-------------------------------------------------------
Created by : ArthuZeus Nalakarta
-------------------------------------------------------
Genre : School, Action, Fantasy, Comedy, Romance, Ecchi, Adventure, Isekai, Thriller
-------------------------------------------------------
21 Juli 1578, Desa Ignatirias, Perbatasan Leonaproxa - Luxeventus, Siang menjelang Sore Hari
Daftar Bahan dan tempat yang dituju :
- 6 biji Batu Mutiara Kehidupan | Gua Kota Crosstina ✅
- 6 biji Batu Mutiara Penyembuhan | Sungai Kota Alexsandrius ✅
- 8 Pasang Kaki Rubah Abadi | Kabut Mistis Desa Ignatirias
- 6 Toples Lendir Smile Beracun | Danau Beracun Kota Alpharoxa
- 6 Toples Madu Alami Lebah Mematikan | Hutan Keramat Kota Daemonelix
Kotori dan Zusukane tengah sibuk mencari batu kelap-kelip itu namun mereka sendiri tidak sadar bahwa batu kelap-kelip yang kedua sudah dibacakan oleh Akira dan Tomori di daerah lain.
“dari tadi kita cari batu itu, sampai sekarang kagak ketemu loh.. aneh sekali” ungkap Zusukane dengan nada kesal.
“tenang lah, kemungkinan bakal ketemu kok” kata Kotori.
“Akira dan Tomori gimana ya mereka berdua, apakah mereka telah berhasil menemukan batu teka teki itu” kata Zusukane.
Akira dan Tomori berjalan menghadap ke depan tanpa membelokkan arah pandangan mereka, mereka penasaran apa tujuan yang dimaksud isi teka-teki yang menyuruh mereka harus maju terus. Semakin mereka maju, palang misterius itu terus mengikuti mereka dari belakang.
“aku takut loh, penasaran banget lihat ke belakang” tutur Tomori.
Akira menatap tajam ke Tomori, “tetap menghadap ke depan, kalau ini gagal tidak ada lagi kesempatan untuk mengulang”
Mereka maju terus tanpa memikirkan apa yang akan terjadi di belakang, secara tidak langsung mereka bertemu dengan jejak kaki misterius yang mereka injak itu.
“ini jejak kaki apa? Gede banget” kata Tomori.
Akira memerhatikan jejak kaki tersebut, “Hmmm... (memerhatikan jejak kaki) Ahhhhh...”
Akira pun langsung lari ke depan karena dia tahu makhluk apa yang ada di depan sana, seketika itu juga Tomori pun ditinggal jauh sama dia.
“Ancrit, ditinggal nya aku.. tungguin aku Akira!!” kata Tomori.
Beberapa menit saja berlari, Akira pun sampai di tempat yang dituju sesuai perkataan teka-teki, yaitu di sungai kecil di sekitar ladang, Tomori yang tertinggal pun langsung menghela napas panjang-panjang karena ditinggal kabur Akira sendiri.
“huuuuuu hhaaahhhhh.... lu kok jadi orang tolol banget sih, tinggalin aku sendirian dibelakang sana” Tomori menghela napasnya.
“Maaf Tomori, tiba-tiba instingku bergerak dengan sendirinya gara-gara liat jejak kaki misterius itu tadi” kata Akira.
“Jadi, kamu tahu kita berhadapan dengan siapa?” tanya Tomori.
“ya, aku tahu siapa yang akan menyerang kita di si-“ kata Akira.
Tiba-tiba Muncullah monster gede berkepala banteng di hadapan mereka berdua, yaitu Minotaur sang penjaga sungai kecil tersebut. Mereka berdua pun kaget melihat monster itu, tanpa berlangsung lama monster itu langsung menyerang mereka dengan gerindanya yang sangat tajam.
“GUAARRRRRGGGHHHH.... SIAPA YANG MASUK KE WILAYAH PERANGKU INI....... AKAN KUCABIK TUBUHNYA SAMPAI HANCUR” kata Minotaur itu.
Tomori berkata, “waduh dia mulai marah, Akira. Pikirkan lah sesuatu atau dia akan menyerang kita”
“JADI KALIAN YANG BERANI MASUK KE WILAYAHKU YA, BAIKLAH TIDAK ADA KATA AMPUN BUAT KALIAN!!!!” sahut Minotaur itu.
Minotaur itu menghempas mereka berdua segala arah dengan Gerindanya, Akira dan Tomori langsung terluka akibat serangan yang diberikan oleh Minotaur, mereka pun langsung berdiri dan mulai menyerang monster tersebut.
“Tidak ada waktu lagi untuk berpikir, Aku akan menyerang dia mengunakan serangan fisik. Tomori, kamu serang dia menggunakan sihir andalan mu” kata Akira.
“Baiklah Akira, Fire Blast Corrosion!” sahut Tomori merapalkan mantra sihirnya.
(Skill : Fire Blast Corrosion, efek skill : melontarkan serangan api yang dapat mengurangi pertahanan lawan sekitar 300%, mana comsuption : 30)
“GUAAARRRGGHH, Makan ini, Heavy Sharpsword!” kata Minotaur itu.
Dengan singgap, Akira menahan serangan monster dan menyerang balik menggunakan sihir petir yang dia kuasai.
“(memegang pedang Sword of Oblivion) haaah... anda kurang cepat, monster jahanam.. Lightning Blast!”
(Skill : Lightning Blast, efek skill : mengeluarkan serangan kejut berupa petir yang mampu menyakiti lawan dengan damage yang diterima sekitar 250%, mana comsuption : 35)
“GUAARRRGGHHH, kalian takkan bisa mengalahkanku hanya seonggok skill sampah ini” ucap Minotaur itu.
“Kamu pikir skill kami hanya seonggok sampah, hah? Makan saja nih, Hell Flame of Darkness!!” kata Tomori.
(Skill : Hell Flame of Darkness, efek skill : Api kegelapan dari Neraka yang mampu membakar siapa saja dengan damage 600%, mana comsuption : 70)
“GUAAARRRRGGGHHH, PANASSSS!!!!” teriak Minotaur itu.
“masih kurang itu, Lightning Javelin!!” ucap Akira.
“GUAARRRRGGGHHHHHH..... ARGGGGHHHHH!!!!” teriak Minotaur yang kesakitan.
Minotaur itupun tumbang dan terbakar sampai habis akibat serangan sihir milik Tomori sekaligus memunculkan peti item dan banyak mata uang, seketika itupun Tomori langsung rebah gara-gara skill yang ia gunakan terlalu banyak memakan mana. Akira langsung singgap memegang Tomori dan menyembuhkan dirinya.
Akira berkata sambil memegang Tomori, “kamu gak apa-apa kan? Tenang saja, aku pegang dirimu”
Tomori dengan perasaannya yang campur aduk langsung malu serta gugup harus berkata apa dengan si Akira yang sedang memegang tubuhnya.
“A-A-aku gak apa-apa, Akira. A-aku h-hanya kecapekan saja kok” Tomori tersipu Malu.
Akira berkata ke Tomori, “j-jangan salah paham ya, aku hanya memegang mu saja ya, i-ini potion MP kau minum segera”
“Ahahaha, ayolah kamu pasti tergoda dengan tubuhku yang sangat menawan ini” Kata Tomori.
“i-iya sih.. tapi gak, gua nolak.... makasih, dah kau minum nih potion cepat” tutur Akira sambil berdiri.
“hahaha, iya iya dah” ungkap Tomori sambil ketawa.
Saat mau beranjak berdiri, tiba-tiba Akira mendadak jatuh tepat di hadapan Tomori yang lagi sedang minum potion, kemungkinan Akira menginjak batu yang ada disekitar Tomori. Saat mau berdiri lagi, Akira dengan sengaja memegang dada Tomori, sontak Tomori kaget dan langsung tersipu malu.
“Aduh, batu sialan, kenapa muncul di depan jalanku ini” ucap Akira sambil jatuh.
“A-Akira? K-kok kamu pegang dadaku?” kata Tomori.
“Aaaahhhhh, maaf maaf Tomori (memegang dada Tomori)” ucap Akira dengan nada malu
“hiyaaa, jangan kau remes bah.. s-s-singkirkan tanganmu itu.. duhhh” Kata Tomori sambil malu.
“(melepas dada Tomori) maaf bah, gak tahu kenapa tiba-tiba tangan gerak sendiri” ucap Akira sambil malu.
“heeee... katanya tadi gak mau, kok sekarang mau atuh” ungkap Tomori dengan senyum sinisnya.
Akira memalingkan pandangannya dengan wajah malu, “sudahlah aku jangan dibahas lagi, mari kita cari Kotori dan Zusukane segera”
“heee.. malingkan pandangan dari ku ya, andai saja ada Kotor-“ ucap Tomori.
“UDAH WOY, ASTAGA TUHAN!!” ucap Akira sambil teriak.
Mereka pun kembali ke Zusukane dan Kotori, karena mereka telah menyelesaikan teka-teki kedua mereka pun lanjut mencari teka-teki yang terakhir demi bisa .menemukan rubah abadi.
“Wah, dapat banyak peti item ya kalian” ucap Zusukane.
“emang kalian lawan siapa sampe-sampe dapat peti item sebanyak itu?” kata Kotori.
“kami melawan boss Minotaur yang ada di sungai kecil disana, sampe aku ditinggal belakang gara-gara Akira lari kesana sendirian” tutur Tomori.
Mereka bertiga melihat Akira, Akira pun bilang, “Apa? Instingku bergerak dengan sendirinya, jadi maaf kalau aku tinggalin Tomori sendiri dibelakang”
Beberapa detik saja mereka bicara, tiba-tiba Batu kelap-kelip muncul entah darimana asalnya di depan mereka.
“hey, lihatlah batu itu mendadak muncul didepan kita, pertanda clue terakhir kah?” kata Zusukane.
“Bisa jadi, coba bacakan Kotori” kata Akira.
Kotori membacakan isi teka-teki dari batu itu, “Kabut Mistis telah bertambah tebal, tetapi binatang yang kalian inginkan telah muncul di dekat Hutan, temuilah mereka dan ambillah yang kalian incar, setelah mengambil apa yang kalian incar dari binatang itu, tinggalkan desa ini secepat mungkin, waktu kalian hanya sampai sore menjelang petang. Lewat dari itu, maka kalian akan terkurung di desa ini selama malam hari!”
“Rubah Abadi telah muncul? Tapi kita diberi waktu sampai petang, wah harus fast kill ini” kata Zusukane.
“Iya, lewat dari petang saja, kita bakal dikurung dalam desa ini selama 1 malam” ucap Akira.
“Setidaknya kita butuh 8 pasang kaki rubah saja sih, jadi kita hanya bisa bunuh 2 atau 3 rubah abadi saja”
“ya sudah kalau begitu, kita langsung menuju ke Hutan segera!” kata Tomori.
Mereka pergi menuju ke Hutan Keramat untuk menemui Rubah Abadi disana, waktu yang diberikan hanya lah sedikit, yaitu hanya sampai menjelang Petang.
“ini ya Hutannya? Keknya seram deh” ungkap Tomori.
“Kita harus cepat mencari rubah-rubah Abadi itu sebelum Malam muncul” ucap Zusukane.
Kotori menunjuk mengarah ke tengah hutan dan berkata, “Hey lihatlah disana, apa itu benar Rubah Abadi?”
Rubah Abadi, Rubah berekor banyak ini merupakan spesies sangat langka yang hanya muncul pada Sore hari sampai menjelang Petang. Rubah ini sangat pemalu, jika dirinya merasa terancam, mereka akan menyerang yang ada disekitarnya menggunakan sihir yang mereka miliki.
“Iyap, itu dia Rubahnya... Kotori, tembaklah dia menggunakan panah apimu” kata Akira memerintahkan Kotori untuk menembak.
“Oke, panah berapi!” kata Kotori.
*woooshhhh* suara panah melesat
Rubah itupun terkena serangan Kotori di bagian kakinya, dia pun menyerang mereka menggunakan Sihir petir, alhasil mereka menghindar serangan tersebut.
“sial, Tomori dan Zusukane rapalkan sihir Es dan tahan rubah itu, Aku akan menebas kepalanya dengan pedang Oblivion” kata Akira.
“baiklah, Spikebreaker Ice!” ucap Tomori dan Zusukane.
Kaki rubah itupun langsung terjebak akibat sihir es milik Tomori dan Zusukane, Akira pun menebas kepala rubah itu dengan secepat kilat.
“(menghela napas) 1 Rubah Abadi telah didapatkan, sisa 2 rubah aja lagi” kata Akira.
“(mendeteksi pergerakan) arah jam 3, 2 rubah berkeliaran megarah ke sana” ucap Kotori menunjuk ke arah pepohonan.
“Kejar, jangan sampai mereka menghilang” kata Zusukane.
Mereka langsung mengejar 2 rubah abadi itu, Kotori menembak kan panah berapi ke arah 2 rubah itu dan memblokade jalan mereka.
“Tahan lagi mereka berdua seperti apa yang kalian lakukan pada yang satunya” ucap Akira.
“Spikebreaker Ice!” Ucap Tomori dan Zusukane.
2 rubah itu terjebak lagi akibat sihir es dari Tomori dan Zusukane, Akira dan Kotori pun menumpaskan mereka berdua menggunakan sihir gabungan.
“Lightning Blast!” kata Akira.
“Arrow Blast : Fireball!” kata Kotori.
Seketika itupun, 2 rubah itu tewas seketika akibat kena serangan gabungan dari Akira dan Kotori, dengan begitu mereka telah mengumpulkan bahan ke tiga untuk membuat obat pennyembuhan.
“bagus nih, sekarang kita harus pergi dari sini sebelum malam tiba” kata Tomori.
Akira memanggil mobilnya dengan sihir jam “(mengeluarkan mobil) Ayo Naiklah, jangan banyak bicara”
“Baiklah, Akira” ucap mereka bertiga.
Mereka langsung beranjak pergi dari situ menggunakan mobil dan tepat waktu malam telah muncul, mereka bisa keluar dengan selamat tanpa terkurung dalam desa yang penuh misteri itu.
BERLANJUT
ns 15.158.7.113da2