x
Darah di balas dengan darah. Tuan Arjun Saputra tidak peduli dengan ruangan meminta ampunan dari salah satu kaki tangannya. Untunglah Rendi datang tepat waktu dan melerainya.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEGDh6cMPOB
"Maaf tuan, tuan tidak perlu mengotori tangan tuan sendiri. Biar saya yang memberikan orang yang tidak tau diri ini pelajaran."
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJijfkK9Yfy
"Hah.. Hah.. Aku ingin kau memberikannya hukuman paling mengerikan yang belum pernah terjadi di kediaman ku ini. Setiap tetes darah istriku harus ia bayar dengan sehari hidupnya di dunia ini."
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPip9tt5mzD
Tuan Arjun berlari ke arah Dinda yang sudah sangat lemas itu. Lalu kemudian tuan Arjun Saputra meraih tubuhnya ke dalam pelukannya.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTNkzLWcUmO
Dinda menatap tuan tuan Arjun "Sepertinya saya belum di takdirkan untuk mati sekarang."
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv5g7s7SiZg
Tuan Arjun Saputra menggendong Dinda menuju ke paviliun nya. Berteriak kepada pengawal yang berada di sana agar cepat memanggil dokter untuk Dinda.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4v8nIqEi2
Dinda terluka parah di bagian lengan, wajah dan telapak kaki. Dokter pun memeriksa Dinda yang berada di paviliun tuan Arjun.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhcIBBmSN1G
Sementara itu tuan Arjun pergi ke tempat dimana Rendi mengurung pria yang membuat istri kecilnya terluka.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa1EHtyeCCP
Dengan amarah yang menggebu tuan Arjun duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Darwin. Dengan tegas tuan Arjun akan menanyakan perihal apa yang Darwin lakukan di kediamannya.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGcw6KmcBEN
"Apa kau tau siapa yang telah kau lukai itu?" tanya tuan Arjun.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIB5Ha3iFyi
Dengan wajah babak belur, Darwin mendongakkan wajahnya "Dia istrimu kan?"
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡttDAy8y956
"Bersikaplah sopan brengsek." Rendi memperingatkan.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuz6FUi31n6
"Sudahlah, sekarang aku sedang tidak ingin marah."
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIGoargip15
Tuan Arjun berjalan menghampiri Darwin dengan menyeret kursinya. Jarak tuan Arjun dan Darwin hanya sejengkal sekarang. Darwin yang tubuhnya terikat tentu tidak bisa berbuat apapun sekarang.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfHn9iExtwr
Tuan Arjun pun menjambak rambut Darwin "Kau harus tau, yang kau lukai, yang kau sakiti itu bukan hanya sekedar istriku. Dia adalah kesayanganku."
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW3QOI0VBE9
Darwin sedikit terperanjat mendengar itu, dia memang salah tidak mencari tau terlebih dahulu hubungan Dinda dan tuan Arjun. Darwin mengira status Dinda sama seperti istrinya yang lain. Menjadi istri hanya untuk di jadikan pajangan saja.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhUCxKDrBGi
Giginya bergelutuk bergetar hebat, Darwin benar-benar takut sekarang. Dia telah melakukan kesalahan fatal dengan melukai Dinda.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjWUI5gjJ4K
Tuan Arjun menunjukkan pisau lipat yang ia bawa "Kau tau pisau ini? Tentunya kau merasa tidak asing bukan?"
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pQWamvjaB
Darwin menatap pisau itu dengan sayu. Tidak berani mengatakan sepatah kata pun untuk membela dirinya.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡChvUMdOVaD
Sreeeetttt.. Tuan Arjun menggoreskan pisau itu di lengan Darwin.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkefpqrnkYJ
"Aaaaargggghhhh.." Darwin kesakitan.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIctHXY881I
"Kenapa? Bukankah Dinda juga mendapatkan hal yang sama dengan pisau mu ini. Lihat, bahkan bercak darahnya masih tertinggal di sana. Dan sepertinya aku harus memberimu penghargaan karena pandai memilih pisau yang sangat tajam ini. Jangan takut, ini tidak akan lama. Aku akan melakukannya dengan cepat." bisik tuan Arjun di telinga Darwin.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhve2Kre5AU
"Ampun tuan."
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8my7HqKh6X
"Ampun kau bilang, apa kau memberi ampun saat Dinda memohon ampun padamu. Kau kira aku tidak bisa berbuat kejam padamu? Bahkan aku bisa saja memenggal kepalamu dan memajangnya di alun-alun kota. Beraninya kau menyentuh kekasihku, belahan jiwaku, wanita ku."
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7zYk0aO1s
Plaaaakkk.. Plaaaakkk.. Plaaaakkk..
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHq960clms7
"Itu balasannya karena kau pernah sekali menampar nya, bahkan gambar tanganmu itu membuat wajah cantiknya hilang sesaat. Begini saja, kau katakan apa saja yang kau perbuat pada Dinda. Lalu aku akan melakukan hal yang sama padamu."
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa0k7btixNe
"Sa-saya.." Darwin gugup.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPQuOAfCpgR
"Ohoo.. Tidak perlu terburu-buru. Karena aku sudah tau semuanya. Bahkan tetang kau yang main belakang dengan salah satu istrinya."
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3dfclutr3K
Tuan Arjun Saputra menyeringai menampakkan wajah psikopat nya. Mimik wajah yang teramat menakutkan membuat Darwin pasrah dengan nyawanya. Kesalahannya telah terbongkar habis. Dan sudah tentu dia tidak akan bisa lepas dari jeratan pembalasan tuannya itu.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaioBua3Clh
"Aaaaargggghhhh.." Ruangan dan jeritan terdengar memekakan telinga yang mendengarnya.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1wqiVXfevt
Pintu tertutup menandakan penyiksaan tuan Arjun akan segera di mulai. Entah apa yang sedang tuan Arjun pada pengawal penghianat itu. Hanya Rendi yang tau apa yang di lakukan oleh tuannya, karena dia satu-satunya yang tetap tinggal di sana untuk menemani tuan Arjun mengeksekusinya.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJTHGuTOhIN
Beberapa hari terakhir setelah kejadian mengerikan itu. Dinda ada di bawah pengawasan penuh suaminya (tuan Arjun Saputra). Dia sama sekali tidak boleh lepas dari pandangan tuan Arjun. Tuan Arjun berdalih ia bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang menimpa padanya, bahkan ia juga menyalahkan dirinya sendiri yang tidak mampu melindungi Dinda ketika ia berada dalam situasi bahaya.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRoQI6vPSZS
Seharian Dinda duduk di atas kasur. Dia sudah bosan terkurung di dalam kamar.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXpAMBflH9
Dinda pun memilih untuk pindah duduknya ke balkon kamarnya ketika Dunia datang dengan nafas terengah-engah.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡojZxRNmZ8W
"Kau kenapa? Seperti di kejar-kejar setan saja. Ini masih sore loh Daniar."
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZj8AomoGi
"I-itu.. Hah aku punya berita hah."
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQsKoYigosI
"Sudah minum dulu ini." Dinda memberikan segelas air pada Daniar.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9LdUKfdfcp
"Cepat kita harus cepat." Daniar menarik lengan Dinda ketika ia selesai dengan air minumnya.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1fzM1rMUTg
"Cepat kemana?"
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFW2oTtZxcb
"Ke gedung utama. Ayolah.."
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxNU23Dasv7
"Memangnya ada apa di sana? Aku malas kesana."
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYNa6OSVJf6
"Dinda, ini semua demi dirimu juga."
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Tij9zToGb
"Ha.. Demi aku? Memangnya ada apa sih?"
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaLb0Bh0jjd
"Tuan Arjun Saputra membawa istri barunya."
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4MedNGW8bX
"Apa!!"
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCMq1GZZTjC
Deg, jantung Dinda berdetak seolah berhenti ketika mendengarnya. Benar-benar berita buruk untuknya.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeWjB3ebn9E
"Bagaimana bisa? Dia?!" Dinda begitu kesal dengan fakta itu. Berjalan secepat mungkin ke gedung utama untuk melihat hal yang baru saja Daniar sampaikan padanya.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDHVbw6fM1n
Dinda datang terlambat, semua sudah duduk dengan elegan bersama dengan wanita asing yang baru saja ia lihat.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLIAI2WDm9Z
"Dinda, kemarilah." pinta Nike.
rgl
---
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJJkpo4Hg1
Enggan memang, tapi Dinda begitu penasaran dengan wanita asing itu.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpFvlPy08z
Kali ini Dinda duduk di sebelah tuan Arjun dan Nurul duduk di sebelah Nike.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogS5kXaZGg
Berhadapan dengan madu barunya, Dinda merasa risi. Bahkan belum genap 40 hari Nurma meninggal. Bisa-bisanya tuan Arjun Saputra membawa wanita lain masuk? Dinda menatap sinis istri baru tuan Arjun Saputra.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jLXlBHIPp
"Hai Dinda, aku Bella." sapa wanita itu pada Dinda.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNv7ZLLAH04
Dinda hanya tersenyum kecil dan tidak membalas salam. Buru-buru pergi dengan dalih jika kesehatannya belum sepenuhnya pulih.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRPeu1uIIOv
"Aaaaargggghhhhtttt.." Dinda menendang pintu kamarnya dengan keras.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISGnoqvg1E
"Dinda jangan begitu." Daniar menasihati Dinda.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPJ71gJldxF
"Bisa-bisanya dia berbuat seperti ini? Apakah istri tiga saja tidak cukup?"
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzh5yGKTck0
"Sudahlah Dinda, kau harus ingat kondisimu. Jangan terpancing emosi."
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQuR4qPEJBX
"Tapi kenapa? Aku tidak mengerti dengan jalan pikirannya. Siapa wanita itu?"
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZnXWbSjMfE
Daniar bungkam dengan pertanyaan dari Dinda. Seolah mengetahui sesuatu dan enggan membaginya dengan Dinda.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOIuuisqTL2
"Kau pasti tau siapa wanita itu bukan?"
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUwRA5O3HPo
"Jawab Daniar!!"
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeGzU8ADCXf
"Wanita itu.." Daniar gugup.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEPstbPXOlI
"Siapa wanita itu?" tanya Dinda yang begitu penasaran.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4IGz7dQlQ
"Katanya dia adalah mantan pertunangannya tuan Arjun Saputra."
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSP3I1YDckw
"Apa!!" Dinda jatuh lemas tersungkur ke lantai.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpequ93Tn5u
Dinda merasakan patah hati ketika mengetahui wanita yang baru saja di nikahi oleh suami juga wanita yang kini menjadi madu barunya ternyata adalah mantan suami suaminya atau masa lalu suaminya.
236Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5C092FiLR4
Dinda menjadi pendiam akhir-akhir ini karena moodnya sedang buruk. Dia memilih hanya menghabiskan waktunya di atas kasur dengan bermalas-malasan seharian.
ns 15.158.61.19da2
