Setelah menikmati percintaan dengan para wanita di masjid. Giliran Umi yang diam diam menaruh hati.. maksudku menaruh kontol dalam pikirannya yang sakit. Di genggamnya kontolku lalu dengan sangat beringas, dia sepong sampai aku muncrat deras di wajahnya yang cocoknya menjadi ibuku.
"Ouuhh anjing enak banget sepongannya umi... aku keluarr... uuhhh.... crroooootttt crot crooott.. creett.. " peju panas mendarat persis dalam mulutnya yang seksi lalu muncrat membasahi wajahnya. "Umi mau kontol masnya ngegenjot meki Umi... Masukin ya sayang... Uhhh besar banget.. ouuuchhh" Umi mengejang sambil menjilati pentil ku dan akhirnya berciuman dengannya.
"Sluurppp ohmmm muaahh... Ouhh ohh ahh yes.. entot terus mas.. ohh memek Umi kejang kejang... creettttt... " cairan memeknya muncrat membasahi tubuhku dan kali ini Jeje yang tengah sangek menjilati cairan memek Umi disekujur tubuhku. Umi melenguh manja dan akhirnya digoyangnya kembali kontolku berputar kekiri dan kekanan dengan suara erotis pantatnya yang besar mengenai pahaku.
"Bapak, itu Umi lihat.. lagi ngentotan.. " Utami menarik tangan bapaknya untuk menarik Ibu nya yang tengah asyik memadu kasih denganku. "Astaghfirullah, Umi.. ingat Umi.. jangan gitu... " Kontol si bapak ngaceng ngelihat istrinya lagi WOT diatas tubuhku sambil mengerang keras, "Eh bapak, Umi lagi asyik nih genjot kontol mas nya yang gede dan panjang.. Bapak jangan ganggu Umi ya, kan Bapak tadi udah ngewe janda sebelah rumah.. " jelasnya Umi mengatakan itu dihadapan suaminya.
Si bapak yang tadinya ngaceng, menjadi cout setelah lihat betapa besar dan liarnya kontolku menghujani memek murahan istrinya. "Brukk.. " Si Bapak terjatuh dan menunduk melihat istrinya kini tak bisa diselamatkan, namun beberapa menit kemudian kembali mengeras lalu dilanjutkan olehnya ngocok keras kontolnya yang tak lebih besar dari jari telunjukku.
Memang setelah aku menelan obat pemberian Nasti, penampakan kontolku sudah tidak normal kebanyakan pria pada umumnya, ditambah rangsangan panas kemaluan tetanggaku, menjadikan kontolku dilatih menjadi semakin besar dan panjang.
"Ouhhh bapak keluar bu... telan peju bapak bu" Si bapak berdiri dan menyodorkan kontol kecilnya ke wajah Umi, namun siapa sangka Umi menampik kontol pemberian suaminya dan melanjutkan aksi kami semakin gila. Aku mengangkat tubuh Umi dan bermain liar di jalanan seberang masjid. "Plok plokk plokk.. plak plok.. " begitulah bunyi seksi kemaluan kami beradu. Hingga akhirnya Umi orgasme untuk yang beberapa kalinya dan pingsan dengan masih ku genjot sejadi jadinya.
"Hamillah... dasar wanita jalang.. uhhhhh... plok plok plok plok... crooooooottttttttt... " pejuh dalam jumlah banyak mengalir luber dari sela sela kemaluan kami menggenangi jalanan perkampungan ini.
Kulihat 2 perempuan sisanya sudah pergi dari masjid tempat kami berzina tadi. Utami yang masih tak percaya melihat ibunya di genjot paksa itu kini menarik lenganku dan kembali berzina di berbagai sudut masjid ini. Cairan pejuh berleleran membasahi sudut sudut masjid. Aroma sperma dan keringat serta kencing dari kemaluan para betina ini menjadikan tempat sembahyang ini menjadi sarang pelacur.
Akhirnya setelah kusadari, hari sudah malam dan waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Aku kembali untuk istirahat dirumah.
BERSAMBUNG...
ns 15.158.61.16da2