-------------
-------------------------------------------------------
Created by : ArthuZeus Nalakarta
-------------------------------------------------------
Genre : School, Action, Fantasy, Comedy, Romance, Ecchi, Adventure, Isekai, Thriller
-------------------------------------------------------
11 Juli 1578, Istana Kekaisaran Leonaproxa, Pagi Hari
1 bulan yang sudah terlewatkan, mereka pun telah berlatih penuh dan bersiap-siap melawan para pasukan musuh yang telah mengepung kota. Di dalam istana, mereka sedang membahas sebuah rencana untuk mengalahkan musuh sebanyak 3.000 orang.
“baiklah kawan-kawan, sekarang kita ada berlima.. jumlah musuh ada sekitar 3.000, kita bagi 600 per satu orang, sedangkan aku dan Homura akan membunuh 1200 orang, paham?” kata Akira menunjukkan musuh-musuh yang ada
“paham, Akira.” Ucap Saito, Fuyukari, Homura dan Kotori
“Saito, kau lawan musuh yang ada di Gerbang Kota Crosstina Timur. Disana juga ada Tuan Roberto yang akan membantumu.” Kata Akira sambil menunjuk Saito mengarah Gerbang Kota Crosstina Timur.
“Baiklah kawan... Come on b*tch” Ucap Saito sambil bersemangat.
“Kotori, kau lawan musuh yang ada di yang ada di Gerbang Kota Crosstina Barat. Disana ada Tuan Forza yang siap membantumu.” Kata Akira sambil menunjuk Kotori mengarah Gerbang Kota Crosstina.
“Panahku siap membunuh siapa saja. Adios...” kata Kotori sambil bersemangat.
“Fuyukari, aku gak yakin sih kalau kau bisa lawan mereka.. kau bisa kah lawan musuh yang ada di yang ada di Pusat Kota Crosstina. Disana ada Nyonya Carolina.” Kata Akira sambil menunjuk Fuyukari mengarah Pusat Kota Crosstina (mencakup Guild kota, Desa, bank, Pusat Pelatihan, Gereja Pusat, Kuburan dan pandai besi)
“b-baiklah, a-aku tidak akan mengecewakan si Arina.” Kata Fuyukari sambil bersemangat.
“dek, kita akan melawan seluruh pasukan yang ada di Pusat Kota Crosstina Selatan. Disana kita akan dibantu oleh Nyonya Allene. Karena beliau lebih bisa dihandalkan.” Kata Akira sambil menunjuk Homura mengarah Pusat Kota Crosstina Selatan (mencakup Istana, Gereja Kota, Kuburan, Museum, Peternakan, Pelabuhan Komersial dan Desa.)
“siap kak, ini demi perjuangan Arina.” Kata Homura sambil bersemangat.
“Ghost, saatnya kita beraksi..” kata Akira
“Aku suka pertempuran, Akira.. hahaha” kata Ghost sambil ketawa
“Akira, aku lupa memberi tahu sesuatu ke padamu.” Ucap Raja Jormaxus
“apa itu, Baginda Raja?” kata Akira
“akan ada orang yang akan bergabung dalam party mu untuk menggantikan Arina dan Tomoya, hanya 2 orang sih, tpi kudengar dia sangat kuat, Bahkan dia bisa mengalahkan sebuah Naga dalam 1 serangan. Kalau mau...” Kata Raja Jormaxus menawarkan orang itu ke Akira
“baiklah aku terima, aku menyetujui orang itu tersebut dan aku percaya dia akan membantu kami demi melawan Raja Iblis Lucilfer.” Kata Akira sambil menerima tawaran tersebut
“baik, hati-hati ya nak.” Kata Raja Jormaxus
Mereka pun bersiap-siap melawan 3.000 orang pasukan Alpharoxa dan Pasukan Iblis Aetherias di setiap daerah yang telah ditentuin oleh Akira sendiri demi menjaga Kota Crosstina supaya tidak jatuh ke tangan musuh.
Setelah keluar dari istana, Mereka pun berkumpul di tempat yang telah ditentukan oleh Akira sendiri, dan mulai melawan pasukan tersebut.
“Makan nih, para biadab keparat. True Silverslash!” Kata Saito
*Zrak.... Zrak.... Swingg... Swingg* suara pedang yang diayunkan Saito
“Aaaaaaah!....” suara dari Prajurit Alpharoxa dan Pasukan Iblis Lucilfer yang terhempas
“haha, mantap sekali, Saito.. sebagian musuh telah dihempas dengan skill mu itu.” Kata Roberto memuji dirinya.
“ahahaha, berkat tuan juga sih yang ngajarin aku ini.” Ucap saito
Setelah berbincang, Saito dan Tuan Roberto pun dikepung oleh sebagian pasukan tersebut. Musuh-musuh yang masih bisa berdiri mengepung mereka berdua dari segala arah.
“Hayo.. kalian berdua tidak bisa kemana-mana.” Ucap prajurit Alpharoxa
“kalian sudah dikepung besar-besaran.” Kata Pasukan Iblis
Mereka tidak bisa ngapa-ngapain, namun tuan Roberto punya cara lain.
“Saito, keluarin True silverslashmu sekali lgi.. aku akan memakai skill pamungkasku untuk menumbas mereka semua.” Kata Tuan Roberto
“Baik tuan. True Silverslash” Ucap Saito
*Zrak.... Zrak.... Swingg... Swingg* suara pedang yang diayunkan Saito
“Mark Of Gluttony II!!!” kata Roberto
(Nama skill : Mark of Gluttony, efek : ATK dan DEF meningkat, mendapatan chance menghempas dan membunuh seluruh musuh secara instan di area sekitar penggunanya sekitar 60%.)
“Aaarrggh....” suara dari Prajurit Alpharoxa dan Pasukan Iblis Lucilfer yang terbunuh
“bagus, tuan Roberto.. skillnya sangat mematikan sekali.” Kata Saito dengan nada gembira
“Iya bagus, tapi nih skill makan banyak mana taulah, hedeh..” ucap Roberto sambil kesal
“(berbicara lewat telepati) Akira, kami sudah mengamankan Gerbang Kota Crosstina Timur, bagaimana keadaan disana?” ucap Saito
“(berbicara lewat telepati) keadaan masih kurang membaik disini, kau lanjutkan bergabung sama tim lain, oke?” ujar Akira
“baiklah, ayo Tuan, kita bantu yang lain.” Kata Saito
“baiklah anak muridku, pimpin jalan.” Kata Roberto
Setelah itu, mereka berdua pun pergi untuk membantu Kotori dan kawan-kawannya, sementara itu.. 2 orang perempuan yang di bicarakan oleh Raja Jormaxus itupun datang ke Kota Crosstina yang ingin mencari si Akira dan Kawan-kawannya untuk bergabung menjadi squad petualangan Akira sementara.
“Zu, kau yakin ini kotanya? Soalnya kita baru pertama kali datang ke kota ini.” Kata Tomori
“iya, aku yakin sekali... coba lihat saja isi peta ini (menyodorkan peta ke Tomori).” Ujar Zusukane
“Cross-tina, Kekai-saran Leona-proxa... ahh iya bener, ini kotanya. Ayo masuk dan kita mencari orang yang bernama Akira.” Kata Tomori
“ya dah.. ayo masuk.” Ucap Zusukane
Yuki Zusukane merupakan Hero tingkat atas kelas mage (setara level dengan Akira, namun beda selisih 5 level, Zusukane level 100, sedangkan Akira level 105). Dia merupakan orang yang sudah lama terjebak di dimensi ini, bahkan dia sudah mengelilingi dunia ini hampir 15 tahun lamanya.
Sedangkan Masukara Tomori, merupakan teman masa kecilnya Zusukane dan Hero tingkat atas level 95 kelas mage juga (kok sama gitu). Sama seperti zusukane, dia merupakan orang yang sudah lama terjebak di dimensi ini. Selalu mengikuti zusukane kemana saja dan dimana saja.
“boss, lihat ada 2 orang remaja cewek yang jalan sendirian.” Ujar salah satu Prajurit Alpharoxa melihat mereka zusukane dan tomori
“gas bro.. jangan sampai mereka lolos.” Ucap salah satu pasukan Iblis tersebut
“siap bos ku.. ahahaha.. mantap nih.” Ucap salah satu Prajurit Alpharoxa
Tiba-tiba, mereka tidak sadar bahwa Zusukane tepat dibelakang mereka berdua. Alhasil Zusukane mengeluarkan skill tipe api andalannya untuk membunuh mereka berdua sekaligus
“wahai api suci yang sungguh kejam, berikanlah kekuatanmu yang sangat panas dan mematikan untuk membunuh yang bersalah ini, keluarlah... Nether Blast II.” Kata Zusukane
(Skilll : Nether blast (tingkat II) , suhu : 450℃ , kecepatan : 40km/s , besar : 7m , target : 30 pasukan alpharoxa & pasukan iblis , tingkat keberhasilan : 100%).
“Uwwaaaaaaaaah! Panas!!!....” ucap para prajurit tersebut dan langsung mati seketika
“(menepuk bahu zu chan) mengerikan sekali kau, zu chan. Apalagi apinya sangat gede, padahal selama kita latihan dulu apinya gak gede gini.” Kata Tomori
“ntahlah, mungkin ini hasil kerja kerasku demi membantu kamu. Btw Tomori, kau ingat Aiko, Akemi dan Michiyo kan? Sekarang mereka telah menghilang bagaikan hembusan angin. Aiko, Akemi dan Michiyo sudah tiada. Ini salahku tidak sempat menolong mereka bertiga.” Ucap Zusukane dengan nada bersalah
“ehhh gak gitu kok, justru mereka lah yang menolonginmu demi menyelamatkan nyawamu itu. Aku sudah lama tahu kalau exp mu tidak naik-naik, mana mu sisa 0, dan kau lemah sekali pas bertempur. Serius, aku tahu masalah apa yang terjadi padamu. Tetapi kamu tidak bercerita ke aku, kenapa zu chan, kenapa?” Kata Tomori
“aku tidak mau mengecewakan kalian dan kamu saja, aku tau aku hanyalah beban bagi kamu dan kalian.. hiks hiks.” Kata Zusukane sambil menangis
“(mengusap air mata zu chan) zu chan, tidak apa-apa.. lain kali, kalau ada masalah tanyakan saja ke aku ya.. udah udah, sekarang kita harus lanjut lagi.” Kata Tomori sambil menyemangatkan zusukane
“i-iya sis, hiks hiks.. ayo kita berangkat.” Kata zusukane.
Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka kedalam kota sambil mencari si Akira. Sementara itu, Kotori dan Forza kewalahan melawan prajurit-prajurit tersebut.
“Tuan Forza, mereka terlalu banyak... bagaimana ini?” kata Kotori sambil menembak anak panahnya
“baiklah, dengar aba-abaku.. setelah hitungan mundur ke 1, tembakkan 1 anak panah ke langit dan ucapkan skill ini dalam hati.. Rain of Thunder II dan hujan petir akan turun seketika, saya akan menembakkan 3 panah angin ke arah berlawanan untuk menciptakan tornado.” Ujar Forza sambil mengintruksikan aba-aba ke Kotori
“baiklah tuan, aku siap.” Kata Kotori.
“3.... 2.... 1.... tembak.” Ucap Forza
*shoottt* suara anak panah melesat ke atas
“(ngomong dalam hati) wahai dewa Petir yang agung, berikanlah kekuatan petirmu kepada kami dan hancurkan lah semua musuh yang tubuhnya penuh dosa ini, keluarlah Rain Of Thunder II.” Kata Kotori
(Skill : Rain Of Thunder (tingkat II) , ketebalan petir : 15m , kecepatan petir : 50km/s , target : 300 pasukan alpharoxa & pasukan iblis , tingkat keberhasilan : 90%).
“wahai dewi angin yang suci, berikanlah kekuatan anginmu kepada kami dan hempaskan lah semua musuh yang tiada arti dan penuh dosa ini, keluarlah Unstoppable Tornado III.” Kata Forza mengeluarkan skillnya.
(Skilll : Unstoppable Tornado (tingkat III) , ketebalan petir : 20m , kecepatan Angin : 80km/s , target : 300 pasukan alpharoxa & pasukan iblis , tingkat keberhasilan : 95%).
Hujan petir dan Tornado pun muncul, meluluh latahkan seluruh pasukan yang ada disitu. Seluruh pasukan tersebut tidak bisa menahan betapa kuatnya dan besarnya Hujan petir dan Tornado mengerikan ini.
“Uwwaaaaaaaaah! Aarrrggghhhh.“ Ucap para prajurit dan pasukan tersebut dan langsung mati seketika
“njir... sekali keluarin nih skill.. rasanya sangat melelahkan.” Kata Kotori
“iya nak, soalnya 2 skill ini butuh mana yang sangat besar. Tidak direkomendasikan untuk membunuh musuh yang sekitar 1 orang saja.” Kata Forza
Mereka pun tidak sengaja bertemu dengan Zusukane dan Tomori.
“kamu Kotori pacar Akira, kan? Ucap Zusukane
“Ahh iya, aku pacarnya.. ada apa ya?” kata Kotori sambil keheranan
“Bisa anterin kami berdua ke dia, gak? Tenang, kami akan membantu teman kalian yang dalam kesulitan.” Ucap Zusukane
“boleh kok, soalnya dia ada di bagian Pusat Kota ada di ujung Selatan sana. Kami mau ke utara dulu untuk membantu teman kami.” Kata Kotori
“baiklah, kami akan mengikuti kalian sampai bisa menemui si Akira.” Ucap Tomori
“kok kau yang nyahut? Aku yang tanya dia astaga.” Kata Zusukane
“telat lu, zu chan. Kamu kalau mikir bakal bikin lama.” Ucap Tomori
Dan mereka juga langsung bertemu sama Saito dan Tuan Roberto yang telah menjaga Gerbang Kota Timur.
“wah datang juga kau, Saito.” Ucap Kotori
“hehehe, kami pengen bantu disini.. tapi ya, ngeri juga kalian.. langsung kelar juga.. btw siapa mereka berdua?.” Kata Saito
“kami tidak ingin berkenalan terlebih dahulu, sampai kami bertemu dengan Akira.” Kata Zusukane
“ohh begitu, baiklah.. langsung ke utara kita ini?” Ucap Saito
“iya, kita akan ke utara.” Ucap Tomori
"bentar ya... (berbicara lewat telepati) Akira, kami sudah mengamankan Gerbang Kota Crosstina Barat, kami akan pergi ke utara untuk membantu Fuyukari, setelah di Utara aman dan tentram, kami akan kesitu." kata Kotori.
"(berbicara lewat telepati) baiklah, tetap semangat ya." ucap Akira
"Ayo semuanya.. kita ke Pusat Kota Crosstina Bagian Utara." ucap Kotori
Setelah itu, mereka pun melanjutkan pembasmian musuh di bagian Utara sekaligus membantu Fuyukari dan Nona Carolina yang sedang melawan ratusan pasukan Alpharoxa dan Pasukan Raja iblis.
BERLANJUT
ns 15.158.61.8da2