Chapter 8 : I am Your/His Fiance, What’s Problem?
Untungnya Chanyeol mengakhiri pelukan itu dengan wajah malu, entah malu karena apa yang jelas sekarang mereka menjadi pusat perhatian semua orang. Nyonya Park sepertinya juga menyadari hal itu dan menatap Yong-gi dengan tatapan canggung. Yong-gi sendiri menaikkan alisnya bingung dan kembali menatap layar ponselnya setelah tadi berhasil meredam amarahnya.
Kwon Dan Eul sangat senang sekali saat melihat Chanyeol berada di rumahnya. Sudah lama sekali gadis itu tidak bertemu dengan lelaki itu dan sekarang malah lelaki itu yang mendatanginya. Namun, saat pandangannya beralih dari Chanyeol, Dan Eul menatap seorang perempuan berdress darkblue yang menatapnya dengan pandangan dingin. Ia memicing tak suka.
Dan Eul berhasil memasang senyum yang membuat Yong-gi mengernyit jijik. “Auntyyyyyy.... sudah lama sekaliiiiiiiiii!!!!” katanya seraya memeluk Nyonya Park manja dan itu juga membuat Yong-gi hampir muntah. Lalu setelah itu Dan Eul menatap Yong-gi dengan tatapan polos. “Auntyy aku rasa Aunty tidak punya keponakan di Koreaaa.”
See? Gadis iblis di depannya bahkan pandai sekali bersandiwara makanya dulu gadis itu juga berhasil membuat Yong-gi dendam berpuluh kali lipat lebih banyak sejak kejadian ‘itu’.
Sekali lagi Nyonya Park tersenyum canggung lalu melirik Chanyeol dan Yong-gi bersamaan. “Yeah kamu benar. Perkenalkan Dan Eul dia Jung Yong-gi dan dia-“
“And i’m his fiancee. Benarkan Aunty?”
Chanyeol terperanjat kaget, Nyonya Park juga kaget walaupun langsung tersenyum senang. Tuan dan Nyonya Kwon menatap Dan Eul dengan pandangan penuh arti. Sedangkan Dan Eul? Di mata empat orang lainnya, ia terlihat kaget tapi di mata seorang Jung Yong-gi yang memang punya seribu musuh, Dan Eul terlihat seperti ingin membunuh Jung Yong-gi sekarang juga.
Dan Yong-gi sangat suka itu.
**
“Kau gila.”
“Oh.”
“Dia Dan Eul dan kau bahkan beraninya bilang-“
“Kalau aku itu tunanganmu? Apa? Masalah?” ucap Yong-gi datar seraya meminum jus jambu biji di meja makan.
Chanyeol menatap Yong-gi kesal lalu berjalan menghampiri gadis itu tetapi sebelum sampai di tujuan, Yong-gi sudah beralih berjalan menuju tangga. Menghiraukan panggilan sebal milik Chanyeol yang membuat Yong-gi cepat-cepat menaiki tangga. Pertemuan dengan Dan Eul tadi cukup menguras tenaga Jung Yong-gi.
**
Lagi, setelah semua hal yang menurut Yong-gi sudah seperti masalah, masalah lain pun muncul. Di sana, di hadapannya, seorang gadis imut yang menjijikkan menebarkan senyum penuh pesona seraya berjalan di kantin seolah ini adalah miliknya.
Kyung Mi mengerucutkan bibirnya lalu mendengus sebal walaupun masih terfokus pada lipglossnya itu. Sara menatap prihatin sahabat pirangnya itu dan beralih ke arah Yong-gi. “Yong-gi, kamu kenal perempuan itu?”
Yong-gi diam membisu dan ditimpali Kyung Mi yang sekarang fokus menatap Dan Eul dengan sorot mata kesal. “Gadis itu, setelah seenaknya mengambil kursiku sekarang ia malah sok-sokan tebar pesona seolah yakin seisi ruangan ini menatapnya kagum.”
“And, unfortunately, that’s rite,” timpal Sara tampak bersalah karena sekarang Kyung Mi mendengus terlampau keras sehingga Yong-gi langsung mengalihkan perhatian dari ponselnya itu. “Dan kenapa harus pindah segala kesini? Emangnya Manhattan udah ga keren lagi, ya?”
“Kalau bisa dia itu ke Afrika aja sana,” ucapan itu terlampau aneh bagi seorang Yong-gi hingga gadis itu menggeleng pelan melihat keabsurd-an teman-temannya itu. “See? Sekarang gadis itu kecentilan di hadapan Chanyeol padahal ia sudah tahu Sunbae genit-satunya-lagi sudah merepet ke Chanyeol Sunbae.”
Mendengar perkatan Kyung Mi terakhir berhasil membuat Yong-gi mendongakkan kepala dan menatap Sara lalu Kyung Mi dengan wajah datar kelewat tajam itu. Seolah tanpa beban ia menghampiri meja Chanyeol dengan gaya kelewat kasual sehingga sekarang ia menjadi pusat perhatian puChanyeol pasang mata di kantin ini.
Tidak ada yang salah. Belum. Sebelum Yong-gi sudah sampai di hadapan Chanyeol serta Dan Eul. Gadis berambut hitam itu meletakkan kotak jusnya dengan santai lalu menatap Dan Eul serta Hee Mi dengan tatapan bersalah serta kasihan yang sangat kentara sekali. Chanyeol bahkan ternganga entah angin apa membuat gadis ini rela mendatanginya dan bersiap-siap menabuhkan genderang perang imajiner.
Yong-gi merasa ia sudah gila tetapi ia sangat ingin sekali balas dendam dan rasanya adu jontos tidak akan membuat ia merasa lebih baik. Jadi mungkin hanya ini satu-satunya cara paling efektif walaupun ia harus menahan mual.
“Sunbae.....” ucap Yong-gi yang semua orang tahu itu hanyalah sindiran semata. “Apa aku perlu bawa kembali mantanmu itu yang-pernah-aku-buat-dia-hampir-sekarat kesini biar bisa ngatasi...” ucapnya seraya menampilkan seringaian meremehkan tingkat tinggi ke arah Hee Mi. “Sunbae. Yang. Seperti. Wanita. Murahan. Ini?”
Hee Mi sontak berdiri tetapi Yong-gi beralih menatap Dan Eul dengan tatapan prihatin. “Lalu... apa perlu aku menampar kamu supaya ada drama yang seperti ‘itu’ lagi?”
Dan Eul dengan mata bulatnya menatap tidak percaya tetapi tidak berkutik. Hee Mi bersiap menampar Yong-gi namun Yong-gi lebih sigat karena ia sekarang sudah duduk di atas meja sembari memegang dagu Chanyeol dengan sorot mata ambisius.
“Dammit, but i think we all should know about something...” kata Yong-gi lalu kembali berdiri.
Entah kenapa Chanyeol juga ikut berdiri mewanti-wanti sesuatu. Ia menatap Yong-gi tajam tapi gadis itu mengerutkan dahinya seolah Chanyeol sangat tidak asik diajak bermain.
“Chanyeol dan aku itu sudah bertunangan, jadi pliss deh jangan sok kegenitan lagi. Malu-maluin banget,” suara datar itu mengenai seluruh kuduk orang-orang di kantin ini hingga meremang.
Dan Eul menatap Yong-gi marah sedangkan Hee Mi berteriak lalu berucap berkali-kali kepada Chanyeol tentang ini semua hanya bualan semata.
“Ouh Cantik...” Yong-gi meringis prihatin –palsu- “Tenang saja nanti aku undang kok ke pesta pernikahan. Honey, nanti Mom mau berkunjung ke rumah kita jadi harus pulang cepat. See you...”
Perkataan itu menjadi penutup acara live drama setelah bel berbunyi sangat nyaring pertanda waktu istirahat telah selesai.
Dan saat itu juga Yong-gi menghilang.
Dan Chanyeol harus gila karena gadis itu juga tidak terdapat dimana-mana.
Di lain tempat Sara ternganga dan mendapati bahwa Kyung Mi bahkan memasang wajah lebih konyol. “Shit, jangan bilang itu tadi Jung Yong-gi yang kita kenal.”
Gadis sebelahnya itu mengedipkan matanya beberapa kali. “Dan bangunkan aku kalau yang tadi itu cuma mimpi.”
Sara menatap Kyung Mi dengan tatapan prihatin.
“Sayangnya yang tadi itu bukan mimpi, Kyung Mi pabbo.”
ns 15.158.61.5da2