Waktu cepat berlalu, semenjak aku melepas keperawananku yang pertamakali. Sudah gak terhitung aku berpetualang mencari kepuasan seksual. Dan gak terasa, tinggal lima hari lagi aku kembali perawan seperti sedia kala. Ya meski aku tau, keperawanan itu hanya konstruksi sosial. Tetapi aku tau, saat selaput daraku mulai diperbaiki, bentuk vaginaku pun gak seperti sebelumnya.
604Please respect copyright.PENANAZUPXtpzBQa
Dan aku sudah berjanji pada diriku sendiri, untuk menjaganya untuk orang yang aku cintai. Tetapi tetap saja, aku gak mau menyia-nyiakan kebebasanku yang tinggal lima hari. Aku ingin mengisi waktu yang tersisa, untuk kembali berpetualang. Mungkin inilah kontradiksi di dalam diriku, semula aku memandang keperawanan itu gak penting. Setelah ada kesempatan kedua untuk mengembalikan selaput daraku seperti semula, aku berpikir bahwa menjaga keperawanan untuk orang yang dicintai gak buruk-buruk amat.
604Please respect copyright.PENANAhZlPiWPTnp
Ntah kenapa, akhir-akhir ini aku memikirkan keluarga Pak Kamto. Saat aku pergi kesana mengembalikan daster yang aku pinjam, mereka sama sekali gak ada keinginan untuk menjamahku.
604Please respect copyright.PENANAhp5Wo87Pcr
Dan itu gak hanya sekali, karena saat aku mencoba kembali main kesana. Mereka tetap saja gak menyentuhku, layaknya orang yang dikuasai birahi.
604Please respect copyright.PENANAZb6uFRCRge
Justru mereka mulai menjaga jarak padaku, setelah tau aku berhijab lebar dan bercadar. Pernah suatu ketika aku mencoba telusuri, ternyata mereka menghormatiku bukan karena aku berhijab lebar dan bercadar. Lalu aku teringat saat pertamakali aku masuk ke dalam rumah Pak Kamto dalam keadaan telanjang bulat, mereka gak menyentuhku sama sekali.
604Please respect copyright.PENANAidCCuV8naU
Memang, alasan mereka gak menyentuhku bukan karena alasan yang relijius tetapi karena mereka memposisikanku sebagai diri mereka. Yang pernah sama-sama mengalami drop akibat kehilangan.
604Please respect copyright.PENANAE9a4O3lK22
Aku berterimakasih karena respek dan kepedulian mereka padaku. Tetapi aku menginginkan sesuatu yang mungkin merusak niat baik mereka. Yang aku inginkan mereka menjamahku, seenggaknya aku rela memberi tubuhku pada mereka sebagai rasa terima kasihku pada kebaikan mereka. Yang mampu menghormatiku sebagai perempuan, selama berbulan-bulan.
604Please respect copyright.PENANAO8s5oGbOfS
Sekarang aku sedang duduk di depan meja riasku. Kupoles wajahku dengan make up, secantik mungkin. Gak lupa aku memakai dress panjang terbaikku, dipadu dengan hijab lebar terbaikku juga. Gak lupa cadar tali menutup bibirku yang sudah aku poles dengan lipgloss. Telapak tanganku, dengan kulit tipis kemerahan kututup dengan handshock. Beralih ke kakiku yang aku balut dengan kaos kaki putih panjang menutupi keseluruhan betisku.
604Please respect copyright.PENANAHdtvlPfXsA
"Cantik", kataku sambil bertolak pinggang.
604Please respect copyright.PENANAc3BGMO9ucK
Seperti biasanya aku sama sekali gak memakai dalaman, meski begitu karena cup payudaraku gak terlalu besar. Saat hijab lebarku turun menutupi lekuk tubuhku sampai pantat, lekukan dadaku gak begitu terlihat.
604Please respect copyright.PENANAMmvWp0AMOG
Hari ini malam minggu, kuputuskan untuk menginap di rumah Pak Kamto. Aku gak ingin mengabari mereka, karena aku ingin memberi kejutan pada mereka.
604Please respect copyright.PENANA7wQPFmufW7
Membayangkan saja, jantungku deg-degan. Bagaimana engga, aku punya rencana untuk merayu mereka supaya mereka mau menjamah tubuhku. Atau lebih dari itu, menyetubuhi semua lubangku.
604Please respect copyright.PENANA1RF4quE3Ot
Sebelum aku berangkat ke rumah Pak Kamto, aku lagi-lagi berbohong pada kakekku. Ya mau bagaimana lagi, karena hanya dengan cara ini aku bisa menginap di rumah Pak Kamto.
604Please respect copyright.PENANA8MWpzl0HJr
Memang benar, Kakek memberiku kebebasan padaku untuk sekedar have sex yang sehat. Tapi yang sering aku lakukan, aku have sex menantang arus. Seringkali aku have sex tanpa pengaman, meski aku dalam keadaan gak lagi berada di masa subur.
604Please respect copyright.PENANAWcGU2ewuc8
Aku berkali-kali gangbang, bahkan semua lubangku dimasuki oleh penis secara bersamaan. Tentu, andai Kakek tau, Kakek akan sedih. Dan aku gak mau itu, aku sangat sayang pada Kakek buyutku. Tetapi aku gak bisa membohongi diriku sendiri, bahwa aku sudah menjelma menjadi Husna yang berbeda. Yang haus sex, gak sekedar merindukan banyak kontol masuk semua lubangku. Aku juga menginginkan dijamah dengan cara kasar. Setiap kali aku membayangkan fantasy liarku, vaginaku rasanya berkedut. Lubang vaginaku pun terbuka, mengencang ingin segera dipuaskan.
604Please respect copyright.PENANAxXNGzFwIrG
"Kek, Husna berangkat ya!", Kataku pada kakekku.
604Please respect copyright.PENANAnCfGA9sjPr
"Iya Na, hati-hati di jalan!", Kata kakekku.
604Please respect copyright.PENANAVTTjXsUTt2
"Assalamualaikum" kataku sambil mencium punggung tangan kakekku.
604Please respect copyright.PENANAeJF6zhtsbe
"Wa'alaikum salam" jawab kakekku.
604Please respect copyright.PENANADse4J3Pim3
Saat aku berjalan ke luar rumah untuk mengambil motorku, terpaan angin mengenai tubuhku bagian dada. Meski tubuhku masih tertutup oleh hijab dan dress panjangku, tetapi aku gak memakai BH. Jadi saat terkena terpaan angin, kain dress panjangku bergesekan dengan putingku.
604Please respect copyright.PENANAPP4eELPdkl
Gesekan ke area putingku, membuatku menahan syahwat. Sampai-sampai aku mendesah tertahan, dengan puting yang mulai menegang.
604Please respect copyright.PENANANYpBavIpFx
"Ssshhh" kupejamkan mataku sesaat menikmati sensasi yang sering aku alami akhir-akhir ini.
604Please respect copyright.PENANAVVy0dZGxnx
Sebelum aku mulai mengendarai motorku keluar gerbang rumahku, kupakai hoodie berwarna merahku. Setelah itu kupakai helmku, aku pun mulai mengendarai motor scoopyku keluar dari gerbang rumahku.
604Please respect copyright.PENANAVBUJe5BurJ
Semua mata seakan menatapku, saat aku mengendarai motorku menembus jalanan. Untung saja, saat ini belum gelap jadi aku aman-aman saja melewati jalanan yang rawan klitih. Karena biasanya, mereka mencegat korbannya saat malam tiba.
604Please respect copyright.PENANASCZwTx4BVN
Lagi-lagi aku melewati jalanan yang kanan kirinya kebun tebu, udara petang mulai terasa. Dinginnya malam mulai merangsang payudaraku dan vaginaku tanpa penutup pakaian dalam.
604Please respect copyright.PENANAtJXMkrmvDm
Di perjalanan, aku merasa ada yang membuntutiku. Tetapi aku gak tau siapa yang sedang membuntutiku. Karena aku takut, jadi aku memutuskan gak menatapnya lewat spion motorku. Aku terus melaju, meski aku sedang dibuntuti.
604Please respect copyright.PENANAa4SbDaqpXP
Sesampainya di rumah Pak Kamto, jantungku deg-degan. Ntah alasan apalagi yang harus aku buat, sebagai alasan aku bertamu ke rumah ini lagi.
604Please respect copyright.PENANADcqEs0HSV6
"Assalamualaikum" aku mengucapkan salam sambil mengetuk pintu.
604Please respect copyright.PENANAFx4LI5b5LF
Tok tok tok..
604Please respect copyright.PENANAFmeO6Vnygx
Gak ada jawaban, tetapi aku gak menyerah. Sekali lagi, aku mengucapkan salam.
604Please respect copyright.PENANA4fjt8pjx8f
"Assalamualaikum Pak."
604Please respect copyright.PENANAPvzP3YGSey
"Iya, wa'alaikum salam."
604Please respect copyright.PENANAMQkUcCVIY4
"Pak saya Husna", kataku.
604Please respect copyright.PENANAe3cJy2Yk6i
"Oalah Mbak Husna, silahkan masuk Mbak! Ada angin apa nih main kesini malem-malem?", Tanya Pak Kamto.
604Please respect copyright.PENANAmVRrkjGFVI
Aku yang ditanya begitu, sempat gelagapan mencari alasan. Lalu aku alihkan pembicaraanku.
604Please respect copyright.PENANAivWlOEJ7ST
"Mas Dudung sama Mas Mail kemana Pak?", Tanyaku.
604Please respect copyright.PENANAyQrTCVP0WC
"Mereka masih di sawah Mbak, Mbak butuh mereka? Biar saya panggilin mereka. Mbak tunggu disini ya!", Kata Pak Kamto.
604Please respect copyright.PENANAOgx7tfSdrI
Pak Kamto buru-buru keluar rumah untuk memanggil anak dan menantunya. Sambil menunggu mereka, tanganku berkeringat. Keringat dinginku mulai keluar, dengan jantung yang berdetak gak karuan. Aku gak tau, apalagi yang mesti menjadi alasanku.
604Please respect copyright.PENANASSjN43l7J4
Gak begitu lama, ada dua motor datang. Yang satunya berboncengan, satunya engga. Setelah aku amati, kupandang dengan lekat. Ternyata Pak Kamto yang sedang dibonceng Mas Dudung dan Mas Mail bawa motor sendirian.
604Please respect copyright.PENANAms7ZdaxlWT
Motor mereka masuk ke halaman rumah, "Eh Mbak Husna, apa kabar Mbak?", Tanya Mas Dudung.
604Please respect copyright.PENANAKfbDTPTqXW
"Baik Mas", kataku sambil berdiri menyambut mereka.
604Please respect copyright.PENANAZ5cDF9Vc95
Sekarang aku bersalaman dengan Mas Dudung, "Ada apa nih main kesini malem-malem?", Tanya Mas Mail.
604Please respect copyright.PENANAzhYNne5YHd
"Eh anu, anu", aku bingung mau memakai alasan apa.
604Please respect copyright.PENANAbXh4MIhT7g
"Sebentar, Bapak bikinin teh manis dulu!", Kata Pak Kamto.
604Please respect copyright.PENANAimt65u8Pe9
Pak Kamto pun melangkah ke belakang, untuk membuatkan aku teh.
604Please respect copyright.PENANAVZDELoOhcm
"Gak usah repot-repot Pak!", kataku.
604Please respect copyright.PENANAUYuPTnlHea
"Oh engga, gak repot kok Mbak", kata Pak Kamto.
604Please respect copyright.PENANAw2gTDot54z
"Aku mau berterima kasih buat kebaikan Mas sekeluarga", kataku menatap mata Mas Mail.
604Please respect copyright.PENANAfMUbu7CmLA
"Maksudnya Mbak? Saya gak ngerti", kata Mas Mail.
604Please respect copyright.PENANARMa5HtWosI
"Sebelumnya, Mas harus janji, Mas gak bakal nolak! Karena cuma ini caraku berterima kasih sama Mas sekeluarga", kataku malu-malu dengan wajah menunduk.
604Please respect copyright.PENANAkrCq4rHqPI
"Baiklah, saya janji!", Kata Mas Mail.
604Please respect copyright.PENANAh8kovMjU5E
"Tutup dulu Mas pintunya! Nanti ada yang lihat", Kataku malu-malu sambil menyingkap hijabku ke pundak. Lalu aku buka resleting dress panjangku di punggung. Perlahan dress panjangku aku lepas mulai dari lengan turun ke bawah.
604Please respect copyright.PENANAOtvAx5mUau
Mata Mas Dudung dan Mas Mail menatapku lekat. Aku pun balas menatapnya dengan tatapan menggoda. Setelah dress panjangku berhasil turun sampai ke perut, payudaraku yang mengkal tanpa penutup apa pun mulai terpampang.
604Please respect copyright.PENANA6Gl9cOqX34
Lalu aku buka cadar taliku, setelah terlepas kutaruh cadar taliku di kursi bambu. Dengan tangan sedikit bergetar, kubuka hijabku sampai rambutku yang masih tertutup ciput terlihat.
604Please respect copyright.PENANA0YdZdBR3j4
Dengan tatapan menggoda, kulepas ciput di kepalaku. Sekarang rambutku yang panjang mulai terlihat, terurai ke depan menutupi payudaraku.
604Please respect copyright.PENANAU6nZLT43pZ
"Sini Mas! Mas Dudung juga!", Kataku sambil menggigit bibir bawahku.
604Please respect copyright.PENANAwAAYHy17q0
Mas Dudung pun berdiri untuk menutup pintu rumahnya, karena memang rumah sederhana keluarga Pak Kamto gak memiliki gerbang. Sekali ada orang yang lewat, isi rumah Pak Kamto yang gak begitu luas akan terlihat dari luar.
604Please respect copyright.PENANAPiNj6XPMAP
Mas Mail berdiri lalu duduk di sampingku, sebelah kanan. Mas Dudung pun demikian, berdiri lalu duduk di sampingku sebelah kiri.
604Please respect copyright.PENANAddm9RuHbCH
Sekarang Mas Mail mulai membelai pundakku yang telanjang, Mas Dudung pun juga demikian. Mencium samping kepalaku, dengan tangan membelai lenganku.
604Please respect copyright.PENANAYOoPgnls3B
Kulihat Pak Kamto terkejut melihat Mas Dudung dan Mas Mail sedang menjamahku. "Oalah jadi ini tujuan Mbak kesini? Hehe", tanya Pak Kamto terkekeh.
604Please respect copyright.PENANANBcbuf9loe
"Sini Pak, ikut juga!", Kataku pada Pak Kamto.
604Please respect copyright.PENANAmuf7d8IMJV
Lalu aku berdiri, untuk melepas sepenuhnya dress panjangku yang masih nyangkut di perutku. Setelah benar-benar terlepas, sekarang vaginaku mulai menampakkan diri. Kubuka pahaku agar aku mengangkang lebih lebar. Kupegang bibir vaginaku, dengan sedikit membuka dengan jariku.
604Please respect copyright.PENANAdS5rVOw9C2
"Pak Kamto mau ini? Sssh aahh", tanyaku mendesah dengan menggigit bibir bawahku.
604Please respect copyright.PENANAzgAC3FOu6W
"Itu mah jangan ditanya Mbak, hehe", kata Pak Kamto.
604Please respect copyright.PENANAFjZPhhNTPf
Pak Kamto pun jongkok di depan selangkanganku, "Cantik memeknya, hehe", kata Pak Kamto terkekeh.
604Please respect copyright.PENANALmy9iO14CS
"Jilat dong Pak! Ssssh ahhh", kataku mendesah karena merasakan remasan di payudaraku oleh Mas Dudung.
604Please respect copyright.PENANAOK6dV5UiZN
Lalu Mas Mail menarik wajahku ke samping, "Em muah, srup srup" Mas Mail melumat bibirku dengan buas, sampai bibirku tersedot ke dalam bibirnya.
604Please respect copyright.PENANAvq1GavdDez
Sekarang aku gak hanya merasakan dua rangsangan di tubuhku, tubuhku bagian bawah menggelinjang, merasakan sapuan lidah Pak Kamto.
604Please respect copyright.PENANAI39bkFmopX
"Srup srup srup."
604Please respect copyright.PENANAXH6TTxgGQC
Kulepas lumatan Mas Mail pada bibirku, untuk sekedar mengambil nafas. "Ahh Pak" aku mendesah karena merasakan lidah Pak Kamto mengorek-orek lubang vaginaku. Sesekali lidah Pak Kamto menyusuri labiaku yang menggelambir.
604Please respect copyright.PENANAXbKCuVT6sc
"Mbak udah gak perawan ya?", Tanya Pak Kamto.
604Please respect copyright.PENANA5qyrwAYETY
Kutatap Pak Kamto yang berada di bawahku dengan tatapan nanar, "Pak Kamto kok tau?", Tanyaku.
604Please respect copyright.PENANAFlGDqUjKVd
"Hehe nebak aja sih Mbak. Berapa kontol yang udah masuk ke memek Mbak?", Tanya Pak Kamto.
604Please respect copyright.PENANAb3Szdaig5H
"Banyak Pak, ssssh aahh."
604Please respect copyright.PENANADKV7tqCJoC
"Banyak itu berapa Mbak? Hehe", tanya Pak Kamto.
604Please respect copyright.PENANAyIU1JWu6wZ
"Sepuluh orang lebih Pak, aaahh", kataku blak-blakan.
604Please respect copyright.PENANAL62KlhyekY
"Nakal ya. Ini rasain!", Kata Pak Kamto dengan memasukkan jarinya ke dalam vaginaku. Lalu mencoloknya keluar masuk dengan cepat.
604Please respect copyright.PENANA3XfJspTsn3
Clok clok clok..
604Please respect copyright.PENANASLY01ETvan
"Aaaahh Pak" aku mendesah gak karuan merasakan dua jari Pak Kamto keluar masuk vaginaku.
604Please respect copyright.PENANArkXvQ8YybI
"Becek banget Mbak?", Tanya Pak berkomentar.
604Please respect copyright.PENANAC8cSbxFnc6
"Gak tau Pak, ahhhh."
604Please respect copyright.PENANADJ7JsFzszN
Sekarang Mas Dudung dan Mas Mail menunduk sedang menghisap putingku. Sesekali mereka meremas payudaraku sampai meletet.
604Please respect copyright.PENANAnDX12ajSg3
"Ah ah ah ah, Pak!"
604Please respect copyright.PENANAMuFnUEe6aR
Tubuhku mengejang, dengan tubuh melengkung. Kurasakan orgasmeku yang pertama mulai tiba.
604Please respect copyright.PENANAXFRGxSGmkG
"Aaaahhh Pak, aku keluar" kataku sambil kepalaku mendongak ke atas.
604Please respect copyright.PENANAF8xAKgYfVe
Crot crot crot..
604Please respect copyright.PENANA3hVvpsPosu
Setelah aku orgasme dengan hebat, tubuhku diangkat. Digendong ke dalam kamar, lalu direbahkan dalam posisi terlentang.604Please respect copyright.PENANAboJKeWjxH9
604Please respect copyright.PENANAOuwZRu62RB
Dengan tatapan nanar, kupandang Pak Kamto, Mas Dudung dan Mas Mail melepas pakaiannya sampai telanjang bulat.
604Please respect copyright.PENANAgobbj6cfa9
Aku menelan ludah berkali-kali, melihat perawakan mereka. Tubuh mereka kekar, dengan kulit berwarna gelap. Menatap otot mereka yang kekar, otot vaginaku berkontraksi. Membuka, menutup, membuka, menutup lagi.
604Please respect copyright.PENANAozJiGieApR
"Mbak gak sabar ya? Hehe", tanya Mas Dudung.
604Please respect copyright.PENANANIXYA2XGWr
Kugigit bibir bawahku sambil menatap penis mereka yang gelap berurat, "Hu'um, entot aku Mas!", Kataku sambil membuka pahaku agar mengangkang lebih lebar.
604Please respect copyright.PENANAclHfMWpdjk
Kudengar suara motor di luar rumah dengan menancap gas berkali-kali. Mungkin karena saking jengkelnya, Pak Kamto mencoba melihat siapa pelakunya.
604Please respect copyright.PENANAx5JhH1dfED
"Bajingan! Siapa sih ganggu aja", kata Pak Kamto.
604Please respect copyright.PENANAIJW09G7K93
Brakkk..
604Please respect copyright.PENANAKZoHoU4aTx
Kudengar Pak Kamto mengaduh kesakitan, lalu ada orang yang tiba-tiba nyerobot masuk ke dalam kamar. Kulihat Pak Kamto berusaha mencegahnya, tetapi tubuh Pak Kamto terpental ke belakang karena dorongan keras oleh orang itu.
604Please respect copyright.PENANAL30iHl8xW1
Kucoba memicingkan mataku, untuk melihat lebih jelas, "Malik!", Kataku terkejut.
604Please respect copyright.PENANAIzoqgcDEE3
Aku mencoba bangun dari posisiku yang terlentang, "Hentikan Lik!", Kataku menangis sesenggukan karena Malik gak henti-hentinya memukul Mas Dudung dan Mas Mail.
604Please respect copyright.PENANAOTXFohJYFt
"Ampun Mas! Ampun!", Kata Mas Mail.
604Please respect copyright.PENANAU9NBGvtZxV
Setelah Malik memukuli Mas Dudung dan Mas Mail sampai babak belur. Malik menarik tanganku.
604Please respect copyright.PENANAZL4UsRdUIw
"Lepasin tanganku Lik! Lepasin! Sakit", kataku berusaha melepas pegangan tangan Malik yang membuat pergelangan tanganku sakit.
604Please respect copyright.PENANAwiRw6hHI1f
"Pakai dressmu!", Kata Malik dengan nada emosi.
604Please respect copyright.PENANAjdQsbhvFRI
"Iya, hiks hiks", kataku sesenggukan, dengan tanganku mengusap air mataku yang menetes.
604Please respect copyright.PENANAEhhin7DOpp
Kupakai dress panjangku tanpa hijab dan cadar. Karena Malik menggenggam pergelangan tanganku erat, yang kemudian menarik tanganku. Aku pun tertatih-tatih, karena aku diseret Malik keluar dari rumah Pak Kamto.
604Please respect copyright.PENANAI9aDtMEPlb
"Lepasin Lik! Sakit!", Kataku mencoba melepas pegangan tangan Malik di pergelangan tanganku.
604Please respect copyright.PENANAsilCbcndZl
"Diam! Kita pulang!", kata Malik emosi.
604Please respect copyright.PENANAxzh1mamUOC
"I iya, hiks", kataku dengan sesenggukan.
604Please respect copyright.PENANArS0hWPQMid
"Kamu jangan nangis!", Kata Malik.
604Please respect copyright.PENANA40YzLdotlr
"Iya, kenapa sih kamu bentak-bentak aku? Hiks hiks", kataku sambil mengusap air mataku.
604Please respect copyright.PENANArCrGokYTqw
Malik gak menjawab pertanyaanku, sekarang motor Malik sudah melesat di jalanan.
604Please respect copyright.PENANAOZ1VTFmmoG
"Lik jangan kenceng-kenceng! Aku takut", kataku sambil memeluk Malik dengan erat.
604Please respect copyright.PENANAkIsTbTS5cA
Malik gak meresponku sama sekali, justru dia semakin kencang menancap gasnya.
604Please respect copyright.PENANAjx9jpb7ZTL
"Kamu gila ya Lik? Kalau kita kecelakaan gimana?", Tanyaku sedikit berteriak.
604Please respect copyright.PENANAsOEYVOk3JJ
Lagi-lagi Malik gak menghiraukan ucapanku, Malik semakin menggila saat motor Malik dengan kecepatan tinggi menerobos celah antara truk trailer dan bus.
604Please respect copyright.PENANAPAjXPs9I4z
Kupeluk erat tubuh Malik, karena aku benar-benar ketakutan. Rambutku yang panjang terurai berkibar-kibar, sampai kepalaku seakan tertarik oleh angin.
604Please respect copyright.PENANAOHxQ1lYtZ4
Malik benar-benar gak peduli keselamatanku, aku benci Malik. Lalu motor Malik mulai melambat, tangan Malik memegang punggung tanganku, "Maafkan aku Na!", Kata Malik dengan tangis sesenggukan.
604Please respect copyright.PENANAkNucu5MEsW
"Kamu mau bawa aku kemana?", Tanyaku pada Malik.
604Please respect copyright.PENANAuAahiGp6bU
Motor Malik naik ke arah jalan yang menanjak, lalu setelah cukup tinggi motor Malik naik ke jalan menanjak, Malik berhenti di pinggir jalan yang kanan kirinya hutan.
604Please respect copyright.PENANAkQ0hErGIDA
Karena sekarang sudah larut malam, langit malam yang bebas dari polusi cahaya terlihat indah. Sekarang aku masih di atas motor Malik, begitu juga Malik. Kutatap langit yang indah dengan milky way, "Suka?", Tanya Malik.
604Please respect copyright.PENANAJNPH4wdIyx
"Iya suka", kataku tersenyum.
604Please respect copyright.PENANA6ZLghKeUV5
"Ceritain soal ayahmu Na!", Kata Malik.
604Please respect copyright.PENANAuFAboDz2jE
Kutatap Malik heran, "Baiklah, aku ceritain", kataku.
604Please respect copyright.PENANAyN4ifJdNlm
Lalu aku ceritain semuanya tentang ayahku, dari awal sampai akhir. Mata Malik menatapku dengan berkaca-kaca, "Maafin aku Na", kata Malik.
604Please respect copyright.PENANAQMEMfcgAxt
"Gapapa Lik! Udah aku maafin kok. Emm aku juga minta maaf, gak bisa jaga keperawananku buat kamu", kataku menunduk malu.
604Please respect copyright.PENANAPFFVX8GJmM
Sekarang aku yang duduk bersandar di samping Malik, dipeluk oleh Malik dari samping. "Itu gak penting Na. Kamu berharga apa pun kamu, bukan karena kamu perawan atau gak perawan", kata Malik mengusap-usap lenganku.
604Please respect copyright.PENANAnlNmHnMvoW
Mataku berkaca-kaca mendengar perkataan Malik, air mataku pun tiba-tiba menetes. Lalu kuusap air mataku, "Terima kasih Lik", kataku sambil mengusap air mataku.
604Please respect copyright.PENANAXtMINq4UMH
Malik memelukku lebih erat, "Muah" kecupan Malik mendarat di puncak kepalaku.
604Please respect copyright.PENANAoJfEAdzVPv
"Udah jangan sedih!", Kata Malik sambil mengusap air mataku.
604Please respect copyright.PENANA7QGQPflYgp
Kugenggam erat tangan Malik, sambil menatap langit. "Jangan tinggalin aku lagi ya!", Kataku sambil tersenyum haru.
604Please respect copyright.PENANAqfYEtOJbFf
"Gak akan", kata Malik.
604Please respect copyright.PENANALj2RD1UxV8
Kusandarkan kepalaku di pundak Malik, "Terima kasih", kataku dalam hati.
604Please respect copyright.PENANAPOwJzg0rq2
"Kamu gak usah khawatir sama motormu. Yusuf yang bawa motor kamu pulang ke rumah", kata Malik.
604Please respect copyright.PENANAlFGbjkuyBR
"Kok bisa sih? Kan Yusuf gak bawa kunci motorku", kataku cemberut.
604Please respect copyright.PENANAenZiRVlzj0
"Udah jangan dipikirin! Yang penting kita pacaran ya", kata Malik.
604Please respect copyright.PENANAwmIXnpZhb3
"Emang kita pacaran? Wlee", kataku pada Malik.
604Please respect copyright.PENANAVbR5JGUbN2
"Eh tau gak? Hari ini ulang tahunku yang ke 18 tahun lho", kata Malik yang memelukku erat dari samping.
604Please respect copyright.PENANA7mAhn1IaPY
"Hmm? Yang bener? Udah bukan bocil lagi dong? Hihi", kataku sambil menoleh ke samping menatap Malik.
604Please respect copyright.PENANAk1yAk3nXIn
"Jadi udah serasi belum sama ustadzah cantik? Muah", kata Malik sambil mencium pipiku.
604Please respect copyright.PENANAb4NOjfpqN4
"Udah", kataku malu-malu sambil menunduk.
604Please respect copyright.PENANABAuWvqSzQM
TAMAT
604Please respect copyright.PENANAgVVje21NWz