60456Please respect copyright.PENANAp6EGe8pba5
Setelah kemarin siang aku kembali berbaikan dengan mang Dedi, aku menjadi tidak sabar untuk menunggu hari berganti dan kembali bertemu dengan pria yang diam-diam sudah menarik hatiku tersebut.60456Please respect copyright.PENANA2b9lbRNaGo
60456Please respect copyright.PENANAoSsVdryh2b
Pagi yang kutunggu-tunggu itu pun akhirnya datang menjelang. Aku terbangun dalam keadaan yang senang dan penuh rasa antusias luar biasa.60456Please respect copyright.PENANApADDyIq5RQ
60456Please respect copyright.PENANAxWFLGSgEqM
Kubangunkan suamiku untuk sama-sama menunaikan ibadah salat subuh berjamaah seperti yang biasa kami lakukan setiap paginya.60456Please respect copyright.PENANAxAaFNzFQPT
60456Please respect copyright.PENANAP5OGQfJpsa
Setelah itu, suamiku pun memilih untuk tidur kembali. Sedangkan aku mulai melakukan pekerjaan rumah rutinku seperti menyapu halaman, menyuci baju, dan memasak sarapan pagi.60456Please respect copyright.PENANApIYjQZJAev
60456Please respect copyright.PENANA2UiA3ewrJi
Anehnya ketika aku sedang menyiapkan bahan makanan untuk dimasak, aku malah teringat kepada sosok Mang Dedi yang pasti belum sempat sarapan. Karena setiap harinya dia berangkat lebih awal dari siapapun untuk menjajakan dagangannya.60456Please respect copyright.PENANAlkYmr8hmNG
60456Please respect copyright.PENANAeTcwhafG9l
Lalu terbesit lah dalam benakku untuk memberikannya hadiah. Itung-itung sebagai tanda permintaan maaf juga atas sikapku yang tidak mengenakkan selama seminggu terakhir.60456Please respect copyright.PENANA0Leu0IlPKH
60456Please respect copyright.PENANAKSSUBsKtao
Nasi goreng telur ceplokpun menjadi menu andalanku untuk sarapan pagi kali ini. Hanya saja porsi bahan bakunya tinggal sedikit dan terasa kurang untuk dapat dibagi kepada suamiku atau pun Mang Dedi.60456Please respect copyright.PENANARpV3AqzP4p
60456Please respect copyright.PENANAPeQV4KrhBW
Karena itulah aku memutuskan membuat sarapan khusus untuk Mang Dedi terlebih dahulu. Sebab suamiku pun masih tidur dan hari ini adalah hari Minggu sehingga dia tidak perlu buru-buru.60456Please respect copyright.PENANAbIx1fdOKKv
60456Please respect copyright.PENANAIhKiopx8VA
Aku pun kemudian menanak nasi sekali lagi dan berencana untuk membuat sayur toge yang menjadi kesukaan suamiku setelah aku kembali dari belanja nanti. Jadi semuanya bisa sarapan dan tidak ada yang ketinggalan.60456Please respect copyright.PENANAwNTLVngxvQ
60456Please respect copyright.PENANAQLz9yMtS34
Usai melakukan semua kewajibanku dan membuatkan sarapan untuk mang Dedi, aku pun kemudian memilih mandi dan membersihkan badanku yang berkeringat.60456Please respect copyright.PENANATidXDseU3a
60456Please respect copyright.PENANAIHxuZT5MVr
Hari ini juga aku mulai punya keinginan untuk berdandan secantik mungkin agar bisa tampil cantik dihadapan Mang Dedi nanti. Entah motivasi macam apa yang membuatku punya pikiran seperti itu, namun aku cukup senang membayangkan diriku tampul menarik dihadapan penjual sayur itu.60456Please respect copyright.PENANAnUcOxMOPaz
60456Please respect copyright.PENANAtkggqXEhB3
"Umi mau kemana??" Kaget suamiku yang ternyata sudah bangun dari tidurnya.60456Please respect copyright.PENANAXGgo2TohAK
60456Please respect copyright.PENANAFwOU0UMTuY
Akupun hanya tersenyum sambil terus merias wajahku, "Mau belanja Bi! Buat sarapan kita" balasku.60456Please respect copyright.PENANAbs668KEPfA
60456Please respect copyright.PENANABf21FKCgmf
"Tumben pake dandan segala, biasanya mah kamu pake daster doang" ledek suamiku.60456Please respect copyright.PENANALldozFMdMM
60456Please respect copyright.PENANAkAv4ILmCaY
"Gak ada salahnya dong tampil cantik" ucapku percaya diri.60456Please respect copyright.PENANATNLHKFeSZ4
60456Please respect copyright.PENANAHwePs64dms
Suamiku tertawa mendengarnya, "Iya, tapi siapa juga yang mau liat Mi?? Paling tukang sayur???" ledeknya lagi.60456Please respect copyright.PENANALYNwAr6SMb
60456Please respect copyright.PENANAOP7G8sX6aN
"Ya gapapa lah Bi! Mending dandan depan tukang sayur sekalian daripada dandan depan Abi"60456Please respect copyright.PENANA9aaAWaLKML
60456Please respect copyright.PENANA7D3QWnP2HG
"Lah kok gitu Mi?" Tanya suamiku heran.60456Please respect copyright.PENANAje1UyAbMbr
60456Please respect copyright.PENANAAdmvXSuM4V
Aku membalik badan dan mencibir suamiku, "Iya, percuma dandan kalau gak diajak jalan" ucapku meledek.60456Please respect copyright.PENANAX2NhCVFKiw
60456Please respect copyright.PENANAedkrr3F416
Suamikupun tertawa terbahak-bahak mendengar candaanku yang sebenarnya adalah isi hatiku juga. Tapi tampaknya laki-laki yang sudah berumah tangga selama 6 tahun bersamaku ini sama sekali tidak peka seperti kebanyakan laki-laki diluar sana.60456Please respect copyright.PENANAc7hiJu8mvP
60456Please respect copyright.PENANA95ijSCwhDb
"Awas nanti kamu diajak jalan sama tukang sayur loh" ucap suamiku masih becanda.60456Please respect copyright.PENANAFI1H8FF8gz
60456Please respect copyright.PENANAE6e0ENFEAM
"Asalkan tukang sayurnya baik mah gapapa" balasku beranjak dari meja rias.60456Please respect copyright.PENANAEjcQapVh6O
60456Please respect copyright.PENANA39VRzsf8eD
Mendengar perkataan ku tersebut, suamiku tampak sedikit syok tak bergeming dari tempatnya. Dia tiba-tiba terdiam dan bengong seperti orang yang terkena hipnotis.60456Please respect copyright.PENANApUFDnKYgaB
60456Please respect copyright.PENANA65tjLj3OeN
Beruntung aku cepat menyadari situasi dan menghampiri suamiku sambil tersenyum meledek, "Canda suamiku sayang" ucapku sambil mengecup pipinya.60456Please respect copyright.PENANAp8but6UOZY
60456Please respect copyright.PENANAgeKbGkQNC0
"Hampir jantungan aku Mi" balasnya masih tak percaya.60456Please respect copyright.PENANAjCVFg0brlM
60456Please respect copyright.PENANAtqsvt7rqHK
Aku pun tertawa melihat ekspresi suamiku yang tampak mengelus-elus dadanya "Salah sendiri becandanya begitu" Ucapku beranjak dari kasur.60456Please respect copyright.PENANAsMliKXS30T
60456Please respect copyright.PENANAD8Qfr8pTfZ
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan suamiku, aku pun berpamitan kepadanya untuk pergi berbelanja. Tak lupa aku membawa kotak nasi dan tempat air minum yang berisikan teh manis untuk aku sajikan kepada Mang Dedi sebagi hadiah.60456Please respect copyright.PENANAQiYpRJE8OO
60456Please respect copyright.PENANA8mM0HLRje1
Kemudian dengan perasaan senang dan berdebar-debar, aku pun melangkahkan kakiku menuju ke tempat Mang Dedi yang berada di pertigaan tak jauh dari rumahku.60456Please respect copyright.PENANAI2Njqh5aIB
60456Please respect copyright.PENANAhOx6mCxZTY
Setiap pagi dia memang selalu mangkal dan berjualan disana karena lokasinya yang strategis berada di dekat dengan jalur akses masuk dan keluar perumahan.60456Please respect copyright.PENANAqxXol6rgjp
60456Please respect copyright.PENANArtSZOoZSBi
Disana juga terdapat sebuah pos yang biasanya menjadi tempat berkumpulnya para tukang ojek mencari pelanggan.60456Please respect copyright.PENANAEb9cOMj9WH
60456Please respect copyright.PENANARmyjoz5bcw
"Pagi Mang!" Sapaku tersenyum melihat Mang Dedi tengah duduk di dalam pos.60456Please respect copyright.PENANAKBXE8Jc8wD
60456Please respect copyright.PENANAY1zb60yAl4
"Waduh, ada bidadari mau belanja sayuran nih" balasnya sumringah melihat kehadiranku.60456Please respect copyright.PENANA2NcflQX9eo
60456Please respect copyright.PENANAiQ9p7WXJi5
Akupun bersemu merah mendengar pujian pria itu dan menunduk malu-malu, "Mamang bisa aja ih" ucapku yang sebenernya sangat-sangat senang.60456Please respect copyright.PENANAZ527ORmsJO
60456Please respect copyright.PENANAP0oJEPCxeI
"Kok dipanggil Mamang lagi sih? Kemaren kan kita udah sepakat atuh" Protes Mang Dedi padaku.60456Please respect copyright.PENANAoyPlucGle7
60456Please respect copyright.PENANANkWnALlVSh
"Eh iya lupa Mas" balasku terkekeh.60456Please respect copyright.PENANAESC5HpNhHR
60456Please respect copyright.PENANAOUKhxBa8UM
"Nah gitu dong adem" tawa Mang Dedi sangat senang mendengarku memanggilnya dengan sebutan "Mas"60456Please respect copyright.PENANAZwEycooFg3
60456Please respect copyright.PENANAugenYBzhP9
"Oh iya Mas, ini aku bawa sarapan buat Mas Dedi" ucapku menyodorkan kotak makanan dan botol minuman yang aku bawa dari rumah tadi.60456Please respect copyright.PENANAobHw2Twfp9
60456Please respect copyright.PENANAkOP6E0eW9f
Wajah Mang Dedipun tampak berseri melihat aku menawarkan sarapan untuknya, "Puji tuhan!!! kebetulan banget aku belum sarapan. Dek Liya emang paling tau kebutuhan Mas" jawabnya menyambut makanan dariku.60456Please respect copyright.PENANAKgf6goNC5O
60456Please respect copyright.PENANALL6JSr1XYF
"Iya Mas sama-sama. Dimakan ya" balasku begitu senang melihat Mang Dedi yang juga tampak antusias dengan pemberianku.60456Please respect copyright.PENANA6kyYvf82O6
60456Please respect copyright.PENANACeSRYl5SmI
"Duduk sini Dek! Nanti kamu capek berdiri terus disana" tawar Mang Dedi menepuk-nepuk kursi lesehan yang ada di sebelahnya.60456Please respect copyright.PENANArrfNVz6cur
60456Please respect copyright.PENANAK4CmvUwyxS
Akupun dengan sedikit sungkan dan malu-malu masuk ke dalam pos yang sebenarnya tidak terlalu besar tersebut. Didalamnya terdapat sebuah lesehan yang terbuat dari bambu dan berukuran lumayan besar.60456Please respect copyright.PENANAxX8zQG4iKX
60456Please respect copyright.PENANAGVZU1wyR2J
Pos tersebut juga terbuka dengan bagian dinding yang hanya dibuat setengahnya saja. Jadi kalau ada orang yang masuk kesana, yang terlihat dari luar hanyalah bagian kepala sampai lehernya saja.60456Please respect copyright.PENANAeOf1hQHP6J
60456Please respect copyright.PENANAe5NCS3qxzF
Sambil celingak-celinguk akupun memperhatikan keadaan sekitar yang tak seperti biasanya terasa lumayan sepi.60456Please respect copyright.PENANA32aqlyB6FB
60456Please respect copyright.PENANADrfBVfQ8um
"Sepi kok Dek! Ibu-ibu lain udah pada belanja tadi" ucap Mang Dedi yang seakan tau dengan apa yang aku pikirkan.60456Please respect copyright.PENANArWIL1WIiM4
60456Please respect copyright.PENANAdourWdQNHM
"Kok pada cepet ya Mas? Baru juga jam 7 ini" tanyaku melirik jam di tangan.60456Please respect copyright.PENANAmBIRCHnCSW
60456Please respect copyright.PENANAGFNBG3nbGm
"Kamu gak tau kalau di kelurahan lagi ada acara acara senam massal??"60456Please respect copyright.PENANA6vtniIMMtB
60456Please respect copyright.PENANAVceGyN6IUR
Aku menggeleng, "Enggak Mas" jawabku singkat.60456Please respect copyright.PENANARi17j4HrHJ
60456Please respect copyright.PENANAzWRPKx4G3X
"Oh iya lupa, kamu kan baru ya disini" balas Mang Dedi sambil membuka kotak nasi yang berisi nasi goreng buatanku tadi.60456Please respect copyright.PENANAIFsFxzeK2D
60456Please respect copyright.PENANAjiKk3BKsWw
"Wahhh. Nasi goreng Uni-uni padang nih. Pasti enak banget" lanjutnya begitu senang.60456Please respect copyright.PENANA9nWPhQbl4j
60456Please respect copyright.PENANAsBh33lfmhS
Akupun tertawa melihat reaksinya yang berbinar-binar seperti seekor kucing yang dikasih makan ikan, "Spesial buat Mas Dedi" balasku.60456Please respect copyright.PENANAbOyxbl1t7P
60456Please respect copyright.PENANADWWwuZIkIC
"Hehehe. Makasih ya Dek Liya sayang" ucap Mang Dedi mengelus pundakku dengan pelan.60456Please respect copyright.PENANAI5I54j5iDk
60456Please respect copyright.PENANABeEflVC2k9
Namun bukannya protes, aku malah membiarkan Mang Dedi meyentuh bagian badanku tersebut dengan santai. Padahal selama ini aku tak pernah membiarkan laki-laki lain selain suamiku untuk menyentuh diriku bahkan untuk bersalaman tangan saja.60456Please respect copyright.PENANA1XVXrllQFz
60456Please respect copyright.PENANADEy2NiVZZc
Tapi dengan Mang Dedi lagi-lagi ada pengecualian yang tak dapat aku jabarkan dengan kata-kata. Tatapannya yang hangat dan lemah lembut itu seolah berkata padaku bahwa dia tidak akan pernah punya niatan untuk menjahatiku. Jadi secara tidak sadar akupun terbawa untuk bersikap biasa saja di depannya.60456Please respect copyright.PENANAQIGPYISNKZ
60456Please respect copyright.PENANA0lySnOuuR3
"Waduhh.. enak banget nih nasih gorengnya" ucap Mang Dedi saat dia memasukkan suapan pertama ke dalam mulutnya.60456Please respect copyright.PENANAdA00vjvFw8
60456Please respect copyright.PENANApery6ria14
"Masa sih Mas?? Nasi goreng biasa aja kok itu" jawabku merendah.60456Please respect copyright.PENANA5IPDaivirU
60456Please respect copyright.PENANAZ7AD7eGj8z
Mang Dedi lalu menggeleng, "Kayaknya ini spesial deh. Bikin nya pasti penuh rasa cinta" rayu Mang Dedi padaku.60456Please respect copyright.PENANAFF6f7pIkTY
60456Please respect copyright.PENANA6tdW7qTObi
"Mang Dedi bisa aja" senyumku makin merasa senang.60456Please respect copyright.PENANAF19knsNi5c
60456Please respect copyright.PENANAf8F3jP4YY3
Sambil Mang Dedi makan kamipun tetap mengobrol ringan seputar banyak hal seperti kegiatan warga perumahan sini yang setiap hari minggunya acap kali mengadakan kegiatan senam massal.60456Please respect copyright.PENANAbEfRqFXZ3Z
60456Please respect copyright.PENANAgjmcWm49aa
Mang Dedi juga bilang kalau kegiatan tersebut digandrungi berbagai macam kalangan seperti ibu-ibu, bapak-bapak dan anak-anak. Jadi wajar pada jam seperti ini komplek perumahan tampak sepi tidak ada orang.60456Please respect copyright.PENANAew1BUk6Htv
60456Please respect copyright.PENANAJbpiZ2RJz8
"Lain kali Dek Liya coba ikut deh sama suami. Itung-itung buat refreshing" saran Mang Dedi padaku.60456Please respect copyright.PENANAFFwv1vD22T
60456Please respect copyright.PENANAOHSlfWMqrw
"Suamiku mana mau Mas ikut acara kayak gitu. Dia paling males sama yang namanya olahrga" jawabku teringat momen dimana dulu suamiku selalu menyerah duluan ketika kami jogging bersama.60456Please respect copyright.PENANA9dmO9Q14Wu
60456Please respect copyright.PENANAU50zRh032q
"Kalau gitu sama Mas aja gimana??" Tawar Mang Dedi tiba-tiba.60456Please respect copyright.PENANAQNRepTuHQ8
60456Please respect copyright.PENANAz6GudtCi2Y
Aku tersenyum senang mendengarnya, "Boleh sih Mas, tapi Mas kan jualan" jawabku tak mau terlalu berterus terang.60456Please respect copyright.PENANAP0OhEBRCY5
60456Please respect copyright.PENANA0sKA9DHwiT
"Demi menemani bidadari, aku rela tak jualan sayur sehari" candanya dengan wajah serius.60456Please respect copyright.PENANA3T0fcXUscy
60456Please respect copyright.PENANAOOsd74mSUy
"Paan sih Mas!! Kamu gaje" tawaku pecah mendengarnya bercanda dengan wajah serius seperti itu.60456Please respect copyright.PENANAuSMp4Xm8Ti
60456Please respect copyright.PENANAnla8TyitEh
Kami terus mengobrol ngalor ngidul kesana kemari tanpa sadar sudah menyerempet pada hal-hal yang sedikit menujurus kearah yang jorok.60456Please respect copyright.PENANAw9gYwsIjLg
60456Please respect copyright.PENANArOLg34e2zF
Aku dengan sedikit malu-malu tetap meladeni pembicaraan tersebut karena Mang Dedi selalu menyelingi obrolan kita dengan suasana bercanda dan humor-humor recehnya.60456Please respect copyright.PENANAgAx3skxQEV
60456Please respect copyright.PENANAhK8TW4S3bO
"Beneran tau Dek, cewe kalau jembutnya banyak pasti orangnya napsuan" lanjut Mang Dedi ditengah obrolan kita tentang masalah keintiman.60456Please respect copyright.PENANAWgP4S1yoRB
60456Please respect copyright.PENANAZ9P1OYBDLm
"Ah. Mas sok tau!! Aku bulunya banyak tapi gak napsuan tuh" jawabku membantah60456Please respect copyright.PENANAkzoFDO6mSw
60456Please respect copyright.PENANAM84bdNYKKM
Mang Dedi menggeleng, "Kamu belum sadar aja sama diri kamu. Mas berani taruhan kalau kamu sering masturbasi di kamar mandi. Iya kan??"60456Please respect copyright.PENANAjE7j5adJY6
60456Please respect copyright.PENANARONLYyBFup
"Masturbasi apaan?" Tanyaku bingung dengan istilah yang digunakan Mang Dedi.60456Please respect copyright.PENANAxAKvMm6S7X
60456Please respect copyright.PENANA01YWuHVqHZ
"Itu! Yang main-main sama punya kamu sendiri" ucapnya dengan frontal.60456Please respect copyright.PENANAjEVPRUekKD
60456Please respect copyright.PENANADZhtayBLzb
Sontak aku kaget dan langsung teringat dengan kejadian kemarin-kemarin hari dimana aku beberapa kali sempat melakukan hal yang dimaksud masturbasi tersebut oleh Mang Dedi. Beberapa kali ketika aku terangsang, aku mengikuti instingku dengan mengelus-elus bagian luar vaginaku sampai becek dan basah.60456Please respect copyright.PENANAQk2N4uzALd
60456Please respect copyright.PENANAo0NADU4Cox
"Tuh kan pernah" ucap Mang Dedi dengan percaya diri.60456Please respect copyright.PENANA75PLQqtXsU
60456Please respect copyright.PENANAAkRMyUmioi
Tapi aku masih tidak terima dan protes padanya,60456Please respect copyright.PENANAom2ac2RN0G
"Iya tapikan gak sering juga" balasku sewot.60456Please respect copyright.PENANAZnIxqOJXqR
60456Please respect copyright.PENANAdLpgedCWzP
"Aku yakin sering" angguk-angguk Mang Dedi menuduhku.60456Please respect copyright.PENANAfJu3lqYv94
60456Please respect copyright.PENANAlBQVx0dE8X
"Mas kali yang sering begitu" balasku mengalihkan pembicaraan.60456Please respect copyright.PENANAuS3u2ZJeKI
60456Please respect copyright.PENANA0mQ86JbueK
Namun Mang Dedi malah terkekeh mengakuinya, "Kalau Mas mah emang sering Dek. Maklumlah Mas belum punya istri buat begitu-begituan"60456Please respect copyright.PENANAYvYCj9Supq
60456Please respect copyright.PENANAnlakBdhziZ
"Idiihh najong. Ngomongnya kayak orang bener" ledekku becanda.60456Please respect copyright.PENANA7DvH29fgvQ
60456Please respect copyright.PENANAK8fh5Cff2t
"Beneran dong. Daripada aku memperkosa orang, lebih baik dikocok pake tangan sendiri" tawa Mang Dedi lepas begitu keras.60456Please respect copyright.PENANAj3bcKoJijo
60456Please respect copyright.PENANAFQHu3dluCA
"Emangnya enak ya Mas pake tangan sendiri?" Tanyaku penasaran.60456Please respect copyright.PENANASgSfOTvcHV
60456Please respect copyright.PENANAr4kJ7dT6Dx
Mang Dedipun mengangguk, "Enak sih Dek. Tapi bakalan lebih enak lagi kalau pakai tangan kamu ini" ucapnya Mang Dedi meraih dan memegang tanganku. Tapi anehnya, aku tidak berusaha menarik tanganku dan membiarkan saja tangan kasar milik Mang Dedi tersebut menggenggamnya.60456Please respect copyright.PENANAKVCm1Zzt3V
60456Please respect copyright.PENANAaS3Jg7ChoK
"Apaansih kamu Mas!!" Ucapku malu-malu tak berani menatap wajah Mang Dedi.60456Please respect copyright.PENANAy9rb9GhiVC
60456Please respect copyright.PENANA1Nqs0vbMUi
Jantungku berdebar-debar sangat kencang seperti sebuah tabuh yang terus dipukul tak henti-hentinya. Suasana pagi itupun mulai terasa sedikit panas dan membuatku kegerahan.60456Please respect copyright.PENANAplC9dsywE2
60456Please respect copyright.PENANA68MYhyVoz7
Apalagi dalam situasi tempat yang terbuka seperti ini semakin menambah rasa berdebarku takut-takut kalau ada yang lewat dan melihatku bergandengan dengan pria yang bukan suamiku tersebut.60456Please respect copyright.PENANAXGS1Ke5Map
60456Please respect copyright.PENANABIntD9ApVM
Tiba-tiba saja, Mang Dedi mengangkat tanganku dan menciumnya "Iya. Kalau tangan halus punya kamu ini yang ngocokin aku, pasti bakal enak banget" rayunya semakin berani.60456Please respect copyright.PENANAiKxKWtQp7W
60456Please respect copyright.PENANAmjz3bYTldH
"Mas jangan ih!! Nanti diliat orang" protesku padanya.60456Please respect copyright.PENANA9Sb1aDPiCm
60456Please respect copyright.PENANAKFwYLLKqFN
Cukup aneh memang karena seharusnya aku memprotes tindakan Mang Dedi yang memegang dan mencium tanganku, bukan malah memprotes dia yang melakukannya di tempat terbuka seperti ini.60456Please respect copyright.PENANAHmqqhfZv1J
60456Please respect copyright.PENANAjZkTF1LGoQ
"Abis tangan kamu wangi sih Dek" balasnya terkekeh.60456Please respect copyright.PENANAoFCXcPBXDE
60456Please respect copyright.PENANAgKmvw8kiIC
Suasana diantara kamipun menjadi sedikit canggung setelah itu karena aku memilih diam sejenak tak bisa lagi berkata-kata banyak. Jantungku sudah sangat terpacu oleh tindakan kecil Mang Dedi itu dan darahku berdesir merasakan adrenalin mengalir keseluruh tubuhku.60456Please respect copyright.PENANA1hJEOEyba0
60456Please respect copyright.PENANAUFInpywH8F
Aku membiarkan saja tanganku tersebut di genggam lama oleh Mang Dedi sebelum akhirnya dia tiba-tiba menuntunnya pada daerah selangkangannya sendiri.60456Please respect copyright.PENANAh9PNEquS6G
60456Please respect copyright.PENANAMr2T1bhYAK
"ASTAGFIRULLAH MAS!!" teriakku lumayan kencang sambil menarik tanganku dari selangkangannya.60456Please respect copyright.PENANAg8CXjkL1z2
60456Please respect copyright.PENANAAuD2EZtAyN
Dapat aku rasakan kalau di balik celana yang tengah dipakainya saat ini, batang penis Mang Dedi tengah menegang dengan sangat kerasnya.60456Please respect copyright.PENANAn5rkYj3Oad
60456Please respect copyright.PENANARiWVGcmJMw
Namun dengan tanpa bersalah sedikitpun Mang Dedi malah tertawa, "Kenapa Dek?" Ucapnya bertanya dengan polos.60456Please respect copyright.PENANA6AwCiwAXEW
60456Please respect copyright.PENANAizQlxI1OVP
"Mas nakal iiihhhhh!" Protesku lagi.60456Please respect copyright.PENANAgBelW9lW2s
60456Please respect copyright.PENANAXz3B9FCero
"Abis kamunya diem aja gak ngomong" sungut Mang Dedi malah menyalahkanku.60456Please respect copyright.PENANAGnnuaRgcgJ
60456Please respect copyright.PENANAaZPpschYJQ
"Mas tuh ya!! Iseng banget jadi orang!!" Ucapku melayangkan sebuah cubitan dipinggangnya.60456Please respect copyright.PENANA7tq51Q2gfx
60456Please respect copyright.PENANAo4XoPuymWt
"Awhhh sakit Dek" ringis Mang Dedi sambil tertawa.60456Please respect copyright.PENANAqmAm8DEPLH
60456Please respect copyright.PENANAgF9BRmxpx3
Setelah itu, Mang Dedi malah menggelitik balik pinggangku dengan tangannya, "Ini serangan balasan" teriaknya menggelitikku.60456Please respect copyright.PENANApQtGI7v7Vl
60456Please respect copyright.PENANAV4rEOoYF0i
Akupun langsung berkelojotan merasa geli karena Mang Dedi menggelitik di kedua area pinggangku sehingga aku yang gampang gelian inipun jatuh tertidur di lesehan bambu yang ada disana.60456Please respect copyright.PENANAC8Fb1O9YWZ
60456Please respect copyright.PENANAx7JmAo5jXo
"Ampun Mas, Ampun" ucapku tertawa menahan geli meminta Mang Dedi berhenti untuk menggelitikku.60456Please respect copyright.PENANA7zNccJGi1v
60456Please respect copyright.PENANAXTPwXDB085
Tanpa aku sadari, posisiku kami saat ini sedang berhimpitan satu sama lain dengan Mas Dedi berada diatasku yang tengah telentang kegelian. Untungnya posisi tersebut tidak bertahan lama karena Mang Dedi segera menghentikan gelitikannya padaku.60456Please respect copyright.PENANAVjiKfirlmT
60456Please respect copyright.PENANAu8BMimhEJ1
Mang Dedi tertawa puas setelah berhasil mengerjaiku sebelum akhirnya dia menjatuhkan diri disampingku. Nafas kami berdua saling berpacu terengah-engah setelah beberapa saat kami bergelut layaknya anak kecil yang tengah asik bermain.60456Please respect copyright.PENANAoBBmlLDIm6
60456Please respect copyright.PENANA4ZXfaXgIZS
“Kamu cantik Dek Liya” ucap Mang Dedi tiba-tiba memegang pipiku.60456Please respect copyright.PENANAvxv9t7I6hW
60456Please respect copyright.PENANAB30XlFUjoL
Ada hawa hangat yang aku rasakan saat tangan kasarnya tersebut menyentuh kulit wajahku. Bahkan tak ada sedikitpun niat untuk menolak sentuhan pria penjual sayur itu karena yang aku rasakan justru malah sebuah ketentraman.60456Please respect copyright.PENANA47WlyiH3Kk
60456Please respect copyright.PENANA75iTqlvT1Q
Dadaku pun tak berhenti berdegup dengan kencang, saking kencangnya sampai aku takut kalau Mang Dedi akan mendengarnya. Aneh memang aku bahkan tidak sadar kalau aku ini adalah perempuan yang sudah bersuami.60456Please respect copyright.PENANAWR98dkg8MH
60456Please respect copyright.PENANABijXHdrd75
Yang tersbesit dalam benakku saat itu adalah bagaimana bisa aku menahan getaran yang menelusup ke sumsum tulangku, merambat melalui setiap pembuluh nadiku, dan berusaha keluar melesak meminta untuk dibebaskan.60456Please respect copyright.PENANA8HdA4R0EbP
60456Please respect copyright.PENANAHEj0gpZRg4
“Mas!!” lirihku menahan badan Mang Dedi yang mencoba mendekat.60456Please respect copyright.PENANARG07ihY75V
60456Please respect copyright.PENANAbfPJWB5NT6
Namun Mang Dedipun tampaknya tau kalau usaha penolakanku itu hanyalah setengah-setengah saja, “CUPPP!!” Dalam sekejab bibir Mang Dedi mendarat di bibirku. Sepersekian detik sebelum dia melepas dan menjauhkannya kembali.60456Please respect copyright.PENANAeRCbdMNdVU
60456Please respect copyright.PENANAKcvFRBG1d8
Sedangkan aku terpatung, sadar bahwa sebenarnya momen ini pasti akan terjadi namun tetap merasa tak siap menyambutnya. Dalam keadaan itu, kami berdua saling menatap satu sama lain tanpa sedikitpun mengeluarkan kata-kata. Tapi dari pancaran mata Mang Dedi, aku bisa menangkap banyak hal yang ingin dia sampaikan padaku namun tak bisa dia ungkapkan secara terus terang.60456Please respect copyright.PENANASJL6mglQVo
60456Please respect copyright.PENANAUeVbBbVYSm
“Mas, kita tida--mpphhhhh”60456Please respect copyright.PENANAeUXbFjX86D
60456Please respect copyright.PENANA3D2OKboAzX
Kata-kataku terhenti ketika Mang Dedi kembali mendaratkan ciuman bibirnya mengunci bibirku. Namun untuk kali ini bibir kasarnya tersebut tidak hanya sekedar menyentuh seperti tadi. Ciuman Mang Dedi mulai berani melumat bibirku dengan halus dan penuh gairah.60456Please respect copyright.PENANAcIeTp2BiRb
60456Please respect copyright.PENANArEz8KdRlla
Aku langsung tahu, kalau aku sudah tidak bisa menghindar. Maka yang aku lakukan justru menutup mataku, menikmati setiap getaran tabu yang dialirkan oleh Mang Dedi lewat ciumannya yang begitu lembut.60456Please respect copyright.PENANA2ORx5iZPz4
60456Please respect copyright.PENANAJph3aiAAWC
Kalo mau jujur, aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Mang Dedi, mengisyaratkan kalau aku juga merasakan hal yang sama dengan apa yang dia rasakan.60456Please respect copyright.PENANApjEQATQYM9
60456Please respect copyright.PENANApLHbw0lhPq
“Maaf Dek. Aku terlalu nekat” ucap Mang Dedi menghentikan ciumannya.60456Please respect copyright.PENANAMRBxy0ZFfL
60456Please respect copyright.PENANAwQ5zgxUcjd
“Jangan minta maaf Mas” balasku melumat balik bibirnya.60456Please respect copyright.PENANA6nWsog1QjS