x
"Permisi maaf tuan, saya ingin melaporkan sesuatu mengenai nyonya Nurma." kata Rendi yang akan memberikan kabar pada tuan Arjun.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9i1FhjONHN
"Nurma, istri saya, ada apa dengan Nurma, cepat katakan Rendi?" tanya tuan Arjun.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECfeFeDWSJ
"Kata salah satu pelayan nyonya Nurma, nyonya Nurma sudah dari semalam tidak ada di paviliunnya." jawab Rendi.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ925PG4QxP7
"Apa..!!" tuan Arjun terkejut saat mendengar jawaban dari ajudan setianya itu.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9vbqXNXStz
"Mbak Nurma hilang.." Dinda juga ikut terkejut.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuSAryZwIMp
"Nurma hilang.., bagaimana bisa kan kemarin masih duduk untuk berkumpul bersama dengan kita tuan." Nike dan Nurul juga ikut terkejut setelah menghentikan memakan sarapan paginya.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1T5OadawZ
"Sayang."
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87U7I5bELg
"Iya om."
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxExB7mQPIx
"Kamu tunggu di sini ya, Rendi ikut saya ke paviliun Nurma sekarang." pinta tuan Arjun.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2xEawTgitW
"Laksanakan tuan Arjun." kata Rendi patuh.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSKi3NwLNYy
Tuan Arjun Saputra bersama dengan ajudan setianya pergi ke paviliun Nurma setelah berpamitan dengan Dinda.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH3ATpClbmG
Ketika sampai di paviliun Nurma, Rendi melihat salah satu pelayan Nurma sudah tewas gantung diri, Dinda yang mendengar berita itu dari pelayan pribadinya, membuat Dinda ketakutan. Karena dia adalah salah satu orang yang mengetahui rahasia hubungan terlarang antara Nurma dan salah satu pengawal di kediaman tuan Arjun selain pelayan yang tewas gantung diri.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUnHBsnRleX
Tok.. Tok.. Tok.. Suara pintu paviliun Nurma di ketuk oleh Rendi.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKadKD91Zgk
"Kenapa belum di buka juga pintunya, Rendi coba dobrak pintunya." pinta tuan Arjun.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKMbacdbpjF
"Laksanakan tuan." kata Rendi patuh.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqOh0eE3ndv
Brakkk.. Pintu kamar Nurma di dobrak oleh Rendi.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwoCcjlLBHO
"Astagfirullah, tuan lihat.." Rendi terkejut melihat salah satu pelayan Nurma gantung diri.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ21FH0P0Qvc
"Dia tewas, kenapa dia bunuh diri, apakah ada sesuatu yang dia sembunyikan dari ku?" tanya tuan Arjun heran.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5HwCJNWxsE
"Maaf tuan, sepertinya bukan karena bunuh diri tuan, sepertinya pelayan nyonya Nurma di bunuh oleh seseorang, tuan." jawab Rendi.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7novNBEQ4X
"Dibunuh, mengapa dia di bunuh dan apa ada motif dari pembunuhan pelayan ini?, Rendi kamu selidiki kasus ini dan minta anak buahmu turunkan dia."
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnzuWtm9EBq
"Baik laksanakan tuan."
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2AYKBn2Msk
"Apa..!! Yang benar kamu Daniar, pelayan mbak Nurma dibunuh dengan cara di gantung?" tanya Dinda memastikan.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHzwDv4QcUS
"Iya benar Dinda." jawab Daniar.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbu7NjHdYM
"Apakah habis ini aku yang akan bernasib sama dengan pelayan mbak Nurma." kata Dinda di dalam hati panik dan juga ketakutan.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrFh0xUXSSm
"Kamu kenapa Dinda?" tanya Daniar.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9hf9c1ilC
"Aku mau tanya sesuatu boleh?" tanya Dinda juga.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzSgAc1Kq3b
"Tentu saja boleh Dinda." jawab Daniar lagi.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9j1hj9WBQY
"Oke, kamu itu kan sudah lama ya Daniar kerja di sini, apakah kamu mengetahui nama pengawal dengan nama panggilan win?"
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0U0Y6b3ta
"Nama panggilan itu win di sini banyak Dinda, ada Erwin, Edwin dan Darwin, memangnya kenapa Dinda?"
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LEejzSb4g
"Tidak aku hanya bertanya saja Daniar."
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb7vvUM8I89
Tanpa Daniar dan Dinda sadar bahwa dari tadi ada yang memata-matai mereka berdua di paviliun Dinda.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMz8vmXaBNL
Ya siapa lagi seseorang yang di maksud oleh Dinda, kemudian dia pun pergi dari paviliun Dinda dan mentargetkan Dinda lah yang akan jadi korban selanjutnya.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAI4jZxWLxr
"Kita tunggu tanggal mainnya nyonya." kata seseorang yang baru saja memata-matai Dinda di paviliunnya.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMKTVYFigKX
"Siapa di sana?" tanya Daniar ketika melihat ke arah jendela kamar Dinda.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuI2fhKjjek
"Siapa, siapa Daniar?" tanya Dinda panik.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUMmswuHHhO
"Tidak tau Din, tadi aku melihat ada seseorang di balik jendela kamarmu." jawab Daniar.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgNJEgilIG
"Apakah yang di maksud Daniar adalah dia?" tanya Dinda di dalam hati.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXYMVHRdrG
"Ya sudah ini Din baju yang kamu minta tadi, Din.. Din.. Dinda.." kata Daniar mencoba menyadarkan Dinda dari lamunannya.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4puywCwqad
"Ha.. Iya, apa Daniar, tadi kamu bilang apa?" tanya Dinda yang tersadar dari lamunannya.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTRItdAPPj5
"Ini bajunya Dinda." jawab Daniar.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsK6aplxi7N
"Oh okay, aku mandi ya bye.."
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQofSJOcHLr
Sementara di tempat yang berbeda seorang laki-laki yang dimaksud oleh Dinda sedang mengatur rencana untuk mengancam Dinda agar tidak buka mulut membocorkan rahasianya.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59sVsntky0
"Aku harus membuat rencana agar bisa mengancamnya, ya saya tau caranya." kata seseorang di kamarnya.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3JnyJ0jGd7
Tuan Arjun pun mendapatkan kabar dari Rendi, Nurma meninggal dunia karena meminum obat penggugur kandungan yang ternyata di berikan oleh kekasih gelapnya itu.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMElePsiR9
Mengetahui hal tersebut membuat tuan Arjun marah besar sekaligus kecewa dengan Nurma. Dinda pun telah siap untuk menemui suaminya (tuan Arjun). Namun Daniar menghalanginya untuk menganggu suaminya, Daniar juga menjelaskan semua yang terjadi pada Dinda apa yang sebenarnya terjadi.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiexuRK11Ez
Dinda pun mengurungkan niatnya itu untuk menemui suaminya dan dia juga berniat untuk berjalan-jalan saja di kediaman.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPjspTLUfRo
Pada malam harinya tiba-tiba saja mati lampu di kediaman yang sebenarnya itu adalah ulah dari seseorang yang menyabotase listrik di kediaman itu. Tuan Arjun sebenarnya mengetahui bahwa kediamannya ada yang menyabotase nya, tapi dia lebih memilih untuk menyelidikinya terlebih dahulu sebelum bertindak.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrhPu6uaOC4
Sampai pada akhirnya Dinda benar-benar diancam oleh seseorang itu.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkta0rCrigT
"Ha.. Kok, loh kok mati lampu kan padahal di sini itu tidak sedang turun hujan ya, atau ada perbaikan listrik yang konslet di kediaman ini, eh atau jangan-jangan si om lupa bayar listrik lagi makannya listriknya mati, ah tapi mana mungkin kan om kaya raya buktinya bisa membangun kediaman ini juga mempunyai istri empat, sudah lah saya pergi tidur lagi." keluh Dinda saat di kediaman tuan Arjun mati lampu.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Rc1tTx7aV
"Ya sudah ku duga kau datang dan menyabotase listrik di kediaman ini, siapa lagi yang kali ini kau incar?" tanya tuan Arjun.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFty2QBSmUt
Drap.. Drap.. Drap.. Suara kaki melangkah masuk ke dalam kamar Dinda.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeES0HOzclX
"Sepertinya ada yang masuk ke kamar ini, Daniar kau kah itu?" tanya Dinda.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd805NwdJld
"Bukan.." jawab seseorang yang tidak di kenal oleh Dinda.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDHkaHpKOIV
"S-siapa kau?"
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1P7WU1FsbC
"Aku malaikat pencabut nyawa."
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4dc5z9zI5T
"Apa..!!" Dinda terkejut saat mendengar jawaban dari seseorang itu.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSXyjUZuwGv
"Stttss.. Pelan kan suaramu atau.." seseorang itu mulai mengancam Dinda.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPSXW4f2Ew
"Atau apa?"
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoq2dJAdCV5
"Pisau ini akan menancap di tubuh mengerti?"
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDw4xFl115V
Dinda mulai ketakutan saat pisau itu menyentuh wajahnya. Ya dia adalah Darwin, seorang pengawal yang menjadi kekasih gelap Nurma.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXghw8AkAtS
"Jauhkan benda itu dariku."
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSoVXfXomG6
"Boleh saja, asal.."
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVmpIYzymee
"Asal apa.. Apa yang kau inginkan dariku?"
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjmlIqRU2Tg
"Aku ingin agar kau tidak mengatakan apa-apa pada siapa pun termasuk suamimu itu.."
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqbt0qvRpZA
“Berkata apa-apa, maksudmu?”
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskAC6gV7UR
"Alah kau ini jangan sok polos deh.."
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpGTunxKsXg
"Ya memang aku tidak mengerti apa yang kau katakan."
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3eAmnqY5yv
“Kau ingat Nurma dan pelayannya?”
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoFDmrxKm0h
"Iya, jangan-jangan kau.."
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2JNKddJUof
Darwin pun akhirnya membekap mulut Dinda dan membawanya pergi dari ruangan. Sementara itu di paviliun tuan Arjun mengingat kalau Dinda sangat takut dengan kegelapan, akhirnya tuan Arjun keluar dari paviliunnya untuk memeriksa Dinda di paviliunnya.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXyvwSGKTf
Dan rencana Darwin pun gagal membawa Dinda. Karena tuan Arjun yang tiba-tiba datang ke paviliunnya.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJkgA7glVU
"Sialan orang itu datang segala lagi ke sini, eh dengar ya nyonya tutup mulutmu itu, jangan pernah membuka atau mengungkap rahasia itu atau jika tidak kau akan bernasib sama seperti madu mu itu juga dengan pelayan madu mu itu." seseorang itu pergi meninggalkan Dinda di depan paviliunnya dengan keadaan masih terikat dan mulut di lakban.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5rXxqFumND
"Em.. Hem.." Dinda mencoba meminta bantuan.
206Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4T5MA2JcDO
Tuan Arjun tiba di paviliun Dinda saat lampu di kediamannya sudah menyala, melihat Dinda dalam keadaan terikat dan mulut di lakban segera berhamburan dan mendekati istri kecilnya itu.
ns 15.158.61.16da2
