(Saat ini di rumah Pak Abdullah)
'Sebenar nya Dokter Zein itu kemana sih? Sudah beberapa hari aku tidak bertemu dengan nya di Rumah Sakit', kata Dokter Zelena yang termenung dan merasa khawatir.
'Saat aku menanyakan nya kepada Pak Widodo pun, Pak Widodo seperti sedang mengalihkan sesuatu. Ada apa ini sebenar nya?', kata Dokter Zelena yang mulai curiga.
Zara yang sedang melihat Dokter Zelena termenung pun, akhir nya mendekatinya. Kemudian mengajak nya berbicara.
"Teh Na beberapa hari ini kok keliatan muram?", tanya Zara kepada Dokter Zelena.
"Ah, Dokter Zein..!!!", kata Dokter Zelena yang spontan kaget dan mengatakan sebuah nama. Zara yang mendengar nya pun tertawa.
"Eleuh eleuh, yang lagi jatuh cinta", kata Zara kemudian melanjutkan.
"Sampai Zara ngomong apa di jawab apa", kata Zara dengan tertawa sambil menunjukkan gigi-gigi putih nya.
"Aduh, Teh Ra. Maaf ya maaf. Lagi gak fokus hihi", kata Dokter Zelena meminta maaf.
"Kalo Teh Na ada apa-apa, bisa curhat kok ke Zara", kata Zara menawarkan dan lanjut berkata.
"Gak papa, Teh Na. Zara gak marah kok. Kita berdua memang jatuh cinta sama orang yang sama 'kan?", kata Zara lagi.
"Apa benar gak papa, Teh Ra?", kata Dokter Zelena agak ragu.
"Aiihh.. gak papa atuh. Coba teh cerita ma Zara", kata Zara yang sekarang jadi ikut penasaran.
"Iya, iya Teh Ra, jadi begini..", kata Dokter Zelena yang kemudian mulai menceritakan.
Dokter Zelena menceritakan kepada Zara keresahan hati nya karena sudah beberapa hari ini tidak melihat Dokter Zein di Rumah Sakit. Bukan karena jadwal praktek Dokter Zein yang berbeda, tetapi karena memang sudah beberapa hari ini Dokter Zein tidak berangkat bekerja.
Dokter Zelena pun sempat mengirimkan pesan kepada Dokter Zein, tapi tidak dibaca nya. Bahkan pernah juga menelepon nya, tetapi yang ada adalah telepon itu di reject oleh nya juga.
Zara yang mendengar nya pun mengerti keresahan hati Dokter Zelena. Seperti Dokter Zelena, Zara sebenar nya merasa lebih resah dari Dokter Zelena.
Memang iya dia tinggal di rumah Dokter Zein, tapi Dokter Zein sendiri malah tidak berada di sini. Zara yang jauh-jauh datang dari Subang khusus untuk menemui Dokter Zein, merasa sedikit di abaikan.
"Jadi begitu ceritanya Teh Ra..", kata Dokter Zelena yang sekarang sedikit merasa lebih lega karena sudah mencurhatkan segala kegalauan nya.
"Zara ngerti atuh yang Teh Na rasain. Zara juga ngerasa begitu.. hufft..!!!", kata Zara merasa sedikit lelah.
"Kita jalan-jalan aja yuk Teh Ra.. Ke alun-alun aja nyari hiburan..", kata Dokter Zelena memberi saran.
"Wah.. boleh juga. Ayok..!!!", kata Zara yang kemudian bangkit dari duduknya kemudian menggandeng lengan Dokter Zelena.
============================
(Di rumah Dokter Zein)
"Seperti nya kekasihmu meneleponmu terus!", kata Heendon yang cemburu.
"Hmm?? Siapa??", tanya Dokter Zein yang sedang menulis sesuatu di lembaran kertas.
"Zelena..", kata Heendon dengan datar.
"Lalu..?", sekarang gantian Dokter Zein yang bertanya kepada Heendon.
"Sudahlah.. Lupakan saja.. Hei apa yang sedang kau tulis dari tadi itu?", kata Heendon yang penasaran dan langsung merebut kertas dari tangan Dokter Zein.
"Hei kau tidak sopan.. Cepat kembalikan!!", kata Dokter Zein yang kesal.
"Apa maksudnya ini? Hmm.. Algoritma dan Logaritma? Seperti nya aku pernah melihat sesuatu yang seperti ini", kata Heendon yang sedang mengingat-ingat sesuatu.
(NB : Algoritma adalah sebuah rangkaian prosedur yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tertentu. Logaritma adalah sebuah operasi matematika kebalikan dari pemangkatan/eksponen).
(Singkatnya, algoritma dapat didefinisikan sebagai prosedur atau tahapan logis dalam memecahkan suatu masalah tertentu secara sistematis. Algoritma sendiri lebih banyak di lakukan di dalam pemrograman/komputer).
(Sedangkan Logaritma sering digunakan untuk memecahkan persamaan yang pangkatnya tidak diketahui. Salah satu manfaat dari materi logaritma yaitu dalam bidang Sains dan Teknologi. Negatif dari logaritma berbasis 10 digunakan dalam kimia untuk mengekspresikan konsentrasi ion hidronium (pH). Nilai di sumbu x dalam Logaritma selalu positif. Domain dan range grafik Logaritma akan selalu berupa bilangan real. Artinya, domain grafik fungsi kuadrat memiliki jangkauan nol sampai dengan positif tak hingga).
(Kembali ke percakapan Dokter Zein dan Heendon)
"Untuk apa kau mempelajari hal-hal seperti ini?", tanya Heendon penasaran.
"Itu bukan urusanmu, cepat kembalikan!!", kata Dokter Zein yang sudah sangat kesal.
"Tunggu sebentar, aku sedang membaca angka-angka ini. Dan rumus apa ini... log x y a, b, Ah.. aku tidak mengerti. Lalu apa lagi ini. Apa itu PnH, (X/H).. Sialan...!!! Ini memusingkan!!!", kata Heendon yang merasa kepala nya saat ini sudah berputar-putar dan ingin mengembalikan lagi kertas itu kepada Dokter Zein tetapi mendadak mata nya tertuju kepada beberapa huruf yang sangat dia kenal, HS-XR01.
"Aaaahh?! HS-XR01?!!!", kata Heendon yang membelalakkan matanya.
"Sudahlah.. kembalikan!!", kata Dokter Zein yang mencoba bersabar atas kelakuan Heendon.
"Jawab aku, kenapa kau tau HS-XR01?", kata Heendon menatap tajam pada Dokter Zein.
"Aku tidak mau menjawabnya sebelum kau kembalikan kertas itu", kata Dokter Zein yang duduk menyandarkan lehernya dan kemudian terpejam.
"Filzev..!!", kata Heendon membentak.
"Tidak usah main-main dengan benda ini. Benda ini sangat berbahaya, apa kau tau itu?! Apa kau sudah mendapatkan benda ini? Apa si Bojan sialan itu yang memberimu ini?!", tanya Heendon bertubi-tubi.
"Apa kau mengkhawatirkanku?", tanya Dokter Zein kepada Heendon dengan santai.
"Tentu saja!! Aku ini istrimu!!! Di mana benda itu?!! Cepat serahkan padaku!!!", paksa Heendon.
"Kau bilang kau adalah istriku. Kau pun bisa mengetahui sebab kematian Angelique yang aku sendiri pun tidak tau. Aku yakin kau sudah tau apa yang aku lakukan di Serbia kan?", tanya Dokter Zein kembali bertanya kepada Heendon.
"Ya, aku tau kau masuk sebagai mata-mata di sana. Pemimpin organisasi mengatakan itu padaku", kata Heendon.
"Pokoknya serahkan benda itu padaku cepat. Apa kau tidak tau jika benda itu sedang menjadi incaran di seluruh dunia? Jika kau terkena sedikit saja dari benda itu, kau bisa mati dengan cara yang tidak pernah kau bayangkan sebelum nya!!. Selain itu tidak ada seorang pun yang berhasil membuat obat penawar jika terkena benda itu!!", kata Heendon melanjutkan.
"Hmm?? Apa Pemimpin tidak mengatakan hal lain nya?", kata Dokter Zein melanjutkan.
"Apa maksudmu?!", kata Heendon tidak mengerti.
"Apa pemimpin tidak mengatakan siapa pembuat benda itu?", kata Dokter Zein menatap lurus kepada Heendon.
"Ya.. Pemimpin mengatakan bahwa yang membuat itu adalah seorang ilmuwan super gila yang ingin merusak tatanan dunia", kata Heendon sedikit merinding.
"Cuma itu saja?", kata Dokter Zein membalas.
"Benar.. Apa yang sedang coba kau bicarakan padaku sebenar nya?", kata Heendon lagi semakin penasaran.
"Apa pemimpin tidak mengatakan siapa nama sebenar nya dari ilmuwan gila itu?", kata Dokter Zein semakin menatap tajam kepada Heendon.
"Pemimpin hanya mengatakan bahwa nama nya adalah Fiza... F.I.Z.A.. Selain itu..", kata Heendon yang mendadak berhenti saat melihat Dokter Zein tersenyum jahat ketika menyebut nama Fiza.
"Fiza??! Tunggu.. namanya Fiza kan??! Apa ini nama singkatan atau inisial?! Fiza.. dan kau adalah..."
"FILZEV IZANOVIC..!!!", kata Heendon terkejut dan merinding ketakutan kemudian menjatuhkan lembaran kertas itu.
"Sekarang kau sudah mengetahui nya, kan?", kata Dokter Zein tersenyum sambil memperlihatkan mata coklat kehijauannya.
===========================
ns 15.158.61.40da2