Tok tok tok690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWzTZ9JZP8q
"Siapa ya? Apa itu tagihan?"690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0gAyfgUaYn
"Wa.... Wah! Lihat siapa yang datang ini? Ada apa mereka datang sepagi ini? Aku pikir mereka tidak akan pernah berkunjung kemari..."690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8Sjt5jNZp
"Ya. Apa kalian butuh sesuatu?" -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZSH9XAk4c
"Oh.. Begitukah caramu menyambut tamu? Oh.. Lihat teman kita ini." -Trea690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNeorCSgVrH
"Noel. Apa kamu baru ingat punya teman disini?" -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzuciN3GcTA
"A.. Apa? Jangan begitu padaku, Han. Kamu tahu tugasku hanya lembur saja. Aku tidak punya waktu banyak untuk berkunjung." -Noel690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtTbtnPVRWA
"Hey, bawa kami masuk. Apa kami terlihat seperti penagih hutang?" -Trea690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCodxhzqrV4
"Oh... Aku sampai lupa. Masuklah. Kita libur hari ini. Apa yang akan kalian lakukan? Duduklah. Aku buatkan sesuatu yang bisa membunuh kalian berdua.." -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfWZfS9PdYl
"Jangan kejam pada kami. Kamu tidak akan menemukan teman seperti kami lagi di kota ini. Apartemen ini lumayan luas. Pasti mahal, ya kan?" -Trea690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODEa0n1s0z
"Ya perkirakan saja sendiri. Kebetulan aku tidak menyewanya. Jadi tidak biaya yang aku khawatirkan tiap bulannya." -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVtWmYD0pL8
"Benarkah? Wah... Apakah kamu mengumpulkan semua gajimu untuk membelinya? Atau..." -Noel690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxewKWsJVnx
"Ayahku yang membelikannya. Semasih aku kuliah aku sudah tinggal disini. Silahkan diminum.. Apakah kalian mau makan?" -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0SFIU6p949
"Oh ya? Aku baru tahu kamu lulusan disini. Tapi itu salahku tidak bertanya juga saat kita bertemu pertama kalinya dikantor. Nanti saja." -Trea690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZaEjn7GbB
"Oh.. Tunggu disini. Aku akan membersihkan diriku. Silahkan nikmati semuanya. Anggap saja ini kebaikanku pada kalian." -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQELxXu4DI0
"Dasar. Perempuan macam apa dia.." -Trea690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWliTNj4Q0a
..690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBdM1Jor07
Ting Tong Ting Tong690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡemCeFUfTXz
"Eh.. Siapa yang datang, Noel?" -Trea690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbhT4rWUkqc
"Oh, mana aku tahu. Panggil saja Hane." -Noel690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSzfZLPoeE
"Oh.. Aku tidak brani masuk sembarangan. Aku takut karena ini adalah tempat yang mewah." -Trea690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1OhimBIM4
Ting Tong Ting Tong690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZwfrwAqlH
"Agh! Biar aku yang buka." -Noel690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9bBwKO3wGS
"Bersikaplah yang baik, Noel!" -Trea690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3JEefRWuCx
"Sia...." -Noel690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJO3JTCKPWe
"Hah!!!!!! Siapa kamu?" -Jed690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFdGs4EVPTM
"Hah!!!!!! Pria? Ada pria mencari Hane?" -Noel690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2Gd8X19dG
"Selamat Pagi. Siapa kamu? Kamu membuatku kaget." -Jed690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9lzhnVkMo
"Aku teman Hane. Siapa kamu?" -Noel690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTi1Md32MsK
"Minggir. Aku tamu yang selalu menyempatkan diri kemari.." -Jed690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8GsBKb4XG
"Siapa, Noel?" -Trea690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfNJFVqNldL
"......" -Jed, Noel690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB34BBo1vsO
"Aw.... Si.. Siapa kamu?" -Trea690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0V0AXkfASF
"Aku..." -Jed690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEy6exszpU2
"Jed? Kapan datang? Noel, ada apa denganmu? Kenapa dengan kalian?" -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMP9Eb27GSA
"Siapa pria ini? Kamu tidak menceritakan apapun tentang pria pada kami.." -Trea690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJFtMikfeH
"Tunggu! Kemarilah sebentar.." -Jed690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ65tY5BaYJA
"Ada apa?" -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrbZRQwM3Kk
"Kenapa berdandan secantik ini? Apa kalian akan pergi tanpa memberitahuku?" -Jed690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJ5o5BcKbj
"Haha... Lihatlah ini jam berapa. Setial jam 8 kekasihku akan kesini, itu membuatku harus berdandan agar bisa membuatnya tidak bisa berpaling dariku...." -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvvCQjjzT0
"Ada apa dengan mereka?" -Trea690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8GtyokRHFA
"Aku tidak tahu..." -Noel690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk8g8EsYL9y
"Kemarilah, Jed. Maafkan aku tidak pernah menceritakan apapun pada kalian sebelumnya. Noel, Trea ini Jed." -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMWOz4LPKya
"Maafkan aku atas kejadian tadi. Aku Jed." -Jed690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0XCUU31kUV
"Jed, mereka adalah tim kerjaku." -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQaEoMH5q5
"Maafkan aku juga.." -Noel690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHfsKu4azin
"Apakah kalian sepasang kekasih?" -Trea690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcLsFlqWkHQ
"Y..." -Jed690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjdqA38GHon
"Bukan!" -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlBsUG7M71
"Apa?" -Jed690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGD9ZKtUM83
"Dengar. Jed adalah......" -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3wGPDEBGYk
"......" -Noel, Trea, Jed690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvMl0cXzadp
"Jed adalah tunanganku." -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQYXfnpnMk
"Apa? Hane, apa yang baru saja kamu katakan? Aku tunanganmu?" -Jed690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxdpJOyMLMc
"APA??????? Kalian sudah bertunangan?" -Trea690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUNXBl9BCK
"Han.." -Jed690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiKtL5KUf8h
"Haha... Benar. Maafkan aku tidak memberitahu kalian." -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ63PuWHYXli
"Wah... Kalau begitu kami mengucapkan selamat. Ayo kita rayakan.." -Noel690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTsS367e6M
"Ayo. Bagaimana kalau kita makan diluar saja? Aku yang mentraktir kalian?" -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkSdwbtB3bA
"Bagaimana kalau kita ke taman bermain. Ayolah. Kapan lagi kita dapat kesempatan liburan panjang? Bagaimana?" -Trea690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuKAfsatT8R
"Bagaimana Jed?" -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡICPAVjGSxM
"Aku terserah kalian saja. Selama ini menyenangkan kenapa tidak.." -Jed690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvaYxZvZhES
"Baiklah. Ayo kita berangkat.." -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ67shwIKMlg
..690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9TmMJwcP7t
"Jed. Maafkan aku, aku terpaksa berbohong pada mereka." tatapanku lurus kedepan. Aku malu memandang wajah Jed yang masih tampak bingung mendengar pernyataanku tadi.690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKureCWTyru
"Kenapa?" tanyanya pelan.690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZrGLErxc6z
"Aku.. Emm.. Jika mereka bertemu Venon, mereka bisa mengatakannya tanpa ragu dan tanpa tahu hal itu benar atau tidak." jawabku pelan sambil mengecek ponselku.690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7KFGE9HLw
"Maafkan aku, Han." Jed tiba-tiba menggenggam tanganku. 690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkIy6Lzpql
"Hah? Untuk apa?" aku melihat sekilas kearahnya. Jantungku berdebar sedikit kencang.690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJeZYpu5Ofh
Ccckittttt........690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5TM8ZJpRaj
"JED!" teriakku kencang. Aku kaget saat Jed tiba-tiba membanting stirnya ke kanan. Dia melepas seatbelt dengan cepat.690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDphol4EWdG
"Jangan bicara apapun!" Jed seketika mendekati wajahku.690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡip1CkOB6gy
"Jangan bicara apapun Hane. Aku benar-benar mencintaimu. Aku tidak ingin orang lain lagi didunia ini."690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxKARwoztVw
"Jed. Ini pertama kalinya seorang pria menciumku seperti ini. Apakah kamu lupa diri? Apakah kamu meluapkan kebahagiaanmu?"690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY310Siv2hu
"Hane, aku tidak pernah seperti ini sebelumnya. Aku tidak paham akan diriku saat bertemu denganmu. Semuanya aku rasakan berubah. Rasanya jiwaku yang terkurung sudah bebas. Bantu aku mengeluarkan semua kebahagiaanku ini. Bantu aku.."690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjecCJYcG7s
"Bisakah kita seperti ini lebih lama, Jed? Aku senang saat bertemu denganmu. Aku tidak tahu apapun tentangmu tapi rasanya aku mengenalmu sudah ratusan tahun. Tetaplah perlakukan aku seperti ini."690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡONiD1FJtsu
"Kita akan seperti ini selamanya. Bantulah aku berjalan. Bantulah aku melewati semua pintu dunia. Aku mencintaimu."690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIyMWMOuZ5V
"Ajak aku mengelilingi duniamu Jed. Banyak pintu yang harus aku buka denganmu. Aku mencintaimu."690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc9xVenLdp0
"Aku mencintaimu Hane..." Jed melepaskan bibirnya dari bibirku perlahan. Dan mengecupku sekali lagi dengan lembut.690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJANzfwjZ1M
"Jed.... Jangan pernah lepaskan aku.." kataku berbisik masih memegang kepalanya dan terus menatap matanya yang indah.690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyhKgQqW153
"Ingatlah untuk terus berjalan bersamaku apapun yang terjadi..." ucap Jed berbisik memelukku.690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEqGrpbiviQ
..690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMF3QqyQxrD
"HEY!!! KEMANA SAJA KALIAN?" -Trea690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwLbqmozIbG
"Kami menikmati perjalanannya.." -Jed690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ1EXVMDCdi
"Ah.. Beruntungnya Hane. Aku iri padamu, Han. Gadis baik dan lembut bertemu pria tampan dan baik hati." -Trea690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ27098fxrde
"Itulah hidup. Kita tidak tahu akan bertemu siapa. Kapan. Dimana. Jadi, nikmatilah semua yang ada disekelilingmu. Baik itu menyakitkan atau menyenangkan. Kita akan mendapatkan semua sesuai karma kita." -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrplqFoT6y3
"Apa? Apa yang baru saja diucapkan Hane? Itulah hidup. Kita tidak tahu akan bertemu siapa. Kapan. Dimana. Jadi, nikmatilah semua yang ada disekelilingmu. Baik itu menyakitkan atau menyenangkan. Kita akan mendapatkan semua sesuai karma kita. Hane? Siapa sebenarnya dirimu? Kenapa semua yang kamu ucapkan sama seperti di dalam mimpiku?" -Jed690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8hcWLyTOp
"Jed. Jed... Ada apa?" -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwqVv5HRV3K
"Tidak. Kamu tampak lebih cantik dari biasanya. Aku sampai tidak bisa melepaskan pandanganku." -Jed690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡraAjB2loFF
"Jed. Jagalah kecantikanku untukmu." -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvJOGXOCrE
"Kemarilah. Biarkan aku memelukmu. Udara dingin sekali.." -Jed690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiAC8oKxAJI
"Haha... Semoga ini tidak pernah berakhir. Biarkan aku memeluk kekasih juga!" -Hane690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5flfseJNP
..690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXb07mjXI37
Ting690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdoBJQlb0du
Ayah690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp1duDEv8rJ
690Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUAuZmpTPB
Hane, makan malamlah bersama ayah di hotel. Datanglah bersama Jed. Ayah tunggu. Sampai jumpa, sayang.
..
Ting Tong
"Ah... Silahkan masuk, Ayah sudah memesan makanan." katanya langsung mempersilahkan kami berdua masuk.
"Selamat Malam, Ayah." ucap Jed pelan. Aku tersenyum menatapnya. Ayahpun memeluknya sebentar.
"Masuk. Ayo kita makan sebelum makanannya dingin." ajaknya bergegas ke meja makan. Ayah sudah menyiapkan segalanya. Lilin. Bunga. Ini lebih pada perayaan daripada makan malam keluarga.
"Ayah.. Ada apa ini? Kenapa ada bunga? Lilin? Dan.." tanyaku menatap Ayah yang tampak bahagia.
"Kita bicara setelah makan ya, sayang. Oh ya, silahkan dimakan Jed. Jangan sungkan padaku. Atau aku akan membatalkan pertunangan kalian yang sebenarnya..." kata Ayah mendadak.
"Uhuk. Uhuk. Ayah!" aku benar-benar tersedak kali ini. Darimana dia mendapat kata-kata itu. Ini membuatku mati kutu.
"Ayah. Pertunangan apa maksudnya?" tanya Jed tenang. Bagaimana bisa dia setenang ini.
"Bukankah Hane bilang kalian sudah bertunangan? Haha... Lihatlah..." tanyanya berbalik menyerangku. Ayah mengeluarkan ponselnya dan menunjukkannya padaku dan Jed.
"A.... Ayah.... Aku...." aku tidak bisa mengatakan apapun lagi kali ini. Ini membuat begitu malu.
"Hah.. Hane, jangan katakan kamu tidak sengaja memencet nomor ponsel Ayah." ucapnya tersenyum licik.
"Baiklah... Maafkan aku Ayah, maafkan.." jawabku tertunduk malu.
"Baiklah! Dia sudah mengakuinya Jed. Bagaimana pendapatmu?" tanya ayah menatap Jed sambil meminum airnya.
"Ah... Bagaimana? Aku juga bingung kenapa dia seperti itu, Ayah." Jed masih terlihat tenang menghadapi ayah. Entah kenapa aku suka suasana seperti ini.
"Ah.... Ayah, bisakah masalah ini tidak dibesar-besarkan?" kataku pelan menyuap hidangan di meja.
"Haha... Oke! Kamu persis Mama. Itulah kenapa Ayah sangat mencintainya. Jadilah pemalu seperti itu terus, Nak." aku rindu raut wajah bahagia seperti itu. Ayah memang sangat menyayangi kami. Aku dan Mama. Ayah adalah kado terindah dalam satu perjalanan hidupku.
..
"Kalian duduklah dulu. Ayah akan mengambilkan sesuatu." -Ayah
"Apa yang kira-kira akan ayahmu lakukan?" -Jed
"Diamlah. Aku tidak tahu. Ini pertama kalinya aku membawa pria kehadapannya seumur hidupku. Duduklah saja." -Hane
"Apa kamu takut?" -Jed
"Sedikit. Separuh hidupku ada ditangannya. Hidup dan matiku. Bahagiaku atau sengsaraku." -Hane
"Apa? Ini... Kalimat itu... Juga diucapkan Hane dalam mimpiku. Apa arti semua ini?" -Jed
"Jed, Hane. Sebelum ayah memberikan sesuatu, ayah akan memberitahu kalian sedikit tentang apa yang Ayah rasakan selama ini." -Ayah
"Ayah, ayah membuatku takut...." -Hane
"Ah... Ayah mulai dari Hane." -Ayah
"Ayah, apa yang akan ayah katakan? Jangan sesuatu yang buruk. Aku mohon." -Hane
"Apapun yang akan anda katakan, aku mohon jangan membatalkan hubungan kami. Ayah." -Jed
"Hane. Maafkan aku jika aku tidak bisa menjagamu selayaknya seorang ayah yang menjaga putrinya dengan baik. Ayah bahagia melihatmu baik-baik saja. Maaf jika ayah dan mama tidak bisa melihatmu tumbuh mejadi gadis yang sangat cantik. Kamu mirip mama. Kebaikanmu. Kepribadianmu. Ayah melihat mama dalam dirimu. Hane, ayah ingin kamu kembali bersama ayah. Tapi... Ayah tidak sanggup melihatmu direbut oleh ayah kandungmu. Ayah tidak akan rela anak gadis ayah kembali padanya. Jadi ayah mohon. Bertahanlah sebentar lagi, Nak. Ayah benar-benar minta maaf padamu." -Ayah
"Ayah....." -Hane
"Jed. Aku memang bukan ayah kandung Hane. Kamu pasti sudah tahu hal itu. Tapi bagaimanapun Hane sudah sangat dekat denganku. Dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri disini. Dan dia harus melakukannya. Aku memang jauh. Tapi semua kegiatan dan keselamatan Hane sudah aku jamin disini. Nah, aku hanya bertanya sekali padamu kali ini. Jika aku menyerahkan 3 mahkota padamu. Kesuksesan. Keluarga. Cinta. Mana yang akan kamu pilih?" -Ayah
"A.... Apa?" -Jed
"Pilihlah dari hatimu. Aku tidak akan menanyakan apapun lagi setelah ini. Aku hanya ingin seseorang yang bertanggung jawab penuh pada dirinya sendiri yang ada disisi putriku. Sudah waktunya aku melihat putri kecilku bahagia walaupun tanpa orangtuanya." -Ayah
"Ayah. Apa maksudnya dengan memberikan dia pilihan itu?" -Hane
"Kamu tidak akan mengerti, Nak. Mahkota adalah sebuah beban tanggung jawab seseorang yang akan memakainya. Semakin berat mahkota itu semakin berat juga beban yang akan dipikulnya. Itulah kehidupan. Kita tidak bisa mengetuk hanya satu pintu untuk bertemu satu orang yang tepat. Kita harus berani membuka lebih banyak pintu untuk melihat semua orang yang kita cari." -Ayah
"Ayah. Aku memiliki satu pintu yang ingin aku buka." -Hane.
"Bersabarlah untuk membukanya. Dan saat itu tiba ayah akan membukanya bersamamu." -Ayah
"....." -Hane
"Bagaimana Jed?" -Ayah
"Maafkan aku. Semua mahkota itu sangat aku butuhkan. Semua mahkota itu juga perlahan aku dapatkan. Aku hanya perlu waktu untuk mendapatkan ketiganya. Bukan sehari, sebulan atau hitungan tahun. Tapi, aku butuh waktu seumur hidup untuk mengumpulkan ketiganya. Sekarang aku hanya ingin menggunakan mahkota cinta dari putrimu, Ayah. Karena dialah yang akan aku ajak mengumpulkan sisa mahkotanya." -Jed
Plok plok plok plok
"Aku suka ini.." -Sarra
"Ka.... Kakak? Bagaimana bisa kakak disini?" -Jed
"Kakak?" -Hane
"Haha..... Baiklah. Sekarang kita semua sudah berkumpul disini." -Ayah
"Ayah? Apa ini?" -Hane
"Kakak?" -Jed
"Duduklah Sarra!" -Ayah
"Terima kasih, Tuan Nolen." -Sarra
"Begini.. Ayah dan kakakmu adalah rekan kerja beda negara. Kami banyak mengobrol tentang kalian. Sarra sudah menceritakan tentang keluargamu Jed. Aku salut akan dirimu yang sekarang. Tidak memberontak. Itu yang terpenting untukku. Hane, ayah tahu tentang perasaanku walaupun kamu tidak membicarakannya pada ayah. Karena itu ayah bilang kamu seperti mama. Jadi...." -Ayah
"Jadi.... Apakah kalian siap bertunangan dalam dunia nyata? Atau kalian hanya ingin menikmati dunia dongeng kalian sendiri?" -Sarra
"APA?" -Hane
"Aku bahkan belum membicarakan apapun pada Hane!" -Jed
"Apalagi yang kalian tunggu? Apa kamu akan membuat Hane kaget dengan membanting stir mobil lagi?" -Sarra
"APA? Kakak tahu? Dia melihatnya? Apa dia mengintaiku?" -Jed
"Bagaimana Hane? Apakah kamu tidam mau ini menjadi kenyataan?" -Sarra
"Keputusan ada pada kalian. Waktu kalian hanya malam ini karena besok malam ayah sudah harus kembali." -Ayah
"Ayah....." -Hane
"BAIKLAH. Hane, maukah kamu menjadi tunanganku? Kita bisa benar-benar berjalan bersama sekarang. Tanpa keraguan." -Jed
"Jed.." -Hane
"Baiklah kalau begitu. Ini. Kakak bawakan sepasang cincin yang sudah kakak siapkan untuk kalian. Bagaimana? Bagus bukan?" -Sarra
"Hane..." -Ayah
"Terima kasih, Ayah. Terima kasih, Kak. Jed... Terima kasih." -Hane
Plok plok plok plok
"Terima kasih, Jed. Aku bisa meninggalkan Hane jika melihatnya seperti ini. Kemarilah. Peluk ayahmu..." -Ayah
"Terima kasih, Ayah......" -Hane, Jed.
ns 15.158.61.20da2
