x
"Tuan Arjun memang bersikap dingin pada semua istrinya dia jua tidak pernah memanggil istrinya ke paviliun nya. Nyonya Nike selalu berusaha menarik perhatian tuan untuk mendapatkan kasih sayangnya. Namun itu sia-sia."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjbvoNFWJmS
"Apakah semenjak menikahi mbak Nike dan istri yang lain belum pernah di sentuh nya sama sekali?"
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhPUgEe8t1d
"Gosip yang beredar memang seperti itu, entah mengapa."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡItM0qlSDvH
"Pria tua itu lebih tepat di sebut kulkas dua pintu bukan?"
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiAGxFsAVVB
"Jangan kamu berbicara seperti itu Dinda."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVjnPaEWyt9
"Kenapa memangnya Daniar?"
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW9mAR9Rbpf
"Nanti aku takut kalau ada yang mendengarnya Dinda."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq3n9uvIJjl
"Ups maaf hehe. Ya sudah yuk kita pergi dari sini."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8f4A1O00C
Dinda menarik tangan Daniar untuk segera pergi dari sana. Sedangkan di paviliun milik Nike sangat kesal dan membanting semua barang yang ada di meja rias nya.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWMSPWQQ3qJ
"Haaaaggghhhh.. Mengapa? Mengapa kau tidak pernah melihatku Arjun? Aku ini istrimu bukan boneka mu. Aku istri yang juga butuh perhatianmu. Untuk apa aku bergelimang harta di sini kalau kasih sayangmu tidak bisa ku dapatkan. Kenapa?!"
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUSEOzWleye
Di malam hari Dinda tidak bisa tidur lalu berjalan ke arah jendela dan kemudian dia melihat lampu masih menyala di salah satu ruangan yang ada di sana. Dinda juga memikirkan pohon rambutan yang dia panjat tadi pagi.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHoimvsJS95
"Kenapa di sana lampunya masih menyala? Bukankah itu adalah ruang perpustakaan? Siapa orang iseng yang membaca tengah malam begini?"
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoGmL4qRzZS
"Oh ya ngomong ngomong apa kabarnya pohon rambutan tadi pagi itu ya? Aku bahkan belum sempat mencicip rasa manisnya buah rambutan itu?"
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4O7iTGxcHz
Diam-diam Dinda keluar dari paviliun nya dan pergi menuju ke pohon rambutan yang tadi pagi di lihatnya.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAkVH5R1J3
"Hah?? Gila?!" Dinda begitu terkejut pohon rambutan itu tidak berada di sana.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgCcqhRQDT1
"Kulkas dua pintu itu menebang nya. Aaarggghhh.."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDi4wRP5Ugx
Dinda juga melirik ke arah perpustakaan. Berjalan mengendap-endap. Dia sangat penasaran siapa yang berada di sana.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡid7NEqzd3g
Kriieeettt.. Dengan hati-hati Dinda menutup kembali pintu perpustakaan itu setelah dia membukanya.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFyxeYXyXCR
"Eh tidak ada siapa pun di sini. Mengapa lampunya masih menyala?"
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUVmImxXkPT
Dinda tidak berjumpa dengan seseorang di perpustakaan itu. Dia juga memutuskan untuk berkeliling melihat-lihat sebentar sebelum kembali ke paviliun.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqcBtVAQ7Aw
"Eeeuuuhhh.. Buku apa ini? Tidak ada novel atau apalah gitu. Majalah dewasa misalnya yang hot hot. Hehe." Dinda tersenyum terlihat begitu mesum.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoWKk3M5VYt
Dug.. Dinda menoleh saat terdengar benda terbentur.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw1qcJqCAI8
"Hantu? Siapapun itu? Tolong maafkan aku, aku tidak bermaksud mengganggu hanya membatu untuk mematikan lampunya saja baru setelah itu saya akan segera pergi dari sini."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuftVFkJae3
Lalu kemudian Dinda menghampiri meja yang ada di perpustakaan itu dan Dinda juga menemukan majalah dewasa di sana.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSJqCyE9Hxe
"Eh apa ini? Siapa yang membaca majalah dewasa di sini? Tapi gambar ini. OMG."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVkF8PJWSqg
Mulut Dinda menganga saat melihat banyak gambar wanita yang menggunakan pakaian seksi begitu menggoda itu.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn67xf6ekQN
"Pasti dia seorang pria. Hahaha dia pasti sudah kabur saat aku datang. Dasar pria mesum." kata Dinda tidak sadar kalau ada sepasang mata yang sedang mengawasi semua gerak-geriknya.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0cj8ip8dmi
"Apa kamu menikmati juga gambar-gambar itu?" ternyata tuan Arjun lah yang sedang berada di sana.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡopqVGGYb8k
Dinda mengangkat wajahnya ke atas, kini wajahnya dan wajah tuan Arjun begitu dekat jaraknya. Tuan Arjun terdiam saat melihat wajah Dinda, karena ini adalah pertama kalinya dia bertatapan muka dengan wanita sedekat itu.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbLKzBjgLU0
Deg.. Deg.. Deg..
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWc2U2T97wg
Dinda dengan jelas bisa mendengar detak jantung tuan Arjun yang berdetak dengan kencang.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjf21if58Ml
"Sedang apa kamu di sini? Ini adalah perpustakaan pribadiku. Oh ya satu lagi apakah kamu sangat menikmatinya ya?"
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFyLjZWV0xF
Dinda tersadar dan tidak sengaja menjatuhkan majalah dewasa itu. Kemudian Dinda kembali ke paviliun nya.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg1dGodbmf8
"Kamu setan kecil yang selalu membuat masalah." kata Arjun setelah Dinda pergi keluar dari perpustakaan pribadinya itu.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ9UgpL3LZt
"Kamu terus awasi dia Rendi. Jangan sampai dia terluka sedikit pun."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvHY8yrzOe
"Baik tuan." kata Rendi patuh.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiGdk5uK2KM
Rendi adalah orang kepercayaan tuan Arjun yang sangat setia padanya.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUNMkyIx8w
Keesokan harinya Daniar membangunkan Dinda lebih pagi karena Daniar menerima kabar kalau nyonya besar akan datang berkunjung ke kediaman tuan Arjun.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvtzSpYOYNy
Memang sejak menikah tuan Arjun jarang berkunjung ke kediaman orang tuanya bahkan hampir tidak berkunjung sama sekali.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi3yLzWV7qf
"Dinda bangun, Dinda ayo bangunlah cepat."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDktFYA3BJ9
"Em ini jam berapa memangnya Daniar?"
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL6DxGB0s0z
"Jam empat pagi Dinda, ayo cepat bangun dan mandilah."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTgHsLpwWQS
"Hoaaammm masih pagi Daniar nanti saja kamu bangunkan aku kembali ya."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1yGX6jcrTd
"Tidak bisa Dinda, karena nyonya besar akan berkunjung ke kediaman ini."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcQtm9qxufp
"Nyonya besar, nyonya besar itu siapa Daniar?" tanya Dinda yang belum mengetahui kalau nyonya besar adalah ibu mertuanya.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzKwe8quzSY
"Nyonya besar bernama Clarissa, beliau adalah ibu dari tuan Arjun Saputra, Dinda." jawab Daniar sedikit menjelaskan siapa itu nyonya besar pada Dinda.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5TAbknIw4X
"Ibu dari tuan Arjun, berarti itu adalah ibu mertuaku dong?"
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBKppRgbTu4
"Iya Dinda makannya cepat bangun dan sambutlah beliau dan sarapan bersama dengan beliau hari ini."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo2YNzoxbDg
"Ba-baiklah aku akan bangun sekarang." kata Dinda dengan mata yang masih ia pejamkan karena masih mengantuk.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbcbViu9hw
Sementara itu nyonya besar masih berada di kediamannya untuk bersiap bertemu dengan anaknya dan semua menantunya.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡybc8RkCfqT
"Hari ini aku akan mengunjungi kediaman anakku, ada beberapa hal yang ingin aku bahas dengannya."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxUFvbjkhW
"Permisi nyonya besar mobil sudah siap." kata salah satu abdi dalem di kediaman nyonya besar.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPSaRb27f5d
"Baik, tunggu dulu sebentar lagi saya akan segera turun."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDcHrcVOIYl
"Baik nyonya besar, saya pamit undur diri, permisi nyonya besar." kata salah satu abdi dalem itu yang pamit pergi meninggalkan nyonya besar di kamarnya.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY4ne9m4ojQ
Tak beberapa lama mobil yang di tumpangi oleh nyonya besar melaju ke kediaman tuan Arjun.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHhfkLq0SI4
Di kediaman tuan Arjun para istrinya sudah keluar dari paviliun berkumpul di gedung utama kediaman tuan Arjun, kecuali Dinda yang masih siap-siap di paviliun nya.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDD6qJNCl9I
Nyonya besar pun tiba di kediaman tuan Arjun. Melihat nyonya besar tiba di kediaman ketiga istrinya sudah menyambut kedatangannya, kecuali Dinda yang masih dalam perjalanan menuju ke gedung utama.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEaMtdS020j
Sesampainya di gedung utama Dinda segera menyambut nyonya besar atau ibu mertuanya, nyonya besar bingung dan akhirnya bertanya tentang Dinda.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwUC4B6VDTF
melemahkan nyonya besar tidak mengetahui pernikahan keempat tuan Arjun. Nyonya besar juga berharap setelah ini akan memiliki seorang cucu, itulah sebenarnya alasan nyonya besar ke kediaman tuan Arjun.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAvESdWqXPM
"Permisi, maaf saya terlambat datang untuk menyambut nyonya besar." kata Dinda yang baru saja sampai di gedung utama.
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5pOoq9aPb
"Iya nggak apa, siapa dia Arjun. Kenapa ibu baru melihatnya?"
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEAQwOYKYa9
"Dinda namanya ibu, dia adalah istri keempat ku."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwiPwDlVMF
"Apa!! Dia istrimu juga jadi sekarang kamu sudah mempunyai empat orang istri, Arjun? Kenapa tidak di kabari?"
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUnzRHTc4F
"Sudahlah ibu jangan berdebat di sini. Sarapan sudah siap mari kita kemeja makan ibu, kita sarapan bersama."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK0DkSFvHHu
"Baiklah, nanti sebelum sarapan ibu ingin membicarakan sesuatu."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdVAvycxt8r
"Baiklah ibu, ayo kita ke meja makan."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcYEpUmgBpP
"Dinda, kamu duduk di samping ibu ya."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡitcvD8Abf2
"Baik nyonya besar."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNGSu8FTUml
"Jangan panggil aku nyonya besar Dinda. Aku ini ibu mertuamu dan kamu adalah istri anakku. Nyonya besar adalah panggilanku untuk para abdi dalem saja."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0G2YRf4l8C
"Baik nyonya bes.. Eh maksud saya ibu."
341Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUSSeAFiLz9
"Nah begitu. Ayo sekarang kita sarapan." ajak nyonya Clarissa.
ns 15.158.61.18da2
