Waktu cepat berlalu, semenjak aku melepas keperawananku yang pertamakali. Sudah gak terhitung aku berpetualang mencari kepuasan seksual. Dan gak terasa, tinggal lima hari lagi aku kembali perawan seperti sedia kala. Ya meski aku tau, keperawanan itu hanya konstruksi sosial. Tetapi aku tau, saat selaput daraku mulai diperbaiki, bentuk vaginaku pun gak seperti sebelumnya.
747Please respect copyright.PENANA6tSD1cj9ZP
Dan aku sudah berjanji pada diriku sendiri, untuk menjaganya untuk orang yang aku cintai. Tetapi tetap saja, aku gak mau menyia-nyiakan kebebasanku yang tinggal lima hari. Aku ingin mengisi waktu yang tersisa, untuk kembali berpetualang. Mungkin inilah kontradiksi di dalam diriku, semula aku memandang keperawanan itu gak penting. Setelah ada kesempatan kedua untuk mengembalikan selaput daraku seperti semula, aku berpikir bahwa menjaga keperawanan untuk orang yang dicintai gak buruk-buruk amat.
747Please respect copyright.PENANAl561sg2ETX
Ntah kenapa, akhir-akhir ini aku memikirkan keluarga Pak Kamto. Saat aku pergi kesana mengembalikan daster yang aku pinjam, mereka sama sekali gak ada keinginan untuk menjamahku.
747Please respect copyright.PENANAV7iEIrjdLl
Dan itu gak hanya sekali, karena saat aku mencoba kembali main kesana. Mereka tetap saja gak menyentuhku, layaknya orang yang dikuasai birahi.
747Please respect copyright.PENANAJsYtfqOljF
Justru mereka mulai menjaga jarak padaku, setelah tau aku berhijab lebar dan bercadar. Pernah suatu ketika aku mencoba telusuri, ternyata mereka menghormatiku bukan karena aku berhijab lebar dan bercadar. Lalu aku teringat saat pertamakali aku masuk ke dalam rumah Pak Kamto dalam keadaan telanjang bulat, mereka gak menyentuhku sama sekali.
747Please respect copyright.PENANAuTZbDr7oF7
Memang, alasan mereka gak menyentuhku bukan karena alasan yang relijius tetapi karena mereka memposisikanku sebagai diri mereka. Yang pernah sama-sama mengalami drop akibat kehilangan.
747Please respect copyright.PENANALpuFUxSsQz
Aku berterimakasih karena respek dan kepedulian mereka padaku. Tetapi aku menginginkan sesuatu yang mungkin merusak niat baik mereka. Yang aku inginkan mereka menjamahku, seenggaknya aku rela memberi tubuhku pada mereka sebagai rasa terima kasihku pada kebaikan mereka. Yang mampu menghormatiku sebagai perempuan, selama berbulan-bulan.
747Please respect copyright.PENANAUInfzABUTR
Sekarang aku sedang duduk di depan meja riasku. Kupoles wajahku dengan make up, secantik mungkin. Gak lupa aku memakai dress panjang terbaikku, dipadu dengan hijab lebar terbaikku juga. Gak lupa cadar tali menutup bibirku yang sudah aku poles dengan lipgloss. Telapak tanganku, dengan kulit tipis kemerahan kututup dengan handshock. Beralih ke kakiku yang aku balut dengan kaos kaki putih panjang menutupi keseluruhan betisku.
747Please respect copyright.PENANAzlD33PIxZo
"Cantik", kataku sambil bertolak pinggang.
747Please respect copyright.PENANAev10VX4AT8
Seperti biasanya aku sama sekali gak memakai dalaman, meski begitu karena cup payudaraku gak terlalu besar. Saat hijab lebarku turun menutupi lekuk tubuhku sampai pantat, lekukan dadaku gak begitu terlihat.
747Please respect copyright.PENANAaBpSbs7mCE
Hari ini malam minggu, kuputuskan untuk menginap di rumah Pak Kamto. Aku gak ingin mengabari mereka, karena aku ingin memberi kejutan pada mereka.
747Please respect copyright.PENANAvN6TGETVaS
Membayangkan saja, jantungku deg-degan. Bagaimana engga, aku punya rencana untuk merayu mereka supaya mereka mau menjamah tubuhku. Atau lebih dari itu, menyetubuhi semua lubangku.
747Please respect copyright.PENANAuda3tRAt5t
Sebelum aku berangkat ke rumah Pak Kamto, aku lagi-lagi berbohong pada kakekku. Ya mau bagaimana lagi, karena hanya dengan cara ini aku bisa menginap di rumah Pak Kamto.
747Please respect copyright.PENANApWJs3LBEen
Memang benar, Kakek memberiku kebebasan padaku untuk sekedar have sex yang sehat. Tapi yang sering aku lakukan, aku have sex menantang arus. Seringkali aku have sex tanpa pengaman, meski aku dalam keadaan gak lagi berada di masa subur.
747Please respect copyright.PENANA66pqh779g3
Aku berkali-kali gangbang, bahkan semua lubangku dimasuki oleh penis secara bersamaan. Tentu, andai Kakek tau, Kakek akan sedih. Dan aku gak mau itu, aku sangat sayang pada Kakek buyutku. Tetapi aku gak bisa membohongi diriku sendiri, bahwa aku sudah menjelma menjadi Husna yang berbeda. Yang haus sex, gak sekedar merindukan banyak kontol masuk semua lubangku. Aku juga menginginkan dijamah dengan cara kasar. Setiap kali aku membayangkan fantasy liarku, vaginaku rasanya berkedut. Lubang vaginaku pun terbuka, mengencang ingin segera dipuaskan.
747Please respect copyright.PENANAAnJ5xdEa5W
"Kek, Husna berangkat ya!", Kataku pada kakekku.
747Please respect copyright.PENANAlWjKE2GDsP
"Iya Na, hati-hati di jalan!", Kata kakekku.
747Please respect copyright.PENANANdBidZIvNQ
"Assalamualaikum" kataku sambil mencium punggung tangan kakekku.
747Please respect copyright.PENANAmGg2LNDg0r
"Wa'alaikum salam" jawab kakekku.
747Please respect copyright.PENANAopLNoK7Eo5
Saat aku berjalan ke luar rumah untuk mengambil motorku, terpaan angin mengenai tubuhku bagian dada. Meski tubuhku masih tertutup oleh hijab dan dress panjangku, tetapi aku gak memakai BH. Jadi saat terkena terpaan angin, kain dress panjangku bergesekan dengan putingku.
747Please respect copyright.PENANAc4IldBko5p
Gesekan ke area putingku, membuatku menahan syahwat. Sampai-sampai aku mendesah tertahan, dengan puting yang mulai menegang.
747Please respect copyright.PENANAktq42kcICQ
"Ssshhh" kupejamkan mataku sesaat menikmati sensasi yang sering aku alami akhir-akhir ini.
747Please respect copyright.PENANAUbfNc6jai5
Sebelum aku mulai mengendarai motorku keluar gerbang rumahku, kupakai hoodie berwarna merahku. Setelah itu kupakai helmku, aku pun mulai mengendarai motor scoopyku keluar dari gerbang rumahku.
747Please respect copyright.PENANA5JnZ2yQicf
Semua mata seakan menatapku, saat aku mengendarai motorku menembus jalanan. Untung saja, saat ini belum gelap jadi aku aman-aman saja melewati jalanan yang rawan klitih. Karena biasanya, mereka mencegat korbannya saat malam tiba.
747Please respect copyright.PENANA2fjntBFJCN
Lagi-lagi aku melewati jalanan yang kanan kirinya kebun tebu, udara petang mulai terasa. Dinginnya malam mulai merangsang payudaraku dan vaginaku tanpa penutup pakaian dalam.
747Please respect copyright.PENANA9TwKhGRMB7
Di perjalanan, aku merasa ada yang membuntutiku. Tetapi aku gak tau siapa yang sedang membuntutiku. Karena aku takut, jadi aku memutuskan gak menatapnya lewat spion motorku. Aku terus melaju, meski aku sedang dibuntuti.
747Please respect copyright.PENANAdr9coPxSAi
Sesampainya di rumah Pak Kamto, jantungku deg-degan. Ntah alasan apalagi yang harus aku buat, sebagai alasan aku bertamu ke rumah ini lagi.
747Please respect copyright.PENANAcdlSIQQJS8
"Assalamualaikum" aku mengucapkan salam sambil mengetuk pintu.
747Please respect copyright.PENANAEQuD1D92B4
Tok tok tok..
747Please respect copyright.PENANASUnzyFTW8E
Gak ada jawaban, tetapi aku gak menyerah. Sekali lagi, aku mengucapkan salam.
747Please respect copyright.PENANAOyvhdcj3AG
"Assalamualaikum Pak."
747Please respect copyright.PENANAqMZfs0j1I2
"Iya, wa'alaikum salam."
747Please respect copyright.PENANAugXrR511gz
"Pak saya Husna", kataku.
747Please respect copyright.PENANA4oZ1nDcQ2H
"Oalah Mbak Husna, silahkan masuk Mbak! Ada angin apa nih main kesini malem-malem?", Tanya Pak Kamto.
747Please respect copyright.PENANAy0YnHG3YlO
Aku yang ditanya begitu, sempat gelagapan mencari alasan. Lalu aku alihkan pembicaraanku.
747Please respect copyright.PENANAQ55czc2j1E
"Mas Dudung sama Mas Mail kemana Pak?", Tanyaku.
747Please respect copyright.PENANAFF2phtHjYa
"Mereka masih di sawah Mbak, Mbak butuh mereka? Biar saya panggilin mereka. Mbak tunggu disini ya!", Kata Pak Kamto.
747Please respect copyright.PENANAJEJkIhs2R0
Pak Kamto buru-buru keluar rumah untuk memanggil anak dan menantunya. Sambil menunggu mereka, tanganku berkeringat. Keringat dinginku mulai keluar, dengan jantung yang berdetak gak karuan. Aku gak tau, apalagi yang mesti menjadi alasanku.
747Please respect copyright.PENANAqtvtidb7Hn
Gak begitu lama, ada dua motor datang. Yang satunya berboncengan, satunya engga. Setelah aku amati, kupandang dengan lekat. Ternyata Pak Kamto yang sedang dibonceng Mas Dudung dan Mas Mail bawa motor sendirian.
747Please respect copyright.PENANA1W9Y7IT5cv
Motor mereka masuk ke halaman rumah, "Eh Mbak Husna, apa kabar Mbak?", Tanya Mas Dudung.
747Please respect copyright.PENANAT11Zi7JJuW
"Baik Mas", kataku sambil berdiri menyambut mereka.
747Please respect copyright.PENANALETMM5INzC
Sekarang aku bersalaman dengan Mas Dudung, "Ada apa nih main kesini malem-malem?", Tanya Mas Mail.
747Please respect copyright.PENANAXzprblmrcU
"Eh anu, anu", aku bingung mau memakai alasan apa.
747Please respect copyright.PENANAZBhxBa2Goi
"Sebentar, Bapak bikinin teh manis dulu!", Kata Pak Kamto.
747Please respect copyright.PENANAF9ERyLHu6M
Pak Kamto pun melangkah ke belakang, untuk membuatkan aku teh.
747Please respect copyright.PENANAyQbMAVdaa1
"Gak usah repot-repot Pak!", kataku.
747Please respect copyright.PENANAZ0p3d75jDE
"Oh engga, gak repot kok Mbak", kata Pak Kamto.
747Please respect copyright.PENANAKL7XsNz4tb
"Aku mau berterima kasih buat kebaikan Mas sekeluarga", kataku menatap mata Mas Mail.
747Please respect copyright.PENANAUG853wVyJ1
"Maksudnya Mbak? Saya gak ngerti", kata Mas Mail.
747Please respect copyright.PENANATxFdo4j7gJ
"Sebelumnya, Mas harus janji, Mas gak bakal nolak! Karena cuma ini caraku berterima kasih sama Mas sekeluarga", kataku malu-malu dengan wajah menunduk.
747Please respect copyright.PENANAPyXmxdb2zP
"Baiklah, saya janji!", Kata Mas Mail.
747Please respect copyright.PENANAqa3aCRe4m4
"Tutup dulu Mas pintunya! Nanti ada yang lihat", Kataku malu-malu sambil menyingkap hijabku ke pundak. Lalu aku buka resleting dress panjangku di punggung. Perlahan dress panjangku aku lepas mulai dari lengan turun ke bawah.
747Please respect copyright.PENANAEOPj40uWqK
Mata Mas Dudung dan Mas Mail menatapku lekat. Aku pun balas menatapnya dengan tatapan menggoda. Setelah dress panjangku berhasil turun sampai ke perut, payudaraku yang mengkal tanpa penutup apa pun mulai terpampang.
747Please respect copyright.PENANAxdtRertHZ5
Lalu aku buka cadar taliku, setelah terlepas kutaruh cadar taliku di kursi bambu. Dengan tangan sedikit bergetar, kubuka hijabku sampai rambutku yang masih tertutup ciput terlihat.
747Please respect copyright.PENANAB2BpCufi0j
Dengan tatapan menggoda, kulepas ciput di kepalaku. Sekarang rambutku yang panjang mulai terlihat, terurai ke depan menutupi payudaraku.
747Please respect copyright.PENANA1TnYImoTk5
"Sini Mas! Mas Dudung juga!", Kataku sambil menggigit bibir bawahku.
747Please respect copyright.PENANAabz8avxq93
Mas Dudung pun berdiri untuk menutup pintu rumahnya, karena memang rumah sederhana keluarga Pak Kamto gak memiliki gerbang. Sekali ada orang yang lewat, isi rumah Pak Kamto yang gak begitu luas akan terlihat dari luar.
747Please respect copyright.PENANAvHWUesbLuF
Mas Mail berdiri lalu duduk di sampingku, sebelah kanan. Mas Dudung pun demikian, berdiri lalu duduk di sampingku sebelah kiri.
747Please respect copyright.PENANAVXsywWHnWQ
Sekarang Mas Mail mulai membelai pundakku yang telanjang, Mas Dudung pun juga demikian. Mencium samping kepalaku, dengan tangan membelai lenganku.
747Please respect copyright.PENANAiSXSHaMUdP
Kulihat Pak Kamto terkejut melihat Mas Dudung dan Mas Mail sedang menjamahku. "Oalah jadi ini tujuan Mbak kesini? Hehe", tanya Pak Kamto terkekeh.
747Please respect copyright.PENANApIO7NkjZcR
"Sini Pak, ikut juga!", Kataku pada Pak Kamto.
747Please respect copyright.PENANAP6rxmqLBBO
Lalu aku berdiri, untuk melepas sepenuhnya dress panjangku yang masih nyangkut di perutku. Setelah benar-benar terlepas, sekarang vaginaku mulai menampakkan diri. Kubuka pahaku agar aku mengangkang lebih lebar. Kupegang bibir vaginaku, dengan sedikit membuka dengan jariku.
747Please respect copyright.PENANAGk6lNzAbaX
"Pak Kamto mau ini? Sssh aahh", tanyaku mendesah dengan menggigit bibir bawahku.
747Please respect copyright.PENANAYgcbwruxmo
"Itu mah jangan ditanya Mbak, hehe", kata Pak Kamto.
747Please respect copyright.PENANAJAqX9U6CQj
Pak Kamto pun jongkok di depan selangkanganku, "Cantik memeknya, hehe", kata Pak Kamto terkekeh.
747Please respect copyright.PENANAJIact1Vdvy
"Jilat dong Pak! Ssssh ahhh", kataku mendesah karena merasakan remasan di payudaraku oleh Mas Dudung.
747Please respect copyright.PENANADDhrhoFyB3
Lalu Mas Mail menarik wajahku ke samping, "Em muah, srup srup" Mas Mail melumat bibirku dengan buas, sampai bibirku tersedot ke dalam bibirnya.
747Please respect copyright.PENANAoTI34yTlpw
Sekarang aku gak hanya merasakan dua rangsangan di tubuhku, tubuhku bagian bawah menggelinjang, merasakan sapuan lidah Pak Kamto.
747Please respect copyright.PENANAiIi0uJdKen
"Srup srup srup."
747Please respect copyright.PENANAk0ftpCfdNS
Kulepas lumatan Mas Mail pada bibirku, untuk sekedar mengambil nafas. "Ahh Pak" aku mendesah karena merasakan lidah Pak Kamto mengorek-orek lubang vaginaku. Sesekali lidah Pak Kamto menyusuri labiaku yang menggelambir.
747Please respect copyright.PENANAQKYXOEE6aB
"Mbak udah gak perawan ya?", Tanya Pak Kamto.
747Please respect copyright.PENANAD93aseC6oN
Kutatap Pak Kamto yang berada di bawahku dengan tatapan nanar, "Pak Kamto kok tau?", Tanyaku.
747Please respect copyright.PENANAr4SjYpHYtk
"Hehe nebak aja sih Mbak. Berapa kontol yang udah masuk ke memek Mbak?", Tanya Pak Kamto.
747Please respect copyright.PENANAgtsqnaamr4
"Banyak Pak, ssssh aahh."
747Please respect copyright.PENANA8FgMxuFr99
"Banyak itu berapa Mbak? Hehe", tanya Pak Kamto.
747Please respect copyright.PENANAiEQzT3kmzf
"Sepuluh orang lebih Pak, aaahh", kataku blak-blakan.
747Please respect copyright.PENANAluZ11A8gua
"Nakal ya. Ini rasain!", Kata Pak Kamto dengan memasukkan jarinya ke dalam vaginaku. Lalu mencoloknya keluar masuk dengan cepat.
747Please respect copyright.PENANADsy8q8nqm6
Clok clok clok..
747Please respect copyright.PENANAb2U0zanWxy
"Aaaahh Pak" aku mendesah gak karuan merasakan dua jari Pak Kamto keluar masuk vaginaku.
747Please respect copyright.PENANACoQmTYYhvz
"Becek banget Mbak?", Tanya Pak berkomentar.
747Please respect copyright.PENANAr5JulCGR2L
"Gak tau Pak, ahhhh."
747Please respect copyright.PENANAfECVUcp7HJ
Sekarang Mas Dudung dan Mas Mail menunduk sedang menghisap putingku. Sesekali mereka meremas payudaraku sampai meletet.
747Please respect copyright.PENANACYNnPYYGWl
"Ah ah ah ah, Pak!"
747Please respect copyright.PENANAzDz6z8x6go
Tubuhku mengejang, dengan tubuh melengkung. Kurasakan orgasmeku yang pertama mulai tiba.
747Please respect copyright.PENANAiFb0HIu4Yf
"Aaaahhh Pak, aku keluar" kataku sambil kepalaku mendongak ke atas.
747Please respect copyright.PENANAniAq6tx6Ga
Crot crot crot..
747Please respect copyright.PENANAxTT23QsgH0
Setelah aku orgasme dengan hebat, tubuhku diangkat. Digendong ke dalam kamar, lalu direbahkan dalam posisi terlentang.747Please respect copyright.PENANAGKfuTmA5gz
747Please respect copyright.PENANAAiBa8zemUY
Dengan tatapan nanar, kupandang Pak Kamto, Mas Dudung dan Mas Mail melepas pakaiannya sampai telanjang bulat.
747Please respect copyright.PENANAnqPA3JwgYA
Aku menelan ludah berkali-kali, melihat perawakan mereka. Tubuh mereka kekar, dengan kulit berwarna gelap. Menatap otot mereka yang kekar, otot vaginaku berkontraksi. Membuka, menutup, membuka, menutup lagi.
747Please respect copyright.PENANAC268KhA4N6
"Mbak gak sabar ya? Hehe", tanya Mas Dudung.
747Please respect copyright.PENANAlm2sD6JMuY
Kugigit bibir bawahku sambil menatap penis mereka yang gelap berurat, "Hu'um, entot aku Mas!", Kataku sambil membuka pahaku agar mengangkang lebih lebar.
747Please respect copyright.PENANAHMgXdNWEDz
Kudengar suara motor di luar rumah dengan menancap gas berkali-kali. Mungkin karena saking jengkelnya, Pak Kamto mencoba melihat siapa pelakunya.
747Please respect copyright.PENANAGykUYoU9Ys
"Bajingan! Siapa sih ganggu aja", kata Pak Kamto.
747Please respect copyright.PENANA0JszzL4we3
Brakkk..
747Please respect copyright.PENANAybcQ39fkTf
Kudengar Pak Kamto mengaduh kesakitan, lalu ada orang yang tiba-tiba nyerobot masuk ke dalam kamar. Kulihat Pak Kamto berusaha mencegahnya, tetapi tubuh Pak Kamto terpental ke belakang karena dorongan keras oleh orang itu.
747Please respect copyright.PENANAi2uvrs7RJS
Kucoba memicingkan mataku, untuk melihat lebih jelas, "Malik!", Kataku terkejut.
747Please respect copyright.PENANABJ5gwFBDkq
Aku mencoba bangun dari posisiku yang terlentang, "Hentikan Lik!", Kataku menangis sesenggukan karena Malik gak henti-hentinya memukul Mas Dudung dan Mas Mail.
747Please respect copyright.PENANAemehWEdGJu
"Ampun Mas! Ampun!", Kata Mas Mail.
747Please respect copyright.PENANAnKFYkxHEFI
Setelah Malik memukuli Mas Dudung dan Mas Mail sampai babak belur. Malik menarik tanganku.
747Please respect copyright.PENANA5e5Ztv9Eqx
"Lepasin tanganku Lik! Lepasin! Sakit", kataku berusaha melepas pegangan tangan Malik yang membuat pergelangan tanganku sakit.
747Please respect copyright.PENANAidCYyizHwR
"Pakai dressmu!", Kata Malik dengan nada emosi.
747Please respect copyright.PENANAu0rphaeFvA
"Iya, hiks hiks", kataku sesenggukan, dengan tanganku mengusap air mataku yang menetes.
747Please respect copyright.PENANA20LZVl1z7g
Kupakai dress panjangku tanpa hijab dan cadar. Karena Malik menggenggam pergelangan tanganku erat, yang kemudian menarik tanganku. Aku pun tertatih-tatih, karena aku diseret Malik keluar dari rumah Pak Kamto.
747Please respect copyright.PENANAmV01sc2OwT
"Lepasin Lik! Sakit!", Kataku mencoba melepas pegangan tangan Malik di pergelangan tanganku.
747Please respect copyright.PENANA5EkjUxWXRz
"Diam! Kita pulang!", kata Malik emosi.
747Please respect copyright.PENANA1J4sP2ucgO
"I iya, hiks", kataku dengan sesenggukan.
747Please respect copyright.PENANA0HtuL9aUPz
"Kamu jangan nangis!", Kata Malik.
747Please respect copyright.PENANAPdE2p9file
"Iya, kenapa sih kamu bentak-bentak aku? Hiks hiks", kataku sambil mengusap air mataku.
747Please respect copyright.PENANAbwpAI5savB
Malik gak menjawab pertanyaanku, sekarang motor Malik sudah melesat di jalanan.
747Please respect copyright.PENANAKt7OmIrZVJ
"Lik jangan kenceng-kenceng! Aku takut", kataku sambil memeluk Malik dengan erat.
747Please respect copyright.PENANAjl2chtTmOS
Malik gak meresponku sama sekali, justru dia semakin kencang menancap gasnya.
747Please respect copyright.PENANA1x7gtxYHxS
"Kamu gila ya Lik? Kalau kita kecelakaan gimana?", Tanyaku sedikit berteriak.
747Please respect copyright.PENANA4zuDfkUKil
Lagi-lagi Malik gak menghiraukan ucapanku, Malik semakin menggila saat motor Malik dengan kecepatan tinggi menerobos celah antara truk trailer dan bus.
747Please respect copyright.PENANAQDJPRL7iw5
Kupeluk erat tubuh Malik, karena aku benar-benar ketakutan. Rambutku yang panjang terurai berkibar-kibar, sampai kepalaku seakan tertarik oleh angin.
747Please respect copyright.PENANAxtqDhGajGY
Malik benar-benar gak peduli keselamatanku, aku benci Malik. Lalu motor Malik mulai melambat, tangan Malik memegang punggung tanganku, "Maafkan aku Na!", Kata Malik dengan tangis sesenggukan.
747Please respect copyright.PENANAUCf3Ceexuu
"Kamu mau bawa aku kemana?", Tanyaku pada Malik.
747Please respect copyright.PENANAe06mbSvmou
Motor Malik naik ke arah jalan yang menanjak, lalu setelah cukup tinggi motor Malik naik ke jalan menanjak, Malik berhenti di pinggir jalan yang kanan kirinya hutan.
747Please respect copyright.PENANAZbz4SQcIUJ
Karena sekarang sudah larut malam, langit malam yang bebas dari polusi cahaya terlihat indah. Sekarang aku masih di atas motor Malik, begitu juga Malik. Kutatap langit yang indah dengan milky way, "Suka?", Tanya Malik.
747Please respect copyright.PENANAhRag0GLRJw
"Iya suka", kataku tersenyum.
747Please respect copyright.PENANAoJ4fqnZXXx
"Ceritain soal ayahmu Na!", Kata Malik.
747Please respect copyright.PENANAIObzZ3YdAq
Kutatap Malik heran, "Baiklah, aku ceritain", kataku.
747Please respect copyright.PENANAXFvKVZWv2I
Lalu aku ceritain semuanya tentang ayahku, dari awal sampai akhir. Mata Malik menatapku dengan berkaca-kaca, "Maafin aku Na", kata Malik.
747Please respect copyright.PENANAlZvHcyeka0
"Gapapa Lik! Udah aku maafin kok. Emm aku juga minta maaf, gak bisa jaga keperawananku buat kamu", kataku menunduk malu.
747Please respect copyright.PENANA3Ud6sg8AZ0
Sekarang aku yang duduk bersandar di samping Malik, dipeluk oleh Malik dari samping. "Itu gak penting Na. Kamu berharga apa pun kamu, bukan karena kamu perawan atau gak perawan", kata Malik mengusap-usap lenganku.
747Please respect copyright.PENANAlRlmuwwGjG
Mataku berkaca-kaca mendengar perkataan Malik, air mataku pun tiba-tiba menetes. Lalu kuusap air mataku, "Terima kasih Lik", kataku sambil mengusap air mataku.
747Please respect copyright.PENANAqa41XnhZAp
Malik memelukku lebih erat, "Muah" kecupan Malik mendarat di puncak kepalaku.
747Please respect copyright.PENANAw9drutYEsL
"Udah jangan sedih!", Kata Malik sambil mengusap air mataku.
747Please respect copyright.PENANAOFWeF38y7V
Kugenggam erat tangan Malik, sambil menatap langit. "Jangan tinggalin aku lagi ya!", Kataku sambil tersenyum haru.
747Please respect copyright.PENANAqtPEg7JWQz
"Gak akan", kata Malik.
747Please respect copyright.PENANAL9O9size33
Kusandarkan kepalaku di pundak Malik, "Terima kasih", kataku dalam hati.
747Please respect copyright.PENANArESStN6nmb
"Kamu gak usah khawatir sama motormu. Yusuf yang bawa motor kamu pulang ke rumah", kata Malik.
747Please respect copyright.PENANAbXCnzLiU4P
"Kok bisa sih? Kan Yusuf gak bawa kunci motorku", kataku cemberut.
747Please respect copyright.PENANAzD8A6pN6r3
"Udah jangan dipikirin! Yang penting kita pacaran ya", kata Malik.
747Please respect copyright.PENANAOySFG0nmgB
"Emang kita pacaran? Wlee", kataku pada Malik.
747Please respect copyright.PENANAxDiAcACxiL
"Eh tau gak? Hari ini ulang tahunku yang ke 18 tahun lho", kata Malik yang memelukku erat dari samping.
747Please respect copyright.PENANAuQBajCVU4g
"Hmm? Yang bener? Udah bukan bocil lagi dong? Hihi", kataku sambil menoleh ke samping menatap Malik.
747Please respect copyright.PENANAQ4REcAFWpD
"Jadi udah serasi belum sama ustadzah cantik? Muah", kata Malik sambil mencium pipiku.
747Please respect copyright.PENANAiKv5jf36O8
"Udah", kataku malu-malu sambil menunduk.
747Please respect copyright.PENANAwrDIxJwHcW
TAMAT
747Please respect copyright.PENANACRnh0BfApS