49765Please respect copyright.PENANAtjXp9kWXvD
Aku tidak tau sejak kapan, yang jelas ini adalah pertama kalinya aku mulai merasakan resah karena tidak bertemu dengan Mang Dedi. Rasanya seperti disesak oleh sesuatu yang abstrak layaknya menanggung sebuah beban berat dalam hati.49765Please respect copyright.PENANAOwBDc5UQ8U
49765Please respect copyright.PENANA0HAJsmG8to
Sudah dua hari ini sosok itu menghilang, tak berkabar bak di telan bumi. Setiap hari bahkan membuatku menggerutu dengan kesal sambil berbolak-balik menatap pada layar hp, menunggu balasan chat darinya.49765Please respect copyright.PENANAa6bWe9RtG0
49765Please respect copyright.PENANA3AeSd54XTv
“Apa dia marah karena ku tampar tempo hari??” tanyaku dalam hati.49765Please respect copyright.PENANAybB359TdVA
49765Please respect copyright.PENANABRZhUKYArZ
Perlahan-lahan akupun mulai menjadi munafik, ikut mensugesti diri bahwa inilah waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan terlarang ini. Padahal, hampir setiap putaran waktuku dalam dua hari ini selalu memunculkan nama Mang Dedi dan Mang Dedi.49765Please respect copyright.PENANAi5LlTfUpes
49765Please respect copyright.PENANApzypRShxin
Bahkan terkadang ada bisikan dalam hati yang menyadarkanku agar tidak berlebihan menenggelamkan diri dalam perasaan terlarang ini. Tapi aku selalu tidak bisa. Atau mungkin, tak mau.49765Please respect copyright.PENANAfNRsWa91Jw
49765Please respect copyright.PENANAufDwvtAPHr
Entahlah, rasanya sekuat apapun aku mencoba menipu diri dan perasaanku, aku seakan menyadari bahwa aku memang akan selalu merindukan sosoknya yang mengundang tawa dan birahi itu.49765Please respect copyright.PENANAQZVjfhx1v1
49765Please respect copyright.PENANAMj1LQo0EO7
“TING!!!”49765Please respect copyright.PENANAUi1aAt0HkX
49765Please respect copyright.PENANAY9I3za4QGM
“Maaf Dek Liya. Aku lagi sakit..” Pesan Mang Dedi datang merekahkan senyuman di bibirku.49765Please respect copyright.PENANA3CQdJTz3mj
49765Please respect copyright.PENANASDdNI97HkV
Tapi kemudian aku malah khawatir mendengar kabarnya, “Mas sakit apa??” tanyaku membalas pesan.49765Please respect copyright.PENANA7J210zXxKg
49765Please respect copyright.PENANAk8N6TtoMsT
“Cuma panas doang Dek” balasnya lagi.49765Please respect copyright.PENANAWtkOB3Btdv
49765Please respect copyright.PENANAEtw8XgJKRb
“Mas sudah makan?? udah berobat??? yang jagain di rumah siapa??” balasku balik penuh dengan pertanyaan.49765Please respect copyright.PENANAk0jcMXTYzY
49765Please respect copyright.PENANAOYMVUIREUf
Namun Mang Dedi hanya menjawabnya singkat, “Di rumah sendirian..” ucapnya membalas.49765Please respect copyright.PENANALyEBxZcnep
49765Please respect copyright.PENANAD4zW3OoTo0
Tiba-tiba saja, muncul keinginan dalam hatiku untuk bertemu dengan Mang Dedi yang sedang sakit itu. Entah karena merasa khawatir atau mungkin diam-diam karena aku merindukannya, tapi yang pasti hatiku menggebu-gebu membayangkan pertemuan kami di rumahnya tersebut.49765Please respect copyright.PENANA1TM2jvhSfF
49765Please respect copyright.PENANASXUom0exHt
Tanpa berpikir panjang, aku kemudian bertanya. “Rumah Mas dimana?? biar aku kesana..” Balasku lagi.49765Please respect copyright.PENANAtuYR2ejwCR
49765Please respect copyright.PENANAgsIpbCJuPX
Selang beberapa menit kemudian, Mang Dedipun membalas pesanku dengan membagikan lokasi rumah miliknya. Aku lalu tersenyum dengan singkat, karena ternyata alamat tersebut tidak terlalu jauh dari rumahku dan dapat di tempuh dengan angkutan umum selama kurang lebih 10 menit perjalanan.49765Please respect copyright.PENANAvtNMFdTfpO
49765Please respect copyright.PENANAfgUjm9TJRV
“Tunggu aku, aku mau kesana Mas..” ucapku kembali membalas pesannya.49765Please respect copyright.PENANAb4yWR0Fp5e
49765Please respect copyright.PENANAWXo8AKLod7
Dengan segera aku kemudian berjalan ke dapur untuk menyiapkan makanan yang ingin ku bawa ke rumah Mang Dedi. Beruntung tadi pagi aku sempat memasak sup ayam yang secara kebetulan juga bagus untuk dimakan dalam keadaan sakit. Sambil juga menyiapkan sedikit makanan kecil seperti tahu dan tempe goreng untuk membantu menambah nutrisi dan mengisi perut Mang Dedi yang pasti tengah kekosongan karena sedang sakit seperti ini.49765Please respect copyright.PENANAOVGFOeeSP6
49765Please respect copyright.PENANAX9MZMRINBF
Dari ruang tamu, suamiku tampak sedikit heran melihatku yang siang-siang berada di dapur tersebut. “Tumben masaknya jam segini” tanya suamiku terheran.49765Please respect copyright.PENANAyMgNqR9P3j
49765Please respect copyright.PENANAUlIKvqDCnL
“Iya, Umi mau pergi keluar sebentar gapapa kan Bi??” tanyaku sambil meminta izin dengan cepat.49765Please respect copyright.PENANAG2RHJxAsov
49765Please respect copyright.PENANA3zHD6HURrO
Suamiku menghampiri dengan heran, “Emangnya Umi mau kemana siang-siang begini???” tanyanya penasaran.49765Please respect copyright.PENANARjyM2rH6kV
49765Please respect copyright.PENANA37la8AWjX7
“Mau ke pasarlah Bi!, udah dua hari ini gak ada Mang Dedi jadi Umi gak belanja. Kalau gak masak sekarang nanti keburu capek pulang dari pasarnya..” balasku menjelaskan.49765Please respect copyright.PENANAtDAjgDQORI
49765Please respect copyright.PENANA9PMeTy3f9k
Entah darimana alasan yang tiba-tiba saja terbesit dari dalam kepalaku itu. Namun penjelasanku tersebut cukup meyakinkan sebagai alasan bagi suamiku untuk mengizinkanku pergi. Memang iblis selalu punya cara untuk menggoda dan memberikan kesempatan untuk siapa saja yang ingin berbuat kemaksiatan.49765Please respect copyright.PENANAD5Z5hNX0mE
49765Please respect copyright.PENANArhCXgNQGcg
“Mau Abi anter??” tanya suamiku menawarkan bantuan.49765Please respect copyright.PENANAKCdx9ikovA
49765Please respect copyright.PENANAeKCGKGzMa4
Aku lalu menggeleng singkat, “Gausah.. kalau Abi ikut nanti yang jagain Caca siapa??” balasku lagi.49765Please respect copyright.PENANAF3hk27xTnP
49765Please respect copyright.PENANAVJ0uHem77D
“Tinggal bawa Caca juga beres!” jawab suamiku santai.49765Please respect copyright.PENANAp8zjFHtVKN
49765Please respect copyright.PENANA0BJAL68iig
Namun tentu saja aku tidak bisa membiarkan mereka ikut karena aku tidak berencana pergi ke pasar, “Kalau Caca ikut, yang ada dia minta jajan terus. Umi jadi repot belanjanya” ucapku beralasan.49765Please respect copyright.PENANAxgXk6J7owh
49765Please respect copyright.PENANAxAH2dcA8Uj
“Oh iya ya! Kalau Caca ikut mah bukan Umi yang belanja, tapi Caca..” balas suamiku terkekeh pergi meninggalkanku.49765Please respect copyright.PENANAlfonLSeSLA
49765Please respect copyright.PENANAMiVX2QeuRh
Tanpa perlu berlama-lama kemudian aku akhirnya selesai memasak dan menatanya kedalam kotak makanan yang sudah kusiapkan. Tak lupa pula aku memasukkan kotak makanan tersebut ke dalam totebag belanjaanku agar nantinya suamiku tidak terlalu curiga.49765Please respect copyright.PENANAByK4uOLxM9
49765Please respect copyright.PENANAgDDgo5zMdW
Aku lalu beranjak ke dalam kamar mengganti baju dan merias penampilanku. Layaknya seorang kekasih yang ingin berkunjung ke rumah pacarnya, akupun berniat ingin tampil secantik mungkin untuk bertemu dengan Mang Dedi.49765Please respect copyright.PENANA9cgXV7TsTt
49765Please respect copyright.PENANAr3QxnIvJZX
Sengaja ku pakai gamis favoritku yang berwarna merah muda dengan hijab lebar yang sewarna pula. Beberapa aksesoris seperti kalung dan jam tangan pun aku pakai untuk menambah penampilanku. Tak lupa pula aku merias wajah dengan make up yang agak tebal, ditambah pilihan lipstick yang sedikit merah menyala.49765Please respect copyright.PENANAJ8LhqmbX8D
49765Please respect copyright.PENANAPayXtIlDIu
“Kesukaan Mas Dedi...” ucapku dalam hati saat ku patut wajahku dari cermin.49765Please respect copyright.PENANAIbSmHLRxMb
49765Please respect copyright.PENANAQm5qWRrQG0
Memang dulu saat awal-awal kami berkenalan, Mang Dedi selalu bilang kalau dia ingin melihatku sedikit berdandan dan memakai lipstick merah menyala. Dia memuji kalau aku pasti akan tambah cantik jika rajin merawat diri dan berdandan sehari-hari untuknya. Dan kini, aku berencana mengabulkan keinginannya tersebut.49765Please respect copyright.PENANAUzJ0d8aVdj
49765Please respect copyright.PENANAguBQII0AXV
“Wuidihh.. ini mau ke pasar atau kondangan Mi?? Rapi bener..!!” ledek suamiku saat aku menghampirinya di ruang tamu.49765Please respect copyright.PENANA2ljLTEjzra
49765Please respect copyright.PENANA02lFmrj2XB
Aku tersenyum dan memutar badanku, “Gimana?? Umi udah cantik belum Bi??” tanyaku meminta pendapatnya.49765Please respect copyright.PENANALbYdhnjVyt
49765Please respect copyright.PENANAtjJkL4P097
“Cantik banget Mi!! Cantik gak ada duanya” jawab suamiku mengacungkan kedua jempolnya.49765Please respect copyright.PENANA2SCbe9BYDd
49765Please respect copyright.PENANAPmQ1F8vox0
Aku mengulum senyum sedikit tersipu malu di puji suamiku tersebut. Namun yang terbayang kemudian justru wajah Mang Dedi yang pasti akan sangat senang melihat penampilanku sesuai dengan apa yang dia inginkan.49765Please respect copyright.PENANAlfd6uKVoD2
49765Please respect copyright.PENANA3dqaxEN33P
“Yaudah Umi jalan ya Bi!! jangan lupa jagain Caca..” ucapku menyalami suamiku.49765Please respect copyright.PENANATEtwzef7LA
49765Please respect copyright.PENANAplE1QXkIwD
Dalam hati ada sedikit perasaan yang bergetar saat aku dengan berani dan kurang ajarnya berpamitan sekaligus bersalaman dengan suamiku sebelum pergi kerumah selingkuhanku sendiri. Aku merasakan diriku sedikit hina melakukan hal seperti ini, namun jantungku tak dapat berbohong kalau akupun sebenarnya menantikan momen untuk bertemu Mang Dedi di rumahnya.49765Please respect copyright.PENANATtPpnUW8Ki
49765Please respect copyright.PENANAtVH1CKcfLV
Di perjalanan singkat menuju rumah Mang Dedi tersebut, beberapa kali aku mencoba mengatur nafasku untuk menghilangkan rasa grogi dan cemasku. Baru kali pertama juga untukku bertandang ke rumah orang lain setelah aku pindah ke jakarta. Apalagi yang akan aku datangi justru adalah rumah laki-laki yang bisa dikatakan sebagai selingkuhanku itu. Jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berdebar-debar dibuatnya.49765Please respect copyright.PENANAh7ikQqHNv2
49765Please respect copyright.PENANA2mw71wTAgO
Sesuai prediksi sebelumnya, hanya butuh waktu 10 menit perjalanan ke rumah Mang Dedi yang ku tempuh dengan menaiki angkot. Cukup membingungkan juga karena ternyata rumah Mang Dedi berada cukup dalam di pojokan gang sehingga aku harus berjalan dengan kaki.49765Please respect copyright.PENANAXT1sjEc33n
49765Please respect copyright.PENANAeiXtpxX7Vg
Dengan arahan dan petunjuk dari Mang Dedi, akhirnya akupun sampai di sebuah kontrakan yang berdiri berjejer tiga buah pintu dan memilik cat oranye. Dipaling ujung sebelah kiri terdapat tanda “Kontrakan Kosong.” Sedangkan yang di tengah-tengahnya nampak memiliki penghuni ditandai dengan sebuah sepeda motor yang parkir di terasnya.49765Please respect copyright.PENANAQxoXvjTAnE
49765Please respect copyright.PENANAwb7jWqMB94
Rumah Mang Dedi sendiri berada di bagian paling kanan kontrakan tersebut, nampak sebuah salib besar berwarna sedikit keemasan bertengger di daun pintunya. Di depan kontrakannya juga di tumbuhi sebuah pohon mangga cukup besar dengan adanya lesehan dari bambu di bawahnya.49765Please respect copyright.PENANACCXLDKy40T
49765Please respect copyright.PENANASYjINmGu7R
“Assalamualai--” reflek salamku terhenti saat aku teringat kalau Mang Dedi bukanlah seorang muslim.49765Please respect copyright.PENANAn0ZtCfi1ht
49765Please respect copyright.PENANAvZWSQi0vIJ
Namun seketika daun pintu rumah itupun terbuka dan menampakkan sosok Mang Dedi hanya memakai celana pendek saja, “Sudah datang kamu Dek!” sapanya tersenyum ke arahku.49765Please respect copyright.PENANAdSv0n2I7xj
49765Please respect copyright.PENANApAQPGijitQ
“Ihh.. Mas nakal ga pake baju” ucapku pura-pura menutup wajahku dengan tangan.49765Please respect copyright.PENANA0FRCcRH75A
49765Please respect copyright.PENANAEULbQfG4i5
Mang Dedi nampak sedikit memaksakan senyumnya, “Mari masuk Dek” ucapnya mempersilahkanku. Terlihat wajah Mang Dedi sedikit pucat dan bibirnya memutih karena sedang dalam keadaan sakit.49765Please respect copyright.PENANAx7dPJcmin6
49765Please respect copyright.PENANAMJtmTpa9Ht
“Permisiiii!!” ucapku setengah berbisik sambil reflek celingak-celinguk kearah sekitar. Takut ada yang melihat aku sebagai perempuan sedang bertamu ke rumah lelaki bujangan disiang bolong begini.49765Please respect copyright.PENANAxE6ocTZSQO
49765Please respect copyright.PENANAlGTUUndzLy
“Masuk aja! Gak ada orang kok” kata Mang Dedi tersenyum melihatku.49765Please respect copyright.PENANANl09QExPq8
49765Please respect copyright.PENANAsRnjAJwI7x
Aku kemudian mengangguk pelan melangkahkan kaki masuk ke dalam rumahnya sambil kemudian Mang Dedi mengunci pintu. “Kok di kunci??” tanyaku sedikit kaget.49765Please respect copyright.PENANAx1t4hEJRik
49765Please respect copyright.PENANAvG7jXJIsnQ
“Biar gak ada yang gangguin kitalah..” jawab Mang Dedi santai memegang tanganku dan menuntun melewati ruang tamu kontrakannya.49765Please respect copyright.PENANAjPonuSjv0a
49765Please respect copyright.PENANAUNJAptniic
Dari belakang aku hanya mengikuti saja langkah Mang Dedi sambil melihat-lihat keadaan sekitar rumahnya. Satu yang membuatku kagum, karena meskipun Mang Dedi hanya hidup seorang diri, rumahnya terlihat sangat terawat begitu bersih dan wangi.49765Please respect copyright.PENANAod2FyklKE5
49765Please respect copyright.PENANAHfg3UurGoZ
“Maaf gak ada tempat duduk..” Ucap Mang Dedi menarik tanganku duduk diatas kasur springbed tanpa dipan itu.49765Please respect copyright.PENANAEMWfz8BZZJ
49765Please respect copyright.PENANAquTeTvLnB3
Kupandangi sekali lagi sekitar kamar tersebut seolah masih terasa asing, “Rapi banget. Mas udah punya istri??” Ucapku bertanya seakan masih tidak percaya.49765Please respect copyright.PENANAeMxvhr4JfJ
49765Please respect copyright.PENANACqRVP19BJB
“Ini istri aku baru dateng..” Ucap Mang Dedi memeluk tubuhku secara tiba-tiba. Badannya terasa hangat dan nafasnya tampak tak begitu beraturan.49765Please respect copyright.PENANA9HPfDV6qch
49765Please respect copyright.PENANAcJArKIvwJz
Dengan sigap aku kemudian melepaskan pelukannya tersebut. “Jangan macem-macem!! lagi sakit juga!!” ucapku dengan nada ketus lalu berdiri.49765Please respect copyright.PENANAahe4CS6Bte
49765Please respect copyright.PENANAlB8YTJS0he
“Aku bawa makanan buat Mas.. Mas pasti belum makan kan??” lanjutku mengeluarkan kotak makanan yang sudah aku bawa dari rumah.49765Please respect copyright.PENANAlLDRdPXazu
49765Please respect copyright.PENANAo3Dqt5if3s
“Wahh... dibawain makanan segala. Baik banget istriku” ucap Mang Dedi yang lagi-lagi memanggil aku sebagai istrinya.49765Please respect copyright.PENANAJVal4HZFWB
49765Please respect copyright.PENANAeIc7KUkim4
Namun entah kenapa aku tidak merasa risih dan memprotes panggilannya tersebut seolah-olah akupun juga suka dipanggil seperti itu olehnya. Lagipula Mang Dedi sedang sakit dan tak punya tenaga, sehingga aku mencoba memaklumi saja perkataannya tersebut.49765Please respect copyright.PENANAy5Brr7XXsN
49765Please respect copyright.PENANAoFPwGxPLK1
“Nih dimakan Mas!” ucapku membuka satu-persatu kotak makanan yang ku bawa di dekatnya.49765Please respect copyright.PENANAuCheASsQWB
49765Please respect copyright.PENANAzJBNZja8L0
Mang Dedi lalu merengek manja, “Suapin dong Dek!” pintanya membuka mulut.49765Please respect copyright.PENANAeGGMdc0iHs
49765Please respect copyright.PENANAb4FWe3Jiof
“Makan sendiri!! udah gede juga” balasku tetap ketus dan gemas dengan gayanya yang lebay itu.49765Please respect copyright.PENANAqzUQqDdFZ4
49765Please respect copyright.PENANAi9PYCdjeXv
“Tapi kan aku sakit Dek. Kemaren aja aku di tampar dua kali sama kamu” ucapnya mengungkit-ungkit kejadian dua hari yang lalu.49765Please respect copyright.PENANAZCDCdzurTI
49765Please respect copyright.PENANABx9S9r0dyT
Aku mencubit tangannya pelan, “Salah Mas yang sembarangan aja buang cairan!” kataku ketus.49765Please respect copyright.PENANATsvigfy1yA
49765Please respect copyright.PENANA7ZeWtlorex
“Abisnya Mas ga bisa nahan Dek. Mulut kamu enak banget” balasnya terkekeh.49765Please respect copyright.PENANA0CNt4MMgbf
49765Please respect copyright.PENANAeLKFN2Nz4I
Kukepalkan tanganku di wajahnya, “Ini bogem aku juga enak loh!!” ucapku dengan gemas.49765Please respect copyright.PENANANPeB7uvDFR
49765Please respect copyright.PENANATqXP7SkYXf
Kami lalu tertawa berbarengan seperti pasangan kekasih yang tengah dimabuk asmara, tak peduli bahwa saat ini aku berada di rumah laki-laki lain sedangkan statusku saja adalah seorang istri, ibu dan perempuan baik-baik.49765Please respect copyright.PENANADBFNk3Yw3v
49765Please respect copyright.PENANAOZV0nSmqQ2
Tapi yang terpikirkan olehku justru hanyalah rasa senang dan berbunga saat kami berdua larut dalam tawa dan canda itu. Entah apa yang akan terjadi besok, namun kupilih untuk menikmati momen saat ini dengan sepenuh hati.49765Please respect copyright.PENANAbRM3XLdmfM
49765Please respect copyright.PENANAWnR7QS6xIQ
“Suapin ayo Dek!!” pinta Mang Dedi merengek-rengek.49765Please respect copyright.PENANA1UeReEp1Wc
49765Please respect copyright.PENANADKpM36UU6j
Aku menggeleng-geleng tidak karuan melihat sikapnya yang seperti anak kecil tersebut, “Dasar ABG tua!” ucapku mengambil sendok dan menyuap nasi.49765Please respect copyright.PENANAlHKLXVCqGM
49765Please respect copyright.PENANA4wt0gNZJH4
Terpaksa akhirnya akupun mulai menyuapi Mang Dedi sedikit demi sedikit makanan yang ku bawa dari rumah itu. Sambil ku tahan perasaan senang dan menggebu dalam hatiku karena aku tidak pernah memperlakukan seseorang se spesial ini. Bahkan untuk suamiku sekalipun.49765Please respect copyright.PENANAnHPRqalbi9
49765Please respect copyright.PENANAKbx1VqvepK
“Mmmm... enak banget masakan kamu sayang!” ucap Mang Dedi pelan mengunyah makanannya.49765Please respect copyright.PENANAqTm3xjB09C
49765Please respect copyright.PENANAE7Q9kgMkyw
“Yaiyalah, Uni-uni minang loh ini!!” jawabku berbangga dengan asalku.49765Please respect copyright.PENANAFoAaFM0xua
49765Please respect copyright.PENANAqRGnzY1QgF
Sambil terus mengunyah makanan, Mang Dedi bertanya. “Di padang ada gereja gak sih Dek??” tanyanya penasaran.49765Please respect copyright.PENANAGqUD3U4yJR
49765Please respect copyright.PENANAfS82SpJG7q
“Ada, tapi cuma dikota doang. Kalau di kabupaten aku gak ada. Jangankan gereja, non muslim aja gak ada” ucapku menjelaskan sedikit tentang daerahku.49765Please respect copyright.PENANAQ8q0rxsHLN
49765Please respect copyright.PENANAGuND2gdyR8
Memang sampai saat ini di kabupaten tempat aku berasal belum pernah tercatat warga atau pendatang yang menetap beragama lain selain islam. Karena itu aku pun tidak pernah bertemu dengan orang yang berbeda agama sebelumnya.49765Please respect copyright.PENANAQpFZajXone
49765Please respect copyright.PENANAOwTSmXjfdx
“Berarti aku yang pertama kamu kenal dong??” tanya Mang Dedi tampak sumringah.49765Please respect copyright.PENANAmj933zhouu
49765Please respect copyright.PENANAAORxy5Pb9M
Kuanggukkan kepalaku sedikit mengiyakannya, “Mas yang pertama” ucapku tersenyum.49765Please respect copyright.PENANA71EETAs9X2
49765Please respect copyright.PENANA4Dgm2wQZei
“Asikk.. yang pertama tuh biasanya berkesan loh Dek” ucapnya dengan nada penuh kesoktahuan.49765Please respect copyright.PENANAcQqZlnjrav
49765Please respect copyright.PENANAkBxWCTzjVY
Aku menyuapkan dia lagi sambil mencibir, “Berkesan apaan? Biasa aja tuh!” jawabku meledeknya.49765Please respect copyright.PENANAY3FdeBIbTH
49765Please respect copyright.PENANASdSwAVF5WA
“Yakin aku kalau kamu bakal inget aku terus” ucap Mang Dedi dengan percaya diri. “Apalagi sama yang gak disunat gini” lanjutnya mengelus selangkangan.49765Please respect copyright.PENANAGV1uuCzsnZ
49765Please respect copyright.PENANAzlZKmA55LH
“Mas matanya udah pernah di colok sama sendok belum??” tanyaku mengancam.49765Please respect copyright.PENANA84hVjKeYgg
49765Please respect copyright.PENANAB0DLqDEedP
Tapi mataku tak dapat menahan untuk tidak melirik ke arah selangkangan Mang Dedi yang tampak membokong seperti tak memakai celana dalam itu. Aku yakin di dalam sana batang penis besar itu tengah menegang.49765Please respect copyright.PENANAMPzJjzWH9o
49765Please respect copyright.PENANAbGqjcM7lZ9
“Hehehe.. Ampun istriku” ucapnya terkekeh mengangkat kedua tangannya. Lalu kemudian dia tersenyum melanjutkan,“Tapi coba sekali jujur deh Dek. Kamu suka kan sama kontolku ini??” tanyanya sekali lagi.49765Please respect copyright.PENANAEWkVAv25nw
49765Please respect copyright.PENANAtkGylx6yDV
Entah kenapa jantungku tiba-tiba merasa berdegub sangat kencang diberikan pertanyaan yang kotor tersebut. Tak kusadari bawah alasannya memang karena apa yang dibilang oleh Mang Dedi tersebut adalah benar. Aku menyukai penis besarnya itu, penis perkasa tak di sunat yang mampu membuatku seperti panas dingin hanya dengan melihat siluet dibalik celananya saja.49765Please respect copyright.PENANAObfl2DAh8K
49765Please respect copyright.PENANAN5S3bJzuUU
“Kalau diem berarti bener..” celetuk Mang Dedi dengan senangnya.49765Please respect copyright.PENANAqCL1f9VaOb
49765Please respect copyright.PENANATKyRFIOp8i
Tapi lagi-lagi aku masih mencoba menjaga harga diriku, “Sok tau!” balasku merasakan kalau wajahku ikut memanas akibat kebohongan dan kemunafikanku sendiri.49765Please respect copyright.PENANAw3il8EAkcC
49765Please respect copyright.PENANA9bZ5DCxcc5
“Udah buru abisin makanannya!!” sambungku mencoba mengalihkan pembicaraan.49765Please respect copyright.PENANARDl4sgyiFj
49765Please respect copyright.PENANARZ9KF0piFd
“Kalau marah berarti bener...” ucap Mang Dedi merayuku.49765Please respect copyright.PENANAqE1Yv1gEyG
49765Please respect copyright.PENANA4jdm25IuyV
Aku lalu menggeleng menahan senyum, “Enggak marah tuh!! aku seneng begini!” balasku meledeknya.49765Please respect copyright.PENANAk5afiYDMpn
49765Please respect copyright.PENANA1SoDhhluA2
“Kalau seneng lebih bener lagi Dek..” jawab Mang Dedi seperti tak mau kalah.49765Please respect copyright.PENANAeUrj7i2LLE
49765Please respect copyright.PENANAYUU4Yz5DDl
Aku kemudian mengambil botol minuman dan memberikannya pada Mang Dedi, “Ah curang!” balasku melongos dari hadapannya.49765Please respect copyright.PENANA1bx5Kd0Gw6
49765Please respect copyright.PENANAd5qpuzyPuo
“Ya berarti kamu emang suka sama kontolku..” sengir Mang Dedi.49765Please respect copyright.PENANAC4CoqJTOFx
49765Please respect copyright.PENANAJys0HNqTWT
“Apaan sih kontal kontol terus!” balasku menutup kotak makanan yang telah habis dilahap Mang Dedi saat kami dengan asyiknya mengobrol.49765Please respect copyright.PENANACfNu2owcRo
49765Please respect copyright.PENANAlDbEcjt2Sf
“Udah kamu ngaku aja Dek..” rayu Mang Dedi terkekeh.49765Please respect copyright.PENANAKf6SaH2ebd
49765Please respect copyright.PENANAy5ahk51d1O
Karena merasa sedikit kesal dengan pertanyaannya, akupun kemudian mengangguk-angguk terpaksa, “Iya-iya.. Suka-suka.. benar-benar” balasku bercanda meledeknya.49765Please respect copyright.PENANAjXERqMyFPB
49765Please respect copyright.PENANAmZitSEvo65
“Dih.. kok jawabnya begitu banget??” ucap Mang Dedi tidak terima.49765Please respect copyright.PENANAqgzW2xpZDl
49765Please respect copyright.PENANAms4PiTygZJ
“Ya abis mau gimana lagi??” balasku menjulurkan lidah.49765Please respect copyright.PENANAXyr9vw2ZNC
49765Please respect copyright.PENANApLBc958NiO
Tiba-tiba saja Mang Dedi meraih pinggangku dan menarik badanku jatuh diatas kasur, “Ngomong gini coba.. Aku suka kontolmu Mas!!” pinta Mang Dedi padaku.49765Please respect copyright.PENANAvtnZN1Wq8P
49765Please respect copyright.PENANASTTN59QTps
“Ogah!!” teriakku meledeknya.49765Please respect copyright.PENANAj03YKUT2ar
49765Please respect copyright.PENANArthVKJEq2m
“Kamu mah begitu. Jahat sama aku” balas Mang Dedi merajuk.49765Please respect copyright.PENANAUXREBiYRkv
49765Please respect copyright.PENANAka5BtwNrUP
Kusunggingkan senyum membalikkan badan ke arahnya, “Jahat gimana??” tanyaku berpura-pura.49765Please respect copyright.PENANA98V5IsYgsS
49765Please respect copyright.PENANAA1ZlWZLTRl
“Iyalah.. aku aja sampai di tampar dua kali” jawabnya kembali mengungkit-ungkit tamparan itu.49765Please respect copyright.PENANAxoKEprB9Mr
49765Please respect copyright.PENANA5zmaYlLOLJ
“Sebentar lagi tiga kali kalau Mas ngungkit-ngungkit terus” ucapku mengancamnya.49765Please respect copyright.PENANAF9e0rN7HOb
49765Please respect copyright.PENANALrZnir8q0C
Kami kemudian sama-sama kembali tertawa diatas kasur ini dengan perasaanku yang sudah sangat nyaman dipeluk dan dirangkul oleh Mang Dedi. Seperti biasa, Mang Dedi mencairkan suasana dengan begitu mudah hingga membuatku lupa waktu ketika berlama-lama dengannya.49765Please respect copyright.PENANAvg2TkQJPg6
49765Please respect copyright.PENANAhe1libg4OF
“Kamu cantik banget hari ini. Lipsticknya merah pula” Puji Mang Dedi padaku.49765Please respect copyright.PENANACiZzdnLeMz
49765Please respect copyright.PENANAlINT52cB3m
Sontak hatiku langsung berbunga-bunga dibuatnya karena merasa usahaku berdandan untuk Mang Dedi mendapat pujian yang aku harapkan.49765Please respect copyright.PENANArqGn4nRto1
49765Please respect copyright.PENANAl21u3diLFk
Aku mengulum senyum bahagia, “Buat siapa coba??” ucapku memonyongkan bibir.49765Please respect copyright.PENANAGjcGVk4Xjj
49765Please respect copyright.PENANAsancwGHKWT
“Hehehe. Pengertiannya istriku” balas Mang Dedi terkekeh memanggil aku sebagai istrinya lagi.49765Please respect copyright.PENANATD54pIAoqr
49765Please respect copyright.PENANAVGs9m2Jxf3
Tapi kemudian aku pun masih saja tidak keberatan dan malah semakin senang ketika mendengarnya memanggilku dengan sebuatan “Istri”-nya tersebut. Entah mungkin ada yang salah dalam diriku saat seharusnya aku marah mendengar sebutan itu, namun aku memilih untuk membiarkan telingaku manja oleh kata itu.49765Please respect copyright.PENANAzT3NYDCqNo
49765Please respect copyright.PENANAhky45qI82V
“Boleh aku cium gak nih??” lanjut Mang Dedi bertanya padaku.49765Please respect copyright.PENANACgVMB91QXu
49765Please respect copyright.PENANAgN68G7PY4O
Kuanggukkan kepala dengan pelan, “Boleh” ucapku singkat dan tersenyum.49765Please respect copyright.PENANA853gWCMISr
49765Please respect copyright.PENANAMw49XWJpWB
Seketika Mang Dedi mendekatkan mukanya ke arah wajahku dan mengecup pelan bibirku, “Manis” ucapnya berkomentar sebentar.49765Please respect copyright.PENANAueN2rhAmRh
49765Please respect copyright.PENANA6f6jNRdzyA
Lalu bibir Mang Dedi memaut bibirku kembali namun dalam tempo yang cukup lama. Bibir kami hanya menempel hangat, tak ada pagutan tak ada gerakan. Hanya saling bertukar nafas yang sudah mulai tidak beraturan karena sudah didatangi birahi dan syahwat.49765Please respect copyright.PENANAF2dMGLUqKV
49765Please respect copyright.PENANAMeKkp4UXXA
Dengan lembut, Mang Dedi meraihku ke dalam pelukannya. Lama dibiarkannya tubuhku dan tubuhnya bersatu sambil ciuman kami mulai sedikit bergerak saling menaut dan mengejar bibir masing-masing.49765Please respect copyright.PENANApH2po91Kbv
49765Please respect copyright.PENANARyj8EQH0xZ
Dengusan nafas Mang Dedi terdengar memburu didaun telingaku, entah karena dia sedang sakit atau sedang bernafsu. Akan tetapi dapat kurasakan ciumannya pada bibirku mulai agresif. Kecupan-kecupan ringannya sudah mulai menjadi pagutan dan lumayan yang seolah menghisap bibirku masuk ke dalam bibirnya.49765Please respect copyright.PENANA9OsLGGXSi2
49765Please respect copyright.PENANABV2CDBjacb
“Oohh.. Masshh..” ucapku mulai mengeluarkan desahan lirih.49765Please respect copyright.PENANAOta92Z3EZo
49765Please respect copyright.PENANA8iSTFD0YNV
Mang Dedi kembali mencoba menciumku. Kali ini lebih rekat dengan dekapannya yang sangat erat tak mau melepas. Akupun juga tak mau menghindar, tempatku bergerak hanya bila aku membalas menyosor ciumanya itu.49765Please respect copyright.PENANACJk5PIw5Z2
49765Please respect copyright.PENANA8WjP5NsMdt
Tangannya menempel di bagian tengkukku yang masih terbalut hijab, bibir kami bertemu, sementara lidah kami saling mengisi rongga kosong yang ada di mulut masing-masing.49765Please respect copyright.PENANAXdSmIfVZ0d
49765Please respect copyright.PENANAxQD4DnRvCB
Perlakuan Mang Dedi itu semakin membuatku lemas terbuai kenikmatan. Selama beberapa menit lamanya kami bercumbu dengan penuh gairah, lidah kami saling belit dan saling jilat, air liur kami saling bertukar dan nafas kami bersahut-sahutan.49765Please respect copyright.PENANAqLQHbfs05R
49765Please respect copyright.PENANAGF0vwRxfy9
“Eeemmm...mmmhh....ssllkk...ssssllrrp!” suara desahan tertahan terdengar dari mulutku saat berpagutan dengannya.49765Please respect copyright.PENANA3wdA8xoULl
49765Please respect copyright.PENANA7NPOUrXRlS
Selama ciumannya itu pula, tangan Mang Dedi tidak pernah diam menjelajahi tubuhku, tangan kirinya yang terhimpit oleh kepalaku masih dapat mengelus bagian leher, sedang tangan kanannya berada di bagian belakang dan meremasi bongkahan pantatku dengan gemasnya.49765Please respect copyright.PENANABNWFUKolKO
49765Please respect copyright.PENANAW597b7VrlO
Perasaan aneh yang nikmat mulai terasa seiring dengan remasan-remasan Mang Dedi pada pantatku tersebut. Aku mencoba menggeliat menggerakkan diriku tapi benar-benar tidak mampu karena dekapan Mang Dedi begitu kuat mengunci tubuhku.49765Please respect copyright.PENANAnlSHuZstLo
49765Please respect copyright.PENANA2k0pEZZFjV
"Dek Liya.. aku sayang sama kamu.. aku cinta sama kamu" Ucap Mang Dedi berkata lirih menatap mataku dalam.49765Please respect copyright.PENANAF8x1qz8KeN
49765Please respect copyright.PENANA85ja1rGYGy
Aku tersipu malu karena ungkapan cintanya yang bertubi-tubi itu., "Sayangi aku semaumu Mas..." ucapku mengelus pipinya yang terasa hangat.49765Please respect copyright.PENANA2TmbmhQSzx
49765Please respect copyright.PENANAnzFpJgrozp
"Tapi untuk sekarang saja ya?! Di rumah sudah ada suamiku yang menunggu.." Lanjutku tersenyum mengingatkannya kalau aku adalah istri dari orang lain.49765Please respect copyright.PENANAFk30IHMLPN
49765Please respect copyright.PENANALw672wBs9H
Namun Mang Dedi justru mengendurkan pelukannya, "Aku mau kamu seutuhnya Dek Liya" Ucapnya tiba-tiba serius.49765Please respect copyright.PENANAO7aWPANitn
49765Please respect copyright.PENANACamzepZtF9
"Ga bisa Mas! Aku masih mencintai suamiku.." jawabku tak kalah serius padanya.49765Please respect copyright.PENANAv4Fywzht2K
49765Please respect copyright.PENANAYU7oDYrK2l
"Kalau begitu kasih aku perhatian yang sama!" Pinta Mang Dedi cemberut menuntutku.49765Please respect copyright.PENANAv0nF4X5d6Y
49765Please respect copyright.PENANApHwVgaaF3g
Tiba-tiba hatiku bimbang merasa bingung dan kasihan. Entah bagaimana caranya aku memberikan perlakuan yang sama kepada Mang Dedi sedangkan dia hanyalah selingkuhanku.49765Please respect copyright.PENANA9fLWJuzE2y
49765Please respect copyright.PENANAxN9leQldaS
Tak mungkin aku akan memperlakukannya sama dengan caraku memperlakukan dan melayani suamiku sendiri. Namun melihat dia seakan cemburu dengan suamiku tersebut, tak pelak membuat hatiku luluh dan sadar bahwa dia memang benar-benar telah jatuh hati padaku.49765Please respect copyright.PENANA7VxWhYb7uq
49765Please respect copyright.PENANAtJgC6R47mJ
"Aku akan kasih Mas sesuatu, belum pernah aku kasih sama siapapun termasuk suamiku sendiri" ucapku tiba-tiba teringat dengan tontonan di youtube yang pernah kulihat tempo hari.49765Please respect copyright.PENANAOj7B2sMMNW
49765Please respect copyright.PENANAPdKVYjWVQ5
Mang Dedi tersenyum merekah mendengarnya, "Wah.. sesuatu apaan tuh?" Ucapnya bertanya nanar penuh dengan rasa penasaran.49765Please respect copyright.PENANA93pR69t5Py
49765Please respect copyright.PENANAuW8qDSgx8v
Aku lalu tersenyum menggodanya sambil kemudian bangkit dari kasur untuk menjangkau smartphone yang berada di dalam tas yang kubawa. Dengan secepat kilat aku mungusap layarnya untuk mencari pemutar musik yang sebelumnya sudah ku isi dengan beberapa lagu dangdut tersebut.49765Please respect copyright.PENANAmltFIqfNbA
49765Please respect copyright.PENANA8Zh1UGdQeS
"Mas tunggu aja!" Ucapku merasa sangat nakal membayangkan apa yang akan kulakukan di depannya.49765Please respect copyright.PENANAJW5CSbYPWR
49765Please respect copyright.PENANAr6bgInnzMu
Begitu suara musik mulai terdengar, aku kemudian menjauhkan badanku dari hadapan Mang Dedi dan mulai menggerakkan sedikit pinggulku untuk berjoget mengikuti alunan ritme musik dangdut yang aku putar.49765Please respect copyright.PENANASEBbQx5n1p
49765Please respect copyright.PENANA2F6s8wec5q
"Wow.." kata Mang Dedi menganga melihatku meliukkan badan di depan matanya.49765Please respect copyright.PENANAVdVaLY9hhg
49765Please respect copyright.PENANAQTXJ65VT4g
Sebenarnya cara ini tak sengaja kulihat di youtube sebagai referensi dalam memuaskan suami di ranjang. Dan akupun sudah beberapa kali melatih diri agar gerakanku tidak terlalu kaku saat aku mempersembahkannya pada suamiku nanti.49765Please respect copyright.PENANAJ3SbWUdVaQ
49765Please respect copyright.PENANA6JjpC0yYt1
Namun pada akhirnya, ternyata bukan kepada suamikulah aku mempersembahkannya. Melainkan kepada tukang sayur yang juga berstatus sebagai selingkuhanku.49765Please respect copyright.PENANAS2uRPQBoj4
49765Please respect copyright.PENANABAKWJsJHEA
"Suka gak?" Tanyaku penasaran masih bergoyang pelan di hadapan Mang Dedi.49765Please respect copyright.PENANAGJvJepraCh
49765Please respect copyright.PENANAqAQyEypDXg
Mang Dedi mengangguk girang menandakan kalau dia benar-benar menyukainya. Sedangkan aku merasa gemetar menahan malu merasakan detak jantungku berdebar dengan kencang melakukan goyangan-goyang erotis.49765Please respect copyright.PENANA6DqMS9CVYo
49765Please respect copyright.PENANAjrr898Kw2d
"Kamu sudah gila Liya!" Batinku berteriak menolak segala perbuatanku ini.49765Please respect copyright.PENANAIrteqRBknh
49765Please respect copyright.PENANAbVybVHgADV
Rasanya begitu tabu dan penuh pelecehan, Aku yang harusnya menjadi perempuan yang menjaga iman agama itu justru malah berubah bak seorang biduan dangdut yang mengundang hasrat birahi. Aku yang harusnya menjadi seorang istri yang baik itu, justru malah menari-nari di depan lelaki lain selain suamiku sendiri.49765Please respect copyright.PENANArvBg4xx6AF
49765Please respect copyright.PENANARSCqvyOOES
Namun anehnya mukaku malah terasa semakin memanas dan seluruh bulu kudukku seketika merinding, tanda kegembiraan dan gairah seksualku yang sudah mulai meninggi. Ditambah lagi dengan perasaan hina pada tubuhku yang seolah bangga dan tak mau berhenti di tatap nanar oleh mata Mang Dedi.49765Please respect copyright.PENANAnpZnb9ZrJK
49765Please respect copyright.PENANAstqJ8TERDT
Merasa nafsuku yang sudah berada di ubun-ubun, sedikit demi sedikit aku mulai menghilangkan rasa malu dan sungkan yang ada di dalam diriku. Sedikit demi sedikit, aku mulai memberanikan diri menampakkan lekuk tubuhku yang sedari tadi tersembunyi di balik gamis dan hijab yang ku pakai.49765Please respect copyright.PENANAwCTNhcYEC3
49765Please respect copyright.PENANAXqvV1K47cw
"Seksinya kamu Dek Liya" komentar Mang Dedi masih terpana mengelus penis yang masih tersembunyi dibalik celana pendeknya.49765Please respect copyright.PENANA8KXasBGIBr
49765Please respect copyright.PENANAVFVpwNkncW
Aku kemudian semakin bersemangat melihat reaksi serta mendengar pujian Mang Dedi itu.49765Please respect copyright.PENANATdYieMcYTt
49765Please respect copyright.PENANAVKDcYtSQiR
Dengan kedua tangan, aku tangkap bongkahan daging payudaraku dan memijit mereka bersama-sama dari balik gamis yang masih menutupi badanku. Di dalamnya, Puttingku ikut mengeras seolah tak mau ketinggalan merasakan sensasi seperti ingin dipertontonkan juga.49765Please respect copyright.PENANAq7q9OQsX9g
49765Please respect copyright.PENANAcVWXWl5C7b
"Ougghh.. Mashh..Akuu nakall.." bisikku lirih sambil terus memainkan payudaraku diiringi muskin dangdut yang semakin menambah panasnya suasana.49765Please respect copyright.PENANAGLDUcG4Nn7
49765Please respect copyright.PENANAf08jprraE4
Kulirik sejenak Mang Dedi yang bersandar pasrah di atas kasur sambil jakunnya naik turun menelan ludah, dengankan tangan kanannya tidak henti-henti mengelus dan meremas batang kejantanannya yang sudah semakin terlihat menonjol.49765Please respect copyright.PENANA0PSCM3ffte
49765Please respect copyright.PENANA054Arj8sEe
"Iyahh.. emang nakal kamu Dek.. kamu benar-benar binal.." Ucap Mang Dedi dengan kotornya.49765Please respect copyright.PENANAm4PS3vCn90
49765Please respect copyright.PENANA930UZgtGmG
Akan tetapi kata-kata itu justru malah membuatku semakin bernafsu dan liar. Melakukan adegan menggairahkan seperti ini saja sudah membuat aku merasa tubuhku menjadi begitu panas dan keringatku mengucur dengan derasnya. Apalagi di tambah dengan komentar-komentar lucah Mang Dedi itu.49765Please respect copyright.PENANAPFjpib1L1z
49765Please respect copyright.PENANAupIsqD8iq9
"Lihat pantatku juga Mass.." ucapku lalu membalikkan tubuhku. Masih sambil bergoyang-goyang membelakangi Mang Dedi.49765Please respect copyright.PENANAiR0FrdhUUi
49765Please respect copyright.PENANA62sMgb7nXV
Entah darimana aku mendapat ide untuk melontarkan kalimat-kalimat mesum nan mengundang itu. Tapi yang jelas, aku semakin terangsang dan bersemangat ketika mengucapkannya di depan Mang Dedi.49765Please respect copyright.PENANAbMod4aXRXL
49765Please respect copyright.PENANAwsJ5MOpepU
Saat ini pula, aku sangat yakin kalau Mang Dedi menginginkan tubuhku untuk direngkuhnya segera. Dan akupun juga sangat menginginkan itu darinya. Namun persembahan ini baru saja dimulai, karena selanjutnya aku membuka perlahan resleting gamisku dan menurunkannya dengan gerakan yang begitu pelan.49765Please respect copyright.PENANAwZuIf3Bmsm
49765Please respect copyright.PENANA7gAzVw6ey9
Untuk pertama kalinya, aku dapat melihat dengan jelas arah mata Mang Dedi yang mengikuti gerakanku tengah melucuti diri dari gamis yang aku pakai. Aku merasa jika dadaku seolah mau meledak karena perasaan senang, bangga, bingung, malu, dan semua emosi lain yang bercampur menjadi satu.49765Please respect copyright.PENANA1dXRjP3rzT
49765Please respect copyright.PENANA7gJRnZ0U2g
Seharusnya, seorang wanita alim tak pantas berbuat seperti ini. Seorang istri sholehah juga tak sepatutnya memamerkan tubuh miliknya kepada orang lain selain suami.49765Please respect copyright.PENANA6PN4anMI1C
49765Please respect copyright.PENANA1EVd1jBZpC
Namun disinilah aku sekarang, bertelanjang diri hanya memakai dalaman di depan laki-laki lain dan merasa tersanjung karena tatapan nakalnya.49765Please respect copyright.PENANAS9ejf0krCQ
49765Please respect copyright.PENANAgmg6tXtLKk
"Ayo tunjukan kenakalanmu Dek Liya" pinta Mang Dedi menyemangatiku. “Aku tau kalau sebenarnya kamu adalah wanita nakal" seringainya melanjutkan.49765Please respect copyright.PENANA9LVY9eMVWe
49765Please respect copyright.PENANAsQXbcc9OnI
Malu tapi mau, sungkan tapi pengen, hina tapi bernafsu. Itulah perasaan yang aku alami ketika mendengar kalimat dan perkataan Mang Dedi padaku.49765Please respect copyright.PENANAcTEIRrAPuO
49765Please respect copyright.PENANAfDfYaWxG4O
Dan masa bodoh dengan semua itu karena aku sudah sangat terangsang. Sudah tak peduli dengan image seorang perempuan alim dan istri setia. Yang jelas, saat ini aku ingin segera digumuli oleh Mang Dedi untuk mengarungi kenikmatan birahi bersama-sama sampai ke tepian samudera syahwat yang memberikan kenikmatan duniawi yang luar biasa.49765Please respect copyright.PENANArpxJubktBV
49765Please respect copyright.PENANAjewm3C9EFU
"Mashh.. aku sangeee..." Ucapku merengek menahan gesekan birahi makin menyambangi badanku yang terbuka di depan mata Mang Dedi.49765Please respect copyright.PENANAQsv0a7UfTg
49765Please respect copyright.PENANAG5PL058828
Masih dalam balutan lagu dangdut yang berdurasi panjang itu, aku terus melucuti diri dengan gaya yang lambat penuh godaan. Sengaja kubuat ekspresi sebinal mungkin sambil menjulurkan lidah dan menggigit bibir bawahku saat aku bergoyang meliuk-liuk.49765Please respect copyright.PENANA9i8whvFpBW
49765Please respect copyright.PENANAX0sGBmnQRB
Kali ini giliran penutup dadaku yang meluncur jatuh dengan cepat. Membuka dan mempertontonkan bongkahan daging payudara kecilku yang ikut-ikutan terbebas, melompat dengan indahnya dari sana.49765Please respect copyright.PENANAluG0yTBqk6
49765Please respect copyright.PENANAWHjUN2OH4C
Mendadak, aku merasa hembusan angin yang ada dikamar tidur Mang Dedi itu begitu dingin membangkitkan bulu kudukku dan membuat puting payudaraku mencuat, dan yang pasti vaginaku makin terasa basah.49765Please respect copyright.PENANAhFoV99XJ7O
49765Please respect copyright.PENANAseIpWXnOqD
"Cantik sekali kamu Dek Liya.." ucap Mang Dedi masih mengomentariku. “Ayo sini Dek.. sudah gak sabar aku pengen ngentotin kamu..” pinta Mang Dedi sambil melambaikan tangannya kearahku.49765Please respect copyright.PENANA1HWEtaFFFM
49765Please respect copyright.PENANAlrUW6AfQKQ
Namun aku menggeleng pelan dan manja, "Belum saatnya Mas" Ucapku semakin menggodanya.49765Please respect copyright.PENANAkhNjOA1xMw
49765Please respect copyright.PENANAzUBaZwfJxT
Kutangkap bongkahan daging pipi pantatku dan mulai kuremas gemas di depan matanya. Kugoyangkan pinggulku dengan sangat genit sembari terus meliuk dan bergoyang erotis.49765Please respect copyright.PENANAtjAEYG9XH8
49765Please respect copyright.PENANABymKdpafdg
"ASTAGA..." batinku berteriak.49765Please respect copyright.PENANAyQF5NWbdsO
49765Please respect copyright.PENANAGUiFiIuNrx
Melakukan gerakan-gerakan erotis secara langsung di hadapan laki-laki lain seperti ini seolah memberikan sensasi birahi yang sangat menggebu. Rasanya begitu indah, begitu menantang, dan begitu menggairahkan.49765Please respect copyright.PENANAqvV8hV0sfl
49765Please respect copyright.PENANA0MskH1r8NO
Akupun sebenarnya tahu, jika apa yang sedang kulakukan saat ini adalah sebuah perbuatan dosa, sebuah dosa yang akan membawa kenikmatan bagi diriku, dan Mang Dedi selingkuhanku. Tapi birahiku sendiri sudah menghipnotis alam bawah sadarku untuk tetap bergerak memberikan tontonan-tontonan erotis pada Mang Dedi.49765Please respect copyright.PENANAOYyxUAW7dF
49765Please respect copyright.PENANAuRStH8unB5
"Jangan dibuka hijabnya sayang" tahan Mang Dedi saat aku akan bergerak membuka hijabku.49765Please respect copyright.PENANAp4WJIb0eJE
49765Please respect copyright.PENANAUvcQaIruYq
"Kamu lebih cantik pakai hijab seperti itu.. lebih seksi.. lebih menggairahkan.." lanjutnya mendengus-dengus meremas penisnya sendiri.49765Please respect copyright.PENANArElACTSsKR
49765Please respect copyright.PENANAv00rE66kMv
Aku tidak mengerti kenapa Mang Dedi tetap memintaku memakai hijab lebar ini. Bukankah rasanya lebih seksi kalau aku bertelanjang bulat di hadapannya tanpa tertutupi sehelai benangpun?49765Please respect copyright.PENANAsb07dohRA3
49765Please respect copyright.PENANAjU388XRYT7
Namun karena ini adalah persembahan untuk Mang Dedi, jadi aku akan memenuhi permintaannya tersebut tanpa berpikir lebih panjang.49765Please respect copyright.PENANA3uzW9yO6Bx
49765Please respect copyright.PENANAM31AOzVB2F
Dari yang tadinya aku ingin membuka hijabku, kini aku malah beralih meraih kedua pinggiran celana dalamku yang berada di pinggang.49765Please respect copyright.PENANAVwnxh6acFG
49765Please respect copyright.PENANAtwrCl1cY9O
"Yang ini dibuka gak Mas??" Tanya tersenyum nakal menggodanya.49765Please respect copyright.PENANAnXmO3HthL3
49765Please respect copyright.PENANALaFqiMCucI
Mang Dedi tercekat sebentar menelan ludah, "Oh pastinya dong sayang" jawabnya penuh kegirangan.49765Please respect copyright.PENANAwbNcBJw9ww
49765Please respect copyright.PENANAfYHGZaXNWm
Perlahan-lahan kemudian akupun menggoyangkan badanku ke kiri dan ke kanan sambil sedikit demi sedikit kuturunkan balutan celana dalamku dari bagian selangkangan.49765Please respect copyright.PENANAAzOa2hibea
49765Please respect copyright.PENANA7Jeog0cSAv
"Oughhhh..." aku bergetar. Merasakan semilir angin menyapu bagian vagina dan pantatku yang mulai terbuka di hadapan Mang Dedi sambil menengadahkan kepala dan memejamkan mata menahan nikmat.49765Please respect copyright.PENANAiRl4fyMwox
49765Please respect copyright.PENANAA1UmgLqI3A
Seketika aku sudah bertelanjang di hadapan Mang Dedi. Telanjang di depan mata lelaki lain selain suamiku. Dan telanjang di hadapan pria yang sebentar lagi akan menikmati tubuhku ini.49765Please respect copyright.PENANAEIVVKMeNDK
49765Please respect copyright.PENANADLdetCfFko
Tiba-tiba aku merasa tertantang. Ingin menunjukkan organ terpenting dari tubuh wanitaku itu kepada Mang Dedi. Ingin menunjukkan celah kenikmatanku yang berkedut membasah karena menantikan sodokan dan tusukan penis besarnya di vaginaku, lalu menumpahkan sperma panasnya di dalam rahimku.49765Please respect copyright.PENANAANEQi2dBhL
49765Please respect copyright.PENANAGO9XCfrSHa
"Ngangkang dong Dek.." perintah Mang Dedi memiringkan kepalanya.49765Please respect copyright.PENANAySvHfVWnJ5
49765Please respect copyright.PENANA5ioYxkdgQ8
Seolah mendapat hipnotis, entah kenapa aku kemudian menarik lebar-lebar kedua kakiku untuk mengangkang begitu lebar sambil berdiri di hadapan Mang Dedi.49765Please respect copyright.PENANAiGcPFsoKR0
49765Please respect copyright.PENANAzjA3PaGsD6
“Woooww... becekkk...” komentarnya sekali lagi.49765Please respect copyright.PENANAujcjH8Yvz1
49765Please respect copyright.PENANArN9LJzxM50
Aku mengangguk pasrah, “I--iya Massh…. Sudah becekkhh….” ucapku menahan diri sangat malu.49765Please respect copyright.PENANA7fmK21vgqi
49765Please respect copyright.PENANAQxIszDZxl5
Sengaja tak kuliah wajah Mang Dedi yang tengah memperhatikan selangkanganku yang ternyata sudah melelehkan cairan begitu banyak sampai terasa hangat di pahaku.49765Please respect copyright.PENANAOhxdPsC1xO
49765Please respect copyright.PENANA1Q9tVJDRMM
“Kamu benar-benar wanita nakal Dek Liya. Gak cocok sama hijabmu itu.” Ucap Mang Dedi tersenyum melecehkanku.49765Please respect copyright.PENANAnORCexDgC2
49765Please respect copyright.PENANAVmhs1uhiC2
"Taa--tapi Mas suka kan?? Ouugghhh.." balasku melenguh mempertahankan posisiku yang mengangkang sambil berdiri itu.49765Please respect copyright.PENANADiFyhZkpSF
49765Please respect copyright.PENANAeSJXmfz44e
Mang Dedi tertawa sedikit, "Suka banget sayang. Ayo lanjutin lagi jogetnya" sambungnya kembali bersandar di pinggiran kasur.49765Please respect copyright.PENANA6bH4incEOU
49765Please respect copyright.PENANAL0CAFiiBsm
Mendapat perintah dari Mang Dedi, aku kembali berusaha menggoda Mang Dedi sambil terus menggoyang-goyangkan pinggulku. Namun sekarang dengan objektif yang berbeda karena aku merasakan gatal di beberapa bagian sensitifku.49765Please respect copyright.PENANAz34dFdPXsV
49765Please respect copyright.PENANArtsGVG7X3K
Sekarang rasanya bukan lagi untuk memuaskan Mang Dedi dengan persembahan erotisku, namun justru untuk memuaskan hasratku sendiri yang sudah berada di ubun-ubun.49765Please respect copyright.PENANATyQ3c4uCJ7
49765Please respect copyright.PENANA9eOj02uo5K
Aku meremas payudara dan pantatku beberapa kali seperti seorang pelacur yang sedang memberikan undangan gratis kepada lelaki lain untuk dapat menidurinya.49765Please respect copyright.PENANAbVqLTAj5kQ
49765Please respect copyright.PENANAE52u5AgC05
“Entotin aku Masshh... entotin akuuhhhh....” ucapku membatin dalam hati sembari terus bergoyang erotis.49765Please respect copyright.PENANA0xoEKoiAKZ
49765Please respect copyright.PENANAa08mgMWwEm
Aku seperti cacing yang kepanasan. Sekarang, karena nafsuku sudah tak tertahankan lagi, aku menjadi buta akan rasa malu ataupun sungkan. Sekarang, aku berani untuk bermain-main dengan puting payudaraku, aku berani untuk meremas pantatku, dan aku berani untuk mengobel liang vaginaku sendiri di hadapan Mang Dedi.49765Please respect copyright.PENANAgLVC5hyZWN
49765Please respect copyright.PENANAGmJbjSl3DW
“Oooggghh... ooouugghhhh... sshhhh....” desahku pelan sambil menggelinjang-gelinjang keenakan.49765Please respect copyright.PENANAkCOzlN1PMy
49765Please respect copyright.PENANALr4GL4cC1r
Kutusuk vagina basahku dengan jemari-jemari tanganku sambil sesekali ku gosok bagian bibirnya. Dibagian dada, kupilin-pilin puting payudaraku berulang-ulang. Semakin lama semakin enak, enak dan enak.49765Please respect copyright.PENANAlgsq9abvj2
49765Please respect copyright.PENANAWCOgapoMaj
Tapi kemudian aku tersadar, kulihat Mang Dedi bengong tidak percaya melihatku memainkan diri sendiri di depannya. Sungguh akupun ikut merasa malu karena aku sampai-sampai terbawa suasana oleh sentuhan-sentuhan ku sendiri.49765Please respect copyright.PENANA8Vyrut0AFz
49765Please respect copyright.PENANAza7LvVS5qZ
"Memang binal kamu Dek.." Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng.49765Please respect copyright.PENANASBC1VSEuG7