Sekitar jam 9 pagi, aku terbangun. HP ku berbunyi… ternyata mertuaku,
“Pagi bu.. kenapa?” tanyaku dengan suara masih terkantuk-kantuk.
“Ndak apapa.. Kamu sudah bangun?” tanya ibu mertuaku.
“Baru bangun!” Jawabku, sementara kulihat Rudi juga terbangun. “Siapa?” bisiknya. Setelah tahu yang menelfon adalah mertuaku, Rudi kembali tidur, kali ini sambil memelukku. Zakarnya yang pelan-pelan mulai bangun, serasa meraba-raba pahaku.
“Nanti mau kesini jam berapa?” tanya mertuaku lagi.
“Gak tahu, bu.. nanti kalo dah beneran mau berangkat, aku coba telfon ya bu..”
“Ya udah.. Kamu jadi sama Rudi?”
“Nggak tahu juga.. doain aja kami jadi ya bu..” ujarku sambil mengulum bibir dan lidah Rudi serta menggenggam kontolnya yang kemudian aku urut pelan-pelan.
“O iya.. hati-hati di jalan ya Nad..”
Aku tutup telefon. Aku nggak mau menjawab. Gak penting juga..
1478Please respect copyright.PENANAleIuQSz9gD
Setelah menciumi kontol Rudi. Aku bangun dan langsung menuju kamar mandi untuk sikat gigi dan mandi. Setelah itu, aku ke dapur untuk membuat sarapan (aku masih bugil). Setelah membuat kopi, aku kembali kekamar. Baru saja aku mau masuk kamar, aku kembali disuguhkan pemandangan erotis, yang setiap wanita pasti ingin mengalaminya. Rudi memamerkan kontol besarnya. Aku hanya bisa tertegun.
“Selamat Pagi Pak suami orang, kesayanganku..!” kataku sambil tersenyum genit.
“Pagi juga jandanya temenku…” jawab Rudi sambil mengocok pelan kontolnya. “Kok kamu sudah bangun? Kenapa?”
“Aku kedinginan. Ya sudah, aku mandi aja pakai air hangat!” jawabku sambil membaringkan tubuhku disisinya. “Kamu belum mau mandi? Kamu kan harus ‘menjemput’ dan mengantar janda seksi ini kerumah bekas mertuanya, lho sayang..”
Rudi menjawab sambil memelukku, “Iya.. btw, nanti habis dari rumah bekas mertuamu, kita mau kemana, sayang?”
“Yaa.. balik kesini aja... kamu ewe-ewe aku lagi..” jawabku.
“Tapi aku bosen. Aku lagi pingin ngentot memekmu dimana gitu..”
Aku kembali memeluk tubuh Rudi yang telanjang itu, dan membiarkan penisnya menempel di perutku. “Aku juga mau! Gimana kalo aku ewe kontolmu di rumahku?”
“Boleh…! Aku setuju!” sahut Rudi sambil tersenyum. Senang sekali dia. Dan tak lama setelah itu, aku memohon pada Rudi untuk memperkosaku.. seharian.... J
1478Please respect copyright.PENANAAPLIG3G8B9
1478Please respect copyright.PENANAEfJ4Gd665H
1478Please respect copyright.PENANApNSthjusBr
1478Please respect copyright.PENANAClATdMAS82
Dan akhirnya, baru jam ½ 6 sore kami sampai di rumah bekas mertuaku. Visya langsung lari menyambutku. Senang sekali mertuaku bertemu dengan teman baik anaknya itu. Rasa kangen ditambah nostalgia ‘picisan’ jaman dulu, menambah suasana hangat pertemuan ini. Tak ada satu orangpun yang membahas soal Mas Andi. Tapi aku menangkap ada pandangan penuh pertanyaan dari mertuaku ke Rudi. Lalu secara cepat dan tanpa ada yang curiga, aku mulai membahas keluarganya Rudi yang langsung di tanggapi dengan cerdik oleh bapak beranak satu ini.
Pertemuan itu selesai jam 6 sore.. nggak usah lama-lama. Dan dengan janji akan terus saling kontak, kamipun berpisah dengan mertuaku. Rudi pura-pura minta ijin ke bekas mertuaku untuk mengantarkan aku dan Visya pulang.
Dan sesampainya dirumah, aku langsung masak air buat Visya mandi. Aku tahu, Rudi sudah tak mampu lagi menahan birahinya. Karena akupun juga demikian. Tapi apa mau dikata, perjanjian yang kami buat memang tegas. 2 alat kelamin kami nggak boleh ketemuan ketika ada Visya. Dan aku ingin menghormati perjanjian itu.
Dan daripada aku bertindak nekat untuk mencumbu Rudi didepan anakku, akhirnya aku mengalihkan pikiranku dengan mengajak Visya mandi.
“Ayo nak.. kamu mandi duluan. Airnya sudah hangat tuh.” Kataku pada Visya. Sementara Rudi tersenyum melihat kami berdua.
“Sudah sore nak..” sahut Rudi, “..mandi dulu ya sama Mommy..”
Visya mengangguk sambil senyum-senyum, “Mommy mandi bareng aku?”
Aku tersenyum kepada Visya seraya menjawab, “Nggak nak.. Mommy mandiin kamu aja. Nanti mommy mandi sama Om Rudi.” Sambil aku mengedipkan mataku pada Rudi yang langsung terlihat kikuk dan salah tingkah.
“Nad...” kata-katanya menggantung di udara ketika aku memotongnya.
“Just a figure of speech, love..” kataku, “..kamu santai aja. Visya nggak akan tahu dan belom ngerti juga kok aku bakal diapain aja sama kamu dikamar mandi. Tahunya dia kan.. kita yaa.. mandi.. just taking a bath.. berdua. That’s all..”
Rudi terdiam. Lalu dia beranjak ke teras belakang untuk merokok.
1478Please respect copyright.PENANAsnB4HJwpVr
15 menit kemudian, aku keluar dari kamar mandi hanya dengan berbalutkan handuk saja. Terlihat sekali kalau aku nggak menggunakan apa-apa didalamnya. Aku melongokkan kepalaku ke arah teras belakang melalui pintu kaca geser.
“Anaknya sudah selesai mandi tuh, Om. Mau ngolah Mommynya nggak?” ujarku pada Rudi yang sedang melihat handphonenya, seperti sedang menonton sesuatu, “..lagi liat video apa?” tanyaku lagi. Rudi tidak menjawab, dia hanya memperlihatkan handphonenya kepadaku. Rupanya dia sedang melihat video aku sedang mem-blowjob kontolnya. “Yang semalam ya?”
“Iya..” jawab Rudi singkat. “Kamu kinky banget ya Nad..!”
“Hihihi.. thank you cintaa.. kamu nonton gituan udah bangun belom dedeknya?” tanyaku pada Rudi yang dijawab dengan memperlihatkan kontolnya dari balik celananya.. “Waahh.. udah ngaceng.. yesss..” kataku dengan senang.
Lalu aku meminta Rudi melepaskan semua bajunya hingga telanjang bulat. Demikian juga aku yang melepaskan handukku.
“Yuk mandi..” ajakku pada Rudi.
“Kenapa kita telanjang gini? Nanti dilihat Visya..” jawabnya.
Aku tersenyum melihat Rudi. “Nggak apapa sayang.. Visya kan masih kecil.. belum ngerti..” sahutku lagi. “Emang apa yang bikin kamu malu? Kontolmu? Kontolmu gede gini kok...” ujarku lagi sambil tersenyum dan menggandeng kontolnya Rudi dan langsung menuju kamar mandi. Ketika melewati Visya yang sedang tiduran di karpet sambil menonton TV, Rudi agak mempercepat langkahnya.
“Kenapa begitu?” tanyaku.
“Nggak enak sama Visya.. masa’ dia harus melihat kita telanjang begini?” jawab Rudi.
Aku tersenyum melihat Rudi. Ada sebersit pikiran nakal untuk memberitahunya soal kelakuanku dan Angga, namun sebagian akal sehatku mengatakan jangan dulu. Biarkan Rudi berhadapan dengan pengalamannya sendiri.
Akupun nggak mau anakku tahu terlalu dalam soal persetubuhan, cuma aku memang memutuskan untuk tidak menjadikan Visya sebagai penghalang ketika aku sedang ingin merasakan kenikmatan disenggamai oleh lelaki. Siapapun itu..
Dan dengan keputusan itu, aku jawab keraguan Rudi, “Dia nggak harus melihat kita mandi kan? Toh pintunya juga ditutup..” dan Rudi pun terdiam. Dia hanya bisa menurut.
Akhirnya timbul ide nakal dikepalaku. Setelah masuk ke kamar mandi, aku sengaja tidak mengunci pintunya. Karena aku yakin, Visya selalu punya banyak alasan untuk mencariku. Dan dengan begitu, secara otomatis pertemuan alat kelamin kami berdua akan dilihat oleh anakku, sementara Rudi sudah terjebak didalamnya dan tidak mungkin untuk mengelak.
Kami lalu mandi berdua dibawah shower, kami saling menyabuni. Kami saling membersihkan alat kelamin kami masing-masing. Bahkan Rudi sempat menjilati itil dan memekku yang aku buka lebar-lebar ketika aku duduk di atas toilet seat. Lalu Rudi minta di blowjob. Ketika sedang nikmat-nikmatnya aku mem-blowjob kontolnya Rudi, pintu kamar mandi terbuka lebar. Ada Visya berdiri disitu.
“Mommy lagi ngapain?”
Rudi terperanjak kaget. Dan dengan spontan, dia berusaha menutupi kontolnya dengan tangannya. Namun aku segera bertindak.
1478Please respect copyright.PENANAieAiIwfdRH
“Kamu ngapain?” tanyaku pada Rudi.
“Nad.. ada Visya ngeliat kita!!” jawab Rudi dengan panik.
Aku tersenyum, “Tenang Rud.. santai aja.. Visya sudah pernah lihat kontol, kok!”
Rudi menatapku bingung, seolah mencari sesuatu di dalam memorinya, kapan Visya melihat dirinya sedang bersenggama denganku. “Maksudmu?” Cuma itu kata yang dapat terucap dari mulutnya.
“Visya sudah pernah melihat aku di ewe. Nggak dengan kamu.. kan belum pernah, nanti aku ceritakan. Sekarang kita nikmati aja keadaannya. Ok Sayang?”
Rudi makin terpana dengan pernyataanku. Namun sebelum dia bisa mengucapkan kata-kata lagi, aku menoleh ke arah Visya dan memanggilnya. “Sini nak.. kita mainin kontolnya Om Rudi.”
Visya lalu masuk dan duduk di ujung bathtub. Dia tersenyum melihat aku yang sedang berlutut sambil menjilati dan menghisap kontol Rudi yang duduk di toilet.
“Mommy mamam kontol teruuss…” ujarnya polos.
“iya sayang, abis enak siiihhh…” jawabku tanpa menoleh ke Visya, “Besar ya nak kontolnya Om Rudi?”
“Iya, besar banget… terus nanti mau dimasukkin ke memeknya Mommy juga?”
Rudi makin terkejut mendengar omongan Visya, “Kok Visya tahu begituan? Tahu darimana dia?”
“Aku yang ngasih tahu…” sahutku. Rudi makin terpana. Wajahnya terlihat bingung.
“Terus..” lanjut Visya, “Mommy juga masih maem kontolnya Daddy?”
“Iya dong.. tapi sekarang, Daddy kan nggak ada. Makanya Mommy maem kontolnya Om Rudi aja. Enak banget deh.. Visya mau pegang gak?” tanyaku pada anakku itu.
“Boleh Visya pegang nggak Om?” tanya Visya ke Rudi
Aku segera melihat Rudi sambil tersenyum genit. Rudi bingung harus menjawab apa. Akhirnya aku yang berinisiatif. Aku genggam kontol besar Rudi dan mengarahkannya ke arah Visya. “Boleh dong nak..” kataku, “..sini.. kita mainin kontolnya Om Rudi!”
Rudi terdiam seribu bahasa.
“Sementara kamu...” kataku sambil menyoel dagu Rudi, “..nikmati aja suasana ini ya sayang. Belom pernah kan kontolmu dimainin sama anak kecil dan ibunya? Hehehe.. nikmati kami ya sayang... sensasinya gila lho, ngentot memeknya janda di depan anaknya... hahahahaha....” Dan Rudi hanya menelan ludah melihatku mempreteli baju Visya hingga dia telanjang bulat. “Liat Om.. memeknya Visya sama kaya memek Mommy-nya kan? cempit, mungil.. nggemesin...” ujarku sambil membuka memek mungilnya Visya yang senyam-senyum.
1478Please respect copyright.PENANAsUjT4P2zJo
1478Please respect copyright.PENANAsmsuxA0KB2
Singkat cerita,
Kejadian di kamar mandi 1 jam yang lalu ternyata membuat suasana menjadi mencair. Walaupun di awal ada sedikit penolakan, namun pada akhirnya keadaan menjadi seperti apa yang aku inginkan. Dan setelah aku ceritakan latar belakang kenapa semua ini bisa terjadi, Rudi malah jadi tertantang dengan keberadaan Visya ketika aku dan dia sedang bersenggama. Bahkan jauh lebih santai bila dibandingkan dengan Angga di awal-awal dulu. Dan sebagai buktinya, dia ingin mencoba menghajar memekku di depan Visya.
Senang sekali aku dengan pernyataannya itu, lalu kami bersenggema dengan bebas sampai puas. Aku menduduki dan menjepit kontolnya dengan membelakanginya. Hampir satu jam kami bersetubuh sampai akhirnya dosa surga dunia menghampiri kami.
Namun sayang dia tidak bisa menginap dirumah malam ini. Karena client-nya menelfon untuk ketemuan besok. Tapi Rudi janji akan kerumah besok siang setelah meeting, sebelum dia kembali ke Surabaya. Lalu dia pamit pulang.. dan aku melepas kepergiannya dengan kesal dan hati yang mangkel.
1478Please respect copyright.PENANADlFdleH6hJ
1 ½ jam kemudian, Rudi menelfon. Rupanya dia sudah sampai rumah. Lalu kami melanjutkan pembicaraan. Selain minta maaf, Rudi juga mengatakan kepadaku kalau dia sempat kaget dengan situasi tadi. Dia masih nggak percaya dengan kenyataan kalau Visya menyaksikan aku dan dia ngewe. Namun aku bilang, apapun yang terjadi, aku enjoy dengan suasana yang seperti itu. Bahkan, kalau memang lagi kepingin, aku mempersilahkan Rudi datang kapan saja dan dimana saja untuk melampiaskan birahinya. “Just call me, ok?” kataku. Tak lama setelah itu, kami mengakhiri pembicaraan, dengan janji bahwa besok, sebelum dia pulang ke Surabaya, dia akan datang untuk menikmati memekku sekali lagi.. di hadapan Visya.
Dan sebagai tanda bahwa aku menerima ajakannya, aku mengirim foto selfie-ku bugil dikamar mandi.
Dan sebagai pemanis, aku kirim pesan singkat; “Aku sengaja ngirim foto ini, supaya kamu gelisah dan gak bisa tidur.. J Btw, kenapa kamu harus pulang sih? Kan besok bisa berangkat dari sini?”
Ada Jawaban dari Rudi; “WOW... bikin konak aja, kamu... ya mau gimana lagi? Terus kamu maunya apa sayang?”
Jawabanku singkat saja; “Pintu rumah nggak aku kunci..”
1478Please respect copyright.PENANAb3TDYrXfvH
1478Please respect copyright.PENANAFXW1PRp4SK
1478Please respect copyright.PENANANusNGd4TgD
1478Please respect copyright.PENANAVT4UzP7zH4
1478Please respect copyright.PENANAZ4rNRHKgbF
Dan sekitar 2 jam kemudian, Rudi memberikan jawabannya.....
Dia datang dengan sudah membawa barang-barangnya. Sekalian mau pulang besok.
“Kenapa sih kamu pengen banget aku datang lagi?” tanyanya.
Aku tersenyum, “Aku pingin di ewe lagi sayang sama kamu.. aku ketagihan kontol kamu.” jawabku, “kamu besok berangkat dari sini aja ya beyb..”
Rudi tersenyum. Setelah itu, sebagai bukti jawaban dan kejujuranku, aku menelanjangi diriku sendiri.. Sambil berdiri, aku melepaskan babydollku. Dan dihadapan teman mantan suamiku ini, aku kembali telanjang bulat untuk yang kesekian kali. Namun bedanya kali ini, aku tidak terburu-buru. Aku sangat menikmati, ketika dia menyapukan jari-jarinya di vaginaku.. bahkan aku membiarkan diriku terlen oleh sensasi birahi yang cukup tinggi ketika dia meremas payudaraku sambil mencium vaginaku serta menjilati klitorisku. Aku suka dengan cara Rudi menatap vagina becekku yang sempit dan tanpa bulu ini, seakan-akan dia memuja-muja belahan indahku ini. Bahkan Angga saja tidak pernah begitu.
1478Please respect copyright.PENANAZRYbCis3sr
Sambil menggiringku duduk disampingnya, Rudi berkata, “Mulai sekarang, aku tidak akan pernah ragu lagi dengan keberadaan Visya ketika kita ngewe.. walaupun aku agak kaget dengan kejadian tadi sore.”
Jujur, entah kenapa dan darimana, hati kecilku mengatakan bahwa perbuatan kami tadi di depan Visya adalah semacam ‘perkenalan kedua’ Rudi dengan anakku itu. Dan entah darimana perasaan itu datang, tapi aku merasa yakin, kalau kerinduan vaginaku untuk selalu diewe didepan Visya, pasti akan bisa dipuaskan oleh batang besar berurat milik Rudi.
Lalu aku berkata, “Iya Rud.. tapi satu-satunya penyesalanku adalah, kenapa kamu telat datang ke hidupku, tapi sudahlah, nggak usah dibahas.. Toh kita sudah sepakat dengan hal itu. Tapi hati-hati soal video rekaman kita di handphone-mu, aku cuma ingin supaya Istrimu tidak mengetahui hal ini, dan aku mohon.. simpan baik-baik rekaman itu. Please.. nggak enak juga kalau istrimu melihat..” kataku sambil memeluk Rudi.
“Oke.. “ jawabnya singkat. Yang aku balas dengan senyum, sambil tak lupa untuk menggenggam gundukan dibalik celananya dan memberikan kecupan kecil pada bibirnya.
1478Please respect copyright.PENANA2H5BwY3qWZ
Lalu sambil masih bertelanjang bulat, aku berdiri dan mengajak Rudi berjalan menuju kamarku. Alhamdulilaah.. Lega sekali melihat Visya yang masih tertidur pulas. Lalu Rudi memelukku dari belakang, dan setelah menyibakkan rambut panjangku, dengan lembut dan penuh kasih sayang dia meremas kedua buah dadaku yang ranum ini sambil menciumi leherku. Sambil kami terus memandangi Visya, Rudi melepas seluruh pakaiannya, dan aku kembali menelan ludah karena disuguhkan pemandangan indah di arah selangkangannya.
1478Please respect copyright.PENANAVYTPFwP4aK
Aku memeluk tubuh tegap bapak ini dengan perasaan sayang, yang anehnya, disertai dengan nafsu birahi yang lembut namun menggelora. Sambil mengecup bibirnya, aku menyapukan tanganku ke arah buah pinggangnya, lalu menuntun seraya mengajak Rudi duduk di samping tempat tidur Visya, dengan menggenggam batang besarnya yang gendut dan panjang itu. Dan tanpa berepot-repot untuk menyingkirkan Visya dari atas tempat tidur, kami kembali bersenggama dengan nikmat sekali.
1478Please respect copyright.PENANAWGp5aVhJe5
Dan paginya, disaat dia mau berangkat, Rudi memberikan pengalaman baru lagi buatku. Disaat dia menelfon istrinya untuk berkabar, Rudi melakukannya sambil memberikan aku deep throat.. dan menumpahkan sperma segarnya langsung ke dalam tenggorokanku.. nikmat sekali.
Dan aku mengantarkan bapak ini ke pintu depan, dengan bertelanjang bulat saja..
ns 15.158.61.8da2