Grup Line:730Please respect copyright.PENANAMkegXt530B
730Please respect copyright.PENANAkg5FEeIRse
Trea, Noel730Please respect copyright.PENANAsGBHEmoCo2
Guys, hari ini aku tidak bekerja. Setelah kejadian kemarin dokter memberiku waktu istirahat sehari lagi. Aku sudah mengirimkan surat keterangan dokter pagi tadi. Semangat untuk kalian🤗730Please respect copyright.PENANAcPYytFJgtj
Ting Tong Ting Tong730Please respect copyright.PENANAF01mDIKFY0
"Ya tunggu sebentar. Siapa yang datang sepagi ini?"730Please respect copyright.PENANAeLJJr9MhC5
"Tunggu! Kenapa Jed ada disini? Sepagi ini?"730Please respect copyright.PENANAh1muSbpWln
"Halo.. Selamat pagi." sapanya penuh percaya diri. Ini raut wajah yang berbeda dari kemarin. Tampaknya dia sangat ceria hari ini.730Please respect copyright.PENANAECFLKIs6Zh
"Selamat pagi, Jed. Ada apa?" aku masih kebingungan melihat raut wajah yang begitu cerah. Dia tampan. Oh bukan. Sangat tampan.730Please respect copyright.PENANAs4STR7ictW
"Oh.. Aku menggantikan anak buahku membawakan roti untukmu. Seperti yang aku katakan kemarin. Ini pesananmu.." jawabnya menyerahkan kantung kertas pembungkus roti. Belum pernah ada pria yang membawakan aku makanan seperti ini ke apartemen. Tidak Venon sekalipun.730Please respect copyright.PENANA0YnVPiUOjD
"Oi.. Terima kasih, Jed. Silahkan masuk kalau begitu. Aku buatkan teh hangat.." aku mempersilahkan Jed duduk dan menawarinya teh hangat.730Please respect copyright.PENANAUJJD7yUJ99
"Oh.. Bolehkan aku yang membuatkannya untukmu?" selanya tiba-tiba, sambil berjalan kearahku.730Please respect copyright.PENANAWvC4I5nXcJ
"Ehm, kemarin kamu sudah membuatkanku tapi sekarang.." aku berusaha menghalangi jalannya. Ini membuatku gugup. Aroma wangi parfumnya sangat menawan. Perempuan mana yang akan menolak pria sepertinya.730Please respect copyright.PENANA7VuLhTNrOl
"Setiap aku kemari, aku yang akan membuatkanmu teh hangat. Aku tidak tahu kenapa aku senang membuatkanmu teh. Seandainya aku bisa setiap hari datang kemari dan bukan hanya teh hangat, segala makanan dan minuman akan aku buatkan untukmu Hane. Ah, bagaimana? Tidak keberatan? Atau anggap saja ini caramu mengembalikan semua uang rumah sakit kemarin." katanya bersemangat sambil sibuk mencari perlengkapan membuat teh yang pastinya sangat nikmat.730Please respect copyright.PENANAP36wy02aKm
"Haha.. Baiklah kalau begitu. Terima kasih. Aku akan menunggu di ruang tamu." aku hanya melempar senyum padanya. Aku tidak sanggup melihatnya terlalu lama. Itu akan membuatku berpikiran yang bukan-bukan. Aku berjalan menuju ruang tamu dan menata beberapa roti yang tadi dibawakannya. Lezat sekali.730Please respect copyright.PENANAVktIKmIbGA
"Sebaiknya aku membersihkan diri dulu sebelum aku menikmati sarapanku pagi ini, apalagi ditemani pria tampan sepertinya."730Please respect copyright.PENANAsy5N63JUtQ
..730Please respect copyright.PENANAn9sFVRu7Mz
"Ah.. Kemana Hane? Mungkin dia dikamarnya. Baiklah... Mari kita nikmati sarapan pagi ini dengan perempuan cantik. Hah! Kakak benar, selama kita yakin dan terus mencoba pasti akan ada hasilnya. Walaupun nanti dia menolakku untuk berteman lagi tidak masalah bagiku. Aku senang seperti ini sekarang."730Please respect copyright.PENANAOzlbmg9AJ5
"Ah, sudah siap.. Maafkan aku terlalu lama di dalam." aku berjalan dengan percaya diri. Segar sekali rasanya pagi ini. Aku sedikit merias wajahku agar tetap terlihat cerah. 730Please respect copyright.PENANAL1C8F0eS59
"Oh.. Ti.. Apa ini? Dia cantik sekali. Ya, dia adalah perempuan yang ada di dalam mimpiku itu. Dia terlihat sangat cantik dengan rambut digerai." Jed menatapku tanpa berkedip.730Please respect copyright.PENANAjf7mOVAQzn
"Jed.. Jed.. Ada apa? Jangan melihatku seperti melihat hantu.." kataku melambaikan tangan di depan wajahnya. Apa dia terkesima dengan penampilanku sekarang.730Please respect copyright.PENANANYSY2dp7Ks
"Oh.. Tidak apa. Ehm.. Aku hanya sedikit bingung melihat kamu berdandan seperti ini. Sangat berbeda dari kemarin dan tadi. Kamu sangat cantik. Ayo makan sarapannya.." katanya menyodorkan secangkir teh dan roti.730Please respect copyright.PENANA7JXZjSDzO8
"Haha.. Setiap pagi aku punya kebiasaan sedikit merias wajahku, apalagi aku harus bekerja, aku harus terlihat segar." jawabku sambil membuka satu bungkus roti keju kesukaanku.730Please respect copyright.PENANAlnpgJgzwYh
"Benar juga. Oh ya, dimana tempat kerjamu?" tanyanya sambil memakan roti selai yang dia bawakan tadi.730Please respect copyright.PENANAiY4Y3cmwOT
"Aku bekerja di bagian penerjemah, itu bukan hal sulit tapi, kadang aku harus lembur untuk menyelesaikan deadline kantor. Bagaimana denganmu, apa kerjaanmu hanya di toko roti?" tanyaku sedikit santai sekarang. Sesekali aku hanya meliriknya.730Please respect copyright.PENANAil3nyRiBvm
"Oh itu pasti sangat melelahkan. Iya aku hanya di toko roti, kakakku tidak mengijinkan aku bekerja di kantor. Kadang aku merasa bosan, tapi setelah bertemu denganmu rasa bosan itu hilang." jawabnya menatapku. Ini bukan hal yang mudah untukku untuk menatapnya balik.730Please respect copyright.PENANAHFcg2NQ90C
..730Please respect copyright.PENANANLY1I720u2
Ting Tong Ting Tong730Please respect copyright.PENANAEcJ9QJCm0t
"Tunggu sebentar. Aku akan melihat siapa di luar."730Please respect copyright.PENANAnQbzdmf3Ut
"Baiklah.. Silahkan.."730Please respect copyright.PENANA1GH4yOShzz
"Dia benar-benar perempuan yang lembut, pekerja keras tapi tampaknya memang kesepian. Apa karena dia tidak bersama keluarganya? Atau tidak punya banyak teman sepertiku? Tapi, bukan itu yang terpenting sekarang. Aku harus menjaganya mulai sekarang."730Please respect copyright.PENANAcL90OC2Kdm
..730Please respect copyright.PENANA3kirZL7SPM
"Sial. Kenapa pria ini ada disini? Apa yang dia inginkan lagi? Tidak cukupkah penolakanku beberapa hari lalu? Dasar pria tak tahu diri."730Please respect copyright.PENANAVn0FNE7Pfb
Ting Tong Ting Tong730Please respect copyright.PENANAwXANURwVDz
730Please respect copyright.PENANAkIYcW8fDmE
Ting Tong Ting Tong730Please respect copyright.PENANAX1pqSCD8Kv
"Hah, ada apa Han? Kenapa tidak dibuka?"730Please respect copyright.PENANA0i6gtT99Qt
"Aku.. Aku tidak bisa membukanya."730Please respect copyright.PENANAr2NzCsWxIQ
"Biar aku saja!"730Please respect copyright.PENANAgXZxYOz1dr
"Jangan!"730Please respect copyright.PENANASTU0PiFa7J
..730Please respect copyright.PENANAdJOEbI4dj4
"HAH! SIAPA KAMU? KENAPA ADA DI DALAM BERSAMA HANE?" -Venon730Please respect copyright.PENANAv68RKr6MfR
"Aku kekasihnya. Ada perlu apa datang kemari?" -Jed730Please respect copyright.PENANASYfX0jrZSC
"Apa? Dia bilang apa barusan? Tidak mungkin. Oh.." -Hane730Please respect copyright.PENANAfPLOF4jA5J
"Aku.. Aku ingin mampir. Hane, benarkah dia kekasihmu? Karena pria ini kamu menolakku?" -Venon730Please respect copyright.PENANACki5KlQIRi
"Brengsek! Bisakah pria ini tidak banyak bicara? Jika saja Jed tidak disini, aku akan memukulnya. Tidak! Menendangnya bila perlu." -Hane730Please respect copyright.PENANAvD2sdcw8DP
"Jawablah Han, tidak apa. Biarkan dia tahu, agar dia berhenti mengganggumu." -Jed730Please respect copyright.PENANATc5mmLtkkm
"Aku bertanya padamu. JAWABLAH.." -Venon730Please respect copyright.PENANApV2YCAp7NA
"HEI! MANIAK! JANGAN BERTERIAK PADA PEREMPUAN. Atau aku akan menghajarmu disini." -Jed730Please respect copyright.PENANAaqQ3nGgAE3
"Tidak ada yang perlu aku jawab. Aku menolakmu karena aku tahu aku hanya akan menjadi bunga pelengkap ruanganmu." -Hane730Please respect copyright.PENANAnmV00UiUmw
"Apa?" -Venon730Please respect copyright.PENANAxoUMwJzLHx
"Sudahlah. Aku tidak ingin memperpanjang ini. Pergilah. Aku akan menemani Jed." -Hane730Please respect copyright.PENANA9Z4cMb3qsJ
"Pergilah atau penghuni disini akan melaporkanmu." -Jed730Please respect copyright.PENANAqQLg5GHYvk
..730Please respect copyright.PENANAztAtrt2MqA
"Oh tidak! Apa yang baru saja aku katakan? Oh. Aku akan menemani Jed. Oh. Bagaimana ini? Apa yang dia pikirkan tentangku sekarang."730Please respect copyright.PENANAkOdComcPrb
"Apa kamu baik-baik saja, Han? Apa aku keterlaluan tadi?" tanyanya sedikit pelan.730Please respect copyright.PENANARXWhhQcUvq
"Tidak. Terima kasih. Sikapmu luar biasa. Aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan jika kamu tidak ada." kataku tersenyum padanya. Ini sedikit membuatku lega. Pria itu tidak akan terlalu sering kemari berkat Jed. Aku harap bagitu.730Please respect copyright.PENANAkD59aNPTVC
"Apa dia sering mengganggumu?" tanyanya masih menatapku.730Please respect copyright.PENANAJpcnz3fvU2
"Ya. Bahkan dia sering menungguku di bawah. Aku tidak tahu sudah berapa kali aku menolaknya. Tapi dia tidak berhenti juga." kataku sambil memakan sisa roti tadi. Seandainya tidak ada Jed, mungkin roti ini akan aku buang.730Please respect copyright.PENANA2btuR5iioS
"Baiklah. Lupakan dulu dia. Ayo kita lanjutkan sarapannya. Lalu aku akan mengajakmu ke suatu tempat untuk mengembalikan moodmu seperti sebelum kejadian ini." katanya sambil memakan roti selai yang lezat.730Please respect copyright.PENANAInVm2Cskx5
..
"Apa aku harus mengganti pakaianku?" kataku menunjuk setelan yang aku gunakan sekarang.
"Tidak, begini saja. Gunakan saja jaketmu karena diluar sangat dingin. Begini saja sudah cantik, sebaiknya jangan menambah daya pikatmu pada pria lainnya. Cepatlah.." jawab Jed sambil menunjuk arah kamarku. Dia tersenyum sangat manis padaku.
"Ayo.. Aku sudah siap.." kataku masih merapikan jaket bulu yang aku kenakan sekarang.
"Tidak.. Aku tidak bisa menahan diri lagi jika begini terus. Aku akan semakin frustasi dengan keadaan ini. Aku hampir tidak bisa membedakan alam mimpi dan kenyataan."
"Jed, ayo kita pergi.." aku sedikit berteriak padanya. Tampaknya dia agak terpesona dengan penampilanku.
"Ya. Ayo." jawabnya singkat masih memandangku. Aku rasa dia sudah terbiasa menatap perempuan. Tidak ada rasa gugup sama sekali. Apakah memang seperti itu para kaum pria?
..
"Masuklah. Kita akan mampir ke toko sebentar ya.." katanya sambil membukakan aku pintu mobil.
"Ya, tidak masalah. Silahkan saja.." jawabku sambil tersenyum sekilas kearahnya.
"Pasang sabuk pengamannya.." ucapnha selalu mengingatkan hal-hal yang memang sudah biasa aku lakukan. Ini sedikit menyenangkan bagiku.
..
"Aku turun sebentar ya.."
"Baiklah.. Aku akan menunggu.."
Tring
"Selamat Datang! Selamat Siang Tuan Muda!"
"Selamat Siang! Hari ini aku titipkan toko padamu. Bawakan kuncinya pada kakakku setelah jam tutup nanti."
"Baik Tuan Muda. Akan saya lakukan."
"Oke. Terima kasih."
"Hati-hati dijalan Tuan Mu... Da..."
..
"Maaf membuatmu menunggu. Ayo kita pergi sekarang."
"Tidak apa. Kemana kamu akan mengajakku?"
"Twin Tower!"
"Haha.. Benarkah? Aku sempat punya rencana kesana, tapi karena aku terlalu sibuk, aku selalu membatalkannya."
"Iya. Aku akan mengajakmu kesana. Berterima kasihlah pada keadaan. Jika saja saat itu kamu tidak pingsan dijalan dan bukan aku yang menyelamatkanmu mungkin kamu belum kesana juga sekarang."
"Benar. Seandainya waktu itu bukan kamu. Entah apa yang terjadi padaku."
"Sudah. Tidak usah dilanjutkan. Inilah kehidupan. Kita tidak akan tau apa yang akan terjadi sedetik setelah ini."
"Kenapa aku dipertemukan dengan orang baik sepertinya? Sejak pertama kali aku mengenal pria mereka selalu ingin menjadikanku bonekanya saja. Mereka hanya melihat wajahku. Tapi mereka tidak pernah mengerti perasaanku. Mereka hanya ingin bersenang-senang tanpa bertanya apa yang sedang aku pikirkan. Kadang aku merasa hidupku tidak adil. Tapi sebagian orang mengatakan aku beruntung memiliki wajah cantik, sikap lembut dan pasti banyak pria yang mendambakanku. Kenyataannya tidak begitu."
..
"Ayo turun. Ini masih pagi, kita akan menjadi pengunjung pertama yang datang. Menyenangkan bukan? Kita tidak perlu mengeluh karena ramai." kata Jed menarik tanganku. Dia sedikit berlari dan sesekali memandangku penuh kehangatan.
"Pelan-pelan Jed.." kataku sedikit tertawa. Aku rasakan seluruh tubuhku menjadi ringan.
"Tuan Muda. Silahkan." kata penjaga gedung itu ramah.
"Baik, Pak. Terima kasih." jawab Jed singkat.
"Kita masuk tanpa tiket?" tanyaku sedikit heran.
"Karena kita pengunjung pertama." jawabnya pelan.
..
"Wah! Ini sangat indah. Jed, lihat disana, itu kantorku." kataku menunjuk gedung tinggi sebelah timur dengan suara tinggi. Aku tahu sekarang aku bisa berteriak sesuka hatiku.
"Lihat itu, bukankah itu apartemenmu Han?" tanyanya menunjuk ke arah barat sambil tersenyum kearahku.
"Benar. Itu dia gedungnya. Ma, seandainya aku bisa mengajakmu kesini, aku ingin memperlihatkan dunia itu sangat indah untuk kita takuti." kataku pelan. Aku menatap semua hamparan gedung di depanku sambil membayangkan mama berada disisiku sekarang.
"Hane, ada apa? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya Jed pelan berusaha menatap wajahku dari samping.
"Tidak.." aku berjalan memalingkan wajahku. Aku tidak ingin menangis mengingat mama yang jauh dariku.
Ssssssssttttttt....
"Menangislah! Aku akan meminjamkan pelukanku saat ini!" Jed menarik lenganku dan memelukku. Aku bisa merasakan jantungnya berdegup kencang. Aku berusaha menahan air mataku agar tidak terlalu banyak keluar.
"Terima kasih Jed. Terima kasih untuk kali ini. Seandainya kita bertemu lebih awal, mungkin aku tidak akan merasakan begitu frustasi dengan semua masalah yang menimpaku. Jed, bisakah memelukku lebih kencang? Disini sangat dingin." ucapku pelan dan menutup mataku sebentar. Aku ingin merasakan kehangatan yang pernah aku rasakan dulu. Bersama keluargaku.
"Maafkan aku jika aku lancang. Aku tidak bermaksud apapun terhadapmu. Aku merasa kita ditakdirkan untuk bertemu saat itu. Aku ingin kamu merasa nyaman denganku, Han." ucapnya sambil memelukku lebih kencang dari yang aku minta. Rasanya kekosongan hatiku sudah terisi penuh saat ini.
..
"Aku akan mengajakmu ke cafe yang sering aku kunjungi. Ayo.."
"Baiklah. Terserah padamu saja.."
"Udaranya akan semakin dingin jika sore tiba, sebaiknya sebelum sore kita sudah kembali ke apartemen."
"Haha.. Sebenarnya aku suka saat musim dingin tiba. Aku bisa berlama-lama di dalam kantor dan menyelesaikan pekerjaanku yang menumpuk."
"Benarkah? Oh ya, bagaimana kalau sekarang aku yang akan mengantar dan menjemputmu saat bekerja?"
"Tidak usah. Itu akan sangat merepotkan. Apalagi jika kamu harus mengurus toko. Itu pasti menyita waktu banyak. Aku biasa naik bus dari halte dan jika ada teman yang kebetulan membawa mobil aku akan ikut dengannya pulang."
"Teman? Tidakkah kamu punya pacar?"
"Haha.. Saat ini tidak. Oh, bahkan sudah lama sejak kejadian bersama Venon. Aku melupakan semuanya. Aku hanya bekerja dan bekerja. Aku tidak mempercayai beberapa pria yang mencoba mendekatiku. Mereka mungkin hanya akan mempermainkan perasaanku."
"Oh.. Apa aku juga begitu dipikiranmu?"
"Aku tidak tahu tentangmu. Tapi, aku merasa kamu tidak akan menyakitiku. Aku merasa takdir mempertemukan kita. Entah kenapa kali ini aku percaya pada pria sepertimu. Aku tidak bisa berbohong untuk tidak menyukaimu."
"Han.. Apa yang kamu pikirkan?"
"Oh.. Tidak. Aku percaya padamu."
"Apa? Wah, ini awal yang baik untukku. Terima kasih sudah mempercayaiku."
..
"Silahkan. Mau pesan apa Tuan, Nona?"
"Saya pesan green tea coffe saja. Han, kamu mau pesan apa?"
"Aku mau teh hangat saja. Terima kasih."
"Baik. Mohon menunggu sebentar. Terima kasih."
"Han, apa perasaanmu lebih baik?"
"Iya, ini membuatku sedikit lebih baik, Jed. Aku rasa aku memang butuh istirahat dan penyegaran pikiran."
"Haha.. Kenapa kamu tidak melakukannya sendiri?"
"Aku terlalu berpikir tentang deadline pekerjaan, aku sampai lupa diri akan kebutuhan pikiranku sendiri."
"Oke.. Setiap ada kesempatan ikutlah denganku untuk liburan. Bagaimana? Aku juga berpikir lebih enak kalau liburan ada yang menemani."
"Haha.. Baiklah itu bukan ide yang buruk. Aku sangat senang dengan tawaranmu. Ini membuatku merasa sangat baik untuk kedepannya."
ns 15.158.61.20da2