(Saat ini di HenCafe, salah satu kafe terkenal di Kota Derisa)144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvIBddoDap
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xDOSznzCV
Seorang perempuan yang merasa bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja, saat ini sedang ditemani kongkow dengan 3 orang sahabat baiknya. Dia adalah Melati, apoteker di RS Derisa yang ditemani 3 orang sahabat baiknya, yaitu Tiffany, Gaika, dan Viani.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJpZWNCQBl
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH3ZBaZvZf9
"Mel.. sudahlah tidak usah dipikirkan lagi..", kata Gaika, salah satu dari 3 orang sahabat Melati.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfR48yQTCQB
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡot3RB1y27D
"Gimana gak kepikiran Ka. Si Welly itu nekat, nekat, nekat dan super nekat Lho!!", kata Melati yang kesal sambil terus menerus memakan kentang goreng di hadapannya.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1uFdn6GjM
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87HK1LnqLb
"Welly itu nekat karena emang beneran cinta ma kamu, Mel..", balas Gaika dengan lembut serta memberi pengertian ke Melati.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoC5mGrN9xE
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZiH0EZQd9b
"Aku tau Ka, tapi sikapnya itu Lho yang malu-maluin plus gak tau diri juga..!!", balas Melati lagi yang semakin kesal mengingat nama Welly.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45gRYAcn8u
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpOzI9D0ZZn
"Maksudnya malu-maluin itu gimana Mel..?", tanya Viani yang sedari tadi diam menyimak dan juga mendengarkan percakapan.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPuqDt06AWj
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡND5FAK9ahT
"Welly itu sok-sokan banget Vi. Ngerasa dia itu tajir. Waktu itu minta ijin ke ayah ibuku. Dia bilang mau ajak aku makan. Pas sampai di sana ternyata udah ada temen-temennya. Aku sih enjoy aja waktu itu gak terlalu ke ganggu. Si Welly itu tinggi banget omongannya Vi. Dia nggo mau traktirin semuanya. Eh, pas udah selesai makan, dia bisik-bisik ke aku. Katanya pinjem uang nanti dikembaliin. Alasannya ATM dia ketinggalan. Gimana gak kesel. Udah gitu bukan cuma sekali, udah 3 kali lho Vi. Sampai sekarang uang gak dikembaliin juga!!", kata Melati yang sangat kesal sampai memijit keningnya.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDJJzsWcrtr
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVk9sFXcKzK
"Ada ya cowo kaya gitu?", kata Tiffany yang juga ikut memberi komentar.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBguygMYjuU
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48UIZTB74q
"Makanya Fan, aku itu kesel banget. Apalagi pas tau dari om ku, kalo Welly itu minta ijin ke ayah ibuku buat nglamar aku. Ortuku jelas senang-senang aja. Gak tau cerita yang sebenarnya", kata Melati menjelaskan dengan panjang lebar di kali tinggi.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZWIrRL6J3Q
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhaMULCzzLM
"Emang kamu gak pernah kasih tau ke ayah ibumu tentang kelakuan Welly?", tanya Gaika yang merasa cerita Melati ini cukup menarik dan butuh banyak penjelasan ini.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmyRrnnQP1Z
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf6IIZq7rRw
"Gak bakalan percaya itu ayah ibuku. Welly itu licik banget. Welly kalo di depan ayah ibuku itu dia baik banget. Tapi kalo di belakang itu dia busuknya minta ampun. Ibarat kata 2+2=4, tapi kalo Welly ngomong jumlahnya 5, ayah ibuku pasti langsung percaya!!", kata Melati sambil menghela nafas kasar dan sudah sangat ingin berteriak keras.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡasJOXkPdSh
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUm3HLp5UrT
"Sampe separah itu Mel?!", tanya Gaika kaget mendengar deskripsi Melati tentang Welly.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXt5g3KsEn
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9V8vc0WXZ1
"Iya lah, makanya nyampe puyeng kayak gini kan aku", balas Melati sambil memijat-mijat keningnya.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ53lMLmFyFo
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdTnuACaRR
"Mending putusin si Welly aja, Mel!", kata Viani memberi saran karena dia juga sangat membenci tipe lelaki seperti Welly.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECQ3dWcdu8
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡczUnODtEV1
"Udah berkali-kali aku putusin Vi, tapi si Welly itu super super duper licik bin picik. Dia langsung ngadu ke ayah ibuku. Dia Bilang macem-macem tentang aku yang gak hargain hubungan kita. Nah ayah ibuku jelas langsung percaya dong. Aku dimarahin ayah ibuku habis-habisan coba!!!", balas Melati sambil sedikit menggebrak meja dan menimbulkan suara yang cukup keras sehingga membuat seorang pengunjung kafe yang berada di sebelahnya merasa cukup kaget.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYZ5tRp6Bx5
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdkhiDFqaV
"Eh mba.. yang sopan ya. Jangan buat gaduh!", kata pengunjung kafe di sebelahnya itu merasa cukup marah.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFBI5k8KQFa
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyjdzDsFXI1
"Maaf, maaf mas.. he he", kata Melati kemudian melakukan gerakan nyengir kuda, yang membuat ketiga orang sahabatnya itu tertawa terbahak-bahak.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjtl7RXD6w
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRCJuXTo7m
"Mending kamu nyari sesama apoteker deh, atau perawat cowok di RS mu itu. Siapa tau juga kamu malah beruntung dapetin dokter ya kan? Di antara sekian banyak cowok di RS itu, masa gak ada yang buat kamu tertarik sih?", kata Tiffany yang juga memberi saran kepada Melati.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxXTjZKsWvc
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDirrwPuXK
Melati hanya terdiam saja. Dia kembali mengingat sebuah gosip terpanas di RS Derisa saat ini. Dan gosip itu membuat hatinya terasa sakit. Melati sedang akan pulang ke kos nya setelah selesai bekerja ketika gosip panas itu tersebar.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwL7QtOOkIU
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNu3YqdXvtv
Dalam keadaan sangat bersedih, Melati pulang ke kos nya. Lalu dia langsung masuk ke kamar dan mengurung diri di dalamnya. Saat itulah om nya menelepon nya bahwa Welly saat ini sedang berada di rumah dan memberi tahu ke ayah ibunya bahwa Welly akan segera melamarnya. Merasa bingung dengan segala yang terjadi, Melati mengajak ke 3 sahabatnya untuk kongkow di HenCafe.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGx9qFZYFI
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8vU5ddGAZ
"Mel.. Mel.. kok diem?", kata Gaika yang melihat Melati termenung saat ini.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFAz2u3kjx5
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgmJXpKhfq
"Aahh.. kenapa Ka?", kata Melati menjawab.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIcKkV1ySGN
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4gNt9HksKT
"Yeee.. kamu ini. Tuh di tanya Tiffany tadi. Emangnya gak ada cowok yang buat kamu tertarik di RS?", kata Gaika kepada Melati.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW1om8Mz3wR
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzR6zUOVwDX
'Yang buat aku tertarik? Ada.. bahkan aku tertarik dan udah jatuh cinta sama dia saat pertama kali ketemu di apotek lamaku. Tapi sayangnya sekarang dia udah punya Dokter Zelena', kata Melati di dalam hati.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXhku95Nfsb
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkkYE0s4PY
Melati tetap terdiam cukup lama seraya melamun. Pikirannya benar-benar sedang di luar jiwanya saat ini. Akhirnya karena cukup kesal, Tiffany berteriak di telinga Melati.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEeKrLg43D6
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36hnvZpULd
"Woyyy Mel..!!,", kata Tiffany yang khawatir.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahvyTgybfO
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOtqDHcGGwf
"Dokter Zein.. iya Dokter Zein!!", kata Melati yang kaget dan kemudian spontan mengucapkan sebuah nama.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZfnMwCWkuy
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaH2VGFke6L
"Ahaa... Siapa Dokter Zein, Mel?", kata Viani yang tersenyum ceria dan terdengar sedang meledek Melati.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxWdywfR1yk
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwvyZiMbyU
"Ah.. siapa? Bukan siapa-siapa kok.. Yuk ah guys, mending kita happy-happy aja", kata Melati yang spontan mengalihkan pembicaraannya.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMAwVwTaMEv
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSEFtMbb0zi
Ketiga sahabatnya hanya saling memandang satu sama lain, kemudian tersenyum cerah. Mereka bertiga sudah sangat tahu karakter sahabatnya ini.
'Pasti Dokter Zein ini orang yang membuat Melati tertarik', pikir ketiga sahabat Melati itu.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7msFUCiZCo
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6zrbw8GHc
=========================
(Di Stasiun Kota Derisa)
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTSWohbz7xD
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOSU7qA8lSb
Sementara saat ini di Stasiun Derisa, seorang perempuan berhijab baru saja turun dari kereta. Benar, dialah Zara Aleefa. Perempuan yang juga tergolong tinggi ini, mempunyai tinggi badan yang sama dengan Zelena, yaitu 183 cm. Selain itu, dia adalah sang pemegang sabuk hitam karate. Gaya berjalannya tidak lebay, tapi elegan dengan aura kuat yang terpancar. Membuat semua driver opang (ojek pangkalan) di sekitar area stasiun menjadi ragu untuk menawarkan jasa transportasi mereka.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZgIDxZbCNR
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDG7xf2ewV9
Beberapa saat kemudian, Zara segera menelepon seseorang yang di kenalnya, yaitu Hamid Basrah, sepupu Dokter Zein Al-Ghifari.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVb8UYrSvFj
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJur1z13dUU
"Assalamualaikum, Bang Hamid. Zara udah sampai", kata Zara sambil menelepon Hamid.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBtOY0lXMMf
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8nvQjf5UAp
"Wa'alaikumussalam, oh sudah sampai di rumah. Alhamdulillah", kata Hamid yang mengira Zara baru saja kembali dari bepergian.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhjvcESjDBB
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdJQGhs65a
Sebelumnya Hamid memang mengirim pesan kepada Zara, menanyakan dia sedang ada di mana. Dan Zara hanya membalas sedang dalam perjalanan. Pesan dari Khalid, ayah Zara kepada Zara, bahwa dia harus segera memberitahu Hamid jika saat ini sedang dalam perjalanan ke Kota Derisa. Pesan ayahnya diabaikan sendiri oleh Zara. Alasannya, Zara takut jika Hamid memberitahu Dokter Zein bahwa saat ini dia sedang dalam perjalanan ke tempat tinggalnya. Takutnya Dokter Zein yang sudah kecewa, malah pergi dan tidak ingin menemui Zara.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQbI9ncCka
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkN4cQxHus
"Iya udah cepetan teh", kata Zara sedikit kesal dengan Hamid.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBpqcwsdLtP
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRDtGqOn9pY
"Eh.. Cepetan kenapa teh kopi, naon naon naon?", balas Hamid yang coba menirukan logat daerah tempat Zara tinggal.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmi56vqaaZu
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl9Bdg9xslC
"Astaghfirullah bang, Zara udah sampai di stasiun Kota Derisa", balas Zara yang langsung membuat Hamid terkejut.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7MM4bTe7qH
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7pYzVyLKhT
"Apaaa?!", kata Hamid yang langsung bangkit dari tempat tidurnya.
"Enti kenapa gak bilang dari tadi, untung ane gak lagi pergi. Ya udah, enti nunggu dulu di situ", kata Hamid yang langsung mematikan teleponnya dan bergegas secepat mungkin berganti pakaian untuk menjemput Zara di stasiun Kota Derisa.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgm2n72jCgl
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmuK8ObYtXG
"Wa'alaikumussalam", balas Zara yang geleng-geleng kepala. Zara mengerti kenapa Hamid terdengar panik sehingga tidak sempat memberi salam. Zara kemudian menunggu Hamid yang akan menjemputnya di sebuah warung kecil di sekitar Stasiun Kota Derisa untuk sekedar membeli makanan ringan dan minuman botol sebagai penghilang rasa lapar dan dahaga.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdWSxcDV4Mu
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJVNrN3LG5
Setelah menunggu selama lebih kurang 20 menitan, Hamid pun sampai di Stasiun Kota Derisa dengan meminjam mobil pamannya, Pak Abdullah. Hamid keluar dari mobil hendak menelepon Zara, memberitahukan bahwa dia sudah sampai, sebelum suara khas logat daerah yang dia kenal menyapanya.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrJVIqBlRj
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvkZ37Ez9W
"Lama pisan euy", kata Zara yang langsung membuka pintu mobil dan duduk di bagian depan.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmtpZDwLPXE
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPTZwlrvWf
"Eehh Zara, silahkan masuk ke mobil", kata Hamid yang tersenyum kecut melihat Zara sudah ada di kursi depan.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68PvxRTEeA
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wHSpIH585
"Udah cepetan teh jalan", kata Zara tidak sabar. Hamid pun masuk dan duduk di kursi pengemudi sambil berkata.
"Mana ada teh jalan, ha ha", kata Hamid yang langsung menginjak pedal gas.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvX8jrYKws
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡknI6APatWC
Zara hanya melihat ke arah Hamid sambil memutar kedua dua bola matanya. Karena perjalanan Zara tadi yang sudah menghabiskan waktu sekitar 5 jam, Zara pun kelelahan dan tertidur pulas.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6xUjXmsatz
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNEbxR80SE
'Zara emang cantik, Masya Allah. Sayangnya ane udah ada bini. Kalo bini ane ijinin poligami, udah dari dulu ane nikahin si Zara ini', kata Hamid dalam hati kemudian mendadak langsung merasa kesal kepada istrinya, Halimah.
Padahal ayahnya dan ke 4 saudara laki-lakinya semua berpoligami. Kedua saudara perempuan Hamid pun juga mempunyai madu dari suaminya masing-masing. Hanya Hamid sendiri yang tidak berpoligami, takut jika dia diam-diam di kebiri oleh istrinya saat sedang terlelap tidur.144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLuwVAAtis3
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡACZ8576Usu
=========================144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDTAqs7zrF0
144Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx2tFByA2tb
