-------------------------------------------------------
Created by : ArthuZeus Nalakarta
-------------------------------------------------------
Genre : School, Action, Fantasy, Comedy, Romance, Ecchi, Adventure, Isekai, Thriller
-------------------------------------------------------
Note : kok baru update? sebenarnya gua ada masalah in real life, jadi baru aja update cerita ini, ch 23 still on going.
-------------------------------------------------------
15 Juli 1578, Crosstina, Kota Negara Kekaisaran Leonaproxa, Siang Hari
Daftar Bahan dan tempat yang dituju :
- 6 biji Batu Mutiara Kehidupan | Gua Kota Crosstina
- 6 biji Batu Mutiara Penyembuhan | Sungai Kota Alexsandrius
- 8 Pasang Kaki Rubah Abadi | Kabut Mistis Desa Ignatirias
- 6 Toples Lendir Smile Beracun | Danau Beracun Kota Alpharoxa
- 6 Toples Madu Alami Lebah Mematikan | Hutan Keramat Kota Daemonelix
Siang hari menjelang Sore, Akira dan Kotori bersiap-siap untuk pergi ke Gua yang ada disekitar Kota Crosstina. Namun, sebelum mereka ingin beranjak pergi, mereka tidak akan lupa untuk berpamitan sama Homura, Saito dan Fuyukari supaya mereka tidak khawatir dengan perjalanan Akira dan Kotori demi bisa menyelamatkan teman Zusukane dan Tomori.
“Jaga dirimu baik-baik ya, Homu-chan. Kakak dan Kotori akan pergi berkelana jauh bersama Zusukane dan Tomori untuk mencari bahan-bahan buat menyembuhkan teman mereka.” Ucap Akira sambil mengusap kepala Homura. Homura yang tak bisa membendung air mata nya hanya bisa pasrah melihat kakaknya yang akan berpergian jauh walau tenaga nya masih belum pulih. “K-kakak, b-berjanjilah padaku.. J-jangan sampai k-kalian berdua mati, a-aku tidak mau kalian berdua mati s-ebelum kita mengalahkan raja iblis lucilfer!.” Kata Homura sambil menangis.
Akira menanggapi perkataan adiknya itu. “baiklah, kakak berjanji demi kamu... kakak tidak akan mengecewakanmu, Homu-chan.” Ucap Akira.
“k-kamu hati-hati ya sama si Akira, Kotori-chan *hikss* jangan sampai kalian mati begitu saja. *hikss*.” Ucap Saito sambil menangis.
Kotori pun tertawa melihat Saito menangis. “apaan sih kamu, Saito.... sudah-sudah jangan menangis terus, gak bakal jalan nih kami berdua. Hahaha.” Kata Kotori sambil mengelus kepala Saito.
“hati-hati ya Kotori-chan, Aku dan Alm. Arina sendiri akan mendoakan perjalanan kalian selalu aman sejahtera, tidak ada ancaman dan jangan sampai mati.” Kata Fuyukari.
“Iya, kamu juga hati-hati di sini, temanin si Saito. Kasihan dia gak ada teman curhat dia selain Akira.” Ucap Kotori.
Fuyukari menyetujui perkataannya Kotori, dan langsung belai si Saito sembari menenangkan dirinya yang tengah menangis tersedu-sedu. “Sudah ya, Saito, sudah jangan nangis terus kamu..” ucap Fuyukari sambil membelai Saito.
“Kami berangkat ya, semoga kalian bisa tenang tanpa kami di penginapan ini. Jangan bikin masalah di kota ini dan kalau ada apa-apa di kota, kasih tau aja si ghost. Dia siap bantu kalian.” Ucap Akira. “Ghost, kau bersemayam di tubuh Homura ya.. jaga mereka kalau terjadi apa-apa dengan mereka.” Ucap Akira sekali lgi.
“Baiklah Tuan, aku turuti permintaanmu.” Ucap Ghost.
Ghost merasuki tubuh Homura, dengan begitu Homura bisa memanggil Ghost kapan saja dia mau. Seketika itu pun, Homura merasakan kekuatan yang sangat dahsyat dalam tubuhnya seakan-akan dirinya mempunyai kekuatan yang sangat besar.
“Kak, kekuatan ini sangat besar sekali. Semoga saja aku bisa bertahan dengan kekuatan ini.” Ucap Homura.
“tenang saja dek Homu, saya tidak akan menyerap mana mu. Dengan begini, kamu bisa panggil saya.” Kata Ghost menyakinkan.
“Baik Ghost-san.” Kata Homura.
Akira dan Kotori pun pergi dan mengucapkan selamat tinggal ke mereka bertiga, mereka berdua langsung menemui Zusukane dan Tomori yang telah menunggu mereka di Pintu Gerbang Crosstina Bagian Timur.
“Lama banget sih kalian..... kalian lagi ngapain sih di penginapan? Ng*s*ks kah?” kata Zusukane sambil marah.
Kotori yang mendengar itupun langsung kaget. “Hiii... apaan sih lu, Zu-chan.. sembarangan aja kamu tuh.. kita tuh cuma ngucapin selamat tinggal ke mereka bertiga, takut mereka khawatir sama kami berdua ini.” Ucap Kotori.
“Hahaha, maafkan lah aku.. aku cuma bercanda aja kok, yang penting kalian dah ada disini semua.” Ucap Zusukane sambil ketawa.
“Jadi, Gua mana yang akan kita akan kunjungin buat cari bahannya, Kotori?” tanya Tomori.
Kotori mengambil peta di dalam tas isi panahnya dan membuka peta tersebut.”Bahan pertama yang kita cari ada di gua pada peta ini, gua yang berdekatan langsung dengan dungeon Arina. Disitu banyak sekali monster-monster yang bisa drop Mutiara Kehidupan, selain itu bisa drop mata uang pula.” Ucap Kotori.
“njir jadi berasa dunia game ini mah... eh iya, si pengarang kan idenya lagi kudet tuh.. makanya, dia bikin cerita persis seperti dunia game.” Kata Tomori.
“Langsung to the point, njir...” ucap mereka bertiga dalam hati.
“jadi, disitu kita bisa cari drop mutiara ya?” ucap Zusukane.
“Iya, sebagian mutiara itu nanti kita akan jual bagi yang membutuhkannya.” Ucap Kotori.
“ya sudah, kita langsung jalan aja kesana pakai sepeda.” Ucap Akira.
Akira pun mengeluarkan sepeda yang ia tunggangin pas pergi bersama teman-temannya ke pantai 9 bulan yang lalu. Zusukane dan Tomori merasa heran mengapa Akira bisa mengeluarkan sepeda di dunia ini.
“Tomo-chan, itu sepeda dari dunia kita kan?” kata Zusukane terheran-heran.
“Iya leh, kok bisa ya muncul di dunia ini ya?” ucap Tomori.
Akira melihat mereka berdua bengong melihat sepeda yang dikeluarkan nya di dunia ini. “Kalau kalian lihatin terus sepeda itu, gak bakal kita berangkat nih.. hahahaha.” Ucap Akira dengan ketawa.
“Ahhh iya-iya, yok kita pergi ke gua sekarang.” Ucap Zusukane.
Mereka pun berangkat menuju ke Gua yang berdekatan dengan Dungeon Arina, membutuhkan waktu 2 hari jika pakai kuda. Tapi, karena mereka menggunakan kendaraan sepeda kayuh, mereka bisa sampai ke gua pada sore hari. Akira dan kawan-kawan mendirikan tenda masing-masing sebelum malam muncul sekalian menyalakan api unggun.
Setelah mendirikan tenda sekiranya 2 jam lebih. Malam pun langsung muncul, Akira pun berbincang-bincang sedikit dengan Zusukane sambil duduk dekat api unggun. “Zu-chan, apa tujuan makhluk menyeramkan itu menyerang teman kalian dan apa yang mereka inginkan?” tanya Akira.
"kami kurang tahu ya, Akira. Kalau gak salah ya, saat kami sedang berpetualang di sekitaran kota Luke, kami menemukan sebuah dungeon misterius. Dungeon itu sangat aneh dan menyeramkan. Kamipun masuk ke dalam dungeon tersebut, berkeliling sana-sini namun tidak menemukan hasil.” Ucap Zusukane
“Pas kami sudah di ujung dungeon tersebut, tiba-tiba api dari obor yang ada di dinding mendadak nyala sendiri, kami pun dituntun oleh suara bisikan yang mengarah ke ruangan rahasia di ujung dungeon itu, kami pun memutuskan untuk tidak menyelidiki lebih lanjut dungeon tersebut. Michiyo dengan iseng-isengnya melihat ruangan itu, namun kami melarangnya.” Lanjut Zusukane.
“hmmm.... mungkin ini ada sangkut pautnya dengan temanmu itu, Zu-chan.” Kata Kotori.
“bisa jadi, Kotori-chan. Setibanya di kota, kami memerhatiin gerak-geriknya Michiyo agak aneh, seperti ada yang mengendalikan tubuhnya.” Ucap Zusukane.
“Oke-oke, infomu sangat cukup kali ini, Zu-chan. Setidaknya aku tahu apa tujuan makhluk-makhluk menyeramkan itu.” Ucap Akira.
Akira pun langsung berpikir keras, ia sedikit curiga dengan Michiyo seakan-akan bahwa ada yang menanamkan Benih Kegelapan ke tubuhnya Michiyo, membuat Zusukane dan lainnya seolah-olah tidak terjadi apa-apa dengannya.
“Hari dah malam, kita harus tidur segera untuk mencari bahan-bahan penyembuhan besok pagi.” Ucap Tomori.
“Baiklah, mari tidur semuanya.” Ucap Zusukane.
Mereka pun pergi ke tenda masing-masing dan langsung tidur.
303Please respect copyright.PENANAZVwjMThLK4
16 Juli 1578, Gua Lantai 1, Gua Crosstina, Pagi Hari.
Kotori memberitahukan mereka bertiga dimana letak drop Mutiara Kehidupan. “menurut peta ini, drop Mutiara Kehidupan ada di dalam Gua lantai 6 sampai ke lantai 7. Namun, untuk ke lantai ini, kita harus melewati beberapa perangkap-perangkap aktif pada setiap lantai. Di lantai 1 ini tidak ada perangkap, jadi aman.”
“Tunggu apa lagi? Mari kita berangkat ke Lantai 6!!” ucap Zusukane dengan semangat.
“Urrraaaaa!!!!” ucap mereka berempat.
Gua Lantai 2, Perangkap : Panah Racun Mematikan.
*Poison Arrow has activated, prepare to fire!*
“Semuanya, Lari secepat mungkin!!” ucap Akira.
Perangkap panah itupun langsung menembaki panah ke arah mereka, dan seketika itu juga, Zusukane terkena serangan panah itu.
“adduuuuhhhh, sakit sekali panah ini” kata Zusukane yang terkena anak panah itu.
“bertahanlah, Zu-chan. Sebentar lagi kita sampai ke lantai selanjutnya.” Ucap Akira merangkul dirinya yang terluka itu.
Gua Lantai 3 – Lantai 4, Perangkap : Duri Besi segala Arah
“Perhatikan langkah kalian masing-masing, duri-duri ini sangat mengerikan jika kalian salah melangkah” kata Kotori memperingati mereka.
“(Duri muncul di sebelah kiri dinding) wow, hampir aja...” ucap Tomori.
(Duri muncul di sebelah kanan dan atas dinding)
“Semuanya Menunduk! Kita lewat bagian kirinya” kata Akira.
Mereka merunduk dan merangkak mengikuti jalur duri tersebut.
(Duri Muncul di sebelah bawah)
“Semuanya naik diatas palang kayu itu, jangan sampai kalian terjatuh dan mengenai duri dibawah kalian” Kata Akira.
Gua Lantai 5, Perangkap : tidak ada, Boss : Ancient Wolf level 95 & Fire Fox lvl 97
Mereka pun telah sampai di gua lantai 5, namun ada syarat yang harus mereka penuhi untuk pergi ke lantai 6, yaitu mengalahkan seekor Ancient Wolf dan Fire Fox level 97
*AUUUUUUURRGGGGHHHHHH*
“tidak kusangka ada tamu tak diundang datang ke gua ini” ucap Fire Fox.
“daging-daging mereka sangat segar sekali, *slurrpp* gak sabar nya aku pengen nyantap daging-daging itu tersebut” ucap Ancient Wolf.
“kami tidak ingin buang banyak waktu hanya untuk bergurau dengan kalian, wahai kalian makhluk mitos.” Ucap Tomori.
“haaaarrggghhh, kalian para manusia tidak akan bisa mengalahkan kami hanya dengan seonggok pedang maupun sihir manapun.” Kata Fire Fox sambil marah.
“Hoooo gitu ya, Zu-chan, apakah kau masih kuat?” ucap Tomori.
“Kaki ku masih sakit, tapi urusan sihir aku gak akan kalah kali ini” ucap Zusukane.
“Hmmm... kita lihat saja” ucap Fire Fox.
Zusukane memulai merapalkan sebuah mantra, Tomori dan yang lain harus berhadapan dengan dua makhluk itu tersebut.
“Kotori Dan Akira, kalian hadang Ancient Wolf, biar aku yang hadang Fire fox sambil melindungi Zusukane” kata Tomori.”
“Oke!” ucap Akira dan Kotori
“Spikebreaker Ice!” ucap Akira mengeluarkan sihir es
(Skill : Spikebreaker Ice level 7, Efek Skill : Menahan pergerakan musuh serta memberikan damage berlebihan setara 150% ATK, damage skill tergantung seberapa tinggi skill level, Mana Consumption : 45)
“Wahai dewa Petir yang agung, berikanlah kekuatan petirmu kepada ku dan hancurkan lah Ancient Wolf yang sangat murka ini, keluarlah Rain Of Thunder.” Kata Kotori.
(Skill : Rain of Thunder, efek skill : hujan petir yang sangat dahsyat mampu memberikan damage sebesar 200% ATK ke musuh serta mengurangi DEF musuh sekitar -75%, Mana Consumption : 45)
“Hiirrrgggghhhh, segitu saja kekuatan kalian? Makan nih! Lava Blast!” kata Ancient Wolf.
(Skill : Lava Blast, Efek skill : menyemburkan lava berbahaya ke sekitar musuh)
Akira dan Kotori dengan singgap menghindari cairan lava tersebut, dan tepat waktu Zusukane selesai merapalkan sihirnya.
“karena kalian telah membuat kami banyak buang waktu, maka terima lah ini! Flame Of Sorrowful!” ucap Zusukane.
(Skill : Flame of Sorrowful, efek skill : Melontarkan serangan Api paling dahsyat yang dapat menghanguskan siapa saja dengan damage yang diterima 800% True Damage tanpa mengurangi DEF dan RES musuh).
“WUUAAARRRGGGHHHHHH” teriak Ancient Wolf dan Fire Fox.
Seketika itupun, Ancient Wolf dan Fire Fox telah dianggap mati dan jasad-jasad mereka hangus tak bersisa.
“Wuiihhh, langsung mati seketika... mengerikan sekali skillmu, Zu-chan.” Ucap Tomori.
“tapi makan banyak mana taulah, hedeh.” Ucap Zusukane.
“sudah-sudah, yang penting kita telah berhasil mengalahkan dua boss itu” ucap Akira.
“wah mayan nih, dapat 2 peti yang berisi uang dan item.” Kata Kotori.
“simpan saja terlebih dahulu, mari lanjut.” Ucap Akira.
Mereka pun sampai di gua lantai 6 yang penuh dengan berbagai monster-monster yang siap melawan, di lantai 6 inilah Mutiara Kehidupan banyak ditemukan.
“Saatnya panen Mutiara Kehidupan semuanya!” ucap Akira..
“hohoho, tanganku belum pegal nih semenjak lawan dua boss itu tadi” ucap Tomori.
Satu per satu, monster yang mereka kalahkan menjatuhkan banyaknya Mutiara dan mata uang yang berlimpah. Sekitar 10 – 15 biji mutiara jatuh hasil bunuh 5 monster.
“mayan nih melebihi apa yang kita butuhkan” ucap Zusukane.
“jumlahnya 66 biji mutiara berbagai macam, tapi untuk mutiara Penyembuh tidak jatuh di daerah sini” ucap Kotori.
“setidaknya kita telah dapat bahan pertama buat obah penyembuh” kata Akira.
“Ya sudah, kita langsung balik ke perkemahan” ucap Tomori.
Mereka pun beranjak pergi dan kembali ke tenda perkemahan mereka masing-masing.
303Please respect copyright.PENANA05z2FGkJxb
BERLANJUT
ns 15.158.61.8da2