Darah di balas dengan darah. Tuan Arjun Saputra tidak peduli dengan ruangan meminta ampunan dari salah satu kaki tangannya. Untunglah Rendi datang tepat waktu dan melerainya.
197Please respect copyright.PENANA7YYw9d6eO8
"Maaf tuan, tuan tidak perlu mengotori tangan tuan sendiri. Biar saya yang memberikan orang yang tidak tau diri ini pelajaran."
197Please respect copyright.PENANAj96bbno9zz
"Hah.. Hah.. Aku ingin kau memberikannya hukuman paling mengerikan yang belum pernah terjadi di kediaman ku ini. Setiap tetes darah istriku harus ia bayar dengan sehari hidupnya di dunia ini."
197Please respect copyright.PENANAkdEoTS5bAa
Tuan Arjun berlari ke arah Dinda yang sudah sangat lemas itu. Lalu kemudian tuan Arjun Saputra meraih tubuhnya ke dalam pelukannya.
197Please respect copyright.PENANAaSMlt8qvsX
Dinda menatap tuan tuan Arjun "Sepertinya saya belum di takdirkan untuk mati sekarang."
197Please respect copyright.PENANA8RArXoZMMY
Tuan Arjun Saputra menggendong Dinda menuju ke paviliun nya. Berteriak kepada pengawal yang berada di sana agar cepat memanggil dokter untuk Dinda.
197Please respect copyright.PENANAreTSgmzHSI
Dinda terluka parah di bagian lengan, wajah dan telapak kaki. Dokter pun memeriksa Dinda yang berada di paviliun tuan Arjun.
197Please respect copyright.PENANAk9r31l9SLF
Sementara itu tuan Arjun pergi ke tempat dimana Rendi mengurung pria yang membuat istri kecilnya terluka.
197Please respect copyright.PENANA3ZbG744cEG
Dengan amarah yang menggebu tuan Arjun duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Darwin. Dengan tegas tuan Arjun akan menanyakan perihal apa yang Darwin lakukan di kediamannya.
197Please respect copyright.PENANAXnj0meJJkJ
"Apa kau tau siapa yang telah kau lukai itu?" tanya tuan Arjun.
197Please respect copyright.PENANA1My8V8BSJo
Dengan wajah babak belur, Darwin mendongakkan wajahnya "Dia istrimu kan?"
197Please respect copyright.PENANAg0UgSwZVpW
"Bersikaplah sopan brengsek." Rendi memperingatkan.
197Please respect copyright.PENANAQmGj0PYumD
"Sudahlah, sekarang aku sedang tidak ingin marah."
197Please respect copyright.PENANAuRZh08rUVh
Tuan Arjun berjalan menghampiri Darwin dengan menyeret kursinya. Jarak tuan Arjun dan Darwin hanya sejengkal sekarang. Darwin yang tubuhnya terikat tentu tidak bisa berbuat apapun sekarang.
197Please respect copyright.PENANAVonxsoOKGI
Tuan Arjun pun menjambak rambut Darwin "Kau harus tau, yang kau lukai, yang kau sakiti itu bukan hanya sekedar istriku. Dia adalah kesayanganku."
197Please respect copyright.PENANA44S2BfJrRP
Darwin sedikit terperanjat mendengar itu, dia memang salah tidak mencari tau terlebih dahulu hubungan Dinda dan tuan Arjun. Darwin mengira status Dinda sama seperti istrinya yang lain. Menjadi istri hanya untuk di jadikan pajangan saja.
197Please respect copyright.PENANAyq5ArYnWet
Giginya bergelutuk bergetar hebat, Darwin benar-benar takut sekarang. Dia telah melakukan kesalahan fatal dengan melukai Dinda.
197Please respect copyright.PENANA1SzABWQxK9
Tuan Arjun menunjukkan pisau lipat yang ia bawa "Kau tau pisau ini? Tentunya kau merasa tidak asing bukan?"
197Please respect copyright.PENANAKAWptnSTcj
Darwin menatap pisau itu dengan sayu. Tidak berani mengatakan sepatah kata pun untuk membela dirinya.
197Please respect copyright.PENANAcUxE5TaIZQ
Sreeeetttt.. Tuan Arjun menggoreskan pisau itu di lengan Darwin.
197Please respect copyright.PENANAS4ujdsde4Y
"Aaaaargggghhhh.." Darwin kesakitan.
197Please respect copyright.PENANAxQ1DMs7zz3
"Kenapa? Bukankah Dinda juga mendapatkan hal yang sama dengan pisau mu ini. Lihat, bahkan bercak darahnya masih tertinggal di sana. Dan sepertinya aku harus memberimu penghargaan karena pandai memilih pisau yang sangat tajam ini. Jangan takut, ini tidak akan lama. Aku akan melakukannya dengan cepat." bisik tuan Arjun di telinga Darwin.
197Please respect copyright.PENANA4iiEHouJAg
"Ampun tuan."
197Please respect copyright.PENANAibMFmG3dSO
"Ampun kau bilang, apa kau memberi ampun saat Dinda memohon ampun padamu. Kau kira aku tidak bisa berbuat kejam padamu? Bahkan aku bisa saja memenggal kepalamu dan memajangnya di alun-alun kota. Beraninya kau menyentuh kekasihku, belahan jiwaku, wanita ku."
197Please respect copyright.PENANAhL1Viqt83k
Plaaaakkk.. Plaaaakkk.. Plaaaakkk..
197Please respect copyright.PENANAe6xO9PGFEC
"Itu balasannya karena kau pernah sekali menampar nya, bahkan gambar tanganmu itu membuat wajah cantiknya hilang sesaat. Begini saja, kau katakan apa saja yang kau perbuat pada Dinda. Lalu aku akan melakukan hal yang sama padamu."
197Please respect copyright.PENANAy3XHIyc8dv
"Sa-saya.." Darwin gugup.
197Please respect copyright.PENANA5WxOPJ0cy0
"Ohoo.. Tidak perlu terburu-buru. Karena aku sudah tau semuanya. Bahkan tetang kau yang main belakang dengan salah satu istrinya."
197Please respect copyright.PENANAZ9fugZCtEd
Tuan Arjun Saputra menyeringai menampakkan wajah psikopat nya. Mimik wajah yang teramat menakutkan membuat Darwin pasrah dengan nyawanya. Kesalahannya telah terbongkar habis. Dan sudah tentu dia tidak akan bisa lepas dari jeratan pembalasan tuannya itu.
197Please respect copyright.PENANAEYteW80ubj
"Aaaaargggghhhh.." Ruangan dan jeritan terdengar memekakan telinga yang mendengarnya.
197Please respect copyright.PENANA1WMash00NQ
Pintu tertutup menandakan penyiksaan tuan Arjun akan segera di mulai. Entah apa yang sedang tuan Arjun pada pengawal penghianat itu. Hanya Rendi yang tau apa yang di lakukan oleh tuannya, karena dia satu-satunya yang tetap tinggal di sana untuk menemani tuan Arjun mengeksekusinya.
197Please respect copyright.PENANAtuBSzfykkX
Beberapa hari terakhir setelah kejadian mengerikan itu. Dinda ada di bawah pengawasan penuh suaminya (tuan Arjun Saputra). Dia sama sekali tidak boleh lepas dari pandangan tuan Arjun. Tuan Arjun berdalih ia bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang menimpa padanya, bahkan ia juga menyalahkan dirinya sendiri yang tidak mampu melindungi Dinda ketika ia berada dalam situasi bahaya.
197Please respect copyright.PENANAbcuOXq1632
Seharian Dinda duduk di atas kasur. Dia sudah bosan terkurung di dalam kamar.
197Please respect copyright.PENANAKXlF9Spoht
Dinda pun memilih untuk pindah duduknya ke balkon kamarnya ketika Dunia datang dengan nafas terengah-engah.
197Please respect copyright.PENANAJR4gtQjFqo
"Kau kenapa? Seperti di kejar-kejar setan saja. Ini masih sore loh Daniar."
197Please respect copyright.PENANA8kotaSLDpf
"I-itu.. Hah aku punya berita hah."
197Please respect copyright.PENANAKhbllR8MxD
"Sudah minum dulu ini." Dinda memberikan segelas air pada Daniar.
197Please respect copyright.PENANAk72q5yPg5C
"Cepat kita harus cepat." Daniar menarik lengan Dinda ketika ia selesai dengan air minumnya.
197Please respect copyright.PENANAmmPVsChD3y
"Cepat kemana?"
197Please respect copyright.PENANA05TsYcZp2E
"Ke gedung utama. Ayolah.."
197Please respect copyright.PENANAnu6nAAS37Y
"Memangnya ada apa di sana? Aku malas kesana."
197Please respect copyright.PENANAkEEL5mt6hU
"Dinda, ini semua demi dirimu juga."
197Please respect copyright.PENANAqea2xaFvcm
"Ha.. Demi aku? Memangnya ada apa sih?"
197Please respect copyright.PENANAvZiAkt3tFQ
"Tuan Arjun Saputra membawa istri barunya."
197Please respect copyright.PENANAZBaUMl9UQk
"Apa!!"
197Please respect copyright.PENANAxXTSYqqsaj
Deg, jantung Dinda berdetak seolah berhenti ketika mendengarnya. Benar-benar berita buruk untuknya.
197Please respect copyright.PENANAHCnleaGvTr
"Bagaimana bisa? Dia?!" Dinda begitu kesal dengan fakta itu. Berjalan secepat mungkin ke gedung utama untuk melihat hal yang baru saja Daniar sampaikan padanya.
197Please respect copyright.PENANAz974ni1wB1
Dinda datang terlambat, semua sudah duduk dengan elegan bersama dengan wanita asing yang baru saja ia lihat.
197Please respect copyright.PENANACXE0refDOI
"Dinda, kemarilah." pinta Nike.
rgl
---
197Please respect copyright.PENANADJI0xZBEAy
Enggan memang, tapi Dinda begitu penasaran dengan wanita asing itu.
197Please respect copyright.PENANAPrl10jJwk1
Kali ini Dinda duduk di sebelah tuan Arjun dan Nurul duduk di sebelah Nike.
197Please respect copyright.PENANAjBtKDkaKmK
Berhadapan dengan madu barunya, Dinda merasa risi. Bahkan belum genap 40 hari Nurma meninggal. Bisa-bisanya tuan Arjun Saputra membawa wanita lain masuk? Dinda menatap sinis istri baru tuan Arjun Saputra.
197Please respect copyright.PENANAhkoyntRhzz
"Hai Dinda, aku Bella." sapa wanita itu pada Dinda.
197Please respect copyright.PENANAGLKJDgwVmk
Dinda hanya tersenyum kecil dan tidak membalas salam. Buru-buru pergi dengan dalih jika kesehatannya belum sepenuhnya pulih.
197Please respect copyright.PENANASkIgtwqz5C
"Aaaaargggghhhhtttt.." Dinda menendang pintu kamarnya dengan keras.
197Please respect copyright.PENANA0BWNzCI5Fm
"Dinda jangan begitu." Daniar menasihati Dinda.
197Please respect copyright.PENANAD3o1q6obIA
"Bisa-bisanya dia berbuat seperti ini? Apakah istri tiga saja tidak cukup?"
197Please respect copyright.PENANAlbRvBKdLX8
"Sudahlah Dinda, kau harus ingat kondisimu. Jangan terpancing emosi."
197Please respect copyright.PENANApmj0P4feoF
"Tapi kenapa? Aku tidak mengerti dengan jalan pikirannya. Siapa wanita itu?"
197Please respect copyright.PENANAuxfuMFhRQL
Daniar bungkam dengan pertanyaan dari Dinda. Seolah mengetahui sesuatu dan enggan membaginya dengan Dinda.
197Please respect copyright.PENANA10vJYpKVDx
"Kau pasti tau siapa wanita itu bukan?"
197Please respect copyright.PENANAS4LO4kV1Sd
"Jawab Daniar!!"
197Please respect copyright.PENANA47nMmPl74r
"Wanita itu.." Daniar gugup.
197Please respect copyright.PENANAyTEyZNPGgs
"Siapa wanita itu?" tanya Dinda yang begitu penasaran.
197Please respect copyright.PENANAAhheuj0tKG
"Katanya dia adalah mantan pertunangannya tuan Arjun Saputra."
197Please respect copyright.PENANA7DLnjfzYzc
"Apa!!" Dinda jatuh lemas tersungkur ke lantai.
197Please respect copyright.PENANAqCM2Ol6jTG
Dinda merasakan patah hati ketika mengetahui wanita yang baru saja di nikahi oleh suami juga wanita yang kini menjadi madu barunya ternyata adalah mantan suami suaminya atau masa lalu suaminya.
197Please respect copyright.PENANAg2vsJJQnGa
Dinda menjadi pendiam akhir-akhir ini karena moodnya sedang buruk. Dia memilih hanya menghabiskan waktunya di atas kasur dengan bermalas-malasan seharian.
ns 15.158.61.20da2