! Nih, liat teman kamu sudah jadi pelacur Bapak!" ejek Pardi masih dengan menggoyangkan pinggulnya. Pria paruh baya itu juga menampar-nampar pantat semok Keke yang telah memerah.
Pardi terus saja mengentot Keke di depan temannya yang tidak dapat bergerak bebas itu. Pria yang sudah berumur lebih dari 50 tahun itu dengan liarnya menggenjot serta mengumpat kotor hingga membuat Keke terjatuh dalam permainan gila Pardi.
"Ahhh ... NGENTOT! Ugrhhh ... Ella. Shhh ... nikmat banget ngentot. Ougrhhh ... aku perek, aku pelacur, entot terus memek lonte, Pak! Ugrhhh ... ugrhhh ... ugrhhh...." Keke mengumpat kotor sambil menatap ke arah Ella dengan mata sayunya. "Ahhh ... Ella, nikmat banget ini kontol. Shhh ... shhh .. shhh ... kontol Pak Pardi ngentot sampai rahimku, Ella. Agrhhh ... ayo ngentot, ayo ngentot, ayo ngentot, Ella! NIKMATGRHHH ... NGENTOTGRHHH ... AGRHHH...." lanjut Keke sambil tersenyum, memperlihatkan wajah sangenya pada temannya itu.
Entah setan mana yang merasuki Ella. Tanpa sadar gadis cantik itu juga tanpa malu-malu lagi melihat ke arah temannya yang sedang dientot oleh Pardi. Ella perlahan-lahan merasakan gatal di area selangkangannya. Melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Keke kepadanya, membuat bayang-bayang bagaimana rasa nikmat saat batang kontol besar milik Pardi bersarang di lobang memeknya menjadi seperti nyata. Apalagi batang kontol pria paruh baya itu yang sedang menyodok lobang memek Keke begitu gilanya dan membuat jantungnya menjadi berdebar-debar dengan hebat.
Ella yang sudah tidak menyadari kalau liang kewanitaannya telah becek, menatap sange ke arah Keke dan Pardi. Badannya menggeliat geli, berusaha melepaskan diri dari ikatan di tubuhnya. Gadis cantik itu tanpa sadar menggoyangkan pinggul serta dadanya sebisa yang dia bisa seperti meminta siapa saja yang ada di dekatnya itu untuk menggaruk bagian tubuhnya yang gatal.
Melihat gelagat tubuh Ella, Pardi malah menambah daya gempurnya saat mengentot lobang memek Keke. Hal itu tak membuat lama Pardi pada akhirnya ingin menyemburkan kembali lahar panasnya.
"AHHH ... NON KEKE, BAPAK KELUAR. PEJU BAPAK KELUAR. AHHH ... AHHH ... AHHH ... NON, NON, NON KEKE, NGENTOTGRHHH ... AGRHHH...." Pardi berteriak dengan sekali lagi menyemburkan benih cintanya di dalam lobang memek Keke. Pria itu tidak peduli meskipun gadis yang dientotnya akan hamil. Pria paruh baya itu hanya memikirkan kenikmatan tertinggi dalam memperkosa wanita yang umurnya sangat lah jauh dengannya. Malah dia sangat senang kalau Keke sampai hamil. Hal itu akan membuatnya menjadi bebas dalam menikmati tubuh gadis cantik itu.
Keke pun sama halnya seperti Pardi, gadis berusia 21 tahun itu kembali mendapatkan puncak kenikmatan dari persetubuhan terlarang yang dilakukannya bersama pria yang memperkosanya. "OUGRHHH ... SAYA JUGA KELUAR PAK. AHHH ... SAYA JUGA KELUAR. ELLA NGENTOT, ELLA AYO NGENTOT! OUGRHHH .... AKU LONTEGRHHH...." Keke melenguh sambil menikmati setiap klimaks yang di dapatkannya. Tubuh gadis itu menggelinjang hebat dan matanya memutih serta lidahnya menjulur keluar seperti ular. Dari sela-sela mulut gadis cantik itu menetes air liur yang jatuh hingga ke payudaranya dan di lobang memeknya juga memuncrat cairan bening yang kelar dari sela-sela batang kontol Pardi yang bersarang di sana.
Keke yang sudah tidak dapat menopang tubuhnya akhirnya ambruk di pangkuan Ella. Ekspresi gadis cantik itu memancarkan senyuman puas di wajahnya.
Hal yang ditunjukkan oleh Keke pada Ella itu membuat gadis cantik itu menjadi lupa diri. Apa yang diinginkan oleh Pardi sejak awal kedatangan Ella pun akhirnya terjadi.
"PAK, ELLA INGIN JADI LONTE BAPAK! AGRHHH ... PAK, MEMEK ELLA GATEL. SHHH ... ENTOT ELLA SEKARANG, PAK!" Ella berteriak dengan memohon dan mata gadis cantik itu tidak lagi dapat menyembunyikan rasa sange di tubuhnya.
Bersambung....
Bagi kalian yang menyukai cerita karya tulisanku, bisa mendukungku agar tetap semangat dalam menulis dan berkarya dengan cara memberikan love pada ceritaku serta mem-follow akun penanaku. :)
Apabila kalian sudah tidak sabar untuk membaca kelanjutan ceritanya, kalian bisa membacanya langsung di Karyakarsa milik aku.
ns 15.158.61.5da2