"LEPASKAN DIA!!"733Please respect copyright.PENANAvdZp13QO7h
"....." -Hane, Venon733Please respect copyright.PENANARRXiYV2tFQ
"Ayah. Apakah ini mimpi?" -Hane733Please respect copyright.PENANA4LDZcgpJwT
"Hey! Lepaskan dia. Apakah kamu tidak sadar banyak CCTV yang mengawasimu?" -Nolen Jeid733Please respect copyright.PENANA3VzVNXccdj
"Siapa anda?" -Venon733Please respect copyright.PENANAwleNEBOpXi
"Harusnya aku yang bertanya padamu. Apa yang kamu lakukan ini adalah hal yang memalukan." -Nolen Jeid733Please respect copyright.PENANASLhYhUCLQF
"Ini sudah lewat 15 menit jam keluar kantor. Ah.. Kenapa Hane belum juga keluar? Apakah ada lembur? Dia pasti memberitahuku jika itu terjadi." -Jed733Please respect copyright.PENANAO54j4ONuCp
"A..." -Hane733Please respect copyright.PENANAwdruIdLpqW
"Diamlah. Aku sedang bicara dengan laki-laki ini. Bagaimana bisa dia bersikap kasar pada perempuan di depan umum." -Nolen Jeid733Please respect copyright.PENANAlw21yublRV
"Tunggu. Apa yang anda katakan barusan? Kasar? Sedangkan anda sudah mencampuri urusan orang lain." -Venon733Please respect copyright.PENANApJk5XlWVyH
"Sebaiknya aku cari saja ke dalam." -Jed733Please respect copyright.PENANA5pTb7YyfxB
"Cukup Ven. Aku sudah bilang berhentilah mengejarku dan meminta maaf dariku." -Hane733Please respect copyright.PENANAiIZN2LsUL8
"Hane.. Ada apa?" -Jed733Please respect copyright.PENANARDIcPcSB2j
"Aku hanya ingin bicara padamu. Tapi kamu selalu menolak." -Venon733Please respect copyright.PENANAIIcBK4ShlV
"HEY PRIA BRENGSEK! UNTUK APA BICARA PADA KEKASIHKU?" -Jed733Please respect copyright.PENANAJ1DD2uK73A
"Ah.. J.. Jed! Oh tidak." -Hane733Please respect copyright.PENANAWhlW6vX3ai
"Hah! Kamu lagi." -Venon733Please respect copyright.PENANAXfRkmp1cg4
"Berhentilah mengejar perempuan yang sudah memiliki kekasih kecuali kamu adalah pria yang tidak memiliki harga diri!" -Jed733Please respect copyright.PENANAPRgnwdVUm7
"Benar katanya. Apakah kamu punya harga diri? Pergilah atau aku akan membuatmu benar-benar kehilangan harga dirimu." -Nolen Jeid733Please respect copyright.PENANAztyqzQ5lzz
"Kalian...." -Venon733Please respect copyright.PENANAIypueOU1C9
..733Please respect copyright.PENANAjJoBuuComb
"Kamu tidak apa-apa, Han? Duduklah dulu.." -Jed733Please respect copyright.PENANAzrTVx6HwCM
"Tidak..." -Hane733Please respect copyright.PENANA03slzXqzH5
"Bagaimana kamu bisa bilang tidak apa-apa? Lihatlah wajahmu muram lagi.." -Jed733Please respect copyright.PENANAy9m7wqqAYU
"Jed... Ayah..." -Hane733Please respect copyright.PENANANhVpBq2R05
"A.. Ayah?" -Jed733Please respect copyright.PENANAtez4B4jGuh
"Ayah.. Ayah........... Kenapa? Kenapa Ayah baru menemuiku sekarang? Ayah......... Aku benar-benar merindukan kalian. Sejak lama aku tahan semua ini. Aku bertahan demi kalian. Ayah............" -Hane733Please respect copyright.PENANA51B7clgVqe
"Sstt....... Sudah... Jangan menangis disini. Ayah juga merindukanmu. Apalagi Mama. Sangat merindukanmu, Nak." -Nolen Jeid733Please respect copyright.PENANAOIkeBVhGNU
"Ayah.. Ini Jed." -Hane733Please respect copyright.PENANAksdF7O7xTv
"Kekasihmu?" -Nolen Jeid733Please respect copyright.PENANAF6eghPillt
"Ah... Ehm... Saya bisa menjelaskannya.. Maafkan saya.." -Jed733Please respect copyright.PENANAsHhqvphc5m
"Haha.... Baiklah.. Saya bisa mendengarnya. Tapi, tidak disini. Ayo kita cari tempat bicara." -Nolen Jeid733Please respect copyright.PENANAZDyt9rMJbn
"B... Baik.. Silahkan.." -Jed733Please respect copyright.PENANAUuEX7JtCoK
"Ah... Tunggu! Bisakah aku pergi bersama kalian? Aku akan boros jika harus naik taksi lagi." -Nolen Jeid733Please respect copyright.PENANAw0uwfe94mU
"Haha... Ayah.." -Hane733Please respect copyright.PENANA1XruFU3pL8
"Haha.. Tidak masalah.. Silahkan." -Jed733Please respect copyright.PENANAXDxNtTrHFN
..733Please respect copyright.PENANAmmUktiOnEY
Crown Bar & Lounge733Please respect copyright.PENANAf5wb3S5O4F
"Saya pesan 3 iga bakar, 2 cocktail, 1 beer dingin."733Please respect copyright.PENANA1FOc3XM2P4
"Baik.. Silahkan menunggu."733Please respect copyright.PENANAwLB5O04y7p
"Ayah, kenapa ayah ada disini?" mataku sesekali melihat wajah ayah yang sudah lama aku rindukan. Dia tampak masih sehat. Segar. Tampan.733Please respect copyright.PENANAOF0Lnp71EQ
"Ayah ada tugas, seharusnya minggu depan aku datang. Tapi, kantor ingin Ayah berangkat lebih awal. Disini sangat dingin daripada yang Ayah bayangkan. Lalu, bagaimana keadaanmu disini?" Ayah menatapku lembut.733Please respect copyright.PENANA7nxoJ4sjNa
"Aku baik. Apalagi setelah bertemu dengan Jed. Aku merasa lebih menikmati hidupku disini. Rasa rinduku pada kalian sedikit aku lupakan dengannya. Jed selalu menolongku Ayah.." aku memandang mereka bergantian. Aku lega menyampaikan semua yang aku rasakan kali ini.733Please respect copyright.PENANA45uHsjPZog
"Jed.. Bagaimana denganmu, apa benar kamu kekasih anakku?" Ayah langsung mengalihkan pandangannya kearah Jed yang tampak tenang dengan posisinya sekarang.733Please respect copyright.PENANARstNZ5KXEV
"Tidak Om. Maafkan saya untuk itu. Aku ingin Hane tidak diganggu pria tadi. Aku tidak ingin melihatnya terluka, makanya aku meminta Hane untuk berpura-pura menjadi kekasihku. Hanya di depan pria tadi. Maafkan saya." jawab Jed sesekali melihatku dengan mata tajamnya.733Please respect copyright.PENANAdQ3QL1XJF6
"Apa hubunganmu dengan pria tadi, Nak?" tanya Ayah mendadak.733Please respect copyright.PENANAJjjpk5GFYt
"A... Ehm... Dia mantan kekasihku Ayah. Tapi..." aku berhenti menjelaskan. Aku tidak sanggup merusak suasana hati Ayah yang baru saja sampai disini.733Please respect copyright.PENANAAeLQfnLWpR
"Tapi apa?" tanya Ayah menatapku.733Please respect copyright.PENANATTvw968nwi
"Tapi, dia sudah membohongiku Ayah. Ah.. Bisakah kita tidak membahasnya." aku berusaha mengalihkan pembicaraan kali ini.733Please respect copyright.PENANAoQdxkwWLyj
"Jed, aku ingin bertanya padamu. Aku punya waktu terbatas disini." kata Ayah menatap serius ke arah Jed.733Please respect copyright.PENANAgjqdbDI346
"Silahkan Om.." jawab Jed tenang.733Please respect copyright.PENANATE89gLwVnh
"Apakah kamu menyukai putriku?" tanya Ayah langsung mengenai sasaran. Ayah memang tidak suka basa-basi dalam hal apapun.733Please respect copyright.PENANAaHIiJG83dK
"Apa? Bagaimana aku harus menjawabnya. Apa Hane akan marah padaku jika aku berkata jujur? Tapi ini adalah kesempatanku besarku seumur hidup. Maafkan aku Om, Hane. Aku sangat........ Sangat menyukai Hane." aku melihat raut wajahnya berubah sekarang. Inikah kejujuran yang dia simpan selama ini?733Please respect copyright.PENANAUYsFvIumx5
"Baiklah. Bagaimana denganmu, Nak?" tanya Ayah padaku.733Please respect copyright.PENANAye9nviIc7g
"Ah... Ayah.... Benar.. Aku mulai menyukai Jed. Maafkan aku Ayah." jawabku tertunduk. Aku tidak sanggup melihat siapapun sekarang.733Please respect copyright.PENANAfpybReGJNF
"Jed, Hane. Ayah sudah mendengar pengakuan kalian. Jadi apa yang kalian mau sekarang? Apakah menjadi teman? Atau kekasih dalam dunia nyata?" tanya Ayah melihat kami bergantian. Ayah tersenyum sambil sesekali mengunyah daging iga bakarnya.733Please respect copyright.PENANAyMNwS3i5nW
"......" aku dan Jed hanya saling melihat untuk waktu singkat. Aku tidak tahu harus berkata apapun sekarang.733Please respect copyright.PENANAmAhZP3kWsY
"Han, maukah kamu berdiri disampingku sekarang? Berjalan bersamaku untuk setiap pergantian musim? Berbagi bersamaku setiap hari?" Jed tiba-tiba meraih tanganku dan menggenggamnya erat, memandang wajahku penuh permohonan.733Please respect copyright.PENANAhzW7U6Jx5n
"J... Jed..." aku tidak tahu apakah ini hanya mimpi atau kenyataan. Aku senang mendengarkannya. Apalagi di depan Ayah. Aku mengangguk kearah Jed. Dan tersenyum yang membuatku terlihat sedikit cantik.733Please respect copyright.PENANAkhiK8KqdVZ
Plak plak plak733Please respect copyright.PENANAA2qNapJYC2
"Jed, kamu sama denganku. Inilah diriku saat muda dulu. Baiklah. Kalian Ayah anggap kalian resmi menjadi sepasang kekasih. Jed, jagalah putriku semampumu. Hane, berbagilah dengan Jed, jangan menyimpan apapun sendiri. Ayah dan Mama tidak bersamamu. Bertahanlah bersama Jed. Aku akan mengawasi kalian juga walaupun kita berjauhan. Jed, aku bukan Ayah yang sempurna. Jadilah pelengkap dari kelemahanku." jelas Ayah menatap kejalanan. Aku tahu Ayah berat menjalani hidupnya. Walaupun aku hanya anak tirinya, Ayah selalu mengkhawatirkanku.733Please respect copyright.PENANAaXKhyDMbxZ
"Baik, Ayah. Bisakah kita menghabiskan waktu selama Ayah disini?" kataku dengan wajah memohon.733Please respect copyright.PENANAhuZ9GLmL0b
"Terima kasih atas kepercayaannya, Om. Aku akan berusaha." jawab Jed pelan.733Please respect copyright.PENANAnJnEWgztWi
"Panggil saja aku Ayah. Tidak apa-apa. Aku mempercayaimu bukan tanpa alasan. Aku mempercayakan putriku padamu. Kita akan menghabiskan waktu bersama nanti." jawab Ayah dengan raut wajah bahagia.733Please respect copyright.PENANAbek7zcDvaK
"Baiklah, Ayah." jawab Jed tersenyum.733Please respect copyright.PENANAnmqfZgBe08
"Oh, hotel Ayah didekat sini. Kalian pulang saja. Ayah akan memanggil taksi nanti." kata Ayah pelan.733Please respect copyright.PENANAhewTAHHP7Q
"Ah.. Saya akan mengantar. Saya dan Hane akan pergi sebentar setelah ini." kata Jed dengan cepat.733Please respect copyright.PENANA7aLurtXKuc
"Berhentilah menggunakan bahasa formal padaku. Baiklah. Terima kasih, Nak." jawab Ayah sedikit tersenyum.733Please respect copyright.PENANAPxj1Fv3iGl
"Haha..." ini pertama kalinya aku tertawa lagi setelah berjuang bertahun-tahun mengatasi rasa kesepianku. Ayah. Ini kejutan luar biasa untuk kelanjutan hidupku.
..
"Ayah, jaga dirimu. Aku pergi dulu. Hubungi aku jika perlu sesuatu. Aku akan memberikan alamatku nanti. Ayah, aku akan mengunjungi Ayah besok. Ehm... Ayah..." -Hane
"Haha.... Aku melewatkan banyak waktu tanpa putriku. Sekarang kamu sudah dewasa, Nak? Kamu mengkhawatirkan Ayah? Terima kasih anakku. Ayah sayang padamu. Kemarilah. Peluk Ayah......" -Nolen Jeid
"Selamat Malam, Ayah. Sampai jumpa." -Hane
"Selamat Malam, Ayah." -Jed
"Selamat Malam. Jangan pulangkan putriku terlalu larut. Haha...." -Nolen Jeid
"Baik. Sampai jumpa. Kami pergi sekarang. Silahkan masuk, Han...." -Jed
"Baiklah...." -Hane
"Ayah... Sudah lama sekali sejak terakhir kali kita bersama. Ayah masih seperti dulu, mengkhawatirkanku. Aku ingin bersamamu malam ini Ayah. Tapi, aku tahu akan berat jika harus berpisah lagi nantinya. Aku pasti akan merindukanmu lagi......" -Hane
"Han.. Han.." -Jed
"Ah..." -Hane
"Ada apa? Apa masih ingin bersama Ayahmu?" -Jed
"Hah... Iya.. Tapi itu tidak mungkin, dia pasti banyak kerjaan yang harus disiapkan untuk rapat.." -Hane
..
Ballon Playground And Park
"Wah.......... Tempat apa ini? Aku baru tahu ada tempat sebagus ini.." aku menatap Jed sedikit bingung dan senang.
"Kamu terlalu lama tenggelam dalam duniamu sendiri, Han. Kamu melupakan betapa indahnya dunia disekelilingmu. Benar?" jawab Jed pelan.
"Ya........ Bisakah kita keatas sana?" tanyaku menunjuk gedung paling atas.
"Ayo..." Jed langsung menarik tanganku dengan sedikit berlari kearah gedung yang aku tunjukkan tadi.
..
"Wa.......w! Seandainya aku bisa membawa Ayah dan Mama kemari. Aku ingin kami berfoto bersama. Apakah ini nyata? Ini seperti mimpi.. Jed..." aku merentangkan tanganku dan memejamkan mata. Aku menghirup udara yang segar malam ini.
"......" Jed tiba-tiba memelukku dari belakang. Dia tidak mengucapkan apapun beberapa detik. Menyembunyikan wajahnya di pundakku. Kami diam sesaat. Jed semakin memeluk leherku erat.
"Terima kasih, Jed." kataku pelan hampir berbisik.
"Aku yang seharusnya berterima kasih padamu. Aku tidak merasakan kesepian lagi sekarang. Terima kasih, Han. Sudah mau berada disampingku." jawab Jed masih membenamkan wajahnya dipundakku. Suara pelan. Tapi itu suara yang tidak pernah aku dengar sebelumnya. Begitu lembut dan penuh kejujuran. Dia mengatakannya seakan itu isi hatinya yang terpendam selama ini.
"Jed..." aku memanggilnya pelan tanpa bisa menggerakkan kepalaku ke kiri atau ke kanan.
"Katakan saja apa yang kamu katakan, Han. Aku masih mendengarkanmu." jawabnya hampir berbisik.
"Jed..." aku menggenggam erat kedua tangannya yang melingkar di leherku. Aku tidak bisa mengatakan apapun saat ini. Rasanya seperti mimpi. Berdiri disini bersama pria tampan. Apakah aku termasuk perempuan yang beruntung? Aku tidak peduli sama sekali. Aku bahagia sekarang. Sangat bahagia.
"Han... Berjanjilah satu hal padaku.." Jed melepaskan pelukannya dan membalikkan tubuhku pelan. Ini sangat dekat. Jarak kami terlalu dekat.
"A.. Apa?" tanyaku sedikit gugup karena melihat wajahnya yang terkena pantulan lampu itu tampak sangat tampan daripada tadi.
"Jangan membuangku seperti yang dilakukan kedua orangtuaku." katanya berbisik.
"Apa? Hah... Jangan membuangku seperti yang dilakukan kedua orangtuaku......" -Hane
"Jed!" aku langsung memeluk Jed tanpa berpikir dia suka atau tidak. Aku tidak bisa membendung perasaanku saat ini.
"Mari kita saling jaga, Han. Perasaan apa ini? Rasanya aku pernah merasakannya. Dimana? Kapan? Kenapa aku begitu bahagia saat ini, seakan semuanya ingin aku keluarkan dari diriku." Jed membalas pelukanku. Sangat hangat kali ini.
..
Flowers Dorm
"Jed, masuklah dulu.." -Hane
"Ya, aku berencana mengantarmu juga.." -Jed
"Apa kamu akan pulang hari ini?" -Hane
"Aku pikir begitu. Oh ya, apakah tidak menghubungi Ayahmu?" -Jed
"Besok saja. Aku ingin dia istirahat. Ayah pasti lelah setelah perjalanan panjang.. Ayo masuk.." -Hane
"Han..." -Jed
"Ehm.. Ada apa?" -Hane
"Aku mencintaimu......." -Jed
"....." -Hane
"....." -Jed
"Buatlah aku mencintaimu lebih dari yang baru saja kamu katakan, Jed.." -Hane
"Haha..." -Jed
"Tunggu disini. Aku akan mengambilkan minuman.." -Hane
"Ya..... Perempuan yang sempurna. Kenapa aku bahagia sekali setiap ada disisinya. Aku senang melihatnya tersenyum. Tertawa. Bahkan menangispun rasanya dia tetap terlihat cantik." -Jed
"Silahkan.." -Hane
"Oh ya, aku tidak menyangka akan secepat ini mengungkapkan perasaanku padamu." -Jed
"Ini karena Ayah. Ayah memang begitu. Dia tidak suka memperpanjang apapun. Baginya itu hanya membuang waktu. Makanya dia adalah sosok idolaku sejak dulu..." -Hane
"Seandainya saja Ayahku juga begitu. Apakah kita akan bertemu, Han?" -Jed
"Aku rasa tidak. Kita akan menjalani kehidupan kita. Di dunia yang berbeda pastinya." -Hane
ns 15.158.61.54da2