![](https://static.penana.com/images/chapter/1510641/4e_GVCPlhra4AAw11R.jpeg.jpeg)
Chapter 08
12142Please respect copyright.PENANAaDvdViXBKF
Yanto kembali bekerja seperti biasanya, yaitu membersihkan halaman rumah.
12142Please respect copyright.PENANAcSCC8fBRyz
Satu jam kemudian terlihat mobil memasuki pekarangan rumah.
12142Please respect copyright.PENANAENDxnt8J4B
Ternyata Pak Lurah yang datang dari luar kota.
12142Please respect copyright.PENANA4BdDZK3bBi
Krisna : "Pak, tolong bawain barang barang saya ke dalam ya"
12142Please respect copyright.PENANAPuRcQX9qnm
Yanto : "Ya Pak"
12142Please respect copyright.PENANA80Mbek0Ine
Orang tua itu sambil tersenyum geli membayangkan bagaimana seandainya Pak Lurah tahu bahwa istrinya yang cantik itu dari malam tadi sampai pagi di gagahi dua orang bandot tua.
12142Please respect copyright.PENANAJ55nZ0N7Zq
Yanto membawa masuk barang barang Pak Lurah masuk kedalam kamar, disana Ia melihat Nia sudah terlihat rapi dan bersih dan yang selalu membuat kontol Yanto selalu ngaceng adalah Nia terlihat sangat cantik sekali dan begitu menggairahkan.
12142Please respect copyright.PENANAYSJ4pKAkrp
Sementara Nia tak begitu menghiraukan Yanto, sikapnya biasa saja seperti tak ada apa apa.
12142Please respect copyright.PENANA1rXuEcY85G
Setelah selesai memasukkan barang barang Pak Lurah, Yanto kembali mengerjakan tugasnya.
12142Please respect copyright.PENANAlS6m68KGWT
Tak terasa hari sudah berganti sore, Yanto sudah menyelesaikan semua pekerjaannya hari itu, kini Ia bersiap untuk pulang, sebelum pulang Ia bermaksud membersihkan diri ke kamar mandi dibelakang, saat hendak masuk kamar mandi, Yanto melihat Nia yang memakai tank top warna biru dengan rok span warna putih sedang mencuci piring didapur, saat sedang mencuci posisi Nia membungkuk, sedang pantatnya yang membulat besar itu agak diangkat sedikit.
12142Please respect copyright.PENANAcJq1jn73cg
Melihat pemandangan itu, batang kontol Yanto kembali berdiri, Yanto pun mendekati Nia dan merangkulnya dari belakang.
12142Please respect copyright.PENANARolUPJwmSZ
Yanto : "Cantik sekali Bu Lurah, kalau pakai baju ini, saya jadi pengin lagi"
12142Please respect copyright.PENANA5c10ht9UxH
Nia : "Pak Yanto ini apa apaan sih, nanti kalau ketahuan suami saya gimana?"
12142Please respect copyright.PENANAPBFgA59tVu
Nia sedikit sewot.
12142Please respect copyright.PENANAuJSXcn3DB0
Wanita cantik itu tak habis pikir dengan bandot tua satu itu, gak ada capeknya orang tua itu, pagi tadi udah menggagahinya, ditambah bekerja seharian tapi sorenya masih pengin minta lagi.
12142Please respect copyright.PENANAISu3hIhG95
Yanto : "Pak Lurah sedang tidur pules,"
12142Please respect copyright.PENANAUC2M9bj9cJ
Yanto : "Gak mungkin dia tahu kecuali kalau Bu Lurah pingin dia tahu...."
12142Please respect copyright.PENANABs0ULwxmZi
Yanto : "Udah gak usah lama lama turutin saja kemauan saya"
12142Please respect copyright.PENANAQAxoewwxux
Nia : "Udah buruan,..tapi jangan lama lama"
12142Please respect copyright.PENANAyurdNgb93n
Nia agak kesal juga.
12142Please respect copyright.PENANAqIhSYcrKdd
Yanto : "Beres, nggak sampai 10 menit, hehehe"
12142Please respect copyright.PENANA7jMh4wIlmg
Seringai Yanto menambah Nia tambah kesal.
12142Please respect copyright.PENANAirW1YUSrGG
Yanto segera memelorotkan kolornya, kontolnya yang sudah berdiri tegak meloncat dari sarangnya, kemudian Yanto menyingkap rok Nia ke atas dan juga memelorotkan celana dalam yang dikenakan ibu muda cantik itu.
12142Please respect copyright.PENANApz37CH8kfH
Yanto meludahi batang kontolnya, lalu batang kontol besar dan panjang juga hitam berurat itu Ia gesek gesekan sebentar dibelahan pantat Nia.
12142Please respect copyright.PENANAWEJ2Crc2Jz
Tak lama kemudian kontol Yanto mulai membelah liang vagina Nia dan menusuknya ke dalam memek wanita itu.
12142Please respect copyright.PENANAAq9KrBAEhJ
Nia pun mengernyitkan dahinya merasakan perih yang teramat sangat.
12142Please respect copyright.PENANAwLb8TKe3DS
Nia : "Auuuwww,...sakiiiitt...pelan pelan Pak"
12142Please respect copyright.PENANA6eCD72b1AH
Yanto : "Tenang saja Lonteku,...nanti juga lama lama enak"
12142Please respect copyright.PENANAlushkuKAh8
Yanto mulai menggerakan pinggulnya maju mundur dan sore itu kedua insan berlainan jenis itu kembali mengulangi persetubuhannya ,dalam posisi berdiri.
12142Please respect copyright.PENANAHobNk24aDj
Nia sedikit membungkukan badannya.
12142Please respect copyright.PENANAXphBDrevRK
Sementara Yanto menusuk vaginanya dari belakang.
12142Please respect copyright.PENANA0HbrteOOX8
Persetubuhan sore itu terlihat panas, Yanto semakin menaikan temponya menusuk nusuk vagina Nia, kedua tanganya meremasi payudara montok Nia yang ikut terguncang seiring gerakan maju mundur pinggul Yanto.
12142Please respect copyright.PENANAzjpFuYQ5qR
Yanto memalingkan wajah Nia ke arahnya dan kemudian bibirnya menyambar bibir ibu muda yang cantik itu, melumatnya dengan penuh nafsu.
12142Please respect copyright.PENANAR64Qrc6OlO
Nia yang juga sudah merasakan birahinya kembali bangkit membalas pagutan bandot tua itu.
12142Please respect copyright.PENANAL7fVAibE7k
Nia : "Hmmpppptttt"
12142Please respect copyright.PENANACrTF7YC7Kv
Rasa sakit yang dirasakan Nia sudah hilang dan kini berganti dengan kenikmatan, wanita itu pun mendesah lirih agar tak membangunkan suaminya yang sedang tidur.
12142Please respect copyright.PENANAIKMuWzBIck
Nia : "Ah,ah,ah,ah,aaakhhhh,...."
12142Please respect copyright.PENANAKH5yVxwxuZ
Yanto juga merasakan kenikmatan yang sama, orang tua itu merasakan memek Nia begitu licin dan hangat, hingga saking nikmatnya, Ia tak dapat menahannya, sampai akhirnya tubuhnya mengejang, begitu juga dengan Nia yang juga merasakan ogasmenya akan datang, tubuh Nia melengkung dan keduanya pun orgasme secara bersamaan.
12142Please respect copyright.PENANAzErhmyqNVZ
Seeeerrrrr....Seeeerrrrr...Seeerrrrr
12142Please respect copyright.PENANAKfcjKt2fRp
Crt,crt,crt,crt,crt
12142Please respect copyright.PENANA1cnfshfuBR
Ada lima kali tembakan sperma Yanto mengisi rahim Nia dan beruntung waktu itu bukan waktu yang subur bagi rahim Nia.
12142Please respect copyright.PENANAAvsiXpdTqX
Suara keduanya terdengar terengah engah usai persetubuhan itu.
12142Please respect copyright.PENANA7EtCOwsFjI
Yanto mencabut batang kontolnyadari vagina Nia, kemudian Ia memungut celana dalam Nia dan memasukannya ke saku.
12142Please respect copyright.PENANA08p0ZbquaL
Yanto : "Mulai sekarang kalau lagi dirumah jangan pakai daleman.."
12142Please respect copyright.PENANAAPppYeYaHO
Yanto : "Biar kalau lagi pengin biar cepet"
12142Please respect copyright.PENANAk9AAYf736s
Sebelum pergi Yanto mengecup kening Nia.
12142Please respect copyright.PENANALrVjIpDs1S
Muaaacchhh...
12142Please respect copyright.PENANAHryos6jkTe
Yanto "Terima kasih untuk pelayanan hari ini"
12142Please respect copyright.PENANA02gssUw9or
Yanto lalu pergi meninggalkan Nia.
12142Please respect copyright.PENANAPTETdev3Fc
Setelah merapikan diri, Nia kembali mengerjakan pekerjaanya yang sempat tertunda.
12142Please respect copyright.PENANALy74XSfX7W
12142Please respect copyright.PENANAfFUcoeKEmJ
12142Please respect copyright.PENANAYiV0qpGVld
Sementara itu kesokaan harinya...
12142Please respect copyright.PENANAWjCiv4qUxb
12142Please respect copyright.PENANAdOxeH8jL6R
Anna
Darso hendak mengantar Ustadzah Anna ke kantor Polisi untuk menjenguk suaminya yang sedang di tahan di sel MaPolres setempat.
12142Please respect copyright.PENANA37Tu7itBxQ
Ustadzah Anna tadinya ingin pergi sendiri dengan memesan ojek online, tapi setelah dirayu rayu oleh Darso, akhirnya mau juga Ia berboncengan dengan Darso.
12142Please respect copyright.PENANA0np24ARjQt
Tiba di Mapolres keduanya langsung masuk ke dalam, mereka menemui petugas yang sedang berjaga dan memberi tahu ingin bertemu dengan Ustadz Afandi, tak lama mereka menunggu akhirnya Ustadz Afandi datang menemui mereka, Ustadzah Anna tak kuasa menahan tangis saat Ia melihat suaminya yang terlihat sangat lesu dan nampak seperti keletihan, nampak ada luka lebam di bagian wajah, kusut sekali ustadz Afandi saat itu.
12142Please respect copyright.PENANApdmiyO7Q4H
Anna : "Assalamu’alaikum.. Abi, gimana kabar Abi disini?"
12142Please respect copyright.PENANAqUhCPQJENd
Darso : "Assalamu;alaikum Ustadz"
12142Please respect copyright.PENANA3CzCrhRai9
Ustadz Afandi tak menjawab pertanyaan istrinya, hanya lelehan air mata keluar dari sudut matanya.
12142Please respect copyright.PENANAWAdWSvaHu2
Afandi : "Rasanya aku ingin mati saja Umi,..."
12142Please respect copyright.PENANAH9LHGS7O7K
Afandi : "Mereka telah memaksaku untuk mengakui perbuatan yang tidak aku lakukan"
12142Please respect copyright.PENANAFheVK6uiyf
Afandi : "Dan karena tak tahan dengan semua siksaan aku terpaksa mengakui,..."
12142Please respect copyright.PENANAFFgUGi9kjJ
Afandi : "Mereka sudah melecehkan Abi, Umi...."
12142Please respect copyright.PENANAaaJtnmHeam
Afandi : "Abi sudah kotor,..Hiks,hiks,hiks"
12142Please respect copyright.PENANAsR3mIkcLxX
Ustadz Afandi menceritakan bahwa baru semalam berada di sel Mapolres itu ia mengalami siksaan lahir batin yang begitu hebat, dari siksaan fisik yang dilakukan oleh para penyidik ditambah lagi Ia dimasukan kedalam sel bersama dengan tahanan kriminal lainnya dan di dalam sel itu ia diperlakukan tidak senonoh oleh para Napi.
12142Please respect copyright.PENANA5EmegmM0cQ
Didalam sana, bahkan sampai ada yang menyodomi Ustadz afandi hingga membuat Ustadz Afandi tak kuasa menahan siksaan itu, akhirnya dengan terpaksa Ia harus mengakui perbuatan yang sama sekali tak pernah ia lakukan.
12142Please respect copyright.PENANAeHKyznuTRR
Perih sekali hati Ustadzah Anna mendengar cerita suaminya, Ia sampai tak sanggup mendengarnya. Pertemuan dengan suaminya di Mapolres itu tak berlangsung lama karena petugas jaga mendatangi mereka dan menyampaikan bahwa waktu berkunjung sudah habis.
12142Please respect copyright.PENANAiMWWJEofWG
Ustadz Afandi sudah di bawa masuk lagi ke dalam selnya.
12142Please respect copyright.PENANAGlVZeZe9re
Ustadzah Anna dan Darso meninggalkan MaPolres, namun baru sampai didepan pintu keluar Darso bertemu dengan Kapolres, yaitu AKBP Haryadi.
12142Please respect copyright.PENANAjazTyPDKxH
Haryadi : "Pak Darso"
12142Please respect copyright.PENANAwOi1zVXl8B
Darso : "Selamat Pagi Komandan"
12142Please respect copyright.PENANAt1G291vKca
Haryadi : "Ah, Pak Darso bisa aja, gimana kabarnya?"
12142Please respect copyright.PENANACt9PPypNjd
Darso : "Yah seperti yang Bapak lihat, saya masih seger buger gini"
12142Please respect copyright.PENANAfQYWeVjJPa
Haryadi : "Gimana kabar Anton?"
12142Please respect copyright.PENANA8q7G4w9F6F
Haryadi : "Saya dengar sekarang dia udah dipromosikan"
12142Please respect copyright.PENANAiCsrMaf7Mi
Haryadi : "Naik setingkat lebih tinggi dari saya.....selamat ya Pak"
12142Please respect copyright.PENANA9m6TNoDUqA
Pak Haryadi memberi ucapan selamat pada Darso untuk anaknya.
12142Please respect copyright.PENANAbXcn6YXkPR
AKBP Haryadi yang sebagai Kapolres di tempat Darso tinggal memang teman satu angkatan dengan anaknya yang sama sama mengenyam pendidikan di akademi kepolisian.
12142Please respect copyright.PENANAdVfPkhLGwG
Kapolres itu mengajak Darso duduk di ruang loby, Ustadzah Anna juga ikut gabung hanya tempat duduknya memisah.
12142Please respect copyright.PENANAyS2FBkK3Oc
Meski sudah menjadi seorang Kapolres namun pak Haryadi sangat menghormati kedua orang itu bercakap cakap, hingga Darso menyinggung soal Ustadaz Afandi.
12142Please respect copyright.PENANAYVx5MvixwI
Darso : "Gimana dengan kasus Ustadz Afandi Pak Kapolres?"
12142Please respect copyright.PENANAiVaTSIxKih
Haryadi : "Hmm,..ini kasus berat Pak"
12142Please respect copyright.PENANAuN9x2Zmi09
Haryadi : "Dan tersangka sudah mengakuinya, ancamannya pun hukuman mati"
12142Please respect copyright.PENANAh891RludaY
DEGH..
12142Please respect copyright.PENANAYQNjZ4ewXL
Jantung Ustadzah Anna seperti berhenti mendengar pernyataan Kapolres.
12142Please respect copyright.PENANAIOhjP3KGSA
Anna : "Tapi suami saya tidak bersalah Pak,...kenapa dihukum seberat itu"
12142Please respect copyright.PENANAAs0CGAvzPC
Ustadzah Anna dengan suara gemetaran, emosi sudah mulai tak terkendali.
12142Please respect copyright.PENANAa1iXVfUfZp
Haryadi : "Itu nanti, ibu bisa melakukan pembelaan di pengadilan,"
12142Please respect copyright.PENANAqsEpl3q5vL
Haryadi : "Tapi untuk saat ini berkas berkasnya sudah ditanda tangani oleh tersangka,"
12142Please respect copyright.PENANAGiXjnj2A1k
Haryadi : "Kami tinggal melengkapinya,"
12142Please respect copyright.PENANAsnJyNDYDRP
Haryadi : "Kemungkinan dua minggu yang akan datang akan kami limpahkan ke Kejaksaan,"
12142Please respect copyright.PENANA6sg1Ekj3My
Haryadi : "Ibu bisa melakukan pembelaan nanti setelah ada proses pengadilan"
12142Please respect copyright.PENANAV8csF3iTcX
Ustadzah Anna sudah tak sanggup berkata kata lagi, matanya terlihat sembab, tubuhnya terasa lemas, ingin rasanya ia pingsan saat itu, tapi Ia mencoba menguatkan dirinya.
12142Please respect copyright.PENANAXvLd1XfzT5
Melihat hal itu Darso pun berpamitan pada Kapolres, namun sebelumnya sempat tukeran nomer HP dengan Kapolres.
12142Please respect copyright.PENANAdD06WqJ4Qm
Haryadi : "Simpan saja nomer saya Pak Darso"
12142Please respect copyright.PENANAOQyEwWRO5A
Haryadi : "Barangkali sewaktu waktu Pak Darso membutuhkan Saya"
12142Please respect copyright.PENANANfXcuxFVkF
Darso : "OK,...Pak...kami pamit dulu"
12142Please respect copyright.PENANA1ydWwN6LXe
Kemudian Darso dan Ustadzah Anna pun meninggalkan Mapolres, dengan berboncengan naik motor milik Darso, tak berapa lama kemudian sampailah mereka dirumah kontrakan Ustadzah Anna.
12142Please respect copyright.PENANAgQUq7jxahv
Anna : "Terimakasih atas bantuan Pak Darso"
12142Please respect copyright.PENANAJECtQfTwA2
Anna : "Saya tak bisa membalasnya, semoga Allah membalas kebaikan Pak Darso"
12142Please respect copyright.PENANAqL3om9DXzr
Ustadazah Anna turun dari motor dan kemudian masuk ke dalam rumah kontrakannya, baru beberapa langkah Ia berhenti.
12142Please respect copyright.PENANAQh5nll9kwm
Darso : "Saya bisa membantu Ustadz Afandi keluar dari penjara,...tapi itu tak mudah..."
12142Please respect copyright.PENANAXHPB6huOgY
Darso : "Maka saya mengajukan syarat buat Bu Ustadaz"
12142Please respect copyright.PENANAHHWVBVXN8j
Darso : "Itu juga kalau Bu Ustadz mau menerimanya"
12142Please respect copyright.PENANAiwbT4nRB1a
Mendengar kata kata Darso, Ustadzah Anna seperti mendapat secercah harapan, Ia tahu Darso bisa menolong suaminya, Ustadzah Anna tak peduli dengan syarat apa yang akan diminta Darso, asal suaminya bebas dari penderitaan Ia akan melakukan apa saja.
12142Please respect copyright.PENANA0mFwBn1ANI
Anna : "Apa syarat yang bisa saya lakukan Pak?"
12142Please respect copyright.PENANA5NcDYBoi3Z
Darso : "Syaratnya Bu Ustadz mau tidur dengan saya"
12142Please respect copyright.PENANAyTEz4tJeCm
DEGH...
12142Please respect copyright.PENANACScuSWrFp5
Jantung Ustadzah Anna seperti terhenti mendengar kata kata Darso
12142Please respect copyright.PENANAhFOpScgwyE
Berat sekali syarat yang diajukan Darso untuknya, apakah Ia harus menjual kehormatannya demi membebaskan suaminya dari penjara bahkan ancaman hukuman mati.
12142Please respect copyright.PENANAnkC2tWEY2D
Ustadzah Anna mendadak kepalanya menjadi pening.
12142Please respect copyright.PENANAfXCv2CqJhH
Darso : "Bu Ustadz tak harus menjawabnya sekarang"
12142Please respect copyright.PENANADbAYRVy02o
Darso : Malam ini silahkan Bu ustadz pertimbangkan dengan penuh pertimbangan"
12142Please respect copyright.PENANAx95ZKTosgm
Darso : "Ingat nasib Ustadz Afandi Bu Ustad....."
12142Please respect copyright.PENANAdDgQcD2DRN
Darso : "Saya pamit dulu Bu Ustdaz,"
12142Please respect copyright.PENANA3GVUFvsAK7
Darso : "Besok saya ke sini lagi meminta jawaban dari Bu ustadz"
12142Please respect copyright.PENANAGvgPgRNLTs
Darso sambil menyetater motornya dan kemudian pergi meninggalkan Ustadzah Anna.
12142Please respect copyright.PENANAjyPjAi1ykt
Ustadzah Anna masuk ke dalam rumahnya dan langsung menuju kekamar nya, disana Ia merebahkan tubuhnya, berat sekali cobaan yang harus Ia hadapi saat ini, suaminya sedang di penjara dan mengalami siksaan lahir batin yang luar biasa hebatnya, sampai Ia tak sanggup membayangkan bagaimana nasib suaminya kalau lama dipenjara, baru semalam saja ia sudah mengalami siksaan yang begitu berat.
12142Please respect copyright.PENANAw6Qv40FQre
Hatinya bimbang,apakah menerima persyaratan yang diajukan Darso dengan konsekuensi Ia harus menjual kehormatannya, ataukah pasrah menerima kenyataan hidup ini.
Satu sisi hatinya berkata.
12142Please respect copyright.PENANAnGEkWVVqWa
"Anna, terima saja persyaratan yang diajukan Darso...."
12142Please respect copyright.PENANAIrYF0e0uOi
"Dengan begitu kamu bisa membebaskan suamimu dari segala penderitaan"
12142Please respect copyright.PENANArNYOt9bxUO
Satu sisi hati yang lainnya berkata.
12142Please respect copyright.PENANAR2nySqcZmq
"Jangan Anna, jangan kau lakukan itu, itu sangat berdosa, jangan kau lakukan itu"
12142Please respect copyright.PENANAc90Cuql2Ev
Ustadzah Anna menjadi pusing memikirkannya, namun dalam relung hatinya yang paling dalam Ia sangat menyayangi suaminya, tak sanggup rasanya Ia membayangkan penderitaan yang di alami suaminya saat dipenjara.
12142Please respect copyright.PENANAaJEoRbZjWE
Lama Ia memikirkan semuanya itu membuat kepalanya pening, lelehan air matanya keluar dari sudut matanya, Ustadzah Anna pun meratapi nasibnya.
12142Please respect copyright.PENANAzN80BRb4Bk
Anna : "Ya Allah, kenapa kau berikan cobaan seberat ini kepadaku Ya Allah"
12142Please respect copyright.PENANAclwykWxz0m
12142Please respect copyright.PENANAvPBcIJHB5d
12142Please respect copyright.PENANAoHZztRDHaf
Sementara itu...
12142Please respect copyright.PENANAPrn8naG3c8
Darso sudah berada di warung kopi milik Parjo, saat baru menyeruput kopinya, dering suara HP nya terdengar.
12142Please respect copyright.PENANA3MjE8OaUGP
Tuuuttttt...Tuuutttt....
12142Please respect copyright.PENANA5cRr6dLlMf
Darso : "Halo, Iya Pak Kapolres,ada yang bisa saya bantu?"
12142Please respect copyright.PENANA0z06uaSL9F
Haryadi : "Pak Darso, bisa ke kantor sekarang Pak?"
12142Please respect copyright.PENANADbAkDcliqh
Darso : "Iya Pak,bisa...tunggu setengah jam lagi saya tiba disana"
12142Please respect copyright.PENANATJRMwuKpn2
Haryadi : "Ya, sudah saya tunggu ya Pak,..selamat siang"
12142Please respect copyright.PENANA0RKLKunWgk
Kapolres kemudian menutup telepon.
12142Please respect copyright.PENANANxhfJMv8sn
Darso juga menutup telepon.
12142Please respect copyright.PENANAcok6uYeqoH
Kemudian Ia membayar kopi yang baru diminumnya.
12142Please respect copyright.PENANApbk39kbRMX
Parjo : "Buru buru amat sih Pak Darso,"
12142Please respect copyright.PENANAgjYsLn1Ou6
Darso : "Iya nih, ada urusan dengan Pak Kapolres...udah dulu ya Jo”
12142Please respect copyright.PENANAELc1GDoyST
Darso meninggalkan warung.
12142Please respect copyright.PENANArXKDBA4WP3
Motor Darso melaju di jalanan dengan kecepatan sedang, setengah jam kemudian sampailah Darso di Mapolres dan ia langsung menuju ke dalam ruangan Kapolres.
12142Please respect copyright.PENANA9DF8PkXR5p
Tok,tok,tok
12142Please respect copyright.PENANAHPLakLhWbW
Haryadi : "Silahkan masuk Pak"
12142Please respect copyright.PENANANtH1waIIEY
Darso masuk memberikan salam dan duduk dikursi berhadapan dengan Kapolres.
12142Please respect copyright.PENANAtDRHNCLRXi
Darso : "Ada apa ini Pak kok kayaknya ada urusan penting?"
12142Please respect copyright.PENANAEGfrFnwJkH
Haryadi : "Begini Pak Darso,tadi saya dapat telepon dari Polda"
12142Please respect copyright.PENANAi6DWHbQ726
Haryadi : "Bahwa ternyata ada kesalahan prosedur dalam menangkap Ustadz Afandi kemarin"
12142Please respect copyright.PENANAFw6VsGg2Da
Darso : "Maksudnya gimana Pak,..Saya belum mengerti?"
12142Please respect copyright.PENANAAb2jB8lIGE
Haryadi : "Begini Pak Darso, kami akui ada kesalahan informasi dari inteligen kami"
12142Please respect copyright.PENANA6WZOgfj1ER
Haryadi : "Bahwa Ustadz Afandi yang kemarin kami tangkap bukanlah terorisnya,"
12142Please respect copyright.PENANAad8XzCkLU9
Haryadi : "Ternyata ada Ustadz Afandi lain di wilayah Polres ini"
12142Please respect copyright.PENANAhf7cqd85eo
Haryadi : "Dan untuk itu saya minta bantuan Pak Darso"
12142Please respect copyright.PENANAUkNayo8FNr
Haryadi : "Untuk menyelamatkan reputasi kami"
12142Please respect copyright.PENANAqILUjrQRZr
Darso : "Apa yang bisa saya lakukan dalam hal ini Pak Kapolres?"
12142Please respect copyright.PENANA9WLjvdw3GZ
Haryadi : "Kita bebaskan Ustadz Afandi dengan alasan Pak Darso sebagai Penjamin"
12142Please respect copyright.PENANAnbwn80DcTN
Mendengar pernyataan Kapolres, hati Darso bertambah senang, peluang dirinya untuk bisa meniduri Ustadzah Anna semakin besar, tapi itu semua tergantung juga dari usahanya membujuk wanita itu.
12142Please respect copyright.PENANA6FXfuYptUv
Darso : "Oke,..Saya menerimanya Pak, saya mau jadi penjamin bagi Ustadz Afandi"
12142Please respect copyright.PENANAquo3urv4i5
Haryadi : "Baik, ini akan kita proses"
12142Please respect copyright.PENANALgb2f4pEjw
Haryadi : "Kemungkinan dua hari kedepan bisa kami lepaskan"
12142Please respect copyright.PENANArjbKlgRk3f
Darso : "Oke,...kalau begitu saya pamit dulu Pak."
12142Please respect copyright.PENANAzXhSMeI2pL
Dengan penuh suka cita Darso pulang kerumahnya untuk berisitirahat, sudah terbayang dalam angan angannya bisa meniduri Ustadzah Anna.
ns 15.158.61.16da2