49842Please respect copyright.PENANAub2DqI776u
49842Please respect copyright.PENANAsFtlbRC1gn
Liya
49842Please respect copyright.PENANAlCUVRQ6vyZ
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.49842Please respect copyright.PENANAOEA7Rykh34
49842Please respect copyright.PENANArom7Zhzhy7
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.49842Please respect copyright.PENANAAqBa910TDg
49842Please respect copyright.PENANAxATX3kIAbQ
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.49842Please respect copyright.PENANA65pBX2v4r2
49842Please respect copyright.PENANAa8DKebUvt5
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.49842Please respect copyright.PENANA3A3f0PbiyT
49842Please respect copyright.PENANAkbz1Moaa8s
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.49842Please respect copyright.PENANAl2DNquFvZr
49842Please respect copyright.PENANApwz1jSqEqf
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.49842Please respect copyright.PENANAV2TyLrv16N
49842Please respect copyright.PENANAT05JYJJTe5
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.49842Please respect copyright.PENANAcasHRhUGM7
49842Please respect copyright.PENANAHcavsFeBTl
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.49842Please respect copyright.PENANAYA1vY5nnj9
49842Please respect copyright.PENANAZfSqXabfZV
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.49842Please respect copyright.PENANAF9QjsTwSVx
49842Please respect copyright.PENANAZeiKFHCxoW
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.49842Please respect copyright.PENANAhjidOOJ3UC
49842Please respect copyright.PENANAdfv5pxtE7b
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.49842Please respect copyright.PENANAjVCy2glOiK
49842Please respect copyright.PENANAAUkHgVmplX
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.49842Please respect copyright.PENANA3SpWv3cHi1
49842Please respect copyright.PENANAFcR0IST40E
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.49842Please respect copyright.PENANA66opDUWLvX
49842Please respect copyright.PENANA97uhx2dFML
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.49842Please respect copyright.PENANAbwhdmbi8Sg
49842Please respect copyright.PENANAJKQbh1PVb3
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.49842Please respect copyright.PENANAQ3qtPWYiQe
49842Please respect copyright.PENANAqFsHIARk4O
49842Please respect copyright.PENANAeiCON3m1X1
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.49842Please respect copyright.PENANAQKXm0QlH0U
49842Please respect copyright.PENANArepMWpvssb
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.49842Please respect copyright.PENANAnFKLl5mMLK
49842Please respect copyright.PENANAJNnsXoZeNw
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.49842Please respect copyright.PENANACEomRksbLh
49842Please respect copyright.PENANAg9WyLyT3Kh
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.49842Please respect copyright.PENANAiyUiPg8bgK
49842Please respect copyright.PENANAXuoe4dC8WC
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.49842Please respect copyright.PENANAdwLSXQxH9h
49842Please respect copyright.PENANAu0Tvdhq4cH
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku49842Please respect copyright.PENANA9aruubne1B
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.49842Please respect copyright.PENANAOmbibRnCaa
49842Please respect copyright.PENANAgqSiUjvTdT
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.49842Please respect copyright.PENANADqtWLpoCke
49842Please respect copyright.PENANAvX9fQv6Ikj
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??49842Please respect copyright.PENANApPUK3Z6M8g
49842Please respect copyright.PENANAf8UsITxRTC
Plakk!!49842Please respect copyright.PENANACdwwir109b
49842Please respect copyright.PENANAThy1MmVlRy
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.49842Please respect copyright.PENANAhFIy5rpLjx
49842Please respect copyright.PENANAqGCfsKMqvQ
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.49842Please respect copyright.PENANAdDEUnfVtJx
49842Please respect copyright.PENANAgu2DsE20bd
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.49842Please respect copyright.PENANAS2cb62xxhZ
49842Please respect copyright.PENANAgZnm5Kk6z0
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.49842Please respect copyright.PENANAoulUqJ1E12
49842Please respect copyright.PENANAXd3qd9W88m
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.49842Please respect copyright.PENANAcfDjOPDWnr
49842Please respect copyright.PENANALzvDxqqeoY
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.49842Please respect copyright.PENANA2ZDIuhWAVg
49842Please respect copyright.PENANA80XZsv9uEj
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.49842Please respect copyright.PENANAu9H8JxQrAF
49842Please respect copyright.PENANAAHXFOrha9z
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.49842Please respect copyright.PENANAfB0RnH5vyg
49842Please respect copyright.PENANA7BAreqYobu
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.49842Please respect copyright.PENANAUDmhcGUAmZ
49842Please respect copyright.PENANAI63XbPGAdX
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.49842Please respect copyright.PENANANeVfF00Wts
49842Please respect copyright.PENANABjNFhwMR5j
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.49842Please respect copyright.PENANAUfGdIZeLiP
49842Please respect copyright.PENANAkA5cVIUVGi
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.49842Please respect copyright.PENANAaAS7KlQfm3
49842Please respect copyright.PENANAfQopjzwijp
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.49842Please respect copyright.PENANAjAjgnlUrDa
49842Please respect copyright.PENANA4BHLIEAE1k
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.49842Please respect copyright.PENANAq5pQl5xyJs
49842Please respect copyright.PENANAlo7J3Vb5YZ
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.49842Please respect copyright.PENANAdBspyfEQQd
49842Please respect copyright.PENANAizcBocXAIH
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.49842Please respect copyright.PENANA54DlSDUGyC
49842Please respect copyright.PENANAeaUL1resbD
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.49842Please respect copyright.PENANA9bjMFAXSsD
49842Please respect copyright.PENANApmIWVHuUZb
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.49842Please respect copyright.PENANAb4cK37vOur
49842Please respect copyright.PENANAyOAgomng7d
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.49842Please respect copyright.PENANA3WRq4lPERk
49842Please respect copyright.PENANAwcerV11qBR
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.49842Please respect copyright.PENANA08OTA8qa80
49842Please respect copyright.PENANAaS4VBY99er
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.49842Please respect copyright.PENANAuoPK520sXc
49842Please respect copyright.PENANAecyM6VPIGO
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.49842Please respect copyright.PENANAwHCBGYr2Pk
49842Please respect copyright.PENANASMXl4btv3O
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.49842Please respect copyright.PENANAmvRdcGf95l
49842Please respect copyright.PENANAyq5W5VK9MI
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.49842Please respect copyright.PENANA1bwBPz9AOs
49842Please respect copyright.PENANAqbQdZzqyJh
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.49842Please respect copyright.PENANAMF5RtVln1S
49842Please respect copyright.PENANALaiAv7r4vQ
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.49842Please respect copyright.PENANAwpDAQFEtYk
49842Please respect copyright.PENANAFcac59lcgc
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.49842Please respect copyright.PENANAVYTX7BET0h
49842Please respect copyright.PENANAcz83NgQPOc
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.49842Please respect copyright.PENANA8dqT3zl06y
49842Please respect copyright.PENANAcUuXqZU9ot
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.49842Please respect copyright.PENANAVXR4HvDix1
49842Please respect copyright.PENANAaAnXLNHHwI
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.49842Please respect copyright.PENANAGnqDLaeA8T
49842Please respect copyright.PENANABXo9962N3C
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.49842Please respect copyright.PENANA4LMnzYDeaH
49842Please respect copyright.PENANAvCKDZtxFZv
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.49842Please respect copyright.PENANA15V8ZCryVo
49842Please respect copyright.PENANAkQBEj5WCJL
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.49842Please respect copyright.PENANAMqBM26K1wd
49842Please respect copyright.PENANAzBOJC3V6R8
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.49842Please respect copyright.PENANACpi1ok7gfn
49842Please respect copyright.PENANA7Xv8PpNvr5
“27 tahun, Ma” balasku singkat.49842Please respect copyright.PENANARX7aXehLKv
49842Please respect copyright.PENANAvI4m1o7yq4
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.49842Please respect copyright.PENANAzcuf6G3A7H
49842Please respect copyright.PENANAjGvFYPiJUf
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.49842Please respect copyright.PENANA7o7Zp7H9pf
49842Please respect copyright.PENANARAPGJS7Imd
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.49842Please respect copyright.PENANAMQRlSHo1Ho
49842Please respect copyright.PENANACAUNe7PGSG
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.49842Please respect copyright.PENANAzRi44Jn9sJ
49842Please respect copyright.PENANAQi97nVlYHl
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.49842Please respect copyright.PENANA6SNvVbEe99
49842Please respect copyright.PENANAmfhzGHLwLV
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.49842Please respect copyright.PENANAcSuAy5i9Pw
49842Please respect copyright.PENANA9cRodqm7ju
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.49842Please respect copyright.PENANAWt7FonAU3O
49842Please respect copyright.PENANA5YZyyTiBxQ
DEGH!49842Please respect copyright.PENANAAWRnDjyH5W
49842Please respect copyright.PENANA2PrhxOjP9R
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.49842Please respect copyright.PENANAP0o7tGBhu3
49842Please respect copyright.PENANACdsBpogm1X
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.49842Please respect copyright.PENANAHbbbuFJLWg
49842Please respect copyright.PENANAkGBDezkemZ
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.49842Please respect copyright.PENANA2slBaSUWp5
49842Please respect copyright.PENANAWaV7bDF1H4
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.49842Please respect copyright.PENANAk7zaZfwaWX
49842Please respect copyright.PENANA7BRS9ebb4O
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.49842Please respect copyright.PENANA8CLYSYX7WL
49842Please respect copyright.PENANAElvHiOUCxV
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.49842Please respect copyright.PENANAHm6A2PBD2n
49842Please respect copyright.PENANAZgwmYb53gE
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.49842Please respect copyright.PENANAtXOCjYc4eW
49842Please respect copyright.PENANAa1rUEvGN86
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.49842Please respect copyright.PENANAtlKESVlXFY
49842Please respect copyright.PENANAUyXmMuN7Vt
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.49842Please respect copyright.PENANANyQE2pyWMZ
49842Please respect copyright.PENANA4TrnHuy51y
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.49842Please respect copyright.PENANAG73BPPszjA
49842Please respect copyright.PENANAF51ZDPHGnX
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.49842Please respect copyright.PENANApAkH8B8OSq
49842Please respect copyright.PENANAhVTlDgG4xk
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.49842Please respect copyright.PENANAHlnUo7JIDh
49842Please respect copyright.PENANAZ4stBejhlt
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.49842Please respect copyright.PENANA59kYSVHd3d
49842Please respect copyright.PENANAUOcD5KlzMb
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.49842Please respect copyright.PENANAHPGiiiWXvm
49842Please respect copyright.PENANA0wcSCaR3Rs
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.49842Please respect copyright.PENANAl9OqZdXixV
49842Please respect copyright.PENANAB6kPuEDl5T
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.49842Please respect copyright.PENANA5LNqfvNRWy
49842Please respect copyright.PENANAtYKyHg8bkf
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.49842Please respect copyright.PENANAgydRetDiRQ
49842Please respect copyright.PENANAK2Vi1ivUmS
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.49842Please respect copyright.PENANAw2cKBrtjhs
49842Please respect copyright.PENANAC2THWjHZ58
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.49842Please respect copyright.PENANAipiiNthd2d
49842Please respect copyright.PENANAylnlkNBVGX
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.49842Please respect copyright.PENANAdhJA0hv1nY
49842Please respect copyright.PENANAW2BCniX3Mw
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.49842Please respect copyright.PENANABINufvxDuc
49842Please respect copyright.PENANAbEYHlBa5LS
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.49842Please respect copyright.PENANA41WNCOdO5Q
49842Please respect copyright.PENANAeN1NURhcPf
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.49842Please respect copyright.PENANAZGk54lldI0
49842Please respect copyright.PENANAGQAQ5pcfBX
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.49842Please respect copyright.PENANAUBdekW3rlK
49842Please respect copyright.PENANAKzBzXobtI1
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.49842Please respect copyright.PENANAhPxrMkllHq
49842Please respect copyright.PENANAsbkk7TzFLl
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.49842Please respect copyright.PENANAUwc2t6UUId
49842Please respect copyright.PENANAHnvA7SD5l2
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.49842Please respect copyright.PENANAJdtc6YjzRF
49842Please respect copyright.PENANAtVnpIge6Ob
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.49842Please respect copyright.PENANA1EWiATYONo
49842Please respect copyright.PENANAjRTyi76JxJ
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.49842Please respect copyright.PENANA5dbdBjSI32
49842Please respect copyright.PENANAuCB6XJXSud
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.49842Please respect copyright.PENANAZKOyYHkQsE
49842Please respect copyright.PENANAem0jSgqycn
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.49842Please respect copyright.PENANA2Xt9AA2WLY
49842Please respect copyright.PENANAZOAWTNr0N6
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.49842Please respect copyright.PENANA2wevtfDGvA
49842Please respect copyright.PENANAfhc6xoBXDL
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.49842Please respect copyright.PENANAc2h5Jn8w7B
49842Please respect copyright.PENANA9O2zOyoQWt
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.49842Please respect copyright.PENANAQQndjZjujB
49842Please respect copyright.PENANAOyIN4cy0Yo
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.49842Please respect copyright.PENANATxNPulWV6S
49842Please respect copyright.PENANAgIax3RiyT9
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.49842Please respect copyright.PENANAJBgSSTWwwk
49842Please respect copyright.PENANAFyxCcPQ0A8
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.49842Please respect copyright.PENANAKjw35gWojE
49842Please respect copyright.PENANASLg9dtxmYK
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.49842Please respect copyright.PENANAKPZshzb9mQ
49842Please respect copyright.PENANAiSI4cIG1qk
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .49842Please respect copyright.PENANAZn3JyeiDzZ
49842Please respect copyright.PENANA5ZWfXf5pui
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.49842Please respect copyright.PENANAcIrf9J3U3p
49842Please respect copyright.PENANAnbMercOLOT
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.49842Please respect copyright.PENANAmVKPPZuQnM
49842Please respect copyright.PENANAya5YFr1i6u
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.49842Please respect copyright.PENANACjE9CWxlQ9
49842Please respect copyright.PENANALQZ7jfSQ67
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.49842Please respect copyright.PENANAqEILAtusiD
49842Please respect copyright.PENANA23Qiwi0QFA
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.49842Please respect copyright.PENANAwtlwJXeLig
49842Please respect copyright.PENANAffKwj0mit6
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.49842Please respect copyright.PENANATJeMOtxfq4
49842Please respect copyright.PENANAnP1bzoR39R
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.49842Please respect copyright.PENANANSISqFtGLr
49842Please respect copyright.PENANAZkojoS6aO8
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.49842Please respect copyright.PENANA7Xb6umicCy
49842Please respect copyright.PENANAZN9M8g6AIr
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.49842Please respect copyright.PENANAimLdPd8HYI
49842Please respect copyright.PENANAztIi6nw9NN
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.49842Please respect copyright.PENANATQjcpmX94R
49842Please respect copyright.PENANAlmkc62qgcW
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.49842Please respect copyright.PENANAkFaHakroiM
49842Please respect copyright.PENANAgOWiNGD1tD
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.49842Please respect copyright.PENANAKC1J2y2GwR
49842Please respect copyright.PENANA8MABuKGuTt
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.49842Please respect copyright.PENANAGxcgqBruNN
49842Please respect copyright.PENANAa71EQvkl7n
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”49842Please respect copyright.PENANAlHUkV9porD
49842Please respect copyright.PENANAX5sHUqniZS
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.49842Please respect copyright.PENANARBMYzL55x6
49842Please respect copyright.PENANA2l8yW5P6sU
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.49842Please respect copyright.PENANAL7CZ0wG1qM
49842Please respect copyright.PENANAMruYdOeJ6f
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.49842Please respect copyright.PENANALmCCtO7TPh
49842Please respect copyright.PENANAJ3PrZyxGnL
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.49842Please respect copyright.PENANAFpeDLaNj3J
49842Please respect copyright.PENANALrvzBiuX45
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.49842Please respect copyright.PENANAvDCDxjf9hf
49842Please respect copyright.PENANAiHF5i6AuY1
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.49842Please respect copyright.PENANANc8cAXGRRF
49842Please respect copyright.PENANAJtvrJGlnTN
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.49842Please respect copyright.PENANASCvTtCsZbv
49842Please respect copyright.PENANAwE0kMZbwZT
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.49842Please respect copyright.PENANAAuvQKxFVzZ
49842Please respect copyright.PENANAovMY8ETwWX
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.49842Please respect copyright.PENANAgugQOCI4Uk
49842Please respect copyright.PENANAM0c57eb9xp
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.49842Please respect copyright.PENANAknMYd4bRJ3
49842Please respect copyright.PENANAZeNqFAKlFC
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 49842Please respect copyright.PENANAHo3a3axKbv