Tak terasa.. hubunganku dan Angga sudah berjalan 2 bulan. Angga benar-benar sudah memperlakukanku aku seperti layaknya istrinya sendiri, dan memperlakukan Visya seperti anak kandungnya. Begitupun aku, karena aku sudah diberi kepastian oleh Angga bahwa dia akan membuat hubungan kami seaman mungkin, dan berjanji.. bila memang Awloh mengijinkan, dia akan menceraikan istrinya. Dengan kepastian itu, maka aku juga sudah mulai menganggap Angga seperti suamiku dan memperlakukan Rizky sebagaimana anak kandungku. Namun secara diam-diam, tanpa sepengetahuan Angga, aku mulai mem-brainwash Rizky, dan membuatnya membenci dan melupakan ibu kandungnya.
Oleh karena itu, Aku dan Angga membuat jadwal menginap. Biasanya 3 malam sekali, kita ‘pindah rumah’. Seperti malam ini dan 2 malam kedepan, adalah giliranku dan Visya yang menginap dirumah Angga, karena 3 malam kemarin, Angga dan Rizky yang menginap dirumahku. Dan ternyata, strategi seperti ini memang benar-benar efektif buat anak-anak kami. Rizky sudah bisa menganggap Visya sebagai adik kandungnya, begitupun Visya. Dan untuk mempercepat proses adaptasi, kami mengganti nama panggilan kami untuk anak-anak. Sekarang, Rizky dan Visya memanggil Angga dengan sebutan Daddy, dan memanggilku dengan panggilan Mommy. Namun karena ini adalah keluarga spesial, makanya ada sedikit kebiasaan yang mungkin sedikit berbeda dengan keluarga lain.
Mungkin karena Visya pernah melihat kami bersetubuh, makanya kami nggak ragu dan malu untuk bugil, bahkan bersenggama di depan Visya. Namun yang butuh perhatian khusus adalah Rizky. Dia belum pernah melihat kami telanjang bulat, boro-boro melihat kami beradu alat kelamin. Maka dari itu, sebagai ayah kandungnya, Angga berpendapat Rizky jangan sampai melihat kita bersetubuh dulu. Aku setuju dengan pendapatnya, dan berusaha keras membantu Angga menepati janjinya itu.. kecuali kepepet. J
4877Please respect copyright.PENANAvAvhu7MWPh
Aaahh.. senang sekali aku dengan cara hidup begini. Secara finansial, aku tidak pernah merasa kekurangan. Selain tabunganku masih cukup, mertuakupun amat sangat mendukung keadaan keuanganku. Bahkan baru-baru ini, dengan dalih buat Visya, mertuaku membelikan aku mobil baru. Yaahh.. lumayanlah.. bukan mobil mewah memang, namun yang penting ada alat transportasi buat aku dan Visya kalau mau jalan-jalan. Bahkan Angga juga memberikan aku sejumlah uang setiap bulan. “Buat uang belanja”, katanya.
Dan untuk kebutuhan psikologis-biologis, ada Angga yang selalu bisa menjadi tempatku bertukar pikiran, diskusi dan teman yang baik buat having fun... and fuck! J
4877Please respect copyright.PENANAIrRXklLG5a
Untuk hal yang terakhir tadi, Angga selalu berusaha untuk membuat segala sesuatunya aman. Biarpun dia selalu ‘buang dalem’, aku juga nggak putus minum pil KB. Makanya dia agak panik tadi pagi ketika aku merasa mual pas dia mau berangkat ke kantor.
“Gimana?” Tanya Angga di ujung telfon sana. Ia masih di kantor.
Aku tersenyum sekilas, lalu menjawab, “Negatif, Beib.. mungkin aku cuma masuk angin biasa..” lanjutku.
“Alhamdulillah.. bukannya aku nggak mau tanggung jawab ya, sayang..” sahut Angga, “..tapi kamu lebih tahulah keadaan kita.”
“Iya, My Love.. For fuck sake, I know.. Aku bukan nggak percaya. Justru aku kasihan sama kamu kalo ternyata aku hamil.. yaa.. kamu tau laahh.. urusan kita masih ribet banget.” ujarku menenangkan Angga.
“Makanya besok-besok, aku pakai kondom aja ya..” pinta Angga, “..biar aman, beib.”
“Nggak Ahh..” aku menolak rencana itu, “..Aku nggak suka kalau kalau kamu pakai kondom. Jadi kurang mantep, menurutku. Enakkan kulit ketemu kulit kan? Lagipula, banyak caranya kan sayang, biar aku nggak hamil. Bisa aku pakai pil KB, atau kamu buang aja pejumu di luar.. or even better, aku telen aja.. hehehe”
Angga terkekeh mendengar rencanaku, “Ok, sayang.. Either kamu pakai pil KB, atau aku buang di mulutmu aja yaa.. that sounds better, menurutku.”
“Iyaa.. Deal yaa.. “ sahutku lagi, “Tapi kamu yang beliin pil-nya yaa sayaanngg..”
Setelah mengiyakan permintaanku, Angga menutup telfon.
4877Please respect copyright.PENANAveBdMETnIh
4877Please respect copyright.PENANArHFbWZY1KQ
Jam 8 malam.
Angga baru sampai dirumah. Karena Angga memberikan kunci rumahnya padaku, maka aku dari pagi tadi bisa leluasa keluar-masuk ke rumahnya untuk menaruh barang-barangku dan Visya untuk 3 hari ke depan sejak siang tadi.
Baru saja Angga melangkah masuk ke dalam rumah, Rizky mengajak Visya ke kamar bermain. Dan tak lama sesudah itu, setelah Angga memastikan kalau kedua anak kami sudah tidak kelihatan, dia tiba-tiba merengkuh tubuhku dan mengulum bibirku. Aku suka dengan cara Angga memperlakukanku, aku benar-benar merasa bahwa diriku adalah sosok perempuan yang sudah lama dia dambakan.
“Gosh.. I miss you a lot, today..” kata Angga.
“Miss you too, my love..” jawabku, “Aku horny seharian ini, sayaang..”
Angga tersenyum, “Sabar ya Mommy, tunggu anak-anak tidur.”
Aku mengangguk pelan, “Daddy kangen meki-nya mommy nggak?” tanyaku sambil sedikit menggigit bibir bawahku. Setelah celingak-celinguk sebentar, Angga tiba-tiba berlutut di depanku, lalu melepas hot pants ku. Sesuai pesan Angga, aku nggak pakai celana dalam dan bra. Setelah mendongak ke arahku dan tersenyum, Angga mengecup bibir vaginaku untuk kemudian menyapukan lidahnya di belahan memekku sampai ke kelentitku.
“Itilnya mommy gurih banget..” kata Angga sambil mengedipkan matanya.
Aku yang kegelian, menggoyangkan pinggulku dan membenamkan wajah si Angga makin dalam ke arah selangkanganku. Diperlakukan demikian, Angga malah menyeruput cairan pelumas yang mulai merembes dari dalam memekku. Gila.. enak banget!!
4877Please respect copyright.PENANAlROnXuKIXd
“Daddy..!!” tiba-tiba terdengar suara Rizky memanggil ayahnya.
Angga segera bangkit berdiri, berbarengan dengan aku yang buru-buru memakai celana pendek ketatku ini. Benar saja, tak lama kemudian, Rizky keluar dari kamar bermain diikuti oleh Visya.
“Kenapa nak?” tanya Angga.
“Adek Visya kan mau main Playstation sama Aku, tapi aku nggak bisa nyalain tv-nya. Kabelnya dicopot.” kata Rizky menerangkan situasinya yang ‘rumit’, hingga secara tak sengaja menghentikan kegiatan Mommy dan Daddy-nya.
Angga tersenyum pada anaknya itu, lalu segera berjalan ke arah kamar bermain. Aku yang ditinggalkan, segera berjalan menuju dapur untuk membuat secangkir kopi untuk ‘suami’ ku itu. Di atas meja pantry di dapur, aku melihat tas plastik kecil bertuliskan nama sebuah apotik. Ternyata isinya adalah pil KB pesananku.
Tak lama kemudian, Angga keluar dari kamar bermain, dan melihatku di dapur.
“Eh iya.. itu pesanan mommy.. aku lupa bilang.” Kata Angga.
Aku tersenyum, lalu menghampiri Angga dan memeluknya, “Terima kasih sayang akuu.. makin cinta deh sama kamu..”
Angga merengkuh pinggulku dan mengecup bibirku, “I love you, Nad..”
Lalu kami berciuman dengan bernafsu sekali.
4877Please respect copyright.PENANA15AjGhDzKc
Sekitar jam 8 malam, Aku dan Angga sudah masuk kamar. Visya sudah kami biasakan tidur di kamarnya Rizky. Bahkan dia membelikan 2 tempat tidur kecil buat ditaruh dirumahku. Kata Angga, supaya mereka belajar tidur dikamar sendiri, dan tidak mengganggu Daddynya kalau lagi silaturahmi alat kencing dengan si Mommy. J
Sekitar jam ½ 9 malam, Angga masuk ke kamar mandi yang ada di kamar tidurnya. Dia mau mandi air hangat, dingin banget katanya.
“Aku mandi dulu ya sayang…” kata Angga.
“Iya… iya…” sahutku.
Namun, setelah terdengar suara Angga yang sedang mandi, tiba-tiba aku terasa mau pipis. Daripada ngompol, aku ketok aja kamar mandi. “Daddy, aku mau pipis nih… bukain pintu dong?!”
Pas pintu kamar mandi dibuka, aku disuguhkan pemandangan indah. Penis Angga menggantung setengah tegang, dan itu saja sudar besar. Aku sampai menelan ludah, “Kontolmu, Daddy.. Gede banget!” ujarku.
“Ya sudah….” Kata Angga sambil memainkan kontolnya dan tersenyum, “katanya mommy mau pipis?!”
Setelah selesai pipis (belum cebok), Angga tiba-tiba memegang tanganku dan menyuruhku berdiri. Dia melepas lingerieku (celana dalamku sudah ku lepas dari tadi). Kini aku bugil. Kemudian, Angga memelukku dari belakang, lalu menyelipkan kontolnya di sela-sela belahan pantatku yang besar dan padat ini, dia menciumi leherku dan membasuh vaginaku, dengan posisi; tangan kanannya menyirami memekku dan tangan kirinya mengelus-elus dan menceboki barang kesayanganku itu.
Ternyata tidak sampai disitu saja. Angga mulai memainkan jarinya, keluar masuk lubang memekku sambil sesekali menggosok kelentitku. Ketika aku mulai mendesah keenakkan, tangan kanan Angga bergerak kearah payudaraku. Toketku diremas bergantian. Sementara mulutnya mulai mengulum bibir dan menghisap lidahku. Tak lama kemudian, aku yang sudah mulai horny berat, mengajak Angga ke tempat tidur. Setelah duduk di pinggiran spring bed, aku segera mengangkangkan kakiku lebar-lebar, mengundang lidah Angga untuk bermain dan menari di lubang tempat Visya keluar dulu. Desahan kenikmatanku makin keras, dan pada saat yang bersamaan.. cairan pelumasku keluar.
Tanpa banyak argumen, Angga segara membaringkanku terlentang dan siap memasukkan barangnya yang besar, panjang dan keras itu ke tempat yang seharusnya.
“Assallamualaikum..” bisik si Angga sambil tersenyum nakal.
“Waallaikumsallam..” balasku. Si Angga memang selalu mengucapkan kata-kata lucu dikala kami sedang ML. Dan hal inilah yang membuatku makin cinta terhadapnya.
“Ada yang punya rumah Bu?” tanya Angga lagi sambil menempelkan kepala kontolnya di bibir memekku.
“Nggak ada Pak.. masuk aja.. pintunya sudah dibuka kan.” jawabku sambil tersenyum.
“Emang ini rumah kosong ya?”
“Kosong beneerrr... nggak ada yang punya.. ”
“Rumahnya sempit yaaa...” sahut Angga lagi sambil berusaha memasukkan setengah batangnya. Pelumasku mulai bekerja dengan baik.
“Masuk aja Pak.. bukan rumahnya yang sempit. Tamunya yang gede banggeetttt...” Sahutku sambil tersenyum genit seraya membuka bibir memekku dengan kedua tanganku.
4877Please respect copyright.PENANAlwayGTaFzQ
Lalu, setelah kontolnya masuk dan menancap mantap di dalam memekku, dia mulai merangsak maju mundur, sementara kedua tangannya menopang tubuhnya di kedua sisi tubuhku. Tusukan dan hujaman Angga sangat berirama. Segera aku ikut memutar-mutarkan pinggulku untuk merespon Angga. Desahan kenikmatanku keras sekali terdengar, sehingga terkadang, Angga membungkamku dengan melumat bibirku dengan bibirnya. Tak lama kemudian (dengan kontolnya masih menancap di memekku) Angga menggendong dan membopongku. Lalu ia duduk di kursi di samping tempat tidur. Setelah itu, aku yang bekerja.
Zakar Angga dikocok dengan keras dan cepat oleh memekku. Sementara aku bergoyang naik turun memanjakan kontol gede ini, aku berpegangan di pundak pria atletis itu, sambil tangannya meremas kedua payudaraku. Kemudian aku mencondongkan tubuhku lebih dekat ke tubuh Angga. Sambil menciumi bibirnya, aku menggerakkan pinggulku semakin cepat… dan efeknya? Aku orgasme… lalu aku menurunkan tempo pergerakanku, untuk merasakan kenikmatan ini. Angga sadar kalau lawan mainnya ini sudah jebol, tiba-tiba dia meremas pantatku dan menusuk vaginaku dari bawah… pelan tapi beraturan. “Anjing!” pikirku, “..enak banget!”
Ketika ada jeda dalam serangan-serangan Angga, tiba-tiba HaPe di meja samping kami berbunyi. Ternyata Hpnya Angga, dan rupanya istrinya menelfon.
“Sst…” bisik Angga, “kamu jangan ngomong dulu ya sayang!!”
Sambil Angga berbicara di telfon, aku bergerak turun naik secara perlahan-lahan. Sementara bibirku tak berhenti menciumi lehernya. Di tengah pembicaraan telefon, Angga berbisik, “Aku mau keluar!” Setelah aku berhenti bergerak, Angga memasukkan batangannya dalam-dalam sambil menekan pantatku. Segera dia menutup speaker telfon dengan satu tangannya dan aku berteriak tertahan… memekku di semprot oleh peju yang panas, kental dan banyak sekali.
Setelah semuanya keluar, Angga menciumi dan melumat bibirku. Kontolnya masih ada di dalam memekku, ketika dia kembali melanjutkan pembicaran telefon dengan istrinya. Tak lama kemudian Angga menutup telefon. Dan tanpa membersihkan kedua alat kelamin, kami berbaring kelelahan di tempat tidur. Entah kenapa aku merasa cinta banget sama Angga.. apalagi sama kontolnya. Makanya, pas aku mau cuci meki di kamar mandi, tak lupa aku mencium kontol besar itu. Angga tersenyum melihatku.
4877Please respect copyright.PENANAoIqsGRvOS2
Ketika aku lagi menceboki memekku, Angga masuk ke kamar mandi. Wajahnya menampilkan kepuasan yang teramat sangat. Lalu sebagai bukti baktiku sebagai ‘istrinya’, aku membersihkan kontolnya. Dan dia juga memandikan ‘istri’nya ini dengan perasaan sayang. Setelah selesai, Angga hanya mengenakan boxer dan kaos oblong, dia nggak pakai celana dalam. Begitupun aku. Aku hanya mengenakan g-string dan lingerie saja. Aku sengaja nggak pakai bra, takutnya si Angga lagi ingin meremas-remas toked impiannya ini. Daripada repot melepasnya lagi, mendingan nggak usah pakai sekalian, begitu pikirku.
Lalu kami duduk-duduk santai sambil ngobrol macem-macem. Dan benar saja, mungkin karena posisiku duduk adalah dengan bersandar pada tubuhnya yang bersandar di dinding ujung tempat tidur, makanya si Angga ngobrol sambil memelukku dari belakang, dan kedua tangannya meremas-remas kedua tokedku dengan lembut sambil terkadang memilin puting susuku.
“Beib.. pokoknya dalam waktu dekat ini, aku mau mengenalkan kamu ke keluarga besarku di Bandung.” Kata Angga.
Agak kaget juga aku mendengar rencananya, “Kamu yakin, sayang? Kan kamu belum menceraikan istrimu..”
“Aku yakin mereka fine-fine saja.. kakak perempuanku memang dari awal nggak setuju sama istriku itu. Tapi aku yakin, dia akan setuju kalau aku mengawini kamu..”
“Orang tuamu?”
“Hmm.. ibuku juga pasti setuju..” jawab Angga.
“Kamu yakin?”
Angga tersenyum, lalu mengecup pipiku, “Percaya sama aku, sayang.. mereka pasti setuju dengan kamu.”
“Aku percaya sayang..” sahutku, “tapi aku belum siap kalau kita harus bertemu dengan orang tuaku.. nanti aja ya kalo kamu..”
“Hmm..” Potong Angga sambil meremas toketku dengan lembut, lalu mengelus perlahan belahan memekku, “Iya, itu nanti saja.. kalau semuanya sudah ok, kalau aku sudah memperkenalkan kamu dengan ibu dan kakakku.”
“Yang jelas, kalau kamu sudah cerai sayang..” jelasku.
Angga kembali tersenyum dan mengangguk.
4877Please respect copyright.PENANAY8ZKKGiH9h
Tak terasa sekarang sudah jam 12 malam. Angga mengajak shalat Tahajud, supaya mimpi dan keinginan kami direstui Allah. Aku suka dengan jiwa kepemimpinan Angga. Dia benar-benar bisa menjadi Imam yang baik untukku. Lalu kami bangkit dari tempat tidur, dan mengambil wudhu serta melaksanakan shalat Tahajud.
Setelah selesai shalat, pas ketika aku melipat mukena, tiba-tiba Angga bilang kalau dia merasa lapar. Namun karena sekarang sudah malam, dan agak malas juga kalo harus masak nasi, makanya aku cuma bikinin indomie aja. Lalu setelah matang, aku membawa indominya ke kamar dan Angga makan sambil ngobrol ngalor-ngidul. Selesai makan, kami nonton dvd di kamar, yang nonton sih Angga, aku sibuk dengan batangannya yang aku sepong dengan beringas. Sepanjang malam itu, kami 2 kali ML lagi. Sekitar jam 5, setelah shalat subuh, kami tidur.
4877Please respect copyright.PENANA8kMl0Nhaxy
Pagi sekitar jam 7an, aku dan Angga terbangun karena suara telefon yang berdering dari arah meja samping tempat tidur. Tanpa berepot-repot mengenakan pakaian, Angga langsung mengangkat telfon.. Rupanya istrinya lagi yang menelfon. Setelah menutup telfon, Angga langsung menuju ke kamar mandi, dengan wajah yang gelisah. Aku menyusulnya dari belakang, dan memperhatikannya dari pintu kamar mandi.
Ketika Angga sedang menyabuni tubuhnya, aku masuk ke kamar mandi, akupun juga masih bertelanjang bulat.
“Siapa tadi yang telfon, Daddy?” tanyaku.
“Ibunya Rizky…” jawabnya.
“Ngapain? Iseng amat pagi-pagi nelfon?”
“Yaa… ngecek suaminya lah…” jawabnya sambil tersenyum.
“Buat apa? Kan suaminya gak sendirian, lagi ditemenin sama janda seksi…”
“Justru itu… dia mungkin takut kalo kontol suaminya yang besar ini dipakai sama janda itu…” katanya sambil mulai mengelus memekku ini dan mulai merapatkan tubuhnya ke tubuhku.
“Tapi suaminya juga kan yang kontolnya minta dipakai..” Kataku sambil meremas kedua buah biji pelirnya yang ranum, dan mengocok pelan batang kontolnya. “Dan dia di perlakukan dengan baik… karena…. (tanganku mulai mengocok) kontolnya… (aku mulai berjinjit, mendekatkan wajahku ke wajahnya) enak banget…!”
Angga langsung mencium bibirku dan melumatnya. Aku langsung membalas serangan Angga. Ku hisap dalam-dalam lidahnya dan kugenggam dengan erat kontolnya dan kembali mengurut dan mengocok batangan yang makin lama makin keras dan memanjang itu.
“Mommy…”
Aku dan Angga segera menghentikan kegiatan kami ini ketika Visya memanggilku, tapi kami tetap berpelukan dengan erat sekali.
“Kenapa sayang?” kataku. “Kok kamu sudah bangun? Abang Rizky mana?”
“Abang masih bobo..” jawabnya lugu.
“Kok kamu tau Mommy lagi di kamar mandi?” tanya Angga setengah bingung.
“Iya.. soalnya aku masuk kamar Daddy, nggak dikunci.. terus aku lihat Mommy sama Daddy di sini.. Mommy sama Daddy lagi ngapain?” tanyanya.
“Mommy sama Daddy lagi mandi, sayang…” Jawabku.
“Kok mandinya sambil pelukan?” tanyanya lagi.
“Mmmhhh….” Belum selesai aku menjawab, Angga memotong…
“Mommy kedinginan, sayang… makanya Daddy peluk supaya badannya anget!”
Aku tersenyum mendengar jawaban Angga. “Iya sayang… airnya dingin banget!”
Angga lalu melepas pelukannya dan langsung berlutut didepan Visya, “Visya mau mandi bareng sama Daddy, sama Mommy?”
“Mau..” Lalu kami bertiga telanjang bulat dan masuk kedalam Bath-tub, dan berendam bersama-sama.
Sambil berendam, Angga bercerita kalau tadi ditelfon, istrinya bilang kalau dia akan pulang akhir bulan ini. Nggak lama memang, cuma seminggu. Tapi itu sudah bikin aku males banget mendengarnya.. aku jealous!! Namun, apa yang bisa aku lakukan? Mereka masih berstatus menikah.
“Aku janji..” kata Angga, “..pas dia pulang ini, aku akan membahas masalahku dan dia.” Angga menghela nafas panjang, lalu melanjutkan, “kalau bisa, aku akan menjatuhkan talak juga sekalian..”
“Aku tersenyum, “Good.. aku berharap kamu bisa cepat menceraikan dia..”
“Iya.. pasti!” sahut Angga, “Tapi sebelum dia pulang, aku pingin ngajak kamu ketemu ibu dan kakakku..”
“Kapan?”
“Hmm.. let’s see..” tukas Angga, “dia pulang tanggal 30, berarti masih ada waktu 3 minggu lagi. Weekend besok tanggal 27 gimana?” tanyanya kemudian.
“Kita nginep di Bandung? Di hotel apa gimana?” tanyaku.
“Nggak sayang.. kita nginep dirumah ibuku, It’s Ok..”
4877Please respect copyright.PENANAL37QeGOBL1
“Kita berangkat kapan? Anak-anak?”
“Kita berangkat Kamis malam, pulang Minggu malam atau Senin pagi. Anak-anak kita bawa. Sekalian mengenalkan anak cantik ini..” Kata Angga sambil mencium kening Visya. Aku tersenyum melihat Angga, dia kelihatan sayang banget sama anakku itu.
4877Please respect copyright.PENANAIpCfaD9IVF
Setelah berfikir sejenak, aku menjawab, “Ok.. aku siap ketemu ibu dan kakakmu..” lalu aku memeluk dan mengulum bibirnya. Dan tak lama kemudian, Visya kembali menjadi saksi, bagaimana lubang tempat dia keluar dulu, disumbat oleh kontol besar milik Daddynya dari belakang.
4877Please respect copyright.PENANAWCEHyAVYZu
Sekitar jam 9, Rizky sudah bangun. Kami sarapan bareng-bareng di meja makan. Rizky sudah mandi. Dan entah kenapa dia manja banget sama aku hari ini. Sepertinya dia sudah lupa dengan Maminya sendiri.
“Mommy.. aku mau telur orek..” katanya.
“Iya sayang.. Mommy bikin yang banyak ya.. biar kamu bisa bagi dua sama adek Visya..” kataku, “..gimana sayang?”
“Oke, Mommy sayaanngg...” sahutnya sambil memelukku erat. Aku cium kening Rizky. Aku sadar, kalau akupun mulai sayang banget sama anak itu.
Dan karena permintaan Angga, hari ini, mumpung weekend.. aku dan Angga gak boleh pakai baju dalam. ‘No bra, no kancut’ katanya. Yasudah, makanya untuk menutup tubuh sintalku ini, aku hanya menggunakan Babydoll tipis tembus pandang. Dan dia hanya memakai boxer dan kaos oblong. Kenapa begitu? Biar gampang, kalau tiba-tiba ada salah satu dari kita ada yang horny.. J
“Tapi beib..” kataku sedikit protes, “kalo cuma pake lingerie dan gak pakai cd, memekku keliatan banget dong. Kalau Rizky liat gimana?”
Angga tampak berfikir sebentar, “Hmm.. iya juga. Okelah kamu aku bolehin pake g-string. Tapi yang tembus pandang ya, beib.. biar aku gampang liat memek-mu.”
“Dasar Daddy cabuulll...” kataku sambil tertawa-tawa, seraya mencubiti perut dan penggangnya. Pun toh demikian, aku menuruti keinginan si Angga.
4877Please respect copyright.PENANAaBEfN8lKGZ
Sekitar jam 11 siang, kedua anak itu tertidur. Sementara kedua orang tuanya yang sangat bejat ini, kembali memfungsikan alat kelaminnya masing-masing ke level tertinggi. Dan kejadian yang tidak akan aku lupakan dari siang ini adalah, ketika Angga duduk mengangkang diatas dadaku ketika dia orgasme, lalu menyemprotkan pejunya kedalam mulutku, lalu memukul-mukulkan dengan lembut kontolnya ke wajahku dan menyapukannya ke bibirku.. sambil jarinya bermain dengan halus pada itilku dan di dalam memekku.. PAS ketika aku sedang ngobrol dengan mertuaku di hape..
Sensasinya anjing bangeetttt… karena ketika aku sedang mendengarkan mertuaku bicara tentang kekhawatirannya kepadaku dan Visya, serta kembali memperbicangkan masalah penyesalannya tentang kelakuan anaknya yang membuat aku menderita dan harus membuatku menjanda, kontol Angga bergerak dengan liar di dalam mulutku.
Dan pada siang ini jugalah, pertama kalinya aku memasrahkan lobang pantatku dimasuki kontol. Berawal dari kekurang puasan kami dalam mengolah sensasi orgasme, akhirnya kami mulai melakukan hal yang ekstrim. Kami sengaja melakukan hal ini di kamar mandi kamar Angga. Mengantisipasi adanya darah yang keluar dari sobeknya lobang pantatku, walaupun tidak terjadi. Perih di permulaan percobaan sampai akhirnya rasa nikmat mulai menjalari tubuhku ketika kontol Angga demikian lancarnya keluar masuk lobang pantatku.
Pun toh ketika dia memuntahkan pejunya yang banyak diatas tutup toilet seat.. aku sudah tidak lagi merasa jijik menjilati semua pejunya sampai habis dan menelannya. Bahkan tanpa ragu, aku menjilati dan menghisap kontol Angga yang baru saja keluar masuk di dalam anusku.. Yaa.. aku sudah tidak perduli akan aromanya, karena aku sudah kecanduan kontol Angga, bahkan kecanduan pejunya.
ns 15.158.61.20da2