
Setelah seharian bercinta dengan Tante Rita, telepon rumah berdering keras dan Bunda kemudian berdiri dan mengangkat telepon "Halo? Siapa ya?" dari kejauhan terdengar suara pria dengan lembut "Bu? Istri saya disana ya? Apakah bisa suruh dia pulang? Saya ada perlu dengannya" lalu telepon pun berakhir. Bunda kemudian masuk kamar dan mendapati kami sedang melanjutkan seks liar antara anak usia dini dengan ibu ibu.
"Ouhhh enak bangeettttt... entot terooosss sayang, memek tante punya kamu seorang.. " Rita menjerit dengan binal, pinggul berputar putar sambil meremas susunya yang kemerahan karena kuhisap terus menerus. "Ohhh tante... fuck shit... entot kontol aku tante!!!" betapa gilanya kalo diperhatikan, seorang anak kecil berbicara serampangan sambil menggenjot lubang kewanitaan wanita yang cocoknya menjadi seorang ibu.
"Tanteeeee nyam-pekkkkkkk... o-o-o-oooooouhhhh... creettt creeeeettttt.." lalu kususul dengan semprotan kental spermaku yang siap membuahi dirinya. "Pelacurr enak anjinggg... hamilah anakku!!!" aku menyumpah sambil meremas pantatnya yang bulat dan menumpahkan seluruh spermaku. Sesi seks kami diakhiri dengan disuruhnya dia pulang oleh suaminya melalui perantara Bunda.
"Mbak, mas kotot sudah nyariin tuh.. nanti lagi aja gimana kalo kita nyari hari kosong buat ngewein anak gantengku.." sembari mengocok kontolku yang tengah basah oleh cairan memek bercampur sisa pejuh. Sejujurnya aku bosan jika hanya berdiam di rumah. Sore itu aku diajak Bunda menikmati angin sore sambil telanjang bawahnya. Jadi hanya pakai pakaian atas tapi bawahnya nggak pake.
Karena hari kian gelap dan maghrib pun tiba, kami masih diluar dengan keadaan remang remang. Ku sangkutkan kontolku yang menegang sambil merojoki memek panas Bunda. Bunda kini fix sudah jadi budak kontolku tak bisa membedakan akal sehatnya lagi. Kontol kukayuh cepat dengan meremas bokongnya yang kencang dan bulat sembari menusuk anus dengan jariku yang kecil. Bunda mengerang sejadi jadinya. Kami tak takut ketahuan karena area sekitar rumah masih belum banyak penghuninya.
"Mmmhhh... ouuhh.. yeah... of.. off.. oohhh ngentot ouugghh.. enak oh mas.. ohhh Bunda keluar sayang... ouuuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh" bagai lolongan anjing, Bunda mengerang sejadinya sembari menyemprotkan cairan orgasmenya ke lantai garasi rumah kami. Selang 10 menit kemudian aku semprotkan kembali memeknya dengan peju panasku yang kental dan bereleran kemana mana.
Besok adalah awal hari menjelang ramadhan, pakde kotot pergi dengan santrinya untuk berkunjung ke jawa timur. Jadinya hanya istrinya dan anak lelakinya saja yang dirumah. Pagi nya Bunda dapat kabar kalau Ayah lembur. Jadinya kami siap melakukan seks bebas antara Aku, Bunda dan Tante Rita.
Tante Rita datang mengenakan tudung hijab dengan jaket tebalnya, sembari membawa tas kecil berisikan baju haram nya. Bunda juga menyiapkan beberapa minuman perangsang wanita untuk mereka gunakan dalam pergumulan panas kami nantinya. Di balik jaketnya dia mengenakan lingerie yang telah di pasang tindik di itil miliknya.
Darahku berdesir melihat tetanggaku yang siap bercinta denganku sepanjang hari. Bunda dan Tante Rita sudah siap dengan setelah meminum ramuan perangsang. Tak butuh waktu lama, Tante Rita menubruk tubuhku dan dimasukkannya kontol ku masuk sangat dalam di kemaluannya yang botak setelah di cukur habis. "Ouuhh ouhhh oh oh... hmmmm... ouuhhh ngentot enak... henceut ku keras ouuhh pengen keluarrrrrrrr" Padahal belum ada semenit kami bermain, dirinya ambruk disampingku dengan kontol masih menancap dalam rahimnya.
BERSAMBUNG...
ns 15.158.61.40da2