"Ayo kita foto cincinnya!" Jed menarik jariku perlahan sambil tersenyum kearahku. Matanya yang indah semakin indah malam ini. Dia tampak sangat bahagia.671Please respect copyright.PENANAolMaCP2jjF
"Ya." jawabku pelan membalas senyumnya. Aku benar-benar tidak mau bangun dari mimpi ini. Selamanya.671Please respect copyright.PENANApqvMrnc19r
"Han, kemarilah." Jed menatapku dengan tatapannya yang lembut. 671Please respect copyright.PENANABFN1wlPUK3
"Ada apa?" sahutku mendekatinya.671Please respect copyright.PENANATDybch6u8m
"Bisakah aku menginap disini malam ini? Aku benar-benar lelah....." Jed memasang wajah kelelahan. Aku hanya tersenyum melihatnya. Kami memang belum lama saling mengenal tapi Jed dan aku bisa saling mengerti satu dengan lain.671Please respect copyright.PENANAKiJ3v5sUYy
"Baiklah... Tapi, apakah besok kamu tidak membuka toko?" aku menatap wajah tampannya.671Please respect copyright.PENANARKkebRXydf
"Maukah membuka toko bersamaku?" Jed memelukku sambil tertawa lega.671Please respect copyright.PENANAEL7dbwqS5R
"Bersamaku? Benarkah?" aku merasa bersemangat kali ini. Ini membuatku senang. Saat orang yang kita cintai mengajak kita pergi bersama.671Please respect copyright.PENANAb8hQTs76j4
"Benar. Aku ingin kita pergi bersama setiap hari." Jed menatapku dan membelai rambutku pelan.671Please respect copyright.PENANAFq41XGvfvA
..671Please respect copyright.PENANA7OYFoONZ4t
"Jed. Apakah ada perempuan lain yang mengejarmu lagi?" -Hane671Please respect copyright.PENANA4xzMydNE5z
"Ada..... Pakailah selimutmu. Udaranya akan semakin dingin nanti. Apa kamar ini punya penghangat?" -Jed671Please respect copyright.PENANALD85hEE2O1
"Benarkah? Berapa banyak?" -Hane671Please respect copyright.PENANApE1vBQzlwD
"Beritahu aku dimana tombol penghangatnya. Aku tidak suka kalau terlalu dingin!" -Jed671Please respect copyright.PENANA3hWpeLcdoF
"JED! Bisakah kamu menjawab pertanyaanku juga? Hah... Biar aku yang menghidupkan penghangatnya." -Hane671Please respect copyright.PENANA1I5zdn9Qzq
"Baiklah... Ada beberapa perempuan yang mengejarku. Tapi, aku selalu menolak mereka." -Jed671Please respect copyright.PENANAxNnSr0jCYd
"APA? KENAPA?" -Hane671Please respect copyright.PENANAjDbtfIGq8O
"Tenanglah. Kemarilah. Aku akan menjawab pertanyaanmu pelan-pelan. Kemarilah....." -Jed671Please respect copyright.PENANAK58TiidQMA
"Uh....." -Hane671Please respect copyright.PENANAN3UicDwnea
"Mendekatlah. Biarkan aku memelukmu malam ini. Aku menolak mereka, karena aku tidak merasakan apa yang aku rasakan saat bertemu denganmu. Aku tahu mereka mengejarku hanya karena aku tampan atau sukses. Jadi mereka bisa menikmatinya tanpa bekerja keras." -Jed671Please respect copyright.PENANAzNmespGQWp
"Benar. Apakah ini yang namanya keberuntungan? Aku dipertemukan dengan pria tampan dan sukses sepertimu saat aku benar-benar sudah putus asa menjalani hidupku....." -Hane671Please respect copyright.PENANAZXaBhr5tAa
"Bukan. Ini adalah takdir yang mengikat kita. Bagaimanapun kita pasti akan bertemu jika kita memang memiliki takdir itu. Aku percaya ini bukan kebetulan atau keberuntungan. Mungkin ada sesuatu dibalik pertemuan kita yang kita tidak tahu." -Jed671Please respect copyright.PENANA1xpMRU4ccJ
"Yang aku tahu sekarang adalah aku bahagia bisa mendapatkan takdir itu Jed. Bersamamu....." -Hane671Please respect copyright.PENANAq7lrAijwvC
"Aku juga..... Aku ingin takdir yang baik memihak pada kita selamanya." -Jed671Please respect copyright.PENANAXarFU4xcOx
..671Please respect copyright.PENANAYMFzKmIgAH
"Agh! Arrrgh! Masih pagi ternyata..... Bau enak apa ini?" -Hane671Please respect copyright.PENANA6HZfnsjf3E
"Selamat Pagi!" Jed berseru sedikit keras dari arah dapur, membuat mataku langsung terbuka lebar.671Please respect copyright.PENANACliJrvYHS4
"Oi.." aku lupa jika semalam Jed menginap disini. Aku hampir saja melupakannya.671Please respect copyright.PENANAQ96EBUzIli
"Cucilah mukamu dulu. Aku akan menyiapkan sarapan untuk kita.. Cepatlah..." suara Jed lembut menyuruhku ke kamar mandi. Dia terlihat sibuk dengan peralatan dapurku. Aku hanya bisa tersenyum melihatnya seperti itu.671Please respect copyright.PENANA5acw2ddtJi
"Dasar pria! Kamu akan menjadi idaman banyak perempuan jika mereka tahu kamu seperti ini, Jed. Haha..... Aku suka memperhatikanmu seperti ini tanpa harus menatap matamu. Aku harus lebih menguatkan diriku lagi sekarang." -Hane671Please respect copyright.PENANACbwzIDYNQ6
..671Please respect copyright.PENANAUqCGhIO1TW
Ruang Hipnoterapi671Please respect copyright.PENANAWUrrAhEB97
"Apa masalahmu, Hane? Apa terjadi masalah yang sulit sampai menemuiku disini?" -Dokter671Please respect copyright.PENANAxSgRBbHIjj
"Akhir-akhir ini saya bermimpi aneh, Dok. Saya lelah jika harus terbangun karena mimpi itu....." -Hane671Please respect copyright.PENANA8CWu3lG769
"Kemarilah. Silahkan duduk. Ceritakan perlahan padaku. Darimana awal mimpimu?" -Dokter671Please respect copyright.PENANAoA350IsVh9
"Aku melihat diriku sendiri. Berdiri disebuah ujung tebing." -Hane671Please respect copyright.PENANAHtnx1PVnQC
"Lalu apa yang kamu lakukan disana?" -Dokter671Please respect copyright.PENANA80vGLZPLiL
"Aku hanya berdiri. Melihat laut yang sangat luas." -Hane671Please respect copyright.PENANAQGLEvd9ec3
"Apa yang kamu pikirkan saat itu?" -Dokter671Please respect copyright.PENANAzZnJMzpZdw
"Aku tidak tahu. Tapi aku merasa kesepian. Tidak ada orang disekitarku. Tidak satupun yang datang padaku. Aku merasa sudah lama berada disana." -Dokter671Please respect copyright.PENANAApbZheQaJs
"Apakah kamu ingin melihat mimpimu lagi?" -Dokter671Please respect copyright.PENANAXBfM7iY6Zk
"Bisakah?" -Hane.671Please respect copyright.PENANAILR7IaGMs5
"Kenapa tidak. Siapkan dirimu kalau begitu. Ikuti aku.." -Dokter671Please respect copyright.PENANA4LorAIVpOT
"Aku sudah siap?" -Hane671Please respect copyright.PENANAK8Xx6Bpoih
"Dengarkan aku. Aku akan menghitung mundur. Pejamkan mataku. 3, 2, 1!" -Dokter671Please respect copyright.PENANAuhZdES22eW
..671Please respect copyright.PENANAVgjhmtFnuv
"Itu dia.. Jangan dekati gadis itu. Dia akan membawa sial untuk kita." -Penduduk lain671Please respect copyright.PENANAwAXyvXDLak
"Benar. Dia terlalu cantik, sedangkan orang-orang disini tidak ada yang sepertinya. Apakah dia benar dari sini? Atau jangan-jangan dia datang dari tempat lain..." -Penduduk lain671Please respect copyright.PENANAf6cnR12NaR
"Iya benar juga.. Disini tidak ada gadis secantik dia. Dia tidak punya ibu. Ayahnya juga suka bermain perempuan. Apakah dia anak kandung ayahnya? Apakah anak sahnya?" -Penduduk lain671Please respect copyright.PENANAHRtYp1HcOG
"Kenapa mereka begitu padaku? Apa salahku dengan wajah seperti ini? Apa salahku terlahir dengan kesempurnaan ini? Tidakkah mereka berpikir jika saja anak mereka berada diposisiku mereka anak terluka? IBU! IBU! IBU DIMANA DIRIMU? AKU LELAH. AKU LELAH DENGAN KESEMPURNAAN INI......." -Hane671Please respect copyright.PENANAkCiSzCYHp7
"TUNGGU!!! APA YANG KALIAN LAKUKAN PADANYA, HAH!!! KALIAN PIKIR SIKAP KALIAN LAYAK DISEBUT MANUSIA? MANUSIA BIADAB KALIAN SEMUA. PERGILAH KALIAN ATAU....." -Pria bertopi671Please respect copyright.PENANAqFeZe5rAyb
"Atau apa? Apa yang akan kamu lakukan pada kami? Siapa kamu?" -Penduduk lain671Please respect copyright.PENANAyLneGNiBgP
"AKU AKAN MEMBUAT KALIAN LEBIH BURUK DARI SEKARANG." - Pria bertopi671Please respect copyright.PENANAS2vNrDswz1
"HAH!!" -Semua penduduk671Please respect copyright.PENANABYEy0N0GZ3
"Kamu tidak apa-apa? Jangan disini. Kamu bisa jatuh dari tebing ini." -Pria bertopi671Please respect copyright.PENANAP5uI86XwQb
"Siapa kamu? Aku lelah!" -Hane671Please respect copyright.PENANAJ2haQjMuD5
"Aku akan menyelamatkanmu disemua kehidupanmu." -Pria bertopi671Please respect copyright.PENANAdtE7DAP5pC
..671Please respect copyright.PENANAGGoIoEa2Dy
"HAH!" -Hane671Please respect copyright.PENANAbDFnYUc9uF
"Kamu tidak apa-apa, Han?" -Dokter671Please respect copyright.PENANAOZ5d3eN1DB
"Aku ingat sekarang..." -Hane671Please respect copyright.PENANAKsOSR8z1rL
"Minumlah dulu. Apa yang terjadi?" -Dokter671Please respect copyright.PENANAofrCkLRbgb
"Dok, ada seorang pria yang datang padaku. Hanya dia yang melihatku. Dia berbicara padaku." -Hane671Please respect copyright.PENANA6eTLGtwoW5
"Apa katanya?" -Dokter671Please respect copyright.PENANAOOmM4lJsnv
"Aku akan menyelamatkanmu disemua kehidupanmu." -Hane671Please respect copyright.PENANAv3RTxn6RNj
"Baiklah. Hane, kamu sudah sering menceritakan mimpimu. Apakah kamu percaya takdir? Karma? Dan reinkarnasi?" -Dokter671Please respect copyright.PENANA22qM0aW4yq
"Takdir? Karma? Reinkarnasi?" -Hane671Please respect copyright.PENANAaCWuv11l3m
"Benar. Mungkin ini adalah takdir yang harus kamu jalani lagi dikehidupan ini, menjalani karma yang belum tuntas saat dikehidupanmu yang lalu. Untuk itu kamu dilahirkan kembali untuk menyelesaikannya. Apakah kamu merasa bertemu atau berteman seperti pria itu disini? Yang berbuat baik padamu, menolongmu, menemuimu atau membuatmu tersenyum?" -Dokter671Please respect copyright.PENANAlR0nrrI6Lx
"Apa? Benar..... Dia..... Dia ada disini." -Hane671Please respect copyright.PENANASi3pnc5pjf
..671Please respect copyright.PENANA3EjNQbAQNK
"Tunggu!! Aku ingat sekarang! Dia ada disisiku. Pria itu ada disisiku? Benarkah dia?" -Hane671Please respect copyright.PENANAo20csqHsiQ
"Hane.." suara Jed membuyarkan lamunanku.671Please respect copyright.PENANAlnGzKaX7gT
"JED!" aku bergegas berlari kearah Jed. Aku memeluknya kencang. Memejamkan mataku membayangkan bahwa pria dalam mimpiku itu benar adalah Jed. Kami terlahir kembali dan bertemu lagi disini. Dengan suasana yang sedikit berbeda.671Please respect copyright.PENANAqB3YsMobfA
"Ada apa? Hane...... Ada apa?" aku merasakan Jed masih kaget karena aku mendadak memeluknya. Aku bisa mendengar detak jantungnya yang kencang.671Please respect copyright.PENANAj26ehmAUQ1
"....." aku melepaskan pelukanku perlahan, aku memberanikan menyentuh wajah Jed perlahan. Aku mulai mengatur nafasku. Ini pertama kalinya aku melakukannya pada seorang pria. Aku merasakan sesuatu yang tidak bisa aku ungkapkan.671Please respect copyright.PENANAQLb2fD8kKI
"Ada apa, Han?" Jed menatapku dengan tatapan sangat lembut.671Please respect copyright.PENANA6kgwfQhcZD
"Apakah benar kamu adalah pria yang ada dalam mimpiku? Apakah kita dipertemukan lagi di dunia ini?" mataku mulai basah.
..
"Ada apa, Han?" Jed menatapku sangat lembut. Dia menyentuh pundakku yang membuatku merasakan apa yang ada dalam mimpiku.
"Apakah benar kamu adalah pria yang ada dalam mimpiku? Apakah kita dipertemukan lagi di dunia ini?" mataku mulai basah. Perasaan bahagiaku tidak bisa aku bendung lagi. Apakah kami memang ditakdirkan bertemu atau ketidaksengajaan saja itu tidak berarti lagi bagiku.
"Apa? Hane, apakah kamu juga bermimpi sama denganku? Aku semakin yakin kamulah perempuan kesepian itu. Kamu selalu hadir dalam mimpiku setiap kali aku juga merasakan kesepian. Apakah ini takdir kita? Bertemu lagi di kehidupan ini?" tanya Jed kebingungan. Dia langsung memelukku kencang. Aku merasakan tubuhnya bergetar.
"Jed....." aku membenamkan wajahku dipelukannya.
"Jangan katakan apapun. Aku mohon jangan. Hane..... Aku sudah lama menunggumu. Sangat lama..... Apakah selama ini kamu kesepian? Hah... Apakah kamu sendirian disini? Apakah kamu tidak punya tempat berlindung? Apakah......" Jed semakin erat memelukku. Suaranya semakin bergetar dan mengecil. Beberapa kali dia mencium rambut panjangku.
"Jed cukup!" kataku sedikit berteriak. Aku berusaha menahan air mataku tapi gagal. Aku tidak bisa menahan apapun sekarang.
"Hane..... Aku tidak akan melepaskanmu kali ini. Biarkan aku melindungimu. Biarkan aku bersamamu. Biarkan aku menjagamu." Jed memandangku dengan mata yang sudah basah. Dia menangis.
"Apakah kita saling memimpikan? Apakah sudah lama? Berapa lama? Hah....." tanyaku terisak.
"Hane! Berjanjilah jangan menyerah.." Jed membelai rambutku.
..
"Hey, kemana kamu akan pergi? Apakah kamu punya rumah? Keluarga?" -Pria bertopi
"Tidak. Aku tidak punya siapapun. Aku hanya sendiri." -Hane
"Siapa namamu? Aku Jed." -Pria bertopi
"Hane. Kenapa kamu disini? Apa yang sedang kamu lakukan?" -Hane
"Nama yang indah. Aku tinggal dekat sini. Maaf sebelumnya, tapi aku memang sering melihatmu. Melihatmu..." -Pria bertopi
"Melihatku diancam?" -Hane
"Ikutlah denganku." -Pria bertopi
"Kemana?" -Hane
..
"Lihatlah.. Ini adalah pantai yang sangat aku suka. Setiap kali aku bosan aku pergi kesini. Aku meluapkan segalanya. Hanya aku yang tahu tempat ini. Dan sekarang aku memberitahumu. Berteriaklah. Tidak akan ada yang mendengarmu." -Jed
"Apa?" -Hane
"Lakukanlah.." -Jed
"IBU! AKU MERINDUKANMU. AKU SENDIRIAN DISINI. AKU LELAH UNTUK BERTAHAN. AKU LELAH MENGHADAPINYA SENDIRI. IBU! AKU MOHON KEMBALILAH UNTUKKU. TEMANI AKU SEBENTAR SAJA. AKU INGIN MERASAKAN TIDUR NYENYAK. MAKAN MAKANAN ENAK. MENARI BERSAMA. IBU! AKU SANGAT KEDINGINAN.." -Hane
"....." -Jed
"Ibuuuu..... Pulanglah... Temui aku sekali saja... Aku mohon..." -Hane
"HANE! Maafkan aku. Aku rasa kamu memang membutuhkannya. Menangislah. Aku pinjamkan pelukanku anggap saja ini tempat berlindungmu." -Jed
"....." -Hane
..
"Makanlah dulu.. Ayo kita buka toko setelah ini. Aku akan langsung mengantamu bekerja." -Jed
"Jed.. Jemputlah aku nanti siang. Kita makan siang bersama. Bagaimana?" -Hane
"A.. Apa? Benar?" -Jed
"Jangan terlambat atau aku akan pergi mencarimu.." -Hane
"Baiklah, baiklah.. Begitukah caramu memperlakukan tunanganmu?" -Jed
"Ya! Aku tidak akan membiarkan kamu membuang waktu untuk sesuatu yang lain." -Hane
"Oke.. Ayo kita turun. Ah... Harusnya bukan aku lagi yang mengurus ini.." -Jed
"Lalu siapa kalau bukan kamu?" -Hane
"Tentu saja tunanganku.." -Jed
"JED!" -Hane
"Haha... Baiklah, ayo kita buka dulu.. Aku akan mengajarimu menata meja.." -Jed
"Selamat Pagi, Tuan. Ah.. Nona..." -Karyawan
"Selamat Pagi. Kemarilah kalian. Aku akan memperkenalkan perempuan ini secara resmi. Ini Hane, panggil dia Nona Hane. Dia adalah..." -Jed
"Selamat Pagi, Jed.. A... Apa kabarmu? Si... Siapa perempuan ini?" -Sella
"....." -Hane
"Pagi sekali kamu datang. Ehm... Baiklah, panggil dia Nona Hane. Dia adalah tunanganku..." -Jed
"APA? JED.. APA YANG KAMU KATAKAN BARUSAN?" -Sella
"Baiklah. Aku rasa kalian cukup mengerti. Samakan sikap kalian padanya seperti bersikap padaku. Ingat, usir saja jika ada pelanggan yang membuat kegaduhan ditempatku, karena adalah tempat untuk bersantai." -Jed
"Baik Tuan, kami mengerti. Kami kerja dulu.." -Karyawan
..
"Ada apa Sell?" suara Jed tiba-tiba terdengar sinis. Jed menggenggam tanganku erat.
"....." aku hanya menatap kedua orang yang ada disebelahku dan di depanku tanpa bisa mengeluarkan satupun pertanyaan.
"A... Apa maksudmu dengan bertunangan Jed?" suaranya Sella tampak sedikit bergetar.
"Apakah aku harus menjelaskannya? Hane ini Sella. Dia adalah perempuan yang pantang menyerah mengejarku. Kakakku tahu tentang dia. Dan kakak menentangku berhubungan dengannya. Sella ini Hane. Hane adalah tunanganku. Kami sudah bertemu kedua pihak keluarga. Dan pertunangan ini sah." Jed menjelaskan dengan cepat tanpa memperhatikan suasana di dalam toko. Jed tampak sangat percaya diri.
"Apa? Benarkah? Lalu.. Bagaimana denganku Jed? Kenapa kamu sejahat ini padaku?" Sella berusaha menahan air matanya di depanku.
"Apakah aku jaha? Sejak dulu, kamu yang mengejarku. Aku selalu menjauh. Agar kamu tidak terluka. Apakah aku jahat? Aku tidak membalas cintamu karena aku mendengarkan kakakku. Apakah aku jahat? Aku sudah menemukan cintaku saat ini. Apakah aku jahat? Pikirkan saja masa depanmu. Jangan mengganggu kami, karena itu akan membuatmu semakin terluka. Ayo, Han aku akan mengantarmu sekarang." Jed menjawab pertanyaan Sella dengan tenang. Aku baru saja menemukan diri Jed yang sebenarnya. Jed menarikku keluar toko dan bergegas masuk ke mobil.
"....." aku masih tidak bisa berkata apapun. Aku merasakan Jed masih dengan kekesalannya. Sesekali aku hanya bisa melihatnya sekilas.
"Kita bicarakan ini nanti. Bekerjalah dan jangan memikirkan soal tadi, Han. Aku akan menjemputmu saat makan siang." Jed mengelus rambutku dengan lembut dan berusaha menenangkanku diperjalanan menuju kantor.
"Baiklah terima kasih, Jed. Aku turun dulu.." kataku setelah sampai di depan kantor.
"....." Jed tidak menjawabku dan masih diam menatap ke depan.
"Sayang.. Sampai jumpa nanti. Jangan bersikap berlebihan. Jangan melirik kearahnya. Jangan memikirkannya. Ada aku disini.." kataku lembut.
"Apa? Apa yang baru saja kamu katakan?" Jed menatap wajahku dengan wajah yang lebih baik.
"Aku mencintaimu! Berikan aku satu pelukan.." kataku mencoba menenangkannya dan sedikit menggodanya.
"Kemarilah. Aku juga mencintaimu. Percayalah padaku. Tolong jangan dengarkan orang lain selain aku dan kakak. Kamu mengerti?" Jed memelukku dan berbisik.
"Aku mengerti. Sampai jumpa.." aku melambaikan tangan dengan berat hati. Aku masih ingin bersamanya. Kami memang mempunyai pekerjaan yang berbeda. Jed lebih santai daripada aku. Tapi kami akan melewatkan waktu luang kami untuk bertemu satu sama lain.
..
Glow & Beauty Salon
"Selamat Datang. Silahkan. Ada yang bisa saya bantu?" -Resepsionis
"Dia adikku.." -Sarra Roum
"Terima kasih sambutannya. Itu baik sekali.." -Jed
"Masuklah Jed.." -Sarra Roum
"Ada apa kak? Sepertinya ini penting.." -Jed
"Sella!" -Sarra Roum
"Ck!! Dia lagi?" -Jed
"Ya. Tadi dia kemari, dia terlihat tidak terima jika adikku yang tampan telah bertunangan tapi tidak dengannya. Dia memutuskan menghentikan kerja sama denganku.." -Sarra
"BAGUS!" -Jed
ns 15.158.61.6da2