73524Please respect copyright.PENANADsqv1NEaAp
Setelah kemarin siang aku kembali berbaikan dengan mang Dedi, aku menjadi tidak sabar untuk menunggu hari berganti dan kembali bertemu dengan pria yang diam-diam sudah menarik hatiku tersebut.73524Please respect copyright.PENANAlHhAy6tFDX
73524Please respect copyright.PENANAmyXfTL7KDV
Pagi yang kutunggu-tunggu itu pun akhirnya datang menjelang. Aku terbangun dalam keadaan yang senang dan penuh rasa antusias luar biasa.73524Please respect copyright.PENANAUhbnnAfRlK
73524Please respect copyright.PENANAm2Oe9TjCTN
Kubangunkan suamiku untuk sama-sama menunaikan ibadah salat subuh berjamaah seperti yang biasa kami lakukan setiap paginya.73524Please respect copyright.PENANAnTvJf7CSC1
73524Please respect copyright.PENANARE2IE0f0dh
Setelah itu, suamiku pun memilih untuk tidur kembali. Sedangkan aku mulai melakukan pekerjaan rumah rutinku seperti menyapu halaman, menyuci baju, dan memasak sarapan pagi.73524Please respect copyright.PENANAz5407RM1U4
73524Please respect copyright.PENANAhLQ1iqwTRB
Anehnya ketika aku sedang menyiapkan bahan makanan untuk dimasak, aku malah teringat kepada sosok Mang Dedi yang pasti belum sempat sarapan. Karena setiap harinya dia berangkat lebih awal dari siapapun untuk menjajakan dagangannya.73524Please respect copyright.PENANAcsO24gNchm
73524Please respect copyright.PENANAkegXsn9DHo
Lalu terbesit lah dalam benakku untuk memberikannya hadiah. Itung-itung sebagai tanda permintaan maaf juga atas sikapku yang tidak mengenakkan selama seminggu terakhir.73524Please respect copyright.PENANA3rDR2n1pE6
73524Please respect copyright.PENANAtFk3pS9jy1
Nasi goreng telur ceplokpun menjadi menu andalanku untuk sarapan pagi kali ini. Hanya saja porsi bahan bakunya tinggal sedikit dan terasa kurang untuk dapat dibagi kepada suamiku atau pun Mang Dedi.73524Please respect copyright.PENANAT2E7EAfCMN
73524Please respect copyright.PENANA9LmwNUZU9r
Karena itulah aku memutuskan membuat sarapan khusus untuk Mang Dedi terlebih dahulu. Sebab suamiku pun masih tidur dan hari ini adalah hari Minggu sehingga dia tidak perlu buru-buru.73524Please respect copyright.PENANA8L7F4PVgmC
73524Please respect copyright.PENANAMqClmVdKIu
Aku pun kemudian menanak nasi sekali lagi dan berencana untuk membuat sayur toge yang menjadi kesukaan suamiku setelah aku kembali dari belanja nanti. Jadi semuanya bisa sarapan dan tidak ada yang ketinggalan.73524Please respect copyright.PENANAVbIUKLffIe
73524Please respect copyright.PENANAVjow0wVPxR
Usai melakukan semua kewajibanku dan membuatkan sarapan untuk mang Dedi, aku pun kemudian memilih mandi dan membersihkan badanku yang berkeringat.73524Please respect copyright.PENANA1MzVmWeZRU
73524Please respect copyright.PENANABz1PAcuhrI
Hari ini juga aku mulai punya keinginan untuk berdandan secantik mungkin agar bisa tampil cantik dihadapan Mang Dedi nanti. Entah motivasi macam apa yang membuatku punya pikiran seperti itu, namun aku cukup senang membayangkan diriku tampul menarik dihadapan penjual sayur itu.73524Please respect copyright.PENANAcefCdZrSb9
73524Please respect copyright.PENANAypW8HkiFVG
"Umi mau kemana??" Kaget suamiku yang ternyata sudah bangun dari tidurnya.73524Please respect copyright.PENANA95syWqVqZ0
73524Please respect copyright.PENANAMNS5EiMcjf
Akupun hanya tersenyum sambil terus merias wajahku, "Mau belanja Bi! Buat sarapan kita" balasku.73524Please respect copyright.PENANAEet2To2kK5
73524Please respect copyright.PENANAjz8Mc6R84P
"Tumben pake dandan segala, biasanya mah kamu pake daster doang" ledek suamiku.73524Please respect copyright.PENANAFFL6QUU6Lb
73524Please respect copyright.PENANAxYVAtfEBgi
"Gak ada salahnya dong tampil cantik" ucapku percaya diri.73524Please respect copyright.PENANAKaSGE33ygF
73524Please respect copyright.PENANAj1Uhm0yEgG
Suamiku tertawa mendengarnya, "Iya, tapi siapa juga yang mau liat Mi?? Paling tukang sayur???" ledeknya lagi.73524Please respect copyright.PENANAggO60nxbUc
73524Please respect copyright.PENANAKDzANiQd6P
"Ya gapapa lah Bi! Mending dandan depan tukang sayur sekalian daripada dandan depan Abi"73524Please respect copyright.PENANAvxrMpHuSC6
73524Please respect copyright.PENANASWFLzBVJti
"Lah kok gitu Mi?" Tanya suamiku heran.73524Please respect copyright.PENANAd00DjVzpFI
73524Please respect copyright.PENANASDSXQQ9rdY
Aku membalik badan dan mencibir suamiku, "Iya, percuma dandan kalau gak diajak jalan" ucapku meledek.73524Please respect copyright.PENANAiVNxpxTZr9
73524Please respect copyright.PENANAiaR7s3SAsv
Suamikupun tertawa terbahak-bahak mendengar candaanku yang sebenarnya adalah isi hatiku juga. Tapi tampaknya laki-laki yang sudah berumah tangga selama 6 tahun bersamaku ini sama sekali tidak peka seperti kebanyakan laki-laki diluar sana.73524Please respect copyright.PENANAnJ6ZWQm0cw
73524Please respect copyright.PENANAUsINjqDRkC
"Awas nanti kamu diajak jalan sama tukang sayur loh" ucap suamiku masih becanda.73524Please respect copyright.PENANAzlJWRdtfCo
73524Please respect copyright.PENANA0FJf4sfrDm
"Asalkan tukang sayurnya baik mah gapapa" balasku beranjak dari meja rias.73524Please respect copyright.PENANAIepJbS96T4
73524Please respect copyright.PENANAV9VElsO7yd
Mendengar perkataan ku tersebut, suamiku tampak sedikit syok tak bergeming dari tempatnya. Dia tiba-tiba terdiam dan bengong seperti orang yang terkena hipnotis.73524Please respect copyright.PENANAhmWbTXflbB
73524Please respect copyright.PENANAcWNilVMW1a
Beruntung aku cepat menyadari situasi dan menghampiri suamiku sambil tersenyum meledek, "Canda suamiku sayang" ucapku sambil mengecup pipinya.73524Please respect copyright.PENANAmN8M0vN1JI
73524Please respect copyright.PENANADSktooKEa8
"Hampir jantungan aku Mi" balasnya masih tak percaya.73524Please respect copyright.PENANAc8ebLBHgIP
73524Please respect copyright.PENANAOc2JSA8wtM
Aku pun tertawa melihat ekspresi suamiku yang tampak mengelus-elus dadanya "Salah sendiri becandanya begitu" Ucapku beranjak dari kasur.73524Please respect copyright.PENANAzqdEr2Zb7x
73524Please respect copyright.PENANAUh0nlb9Bra
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan suamiku, aku pun berpamitan kepadanya untuk pergi berbelanja. Tak lupa aku membawa kotak nasi dan tempat air minum yang berisikan teh manis untuk aku sajikan kepada Mang Dedi sebagi hadiah.73524Please respect copyright.PENANAKo2QuXIldL
73524Please respect copyright.PENANAnDZdFFvV6F
Kemudian dengan perasaan senang dan berdebar-debar, aku pun melangkahkan kakiku menuju ke tempat Mang Dedi yang berada di pertigaan tak jauh dari rumahku.73524Please respect copyright.PENANAzfj3VTS3PK
73524Please respect copyright.PENANARxEFzULNzM
Setiap pagi dia memang selalu mangkal dan berjualan disana karena lokasinya yang strategis berada di dekat dengan jalur akses masuk dan keluar perumahan.73524Please respect copyright.PENANAv0v46PyQIJ
73524Please respect copyright.PENANABcoSz2W0Ws
Disana juga terdapat sebuah pos yang biasanya menjadi tempat berkumpulnya para tukang ojek mencari pelanggan.73524Please respect copyright.PENANALBXTFZvoSB
73524Please respect copyright.PENANAwVQZeIpkHp
"Pagi Mang!" Sapaku tersenyum melihat Mang Dedi tengah duduk di dalam pos.73524Please respect copyright.PENANA0Nk0DZl0Bh
73524Please respect copyright.PENANA3nWtfHrl2P
"Waduh, ada bidadari mau belanja sayuran nih" balasnya sumringah melihat kehadiranku.73524Please respect copyright.PENANA2w8oz3SwXl
73524Please respect copyright.PENANALzwYdMYiLo
Akupun bersemu merah mendengar pujian pria itu dan menunduk malu-malu, "Mamang bisa aja ih" ucapku yang sebenernya sangat-sangat senang.73524Please respect copyright.PENANAJ0gMk00IIy
73524Please respect copyright.PENANAtRa612d9kJ
"Kok dipanggil Mamang lagi sih? Kemaren kan kita udah sepakat atuh" Protes Mang Dedi padaku.73524Please respect copyright.PENANACpiJQ04eAF
73524Please respect copyright.PENANA0orxDbup5V
"Eh iya lupa Mas" balasku terkekeh.73524Please respect copyright.PENANAJJJMeneplP
73524Please respect copyright.PENANAEqCmTzQoU5
"Nah gitu dong adem" tawa Mang Dedi sangat senang mendengarku memanggilnya dengan sebutan "Mas"73524Please respect copyright.PENANAAuVZkfBX3c
73524Please respect copyright.PENANAhJxhLes3Ls
"Oh iya Mas, ini aku bawa sarapan buat Mas Dedi" ucapku menyodorkan kotak makanan dan botol minuman yang aku bawa dari rumah tadi.73524Please respect copyright.PENANAhfAPpJGtIp
73524Please respect copyright.PENANAxNcWsjNCNP
Wajah Mang Dedipun tampak berseri melihat aku menawarkan sarapan untuknya, "Puji tuhan!!! kebetulan banget aku belum sarapan. Dek Liya emang paling tau kebutuhan Mas" jawabnya menyambut makanan dariku.73524Please respect copyright.PENANAjOcLqFQkQ0
73524Please respect copyright.PENANAcjgB8opOJw
"Iya Mas sama-sama. Dimakan ya" balasku begitu senang melihat Mang Dedi yang juga tampak antusias dengan pemberianku.73524Please respect copyright.PENANAnYFL6ARY7m
73524Please respect copyright.PENANAEoG3GRIhEN
"Duduk sini Dek! Nanti kamu capek berdiri terus disana" tawar Mang Dedi menepuk-nepuk kursi lesehan yang ada di sebelahnya.73524Please respect copyright.PENANAH8xDPKTzZc
73524Please respect copyright.PENANAeYAISPUIMY
Akupun dengan sedikit sungkan dan malu-malu masuk ke dalam pos yang sebenarnya tidak terlalu besar tersebut. Didalamnya terdapat sebuah lesehan yang terbuat dari bambu dan berukuran lumayan besar.73524Please respect copyright.PENANAYi0EWy4UW3
73524Please respect copyright.PENANAqN5sLtekhU
Pos tersebut juga terbuka dengan bagian dinding yang hanya dibuat setengahnya saja. Jadi kalau ada orang yang masuk kesana, yang terlihat dari luar hanyalah bagian kepala sampai lehernya saja.73524Please respect copyright.PENANA4hPCMjDs7i
73524Please respect copyright.PENANAuNTc9zqeKX
Sambil celingak-celinguk akupun memperhatikan keadaan sekitar yang tak seperti biasanya terasa lumayan sepi.73524Please respect copyright.PENANAbhs7k1s6Hx
73524Please respect copyright.PENANAXTFC99aaTd
"Sepi kok Dek! Ibu-ibu lain udah pada belanja tadi" ucap Mang Dedi yang seakan tau dengan apa yang aku pikirkan.73524Please respect copyright.PENANAVfyCEBJnfV
73524Please respect copyright.PENANAiEEaOyt9ZC
"Kok pada cepet ya Mas? Baru juga jam 7 ini" tanyaku melirik jam di tangan.73524Please respect copyright.PENANAB1L1nGLkXV
73524Please respect copyright.PENANAVPmySRdERh
"Kamu gak tau kalau di kelurahan lagi ada acara acara senam massal??"73524Please respect copyright.PENANAWQqJEYAj9D
73524Please respect copyright.PENANAb46cDrl6yX
Aku menggeleng, "Enggak Mas" jawabku singkat.73524Please respect copyright.PENANAkfBTZNbw8A
73524Please respect copyright.PENANAHQasBGpQkz
"Oh iya lupa, kamu kan baru ya disini" balas Mang Dedi sambil membuka kotak nasi yang berisi nasi goreng buatanku tadi.73524Please respect copyright.PENANA7xRg9WnmIf
73524Please respect copyright.PENANA6umrwiTySL
"Wahhh. Nasi goreng Uni-uni padang nih. Pasti enak banget" lanjutnya begitu senang.73524Please respect copyright.PENANAqdZuOMXil3
73524Please respect copyright.PENANAK0YkWY1Mtw
Akupun tertawa melihat reaksinya yang berbinar-binar seperti seekor kucing yang dikasih makan ikan, "Spesial buat Mas Dedi" balasku.73524Please respect copyright.PENANAskb0b9c1as
73524Please respect copyright.PENANAYcR1UFt5tY
"Hehehe. Makasih ya Dek Liya sayang" ucap Mang Dedi mengelus pundakku dengan pelan.73524Please respect copyright.PENANAkVhH1F8PZg
73524Please respect copyright.PENANAy4DQzwOvvk
Namun bukannya protes, aku malah membiarkan Mang Dedi meyentuh bagian badanku tersebut dengan santai. Padahal selama ini aku tak pernah membiarkan laki-laki lain selain suamiku untuk menyentuh diriku bahkan untuk bersalaman tangan saja.73524Please respect copyright.PENANAZZHvxjN2oQ
73524Please respect copyright.PENANAX1rubZUcwK
Tapi dengan Mang Dedi lagi-lagi ada pengecualian yang tak dapat aku jabarkan dengan kata-kata. Tatapannya yang hangat dan lemah lembut itu seolah berkata padaku bahwa dia tidak akan pernah punya niatan untuk menjahatiku. Jadi secara tidak sadar akupun terbawa untuk bersikap biasa saja di depannya.73524Please respect copyright.PENANAGafSZmws7O
73524Please respect copyright.PENANApZAO6jzt76
"Waduhh.. enak banget nih nasih gorengnya" ucap Mang Dedi saat dia memasukkan suapan pertama ke dalam mulutnya.73524Please respect copyright.PENANAu5Mz46tPzn
73524Please respect copyright.PENANAMHEsgwKbNV
"Masa sih Mas?? Nasi goreng biasa aja kok itu" jawabku merendah.73524Please respect copyright.PENANAPOp5pxEpX3
73524Please respect copyright.PENANAGbIcX1quS5
Mang Dedi lalu menggeleng, "Kayaknya ini spesial deh. Bikin nya pasti penuh rasa cinta" rayu Mang Dedi padaku.73524Please respect copyright.PENANALOyCfZVa6C
73524Please respect copyright.PENANAG90YpNLAMa
"Mang Dedi bisa aja" senyumku makin merasa senang.73524Please respect copyright.PENANAmO1YTK47Or
73524Please respect copyright.PENANAFb7Jc3KNWO
Sambil Mang Dedi makan kamipun tetap mengobrol ringan seputar banyak hal seperti kegiatan warga perumahan sini yang setiap hari minggunya acap kali mengadakan kegiatan senam massal.73524Please respect copyright.PENANAnCErtLcUKo
73524Please respect copyright.PENANAohCNTSTkwF
Mang Dedi juga bilang kalau kegiatan tersebut digandrungi berbagai macam kalangan seperti ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak. Jadi wajar pada jam seperti ini komplek perumahan tampak sepi tidak ada orang.73524Please respect copyright.PENANAKlc8EKKiJJ
73524Please respect copyright.PENANArd81ozSc8A
"Lain kali Dek Liya coba ikut deh sama suami. Itung-itung buat refreshing" saran Mang Dedi padaku.73524Please respect copyright.PENANAqI46wZo1cy
73524Please respect copyright.PENANA5wkRYmenJy
"Suamiku mana mau Mas ikut acara kayak gitu. Dia paling males sama yang namanya olahrga" jawabku teringat momen dimana dulu suamiku selalu menyerah duluan ketika kami jogging bersama.73524Please respect copyright.PENANATZ9spLle8Y
73524Please respect copyright.PENANA8Zm11XEXKE
"Kalau gitu sama Mas aja gimana??" Tawar Mang Dedi tiba-tiba.73524Please respect copyright.PENANAFN70uU6F1z
73524Please respect copyright.PENANAm8fY3Voe7g
Aku tersenyum senang mendengarnya, "Boleh sih Mas, tapi Mas kan jualan" jawabku tak mau terlalu berterus terang.73524Please respect copyright.PENANAtlW3p9UBRf
73524Please respect copyright.PENANALKbZ8ltSn1
"Demi menemani bidadari, aku rela tak jualan sayur sehari" candanya dengan wajah serius.73524Please respect copyright.PENANAttl2LWepIV
73524Please respect copyright.PENANA9ZkcjiftMe
"Paan sih Mas!! Kamu gaje" tawaku pecah mendengarnya bercanda dengan wajah serius seperti itu.73524Please respect copyright.PENANA7zRPXitFOe
73524Please respect copyright.PENANAIQ7qGKKxW1
Kami terus mengobrol ngalor ngidul kesana kemari tanpa sadar sudah menyerempet pada hal-hal yang sedikit menujurus kearah yang jorok.73524Please respect copyright.PENANAvZxfLvf6dy
73524Please respect copyright.PENANAY1evfhkvbo
Aku dengan sedikit malu-malu tetap meladeni pembicaraan tersebut karena Mang Dedi selalu menyelingi obrolan kita dengan suasana bercanda dan humor-humor recehnya.73524Please respect copyright.PENANApT9VvXl1Lm
73524Please respect copyright.PENANA0ry92zKwpR
"Beneran tau Dek, cewe kalau jembutnya banyak pasti orangnya napsuan" lanjut Mang Dedi ditengah obrolan kita tentang masalah keintiman.73524Please respect copyright.PENANAvWiUlAu1Bf
73524Please respect copyright.PENANAocJ3twKGoV
"Ah. Mas sok tau!! Aku bulunya banyak tapi gak napsuan tuh" jawabku membantah73524Please respect copyright.PENANAQsyc9EZ4zQ
73524Please respect copyright.PENANA2RmwnZ3z9N
Mang Dedi menggeleng, "Kamu belum sadar aja sama diri kamu. Mas berani taruhan kalau kamu sering masturbasi di kamar mandi. Iya kan??"73524Please respect copyright.PENANAzysNjdNBWi
73524Please respect copyright.PENANAnSL5FewbC5
"Masturbasi apaan?" Tanyaku bingung dengan istilah yang digunakan Mang Dedi.73524Please respect copyright.PENANAHcEBdZoEBg
73524Please respect copyright.PENANALci94FXtuW
"Itu! Yang main-main sama punya kamu sendiri" ucapnya dengan frontal.73524Please respect copyright.PENANAceXOfEvnur
73524Please respect copyright.PENANAx8cIL7p67B
Sontak aku kaget dan langsung teringat dengan kejadian kemarin-kemarin hari dimana aku beberapa kali sempat melakukan hal yang dimaksud masturbasi tersebut oleh Mang Dedi. Beberapa kali ketika aku terangsang, aku mengikuti instingku dengan mengelus-elus bagian luar vaginaku sampai becek dan basah.73524Please respect copyright.PENANAFx08leCIs8
73524Please respect copyright.PENANAj1NLjWG6Qu
"Tuh kan pernah" ucap Mang Dedi dengan percaya diri.73524Please respect copyright.PENANAMGuQ5jE4AQ
73524Please respect copyright.PENANAFO0curumye
Tapi aku masih tidak terima dan protes padanya,73524Please respect copyright.PENANAUNPdrh1h1l
"Iya tapikan gak sering juga" balasku sewot.73524Please respect copyright.PENANAvPrWDWIov2
73524Please respect copyright.PENANAmRIo61ufU4
"Aku yakin sering" angguk-angguk Mang Dedi menuduhku.73524Please respect copyright.PENANAFXGyBQKQvN
73524Please respect copyright.PENANAO1EIUu8R95
"Mas kali yang sering begitu" balasku mengalihkan pembicaraan.73524Please respect copyright.PENANARQyGoAz6aI
73524Please respect copyright.PENANALNmbousQYW
Namun Mang Dedi malah terkekeh mengakuinya, "Kalau Mas mah emang sering Dek. Maklumlah Mas belum punya istri buat begitu-begituan"73524Please respect copyright.PENANAqo87S6MGI3
73524Please respect copyright.PENANAk8e3N23cyE
"Idiihh najong. Ngomongnya kayak orang bener" ledekku becanda.73524Please respect copyright.PENANAp4lKY6JQzA
73524Please respect copyright.PENANAZQWQ82b6Pp
"Beneran dong. Daripada aku memperkosa orang, lebih baik dikocok pake tangan sendiri" tawa Mang Dedi lepas begitu keras.73524Please respect copyright.PENANAkwtkFf3us6
73524Please respect copyright.PENANASb4lHeesS4
"Emangnya enak ya Mas pake tangan sendiri?" Tanyaku penasaran.73524Please respect copyright.PENANA6UtkXJVV6Z
73524Please respect copyright.PENANAnAfxjsZTTQ
Mang Dedipun mengangguk, "Enak sih Dek. Tapi bakalan lebih enak lagi kalau pakai tangan kamu ini" ucapnya Mang Dedi meraih dan memegang tanganku. Tapi anehnya, aku tidak berusaha menarik tanganku dan membiarkan saja tangan kasar milik Mang Dedi tersebut menggenggamnya.73524Please respect copyright.PENANADf1ma2MDaJ
73524Please respect copyright.PENANArqChCsd3D3
"Apaansih kamu Mas!!" Ucapku malu-malu tak berani menatap wajah Mang Dedi.73524Please respect copyright.PENANAdd5Rswktu3
73524Please respect copyright.PENANAwm1sSxs2Rp
Jantungku berdebar-debar sangat kencang seperti sebuah tabuh yang terus dipukul tak henti-hentinya. Suasana pagi itupun mulai terasa sedikit panas dan membuatku kegerahan.73524Please respect copyright.PENANAwfkBguqFQl
73524Please respect copyright.PENANAdbq3C4tprt
Apalagi dalam situasi tempat yang terbuka seperti ini semakin menambah rasa berdebarku takut-takut kalau ada yang lewat dan melihatku bergandengan dengan pria yang bukan suamiku tersebut.73524Please respect copyright.PENANAZTAk3ElEW7
73524Please respect copyright.PENANASffYg6UjnI
Tiba-tiba saja, Mang Dedi mengangkat tanganku dan menciumnya "Iya. Kalau tangan halus punya kamu ini yang ngocokin aku, pasti bakal enak banget" rayunya semakin berani.73524Please respect copyright.PENANAXKApeUkB9M
73524Please respect copyright.PENANAYx1UPaqllm
"Mas jangan ih!! Nanti diliat orang" protesku padanya.73524Please respect copyright.PENANA3fICUEOzy9
73524Please respect copyright.PENANAesE8wpnZx0
Cukup aneh memang karena seharusnya aku memprotes tindakan Mang Dedi yang memegang dan mencium tanganku, bukan malah memprotes dia yang melakukannya di tempat terbuka seperti ini.73524Please respect copyright.PENANAI6fLDFW2xR
73524Please respect copyright.PENANAf0EiBhRy59
"Abis tangan kamu wangi sih Dek" balasnya terkekeh.73524Please respect copyright.PENANAgwdXSM1Wei
73524Please respect copyright.PENANAJIApNbWcjm
Suasana diantara kamipun menjadi sedikit canggung setelah itu karena aku memilih diam sejenak tak bisa lagi berkata-kata banyak. Jantungku sudah sangat terpacu oleh tindakan kecil Mang Dedi itu dan darahku berdesir merasakan adrenalin mengalir keseluruh tubuhku.73524Please respect copyright.PENANAFIcPlxdIYO
73524Please respect copyright.PENANAuvTBlbgmgA
Aku membiarkan saja tanganku tersebut di genggam lama oleh Mang Dedi sebelum akhirnya dia tiba-tiba menuntunnya pada daerah selangkangannya sendiri.73524Please respect copyright.PENANAxLar5xSHrZ
73524Please respect copyright.PENANA7eKbmYAqhG
"ASTAGFIRULLAH MAS!!" teriakku lumayan kencang sambil menarik tanganku dari selangkangannya.73524Please respect copyright.PENANA77Ht8Te79k
73524Please respect copyright.PENANARiNOqcVm0O
Dapat aku rasakan kalau di balik celana yang tengah dipakainya saat ini, batang penis Mang Dedi tengah menegang dengan sangat kerasnya.73524Please respect copyright.PENANARCppngJ6As
73524Please respect copyright.PENANAe1I85jW0f8
Namun dengan tanpa bersalah sedikitpun Mang Dedi malah tertawa, "Kenapa Dek?" Ucapnya bertanya dengan polos.73524Please respect copyright.PENANAU7o2BGFj9U
73524Please respect copyright.PENANAUpXJRt360F
"Mas nakal iiihhhhh!" Protesku lagi.73524Please respect copyright.PENANAdeeAHhxBa6
73524Please respect copyright.PENANA1kL50DeCHk
"Abis kamunya diem aja gak ngomong" sungut Mang Dedi malah menyalahkanku.73524Please respect copyright.PENANAfgLkHVTYaM
73524Please respect copyright.PENANAtcTZ9li6v5
"Mas tuh ya!! Iseng banget jadi orang!!" Ucapku melayangkan sebuah cubitan dipinggangnya.73524Please respect copyright.PENANA4hqMcO4Dcq
73524Please respect copyright.PENANA0cteojsdxC
"Awhhh sakit Dek" ringis Mang Dedi sambil tertawa.73524Please respect copyright.PENANAVlxap3t35e
73524Please respect copyright.PENANA4HxAlsfn2r
Setelah itu, Mang Dedi malah menggelitik balik pinggangku dengan tangannya, "Ini serangan balasan" teriaknya menggelitikku.73524Please respect copyright.PENANAzqdretYBin
73524Please respect copyright.PENANArvBdbi12TF
Akupun langsung berkelojotan merasa geli karena Mang Dedi menggelitik di kedua area pinggangku sehingga aku yang gampang gelian inipun jatuh tertidur di lesehan bambu yang ada disana.73524Please respect copyright.PENANAr9052BS5Ur
73524Please respect copyright.PENANA5yDioei9RZ
"Ampun Mas, Ampun" ucapku tertawa menahan geli meminta Mang Dedi berhenti untuk menggelitikku.73524Please respect copyright.PENANAc0aGsylBPF
73524Please respect copyright.PENANAUtFNI5BzVD
Tanpa aku sadari, posisiku kami saat ini sedang berhimpitan satu sama lain dengan Mas Dedi berada diatasku yang tengah telentang kegelian. Untungnya posisi tersebut tidak bertahan lama karena Mang Dedi segera menghentikan gelitikannya padaku.73524Please respect copyright.PENANAK8bFVbpBG5
73524Please respect copyright.PENANATz6Eqo9i2C
Mang Dedi tertawa puas setelah berhasil mengerjaiku sebelum akhirnya dia menjatuhkan diri disampingku. Nafas kami berdua saling berpacu terengah-engah setelah beberapa saat kami bergelut layaknya anak kecil yang tengah asik bermain.73524Please respect copyright.PENANAAgKa8rU3q2
73524Please respect copyright.PENANAuIYcSBpnnB
“Kamu cantik Dek Liya” ucap Mang Dedi tiba-tiba memegang pipiku.73524Please respect copyright.PENANAjFwm8OAo8A
73524Please respect copyright.PENANAcX4U0mTuo6
Ada hawa hangat yang aku rasakan saat tangan kasarnya tersebut menyentuh kulit wajahku. Bahkan tak ada sedikitpun niat untuk menolak sentuhan pria penjual sayur itu karena yang aku rasakan justru malah sebuah ketentraman.73524Please respect copyright.PENANAoml3xNoxy4
73524Please respect copyright.PENANAQFDGnKMFZ6
Dadaku pun tak berhenti berdegup dengan kencang, saking kencangnya sampai aku takut kalau Mang Dedi akan mendengarnya. Aneh memang aku bahkan tidak sadar kalau aku ini adalah perempuan yang sudah bersuami.73524Please respect copyright.PENANAFyv2D1uQnQ
73524Please respect copyright.PENANAxYoQgyF2IF
Yang tersbesit dalam benakku saat itu adalah bagaimana bisa aku menahan getaran yang menelusup ke sumsum tulangku, merambat melalui setiap pembuluh nadiku, dan berusaha keluar melesak meminta untuk dibebaskan.73524Please respect copyright.PENANAkd1RUp3csx
73524Please respect copyright.PENANAiMRh6joQXI
“Mas!!” lirihku menahan badan Mang Dedi yang mencoba mendekat.73524Please respect copyright.PENANAFt6zv2VyMU
73524Please respect copyright.PENANASnZ8yx00aS
Namun Mang Dedipun tampaknya tau kalau usaha penolakanku itu hanyalah setengah-setengah saja, “CUPPP!!” Dalam sekejab bibir Mang Dedi mendarat di bibirku. Sepersekian detik sebelum dia melepas dan menjauhkannya kembali.73524Please respect copyright.PENANAXwxa1PgYuR
73524Please respect copyright.PENANAsezYDciu37
Sedangkan aku terpatung, sadar bahwa sebenarnya momen ini pasti akan terjadi namun tetap merasa tak siap menyambutnya. Dalam keadaan itu, kami berdua saling menatap satu sama lain tanpa sedikitpun mengeluarkan kata-kata. Tapi dari pancaran mata Mang Dedi, aku bisa menangkap banyak hal yang ingin dia sampaikan padaku namun tak bisa dia ungkapkan secara terus terang.73524Please respect copyright.PENANAw7vcdqp1jP
73524Please respect copyright.PENANAkgcvRUOyK2
“Mas, kita tida--mpphhhhh”73524Please respect copyright.PENANAARGpNaTkGt
73524Please respect copyright.PENANAkftwj6PDFo
Kata-kataku terhenti ketika Mang Dedi kembali mendaratkan ciuman bibirnya mengunci bibirku. Namun untuk kali ini bibir kasarnya tersebut tidak hanya sekedar menyentuh seperti tadi. Ciuman Mang Dedi mulai berani melumat bibirku dengan halus dan penuh gairah.73524Please respect copyright.PENANA9V7bb7gnjJ
73524Please respect copyright.PENANAvl8TpQpLsQ
Aku langsung tahu, kalau aku sudah tidak bisa menghindar. Maka yang aku lakukan justru menutup mataku, menikmati setiap getaran tabu yang dialirkan oleh Mang Dedi lewat ciumannya yang begitu lembut.73524Please respect copyright.PENANAjk7LSYt4iC
73524Please respect copyright.PENANAJqIRZWG0Gr
Kalo mau jujur, aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Mang Dedi, mengisyaratkan kalau aku juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dia rasakan.73524Please respect copyright.PENANA0ezgMktNoC
73524Please respect copyright.PENANATM1mtecQxF
“Maaf Dek. Aku terlalu nekat” ucap Mang Dedi menghentikan ciumannya.73524Please respect copyright.PENANAWXVajOJlDt
73524Please respect copyright.PENANAyqdh0Wym6i
“Jangan minta maaf Mas” balasku melumat balik bibirnya.73524Please respect copyright.PENANASyLB8ckej0