Nero membenarkan pakaiannya yang kusut, dan mengenakannya. Di belakangnya terlihat Maki tengah meminum air setelah semalam hanya minum peju Nero. Keduanya terlihat canggung, Nero tak sanggup menatap wajah Maki, meski tadi mereka bercinta dengan hebatnya.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKrmVymuzXl
"Jadi, di mana kau sekarang Nero?" tanya Maki, sembari menutup dadanya yang terbuka dengan selimut.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVAyG1Wb2MD
"Aku jadi pedagang obat keliling, aku bertemu orang baik saat kalian membuangku, dan aku menjadi muridnya," jawab Nero, masih diliputi rasa kesal.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzr0Cms4Jz
Maki tertunduk, ia tampak menyesal atas apa yang telah ia perbuat pada Nero dulu.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBZtrkajJg2
"Maafkan, Bunda. Nero, Bunda bersyukur kau selamat, sebenarnya saat Bunda tahu kalau anak-anak membuangmu... Bunda bersikeras meminta mereka untuk mencarimu kembali. Bunda begitu menyesal, sampai tahun demi tahun berlalu.... Dan akhirnya Bunda berakhir di tempat seperti ini."
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZaI3wrGah7
"Bunda, apa yang telah terjadi padamu selama ini. Kenapa kau menjadi seorang pelacur?"
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbFwYQh2uE2
Maki tersenyum tipis, ia memepet Nero yang gugup, dan duduk di sampingnya.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj9DIkvoPmE
"Banyak hal telah terjadi Nero, mungkin semua yang terjadi pada Bunda merupakan karma karena telah menelantarkanmu."
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡusIG3Cay2e
Maki pun menceritakan semua yang ia alami selama beberapa tahun ini. Mulai dari desa yang diserang oleh bandit, dirinya dan anak-anak panti yang dijual di pasar gelap, serta pertemuannya dengan Simmons yang merubah hidupnya.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUOOdwJ3KxF
"Seperti berat, Bunda. Aku turut sedih dengan apa yang terjadi padamu."
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5nmVbaF3l7
Maki menggeleng lalu tangannya dengan nakal masuk ke dalam pakaian Nero, dan memainkan dadanya yang bidang. Maki mendekatkan mulutnya ke telinga Nero, dan meniupnya dengan tatapan nakal.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfT6V0BJNgW
"Fuuhh....! Jangan panggil aku Bunda, aku bukan ibumu, panggil saja Maki."
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi4jqnVmgBv
"Ma-maki!?"
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJYw9ZWSuNa
Nero berusaha menjaga jarak, bukan karena ia tak tertarik dengan Maki—tapi Nero takut kalau nafsunya akan kembali lagi.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8ZXY8hYiK
"Benar sayang, emm boleh kupanggil sayang kan?"
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5NJ2Kifa6d
Nero menelan ludah, Maki benar-benar tau cara mempermainkannya. Nero terus memegangi kontolnya, dan bergeser ketika Maki terus memepetnya.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMaRfCu2ft1
"To-tolong hentikan, Bu—Maki. Aku harus kembali, masterku sedang sakit."
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZRzcss3Vot
"Hooh, kau khawatir ya. Tapi kenapa kontolmu begitu keras?"
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdr2t4nWCVf
Maki meraba selangkangan Nero dan meremas kontolnya dari balik celana. Nero menepis tangannya, dan cepat-cepat berdiri.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK3PWLKDqaa
"Tunggu! Neroo!"
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSsSDpaKEfb
Saat Nero ingin pergi tiba-tiba Maki memeluk tubuhnya dari belakang, samar-samar Nero bisa merasakan dua bongkahan tetek membebani punggungnya.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1OEtjzT5G
"Jangan tinggalkan aku.... Sepertinya.... Sepertinya aku kecanduan dengan kontolmu. Aku tak yakin bisa melayani pelanggan seperti biasa lagi, mungkin saat aku bercinta dengan mereka aku akan selalu terbayang kontolmu yang besar itu."
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyWeYXd0zIV
Sebelum cukup jauh, Nero secara lembut melepas tangan Maki, dan berbalik cepat mencium bibirnya. Tindakan Nero itu sontak membuat kedua pipi Maki memerah malu, ia memalingkan wajahnya tak mengira Nero akan membalasnya seperti itu.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY2I1yoTxYZ
"Aku akan sering ke sini, Maki. Tenang saja, selama masterku masih berkontrak dagang dengan Simmons, aku akan selalu memesanmu jika aku kemari."
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡthCM1NvK9w
Jantung Maki berdebar-debar ia tak mengira Nero yang dulu seorang bocah tukang coli, akan membuatnya begitu baper seperti ini.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3PZh83S9Qe
Setelah saling berciuman, Nero pun keluar dari kamar itu. Saat keluar ia bertemu ajudan Simmons yang tadi membawanya, dan di antar pulang olehnya.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJohD0rXm4D
*****
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9rK1rUWdVN
Satu bulan telah berlalu sejak Simmons menjadi pelanggan tetap Nero, mereka terus memproduksi ramuan perangsang dalam jumlah besar karena banyaknya permintaan di distrik pelacuran.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwWVBZ4pMF
Lama kelamaan rumor tentang ramuan perangsang Nero mulai tersebar ke seluruh penjuru kota. Orang-orang mulai ingin mencoba sendiri keampuhan ramuan itu, dan akhirnya ramuan perangsang itu menjadi barang langka.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡphDOGBVuqI
"Ahhhh..... Rara....!" desah Nero saat Rara mengocok kontolnya, dan mengarahkannya pada sebuah tabung reaksi.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa9oCqA7Mkp
"Cepat keluarlah, Tuan. Kita punya banyak pesanan," desak Rara sambil terus mengocok kontol Nero.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5x6TAdD8FF
Peju menyembur dari lubang pipis Nero, dengan hati-hati Rara mengumpulkan semuanya menjadi satu, lalu mengambil tabung reaksi yang lain.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNjW9yvieyz
"Eh, bukannya tadi kau bilang yang terakhir? Kenapa ada lagi?"
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xQwDryv8L
"Ini untuk cadangan. Cadangan, Tuan..."
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqfcwCHkQh5
Nero mengernyitkan dahi, kalau begini terus Nero merasa lama-lama akan mati seperti dirinya di kehidupannya dulu. Ia harus mencari cara untuk mengatasi masalah ini.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL2kMHrYpAf
"Tu-tuan, ada hal yang ingin aku bicarakan padamu..."
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzuYTvJWAsL
Tiba-tiba Waka datang dengan wajah malu-malu.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡquISQ5iRFG
Nero menatapnya heran.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkcigO8QBfy
"Kenapa Waka? Apa ada yang salah?"
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHjvLvtQG7t
Waka menggetarkan bibirnya, ragu untuk mengatakannya pada Nero.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWHT7Dtpqy
"Aku... Aku...."
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZ9teFexJO
"Ada apa? Ada ada yang menggodamu? Waka!"
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPwzInnS3tR
"Aku... Hamil....."
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaGA3sUMBKu
Petir menyambar ke ubun-ubun Nero saat Waka mengatakan kehamilannya. Ia hanya meringis sambil membayangkan bagaimana repotnya ia dulu saat Rara hamil.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4HXS7wLss3
"Eh!? Benarkah? Selamat, ya Waka!" ucap Rara lalu segera mengecek perut Waka dengan sihirnya.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuKwkZ6s9ob
Saat kedua budak seksnya itu tengah berbahagia atas kehamilan Waka, kepala Nero dipenuhi oleh berbagai macam hal. Ia harus mencari rumah untuk tinggal mereka saat Waka hamil, ia tak bisa terus tinggal di penginapan itu—karena tak baik untuk ibu hamil.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc6tkNvaBVa
Meskipun Nero adalah pria hyper seks tapi pantang baginya menyuruh wanita untuk mengaborsi anaknya. Baginya semua bayi pantas lahir ke dunia ini, baik atau buruk itu terserah jalan yang mereka pilih.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkC8uS6XDbg
"Rara, Waka. Aku akan ke Simmons, mungkin ia tahu rumah yang bagus untuk merawat anak-anak," kata Nero setelah berpikir cukup lama.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuV878KXsbo
"Tuan, kau yang terbaik!" seru Waka sambil memeluk Nero dengan mesra.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXbCpiNHQY
Waka memberi Nero sebuah blowjob sebagai hadiah, karena ia serius memikirkan nasib anak mereka ke depannya.
287Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuIAwXgvcP6
