Mala memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan pergi ke Belanda untuk menyusul Rawi dan Damar. Mala mendapat tawaran pekerjaan dari Midori, namun pekerjaan itu mengharuskannya sering perpindah-pindah negara, dengan senang hati Mala menerima tawaran itu. Rawi sedikit berat untuk membiarkan adiknya berpergian seorang diri, tapi Mala terus meyakinkan Rawi. Mala menghabiskan tahun-tahun berikutnya untuk berkeliling melihat dunia, tak lupa sekembalinya Mala ke Belanda, Akira akan menerima banyak hadiah dari berbagai negara.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyT5K66XBil
Damar kembali ke rumah setelah lulus dan bekerja disana. Kini giliran Damar yang hanya bisa bertemu dengan keponakannya melalui video call.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh8Ts1LxRrW
Damar akan menikah dengan temannya saat SMA. Rawi, Midori, Akira dan Mala kembali untuk menyaksikan pernikahan adik mereka.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmzb9YJETzA
Ayah dan tante Dewi sangat senang melihat Akira.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUU22ztMrt8
"Ngga kerasa ya pah kita sudah jadi kakek nenek sekarang." ucap tante Dewi sembari menggendong Akira. Akira yang sekarang berusia 5 tahun sangat lincah dan sudah lancar berbicara.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2eUbATlbs
"Duh, papa ngga paham Mah, Akira bicaranya pakai bahasa Belanda."134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlzJZ6FYcGl
"Kalau liburan titipin Akira aja sama tante dan ayahmu, kalian berdua bisa bulan madu lagi. ya kan pah?"134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1nqmoyzjCz
"Iya bener." Ayah mengangguk menyetujui ucapan tante Dewi134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgkR1gFOnPO
"Iya, nanti gantian sama orangtuanya Midori." ucap Rawi134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJSf01K62bD
"Mala kapan mau nikah? Bawalah pacarmu ke rumah, kenalin sama Ayah dan tante Dewi." kata ayah134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqXDbD1BP1C
"Belum kepikiran yah, lagian Mala juga belum ada pacar. Nanti kalau ada aku ajak ke rumah." jawab Mala134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsH1dE1pHIe
Pernikahan Damar berjalan lancar. Rawi, Midori dan Akira masih memiliki sisa tiga hari sebelum kembali ke Belanda. Mala kembali ke Belanda untuk urusan pekerjaan sehari setelah pernikahan Damar.
Suatu hari saat Mala, Rawi dan Damar melakukan kegiatan videocall mingguan mereka, Mala tiba-tiba berkata "Kalau suatu saat aku meninggal, aku mau jasadku dikremasi dan abuku disebarkan di selat gibraltar."134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoC9g8vW7i4
"Apaan sih kak, tiba-tiba kok bahasannya serem gini." kata Damar134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7dBXpdzjG
"Kamu lagi dimana sih dek?"tanya Rawi, perasaannya tak enak mendengar kata-kata adiknya itu.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWx30JyQepV
"Aku masih tugas di Melbourne, besok aku mau pulang dulu, kangen kakek, nenek sama ibu."134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ27CHonkkWm
"Beneran kak? Mau aku jemput ngga?" tanya Damar semangat.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDosXrco2BY
"Ngga usah, aku belum tau bisa selesai besok atau harus mundur sehari. Kita ketemu aja di rumah ya. Aku bawain oleh-oleh buat istrimu dan Winny."134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0weisrX8Sm
"Berapa hari dirumah? Kakak juga pengen pulang jadinya." tanya Rawi134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl5uvIxIXw1
"Belum tau kak, tapi Mala sudah ambil cuti panjang."134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5YnRl6ucui
"Asik kita bisa kumpul lagi nih." ucap Damar
Setelah perkataan Mala malam itu, Rawi selalu diliputi perasaan cemas, dan benar saja. Minggu berikutnya telepon Damar membawa kabar yang tak diinginkan Rawi.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZ5TwI3iZY
"Kak Rawi... Kak Mala..." Damar berkata tak jelas bercampur tangis, istri Damar mengambil alih dan melanjutkan "Kak Mala, masuk ICU kak. Kata dokter, kak Mala menderita Leukimia." Mendengar perkataan adik iparnya, Rawi terkejut tapi segera menenangkan diri.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMsdpAFWmaG
"Oke, kalian jagain Mala dulu ya, besok kakak pengajuan cuti dulu. Kamu tenangin dulu suamimu. Jangan lupa kasih kabar ke Ayah dan tante Dewi." Rawi menutup telepon dan memberi tahu Midori kabar yang baru saja di terimanya.
Seolah mengerti bila Rawi datang, Mala yang sudah 2 hari tertidur membuka matanya.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2W2zxC6C50
"Dek..." panggil Rawi 134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIImmpAD4HR
"Kakak sedirian pulangnya?" tanya Mala dengan suara yang sedikit parau134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Rpc7dw2sj
"Iya, Midori belum bisa libur jadi kakak pulang sendiri." Rawi berdiri disamping ranjang adiknya134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡklFv2clPOv
"Padahal Mala pengen kasih hadiah buat Akira, nanti kakak mampir ya ke rumah, yang ada di koper warna biru itu isinya buat kakak, Midori dan Akira."134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqKmCcUyd0
"Iya, kamu konsen pemulihan aja dulu dek. Kok tega kamu ngga pernah cerita ke kakak ataupun Damar. Kita ini kan keluarga, kalau dari dulu kamu cerita kan bisa ditangani lebih cepat dek." kata Rawi134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrmRnkpafl8
"Maaf kak, bukan maksud Mala buat menyembunyikan. Tapi waktu Mala tau juga sudah terlambat. Kak Rawi jangan marah, semua terjadi bukan karena kemauan Mala. Kakak masih ingat pesan Mala kan?"134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCelfgiRa6f
"Ingat, tapi kakak mau kamu berusaha untuk sembuh dek, masa kamu ngga pengen lihat Akira dan Winny besar, mereka juga belum puas main-main sama tantenya."134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCgScVjUgzm
Mala tidak menjawab dan hanya tersenyum.
Sore itu Valen dan Dio juga datang ke rumah sakit, tapi mereka hanya bisa melihat Mala dari balik kaca ruang ICU.
Mala kembali terbangun saat Rawi dan Damar diperbolehkan masuk.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlz3Iwc1r2a
"Dek.." sapa Rawi134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNWXloTBv5G
"Kak Mala." panggil Damar134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGquBsl7Vr4
"Kak... Damar... Ada amplop hitam, yang sudah aku siapkan, didalamnya ada sesuatu buat kalian, Mala sudah membuat keputusan, Mala harap kalian bisa menerima keputusan Mala." kata Mala dengan nafas terputus-putus.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9vKL56xjQm
"Apapun keputusan kak Mala, Damar pasti setuju. Yang penting kakak harus sehat dulu" Damar menggengam tangan Mala134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpqsr4iwJNa
"Kak Rawi, Mala pergi ya. Damar, jagain ayah ya."134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiPW3fxspAn
"Apaan sih kak." Damar meremas pelan tangan Mala134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK0HWRADilX
"Kamu pasti sembuh dek, jangan menyerah dulu." Rawi membelai kepala Mala.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7FWTuSBzx2
Mala tersenyum, matanya menutup, nut.... Nada panjang terdengar, perawat dan dokter bergegas masuk ke dalam ruangan, seorang perawat mendorong Rawi dan Damar keluar dari ruangan dan menutup pintunya. Tubuh Mala segera dibawa ke ruang operasi. Dokter yang menangani Mala, mengajak Rawi dan Damar untuk berbicara.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH7MPdl079f
"Saudari Mala, menandatangani persetujuan untuk mendonorkan organ tubuhnya. Tapi kami sekali lagi ingin meminta persetujuan dari keluarga."134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdz2ljBMsJ
Mendengar perkataan dokter itu, Rawi sangat percaya Mala memang pasti berbuat seperti itu. Damar meraih selembar kertas di atas meja yang di tunjukkan oleh dokter tersebut. Tanda tangan Mala ada disana.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ86SNN6MSI9
"Tapi kakak saya sebenarnya bagaimana dok? Dia masih bisa sembuhkan? Kenapa dokter menunjukkan surat ini? Bukannya kakak saya ada di ruang operasi?" Damar memberondong dokter dengan pertanyaan.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnauAkkuk5M
"Saudari Mala dinyatakan meninggal, pada jam 12.08. Alasan mengapa sekarang saudari Mala tubuhnya berada di ruang operasi, ada pasien dalam kondisi kritis yang membutuhkan donor segera, setelah mendapat persetujuan, kami akan segera mengoperasi pasien tersebut dengan organ saudari Mala."134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyMMpBwwgjS
"Ini memang tanda tangan adik saya dok, lakukan saja sesuai kemauan adik saya." Ucap Rawi134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlOlO9cqhtw
"Tapi kak..."134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpOU0ALdOq6
"Damar, ini kemauan kakakmu... Kamu sudah janji untuk memenuhi kemauannya sebelum dia meninggal." Rawi mengingatkan.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68uPoYs4Gn
Damar menangis mendengar perkataan kakaknya, dia masih tidak percaya Mala dengan cepat meninggalkan mereka.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZaC1gOPjuw
134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlDGTTr4Hnk
Rawi tidak tau bagaimana caranya dia keluar dari ruangan dokter, saat Rawi tersadar dia sudah berada di depan ruangan adiknya yang kini kosong. Rawi mengemasi barang-barang adiknya. Damar menggantikan Rawi mengurus segala admistrasi, dia tau kalau sebenarnya Rawi sangat terpukul dengan kepergian Mala.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWaBgMItma
Sesuai permintaan Mala, jasadnya di kremasi.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4W2P1fFs5j
Ayah dan tante Dewi hanya mampu menangisi kepergian Mala tanpa bisa melihat Mala untuk terakhir kalinya.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjDgXNnGYpn
Rawi dan Damar menyembunyikan fakta kalau tubuh Mala sudah tidak utuh lagi. Mereka takut kalau ayah mereka akan marah.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgO9yYcSghU
134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwXb32Fr6S8
Damar dan Rawi berada di kamar Mala untuk membereskan barang-barang milik Mala.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSnaBTZpug
Damar mengingat pesan kakaknya dan mencari amplop yang dimaksud Mala.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohwsIoFIba
Hanya ada dua buah amplop putih dengan nama Rawi dan Damar yang tersimpan dalam amplop hitam besar di dasar koper.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIBh5F2cVkL
134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwlGysbDq5V
Rawi membuka amplop itu, ada sebuah kunci dan dua buah kartu bank yang keluar terlebih dahulu, kemudian selembar surat. Rawi membuka surat itu dan membacanya.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXq81GeHSc
134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsAcGJZWCXf
Kakakku Rawi,134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF1awlziLM1
Maafkan Mala kak, pergi terlebih dulu untuk bertemu dengan ibu. Bukannya mala tidak sayang sama kakak ataupun damar, tapi mala memang merasa kalau tujuan hidup Mala sudah selesai. kakak ingat dengan cerita mimpi mala? Dalam mimpi itu, Mala juga meninggal di umur Mala sekarang meninggal, dengan sakit yang sama. Jadi bisa dibilang Mala sudah tau terlebih dulu sebelum dokter memvonis sakit Mala. Tapi Mala tidak menyesal, Mala senang kakak tidak berakhir seperti mimpi Mala. Bahkan Mala juga tidak berakhir seperti mimpi Mala yang mati dalam penyesalan. Tapi Mala berharap kalau memang reinkarnasi itu ada, Mala ingin menjadi adik kak Rawi di kehidupan berikutnya. Saat kakak baca surat ini, Mala pasti sudah bertemu ibu, kakek dan nenek. Jangan tangisi kepergianku kak.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ54eX6fb6eq
Kunci yang ada di dalam amplop itu kunci flat Mala di Belanda, Mala akan merepotkan kakak untuk membersihkan barang-barang Mala, dibuang, dijual, ataupun ada yang mau kakak atau Damar simpan, Mala serahkan semua ke kakak dan Damar.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTnAjPw5Q32
Kartu ATM hitam itu passwordnya 131488, itu uang yang Mala kumpulkan selama ini untuk hadiah Akira, semoga cukup hingga Akira 17 tahun ya kak.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQHrNlPPuWN
Kartu yang putih dengan password yang sama itu untuk biaya perjalanan mengantar abuku ke selat gibraltar. Kakak bisa pergi dengan siapapun yang kakak mau, seharusnya cukup untuk 4 orang, Mala menyesuaikan dengan kurs saat surat ini ditulis.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIhXvCT13nu
Terakhir Mala minta maaf kalau selama ini Mala belum menjadi adik yang baik untuk kakak.
Mala.
134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgaIqy9MP8C
Rawi melipat surat itu, memasukkannya kembali ke dalam amplop bersama dengan kunci dan dua kartu ATM.
Damar, membuka amplop miliknya, dua buah kartu bank keluar dan selembar surat
Adikku Damar,134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSTIy9gExrF
Kakak harus pergi dulu untuk bertemu dengan ibunya kakak, juga kakek dan nenek. Jaga keluargamu baik-baik, jangan pernah melakukan kesalahan yang diperbuat ayah. Kakak dari dulu selalu ingin punya adik dan Tuhan mengabulkan keinginan kakak dengan cara yang tidak biasa. Walau ibu kita berbeda, kakak senang kamu bisa menganggap kakak dan kak Rawi seperti saudara kandungmu sendiri. Terima kasih sudah mau menjaga kakek saat kakak dan kak Rawi harus jauh dari rumah. Kakak titip ayah ke kamu, juga lebih sering temani tante Dewi. Di dalam amplop ini ada dua kartu ATM, kartu yang Biru itu sebenarnya untuk biaya hidup ayah di masa tuanya. Tapi kakak ragu apakah ayah bisa mengatur keuangannya, makanya kakak titipkan ke kamu. Kakak percaya kamu bisa mengaturnya. Kartu yang kuning itu untuk hadiah ulang tahun Winny, semoga cukup sampai Winny umur 17 tahun. Kalau ngga cukup, kakak minta maaf. password keduanya sama 232488. Maaf kalau diakhir hidup kakak malah merepotkanmu harus mengurus kakak dirumah sakit. Terakhir, tolong urus asuransi kakak, setelah kamu membereskan biaya rumah sakit, sumbangkan setengah dari sisanya ke panti asuhan. Lalu sisanya tabunglah atau pergunakanlah untuk kebutuhanmu.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzd7TK8V7iA
Surat ahli waris dan lain-lain untuk asuransi ada dikoper kakak, tolong cari ya dek.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡawk3E8FIRT
Terima kasih sudah menjadi adikku yang baik dan penyayang.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡazZvRxCXcK
Maafkan kakak kalau tidak bisa menjadi kakak yang baik untukmu.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFqlVjw0sU4
Kakak pergi dulu, titip ayah dan kak Rawi.
Mala.
134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwuvkT1RWrp
Selesai membaca surat dari kakaknya, Damar menangis. Melihat adiknya menangis, Rawi tidak tega dan memeluknya.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Yc3UZ1cup
"Sudah jangan lama-lama nangisnya, nanti kakakmu marah."134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Ep0NlxT5b
Mereka berkumpul di ruang tamu dan berdiskusi, siapa dan kapan yang akan membawa abu Mala ke selat gibraltar. Akhirnya mereka sepakat untuk Rawi dan keluarganya yang berangkat mengantarkan Mala ke peristirahatan terakhirnya.
134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡksTtIX6PL9
8 Juli, selat Gibraltar
Rawi menaiki kapal feri, saat mencapai kapal berada di tengah selat, Rawi mengeluarkan pasu yang digunakan untuk menyimpan abu adiknya dari dalam ransel.134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4BD2Fe32Sl
"Dek, kakak antar sampai sini ya." Rawi menuangkan isi didalam pasu tersebut ke lautan. Abu itu sebagian jatuh ke air dan sebagian tertiup angin.
"Sampai ketemu lagi dek." ucap Rawi pada langit yang cerah hari itu.
134Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡauptpCGgiP
SELESAI
ns 15.158.61.19da2
