Delapan tahun telah berlalu sejak Nero datang ke panti asuhan itu. Sifatnya yang tak seperti anak-anak kebanyakan membuatnya dijauhi oleh anak-anak lain. Hanya Eimi sajalah yang mau menjadi teman Nero kecil, meski terkadang Nero merasa Eimi sedikit menjaga jarak dengannya.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfM2obLYxY
"Ahh, sial! Kenapa rasa horny ini terus datang!" keluh Nero saat tiba-tiba joninya berdiri keras.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0d1rjvXVa5
Nero terus diserang oleh perasaan horny setiap harinya, setiap hari ia selalu ngocok minimal 3x. Namun, anehnya ia tak merasakan letih atau pun lemah setelah mengeluarkan cairannya itu.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM50xSGjpgt
Kekuatan yang dulu menyelamatkannya tak pernah muncul lagi dalam 8 tahun ini, yang tersisa dari semua itu hanyalah ukuran joninya yang lebih besar dari orang kebanyakan.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBKBVdagj8r
"Uggg, aaagghhh mbak Eimi! Oh aaahhh!" racau Nero sambil membayangkan Eimi yang membuka lebar pahanya untuknya.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2VVDPKc2F6
Crooot!
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsNh4grX8Zt
Nero keluar, dan cairan tersebut menyemprot layaknya selang air. Nero menatap sekitarnya, mengambil kain penyeka dan menyeka semua cairannya sendiri.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSz1vcKuAO
"Ah, mbak Eimi. Suatu saat aku pasti akan menslebew dirimu. Ah Eimiku sayang," ucap Nero sambil terus membersihkan cairannya yang belepotan.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqzepUyh80h
Setelah selesai membersihkan Nero keluar dari dalam toilet, saat ia keluar ia berpapasan dengan Bunda Maki yang galak. Bunda Maki mempelototinya, sambil mengendus bau yang keluar dari tubuhnya.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfHPXJIsMqj
"Astaga! Nero!"
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjX4CPNJf1D
Maki menjewer telinga Nero, dan menyeretnya masuk ke ruang hukuman. Meski masih 8 tahun, sudah puluhan kali ia masuk ke ruangan sempit itu karena ketahuan bermasturbasi.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBtXYdpZTP4
"Bunda! Lepaskan aku! Bunda!" protes Nero, tapi Bunda Maki tetap kukuh menjebloskannya dalam ruang hukuman yang gelap dan sempit.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7XbcaMJCVV
"Kuharap kau merenungi perbuatanmu, Nero. Kalau kau terus begini, Bunda terpaksa harus mengambil jalan terakhir," kata Bunda Maki sambil menggembok pintu.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7HDdpO5Nl
Suara Bunda Maki tak terdengar lagi, Nero berhenti berteriak saat merasa Bunda Maki telah pergi. Ia melihat sekelilingnya yang gelap, meraba lantai, dan bergerak ke sudut ruangan.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfPZ5ojs0t
"Aahhh, sial itu datang lagi!" gumam Nero, saat merasakan nafsunya mulai tak terkendali.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtkSuZBlSD
Akhirnya Nero pun coli di dalam ruang hukuman yang gelap dan sempit itu.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ53ET2wuaCS
*****
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡss1KiBrb9i
Nero keluar dari ruang hukuman sehari setelahnya ketika ia keluar hal pertama yang ia lakukan adalah mencari mbak Eimi. Nero berlari kecil menuju kamar Eimi, tapi ketika ia sampai di sana ia tak menemukan apa pun.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡinb9vre84d
"Loh, kenapa barang-barangnya Mbak Eimi tidak ada!?" tanya Nero, lalu keluar menanyakan keberadaan Eimi pada anak-anak panti asuhan lain.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUBatLNtuey
"Mbak Eimi sudah diadopsi oleh seorang saudagar kaya, dia sudah pergi saat kau tengah dikurung," jelas salah satu anak-anak panti saat Nero terus mendesaknya agar mengatakan dimana Eimi.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0EArCM1LKp
"Tidak mungkin.... Mbak Eimi." Nero kehilangan tenaga, ia berlutut dengan dengkulnya, dan lemas kehilangan tenaga.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NheZJpG2Z
Nero lalu kembali ke kamarnya, membersihkan sampah yang di buang anak-anak panti di atas kasurnya, dan tidur sambil memeluk selimut. Impiannya untuk menghilangkan keperjakaan dengan Eimi sudah tak mungkin terwujud, Nero mencoba tetap menutup matanya agar bisa bertemu Eimi meski dalam mimpi.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRU4qhVj2Xv
"Aahhh, sial itu muncul lagi!" gurau Nero yang terbangun di tengah malam karena joninya sudah sangat keras.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzHFVq5WVXA
Badan Nero panas, dan joninya terus berkedut lebih kuat dari biasanya. Ia harus melepaskan hasratnya, tapi ini sudah sangat larut. Ia pun sontak menoleh pada anak-anak panti yang tertidur pulas di sampingnya.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡehjVR5MrNC
"Sial, apa boleh buat. Aku sudah tak tahan lagi," kata Nero, menyingkap salah satu selimut anak panti perempuan, lalu melucuti celananya.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzEVfBIdY2
Nero hendak memperkosanya, ia menutup mulut korbannya itu dengan tangannya, tapi kegaduhan yang ia timbulkan membuat anak panti yang lain sadar. Akhirnya Nero pun babak belur dihajar oleh anak-anak yang lain, ditelanjangi, dan diseret ke ruangan Maki.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVZ6wbgUxU
"Nero!Kau telah membuat kesabaranku habis! Kupikir kau bisa tumbuh menjadi lebih baik, selama ini aku terus bersabar akan kelakuanmu yang menjijikkan. Tapi kau telah berbuat terlalu jauh," bentak Bunda Maki dengan wajah putus asa.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvzqYMprYpE
Bunda Maki pun menangis, hal itu membuat anak-anak panti yang lain menjadi semakin marah pada Nero. Mereka menutup kepala Nero dengan karung, dan membawanya pergi dari hadapan bunda Maki yang tengah di tenangkan oleh anak-anak panti yang lain.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFFlGHWcw4G
Malam itu Nero di bawa menggunakan kuda yang biasa digunakan untuk bepergian ke pasar. Nero di bawa ke dalam hutan yang terletak sangat jauh dari panti asuhan, mereka meninggalnya seorang diri di sana setelah melepas ikatan, dan penutup kepalanya.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡofozrMcp3r
"Tu-tunggu! Kalian! Kenapa kalian membawaku kemari!?" tanya Nero, meskipun ia sudah tahu maksud dan tujuan mereka.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbU1ajlxOwU
"Kau tidak pantas hidup bermasyarakat, kau adalah sampah yang harus disingkirkan. Tapi kami tetaplah manusia biasa, kami tak bisa membunuhmu dengan tangan kami sendiri," kata salah satu dari mereka sembari menaiki kudanya.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAiPj8cyx4k
"Tunggu! Jangan! Jangan tinggalkan aku! Tidak!" panggil Nero saat mereka mulai memecut kudanya dengan keras, meninggalkan Nero seorang diri di dalam hutan.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFl1nCeRXi
******
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtx5DNsfTaj
Di tengah hutan yang dingin Nero susah payah mencari jalan keluar, tubuh telanjangnya penuh bintik merah karena gigitan serangga. Nero semakin jauh tersesat dalam hutan, ia selalu kembali ke tempat yang sama.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5J0UDRtTcC
"Uaagggghh! Sial kenapa di saat seperti ini..." gumam Nero saat menyadari joninya tiba-tiba ereksi berat.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbJSrVbG9xS
Nero memegangi joninya dengan kedua tangan, menahan kedutannya yang kian lama kian intens. Ia berjalan ke bawah sebuah pohon besar, dan melalukan onani di bawahnya.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsgjWxKEi8d
Rasa lelah yang dirasakan Nero perlahan menghilang bersama keluarnya cairan putih miliknya. Rasa lega yang ia alami membuat dirinya mengantuk, dan akhirnya Nero tertidur sambil membiarkan joninya tetap mengeras.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ot47zqZTz
Lama Nero tidur hingga akhirnya ia terbangun saat merasakan sesuatu melilit joninya dengan kuat, Nero perlahan membuka mata, dan menyadari seorang wanita cantik dengan tubuh seksi dan dada besar sedang mengocok joninya.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ907Lg0Vi0H
"Uaaghhh! Siapa ka—! Ugghh!" belum selesai Nero bicara, semburan dahsyat lebih dulu keluar dari kepala joninya.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9TgexmpekE
Crooott!
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnltIWBa9ZN
Lendir putih lengket itu menyembur tepat ke pakaian gadis cantik itu. Gadis itu tak terlihat marah, ia bahkan menyentuh peju Nero, dan mencium baunya.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqyyPS8S21D
"Uwaaaa!" respon wanita itu membuat Nero memerah, dan joninya yang habis keluar itu pun tegak kembali.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGytm4Efgym
"Ini luar biasa.... Benda ini mengandung mana yang melimpah," kata wanita itu lalu menelan peju Nero tepat dihadapannya.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcaLoHH94q
Nero ketakutan, ia tak menyangka wanita itu akan menelan pejunya dan mengejang mengeluarkan cahaya ungu.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBdcs6lhMI
"Ini.... Rasa yang luar biasa, kau... Siapa namamu?" tanya wanita itu sambil menjilati tiap sisa dari peju Nero.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYjt5s5rXV4
"Ne-nero...." ucap Nero gugup, walau pun begitu joninya masih tetap tegak.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnRTLQaA3UH
"Nero ya, kau punya kontol yang menarik. Kenapa kau ada di tempat seperti ini? Telanjang pula. Apa kau dirundung?"
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0jfxyGgi9d
"A-aku...."
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt6nzxPt8uf
Nero pun menceritakan apa yang ia terjadi pada wanita itu, dan bagaimana ia bisa sampai tertidur di tempat ini.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkj8NYjWqHd
"Begitu rupanya. Mereka meninggalkanmu karena nafsu abnormalmu." Wanita itu terdiam sebentar, lalu tersenyum kecil. " Bagaimana kalau kau ikut denganku, rumahku berada tak jauh dari sini."
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNEC2zKlvl
"Bo-boleh kah?" tanya Nero gugup, meski joninya berkata lain.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgQ6kmJ0Ap
"Tentu, namaku Rara. Seorang penyihir, mulai sekarang mohon bantuannya ya," kata wanita itu sambil mengulurkan tangannya yang masih tersisa bekas peju.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtfsafaT92
Nero menyambut tangan itu, dan mereka pun pergi ke sebuah rumah pohon di tengah hutan. Sepanjang perjalanan, Nero tak henti-hentinya memandang tetek Rara yang besar, dan bodinya yang seksi.
1115Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡepsc25TZ08
