x
"Tuan Arjun memang bersikap dingin pada semua istrinya dia jua tidak pernah memanggil istrinya ke paviliun nya. Nyonya Nike selalu berusaha menarik perhatian tuan untuk mendapatkan kasih sayangnya. Namun itu sia-sia."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8sosFCRxNU
"Apakah semenjak menikahi mbak Nike dan istri yang lain belum pernah di sentuh nya sama sekali?"
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgiHGejsMo8
"Gosip yang beredar memang seperti itu, entah mengapa."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTrN1dc58Lh
"Pria tua itu lebih tepat di sebut kulkas dua pintu bukan?"
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkehYnV77pG
"Jangan kamu berbicara seperti itu Dinda."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSby82kOBOX
"Kenapa memangnya Daniar?"
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI5nFyIK5Ts
"Nanti aku takut kalau ada yang mendengarnya Dinda."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWNopBlXpY
"Ups maaf hehe. Ya sudah yuk kita pergi dari sini."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3XcydFQehD
Dinda menarik tangan Daniar untuk segera pergi dari sana. Sedangkan di paviliun milik Nike sangat kesal dan membanting semua barang yang ada di meja rias nya.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD2oQx8HHhj
"Haaaaggghhhh.. Mengapa? Mengapa kau tidak pernah melihatku Arjun? Aku ini istrimu bukan boneka mu. Aku istri yang juga butuh perhatianmu. Untuk apa aku bergelimang harta di sini kalau kasih sayangmu tidak bisa ku dapatkan. Kenapa?!"
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0O8eAs8tgP
Di malam hari Dinda tidak bisa tidur lalu berjalan ke arah jendela dan kemudian dia melihat lampu masih menyala di salah satu ruangan yang ada di sana. Dinda juga memikirkan pohon rambutan yang dia panjat tadi pagi.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡba1dK9R3dP
"Kenapa di sana lampunya masih menyala? Bukankah itu adalah ruang perpustakaan? Siapa orang iseng yang membaca tengah malam begini?"
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnFFo4C2bMp
"Oh ya ngomong ngomong apa kabarnya pohon rambutan tadi pagi itu ya? Aku bahkan belum sempat mencicip rasa manisnya buah rambutan itu?"
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1RnTon1YBJ
Diam-diam Dinda keluar dari paviliun nya dan pergi menuju ke pohon rambutan yang tadi pagi di lihatnya.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQHhfim7K5
"Hah?? Gila?!" Dinda begitu terkejut pohon rambutan itu tidak berada di sana.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9nWAi3Wxw
"Kulkas dua pintu itu menebang nya. Aaarggghhh.."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSETxYu51NN
Dinda juga melirik ke arah perpustakaan. Berjalan mengendap-endap. Dia sangat penasaran siapa yang berada di sana.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡarg0IAQP7Q
Kriieeettt.. Dengan hati-hati Dinda menutup kembali pintu perpustakaan itu setelah dia membukanya.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYa8ej37Khp
"Eh tidak ada siapa pun di sini. Mengapa lampunya masih menyala?"
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnLvk4nt6Pk
Dinda tidak berjumpa dengan seseorang di perpustakaan itu. Dia juga memutuskan untuk berkeliling melihat-lihat sebentar sebelum kembali ke paviliun.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfLJhqZY3Rx
"Eeeuuuhhh.. Buku apa ini? Tidak ada novel atau apalah gitu. Majalah dewasa misalnya yang hot hot. Hehe." Dinda tersenyum terlihat begitu mesum.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1oaRQrbpm4
Dug.. Dinda menoleh saat terdengar benda terbentur.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0SyI9aWIpk
"Hantu? Siapapun itu? Tolong maafkan aku, aku tidak bermaksud mengganggu hanya membatu untuk mematikan lampunya saja baru setelah itu saya akan segera pergi dari sini."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp0HH1SlSc1
Lalu kemudian Dinda menghampiri meja yang ada di perpustakaan itu dan Dinda juga menemukan majalah dewasa di sana.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkx0dUMFTub
"Eh apa ini? Siapa yang membaca majalah dewasa di sini? Tapi gambar ini. OMG."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9EhIeiBmGE
Mulut Dinda menganga saat melihat banyak gambar wanita yang menggunakan pakaian seksi begitu menggoda itu.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZVoxoW5Vw
"Pasti dia seorang pria. Hahaha dia pasti sudah kabur saat aku datang. Dasar pria mesum." kata Dinda tidak sadar kalau ada sepasang mata yang sedang mengawasi semua gerak-geriknya.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC45vsfFe1V
"Apa kamu menikmati juga gambar-gambar itu?" ternyata tuan Arjun lah yang sedang berada di sana.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnLz4sccxjP
Dinda mengangkat wajahnya ke atas, kini wajahnya dan wajah tuan Arjun begitu dekat jaraknya. Tuan Arjun terdiam saat melihat wajah Dinda, karena ini adalah pertama kalinya dia bertatapan muka dengan wanita sedekat itu.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGMYl6esI6k
Deg.. Deg.. Deg..
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpblRqjgb6D
Dinda dengan jelas bisa mendengar detak jantung tuan Arjun yang berdetak dengan kencang.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmAAQrKmB8
"Sedang apa kamu di sini? Ini adalah perpustakaan pribadiku. Oh ya satu lagi apakah kamu sangat menikmatinya ya?"
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmtT69j9Msu
Dinda tersadar dan tidak sengaja menjatuhkan majalah dewasa itu. Kemudian Dinda kembali ke paviliun nya.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkalgghpNln
"Kamu setan kecil yang selalu membuat masalah." kata Arjun setelah Dinda pergi keluar dari perpustakaan pribadinya itu.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ4vhiffKJb
"Kamu terus awasi dia Rendi. Jangan sampai dia terluka sedikit pun."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMbWKKsNaHA
"Baik tuan." kata Rendi patuh.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuqPCMDNwIC
Rendi adalah orang kepercayaan tuan Arjun yang sangat setia padanya.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV9i9vDDxAQ
Keesokan harinya Daniar membangunkan Dinda lebih pagi karena Daniar menerima kabar kalau nyonya besar akan datang berkunjung ke kediaman tuan Arjun.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOP3oGseDkc
Memang sejak menikah tuan Arjun jarang berkunjung ke kediaman orang tuanya bahkan hampir tidak berkunjung sama sekali.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1LsErv24PY
"Dinda bangun, Dinda ayo bangunlah cepat."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5nDJs0lV6A
"Em ini jam berapa memangnya Daniar?"
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjjlUQCPJr
"Jam empat pagi Dinda, ayo cepat bangun dan mandilah."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkoJl5CQ2C
"Hoaaammm masih pagi Daniar nanti saja kamu bangunkan aku kembali ya."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7D3rwWVbup
"Tidak bisa Dinda, karena nyonya besar akan berkunjung ke kediaman ini."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcXuNHR6u9D
"Nyonya besar, nyonya besar itu siapa Daniar?" tanya Dinda yang belum mengetahui kalau nyonya besar adalah ibu mertuanya.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvoaTHx6ST
"Nyonya besar bernama Clarissa, beliau adalah ibu dari tuan Arjun Saputra, Dinda." jawab Daniar sedikit menjelaskan siapa itu nyonya besar pada Dinda.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ27k3fyKRHq
"Ibu dari tuan Arjun, berarti itu adalah ibu mertuaku dong?"
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuDfrc6ReHt
"Iya Dinda makannya cepat bangun dan sambutlah beliau dan sarapan bersama dengan beliau hari ini."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn85ShugAZG
"Ba-baiklah aku akan bangun sekarang." kata Dinda dengan mata yang masih ia pejamkan karena masih mengantuk.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5PwRyi33eg
Sementara itu nyonya besar masih berada di kediamannya untuk bersiap bertemu dengan anaknya dan semua menantunya.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaKawXAYuRL
"Hari ini aku akan mengunjungi kediaman anakku, ada beberapa hal yang ingin aku bahas dengannya."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsz5h7K1PIg
"Permisi nyonya besar mobil sudah siap." kata salah satu abdi dalem di kediaman nyonya besar.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwDa5EG9Ky
"Baik, tunggu dulu sebentar lagi saya akan segera turun."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEi88Ywgv37
"Baik nyonya besar, saya pamit undur diri, permisi nyonya besar." kata salah satu abdi dalem itu yang pamit pergi meninggalkan nyonya besar di kamarnya.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYG1NLkjR71
Tak beberapa lama mobil yang di tumpangi oleh nyonya besar melaju ke kediaman tuan Arjun.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnuwPgIT2rz
Di kediaman tuan Arjun para istrinya sudah keluar dari paviliun berkumpul di gedung utama kediaman tuan Arjun, kecuali Dinda yang masih siap-siap di paviliun nya.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡprhrRApKdg
Nyonya besar pun tiba di kediaman tuan Arjun. Melihat nyonya besar tiba di kediaman ketiga istrinya sudah menyambut kedatangannya, kecuali Dinda yang masih dalam perjalanan menuju ke gedung utama.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAIb1d8jrTr
Sesampainya di gedung utama Dinda segera menyambut nyonya besar atau ibu mertuanya, nyonya besar bingung dan akhirnya bertanya tentang Dinda.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡezN4M1t288
melemahkan nyonya besar tidak mengetahui pernikahan keempat tuan Arjun. Nyonya besar juga berharap setelah ini akan memiliki seorang cucu, itulah sebenarnya alasan nyonya besar ke kediaman tuan Arjun.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0OvV3Odc2
"Permisi, maaf saya terlambat datang untuk menyambut nyonya besar." kata Dinda yang baru saja sampai di gedung utama.
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTtrmIDyTh
"Iya nggak apa, siapa dia Arjun. Kenapa ibu baru melihatnya?"
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmHiSi8Jx9E
"Dinda namanya ibu, dia adalah istri keempat ku."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQg2QKx6kPH
"Apa!! Dia istrimu juga jadi sekarang kamu sudah mempunyai empat orang istri, Arjun? Kenapa tidak di kabari?"
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx9f2uMUnM3
"Sudahlah ibu jangan berdebat di sini. Sarapan sudah siap mari kita kemeja makan ibu, kita sarapan bersama."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMhYhJLXmgd
"Baiklah, nanti sebelum sarapan ibu ingin membicarakan sesuatu."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE5F9LudFtt
"Baiklah ibu, ayo kita ke meja makan."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0iMptGHV15
"Dinda, kamu duduk di samping ibu ya."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1T8auazLt8
"Baik nyonya besar."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNp6FlrWmpn
"Jangan panggil aku nyonya besar Dinda. Aku ini ibu mertuamu dan kamu adalah istri anakku. Nyonya besar adalah panggilanku untuk para abdi dalem saja."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoXJxhu7TwU
"Baik nyonya bes.. Eh maksud saya ibu."
367Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyceWGg9AoY
"Nah begitu. Ayo sekarang kita sarapan." ajak nyonya Clarissa.
ns3.136.18.169da2
