![](https://static.penana.com/images/chapter/1510635/uA_images.jpeg.jpeg)
Chapter 04
15143Please respect copyright.PENANAyVXYzhCSKR
Pagi hari itu diteras rumah Pak Lurah, terlihat dua orang wanita yang sama sama cantiknya, tengah menikmati secangkir teh dan roti bakar sambil menikmati udara pagi yang terasa sejuk. Suara burung berkicau menambah kesyahduan suasana pagi hari itu.
15143Please respect copyright.PENANAr9OMm8Lk8L
Dua orang wanita cantik itu adalah Bu Lurah atau biasa dipanggil Nia bersama dengan adiknya yang bernama Karenina Savitri ( 24 tahun ) biasa dipanggil Nina. Dari semalem Nina memang menginap dirumah kakaknya itu, yang kebetulan waktu itu Pak Lurah sedang pergi ke luar kota untuk seminggu kedepan karena sedang ada kepentingan mendampingi salah satu warganya yang sedang ada masalah dikota lain.
15143Please respect copyright.PENANAKA5PN8TRCJ
Untuk itulah Nina mau menginap dirumah kakaknya itu, sebab biasanya kalau ada Pak Lurah atau kakak iparnya itu dirumah, nggak pernah Ia mau menginap dirumah kakaknya karena merasa sungkan dengan kakak iparnya dan kebetulan juga hari itu bertepatan dengan libur panjang, jadi untuk tiga hari ke depan Nina bisa menginap dirumah Nia.
15143Please respect copyright.PENANA2lT4g1p2Pt
Nina ini bisa dibilang sebagai pengantin baru, sebab dua bulan yang lalu Ia baru melangsungkan pernikahannya. Suami Nina seorang pelayar, baru seminggu yang lalu Ia pergi meninggalkan Nina pergi berlayar untuk waktu yang lumayan lama.
15143Please respect copyright.PENANAzAKUWq6Njs
Sebelum menikah Nina pernah bekerja disebuah bank milik pemerintah, dari situlah Ia dipertemukan dengan Candra Wijaya nama suami Nina, yang waktu itu juga menjadi nasabah bank ditempat Nina bekerja.
15143Please respect copyright.PENANAlNbcSLzjzY
Tak heran kalau Nina bisa bekerja di bank terkenal itu, selain cerdas dan pintar bergaul dari segi fisik Nina memiliki paras yang sangat cantik, dengan tinggi badan 170 cm, berat badannya proporsional, kedua payudaranya yang montok ukuran 34E dan bokong yang membulat besar tentu akan membuat mata para kaum Adam terpesona meilihat kecantikannya itu.
15143Please respect copyright.PENANAXixZmsUYXj
Hanya berpacaran selama setahun bersama Candra, pria yang juga berwajah tampan itu pun meminang Nina untuk menjadi istrinya. Akhirnya pesta penikahan keduanya pun dirayakan dengan begitu mewah, itu juga tak heran mengingat penghasilan bulanan Candra yang terbilang fantastis, hampir seratus juta per bulan.
15143Please respect copyright.PENANArwmRrjDeKy
Sekarang mereka berdua telah resmi menjadi sepasang suami istri, namun sayang, karena tuntutan pekerjaan Candra pun harus meninggalkan Nina, tapi untunglah Nina tidak jadi mengundurkan diri dari pekerjaannya, jadi Ia tidak merasa kesepian saat ditinggal suaminya.
15143Please respect copyright.PENANAEkfS0LpgPe
Kakak beradik itu saling bercengkrama, bercerita pengalamannya masing masing, maklumlah meski jarak keduanya bisa dibilang dekat, yang hanya butuh waktu tempuh setengah jam, namun karena memiliki kesibukan masing masing jadi keduanya jarang bertemu. Percakapan keduanya tehenti saat pembantu Nia sudah datang bersama seorang pria yang sudah tak bisa dibilang muda, karena usianya sekitar 60 an tahun.
15143Please respect copyright.PENANAiQLzgKxFpK
Ilustrasi Minah
15143Please respect copyright.PENANAz7QS2VNkPZ
Minah : "Permisi..maaf Bu lurah,.."
15143Please respect copyright.PENANA1gE95lE32Y
Minah : "Sebelumnya perkenalkan ini suami saya, yang mau bekerja disini"
15143Please respect copyright.PENANACeyIou0v0B
"Yanto" Kata pria tua itu memperkenalkan diri sambil menjabat tangan Nia dan Nina.
15143Please respect copyright.PENANAC4Uk78uqg0
Tatapan mata pria tua itu sungguh nakal menatap kedua wanita cantik itu dan ini disadari oleh Nina, namun tidak oleh Nia. Tapi Nina masih bisa menahan diri meski sebetulnya dalam hatinya ia merasa jengkel dengan kekurang ajaran lelaki tua itu. Tatapan matanya yang tadinya ramah, terlihat galak saat itu juga. Barulah setelah keduanya beranjak dari tempat itu, Nina meluapkan kekesalannya.
15143Please respect copyright.PENANApZAmRccsWX
Nina : "Dasar orang tua kurang ajar..bejat, gak ingat sama umur"
15143Please respect copyright.PENANA1ixo9F47Ty
Nia : "Hush,..ngawur kamu...ngata ngatain orang kok seenaknya"
15143Please respect copyright.PENANAwbKoPDkU2w
Nia : "Kalau orangnya denger gimana" sambil melotot ke arah adiknya.
15143Please respect copyright.PENANAIyG2zb0he2
Ia tak menyangka Nina bisa berucap seperti itu,meski Ia tahu karakter adiknya yang memang sedikit galak menurut Nia.
15143Please respect copyright.PENANAG2U1bazROx
Nina : "Habis matanya itu loh Mbak jelalatan,...."
15143Please respect copyright.PENANAzzdyUDFqMy
Nina : "Mbak nggak sadar waktu dia natap kita tadi"
15143Please respect copyright.PENANArIjgWyLtRp
Nia : "Iya tahu,...tapi kan nggak harus sampai mencaci seperti itu"
15143Please respect copyright.PENANA8zBTYUZ6ep
Nina : "Mbak Nia, beneran mau ngangkat orang tua itu jadi tukang kebun dirumah Mbak?"
15143Please respect copyright.PENANADmmH59QZa8
Nia : "Yah..gimana lagi Nina..cari orang yang mau bekerja itu susahnya minta ampun,.."
15143Please respect copyright.PENANAU3uQm88xR8
Nia : "Kamu tahu sendirikan,....kalau hanya mengandalkan Bik Minah saja kasihan....."
15143Please respect copyright.PENANAU9jlJ6ZaTr
Nia : "Adanya Pak Yanto kan bisa meringankan kerja Bik Minah"
15143Please respect copyright.PENANAo6YRlcYMp6
Nina : "Ya, sudah kalau itu kemauan Mbak Nia, sendiri...."
15143Please respect copyright.PENANAJtPc8vyoTU
Nina : "Tapi pesanku hati hati sama orang tua mesum itu Mbak...."
15143Please respect copyright.PENANAI2kkQVoiYI
Nina : "Atau jangan jangan dia mau bekerja disini karena pengin menduri Mbak"
15143Please respect copyright.PENANA6kxsUl5yq2
Nia : "Hahaha..."
15143Please respect copyright.PENANAdZAbsDvYPY
Nina : "Hahaha..."
15143Please respect copyright.PENANAAk37CmrBWq
Tapi meski begitu pesan Nina juga tak bisa diabaikan. Nia pun harus bisa menjaga diri dengan orang tua itu.
15143Please respect copyright.PENANASzIgP3hmLe
Sementara itu Yanto yang sedang bertugas membersihkan rumput yang tumbuh liar di halaman rumah Pak Lurah, masih kepikiran karena Ia seperti baru saja bertemu dua bidadari yang sungguh sama sama cantik jelita, meski yang satu terlihat galak namun tetap mempesona dimata Yanto.
15143Please respect copyright.PENANAdaO9Sn8NMo
Selama bekerja, Yanto menjadi gelisah, Ia terlihat tak tenang. Itulah sebabnya pekerjaanya tak kunjung selesai. Hasratnya timbul seketika itu juga, ingin rasanya, saat itu juga Ia meniduri kedua wanita cantik itu.
15143Please respect copyright.PENANAwZ7aLIdVYg
Yanto : "Sialan,...lama lama aku bisa gila memikirkan kedua kakak beradik itu...."
15143Please respect copyright.PENANABCiDl70zgp
Yanto : "Lihat saja nanti suatu saat"
15143Please respect copyright.PENANA4nL5bNrBr7
Yanto : "Aku pasti bisa menikmati hangatnya tubuh kalian satu persatu"
15143Please respect copyright.PENANAcLRYb0EHQ5
Yanto : "Apalagi adiknya yang bernama Nina itu...."
15143Please respect copyright.PENANAKjkpyfzwDM
Yanto : "Aku pingin lihat...galak galak seperti itu kalau ku jebol tempiknya"
15143Please respect copyright.PENANANxIDstFzio
Yanto : "Apa masih bisa galak...?"
Yanto : "Akan aku buat dia merintih rintih"
15143Please respect copyright.PENANAEeB1zpnz3H
Yanto : "Dan ketagihan sama kontolku ini" ucapnya dalam batinya.
15143Please respect copyright.PENANAnmpFGxdT5J
Yanto (60 tahun) tadinya adalah seorang pengangguran, kerjaannya tiap hari hanya mabuk mabukan dan berjudi. Uang hasil jerih payah istrinya itu tiap hari Ia habiskan dimeja judi. Kasihan juga melhat kehidupan Minah yang hanya menjadi sapi perah suaminya dan sekarang bukan tanpa alasan Yanto mau bekerja dirumah Pak Lurah dan rela berpanas panasan diantara teriknya panas sinar matahari.
15143Please respect copyright.PENANAzurCIKHUnj
Sebenarnya pria tua itu menyimpan maksud tersembunyi, Yanto sudah tahu kalau Pak Lurah memiliki istri yang sangat cantik dan baru sekarang ia bisa berdekatan dan bahkan berjabat tangan dengan wanita itu. Ia ingin bisa lebih dekat dengan istri Pak Lurah yang cantik dan semlohay. Tapi setelah melihat adik Bu lurah ia juga memasang target untuk Nina.
15143Please respect copyright.PENANACr8I3tpLF8
Hari semakin panas, Yanto belum juga menyelesaikan pekerjaannya.
15143Please respect copyright.PENANAN80rtE1Syo
Nina yang memang sudah tidak suka dengan Yanto yang bekerja dirumah kakaknya itu diam diam mengamati pekerjaan orang tua itu.
15143Please respect copyright.PENANA3hiN0jflvQ
Saat Yanto membersihkan rumput yang di sebelahnya terdapat banyak jemuran, secara tak sengaja Ia mengotori salah satu pakaian yang sedang di jemur saat itu dan kebetulan itu adalah baju Nina. Nina yang kebetulan mau mengambil bajunya dijemuran melihat bajunya kotor karena ulah Yanto. Seketika itu juga Ia pun marah pada Yanto,
15143Please respect copyright.PENANAeFerqckKlT
Nina : "Bapak ini bisa kerja gak sih....gak lihat apa disini banyak jemuran"
15143Please respect copyright.PENANAXdNSW2uTJN
Kata Nina menghardik Yanto yang memang sebelumnya memendam kekesalannya pada orang tua itu.
15143Please respect copyright.PENANABqJQqsY0py
Yanto : "Ma-maafkan saya Mbak Nina,..sungguh saya nggak sengaja"
15143Please respect copyright.PENANAOABIeRDTIb
Nina : "Halah,...nggak sengaja,...makanya kalau kerja itu yang benar"
15143Please respect copyright.PENANA7flTk9zMuD
Nina kemudian berlalu meninggalkan Yanto.
15143Please respect copyright.PENANAiKfJDbqHsp
Nina puas karena bisa meluapkan kekesalannya, paling tidak itu jadi shock teraphi bagi orang tua itu untuk tidak kurang ajar, namun tidak bagi Yanto. Lelaki tua itu sungguh kesal dan menaruh dendam pada Nina, bahkan ia akan jadikan Nina sebagai target pertamanya.
15143Please respect copyright.PENANAhy8GMcNyKU
Yanto : "Hugghhh...lihat saja nanti...kamu akan tahu dengan siapa kamu berhadapan,..."
15143Please respect copyright.PENANAVNhKNGIRVz
Yanto : "Akan aku buat hidupmu menderita,...itu janjiku" batin Yanto yang kesal saat itu.
15143Please respect copyright.PENANAZngfumNoZS
Minah : "Ada apa sih Pak,...dari tadi kok cemberut aja?"
15143Please respect copyright.PENANANXWHXzBPmO
Yanto : "Kamu gak usah ikut ikutan,...hari ini aku sudah dibuat kesal oleh adik Bu Lurah,.."
15143Please respect copyright.PENANAht4N65RJx5
Yanto : "Tapi suatu saat aku pasti membalasnya....dan kamu jangan campuri urusanku”
15143Please respect copyright.PENANAR5djaSrqjI
Yanto membentak istrinya.
15143Please respect copyright.PENANAlCZs7Gkidw
Seketika itu nyali Minah menjadi ciut, Ia sangat tahu betul karakter suaminya itu. Kalau sudah marah ia bisa melakukan apa saja, termasuk menyakitinya secara fisik.
15143Please respect copyright.PENANAs7THo9rwXB
Hari itu memang diewati Yanto dengan penuh kekesalan, tapi yanto tak tinggal diam. Ia mulai menyusun strategi dan esok ia akan bekerja dengan penuh hati supaya mendapat simpati dari si Tuan rumah yaitu Nia.
15143Please respect copyright.PENANAkJAJDysjHZ
Ke esokan harinya Yanto kembali bekerja dan Nina masih menginap di rumah kakaknya. Yanto langsung mengerjakan tugasnya dengan begitu baik, melihat hal itu Nia merasa senang ternyata Yanto tidak seperti yang dikhawatirkannya. Nampak orang tua itu bekerja dengan sungguh sungguh dan terlihat lebih banyak diam.
15143Please respect copyright.PENANA5dP6Ec54JT
Nina juga merasa hari itu Yanto terlihat bekerja dengan giatnya, dalam hatinya ia merasa bersalah karena sudah berkata kasar pada orang tua itu. Sore harinya saat Yanto sudah menyelesaikan pekerjaannya, Yanto pun pamit pulang,saat itulah Nina menghampiri orang tua itu.
15143Please respect copyright.PENANAjXUZIRLYhj
Nina : "Pak,..saya minta maaf soal yang kemarin,"
15143Please respect copyright.PENANA1qtyqOPgfn
Nina : "Tidak seharusnya saya berkata kata kasar pada Bapak...saya sungguh menyesal"
15143Please respect copyright.PENANAd4VOUW8X38
Yanto : "Sudah saya maafkan dari kemarin Mbak Nina.....
15143Please respect copyright.PENANATAXL3uzkec
Yanto : "Lagipula memang saya yang salah"
15143Please respect copyright.PENANAat2j5U3AWj
Kata Yanto secara lahirnya, padahal batinnya masih menyimpan dendam.
15143Please respect copyright.PENANAJVAlXYfiXz
Setelah bersalaman Yanto pun berpamitan pulang. ia merasa senang strateginya sudah mulai jalan dan hasilnya sesuai yang adadalam benaknya. Kali ini kedua kakak beradik itu tidak akan menyadari bahwa kebaikan yang ditunjukkannya itu hanya semu, suatu saat bisa saja memangsa mereka.
15143Please respect copyright.PENANA88l8tKQ28l
Yanto : "Tinggal menunggu waktu"
15143Please respect copyright.PENANARrlDTi0whZ
Ke esokan harinya Yanto kembali bekerja dirumah Nia dan itu adalah hari terakhir Nina menginap dirumah kakaknya itu, sebab setelah waktu dzuhur nanti Ia akan pulang kerumahnya. Mengingat besok sudah memasuki hari kerja.
15143Please respect copyright.PENANAbarzr2JaZs
Matahari sudah semakin tinggi dan waktu pun sudah memasuki waktu dzuhur.
15143Please respect copyright.PENANApVAl8skS3B
Nina bersiap untuk pulang.
15143Please respect copyright.PENANANQPc6a7RR1
Nia : "Aku pesenin ojek online aja ya Nin?"
15143Please respect copyright.PENANA0UzE0F0fA4
Nina : "Ya ,udah pesenin aja Mbak"
15143Please respect copyright.PENANAXSQdtkgkVR
Nia memesan ojek online, tak lama berselang ojek online pun datang dan bersiap mengantar Nina pulang kerumahnya, sebelum pulang Nina juga berpamitan pada Minah dan juga Yanto.
15143Please respect copyright.PENANAVs31g97ZGn
Nina : "Pak,..saya pamit ya... mau pulang...nitip nitip kakak saya"
15143Please respect copyright.PENANAugyO7PvdoI
Kata Nina yang merasa Yanto sudah tidak terlihat seperti awal pertemuannya.
15143Please respect copyright.PENANACWeKQQ6k9s
Yanto : "Iya ...Mbak Nina...hati hati di jalan ya"
15143Please respect copyright.PENANAgPBITjRGUA
Kemudian Nina pun naik ojek online.
15143Please respect copyright.PENANAFxKMyp7xJm
Tak butuh waktu lama motor yang membawa Nina sudah tak terlihat diujung jalan.
15143Please respect copyright.PENANAt4OFPwzfAy
Yanto kembali bekerja hingga waktu sore tiba. Saat Yanto mau pamit pulang, Nia pun membawa bungkusan yang ternyata isinya adalah baju seragam kerja Nina, Nia meminta tolong pada Yanto untuk mengantarkannya ke rumah Nina, karena seragam itu akan dipakai Nina esok hari.
15143Please respect copyright.PENANA5EULOYpG7A
Kemarin memang rencananya Nina mau berangkat pagi pagi dari rumah kakaknya itu, sampai Ia bawa seragam kerja. Namun niatnya itu diurungkan mengingat jalanan besok pasti macet karena besok adalah hari pertama kerja.
15143Please respect copyright.PENANAZZQABUtANo
Yanto pun menyuruh Minah untuk pulang sendiri, kemudian dengan motor bututnya Ia pun pergi mengantarkan baju seragam kerja Nina kermah Nina. Butuh waktu kurang lebih setengah jam perjalanan untuk sampai rumah Nina.
15143Please respect copyright.PENANAUv3apvJDvk
Nina tinggal disebuah perumahan Cluster yang terbilang masih baru dan lokasi perumahan itu kebetulan dikelilingi sawah. Belum banyak penghuni yang menempati perumahan itu. Melihat situasi perumahan yang sepi, seketika itu timbul niat tidak baik dari Yanto.
15143Please respect copyright.PENANAk8Ss8NJSdQ
Yanto : "Mungkin inilah waktunya aku membalaskan sakit hatiku" batinnya.
15143Please respect copyright.PENANAQIoo4J68Rl
Sebenarnya memilih lokasi perumahan yang jauh dari kampung, itu adalah kemauan dari suami Nina.
15143Please respect copyright.PENANAW0r0lovM1w
Candra memang lebih suka suasana yang masih asri jauh dari kebisingan dan hal itu tak bisa ditolak oleh Nina, dengan terpaksa Nina mau menempati rumah itu. Awalnya Nina merasa takut juga tinggal sendiri di perumahan yang masih sepi. Namun lama lama karena sudah terbiasa, rasa takut itupun hilang dengan sendirinya.
15143Please respect copyright.PENANAiHbVYB7BXN
Dengan berbekal smartphone dan alamat yang diberikan oleh Nia, Yanto menggunakan google map untuk mencari alamat rumah Nina. Meski sudah lanjut usia Yanto terbilang orang tua gaul, Ia bisa menggunakan handphone canggih.
15143Please respect copyright.PENANAp8aVUbPd3v
Setelah tiba di alamat yang di cari.
15143Please respect copyright.PENANAa6Z93EiDer
Yanto pun menelpon Nina.
15143Please respect copyright.PENANAxdFxdDq0eb
Yanto : "Mbak ,saya sudah ada di dekat rumah Mbak,..."
15143Please respect copyright.PENANAHuOoJ1fuM3
Yanto : "Rumah Mbak Nina sebelah mana?"
15143Please respect copyright.PENANA5bgyx1DAfN
Nina : "Di depan taman itu ada rumah warna krem itu rumah saya Pak"
15143Please respect copyright.PENANAGVznMELLwy
Yanto pun mencari rumah yang dimaksud Nina, setelah tiba disebuah taman, Yanto melihat ada rumah berwarna krem, orang tua itu pun menuju kerumah itu.
15143Please respect copyright.PENANA6LpxmBSIYn
Tiba dirumah itu Yanto memencet bel.
15143Please respect copyright.PENANAdfmclhjxOZ
Tak lama kemudian keluarlah Nina dari dalam rumah.
15143Please respect copyright.PENANAFuFoPScn5K
Nina : "Silahkan masuk Pak,...."
15143Please respect copyright.PENANAez2mp0rFVE
Nina : "Pak Yanto pasti lelah setelah bekerja seharian...saya buatin minum dulu ya Pak"
15143Please respect copyright.PENANAX6Ccv0OTHV
Yanto : "Ah....jadi ngrepotin Mbak Nina"
15143Please respect copyright.PENANA8CVicrWWfY
Nina : "Ya..nggak lah Pak..malah saya yang ngrepotin"
15143Please respect copyright.PENANA39TFDBMvuO
Nina kemudian pergi menuju ke dapur untuk membuatkan minum Yanto.
15143Please respect copyright.PENANArtZudma2tt
Yanto tak berpikir begitu lama, sambil mengeluarkan sebilah pisau, Ia mengikuti Nina secara diam diam.
15143Please respect copyright.PENANAXeqL6piUbj
Nina sama sekali tak menyadari bahaya yang sedang mengancamnya, setelah selesai membuatkan minum untuk Yanto, Nina hendak kembali keruang tamu. Namun belum sempat membalikan badan, tiba tiba ada tangan yang membekap mulutnya dan ia merasa ada pisau menempel dilehernya.
15143Please respect copyright.PENANAukO9Q1uWSA
Yanto : "Diam,..jangan melawan kalau kamu pingin tetap hidup"
15143Please respect copyright.PENANAFC0gs1z7F8
Nina : "Pak Yanto...apa yang Bapak lakukan kepada saya?"
15143Please respect copyright.PENANAZJH8EIvuZi
Yanto : "Jangan banyak tanya...mestinya kamu tahu kesalahanmu" bentaknya.
15143Please respect copyright.PENANA6mSPa0kBPI
Yanto : "Sekarang kalau kamu masih ingin tetap hidup ,...turuti semua perintahku"
15143Please respect copyright.PENANAsGAmG59B2k
Yanto pun membawa Nina keruang tengah.
15143Please respect copyright.PENANA2KETJRivjg
Sampai disana ia hempaskan tubuh Nina diatas sofa.
15143Please respect copyright.PENANAZci4WnEwHa
Yanto : "Sekarang kamu dibawah kuasaku.....sekali kamu melawan,atau pun lari...."
15143Please respect copyright.PENANAsqnvkgd5DM
Yanto : "Aku akan menghabisimu sekarang juga...."
15143Please respect copyright.PENANA5aBm5JF8Q4
Yanto : "Dan pasti tidak akan ada yang tahu semua ini"
15143Please respect copyright.PENANAfE92qBYROI
Mendengar ancaman Yanto, nyali Nina menjadi ciut. Sungguh Ia tak ingin mati secara tragis. Ia masih ingin tetap hidup. Tak terasa dari sudut matanya keluarlah air matanya.
15143Please respect copyright.PENANA3b9vTuESZm
Yanto : "Suamimu sungguh bodoh ,...meninggalkan istri secantik kamu dirumah ini sendirian..."
15143Please respect copyright.PENANAVY8RsraNHX
Yanto : "Andai aku yang jadi suamimu....pastinya kita berdua nggak akan keluar kamar..."
15143Please respect copyright.PENANAPhuxOQM3uO
Yanto : "Tiap hari setiap waktu kita bisa ngentot..hehehe" sambil menyeringai mesum.
15143Please respect copyright.PENANAiJEDYofOXU
Nina semakin takut.
15143Please respect copyright.PENANAMEAcYHGAdn
Ia merasa mungkin inilah awal petaka baginya.....
15143Please respect copyright.PENANAacbd3oL9YM