"Selamat Siang, Tuan. Nona. Selamat Datang!" -Karyawan
"Selamat Siang. Buatkan kami minuman dingin." -Jed
"Tidak. Aku ingin sesuatu yang hangat, karena aku tidak ingin suasana hatiku menjadi dingin.." -Hane
"O...oh.. Jadi kami harus membuatkan yang dingin dan hangat?" -Karyawan
"Tunggu! Apa hubungannya suasana hati dengan minumannya?" -Jed
"Aku yang menghubungkan keduanya. Jadi....... Aku tetap ingin yang hangat.." -Hane
"Oke. Aku ingin yang dingin karena cuaca diluar juga sangat dingin." -Jed
"A...ada apa dengan Tuan?! BAIK TUAN AKAN SAYA SIAPKAN SEMUANYA." -Karyawan
"Haha..... Sayang, apa ini ungkapan rasa bahagiamu?" -Hane
"Bukan. Aku hanya ingin minum sesuatu yang sama seperti keinginanku tapi kamu sudah menolaknya." -Jed
"Jadi?!" -Hane
"Jadi apa? Kita minum saya apa yang sudah dipesan." -Jed
"....." -Hane
"Ehm..." -Jed
"....." -Hane
"Sayang........." -Jed
"....." -Hane
"Hane... Ada apa?" -Jed
"Apakah akan turun salju?" -Hane
"Apa?" -Jed
"Salju sepertinya akan turun karena diluar sudah terlalu dingin." -Hane
"Ada apa dengan salju?" -Jed
"Jika benar salju turun hari ini. Aku akan segera melupakan masalahku dan memulai hari yang baru. Aku ingin membuat hidup lebih baik lagi dari ini. Hane yang baru akan terlahir kembali." -Hane
"Sayang.." -Jed
"Sayang. Kamu tahu saat salju turun nanti kita akan menandainya sebagai hari baru untuk kita berdua. Jadi... Kita bisa lebih mudah untuk mengingatnya." -Hane
"Sayang, ayo kita mulai rubah takdir kita yang dulu kelam menjadi takdir yang bahagia. Kita bisa melakukannya jika tetp bersama. Bagaimana?" -Jed
"Ayo... Aku juga menginginkannya berakhir bahagia. Aku percaya semua akan berakhir baik." -Hane
"Permisi...... Silahkan minumnya Tuan, Nona. Ini kue yang baru saja kami buat. Silahkan...." -Karyawan
"Tunggu!! Kumpulkan semua karyawan kemari. Tutup toko untuk beberapa menit. CEPAT!" -Jed
"B...BAIK TUAN. SEGERA!!" -Karyawan
"Apa yang kamu lakukan?" -Hane
"Lihat saja. Aku akan memberi mereka sedikit kejutan." -Jed
"TUAN!!" -Karyawan
"Baiklah. Pertama, aku ingin mengucapkan terima kasih untuk kalian semua atas kerja keras kalian selama ini. Tanpa kalian toko ini tidak akan ada apa-apanya. Dan.. Tanpa aku kalian juga bukan koki roti yang hebat. Mari tepuk tangan untuk kita semua.. Kedua, aku ingin memberitahu kalian bahwa akan ada toko roti kita yang kedua. Jadi.. Mari kita lebih bekerja keras lagi dari sebelumnya..." -Jed
"Wah............ Apa benar Tuan? Dimana Tuan akan membukanya?" -Karyawan
"Aku masih mencari tempat yang strategis jadi bersabarlah dulu. Untuk kalian buatlah roti dengan banyak varian sekarang. Jika aku tidak menemukan lokasi yang bagus, aku ingin toko ini pindah ketempat yang lebih besar agat kalian lebih leluasa mengatur ruang kerja kalian dan lebih banyak menyediakan varian rotinya." -Jed
"Aku suka semangatmu.." -Hane
"Haha.... Benar, Tuan. Lebih baik kita pindah ketempat yang lebih besar daripada harus membuka dua toko. Kita ada satu tapi itu akan menghasilkan omset yang luar biasa." -Karyawan
"Benar Jed, itu akan menguntungkan kita dari pada kita harus menyewa tempat lagi. Lebih baik kita mencari tempat yang besar." -Hane
"Aku akan memikirkan ide kalian. Baiklah, yang ketiga, mulai saat ini kalian akan punya dua pengawas." -Jed
"Pengawas?" -Karyawan
"Nona Hane akan menjadi bagian dari tim Canaga. Karena...... Kami akan segera menikah." -Jed
"WAH!!!! BENARKAH INI TUAN?!" -Karyawan
"Jed......." -Hane
"Kemarilah Sayang... Dengarkan aku, Hane adalah perempuan yang sangat aku cintai. Ketulusannya. Kelembutannya. Kerja kerasnya. Aku ingin kalian mencontohnya dengan positif. Aku ingin tempat ini lebih maju lagi dan kalian semakin sukses bersama tim ini. Apa kalian keberatan?" -Jed
"Tentu saja tidak, Tuan.. Nona, mohon bimbing dan bantu kami untuk menjadi lebih baik lagi." -Karyawan
"Baik. Mari kita bekerja sama." -Hane
"Baiklah.. Kembalilah bekerja. Ayo kita mulai sesuatu yang baru sekarang." -Jed
"BAIK TUAN..." -Karyawan
"Jed.. Apakah ini terlalu berlebihan?" -Hane
"Tidak.. Mereka sudah bekerja bersamaku bertahun-tahun. Tapi, aku tetap mengawasi mereka diam-diam. Apakah kamu gugup?" -Jed
"Terima kasih, Sayang." -Hane
"Oh ya, bagaimana dengan orangtua kita? Bagaimana caraku memberitahu keluargamu tentang pernikahan kita?" -Jed
"Nanti kita bicarakan bersama. Tenanglah.. Tapi yang menjadi masalahnya, bagaimana denganmu?" -Hane
"Aku akan memberitahu kakak nanti. Dia akan mengaturnya. Aku juga sudah lama tidak melihatnya karena dia selalu pulang larut malam." -Jed
"Jed.. Apakah kamu masih mencari kedua orangtuamu?" -Hane
"Tidak.. Aku tidak mencari mereka lagi. Aku rasa ini akan sia-sia. Aku sudah mempunyai kakak dan juga kamu, aku harap kalian akan bersamaku terus dan tidak pernah meninggalkanku seperti mereka. Aku tidak mau semuanya terulang seperti aku kehilangan mereka. Aku yakin mereka pasti memikirkanku dan merindukanku walaupun kami berjauhan." -Jed
"Jed.. Aku bersamamu.." -Hane
"Aku tahu Sayang, karena itulah aku berani melamarmu." -Jed
"Aku ingin menciummu!" -Hane
"Lakukan saja... Aku sudah sangat siap dengan itu.." -Jed
"Ehm.. Aku tidak akan seberani kamu melakukannya. Aku harap mereka semuanya menghilang untuk sementara.. Haha..." -Hane
"Aku juga tidak berani jika disini. Haha.. Itu sama saja aku mengajarkan semua karyawanku sesuatu yang buruk." -Jed
"Haha.... Jed... Aku mencintaimu.." -Hane
"Haneku. Cintaku. Aku sangat mencintaimu." -Jed
"Apa yang akan kita lakukan setelah ini?" -Hane
"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat dulu sebelum kita pulang nanti. Bagaimana?" -Jed
"Kemana?" -Hane
"Ehm..... Jangan bertanya padaku! Haha..... Yang jelas mulai sekarang aku akan lebih memperhatikan calon istriku. Aku ingin membahagiakanmu Hane..." -Jed
"Memilikimu sudah membuatku sangat bahagia Jed." -Hane
"Aku juga bahagia.... Sangat bahagia..." -Jed
Tring.............
"Selamat Datang... Silahkan..." -Karyawan
"Oh... Jed!" -Sara
"Ah... Kakak!" -Jed
"Kak Sara..." -Hane
"Darimana saja kakak?" -Jed
"Ah... Aku sibuk mengurus salon, ada sesuatu yang harus kakak selesaikan. Apa kabar kalian berdua?" -Sara
"Aku baik... Silahkan duduk, Kak!" -Jed
"Hane.... Apa kabarmu? Aku sangat merindukanmu..." -Sara
"Aku baik, Kak. Terima kasih." -Hane
"Oh ya, kenapa kamu tidak bekerja hari ini? Apa Jed yang menyuruhmu bolos kerja?" -Sara
"Ah... Bu...bukan begitu, Kak.. Aku...." -Hane
"Hane berhenti bekerja, Kak..." -Jed
"Kenapa? Apa ada masalah denganmu, Hane?" -Sara
"Oh.. Bukan.. Aku hanya ingin beristirahat, aku merasa sedikit lelah.." -Hane
"Baiklah, artinya sekarang Hane adalah tanggung jawabmu Jed!" -Sara
"Ya benar, Kak.. Hane akan menjadi tanggung jawabku seumur hidup..." -Jed
"Jed...." -Hane
"Tunggu!!! Ada apa dengan kalian?" -Sara
"Ehm....." -Hane
"Ada sesuatu yang aku tidak tahu?" -Sara
"Kak.... Maafkan aku!!" -Jed
"....." -Sara
"Kami akan menikah....." -Jed
"APA?!" -Sara
"Kak...." -Hane
"Haha.... Apa ini?! Kenapa kalian tidak mengatakannya padaku?! Ah.... Kalian membuatku bahagia..." -Sara
"Kakak...." -Jed
"Selamat untuk kalian berdua.." -Sara
"Terima kasih, Kak!" -Hane, Jed
ns 15.158.61.6da2