Hilangnya Keperawanan Keke
Rumah Keke
Pardi mendekatkan area selangkangannya ke wajah Keke dengan mulai mengajari gadis cantik itu bagaimana caranya menyepong batang kontol. Keempat teman Pardi lainnya tak mau kalah, mereka beraksi dengan memberikan rangsangan pada titik-titik sensitif Keke.
“Shhh ... Pak. Ougrhhh ... geli banget. Ahhh ... ahhh ... enak, Pak. Ahhh ... terusin isep tetek Kekek begitu, Pak. Ugrhhh ... Pakgrhhh....” Tubuh Keke sudah menggeliat seperti ulat. Gadis cantik itu sama sekali tidak bisa menahan rangsangan yang diberikan oleh para pemerkosanya itu meskipun tubuhnya tidak bisa bergerak bebas sepenuhnya.
Mamang berada di sebelah payudara kiri dan Tono berada di sebelah payudara kanan Keke. Mereka merangsang payudara gadis cantik itu yang sedang dalam masa pertumbuhannya dengan menjilat, menghisap, dan sesekali menggigit puting kecil gemas milik gadis cantik itu.
Bagas sendiri meraba-raba pinggang dan pusar Keke. Lain halnya dengan Sutejo yang kebagian rezeki nomplok karena memainkan area selangkangan gadis cantik itu.
“Shhh ... Pak. Ougrhhh ... enak, Pak. Ahhh ... ahhh ... ahhh ... Bapak, memek Keke diapain. Ugrhhh ... geli banget, Pak. Agrhhh....” Keke tidak dapat menahan lagi desahannya. Dorongan birahi gadis cantik itu membuatnya tidak dapat menahan rasa nikmat yang ada di tubuhnya.
“Buka mulutnya, Sayang,” ucap Pardi dengan senyum mesumnya.
Keke menurut saja dengan perkataan pria itu. Gadis cantik itu kemudian membuka mulutnya dan tangan Pardi bermain-main di bibir manis gadis berusia 21 tahun itu. Keke yang diperintahkan menghisap jari-jari Pardi, pasti akan dilakukannya. Begitu juga dengan ketika Pardi menyuruh Keke untuk mengemut jari-jarinya itu, pasti gadis cantik itu menurut dan melakukannya. Padahal sebelumnya dia sempat melawan pada para pria pemerkosanya itu.
“Hehehe ... Non Keke cantik banget kalau dilihat kayak gini,” puji Pardi yang melihat bagaimana wajah Keke itu telah memerah karena nafsu birahinya. “Buka mulutnya, Non. Kulum kontol saya,” lanjut pria itu dengan mengarahkan batang kontolnya di mulut gadis cantik itu.
SLURP ... SLURP ... SLURP....
“Ahhh ... enak banget Non. Ahhh ... ahhh ... ahhh ... terus, Non. Shhh ... hisap kontol saya. Ugrhhh ... buat enak, Non,” desah Pardi yang merasakan batang kontolnya itu sedang diberikan servis dengan mulut manis Keke.
Keke yang masih pemula dan tidak tahu dengan hal-hal seperti itu, membuat sesekali batang kontol Pardi mengenai giginya.
“Agrhhh ... Non! Jangan kena Gigi!” bentak Pardi dengan meringis kesakitan. “Kalau kena gigi sekali lagi, gue langsung entot tuh memek lo!” sambung Pardi dengan wajah sangar dan nada mengancam.
Keke mengangkat wajah ketakutannya dan melihat Pardi. Gadis cantik itu kemudian mengangguk pelan tanda mengerti apa yang dikatakan oleh pria itu.
Keke sendiri mulai terbawa nafsu birahi karena rangsangan-rangsangan yang ada di tubuhnya. Dia sama sekali tidak melawan dan mengikuti setiap instruksi yang diberikan kepadanya.
Keke menghisap batang kontol Pardi dengan menggerakkan kepalanya secara maju mundur. Namun gadis cantik itu mulai kewalahan, dia menjadi kesulitan bernafas karena benda keras itu berada di dalam mulutnya. Selain itu, para pria pemerkosa gadis cantik itu lainnya malah secara intens merangsang tubuh Keke sehingga dia susah mengendalikan hawa nafsunya.
SLURP ... SLURP ... SLURP....
“Gila, body Non Keke memang juara!”
“Cihuy! Toketnya besar banget!”
“Memeknya warna pink, suka banget gue lihatnya!”
Para pria yang sedang menikmati tubuh Keke itu terus mengomentari bagian tubuh gadis cantik itu dengan kalimat-kalimat kotor dan merendahkan. Namun anehnya Keke malah menjadi tidak dapat mengendalikan tubuhnya hingga menggeliat ke sana ke mari.
Pardi mulai terangsang dengan sepongan Keke. Dia mulai mencengkeram kepala gadis muda itu dan menggoyangkan pinggulnya secara cepat.
“OUGRKKKHHH ... UGRKKKHHH ... AGRKKKHHH....”
“Ahhh ... Non! Enak banget! Agrhhh! Mulut Non Keke juara,” teriak Pardi.
Pardi menekan lebih dalam batang kontolnya di dalam mulut manis Keke bersamaan dengan genjotan batang kontolnya itu. Hal itu membuat Keke menjadi kesulitan untuk bernafas dan dia seperti akan tidak sadarkan diri sebentar lagi.
Tono, Mamang, Bagas, dan Sutejo pun menghentikan rangsangan pada tubuh Keke. Mereka terkekeh karena melihat objek pemuas nafsunya bersikap seperti itu.
SLURP ... SLURP ... SLURP....
Keke tidak tahu lagi apa yang terjadi pada dirinya. Gadis cantik itu benar-benar sudah dikendalikan oleh nafsu birahinya sendiri. Air liur para pria yang sedang memperkosanya itu membanjiri seluruh tubuhnya.
Pardi yang sudah puas dengan mulut manis Keke, kemudian berganti posisi dengan Sutejo. Pria itu menggesek-gesekkan kepala penisnya di depan lobang kemaluan Keke yang sudah mulai becek.
“AGRHHH ... PAKGRHHH!” Keke berteriak dan secara spontan dia menggerakkan bagian tubuh bawahnya seakan-akan tidak ingin melepaskan gesekkan batang kontol Pardi di area vaginanya.
Perlahan-lahan namun pasti, Pardi yang sudah sangat sange itu lalu menekan penisnya agar bisa masuk ke dalam liang kewanitaan Keke.
“PAKGRHHH ... SAKITGRHHH....” Keke meringis kesakitan dengan raut wajahnya menciut.
Pardi mengulang-ulang menekan batang kontolnya itu di dalam lobang memek Keke. Sekali, dua kali, tiga kali, hingga beberapa kali percobaan untuk menebus vagina perawan milik gadis cantik itu Pardi lakukan. Sampai akhirnya benda keras yang sudah tegak berdiri dengan gagahnya itu tenggelam di antara otot-otot vagina milik gadis berusia 21 tahun itu.
“OUGRHHH ... PAKGRHHH ... SAKIT, STOP! AGRHHH ... SAKITGRHHH....” Keke mencengkeram benda apa pun yang ada di dekatnya. Pinggul gadis cantik itu sedikit terangkat dan dia sama sekali tidak dapat menerima rasa sakit di area selangkangannya itu.
“Hehehe ... memeknya rapet, banget! Ahhh ... ngentot Non Keke memang paling bener,” ucap Pardi yang melihat batang kontolnya tertanam di lobang memek gadis muda itu.
Keke meneteskan air matanya karena tidak tahu dengan apa yang terjadi pada tubuhnya. Di satu sisi dia ingin menghentikan pemerkosaan itu. Tetapi tubuhnya tidak mendengarkan otaknya. Malah tanpa sadar gadis cantik itu malah memberikan akses mudah bagi para pemerkosanya untuk memainkan tubuhnya.
“Pak, sakit! Shhh ... keluarin, Pak. Jangan diterusin!” teriak Keke tidak dapat menahan rasa sakit di dalam vaginanya.
“Tahan Non, Sayang. Sebentar lagi enak, kok,” timpal Pardi terkekeh.
Batang kontol Pardi sudah bersarang di dalam lobang memek Keke sehingga dia bisa menikmati remasan otot-otot dari vagina gadis cantik itu yang mengurut-urut penisnya. Meskipun pria itu belum menggerakkan sedikit saja pinggulnya, tetapi dia sudah bisa merasakan bagaimana nikmatnya liang kewanitaan gadis muda itu.
Pardi memang sengaja tidak menggerakkan batang kontolnya secara penuh di dalam lobang memek Keke. Sampai akhirnya ketika pria itu melihat raut wajah gadis yang diperkosanya tidak tampak seperti kesakitan, Pardi kemudian mulai menggerakkan pinggulnya. Terlihat bercak darah segar di permukaan kulit batang kontol Pardi disertai dengan lendir cairan cinta gadis cantik itu yang baru kehilangan keperawanannya.
PLOK ... PLOK ... PLOK....
“Ahhh ... stop, stop, stop, Pak! Agrhhh ...sakit, berhenti! Ugrhhh ... sudah! Shhh ... keluarin tititnya,” teriak Keke.
“Sabar, Non. Sebentar lagi enak, kok. Tahan, ya! Kontol saya bakal buat memek Non Keke ketagihan dengan kontol besar ini,” timpal Pardi sambil mengeluar masukkan batang kontolnya itu di dalam lobang memek Keke untuk menikmati setiap kontraksi dari otot-otot vagina gadis cantik itu.
Gerakan batang kontol Pardi di dalam liang kewanitaan Keke yang secara perlahan-lahan itu malah membangkitkan nafsu birahi gadis cantik itu sedikit demi sedikit. Pria itu sangat pintar memainkan nafsu birahi wanita yang dientotnya, sambil mengentot liang kewanitaan Keke, dia juga memainkan klitoris gadis cantik itu hingga membuatnya mulai mendesah dengan manja.
PLOK ... PLOK ... PLOK....
“Ahhh ... Pak. Ahhh ... ahhh ... ahhh ... kok geli. Ahhh ... memek Keke geli banget. Ugrhhh ... Pak. Ahhh ... stop! Ahhh ... terus, Pak. Shhh ... mainin memek Keke. Ugrhhh....” Keke mendesah-desah dengan suara manjanya. Dia sama sekali tidak bisa mengendalikan tubuhnya yang sudah terbalut nafsu birahinya. Ditambah lagi dengan Keke merasakan rangsangan-rangsangan dari teman Pardi yang tak kunjung berhenti di tubuhnya.
“Hehehe ... enak kan Non dientot gini? Geli ya memeknya?” tanya Pardi dengan jari jempolnya kini memainkan klitoris Keke.
Pardi tidak menghiraukan apa yang dikatakan oleh Keke. Dia terus menyiksa gadis cantik itu dengan kenikmatan bertubi-tubi sampai membuat Keke mendesah dan berteriak, memohon agar Pardi mempercepat batang kontolnya keluar masuk lobang memek gadis muda itu.
PLOK ... PLOK ... PLOK....
“Ahhh ... yang cepet. Ougrhhh ... Pak. Ahhh ... ahhh ... ahhh ... itu Keke geli. Ugrhhh ... memek Keke geli banget, Pak. Ahhh ... mau pipis. Shhh ... shhh ... shhh....” Keke mendesis dan sudah di ambang puncak kenikmatannya. Sambil mengikuti tusukkan batang kontol Pardi di dalam lobang memeknya, dia menggerakkan pinggulnya mengikuti benda keras itu ke mana pergi.
“Non mau keluar, ya? Ahhh ... saya keluarin di dalam ya, Non?” tanya Pardi.
“Ahhh ... jangan, Pak. Shhh ... jangan di dalem. Agrhhh ... Keke gak mau hamil,” teriak Keke di tengah-tengah kesadarannya itu.
Pardi mempercepat tempo genjotan batang kontolnya di dalam lobang memek Keke. Sampai saat ditusukkan ke tujuh, gadis cantik itu mengerang dengan hebatnya. Tubuh mungil Keke mengejang-ngejang karena sensasi mengentot untuk pertama kali dirasakan di hidupnya. “AGRHHH ... PAK, PARDI. AHHH ... AHHH ... AHHH ... KEKE PIPIS, PAK. UGRHHH ... BAPAK, STOP! AGRHHH ... KEKE PIPISGRHHH....”
Pardi bisa merasakan setiap kontraksi di dalam vagina Keke yang mengurut-urut batang kontolnya. Malah dengan brutalnya pria itu menusuk-nusuk lobang memek Keke hingga menyemprotkan pejunya di dalam liang kewanitaan gadis cantik itu. “MEMEK LONTE CILIK! AHHH ... BAPAK KELUAR, NON. AHHH ... AHHH ... AHHH ... NON KEKE, NON KEKE. AGRHHH ... NON KEKEGRHHH....”
Keke menangis di sela-sela desahan nikmat dan ketakutannya. Gadis cantik itu bisa sangat merasakan kehangatan di dalam lobang memeknya. Bahkan dia seperti merasa peju Pardi itu sudah masuk hingga ke dalam rahimnya.
Bersambung....
Bagi kalian yang menyukai cerita karya tulisanku, bisa mendukungku agar tetap semangat dalam menulis dan berkarya dengan cara memberikan love pada ceritaku serta mem-follow akun penanaku. :)
Apabila kalian sudah tidak sabar untuk membaca kelanjutan ceritanya, kalian bisa membacanya langsung di Karyakarsa milik aku.
9697Please respect copyright.PENANAdr4nMYnwDz
9697Please respect copyright.PENANAB8y5qbNOrs