x
"Tuan Arjun memang bersikap dingin pada semua istrinya dia jua tidak pernah memanggil istrinya ke paviliun nya. Nyonya Nike selalu berusaha menarik perhatian tuan untuk mendapatkan kasih sayangnya. Namun itu sia-sia."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhvz1LIynBc
"Apakah semenjak menikahi mbak Nike dan istri yang lain belum pernah di sentuh nya sama sekali?"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGw18jRJEAx
"Gosip yang beredar memang seperti itu, entah mengapa."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjle9LBleH6
"Pria tua itu lebih tepat di sebut kulkas dua pintu bukan?"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIeRPs3EueH
"Jangan kamu berbicara seperti itu Dinda."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgzIkCZaUla
"Kenapa memangnya Daniar?"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOVKloQUMU
"Nanti aku takut kalau ada yang mendengarnya Dinda."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUUus31drz
"Ups maaf hehe. Ya sudah yuk kita pergi dari sini."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgdUxF1F0Xt
Dinda menarik tangan Daniar untuk segera pergi dari sana. Sedangkan di paviliun milik Nike sangat kesal dan membanting semua barang yang ada di meja rias nya.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfc3SQaZjmi
"Haaaaggghhhh.. Mengapa? Mengapa kau tidak pernah melihatku Arjun? Aku ini istrimu bukan boneka mu. Aku istri yang juga butuh perhatianmu. Untuk apa aku bergelimang harta di sini kalau kasih sayangmu tidak bisa ku dapatkan. Kenapa?!"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjS6hFxH8g
Di malam hari Dinda tidak bisa tidur lalu berjalan ke arah jendela dan kemudian dia melihat lampu masih menyala di salah satu ruangan yang ada di sana. Dinda juga memikirkan pohon rambutan yang dia panjat tadi pagi.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVNek3ZHXRI
"Kenapa di sana lampunya masih menyala? Bukankah itu adalah ruang perpustakaan? Siapa orang iseng yang membaca tengah malam begini?"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82p47mkGEy
"Oh ya ngomong ngomong apa kabarnya pohon rambutan tadi pagi itu ya? Aku bahkan belum sempat mencicip rasa manisnya buah rambutan itu?"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJOiEeDmUvm
Diam-diam Dinda keluar dari paviliun nya dan pergi menuju ke pohon rambutan yang tadi pagi di lihatnya.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4zBjqdplh
"Hah?? Gila?!" Dinda begitu terkejut pohon rambutan itu tidak berada di sana.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqusUCYdr2
"Kulkas dua pintu itu menebang nya. Aaarggghhh.."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuVa2NuTWky
Dinda juga melirik ke arah perpustakaan. Berjalan mengendap-endap. Dia sangat penasaran siapa yang berada di sana.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2SQcy8DR2
Kriieeettt.. Dengan hati-hati Dinda menutup kembali pintu perpustakaan itu setelah dia membukanya.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ8qjMswZ3l
"Eh tidak ada siapa pun di sini. Mengapa lampunya masih menyala?"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjDnNkDKZaO
Dinda tidak berjumpa dengan seseorang di perpustakaan itu. Dia juga memutuskan untuk berkeliling melihat-lihat sebentar sebelum kembali ke paviliun.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62GvZDgAX2
"Eeeuuuhhh.. Buku apa ini? Tidak ada novel atau apalah gitu. Majalah dewasa misalnya yang hot hot. Hehe." Dinda tersenyum terlihat begitu mesum.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEVoWZVLU2M
Dug.. Dinda menoleh saat terdengar benda terbentur.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoiwkTDZI4x
"Hantu? Siapapun itu? Tolong maafkan aku, aku tidak bermaksud mengganggu hanya membatu untuk mematikan lampunya saja baru setelah itu saya akan segera pergi dari sini."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOowxJbjxFO
Lalu kemudian Dinda menghampiri meja yang ada di perpustakaan itu dan Dinda juga menemukan majalah dewasa di sana.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODiNOAvKYQ
"Eh apa ini? Siapa yang membaca majalah dewasa di sini? Tapi gambar ini. OMG."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ52EHMc2C6y
Mulut Dinda menganga saat melihat banyak gambar wanita yang menggunakan pakaian seksi begitu menggoda itu.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2sX4KccYRq
"Pasti dia seorang pria. Hahaha dia pasti sudah kabur saat aku datang. Dasar pria mesum." kata Dinda tidak sadar kalau ada sepasang mata yang sedang mengawasi semua gerak-geriknya.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfcllsuxpm6
"Apa kamu menikmati juga gambar-gambar itu?" ternyata tuan Arjun lah yang sedang berada di sana.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiKx1XNMwfm
Dinda mengangkat wajahnya ke atas, kini wajahnya dan wajah tuan Arjun begitu dekat jaraknya. Tuan Arjun terdiam saat melihat wajah Dinda, karena ini adalah pertama kalinya dia bertatapan muka dengan wanita sedekat itu.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXD9dMOEvvY
Deg.. Deg.. Deg..
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZj8xFUCr4f
Dinda dengan jelas bisa mendengar detak jantung tuan Arjun yang berdetak dengan kencang.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSH6IZFDWxZ
"Sedang apa kamu di sini? Ini adalah perpustakaan pribadiku. Oh ya satu lagi apakah kamu sangat menikmatinya ya?"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡntBD1NF56j
Dinda tersadar dan tidak sengaja menjatuhkan majalah dewasa itu. Kemudian Dinda kembali ke paviliun nya.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjoYqHDHwUI
"Kamu setan kecil yang selalu membuat masalah." kata Arjun setelah Dinda pergi keluar dari perpustakaan pribadinya itu.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhh0pcVdJTY
"Kamu terus awasi dia Rendi. Jangan sampai dia terluka sedikit pun."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOGMT6BJAcQ
"Baik tuan." kata Rendi patuh.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeYXXh5XJwX
Rendi adalah orang kepercayaan tuan Arjun yang sangat setia padanya.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJQfTP4Gf3
Keesokan harinya Daniar membangunkan Dinda lebih pagi karena Daniar menerima kabar kalau nyonya besar akan datang berkunjung ke kediaman tuan Arjun.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQiN9xNmqn
Memang sejak menikah tuan Arjun jarang berkunjung ke kediaman orang tuanya bahkan hampir tidak berkunjung sama sekali.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwUJlj0AF3B
"Dinda bangun, Dinda ayo bangunlah cepat."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxFPTkEXfHi
"Em ini jam berapa memangnya Daniar?"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3f105dN3kq
"Jam empat pagi Dinda, ayo cepat bangun dan mandilah."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnWOx6Z0U7G
"Hoaaammm masih pagi Daniar nanti saja kamu bangunkan aku kembali ya."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN1M7bB84Bg
"Tidak bisa Dinda, karena nyonya besar akan berkunjung ke kediaman ini."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcC9utXzCT1
"Nyonya besar, nyonya besar itu siapa Daniar?" tanya Dinda yang belum mengetahui kalau nyonya besar adalah ibu mertuanya.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOMyCap8a1N
"Nyonya besar bernama Clarissa, beliau adalah ibu dari tuan Arjun Saputra, Dinda." jawab Daniar sedikit menjelaskan siapa itu nyonya besar pada Dinda.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7zAAh5WLn
"Ibu dari tuan Arjun, berarti itu adalah ibu mertuaku dong?"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvIts1qE2Lv
"Iya Dinda makannya cepat bangun dan sambutlah beliau dan sarapan bersama dengan beliau hari ini."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWwbcT35Wq
"Ba-baiklah aku akan bangun sekarang." kata Dinda dengan mata yang masih ia pejamkan karena masih mengantuk.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8FTP04D9N
Sementara itu nyonya besar masih berada di kediamannya untuk bersiap bertemu dengan anaknya dan semua menantunya.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvv3ufBbzd
"Hari ini aku akan mengunjungi kediaman anakku, ada beberapa hal yang ingin aku bahas dengannya."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTcpBhtRzxr
"Permisi nyonya besar mobil sudah siap." kata salah satu abdi dalem di kediaman nyonya besar.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmv1w4Qkwzo
"Baik, tunggu dulu sebentar lagi saya akan segera turun."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6BTFTZR5xj
"Baik nyonya besar, saya pamit undur diri, permisi nyonya besar." kata salah satu abdi dalem itu yang pamit pergi meninggalkan nyonya besar di kamarnya.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAzjiVyuQ36
Tak beberapa lama mobil yang di tumpangi oleh nyonya besar melaju ke kediaman tuan Arjun.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWZTxMJYey
Di kediaman tuan Arjun para istrinya sudah keluar dari paviliun berkumpul di gedung utama kediaman tuan Arjun, kecuali Dinda yang masih siap-siap di paviliun nya.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwv0bVyi0S
Nyonya besar pun tiba di kediaman tuan Arjun. Melihat nyonya besar tiba di kediaman ketiga istrinya sudah menyambut kedatangannya, kecuali Dinda yang masih dalam perjalanan menuju ke gedung utama.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJiZ5EX1B2
Sesampainya di gedung utama Dinda segera menyambut nyonya besar atau ibu mertuanya, nyonya besar bingung dan akhirnya bertanya tentang Dinda.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9L3XaLgsrn
melemahkan nyonya besar tidak mengetahui pernikahan keempat tuan Arjun. Nyonya besar juga berharap setelah ini akan memiliki seorang cucu, itulah sebenarnya alasan nyonya besar ke kediaman tuan Arjun.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOjw1SAoUow
"Permisi, maaf saya terlambat datang untuk menyambut nyonya besar." kata Dinda yang baru saja sampai di gedung utama.
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2IyTH31PCF
"Iya nggak apa, siapa dia Arjun. Kenapa ibu baru melihatnya?"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEBurCnmOnc
"Dinda namanya ibu, dia adalah istri keempat ku."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1J3sebc9zl
"Apa!! Dia istrimu juga jadi sekarang kamu sudah mempunyai empat orang istri, Arjun? Kenapa tidak di kabari?"
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlgOzmuLHa
"Sudahlah ibu jangan berdebat di sini. Sarapan sudah siap mari kita kemeja makan ibu, kita sarapan bersama."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaprKjhoRs6
"Baiklah, nanti sebelum sarapan ibu ingin membicarakan sesuatu."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7yG9G9wCmj
"Baiklah ibu, ayo kita ke meja makan."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjRKN8eCXxe
"Dinda, kamu duduk di samping ibu ya."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0oK43AtdXA
"Baik nyonya besar."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq0LjhxzITu
"Jangan panggil aku nyonya besar Dinda. Aku ini ibu mertuamu dan kamu adalah istri anakku. Nyonya besar adalah panggilanku untuk para abdi dalem saja."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ16bDuEhvOO
"Baik nyonya bes.. Eh maksud saya ibu."
293Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4nopvOD527
"Nah begitu. Ayo sekarang kita sarapan." ajak nyonya Clarissa.
ns 15.158.61.20da2
