Teman Di Ranjang

6.Langkah Binal

Aku tak menyangka sedikit pun kalau kedatanganku di rumah orang tua Nur disambut dengan ramah sekali. Pada waktu aku nikah siri dengan Nur, ayah Nur memang hadir. Berarti mereka sudah merestui pernikahanku dengan Nuryati, meski baru sebatas nikah siri. Dan menurut agamaku, Nuryati sudah menjadi istriku. Istri kedua.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXYQkfq1pHd

Tadinya kupikir orang tua Nur cuma terpaksa menjadi wali ketika aku menikah siri dengan Nur. Ternyata tidak. Terlebih setelah Mbak Tina menjelaskan betyapa aku sudah memberikan rumah untuk Nur. Rumah yang hanya bisa dimiliki oleh golongan menengah ke atas, karena rumah itu bukan rumah asal-asalan.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJ74DFJw2T

Ayah Nur, yang pensiunan kepala SMA itu sempat juga membahas kenapa Nur seolah melarikan diri dari Tegal dahulu. Rupanya dahulu Nur mau dijodohkan dengan pemilik pabrik the, tapi Nur tidak mau, kemudian diam-diam melarikan diri ke Bandung dan berjumpa denganku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5vTpAmqpMw

Sebenarnya Nur juga pernah bercerita soal itu. Bahkan Nur pernah berkata, “Contohnya ya Mbak Tina itu. Karena mengikuti kehendak orang tua, mau saja ia nikah dengan lelaki yang dijodohkan untuknya. Buktinya sekarang rumah tangga mereka hancur kan Mas.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8U0ATBgiT

Di rumah mertuaku, aku bisa menilai bahwa Nur itu berasal dari keluarga berpendidikan. Aku bisa menilainya dari cara ayah Nur bercerita, penuh dengan tutur kata yang enak didengar. Berbobot pula.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzCLe1yuXMM

Ibu Nur juga pensiunan guru SMP. Bahkan kudengar dulunya ia guru bahasa Inggris.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo2hWQrEV2b

Jadi, meski keadaan mereka sederhana, mereka bukan sosok yang tanpa pendidikan. Ayah Nur, misalnya, pastilah minimal seorang sarjana. Ibunya juga. CUma kehidupan guru memang sering menyedihkan. Jarang sekali kulihat guru yang kaya di masa tuanya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqnKHVgBEvH

Mbak Tina juga mengenalkan adik bungsunya yang bernama Ita. Cantik sekali Ita yang baru duduk di kelas tiga SMA itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHqCoRrCVKF

“Nanti kalau udah lulus SMAnya, kuliah di Bandung aja ya,” kataku kepada adik bungsu Nur yang bernama Ita itu, “Biar Mbak Nur ada temannya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3YP5rGpW0B

“Iya Mas,” sahut Ita dengan anggukan sopan. Gila, cantik benar Ita itu. Kayaknya dijadikan artis juga bisa. Tapi emangnya hidup senang itu harus jadi artis saja? Masih sangat banyak jalan lain untuk mendapatkan penghasilan yang layak.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcYIdRdNOdb

Malamnya Mbak Tina mengajakku jalan-jalan ke pantai. Aku iyakan saja. Dan di PAI (Pantai Alam Indah) itu aku sempat berkata, “Mulai saat ini kehidupan Mbak dan anak Mbak akan menjadi tanggung jawabku. Yang penting harus bisa merahasiakannya pada Nur, ya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXtCg7AkLh

“Iya, makasih Yad,” sahut Mbak Tina sambil menggenggam pergelangan tanganku.

Mbak Tina bukan cuma mengurus surat cerainya di Tegal.Tapi juga mencarikan lima orang calon pegawai (jaman sekarang jarang orang yang mau disebut pembantu), yang seorang untuk di rumah Nur, yang empat orang untuk dikerjakan di kantin wisma kos.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmHMM0AnjXI

Dan Mbak Tina berhasil mendapatkannya. Malah ia sempat bilang, “Di sini sih jangankan lima orang. Limapuluh orang juga bisa kucarikan. Asalkan gajinya bagus saja.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkroLb0yBKT

Maka pada waktu pulang ke Bandung, mobilku jadi penuh juga. Mbak Tina duduk di sampingku, sementara kelima wanita muda itu berjejalan di belakang. Soalnya mobilku bukan kendaraan niaga.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6phMF2T8KC

Tapi bisa jugalah kuatur semua itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zzSTA2LL9

Setibanya di Bandung, kuturunkan dulu seorang calon pegawai di rumah Nur. Yang empat orang kubawa pulang ke wisma kos.

Istriku senang sekali kelihatannya, karena aku pulang dengan membawa empat orang wanita muda untuk dijadikan pegawainya. Dalam perjalanan pulang ke rumah di kompleks wisma kos itu, aku sudah mewanti-wanti kepada keempat wanita muda itu, agar jangan sekali-sekali bicara soal Mbak Tina kepada istriku. Mereka, yang semua janda muda itu, mengerti dan berjanji takkan bilang-bilang soal Mbak Tina, Nuryati dan segala latar belakang yang membuatku bisa mendapatkan mereka.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi5DAOIvhqr

“Kalau masih kurang bisa kita ambil lagi ke Tegal,” kataku waktu istriku sudah menempatkan keempat orang calon pegawainya itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVavNPPDxyr

“Iya, kalau mau serius, memang masih kurang sekali, Bang,” sahut istriku, “Aku malah sedang merencanakan untuk merekrut duapuluh orang tamatan SMP, lima orang tamatan SMA. Kalau ngambil dari yayasan suka kacau, kita bisa jadi bahan permainan yayasan aja nantinya. Makanya aku bermaksud mau pasang iklan.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRe8zGNLyQh

“Gak usah pasang iklan. Aku bisa ambil lagi dari Tegal. Mau limapuluh orang juga bisa.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJauP7yzM0

Tapi lihat dulu yang empat orang itu seperti apa kerjanya. Kalau bagus kerjanya, baru kita ambil lagi dari Tegal.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXYS83VSsH

“Gak bisa lewat telepon aja Bang?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmBBjO533L

“Aku memang mau telepon dulu ke teman yang ada di Tegal. Tapi kalau sudah ada orang-orang yang akan kerja di sini, harus aku sendiri yang menjemputnya. Maklum jaman sekarang sering terfjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Orang tua mereka cemas kalau melepaskan anak-anak mereka begitu saja. Harus jelas dulu dengan siapa mereka pergi. Gitu.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrNEcSs9dCe

“Oh, gitu ya Bang. Ya udah…nanti jangan sekaligus duapuluh orang. Ambil lima-lima orang aja secara bertahap. Biar gampang melatihnya. Kalau sekaligus banyak, pusing aku ngasih trainingnya nanti.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNP0dDvcxEZ

“Bagusnya bikin pakaian seragam buat semua pegawai yang kerja di sini.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAe32b11pE

“Udah…lagi pesan Bang. Warnanya pink untuk pegawai wanita. Hitam untuk pegawai pria. Udah dibikinin logo WKA segala. Di sekeliling logo WKA itu ada tulisan Wisma Kos Anugerah.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKqHt3zZNWg

“Mmm…istriku memang pintar ! Senang aku mendengarnya. Pokoknya semua urusan wisma kos harus ditangani secara profesional. Ohya…rumah lama kita sekarang sudah rata dengan tanah. Bahkan mulai dibikin pondasi ceker ayam…jadinya sembiloan ruko kan Bang ya?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkLLrMKAXfP

“Iya. Kalau ruko-rukonya udah terjual semua kelak, duitnya mau dipakai untuk apa?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8KaWCXK7v

“Simpan aja dulu di bank. Pelan-pelan kita pikirin nanti untuk apa-apanya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1A1SraTwNP

“Bagus,” kataku sambil mencium pipi istriku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GMgOfZfKo

Namun aku tiba-tiba jadi ingat pada percakapanku dengan Mbak Lies di Kalimantan tempo hari :

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3hnGGp0y92

“Kok aneh, kamu bisa tertarik pada bisnis batubara yang bikin kita jadi cumang-cemong gini, Yad?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvJEvSHw0Y

“Cumang-cemong tapi duitnya lumayan. Mbak tau gak? Hasil penjualan hotel mewah pemberian Mbak itu, sekarang hanya duapuluh persen dari asetku.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzAZp7YTMl

“Hah?! Masa sih?” Mbak Lies tampak kaget benar.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPkkRjnnQdq

“Lihat aja di laporan bulanan dari bank nanti. Sudah berkembang empat ratus persen Mbak. Dalam tempo yang cuma setahun lebih kan? Belum lagi terhitung wisma kos itu. Dan nanti ada aset lain lagi. Rumah lama akan dirobohkan dalam seminggu ini. Rumah dan tanah di sebelahnya sudah kubeli, juga mau dirobohkan. Lalu akan dibangun sembilan ruko, tiga lantai semua. Untuk dijual semuanya. Bahkan masih ada lagi, aku sudah beli rumah puri, tiga rumah kembar dalam satu kompleks. Sekarang sudah dikontrak oleh orang asing. Nilai kontrak selama tiga tahun jauh lebih tinggi daripada harga belinya, Mbak.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhR33NLL6f6

“Wow ! Luar biasa ! Syukurlah…berarti pemberianku dikembangkan. Tidak dihancurkan.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUzd1JAqgF

“Jangan samakan aku dengan Bang Yana, Mbak. Buatku, pemberian Mbak itu takkan habis dimakan tujuh turunan. Soal pertambangan batubara, aku datang ke lokasi tambang itu cuma sekali-sekali aja Mbak. Kan aku sudah nyimpan orang-orangku di tambang. Kan seorang pemimpin yang punya leadership tak perlu mengerjakan sendiri semua urusan perusahaannya. Dia boleh main golf atau jalan-jalan ke luar negri, sementara perusahaannya jalan terus. Yang penting, aku harus menempatkan the right man on the right place. Itu aja awalnya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1IJkCyw4R5

Ya…aku masih ingat semuanya itu. Aku memang petualang sex. Tapi kalau sudah terjun ke dunia bisnis, segala sisi kukerjakan secara profesional. Dan tampaknya doktrinku kepada istriku sudah mulai kelihatan hasilnya. Ia sudah melupakan toko-tokoan, yang hasilnya tak seberapa. Lalu mulai memikirkan pengembangan wisma kos itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc1W90mQgwJ

Seperti yang ia katakan berikutnya, “Kita di sini cuma menjaring penghuni dari kelas menengah ke atas, Bang. Aku malah sedang memikirkan kos-kosan sederhana di tempat lain, untuk kelas menengah ke bawah.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7dQ600eFg

“Lalu siapa yang ngurusnya nanti? Di sini aja kamu udah keteteran, makanya aku bawa orang-orang dari Jateng juga.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrc1bgoCMbC

“Uni Erna yang ngurus. Masa sih Abang gak kasihan sama dia? Abang kan udah jauh berhubungan dengannya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvJGYDRC3KZ

Aku terhenyak. Lalu mengangguk-angguk, “Ya udah. Nanti kalau ruko-ruko itu sudah terjual habis, cari tanah di daerah yang dekat kampus. Masuk ke dalam gang juga gakpapa. Bangun rumah kos-kosan yang sederhana. Duit penjualan ruko-ruko itu pakai untuk membiayai semuanya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkp2r4T4Vr

“Jadi Abang setuju?” Istriku memelukku erat-erat, “Abang memang suamiku yang sangat bijaksana. Aku sering memikirkan Uni lho Bang. Kasian kalau dia dibiarkan terus di Jakarta dan…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3GKODdnIDB

“…Aku sering ketemuan dengannya,” kataku menyela, “Aku yakin dia takkan kekurangan. Karena setiap bulan selalu kutransfer uang secukupnya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82B5yJSAAI

“Kok Abang gak pernah laporan soal itu?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1RdHn2alNZ

“Kan sekarang aku laporkan semuanya. Lebih baik terlambat daripada tidak kan?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJMvGa15tjy

“Terus…apa lagi yang belum Abang laporkan?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBWHRWekHk

“Gak ada,” kataku dengan sikap meyakinkan. Padahal banyak…banyak sekali yang tidak kulaporkan padanya. Bahkan tidak juga kubuat tulisan di [DS] ini, karena para [DS]er bisa bingung kalau kuceritakan semua. Sedangkan sekarang istriku gak bisa buka [DS]. Jadi yang kutuliskan di sini pun takkan bisa ia pantau. Xixixixiiii……

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPnItwMpW1

Tapi pada suatu hari kutemukan sebuah flashdisk tergeletak di kolong meja komputerku. Aku heran, karena aku selalu memakai external hardisk yang 1 Tb ke atas. Tak pernah pakai flashdisk. Lalu punya siapa flashdisk itu?

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdxWwumiUgN

Dengan perasaan heran kubuka isi flashdisk itu dio komputerku. Ternyata catatan harian istriku, yang belum pernah kubaca.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyETi4HDw0b

Isinya…………………………………………………………………………………………………..

Aku jadi sibuk sekali memperhatikan barang-barang yang sedang dimuat ke atas truk untuk diangkut ke rumah di wisma kos itu. Herman lebih sibuk lagi, karena ia selalu memperhatikan cara memuat dan membongkar barang-barang itu, jangan sampai ada yang rusak di jalan. Tiap kali truk berangkat meninggalkan rumah yang akan dibongkar itu, Herman selalu ikut dalam truk itu. Sementara suamiku malah terbang ke Kalimantan dan entah kapan pulangnya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcDs8yRbCyC

Dan…baru saja dua hari dibuat sibuk seperti itu, hasrat birahiku justru menagih-nagih lagi dengan kuatnya. Entahlah, belakangan ini aku jadi seperti wanita haus sex. Dua hari saja tidak mendapatkan terjangan lelaki, rasanya seperti sudah dua bulan tidak mendapatkannya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUxYuA2TaZM

Dan anehnya, kalau hasratku sedang menagih-nagih begini, ada saja jalan untuk meredakannya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHcJwjxVB7G

Sore menjelang malam itu aku baru saja selesai mandi di rumah dalam kompleks wisma kos (karena rumah lama sudah hampir kosong). Lalu mengenakan kimono putih yang terbuat dari bahan handuk. Pas keluar dari kamar mandi, bel berdering. Meski masih memakai kimono, aku bergegas menuju pintu depan.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5nFPzKkIuG

Seorang cowok 16 tahunan berdiri di depan, berperawakan tinggi langsing, berkulit putih bersih, mengenakan kaus abu-abu dan celana training berwarna hitam. Sepintas pun tampak bahwa ia berdarah campuran dengan orang asing. Rupanya ia salah seorang penghuni wisma kosku, bernama Jonathan, yang suka kupanggil Jon saja. Aku memang sudah hafal semua nama penghuni wisma kos, karena sebulan sekali suka diadakan acara ramah-tamah di aula yang dibangun terpisah dari ketiga wisma itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGurA0uydj

“Jon…” sapaku ramah.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgbCSYqWzHN

“Selamat malam Tante…” sahut anak muda itu sopan.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡglT2BOnLsT

“Ayo masuk Jon,” ajakku, ” Tapi maaf, aku masih pake kimono gini ya, baru selesai mandi.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRdnH3Usd5o

“Gakpapa Tante,” sahut Jonathan sambil masuk ke ruang tamu. Lalu duduk di sofa.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡASwO9QCDpz

Sebenarnya aku tahu bahwa diam-diam Jonathan suka mencuri-curi pandang ke arah pahaku kalau kebetulan aku duduk sambil bertumpang kaki. Maklum dia kan masih ABG. Tapi aku tak pernah memikirkannya. Karena seperti kata suamiku, “Jangan campur adukkan urusan bisnis dengan urusan pribadi.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7BvoNK95Cf

Jadi urusanku dengan semua penghuni wisma kosku semata-mata urusan bisnis. Tapi malam itu hasratku menagih-nagih terus, sehingga pikiranku jadi lain dari biasanya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2nOVW7dEWG

“Tante, aku mau bayar uang kos,” kata Jonathan setelah aku duduk di depannya, “Tapi…apa boleh kalau aku bayar dua tahun sekaligus?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ11QThS2nh

“Ya boleh lah…malah bagus. Daripada bulanan kan lebih bagus begitu,” sahutku ramah. Memang aku pernah mendengar bahwa Jonathan itu anak pengusaha besar di Surabaya. Maka transfer uang dari orang tuanya pun pasti gede terus.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1MRA6bIcx4

“Ini Tante, tadi siang mamie datang dan ngasih cek ini buat bayar uang kos selama dua tahun. Biar tenang aku belajar di sini, katanya.” Jonathan menyerahkan selembar cek tertanggal untuk besok.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXilqi9FP5

Kubaca nominal yang tertera di cek itu. Pas untuk pembayaran kos selama dua tahun. Tapi Jonathan pasti tidak tahu bahwa aku sedang memikirkan dirinya, lebih dari sekadar penghuni wisma kos. Bahwa aku teringat kata-kata suamiku, “Yang penting yakinkan dulu bahwa lelaki itu bersih dari penyakit kelamin. Sesekali boleh saja, asalkan semuanya dicatat dengan sejujurnya. Jangan ada yang dirahasiakan sedikit pun.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDBbA4h1agG

Lalu kataku, “Wah, ini pertama kalinya penghuni wisma kos membayar dua tahun sekaligus. Nanti aku kasih bonus ya,”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtmSR7nxIxW

“Bonusnya apa Tante?” Jonathan menatapku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDf3bXnAkG

“Maunya apa?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUw3JBKJWI

Jonathan malah bengong, seperti bingung menjawab.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO1WXmh6y1R

“Tunggu sebentar ya,” kataku sambil berdiri, lalu melangkah ke arah pintu depan. Kututup dan kukuncikan pintu itu. Kain gordin di belakang jendela kaca pun kututupkan, kemudian melangkah ke dalam kamar untuk menyimpan cek itu di laci lemariku, karena nominalnya tidak sedikit. Lalu kusemprot mulutku dengan pengharum nafas. Kusemprot juga bagian-bagian khususku dengan parfum dan kupanggil Jonathan dari ambang pintu kamarku, “Jon…!”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOdGdlbBC4

“Iya Tante,” sahut Jon sambil bangkit dari sofa dan menghampiriku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcix8B6qdWw

Kupegang pergelangan tangannya dan kuraih ke dalam kamarku, “Sini dulu…soalnya ini rahasia banget, Jon.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibSAFnrsCR

Jonathan tampak canggung setelah berada di dalam kamarku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTMonzTA4oq

“Sini, duduk dulu,” kataku sambil menunjuk sofa yang berada di dalam kamarku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfsediVb28A

Jonathan duduk di sofa itu. Aku pun lalu duduk di sampingnya, dengan posisi duduk sedemikian rupa, sehingga paha mulusku terbuka lebar lewat belahan kimonoku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeu2aRpZnss

“Aku mau tanya dulu,” kataku sambil mengelus pahaku sendiri, “paha saya ini bagus gak?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLbAoHF2RI

“Ba…bagus Tante…putih dan mu…mulus,” sahut Jonathan tergagap.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt50cw5DhaV

“Kamu pernah main sama cewek?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDrsSInWmpt

“Main? Main apa Tante? Olahraga?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgPrGpD65C0

Setengah berbisik aku tanya lagi, “Pernah bersetubuh sama cewek?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX25zF1RRz3

“Aaah..belum pernah Tante.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMW9W85qOOA

“Bohong ah…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuPBFcSxXU9

“Sungguh Tante. Aku berani disumpah apa pun. Betul-betul belum pernah.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU9AFn7H4mj

“Tapi nonton videonya sih sering kan?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡneO2T7rdFH

“Gak sering juga, cuma pernah beberapa kali. Aku malah suka menghindari nonton yang gituan.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYc8bTPaDvX

“Kenapa?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUMOP5gOYeI

“Udahnya suka tersiksa, Tante.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ24UHJstDGv

“Kamu suka sama pahaku ini ?” tanyaku lagi sambil mengelus-elus pahaku sendiri.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF7kLi0EgGK

“Mmm…jujur….suka banget….”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWl3pNm7A5

“Pengen nyentuh gak?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ANoRJdxRv

“Pengen juga ya kutahan-tahan lah. Gak berani sembarangan sama Tante.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC3ZPZW7wYk

“Peganglah…” kataku sambil menarik tangan Jonathan sampai menempel di pahaku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjL5dTKTPm7

“Hehehee…ini bonusnya, Tante?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7GhuPRmzax

“Iya…tapi ini baru awalnya…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtnJHJ5lb2

“Awalnya?” Jonathan tampak kebingungan.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJ5deUmmZX

Meski agak ragu, tanganku mulai merayapi bagian di bawah perut Jonathan yang masih tertutupi celana trainingnya. Hmm…ternyata sudah ada yang tegang di balik celana training itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK0GBC5J98E

Maka bisikku, “Kamu mau nyobain bersetubuh?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXclaEYNgK5

“Sa…sama Tante?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqHgnq3WZle

“Iya. Kan itu bonusnya. Tapi kamu harus janji dulu…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk9LOQl33Y7

“Janji apa Tante?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9rxGF71FM

“Janji akan merahasiakan kepada siapa pun.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡologMn4n6t

“Iya Tante. Aku janji takkan cerita kepada siapa pun. Janji Tante,” kata Jonathan sambil mengangkat dua jarinya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ197pfIegjd

“Aku belum pernah ngasih bonus apa pun pada penghuni lain lho,” kataku sambil menyelinapkan tanganku ke dalam lingkaran karet celana training Jonathan, “Ini khusus buat kamu aja Jon. Wow…punyamu udah ngaceng gini ya?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrywukG0C3E

“Iii…iya Tante…soalnya Tante merangsang banget malam ini…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH0N7PlhiD0

Mendengar “Tante merangsang banget” itu, aku jadi semakin ingin merangsangnya. Lalu kulepaskan tali kimonoku, sambil berkata, “Lihat dulu baik-baik ya.” Lalu kulepaskan kimonoku, sehingga aku cuma tinggal bercelana dalam tipis transparan saja, karena saat itu aku tidak mengenakan bra.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpg4kXNrHFk

Jonathan melotot seperti tak berkedip memandang tubuhku yang hampir telanjang ini. Dan aku semakin bergairah. Terlebih setelah mengingat kata orang-orang, bahwa wanita yang melahap “daun muda” akan awet muda, katanya. Terlebih lagi kalau minum air mani bujangnya. Itu kata orang-orang. Benar tidaknya aku tidak tahu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoZCEYaUHiK

“Buka dong pakaiannya…semuanya,” kataku sambil duduk di sofa.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfC4GTMs2tD

“Semuanya Tante?” Jonathan mnanggalkan baju kausnya dan tampak ragu menanggalkan celana trainingnya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5tgEFSodP

“Ya iyalah,” sahutku, “kan bagian yang paling penting masih tertutup celana panjang dan celana dalam. Gimana mau main sama aku?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTf9CpAhkFS

Meski tampak bingung, diturutinya juga saranku. Dilepaskannya celana trainingnya. Tapi celana dalamnya masih melekat di tubuhnya. Lalu ia menghampiriku dengan senyum malu-malu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDGBYX9xi40

Aku lalu sadar bahwa cowok yang masih ABG seperti Jonathan, jelas harus diserang duluan. Aku tak boleh berdiam pasif. Maka aku menyambutnya dengan rangkulan hangat dan beberapa kecupan di pipinya. “Kenapa ininya gak dilepaskan sekalian?” cetusku sambil menarik celana dalam Jonathan sampai terlepas dari kakinya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxM3IHFMAp7

Jonathan diam saja, seperti menunggu aksiku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqRUjSfJ6P

Sebenarnya aku terkejut setelah melihat batang kemaluan Jonathan yang sudah ngaceng sekali itu. Masalahnya ia baru 16 tahun, tapi batang kemaluannya sudah melebihi ukuran penis orang dewasa. Apakah karena Jonathan selalu terjaga gizi makanannya sejak bayi? Ataukah karena ia memiliki darah bule dari ibunya? Entahlah.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDX7QEU5PoR

Yang jelas, setelah celana dalamku kulepaskan, pandangan Jonathan langsung tertuju ke arah kemaluanku yang jembutnya senantiasa kucukur bersih ini.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1TukJ2OFLF

“Pernah megang kemaluan cewek?” kataku sambil duduk mengangkang di atas sofa.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTrBeOmeFP9

“Belum,” Jonathan menggeleng.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡni0mcHdEX4

“Peganglah sekarang,” kataku sambil meraih tangan Jonathan sampai menempel di kemaluanku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD6jGTwiL8A

Tapi tangannya diam saja, tidak bergerak.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1xU6Aens7T

“Kok diem?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkeYDEkS31i

“Anu…kalau boleh aku pengen jilatin seperti di film yang pernah aku tonton. Boleh gak, Tante?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQbIn2zti8j

“Boleh,” kataku sambil merentangkan kedua pahaku lebar-lebar, “Jilatin deh sepuasmu.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffyB89FXnb

Karena saat itu aku duduk di sofa sambil merentangkan kedua pahaku lebar-lebar, Jonathan duduk di karpet, mendekatkan wajahnya ke kemaluanku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡByhXhVwSkD

“Kalau ada yang salah tolong benerin, ya Tante,” ucap Jonathan sambil menjulurkan lidahnya, menyentuh bibir besar kemaluanku. Lalu menjilatinya dengan bersemangat.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdkuenoUyrx

“Ininya nih yang harus sering dijilatin,” kataku sambil menunjuk kelentitku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQyF1dm6IDu

Jonathan pun mengikuti petunjukku. Dijilatinya kelentitku dengan lahapnya, sehingga aku mulai terpejam-pejam saking nikmatnya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi11447b69R

Aku pun mulai menceracau, “Iya…iya…jilatin terus Jon…iya…iya….oooh…jilatin terus Jooon….iya…iya…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVHhQjMOTYs

Tapi makin lama makin jelas kudengar. Bahwa nafas Jonathan semakin tak beraturan. Maka dengan lembut kudorong kepalanya, “Sudah Jon…yok pindah ke sana,” kataku sambil menunjuk ke arah tempat tidurku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qhDYuMBAm

Aku duluan merebahkan diri, terlentang di atas tempat tidurku, tentu dalam keadaan telanjang bulat. Jonathan yang sudah telanjang pula naik ke atas tempat tidurku dengan agak ragu-ragu. Padahal ketika kupegang batang kemaluannya, ternyata sudah keras sekali.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwh88e7TUwL

Maka dengan penuh gairah kupegang batang kemaluan Jonathan yang masih sangat remaja itu, lalu kuletakkan moncongnya tepat di tengah mulut kemaluanku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHXNlm2PUcr

“Iya…dorong Jon…” kataku sambil tetap memegang batang kemaluan Jonathan agar jangan meleset arahnya nanti.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6OQ1wfIABz

Lalu terasa moncong penis Jonathan mendesak mulut kemaluanku dengan kuatrnya. Kuarahkan terus. Dan blessss…akhirnya masuk lebih dari separoh bagian penis Jonathan, karena dibantu oleh lendir libidoku bercampur dengan air liur Jonathan tadi.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnJGQjAFKaV

“Nah…sekarang entotin deh,” bisikku sambil memeluk pinggang cowok remaja itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDuDYVWYjJT

“I…iya Tante…mm…kalau salah tolong benerin ya …”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7IJjhZFtPc

Bukan “pelajaran” yang sulit sekadar memaju-mundurkan batang kemaluan, seperti gerakan pompa di bengkel-bengkel. Maju, mundur…maju, mundur….

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnAKwtnzUEm

Dalam tempo singkat saja Jonathan sudah pandai mengentotku. Bahkan dengan terengah-engah ia berkata, “Dududuuuuh…enak sekali Tante….geli-geli enak gini ya Tante…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB31YUbgNAf

“Iya…bonusnya istimewa kan?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCzYl0QLly

“Iya Tante..adududuhh…oooh…enak Tante….ooooh…entot terus kayak gini Tante?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡikLYzN67IR

“Iya..entot terus sampai kamu ngecrot nanti.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡghyCkinbKu

Sambil menyeringaio dan terpejam-pejam, Jonathan menyetubuhiku, makin lama makin sempurna gerakannya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMrcwH07qhD

Tapi hanya belasan menit ia mampu bertahan. Lalu ia tersengal dan merintih, “Tanteee…oooo….ooooooh……”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDNkY5E3MTR

Ia berkelojotan dalam dekapanku. Pada saat yang sama kurasakan moncong penisnya menyemprot-nyemprotkan cairan kental dan hangatnya di dalam lubang kemaluanku. Banyak sekali air maninya, sampai terasa meluap ke lubang anusku dan mengalir ke kain seprai.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1eZ8LsujWd

“Jadi lemes Tante…” kata Jonathan tanpa mencabut batang kemaluannya dari dalam vaginaku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEuksnKLYhw

“Iya,” sahutku sambil mendekap pinggangnya erat-erat, “Biarin aja direndam dulu. Nanti juga ngaceng lagi.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMb3umO4yc

Aku bicara sambil menggoyang-goyang pinggulku, perlahan-lahan, agar jangan sampai penis Jonathan terlepas dari jepitan liang kewanitaanku. Iya, aku menggoyang-goyang pinggulku sambil berusaha untuk tetap menjepit batang kemaluan Jonathan.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ80FHP0cQbp

“Remas-remas deh tetekku…tapi jangan terlalu kuat ya,” kataku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoxXhqied3j

Jonathan manut saja.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk9sSVKySeV

Diremasnya payudaraku, sementara kurasakan penisnya mulai membesar lagi di dalam liang kemaluanku. Cowok seremaja Jonathan pasti gampang dibangkitkan lagi kejantanannya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLeqRH2D19

“Nah…sekarang boleh digerakin lagi, udah ngaceng lagi tuh,” kataku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg6slUwKfyF

“Entotin lagi, Tante?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56yodeHFbG

“Iya…ayolah…” kataku sambil menggoyang-goyang pinggulku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXsfBSvfmfU

Jonathan mulai mengayun kembali batang kemaluannya yang sudah tegang lagi itu. Kusambut dengan dekapan hangat dan goyang pinggulku sebinal mungkin, sehingga terasa batang kemaluan Jonathan terus-terusan bergesekan dengan kelentitku. Ini yang kuinginkan dengan menggoyang pinggulku.Karena setiap kali bersetubuh, tiada yang paling nikmat bagiku selain pergesekan penis dengan clitorisku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8OV7PbUfpE

“Duuuh…Tante…makin lama makin enak, Tante….aaaahhh….enak banget Tante…” cetus Jonathan dengan genjotan yang makin lama makin mantap.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0fcqNuBPLc

Kali ini cukup lama ia menyetubuhiku. Setelah lebih dari setengah jam Jonathan mengenjotku untuk kedua kalinya, aku mulai merasakan mau mencapai orgasme. Maka aku pun mempergila ayunan pinggulku, meliuk-liuk dan menghentak-hentak, sampai akhirnya kurasakan puncak kenikmatanku tiba.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqnE98nn1Yz

Ooooh…ini nikmat sekali.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvbmB35jngM

Sesaat kemudian, Jonathan pun mendesakkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya, sambil meringis dan menahan nafasnya. Lalu ia mendengus…uuuuggghhh….dan terasa moncong penisnya menembak-nembakkan air maninya lagi di dalam lubang kemaluanku. Kutanggapi dengan pelukan di lehernya dan ciuman mesra di bibirnya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZooBXYlDiS

Lalu kubiarkan batang kemaluan Jonathan melemah dan mengecil, sampai akhirnya terlepas dari cengkraman liang surgawiku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdV0G7G86wg

“Ingat…jangan bilang-bilang sama orang lain ya. Ini rahasia kita berdua saja,” bisikku di telinga Jonathan.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9xeA6eBNhA

“Iya Tante. Percaya deh, aku biaswa pegang teguh perjanjian,” sahut Jonathan sambil tersenyum, “Tapi kalau saya kepengen lagi besok-besok gimana?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJ2WtsGILQ

“Gampang, asalkan Oom lagi gak ada, nyelinap aja ke sini. Kan kelihatan, kalau jipnya ada di depan, berarti Oom sedang ada di rumah.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡamm7fA7u9O

“Iya Tante. Makasih.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡixRrtrDK8O

Harusnya aku puas, karena sudah disetubuhi oleh cowok yang benar-benar masih ABG. Dua kali pula ia menyetubuhiku tadi. Tapi kenapa setelah Jonathan pergi, hasratku menagih-nagih lagi?

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAUAMUM3Q2E

Apakah aku sudah menjadi perempuan hyper sex? Kenapa hasrat birahiku malah terasa lebih hebat daripada sebelum disetubuhi oleh Jonmathan tadi?

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1HPfZvifUn

Ada apa sebenarnya dengan diriku ini?

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkh1X2KHgKC

Kulihat jam dinding di ruang makan menunjukkan jam sepuluh malam. Aku berpikir beberapa saat. Sampai akhirnya kutelepon Herman :

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJBH402dNz

“Man lagi ngapain?” tanyaku di mic handphoneku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvimP9ui1I2

Terdengar suara Herman menyahut, “Baru selesai muat barang yang terakhir Bu. Sudah habis semua barang-barang dari rumah ini. Sekarang saya baru mau mandi.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlD9qcO8Zx

“Ya udah mandi yang bersih sana. Terus cepetan ke sini ya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzeYuxAtMYp

“Baik Bu.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuBSg8vF8VH

Dan aku resah sendiri menunggu Herman datang. Resah sekali, karena aku horny terus. Dan aku yakin Herman lah yang bisa meredakan gejolak birahiku ini.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR18ELIZfLv

Hampir jam sebelas malam Herman baru datang. Tampak rambutrnya kelimis, mungkin karena baru habis mandi.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt7QoAwpsRG

“Kenapa lama banget, Man?” tanyaku bernada protes.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡefnQ2Du3no

“Kan saya naik angkot Bu. Gak bisa cepat seperti bawa mobil sendiri.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9S9uwdZKv1

“Ya udah…sini…” kuraih pergelangan tangan Herman dan kuajak masuk ke dalam kamarku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD6cJEJmj9r

Setgelah kami berdua berada di dalam kamar, kututup dan kukuncikan pintu kamarku. Kataku, “Sejak kamu baru datang dari Kalimantan itu, kita gak pernah main lagi kan?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGJbK8SRzqb

“Heheheee…iya Bu. Kan kitanya juga jadi sibuk bongkar muat barang-barang.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK39jOFI1Hs

“Sekarang udah selesai semua kan?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIfyfn3yufZ

“Udah Bu. Tadi sudah dibilangin ke satpam yang jaga di depan, supaya kalau truk itu datang, barangnya ditumpuk di dalam kantor security aja. Besok pagi, baru diangkut ke sini.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgan4IrHJjz

AKu mengangguk. Dan tanpa basa-basi lagi kutarik ritsleting celana denim Herman, lalu kuselinapkan tanganku ke balik celana dalamnya, “Aku lagi kepengen banget, Man. Mmmm…kontolmu langsung ngaceng gini ya? Hihihi…tokcer banget. Begitu disentuh langsung ngaceng.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZDkcwXdZUw

“Iya Bu,” sahut Herman sambil menurunkan celana denim hitamnya, “Sebenarnya saya dari tadi sore juga lagi kepengen banget. Tapi saya kan gak berani ngajak Ibu. Takut dianggap lancang.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtt7gEsN8Kj

“Jadi kamu seneng kupanggil sekarang?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7D2Q7JHQO

“Seneng banget Bu….heheheee…” Herman melemparkan celana denimnya di atas karpet, kemudian menanggalkan baju kausnya yang berwarna hitam juga. Belakangan Herman jadi pandai mematut-matut dirinya. Dandanannya tidak norak seperti dulu lagi.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl4qxKPrhsz

Ketika tinggal celana dalam yang masih melekat di tubuh Herman, aku justru sudah telanjang bulat dan duduk di atas tempat tidur yang kain seprainya sudah diganti dengan yang baru. Beberapa saat yang lalu, banyak sekali air mani Jonathan yang mengalir ke kain sepraiku. Sehingga aku harus memasukkan kain seprai itu ke dalam mesin cuciku. Lalu menggantinya dengan kainseprai dan sarung bantal baru. Aku pun sudah menyemprotkan parfum di kainseprai dan bantal-bantalku. Maka pastilah penciuman Herman merasa kamarku harum sekali.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLAY9uJ101o

Meski belum dua jam aku baru disetubuhi dua kali oleh Jonathan, sikapku seolah belum diapa-apakan pada malam itu. Ketika Herman menghampiriku, langsung kutarik pergelangan tangannya. Dan kutarik celana dalamnya, sehingga penis perkasaa itu tampak lagi di mataku…tampak demikian tegangnya sampai agak mengacung ke atas.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpxoTrI4vQI

Lalu tanpa canggung lagi kuraih Herman sampai terjerembab ke atas tubuhku. Saat itulah aku berkata padanya, “Kamu sangat memuaskan Man. Yang tempo hari, terasa-rasa sampai keesokan harinya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1KXM1ufvDs

“Masa sih Bu? Saya lebih dari itu. Tiap ingat apa yang pernah kita lakukan, punya saya langsung berdiri seperti sekarang ini…” kata Herman sambil merayapkan tangannya ke arah kemaluanku. Kubiarkan ia menggerayangi kemaluanku sepuasnya. Bahkan ketika ia menyelinapkan jemarinya ke dalam liang kemaluanku, cepat kubalas dengan remasan-remasan lembut pada batang kemaluannya yang hangat dan sudah ngaceng berat itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChlPnGhY9g

Tapi kepala Herman turun dan turun terus, sehingga batang kemaluannya lepas dari genggamanku, sementara mulut Herman sudah menempel di permukaan kemaluanku. Lalu ia mulai menjilati kemaluanku dengan lahapnya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KgPsFjXPB

Apa yang Herman lakukan itu rasanya pas benar waktunya, waktu di mana aku membutuhkan lelaki yang benar-benar jantan. Dan Herman memiliki beberapa hal yang kusukai. Bahwa tubuhnya tinggi tegap, sehingga orang yang belum mengenalnya akan menyangkanya seorang tentara. Ia juga memiliki alat kejantanan yang mampu membuatku terbeliak-beliak tempo hari. Dan yang paling kusukai pada dirinya, adalah bahwa ia tetap hormat padaku, terutama jika ada orang lain di dekat kami.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpsU6iPdzw

“Ayo…masukin aja Man…aku udah kangen berat neh,” kataku sambil menarik bahunya agar naik ke atas tubuhku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeXU9tkUBgb

Dan manakala Herman sudah mulai mengarahkan moncong penisnya ke mulut vaginaku, spontan saja kurenggangkan sepasang pahaku selebar mungkin, seolah mempersilakan kepada penis Herman untuk menjelajahi lubang surgawiku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCe9CoWCzM5

Dan ketika penis Herman menerobos liang vaginaku sedikit demi sedikit, oooh, entah kenapa….ini terasa sekali nikmatnya. Nikmat yang membuatku ketagihan, nikmat yang membuatku ingin dan ingin dan ingin disetubuhi terus menerus oleh lelaki bernama Herman itu. Karena aku merasa dan berkesimpulan, inilah penetrasi yang paling berkualitas bagiku. Bukan dari penis lelaki-lelaki ganteng – tampan dan terhormat seperti yang kerap kurasakan dari teman-teman suamiku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaulo55SqFa

Aku harus mengakuinya bahwa sosok Herman yang sederhana ternyata menyimpan sesuatu yang paling hangat di dalam dirinya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl12ECeWG8Q

Lalu aku tak mau menyia-nyiakan semuanya ini. Kupeluk leher Herman erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulku seedan dan sebinal mungkin.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZvyx5KiCc1

“Ayo Man…entot segila mungkin Maaaan…aku lagi kangen berat sama kamu Maaaan….oooo….ooooh…ini enak sekali Maaaan….ayooo Maaaan…. ooooh….ooooh…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStyXpLLhvC

Dan batang kemaluan herman terasa sekali menyeruduk-nyeruduk liang meqiku sampai ke dasar-dasarnya…terasa moncongnya seperti menonjok-nonjok dasar liang vaginaku yang paling dalam…ooo, ini nikmat sekali ! Membuatku terengah, terbeliak dan tergetar hebat.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu1yiUkcseS

Gila…lelaki lain tak sedahsyat ini nikmatnya. Apalagi kalau dibandingkan dengan Jonathan tadi…sungguh Herman ini jauh lebih berkualitas. Sehingga cumas belasan menit saja ia mengentotku, terasa aku sudah berada di puncak kenikmatanku yang paling tinggi. Puncak kenikmatan yang membuatku menahan napas, dengan sekujur tubuh mengejang kuat-kuat…lalu aku merasa seperti melesat ke langit…langit ke tujuh, langit surga dunia…aaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhh….benar-benar nikmat genjotan penis Herman ini. Yang membuat liang kemaluanku berkejut-kejut di alam yang terlalu indah untuk dilukiskan dengan kata-kata.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlU0AnNFWU0

Pada waktu sudah berkelojotan lalu menggeliat nikmat dalam orgasme, batang kemaluan perkasa itu masih mantap mengentotku. Maju mundur dan maju mundur terus…menyeruduk-nyeruduk dasar liang kemaluanku terus. Aduhai nikmatnya si Herman ini ! Cuma membuatku lemas beberapa detik…lalu aku jadi horny lagi…mengimbangi pergerakan penis anak buah suamiku itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWzFOF4FGo

O, suamiku tercinta…ampuni istrimu ini…karena alam baru yang kau bentangkan untukku, membuat diriku jadi jauh berbeda dengan dahulu. Sekarang aku jadi sering ketagihan, tak kuasa menahan diri dan sering digoda nafsu birahiku…nafsu yang membuatku ingin merasakan nikmatnya gesekan penis lelaki. Lagipula bukankah kau sudah mengijinkanku untuk bersetubuh dengan Herman ini? Kepuasan ini memang kudapatkan dari si Herman. Tapi cintaku tetap untukmu Bang Yadi tercinta !

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8f3meuXYHv

Setelah membaca catatan harian istriku itu, aku termangu sendiri di depan layar monitorku. Memang istriku tidak terlalu melanggar hanya skandal dengan anak ingusan bernama Jonathan itu yang kuanggap suatu pelangaran. Tapi kalau dipikir, bukankah pelanggaranku jauh lebih berat lagi? Tak adakah ruang maaf sedikit pun kalau istriku melakukan hal yang sama? Bukankah sermuanya itu terjadi karena aku sendiri yang memperkenalkan alam baru itu, kemudian istriku menghayatinya…lalu melakukan apa yang dilamunkannya?

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEPiFQ9yONp

Untuk meredakan kekesalanku, aku menghidupkan mesin mobilku. Lalu bergerak meninggalkan rumahku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXpqDmMNhE9

Tadinya aku mau menemui rekan bisnisku yang baru datang dari Pangkalpinang. Tapi baru saja mobilku keluar dari pintu gerbang kompleks wisma kos, hpku berdering. Kulihat sebentar siapa yang menelepon itu?

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG0jrRFNdEa

Hmm…Mbak Tiara rupanya. Langsung saja kubuka percakapan dengannya, “Hallo Mbak Tiara…apa kabar?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuCM1RyVJkP

“Baik-baik saja, Mas. Ohya…tadi saya lewat bekas rumah saya…kok jadinya dibongkar rumahnya ya?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyPmMfxil9R

“Iya Mbak. Rumahku juga dibongkar kan?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmK1b1dQ8Kc

“Emangnya mau dibikin apa Mas?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡud7t8syCDp

“Mau dibikin ruko-ruko Mbak.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ806DR9cEpK

“Terus…Mas Yadi sendiri tinggal di mana sekarang?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wLE8Hzmdo

“Di rumah yang lain Mbak.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv3G9iGJNcQ

“Duuuh yang banyak duit enak aja ya pindah rumah sana-sini….”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiEn7GjEMd7

“Ah, Mbak bisa aja.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Fea8YXfTp

“Terus…Mas lupa ya sama saya?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmpoWSoF4X

“Ya gaklah. Cuma saya lagi bolak-balik ke Kalimantan, Mbak.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8QfApf1ceQ

“Saya kangen Mas….pengen ketemuan sama Mas…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYoz6Rpqvv

“Emang Mbak lagi di mana sekarang?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqNgKUGuwz

“Lagi di Lembang Mas. Abis menghadiri pernikahan famili tadi. Ini juga masih nongkrong di tempat resepsinya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTkpQqzETlz

“Sama siapa Mbak di situ?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHbDgRTHJfI

“Sendirian aja. Suami saya lagi kurang sehat sih.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwhlNdD1XF

“Ya udah, saya ke situ sekarang ya. Di mana posisi tepatnya?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg6B2EE6RCH

“Jangan langsung ke sini Mas. Takut keliatan famili, nanti jadi gossip. Saya turun aja ke Bandung. Mas tunggu di belokan ke arah Geger Kalong aja ya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDq5L7twCP3

“Boleh, itu lebih bagus. Mbak pake baju apa?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITKmHHZUCL

“Hihihi…saya lagi pakai kebaya Mas. Jangan diketawain ya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG0r5xfeqrY

“Ohya? Saya malah penasaran dengarnya. Pengen lihat Mbak Tiara dalam pakaian tradisional. Pasti malah seksi…jadi pengen nelanjangin pelan-pelan……hehehehe…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo2d9cB3yXi

“Mmm…Mas Yadi bisa aja. Oke saya mau nyegat angkot nih. Mas tunggu di tempat yang saya sebutkan tadi ya..”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbYGPqdTQU7

“Oke Mbak.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrvZU1ilop

Kujalankan mobilku dengan kecepatan biasa-biasa saja. Karena tempat menunggu Mbak Tiara tidak jauh. Sepuluh menit kemudian aku sudah tiba di tempat yang diinginkan untuk menunggu Mbak Tiara.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUiFwHfjhWv

Justru di tempat itu aku agak kesal menunggunya. Karena setelah parkir lebih dari seperempat jam, Mbak Tiara belum muncul juga.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ587Zr1d3t9

Pada saat menunggu itulah mendadak timbul ingatanku pada Joseph. Lalu aku meneleponnya, “Jos ! Ada yang asyik-asyik neh,” kataku sambil tersenyum-senyum sendiri di dalam mobilku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB71I8CmCy8

“Woman?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnX18qZzQQr

“Iya. Kamu kan suka yang setengah baya. Ini ada…seksi deh pokoknya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCvY5CD6Fmo

“Widow or cheating wife?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo0uhId8G8Z

“Cheating wife.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh29CXTlEkX

“Sekarang?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdlXfCt5ywj

“Iya. Tapi aku masih bingung mau diajak ke mana.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡosUGzTD2J3

“Bawa ke hotel aja, biar gak ribet,” kata Joseph yang lalu menyebutkan nama sebuah hotel.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4oEk4HTwE

Lalu aku dan Joseph berunding singkat di hp kami.

Setelah hubungan telepon diputuskan, aku masih menunggu belasan menit….sampai akhirnya seorang wanita setengah baya berperawakan tinggi sexy muncul dalam pakaian kebaya merah dengan kain songket yang mengkilap. Wow, Mbak Tiara tampak anggun sekali dalam pakaian tradisional itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV4y43gY9gc

“Mmm…cantik sekali Mbak siang ini ya?” sapaku sambil membuka pintu mobilku yang depan kiri. Mbak Tiara tersenyum mendengar pujian itu. Lalu kubantu ia naik ke dalam mobilku yang lumayan tinggi, sambil curi kesempatan untuk memegang bokongnya. Masih tetap padat bokong gede itu !

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbLG5546SZV

“Rambutnya dibleach pula…mulai gaul nih Mbak Tiara,” kataku setelah berada di belakang setirku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBZz9ETFYBn

“Ah, iseng aja Mas…ikut-ikutan musim,” sahut Mbak Tiara sambil menepuk-nepuk pahaku yang terbuka, karena saat itu aku cuma mengenakan celana pendek berwarna putih, dengan baju kaus berwarna hitam.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh8WRdcDSyQ

“Mas…” kata Mbak Tiara lagi, “saya mau kerja dong di perusahaan Mas. Di rumah terus, lama-lama jadi jenuh.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCSS3vLnwlj

“Lho…gimana mau kerja di kota ini? Mbak kan udah tinggal di Sukabumi.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9UZCjHxxBM

“Biarin, saya mau cari kos-kosan aja di tempat yang dekat kantor Mas Yadi, kalau saya diterima kerja di perusahaan Mas.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRDexUQKVEf

“Emang suami Mbak bakal ngasih ijin gitu?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUtdQsp9d6

“Udah diijinin Mas. Dia malah bilang, percuma punya ijazah es-satu kalau gak dimanfaatkan.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb0nNNO70FK

“Mbak alumnus dari fakultas apa?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2wXKZccQ7x

“Fakultas ekonomi, jurusan manajemen, Mas.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19gisBbX8r

Aku agak kaget mendengar pengakuan Mbak Tiara itu. Karena aku memang sedang membutuhkan tenaga lulusan FE, khususnya yang jurusan managemen.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU3cOAADARS

“Yakin Mbak mau kerja?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4SGp5vJV58

“Yakin Mas. Ngandelin pensiun suami doang, gak cukup untuk hidup dua minggu tuh.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0PNfK4g1Jn

“Ya udah. Bawa aja ijazah asli, cukup diperlihatkan ke bagian personalia nanti. Paling juga difotocopy di kantor. Besoknya Mbak udah bisa mulai kerja.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRvw2qX49r

“Serius Mas?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0dvtuXv2YP

“Serius. Tapi harus bawa ijin suami dan fotocopy KTP suami-istri. Itu aja.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ04NutLWWY0

“Gak usah pake kelakuan baik dan sebagainya?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqD4CRErcVh

“Gak usah. Kan Mbak dikasih prioritas dari saya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPAbAyUntCR

“Kantornya di jalan apa Mas?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBEyAKvYsmc

Kuberikan secarik kartu namaku sambil berkata, “Di situ ada alamat kantor dan alamat rumahku. Alamat kantor di Banjarmasin juga ada.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtjbH6CJ8kt

“Makasih Mas.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOk5IUrJGZL

Terdengar bunyi kling dari hpku. Ada bbm dari Joseph. Bunyinya, “Udah dapet. Kamar 212 di lantai 2. Aku udah nunggu di kamar itu.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiFtHU4nO5k

Kubalas singkat, “Oke. Ini OTW ke hotel.” Lalu kusimpan lagi hpku di saku celana pendekku, tanpa menarik perhatian Mbak Tiara.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdGU5xv1Qbo

Setibanya di hotel, aku langsung mengajak Mbak Tiara ke lantai dua dan masuk ke dalam kamar 212 yang tidak dikunci pintunya, karena Joseph sudah ada di dalam kamar itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXHZLnZAso

Mbak Tiara tampak agak kaget karena melihat ada orang lain di dalam kamar itu.Tapi aku cepat menutupkan pintu dan menguncikannya, lalu memegang pinggang Mbak Tiara sambil berkata, “Mbak…kenalin nih sahabat saya, Joseph namanya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeZfFjIM0wz

Mbak Tiara memandang ke arah Joseph dan menerima jabatan tangannya dengan agak malu-malu. Biarlah dia naksir sendiri betapa tampannya sahabatku itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHfPDTd1rs

Lalu Joseph duduk di sofa dan pura-pura asyik bbman.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkmxdsS0pXp

Sementara aku mengajak Mbak Tiara masuk ke kamar mandi. Di situlah aku berusaha menanggalkan kebaya dan kain songketnya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvRqKjzpDvf

“Mas…itu nanti temennya gimana?” Mbak Tiara tampak ragu, tapi tak menolak ketika kulepaskan kebayanya, juga waktu kain songketnya kulepaskan.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mCEut0w2Q

“Biar aja. Dia takkan ganggu kita kok. Dia itu sahabat saya yang paling dekat di kota ini,” kataku setelah tinggal celana dalam dan beha saja yang masih melekat di tubuh Mbak Tiara..

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxf9fRgn7p6

“Kalau dia terangsang lihat kita gimana?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJeOtS4dI5D

“Kasih aja,” sahutku, “Mbak belum pernah merasakan dithreesome kan?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoy2LxDZioP

“Haaa…?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQzmBWcl7pS

“Enak lho Mbak disetubuhi sama dua lelaki…jauh lebih seru daripada yang biasa.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdoiu4uAIVt

“Mas….”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdsxMjA6ic

“Tapi kalau dia ngiler dan Mbak gak mau digituin, pegangin aja kontolnya…lalu kocok sama tangan Mbak sampai ngecrot…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkMM6fTI2A

“Ah…masa gitu?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZqhVHlcfK

“Ya kalau Mbak gak keberatan, kasih aja ininya,” kataku sambil menepuk kemaluan Mbak Tiara yang masih tertutup celana dalam.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBQ8dzdewUY

Mbak Tiara juga tak menolak ketika aku menanggalkan behanya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBXFbFkzaVq

Kemudian kuraih pergelangan tangannya, kuajak keluar dari kamar mandi. Meski agak berat mengajaknya keluar, akhirnya Mbak Tiara melangkahkan kakinya juga, mengikuti langkahku sambil menutupi payudaranya dengan sepasang tangannya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2fkm8i1L4o

“Jos, aku mau ML dulu sama Mbak seksi ini ya,” kataku setelah mengajak Mbak Tiara naik ke atas tempat tidur.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡePShlobrTB

“Hmm? Iya…lanjut deh…” sahut Joseph yang tetap pura-pura asyik dengan hpnya sambil duduk di sofa.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcajVDCPR0D

Meski Mbak Tiara masih tampak ragu, aku tahu benar bagaimana caranya supaya Mbak Tiara lupa segalanya. Awalnya dengan menjilati pentil payudaranya sambil sesekali mengisapnya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡURFmIJxsjt

Walaupun sesekali Mbak Tiara melirik ke arah Joseph, lama kelamaan ia memejamkan matanya dan membiarkan semuanya terjadi. Terlebih setelah aku menarik celana dalamnya, lalu dengan lahap kujilati kemaluannya yang jembutnya sudah tercukur habis itu. Ia pun mulai menggelinjang-gelinjang sambil mengusap-usap rambutku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1F13bKgAo

Bahkan pada satu saat ia seolah lupa pada kehadiran Joseph, mungkin karena ia sudah berada di puncak nafsu birahinya. Dan berkata, “Mas…masukin aja Mas….”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTHIF4ElEK5

Aku pun tak mau berlama-lama lagi menjilati kemaluan Mbak Tiara, karena aku ingin agar Joseph segera menghampiriku. Lalu kulepaskan semua yang melekat di badanku. Dan kuangsurkan batang kemaluanku yang sudah ngaceng berat ini ke mulut vagina Mbak Tiara. Lalu kudorong sekuatnya dan….blessss….melesak sedikit demi sedikit.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1b6rqBcs18

Mbak Tiara menyambut penetrasi ini dengan pelukan hangat dan sepasang kaki yang direwnggangkan selebar mungkin.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9LiPLwsaUA

Lalu mulailah aku mengenjot liang kemaluan wanita berperawakan tinggi, berbokong besar dan berpayudara lumayan gede itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1Y6kYbnpW

Pada saat itulah Joseph menghampiri kami. Berdiri di dekat tempat tidur sambil bertanya padaku, seolah-olah minta izin, “Boleh nonton di sini?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hlHxWaCrK

Mbak Tiara tersipu, seperti malu-malu. Tapi aku menjawabnya, “Nontonlah. Tapi jangan curang…kami telanjang, masa kamu berpakaian lengkap gitu? Harus telanjang juga dong, biar adil…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1psEHy0tvM

Semuanya itu cuma sandiwara, agar Mbak Tiara tidak mengira bahwa semuanya ini sudah direncanakan tadi.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7R1OJiVRiZ

Mbak Tiara bahkan seperti makin asyik menikmati entotanku. Ia mendesah-desah erotis, sementara Joseph sudah menanggalkan segala yang melekat di tubuhnya, lalu duduk di pinggiran tempat tidur, dengan kaki terjuntai ke lantai, tapi penisnya berada tak jauh dari tangan Mbak Tiara. Maka sambil mengentot Mbak Tiara, masih sempat kupindahkan letak tangan wanita itu dari kasur ke…penis Joseph !

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtZ5SyC0sJm

Mbak Tiara agak terkejut. Tapi tanganku tetap memegang tangannya yanbg sudah menempel di penis Joseph yang tampak sudah tegang itu. “Pegangin aja Mbak…kasihan sahabatku ini….biar ikutan merasakan enaknya…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpMosF6rOXf

Lalu kulihat Mbak Tiara memandang Joseph, dengan senyum malu-malu, namun tangannya mulai menggenggam batang kemaluan Joseph.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSJA93CiiqC

“Nah…gitu dong….biar kita bertiga kompak semuanya !” kataku sambil mengangkat tubuhku agar memberi ruang pada Joseph untuk saling pandang dengan Mbat Tiara seleluasa mungkin. Bahkan Joseph bisa menghilangkan kepenasaranannya untuk menyentuh buah dada Mbak Tiara yang bentuknya merangsang itu

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGNLSTMpXl

“Boleh ngemut payudaranya?” tanya Joseph padaku, seolah-olah minta izin.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqWKcxqOTdQ

“Iya…emutlah…biar tambah asyik,” sahutku yang masih gencar mengentot Mbak Tiara, dengan badanmenjauh dari dada Mbak Tiara, ditahan oleh kedua tanganku yang menekan kasur.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZw8mH0pM0

Mbak Tiara tahu bahwa pentil payudaranya sudah diemut oleh Joseph. Dan ketika kuperhatikan, ternyata tangannya pun mulai meremas-remas batang kemaluan Joseph ! Ini suatu pertanda bahwa Mbak Tiara sudah menerima kehadiran Joseph sebagai bagian dari permainan yang syur ini.

Untuk semakin meyakinkan bahwa Mbak Tiara siap dithreesome, aku hentikan dulu enjotan batang kemaluanku, lalu bertanya kepada wanita itu, “Boleh kan sahabatku gantikan aku dulu?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYydqrxLlHb

“Kan…kan Mas belum keluar…” sahut Mbak Tiara sambil menatapku, lalu menataop Joseph juga.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyBT0abABZf

“Gakpapa. Kasian kan dia udah kepengen dari tadi…boleh ya?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRGfJa5Yq0a

Akhirnya Mbak Tiara mengangguk dengan senyum. Pastilah ia mau, karena sahabatku itu tampan sekali.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡecV0TvzNHr

Demi persahabatanku dengan Joseph, kucabut batang kemaluanku sambil menepuk bahui Joseph. Lalu kataku, “Ayo Jos…gantian main…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaKDlRHDpZZ

“Oke Yad,” Joseph mengangguk dengan sorot ceria. Lalu ia merayap ke atas perut Mbak Tiara sambil memegangi batang kemaluannya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWsvPzJNL3O

Sesaat kemudian kulihat batang kemaluan Joseph sudah melesak masuk ke dalam liang kemaluan Mbak Tiara. Lalu ia mulai mengayun batang kemaluannya dengan gerakan perlahan…makin lama makin cepat….dan akhirnya ia benar-benar menyetubuhi Mbak Tiara.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyr5InqWMQh

AKu senang menyaksikan semuanya itu. Bahkan pikirku, kelak kalau Mbak Tiara ingin kugauli, sementara aku sedang kurang berhasrat, kan bisa diwakili oleh Joseph dulu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOBogByzpr

Tampaknya takkan sulit mengatur selanjutnya. Karena kulihat Mbak Tiara mulai menyambut ciuman Joseph, sementara pinggulnya pun mulai bergoyang-goyang ketika Joseph mulai mantap menggerakkan batang kemaluannya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg0nanwS4NZ

Bahkan kulihat Mbak Tiara mulai merengkuh leher Joseph ke dalam pelukannya. Berarti ia sudah benar-benar enjoy kini….

Yeaaaaaaaa…..makin lama Mbak Tiara makin susah menyembunyikan perasaannya. Bahwa dia sangat menikmati indahnya digauli oleh dua lelaki. Ia tidak malu-malu lagi menciumi pipi dan bibir Joseph ketika ia sedang digenjot ganas-ganasnya oleh sahabatku yang senantiasa kompak denganku itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGaOom3COuy

Bahkan ketika Joseph baru belasan menit menyetubuhinya, wanita itu melotot seperti melihat hantu di siang bolong. Lalu terpejam, menggeliat dan mengejang….mengelojot sambil menghela nafas panjang…pertanda sedang mencapai puncak orgasmenya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2f1fhYPxI

Joseph melirik padaku sambil mengedipkan sebelah matanya. Mungkin memberitahuku bahwa Mbak Tiara sudah orga.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvSxUNWAgu

Dan aku menjawabnya dengan, “Lanjutkan aja sampai finish etape pertama !”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb5Yvt6Z4dN

Joseph mengacungkan jempolnya sambil mengayun batang kemaluannya dengan gerakan dipoercepat, sehingga bunyi-bunyi unik terbit dari kemaluan Mbak Tiara, “Crek…crok…crek….cok…crok…crek…crok…crek…crok…” seperti bunyi cairan dikocok-kocok. Pasti karena liang kewanitaan Mbak Tiara sudah dibanjiri lendir kenikmatannya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxwkkxxKXi

Dan aku malah berpikir bahwa kelak kalau Mbak Tiara benar-benar sudah bekerja di periusahaanku, pasti sering ia mengalami hal yang seperti ini. Bisa saja ia “kutugaskan” ke satu tempat pertemuan, lalu aku dan Joseph datang untuk menthreesomenya. Bahkan bisa saja aku membawa teman lebih dari seorang, seolah-olah party di suatu tempat yang aman dan nyaman kelak.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVgZtq8WnJ

Kalau ia sudah menjadi pegawaiku, jam kerja juga bisa kugunakan untuk party seperti itu.

Mbak Tiara sendiri akhirnya mengakui bahwa apa yang kami lakukan jauh lebih dahsyat daripada yang biasa-biasa saja. Masalahnya setelah Joseph ejakulasi, aku maju…melanjutkan “sisa pekerjaan” yang belum selesai tadi. Dan setelah aku ejakulasi, Joseph maju lagi….sampai ejakulasi kedua kalinya. Dan aku menggantikan posisinya, sampai ejakulasi kedua kalinya. Lalu Joseph lagi dan aku lagi.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJbWhRj1CH

Begitulah….ketika hari mulai gelap, Mbak Tiara sudah enam kali disetubuhi. Aku tiga kali, Joseph tiga kali.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjBsFwPC9y7

Sempat juga ada call dari suami Mbak Tiara. Mungkin menanyakan kenapa belum pulang ke Sukabumi. Dan kudengar Mbak Tiara mengutarakan alasannya. Bahwa ia sedang berjuang untuk memperolah pekerjaan di Bandung. Dan mungkin ia akan menginap di rumah temannya di Bandung. Titik. Lalu Mbak Tiara menyimpan handphonenya di dalam tas kecilnya.

Aku merasa persahabatanku dengan Joseph makin lama makin kompak dan solid. Rahasiaku sudah menjadi rahasia Joseph, sebaliknya pun begitu, rahasia Joseph sudah menjadi rahasiaku. Tentu saja rahasia-rahasia Joseph itu takkan kutulis di sini.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKPRWSqcPpm

Apakah teman-temanku cuma sebatas mantan seangkatan di SMA? Tentu tidak. Mereka hanya sebagian kecil dari deretan teman-temanku. Hanya saja dengan merekalah aku sering melakukan petualangan sex. Dan tulisanku di [DS] ini memang fokus ke arah sex.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2FiZlY3p3L

Di kartu namaku memang tiada gelar apa pun yang kusertakan. Untuk apa? Untuk gaya-gayaan? Gak ah. Aku kan seorang wiraswasta. Bukan pegawai negeri. Gelar dan ijazahku tidak ada sangkut pautnya dengan penghasilanku. Karena itu sangat jarang orang yang mengetahui latar belakang pendidikanku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyiT9a9s7G9

Joseph juga tak pernah bicara soal pendidikan akademisnya. Karena ia juga seorang pengusaha, meski mungkin usahanya tidak sebesar usahaku. Ia bahkan pernah berkata, “Menempelkan gelar di depan dan belakang nama kita, malah bikin kita gak bebas.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOGN2zlavvu

Lalu, entah apa yang menyebabkan Joseph begitu percayanya padaku, sehingga dalam soal yang sangat penting itu ia mempercayakannya padaku. Soal penting apa?

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMxcEg9SrXH

Inilah kisahnya :

Pada suatu hari Joseph datang ke kantorku. Tidak seperti biasanya, kali ini ia mengajakku berbicara serius:

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuuhs9diSbG

“Yad…aku bisa titip adikku biar kerja di sini gak?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOVjdxZiIoQ

“Adik? Sejak kapan kamu punya adik?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpdsEd2oIse

“Punya Yad. Cuma adikku tinggal di Nederland. Tapi sebulan lagi dia akan pindah ke Indonesia, orang tuaku menitipkannya padaku.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnQnsOZzfO1

“Ntar dulu…adikmu itu cowok apa cewek?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkgQ4GUon6

“Cewek. Umurnya sekitar duapuluh dua tahun. Dia itu tadinya bermasalah di Nederland. Sempat masuk rumah sakit rehabilitasi pemakai narkoba segala. Tapi sekarang sudah benar-benar sembuh. Makanya orang tuaku bermaksud memindahkannya ke sini, supaya tidak larut dalam narkoba lagi.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfnyI7Am6Zf

“Di sini juga banyak pengedar narkoba, Jos.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLqJ7UGn4f6

“Tapi relatif masih bisa kita awasi. Di sini kan dia gak punya teman. Dia itu jadi pemakai narkoba sejak putus cintanya dengan cowok di sana. Jadi narkoba itu seolah pelarian patah hatinya gitu. Tapi kata ibuku, sekarang dia sudah tobat. Makanya aku mau carikan kerja, biar ada kegiatan yang positif di sini.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIXnScFtuxB

Aku cuma mengangguk-angguk sambil memperhatikan wajah Joseph yang tampak kusut begitu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡETNQng5LgB

“Bisa kan kamu tempatkan dia di perusahaanmu?” tanyanya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo09TKKVcnz

“Mau ditempatkan di sini apa di Kalimantan?” aku balik bertanya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIzX16v04Wu

“Ya di sinilah…supaya kita bisa jadi pagarnya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyuZcYDmo3d

“Dia lancar berbahasa Indonesia?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡztJhxR1s8U

“Ya iyalah. Ayahku kan orang Indonesia. Ibuku doang yang orang Nederland.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrFAha7LCAa

“Lalu…dia harus ditempatkan di bagian apa ya?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw4LAICVds1

“Terserah kamu. Pokoknya aku percayakan dia padamu Yad. Yang penting dia jangan sampai terjerumus ke dunia narkoba lagi.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9Pwa2jvcB

“Pendidikan terakhirnya apa?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtGUNGckkiF

“Dia udah lulus akademi…semacam D3 kalau di sini sih.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMm9w26hk72

“D3 di bidang apa?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4gUfQwzpGn

“Tata boga. Harusnya sih dia kerja di restoran. Tapi adikku itu bisa cepat adaptasi dengan pekerjaan apa pun.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbu6by9NV9

“Ya udah. Nanti kalau sudah datang, ajak aja ke sini. Mungkin aku harus interview dulu, supaya aku tau di bagian apa dia itu cocoknya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwu95lRV79B

“Terima kasih sebelumn ya, Yad. Jujur, di antara teman-temanku, hanya kamu yang aku bisa percaya seratus persen. Ohya, ini foto-fotonya,” kata Joseph sambil

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw6jaMq0Yfz

mengeluarkan handphonenya. Lalu mengotak-atik handphone itu sesaat.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8tZOphi3Y

Lalu diperlihatkannya foto-foto adiknya itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7SW9I76V5

“Wooow !” seruku waktu memperhatikan foto-foto itu, “Adikmu cantik sekali, Jos !”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmGJR1serrG

“Iya sih. Mirip Manohara ya?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnARtXeAjo9

“Aaah…kurasa cantikan adikmu, Jos,” sahutku sejujurnya. Karena kalau melihat dari fotonya sih, adik Joseph itu dijadikan artis juga pasti bisa.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyqHq3AavRZ

“Dengar Yad…aku sih udah sampai berpikir sejauh mungkin. Seandainya kalian nanti ada hubungan juga, aku takkan marah. Bahkan seandainya dia dijadikan istri rahasiamu juga, aku takkan keberatan. Yang penting jangan sakiti hatinya. Itu saja.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivGcOo1AQy

“Gila kamu Jos !” seruku sambil menepuk lutut sahabatku, “Masa kamu tawarin dia jadi istri simpananku?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxAcUXpGhsA

“Pola pikirku realistis, Yad. Kamu kan sudah punya istri. Lalu kalau ada hubungan dengan adikku nanti, gimana? Nikah secara resmi gak bisa kalau gak ada izin istrimu kan? Tapi itu semua cuma berandai-andai. Pokoknya aku sudah memperhitungkan segala kemungkinan setelah dia datang nanti.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2WXkK8AkH9

“Ohya…siapa nama adikmu itu?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0vYzjdkOCe

“Anna….lengkapnya sih Anna Karina. Kan ayahku yang kasih nama. Makanya gak mau kasih nama yang terlalu kebarat-baratan.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5VnfNtQNi

Percakapanku dengan Joseph berlangsung lama. Intinya dia memasrahkan adiknya pada perusahaanku atau untuk pribadiku juga. Dan aku yakin pendiriannya itu berdasarkan keadaanku juga. Kalau aku orang miskin, tentu dia takkan mau membahasnya seperti itu. Mungkin dia percaya bahwa di bawah lindunganku, adiknya takkan hidup kekurangan. Memang realistis juga sih. Daripada membiarkan adiknya bergaul dengan cowok sembarangan, mending jadi istri simpananku? Dan… apakah sudah saatnya aku mempunyai istri lagi? Bukankah diam-diam aku sudah punya Nuryati dan Yona yang sangat kukasihi itu? Apakah aku merasa kurang dengan dua istri itu? Entahlah. Setelah aku berpikir lebih jauh lagi, akhirnya aku bertekad : What ever will be, will be. Apa yang akan terjadi, terjadilah.

Sebulan kemudian, Joseph benar-benar membawa adiknya ke kantorku. Dan aku dibuat terpaku melihat gadis bergaun terusan putih polos itu, adik Joseph itu, karena ternyata ia lebih cantik daripada di foto-fotonya. Memang ada garis kemiripan antara Joseph dengan adiknya itu. Tapi Joseph hanya tampangnya saja yang keindo-indoan, sementara kulitnya sama saja denganku, berwarna sawo matang. Sedangkan adiknya itu? Seolah asli bule, meski ayahnya orang Indonesia. Ya, adik Joseph itu berkulit putih benar. Putih dan halus, tidak seperti perempuan bule lain, yang banyak bintik-bintik coklat di permukaan yang kasar. Adik Joseph itu bukan cuma putih, tapi kulitnya juga halus dan mengkilap saking licinnya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4n2chwDbaK

Tadinya kukira adik Joseph yang bernama Anna itu akan bersikap sebagaimana biasanya orang-orang bule, karena ia lahir dan dibesarkan di Nederland. Tapi entah karena ayahnya orang Indonesia, yang mengutamakan kesopanan, entah dibriefing dulu oleh Joseph…entahlah. Yang jelas, sikapnya begitu sopan dan lembut, membuatku semakin kagum padanya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTXQ3MzIGTr

Joseph hanya mengantarkan adiknya, dudukj pun tidak di kantorku, lalu berpamitan, “Yad, aku hanya mengantar adikku. Soal dia mau ditempatkan di mana, aku takkan ikut campur. So, aku mau pulang duluan ya. Soalnya Mila minta diantar ke rumah sakit. Tantenya dirawat.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpj0CKeJdLU

“Sebentar Jos,” kataku sambil memegang pergelangan tangan Joseph dan mengajaknya keluar, sementara adiknya kuminta menunggu sebentar. Setelah berada di luar, setengah berbisik aku berkata, “Jos…adikmu itu cantik benar.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqbdMgrJRy7

“Iyalah. Ibuku juga bekas gadis model waktu mudanya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAyrqdei0Zz

“Oke Jos,” aku mengangguk, “Mudah-mudahan aja adikmu bisa cepat adaptasi di sini.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGIUiPKSUwY

Setelah Joseph berangkat, aku masuk lagi ke ruang kerjaku dan menyapa Anna dalam bahasa Belanda sebisa-bisanya, “Kan sprekenin het Indonesisch?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVY5BkhxEek

Anna terkejut dan berkata, “Meneer spreken nederlands taal?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmEk62oaRab

“Hahaha … nee .. nee … Ik kan alleen maar een beetje !”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL14RPRq7cO

“Oh, saya kira Boss suka bicara dalam bahasa Belanda.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1zHfKJxlZ2

“Mmm…lebih baik kita bicara di restoran aja yuk. Ini kebetulan jam makan siang. Ayo ikut saya,” ajakku dengan ramah.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Z0ZkrCU7T

Tak lama kemudian Anna sudah berada di dalam jipku, yang kujalankan ke arah resto kaliber internasional dan paling bergengsi di kotaku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJesUjoVQ1r

“Di Amsterdam siapa yang ngajar Anna berbahasa Indonesia?” tanyaku di belakang setir jipku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45bV6TWu3x

“Papi dan Mami tiap hari ngomong Indonesia. So saya juga harus ikut menguasai bahasa Indonesia. Karena kami semua warganegara Indonesia. Tapi…saya baru sekarang masuk Indonesia lagi. Saya lahir di Jakarta, tapi sejak bayi saya dibawa ke Nederland, karena Papi dapat kerja di Den Haag. Kalau Joseph kan tinggal di rumah adiknya Papi di sini,” sahut Anna dengan logat yang terasa asing, tapi bahasa Indonesianya tiada yang salah menurutku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzgpySpMhLc

“Hawa Indonesia panas kan?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDe8R9PCOi0

“Waktu di Jakarta betul panas. Tapi di sini tidak terlalu panas.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD9bg40aiw1

“Mmmm…Joseph ngomong apa saja sebelum mengantarkan Anna ke kantor tadi?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvcYrmb9eit

“Tidak banyak. Hanya bilang harus sopan, harus mau ditempatkan di bagian apa saja dan….”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIjo8owX5JP

“Dan apa?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtI8tWH3zUY

“Mmm…gimana ya? Dia seperti menjodohkan saya dengan Boss.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeeacDF2lqt

“Panggil aku Abang aja. Gak usah boss-bossan.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRxKPA4pOhz

“Iya. Bang…Abang….artinya broer kah?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ03qRKb3k5S

“Iya, panggilan untuk laki-laki yang lebih tua.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiyRRQohUWY

Di resto bertaraf internasional itu beberapa pasang mata tertuju ke arah Anna, dengan sorot kagum. Mungkin mereka sangka yang bersamaku ini seorang artis, karena Anna memang cantik sekali.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ3dSqJRh27

Tapi Anna tampak tidak sok cantik. Kata-kata orang ada benarnya. Bahwa cewek yang cantiknya nanggung, justru suka lebih belagu daripada cewek yang bener-bener cantik.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3qVWEeCBjI

“Jadi Joseph berniat menjodohkan kita, begitu?” tanyaku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoawqdESL71

“Iya,” Anna mengangguk dengan senyum. O, manisnya senyum itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡErRC0hgmfp

“Lalu pendirian Anna sendiri gimana?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY6slAn2C2C

Anna menatapku dengan senyum manis lagi. Lalu berkata, “Saya memang dibesarkan di Eropa. Tapi Papi mendidik saya dengan cara Timur. Karena itu, saya sudah dibiasakan untuk mengikuti jalan pikiran orang-orang yang lebih tua.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡefOL6vvgHr

“Jadi artinya…?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLTv6aiOxsq

“Abang sendiri gimana? Apakah setuju pada keinginan kakak saya itu?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY80CM7qOG0

Kupegang tangan Anna yang terletak di atas meja makan sambil berkata, “Anna…laki-laki mana yang menolak dijodohkan dengan gadis secantik Anna? Tapi Joseph juga sudah kasitau bahwa saya sudah punya istri kan?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZiCfihlxpS

“Iya. Semuanya sudah diceritakan di rumah kakak saya kemaren.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq3GMZTVPUe

“Apakah status saya yang sudah beristri ini tidak dianggap rintangan?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNAIC61WOHw

“Itu kan urusan Abang. Kalau Abang setuju pada usul Joseph, berarti Abang sudah siap mengatur semuanya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMOE3B0py0C

“Oke, saya tanya sekali lagi, apakah Anna setuju pada saran Joseph?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4OwqxhHPbN

“Kok Abang tanya lagi. Masa Abang tidak bisa mengambil kesimpulan dari kata-kata saya tadi.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6iCVMA4BwS

Aku ketawa kecil. Lalu memegang tangan Anna lagi sambil mendesaknya, “Saya ingin jawaban to the point. Supaya semuanya jelas. Setuju pada saran Joseph?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt81B9OFNbr

Dengan senyum manis lagi Anna mengangguk sambil balik meremas tanganku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeZHm7uPNKn

“Dank u God,” kataku penuh semangat, “God maakt me gelukkig nu !” (Terima kasih Tuhan. Tuhan membuatku bahagia sekarang).”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXa6lBO3ha4

Seperti kaget mendengarku bicara bahasa Belanda lagi, Anna mengguncang tanganku yang sedang digenggamnya sambil bertanya dalam bahasa Belanda juga, “Wil je echt het gevoel nu gelukkig?” (Apakah anda benar-benar merasa senang sekarang?)

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpL5bciZ1Es

Kujawab dengan anggukan.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPlVYpZUorZ

Dan aku teringat lagi kata-kata almarhum guru spiritualku di pantai selatan itu, “Mulai tahun ini Nak Yadi akan mendapatkan jatah perempuan yang banyak sekali.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjfE7XPc8MD

Dan saat itu aku bertanya, “Jatah apa jodoh, Bah?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKs1ln4dJ3

Ulama yang mirip Pak Raden (karena kumisnya tebal sekali) itu menjawab singkat, “Jatah !”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡri7JbB68K6

Aku sulit mempercayai hal-hal yang berbau mistik. Tapi ucapan almarhum itu sudah kubuktikan kebenarannya. Bahwa sejak tahun itu diriku seolah dibanjiri perempuan demi perempuan. Sehingga aku tak perlu berjuang keras untuk mendapatkannya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3fkCIJrZlS

Dan kini, seorang gadis indo yang begitu cantik dan menawan, telah menyatakan siap untuk menjadi jodohku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0kTwNv7cyr

Beberapa saat kemudian, ketika Anna sudah duduk di sampingku di dalam jip yang sedang kujalankan menuju ke lkompleks perumahan paling elit di kotaku, secara jujur aku berkata, “Bermimpi pun tidak kalau saya akan merasakan kebahagiaan sehebat ini sekarang.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK0j7GS1ujJ

“Dan saya senang kalau saya bisa membahagiakan hati Abang,” sahut Anna dengan kepala disandarkan ke bahuku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8itql4JqUs

“Tapi kenapa Anna bisa secepat itu menerima saya?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9JUY0FA8dw

“Tidak cepat Bang. Sebelum saya terbang ke Indonesia, Joseph sudah mengirimkan foto-foto Abang lewat chat di handphone kami. Saya juga sudah mendengar hal-hal mengenai pribadi Abang dari Joseph. Kebetulan Papi dan Mami juga setuju kalau saya dijodohkan dengan Abang.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhT5L8A4uQS

“Hah?! Jadi sudah sejauh itu kalian merundingkan diriku?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdpjb0ZjBl4

“Iya Bang. Biar abang tau, Mami dan Papi juga dahulu dijodohkan oleh orang tua mereka. Ternyata sampai sekarang mereka hidup bahagia.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQT55n0M7gr

Aku cuma terlongong di belakang setirku. Semua yang Anna katakan masih terasa aneh bagiku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm5udISkM2v

Tapi Anna lalu menjelaskan lagi, “Budaya orang Belanda jauh beda dengan orang Amerika, Bang. Katakanlah orang Belanda itu masih feodal. Tapi memang begitulah kenyataannya. Maka pernikahan Papi dan Mami pun bukan dimulai dengan pergaulan anak-anak muda.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHZTOt9Nck

Beberapa saat kemudian, aku sudah berada di depan sebuah rumah di kompleks perumahan yang paling elit di kotaku. Rumah itu lebih luas dan megah kalau dibandingkan dengan rumah yang sudah kuberikan kepada Nur. Terus terang, aku membeli rumah ini dari hasil profit batubara pada gebrakan pertama. Sengaja kusimpan terpisah uangnya. Dan kubelikan rumah itu, untuk mengabadikan hasil perjuangan awalku di Kalimantan. Tadinya pun rumah itu takkan kujual, melainkan untuk kupakai sendiri. Karena itu sedikit demi sedikit perabotannya kulengkapi.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvzcrKB9K2N

Pada saat aku mengajak Anna ke rumah itu, perabotannya sudah lengkap semua.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqqaJqjykxO

“Ini rumah Abang?” tanya Anna waktu sudah berada di teras rumah itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjgqOXv1YOL

“Iya,” sahutku sambil membuka pintu depan.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGdoW4uZTbt

Setelah berada di ruang tamu, Anna menyapukan pandangan ke sekitarnya. “Besar juga rumah ini ya? Tapi kelihatannya seperti belum pernah ditempati.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgabr83pZFe

“Kalau Anna mau, Anna bisa tinggal di sini,” kataku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMTamqwFScS

“Sendirian?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Is0HqOTob

“Nanti saya carikan pembantu rumah tangga, paling sedikit dua orang. Yang satu untuk bagian cleaning service, termasuk cuci dan setrika pakaian, yang satu lagi untuk tukang masak.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgEefzMCv94

“Terus?” Anna duduk di sofa ruang tamu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUOFAzScT4E

Aku pun lalu duduk di sampingnya, “Terus saya akan sering menginap di sini. Kalau tidak bisa malam, ya siangnya saya bisa berada di sini.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ00NrV61FYl

“Abang serius?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfP1fZglcUa

“Sangat serius, honey,” kataku, untuk pertama kalinya memanggil honey padanya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9m5LUQGSuS

“Mmm…status saya nanti gimana? Jadi pegawai di perusahaan Abang atau…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXBJKdp49ZC

“Jangan pikirkan status dulu, supaya pikiran kita tetap jernih. Yang pasti, saya takkan menempatkan Anna di perusahaan saya. Kalau Anna mau, nanti saya buatkan sebuah restoran, lalu Anna kembangkan hasil pendidikan di Nederland dahulu. Di kota ini banyak orang yang suka masakan berbau internasional.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCExECls5Uk

“Wow…berarti Joseph sudah bicara banyak dengan Abang. Terima kasih Bang. Memiliki sebuah restoran, memang sudah jadi obsesi saya sejak remaja dulu.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSaM8BU3rF

“Anna tak usah bekerja sendiri nanti. Biar kita cari chef yang sudah pengalaman di resto-resto atau hotel-hotel bertaraf internasional. Anna cukup mengawasi dan mengelolanya saja.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnfm2URMtlP

“Mengelola? Apa arti mengelola Bang?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgjgbD8EfMy

“Mmm…dalam bahasa inggris mengelola itu artinya manage. Dalam bahasa Belanda mungkin disebut beheren…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwfmodaVB7

“Hihihihi…Abang kok banyak tau bahasa Belanda? Padahal waktu ngambil gelar master bukan di Belanda kan? Dari mana Abang belajar bahasa Belanda?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Ci9IYYbVK

“Saya punya ibu tiri yang sejak bayi dijadikan anak angkat keluarga Belanda. Dari dia saya banyak belajar bahasa Belanda.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPIbbB9gcVx

“Sekarang stiefmoeder itu masih ada?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmItd8shCfB

“Masih. Dia belum tua-tua benar. Baru empatpuluh tahunan gitu.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1POc5BtjO

“Kapan-kapan ketemukan saya dengan dia ya Bang.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2XWxjeQJXw

“Iya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSeoCx4xjOO

Tiba-tiba handphoneku berdering. Joseph yang meneleponku. Lalu:

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE9VVz0FTgZ

“Hallo Jos !”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIRGUbnlZV

“Sorry mengganggu nih…gak lagi sibuk kan?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡujYIMnI5BZ

“Gak Jos. Lagi santai benar. Lagi ngobrol sama Anna.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyAVT2loIOq

“Ohya? Jadinya gimana? Apakah dia diterima di perusahaanmu?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQjVJSU5pTY

“Gak. Dia kuterima di hatiku. Bukan di perusahaan.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvLg0Meq9r

“Hahahaa…syukurlah. Atur-atur aja gimana baiknya. Pokoknya aku percaya penuh padamu, Yad.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPibub9FlTH

“Iya. Terimakasih atas kepercayaanmu….kepercayaan yang membuatku bahagia saat ini, Jos.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRy019GefyZ

Setelah hubungan telepon ditutup, aku menggapaikan tangan pada Anna dan menepuk pahaku sendiri, “Sini…duduk di sini…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnlbVTzyL6K

Dengan senyum manis Anna duduk di atas kedua pahaku. Bahkan sambil mendekatkan bibirnya ke bibirku. Lalu kami berciuman dengan mesranya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6nXopxP0CU

“Bang…nanti Abang jangan kecewa ya…karena saya tidak virgin lagi,” kata Anna setelah ciuman kami terlepas.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFSEPYujjUd

“Gak apa-apa. Yang penting bisa setia gak nanti?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX66St4XrcV

“Bang,” Anna menatapku dengan sorot tajam, lalu melanjutkannya dalam bahasa Belanda, yang artinya kira-kira seperti ini :”Jangan anggap saya ini perempuan murahan. Saya memang tidak virgin lagi. Tapi kalau Abang percaya, saya baru tiga kali melakukannya dengan lelaki Norwegia sialan itu. Setelah dia menghilang, saya tidak pernah melakukannya lagi dengan siapa pun. Jadi Abang tak usah meragukan kesetiaan saya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu4SKQbyEHj

“Iya, saya percaya, honey.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNrJzizIgXq

“Lalu…” lanjutku, “apa yang boleh saya lakukan padamu?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9I0gDvLvxx

Sebagai jawaban, Anna merangkul leherku sambil berkata, “U beleefd … Ik hou van uw wegen.” (anda sopan, saya suka cara anda)

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlYibRmP8FI

Kucolek-colek bibir Anna yang sensual itu, “Apakah tidak terlalu cepat kalau kita melakukan sejauh mungkin saat ini?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnhCEVszaY

Anna menggigit daun telingaku perlahan. Dan berbisik, “Saya sudah menjadi milik Abang. Doe wat je wilt…” (lakukanlah apa yang anda inginkan)

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhoqhaxJpSf

Aku menunjuk ke pintu kamar depan yang masih tertutup sambil berkata, “Lebih nyaman kita pindah ke sana, honey. Di sini agak panas, belum ada ACnya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDBoCZH1dEm

Anna mengangguk dan turun dari pangkuanku. Lalu mengikuti langkahku menuju pintu kamar depan yang masih tertutup itu. Kubuka pintu itu, lalu kuambil remote control AC. Kuatur suhunya sampai 16 derajat celcius. Supaya Anna merasa seperti di Den Haag.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtuuNChJ5cQ

“Bang…tau gak? Sejak melihat foto kiriman bbm Joseph itu, saya langsung suka…” kata Anna sambil melingkarkan lengannya di leherku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfShK5TqVC9

“Klau saya…jangan tanya lagi,” timpalku, “Begitu Joseph memperlihatkan foto-fotomu, saya langsung berpikir, bisakah Anna jadi milik saya?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXia0z8Uvoo

“Kan sekarang saya sudah menjadi milik Abang,” bisik Anna disusul dengan kecupan hangatnya di pipiku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZ2NBFLHOt

Hasrat birahiku jadi menggila, bercampur dengan keruntuhan hati yang sudah terjatuh di kaki Anna Karina. “Gaunnya dilepaskan saja ya, supaya gak kusut,” kataku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDRZgo9tCd

“Abang lepasin pakaian Abang saja. Biarin ini saya lepasin sendiri,” katanya sambil melepaskan gaun putih bersihnya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj2YJF1LFHw

Dalam keadaan cuma mengenakan bra dan celana dalam tipis transparan, Anna merebahkan diri di atas tempat tidur. Oh maaaaaak ! Rasanya aku seperti bermimpi, bahwa tubuh mulus dan indah itu sudah terlentang di depanku. Membuat batinku bergetar-getar ketika kutanggalkan baju kaus dan celana jeansku. Dan menghampirinya setelah tinggal celana dalam yang masih melekat di tubuhku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡejoRGrE1Vr

Dan Anna meraihku ke dalam pelukannya. Terasa ada hawa hangat dari tubuh adik Joseph yang jelita itu. Membuat nafasku mulai sulit diatur. Terlebih lagi setelah Anna melepaskan branya, lalu meletakkannya di samping bantalnya. Sungguh, aku menyaksikan sepasang payudara yang indah serkali.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfcucmHQmnf

“Saya masih merasa seperti bermimpi, honey,” kataku sambil menciumi bibir dan pipi Anna yang hangat. Sementara suhu di kamar ini sudah lumayan dingin, karena freon ACnya sudah tersebar.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWINM92GfsV

“Anggap aja sekarang bulan madu kita Bang,” kata Anna sambil merengkuh leherku, lalu melumat bibirku dengan hangatnya. O, hasrat birahiku semakin menggila dibuatnya. Tapi aku tetap merasa wajib melakukan foreplay, supaya Anna benar-benar horny sebelum melakukan semuanya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxz21xa9Fqp

Rasanya baru sekali ini aku merasa gugup melakukannya. Namun setelah aku mencelucupi pentil payudara Anna, terasa kegugupanku sirna sedikit demi sedikit.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYEgD0S9Q1w

Terlebih setelah jemariku mulai menyelundup ke balik celana dalam Anna…kusentuh kemaluan yang begitu hangatnya, sementara jembutnya agak menjauh di atas vaginanya, sehingga aku cuma menyentuh daging yang hangat dan mulai membasah.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbYAAECet0V

Anna benar-benar pasrah. Waktu aku menurunkan celana dalamnya pun, ia cuma menatapku dengan senyum yang manis sekali.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI5BMuVcop7

Maka dengan sepenuh perasaan, kuciumi kemaluan yang jembutnya dibentuk seperti icon love itu. Lalu lidahku pun mulai menjulur dan dengan penuh nafsu kujilati kemaluan adik Joseph itu, tanpa ragu sedikit pun, karena tiada aroma yang tak sedap di bagian yang paling indah itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWYxuWM28o

Jam terbangku sudah cukup tinggi. Sehingga aku tahu persis bagian mana yang harus kujilati. Aku tak pernah peduli dengan istilah G-spot, karena aku yakin semua wanita yang pernah kugauli pasti merasa puas dengan trik-trik yang senantiasa kulakukan.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4kiSX6q4ux

Jilatanku mulai terfokus di kelentit Anna. Bukan cuma jilatan, aku pun mengisapnya sambil mengelusnya dengan ujung lidahku. Dan Anna mulai mendesah-desah. Desahan yang terdengar sangat erotis di telingaku sehingga aku semakin bergairah untuk mengoral kemaluannya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsfp6JNwisf

Dan akhirnya aku merasa tak kuat lagi menahan nafsuku sendiri. Batang kemaluanku sudah tegang sekali rasanya. Sehingga aku mulai merayap ke atas dada Anna, sambil mengarahkan penisku ke ambang pintu surgawi adik Joseph itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIidv0dy5ti

Dengan sekali dorong aku berhasil membenamkan penisku, meski baru separohnya. Anna menyambutku dengan kecupan-kecupan mesranya di bibirku…dan aku mulai mengayun tongkat kejantananku dengan gairah yang berkobar-kobar.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡboe6wyFzTv

Gila…baru sekali ini aku mengalami persetubuhan yang penuh dengan fantasi di dalam batinku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUcQVuSxpo

Remasan demi remasan sudah kulakukan, selalu disambut dengan kecupan-kecupan mesra di bibir dan pipiku. Rintihan demi rintihan telah berkumandang di dalam kamar ini.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhO73qgpt8

“Oooh…Baaang…. Je maakt me plezier…..Baaaang….” berulang-ulang Anna merengek manja dan erotis. Berulang-ulang mengatakan Je maakt me plezier (anda membuatku nikmat).

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ8c8FdDWfI

Aku pun makin lama merasa seolah makin tinggi melayang di langit yang bertaburkan bunga-bunga surgawi…sehingga keringat kenikmatanku pun mulai berjatuhan ke tubuh Anna. Bercampur aduk dengan keringat Anna sendiri.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnCI4vbdne6

Suhu 16 derajat Celcius tidak terasa dingin lagi. Bahkan tubuh kami mulai dibanjiri keringat yang terbit terus menerus. Namun aku malah dengan senang hati menjilati keringat yang membanjiri leher Anna…dengan senang hati menggigiti daun telinganya dengan gigitan-gigitan perlahan, lalu saling lumat dalam buaian asmara yang semakin indah…

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB2KQTurCxY

Bahkan pada suatu saat kudengar Anna merengek manja, “Baaang…ik kom Bang…ik kom…ik kom.” (ik kom = aku datang, maksudnya mau orgasme)

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPjmCchHoUm

Sebenarnya aku merasa ejakulasiku masih lama. Tapi aku ingin melakukan sesuatu yang berkesan bagi Anna. Maka dengan gerakan yang mengganas, kuayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang kemaluan Anna.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPquYUHbBnz

Sampai akhirnya aku berhasil melakukannya. Berhasil menembak-nembakkan air maniku di dalam liang kewanitaan Anna yang sedang berkejut-kejut indah.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd6uk2WlrK0

“Ooooh…ini indah sekali, Bang…” cetus Anna setelah mengecup bibirku, “Tapi Abang keluarin di dalam tadi…kalau saya hamil bagaimana?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvmzZUjB2Zw

“Biar saja hamil,” sahutku sambil mengecup pipi Anna yang keringatan, “saya malah akan bahagia sekali kalau bisa punya anak dari Anna.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYr6dGuFtLm

Anna tersenyum, dengan mata yang tampak sayu.

Anna Karina memiliki nilai plus di mataku, sehingga aku punya niat khusus untuknya. Bukan karena ia paling cantik di antara perempuan-perempuan yang sudah kumiliki. Yang membuatku punya rasa tanggung jawab besar padanya, adalah karena ia adik sahabatku sendiri. Dan kata-kata Joseph sebelum Anna terbang ke Indonesia, terngiang-ngiang terus di telingaku, ” di antara teman-temanku, hanya kamu yang aku bisa percaya seratus persen”…… “Bahkan seandainya dia dijadikan istri rahasiamu juga, aku takkan keberatan. Yang penting jangan sakiti hatinya….”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTgWGjwIeSk

Ya, kata-kata Joseph itu terngiang-ngiang terus di telingaku. Dan aku menghormati sahabat terdekatku itu. Karena ia yang mengusulkan kepada kedua orang tuanya di Nederland, untuk menjodohkan Anna denganku. Entah apa saja yang dikatakan kepada kedua orang tuanya itu, yang membuat mereka lalu bersepakat, untuk merestui hubunganku dengan Anna dalam bentuk apa pun.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3NSqJE8thT

Joseph yang selalu kompak denganku dalam segala hal, membuatku merasa wajib membuatnya tenang. Itulah sebabnya kutempatkan Anna di rumah yang paling mahal di antara asset-asset property yang sudah kumiliki.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwp4m4GUhqL

Anna sendiri tidak menyulitkanku. Meski ia besar di Nederland, ia sudah dibiasakan hidup nrimo. Maka ketika kuajak ia pindah agama, supaya bisa nikah siri, tanpa berpikir panjang lagi ia langsung setuju. Aku yakin bahwa Joseph sudah membriefingnya tentang segala kemungkinan jika Anna berhubungan denganku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUBjTDipYQ

Anna pun akhirnya menjadi istri ketigaku, meski cuma lewat nikah siri, tapi menurut para ahli, itu adalah sah.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDri0RmbNB

Seperti yang sudah kujanjikan, dua orang pembantu kutempatkan di rumah itu. Yang satu bagian bersih-bersih, cuci-cuci dan menyetrika. Semacam, cleaning service gitulah. Yang seorang lagi dijadikan tukang masak, karena ia pernah bekerja sebagai koki di sebuah rumah makan kecil, katanya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNJ3mb5NS0

Aku bahkan bermaksud membelikan sebuah mobil, tapi Anna menolaknya, “Jangan dulu Bang. Nanti kalau aku sudah hafal kota ini dan sudah ada job yang jelas, barulah Abang belikan aku mobil,” katanya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqTz6cTAxWT

Dan pada suatu hari aku membawanya ke sebuah bangunan bekas kantor yang akan dikontrakkan di daerah yang cukup strategis.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeURGJoxyfs

“Kita bisa kontrak tempat ini tiga atau empat tahunan,” kataku, “Tentu harus direnovasi dulu supaya cocok buat resto. Sambil menunggu renovasi selesai, kita cari chef yang handal.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagea3CEtBG

“Kan harus pakai serveerster juga Bang.” (serveerster = pelayan)

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn8wo0yUWQq

“Serveerster sih gampang, butuh seratus orang juga bisa dapet dalam seminggu. Tapi kalau chef handal, agak susah nyarinya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ605kNCGmlD

“Iya…Abang atur aja gimana baiknya. Aku siap ikut rencana Abang.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wJdEGV6f7

Tempat bekas kantor itu kukontrak selama lima tahun. Kalau nanti kelihatan prospeknya bagus, bisa saja kubeli dari hasil restoran yang direncanakan itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB2JfKLkqxw

Gedungnya lumayan besar. Tempat parkirnya juga luas. Kemudian kami renovasi, dibuat setepat mungkin untuk dijadikan restoran.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7FxjRm9m9c

Merenovasi tempat seluas itu memang butuh waktu. Pemborongnya menyanggupi selesai dalam lima bulan, karena design yang kuberikan pada pemborong itu memang rumit-rumit mengerjakannya

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIBI34wLqfL

Di sela-sela waktu renovasi itulah, terjadinya kisah berikut ini.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtB6isvQ79H

Aku mengajak Donna (sekretarisku) mengikuti meeting di meeting room sebuah hotel bintang empat. Di situ aku bernegosiasi dengan eksportir tepung coklat, yang biasa mengekspor ke Ivory Coast (Pantai Gading, Afrika). Sebenarnya Ivory Coast penghasil coklat terbesar di dunia. Tapi mereka selalu kekurangan tepung coklat, karena konsumen di dalam negrinya pun lumayan banyak. Maka Ivory Coast dan Ghana sering mengimpornya dari Indonesia, lalu mereka ekspor ke Eropa, terutama ke Swiss.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfjNPCIkKFe

Rukanda, tenaga lapanganku dalam bidang coklat, ikut hadir dalam meeting itu. Bahkan dia lah.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDHBNxIh45W

Pada waktu Rukanda sedang representasi, pikiranku malah melayang-layang. Pada wanita muda yang duduk di sampingku. Sekretarisku sendiri yang bernama Donna itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ifqQFU4BV

Aneh memang, selama ini aku cuek-cuek saja padanya. Aku memperlakukannya tak lebih dari perlakuan terhadap anak buah.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjMtARCVFQD

Tapi kenapa siang itu pikiranku mendadak beda dari biasanya? Apakah karena meeting ini dilakukan di dalam meeting room sebuah hotel?

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRNV2SB7sD

Padahal dalam beberapa hari ini aku sedang merencanakan untuk menaikkan gaji Donna, karena prestasi kerjanya kuanggap bagus. Aku juga pernah mendengar, bahwa suaminya yang bekerja sebagai TKI di Korea Selatan itu tak pernah mengirim uang, entah apa sebabnya. Sehingga Donna lalu mencari kerja dan akhirnya diterima di perusahaanku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjpqAQmK4x

Setelah meeting selesai, Rukanda pamitan mau pulang duluan, karena mau mengecek ke kebun kakao yang sudah dikuasainya. Team eksportir itu pun pulang. Tinggal aku berdua dengan Donna di dalam meeting room itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGoSeKJcQQL

“Coba tanya ke resepsionis, apakah masih ada kamar kosong gak…kalau ada booking buat semalam aja,” kataku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx82PicF2AD

“Iya Pak,” sahut Donna dengan sikap sopan. Lalu meninggalkan meeting room ini.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3UF59QALpO

Gilanya, aku malah makin jauh membayangkan seandainya Donna sudah kutelanjangi, seperti apa bentuknya ya? Bahkan lebih jauh lagi, kalau kusetubuhi seperti apa rasanya ya?

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOsx9CCdCJJ

Beberapa saat kemudian Donna muncul lagi dan melaporkan, “Sudah ada, Pak. Kamarnya di lantai empat.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSKnsHxlVU

“Oke,” aku mengangguk, “ayo ikut aku.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJsiXwB1nW

“Iya Pak,” Donna mengambil tas kecilnya di meja, lalu mengikutiku menuju pintu lift.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tEMyAzlX9

Di dalam lift yang bergerak menuju lantai empat, diam-diam aku perhatikan bentuk Donna. Cantik, tubuhnya mungil dan masih terawat, walaupun sudah punya anak seorang (menurut data pegawaiku). Usianya mungkin sedikit di atas istriku (Erni). Tapi entah kenapa, siang ini aku penasaran sekali, ingin melihatnya telanjang bulat dan menggumuli sepuasnya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsC1ysvDlkQ

Tapi kelihatannya Donna belum menyadari bahwa aku sedang punya rencana “khusus” padanya. Bukan lagi sebagai owner perusahaan kepada sekretarisnya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkPipDc4Hwk

Setelah berada di dalam kamar pun kelihatannya Donna belum menyadari juga apa yang akan kulakukan padanya. Dengan sikap sempurna ia duduk di sofa sambil mengepit tas kecilnya. Mungkin disangkanya aku akan menunggu tamu bisnis di kamar ini, atau ada urusan bisnis lain.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ29PVRi5UUG

“Kalau kamu lagi kerja, anakmu siapa yang jagain?” tanyaku sambil duduk di sampingnya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7IwYIzBjfU

“Sama ibu saya Pak. Saya kan masih tinggal di rumah orang tua.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXuy2JQRBW

“Kenapa gak nyicil rumah yang dekat-dekat ke kantor?” tanyaku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSKhsqtJk3

“Wah, buat uang mukanya juga belum ada Pak. Apalagi nyicilnya tiap bulan…bisa gak ngebul dapur saya…” sahutnya sambil tersenyum-senyum.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStci3ehq3X

“Nanti akan kupikirkan supaya kamu bisa dapet rumah KPR.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡttDLhcaNOH

“Iya Pak…makasih Pak…” sorot mata Donna tampak jadi cemerlang.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsyD1UbBlW3

“Kamu tau kenapa aku mengajakmu ke sini?” tanyaku sambil melingkarkan lenganku di lehernya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWIQxRelIVL

Donna terasa agak kaget. Tapi kemudian dia cuma tersenyum sambil menatapku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8OfNVEtBp

“Kamu ini cantik, Don…” kataku lagi sambil mendekatkan bibirku ke bibirnya. Dan ia malah sengaja mengangsurkan bibirnya, yang membuatku makin binal…mencium bibirnya denganm hasrat birahi yang mulai membara.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wuzQNvYXS

“Ngerti kan apa tujuanku membawamu ke sini?” desisku setelah ciumanku terlepas.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA3n4ZtvVJU

Ia mengangguk, tetap dengan senyum manis.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8W9fKNhK6x

“Kalau gitu bukalah pakaianmu, biar jangan kusut,” kataku dengan sikap santai.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WfQkgRNyS

“Hihihi…malu…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH3VfwTYK5F

“Malu? Justru aku ingin melihat keindahan tubuhmu, Don. Sekarang kan mumpung ada kesempatan. Atau kamu keberatan?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4dAFtFMjjf

Donna menggeleng dan berkata perlahan, “Bapak tau aja saya udah lama jauh dari suami.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4dTef9L4J

“Iya, makanya aku mau mewakili suamimu sekarang,” kataku sambil menanggalkan jas dan dasiku, kemudian kulepaskan juga kemeja dan celana panjangku, sehingga tinggal celana dalam saja yang masih melekat di tuibuhku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeyfBPXRzL2

Sementara Donna pun tinggal mengenakan celana dalam saja. Dan naik ke atas tempat tidur. Di situlah ia menanggalkan celana dalamnya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3DCu5NS11F

“Wow ! Gak salah dugaanku…tubuhmu pasti mulus dan indah sekali,” kataku sambil naik ke atas tempat tidur…mengelus betisnya, pahanya…perutnya…payudara mungilnya….

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFJgPk0YM9

“Bapak kok tiba-tiba mau sama saya. Kenapa Pak?” tanya Donna sambil menatapku yang sudah menghimpit dadanya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCiUXVhLeoe

“Kamu kan selalu sibuk. Aku nyari celah terus…sekaranglah waktunya, karena kita kebetulan berada di hotel,” sahutku sambil mempermainkan pentil payudaranya, lalu mencelucupinya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLR0rwYPneZ

“Pak…duuuuh…saya sih digituin juga langsung horny…” kata Donna sambil membelai bahuku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpWc9oKx0CB

“Kamu ikut KB kan?” tanyaku sambil menarik celana dalamku sampai lepas.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxMHzHFLruC

“Iya…saya takut punya anak lagi…cukup satu aja dulu…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDSeNuBMgmP

“Bagus…jadi nanti ini bisa nembak didalam memekmu…” kataku sambil mendekatkan batang kemaluanku yang sudah tegang ke dekat payudara Donna.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr4hZsQoB6p

“Aaaaaw…Pak !” Donna memekik tertahan, ” Apa saya gak salah lihat? Punya Bapak gede banget…pantesan Bapak banyak pacarnya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOBrUEsGEC

“Ah kata siapa?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesB3rP9SoM

“Sampai cewek bule aja ngejar-ngejar ke kantor…..”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW2fuk2CYlG

Aku kaget mendengar ucapan Donna itu. O, seandainya ia tahu bahwa cewek bule yang dimaksud itu sudah menjadi istri ketigaku….

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQqT6t48Ey

“Iyalah,” kataku, “Yang jelas sekarang aku tertarik banget sama kamu, Donna cantik….”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhweSi5rXA6

Lalu kukecup bibir tipis Donna…dan kepalaku langsung melorot ke atas perutnya, sementara kedua tanganku menarik celana dalamnya sedikit demi sedikit, sampai akhirnya terlepas dari kakinya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpNgPYHA6Yz

Tanpa banyak basa-basi lagi, kuserudukkan mulutku ke kemaluan Donna yang bersih dari jembi itu. Aku memang selalu berusaha membuat partner seksualku basah dulu kemaluannya, agar tiada kata sakit pada waktu penetrasi nanti.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohyee394IC

“Aaaaaah…..Paaaaak…aaaaah……….aaaaaaaaaaaaaaahhhh…………Paaaaaak………”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJ8SNtwJnn

Donna menggeliat-geliat sambil membelai-belai rambutku. Terkadang sepasang kakinya mengejang, nafasnya tertahan….lalu menggeliat-geliat lagi….

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFRt516XJN

Tapi beberapa menit kemudian Donna merengek, “Udah Pak…jangan terlalu lama…saya paling gak kuat kalau dijilatin gini…entar keburu becek Pak…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7r9xjskB27

Untuk mengikuti keinginan Donna, aku pun merayap naik ke atas tubuhnya, lalu kuletakkan moncong penisku di mulut kemaluan Donna. Dan kudesakkan sekuatnya…melesak…blessss….

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMOtUPcvrF

“Oooooh…..saya lebih dari setahun gak diginiin Pak….sekali ketemu yang gede banget gini….oooooh…..” Dona memelukku erat-erat, tanpa keraguan lagi.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz2Sw8eJucN

Dan aku pun tak ragu lagi untuk mengentotnya, dengan gerakan yang langsung lancar.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqDUMnak1S

Donna menyambut persetubuhan ini dengan gerakan goyang pinggul yang sudah terlatih, binal sekali, tapi enak sekali rasanya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiteW99zigl

Saking enaknya, di tengah persetubuhan itu berlangsung aku menyempatkan untuk mengatakan sesuatu (yang sebenarnya sudah direncanakan sejak seminggu sebelumnya): “Mulai bulan depan gajimu naik limapuluh persen, cantik…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6p4KoikI6

“Ooooh ?! Serius Pak?” Donna menatapku ceria.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgIkmR3rQmm

“Serius lah….masa main-main dalam soal penting gitu…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6I7da362EF

“Oooh, Bapak baik banget….udah ngasih yang begini enaknya, gaji saya dinaikkan pula. Terimakasih Pak….” cetus Donna yang lalu dilanjutkan dengan goyangan pinggulnya lagi yang semakin membinal, karena aku pun sudah mengayun kembali batang kemaluanku dengan kecepatan yang “serius”.

Aku masih ingat benar, bahwa pada waktu mau pulang dari hotel itu, Donna sempat memelukku dengan manjanya, sambil berkata, “Kapan pun Bapak mau melakukannya lagi, saya siap Pak.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkba2yA3684

“Iya. Besok-besok bisa aja kita pakai jam makan siang….cek in di hotel yang dekat kantor saja. Tapi kamu harus duluan, jangan bareng-bareng dari kantor.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl83JdBqgEy

Tapi siang itu aku harus buru-buru ke rumah Anna, karena aku sudah janjian akan ke Jakarta bersamanya sore nanti.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMhhuEp9kIt

Dan esok harinya, waktu ada telepon dari Joseph itu, aku sedang berada di Jakarta bersama Anna.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqquvwdKTO7

Terdengar suara Joseph di handphoneku, “Lagi di mana Yad?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc4FuL2EBxx

“Lagi di Jakarta bersama Anna,” sahutku, “Kenapa Jos?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSGKT2R8qVW

“Gak…mmm…mmm…barusan aku terima telepon dari Erni. Dia minta aku datang ke rumahmu, Yad. Tentu saja bukan cuma datang. Ah, aku jadi bingung nih.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ394gRvfpg

“Datang aja,” kataku meski dengan darah yang berdesir-desir cemburu. Tapi bukankah aku sedang bersama Anna yang lebih cantik daripada istriku?

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMY6qQxIAyj

“Jadi…serius kamu ngasih ijin?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuHTGsABZJt

“Serius. Tapi hati-hati jangan sampai keceplosan ngomong soal Anna.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3bksWABKON

“Nggak lah. Kalau aku keceplosan, bisa disemprot nanti sama Erni. Bisa-bisa aku dianggap sekongkol, karena Anna itu adikku Yad.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQ1K7MQEfq

“Oke…aku percaya. Sekalian fotoin nanti ya, buat dokumentasi pribadi kita.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnQ8DWy2O7R

“Sip !”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6dLWCQkf2q

Setelah menutup hubungan teleponku dengan Joseph, Anna bertanya, “Siapa barusan? Joseph?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZQff7rRFjb

“Iya.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NgWo0XDec

“Ada apa Bang?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGJyXQqVvCk

“Gak ada apa-apa. Cuma ngecek aja kita berada di mana.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIjrO1obyis

“Ooo…kirain ada yang penting.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS6UAjeihUm

Begitulah…dua hari kemudian, ketika aku sudah pulang ke rumah Erni, yang pertama kali kucari di komputerku adalah folder “pengakuan” itu. Ingin tahu apa saja yang ia lakukan bersama Joseph pada waktu aku sedang bersama Anna di Jakarta itu. Tanpa menemui kesulitan, aku menemukan pengakuan istriku itu:

==================================================================

Belakangan ini aku merasa ada sesuatu yang tidak seperti biasanya. Bahwa suamiku sering menghilang, tidak tidur di rumah tanpa alasan yang jelas. Padahal dari dulu dia sering mengatakan bahwa seorang pemimpin yang punya leadership, boleh main golf atau jalan-jalan ke mana pun, tapi perusahaan berjalan terus secara normal. Lalu kenapa ia sekarang demikian sibuknya mengurus usahanya? Kenapa tiap kali kutanya mau ke mana, selalu jawabnya “ada urusan bisnis”? Kenapa ia tidak bisa duduk manis saja bersamaku, sementara perusahaan berjalan terus dengan sehatnya?

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAaTPSLaM5s

Memang aku tak mau membatasi ruang gerak suamiku. Mau ke mana pun silakan aja, asal mau ngasitau secara benar padaku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOL3hF4VS92

Padahal aku ini sering merasa kangen pada sesuatu. Ah, malu menuliskannya di sini. Tapi memang beginilah kenyataannya. Bahwa hasrat birahiku sering menagih-nagih, sementara suamiku entah di mana, si Herman pun sudah ditugaskan di Kalimantan lagi. Lalu siapa yang bisa dijadikan penyaluran hasratku yang makin lama makin menggila ini? Jonathan? Ahh…anak itu masih terlalu muda, takkan bisa memuaskanku, malah bikin aku capek saja.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOjCNiqp7Rq

Menurutku, lelaki yang bisa memuaskan hasratku, haruslah berusia di antara 25 sampai 35 tahun. Ya, usia di sekitar itu kuanggap paling ideal untukku. Karena di usia segitu, mereka punya pikiran untuk memberi kepuasan juga padaku, bukan ego-egoan seperti anak belasan tahun.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkVsupaxXEO

Sampai pada suatu sore menjelang malam, dalam amukan hasrat birahi yang semakin menagih-nagih, kutelepon suamiku. Lalu, “Lagi di mana Bang?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmya06CtZc

“Lagi di Jakarta, sayang. Kenapa?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzS8cjAEFy

“Gak, nanya aja. Abang gak bilang-bilang sih mau ke Jakarta segala. Terus mau nginap?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmzTjqygRwM

“Iya, sayang. Mungkin lusa baru bisa pulang. Ada urusan bisnis penting nih.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡszIxhHhPKx

Bisnis terus sampai tua ! Kututup hubungan telepon dengan suamiku, dengan perasaan kecewa dan jengkel.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk5exFxzviX

Baru beberapa menit hubungan telepon dengan suamiku ditutup, tiba-tiba aku ingat seseorang yang senantiasa kukagumi. Orang itu adalah….Joseph !

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCp5urkd1K0

Tanpa pikir panjang lagi, kupijat nomor Joseph di handphoneku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdEaMgi4U7U

Lalu:

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqzKwxopIbf

“Hallo Erni….apa kabar?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtR5bDjgg10

“Kabarnya…kabar kangen sama Joseph.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlbCxbvNLTi

“Wahahahaa….ajak Yadi swing aja, biar lepas kangennya. Aku juga kangen kok sama kamu, Er.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs1RgDkM7c6

“Bang Yadi lagi di Jakarta, Jos. Ke sini dong…aku bener-bener kangen sama Jos…please…. Jos… please…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZasp0H12Ur

“Ohya? Udah dapat izin dari Yadi?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Ek2PAoCYN

“Belum. Nanti aja lah izin sih gampang. Sekarang aku bener-bener kangen Jos….”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3IqhAkYXx5

“Oke deh. Dalam sejam aku merapat di rumahmu. Yang di kompleks wisma kos itu kan?”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmfCJryE8U3

“Iya. Rumah lama kan udah gak ada, sekarang lagi dibangun untuk ruko-ruko. Cepetan ya Jos.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5K6SpDDDqe

“Oke.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH3o348KZC0

Dengan batin mendadak berbunga-bunga, cepat aku mandi sebersih-bersihnya. Setiap sela kubersihkan, sambil membayangkan akan disentuh oleh Joseph nanti. Bayangan itu membuatku tersenyum sendiri di kamar mandi.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPJjzedLqz9

Lalu seperti biasa, kukenakan kimonoku. Kali ini kupakai kimono sutra merah dengan corak burung phoenix berwarna kuning muda. Cuma kimono itu saja yang kukenakan. Tanpa bra dan celana dalam lagi. Untuk “mempermudah” Joseph nanti.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfk9bW9an7O

Kusemprotkan juga parfum mahalku ke setiap bagian “penting” di tubuhku. Termasuk ke pangkal pahaku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ7H4dxqUKk

Lalu dengan tak sabar kutunggu kedatangan lelaki indo yang tampan bernama Joseph itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3kzpPnujLm

Sebelum jam delapan malam bel sudah berdering. Jantungku berdegup kencang. Terlebih ketika aku mengintip dari balik gordin yang kusingkapkan…benar-benar Joseph sudah berdiri di teras depan ! Oh…bergetarnya batin ini….

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPSgG5mqVsU

Kubuka pintu depan sambil melayangkan tatapan hangat dan senyum manis.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNy9ZEZxHRY

Begitu Joseph masuk ke dalam, pintu langsung kututupkan kembali. Dan langsung kusergap Joseph dengan pelukan hangat, sehangat birahiku yang berdesiran.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1vp4gWJI5n

Dan Joseph menatapku dengan sorot hangat pula. Lalu mencium bibirku mesra di balik pintu yang sudah tertutup dan terkunci kembali.

“Jos….aku kangen banget sama Jos,” kataku setelah Joseph kuajak masuk ke dalam kamar yang biasanya suka ditempati oleh Leo itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0lUKF1zdP4

Leo tersenyum. Mencium bibirku lagi dengan hangatnya. Membuat alamku seolah berbunga-bunga. Indah sekali.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2BpjhsWrA0

Terlebih setelah Joseph melepaskan tali kimono sutra merahku. Lalu menanggalkan kimonoku. Dan tiada benda yang melekat lagi di tubuhku, karena aku tidak mengenakan bra maupun celana dalam.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡASkCH1dA4Y

Aku pun melompat ke atas tempat tidur, disusul oleh Joseph dengan senyumnya yang senantiasa meluluhkan hatiku ini.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8irjzz6cc9

Dan…oooh…Joseph langsung menjilati kemaluanku, sehingga aku pun langsung terkejang-kejang dan terpejam-pejam dalam arus nikmat yang luar biasa ini.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi42sYFDCDF

“Jos….aku kangen banget sama Jos,” kataku setelah Joseph kuajak masuk ke dalam kamar yang biasanya suka ditempati oleh Leo itu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH60pjBBLav

Leo tersenyum. Mencium bibirku lagi dengan hangatnya. Membuat alamku seolah berbunga-bunga. Indah sekali.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo7KNOT6U6g

Terlebih setelah Joseph melepaskan tali kimono sutra merahku. Lalu menanggalkan kimonoku. Dan tiada benda yang melekat lagi di tubuhku, karena aku tidak mengenakan bra maupun celana dalam.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoI7MnpzNCK

Aku pun melompat ke atas tempat tidur, disusul oleh Joseph dengan senyumnya yang senantiasa meluluhkan hatiku ini.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2eorewmTFX

Dan…oooh…Joseph langsung menjilati kemaluanku, sehingga aku pun langsung terkejang-kejang dan terpejam-pejam dalam arus nikmat yang luar biasa ini.

“Udah cukup sayang…aku udah kangen sama penismu…mulai aja…,” ucapku sambil menarik kepala Joseph agar naik ke atas tubuhku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC0j5TIENQ4

Dan ketika terasa batang kemaluan Joseph sudah melesak masuk ke dalam liang kemaluanku, oooh…rasanya aku menemukan sesuatu yang kurindukan selama ini. Rindu entotan Joseph dan ciuman-ciuman mesranya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAb9A294UY2

Maka dengan penuh gairah kulumat bibir Joseph sambil merengkuh lehernya dengan penuh kehangatan, sementara liang kewanitaanku terasa mulai disodok-sodok oleh penis Joseph.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJ6wAHLmC5

Batinku spontan merasa seolah sedang melayang-layang di langit indah…

Apakah karena aku sudah makin mendalam menyukai Joseph, atau karena kedatangannya tepat pada saat aku membutuhkan sentuhan kejantanan? Entahlah, yang jelas, geseran demi geseran batang kemaluan Joseph ini rasanya sangat-sangat-sangat nikmaaaaaaaaaaaaaaat !

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡobNobR3rWU

Nikmat yang membuatku lupa daratan. Sehingga kedua tanganku tak mau diam. Terkadang meremas kain seprai, terkadang meremas rambut Joseph, terkadang meremas sepasang bahu Joseph, terkadang memeluk lehernya erat-erat sambil melumat bibirnya dengan penuh gairah. Pinggulku juga tak mau diam. Kugoyangkan seedan mungkin, meliuk-liuk dan menghentak-hentak.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFopZDvfd6U

Sementara yang terdengar di dalam bekas kamar Leo ini cuma dengusan nafas kami yang memburu, berbaur dengan raungan-raungan histerisku yang kutahan-tahan agar tak terlalu keras.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnxx0lbDxjr

Namun saking terlalu menghayati nikmat yang sedang kurasakan ini, hanya belasan menit aku diosetubuhi oleh Joseph, aku pun tiba di puncak kenikmatanku. Titik orgasmeku yang sangat nikmat dan sulit dilukiskan dengan kata-kata.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRoFtgLcWn

Namun Joseph masih mantap-mantaonya menyetubuhiku. Meski liang kemaluanku agak becek, ia tak mempedulikannya. Penisnya tetap bergerak-gerak maju-mundur seperti garakan pompa manual.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1PJIkNfFN

Meski sudah mengalami orgasme yang pertama barusan, aku jadi bergairah lagi. Terlebih setelah Joseph mengentotku sambil menjilati leherku, daun telingaku, puting payudaraku…dan bahkan ketiakku pun tak luput dari jilatan hangatnya. Ini membuatku semakin tergetar dalam arus nikmat yang tak terperikan.

Ketika aku usul ingin main di atas,Joseph mengiyakan dengan lembut. O, Joseph selalu lembut dalam segala hal. Membuatku makin luluh menyukainya (tapi aku takkan pernah mencintai siapa pun kecuali suamiku sendiri).

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzdKyblbsOY

Dan ketika aku main di atas, mengayun pinggulku naik turun, sehingga liang kemaluanku terasa membesot-besot penis Joseph, wow, fantasiku melambung tinggi ke langit surgawiku. Tiada kata yang bisa melukiskannya, betapa indahnya persetubuhan dengan lelaki yang sangat kukagumi ini.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyav5ocK9t

Tapi seperti biasa, manakala aku main di atas, selalu saja aku cepat mencapai orgasmeku, mungkin karena saking nikmatnya. Dan aku pun ambruk ke dada Joseph sambil memekik lirih…”Aaaa….aku udah orga lagi Jos….”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGkDT4S4vm

“Bagus,” sahut Joseph sambil menggulingkan tubuhku jadi di bawah lagi, “aku juga sudah mau lepas nih.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSgFlIAiKwy

Lalu Joseph demikian cepatnya mengayun batang kemaluannya, mundur maju di dalam liang vaginaku yang sudah basah kuyup oileh lendirku sendiri ini. Dan tiba-tiba saja Joseph mencabut batang kemaluannya…cepat mengangsurkannya ke mukaku. Creeeet…crrraaat…creeet…creeet…air mani Joseph menembak-nembak pipi dan payudaraku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ69FfnuhlXy

“Kok tumben dilepasin di luar…” kataku sambil tersenyum.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5M0ekaN4HL

“Lagi kepengan aja basahin pipimu yang licin mulus itu,” sahut Joseph sambil tersenyum pula.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw7XLXqX8Hd

Joseph rebah telentang di sampingku. Penisnya tampak terkulai lemas. Tapi aku berusaha untuk membangkitkannya, dengan ketrampilan lidah dan bibirku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ801C8dB3aQ

Ketika penis Joseph sudah siap tempur lagi, kami pun melakukannya lagi untuk kedua kalinya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGxWvIueqhd

Dan hari semakin malam.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYOcIusiBlt

Setelah selesai membaca catatan harian istriku itu, aku tercenung sendiri di depan komputer yang sudah kushutdown. Menyalakan sebatang rokok dan menikmatinya. Dengan terawangan ke segala arah.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0NmDMIUpId

Adakah yang salah pada diriku? Rasanya tidak ada yang salah kalau kunilai dari sudut materil. Aku memang jadi punya tiga orang istri. Erni Maharani, Nuryati dan Anna Karina. Meski istri kedua dan ketiga tidak diketahui oleh Erni, rasanya aku sudah melakukan hal yang tepat, tidak merugikan siapa pun. Karena Erni bisa hidup berkecukupan dari wisma kos dan kantinnya. Dan hasilnya tak pernah kuganggu. Nuryati sudah kumodali rumah dan toko yang sudah mulai berjalan. Juga hasil dari toko baru itu tak pernah kuganggu. Begitu pula dengan Anna. Restoran itu sudah mulai dibuka. Meski hasilnya belum seberapa, aku yakin resto itu akan berkembang pesat. Dan hasilnya takkan kuganggu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrorgBT8LPE

Selain dari itu semua, ruko-ruko itu masih dalam tahap pembangunan. Tapi semuanya sudah habis terjual. Semuanya memakai fasilitas KPR, sementara aku tinggal menerima uangnya dari bank. Dana hasil penjualan ruko-ruko itu pun kupasrahkan semua kepada istriku, tak kuganggu serupiah pun.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsKguoW46N1

Jadi, meski aku tidak membelanjai mereka tiap bulan, mereka sudah bisa mendapat penghasilan sendiri, dalam jumlah yang lumayan gede pula. Lalu kurang apa aku ini sebagai seorang suami?

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5F4HGYRjVW

Mungkin kekuranganku terletak pada masalah jiwa petualanganku saja. Tapi bukankah aku tetap meletakkan Erni Maharani sebagai istriku yang resmi? Bukankah aku tetap mencintainya seperti ia pun (katanya) tetap mencintaiku sepenuh hatinya?

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNsCY4BbWFx

Aku lalu menerawang ke masa laluku. Menyelidiki diriku sendiri. Sejak kapan aku ini jadi senang bertualang begini?

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODpaGKQuFJ

Mungkin karena aku terlalu cepat merasakan nikmatnya menggumuli perempuan, maka jiwa petualangku makin lama makin merajalela di dalam jiwaku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrD1FvK4op2

Aku masih ingat benar, semuanya itu diawali masa remajaku…masa yang belum waktunya merasakan hangat dan nikmatnya tubuh wanita.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrbB7358sNB

Ya, aku masih ingat benar peristiwa yang teramat penting dalam hidupku itu. Peristiwa pertama kalinya mengenal nikmatnya tubuh perempuan.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKgTXLxxtZb

Saat itu aku baru duduk di bangku kelas satu SMA. Dan pasa suatu hari Bi Yeyen (adik bungsu Papie) mengajakku tidur di rumahnya, karena suaminya sedang ke Sumatra. Tadinya aku malas memenuhi ajakannya. Tapi Papie bilang, “Temanin aja bibimu, Yad. Dia itu penakut. Waktu masih kecil, kencing aja harus ditungguin di depan pintu kamar mandi.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6As8m6J25B

“Iya deh,” kataku akhirnya, “Tapi besok pagi bikinin nasi goreng ya Bi. Soalnya nasi goreng buatan Bi Yeyen enak.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ63nZSXCM7T

Bi Yeyen mengangguk, “Beres lah,” katanya, “bikin nasi goreng sih soal mudah. Yang penting temanin bibi selama pamanmu di Sumatra ya Yad.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbVtKTDnhY

“Emang berapa lama Darta di Sumatra?” tanya Papie kepada adiknya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBvoFMN2P5m

“Sekitar sebulanan gitu, Bang,” sahut Bi Yeyen.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAF49NNBdAd

“Lho…lantas nanti saya sekolahnya gimana?” tanyaku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKBWmux76Ku

“Bawa aja pakaian dan buku-buku sekalian. Berangkat ke sekolahnya dari rumah bibi aja.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlrpxIBs9Nk

Setelah berpikir sejenak, aku masuk ke dalam kamarku. Membereskan pakaian dan buku-buku pelajaranku, kemudian kumasukkan ke dalam tas besar.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡacatsIquNW

Sebelum aku berangkat, Papie masih sempat menasihatiku, “Jangan tidur makan mulu di sana, sambil bantu-bantuin apa saja yang bisa kamu kerjakan di rumahnya, Yad.”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6af7K3t5q1

“Iya Pap,” aku mengangguk.

Rumah Bi Yeyen kecil tapi semuanya tertata dengan rapi. Kamar tidurnya cuma ada satu. Di belakang ada juga kamar, tapi dijadikan gudang.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEK8M5dA8hf

“Simpan aja tasnya di kamar bibi,” kata Bi Yeyen setelah aku berada di dalam rumahnya yang sepi, maklum tiada orang lain di rumah ini selain Bi Yeyen dan aku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOC3ctGMbrW

Saat itu aku masih biasa-biasa saja. Tidak ada pikiran yang bukan-bukan terhadap bibiku. Aku hanya tau bahwa Bi Yeyen adik bungsu ayahku, yang keadaannya memang jauh beda, maksudku fisiknya. Ayahku bertubuh tinggi tegap, berkulit agak hitam. Sementara tubuh Bi Yeyen agak pendek dan berkulit kuning langsat.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7s4kDhC6G

Dalam kehidupan pun Bi Yeyen jauh berbeda dengan ibuku. Bi Yeyen belum punya anak, padahal sudah 5 tahun menikah dengan Mang Darta.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBKN2L20y3A

Papie itu anak sulung dan sudah berusia 45 tahun, sementara Bi Yeyen baru berusia 28 tahun, karena anak bungssu.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCwq6NInCrI

Saat itu aku baru berumur 15 tahun. Lagi sedang-sedangnya puber lah.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzKJtFstVHS

Pada malam pertama tidur di rumah Bi Yeyen, tiada yang luar biasa. Aku memang tidur di ranjang Bi Yeyen. Tapi malam itu jam 9 pun aku sudah tidur, sementara Bi Yeyen masih menonton TV di ruang depan.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbG6tXd5w5

Esok paginya Bi Yeyen menghidangkan nasi goreng yang kuminta kemarin, untuk sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtPYG3GLnqk

Pada malam kedua, aku mulai mengalami hal yang luar biasa. Soalnya malam itu malam Minggu. Jadi aku berani tidak tidur sampai larut malam. Kebalikan dari malam sebelumnya, malam itu Bi Yeyen duluan tidur.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdVxcia1feW

Lewat tengah malam, aku pun masuk ke dalam kamar Bi Yeyen. Kulihat Bi Yeyen sudah tertidur pulas. Yang jadi masalah, dia tidur sambil memeluk bantal guling, sementara gaun tidurnya tersingkap sampai ke pinggang, sehingga paha dan pinggul putih mulusnya terlihat nyata di mataku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQCYYLWYs8K

Waktu merebahkan diri di samping Bi Yeyen, pikiranku jadi menerawang ke mana-mana. Dan mungkin karena terasa ada orang yang naik ke atas tempat tidurnya, Bi Yeyen bergerak meninggalkan guling, lalu memelukku, dengan mata yang tetap terpejam.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3nkaOwMwf

Aku terdiam beberapa saat. Inilah detik-detik yang sangat mendebarkan, karena pikiranku sudah lain dari biasanya. Tak lama kemudian, tanganku pun bergerak ke arah lutut Bi Yeyen.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpcyLVmkDtG

Mungkin aku dianggap bantal guling. Kaki kanannya menindih pinggangku, hawa hangat pun tersiar dari tubuh bibiku yang montok itu. Aku jadi sulit bernapas. Tapi aneh, rasanya keadaan ini sangat menyenangkan. Karena aku pun bisa memegang lutut Bi Yeyen yang tidak tertutup apa-apa. Bahkan diam-diam tanganku mulai merayap ke pahanya. Wah..makin hangat saja rasanya.Tapi yang paling mengejutkan adalah ketika tanganku sudah tiba di pangkal paha Bi Yeyen. Rasanya aku menyentuh rambut tebal….oh…apakah ini bulu kemaluan bibiku? Iya ! Ternyata dia tak mengenakan celana dalam ! Aku mulai menyentuh bibir kemaluannya yang hangat dan lembut. Gila, penisku jadi ngaceng dibuatnya!

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJmWD1a6UR

Tapi apa yang harus kulakukan? Mungkin Bi Yeyen akan marah besar kalau tahu aku sedang menggerayangi kemaluannya. Tapi kelihatannya dia tetap tidur pulas. Aku pun jadi nekad. Mulai mengelus-elus bibir kemaluan Bi Yeyen….dan aku mulai sulit mengatur nafas.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxZzqDQ5jgL

Diam-diam aku bahkan mulai memasukkan jemariku ke celah yang terasa agak basah. Iiih…rasanya aku ingin melakukan lebih jauh lagi. Tapi aku takut. Takut dia marah, lalu laporan sama ayahku, wah…bisa kiamat nanti !

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcf0VP9PQWU

Dan ketika aku semakin edan eling, tahu-tahu tangan Bi Yeyen sudah berada di balik celana piyamaku dan menggenggam penisku…lalu meremas-remas perlahan.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3rP6VkteRg

Apakah dia sedang ngelindur? Entahlah…

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC0htYvCgeb

Dan tiba-tiba saja Bi Yeyen menyingkapkan gaun tidurnya sampai ke atas perutnya, lalu menelentang dan merenggangkan kedua pahanya lebar-lebar, sehingga aku bisa melihat jelas kemaluannya yang berbulu sangat lebat itu. Lalu terdengar suara Bi Yeyen setengah berbisik, yang sangat mengejutkanku: “Kamu sudah gede ya? Kepengen nyobain memek ya? Ayo masukin aja Yad. Bibi juga pas lagi kepengen. Tapi awas, jangan bilang siapa-siapa. Apalagi sama Papie dan Mamie, rahasiakan ya…”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYOw59trEg

“I…iya Bi….” kataku dengan perasaan masih kaget dan bingung.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7OeyGIIG6h

Tapi Bi Yeyen memelorotkan celana piyamaku, sehingga batang kemaluanku yang sudah ngaceng ini tak tertutup apa-apa lagi.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLnFMALEtld

An aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan.Kemudian Bi Yeyen menarik batang kemaluanku supaya moncongnya menempel ke memeknya yang terasa sudah agak basah.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8VWs5oUmtu

Dan Bi Yeyen memberi aba-aba supaya aku mendorong batang kemaluanku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVWFbEXu8l

Kudesakkan batang kemaluanku seperti yang disuruh oleh Bi Yeyen….wow, mulai membenam ke dalam lubang yang hangat dan licin. Lalu tanpa disuruh pun aku mengerti apa yang harus kulakukan, karena aku sering nonton film bokep di rumah teman. AKu mulai mengentotnya perlahan-lahan.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxate7NewS1

“Duh Yad…kamu kok sudah pandai sih…enak Yad…duuuh…..punya keponakan nakal gini…tapi enak….oooh….”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFLAqStoL3O

“Bi…ini kita lagi…lagi ngapain ya?” tanyaku sambil mulai mengayun batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang memek bibiku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQaFDQldXCo

“Mmm…lagi bersetubuh…hihihi…dasar keponakan nakal….ddduuuh…tititmu kok enak sekali Yad….iya…iyaaa….yessss….entot terussssssss… wan ….oooh…..”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOrzLSSVtVf

Mulut bibiku tiada hentinya berceloteh setengah berbisik dibarengi desah napasnya yang seperti kepedasan.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡszdlVIT6yC

“Ternyata bersetubuh ini…eee…eenak ya Bi,” kataku sambil mempercepat enjotan penisku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCLSjnGT4XV

“Ii…iya….oooh…tapi ntar…dasternya mau dilepas dulu…biar lebih sip…kamu juga buka dong bajunya…biar sama-sama telanjang,” kata Bi Yeyen sambil menanggalkan dasternya lewat lehernya. Aku pun melepaskan kancing baju piyamaku satu persatu, tanpa mencabut batang kemaluanku yang masih berada di dalam liang kemaluan Bi Yeyen. Lalu kelepaskan baju piyamaku, sehingga kami jadi sama-sama telanjang bulat kini.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Enbq9R2IR

Kemudian kulanjutkan kegiatan yang sangat asyik ini…kuenjot penis tegangku makin lama makin mantap di dalam liang kemaluan Bi Yeyen.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfu9bc1wQTo

Ini benar-benar persetubuhanku yang pertama dalam hidupku. Rasanya luar biasa buatku. Saking nikmatnya, aku merasa seperti ada yang berdesir-desir dari ujung kaki melesat sampai ke ubun-ubun. Terkadang membuat nafasku tertahan dan tak beraturan. Belakangan aku tahu bahwa bagi pria, energi yang digunakan waktu bersetubuh itu sama dengan energi waktu jalan kaki sejauh tujuh setengah kilometer ! Mungkin karena itulah keringatku mulai bercucuran. Tapi luar biasa nikmatnya. Terlebih setelah Bi Yeyen menyuruhku meremas-remas payudaranya, aku semakin dimanjakan oleh nikmatnya arus birahi cowok abege.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0U4euW5L44

Ternyata Bi Yeyen pun menikmati semuanya ini. Bahwa ketika batang kemaluanku makin lancar mengenjot liang memeknya, mata Bi Yeyen seperti terbalik-balik dibuatnya. Desahan nafasnya pun makin nyata terdengar, seperti nafas orang asma, berbunyi, “Aaaaak….aaaaah….aaaak….aaaah…aaaah enak banget Yad….aaaah…enak Yad….iyaaa….entot terus Yaaad….”

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRkod0qNInN

Tapi saat itu aku belum mengerti bagaimana cara mengontrol diriku sendiri. Aku cuma tahu bahwa pergesekan batang kemaluanku dengan liang memek Bi Yeyen yang hangat dan licin itu membuatku serasa melayang-layang…makin lama makin tinggi…..dan akhirnya akumenahan nafasku dengan tubuh bergetar….dan ingin membenamkan penisku sekuat mungkin….lalu kurtasakan ada yang mengalir ke luar dari dalam penisku, tanpa bisa dikendalikan lagi…creetttt…crretttt…creeeeeeeeet….ya.. ada yang membersit-bersit dari dalam penisku….setelah reda, barulah aku bisa bernafas lagi….bisa berdengus sambil memeluk leher Bi Yeyen erat-erat.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡptvQefgaVH

Dan setelah tenang kembali, terasa batang kemaluanku pun melemas. Tapi Bi Yeyen melarangku mencabutnya. Bi Yeyen menahan pantatku agar penisku tetap berada di dalam jepitan liang kemaluannya.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpzrXmAlC2

“Gak nyangka, keponakanku bisa membuatku senang,” kata Bi Yeyen sambil mengelus-elus rambutku. Lalu menciumi pipiku.

7046Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW0Hjsrx4lu

“Bibi juga merasa enak?” tanyaku sambil menatap matanya.

ns 15.158.61.41da2

Teman Di Ranjang

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: