(Di Tempat Keributan)24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu3LpV5e26P
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrUmK8CWaWM
"Dasar kau p*****r sialan!!", kata seorang pria paruh baya yang menghujat seorang wanita.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLbno09dMsr
"Aku tau kau sengaja menabrakku kan?!", kata pria paruh baya itu melanjutkan ucapan nya.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdfw2wEWiMT
"Tuan, maaf sekali lagi. Saya sudah meminta maaf kepadamu kan?", kata perempuan itu berkata lembut yang ternyata adalah Heendon.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBSVh0fOBxQ
"Kau cantik tapi tidak memiliki mata!!", kata pria paruh baya itu yang bernama Dodi Jatmiko.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZm4GwkinV
"Saya harus berapa kali untuk meminta maaf padamu Tuan?", kata Heendon dengan ekspresi memelas.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmFGSVsQ6B8
"Kau tidak pantas di maafkan. Kau membuatku malu saja kepada calon klienku!!", kata Dodi yang benar-benar sangat marah.
Dodi sudah berdandan super rapi untuk menemui klien nya ini. Tapi seperti di sengaja, Heendon memang terlihat sangat jelas menabrak dan kemudian menumpahkan minuman kopi hitam ke baju putih nya. Kacau sudah pertemuan nya saat ini.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw3C2s9L8E9
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdpwr2DzJ3
Karena terlalu marah, Dodi akhir nya melayangkan tamparan nya ke wajah Heendon. Heendon mencoba diam saja dan menutup mata. Lama Heendon menunggu tamparan itu, tapi tidak kunjung datang.
Akhir nya Heendon pun membuka mata nya.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjiG7mDXe1s
Seorang lelaki yang sudah cukup tua ternyata memegang tangan Dodi. Pak Rudi lah orang nya. Dengan ekspresi menatap tajam pada Dodi, Pak Rudi berkata.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7r3nDBjkVp
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlbwoWKgyZq
"Aku malu padamu. Sebagai sesama lelaki, kau bertindak seperti banci. Kau adalah seorang laki-laki tapi bisa-bisa nya akan menampar wanita yang tidak berdaya!", kata Pak Rudi marah kepada Dodi.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDhbDWX6kXh
"Tidak usah ikut campur urusanku!!", kata Dodi kepada Pak Rudi.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiIooBLAP1b
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ37G41c1KNy
Kraakkkk...24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnuKwldtwcM
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡarMO09l1iA
Terdengar suara renyah dari pergelangan tangan manusia. Kemudian di ikuti dengan teriakan. Pak Rudi yang sudah cukup tua ternyata mampu mematahkan pergelangan lelaki itu dengan hanya meremas nya.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡobUmwquvBO
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBqvMCiXGR
"Aarrghhhh!!", kata Dodi yang berteriak kesakitan.
Dodi refleks memegang pergelangan tangan nya yang patah. Belum selesai dengan kesakitan nya, badan nya di tendang lagi oleh lelaki lain yang sedang berdiri bersama orang itu hingga Dodi jatuh terjerembab ke pasir.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkSylITRD1Q
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd8AQ87t2pY
Duaagggg..24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQoozC3WVC
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX05MjjJuJm
Dodi masih dalam keadaan sadar dengan mulut yang mengeluarkan darah. Meskipun kepala nya sudah berkunang-kunang, Dodi coba menahan sebisa mungkin agar tidak pingsan.
Seperti nya saat ini organ dalam nya sudah terluka. Dodi menatap kedua pria yang ada di hadapan nya itu dengan ekspresi yang ketakutan.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3s9iX0MUkZ
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIAYE9mIjQc
"Jika kau tidak terima, kau bisa mencariku!", kata Pak Rudi yang melemparkan kartu nama nya ke arah Dodi.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUxXW2bwsv
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZq5YkNueoE
"Rudi Sadewo!!!", kata Dodi yang tahu bahwasa nya Rudi Sadewo adalah salah satu pejabat di Kota Derisa ini.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0af5btfMNs
"Seperti nya kau mengenalku dengan cukup baik. Pergilah dan jangan lagi-lagi berbuat seperti itu kepada wanita", kata Pak Rudi yang seolah-olah adalah seorang guru sedang menasehati murid nya.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUCxqVBtOeu
"Maaf Pak Rudi. Maaf. Saya tidak akan berbuat seperti itu lagi. Permisi!!", kata Dodi yang segera melarikan diri dari tempat itu.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiLIh7FzDFG
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdPu37LSYX
'Yes.. it works!!', kata Heendon dalam hati nya yang memang sengaja memancing Pak Rudi dan Komisaris Wawan agar keluar dari tempat nya.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhAal46TRq
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHwysqdXgHb
"Terima kasih Pak. Terima kasih juga untuk Bapak yang ini. Maaf sebenar nya saya yang salah tadi. Orang itu tidak salah", kata Heendon yang berakting dengan sangat baik.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPJyHozHKFT
"Nona, meskipun kau yang salah, dia tidak berhak memukulmu. Ngomong-ngomong apa yang anda lakukan di tempat ini?", kata Pak Rudi berlagak seperti ayah.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKEbyHxIeG
"Itu.. itu.. maaf.. ", kata Heendon yang kemudian berakting menangis tersedu-sedu yang membuat Pak Rudi dan Komisaris Wawan saling memandang.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ32mhG5pla3
"Sebaiknya kita bicarakan di sana saja Nona. Kebetulan kami sedang makan di sana", kata Pak Rudi menunjuk ke suatu arah.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZhLuFzEK2
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmSoh9ldLtc
"Apa itu tidak mengganggu kalian Pak.. Saya kan hanya..", kata Heendon yang kemudian langsung di sela perkataan nya oleh Pak Rudi.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvB53baTYY4
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoa4EfObEEk
"Nona, tidak usah sungkan. Mari silahkan. Kami berdua mengundang anda", kata Pak Rudi yang sopan dan mendapatkan persetujuan juga dari Komisaris Wawan.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQHZfu7Zvp
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ91CVtvB3E7
Akhir nya mereka bertiga menuju ke tempat yang ditunjuk tadi.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0J4zAA0WLy
'Tidak ku sangka aktingku sangat sempurna. Aku cukup hebat juga dalam hal ini', kata Heendon berbicara di dalam hati nya.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFmIxJzuwq
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAo2yFynKwN
==========================24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDAG2aMxJ1R
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOOUbZ04g5s
(Saat ini di Rumah Pak Abdullah)24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHnUxCOWFf
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbsAC0OhFeI
"Abi, Umi. Tolong jujur sama Zia", kata Fazia yang kini sedang menangis sesenggukan.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgrQZzwSgL9
"Zia..", kata Bu Hajjar yang juga menangis karena tidak menyangka rahasia besar keluarga nya akan terbongkar.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tcehOpiga
"Tidak apa-apa Umi, Zia ikhlas. Abi sama Umi sudah Zia anggap orang tua Zia sendiri. Abi, tolong ceritakan sama Zia ya", kata Fazia memohon.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKMbrRqDFZ
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovEN03DazI
Pak Abdullah menarik nafas sesaat. Kemudian dengan mata berkaca-kaca, beliau menceritakan.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj6zNxxjnjO
"Semua ini berawal dari 25 tahun yang lalu", kata Pak Abdullah mengawali cerita. Sedangkan Bu Hajjar dan Fazia hanya diam mendengarkan.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ri7n9eL5Q
"Anak dari kakekmu, seperti yang sudah kau tau, memiliki 3 orang anak. Aku dan ke 3 bibimu itu. Kau sudah mengenal nya bukan?", kata Pak Abdullah yang mata nya semakin berkaca-kaca.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiwrcWMqZK9
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6mJUQzqmDK
Pak Abdullah lalu melanjutkan cerita nya. Pak Abdullah menarik nafas dalam-dalam kemudian berbicara.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIULxYD7S3P
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY4LeXzTPq7
"Sebenarnya ada satu lagi anak dari kakekmu. Dia bernama Zaid Al-Ghifari. Dia adalah ayah kandungmu", kata Pak Abdullah kembali menjelaskan.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEfYG0g0RA
"Karena suatu hal, ayahmu dan kakekmu bertengkar hebat. Itu hanya gara-gara seorang wanita, Sofiyya Nur. Dan dia adalah ibu kandungmu", kata Pak Abdullah dan tanpa terasa butiran air mata mengalir membasahi pipi nya.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJBbBWyVBEr
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEmUgACsmDb
Akhir nya mulailah Pak Abdullah menceritakan segala nya. Cerita ini bersumber dari Zaid sendiri, ayah kandung Fazia.
Cerita itu di mulai dari kisah awal pertama ayah dan ibu Fazia bertemu, hingga merembet menuju inti pokok masalah. Itu adalah saat dimulai nya perseteruan antara ayah kandung Fazia dan kakek nya.
Kemudian identitas ibu Fazia yang masih menjadi misteri, hingga akhir nya ayah Fazia di usir dari keluarga besar Al-Ghifari. Sebab nya hanyalah karena Ayah kandung Fazia sudah menikah diam-diam dengan Ibu kandung Fazia tanpa restu kakek nya.
Dan cerita itu di akhiri saat Fazia yang masih bayi terpaksa harus di titipkan kepada Pak Abdullah. Karena pada saat itu Zaid, adik Pak Abdullah sedang dalam situasi genting dan Zaid sendiri tidak mau memberitahu dengan detail tentang masalah nya.
Sampai sekarang, Zaid dan Sofiyya tidak pernah kembali lagi untuk menemui Fazia.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GRJzFLgzK
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB89bVB9hRL
(NB : Akan diceritakan dengan detail di bab-bab selanjutnya ketika waktunya sudah tepat. He he.. Sabar ye)24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQq7V9gEcUR
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMKIM7Bxz9R
Hanya tangis yang terdengar setelah Pak Abdullah menceritakan semua kisah itu. Kisah yang mungkin akan menyakitkan untuk Pak Abdullah dan keluarga nya.
Juga pasti akan menyakitkan untuk hati Fazia saat mengetahui kebenaran nya. Pak Abdullah dan Bu Hajjar tidak pernah tahu bahwa Fazia ternyata sudah menyiapkan diri untuk hal ini.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvNWj5LZ9Ql
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuug51k0YMA
"Abi.. Umi.. apapun yang terjadi, kalian berdua tetap ku anggap orang tuaku", kata Fazia tersenyum.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRk4jvG5UWu
"Zia.. apa kau tidak sedih?", tanya Pak Abdullah yang heran melihat kondisi Fazia yang hanya sedih untuk sesaat saja.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkg7KkLvYb3
"Zia sedih. Sangat sedih. Tapi bagaimana pun, Zia juga mendapatkan hikmah dari semua ini. Dan yang pasti sekarang Zia sangat bahagia. Itu yang membuat Zia bisa tetap tersenyum", kata Fazia menjelaskan.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlaiiFrEP3E
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0xg8LzCPo
"Maksudmu Zi?", kata Bu Hajjar penasaran begitu pula Pak Abdullah.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvm1sALfZiD
"Semua nya karena akhiy, maksudku Bang Zein Mi..", kata Fazia membalas.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjt55s1OuXW
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0zqnvIUap
"Maksudmu Zein sudah tau masalah ini?", tanya Pak Abdullah merasa terkejut.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdyzU8pOaYw
"Bang Zein belum tau Bi. Yang Zia maksud, Zia dan Bang Zein dengan status Zia saat ini", kata Fazia yang membuat Pak Abdullah dan Bu Hajjar semakin kebingungan.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7sVVBZbuWU
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1yERjMRkSv
"Abi dan Umi gak ngerti. Wallahi gak ngerti", kata Pak Abdullah lagi.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmzaaZwi8tH
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4E182zJxS
"Maksud Zia, dengan status Zia saat ini, Bang Zein itu kakak sepupu Zia kan?", kata Fazia menambahkan lagi.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3USHEaWKCT
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkw1bfxX7Z0
"Benar.. Kau dan Zein sebenar nya adalah sepupu", kata Pak Abdullah mengangguk.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp5WJqta4Zx
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzLFrWcjzvw
"Dan itu artinya, Zia dan Bang Zein bukanlah mahrom kan? Zia juga berharap.. Zia bisa menikah dengan Bang Zein", kata Fazia yang akhir nya jujur mengakui perasaan nya kepada Dokter Zein di depan Pak Abdullah dan Bu Hajjar.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgicLJVWT8
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wmqGW2vzX
Duuaaaaaarrrrrrrrrrrrrr...24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9Xtl3Mgue
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoUBJrQ6IvR
"Apaaaaaaaa?!!!", kata Pak Abdullah dan Bu Hajjar yang berteriak bersamaan.24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvsTNAl7rgP
24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFKkJXNrSAB
=======================24Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUw1ZsUlPed
