Tok tok tok688Please respect copyright.PENANAv0kLRHmQIn
"Siapa ya? Apa itu tagihan?"688Please respect copyright.PENANAgXhf4XdZTi
"Wa.... Wah! Lihat siapa yang datang ini? Ada apa mereka datang sepagi ini? Aku pikir mereka tidak akan pernah berkunjung kemari..."688Please respect copyright.PENANArnwOodPk9w
"Ya. Apa kalian butuh sesuatu?" -Hane688Please respect copyright.PENANAmeLCxNRs2v
"Oh.. Begitukah caramu menyambut tamu? Oh.. Lihat teman kita ini." -Trea688Please respect copyright.PENANAU7lSHMBbt8
"Noel. Apa kamu baru ingat punya teman disini?" -Hane688Please respect copyright.PENANApHiYnUtCcL
"A.. Apa? Jangan begitu padaku, Han. Kamu tahu tugasku hanya lembur saja. Aku tidak punya waktu banyak untuk berkunjung." -Noel688Please respect copyright.PENANApWGKF5ioAQ
"Hey, bawa kami masuk. Apa kami terlihat seperti penagih hutang?" -Trea688Please respect copyright.PENANAoLVgRvv9D7
"Oh... Aku sampai lupa. Masuklah. Kita libur hari ini. Apa yang akan kalian lakukan? Duduklah. Aku buatkan sesuatu yang bisa membunuh kalian berdua.." -Hane688Please respect copyright.PENANA1TXk1IDauP
"Jangan kejam pada kami. Kamu tidak akan menemukan teman seperti kami lagi di kota ini. Apartemen ini lumayan luas. Pasti mahal, ya kan?" -Trea688Please respect copyright.PENANAjHaipk2Z9M
"Ya perkirakan saja sendiri. Kebetulan aku tidak menyewanya. Jadi tidak biaya yang aku khawatirkan tiap bulannya." -Hane688Please respect copyright.PENANAQeAdCdh23g
"Benarkah? Wah... Apakah kamu mengumpulkan semua gajimu untuk membelinya? Atau..." -Noel688Please respect copyright.PENANA9uPEzD6hmj
"Ayahku yang membelikannya. Semasih aku kuliah aku sudah tinggal disini. Silahkan diminum.. Apakah kalian mau makan?" -Hane688Please respect copyright.PENANAHHKJ0IbOK7
"Oh ya? Aku baru tahu kamu lulusan disini. Tapi itu salahku tidak bertanya juga saat kita bertemu pertama kalinya dikantor. Nanti saja." -Trea688Please respect copyright.PENANA4snluseWpu
"Oh.. Tunggu disini. Aku akan membersihkan diriku. Silahkan nikmati semuanya. Anggap saja ini kebaikanku pada kalian." -Hane688Please respect copyright.PENANAwzS4gGc7bO
"Dasar. Perempuan macam apa dia.." -Trea688Please respect copyright.PENANAYjhgBMkKGW
..688Please respect copyright.PENANAcZ4PXb90xD
Ting Tong Ting Tong688Please respect copyright.PENANAfUFPanp6ZD
"Eh.. Siapa yang datang, Noel?" -Trea688Please respect copyright.PENANAcAXl5teVps
"Oh, mana aku tahu. Panggil saja Hane." -Noel688Please respect copyright.PENANAlE8dNyM9Sz
"Oh.. Aku tidak brani masuk sembarangan. Aku takut karena ini adalah tempat yang mewah." -Trea688Please respect copyright.PENANAXZY1nC1TH9
Ting Tong Ting Tong688Please respect copyright.PENANALWwa9kd6Fq
"Agh! Biar aku yang buka." -Noel688Please respect copyright.PENANAAhSrC1oijE
"Bersikaplah yang baik, Noel!" -Trea688Please respect copyright.PENANAO1rBQ23Jn9
"Sia...." -Noel688Please respect copyright.PENANAJ4SlvfEeis
"Hah!!!!!! Siapa kamu?" -Jed688Please respect copyright.PENANAv8v2tJaEzC
"Hah!!!!!! Pria? Ada pria mencari Hane?" -Noel688Please respect copyright.PENANALELwMZWmLG
"Selamat Pagi. Siapa kamu? Kamu membuatku kaget." -Jed688Please respect copyright.PENANA92blqChs0s
"Aku teman Hane. Siapa kamu?" -Noel688Please respect copyright.PENANAt7kdS7PTw9
"Minggir. Aku tamu yang selalu menyempatkan diri kemari.." -Jed688Please respect copyright.PENANA5qqoznmV5f
"Siapa, Noel?" -Trea688Please respect copyright.PENANAL60zbPyjJB
"......" -Jed, Noel688Please respect copyright.PENANAloFBx6qDOJ
"Aw.... Si.. Siapa kamu?" -Trea688Please respect copyright.PENANAuCOPz79yWI
"Aku..." -Jed688Please respect copyright.PENANAw3A978wLNp
"Jed? Kapan datang? Noel, ada apa denganmu? Kenapa dengan kalian?" -Hane688Please respect copyright.PENANATN2BibYpfA
"Siapa pria ini? Kamu tidak menceritakan apapun tentang pria pada kami.." -Trea688Please respect copyright.PENANAjL8hoj08ku
"Tunggu! Kemarilah sebentar.." -Jed688Please respect copyright.PENANAYPq50JiRqp
"Ada apa?" -Hane688Please respect copyright.PENANA6AlQTRXDQ3
"Kenapa berdandan secantik ini? Apa kalian akan pergi tanpa memberitahuku?" -Jed688Please respect copyright.PENANA9FFat3o2BS
"Haha... Lihatlah ini jam berapa. Setial jam 8 kekasihku akan kesini, itu membuatku harus berdandan agar bisa membuatnya tidak bisa berpaling dariku...." -Hane688Please respect copyright.PENANAUkKVvmgcTd
"Ada apa dengan mereka?" -Trea688Please respect copyright.PENANApT6f7ESC3X
"Aku tidak tahu..." -Noel688Please respect copyright.PENANARa2M0xQBDU
"Kemarilah, Jed. Maafkan aku tidak pernah menceritakan apapun pada kalian sebelumnya. Noel, Trea ini Jed." -Hane688Please respect copyright.PENANA8XSy2PE5bs
"Maafkan aku atas kejadian tadi. Aku Jed." -Jed688Please respect copyright.PENANAUT9xpiWDJ4
"Jed, mereka adalah tim kerjaku." -Hane688Please respect copyright.PENANAnDtWIRW8vh
"Maafkan aku juga.." -Noel688Please respect copyright.PENANAdD2bS9Uoks
"Apakah kalian sepasang kekasih?" -Trea688Please respect copyright.PENANAQeV3kS49LL
"Y..." -Jed688Please respect copyright.PENANAoS5EHn1BoE
"Bukan!" -Hane688Please respect copyright.PENANAyGyXX32b2G
"Apa?" -Jed688Please respect copyright.PENANA0INC487nUJ
"Dengar. Jed adalah......" -Hane688Please respect copyright.PENANAtPlSVdHWYs
"......" -Noel, Trea, Jed688Please respect copyright.PENANA5hBiuyackU
"Jed adalah tunanganku." -Hane688Please respect copyright.PENANAQKY0ScfhGb
"Apa? Hane, apa yang baru saja kamu katakan? Aku tunanganmu?" -Jed688Please respect copyright.PENANAndXHXtpqwd
"APA??????? Kalian sudah bertunangan?" -Trea688Please respect copyright.PENANAsmXm39YjF8
"Han.." -Jed688Please respect copyright.PENANAqDHIfXUx8s
"Haha... Benar. Maafkan aku tidak memberitahu kalian." -Hane688Please respect copyright.PENANAKdD2AJHUKG
"Wah... Kalau begitu kami mengucapkan selamat. Ayo kita rayakan.." -Noel688Please respect copyright.PENANAIx8NtuiRi1
"Ayo. Bagaimana kalau kita makan diluar saja? Aku yang mentraktir kalian?" -Hane688Please respect copyright.PENANAuDtSCGl0sc
"Bagaimana kalau kita ke taman bermain. Ayolah. Kapan lagi kita dapat kesempatan liburan panjang? Bagaimana?" -Trea688Please respect copyright.PENANA1jLWF0UmFs
"Bagaimana Jed?" -Hane688Please respect copyright.PENANAmMujQqKymV
"Aku terserah kalian saja. Selama ini menyenangkan kenapa tidak.." -Jed688Please respect copyright.PENANAUeLLU9G0tJ
"Baiklah. Ayo kita berangkat.." -Hane688Please respect copyright.PENANASgF0vWHE7I
..688Please respect copyright.PENANAdXOFtfGZmh
"Jed. Maafkan aku, aku terpaksa berbohong pada mereka." tatapanku lurus kedepan. Aku malu memandang wajah Jed yang masih tampak bingung mendengar pernyataanku tadi.688Please respect copyright.PENANALneZd7IsGe
"Kenapa?" tanyanya pelan.688Please respect copyright.PENANAwSc62VSLD5
"Aku.. Emm.. Jika mereka bertemu Venon, mereka bisa mengatakannya tanpa ragu dan tanpa tahu hal itu benar atau tidak." jawabku pelan sambil mengecek ponselku.688Please respect copyright.PENANAlgEdhdwjCh
"Maafkan aku, Han." Jed tiba-tiba menggenggam tanganku. 688Please respect copyright.PENANAsz6NVWQxBu
"Hah? Untuk apa?" aku melihat sekilas kearahnya. Jantungku berdebar sedikit kencang.688Please respect copyright.PENANALLVmJT0Rh1
Ccckittttt........688Please respect copyright.PENANAJGb30IAPa2
"JED!" teriakku kencang. Aku kaget saat Jed tiba-tiba membanting stirnya ke kanan. Dia melepas seatbelt dengan cepat.688Please respect copyright.PENANAbPIMsAT4eJ
"Jangan bicara apapun!" Jed seketika mendekati wajahku.688Please respect copyright.PENANATElstxz3Y7
"Jangan bicara apapun Hane. Aku benar-benar mencintaimu. Aku tidak ingin orang lain lagi didunia ini."688Please respect copyright.PENANAS9N9Bv5KOP
"Jed. Ini pertama kalinya seorang pria menciumku seperti ini. Apakah kamu lupa diri? Apakah kamu meluapkan kebahagiaanmu?"688Please respect copyright.PENANAGmKHnRXOzR
"Hane, aku tidak pernah seperti ini sebelumnya. Aku tidak paham akan diriku saat bertemu denganmu. Semuanya aku rasakan berubah. Rasanya jiwaku yang terkurung sudah bebas. Bantu aku mengeluarkan semua kebahagiaanku ini. Bantu aku.."688Please respect copyright.PENANAkwacv6kJeo
"Bisakah kita seperti ini lebih lama, Jed? Aku senang saat bertemu denganmu. Aku tidak tahu apapun tentangmu tapi rasanya aku mengenalmu sudah ratusan tahun. Tetaplah perlakukan aku seperti ini."688Please respect copyright.PENANAq1zmQ52QE6
"Kita akan seperti ini selamanya. Bantulah aku berjalan. Bantulah aku melewati semua pintu dunia. Aku mencintaimu."688Please respect copyright.PENANAVfXpfkhlvG
"Ajak aku mengelilingi duniamu Jed. Banyak pintu yang harus aku buka denganmu. Aku mencintaimu."688Please respect copyright.PENANAlEtYk18a0f
"Aku mencintaimu Hane..." Jed melepaskan bibirnya dari bibirku perlahan. Dan mengecupku sekali lagi dengan lembut.688Please respect copyright.PENANAv42DRx2GKB
"Jed.... Jangan pernah lepaskan aku.." kataku berbisik masih memegang kepalanya dan terus menatap matanya yang indah.688Please respect copyright.PENANAxXpXAjSeHI
"Ingatlah untuk terus berjalan bersamaku apapun yang terjadi..." ucap Jed berbisik memelukku.688Please respect copyright.PENANA6sdvdwDJjr
..688Please respect copyright.PENANAwUethl4NBF
"HEY!!! KEMANA SAJA KALIAN?" -Trea688Please respect copyright.PENANAqQBYBjMq97
"Kami menikmati perjalanannya.." -Jed688Please respect copyright.PENANAMuEhqL2IF4
"Ah.. Beruntungnya Hane. Aku iri padamu, Han. Gadis baik dan lembut bertemu pria tampan dan baik hati." -Trea688Please respect copyright.PENANAfPRBOcUtKp
"Itulah hidup. Kita tidak tahu akan bertemu siapa. Kapan. Dimana. Jadi, nikmatilah semua yang ada disekelilingmu. Baik itu menyakitkan atau menyenangkan. Kita akan mendapatkan semua sesuai karma kita." -Hane688Please respect copyright.PENANAVgkXq52GYR
"Apa? Apa yang baru saja diucapkan Hane? Itulah hidup. Kita tidak tahu akan bertemu siapa. Kapan. Dimana. Jadi, nikmatilah semua yang ada disekelilingmu. Baik itu menyakitkan atau menyenangkan. Kita akan mendapatkan semua sesuai karma kita. Hane? Siapa sebenarnya dirimu? Kenapa semua yang kamu ucapkan sama seperti di dalam mimpiku?" -Jed688Please respect copyright.PENANAqcGORW9DCc
"Jed. Jed... Ada apa?" -Hane688Please respect copyright.PENANAq4ZekdkU2m
"Tidak. Kamu tampak lebih cantik dari biasanya. Aku sampai tidak bisa melepaskan pandanganku." -Jed688Please respect copyright.PENANASmETbrtneM
"Jed. Jagalah kecantikanku untukmu." -Hane688Please respect copyright.PENANAPyPIDbMztb
"Kemarilah. Biarkan aku memelukmu. Udara dingin sekali.." -Jed688Please respect copyright.PENANA52g8cnpt1q
"Haha... Semoga ini tidak pernah berakhir. Biarkan aku memeluk kekasih juga!" -Hane688Please respect copyright.PENANAxqJbK8d7wm
..688Please respect copyright.PENANAqj3R5xS3Dk
Ting688Please respect copyright.PENANAJxbReTy7oD
Ayah688Please respect copyright.PENANAuvyyfC8ocw
688Please respect copyright.PENANACme8V6bPsk
Hane, makan malamlah bersama ayah di hotel. Datanglah bersama Jed. Ayah tunggu. Sampai jumpa, sayang.
..
Ting Tong
"Ah... Silahkan masuk, Ayah sudah memesan makanan." katanya langsung mempersilahkan kami berdua masuk.
"Selamat Malam, Ayah." ucap Jed pelan. Aku tersenyum menatapnya. Ayahpun memeluknya sebentar.
"Masuk. Ayo kita makan sebelum makanannya dingin." ajaknya bergegas ke meja makan. Ayah sudah menyiapkan segalanya. Lilin. Bunga. Ini lebih pada perayaan daripada makan malam keluarga.
"Ayah.. Ada apa ini? Kenapa ada bunga? Lilin? Dan.." tanyaku menatap Ayah yang tampak bahagia.
"Kita bicara setelah makan ya, sayang. Oh ya, silahkan dimakan Jed. Jangan sungkan padaku. Atau aku akan membatalkan pertunangan kalian yang sebenarnya..." kata Ayah mendadak.
"Uhuk. Uhuk. Ayah!" aku benar-benar tersedak kali ini. Darimana dia mendapat kata-kata itu. Ini membuatku mati kutu.
"Ayah. Pertunangan apa maksudnya?" tanya Jed tenang. Bagaimana bisa dia setenang ini.
"Bukankah Hane bilang kalian sudah bertunangan? Haha... Lihatlah..." tanyanya berbalik menyerangku. Ayah mengeluarkan ponselnya dan menunjukkannya padaku dan Jed.
"A.... Ayah.... Aku...." aku tidak bisa mengatakan apapun lagi kali ini. Ini membuat begitu malu.
"Hah.. Hane, jangan katakan kamu tidak sengaja memencet nomor ponsel Ayah." ucapnya tersenyum licik.
"Baiklah... Maafkan aku Ayah, maafkan.." jawabku tertunduk malu.
"Baiklah! Dia sudah mengakuinya Jed. Bagaimana pendapatmu?" tanya ayah menatap Jed sambil meminum airnya.
"Ah... Bagaimana? Aku juga bingung kenapa dia seperti itu, Ayah." Jed masih terlihat tenang menghadapi ayah. Entah kenapa aku suka suasana seperti ini.
"Ah.... Ayah, bisakah masalah ini tidak dibesar-besarkan?" kataku pelan menyuap hidangan di meja.
"Haha... Oke! Kamu persis Mama. Itulah kenapa Ayah sangat mencintainya. Jadilah pemalu seperti itu terus, Nak." aku rindu raut wajah bahagia seperti itu. Ayah memang sangat menyayangi kami. Aku dan Mama. Ayah adalah kado terindah dalam satu perjalanan hidupku.
..
"Kalian duduklah dulu. Ayah akan mengambilkan sesuatu." -Ayah
"Apa yang kira-kira akan ayahmu lakukan?" -Jed
"Diamlah. Aku tidak tahu. Ini pertama kalinya aku membawa pria kehadapannya seumur hidupku. Duduklah saja." -Hane
"Apa kamu takut?" -Jed
"Sedikit. Separuh hidupku ada ditangannya. Hidup dan matiku. Bahagiaku atau sengsaraku." -Hane
"Apa? Ini... Kalimat itu... Juga diucapkan Hane dalam mimpiku. Apa arti semua ini?" -Jed
"Jed, Hane. Sebelum ayah memberikan sesuatu, ayah akan memberitahu kalian sedikit tentang apa yang Ayah rasakan selama ini." -Ayah
"Ayah, ayah membuatku takut...." -Hane
"Ah... Ayah mulai dari Hane." -Ayah
"Ayah, apa yang akan ayah katakan? Jangan sesuatu yang buruk. Aku mohon." -Hane
"Apapun yang akan anda katakan, aku mohon jangan membatalkan hubungan kami. Ayah." -Jed
"Hane. Maafkan aku jika aku tidak bisa menjagamu selayaknya seorang ayah yang menjaga putrinya dengan baik. Ayah bahagia melihatmu baik-baik saja. Maaf jika ayah dan mama tidak bisa melihatmu tumbuh mejadi gadis yang sangat cantik. Kamu mirip mama. Kebaikanmu. Kepribadianmu. Ayah melihat mama dalam dirimu. Hane, ayah ingin kamu kembali bersama ayah. Tapi... Ayah tidak sanggup melihatmu direbut oleh ayah kandungmu. Ayah tidak akan rela anak gadis ayah kembali padanya. Jadi ayah mohon. Bertahanlah sebentar lagi, Nak. Ayah benar-benar minta maaf padamu." -Ayah
"Ayah....." -Hane
"Jed. Aku memang bukan ayah kandung Hane. Kamu pasti sudah tahu hal itu. Tapi bagaimanapun Hane sudah sangat dekat denganku. Dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri disini. Dan dia harus melakukannya. Aku memang jauh. Tapi semua kegiatan dan keselamatan Hane sudah aku jamin disini. Nah, aku hanya bertanya sekali padamu kali ini. Jika aku menyerahkan 3 mahkota padamu. Kesuksesan. Keluarga. Cinta. Mana yang akan kamu pilih?" -Ayah
"A.... Apa?" -Jed
"Pilihlah dari hatimu. Aku tidak akan menanyakan apapun lagi setelah ini. Aku hanya ingin seseorang yang bertanggung jawab penuh pada dirinya sendiri yang ada disisi putriku. Sudah waktunya aku melihat putri kecilku bahagia walaupun tanpa orangtuanya." -Ayah
"Ayah. Apa maksudnya dengan memberikan dia pilihan itu?" -Hane
"Kamu tidak akan mengerti, Nak. Mahkota adalah sebuah beban tanggung jawab seseorang yang akan memakainya. Semakin berat mahkota itu semakin berat juga beban yang akan dipikulnya. Itulah kehidupan. Kita tidak bisa mengetuk hanya satu pintu untuk bertemu satu orang yang tepat. Kita harus berani membuka lebih banyak pintu untuk melihat semua orang yang kita cari." -Ayah
"Ayah. Aku memiliki satu pintu yang ingin aku buka." -Hane.
"Bersabarlah untuk membukanya. Dan saat itu tiba ayah akan membukanya bersamamu." -Ayah
"....." -Hane
"Bagaimana Jed?" -Ayah
"Maafkan aku. Semua mahkota itu sangat aku butuhkan. Semua mahkota itu juga perlahan aku dapatkan. Aku hanya perlu waktu untuk mendapatkan ketiganya. Bukan sehari, sebulan atau hitungan tahun. Tapi, aku butuh waktu seumur hidup untuk mengumpulkan ketiganya. Sekarang aku hanya ingin menggunakan mahkota cinta dari putrimu, Ayah. Karena dialah yang akan aku ajak mengumpulkan sisa mahkotanya." -Jed
Plok plok plok plok
"Aku suka ini.." -Sarra
"Ka.... Kakak? Bagaimana bisa kakak disini?" -Jed
"Kakak?" -Hane
"Haha..... Baiklah. Sekarang kita semua sudah berkumpul disini." -Ayah
"Ayah? Apa ini?" -Hane
"Kakak?" -Jed
"Duduklah Sarra!" -Ayah
"Terima kasih, Tuan Nolen." -Sarra
"Begini.. Ayah dan kakakmu adalah rekan kerja beda negara. Kami banyak mengobrol tentang kalian. Sarra sudah menceritakan tentang keluargamu Jed. Aku salut akan dirimu yang sekarang. Tidak memberontak. Itu yang terpenting untukku. Hane, ayah tahu tentang perasaanku walaupun kamu tidak membicarakannya pada ayah. Karena itu ayah bilang kamu seperti mama. Jadi...." -Ayah
"Jadi.... Apakah kalian siap bertunangan dalam dunia nyata? Atau kalian hanya ingin menikmati dunia dongeng kalian sendiri?" -Sarra
"APA?" -Hane
"Aku bahkan belum membicarakan apapun pada Hane!" -Jed
"Apalagi yang kalian tunggu? Apa kamu akan membuat Hane kaget dengan membanting stir mobil lagi?" -Sarra
"APA? Kakak tahu? Dia melihatnya? Apa dia mengintaiku?" -Jed
"Bagaimana Hane? Apakah kamu tidam mau ini menjadi kenyataan?" -Sarra
"Keputusan ada pada kalian. Waktu kalian hanya malam ini karena besok malam ayah sudah harus kembali." -Ayah
"Ayah....." -Hane
"BAIKLAH. Hane, maukah kamu menjadi tunanganku? Kita bisa benar-benar berjalan bersama sekarang. Tanpa keraguan." -Jed
"Jed.." -Hane
"Baiklah kalau begitu. Ini. Kakak bawakan sepasang cincin yang sudah kakak siapkan untuk kalian. Bagaimana? Bagus bukan?" -Sarra
"Hane..." -Ayah
"Terima kasih, Ayah. Terima kasih, Kak. Jed... Terima kasih." -Hane
Plok plok plok plok
"Terima kasih, Jed. Aku bisa meninggalkan Hane jika melihatnya seperti ini. Kemarilah. Peluk ayahmu..." -Ayah
"Terima kasih, Ayah......" -Hane, Jed.
ns 15.158.61.48da2