Dokter Zein kemudian menatap Bos Gareng dengan tatapan tajam. Bagi Bos Gareng, tatapan tajam Dokter Zein itu adalah ibarat seekor elang yang sudah siap menerkam anak ayam. Dengan susah payah dan mencoba untuk tetap tenang, Bos Gareng akhirnya berkata.107Please respect copyright.PENANAqhXnQwaJwq
107Please respect copyright.PENANAFC8GAicBsj
"Hei anak muda!! Aku ingatkan kau sekali lagi. Aku ini adalah anak dari Dony Arjito, pejabat di Kota Derisa ini. Satu kata dari ayahku saja, maka RS Derisa ini akan hancur berkeping-keping!!", kata Bos Gareng yang coba mengancam Dokter Zein.107Please respect copyright.PENANAJJYP32timm
107Please respect copyright.PENANAig95tCxiPA
"Sudah ku bilang kan, ayahmu itu brengsek. Aku tidak akan takut!!", kata Dokter Zein memutar kedua bola matanya.107Please respect copyright.PENANAUfgFsGRII6
107Please respect copyright.PENANAnEHp20Qap0
"Sebaiknya kau jangan ikut campur lebih dalam tentang urusan pribadiku..!! Apalagi jika kau mencampuri urusanku dengan wanita ini, anak muda!!", kata Bos Gareng yang kembali mengancam Dokter Zein.107Please respect copyright.PENANAYvvThPBhq2
107Please respect copyright.PENANAJs2NzmpOLl
Plaakkkkk...107Please respect copyright.PENANAbR66ZKev95
107Please respect copyright.PENANADFZGsC6hHt
Tiba-tiba saja Dokter Zein menampar wajah Bos Gareng dengan keras. Saking kerasnya tamparan itu hingga bibir Bos Gareng langsung mengeluarkan darah.107Please respect copyright.PENANAuYErLgGG2v
107Please respect copyright.PENANABv2q5hHPXL
"Sekarang aku sudah ikut campur, bukan hanya lebih dalam, tapi sangat dalam..!!!", kata Dokter Zein yang kali ini benar-benar membuat Bos Gareng sangat ketakutan.107Please respect copyright.PENANAkvsvw6Zkcw
107Please respect copyright.PENANAtcdgXadpz7
Wajah itu, tatapan itu, dan mata berwarna coklat kehijauan yang unik itu, menambah kesan menakutkan bagi Bos Gareng saat menatap wajah Dokter Zein. Bahkan Dokter Zelena pun sedikit gemetar saat melihat tatapan tak biasa dari Dokter Zein ini.107Please respect copyright.PENANAUqWJFIDjEG
107Please respect copyright.PENANAmRJdgywh3L
'Siapa orang ini sebenarnya, kenapa bisa membuat tatapan yang sangat mengintimidasi seperti itu?', kata Dokter Zelena yang masih terus menerus berpikir tentang identitas sebenarnya Dokter Zein.107Please respect copyright.PENANAO0Cb4OngAp
107Please respect copyright.PENANAgnCBYn9Avq
"Apa kau mengerti?!", bentak Dokter Zein menyadarkan lamunan Bos Gareng. Bos Gareng tetap tidak bicara, dan hanya terus menerus menatap mata Dokter Zein.107Please respect copyright.PENANAjUuFlfh3nX
107Please respect copyright.PENANAKz1WVBcUkw
Sreeett.. sreeett..107Please respect copyright.PENANAg7X4S42KC4
107Please respect copyright.PENANAG6E9mZHBpi
Karena tidak ada jawaban dari Bos Gareng, Dokter Zein meraih selang infus yang ada di dekatnya kemudian mengikatnya dengan kuat ke arah leher Bos Gareng. Dengan lilitan itu, Dokter Zein menarik kedua ujung selang infus itu. Akibatnya, Bos Gareng kesulitan bernafas.107Please respect copyright.PENANA15eim2TLFo
107Please respect copyright.PENANAqKptPFMdYA
"Aaakk. aaakk.. aaaaakk...", hanya suara itu yang keluar dari mulut Bos Gareng. Dokter Zelena yang melihat itu, segera menenangkan Dokter Zein.107Please respect copyright.PENANABtZ2wDUmFc
107Please respect copyright.PENANAj5CsnFb72d
"Dokter Zein, jangan bertindak bodoh!!. Dia bisa mati!!", kata Dokter Zelena panik kemudian segera mengendurkan ikatan selang infus yang terikat di leher Bos Gareng itu. Dan secara bersamaan, nafas kelegaan dari Bos Gareng pun terdengar.107Please respect copyright.PENANADY5GNHm7ID
107Please respect copyright.PENANAovvRFmHapD
"Aku sudah sangat puas melihatnya di beri pelajaran. Sekarang ayo kita pergi saja dari sini", kata Dokter Zelena sambil memegang telapak tangan Dokter Zein.107Please respect copyright.PENANAeY8z8HB7dT
107Please respect copyright.PENANAlM1K11quR7
Dokter Zein tidak bicara dan masih menatap tajam Bos Gareng. Dokter Zelena berbicara sekali lagi, akhirnya Dokter Zein mengangguk. Kemudian Dokter Zein dan Dokter Zelena berbalik badan dan pergi dari ruangan rawat inap Bos Gareng.107Please respect copyright.PENANA1LSIUQwXw6
107Please respect copyright.PENANA2gnMOySy8b
Sebelum benar-benar melihat sepasang dokter itu pergi, Bos Gareng berkata.107Please respect copyright.PENANALgwHC9AdwS
107Please respect copyright.PENANAmYrjWG4BJ8
"Sebutkan namamu, anak muda..", kata Bos Gareng yang akhirnya mengeluarkan suara. Dokter Zein berhenti berjalan kemudian berbalik badan dan berkata.107Please respect copyright.PENANAYfrURSbsqO
107Please respect copyright.PENANAF2LIbmNPyy
"Zein Al-Ghifari", kata Dokter Zein. Setelah itu Dokter Zein pun keluar dari ruangan itu bersama Dokter Zelena.107Please respect copyright.PENANASUOyWKXgeP
107Please respect copyright.PENANAEWjD4ZWswv
"Zein Al-Ghifari?", kata Bos Gareng mengulang-ulang nama itu.107Please respect copyright.PENANAYrkWcmsPIL
107Please respect copyright.PENANAf9IWZiBg9C
"Mungkin aku tidak bisa mengalahkanmu, tapi setidaknya kau punya keluarga juga kan... Ha ha ha ha... Ha ha ha ha... Ha ha ha ha... Ha ha ha ha". 107Please respect copyright.PENANAQNQSF0Bygh
107Please respect copyright.PENANAGVwtK0PhHU
Gema tawa terdengar menggelegar dan menimbulkan kegaduhan hingga sampai ke tempat counter perawat. Salah satu perawat wanita yang melihat Dokter Zein dan Dokter Zelena yang baru saja berjalan keluar dari ruangan itu, segera bertanya.107Please respect copyright.PENANAvj3n2KSemn
107Please respect copyright.PENANAer7oH9Td4y
"Ada apa dengan pasien di kamar nomor 1 itu, Dok?", tanya perawat itu penasaran. Kedua matanya tertuju ke arah Dokter Zein dan juga sesekali melirik ke arah Dokter Zelena.107Please respect copyright.PENANA61I121PHkA
107Please respect copyright.PENANAOnZHqE5pYL
"Tidak apa-apa. Kemungkinan mentalnya sedikit terganggu. Kamu beri saja A*********, mungkin akan sedikit menenangkannya", kata Dokter Zein kepada perawat itu.107Please respect copyright.PENANA4Gh3C5P4b0
107Please respect copyright.PENANA7AxPfS3CCD
"Baik, dok..", kata perawat itu mengangguk. Dokter Zein dan Dokter Zelena pun berjalan meninggalkan mereka, dengan diikuti helaan nafas dari para perawat pria dan wanita yang ada di tempat itu.107Please respect copyright.PENANA1uQqCV7PDx
107Please respect copyright.PENANAevVHjJ5Ace
"Sungguh pasangan yang serasi", kata perawat wanita itu iri.107Please respect copyright.PENANAyGLaxw5TEX
107Please respect copyright.PENANAUiuE4KwjJe
"Benar.. awalnya aku sudah yakin bisa mendapatkan Dokter Zelena, tapi sekarang aku melihat rival cintaku adalah Dokter Zein. Membandingkan diriku dengan Dokter Zein, hanya membuatku kesal saja. Huh!!", kata salah seorang perawat pria yang berwajah cukup tampan itu, kemudian menghela dengan kasar nafasnya.107Please respect copyright.PENANARGA83HA5Vz
107Please respect copyright.PENANA1b4g1i3RQY
"Sok kegantengan lu!!", kata perawat wanita di sebelahnya.107Please respect copyright.PENANA5U33X4r5mj
107Please respect copyright.PENANAiGSZCbH8ox
Dan sesaat setelahnya, counter perawat itu dipenuhi dengan tawa dan candaan yang menghangatkan hati.107Please respect copyright.PENANA0LaVDz0YNH
107Please respect copyright.PENANAYrhEV6sjIY
=========================
(Di Rumah Zara)
107Please respect copyright.PENANAHEJwjpKCQ4
107Please respect copyright.PENANAjenrrrSoLG
"Abiii... Zara teh pokoknya mau ke Kota Derisa!!", kata Zara yang saat ini sedang merengek ke ayahnya.107Please respect copyright.PENANAmBOVihSW6B
107Please respect copyright.PENANAsHrOebU7vz
"Sebenarnya kamu mau ngapain ke sana?", tanya Khalid, ayah Zara, yang penasaran karena selama ini Zara jarang sekali pergi ke luar kota.107Please respect copyright.PENANAMdnYYMOCpF
107Please respect copyright.PENANAKPpYYQGd88
"Zara mau ketemu sama calon suami Zara, Bi. Namanya Zein Al-Ghifari. Boleh ya, ya, ya", kata Zara yang terus merengek kepada ayahnya.107Please respect copyright.PENANAlh8SpzfWf0
107Please respect copyright.PENANA0pMFgVb5n9
"Zara udah punya calon suami? Kok gak dikenalin ke abi sih?", kata Khalid, ayahnya Zara yang tersenyum dan sedikit meledeknya.107Please respect copyright.PENANAKLdARS1Dkv
107Please respect copyright.PENANAbqErrhtTim
"Waktu itu Zara belum tau, Bi", kata Zara kemudian melanjutkan.
"Abi tau Bang Hamid kan, Bi? Masa Zara dikenalin sama sepupunya Bang Hamid yang umurnya teh udah 43 tahun. Abis gitu gak punya fotonya lagi. Zara ya nolak dia lah tadinya..", kata Zara menjelaskan dengan menggebu-gebu.107Please respect copyright.PENANAVEaGxRxa73
107Please respect copyright.PENANA80pdCxHqmY
"Tadinya? Berarti sekarang teh udah gak nolak lagi kitu?", kata Khalid, ayah Zara merasa heran sekaligus sedikit menyelidik.107Please respect copyright.PENANApnokkGaaCu
107Please respect copyright.PENANA7v7Yia0tXi
"Kan ceritanya waktu itu Bang Hamid bikin status di WhatsApp nya, Bi. Nah itu statusnya Bang Hamid lagi foto berdua ma orang. Zara ngerasa tertarik ma orang di sebelah Bang Hamid ini. Karena keliatan masih muda dan seumuran ma Zara. Pas Zara baca caption nya Bang Hamid, ternyata yang lagi foto sama Bang Hamid itu, aa Zein, Bi. Tau gak Bi, aa Zein eta teh kasep pisan ternyata euy, gak keliatan umur 43 tahun. Keliatan masih muda banget. Kayak masih umur 25 tahun teh. Sedep, guriiihhh pisan euyy.. Zara teh penasaran banget bi, makanya Zara pengen mastiin langsung ke Kota Derisa. Boleh ya, Bi", kata Zara terus merengek-rengek kepada ayahnya.107Please respect copyright.PENANAehbfoWg5XX
107Please respect copyright.PENANApDDe0WUuSg
"Sedep.. gurih.. naon eta teh. Emangnya makanan iihh.. Ya udah kalo Zara mau ke sana, tinggal ke sana. Telepon si Hamid ya biar bantu. Oh iya, kalo Zara ke sana kumaha eta karate'na?", kata ayahnya Zara bertanya.107Please respect copyright.PENANAjJ9nue848M
107Please respect copyright.PENANArcRkPMG1gN
"Karate'na libur dulu ahh, Zara teh cape!!", kata Zara menjawab lagi.107Please respect copyright.PENANACOVKTo9JSz
107Please respect copyright.PENANAswxFCP7cxe
"Ya udah Zara ke sana sekarang aja ya, biar gak kemaleman nyampe nya", kata Khalid sambil memberikan segepok uang berwarna merah yang jumlahnya Rp.10.000.000 (Sepuluh juta rupiah).107Please respect copyright.PENANAvDl45Drxnh
107Please respect copyright.PENANA3ujIRnIk9l
"Hatur nuhun Bi, aiihh.. Abi baik pisan euy", kata Zara kemudian mencium pipi Khalid.107Please respect copyright.PENANAtcXQXOs8aQ
107Please respect copyright.PENANAaPvjazLg6a
"Hati-hati di jalan ya, salam buat Zein ya..", kata Khalid berpesan kepada Zara.107Please respect copyright.PENANAT2KuN7uwnC
107Please respect copyright.PENANA0Ywi3QCCet
"Iya Bi. Assalamualaikum", kata Zara memberi salam.107Please respect copyright.PENANAAWpBf9wlwf
107Please respect copyright.PENANAcDlwOF4UXH
"Wa'alaikumussalam", kata Khalid membalas salam dari Zara.107Please respect copyright.PENANAG7x3EQ1Hqu
107Please respect copyright.PENANA0nsZPpKX3n
Maka saat itu juga, Zara berkemas membawa barang-barang yang kira-kira dibutuhkan selama tinggal di sana. Setelah selesai berkemas, Zara sendirian pergi ke Stasiun Pegaden Baru.107Please respect copyright.PENANAb6ZRiM1eoH
107Please respect copyright.PENANA14qxmqRpcY
Zara kemudian memesan langsung tiket kereta api kelas bisnis. Kebetulan masih ada cukup banyak kursi yang kosong.107Please respect copyright.PENANAeWCcMRMBKk
107Please respect copyright.PENANALKt5dmng5l
Zara sendirian di stasiun duduk menunggu kereta api datang. Beberapa puluh menit menunggu, kereta api pun tiba. Dan Zara segera menaiki kereta api itu.107Please respect copyright.PENANA2OI57DD8GV
107Please respect copyright.PENANAmKMZRlQyrZ
"Bismillahirrahmanirrahim", kata Zara menyebut nama Tuhan begitu duduk di kursi kereta api.107Please respect copyright.PENANAKlgOuAc5j6
107Please respect copyright.PENANAqq3FazxYMa
'aa Zein, Zara minta maaf. Zara sengaja datang ke kota Derisa ini, selain ketemu aa dan memastikan itu benar-benar aa, Zara utamanya mau minta maaf ke aa. Semoga aa gak marah. Dan semoga aa masih mau menerima Zara. Semoga kita berjodoh aa, Amin Ya Robbal 'alamin', kata Zara berdoa dalam hati.107Please respect copyright.PENANApVMUmeNyiZ
107Please respect copyright.PENANA1r6rH6nVOc
Tuuuuttttttt.. tuuuuutttttt....107Please respect copyright.PENANAtqvs5KMQZF
107Please respect copyright.PENANA3o5jbvCElZ
Menunggu selama 8 menit di stasiun Pegaden Baru, kereta api kemudian berangkat dengan tujuan akhir Kota Derisa.107Please respect copyright.PENANA3LyVj8iNwP
107Please respect copyright.PENANAxpE9XfUZBB
==========================107Please respect copyright.PENANA9AxNPNx6YM
107Please respect copyright.PENANAp1Rnbvwntv
107Please respect copyright.PENANAF2PpCp0JR5