“Paaakkk… Paaakkk… Paaakkk…”
Suara benturan yang begitu keras, dari kemaluan kami berdua yang saling beradu. Papa memintaku untuk bangkit dari pangkuannya, dia memintaku untuk membungkuk dengan kedua tangan memegang sofa.
Papa kemudian berdiri di belakangku, dia memasukan kemaluannya ke dalam vaginaku dari belakang. “Ini namanya posisi doggy style, ini salah satu posisi favorit Papa dalam bercinta dengan wanita. Karena di posisi ini, vagina perempuan terasa begitu mencengkram.”
“I-Iyaa Paahhh… Papa bebas mau ngentotin aku dengan gaya apa saja. Yang penting aku dan Papa sama-sama puas.” Sekarang gantian papa yang menggenjot kemaluanku. Tangan kananku di tarik ke belakang dan dipegangi olehnya.
Lalu dia mulai menggenjot vaginaku dengan ganasnya. “Enak banget nihh… Vagina kamu berasa masih sempit banget kalo digenjot posisi ini. Memang kemaluan anak perawan rasanya luar biasa nikmat. Papa suka banget sama vagina kamu sayang.”
“A-Aku jugaa Paaah… Aaahhh… Aaahhh… Aaahhh… Akuuhh… Akuuhh suka penis Papa. Entot aku lagi lebih kenceng Paaah,” pintaku agar papa menggenjot vaginaku dengan lebih keras lagi. Rasanya benar-benar luar biasa.
Pengalaman pertamaku berhubungan badan, sudah berhadapan dengan pria yang banyak pengalaman. Aku hanya bisa menggigit jariku, memejamkan mataku, dan menikmati hujaman demi hujaman yang dilancarkan penis papa ke vaginaku.
10 menit sudah kami bersetubuh, tubuhku sudah terasa sangat lemas. Papa kembali melepaskan kemaluannya dari vaginaku, dia merebahkan tubuhku di atas sofa. “Berasa kaya Papa lagi ngentot sama mama kamu. Desahan, ekspresi, dan nikmatnya sama.”
Dalam posisi aku yang tiduran telentang, papa memasukkan lagi kemaluannya. Saat ini kami berhubungan badan dengan gaya Man On Top, tubuhku sudah terasa sangat lemas. Entah sudah berapa banyak cairan yang keluar dari vaginaku.
Aku benar-benar merasa puas, inilah rasa kenikmatan yang aku inginkan. Mama maafkan aku, aku merebut pria yang begitu mama cintai. Papa duluan yang memulai ini, Ma. Mama mungkin tidak menyangka bahwa saat dia di rumah sakit, aku disetubuhi oleh suaminya.
Papa yang nakal Maa, papa yang nakal bukan aku. Aku hanya menikmati apa yang sudah papa mulai. Papa memintaku menjadi anak yang penurut dan menyenangkan hatinya. Dan aku, akan menuruti apa saja yang papa inginkan dariku.3714Please respect copyright.PENANANcrpYmHELp
3714Please respect copyright.PENANAbngJsqnK1v
“Aaahhh… Papa mau keluar sayaaang. Papa mau keluaar, Papa udah gak tahan lagi. Maafin Papa sayang, maafin Papa. Aaaaahhh…..” Aku melihat tubuh papa seketika gemetar hebat, dia menghentakkan penisnya dengan sangat kuat beberapa kali ke dalam vaginaku.
“Papa ngecrot di dalam vaginaku? Gak apa-apa Pa, kan aku anak yang penurut dan sayang sama Papa. Aku puas banget rasanya dientot sama Papa. Nanti kalo Papa udah gak cape, entot aku lagi yaa?” jawabku yang merasa tidak masalah papa ejakulasi di vaginaku.
Papa mencabut penisnya dari kemaluanku, seketika aku merasa ada cairan kental yang keluar. Keluar dari vaginaku dan mengalir ke sela-sela pantatku. Aku mencoba menyentuh cairan itu, aku ingin lihat secara langsung seperti apa cairan sperma.
Aku mencoleknya dengan jari, hingga sebagian kecil sperma papa menempel di jari telunjukku. Aku mencium aromanya, baunya seperti aroma pandan. Tidak semenjijikan seperti yang aku bayangkan, sperma laki-laki ternyata tidak jorok sama sekali.
Stigma negatif yang mengatakan bahwa sperma laki-laki itu bau dan kotor. Tidak aku temukan sama sekali di sperma papa. Aromanya tidak mengganggu sama sekali, bahkan sepertinya lebih bau aroma vaginaku ketimbang aroma sperma papa.
Pantas banyak teman wanitaku yang begitu menyukai sperma. Cairannya pun terasa hangat di jariku, aku mencoba memasukkannya ke dalam mulutku. Aku jilati dengan seksama cairan sperma papa, rasanya asin bercampur asam dan sedikit basa.
“Papa keluar spermanya banyak banget yaa? Apa setiap laki-laki ngecrot, spermanya selalu sebanyak ini?” tanyaku yang sembari menjilati jari telunjukku sendiri.
Berbeda denganku yang merasa puas dan senang, raut wajah papa terlihat menyesal dan sedih. Namun dia berusaha menutup kedua hal itu, “Papa minta maaf sayang. Papa udah lebih dari 1 minggu gak ejakulasi. Jadinya sperma papa yang keluar sangat banyak.”
Aku mencoba bangkit dan mendekati wajah papa, “Papa gak perlu minta maaf. Kan Felisa yang minta dientot sama Papa. Papa cuma nurutin apa yang Felisa inginkan kan? Nanti kalo Papa udah gak cape, kita lanjut lagi yaaa.”
Meskipun wajah papa terlihat menyesal, namun tetap saja dia seorang laki-laki. Sekalipun dia menyesal, papa tetap menyetubuhi aku lagi beberapa jam kemudian. Entah berapa ronde kami bermain kala itu, yang pasti aku benar-benar menjadi wanita liar.
Satu minggu kemudian, mama pun tutup usia. Dia meninggal 1 minggu setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit Singapura. Hatiku rasanya begitu hancur, seolah aku kehilangan segalanya kala itu.3714Please respect copyright.PENANApZZpdXPHoP
3714Please respect copyright.PENANAlwLPZj1ehd
Meninggalnya mama, menjadi awal betapa rusaknya kehidupanku. Yang dimana kerusakan ini masih aku teruskan sampai sekarang. Aku mulai hidup sendirian di keluarga ini, tidak ada lagi yang bisa memberikan aku perlindungan.
Mama adalah satu-satunya keluarga kandungku di rumah mewah ini. Dan sekarang beliau wafat, yang berdampak aku sekarang tinggal dengan seluruhnya anggota keluarga tiri. Meskipun sebenarnya keluarga papa Alex sangatlah baik.
Namun tetap saja, aku baru mengenal mereka sekitar 2 tahun-an. Aku menangis di pemakaman mamaku, bahkan ayah kandungku saat itu tidak datang ke pemakaman. Seolah hubungan kekeluargaan kami sudah putus sepenuhnya.
Padahal di posisi seperti ini, aku membutuhkan dukungan dari keluarga kandung. Satu- satunya keluarga kandung yang aku miliki hanya ayah kandungku. Aku membutuhkan kehadirannya di saat wafatnya mama.
Namun aku bahkan tidak mengetahui dimana sekarang ayah kandungku berada. Sudah 3 tahun dia pergi meninggalkan kami, aku juga tidak tau apakah dia masih hidup atau sudah mati. Dari sini lah, aku mulai menjalani kehidupanku sebagai anak tiri.
Sepulang dari pemakaman, aku masuk ke dalam kamar dan menangis seharian. TIdak ada yang menggangguku saat itu, mereka bersimpati dan memberikan aku ruang untuk sendiri. Iyaa keluarga papa Alex sangat mengerti kondisiku.
Aku tidak selera makan, tidak bernafsu untuk melakukan hubungan seksual, dan tidak ada keinginan untuk sekolah. Meskipun papa Alex merupakan seorang pengusaha, dia tetap mau datang ke sekolah. Dia meminta izin untuk tidak kehadiranku di sekolah selama 1 minggu.
Dan sekolah memberikan izin, mereka mewajarkan kondisi psikologiku yang baru saja kehilangan orang tua kandung. Setelah 3 hari mendekam di kamar, aku memutuskan untuk keluar kamar. Tidak bisa rasanya aku harus turut sedih seperti ini.
Saat itu ada Kak Steven di ruang keluarga lantai bawah, dia sedang bersama kekasihnya yang bernama Nadya. Melihat aku yang turun ke bawah, dia langsung bangun mendekati aku.
“Sayang, sebentar yaa. Adek aku baru keluar dari kamar, dia lagi sedih. Aku temuin dia sebentar yaa sayang,” ujarnya kepada pacarnya, meminta izin agar dia diperbolehkan menghampiri aku.
“Iyaa sayaang, kamu hibur dulu aja adek kamu. Aku gak apa-apa kok di tinggal sebentar. Semangat yaaa,” jawab Kak Nadya yang memberikan izin Kak Steven. Aku mendengar perbincangan mereka dari jauh.3714Please respect copyright.PENANA9WNck1ewu0
3714Please respect copyright.PENANAc7QkR161hv
Karena memang rumah saat itu dalam kondisi benar-benar sepi. Hanya ada aku, Kak Steven, Kak Nadya, dan Kak William. Aku yang saat itu berjalan menuju ke halaman rumah, dihampiri langsung oleh Kak Steven.3714Please respect copyright.PENANAPhMkebxamp
3714Please respect copyright.PENANASv3ebwDLa4