-------------------------------------------------------
Created by : ArthuZeus Nalakarta
-------------------------------------------------------
Genre : School, Action, Fantasy, Comedy, Romance, Ecchi, Adventure, Slice Of Life, Isekai, Thriller
-------------------------------------------------------
25 Desember 2020, Taman Bermain, Akihabara, Jepang
Akira dan Saito pergi ke taman bermain, entah kenapa tiba-tiba saito ngajak Akira jalan-jalan ke luar rumah
“Ah enaknya, banyak salju turun pada tahun ini…gak salah juga aku ngajak kau Akira, hahaha,” ucap Saito sambil ketawa
“Halah, pasti kamu ada maunya ngajak aku kesitu, iya kah?” ujar Akira sambil nepuk bahu si Saito
Tiba-tiba pas kami berjalan dan mau berbelok ke taman bermain, ada orang yang berlari dan menabrak kami berdua dan menjatuhkan sesuatu yang berbentuk kotak berwarna emas pekat.
“Aduh sakit, apa ini?” Akira mengambil barang yang jatuh tadi.
“Kayaknya itu punya bapak tadi deh,” ujar Saito sambil mau berdiri.
“Ayo kita Kembalikan,” kata Akira.
“Ayolah,” ucap Saito.
Pas mau membalikkan badan mereka ke belakang, orang tersebut telah menghilang dalam sekejap. Akira berpikir orang tersebut mungkin seorang pekerja lemburan yang ketinggalan sebuah kereta karena ingin cepat-cepat pulang ke rumah.
“(eh bapak yang tadi hilang)” ucap Akira dalam hatinya
“Bapak itu tadi kok tidak ada?” Tanya Saito
“Entahlah, Hmm..kita bawa saja kotak ini ke rumahku” ucap Akira
“kuylah,” kata Saito sambil senang
Karena si bapak itu tidak kunjung kembali ke mereka, mereka pun langsung bawa benda tak asing itu ke rumahnya Akira agar bisa dikembalikan besok hari nya lagi.
Sesampainya di rumah, Homura menyambut mereka berdua sambil membersihkan rumah.
Mereka mengucapkan salam ke Homura, “Kami pulang”
“Selamat datang kak, eh ada Saito” ucap Homura
“Halo dek Homura” ungkap Saito sambil melepas sepatunya
“Halo juga, Saito … Apa itu kak, Kotaknya sangat bagus,” Homura bertanya ke kakaknya
“Aku tidak tahu ini apa, jadi besok kami mau keliling di sekitar kompleks dan bertanya barang siapa ini,” Akira menunjukkan Kotak Misterius tersebut
Homura berkata sambil mennyapu, “Gitu ya, Ya sudahlah, aku mau lanjut bersih-bersih rumah terlebih dahulu,”
“Ayo ke atas, Akira” Saito menuju ke atas dan menuju ke kamar Akira
“Iya iya,” ujar Akira
Diatas kamar Akira, mereka pun berpendapat satu sama lain tentang isi kotak tersebut. Dengan rasa penasaran yang sangat tinggi, Saito ingin membuka kotak itu, namun dilarang oleh Akira karena itu bukan milik mereka.
“hmm…apa kita buka saja kotaknya, Akira? Penasaran dengan isi kotak itu” Saito bertanya sambil kebingungan
“Jangan dulu lah, kan kita tidak tahu milik siapa ini dan asalnya dari mana” Ujar Akira sambil duduk di meja belajarnya.
Saito pun ngeyel ke Akira, “Asli penasaran aku tuh dengan isi kotaknya, Akira”
“Haduh elu tuh... kan sudah kubilangin, ini bukan milik kita dan benda ini langsung jatuh dihadapan kita berdua, gimana sih lu, ahhh ngeyel banget jadi orang” pungkas Akira dengan nada kesal
“hehehe, Ya sudahlah.. ntar lu jadi pusing gara-gara gua, by the way…gua boleh nginap di sini gak? Males juga pulang jalan kaki ke rumah” ucap Saito sambil Ketawa
“Boleh aja, anggap saja seperti rumah sendiri, nanti sekalian kita keliling kompleks dan tanya-tanya kepada warga di sini,” kata Akira.
Keesokan Harinya, Akira dan Saito berkeliling di kompleks perumahan mereka untuk menanyakan orang itu tapi tidak satupun mereka yang tau tentang bapak itu.
“Huh, Tidak ada yang kenal bapak itu,” ujar Akira kelelahan
“Iya, mending kita pulang dan panggil teman-teman kita,” ujar Saito sambil memberi ide
“Ide bagus tuh, ayo pulang kerumah,” Akira menyetujui ide Saito
Akira dan Saito memutuskan memanggil teman-temannya ke rumah untuk membantu mencari tahu benda apa itu dan siapa pemiliknya.
Setelah teman-teman Akira datang ke rumahnya dan berkumpul di ruang tamu, mereka pun langsung memberi usulan agar kotak itu harus dibuka segera mungkin.
“Lebih baik kita membuka kotaknya, lagian ini dah jadi milik kita semua juga” kata Kotori memberikan usulan kepada Akira.
“heehh, tapi, itu tidak sopan, ini kan bukan milik kita” ujar Akira
Tomoya menjawab, “Aneh banget lu, Akira. Kalau ada seseorang yang menjatuhkan barang ke tanah dan yang lihat gak melapor ke pihak berwajib, itu dah sah jadi milik kita”
“Ya Ngotak lah, di perumahan kita tak ada kantor polisi terdekat.. itupun harus mengendarai motor kalau mau pergi ke situ” kata Akira.
“Daripada ribut tentang masalah kotak, mending buka saja,” Arina menjelaskan kepada Akira
“Ya sudahlah, kau sajalah yang buka kotak ini, Kotori-chan,” ucap Akira ke Kotori
“ara-ara, kok aku jadinya, ya sudahlah,” ucap Kotori
Kotori pun membuka kotak tersebut, tiba-tiba keluarlah sebuah Cahaya yang sangat terang dari berlian biru dan pancaran sinarnya memancar ke seluruh ruang tamu, berlian biru itu sangatlah berkelap-kelip.
“Gila banget nih, Berliannya sangat terang nih,” Saito langsung menutup matanya
“sakit lah mataku kalau begini,” ujar Tomoya sambil menutup matanya
Cahaya berlian itupun berangsur-angsur hilang secara perlahan, setelah menghilang ada sepucuk kertas di dalam kotak yang berisikan berlian tersebut.
“eh bentar, ada kertas nih,” ujar Kotori
“Bacakanlah, Kotori,” ucap Tomoya
“oke oke, disini bacaan tulisannya adalah {Wahai kalian orang-orang terpilih, kalian terpilih sebagai pahlawan dimensi rogue yang saat ini keaadannya sangat buruk karena diserang oleh raja iblis dari Utara yaitu Raja Iblis Lucifer}” ujar Kotori sambil membaca kertas yang ada
“ada lagi nih, ini cara masuknya {cara memasuki dimensi rogue, pegang berlian pada salah satu orang yang mendapatkan kotak ini lalu tempelkan semua tangan anggota yang ingin ikut ke bagian atas berlian dan tutup mata kalian}” ujar Kotori menyebutkan cara memasuki dimensi tersebut.
“Akira-kun, bagaimana kalau kita coba,” Kotori memberikan usulan
“Ah, ketemu cewek isekai jadi senanglah hidupku, wkwkwk” ucap Saito sambil ketawa
*sfx krrrettak Akira mukul kepala saito*
“Kau tuh pikirannya cewek mulu,” ujar Akira sambil mukul kepala Saito
“Ya pastilah, kan ada adegan romantisnya gitu, hehehe,”
“Bisa kita coba, Akira?” Kotori memberikan usulan sekali lagi
“Tapi, itu sangat menyeramkan,” jawab Akira tidak yakin
“Kau tidak percaya dengan beginian? Ini isekai, Akira, Isekai tau?” ujar Tomoya mengejek Akira
“I-i-iya, Akira lebih baik k-k-kita coba saja,” Ujar Fuyu-chan
“Iya, aku juga jadi penasaran, kak,” jawab Homura
“Memang menyeramkan bagiku, tapi sepertinya seru deh, pengen kerasa makan makanan disana (sambil ketawa)” Jawab Arina
“baiklah, karena kalian langsung main setuju aja, kita coba langsung” Akira merubah pikiran dan setuju.
Kotori memberikan berlian biru itu yang mengkilap kepada Akira, namun Akira sedikit menolak karena Akira belum siap memegang berlian tersebut.
”kok kamu nolak, bukannya kamu yang nerima kotak ini?” ujar Kotori
“eh iya, maaf maaf, aku gak sadar” Jawab Akira tidak yakin.
“Mikir tentang OSIS lagi, kah?” kata Tomoya
Akira mengumpat perkataan Tomoya, “Ya kagaklah, gak sadar aja gitu kalau aku yang jadi penerima kotak itu”
Mereka menumpukan tangan dan menutup mata namun gagal karena diantara mereka ada yang kurang yakin.
“eh, kok gagal ya?” tanya Akira bingung.
“sepertinya diantara kita ada yang kurang yakin untuk memasukinya,” Ujar Kotori
Fuyukari menjawab, “i-i-itu aku, maaf kalau aku tiba-tiba gugup”
“oh kamu, gak papa kita coba ulang.. semoga saja ini berhasil” kata Akira ke Fuyukari.
Mereka pun mencoba untuk yang kedua kalinya. Mereka melakukan ritual nya lagi namun kali ini mereka sangat yakin dan membulatkan tekad untuk menyelamatkan dimensi yang kini terancam bahaya itu .Saat tangan mereka menyentuh berlian itu tiba-tiba bersinar dengan sendirinya
Mereka pun menutup mata Dan….. Mereka telah masuk ke dimensi tersebut, isi dalam rumah itu kosong tanpa ada mereka ber tujuh.
BERLANJUT
ns 15.158.61.48da2