7.Reuni Gangbang
Ketika aku tiba di rumah Erni, target pertamaku adalah mencari catatan pengakuan Erni. Tapi ternyata Erni belum mengisi pengakuan di dalam catatan hariannya itu.
6492Please respect copyright.PENANAMDCEEHeXjr
6492Please respect copyright.PENANAPP2GrwtKBP
Dua bulan kemudian, barulah aku menemukan catatan pengakuan istriku itu. Jauh lebih lengkap dari dugaanku. Bukan cuma catatan mengenai Le0
6492Please respect copyright.PENANALNRXATxYA5
***************************************************************************************************
6492Please respect copyright.PENANAw7MkyWxp4A
Kedatangan Leo di malam itu benar-benar membuatku terkejut sekaligus girang. Terlebih ketika kulihat sosok adik sepupu suamiku itu makin tampan saja. Dan yang jelas, kedatangan Leo terasa pas pada waktunya. Pada waktu aku membutuhkan belaian dan gumulan lelaki !
6492Please respect copyright.PENANAxtCBoUWWAr
6492Please respect copyright.PENANAHnXXhHYbn5
Maka kusambut Leo dengan pelukan hangat, dengan ciuman bertubi-tubi di bibirnya, dengan belaian pula di rambutnya dan dengan ucapan setengah berbisik, “Kenapa tadi gak nelepon dulu, sayang?”
6492Please respect copyright.PENANAB3UarHqxvn
6492Please respect copyright.PENANAuMspRRdGhb
“Hapeku hilang di bandara, Mbak. Gak tau ada yang nyopet, gak tau jatuh waktu turun dari pesawat,” sahut Leo dengan senyum yang selalu saja meluluhkan hatiku, “Bang Yadi ada?”
6492Please respect copyright.PENANALkN5tn8Ea5
6492Please respect copyright.PENANA6ySzjMicGz
“Katanya sih lagi di Cirebon. Lagi ngurus apa gitu di pelabuhan.”
6492Please respect copyright.PENANAYOgvuFxaY3
6492Please respect copyright.PENANA2rWqWcB80a
“Oh, iya. Dalam sepuluh hari ini banyak batubara yang dikirimkan ke Cirebon, karena ekspor ke Filipina dihentikan dulu. LCnya banyak yang bodong.”
6492Please respect copyright.PENANAQbPCpmz831
6492Please respect copyright.PENANAxvjqDuz6YF
“O, pantesan. Perutmu lapar kali ya? Makan dulu ya, nanti ngobrolnya belakangan.”
6492Please respect copyright.PENANA1vsv9hW2rw
6492Please respect copyright.PENANAsdiE9MaYQG
“Udah makan tadi di rest area, Mbak. Masih kenyang sekali. Mungkin mau mandi aja dulu. Keringat Kalimantan masih nempel di tubuhku. Hehehe…”
6492Please respect copyright.PENANAdfPdNjD5OQ
6492Please respect copyright.PENANAicKoTOp5ws
“Ya udah mandi dulu gih sana. Apa mau dimandiin kayak dulu lagi?”
6492Please respect copyright.PENANAA5t7hcQka1
6492Please respect copyright.PENANArXXQKLhvgd
“Gak usah. Nanti aja kalau udah kangen-kangenan,” Leo mencium bibirku dengan hangatnya.
6492Please respect copyright.PENANAqgShNdJKXu
6492Please respect copyright.PENANAM1xZlKuD0v
“Emang kangen sama aku?”
6492Please respect copyright.PENANA9ZtfDItMaR
6492Please respect copyright.PENANAXvkAcc1kT4
“Banget.”
6492Please respect copyright.PENANAmRY9C6NYJz
6492Please respect copyright.PENANAvBQfnmrtfw
“Hmmm…sama, sayang. Aku juga kangen banget sama kamu,” kataku sambil menciumi pipinya mwuah, mwuah, mwuaaah.
6492Please respect copyright.PENANArfc0IEO2Xy
6492Please respect copyright.PENANA2aZSRk1fjw
Leo menjinjing tas besarnya ke dalam kamar yang dahulu biasa dipakai olehnya. Lalu kudengar bunyi air mengalir di kamar Leo itu. Dan aku membuka lemari minuman. Seperti biasa, kuambil sebotol tequila yang belakangan ini jadi favoritku. Seperti biasa juga, kuteguk langsung isi botol itu tanpa menggunakan gelas atau sloki lagi. Lalu kuletakkan botol tequila itu di atas meja kecil yang dikitari sofa-sofa. Balik lagi ke lemari minuman, karena teringat ada minuman kesenangan Leo, vodka Smirnoff. Lalu kuambil botol vodka itu dan kuletakkan di dekat botol tequila tadi. Kuletakkan juga dua buah sloki kristal di dekat botol-botol minuman itu. Lalu aku masuk ke dalam kamarku. Cuma untuk melepaskan celana dalamku. Kemudian melemparkan celana dalam itu ke tempat cucian.
6492Please respect copyright.PENANAWGU0cxHSlv
6492Please respect copyright.PENANA64udWJorO5
Lalu aku balik lagi ke ruang keluarga. Aku masih berdaster batik. Tapi di balik dasterku tiada apa-apa lagi selain tubuhku…tubuh yang haus belaian dan gumulan lelaki ini.
6492Please respect copyright.PENANACGfOgGjwHe
6492Please respect copyright.PENANAPCDJNiOcVD
Beberapa saat kemudian Leo muncul, mengenakan baju kaus hitam dan celana pendek putih.
6492Please respect copyright.PENANAv7JY1n5NNj
6492Please respect copyright.PENANAnk5lJgpcop
“Udah kelamaan tinggal di Kalimantan, datang ke sini jadi terasa dingin banget,” kata Leo sambil duduk di sofa, merapat di sebelahku.
6492Please respect copyright.PENANAQpyLD8EUsP
6492Please respect copyright.PENANAUVNKRNlhmh
Kujawab dengan bisikan, “Sebentar lagi juga keringetan.”
6492Please respect copyright.PENANAZdEo0tdqOg
6492Please respect copyright.PENANAogDWLV7s1w
“Setelah minum vodka ini?” tanya Leo sambil menuangkan vodka ke sloki kosong.
6492Please respect copyright.PENANAzcG4NVUKgA
6492Please respect copyright.PENANAkdOVLtHAYq
“Setelah nemplok di atas perutku,” sahutku dalam bisikan disusul dengan gigitan kecil di daun telinga Leo.
6492Please respect copyright.PENANA6X65rLxEvU
6492Please respect copyright.PENANA25pRe1XU9C
“Hahahaaa…iya Mbak. Bener,” kata Leo setelah meneguk vodkanya sekaligus sampai habis. Lalu menuangi slokinya dengan vodka lagi.
6492Please respect copyright.PENANAbmwLgMTWVN
6492Please respect copyright.PENANAU3FRUacSde
Dan aku tak sabar lagi. Kurayapkan tanganku ke ritsleting celana pendek putih Leo, lalu memasukkan tanganku ke dalamnya. Wow, rupanya Leo pun tak mengenakan celana dalam di balik celana pendek putihnya.
6492Please respect copyright.PENANAwrnLgUoexk
6492Please respect copyright.PENANAYtMelyRQui
“Di Kalimantan ini suka dimainin sama siapa aja?” tanyaku sambil meremas-remas batang kemaluan Leo yang masih lemas. Tentu dengan remasan lembut dan terlatih.
6492Please respect copyright.PENANAiN1ODrznQX
6492Please respect copyright.PENANA5Bhj5YcwIB
“Gak pernah Mbak. Sumpah deh, gak pernah !”
6492Please respect copyright.PENANARB3cJY0lrQ
6492Please respect copyright.PENANAIystZrGVOz
Aku percaya pada pengakuan Leo itu. Karena dahulu ia pernah cerita betapa takutnya ia menyentuh cewek sembarangan, karena di zaman sekarang anak SMP pun ada yang sudah kena HIV-AIDS.
6492Please respect copyright.PENANAi7IiFtrU91
6492Please respect copyright.PENANAER2r3oTsKY
Dan aku makin asyik mempermainkan batang kemaluan Leo yang mulai menegang sedikit demi sedikit. Terlebih setelah aku menyelomotinya tanpa keraguan sedikit pun. Sampai akhirnya kulihat batang kemaluan Leo sudah benar-benar siap tempur. Maka tanpa basa-basi lagi aku duduk di atas pangkuan Leo, saling berhadapan, sambil mengarahkan penisnya ke kemaluanku yang sudah membasah dan tak bercelana dalam ini.
6492Please respect copyright.PENANADZNDJDXVgb
6492Please respect copyright.PENANAiqLswKaJKr
Leo cuma tersenyum-senyum menyaksikan dan merasakan ulahku. Dan…aku berhasil membenamkan batang kemaluan Leo ke dalam liang kenikmatanku. Lalu aku menggerak-gerakkan pinggulku naik turun perlahan, sehingga terasa liang kemaluanku bergesekan dengan penis Leo yang sangat kurindukan itu.Leo pun lalu mendekap pinggangku, mungkin supaya aku tidak terjengkang ke belakang.
6492Please respect copyright.PENANAc1hdmob2kA
6492Please respect copyright.PENANAuRyCS1I3R5
Sambil menciumi bibir Leo, kuayun terus pinggulku, membuat liang kemaluanku seolah membesot-besot dan memeras-meras batang kemaluan Leo. Karena pinggulku bukan cuma kugerakkan naik turun, melainkan juga kugoyang meliuk-liuk, yang terkadan membuat liang kemaluanku seolah memeras dan memilin penis Leo.
6492Please respect copyright.PENANAiD9gcKhofF
6492Please respect copyright.PENANA7eDS2GgxpI
Kuhentikan ayunan pinggulku sesaat, lalu berkata setengah berbisik, “Ini ucapan selamat datangku buat Leo tersayang…Leo yang sangat kurindukan.” Lalu kulanjutkan lagi ayunan pinggulku, makin lama makin menggila, makin cepat dan makin bergairah.
6492Please respect copyright.PENANALGCZFWQSym
6492Please respect copyright.PENANAaeqitijEhN
Namun seperti biasa, kalau aku main di atas, pastilah aku tak kuasa menahan diri, tak kuasa mengulur waktu agar orgasmeku lambat datangnya.
6492Please respect copyright.PENANAp6JbuxWiRF
6492Please respect copyright.PENANA8BpumKmqgq
Di puncak orgasmeku ini, pinggulku roboh di atas paha Leo. Begetar-getar sesaat. Lalu kupeluk leher Leo erat-erat.
6492Please respect copyright.PENANA8NPQigLqxA
6492Please respect copyright.PENANA2gGd2kRrg0
“Mbak udah orga?” tanya Leo sambil tetap mendekap pinggangku.
6492Please respect copyright.PENANAhkHx9kjKFX
6492Please respect copyright.PENANAv1WTEWoYvw
“Iya,” aku mengangguk lemah, “Lanjutin di kamarku aja yok.”
6492Please respect copyright.PENANAK7O2PEQmbI
6492Please respect copyright.PENANAQ6ASWHcSTE
“Bang Yadi kapan pulangnya?”
6492Please respect copyright.PENANAlkqgiGjH1e
6492Please respect copyright.PENANA6A2UCOJXEd
“Masih lama. Mungkin tiga hari lagi baru pulang.”
6492Please respect copyright.PENANAiLge055KpX
6492Please respect copyright.PENANARigTwAZ2Ek
“Asyiiik,” cetus Leo sambil mengikuti langkahku menuju kamar.
6492Please respect copyright.PENANAcw4YZfhERy
6492Please respect copyright.PENANA63PIUIFvSc
Aku langsung masuk ke kamar mandi dulu, untuk menyabuni kemaluanku, kemudian mengelapnya dengan handuk sampai kering dan bersih.
6492Please respect copyright.PENANAGsG8juMvPm
6492Please respect copyright.PENANAg5GIMVHyf7
Kulepaskan daster batikku dan kugantungkan di dinding, kemudian aku keluar dari kamar mandi, dalam keadaan telanjang bulat. Menghampiri Leo dengan gairah birahi yang sudah bergejolak lagi. Dan Leo menyambutku dengan terkaman jantannya. Mendorongku ke atas bed, lalu menciumi pentil buah dadaku, pusar perutku dan lalu menjilati kemaluanku dengan ganasnya.
6492Please respect copyright.PENANAEmWkQTj0tJ
6492Please respect copyright.PENANAOmRqNxnA13
Oh, jilatan seperti ini selalu saja kurindukan. Karena senantiasa membuatku seolah melayang-layang di langit yang teramat indah…membuatku berfantasi, seolah alamku sedang ditaburi bunga-bunga surgawi.
6492Please respect copyright.PENANAo8jXvF5gIv
6492Please respect copyright.PENANAZSHnQx3dww
Aku mulai terkejang-kejang lagi dalam arus nikmat yang luar biasa. Terlebih ketika kurasakan liang kemaluanku sudah diterobos oleh tombak kejantanan Leo, oooh, aku menyambutnya dengan pelukan di leher Leo, dengan ciuman hangat di bibir Leo dan dengan sepasang kaki yang kurentangkan selebar mungkin, agar batang kemaluan Leo bisa masuk sedalam-dalamnya.
6492Please respect copyright.PENANAxxcyMU1f2w
6492Please respect copyright.PENANAeSaRrmKUXm
Leo mulai mengentotku dengan garangnya, mungkin karena ia benar-benar sudah kangen padaku. Sehingga bunyi yang ditimbulkan oleh pergeseran batang kemaluan Leo jadi aneh. Bunyinya crek…bles…crekk…blesss…crekk…blesss…!
6492Please respect copyright.PENANAkFrqRyjHmr
6492Please respect copyright.PENANASt4NLhJMeG
Makin lama gerakan batang kemaluan Leo itu makin cepat, membuatku terengah-engah dalam nikmat yang semakin terasa…dan semakin indah saja rasanya.
6492Please respect copyright.PENANAq2OEMjEdDH
6492Please respect copyright.PENANAcklvjsNUTW
Seperti orang kesurupan, aku pun mulai menceracau tanpa dapat kukendalikan, “Leo, oh, Leo…iya, Leo sayang…entot terus Leo…adududuuh, ini enak banget, sayang…iya, sayang…entot terus sampai muncrat di dalam memekku ya sayang…emutin pentil tetekku sayang…naaaah, gitu…dudududuuuh, enak sekali, Leooo…”
6492Please respect copyright.PENANAsQ8hLUnSgt
6492Please respect copyright.PENANASPrFFLFXsh
Malam itu seolah menjadi malam surgawi bagiku. Karena Leo sudah bercucuran keringat sambil mengucurkan kenikmatan yang tiada taranya buatku. Bahkan ketika kubisiki telinganya dengan suara terengah, agar ia meletuskan ejakulasinya bareng-bareng dengan puncak orgasmeku, ia bisa melakukannya dengan sempurna. Ia mengentotku dengan cepat dan kerasnya, lalu pada saat aku sedang mencapai titik puncak kenikmatanku, Leo mendesakkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya, tanpa ditarik lagi. Pada saat itulah liang kemaluanku terasa berkedut-kedut nikmat, bahkan terasa dinding liang kemaluanku seperti menggelusur ke luar…pada saat yang sama kurasakan semprotan-semprotan air mani Leo yang begini hangatnya, seolah menghangati sekujur batinku.
6492Please respect copyright.PENANASIoQx12yCb
6492Please respect copyright.PENANARahwK7DeaA
O, luar biasa indah dan nikmatnya.
6492Please respect copyright.PENANA7pSQFAFE9v
6492Please respect copyright.PENANA72KJnJ9MkM
Kupeluk leher Leo yang sudah dibanjiri keringat. Lalu kuciumi bibirnya bertubi-tubi, sebagai tanda puasku atas persetubuhan yang baru selesai itu.
6492Please respect copyright.PENANAZ4mqVRO1sy
6492Please respect copyright.PENANA1KTGJ8CHPT
Lalu kucuci kemaluanku di kamar mandi. Setelah kemaluanku dikeringkan dengan handuk, kukenakan kembali daster batikku, tanpa mengenakan celana dalam maupun beha.
6492Please respect copyright.PENANAUdfTUqqFtc
6492Please respect copyright.PENANAoScD17BMnr
Leo pun melakukan hal yang sama. Mencuci batang kemaluannya yangberlepotan lendir, kemudian mengeringkannya dengan handuk. Celana pendek putih dan baju kaus hitamnya pun dikenakan kembali, lalu menuju ruang keluarga. Duduk merapat padaku di atas sofa. Sambil melingkarkan lengannya di pinggangku.
6492Please respect copyright.PENANArF0echRS3J
6492Please respect copyright.PENANARYtJqjq82P
Namun, malam itu Leo seolah oase yang tak pernah mengering di tengah padang pasir yang gersang. Ia tak cuma memeluk p[inggangku, tapi juga menanggalkan kancing-kancing dasterku yang berada di bagian depanku. Semua kancing dilepaskannya. Lalu dengan bersemangat ia mencelucupi pentil buah dadaku. Bukan cuma mencelucupi, tapi juga menyedot-nyedot seperti bayi yang kehausan dan menetek pada ibunya.
6492Please respect copyright.PENANAhMln7ikruH
6492Please respect copyright.PENANAgbCdKrUTkn
Belum lama Leo berejakulasi di dalam liang kemaluanku. Tapi kini ia terasa bergairah lagi untuk mencumbuku. Sehingga aku pun terlentang pasrah di atas sofa. Terserah apa yang mau Leo lakukan, lakukanlah sepuasnya.
6492Please respect copyright.PENANAHupkWXLGfR
6492Please respect copyright.PENANAgNBLum1Gsw
Daster batikku setelah dibuka semua kancingnya, jadi seperti kimono. Ketika Leo menyibakkan belahan dasterku, terbukalah payudara dan kemaluanku. Dan dengan lahap ia menggasak sepasang buah dadaku. Lalu menciumi dan menjilati betisku, mencelucupi dan menjilati pahaku sampai ke pangkalnya. Terkadang disertai gigitan-gigitan kecil. Lalu…kembali ia menjilati kemaluanku, sehingga aku pun sengaja merentangkan sepasang pahaku, supaya ia bisa menjilati sampai ke dalam-dalamnya. Dan ia memang melakukannya. Menjilati bagian dalam kemaluanku yang sudah dingangakan ini. Tentu saja ia hanya menjilati bagian yang terjangkau oleh lidahnya saja. Namun semuanya itu menimbulkan fantasi dan kenikmatan yang luar biasa indahnya.
6492Please respect copyright.PENANAtJdILv3p4T
6492Please respect copyright.PENANA7e6aNc7zGD
Terlebih setelah Leo memusatkan jilatannya pada kelentitku, sambil sesekali menyedotnya…ooh…aku pun terkejang-kejang lagi dibuatnya.
6492Please respect copyright.PENANAGi4bFTyVp3
6492Please respect copyright.PENANAw9s3T71BrT
Dan di atas sofa itu, aku merasakan lagi nikmatnya batang kemaluan Leo membenam ke dalam liang kenikmatanku. Terasa sekali menerobos liang vaginaku…blessss….!
6492Please respect copyright.PENANA380KmtYpIk
6492Please respect copyright.PENANAyGUhpiKE5p
Lalu Leo mengentotku lagi di atas sofa itu.
6492Please respect copyright.PENANABn9lBoGfMT
6492Please respect copyright.PENANAsy612zsi69
Dan aku seolah kafilah yang dahaga di tengah padang pasir, sementara Leo seolah oase…yang menyejukkan batinku…memuasi hasrat birahiku. Lama sekali Leo enjot-enjotan di atas perutku, sampai keringatnya bercucuran kembali. Berjatuhan di atas tubuhku dan bercampur aduk dengan keringatku sendiri. Namun kami tak peduli dengan semuanya itu. Yang kami tau cuma satu, bahwa kemaluan kami yang terus-terusan saling gesek, membuat kami seolah melayang-layang di langit surgawi…surga dunia.
6492Please respect copyright.PENANAuuJjMjxYtU
6492Please respect copyright.PENANAYYK4hMBa0E
Tentu aku pun tak berdiam pasif. Sodokan-sodokan nikmat penis Leo kutanggapi dengan goyangan pinggulku yang memutar-mutar, meliuk-liuk dan menghentak-hentak.
6492Please respect copyright.PENANAUpknINLqok
6492Please respect copyright.PENANATYsx0S9dMC
Jujur, dalam persetubuhan yang kedua ini aku mencapai orrgasme lagi dua kali. Dan Leo baru ejakulasi setelah aku benar-benar letih dibuatnya.
6492Please respect copyright.PENANAzVgBdTcZ86
6492Please respect copyright.PENANAdDYmMCrVpB
Lalu aku tidur di kamar Leo. Dan sebelum fajar menyingsing, gairahku bangkit lagi. Tanpa ragu kuselomoti batang kemaluan Leo, sehingga anak muda itu terbangun. Dan setelah batang kemaluannya tegang, kuajak ia bersetubuh lagi.
6492Please respect copyright.PENANAp7Um7VzBx3
6492Please respect copyright.PENANAIy6Ww7jcbL
Dan paginya, ketika aku sedang membuatkan lasagna di dapur pribadiku (bukan dapur kantin), Leo tahu saja kalau aku belum mengenakan celana dalam. Waktu aku sedang menghadap ke arah oven microwave, tiba-tiba terasa dasterku disingkapkan.
6492Please respect copyright.PENANAFPx99LIVW6
6492Please respect copyright.PENANAvj5HlXeXzw
Aku kaget dan berusaha menoleh, tapi setelah tahu bahwa yang menyingkapkan dasterku itu Leo, aku diam saja. Bahkan berpegangan ke meja tembok berlapis batu pualam di dapur pribadiku itu. Ini membuatku setengah menungging. Dan…Leo membenamkan batang kemaluannya dari belakang ! Leo, oooh, Leo….kenakalanmu itu justru sangat kusukai. Maka kubiarkan saja ia mengentotku dari belakang, meski baru dua jam yang lalu ia menyetubuhiku tadi.
6492Please respect copyright.PENANATqkL1P6nbB
6492Please respect copyright.PENANA6b8J6boAWZ
Lama pula ia menyetubuhiku dalam posisi berdiri sambil berpegangan ke daun meja berlapir batu pualam itu. Mampu pula membuatku orgasme di situ.
6492Please respect copyright.PENANAKPqDW4wBZj
6492Please respect copyright.PENANAFJxvKpgfTL
Dan setelah terasa moncong penis Leo menembak-nembakkan air maninya di dalam liang kemaluanku, kubiarkan dulu ia selesai memuntahkoan air maninya. Lalu kubuka pintu microwaveku sambil berkata, “Tuh…aku sengaja bikinin lasagna buatmu, sayang. Kalau mau sarapan, ambil aja sendiri ya. Aku mau mandi dulu.”
6492Please respect copyright.PENANAB20Z7iZnUd
6492Please respect copyright.PENANAV50tHY5fWk
Begitulah…kehadiran Leo seolah jadi penyejuk dan penyegar dalam kehidupan seksualku.
6492Please respect copyright.PENANADBAKyPh80e
6492Please respect copyright.PENANArk5dYRUvAW
Tapi tak bisa selamanya ia berada di dalam rumahku, karena tugasnya di Kalimantan sudah menumpuk, katanya. Sementara kuliahnya pun tak bisa ditinggalkan terlalu lama. Maka akhirnya aku harus melepaskannya, meski dengan perasaan pilu dan kecewa. Dan setelah ia pulang, aku jadi kesepian lagi. Kesepian yang mencekam, yang terkadang menyiksa batinku.
6492Please respect copyright.PENANAJWzBW5tQka
6492Please respect copyright.PENANA6Do0IOzYYR
6492Please respect copyright.PENANAFl6ElTdqjH
Hari demi hari berlalu dengan cepatnya. Aku merasa benar-benar kehilangan setelah Leo pulang ke Kalimantan lagi. Padahal aku belum “kenyang” digasak oleh kejantanannya. Dan aku tidak tertarik kepada ajakan Indra maupun Rio lewat sms maupun secara lisan di kantin. Aku hanya menginginkan Leo. Dan rasanya aku sulit sekali mendapatkan pengganti Leo yang telanjur jadi nsosok yang kurindukan.
6492Please respect copyright.PENANAQtTtz8jexu
6492Please respect copyright.PENANAcL0nAzaHkH
Sampai pada suatu malam, suamiku menggauliku dengan garangnya. Aku berusaha melupakan Leo dan menghadapkan hatiku kepada suamiku seorang. Aku tak mau mengecewakannya.
6492Please respect copyright.PENANAMYob28uoqf
6492Please respect copyright.PENANAxRNQgDpz9Z
Dan setelah menyetubuhiku, suamiku berkata, “Lama juga kita gak swap ya. Kamu kangen gak sama wife swap seperti biasa?”
6492Please respect copyright.PENANAFnU9bdZMUB
6492Please respect copyright.PENANAY0gA0bAE3O
“Aku kan terserah maunya Abang,” sahutku, “Aku selalu berusaha mengikuti cara-cara suami.”
6492Please respect copyright.PENANAHuZ7W1DO5d
6492Please respect copyright.PENANAIohDjr5mup
“Ada konsep baru. Tadi siang aku ngobrol sama Bimo….”
6492Please respect copyright.PENANAPW4SDFTslW
6492Please respect copyright.PENANAFg4TUK5Mj9
“…Bimo?”
6492Please respect copyright.PENANAESGPXReVFL
6492Please respect copyright.PENANAi5SNpuP8t4
“Iya,” sahut suamiku, “Kamu belum kenal sama Bimo, karena dia termasuk gelombang kedua waktu reuni di Puncak. Konsepnya sederhana tapi pasti fantastis.”
6492Please respect copyright.PENANAIzrwSCJ92r
6492Please respect copyright.PENANAC2sLSVaXFw
“Konsep apa?”
6492Please respect copyright.PENANAbA75SzbtIT
6492Please respect copyright.PENANAIu3JM7YZv4
“Gangbang seminggu sekali. Jadi cuma tiap malam Minggu doang.”
6492Please respect copyright.PENANAyDPhtOcCTV
6492Please respect copyright.PENANAttaVprtZNj
“Iiih…gangbang seperti di DVD bokep Bang?”
6492Please respect copyright.PENANAlHdqUfaWOS
6492Please respect copyright.PENANAwFSGMRnS3v
“Iya,” suamiku mengangguk, “Tapi semuanya dilaksanakan secara smooth and soft. Cowoknya juga cuma empat orang di dalam satu kelompok. Lima orang sih dengan suami yang mau digangbang. Tapi suaminya hanya akan menonton doang.”
6492Please respect copyright.PENANAu4P0C8Zsyg
6492Please respect copyright.PENANAgrwqlZJSqz
“Gak ngerti ah.”
6492Please respect copyright.PENANADAg1DkKITB
6492Please respect copyright.PENANAzkTwp9jEGy
“Begini. Misalnya di malam Minggu mendatang ini giliran kamu yang digangbang, aku cuma akan nonton doang. Pada malam Minggu berikutnya, barulah aku aktif menggangbang salah seorang istri temanku. Tapi suaminya juga takkan ikut, hanya akan nonton aja.”
6492Please respect copyright.PENANAP7KIEzVWI4
6492Please respect copyright.PENANAGT7tRzfgSO
“Jadi kegiatannya hanya tiap malam Minggu?”
6492Please respect copyright.PENANAekBcFlBJhs
6492Please respect copyright.PENANAF8ERsWhwz8
“Iya, supaya semuanya energik pada waktu melaksanakannya. Jadi misalnya malam Minggu yang akan datang giliran istri si A yang digangbang, aku akan gabung dewngan teman-teman untuk menggangbang istri si A itu. Pada malam Minggu berikutnya, misalnya giliran istri si B yang digangbang, maka aku pun akan hadir untuk menggangbang istri si B. ”
6492Please respect copyright.PENANAb9GVcWDT05
6492Please respect copyright.PENANAUVVNYqCLDk
Aku cuma termangu.
6492Please respect copyright.PENANAIT5Pcu1Z61
6492Please respect copyright.PENANA4PCWUP7LWu
Kata suamiku lagi, “Nah jika tiba giliran kamu yang digangbang, aku takkan ikut menyetubuhimu, sayang. Semuanya akan dilakukan secara soft and smooth. Takkan vulgar seperti di video bokep. Pertamanya, secara bergiliran tiap peserta masuk ke dalam kamar bersamamu. Setelah lelaki pertama selesai, baru lelaki kedua boleh masuk dan seterusnya.”
6492Please respect copyright.PENANAVd61oYDVi8
6492Please respect copyright.PENANASDvl88UdTF
“Setelah semuanya kebagian, aku boleh pulang gitu?”
6492Please respect copyright.PENANABfwM4CpjW8
6492Please respect copyright.PENANARDzbHb2oVM
“Masih harus ikuti fivesome besok siangnya. Jadi keempat temanku akan menggilirmu, tidak di kamar tertutup lagi. Tapi masing-masing peserta hanya boleh ejakulasi satu kali. Setelah selesai semuanya, ya kita pulang lah.”
6492Please respect copyright.PENANA9q5drSkmdJ
6492Please respect copyright.PENANAL3RtSGpimK
“Pada kesempatan pertama juga hanya boleh ejakulasi satu kali kan?”
6492Please respect copyright.PENANALGtTvQEcdF
6492Please respect copyright.PENANAXIop2tygSH
“Iya,” suamiku mengangguk, “supaya ada unsur greget untuk acara esok siangnya. Lagian pihak istri jangan dibikin terlalu letih, karena besoknya harus melayani teman-teman suaminya empat orang sekaligus.”
6492Please respect copyright.PENANAiVa6rFNoNp
6492Please respect copyright.PENANAdKIcyfWHHt
Aku terdiam, membayangkan apa yang akan terjadi jika “konsep” itu jadi dilaksanakan.
6492Please respect copyright.PENANAi29lpTI3Ad
6492Please respect copyright.PENANAWtddQ1xTKi
“Lalu,” kataku kemudian, “kalau semua istri sudah kebagian giliran, apa lagi rencananya?”
6492Please respect copyright.PENANAbD4slweqwX
6492Please respect copyright.PENANA81e1jQRzxr
“Stop dulu. Biar semua pihak bisa beristirahat. Sambil menunggu munculnya konsep berikutnya. Gimana? Setuju?”
6492Please respect copyright.PENANAjAHrkWB6Jx
6492Please respect copyright.PENANAbFKpmNi50v
“Aku sih terserah Abang aja.”
6492Please respect copyright.PENANABuGeIMju5c
6492Please respect copyright.PENANAsz5jKLVnuz
“Bagus ! Artinya kamu sudah setuju kan?” suamiku memegang kedua bahuku.
6492Please respect copyright.PENANAEvPKvRPigb
6492Please respect copyright.PENANAegv4M8jyXX
Aku mengangguk perlahan. Disusul dengan kecupan mesra suamiku tercinta.
6492Please respect copyright.PENANAsbONkDfeuR
6492Please respect copyright.PENANAfMkeX85vYW
“Nih teman-teman yang akan masuk ke dalam kelompok kita nanti,” kata suamiku sambil memperlihatkan layar handphonenya. Di situ ada nama-nama teman suamiku berikut istrinya masing-masing :
6492Please respect copyright.PENANA7c0l7AV2mE
6492Please respect copyright.PENANAYKMG1rUFDX
6492Please respect copyright.PENANA8xUsLb6aCJ
Danang dan Ririn
6492Please respect copyright.PENANANs1Lcaocpu
6492Please respect copyright.PENANA1ETVmZvHkx
B i m o dan Yayuk
6492Please respect copyright.PENANAYDdRmxKqEw
6492Please respect copyright.PENANAceHVbFzJJC
Denny dan Asti
6492Please respect copyright.PENANAhUDuPNO8So
6492Please respect copyright.PENANAtSQVIDU5uP
Robby dan Nindy
6492Please respect copyright.PENANAQzdfMOkBuf
6492Please respect copyright.PENANALnb19WLSrP
6492Please respect copyright.PENANAN8jkdB28oc
Tentu di hp teman-teman suamiku ada namaku dan nama suamiku.
6492Please respect copyright.PENANAXm6VgXNlgO
6492Please respect copyright.PENANA6EG4bqJ10u
“Emang acaranya mau dimulai kapan Bang?” tanyaku.
6492Please respect copyright.PENANAZTgM0Y4hrY
6492Please respect copyright.PENANA2to8eMKblV
“Dalam dua tiga hari lagi akan dilakukan pengundian. Yang diundi nama-nama pihak istrinya saja. Karena yang akan melakukan gangbang sudah pasti tetap lima orang. Danang, Bimo, Denny, Robby dan aku.”
6492Please respect copyright.PENANAcB37rGrqB8
6492Please respect copyright.PENANAWS55mGVdw7
6492Please respect copyright.PENANAdaoJxeS2WA
Menunggu kabar tentang pengundian nama keempat istri teman-teman suamiku, dan lima nama berikut namaku, memang membuat batinku jedag-jedug juga. Masalahnya sudah lumayan lama aku tidak mengalami “sesuatu yang spesial” itu, sedangkan acara yang direncanakan itu akan menjadi sesuatu yang baru bagiku. Memang aku pernah dithreesome, tapi belum pernah merasakan digilir oleh empat orang lelaki.
6492Please respect copyright.PENANADH8kqEH7KL
6492Please respect copyright.PENANAEhoRQfBDKD
Takutkah aku pada rencana suamiku dan teman-temannya itu? Tidak. Karena aku yakin, teman-teman suamiku bukan semacam gang yang biasa bertindak kriminal. Mereka semua baik-baik. Bahkan ada yang terasa lebih lembut daripada suamiku sendiri.
6492Please respect copyright.PENANA9vrOhLikpf
6492Please respect copyright.PENANAW62fl4CHzy
Tiga hari kemudian, aku mendapat kabar dari suamiku, bahwa aku kebagian giliran nomor dua. Dan gangbang pertama akan dilangsungkan pada malam Minggu mendatang, dengan istri Robby yang bernama Nindy itu sebagai target gangbangnya. Pada malam Minggu berikutnya adalah giliranku.
6492Please respect copyright.PENANAqGfsCzymWC
6492Please respect copyright.PENANAtRy9VuOlHK
Sebenarnya aku merasa diuntungkan dengan dapatnya giliran di malam Minggu kedua itu. Karena aku sedang menstruasi dan kuperkirakan di malam Minggu mendatang belum bersih benar. Sedangkan di malam Minggu kedua, aku pas sedang dalam masa subur. Setahuku, pada masa subur aku sekujur tubuhku jadi sensitif sekali. Kena sentuh sedikit saja bisa membuatku terpejam-pejam. Tentu saja aku tidak takut digangbang pada masa suburku, karena aku masih tetap ikut program KB.
6492Please respect copyright.PENANATu9VnLJUO0
6492Please respect copyright.PENANAYCl2az30Lj
Pada malam Minggu pertama, suamiku minta izin untuk bermalam di villa yang sudah ditentukan, untuk menggangbang Nindy. Meski berat hati, terpaksa harus kuikhlaskan, karena aku sudah menyetujui acara itu. Biarlah kubebaskan suamiku dengan legowo. Bukankah malam Minggu berikutnya giliran aku memperoleh kepuasan yang pasti bakal fantastis itu?
6492Please respect copyright.PENANAN3Olj6lBwC
6492Please respect copyright.PENANAeAGoUEQFFf
Waktu pulang, suamiku tersenyum-senyum. Membuatku cemburu. Pastilah dia sudah puas karena telah kenyang menyetubuhi Nindy.
6492Please respect copyright.PENANAvhYPMHKkke
6492Please respect copyright.PENANAlFJoxMZl3Y
“Acaranya berubah, sayang,” kata suamiku pada waktu sedang mengganti pakaiannya di kamar, “Jadi gak ada acara sendiri-sendiri masuk ke kamar. Mereka bilang kurang seru kalau begitu.”
6492Please respect copyright.PENANA2695zC0mxz
6492Please respect copyright.PENANAqIbkFdY0Jr
“Terus gimana jadinya?” tanyaku ingin tahu juga, karena seminggu lagi giliranku yang akan digangbang oleh empat orang teman suamiku.
6492Please respect copyright.PENANA4oAVZ0I8J6
6492Please respect copyright.PENANATGohadCPrS
“Langsung gangbang di ruang tengah saja. Memang secara bergiliran. Peraturannya tetap, tak boleh main keroyok dan tak boleh main anal. Jadi gak boleh double penetration.”
6492Please respect copyright.PENANArEx5hSySDO
6492Please respect copyright.PENANAYakIPzFu5G
“Jadi…Nindy dan teman – teman Abang langsung telanjang di ruang tengah?”
6492Please respect copyright.PENANAcRSnDDDwqc
6492Please respect copyright.PENANApfU0MKODrT
“Iya,” suamiku mengangguk, “Malah yang melepaskan pakaian Nindy juga suaminya sendiri.”
6492Please respect copyright.PENANAVvo2Y69hTH
6492Please respect copyright.PENANAVKnozs7Gjc
“Padahal suaminya hanya boleh nonton kan?”
6492Please respect copyright.PENANAm8VYy4Hkq1
6492Please respect copyright.PENANAnN2J7Whutg
“Iya. Aturan mainnya begitu.”
6492Please respect copyright.PENANADlRJPVZiGD
6492Please respect copyright.PENANAdAHoYQyebg
“Nanti Abang yang nelanjangi aku di depan keempat teman Abang?”
6492Please respect copyright.PENANACnXZTlvsTJ
6492Please respect copyright.PENANAF8BgcP84uW
“Iya. Dan nanti yang mendapat grand prize boleh tidur semalam denganmu.”
6492Please respect copyright.PENANAePcvwZ7Tg0
6492Please respect copyright.PENANANuk1L6DBrW
“Lho kok ada grand pize segala?”
6492Please respect copyright.PENANAUF6ij9eGSj
6492Please respect copyright.PENANAzaiqB7DMPT
“Iya…diundi dulu. Tapi besoknya dia gak boleh ikut menggangbang kamu lagi. Karena pasti malamnya bersetubuh lagi denganmu.”
6492Please respect copyright.PENANA4FT4RwIQjI
6492Please respect copyright.PENANApNlbEBqfQ3
“Emang di acara kemaren, siapa yang dapat grand prize?”
6492Please respect copyright.PENANAvVoRlEsueI
6492Please respect copyright.PENANAIxJrpWvWbv
“Aku…hehehehe…”
6492Please respect copyright.PENANACTrG5VrAtk
6492Please respect copyright.PENANAYWNSRLKlBc
“Mmmm…pantesan datang-datang senyam-senyum terus,” kataku sambil mencubit perut suamiku.
6492Please respect copyright.PENANARcnk0DYaJQ
6492Please respect copyright.PENANAGrsAC5yj5o
Suamiku membalas dengan tawa kecil.
6492Please respect copyright.PENANAdA2rZFH4Tk
6492Please respect copyright.PENANAvGVsiBygq3
6492Please respect copyright.PENANA3iElnpKeQa
Seminggu kemudian, tibalah giliranku untuk mendapatkan empat lelaki sekaligus di villa yang terletak di daerah Puncak itu.
6492Please respect copyright.PENANABDJ5Ne6SPN
6492Please respect copyright.PENANAszDB5nhH3T
Terus terang, sebenarnya jantungku berdebar-debar terus menjelang keberangkatan ke villa yang terletak di kompleks villa di daerah Cipanas-Puncak itu. Soalnya sudah terbayang apa yang akan terjadi nanti. Bahwa aku akan dikelilingi teman-teman suamiku, dalam keadaan telanjang semua, sementara suamiku hanya akan menonton, seolah seorang wasit dalam suatu pertandingan.
6492Please respect copyright.PENANAQLFp4JIFVz
6492Please respect copyright.PENANA0uCDyFqnq5
Ketika aku dan suamiku memasuki kompleks villa di daerah Cipanas itu, suamiku berkata, “Villa-villa di sini banyak yang mau dijual murah. Tapi aku gak ketarik. Mendingan bikin rumah kecil aja di kebun kita yang Sukabumi itu.”
6492Please respect copyright.PENANAiLhBEAuA3b
6492Please respect copyright.PENANAPoQTqTNca3
“Iya Bang. Kalau mau nginvest mending beli rumah biasa, seperti rumah puri itu kan lumayan. Udah balik modal, bahkan lebih. Tiga tahun lagi bisa dikontrakan lagi, duitnya dipakai untuk beli rumah tua, lalu direnovasi dan dijual lagi,” sahutku.
6492Please respect copyright.PENANAFXk9npVmrt
6492Please respect copyright.PENANAwPae7QWsmh
“Hahahaaa….aku suka mendengar pola bisnismu sudah mulai berkembang. Gak kayak dulu, seolah cuma toko yang bisa mendatangkan penghasilan. Padahal buka toko di zaman sekarang, makin lama makin payah, makin terdesak oleh minimart yang tumbuh kayak jamur gitu kan? Syukurlah, aku senang kalau otak bisnismu mulai jalan dengan kecerdasan baru gitu.”
6492Please respect copyright.PENANAJ0yCmuFEfQ
6492Please respect copyright.PENANABDLFFj6YSU
“Mmmm, siapa dulu ding suamiku…” kataku sambil menyandarkan kepalaku di bahu Bang Yadi.
6492Please respect copyright.PENANAvQOvF9vrvh
6492Please respect copyright.PENANA90b7GvJCIR
“Wow…sekali ini kita yang paling terlambat. Teman-teman udah pada datang semua tuh,” suamiku menunjuk ke beberapa mobil yang sudah diparkir di depan sebuah villa besar.
6492Please respect copyright.PENANAyitzD04KRP
6492Please respect copyright.PENANAnFsNpRbtH0
“Ohya,” kata suamiku lagi, “Nanti jangan kaget, pada waktu dikenalkan satu persatu, mereka akan langsung memeluk dan mencium bibirmu, sayang. Bukan cuma jabatan tangan biasa.”
6492Please respect copyright.PENANAP8ueCsEMXj
6492Please respect copyright.PENANAKBwdFzITP9
“Wuih…..” cuma itu yang terlontar dari mulutku.
6492Please respect copyright.PENANA7oUMqxTTYq
6492Please respect copyright.PENANAQoSK1TEQ8q
“Reuni gangbang kali ini masih dalam tahap percobaan.”
6492Please respect copyright.PENANAzE7kN3QFXi
6492Please respect copyright.PENANA5oaNBULQi0
“Maksudnya?”
6492Please respect copyright.PENANAdZraavCiRf
6492Please respect copyright.PENANAGgzjrnhsB6
“Sekarang kan pesertanya cuma lima orang termasuk suaminya masing-masing. Nanti akan dijajaki, apakah istri-istri mau ditambah anggotanya. Ya terserah pihak istri lah. Kalau pihak suami sih makin banyak malah makin asyik.”
6492Please respect copyright.PENANACU4XmGEX6e
6492Please respect copyright.PENANAq4t0njg9I0
“Jangan banyak-banyak dong Bang. Iiih….gak kebayang…”
6492Please respect copyright.PENANALH7Hq7zusy
6492Please respect copyright.PENANAfmaNyOI8Ah
“Tapi kalau anggotanya ditambah, pihak istri pun bisa ditambah. Gak seorang seperti sekarang. ”
6492Please respect copyright.PENANAknW8DZRbpE
6492Please respect copyright.PENANA9dBNqOBQ5A
“Nah…kalau itu ide yang bagus Bang.”
6492Please respect copyright.PENANAJ1YiFAf44K
6492Please respect copyright.PENANAUjmVV7qzu4
“Iya, jadi misalnya peserta prianya ada sepuluh orang, pihak istrinya jadi dua atau tiga orang. Biar meriah….”
6492Please respect copyright.PENANAUC9sOHS7lP
6492Please respect copyright.PENANA5tq1a1YX2L
Hanya sampai di situ suamiku bicara, karena mobil yang disetirinya sendiri sudah berhenti di dekat empat mobil yang sudah terparkir di depan villa itu.
6492Please respect copyright.PENANADdoe7F0ZxN
6492Please respect copyright.PENANAFbYN1OrTE2
Aku degdegan juga, karena mulai membayangkan apa yang akan terjadi nanti.
6492Please respect copyright.PENANAF3Cv3Yg6Jl
6492Please respect copyright.PENANA0sPm9PvFpN
Saat itu aku hanya mengenakan celana jeans dan kemeja jeans juga. Untuk apa berpakaian bagus-bagus? Toh nanti juga bakal ditelanjangi. Hihihihi…
6492Please respect copyright.PENANATLU8YcRrMb
6492Please respect copyright.PENANAGfnxzJNQSq
6492Please respect copyright.PENANANgnEcOQ7cJ
Seperti yang sudah diberitahukan oleh suamiku, keempat teman suamiku itu mencium bibirku seorang demi seorang. Dan aku lagi-lagi kagum, karena teman-teman suamiku tiada yang berbentuk di bawah rata-rata. Semuanya di atas rata-rata. Yang pertama memperkenalkan diri, sambil mencium bibirku bernama Danang. Orangnya berperawakan tinggi besar, seperti binaragawan, berkumis tebal dan sorot wajahnya seperti serius terus.
6492Please respect copyright.PENANAt3fDxuhR71
6492Please respect copyright.PENANA16hFniyC9x
Selanjutnya yang memperkenalkan diri sambil mencium bibirku adalah Bimo. Tidak seperti Bimo dalam dunia pewayangan yang tinggi besar, Bimo teman suamiku itu berperawakan tinggi ceking.
6492Please respect copyright.PENANAldjZSvACBY
6492Please respect copyright.PENANAyYVuYYbz6O
Teman suamiku selanjutnya yang bernama Denny, juga menjabat tanganku sambil mencium bibirku. Denny itu kocak orangnya, bicaranya mengandung humor mulu, sementara perawakannya biasa-biasa saja, tinggi gak pendek pun tidak.
6492Please respect copyright.PENANATD0Nd7Ee15
6492Please respect copyright.PENANARNqivbTYrl
Dan yang terakhir menjabat tangan sambil mencium bibirku bernama Robby. Di antara teman-teman suamiku yang empat orang itu, Robbylah yang paling ganteng. Sikapnya pun tenang, mengingatkanku kepada Joseph.
6492Please respect copyright.PENANAFzl9ETkzto
6492Please respect copyright.PENANAgruetMBHSE
“Yadi !” kata Bimo memanggil suamiku, “Tadi kami berunding dan bersepakat, bahwa system yang pernah dicoba itu tidak akan dilanjutkan. Karena kita harus memperhatikan unsur romantisnya juga. Jadi kita kembalikan ke konsep awal.”
6492Please respect copyright.PENANAzD1opDEaGf
6492Please respect copyright.PENANASzI0jIAM9r
“Jadi one by one masuk ke kamar secara bergiliran begitu?” tanya suamiku.
6492Please respect copyright.PENANAk9ZO8dRYOS
6492Please respect copyright.PENANAWNarI8DxLD
“Iya,” Bimo mengangguk, “Tadi kami sudah mengundi nomor urut, hasilnya adalah ke satu Robby, kedua aku, ketiga Danang dan keempat Denny. Doorprize tetap ada, tapi siapa-siapanya akan diserahkan kepada istrimu untuk memilihnya nanti setelah kami berempat selesai. Yang pure gangbang dilakukan besok, tapi semuanya hanya boleh ejakulasi satu kali saja.”
6492Please respect copyright.PENANALHmX291wYk
6492Please respect copyright.PENANAPe2N5aMGFs
Suamiku mengangguk-angguk, kemudian mengajakku masuk ke dalam kamar yang pintunya sudah terbuka. Di dalam kamar itu ia berkata perlahan, “Jadi nanti konsep pertama itu yang akan dilaksanakan. Robby yang pertama akan masuk ke sini, kemudian Bimo, Danang dan Denny. Malamnya kamu dipersilakan memilih sendiri mau tidur bersama siapa.”
6492Please respect copyright.PENANAGXAhmHm891
6492Please respect copyright.PENANATCMjQTdhOt
“Iya Bang,” sahutku, “aku degdegan nih…”
6492Please respect copyright.PENANAJifTFREYvW
6492Please respect copyright.PENANAJyMIieBCCq
“Wajarlah kalau degdegan sih. Kan baru pertama kali kamu akan mengalami gangbang.”
6492Please respect copyright.PENANAAXEOCSymB2
6492Please respect copyright.PENANAXzEg9CxLwm
“Besok gimana acaranya?” tanyaku.
6492Please respect copyright.PENANAoZYW9AdHq8
6492Please respect copyright.PENANA6zME6HLX08
“Sesuai dengan konsep awal saja. Mereka akan giliran mencintaimu di ruang tengah itu. Udah ngerti kan?”
6492Please respect copyright.PENANAXkgBTCrOrY
6492Please respect copyright.PENANAg2r1mYevsf
Aku mengangguk lemah. Dengan dada berdebar-debar. Tapi jujur saja, ada perasaan ingin tahu juga seperti apa rasanya digilir oleh keempat teman suamiku itu. Ah…apakah aku sudah menjadi perempuan berjiwa petualang? Entahlah. Yang jelas, semuanya ini kehendak suamiku dan teman-temannya. Bukan kehendakku. Dan aku mau mengikuti saja apa jadinya nanti.
6492Please respect copyright.PENANAeBhDa1TxJj
6492Please respect copyright.PENANAXsq2D2x6jv
“Oke,” suamiku melingkarkan lengannya di leherku, lalu mengecup kedua belah pipiku dan katanya lagi, “kamu stand by aja di sini. Nanti mereka yang masuk seorang demi seorang. Tapi pintu tidak boleh dikunci dari dalam. Supaya kalau ada apa-apa gampang masuknya. Tapi sebelum tiba gilirannya, siapa pun dilarang masuk ke dalam kamar ini.”
6492Please respect copyright.PENANAfT2ddHXi7n
6492Please respect copyright.PENANAqTFZWGlLUG
Aku cuma mengangguk lemah. Lalu duduk di sofa yang menghadap ke jendela kaca, ke arah hutan yang hijau dan rimbun.
6492Please respect copyright.PENANAqxxb5LEWTu
6492Please respect copyright.PENANASj6fj2KznD
Tak lama kemudian datanglah teman suamiku yang bernama Robby itu. Yang kuanggap paling ganteng dengan matanya yang sayu seolah mau tidur itu.
6492Please respect copyright.PENANAEDWkcIi9R5
6492Please respect copyright.PENANAp79p7JsWeQ
“Aku beruntung, mendapatkanmu dalam keadaan segar…belum disentuh orang lain,” kata Robby sambil menghampiriku, duduk di sampingku dengan wajah yang kelihatan ceria.
6492Please respect copyright.PENANAnD1MOcn25C
6492Please respect copyright.PENANA4NsmQq96gU
Sejak pertama kali melihatnya di depan tadi, aku sudah ada perasaan suka pada Robby ini. Dan kini ia sudah duduk merapat di sampingku. Sekilas kuperhatikan kulitnya yang tampak lebih putih daripada kulitku. Memang suamiku juga pernah bilang bahwa kakek Robby itu berdarah campuran Belanda. Cuma kakeknya yang indo. Tapi kalau dibandingkan dengan Joseph, Robby itu jauh lebih putih. Bentuk tubuhnya pun lebih langsing (tapi tidak kurus) daripada suamiku. Mungkin ia biasa berlatih fitness secara teratur, sehingga bentuk tubuhnya jadi ideal begitu.
6492Please respect copyright.PENANAnSDX0xpYNQ
6492Please respect copyright.PENANAWz8XAqIbHW
“Bener kata orang-orang,” kata Robby sambil memegang bahuku, “Kamu memang yang tercantik di antara istri-istri sealmamaterku, Er.”
6492Please respect copyright.PENANAA2g26tbwmZ
6492Please respect copyright.PENANAoM70A8ur1e
“Mmm…gombal…” cetusku sambil membiarkan ia merapikan beberapa helai rambutku yang terurai ke depan.
6492Please respect copyright.PENANA63sB0LNq3g
6492Please respect copyright.PENANApwqJJH7a7W
“Serius, Er….” desis Robby sambil mendekatkan bibirnya ke bibirku.
6492Please respect copyright.PENANAbsiztjKeeO
6492Please respect copyright.PENANAChbCIiojvp
Karena telanjur suka, kupagut bibir Robby itu, sambil memeluk lehernya sekalian. Lalu kami saling lumat lama sekali. Sampai aku tak tahu lagi sejak kapan celana dan kemeja jeansku meninggalkan tubuhku. Sehingga tinggal celana dalam dan bra saja yang masih melekat di tubuhku.
6492Please respect copyright.PENANAbThO3ifwbu
6492Please respect copyright.PENANACx15L5NClu
Pasti ini gara-gara minuman yang kuteguk dalam perjalanan menuju villa ini tadi. Ditambah dengan sukanya aku kepada Robby, sampai tak sadar kalau pakaianku dilucuti olehnya. Sementara di tubuh Robby pun tinggal celana dalam yang masih melekat.
6492Please respect copyright.PENANAa2KOeAIrbT
6492Please respect copyright.PENANAYnK7vJYwyL
Aku diam pasrah saja ketika Robby menanggalkan behaku, kemudian menelentangkanku di atas sofa. Menciumi dan meremas-temas payudaraku, mempermainkan pentil buah dadaku dengan jemarinya yang terlatih. Lalu menjilatinya dengan lembut, membuatku terlena-lena di alam birahiku. Alam yang makin lama makin indah. Terlebih setelah Robby menanggalkan celana dalamku, lalu menjilati kemaluanku yang pinggirannya sudah kusemprot dengan parfum di kamar mandi tadi.
6492Please respect copyright.PENANA8xryiayN41
6492Please respect copyright.PENANAzcX9XLOO34
Meski kuanggap terlalu cepat melakukannya, kubiarkan saja ketika Robby membenamkan batang kemaluannya di liang kewanitaanku yang sudah dibasahi oleh air liurnya.
6492Please respect copyright.PENANAlk8Q0Bcc3G
6492Please respect copyright.PENANAViqSCVnX1G
Biarlah. Kunikmati saja semuanya ini. Aku tak menganggapnya terlalu buru-buru, karena aku teringat bahwa di luar kamar sana, tiga oerang lelaki sudah menunggu gilirannya masing-masing.
6492Please respect copyright.PENANA0CBFH5pHtm
6492Please respect copyright.PENANAQNpfm7pnic
Gila, kalau dihayati benar, indah juga digangbang ini. Semoga saja ketiga lelaki yang belum mendapatkan gilirannya itu akan memperlakukanku dengan lembut, seperti yang dilakukan oleh Robby ini padaku.
6492Please respect copyright.PENANACOVH6EwUHO
Iya. Aku merasakan betapa lembutnya Robby memperlakukanku. Meski ia berada di dalam kelompok gangbang dari komunitas suamiku, ia sangat lembut menyetubuhiku. Ayunan batang kemaluannya pun perlahan saja bermaju-mundur di dalam jepitan liang kewanitaanku. Hal itu membuatku bisa meresapinya dengan sepenuh perasaan. Meresapi arti nikmat dari pergesekan antara alat kejantanan Robby dengan liang kewanitaanku.
6492Please respect copyright.PENANAHEVEjkAsuG
6492Please respect copyright.PENANAA9M7bNXFWf
Robby pun terkadang melumat bibirku. Tanpa ragu kubalas lumatannya, karena mulutku juga sudah kusemprot dengan pengharum mulut di dalam kamar mandi tadi. Dan Robby tampak sangat menikmatinya. Menikmati pergesekan antara p[enisnya dengan liang vaginaku, sementara mulut kami saling lumat dengan mesra dan hangatnya.
6492Please respect copyright.PENANAErVe25oTur
6492Please respect copyright.PENANA6TwOVCn1IT
“Bang Robby…oooh…Abang romantis banget…ini enak sekali Bang,” bisikku pada suatu saat.
6492Please respect copyright.PENANA8gHRGeoCRp
6492Please respect copyright.PENANATzFI9oHFtP
“Soalnya kamu juga sangat menggiurkan, Er…duuuh…memekmu ini….enak sekali…rasanya lengkap…baru sekali ini aku merasakan vegy seenak ini…” sahut Robby sambil menciumi dan menjilati leherku yang juga sudah kusemprot dengan parfum tadi. Ciuman dan jilatan di leher seperti ini, selalu saja membuatku geli…geli-geli enak, yang membuat persetubuhan ini terasa lengkap. Apalagi ketika puting payudaraku dijilati, diselomoti dan diisap-isap oleh lelaki bernama Robby itu, terkadang membuat sekujur tubuhku bergetar dan mengejang.
6492Please respect copyright.PENANAAQxOhq8w8Z
Tak puas dengan cuma posisi klasik. Robby pun mengajakku ganti posisi, duduk berhadapan, saling peluk erat dan mesra, sementara batang kemaluannya tetap menancap di liang kewanitaanku. Dalam posisi itulah kami bisa sama-sama bergerak. Pada waktu Robby menarik penisnya, aku pun menarik kemaluanku, pada waktu Robby mendorong batang kemaluannya aku pun mendesakkan vegyku, sehingga terasa sekali kompaknya persetubuhan ini. Namun seperti biasa, aku selalu saja cepat mencapai orgasme dalam posisi di atas atau duduk seperti ini.
6492Please respect copyright.PENANAMhTn4ysnRK
6492Please respect copyright.PENANA743ETpvbO0
Robby tahu itu. Lalu ia mengajakku ganti posisi menjadi posisi doggy. Kuikuti saja ajakannya, meski masih lemes karena baru saja mencapai orgasme.
6492Please respect copyright.PENANAWKTrUJO31k
6492Please respect copyright.PENANAIrNcPg9s00
Aku menungging, dengan pantat sejajar dengan pinggiran sofa. Dan Robby membenamkan batang kemaluannya dari belakangku, sambil berdiri di lantai. Ia tak sulit memasukkan penisnya ke dalam liang kemaluanku yang masih basah oleh lendirku sendiri ini.
6492Please respect copyright.PENANAYSqLuKUY3d
6492Please respect copyright.PENANAtS3gujDLvl
“Nanti lepasin di dalam atau di luar?” tanya Robby sebelum mengayun batang kemaluannya.
6492Please respect copyright.PENANAfwNFJuQcU7
6492Please respect copyright.PENANA99AQIYHbLh
“Terserah,” sahutku, “Mau di luar silakan, di dalam juga silakan.”
6492Please respect copyright.PENANAtj9ryz8Rtl
6492Please respect copyright.PENANAfEQ8IklZI2
“Oke,” cetus Robby sambil mengantotku lagi dari belakang, sambil memegangi bokongku dan terkadang meremasnya. Lagi-lagi bunyi aneh itu terdengar dari arah kemaluan kami…crek…crok…crek…crok…crek…crok…
6492Please respect copyright.PENANADOmxk31mWL
6492Please respect copyright.PENANA2if49C7rMG
Maklumlah lubang vaginaku sudah kebanjiran lendirku sendiri.
6492Please respect copyright.PENANA9NiElV43L0
6492Please respect copyright.PENANAKYxFtgmv2G
Robby memang tampan. Permainannya lembut pula. Tapi ia tidak kuat terlalu lama bertahan. Pada suatu saat ia membenamkan batang kemaluannya. Terasa remasannya di bokongku demikian kerasnya. Lalu moncong penisnya menembak-nembakkan air maninya. Ooooh, ternyata sudah selesai keindahan bersama lelaki tampan itu. Dan ia dilarang berusaha menyetubuhiku untuk yang kedua kalinya. Tapi biarlah, bukankah masih ada tiga orang lelaki yang siap menyetubuhiku nanti?!
6492Please respect copyright.PENANANSzzOVdbm9
Setelah Robby keluar, bergegas aku ke kamar mandi, untuk membersihkan sekujur tubuhku dengan shower air panas dan sabun cair. Tak enak kalau lelaki berikutnya mencium bau keringat Robby nanti, apalagi kalau merasakan genangan air mani Robby yang masih mengendap di kemaluanku. Semuanya kubersihkan. Lalu kukeringkan dan kusemproti lagi dengan parfum.
6492Please respect copyright.PENANA9FbIWr2E5L
6492Please respect copyright.PENANAKEJGPBMxlw
Kuambil kimono putih polos yang kubekal dari rumah tadi. Lalu keluar dari kamar mandi. Ternyata lelaki bernama Bimo itu belum masuk. Mungkin sudah demikian aturan mainnya. Bahwa Bimo harus menunggu dulu beberapa saat, sampai aku sendiri yang membuka pintu dan mempersilakan Bimo masuk.
6492Please respect copyright.PENANAEMeSdOl5uc
6492Please respect copyright.PENANA6QwNTw6xEq
Jadi aku punya kesempatan untuk merapikan rambutku dulu sebentar di depan cermin. Lalu aku membuka pintu sambil tersenyum.
6492Please respect copyright.PENANAbFQvhjm2Vx
6492Please respect copyright.PENANAyZrwgKYA5S
Lelaki berperawakan tinggi kurus bernama Bimo itu langsung melangkah menghampiriku di ambang pintu. “Udah siap?” tanyanya.
6492Please respect copyright.PENANAdjLjDc8z9w
6492Please respect copyright.PENANAX6ueG156iL
Aku mengangguk dan tersipu. Malu juga melihat teman-teman suamiku yang lain, pandangannya tertuju padaku semua. Suamiku malah tak kelihatan, entah ke mana.
6492Please respect copyright.PENANAGW0IkR0XPY
6492Please respect copyright.PENANApGkGeKtkLs
Bimo masuk, menutupkan pintu dari dalam dan sekaligus menguncikannya kembali. Lalu menghampiriku dengan senyum menggoda.
6492Please respect copyright.PENANA8RVjAdR2XL
6492Please respect copyright.PENANAdLYBtrjBAi
“Udah gak sabaran dari tadi,” katanya sambil meraih tanganku dan mengajaknya duduk di sofa, “Untung Robby gak lama. Tumben dia cepet-cepetan gitu. Padahal biasanya lama sekali.”
6492Please respect copyright.PENANAs9C7llkBXp
6492Please respect copyright.PENANAEEM0PXXSID
“Masa?” cetusku dengan senyum dan sikap manja.
6492Please respect copyright.PENANAGUN2oXQ3Vz
6492Please respect copyright.PENANA9mAQAiUSJb
“Iya,” sahut Bimo sambil melingkarkan lengannya di pinggangku, “Mungkin dia terlalu membayangkan sebelumnya. Membayangkan bakal em-el sama wanita secantik dan seseksi Erni.”
6492Please respect copyright.PENANAcRhvjg3Exj
6492Please respect copyright.PENANAWby2KbQp7S
“Mmmm…” gumamku sambil membiarkan pipi dan leherku diciumi oleh lelaki bernama Bimo itu.
6492Please respect copyright.PENANA6VQzQui59S
6492Please respect copyright.PENANA8WPcpjYyc7
Seandainya Bimo tahu bahwa di balik kimono putih yang terbuat dari kain handuk ini aku tak mengenakan celana dalam maupun bra, mungkin ia akan langsung merayapkan tangannya ke pangkal pahaku. Tapi tampaknya ia tahu bahwa aku tak mengenakan bra, karena tangannya mulai menyelinap ke belahan kimonoku di bagian atas.Dan langsung memegang payudaraku.
6492Please respect copyright.PENANAuImbQuZJM4
6492Please respect copyright.PENANAQDgjOi9VoP
Ah, apakah aku ini benar-benar sudah menjadi perempuan yang gede nafsu? Kenapa baru dipegang payudara saja rasanya kemaluanku mulai membasah?
6492Please respect copyright.PENANAgxa6V2P1d0
6492Please respect copyright.PENANAZTvaAyQbsk
Lalu kenapa diam-diam tanganku mulai menarik ritsleting celana panjang Bimo? Apakah aku terpengaruh oleh kata-kata suamiku tadi di jalan, bahwa di antara keempat lelaki yang akan menyetubuhiku itu penis Bimolah yang terhebat? Hebat dalam soal apa? Ukurannya atau permainannya?
6492Please respect copyright.PENANAuZJSTODYgD
6492Please respect copyright.PENANA6jC5nECVhw
Entahlah. Yang jelas ketika tanganku menyelusup ke balik celana dalamnya, Bimo sedang asyik mempermainkan payudaraku yang sudah disembulkan dari belahan kimonoku.
6492Please respect copyright.PENANAeFyH7xTHJB
6492Please respect copyright.PENANAyFcZIdyFxU
Dan aku sudah berhasil menggenggam batang kemaluan Bimo. Tidak terlalu besar, kalau dibandingkan dengan penis suamiku, penis Bimo masih kalah. Tapi maaak…panjang sekali ! Membuatku berpikir, ini penis apa ular cobra? Hihihihi.
6492Please respect copyright.PENANAD2OFlOP43U
6492Please respect copyright.PENANAa18I1XBFgd
Dan gilanya, aku senang sekali menemukan penis yang panjang gitu. Soalnya terbayang kalau sedang disetubuhi oleh pemilik penis panjang itu, dasar liang kemaluanku akan disundul-sundul terus. Dan itu biasanya enak sekali. Bikin mataku merem melek.
6492Please respect copyright.PENANAeutaNG8etH
6492Please respect copyright.PENANAzcfBpEWlQW
Dengan rasa penasaran, kusembulkan batang kemaluan Bimo itu. Wow, mengacung ke atas. Mengacung benar saking tegangnya.
6492Please respect copyright.PENANAO1BNYzO1si
6492Please respect copyright.PENANAyWWsY5JN5h
Pada saat itulah cara dudukku berubah tanpa disengaja. Pahaku terlalu mengangkang, sehingga belahan kimonoku tertarik dan terbuka. Sehingga Bimo langsung nyadar bahwa aku tak mengenakan celana dalam !
6492Please respect copyright.PENANATSaoT3rk4S
6492Please respect copyright.PENANAj7UeF3ySxK
Maka ketika aku mendekatkan mulutku ke batang kemaluan yang panjang sekali itu, tangan Bimo mulai mengelus celah kemaluanku. Membuatku jadi sangat bergairah untuk menyelomoti batang kemaluan teman suamiku itu.
6492Please respect copyright.PENANAabL2G2lkG0
6492Please respect copyright.PENANAiHCK6VGjEQ
Tanpa ragu aku menghimpit tubuh Bimo, dengan posisi sungsang. Mulutku berada di atas penis Bimo, sementara kemaluanku berada di atas mulut lelaki itu.
6492Please respect copyright.PENANAuATQsWGDdO
6492Please respect copyright.PENANACedawAiQgj
Tampaknya Bimo mengerti apa yang kuinginkan. Ketika aku mulai menjilati leher dan moncong penisnya, Bimo pun mulai menjilati kemaluanku.
6492Please respect copyright.PENANA8wM2eAouAN
6492Please respect copyright.PENANAPcg2p27DVV
Oh, aku senang sekali melakukannya. Karena batang kemaluan Bimo takl terlalu besar seperti punya suamiku, sehingga aku merasa leluasa menyelomotinya, terkadang menyedotnya, terkadang menjilatinya. Dan jilatan Bimo di kemaluanku itu membuatku terpejam-pejam juga saking enaknya.
6492Please respect copyright.PENANALIa5pOhNIc
6492Please respect copyright.PENANAPqyugnIcv2
6492Please respect copyright.PENANA5G82y2yPK8
**************************************************************************************************
6492Please respect copyright.PENANAmwuKtNoli5
6492Please respect copyright.PENANAUqhiEMwJuq
6492Please respect copyright.PENANAuXCsAD50fr
Baru sampai di situ aku membaca catatan pengakuan istriku, tiba-tiba handphoneku bergetar. Ada sms. Dari siapa ya?
6492Please respect copyright.PENANAWOO7EF9zgO
6492Please respect copyright.PENANAC7PIhzFb0e
Ternyata dari Ita (Lihat Langkah Langkah Binal episode terakhir)
6492Please respect copyright.PENANAe8joIkj82Z
6492Please respect copyright.PENANA8jogMQQMHC
Isinya cuma, “Mas kok lama gak muncul? Lagi sibuk ya?”
6492Please respect copyright.PENANAoMWqqYnJDZ
6492Please respect copyright.PENANADB87Wea4fW
Aku bahkan balik bertanya di sms balasanku, “Kamu lagi di mana?”
6492Please respect copyright.PENANASHnxT5mbb0
6492Please respect copyright.PENANA4m98MVXTfr
“Di mall. Mas ke sini dong. Ita lagi gakda kuliah.”
6492Please respect copyright.PENANAK2UODtC98n
6492Please respect copyright.PENANAVjO80E01Iv
Kulihat jam baru menunjukkan pukul sepuluh pagi. Cepat kukeluarkan Ipadku dari dalam tas kerjaku. Lalu kucopy catatan harian istriku yang belum selesai kubaca itu. Biasa, copy ke Ipad lumayan ribet kalau belum terbiasa, harus lewat iTunes dulu.
6492Please respect copyright.PENANAwHtmzREYtX
6492Please respect copyright.PENANAAbAacREd52
Tapi hanya beberapa menit pengcopyan itu selesai. Kusimpan lagi Ipadku di tas kerjaku. Biar nanti kubaca di tempat lain.
6492Please respect copyright.PENANAVWUvqkLQjg
6492Please respect copyright.PENANA7tNCRzznCS
Tak sampai sejam kemudian, aku sudah berada di mall langgananku. Ita sudah tahu di mana tempat nongkrongku. Di smoking area.
6492Please respect copyright.PENANACkWp2WqCsX
6492Please respect copyright.PENANAZfkNzx599W
Dan ternyata Ita memang ada di tempat biasa aku nongkrong itu. Ita mengenakan kacamata hitam saat itu. Dia memang keren dalam pakaian atau asesori apa pun.
6492Please respect copyright.PENANAi04LOZltjT
6492Please respect copyright.PENANAexXTFPRpAG
Aku pesan black coffee dulu, lalu menghampiri Ita yang sedang menyedot jus strawberrynya.
6492Please respect copyright.PENANAMl8r8PIIqz
6492Please respect copyright.PENANASaeEPSt95r
“Sama siapa kamu ke sini?” tanyaku membuat Ita menoleh dan tersenyum.
6492Please respect copyright.PENANAhjHbZWMhjc
6492Please respect copyright.PENANA1OeADmXpiK
“Sendirian Mas. Tadinya mau kuliah, tapi dosennya sakit. Jadi bebas deh hari ini. Sini Mas duduknya,” Ita menepuk kursi di samp[ingnya.
6492Please respect copyright.PENANAXbXqZFzKh0
6492Please respect copyright.PENANAMVFW1qGBwd
Aku ikuti saja keinginannya. Duduk di sampingnya. Dan langsung disambut dengan genggaman Ita di tanganku, “Ita kangen banget sama Mas, tau? Kalau malam jadi susah tidur. Kebayang-bayang Mas terus.”
6492Please respect copyright.PENANArHm0JXA682
6492Please respect copyright.PENANATk892Cm9dQ
“Masa sih?!”
6492Please respect copyright.PENANAfnj9wR3Ted
6492Please respect copyright.PENANA9dfGZAX2ms
“Mas gak kangen ya sama Ita?”
6492Please respect copyright.PENANAak22JNwQt5
6492Please respect copyright.PENANAE0eHNrLwAo
“Tentu aja kangen. Tapi aku kan banyak kerjaan sayang.”
6492Please respect copyright.PENANAhOKnL72PW7
6492Please respect copyright.PENANAmT6lmoCfBw
“Ke villa kayu itu lagi yuk Mas.”
6492Please respect copyright.PENANAYajnJoJxWy
6492Please respect copyright.PENANApD5IoVpXyd
“Gak usah jauh-jauh. DI sini juga kan ada hotel. Tuh…di ruang parkir itu ada pintu lift, langsung menuju hotel,” kataku sambil menunjuk ke ruang parkir yang hanya berjarak beberapa langkah dari tempat kami nongkrong.
6492Please respect copyright.PENANAQsvQvKHZhg
6492Please respect copyright.PENANAT2mmEZ4nF4
“Oh…iya ya….Ita baru ngeh, di sini kan ada hotel juga ya.”
6492Please respect copyright.PENANAmo4Fnn7lBy
6492Please respect copyright.PENANA3QkdGZDxVF
“Mau kuajak ke situ?”
6492Please respect copyright.PENANArffL4jwIbe
6492Please respect copyright.PENANAff5ZFYgF0M
“Mau,” Ita mengangguk dengan senyum ceria, “Dari sini kan ada angkot menuju rumah. Gak dianter sama Mas juga Ita bisa pulang sendiri.”
6492Please respect copyright.PENANA7fmnGvOe4t
6492Please respect copyright.PENANAxyerjhsvzd
Seorang pelayan café mengantarkan secangkir kopi panas untukku.
6492Please respect copyright.PENANA3zuvaUapT0
6492Please respect copyright.PENANA1YXMwlb0EC
“Ntar, aku mau minum kopi dulu ya.”
6492Please respect copyright.PENANAa7OmpkjzAy
6492Please respect copyright.PENANATDDSvgFOw2
Setelah kutiupi beberapa kali, kuteguk kopi panas itu. Lalu kunyalakan sebatang rokok. Dan berbisik ke telinga Ita, “Nanti mau diapain?”
6492Please respect copyright.PENANAkPjALwvFeI
6492Please respect copyright.PENANAprpAqaUXk2
Ita mencubit pahaku, tapi tak berhasil karena pahaku cukup keras otot-ototnya.
6492Please respect copyright.PENANAskS4YwLOxP
6492Please respect copyright.PENANAt5ASix2X45
Lalu katanya, “Ita kan cewek. Terserah Mas lah mau diapain,” kata Ita perlahan, seperti takut kedengaran orang lain.
6492Please respect copyright.PENANAxDZThMTJzq
6492Please respect copyright.PENANAly4pKlLpYE
6492Please respect copyright.PENANAQa6hnXFKLu
Obrolan kami dilanjutkan setelah berada di dalam kamar hotel yang bersatu dengan mall itu.
6492Please respect copyright.PENANAQJCpA1Nt2s
6492Please respect copyright.PENANAYV0iRqdxI3
“Enak ya hotelnya. Kelihatan masih baru, jadi serba bersih kelihatannya,” kata Ita sambil merebahkan kepalanya di pahaku yang sedang diselonjorkan di atas tempat tidur.
6492Please respect copyright.PENANAq4cqSQ04ek
6492Please respect copyright.PENANAkwsova7RWZ
“Nanti kalau mau ketemuan di sini aja ya. Tunggu dulu di smoking area tadi, lalu bareng-bareng masuk ke sini.”
6492Please respect copyright.PENANA7Xtkl6ZPQA
6492Please respect copyright.PENANAK4KaFnnF6b
“Iya Mas,” sahutnya sambil menatapku, “sekarang cium dulu dong bibir Ita. Kok dari tadi dingin-dingin aja? Lagi inget sama cewek lain ya?”
6492Please respect copyright.PENANAtjWsWsfMmL
6492Please respect copyright.PENANAjrk5LuIB2s
“Hush, cewek mana lagi selain kamu, sayang?” hiburku sambil mendorong dada Ita sampai ia terlentang di atas kasur bertilam kain seprai putih bersih itu
6492Please respect copyright.PENANAZj4kBDKtcu
6492Please respect copyright.PENANAorguCHFQzk
Setelah menghimpitnya, kuciumi bibirnya berkali-kali, kemudian kulanjutkan dengan lumatan. Tubuhnya terasa menghangat. Berarti Ita ini tergolong cewek yang cepat dibangkitkan.
6492Please respect copyright.PENANAz5qMgvZ9dC
6492Please respect copyright.PENANA5imflm7VIY
“Biar jangan kusut, buka dong pakaianmu, sayang,” kataku setelah melepaskan lumatanku.
6492Please respect copyright.PENANAOz3PhglXXj
6492Please respect copyright.PENANA4oHmpILMDf
Ita pun bangkit. Turun dari tempat tidur. Menanggalkan blouse putih dan rok kotak-kotaknya. Lalu dilepaskannya juga beha dan celana dalamnya.
6492Please respect copyright.PENANA3VLineTBMO
6492Please respect copyright.PENANAzjRNOTUc4E
Ketika pandanganku tertuju ke arah kemaluannya, Ita tersipu dan menutupinya dengan kedua tangannya. “Mas,” katanya dengan sikap manja, “jawab jujur ya Mas. Kalau Ita dibandingkan dengan Mbak Nur, bagusan siapa?”
6492Please respect copyright.PENANAqBkoyvZW09
6492Please respect copyright.PENANApvloN1vevl
“Bagus apa cantik?”
6492Please respect copyright.PENANAALpmYEc1oF
6492Please respect copyright.PENANARRzZE8k5ta
“Ya bagusan siapa cantikan siapa deh.”
6492Please respect copyright.PENANAlOWQmgXGNr
6492Please respect copyright.PENANAeGDBFBa3rg
“Kamu lebih cantik, sayang. Tapi kalau bentuk tubuh, bagusan mbakmu.”
6492Please respect copyright.PENANAZelnWlS0gp
6492Please respect copyright.PENANAruXPvRQzO3
Ita cemberut, “Ita ndut ya?”
6492Please respect copyright.PENANABtykNsNZX9
6492Please respect copyright.PENANAxU1t34bTUB
“Ndut sih gak. Cuma jarang olah raga aja kali.”
6492Please respect copyright.PENANAljSn0JK1Co
6492Please respect copyright.PENANAaEY0lPU7b1
“Kalau gitu beliin alat fitness Mas. Biar Ita bisa membentuk badan sampai bagus kayak Mbak Nur.”
6492Please respect copyright.PENANAnDhpMNdnjO
6492Please respect copyright.PENANAhkNptar2fv
“Ngapain beli alatnya segala? Kalau salah pakai jenis alatnya, malah bentuk tubuhmu tambah parah nanti. Kan kita harus tau bagian mana yang mau dibentuk, ingin seperti apa bentuknya, lalu alat mana yang bisa membantu. Mendingan masuk grup aja. Biar ada pakarnya yang bisa bantu kamu supaya tubuhmu jadi bagus.”
6492Please respect copyright.PENANATspu6DyNT9
6492Please respect copyright.PENANArmYJmvMHQX
“Iya Mas.”
6492Please respect copyright.PENANA95K13dGcsd
6492Please respect copyright.PENANAuw4ceMw210
“Tapi secara keseluruhan, kamu bagus, sayang. Makanya aku melanjutkan hubungan ini juga, karena kamu memang istimewa di mataku,” kataku sambil meraih pinggang Ita ke dalam pelukanku. Lalu kutarik tubuh mulus dan serba segar itu ke atas tempat tidur lagi. Kutelungkupkan sambil kutepuk-tepuk bokongnya yang cukup besar untuk ukuran cewek 18 tahunan. Kemudian kutelentangkan. Dan mulai mencumbunya dengan mengerahkan segala pengalamanku.
6492Please respect copyright.PENANAFtsHR2BAJM
6492Please respect copyright.PENANAAu1fkc0IGN
Kumulai dengan menciumi dahinya, kelopak matanya, pipinya, hidungnya, bibirnya, lehernya…lalu lama mulutku melumat pentil buah dada kirinya, sementara tanganku meremas buah dada kanannya, tentu dengan segala kelembutan yang kumiliki.
6492Please respect copyright.PENANApSRQAR2gSE
6492Please respect copyright.PENANAm4IwdrH1Hg
Ita terkadang memejamkan matanya. Tapi ketika mulutku mau bergerak ke arah perutnya, Ita membisiki telingamu, “Pakaian Mas juga buka dong…jangan curang gini…”
6492Please respect copyright.PENANAfjljzTAaIb
6492Please respect copyright.PENANAcAYlCOJELr
Aku ikuti juga keinginannya itu. Kutanggalkan tiap helai busana yang melekat di tubuhku. Sampai telanjang bulat. Seperti Ita.
6492Please respect copyright.PENANAVBAcEV1ztJ
6492Please respect copyright.PENANALVZCxRHpav
Lalu kuterkam lagi tubuh mulus cewek remaja itu. Sasaranku langsung ke arah bagian yang di bawah perut itu. Ke kemaluan yang tercukur bersih itu. Ita pun merenggangkan kedua pahanya. Mulai mengerti bahwa kalau aku mau ngemut memeknya, ia harus merenggangkan kedua belah pahanya. Setelah memperhatikan kemaluan Ita yang tampak masih sangat “tertutup” itu, diam-diam penisku mulai ngaceng berat.
6492Please respect copyright.PENANAWIscT89eRP
6492Please respect copyright.PENANAS4lIY2pCin
Dan ketika aku mulai menjilati kemaluan Ita dengan ketrampilan yang kumiliki, Ita mulai mendesah-desah dan mengejang-ngejang. Bahkan Ita mulai merintih-rintih histeris, “Mas…oooh…Mas…enak Mas…ooooh….enak banget…Mas….oooh….”
6492Please respect copyright.PENANAZhtGVEOxjc
6492Please respect copyright.PENANAj3NRcxu9uL
Tapi pada suatu saat Ita merengek, “Mas…masukin aja punya Mas…Ita pengen nyobain Mas…ayo Mas…”
6492Please respect copyright.PENANAWmCUGwuGOM
6492Please respect copyright.PENANAv3iu5tg6HX
Kuhentikan jilatanku, “Nanti kamu gak perawan lagi,” kataku.
6492Please respect copyright.PENANAghjdEupEB6
6492Please respect copyright.PENANARJ1EDnOH1d
“Biarin. Ita rela menyerahkan virginitas Ita, asalkan Mas yang melakukannya.”
6492Please respect copyright.PENANAbnZ1MHrgNs
6492Please respect copyright.PENANA1mmBrnEaPt
Pergulatan batinku berkecamuk. Ada geliang-geliut antara iya dengan tidak. Antara lakukan dengan jangan.
6492Please respect copyright.PENANAY3Zlrm6O67
6492Please respect copyright.PENANAhEjMwiqIh8
“Kalau gitu, tunggu sebentar ya. Aku mau nyari sesuatu dulu di mall. Rebahan aja dulu di sini,” kataku sambil melepaskan pelukanku.
6492Please respect copyright.PENANAKZDnFv9abY
6492Please respect copyright.PENANAnE890EjcdT
Ita cuma mengangguk, tanpa bertanya apa yang akan kucari di mall.
6492Please respect copyright.PENANAg11jN3O9Pq
6492Please respect copyright.PENANAbh7ikdZoLB
Setelah berpakaian lengkap lagi, aku tinggalkan kamar itu. Tak lama kemudian aku sudah berada di lantai bawah mall itu. Di supermarket yang menyediakan sesuatu yang kucari itu. Sebenarnya aku hanya mencari minyak goreng. Untuk pelumas yang paling ampuh pada waktu mau penetrasi nanti. Soalnya kalau lotion yang ada pengharumnya, selalu saja menimbulkan panas di kemaluan wanita (mungkin karena ada parfumnya itu). Sedangkan minyak goreng, setahuku tidak berpengaruh panas sedikit pun.
6492Please respect copyright.PENANAoK6rKQQUDG
6492Please respect copyright.PENANA0I7piCm397
Aku hanya membeli minyak yang isi kantong paling kecil. Kemudian kubeli juga kapas. Dan tak lama kemudian aku sudah berada di hotel itu lagi.
6492Please respect copyright.PENANAdu8SNiOXIa
6492Please respect copyright.PENANAKPmh4WtqUx
“Apa itu Mas?” tanya Ita di balik selimut, sambil memperhatikan kantong kresek yang kubawa.
6492Please respect copyright.PENANAyUeILWAR47
6492Please respect copyright.PENANAehFYaBkai7
Kukeluarkan kantong plastik berisi minyak goreng ini sambil berkata, “Untuk yang pertama, tidak mudah melakukannya. Karena itu harus pakai pelumas ini.”
6492Please respect copyright.PENANAMLL3qkyEhj
6492Please respect copyright.PENANAFANGkMaf98
“Hihihihi…Mas ada-ada aja. Itu minyak goreng kan?”
6492Please respect copyright.PENANAPNgN8U0FND
6492Please respect copyright.PENANAA6GKRZEQGG
“Iya sayang. Kalau pakai lotion yang wangi, nanti memekmu panas. Kalau pakai minyak ini, takkan panas. Nanti kan bisa dicuci sebersih-bersihnya.”
6492Please respect copyright.PENANANgtPtNfWAX
6492Please respect copyright.PENANAN4ohbxeReF
“Ogitu ya. Ya udah, Ita manut ae…terserah Kangmas Yadi.”
6492Please respect copyright.PENANAPx8c8wwjE0
6492Please respect copyright.PENANA5LcO5NMYvE
Aku cuma tersenyum, dengan hati mengetawai diriku sendiri. Karena mau penetrasi menyiapkan minyak goreng segala. Tapi aku memang sudah merasakan efektifnya bahan yang lumrahnya tersimpan di dapur ini.
6492Please respect copyright.PENANALbi71gIe16
6492Please respect copyright.PENANALZ2vDOmDjm
Kulepaskan semua pakaianku, sampai telanjang lagi. Kemudian kutarik selimut yang menutupi tubuh Ita dan kurenggangkan jarak kedua paha Ita. Kuelus-elus kemaluan Ita sesaat, kemudian kutuangkan minyak secukupnya ke telapak tanganku. Dan tangan berminyak ini kuelus-eluskan ke permukaan kemaluan Ita. Kutambah lagi minyaknya agak banyak, kemudian kuusahakan agar minyaknya menyelusup ke dalam liang kemaluan Ita yang terasa masih sangat-sangat sempit.
6492Please respect copyright.PENANATSBSfDP3Mz
6492Please respect copyright.PENANAgFq1UoJ656
“Udah siap?” tanyaku sambil melumuri penisku yang sudah ngaceng berat lagi ini.
6492Please respect copyright.PENANAEPeC02CAgd
6492Please respect copyright.PENANA4b9y3gg9FC
“Udah Mas. Dari kemaren-kemaren juga Ita udah siap. Sangat siap,” sahut Ita membuatku tersadar, betapa kuatnya kekaguman Ita padaku, sampai melupakan segalanya.
6492Please respect copyright.PENANAhoajhp9PGf
6492Please respect copyright.PENANAxQ21NlT8oU
Dan tanpa berpikir panjang lagi, aku mulai mengelus-elus celah kemaluan Ita yang sudah berlumuran minyak dan sangat licin. Ita mengejang dan terpejam. Aku masih mempermainkan celah kemaluan dan kelentitnya, supaya secara fisik ia benar-benar sudah siap untuk dieksekusi.
6492Please respect copyright.PENANA5NuzR0g6BW
6492Please respect copyright.PENANA45FRGFNxO5
Ketika terasa sudah banyak lendir bercampur minyak di kemaluan perawan itu, aku pun mulai membalurkan lagi minyak ke penisku, sampai mengkilap dan licin. Kemudian kuletakkan moncong penisku dengan hati-hati, agar letaknya tepat di ambang mulut kemaluan Ita yang masih kecil sekali itu. Sementara Ita seperti tak berani menatapku. Matanya cuma menatap ke arah langit-langit kamar itu. Dan aku mulai mendesakkan batang kemaluanku.
6492Please respect copyright.PENANAjayy3xAXCy
6492Please respect copyright.PENANAeEWEnIfC3Q
Saking licinnya liang kemaluan Ita, penisku langsung berhasil membenam kepalanya. Tinggal mendorongnya lagi dengan tekanan yang lebih kuat. Tapi masih sempat aku berkata, “Biasanya yang pertama agak sakit. Tahan aja sakitnya, ya sayang.”
6492Please respect copyright.PENANA9koiGtl2L0
6492Please respect copyright.PENANAOfdHKUxzmV
“Iya Mas…” sahut Ita hampir tak terdengar.
6492Please respect copyright.PENANAaw1ym7nkdz
6492Please respect copyright.PENANAefRD7M5kVv
Dan aku benar-benar mendesakkan batang kemaluanku sekuatnya, berhasil membenam sedikit demi sedikit sampai separohnya. Mata Ita terbeliak, mulutnya pun ternganga, tapi hanya sebentar. Lalu ia memeluk leherku sambil berbisik, “Udah masuk ya Mas?”
6492Please respect copyright.PENANAXQm4alBYUO
6492Please respect copyright.PENANANKQfVykN0j
“Iya sayang,” sahutku sambil mencium bibirnya.
6492Please respect copyright.PENANAlugbVj7dio
6492Please respect copyright.PENANAKn0v8UZwH1
Mulailah aku menggerak-gerakkan penisku sedikit demi sedikit, kutarik perlahan, lalu kudorong lebih dalam dari semula, kutarik lagi dan kudorong makin dalam lagi…begitulah, akhirnya aku mulai benar-benar mengentotnya, mulai memaju-mundurkan penisku dalam liang kemaluan Ita yang demikian sempitnya, sampai terasa seperti menjepit tongkat kejantananku demikian ketatnya. Namun licinnya minyak yang sudah kuselundupkan ke celah kemaluan Ita tadi, membuatku tidak menemui kesulitan menyetubuhi kemaluan Ita yang baru sekali ini disetubuhi lelaki.
6492Please respect copyright.PENANAHt3IR7paQM
6492Please respect copyright.PENANAt5G1MgN3ro
Meski terasa enak sekali mengentot kemaluan yang masih sangat menjepit itu, masih sempat aku membisikinya, “Gak sakit?”
6492Please respect copyright.PENANAL9gcE3MRyb
6492Please respect copyright.PENANAABJLdZHrJD
“Tadi iya Mas, agak sakit sedikit. Tapi sekarang gak sakit lagi,” sahut Ita sambil memperketat rengkuhannya di leherku.
6492Please respect copyright.PENANAPjnu91SA8q
6492Please respect copyright.PENANA20qKf1DAxS
“Sekarang kita sedang bersetubuh beneran, sayang,” kataku sambil mengayun kembali batang kemaluanku.
6492Please respect copyright.PENANA75aSpd8ef4
6492Please respect copyright.PENANA5yec3b3oWp
“Iya, sekarang Ita…benar-benar….sudah…sudah jadi milik Mas Yadi,” kata Ita terengah-engah, sambil mempererat pelukannya di leherku, sehingga pipiku dan pipi Ita bertempelan dengan ketatnya.
6492Please respect copyright.PENANA6L8cnuSPTc
6492Please respect copyright.PENANAF4Lo8fQQyZ
Aku pun melengkapi aksiku dengan jilatan di lehernya, terkadang dengan gigitan-gigitan kecil, sementara tangankumeremas payudaranya yang mungil tapi masih sangat padat itu.
6492Please respect copyright.PENANArBQDvsvRJQ
“Mas…” ucap Ita tersendat-sendat, “kok makin lama…ma…makin enak…Mas…”
6492Please respect copyright.PENANA6olcwIQH88
6492Please respect copyright.PENANAc9IvhvXKLV
Aku cuma menjawab dengan ciuman bertubi-tubi di bibir sensual Ita. Karena sesungguhnya aku pun tengah merasakan hal yang sama. Makin lama makin enak.
6492Please respect copyright.PENANA4l5GLPnQx9
6492Please respect copyright.PENANAUUUSvW58wp
Jujur, dahulu…pada waktu aku mengambil keperawanan Erni, pada waktu pertama kalinya aku menyetubuhi istriku itu, rasanya tidak seenak dengan Ita sekarang. Mungkin karena persetubuhan pertamaku dengan Ita ini merupakan wujud petualangan, sementara dengan Erni dahulu kulakukan secara sah, beberapa jam setelah Erni diresmikan sebagai istriku.
6492Please respect copyright.PENANADYtlFd6kfI
6492Please respect copyright.PENANAnoAQy6iYSa
Gilanya, hubungan sex dalam langkah petualangan begini, nikmatnya lebih edan daripada hubungan sex yang sah. Kalau kubanding-bandingkan, hubungan sex dalam bentuk petualangan itu laksana makan di restoran atau di daerah wisata. Sedangkan hubungan sex yang sah, seolah makan di rumah, lalu rasanya pun jadi biasa-biasa saja. Semoga yang membaca thread ini jangan mengikuti langkahku ya (kecuali kalau kepepet…hahaaahaa).
6492Please respect copyright.PENANAm4uIdAa4H7
6492Please respect copyright.PENANAs3QqBUJJZR
Meski terasa masih sangat sempit, tapi makin lama aku semakin lancar mengentot adik iparku yang masih remaja itu. Tapi untuk yang pertama kalinya, aku tak mau gagah-gagahan. Takut Ita kesakitan nanti.
6492Please respect copyright.PENANAT4aiMOaGEX
6492Please respect copyright.PENANAFgqiDvmZ7f
Maka setelah hampir setengah jam Ita, akhirnya kucabut batang kemaluanku dari jepitan liang kemaluan adik iparku itu. Kugenggam batang kemaluanku di atas perut Ita, dalam detik-detik krusial. Dan…bersemburanlah air maniku, menembak-nembak perut dan payudara Ita.
6492Please respect copyright.PENANAFcJ1q371aX
6492Please respect copyright.PENANAslYfk7Iej4
“Kok dimuntahin di perut Ita, Mas?” Ita tampak heran.
6492Please respect copyright.PENANAr52lPGnK1T
6492Please respect copyright.PENANAVmhfxh4Q2K
“Kan biar jangan hamil. Nanti kalau sudah ikut KB sih bebas, dilepasin di dalam juga aman.”
6492Please respect copyright.PENANA2QxDeRNYtk
6492Please respect copyright.PENANAxz6Nl0f6Nm
Ita pun bangkit dengan wajah pucat. Melihat genangan darah di kain seprai, ia memekik tertahan, “Waaau….ada darahnya Mas.”
6492Please respect copyright.PENANAMImiIhhFrD
6492Please respect copyright.PENANA27pFWajD9K
“Iya, itu darah perawanmu sayang.”
6492Please respect copyright.PENANAudk3uFkxUs
6492Please respect copyright.PENANA1uC1VUfpCN
“Tapi malu nanti sama orang hotel,” Ita bergegas turun dari bed. Masuk ke kamar mandi dan kembali lagi dengan handuk hotel yang sudah dibasahi separohnya.
6492Please respect copyright.PENANAL3DKvNRuOe
6492Please respect copyright.PENANAPj4c24W4pY
Ita menggosok-gosokkan handuk hotel di bagian yang basahnya ke darah di seprai putih itu. Kubiarkan saja Ita melakukan itu semua. Sampai akhirnya kain seprai itu bersih kembali, meski jadi ada yang basah agak lebar.
6492Please respect copyright.PENANArelDOtgDrW
6492Please respect copyright.PENANADWIWXZZH1Z
Ita pun masuk ke kamar mandi lagi. Kuikuti dari belakang.
6492Please respect copyright.PENANAwpe4vQA6q8
6492Please respect copyright.PENANAz1YXLp3CNB
“Perih ya memeknya?” tanyaku sambil memeluk Ita dari belakang.
6492Please respect copyright.PENANAfQYIHeKvEm
6492Please respect copyright.PENANAQDlMzcKDR4
“Iya, sedikit. Tapi gakpapa. Yang penting Mas udah jadi milik Ita.”
6492Please respect copyright.PENANAmqXxmrXLlW
6492Please respect copyright.PENANABvicByMiTc
“Ita juga jadi milikku,” sempalku, “Tapi kita takkan bisa kawin, sayang.”
6492Please respect copyright.PENANAn7pz62frJO
6492Please respect copyright.PENANALxqkWZhYin
“Gakpapa. Yang penting Mas jangan buang Ita.”
6492Please respect copyright.PENANAHU5dMmb6uq
6492Please respect copyright.PENANAaWq9xyJeeF
“Nanti semuanya akan kuatur, sayang. Tenang aja. Pokoknya kuliahmu harus jalan terus. Dan kalau bisa jangan hamil dulu.”
6492Please respect copyright.PENANAKJwryGx27U
6492Please respect copyright.PENANAD7p0keZNX4
“Iya sih. Kebayang Mbak Nur bakal marah besar kalau Ita hamil dan tau siapa yang menghamili Ita.”
6492Please respect copyright.PENANAQLnaxSjJTJ
6492Please respect copyright.PENANA8uYjTWW49L
Ita mengangguk. Setelah membersihkan noda darah di handuk hotel, ia pun memutar kran shower air hangat dan menyemburkan ke tubuhnya.
6492Please respect copyright.PENANAqLuXENbsH3
6492Please respect copyright.PENANAzgWqh4CFAl
Kuambil sabun yang disediakan hotel, lalu kusabuni tubuh Ita dengan telaten. Tampaknya Ita senang kusabuni dan kumanjakan dengan kecupan di sana-sini.
6492Please respect copyright.PENANAputKB3NO7q
6492Please respect copyright.PENANAUeg9ZtSg9b
“Tiga atau empat hari lagi kita ketemuan di sini lagi, ya sayang.”
6492Please respect copyright.PENANALj8Kji8H6v
6492Please respect copyright.PENANARHVzBuUdVD
“Iya.”
6492Please respect copyright.PENANAvs1qM9PePo
6492Please respect copyright.PENANAXZe8Aa0lt9
“Luka di dalam vegymu harus sembuh dulu. Baru kita ulangi lagi yang udah kita lakukan tadi.”
6492Please respect copyright.PENANA7fTdM9qt5k
6492Please respect copyright.PENANACK0H96pLhd
“Iya Mas,” Ita memeluk pinggangku, “Mas…rasanya Ita makin dalam mencintai Mas…”
6492Please respect copyright.PENANAjMclxYF85c
6492Please respect copyright.PENANA8zVbEV667t
“Aku juga sama, sayang. Tapi kita tetap harus rapi. Jangan sampai mbakmu tau. Jadi kalau di depan dia, jangan memperlihatkan sikap yang bakal mencurigakan. Bersikap seperti waktu belum ada hubungan aja.”
6492Please respect copyright.PENANAEP6xR0K21O
6492Please respect copyright.PENANAYM15l5FNNQ
“Iya Mas.”
6492Please respect copyright.PENANANo1prftCJB
6492Please respect copyright.PENANA29Tj7ZW7Bf
Dua jam kemudian, Ita kubiarkan pulang sendirian. Mau naik angkot saja, katanya. Tapi aku tetap diam di kamar hotel itu. Karena aku ingin membuka Ipadku, untuk melanjutkan membaca catatan pengakuan Erni yang sudah kucopy ke Ipadku tadi.
6492Please respect copyright.PENANANe6NCqoHBp
6492Please respect copyright.PENANAgaov9jbeP4
Sambil rebahan di atas tempat tidur kulanjutkan membaca catatan istriku itu:
6492Please respect copyright.PENANAuhSbZOm6h0
6492Please respect copyright.PENANAhqSyqqfUqy
****************************************************************************************************
6492Please respect copyright.PENANAG5cCSSVYOd
6492Please respect copyright.PENANAb9on3Cj3cw
6492Please respect copyright.PENANA17lHy1bKD5
Ketika penis panjang itu mulai membenam ke dalam liang kewanitaanku, oh…benar-benar panjang penis Bimo itu. Sampai tak bisa masuk semuanya, karena mentok di dasar liang kewanitaanku.
6492Please respect copyright.PENANAknWhYTX822
6492Please respect copyright.PENANARRJGyVWw64
Ini membuat gairahku semakin menggila. Terlebih setelah Bimo mulai mengayun batang kemaluan panjangnya itu, terasa sekali bedanya dengan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku.Soalnya tiap kali batang kemaluan itu bergerak maju, terasa menyundul dasar liang kewanitaanku. Membuatku berdesir dalam nikmat yang tiada taranya.
6492Please respect copyright.PENANAmEJL1VgbEC
6492Please respect copyright.PENANAymmfWyF10v
Nikmat yang terasa menggerus sampai ke dasar terdalam. Lalu membuatku berdesir dan seolah melayang…makin tinggi…makin tinggi…aduhai indahnya perasaanku waktu disetubuhi oleh lelaki bernama Bimo ini !
6492Please respect copyright.PENANA1pK2BsYEr8
Bang Yadi suamiku tercinta, kuharap Abang takkan geram membaca semuanya ini. Karena bukankah Abang sendiri pernah berkata bahwa semakin besar rasa cemburu Abang, akan semakin dahsyat pula gairah Abang untuk menggauliku?
6492Please respect copyright.PENANAW99HVIYtqk
6492Please respect copyright.PENANAGDyJKAVTgE
Karena itulah aku mau menjelaskan semuanya ini, termasuk perasaanku yang terdalam ketika menikmati persetubuhanku dengan Bimo itu.
6492Please respect copyright.PENANAaJruehftPt
6492Please respect copyright.PENANAqqUQfSUC6d
Seperti kata suamiku, di antara keempat temannya yang akan menggangbangku itu, Bimolah yang paling hebat. Sekarang aku telah membuktikannya. Bagaimana nikmatnya ketika kurasakan dasar liang kewanitaanku disundul-sundul terus oleh moncong penisnya.
6492Please respect copyright.PENANAtDIKtkSudL
6492Please respect copyright.PENANAxGfWs8xSQ6
Dan aku ingin mengimbanginya. Dengan goyangan pinggulku yang seedan mungkin. Sehingga liang kewanitaanku seolah membanting-banting penis panjang itu, yang membuat Bimo mulai bercucuran keringat.
6492Please respect copyright.PENANAFE2JK0Ansy
6492Please respect copyright.PENANARvVUBSEDcI
Aku sendiri merasakan gesekan yang luar biasa enaknya, menimbulkan desir aneh tapi nikmat di batinku, sresett….serrr…sresett…serrr…sresett..serrrrr….
6492Please respect copyright.PENANAONUkZwFyLu
6492Please respect copyright.PENANA0HHHHeEhom
Pada suatu saat, Bimo mengajakku tukar posisi. Aku di atas, dia di bawah. Aku setuju-setuju saja, meski biasanya dalam posisi WOT aku suka cepat orga.
6492Please respect copyright.PENANAlTdwjLsztl
6492Please respect copyright.PENANAtvmnj1DR1d
Tapi setelah bertukar posisi, ternyata Bimo yang aktif. Karena penisnya panjang sekali, Bimo tak kuatir penisnya terlepas dari “genggaman” kemaluanku. Ia yang mengentotku dari bawah. Dan tetap saja dasar liang kenikmatanku disundul-sundul oleh batang kemaluannya yang panjang sekali itu.
6492Please respect copyright.PENANAoPPUYzJI0m
6492Please respect copyright.PENANAk5YYEhIvZy
Meskipun aku tidak terlalu aktif, kecuali memutar dan meliuk-liukkan pantatku, namun tak urung aku mencapai puncak orgasmeku dengan cepat. Tak bisa kutahan-tahan lagi. Sambil menjatuhkan dadaku ke dada Bimo, aku menahan nafasku. Kucengkram bahu Bimo sekuatnya. Dengan mata terpejam-pejam nikmat.
6492Please respect copyright.PENANAAHoIMoThpz
6492Please respect copyright.PENANATOaGzCafQa
Dan……..rrrrrrrrrrrrr…..terasa lendirku terbit menggenangi liang kemaluanku sendiri. Sementara dinding liang kemaluanku terasa berkedut-kedut di puncak nikmat yang fantastis ini.
6492Please respect copyright.PENANAXqyht5h6WD
6492Please respect copyright.PENANAbd6OTwmJ2y
Namun Bimo seolah tak peduli bahwa aku sudah mencapai orgasme. Ia tetap mengenjot penisnya dari bawah tubuhku. Padahal liang kemaluanku sudah mulai becek.
6492Please respect copyright.PENANAEKOeJfhGpj
6492Please respect copyright.PENANA1OomtzLTsD
Untungnya kebecekan liang kemaluanku hanya berlangsaung sebentar. Tak lama kemudian kurasakan lendir kewanitaanku sudah mengering. Mungkin banyak yang terbawa oleh penis Bimo, lalu terangin-anginkan di luar, di saat penis panjang itu sedang ditarik mundur.
6492Please respect copyright.PENANAbSVl6yaGvv
6492Please respect copyright.PENANAJOFCBptbNo
Bimo malah semakin asyik. Mengentotku dari bawah, sambil meremas-remas sepasang payudaraku yang bergelantungan di atas dadanya.
6492Please respect copyright.PENANAjmkqh82M5L
6492Please respect copyright.PENANAgbKXL04Qzd
Cukup lama aku disetubuhi dalam posisi WOT ini. Sampai akhirnya kami bersepakat untuk mencapai puncak kenikmatan kami secara berbarengan.
6492Please respect copyright.PENANAR6h7wiNvWS
6492Please respect copyright.PENANARkeJeVrvDp
Kami berhasil melakukannya. Mencapai puncak kenikmatan kami bverbarengan, dengan perilaku seperti manusia-manusia kerasukan. Kami saling cengkram. Mulut kami saling lumat. Dan sama-sama menahan nafas. Sampai akhirnya kurasakan moncong penis Bimo menembak-nembakkan air maninya, bertepatan dengan berkedut-kedutnya liang kewanitaanku di puncak orgasme yang kedua.
6492Please respect copyright.PENANAKUZxEnNGVS
6492Please respect copyright.PENANAUuk3kvlBXG
Lalu kami sama-sama terkapar. Sangat meletihkan persetubuhanku dengan Bimo itu. Tapi aku merasa puas. Puas sekali.
6492Please respect copyright.PENANA7q2sKV0c1Q
6492Please respect copyright.PENANAIgnZkbsamG
Tapi kami tak bisa berlama-lama saling peluk dengan keringat yang membanjir di tubuh kami. Karena Danang sudah menunggu gilirannya di luar kamar sana.
6492Please respect copyright.PENANAk2cVUk0TF3
Setelah Bimo meninggalkanku, lagi-lagi aku merasa harus bersih-bersih. Sekalian mandi lagi. Supaya tubuhku tidak berbau keringat Bimo. Selesai mandi, kukenakan lagi kimono putih itu, karena aku tidak banyak membawa pakaian ganti. Tapi tentu saja kusemproti dulu kimono itu dengan parfum mahalku.
6492Please respect copyright.PENANAKgGqhh7au8
6492Please respect copyright.PENANAWdvmKxF5OM
Teman suamiku yang bernama Danang itu bertubuh tinggi besar. Berkumis tebal pula kayak Pak Raden. Kalau belum kenal, orang akan menilai Danang itu sosok yang angker dan keras. Tapi ternyata sebaliknya. Ia seorang lelaki yang gentle, bahkan kuanggap penuh dengan tatakrama.
6492Please respect copyright.PENANAQvCE0G2s0X
6492Please respect copyright.PENANAmfoI16p5Gp
Ketika ia mau masuk, seorang pelayan villa pun datang mengantarkan makanan untuk kami berdua.
6492Please respect copyright.PENANAVZgIRjgAYU
6492Please respect copyright.PENANAZ2vbBKB8ws
Memang setelah melayani dua orang lelaki itu, perutku jadi terasa lapar juga.
6492Please respect copyright.PENANAQvNc60zwH6
6492Please respect copyright.PENANAA2h2JQDYkP
Maka aku dan Danang makan bersama di dalam kamar, tapi pintunya dibiarkan terbuka dulu. Bahkan jendela pun dibuka lebar-lebar, supaya udara segar masuk ke dalam kamar ini.
6492Please respect copyright.PENANAyPT8XJhkEC
6492Please respect copyright.PENANAXgO0s8w8uQ
“Letih juga tempur sama Robby dan Bimo tadi ya?” cetus Danang pada waktu kami sedang makan bersama.
6492Please respect copyright.PENANAkJfkTyK0q1
6492Please respect copyright.PENANARbMe1HtfUI
“Lumayan,” kataku tersipu. Memang aku rada malu-malu melihat sikap Danang yang tampak serius gitu.
6492Please respect copyright.PENANA2ydFz0wB3n
6492Please respect copyright.PENANA3auywO3941
“Makanya harus makan dulu, untuk mengganti energi yang dipakai tadi,” katanya sambil tersenyum. Tampak jantan sekali senyum lelaki berkumis tebal itu.
6492Please respect copyright.PENANAbxeB8LCpD3
6492Please respect copyright.PENANAtz3lmup0MR
“Ohya, tadi Yadi nitip pesan padaku,” kata Danang lagi, “Dia mau turun dulu, ada rekan bisnisnya yang ngajak meeting.”
6492Please respect copyright.PENANAyPNYUjIMeS
6492Please respect copyright.PENANAb5qHSWrYCa
“Duh, berarti aku ditinggal sendirian di sini,” cetusku pura-pura kuatir. Padahal sebenarnya aku merasa lebih leluasa kalau suamiku tidak berada di villa ini.
6492Please respect copyright.PENANA5SgWoIHLdN
6492Please respect copyright.PENANAakVIiZEN7R
“Sendirian gimana? Sampai besok sore, kamu kan punya empat suami di sini. Ada Robby, Bimo, aku dan Denny. Santai aja.”
6492Please respect copyright.PENANAWy0B2w62WK
6492Please respect copyright.PENANA3pT5yKlOL1
Aku cuma ketawa kecil.
6492Please respect copyright.PENANAkiXaQ9qGBF
6492Please respect copyright.PENANAVPhP8phtma
6492Please respect copyright.PENANAvSyzm1dgpm
****************************************************************************************************
6492Please respect copyright.PENANAvwwjQoqbPh
6492Please respect copyright.PENANA6TBWbtyvVf
6492Please respect copyright.PENANA3jgxM3pH79
Sampai di situ aku berhenti dulu membaca catatan pengakuan istriku yang sudah tersimpan di Ipadku. Karena ucapan istriku kepada Danang itu mengingatkanku pada apa yang terjadi sebelum Danang masuk ke kamar di villa itu.
6492Please respect copyright.PENANAviqtykU8xz
6492Please respect copyright.PENANA32f3CYAJ8A
Saat itu ada BBM dari Mbak Lies. Isinya singkat saja, “Yadi sayang, aku kangen berat.”
6492Please respect copyright.PENANAK8bgCW0caf
6492Please respect copyright.PENANApui5hPYFpp
Seperti biasa, kalau ada BBM dari Mbak Lies, selalu kubalas secepatnya, “Iya, Mbak di mana?”
6492Please respect copyright.PENANAl6VpLjpuGE
6492Please respect copyright.PENANAr5unARCI6r
“Masih di rumah.”
6492Please respect copyright.PENANACqUJLDOkLC
6492Please respect copyright.PENANAdbuC0l0GTt
“Mau ketemuan di mana?”
6492Please respect copyright.PENANAFozp8wOZ2T
6492Please respect copyright.PENANAI0ll4dUNr2
“Di Rumah Cinta aja.”
6492Please respect copyright.PENANAuavHSjIbb2
6492Please respect copyright.PENANASjDDJRdXEh
“Iya Mbak. Aku lagi di luar kota. Tapi paling lambat dua jam lagi sudah merapat ke Rumah Cinta.”
6492Please respect copyright.PENANAY9m3ESCqPg
6492Please respect copyright.PENANADOaSfsHsPe
Lalu kuhampiri Danang, yang sebentar lagi akan mendapat gilirannya menggauli istriku. Kataku setengah berbisik kepada Danang, “Nang, titip pesan sama istriku nanti ya. Bilangin aku turun gunung dulu. Ada rekan bisnis ngajak meeting.”
6492Please respect copyright.PENANAkHGG9S4wg4
6492Please respect copyright.PENANABZDDnWvnH8
“Oke,” Danang mengangguk.
6492Please respect copyright.PENANAPgdqjnt1da
6492Please respect copyright.PENANASxSi9Ls5Fa
Beberapa saat kemudian aku sudah berada di belakang setir jipku, yang kupacu dengan kecepatan tinggi menuju kotaku, menuju rumah yang dibeli lewat Teh Tia dan Mbak Lies menamainya Rumah Cinta. Tidak ada tulisan apa-apa di depan rumah yang sudah disulap jadi rumah megah itu. Tapi baik Mbak Lies maupun aku, pasti tahu benar kalau rumah itu sudah dinamai Rumah Cinta di dalam hati kami.
6492Please respect copyright.PENANAPuAgUkfINi
6492Please respect copyright.PENANARqQOEDBwZr
Rumah itu sudah direnovasi oleh Mbak Lies sendiri, sehingga jadi rumah termegah di sekitar rumah itu. Dengan duit, semuanya bisa diwujudkan.
6492Please respect copyright.PENANAQmcvl8R7ZI
6492Please respect copyright.PENANAKoTFieXeos
6492Please respect copyright.PENANAJfZOPAY4wG
Aku berhasil mencapai rumah megah itu pada waktunya. Bahkan lebih cepat lima menit. Sebuah sedan yang belum kukenal terparkir di depan pintu garasi.
6492Please respect copyright.PENANAkMYjnZmyoG
6492Please respect copyright.PENANAF7jSztXvFT
Dengan benak penuh tanda tanya, aku turun dari Grand Cherokee hitamku. Mobil siapa itu ya? Kalau Mbak Lies, tak mungkin beli mobil Jepang. Semua mobil Mbak Lies buatan Amerika atau Eropa.
6492Please respect copyright.PENANASWrawOxsM5
6492Please respect copyright.PENANAmE4PdKAHpm
“Hai Yadi datang,” Mbak Lies bangkit dan memburuku, memeluk dan mencium kedua pipiku. Tapi ada wanita lain di ruang tamu itu. Seorang wanita cantik yang usianya mungkin sebaya dengan Mbak Lies.
6492Please respect copyright.PENANA5jZj3CXGZF
6492Please respect copyright.PENANAJagwA3teiB
Setelah melepaskan pelukannya, Mbak Lies menunjuk ke awah wanita cantik bergaun hitam mengkilap itu. “Masih ingat siapa wanita cantik itu?” tanya Mbak Lies.
6492Please respect copyright.PENANAuV479It2fe
6492Please respect copyright.PENANAFQPbhQSn41
Daya ingatku tajam. Maka setelah memperhatikan wajah wanita itu beberapa detik saja, aku langsung ingat siapa dia. “Bu Nancy kan?” (Siapa Bu Nancy, lihat di Reuni Yang Fantastis Episode 2)
6492Please respect copyright.PENANAAxAjq9eOHI
6492Please respect copyright.PENANAEymWS2cxg7
“Hebat ! Dia masih ingat Nan,” kata Mbak Lies pada wanita cantik yang berdiri dan menjabat tanganku dengan sikap hangat. Lalu kami semua duduk di ruang tamu.
6492Please respect copyright.PENANAiyt9jpC0aP
6492Please respect copyright.PENANA623HHbThRP
Tapi tak lama kemudian Mbak Lies mengajakku masuk ke dalam kamar, sambil berkata dulu kepada Bu Nancy, “Sebentar ya Nan…ada yang penting mau kubicarakan dulu dengan pangeranku ini.”
6492Please respect copyright.PENANAEYxAycCsHq
6492Please respect copyright.PENANAUD15iXOFYq
Bu Nancy mengangguk sambil tersenyum. Lalu aku dan Mbak Lies masuk ke dalam kamar, meninggalkan Bu Nancy sendirian di ruang tamu.
6492Please respect copyright.PENANAmp5jQ7Zvnk
6492Please respect copyright.PENANAxkK30rNblQ
Di dalam kamar, Mbak Lies berbisik padaku, “Yad, katamu ada cowok yang bisa kita ajak happy-happy seperti waktu Di Banjarmasin tempo hari.”
6492Please respect copyright.PENANAY6IefmlBxL
6492Please respect copyright.PENANAXDA1vzVURc
“Mbak mau dithreesome lagi?” tanyaku setengah berbisik juga.
6492Please respect copyright.PENANAVTwnzMTjpR
6492Please respect copyright.PENANAm5hCnU1TDO
“Bukan gitu. Aku butuh buat sahabatku itu. Jadi nanti kita ada dua pasang. Biar suasananya meriah.”
6492Please respect copyright.PENANAgSIw4uZrve
6492Please respect copyright.PENANAyCTqjfWNVs
Aku berpikir sesaat. Lalu mengangguk, “Oke Mbak. Aku ngerti maksud Mbak. Mau sekarang kan?”
6492Please respect copyright.PENANAjseFkyIQN0
6492Please respect copyright.PENANAEKkQFPenGF
‘Ya iyalah mumpung suami Nancy lagi di luar negeri.”
6492Please respect copyright.PENANAVNnunsYObk
6492Please respect copyright.PENANAN55UGx3MrF
Sambil berbisik-bisik dengan Mbak Lies, diam-diam aku mengirim bbm ke Jaka. Dan sudah ada jawabannya.
6492Please respect copyright.PENANAZMh3Q1EeS0
6492Please respect copyright.PENANA8rZ4GZXnbZ
“Sudah ada temanku yang akan datang ke sini, Mbak,” bisikku.
6492Please respect copyright.PENANAwWIdBp4cxu
6492Please respect copyright.PENANAguoi1lHQkU
Mbak Lies menepuk bahuku dengan wajah ceria, “Hebat. Kamu selalu cepat tanggap dalam segala hal. Tapi…orangnya ganteng gak?”
6492Please respect copyright.PENANAUQgC9ZZGIJ
6492Please respect copyright.PENANAXnoz8Tp06Z
“Jujur Mbak, dia lebih tampan daripada aku.”
6492Please respect copyright.PENANAHuz96q3Tr2
6492Please respect copyright.PENANAnahbrH7Lf3
“Sip…kalau gitu acara kita bisa seru nanti malam.”
6492Please respect copyright.PENANANpjvijikcu
6492Please respect copyright.PENANAX8ST0DJBoW
“Foursome Mbak. Bisa lanjut dengan pasangan masing-masing, bisa change place juga.”
6492Please respect copyright.PENANA9gFNU0CJR7
6492Please respect copyright.PENANAm4TK755yZX
“Hihihi…iya, iya. Kamu kan pernah merelakan aku dengan temanmu yang bernama Edo itu. Sekarang aku juga akan merelakanmu dengan Nancy. Cumbu dia gih. Kasihan, dia itu hampir senasib denganku. Suaminya kalau sudah ke luar negri bisa setahun gak pulang-pulang.”
6492Please respect copyright.PENANA0tieO5GYrB
6492Please respect copyright.PENANA112RF3fkt4
Aku cuma terpana, tak berani menanggapinya (karena aku ingin tetap memiliki Mbak Lies).
6492Please respect copyright.PENANAcRHgPS4BH0
6492Please respect copyright.PENANAEbzQcvFqcF
“Ayo kita ke depan lagi. Gak enak Nancy ditinggal sendirian,” ajak Mbak Lies.
6492Please respect copyright.PENANA60xIIFQQjf
6492Please respect copyright.PENANAVErCSxPjLB
“Iya,” aku mengangguk sambil mengetik alamat lengkap Rumah Cinta ini di handphoneku. Lalu kubbmkan ke Jaka.
6492Please respect copyright.PENANALi4LNpovxy
6492Please respect copyright.PENANAdU8BRhSJRq
Spontan dapat balasan dari Jaka yang isinya, “Sip broer ! Dalam sejam aku sudah merapat ke situ.”
6492Please respect copyright.PENANAtcj1As0QfL
6492Please respect copyright.PENANADpefUO5aTt
Kemudian aku melangkah ke ruang tamu lagi. Kulihat ada sebotol martini dan dua sloki di depan Mbak Lies dan Bu Nancy. Rupanya mereka sudah minum sebelum aku datang.
6492Please respect copyright.PENANAgRTppyusqG
6492Please respect copyright.PENANAmZXLihlcqM
Aku sendiri langsung menuju lemari minuman di belakang meja bar. Dry Gin Gordon kutemukan. “Dry Gin yang Crystal sudah habis ya Mbak?” tanyaku kepada Mbak Lies.
6492Please respect copyright.PENANAxaxkArn9xF
6492Please respect copyright.PENANAnsc8vbn8SU
“Gak tau,” Mbak Lies menggeleng, “Aku kan gak pernah minum dry gin. Eh…ada tequila di situ, tolong bawa sini Yad.”
6492Please respect copyright.PENANAT2TZsQRHFs
6492Please respect copyright.PENANA0sB0md3hcm
“Iya,” sahutku sambil meraih botol dry gin Gordon dan tequila yang Mbak Lies minta. Kuambil juga sloki yang tergantung di atas meja bar. Kemudian menghampiri Mbak Lies dan tamunya.
6492Please respect copyright.PENANA0M2hKABZIV
6492Please respect copyright.PENANAKrfRhR25UG
Sekilas bayangan wajah Erni melintas di pelupuk khayalku. Ada perasaan bersalah juga, karena ia kutinggalkan di Puncak sana. Tapi biarlah dia enjoy, menikmati empat orang teman lamaku hari ini dan besok sebelum bubar.
6492Please respect copyright.PENANAuznHyp3Lqv
6492Please respect copyright.PENANAyNdrQ5wcX0
Perhatianku terpecah-pecah. Kadang ingat Erni, kadang ingat Anna yang pasti sedang sibuk mengelola restonya, kadang curi-curi pandang ke arah Bu Nancy yang kelihatan cantik sekali sore ini. Dan tentunya aku tak boleh mengabaikan Mbak Lies, yang sore itu berpakaian seksi sekali, mengenakan celana legging berwarna krem, hampir sama dengan kulitnya, dengan baju kaus ketat berwarna sama dengan leggingnya. Sehingga kalau dilihat dari jauh seperti sedang telanjang.
6492Please respect copyright.PENANAQusX4lh6PN
6492Please respect copyright.PENANAqSbeeVirn7
Tapi bicara soal perseksian, diam-diam aku menilai Bu Nancy tidak kalah seksi. Terlebih jika kuamati kulitnya itu putih mulus, tampak dari belahan gaun hitam wetlooknya yang mempertontonkan betapa putihnya wanita yang dulu pernah berjumpa dalam urusan serius denganku (transaksi hotel bintang tiga itu).
6492Please respect copyright.PENANA3zpGSF5DOh
6492Please respect copyright.PENANAWZogl6O3DZ
Dulu aku tak mikir apa pun waktu bersama duduk di depan notaris. Karena aku tak mau mencampur adukkan urusan bisnis dengan yang lain-lain. Tapi sore ini tak ada urusan bisnis. Bu Nancy sendiri tak terlihat serius seperti dulu. Kalau kebetulan bertemu pandang, ia jadi sering mengumbar senyum padaku. Senyum yang mengundang, menurutku.
6492Please respect copyright.PENANA9y7qDnR5lT
6492Please respect copyright.PENANAAIOr2hzXdf
Tapi aku belum berani macam-macam, meski aku duduk di samping dia, meski tadi Mbak Lies sudah ngasih lampu hijau dan berkata, ….Kamu kan pernah merelakan aku dengan temanmu yang bernama Edo itu. Sekarang aku juga akan merelakanmu dengan Nancy. Cumbu dia gih. Kasihan, dia itu hampir senasib denganku…..
6492Please respect copyright.PENANAwDbfQvJ18N
6492Please respect copyright.PENANAskYJ8wj55x
Padahal Mbak Lies sudah berkali-kali memberi isyarat agar aku mulai beraksi. Aku malah berpura-pura tidak mengerti arti isyarat itu. Pikirku, nanti saja kalau Jaka sudah datang diatur-atur gimana baiknya.
6492Please respect copyright.PENANAVMniswFSxM
6492Please respect copyright.PENANAWTQ8F1MZVw
Dan akhirnya terdengar suara mobil berhenti di depan rumah megah ini. Aku cepat bangkit. Memastikan apakah yang datang itu Jaka atau bukan.
6492Please respect copyright.PENANAXrLIDmCECI
6492Please respect copyright.PENANAC0pIbFkSL3
Benar-benar Jaka, yang kelihatan tampan sekali sore itu. Jujur, Jaka itu berpakaian apa pun selalu pantas. Seperti sore itu, ia mengenakan kemeja katun putih tangan pendek dan bercelana katun berwarna coklat muda, tampak pantas dan takkan mengecewakan kalau kuperkenalkan kepada Mbak Lies dan Bu Nancy.
6492Please respect copyright.PENANAgMUQLZSIMa
6492Please respect copyright.PENANAb38kxl7b3h
Setelah Jaka kubawa ke dalam Mbak Lies tampak senang melihat bentuk lelaki yang kubawa itu. Bahkan ketika Jaka berjabatan tangan dengan Bu Nancy, Mbak Lies mencolek pahaku dan diam-diam mengacungkan jempolnya sambil tersenyum. Aku pun sempat membisiki Mbak Lies, “Aku juga mau merelakan Mbak sama temanku itu.”
6492Please respect copyright.PENANAAl1jxrPSBb
6492Please respect copyright.PENANAMDulR2zHgn
Mbak Lies mengangguk-anguk dengan senyum. Semuanya itu tidak terlihat oleh Jaka dan Bu Nancy.
6492Please respect copyright.PENANAGsdbJL1j8G
6492Please respect copyright.PENANAXK0PP15YNe
Lalu kami duduk berpasang-pasangan. Mbak Lies duduk di samping Jaka, sementara aku duduk di samping Bu Nancy lagi. Bahkan kali ini dudukku mulai merapat ke sisi Bu Nancy.
6492Please respect copyright.PENANA5Z4slFwfLU
6492Please respect copyright.PENANAVJZThcFVsM
Sepintas pun terlihat bahwa Bu Nancy lebih tertarik padaku.
6492Please respect copyright.PENANAwTvCT2sVNU
6492Please respect copyright.PENANAnopAEP8isW
Ada sloki kosong di meja di depan kami. Maka kusuruh Jaka mengisi sendiri minuman yang ada.
6492Please respect copyright.PENANA76CzO1Jf2I
6492Please respect copyright.PENANAx4XY19eLoC
Spontan Jaka mengisi sloki kosong itu dengan dry gin. Sementara Mbak Lies tampak tersenyum-senyum. Sambil berkali-kali memperhatikan Jaka dengan lirikan-lirikannya.
6492Please respect copyright.PENANAnyw10y408z
6492Please respect copyright.PENANAGScADpoWOT
Setrelah Jaka menghabiskan dua sloki dry gin, Mbak Lies langsung mengajaknya naik ke lantai dua. Dan berkata padaku sambil menunjuk ke pintu kamar yang dekat ruang tamu itu, “Pilih aja mau kamar yang itu bisa, yang di lantai dua juga kan ada tiga kamar. Di lantai tiga juga ada kamar kan?”
6492Please respect copyright.PENANA8H3oxRXOLD
6492Please respect copyright.PENANATaluArBTuE
“Iya Mbak,” aku mengangguk lalu membiarkan Mbak Lies menaiki tangga.
6492Please respect copyright.PENANABX4BVGB6yV
6492Please respect copyright.PENANAN3Hz5SZOw4
“Bu Nancy mau di kamar itu apa mau di lantai tiga sekalian?” tanyaku setelah menghabiskan isi sloki keduaku.
6492Please respect copyright.PENANAOlTQoJKQoU
6492Please respect copyright.PENANAhf6irxCGqZ
“Jangan panggil Bu lagi dong. Kita kan lagi nyantai, bukan lagi ngurus bisnis,” kata Bu Nancy sambil merapatkan duduknya padaku. Hawa hangat pun tersiar dari tubuh wanita cantik berkulit putih mulus itu. Aku pun memberanikan diri melingkarkan lenganku ke pinggangnya.
6492Please respect copyright.PENANALM9exLT9jH
6492Please respect copyright.PENANAeCzcEkmWFD
Dan Bu Nancy (yang selanjutnya kupanggil Mbak Nancy) malah mendekatkan bibirnya ke bibirku, dengan bola mata yang bergoyang-goyang indah. Tentu aku takkan menyia-nyiakan kesempatan ini. Kupagut bibir yang agak terbuka itu dan kulumat dengan lembut dan penuh kehati-hatian.
6492Please respect copyright.PENANA518bnecBhC
6492Please respect copyright.PENANALpx8xYfsBY
Tapi setelah saling lumat sebentar, Mbak Nancy berkata perlahan, “Di kamar aja yuk. Takut ada tamu mendadak ke sini.”
6492Please respect copyright.PENANAt17kPSMUIF
6492Please respect copyright.PENANAX86183scF0
Aku mengangguk dengan senyum. Kutuangi dulu sloki kosongku dengan minuman, lalu membawa sloki itu ke dalam kamar depan. Kamar yang biasa kupakai “kangen-kangenan” dengan Mbak Lies.
6492Please respect copyright.PENANAAiqPdcvoXe
6492Please respect copyright.PENANAMBQlsT1ekm
“Gak nyangka kita ketemuan lagi dalam keadaan yang berbeda, ya Mbak,” kataku setelah berada di dalam kamar itu.
6492Please respect copyright.PENANAFN1ikTzMpc
6492Please respect copyright.PENANAhT3kqDUbZ9
“Mas Yadi,” sahut Mbak Nancy, “Umurku baru tigapuluh lho. Panggil nama aja, lebih enak. Kalau aku manggil abang atau mas kan pantas. Karena Mas Yadi dua tahun lebih tua dariku kan?”
6492Please respect copyright.PENANAfxaIyOmAvy
6492Please respect copyright.PENANAtfo7m1OprA
“Ohya?!” aku agak kaget juga mendengarnya, “Soalnya Nan…Nancy kan teman Mbak Lies. Jadi aku manggil Mbak juga kan pantes.”
6492Please respect copyright.PENANASyrpn5Hd4h
6492Please respect copyright.PENANAarP71EBDgj
“Aku bukan orang Jawa kok. Dipanggil Nancy aja lebih enak didengar.”
6492Please respect copyright.PENANALEkMzhDKyC
6492Please respect copyright.PENANAwiq31CcY9M
“Oke, Nancy sayang…”
6492Please respect copyright.PENANApNbSM35cjO
6492Please respect copyright.PENANA4yY6ELICP5
“Jangan pake sayang ah. Ntar Mbak Lies marah.”
6492Please respect copyright.PENANABsvArTteeB
6492Please respect copyright.PENANAPwjoVYrsNj
“Mbak Lies kan sedang menjadi milik Jaka,” kataku sambil menyerudukkan mulutku ke leher Nancy.
6492Please respect copyright.PENANAsgFFXETgli
6492Please respect copyright.PENANA61p6K96HOH
Nancy menyambut dengan pelukan di pinggangku. Lalu, “Mas…aku gak mau sama Jaka ah. Aku cuma mau sama Mas Yadi.”
6492Please respect copyright.PENANAUBVbjI2Ip1
6492Please respect copyright.PENANA4TLxAyXxqQ
“Iya. Biarin aja Mbak Lies sekenyangnya dengan Jaka. Dan kita…”
6492Please respect copyright.PENANA8BvR5RCyZI
6492Please respect copyright.PENANA1bLqcIzWl7
“Kita sekenyangnya juga. Tapi lain kali bisa kan ketemuan aja di satu tempat? Di sini rasa kurang leluasa,” desis Nancy sambil membiarkan tanganku yang sedang merayapi pahanya yang tersembul lewat belahan gaun hitamnya.
6492Please respect copyright.PENANAbMq81Q6xmB
6492Please respect copyright.PENANAre6TEYlKcb
“Gakpapa lah. Ini kan untuk pertama aja. Next time better. Mmm…gimana kalau gaunnya dibuka? ”
6492Please respect copyright.PENANAuW1URAVCZo
6492Please respect copyright.PENANAlrTghotYAD
Nancy melingkarkan lengannya di leherku. Menciumi pipiku seraya berkata setengah berbisik, “Mas Yadi dong yang bukain.”
6492Please respect copyright.PENANA01fSd4MlPc
6492Please respect copyright.PENANAvqeQJ5eIx2
Aku tersenyum-senyum dan meraba-raba ke bagian punggung gaun hitam itu. Terasa ada ritsleting yang cukup panjang, dari tengkuk sampai pinggulnya. Kutarik ritsleting itu. Dan dengan mudahnya kutanggalkan gaun hitam mengkilap itu.
6492Please respect copyright.PENANA5gGIbm0FpM
6492Please respect copyright.PENANAbKX9eXB3op
Setelah gaun hitam itu terlepas, aku terpana juga menyaksikan keindahan tubuh Nancy yang tinggal mengenakan bra dan celana dalam itu. Tubuhnya mulus sekali. Kulitnya lebih bersinar daripada kulit Mbak Lies. Dengan perasaan penasaran, kutanggalkan juga bra Nancy, lalu kuletakkan di atas gaunnya yang sudah kuletakkan di atas meja kecil dekat sofa.
6492Please respect copyright.PENANAvj0bovDPdq
6492Please respect copyright.PENANAhkB8hG1X2Q
Toketnya tdak besar. Sedang-sedang saja. Tapi tampaknya terawat dan menggiurkan, membuatku tak sabar lagi ingin meremasnya perlahan, lalu mengemut pentilnya yang terasa mengeras (pertanda horny).
6492Please respect copyright.PENANAhy8xnXhAbv
6492Please respect copyright.PENANACdKDti57Pp
Tapi pada waktu aku mau menarik celana dalamnya, ia menepiskan tanganku dengan halus, sambil berkata, “Mas Yadi sendiri masih berpakaian lengkap gitu. Buka dong semuanya. Aku juga ingin liat Mas Yadi telanjang.”
6492Please respect copyright.PENANAhBIkSVWN73
6492Please respect copyright.PENANAsIBdtO4fb7
Aku tersenyum dibuatnya. Tapi kuikuti juga permintaan wanita yang namanya sering dipakai oleh Mbak Lies dalam beberapa transaksi property itu. Kulepaskan segala yang melekat di tubuhku, sampai aku benar-benar telanjang.
6492Please respect copyright.PENANAtfzRSCo5W5
6492Please respect copyright.PENANAoQRLulhhEA
Pandangan Nancy tertuju ke arah penisku yang memang sudah tegang ini. “Wow, bener kata Mbak Lies tadi. Punya Mas Yadi itu…edan…gede banget.”
6492Please respect copyright.PENANAGw6bHXtS0C
6492Please respect copyright.PENANAxO8Y4vgIYU
Dengan nakal kugenggam penisku, lalu kutempelkan ke perut Nancy sambil berkata, “Ini kan buat Nancy.”
6492Please respect copyright.PENANApEilsEgUcn
6492Please respect copyright.PENANAR5zn30MfM1
Nancy ketawa kecil. Lalu menurunkan celana dalamnya sampai terlepas dari kakinya. Nancy lalu mengelus kemaluannya yang berjembut tipis itu sambil berkata, “Ini juga buat Mas Yadi.”
6492Please respect copyright.PENANAYD3Zku4myF
Kuciumi kemaluan Nancy berkali-kali, sebagai jawaban atas pernyataannya itu.
6492Please respect copyright.PENANAfxket426pS
6492Please respect copyright.PENANAkClWVcnA1l
Nancy yang sudah duduk di atas tempat tidur itu, langsung merebahkan diri, terlentang dan merenggangkan sepasang pahanya lebar-lebar. “Iya Mas…lakukanlah apa pun yang Mas Yadi inginkan sekarang…aku…aku memang sedang membutuhkan Mas Yadi saat ini…”
6492Please respect copyright.PENANAVLQlZcLlhu
6492Please respect copyright.PENANAeABCIM5J07
Aku mengerti bahwa Nancy sedang horny. Karena waktu kusentuh dengan jemariku, terasa kemaluannya itu sudah “basah berat”. Tapi aku tak mau menanyakan kenapa ia begitu bernafsunya setelah berdekatan denganku. Apakah ia seperti Ita, yang diam-diam terobsesi oleh diriku, ataukah memang ada hal lain yang membuatnya jadi horny berat seperti itu. Yang jelas aku ingin “mematangkan” hasrat birahinya, dengan sapuan-sapuan ujung lidahku di permukaan kemaluan Nancy, sehingga ia makin bergeliat-geliat dengan nafas yang tertahan-tahan. Terlebih setelah aku mengarahkan jilatanku di clitorisnya, ia melenguh-lenguh histeris. Bahkan lalu mengejang tegang, seolah ingin segera dieksekusi.
6492Please respect copyright.PENANAY6t4OcLNkK
6492Please respect copyright.PENANAXBKqNiLC54
Aku pun tak mau menyiksanya terlalu lama. Kuletakkan moncong meriamku tepat pada sasarannya. Dan kudorong sekuatnya, sehingga tongkat kejantananku mulai membenam perlahan tapi pasti, ke dalam liang yang masih cukup sempit namun sudah terbasahi oleh air liurku bercampur dengan lendir hasrat birahi Nancy.
6492Please respect copyright.PENANAoYMWvQ22Px
6492Please respect copyright.PENANAYFJ6iXwbBB
Baru juga penisku terbenam separohnya, Nancy memeluk leherku erat-erat sambil berbisik, “Mas Yadiii….ooooh….punya Mas besar banget….terasa seperti menggerus lubangku, Maaas….ooooh….ini untuk yang pertama kalinya aku selingkuh dari suamiku, Maaas……”
6492Please respect copyright.PENANAGfnpPV1TRO
6492Please respect copyright.PENANAOe8rflEfzc
Aku cuma menjawabnya dengan ciuman hangat di bibir sensualnya, sementara penisku mulai kayun perlahan-lahan, dengan ayunan pendek-pendek dulu…makin lama makin dalam dan makin mantap gerakannya.
6492Please respect copyright.PENANA4g2nNmocFp
6492Please respect copyright.PENANA8sLkPXXWU3
Jujur, ini luar biasa enaknya. Menyetubuhi wanita yang sedang berada dipuncak hasrat birahinya. Bahkan diam-diam aku menerawang, betapa sedang menggilanya istriku digauli oleh keempat temanku itu. Membuat batinku bergetar-getar dalam cemburu. Cemburu yang berbunga gairah…gairah itu pun lalu kulampiaskan ke tubuh Nancy. Kusetubuhi wanita muda itu sejadi-jadinya. Dengan enjotan yang makin lama makin ganas. Sehingga Nancy benar-benar menikmatinya. Menikmati kegarangan penisku.
6492Please respect copyright.PENANAU9QEDu1tYK
6492Please respect copyright.PENANAjB9INlOFWA
Jadi, kalaulah ada yang bisa disebut “manfaat” setelah kulakukan wife share itu, yang lalu berbunga cemburu, lalu berbuah gairah seksual yang luar biasa…kini Nancy yang memanfaatkan kejantananku ini. Ya…manfaatnya jadi menyebar ke mana-mana. Bukan ke arah istriku saja.
6492Please respect copyright.PENANAqD5OpvsiGb
6492Please respect copyright.PENANAUo1LF2SEhd
Bahkan ketika kubayangkan istriku tengah terkejaqng-kejang nikmat digasak penis teman-temanku itu, kutumpahkan rasa cemburu itu ke tubuhy Nancy.
6492Please respect copyright.PENANAw68PUuuzK6
6492Please respect copyright.PENANA0fHeUwbl9I
Sodokan-sodokan batang kemaluanku berkali-kali menyentuh dasar liang kemaluan Nancy, yang membuat nafasnya tertahan, lalu mendesah ketika kutarik lagi penisku ini.
6492Please respect copyright.PENANAqrNXsxQEM5
6492Please respect copyright.PENANAkqb6aFQwdO
Di tengah keganasanku menggauli Nancy, aku pun tak mau membiarkan buah dadanya menganggur. Kuremas payudara indah dan terasa masih kencang itu, terkadang kujilati pentilnya, lalu kujilati pula lehernya yang sudah terasa berkeringat….keringat yang sudah harum, karena pasti disemprot parfum dulu sebelum berjumpa denganku tadi.
6492Please respect copyright.PENANAAdj8iXKOFU
6492Please respect copyright.PENANAht8E2VjDII
Lenguhan-lenguhan Nancy makin lama makin nyata, “Maaas….ooooh…Maaaas….edan…ini enak sekali Maaaas….belum pernah aku merasakan em-el seenak ini Maaaaas…..ooooh….Maaaaas…..”
6492Please respect copyright.PENANAplB3t3TIWD
6492Please respect copyright.PENANAGh0PNyHpcy
Aku cuma menjawabnya dengan aksi penisku. Makin mantap bermaju mundur di dalam liang vagina wanita tigapuluh tahunan itu.
6492Please respect copyright.PENANAPGkX644OEH
6492Please respect copyright.PENANAdjYT25O5RW
Tak lama kemudian Nancy mencengkram bahuku sambil merintih, “Maaas…aku…aku udah mau lepas, Maaas….”
6492Please respect copyright.PENANADTkH9i3Pad
6492Please respect copyright.PENANA8pDcYirSWn
Dan aku tahu benar bagaimana cara untuk menghadapi wanita yang mau mencapai orgasmenya. Kuentot segarang mungkin. Lalu kubenamkan batang kemaluanku sedalam-dalamnya. Sambil melumat bibirnya. Sambil meremas sepasang payudara mungilnya.
6492Please respect copyright.PENANAyeYnP0x10f
6492Please respect copyright.PENANAYMODkTaRqh
Klepek-klepek…..Nancy seperti ular terjepit kepalanya. Mengfgeliat-geliat, lalu mengejang, dengan mata melotot….lalu terpejam dan disusul dengan kedutan-kedutan indah di dalam liang kewanitaannya.
6492Please respect copyright.PENANALxBISgy34x
6492Please respect copyright.PENANAs8hN4rUTng
Sebenarnya aku belum apa-apa. Tapi aku punya siasat untuk menciptakan suasana seindah mungkin bagi Nancy. Kucabut batang kemaluanku dari dalam liang kewanitaannya yang terasa sudah basah kuyup itu.
6492Please respect copyright.PENANAdwC4WgLkHk
6492Please respect copyright.PENANAsmNN3NAZKi
“Mas Yadi udah keluar?” tanya Nancy seperti heran.
6492Please respect copyright.PENANARbUk9vjAEt
6492Please respect copyright.PENANAIolNN3rHzK
“Belum,” sahutku, “gampanglah aku sih…yang penting kita harus menciptakan suasana romantis di tengah hubungan indah ini.”
6492Please respect copyright.PENANAhd4TecDfvt
6492Please respect copyright.PENANA87nJKxMjtl
Ucapan itu kususul dengan pelukanku, sambil rebah berhadapan dengannya. Aku memang ingin menikmati suasana romantis itu. Menikmati kencangnya payudara Nancy waktu kuremas, menikmati ciuman-ciuman hangatnya yang terasa begitu tulus padaku, sementara jemariku tetap sering terarah ke kemaluan wanita muda itu. Tetap senang mempermainkan bibir luar dan bibir dalamnya yang sudah basah itu. Dan Nancy pun membalasnya dengan memegang batang kemaluanku yang masih sangat tegang ini.
6492Please respect copyright.PENANA7Qp92WOPc5
6492Please respect copyright.PENANAy4ezWKJ22a
Bahkan pada suatu saat, Nancy memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Terasa sesak penisku di dalam mulutnya, mungkin karena penisku terlalu gede untuk mulutnya yang kecil itu. Tapi aku mulai merasakan jilatan-jilatannya di seputar moncong dan leher penisku. Terasa sangat bergairah wanita itu melakukannya. Membuatku jadi tak sabar lagi. Dan setelah cukup lama Nancy menyelomoti batang kemaluanku, kubenamkan lagi tombak kejantananku ini ke dalam liang kemaluan Nancy.
6492Please respect copyright.PENANABKPNh77PsM
6492Please respect copyright.PENANAGglqLkPCgc
Permainan surgawi itu pun berlangsung lagi dengan hangatnya. Bahkan terasa lebih binal lagi Nancy melayani genjotan penisku. Nancy ternyata pandai juga menggoyang-goyangkan pinggulnya, sehingga aku seperti berada di tengah samudra dan terombang-ambing dibawa ombak yang meliuk-liuk dan menghempas-hempas.
6492Please respect copyright.PENANA6trXlyrrG2
6492Please respect copyright.PENANAhwCtDuV8ge
Adakah permainan yang lebih indah daripada senggama? Kurasa tidak ada. Karena permainan surgawi ini membuat kami lupa daratan. Yang kami ingat cuma satu. Bahwa kami harus memberi dan mendapatkan kepuasan, supaya persetubuhan ini jadi sempurna.
6492Please respect copyright.PENANACUwCjzTyrr
6492Please respect copyright.PENANAoe0OSak907
6492Please respect copyright.PENANA7pzHKraa4P
Ya, aku masih ingat benar apa yang terjadi saat itu. Saat kutinggalkan villa, kutinggalkan istriku bersama empat teman lamaku itu.
6492Please respect copyright.PENANASbSpns7khh
6492Please respect copyright.PENANAWCriTQgdC4
Aku juga masih ingat benar, ketika Mbak Lies menawarkan untuk bertukar pasangan, Nancy menolaknya dengan halus. Dengan kata lain, Nancy hanya mau disetubuhi olehku saja. Tidak mau disetubuhi oleh Jaka. Mungkin terlalu berat kalau dalam perselingkuhan pertamanya langsung digauli oleh dua orang lelaki seperti itu. Mungkin juga karena diam-diam hatinya sudah runtuh di kaki kejantananku. Entahlah. Yang jelas, malamnya aku bersetubuh lagi dengan Nancy. Esok paginya pun kugauli lagi wanita yang penuh pesona itu.
6492Please respect copyright.PENANA3hNUhiS9Ts
6492Please respect copyright.PENANAleOI0Rsfbl
Setelah semuanya merasa puas, barulah Jaka pulang, aku pun kembali ke villa itu, tentu dengan mengemukakan alasan ini-itu kepada Mbak Lies.
6492Please respect copyright.PENANAwxdNiiwnf6
Lalu kulanjutkan lagi membaca catatan istriku yang sudah dicopy ke Ipadku ini:
6492Please respect copyright.PENANAM28ZUJ8J5A
6492Please respect copyright.PENANAfNGu9GNG9g
6492Please respect copyright.PENANAMBc22RzRuz
*************************************************************************************************
6492Please respect copyright.PENANAjRfbMK5dsy
6492Please respect copyright.PENANAPiOHGr57ik
6492Please respect copyright.PENANAlporQjIU3l
“Duh, berarti aku ditinggal sendirian di sini,” cetusku pura-pura kuatir. Padahal sebenarnya aku merasa lebih leluasa kalau suamiku tidak berada di villa ini.
6492Please respect copyright.PENANAcSMRWLCjpv
6492Please respect copyright.PENANAd6UlYftyIf
“Sendirian gimana? Sampai besok sore, kamu kan punya empat suami di sini. Ada Robby, Bimo, aku dan Denny. Santai aja.”
6492Please respect copyright.PENANArb5hvC2cwm
6492Please respect copyright.PENANA9JminajFQl
Aku cuma ketawa kecil. Ketawa karena membayangkan seandainya aku benar-benar punya suami empat orang, yang tiap hari menggangbangku, gak terbayang gila-gilaannya.
6492Please respect copyright.PENANAg48eRVry73
6492Please respect copyright.PENANA4QNJ9ls3nt
Namun bayangan itu justru membuat hasratku mulai bangkit. Membuatku makin merapatkan dudukku ke samping lelaki bernama Danang itu. Tapi Danang bangkit dari sofa sambil berkata, “Pintu masih terbuka…nanti orang-orang pada nongkrong di ambang pintu, karena ada tontonan gratis…hehehe…”
6492Please respect copyright.PENANATXKWOoZ8w3
6492Please respect copyright.PENANAgJU4knZTEg
Oh, iya. Aku sampai lupa bahwa pintu kamar masih terbuka lebar. Dan ketiga teman suamiku bisa melihat segala perilaku kami di dalam kamar ini.
6492Please respect copyright.PENANAJ7RrsAVUM2
6492Please respect copyright.PENANAgYIDjBM8mv
Setelah menutup dan menguncikan pintu, Danang kembali ke sampingku. Duduk merapat seperti tadi lagi.
6492Please respect copyright.PENANAvMSAmuWd7A
6492Please respect copyright.PENANAvCHHodsdN5
Bahkan Danang tak hanya sekadar duduk merapat ke samping kananku, tangan kirinya pun mulai melingkari leherku, lalu menyelinap ke belahan kimonoku, langsung menyergap buah dada kiriku yang memang no-bra ini.
6492Please respect copyright.PENANA2hpE0Yzq4h
6492Please respect copyright.PENANASQLdmwx6gZ
“Wow, padat gini payudaramu, Er,” kata Danang sambil mempermainkan puting payudara kiriku, “Diapain supaya bisa kencang gini?”
6492Please respect copyright.PENANAx7JCoHVuG5
6492Please respect copyright.PENANAjZwsHqcIKW
“Gak diapa-apain. Cuma diemut aja sama Bang Yadi tiap hari,” sahutku bercanda.
6492Please respect copyright.PENANA3VlNreuYbu
6492Please respect copyright.PENANAjXBGWyProb
“Masa sih?! Aku juga mau numpang ngemut ah, biar tetekmu makin kencang,” kata Danang sambil berusaha menyembulkan payudara kananku, lalu ia benar-benar melakukannya. Mengemut pentil tetek kananku dengan jilatan dan sedotan yang membuat birahiku makin terbangkitkan.
6492Please respect copyright.PENANA27jkjfGbD2
6492Please respect copyright.PENANAZTHy6CMs2p
Terlebih setelah Danang menyadari bahwa aku tak mengenakan celana dalam di balik kimono yang sudah tersingkap lebar ini. Dengan lembut ia merayapkan tangan kanannya, lalu mengusap-usap kemaluanku, sementara tangan kirinya tetap asyiok meremas-remas payudara kiriku.
6492Please respect copyright.PENANAFX4521pKYh
6492Please respect copyright.PENANApJnao1xQgQ
Tangan kanan Danang tak hanya mengusap-usap kemaluanku. Jemarinya terkadang menyelusup ke dalam liang kemaluanku, lalubergerak-gerak di situ, sehingga nafsuku semakin menggelegak, ingin segera disetubuhi oleh lelaki berkumis tebal itu.
6492Please respect copyright.PENANAnRL3jStYl6
6492Please respect copyright.PENANAXgAWgwLuhz
Danang bisa melakukan tiga point sekaligus. Tangan kirinya meremas-remas payudara kiriku, tangan kanannya mempermainkan kemaluanku, sementara bibirnya memagut bibirku, meski aku bisa melakukannya dengan wajah sedikit berpaling ke kanan.
6492Please respect copyright.PENANAelRBUT5THl
6492Please respect copyright.PENANA1cKYhj6YM9
Jujur, dicium oleh lelaki berkumis tebal begitu, membuatku geli, geli yang merinding, geli-geli enak. Terasa benar sensasinya. Sensasi diciumi oleh lelaki berkumis tebal seperti itu.
6492Please respect copyright.PENANAPNkkqnz4MH
6492Please respect copyright.PENANATL5mdlxLgr
Dan…tiba-tiba Danang melorot, jadi duduk di lantai, dengan wajah menghadap ke kemaluanku, sementara kedua tangannya mendorong sepasang pahaku agar merenggang selebar mungkin. Aku tahu apa yang akan dilakukannya. Benar saja dugaanku, ia mulai menciumi kemaluanku. Gila, kemaluanku diciumi oleh mulut berkumis tebal gitu, juga menimbulkan sensasi yang fantastis. Terlebih setelah ia menjilati kemaluanku dengan lahapnya. Membuatku terkejang-kejang sambil membelai rambut lelaki itu.
6492Please respect copyright.PENANAxDKtTQGkyz
6492Please respect copyright.PENANAsmAdMh4yRf
“Mas Danang….ooooh…Mas…..Mas…..aaaaaah….aaaaah….” rintihku tak terkendalikan lagi dalam nikmatnya jilatan dan sedotan Danang di kelentitku yang teramat peka ini.
6492Please respect copyright.PENANAcLCO5lsHSX
6492Please respect copyright.PENANABajIDRaoEf
Namun masih sempat juga aku membukai kancing sporthemd Danang satu persatu, kemudian ia menanggalkannya, tanpa menjauhkan mulutnya dari kemaluanku.
6492Please respect copyright.PENANAJDScz1eEwT
6492Please respect copyright.PENANAZIwpKIrzgZ
Ketika aku merasa sudah cukup lama kemaluanku dijilati dan diisap-isap oleh lelaki berkumis tebal itu, aku pun berkata dengan nada seperti minta belas kasihan lelaki itu, “Udah Mas…pake punya Mas aja…ntar keburu becek kan gak enak, Mas…”
6492Please respect copyright.PENANAdib2JnqhSA
6492Please respect copyright.PENANA4cEsvnUzk7
Danang mengangguk. Lalu memangku tubuhku dari sofa dan meletakkannya di atas tempat tidur. Sepintas kuperhatikan dadadanya yang tak berbaju lagi itu, kelihatan seperti dada binaragawan. Seksi sekali dada Danang itu di mataku.
6492Please respect copyright.PENANAwOIX9a9dha
6492Please respect copyright.PENANAiSE29IDFOi
Lalu ia menanggalkan celana denim hitamnya, disusul dengan pelepasan celana dalamnya. Wow, batang kemaluan lelaki itu sudah tegang sekali, seolah menunjuk ke arahku.
6492Please respect copyright.PENANAnXhxZQ6Kg3
6492Please respect copyright.PENANAxsY3ZyUrDy
Penis Danang tidak sebesar punya suamiku, juga tidak sepanjang penis Bimo. Tapi kelihatan sudah tegang sekali. Dan aku mulai merasakannya, betapa kerasnya penis Danang itu waktu mau dimasukkan ke liang kemaluanku, karena ketika kubantu memegangnya supaya mengarah secara tepat ke “pintu surgawiku”.
6492Please respect copyright.PENANAjBeSi0hKa9
6492Please respect copyright.PENANAcO0JoKLpAK
Lalu terasa penis tegak keras itu menyelusup ke dalam liang kemaluanku. Ooooh…ini lelaki yang ketiga buatku di villa ini. Dan aku ingin menikmatinya, meresapkan arti gesekan demi gesekan di antara liang kemaluanku dengan penis lelaki itu.
6492Please respect copyright.PENANASAvqCjXXlp
6492Please respect copyright.PENANApKi4fKKKcx
Ya, aku merasa telanjur di alam yang diperkenalkan oleh suamiku, yang lalu membuatku seolah dilahirkan kembali. Erni yang lugu telah berubah menjadi Erni yang binal dan selalu merasakan nikmatnya digauli lelaki demi lelaki, dengan sosok dan perilaku yang berbeda-beda. Kesan yang ditinggalkan pun berbeda-beda antara lelaki yang satu dengan lelaki lainnya.
6492Please respect copyright.PENANAPbMuFnkAUv
6492Please respect copyright.PENANAT09qULa3kU
Mungkin aku harus berterimakasih kepada suamiku. Karena aku sudah diraih ke alam penuh pesona dan nikmat ini. Biarlah suamiku juga mencicipi perempuan-perempuan lain, asalkan aku tetap diperkenankan untuk berganti-ganti pasangan seksualku, di samping suamiku sendiri tentunya.
6492Please respect copyright.PENANANFvMDtjDwR
6492Please respect copyright.PENANAD8oZZYzKsN
Danang memang sosok serius di mataku. Tapi ia tak kehilangan sifat romantisnya. Ketika batang kemaluannya sudah mulai menggenjot liang kenikmatanku, mulut berkumis tebalnya bertubi-tubi menciumiku. Terkadang juga kumisnya membuatku geli sekali ketika ia menggesek-gesekkannya di leherku. Sehingga tubuhku jadi bergetar-getar dibuatnya.
6492Please respect copyright.PENANA4kpqR9a6t6
6492Please respect copyright.PENANAu5kz8SHtP9
Dan aku mulai merasakan perbedaan “rasa” lelaki yang satu dengan lelaki lainnya. Karena gayanya pun berlainan. Gaya Danang adalah pertama kalinya kurasakan. Ia tak sekadar mengenjot lurus ke dalam liang kewanitaanku. Ia sangat kreatif. Terkadang penisnya berbelok arah ka bagian kanan liang kemaluanku, terkadang pula ke arah kiri, lalu ke atas dan ke bawah. Sehingga kurasakan seluruh sisi liang kemaluanku tergasak oleh penis tegak kerasnya itu.
6492Please respect copyright.PENANAfbXkkmTzbw
6492Please respect copyright.PENANAMHCT51Co3m
Bukan hanya itu. Danang juga masih sempat merayapi bokongku, meremasnya dengan kencang, sehingga aku ternikmat-nikmat dibuatnya, seolah sedang menikmati pijitan ahli massage. Bahkan terkadang jemarinya mengusap-usap mulut anusku, yang menimbulkan geli-geli enak, tapi aku lalu mencegahnya, “Jangan ke situ ah tangannya.”
6492Please respect copyright.PENANA9eZHEn1HXl
6492Please respect copyright.PENANAwQBDlFXinS
Seperti suamiku dan teman-temannya, aku juga tak mau mengumbar anus untuk menikmati seks.
6492Please respect copyright.PENANAjSjJvClLRJ
6492Please respect copyright.PENANAx5xt3UOAJE
Tangan Danang pun lalu pindah sasaran. Memeluk leherku sambil menciumi bibirku, meremas payudaraku yang satu, sementara pentil payudaraku yang satunya lagi diselomotinya, diisap-isapnya dan dijilatinya dengan lembut.
6492Please respect copyright.PENANAD2S0ZavtOY
6492Please respect copyright.PENANAfpGBfZLuNh
Hawa dingin di luar dan di dalam villa tak terasa lagi. Berubah jadi hawa hangat yang mengucurkan keringat kenikmatan. Keringatku bercampur aduk dengan keringat Danang, tapi kami tak peduli itu semua.
6492Please respect copyright.PENANAotS5iJfFcm
6492Please respect copyright.PENANAETAPlwvV0M
Lebih tak peduli lagi ketika aku merasa hampir mencapai puncak orgasmeku. Aku mempergila goyangan pinggulku setelah membisiki telinga Danang bahwa aku mau orgasme.
6492Please respect copyright.PENANA1e9MayVFZk
6492Please respect copyright.PENANAGD70SyGaIk
Danang pun menyambut kedatangan orgasmeku dengan ayunan batang kemaluannya yang demikian ganasnya, seolah ingin mengaduk-aduk isi liang kemaluanku. Dan ketika tak kuasa menggoyang pinggul lagi, ketika sekujur tubuhku mengejang kaku, pada saat itu juga Danang membenamkan batang kemaluannya sedalam mungkin. Tanpa menggerakkannya lagi. Namun bibirnya masih sempat melumat bibirku tepat di saat liang kemaluanku sedang berkedut-kedut sebagai pertanda orgasmeku sudah tiba. O, nikmatnya persetubuhanku dengan lelaki berkumis tebal itu.
6492Please respect copyright.PENANA9Smig9cyim
6492Please respect copyright.PENANA6Qe6G3HPyw
6492Please respect copyright.PENANA6RjtcIG2nW
Aku terdiam lemas setelah mencapai kepuasanku. Namun Danang mulai mengayun kembali batang kemaluannya yang belum ejakulasi itu. Aku pun tak mau disebut perempuan lemah. Kusambut ayunan penis Danang dengan sepenuh gairahku yang perlahan-lahan bangkit kembali.
6492Please respect copyright.PENANAqNeeHMX1Ic
6492Please respect copyright.PENANAXAvgoZJlQ3
Namun aku teringat bahwa di luar masih ada seorang lelaki lagi yang belum mendapatkan gilirannya. Ya, lelaki bernama Denny itu akan masuk ke dalam kamar ini setelah Danang selesai menyetubuhiku.
6492Please respect copyright.PENANAtDx4bDC1dX
6492Please respect copyright.PENANA6Xn7BEXIJY
6492Please respect copyright.PENANARYj5X3XAbQ
Maka timbullah kejahilanku. Aku sengaja menggoyang pinggulku seedan mungkin, supaya Danang cepat ngecrot. Karena masih ada seorang lelaki lagi yang akan menyetubuhiku.
6492Please respect copyright.PENANATHFp1mPFXY
6492Please respect copyright.PENANAOAEi1k3s4w
Goyangan pinggulku ini, mungkin lebih binal daripada goyangan pinggul penyanyi dangdut koplo Pantura, yang konon goyangannya edan-edanan. Dengan binalnya kugoyang pinggulku dengan gerakan meliuk-liuk, terkadang menghempas-hempas seperti ombak yang berkejaran menuju pantai.
6492Please respect copyright.PENANAcYGT9PWSKt
6492Please respect copyright.PENANAzTonCEo1qn
Aku berhasil menjahili Danang. Karena edannya goyangan pinggulku, tak lama kemudian Danang membisiki telingaku dengan suara tersengal-sengal, “Le…lepasin di ….di mana? Di …luar apa di dalam?”
6492Please respect copyright.PENANAOaARQEsIUX
6492Please respect copyright.PENANA06BmpasKph
“Ter…terserah,” sahutku tersengal juga.
6492Please respect copyright.PENANASH3rReW9PE
6492Please respect copyright.PENANAvYk62OzWgW
Lalu kurasakan Danang membenamkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya, dengan napas yang tertahan. Lalu terasa moncong penisnya menembak-nembakkan cairan kental hangat di dalam liang kemaluanku, disusul dengan suara dengus Danang, seperti bunyi kerbau sedang disembelih….guuuuuuhhhh…. uhhhh…. uuuuuuuuuuh….
6492Please respect copyright.PENANArq95IRcY9X
6492Please respect copyright.PENANAZmLivWpbQc
Aku tersenyum dan membiarkan bibirku diciumnya dengan hangat, sementara keringat kami semakin membanjir.
6492Please respect copyright.PENANAvyd0X0mrbv
6492Please respect copyright.PENANAsrUNCuA236
Tapi aku harus mempersiapkan fisik dan mentalku untuk lelaki berikutnya. Lelaki yang bernama Denny itu.
6492Please respect copyright.PENANAsUo9d6XFwR
Aku mandi lagi untuk yang kesekian kalinya, karena aku tak mau meninggalkan kesan jorok di hati keempat lelaki itu. Setelah mandi dan menyemprotkan parfum di setiap bagian penting, kukenakan sehelai kimono sutra berwarna merah bermotifkan bunga-bunga kecil berwarna pink,
6492Please respect copyright.PENANAMXLUSuyJDm
6492Please respect copyright.PENANANScrdYde3G
Seperti tadi, aku tak mengenakan apa-apa lagi di balik kimono ini. Biar gak ribet dan cepat “sampai di tujuan utama”.
6492Please respect copyright.PENANAEFo6vjajnr
6492Please respect copyright.PENANA8Lz1hqcOEQ
Ketika Denny masuk, aku sudah selesai mempersiapkan segalanya. Siap fisik maupun mental. Aku bahkan sudah minum dua sloki martini, untuk mengatasi hawa dingin yang mulai terasa, karena hari mulai malam.
6492Please respect copyright.PENANAVbmX3APnxb
6492Please respect copyright.PENANAt80y4dGz2v
“Biasanya yang kebagian nomor paling akhir, lebih kenyang daripada yang lain-lain, hahahaaaa….” ucap Denny dengan tawa lebar. Menurut penuturan suamiku, Denny itu paling kocak orangnya.
6492Please respect copyright.PENANAhA59PXoCdS
6492Please respect copyright.PENANA896CjtgWnX
sambil tersenyum aku bertanya, “Mmmm…aku harus manggil Bang atau Mas atau….”
6492Please respect copyright.PENANApmuJ1XPy5R
6492Please respect copyright.PENANARpBICXAlo7
“Panggil Kang aja, karena aku asli orang sini,” potong Denny sebelum pertanyaanku selesai.
6492Please respect copyright.PENANA88WVa5w5qS
6492Please respect copyright.PENANAV9a8JWZ2Od
“Kang Denny? Oke,” aku mengangguk-angguk kecil, “Eh, itu bawa apa Kang?”
6492Please respect copyright.PENANAQzyYWkNv0E
6492Please respect copyright.PENANAUFwPpJvh65
“Minuman, biar badan kita hangat, jangan kedinginan begini.”
6492Please respect copyright.PENANAlMP2H4TMuj
6492Please respect copyright.PENANAwoFUoZwQdW
Aku cuma tersenyum. Denny tidak tahu bahwa sebelum dia masuk ke dalam kamar ini, aku sudah minum martini. Dan membuatku agak kleyengan. Tidak mabuk, tapi aku merasa sikap dan perilakuku lebih bebas daripada biasanya.
6492Please respect copyright.PENANAxrnUoeOE1Q
6492Please respect copyright.PENANAdv7DPr3vl1
Denny mengambil gelas-gelas kecil, karena tidak menemukan sloki yang dicarinya, lalu menuangkan isi botol minuman itu ke dua gelas kecil itu. Dan menyerahkan sebuah gelas yang sudah diisi minuman kepadaku.
6492Please respect copyright.PENANALifaJapr9M
6492Please respect copyright.PENANACLjAdr0Rho
Aku tak kuasa menolaknya, meski belum tahu apakah aku masih kuat minum atau tidak. Soalnya aku tak mau disebut kampungan.
6492Please respect copyright.PENANAdHnFqeZ1sR
6492Please respect copyright.PENANAnGd73uYZof
Tanpa banyak tanya lagi kuteguk saja minuman itu. Lalu kuletakkan gelasnya di atas meja kecil di depan sofa tempat kami duduk.
6492Please respect copyright.PENANAkX6HxOiAcb
6492Please respect copyright.PENANApzeZU66v9e
“Aku harus mulai dari mana ya? Dari sini?” tanya Denny sambil memegang ibu jari kakiku, “atau dari sini?” ia menyentuh bibirku, “atau dari sini?” ia menyentuh payudaraku yang masih terhalang kimono. Dan ia seperti mendapat kejutan, karena kimono sutra tipis itu membuat sentuhan Denny seperti langsung menyentuh payudaraku.
6492Please respect copyright.PENANABOWxEZg7YG
6492Please respect copyright.PENANAbXLTThXex5
“Wow…ternyata Erni gak pakai beha ya?” cetus Denny sambil menyelinapkan tangannya ke balik belahan kimonoku dan langsung menyentuh payudaraku, tanpa penghalang lagi.
6492Please respect copyright.PENANAe5yISGahJW
6492Please respect copyright.PENANA6pRhP7C7ly
Namun hanya sesaat Denny memegang payudaraku. Dia bahkan langsung melorot, memegang mata kakiku sambil mengamati bentuk kakiku dari telapak kaki sampai pangkal pahaku, semuanya terbuka kini, karena belahan kimonoku tersingkap ke kanan dan ke kiri.
6492Please respect copyright.PENANAVyMMsneB3y
6492Please respect copyright.PENANAPKgfltuqmC
“Indah sekali kakimu ini Er,” kata Denny sambil menciumi betisku. Dan…aaaaah….Denny mulai menciumi telapak kakiku. Bukan cuma menciumi, melainkan juga menjilatinya. Aku paling geli kalau sudah tersentuh telapak kaki. Tapi ketika Denny menjilatinya, aku bahkan terpejam-pejam dalam nikmat yang fantastis. Untungnya aku baru mandi, sehingga Denny hanya akan menemukan sekujur tubuhku yang benar-benar bersih dan harum, dari ujung kaki ke ujung rambutku.
6492Please respect copyright.PENANAsaXYkLZlde
6492Please respect copyright.PENANAmkarIdxtms
Kubiarkan saja Denny menjilati telapak kakiku, menggigit-gigit lembut jari-jari kakiku, lalu menjilati mata kakiku, betisku, pahaku….lama ia menjilati pahaku sampai ke pangkalnya. Dan akhirnya ia menjilati bagian di antara kedua pangkal pahaku. Terasa betapa bersemangatnya Denny menjilati kemaluanku yang senantiasa tercukur bersih ini.
6492Please respect copyright.PENANAblqqpr9she
6492Please respect copyright.PENANAjorf39SpCF
Tak cuma menjilati belahan kemaluanku dan mencelucupi kelentitku. Denny juga memasukkan jari telunjuknya ke dalam liang kemaluanku, menggesek-gesek di sana-sini, sehingga aku terpejam-pejam dibuatnya, sementara kedua tanganku membelai-belai rambut Denny dengan perasaan nikmat dan sangat tergugah.
6492Please respect copyright.PENANATj25kn7eX1
6492Please respect copyright.PENANAn6JYSnTz70
Dalam tempo singkat saja liang kemaluanku sudah basah oleh air liur Denny yang bercampur dengan lendir nafsu birahiku.
6492Please respect copyright.PENANAM8fDEBdZKu
6492Please respect copyright.PENANABplohJSiXa
Dan Denny memintaku menungging di sofa, dengan posisi pantat berada di sisi kiri sofa itu. Kuikuti saja keinginannya, karena aku sendiri menyukai posisi doggy begitu. Lalu Denny menelanjangi dirinya dan memegangi batang kemaluannya yang ternyata sudah siap tarung itu. Sambil berdiri di lantai, menghadapi pantatku yang sudah kutunggingkan, Denny berusaha memasukkan batang kemaluannya ke liang kewanitaanku yang sudah basah kuyup ini.
6492Please respect copyright.PENANAqY6Ee8nAbC
Tak sulit bagi Denny untuk membenamkan batang kemaluannya ke dalam liang mekiku. Lalu ayunan surgawi itu mulai kunikmati lagi. Ayunan maju mundurnya penis Denny secara berirama, membuatku meringis-ringis nikmat, karena dalam posisi doggy seperti ini sensasi kenikmatannya sangat fantastis, sehingga banyak pasangan yang menyukainya.
6492Please respect copyright.PENANAoMl7lhtU6F
Dalam posisi itu, tiada hentinya Denny menepuk-nepuk dan meremas-remas bokongku, sementara batang kemaluannya makin lama makin lancar mengentotku dari belakang.
6492Please respect copyright.PENANAaQAv9RLJ4i
Oh, ini fantastis sekali. Dan aku tidak tahu seperti apa cemburunya suamiku kalau melihat persetubuhanku dengan Denny ini. Karena aku terus-terusan meringis nikmat, sambil sesekali melontarkan rintihan-rintihan histerisku. Rintihan-rintihan yang tak dapat kukendalikan lagi, berlontaran begitu saja dari mulutku.
6492Please respect copyright.PENANAnalK5ItvNS
“Kang Denny….ooooh Kang….ini enak banget Kang….iya Kang…..entot terus Kang…jangan mandeg-mandeg….oooh….tepukin terus bokongku Kaaaang….iya…ini enak Kang….”
6492Please respect copyright.PENANA4sUnlsMElM
6492Please respect copyright.PENANAY3FCjXR3iS
Namun saking nikmatnya entotan Denny dalam posisi doggy ini, aku pun hanya mampu bertahan belasan menit. Lalu aku menjerit lirih di puncak orgasmeku, “Kaaaaaaaang…..!”
6492Please respect copyright.PENANABLjUOEnifh
6492Please respect copyright.PENANAMsB4K2QbtR
Lalu aku ambruk di pantai kepuasan.
6492Please respect copyright.PENANA12MQc2EoyS
6492Please respect copyright.PENANABzRRxitkpV
Tapi Denny masih giat melancarkan pompaan penisnya di liang kemaluanku yang sudah banjir ini, bahkan terasa ada cairan yang meleleh ke pahaku. Meski sudah letih lesu, kubiarkan Denny tetap mengentotku dalam posisi doggy itu.
6492Please respect copyright.PENANAvFkYHZtLD7
6492Please respect copyright.PENANAoMB3n2fS3W
Cukup lama Denny mengentotku dari depan pantatku dan tetap dalam posisi berdiri. Sampai akhirnya ia bertanya harus dikeluarkan di mana? Kujawab singkat, “Di dalam aja”.
6492Please respect copyright.PENANAvVl8SdE9t5
6492Please respect copyright.PENANA5X9piQS5FD
Akhirnya Denny membenamkan batang kemaluannya sambil menembak-nembakkan air maninya. Begitu banyak air mani yang dimuntahin oleh moncong penis Denny. Sehingga banyak yang meleleh, membludak dari liang kemaluanku. Bertetesan di sofa dan mungkin ada yang menetes ke lantai juga. Mungkin Denny sudah cukup lama tidak bersetubuh, sehingga letusan air maninya begitu banyak.
6492Please respect copyright.PENANAVEwBQAKOrK
6492Please respect copyright.PENANAfV8rwCq08z
Berakhir sudah “jatah” keempat teman suamiku malam itu. Tinggal mengikuti acara berikutnya. Mataku akan ditutup entah oleh apa. Lalu dalam keadaan mata tgertutup itu aku harus memilih salah satu di antara empat lelaki itu, untuk menjadi teman tidurku semalam suntuk !
6492Please respect copyright.PENANATd9hKRdUgN
6492Please respect copyright.PENANAecdTPtFjII
Dan besok aku akan “dikeroyok” langsung oleh keempat teman suamiku. Lalu di mana suamiku sekarang? Kenapa ia belum pulang juga? Entahlah….
6492Please respect copyright.PENANAwpAXFzHKMt
6492Please respect copyright.PENANAu6ifWj9sOn
Yang jelas, setelah Denny keluar dan aku selesai mandi yang kesekian kalinya, kukenakan lagi kimono sutra merahku.
6492Please respect copyright.PENANA75NLtjLc6C
6492Please respect copyright.PENANAUDv58DakLy
Lalu Bimo masuk dan bertanya, “Acara selanjutnya sudah tau kan?”
6492Please respect copyright.PENANAhMjMavDqJD
6492Please respect copyright.PENANAc7wbnKPJX5
“Pilih teman tidur?” aku balik bertanya.
6492Please respect copyright.PENANAl6Kkc3K3cn
6492Please respect copyright.PENANAEm0wPkjnjN
“Iya,” kata Bimo sambil mengeluarkan sehelai syal dari dalam saku celananya, “Ayo keluar dulu.”
6492Please respect copyright.PENANA1CPMUnjxOo
6492Please respect copyright.PENANA2VMsxyhHjA
Aku mengangguk lemah dan mengikuti langkah Bimo ke luar. Robby, Danang dan Denny sudah berdiri di luar pintu kamarku.
6492Please respect copyright.PENANAISa2FhGcgW
6492Please respect copyright.PENANAJ7VXonvBQU
Kata Bimo, “Matamu akan ditutup oleh syal ini, lalu nanti boleh pilih siapa teman tidurmu. Barangsiapa tangannya terpegang olehmu, berarti dia lah teman tidurmu. Oke?”
6492Please respect copyright.PENANADxzWQ2cDH7
6492Please respect copyright.PENANAZNrCSzU4L6
Aku mengangguk dan tersipu. Malu juga bertemu pandangan dengan lelaki-lelaki yang sudah menyetubuhiku itu. Lalu aku diam saja ketika Bimo membelitkan syal itu di kepalaku, tepat menutupi mataku, sehingga aku tak bisa melihat apa-apa lagi.
6492Please respect copyright.PENANACBxpcqKiLo
6492Please respect copyright.PENANAdztQ4K5AcB
“Tunggu ya, kami akan mengatur posisi acak dulu,” kata Bimo. Dan terdengar langkahnya menjauhiku.
6492Please respect copyright.PENANAEYD5lw3fNc
6492Please respect copyright.PENANABOyxZxUefb
Tak lama kemudian Bimo memberi aba-aba, “Oke…sekarang belokkan badan ke kanan dulu. Kemudian melangkah terus sampai bisa menyentuh kami.”
6492Please respect copyright.PENANArmbNU5T08N
6492Please respect copyright.PENANA6wNThmByrI
Kuikuti aba-aba itu. Kubelokkan badanku ke kanan, kemudian melangkah perlahan-lahan sekali, karena takut menabrak meja atau kursi.
6492Please respect copyright.PENANAHEFBiithtG
6492Please respect copyright.PENANA2pPgsaAkgH
Gap….aku kaget karena terasa menabrak tubuh manusia. Langsung saja kucari tangan orang itu. Dan berhasil memegangnya.
6492Please respect copyright.PENANAhHJlx6DGlx
6492Please respect copyright.PENANAzio3qvmGr3
“Hahahaaaa…nasibku baik sekali malam ini !” seru lelaki yang tangannya kupegang itu.
6492Please respect copyright.PENANAzyZMfAS4u8
6492Please respect copyright.PENANAhO1qaks6xa
Penutup mataku dibuka. Dan kulihat siapa lelaki yang sudah kupilih itu.
6492Please respect copyright.PENANAh8RIIStwFW
6492Please respect copyright.PENANAMAaHxWSXWE
Ternyata lelaki yang telah kupilih itu Robby !
6492Please respect copyright.PENANAhNpWhEdM7b
6492Please respect copyright.PENANAdiDFJhyUWO
Aku cuma tersipu ketika melihat Robby tersenyum-senyum padaku, sementara teman-temannya bertepuk tangan semua.
6492Please respect copyright.PENANAuYVa2opiNa
6492Please respect copyright.PENANA2D1g2Kt10t
“Teman-temanku…!” kata Robby kepada teman-temannya, “karena hari sudah malam, aku mau tidur dulu yaaaa….bye-bye !”
6492Please respect copyright.PENANAnHBtVZv6s0
6492Please respect copyright.PENANAa672knh6HM
Tangan kiri Robby melambai-lambai ke arah teman-temannya, sementara lengan kanannya menggandeng pinggangku…mengajakkku masuk ke dalam kamar.
6492Please respect copyright.PENANAOZQrLTQwr9
6492Please respect copyright.PENANAEk7e4lJypo
Setelah berada di dalam kamar, Robby menutupkan pintu dan sekaligus menguncikannya.
6492Please respect copyright.PENANA5D7b61Bk8v
6492Please respect copyright.PENANAfcgeD251gm
“Bintangku sedang bersinar terang malam ini,” kata Robby, “karena aku kebagian yang pertama bercinta denganmu. Dan sekarang, aku yang beruntung, bisa memelukmu sepanjang malam…”
6492Please respect copyright.PENANAzsdZefQN79
6492Please respect copyright.PENANAmCsUDkc1WF
“Cuma tidur bareng tanpa gituan lagi kan?” tanyaku dengan senyum. Sebenarnya aku senang juga mendapatkan Robby sebagai teman tidurku, karena ia memang kuanggap paling tampan di antara keempat teman suamiku itu.
6492Please respect copyright.PENANAUox4xSJCOL
6492Please respect copyright.PENANArUNpIIykLQ
“Di dalam acaranya, memang tidak ada ketentuan khusus. Jadi…yaaaa, tergantung kesepakatan kita berdua aja,” kata Robby yang malam itu sudah mengenakan stelan piyama, “Tapi Erni tau kan…waktu acara menggangbang istriku seminggu yang lalu, yang beruntung menemani istriku semalam suntuk itu Yadi.”
6492Please respect copyright.PENANA1z6CbAUrHL
6492Please respect copyright.PENANA3kKKEBme2J
“Iya, dia cerita,” kataku sambil mengangguk.
6492Please respect copyright.PENANApkjlXhueYV
6492Please respect copyright.PENANAn59cAlqZ0K
“Dia cerita juga kalau malam itu dia ML sama istriku sampai dua kali? Hahahahaa…jadi bukan cuma nemenin tidur kan?”
6492Please respect copyright.PENANAvFPgKXHKH2
6492Please respect copyright.PENANA150NTjtoQh
“Masa sih?! Kalau soal itu dia gak cerita.”
6492Please respect copyright.PENANAqOHluQ2wTR
6492Please respect copyright.PENANA9mZ54hFjQz
“Istriku yang cerita,” kata Robby sambil merebahkan diri di sampingku.
6492Please respect copyright.PENANA4M9hvSSYmo
6492Please respect copyright.PENANAlMlRsaR1IJ
Gemas juga aku mendengar keterangan Robby itu. Suamiku pasti habis-habisan dengan istri Robby yang bernama Nindy itu. Soalnya aku sudah pernah bertemu dengan Nindy. Dan aku juga tahu kalau istru Robby itu cantik.
6492Please respect copyright.PENANAJRjjOwJwfW
6492Please respect copyright.PENANAiUc4DVxLuo
“Jadi dalam acara seminggu yang lalu itu, Yadi menyetubuhi istriku sampai empat kali. Karena ada acara curi-curian malam harinya itu.”
6492Please respect copyright.PENANAY5MlH4FH0d
6492Please respect copyright.PENANA3DUQ9XVgN5
“Lalu sekarang mau balas dendam?” tanyaku sambil memeluk dada Robby.
6492Please respect copyright.PENANAVfovsm8kWa
6492Please respect copyright.PENANAr5RyFjWFU2
“Jangan pake istilah balas dendam dong. Kan kita harus sepakat dulu, karena kalau malam ini kita ML, memang tidak tercantum dalam acara resminya, tapi tidak ada larangan. Jadi semuanya tergantung kesepakatan kita saja,” kata Robby sambil menyelinapkan tangannya ke dalam kimonoku, langsung menyentuh kemaluanku yang memang tidak mengenakan celana dalam ini.
6492Please respect copyright.PENANAiko0ohfA4m
6492Please respect copyright.PENANA7qDJMmU6s6
6492Please respect copyright.PENANAKLWF2C54U4
6492Please respect copyright.PENANAr7DHPUkggV
6492Please respect copyright.PENANAO2gi1id74u
************************************************************************************************
6492Please respect copyright.PENANAGtKXLCReWS
6492Please respect copyright.PENANArBYmhLW376
Lagi-lagi aku harus berhenti membaca catatan pengakuan istriku itu, karena aku menerima bbm dari Nancy. Memang sebelum berpisah di Rumah Cinta itu aku dan Nancy tukaran pin bbm. Tapi itu pertama kalinya aku menerima pesan Nancy lewat bbm. Isinya, “Mas Yadi….kapan kita mau ketemuan lagi? Aku kangen banget, Mas.”
6492Please respect copyright.PENANA37cKgZTCT6
Kubalas dengan: “Sama, aku juga kangen banget. Ini aku lagi di mall. Ke sini aja sekarang.”
6492Please respect copyright.PENANAoBKtjjvNiN
6492Please respect copyright.PENANABdDzugxvBQ
“Mall mana?” tanya Nancy di bbm. Kujawab dengan mengetik nama mall langgananku ini.
6492Please respect copyright.PENANAp2WPDIYOBh
6492Please respect copyright.PENANArkR7OqfBRh
“Oke aku ke sana sebentar lagi. Mau pake taksi aja ya. Biar gak usah dua-dua mobil. Mas bawa mobil kan?”
6492Please respect copyright.PENANAikXTWwdEkL
6492Please respect copyright.PENANA20IAD2XeE3
“Iya. Aku tunggu ya. Emwuaaaahhhh….”
6492Please respect copyright.PENANA3P8yEltK1c
6492Please respect copyright.PENANAcktF5w1V0Z
“Thanks…..I love U…emwuaaah….”
6492Please respect copyright.PENANAkwLmv0Zrj9
6492Please respect copyright.PENANAc0f91BE1CQ
Selesai bbman dengan Nancy, aku menoleh ke arah tempat tidur. Kusut dan ada bagian yang masih basah. Bahkan masih ada noda darah walaupun hanya dua-tiga titik (bekas mengeksekusi virginitas Ita tadi). Maka kutelepon front office, minta agar seprainya diganti.
6492Please respect copyright.PENANAzxw4QXKjsW
6492Please respect copyright.PENANAbnRSIenZRo
Setelah kain seprai diganti dan dirapikan kembali, hatiku jadi tenang. Tak ada kesangsian lagi untuk mengajak Nancy ke dalam kamar ini.
6492Please respect copyright.PENANA4tN5vmM9tc
6492Please respect copyright.PENANAr4gbOUUrjv
Lalu aku keluar dari kamarku, melangkah ke arah pintu lift menuju mall.
6492Please respect copyright.PENANAdJFUIx9tll
6492Please respect copyright.PENANAOcwxLkZpME
Sesaat kemudian aku sudah nongkrong di smoking area mall lagi.
6492Please respect copyright.PENANAAuYqB9Beaq
6492Please respect copyright.PENANATS9o4qt7nv
Aku merasa nyaman nongkrong di mall ini. Merasa seperti berada di rumah sendiri. Bahkan aku punya rencana untuk ngambil counter untuk menempatkan Ita di sini. Dia bisa belajar bisnis kecil-kecilan, tanpa harus meninggalkan kuliahnya, karena ia bisa nungguin counter sambil membuka-buka diktat kuliahnya. Selain daripada itu, kalau mau ketemuan denganku, gampang sekali, tinggal melangkah ke ruang parkir, tanpa harus turun atau naik ke lantai lain, lalu masuk ke dalam lift dan langsung masuk ke hotel.
6492Please respect copyright.PENANAwHJvAwOlRz
6492Please respect copyright.PENANApX6qkN0C3o
6492Please respect copyright.PENANAawyfIjguFL
Kopiku baru kuminum dua teguk, Nancy sudah muncul. Dalam gaun hijau tosca dengan hiasan manik-manik gemerlapan di seputar lehernya. Cantik dan anggun sekali Nancy di mataku sore itu. Dan yang sangat menawan, senyum manisnya itu. Benar-benar meluluhkan hatiku. Kalau bukan di tempat umum, mau saja kucium bibir sensual itu sepuasnya. Tapi tak urung juga Nancy mencium kedua belah pipiku.
6492Please respect copyright.PENANAzTL0Gg8Knp
6492Please respect copyright.PENANAINm3eBkLy1
“Sehat kan?” tanyaku setelah ia duduk di sampingku.
6492Please respect copyright.PENANAXoHaCjfV5a
6492Please respect copyright.PENANA1tvCORWqfA
“Sehat,” sahutnya dengan nada lembut, “cuma kangen terus sama Mas Yadi. Kenapa ya?”
6492Please respect copyright.PENANAd3LCouzwd0
6492Please respect copyright.PENANAB2mT1kSTpU
“Sebenarnya hatiku juga seperti yang Nancy rasakan. Cuma gak diucapkan aja. Ohya, mau minum makan apa?”
6492Please respect copyright.PENANAxFicIUUrpV
6492Please respect copyright.PENANACpW6fAxW3t
“Minta air jeruk panas aja, Mas. Jangan dijuice.”
6492Please respect copyright.PENANAMqyMqwMZTH
6492Please respect copyright.PENANAYydKr4yiTq
“Oke,” kataku sambil melambaikan tangan ke pelayan counter aneka juice yang kebetulan lewat di depanku. “Minta air jeruk panas satu ya. Jangan dijuice,” kataku pada pelayan itu.
6492Please respect copyright.PENANAh51Gj7mitp
6492Please respect copyright.PENANAJEdNsdSvgx
“Baik,” pelayan itu mengangguk, kemudian bergegas menuju counternya.
6492Please respect copyright.PENANAGutCtczf3m
6492Please respect copyright.PENANAVZJnGDZsp4
“Udah lama nongkrong di sini Mas?” tanya Nancy sesaat kemudian.
6492Please respect copyright.PENANAagaCMZWm4U
6492Please respect copyright.PENANAWonlbPOMnN
“Udah cukup lama,” sahutku.
ns 15.158.61.41da2