45613Please respect copyright.PENANA4TfU0II5Ky
Aku tidak tau sejak kapan, yang jelas ini adalah pertama kalinya aku mulai merasakan resah karena tidak bertemu dengan Mang Dedi. Rasanya seperti disesak oleh sesuatu yang abstrak layaknya menanggung sebuah beban berat dalam hati.45613Please respect copyright.PENANAvrapMh8OQZ
45613Please respect copyright.PENANAujiNlSxfZc
Sudah dua hari ini sosok itu menghilang, tak berkabar bak di telan bumi. Setiap hari bahkan membuatku menggerutu dengan kesal sambil berbolak-balik menatap pada layar hp, menunggu balasan chat darinya.45613Please respect copyright.PENANAkCtEC7Qisz
45613Please respect copyright.PENANAUtk3zewVNE
“Apa dia marah karena ku tampar tempo hari??” tanyaku dalam hati.45613Please respect copyright.PENANAaYC7bv6foF
45613Please respect copyright.PENANA4NByZXGNb5
Perlahan-lahan akupun mulai menjadi munafik, ikut mensugesti diri bahwa inilah waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan terlarang ini. Padahal, hampir setiap putaran waktuku dalam dua hari ini selalu memunculkan nama Mang Dedi dan Mang Dedi.45613Please respect copyright.PENANAdRrc0VKU3X
45613Please respect copyright.PENANA6FzLvilJUM
Bahkan terkadang ada bisikan dalam hati yang menyadarkanku agar tidak berlebihan menenggelamkan diri dalam perasaan terlarang ini. Tapi aku selalu tidak bisa. Atau mungkin, tak mau.45613Please respect copyright.PENANAYHxcNI0c3L
45613Please respect copyright.PENANAafdchotNf2
Entahlah, rasanya sekuat apapun aku mencoba menipu diri dan perasaanku, aku seakan menyadari bahwa aku memang akan selalu merindukan sosoknya yang mengundang tawa dan birahi itu.45613Please respect copyright.PENANAzS18YsZw5Z
45613Please respect copyright.PENANAjwT8qhEsbW
“TING!!!”45613Please respect copyright.PENANAZLhZGZ2T0S
45613Please respect copyright.PENANArig1KYscym
“Maaf Dek Liya. Aku lagi sakit..” Pesan Mang Dedi datang merekahkan senyuman di bibirku.45613Please respect copyright.PENANAupfHAxySZh
45613Please respect copyright.PENANAgDZRGXFvxB
Tapi kemudian aku malah khawatir mendengar kabarnya, “Mas sakit apa??” tanyaku membalas pesan.45613Please respect copyright.PENANAVz0AxGyY04
45613Please respect copyright.PENANAvwzm1uCG1B
“Cuma panas doang Dek” balasnya lagi.45613Please respect copyright.PENANA5JxGOcXdfI
45613Please respect copyright.PENANAE7orn4ZIDp
“Mas sudah makan?? udah berobat??? yang jagain di rumah siapa??” balasku balik penuh dengan pertanyaan.45613Please respect copyright.PENANAo2oZW4ui0z
45613Please respect copyright.PENANAE3t2vFEP4a
Namun Mang Dedi hanya menjawabnya singkat, “Di rumah sendirian..” ucapnya membalas.45613Please respect copyright.PENANA0oUxRumWxS
45613Please respect copyright.PENANAmOXCHCUYuO
Tiba-tiba saja, muncul keinginan dalam hatiku untuk bertemu dengan Mang Dedi yang sedang sakit itu. Entah karena merasa khawatir atau mungkin diam-diam karena aku merindukannya, tapi yang pasti hatiku menggebu-gebu membayangkan pertemuan kami di rumahnya tersebut.45613Please respect copyright.PENANAkeyFYoFzqK
45613Please respect copyright.PENANArRzWmZLl7g
Tanpa berpikir panjang, aku kemudian bertanya. “Rumah Mas dimana?? biar aku kesana..” Balasku lagi.45613Please respect copyright.PENANArYHtALNipW
45613Please respect copyright.PENANAUCL1TBZmeJ
Selang beberapa menit kemudian, Mang Dedipun membalas pesanku dengan membagikan lokasi rumah miliknya. Aku lalu tersenyum dengan singkat, karena ternyata alamat tersebut tidak terlalu jauh dari rumahku dan dapat di tempuh dengan angkutan umum selama kurang lebih 10 menit perjalanan.45613Please respect copyright.PENANANok0qhJBWJ
45613Please respect copyright.PENANA9nWGMbfMko
“Tunggu aku, aku mau kesana Mas..” ucapku kembali membalas pesannya.45613Please respect copyright.PENANAmEinIXwZkO
45613Please respect copyright.PENANAKhSc2uhsax
Dengan segera aku kemudian berjalan ke dapur untuk menyiapkan makanan yang ingin ku bawa ke rumah Mang Dedi. Beruntung tadi pagi aku sempat memasak sup ayam yang secara kebetulan juga bagus untuk dimakan dalam keadaan sakit. Sambil juga menyiapkan sedikit makanan kecil seperti tahu dan tempe goreng untuk membantu menambah nutrisi dan mengisi perut Mang Dedi yang pasti tengah kekosongan karena sedang sakit seperti ini.45613Please respect copyright.PENANAkUy2C9hoOF
45613Please respect copyright.PENANAegOf4cki9N
Dari ruang tamu, suamiku tampak sedikit heran melihatku yang siang-siang berada di dapur tersebut. “Tumben masaknya jam segini” tanya suamiku terheran.45613Please respect copyright.PENANACYskCbog4Z
45613Please respect copyright.PENANAXjEe0VBd9S
“Iya, Umi mau pergi keluar sebentar gapapa kan Bi??” tanyaku sambil meminta izin dengan cepat.45613Please respect copyright.PENANAU49CBjwYEl
45613Please respect copyright.PENANAxKH40MOyCg
Suamiku menghampiri dengan heran, “Emangnya Umi mau kemana siang-siang begini???” tanyanya penasaran.45613Please respect copyright.PENANA4CIMlD7vOl
45613Please respect copyright.PENANAYrWxrSrdOn
“Mau ke pasarlah Bi!, udah dua hari ini gak ada Mang Dedi jadi Umi gak belanja. Kalau gak masak sekarang nanti keburu capek pulang dari pasarnya..” balasku menjelaskan.45613Please respect copyright.PENANAB3R37dB1ab
45613Please respect copyright.PENANA96oJVaxjTt
Entah darimana alasan yang tiba-tiba saja terbesit dari dalam kepalaku itu. Namun penjelasanku tersebut cukup meyakinkan sebagai alasan bagi suamiku untuk mengizinkanku pergi. Memang iblis selalu punya cara untuk menggoda dan memberikan kesempatan untuk siapa saja yang ingin berbuat kemaksiatan.45613Please respect copyright.PENANA3j78iZJjFT
45613Please respect copyright.PENANAZ6ljmXm29d
“Mau Abi anter??” tanya suamiku menawarkan bantuan.45613Please respect copyright.PENANACv28pyZwrx
45613Please respect copyright.PENANAp9xxy0kKcJ
Aku lalu menggeleng singkat, “Gausah.. kalau Abi ikut nanti yang jagain Caca siapa??” balasku lagi.45613Please respect copyright.PENANA8Iz67WS9qs
45613Please respect copyright.PENANAA4j5UFKUOp
“Tinggal bawa Caca juga beres!” jawab suamiku santai.45613Please respect copyright.PENANAFnk2YsSTjg
45613Please respect copyright.PENANApEw5MtSJa6
Namun tentu saja aku tidak bisa membiarkan mereka ikut karena aku tidak berencana pergi ke pasar, “Kalau Caca ikut, yang ada dia minta jajan terus. Umi jadi repot belanjanya” ucapku beralasan.45613Please respect copyright.PENANABR0vo6F36C
45613Please respect copyright.PENANANHBeUtbQrT
“Oh iya ya! Kalau Caca ikut mah bukan Umi yang belanja, tapi Caca..” balas suamiku terkekeh pergi meninggalkanku.45613Please respect copyright.PENANABpxiPyFw95
45613Please respect copyright.PENANAluC4tR3yMo
Tanpa perlu berlama-lama kemudian aku akhirnya selesai memasak dan menatanya kedalam kotak makanan yang sudah kusiapkan. Tak lupa pula aku memasukkan kotak makanan tersebut ke dalam totebag belanjaanku agar nantinya suamiku tidak terlalu curiga.45613Please respect copyright.PENANAIfXxmKdTCY
45613Please respect copyright.PENANAAfRbzRw9np
Aku lalu beranjak ke dalam kamar mengganti baju dan merias penampilanku. Layaknya seorang kekasih yang ingin berkunjung ke rumah pacarnya, akupun berniat ingin tampil secantik mungkin untuk bertemu dengan Mang Dedi.45613Please respect copyright.PENANA82txiwOS4i
45613Please respect copyright.PENANAKTxdrnmnn9
Sengaja ku pakai gamis favoritku yang berwarna merah muda dengan hijab lebar yang sewarna pula. Beberapa aksesoris seperti kalung dan jam tangan pun aku pakai untuk menambah penampilanku. Tak lupa pula aku merias wajah dengan make up yang agak tebal, ditambah pilihan lipstick yang sedikit merah menyala.45613Please respect copyright.PENANAOJKZJs51Xr
45613Please respect copyright.PENANAZTGCH7xjIt
“Kesukaan Mas Dedi...” ucapku dalam hati saat ku patut wajahku dari cermin.45613Please respect copyright.PENANATAPLk64HYe
45613Please respect copyright.PENANAldzh5z1WHm
Memang dulu saat awal-awal kami berkenalan, Mang Dedi selalu bilang kalau dia ingin melihatku sedikit berdandan dan memakai lipstick merah menyala. Dia memuji kalau aku pasti akan tambah cantik jika rajin merawat diri dan berdandan sehari-hari untuknya. Dan kini, aku berencana mengabulkan keinginannya tersebut.45613Please respect copyright.PENANAdmuYx2Ysoh
45613Please respect copyright.PENANAKwccul3qsN
“Wuidihh.. ini mau ke pasar atau kondangan Mi?? Rapi bener..!!” ledek suamiku saat aku menghampirinya di ruang tamu.45613Please respect copyright.PENANA4Zfybwljzf
45613Please respect copyright.PENANAyYKdZxmrUW
Aku tersenyum dan memutar badanku, “Gimana?? Umi udah cantik belum Bi??” tanyaku meminta pendapatnya.45613Please respect copyright.PENANAC2GyGHSGEN
45613Please respect copyright.PENANABgY3cLP3Sy
“Cantik banget Mi!! Cantik gak ada duanya” jawab suamiku mengacungkan kedua jempolnya.45613Please respect copyright.PENANAI5dOipSIqo
45613Please respect copyright.PENANAI6ie1dcsLg
Aku mengulum senyum sedikit tersipu malu di puji suamiku tersebut. Namun yang terbayang kemudian justru wajah Mang Dedi yang pasti akan sangat senang melihat penampilanku sesuai dengan apa yang dia inginkan.45613Please respect copyright.PENANA2MnUPSisg2
45613Please respect copyright.PENANAIEQjO6yYPn
“Yaudah Umi jalan ya Bi!! jangan lupa jagain Caca..” ucapku menyalami suamiku.45613Please respect copyright.PENANAD5Ze2MIvhw
45613Please respect copyright.PENANADAxNURe7dT
Dalam hati ada sedikit perasaan yang bergetar saat aku dengan berani dan kurang ajarnya berpamitan sekaligus bersalaman dengan suamiku sebelum pergi kerumah selingkuhanku sendiri. Aku merasakan diriku sedikit hina melakukan hal seperti ini, namun jantungku tak dapat berbohong kalau akupun sebenarnya menantikan momen untuk bertemu Mang Dedi di rumahnya.45613Please respect copyright.PENANAQg8uCbjtGv
45613Please respect copyright.PENANA3sUyCbQdsn
Di perjalanan singkat menuju rumah Mang Dedi tersebut, beberapa kali aku mencoba mengatur nafasku untuk menghilangkan rasa grogi dan cemasku. Baru kali pertama juga untukku bertandang ke rumah orang lain setelah aku pindah ke jakarta. Apalagi yang akan aku datangi justru adalah rumah laki-laki yang bisa dikatakan sebagai selingkuhanku itu. Jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berdebar-debar dibuatnya.45613Please respect copyright.PENANAmDJwvoXxKV
45613Please respect copyright.PENANAxPURpq4s6K
Sesuai prediksi sebelumnya, hanya butuh waktu 10 menit perjalanan ke rumah Mang Dedi yang ku tempuh dengan menaiki angkot. Cukup membingungkan juga karena ternyata rumah Mang Dedi berada cukup dalam di pojokan gang sehingga aku harus berjalan dengan kaki.45613Please respect copyright.PENANAdJOTJDthhO
45613Please respect copyright.PENANArMsAU5dsDX
Dengan arahan dan petunjuk dari Mang Dedi, akhirnya akupun sampai di sebuah kontrakan yang berdiri berjejer tiga buah pintu dan memilik cat oranye. Dipaling ujung sebelah kiri terdapat tanda “Kontrakan Kosong.” Sedangkan yang di tengah-tengahnya nampak memiliki penghuni ditandai dengan sebuah sepeda motor yang parkir di terasnya.45613Please respect copyright.PENANAC62EfvZoic
45613Please respect copyright.PENANAGAyIRdCjcr
Rumah Mang Dedi sendiri berada di bagian paling kanan kontrakan tersebut, nampak sebuah salib besar berwarna sedikit keemasan bertengger di daun pintunya. Di depan kontrakannya juga di tumbuhi sebuah pohon mangga cukup besar dengan adanya lesehan dari bambu di bawahnya.45613Please respect copyright.PENANAEW1qWTM2zo
45613Please respect copyright.PENANAItXpFyPqXT
“Assalamualai--” reflek salamku terhenti saat aku teringat kalau Mang Dedi bukanlah seorang muslim.45613Please respect copyright.PENANACP19k9LriQ
45613Please respect copyright.PENANAjbgHRmyFuJ
Namun seketika daun pintu rumah itupun terbuka dan menampakkan sosok Mang Dedi hanya memakai celana pendek saja, “Sudah datang kamu Dek!” sapanya tersenyum ke arahku.45613Please respect copyright.PENANAqSNeOyW0Id
45613Please respect copyright.PENANApPBzIra29v
“Ihh.. Mas nakal ga pake baju” ucapku pura-pura menutup wajahku dengan tangan.45613Please respect copyright.PENANAiAGqjsm9aA
45613Please respect copyright.PENANANeyX4QoJr8
Mang Dedi nampak sedikit memaksakan senyumnya, “Mari masuk Dek” ucapnya mempersilahkanku. Terlihat wajah Mang Dedi sedikit pucat dan bibirnya memutih karena sedang dalam keadaan sakit.45613Please respect copyright.PENANAnraSa44ApF
45613Please respect copyright.PENANAkM8HO6uzG9
“Permisiiii!!” ucapku setengah berbisik sambil reflek celingak-celinguk kearah sekitar. Takut ada yang melihat aku sebagai perempuan sedang bertamu ke rumah lelaki bujangan disiang bolong begini.45613Please respect copyright.PENANATLXA7pZfNb
45613Please respect copyright.PENANA08Y2TuL4Yw
“Masuk aja! Gak ada orang kok” kata Mang Dedi tersenyum melihatku.45613Please respect copyright.PENANAL6TekXN2I4
45613Please respect copyright.PENANApdWW8eobCX
Aku kemudian mengangguk pelan melangkahkan kaki masuk ke dalam rumahnya sambil kemudian Mang Dedi mengunci pintu. “Kok di kunci??” tanyaku sedikit kaget.45613Please respect copyright.PENANAkQ5j2JWJiQ
45613Please respect copyright.PENANAStlFNwNCpB
“Biar gak ada yang gangguin kitalah..” jawab Mang Dedi santai memegang tanganku dan menuntun melewati ruang tamu kontrakannya.45613Please respect copyright.PENANAdr7jvgW3Kh
45613Please respect copyright.PENANAKQeGgUNWQH
Dari belakang aku hanya mengikuti saja langkah Mang Dedi sambil melihat-lihat keadaan sekitar rumahnya. Satu yang membuatku kagum, karena meskipun Mang Dedi hanya hidup seorang diri, rumahnya terlihat sangat terawat begitu bersih dan wangi.45613Please respect copyright.PENANAIsynNlb5IA
45613Please respect copyright.PENANAcAlqTasZ55
“Maaf gak ada tempat duduk..” Ucap Mang Dedi menarik tanganku duduk diatas kasur springbed tanpa dipan itu.45613Please respect copyright.PENANAH0QEqqJ8cB
45613Please respect copyright.PENANAF8JoO00M5Q
Kupandangi sekali lagi sekitar kamar tersebut seolah masih terasa asing, “Rapi banget. Mas udah punya istri??” Ucapku bertanya seakan masih tidak percaya.45613Please respect copyright.PENANAnfrBhFB8RX
45613Please respect copyright.PENANA4EpoZirSlr
“Ini istri aku baru dateng..” Ucap Mang Dedi memeluk tubuhku secara tiba-tiba. Badannya terasa hangat dan nafasnya tampak tak begitu beraturan.45613Please respect copyright.PENANATdgcZGgaw8
45613Please respect copyright.PENANAvR0g26TbHJ
Dengan sigap aku kemudian melepaskan pelukannya tersebut. “Jangan macem-macem!! lagi sakit juga!!” ucapku dengan nada ketus lalu berdiri.45613Please respect copyright.PENANAzLvzmwd0aF
45613Please respect copyright.PENANAr0RqATTbtA
“Aku bawa makanan buat Mas.. Mas pasti belum makan kan??” lanjutku mengeluarkan kotak makanan yang sudah aku bawa dari rumah.45613Please respect copyright.PENANAaG06X0AASq
45613Please respect copyright.PENANAV4RJXIZado
“Wahh... dibawain makanan segala. Baik banget istriku” ucap Mang Dedi yang lagi-lagi memanggil aku sebagai istrinya.45613Please respect copyright.PENANA2VOzJcChbo
45613Please respect copyright.PENANANUziaYRhSi
Namun entah kenapa aku tidak merasa risih dan memprotes panggilannya tersebut seolah-olah akupun juga suka dipanggil seperti itu olehnya. Lagipula Mang Dedi sedang sakit dan tak punya tenaga, sehingga aku mencoba memaklumi saja perkataannya tersebut.45613Please respect copyright.PENANALBd049Yy7M
45613Please respect copyright.PENANAddrbivlS4W
“Nih dimakan Mas!” ucapku membuka satu-persatu kotak makanan yang ku bawa di dekatnya.45613Please respect copyright.PENANAv0s0igsEu7
45613Please respect copyright.PENANARzRszFNSvK
Mang Dedi lalu merengek manja, “Suapin dong Dek!” pintanya membuka mulut.45613Please respect copyright.PENANAeUh2HEaI72
45613Please respect copyright.PENANAEPPNvIAT4g
“Makan sendiri!! udah gede juga” balasku tetap ketus dan gemas dengan gayanya yang lebay itu.45613Please respect copyright.PENANA697bNkRGfe
45613Please respect copyright.PENANAHNPHtNXL2j
“Tapi kan aku sakit Dek. Kemaren aja aku di tampar dua kali sama kamu” ucapnya mengungkit-ungkit kejadian dua hari yang lalu.45613Please respect copyright.PENANAfkp8JGGYsR
45613Please respect copyright.PENANAuvBOwAY2J2
Aku mencubit tangannya pelan, “Salah Mas yang sembarangan aja buang cairan!” kataku ketus.45613Please respect copyright.PENANAJTAQKizqMI
45613Please respect copyright.PENANAZVprVxvj4P
“Abisnya Mas ga bisa nahan Dek. Mulut kamu enak banget” balasnya terkekeh.45613Please respect copyright.PENANA82r7LTo93O
45613Please respect copyright.PENANAoVahsyNf4X
Kukepalkan tanganku di wajahnya, “Ini bogem aku juga enak loh!!” ucapku dengan gemas.45613Please respect copyright.PENANAS54piNrs8k
45613Please respect copyright.PENANAPlq7RBmaXe
Kami lalu tertawa berbarengan seperti pasangan kekasih yang tengah dimabuk asmara, tak peduli bahwa saat ini aku berada di rumah laki-laki lain sedangkan statusku saja adalah seorang istri, ibu dan perempuan baik-baik.45613Please respect copyright.PENANAjPFMvRhAjd
45613Please respect copyright.PENANAFgCbd9oPBc
Tapi yang terpikirkan olehku justru hanyalah rasa senang dan berbunga saat kami berdua larut dalam tawa dan canda itu. Entah apa yang akan terjadi besok, namun kupilih untuk menikmati momen saat ini dengan sepenuh hati.45613Please respect copyright.PENANAmRSSf4Ghu0
45613Please respect copyright.PENANAnU4tQVm7ki
“Suapin ayo Dek!!” pinta Mang Dedi merengek-rengek.45613Please respect copyright.PENANAJHhp41LkvP
45613Please respect copyright.PENANAXRck7t0wbX
Aku menggeleng-geleng tidak karuan melihat sikapnya yang seperti anak kecil tersebut, “Dasar ABG tua!” ucapku mengambil sendok dan menyuap nasi.45613Please respect copyright.PENANAyThS3QTV3K
45613Please respect copyright.PENANAFh5FoLUHrf
Terpaksa akhirnya akupun mulai menyuapi Mang Dedi sedikit demi sedikit makanan yang ku bawa dari rumah itu. Sambil ku tahan perasaan senang dan menggebu dalam hatiku karena aku tidak pernah memperlakukan seseorang se spesial ini. Bahkan untuk suamiku sekalipun.45613Please respect copyright.PENANAkItQb9J6Ez
45613Please respect copyright.PENANAzEqBF15ilP
“Mmmm... enak banget masakan kamu sayang!” ucap Mang Dedi pelan mengunyah makanannya.45613Please respect copyright.PENANACk0ho2M15w
45613Please respect copyright.PENANAOlJ9D1lrkI
“Yaiyalah, Uni-uni minang loh ini!!” jawabku berbangga dengan asalku.45613Please respect copyright.PENANAcEIPdmimFM
45613Please respect copyright.PENANACBMW5gRZH6
Sambil terus mengunyah makanan, Mang Dedi bertanya. “Di padang ada gereja gak sih Dek??” tanyanya penasaran.45613Please respect copyright.PENANAadMGkEVZJa
45613Please respect copyright.PENANAm1YzPVzgtD
“Ada, tapi cuma dikota doang. Kalau di kabupaten aku gak ada. Jangankan gereja, non muslim aja gak ada” ucapku menjelaskan sedikit tentang daerahku.45613Please respect copyright.PENANA9dJrY1M90b
45613Please respect copyright.PENANAX0TQ1QJL4b
Memang sampai saat ini di kabupaten tempat aku berasal belum pernah tercatat warga atau pendatang yang menetap beragama lain selain islam. Karena itu aku pun tidak pernah bertemu dengan orang yang berbeda agama sebelumnya.45613Please respect copyright.PENANAc6MQUIWJev
45613Please respect copyright.PENANAqkPCYUwbff
“Berarti aku yang pertama kamu kenal dong??” tanya Mang Dedi tampak sumringah.45613Please respect copyright.PENANA8axFkLJbJH
45613Please respect copyright.PENANA2AvoxPVYRP
Kuanggukkan kepalaku sedikit mengiyakannya, “Mas yang pertama” ucapku tersenyum.45613Please respect copyright.PENANA2PnLauxiB0
45613Please respect copyright.PENANAwzoibpyB9a
“Asikk.. yang pertama tuh biasanya berkesan loh Dek” ucapnya dengan nada penuh kesoktahuan.45613Please respect copyright.PENANAZTJFGZQ5OC
45613Please respect copyright.PENANAYlDkDITlz9
Aku menyuapkan dia lagi sambil mencibir, “Berkesan apaan? Biasa aja tuh!” jawabku meledeknya.45613Please respect copyright.PENANAr5MPdVif0D
45613Please respect copyright.PENANAmJkOoGJrGN
“Yakin aku kalau kamu bakal inget aku terus” ucap Mang Dedi dengan percaya diri. “Apalagi sama yang gak disunat gini” lanjutnya mengelus selangkangan.45613Please respect copyright.PENANAkrKt2TElca
45613Please respect copyright.PENANAibrzCJhMbj
“Mas matanya udah pernah di colok sama sendok belum??” tanyaku mengancam.45613Please respect copyright.PENANA4Y9q56uzvf
45613Please respect copyright.PENANASQnW2Q1tvi
Tapi mataku tak dapat menahan untuk tidak melirik ke arah selangkangan Mang Dedi yang tampak membokong seperti tak memakai celana dalam itu. Aku yakin di dalam sana batang penis besar itu tengah menegang.45613Please respect copyright.PENANAWn0KGQ0lJL
45613Please respect copyright.PENANADWeP690JLc
“Hehehe.. Ampun istriku” ucapnya terkekeh mengangkat kedua tangannya. Lalu kemudian dia tersenyum melanjutkan,“Tapi coba sekali jujur deh Dek. Kamu suka kan sama kontolku ini??” tanyanya sekali lagi.45613Please respect copyright.PENANAEXfvJLoOrq
45613Please respect copyright.PENANAmtIw6HxLvk
Entah kenapa jantungku tiba-tiba merasa berdegub sangat kencang diberikan pertanyaan yang kotor tersebut. Tak kusadari bawah alasannya memang karena apa yang dibilang oleh Mang Dedi tersebut adalah benar. Aku menyukai penis besarnya itu, penis perkasa tak di sunat yang mampu membuatku seperti panas dingin hanya dengan melihat siluet dibalik celananya saja.45613Please respect copyright.PENANAYTDsk4wuQO
45613Please respect copyright.PENANAlzc3lh3Cx7
“Kalau diem berarti bener..” celetuk Mang Dedi dengan senangnya.45613Please respect copyright.PENANAhC0uraNWbm
45613Please respect copyright.PENANAYndIuhua49
Tapi lagi-lagi aku masih mencoba menjaga harga diriku, “Sok tau!” balasku merasakan kalau wajahku ikut memanas akibat kebohongan dan kemunafikanku sendiri.45613Please respect copyright.PENANA5s5mj1CozH
45613Please respect copyright.PENANAxKA92dCOLU
“Udah buru abisin makanannya!!” sambungku mencoba mengalihkan pembicaraan.45613Please respect copyright.PENANAgjVaJlcmdQ
45613Please respect copyright.PENANA2KgeQqhvNs
“Kalau marah berarti bener...” ucap Mang Dedi merayuku.45613Please respect copyright.PENANAJlwkVGEZX3
45613Please respect copyright.PENANAHBpXetNzgz
Aku lalu menggeleng menahan senyum, “Enggak marah tuh!! aku seneng begini!” balasku meledeknya.45613Please respect copyright.PENANAtwGBVVHPJl
45613Please respect copyright.PENANALHumWoQJzP
“Kalau seneng lebih bener lagi Dek..” jawab Mang Dedi seperti tak mau kalah.45613Please respect copyright.PENANA4D7tkiQ6D1
45613Please respect copyright.PENANApa32pHVtLm
Aku kemudian mengambil botol minuman dan memberikannya pada Mang Dedi, “Ah curang!” balasku melongos dari hadapannya.45613Please respect copyright.PENANAtuNC8cyY6d
45613Please respect copyright.PENANAVpLQa4j5SC
“Ya berarti kamu emang suka sama kontolku..” sengir Mang Dedi.45613Please respect copyright.PENANAZcMqf6Prkh
45613Please respect copyright.PENANAfa8oEuwTMS
“Apaan sih kontal kontol terus!” balasku menutup kotak makanan yang telah habis dilahap Mang Dedi saat kami dengan asyiknya mengobrol.45613Please respect copyright.PENANAcFFWKoAAfe
45613Please respect copyright.PENANAzI2yOr78m9
“Udah kamu ngaku aja Dek..” rayu Mang Dedi terkekeh.45613Please respect copyright.PENANACNFjeUxjxQ
45613Please respect copyright.PENANAwimYUb0VvB
Karena merasa sedikit kesal dengan pertanyaannya, akupun kemudian mengangguk-angguk terpaksa, “Iya-iya.. Suka-suka.. benar-benar” balasku bercanda meledeknya.45613Please respect copyright.PENANAohyPIRk8xE
45613Please respect copyright.PENANAvEiEhVKfgu
“Dih.. kok jawabnya begitu banget??” ucap Mang Dedi tidak terima.45613Please respect copyright.PENANAmQQZyqTwey
45613Please respect copyright.PENANAhY4eUhNmYO
“Ya abis mau gimana lagi??” balasku menjulurkan lidah.45613Please respect copyright.PENANA3EQMxQ35B7
45613Please respect copyright.PENANAWtRZ1ly5kX
Tiba-tiba saja Mang Dedi meraih pinggangku dan menarik badanku jatuh diatas kasur, “Ngomong gini coba.. Aku suka kontolmu Mas!!” pinta Mang Dedi padaku.45613Please respect copyright.PENANALaxbUOcFCh
45613Please respect copyright.PENANAI3KXYmx7Xp
“Ogah!!” teriakku meledeknya.45613Please respect copyright.PENANAAHevmOFirj
45613Please respect copyright.PENANAfZTOFQ22BQ
“Kamu mah begitu. Jahat sama aku” balas Mang Dedi merajuk.45613Please respect copyright.PENANAENDyQLqPTe
45613Please respect copyright.PENANA3TP6BtGdC2
Kusunggingkan senyum membalikkan badan ke arahnya, “Jahat gimana??” tanyaku berpura-pura.45613Please respect copyright.PENANAim2gycun8H
45613Please respect copyright.PENANAobB9p1qVg0
“Iyalah.. aku aja sampai di tampar dua kali” jawabnya kembali mengungkit-ungkit tamparan itu.45613Please respect copyright.PENANAM2EhtTAncv
45613Please respect copyright.PENANAR2fHgDpda8
“Sebentar lagi tiga kali kalau Mas ngungkit-ngungkit terus” ucapku mengancamnya.45613Please respect copyright.PENANAzdynXoBxNz
45613Please respect copyright.PENANAB4qsqg18Jo
Kami kemudian sama-sama kembali tertawa diatas kasur ini dengan perasaanku yang sudah sangat nyaman dipeluk dan dirangkul oleh Mang Dedi. Seperti biasa, Mang Dedi mencairkan suasana dengan begitu mudah hingga membuatku lupa waktu ketika berlama-lama dengannya.45613Please respect copyright.PENANAtJlm4UIrtM
45613Please respect copyright.PENANAX2VRsmmO0B
“Kamu cantik banget hari ini. Lipsticknya merah pula” Puji Mang Dedi padaku.45613Please respect copyright.PENANArknt690Wvn
45613Please respect copyright.PENANAf4S3HIskif
Sontak hatiku langsung berbunga-bunga dibuatnya karena merasa usahaku berdandan untuk Mang Dedi mendapat pujian yang aku harapkan.45613Please respect copyright.PENANA6zSQTruMKS
45613Please respect copyright.PENANABAO9taR6X8
Aku mengulum senyum bahagia, “Buat siapa coba??” ucapku memonyongkan bibir.45613Please respect copyright.PENANA6THW9i9JM0
45613Please respect copyright.PENANA2Fj8edhzSv
“Hehehe. Pengertiannya istriku” balas Mang Dedi terkekeh memanggil aku sebagai istrinya lagi.45613Please respect copyright.PENANAzPm8gU0enX
45613Please respect copyright.PENANAGMjWvBDPVa
Tapi kemudian aku pun masih saja tidak keberatan dan malah semakin senang ketika mendengarnya memanggilku dengan sebuatan “Istri”-nya tersebut. Entah mungkin ada yang salah dalam diriku saat seharusnya aku marah mendengar sebutan itu, namun aku memilih untuk membiarkan telingaku manja oleh kata itu.45613Please respect copyright.PENANA18sHYq37xe
45613Please respect copyright.PENANAgyvZwOsaRH
“Boleh aku cium gak nih??” lanjut Mang Dedi bertanya padaku.45613Please respect copyright.PENANAoLDGYi0hGV
45613Please respect copyright.PENANAnCJCArPqVg
Kuanggukkan kepala dengan pelan, “Boleh” ucapku singkat dan tersenyum.45613Please respect copyright.PENANAZNyTan2TXf
45613Please respect copyright.PENANA1buuR0HBhQ
Seketika Mang Dedi mendekatkan mukanya ke arah wajahku dan mengecup pelan bibirku, “Manis” ucapnya berkomentar sebentar.45613Please respect copyright.PENANAa2FjMnURKb
45613Please respect copyright.PENANAxWB4jd3Dew
Lalu bibir Mang Dedi memaut bibirku kembali namun dalam tempo yang cukup lama. Bibir kami hanya menempel hangat, tak ada pagutan tak ada gerakan. Hanya saling bertukar nafas yang sudah mulai tidak beraturan karena sudah didatangi birahi dan syahwat.45613Please respect copyright.PENANAw5yceKKovV
45613Please respect copyright.PENANAJxvhDtUeJv
Dengan lembut, Mang Dedi meraihku ke dalam pelukannya. Lama dibiarkannya tubuhku dan tubuhnya bersatu sambil ciuman kami mulai sedikit bergerak saling menaut dan mengejar bibir masing-masing.45613Please respect copyright.PENANATVQWHT73s9
45613Please respect copyright.PENANAhbQQtObQIf
Dengusan nafas Mang Dedi terdengar memburu didaun telingaku, entah karena dia sedang sakit atau sedang bernafsu. Akan tetapi dapat kurasakan ciumannya pada bibirku mulai agresif. Kecupan-kecupan ringannya sudah mulai menjadi pagutan dan lumayan yang seolah menghisap bibirku masuk ke dalam bibirnya.45613Please respect copyright.PENANA6ZnQ2ocXFq
45613Please respect copyright.PENANAOsHjBAUR2b
“Oohh.. Masshh..” ucapku mulai mengeluarkan desahan lirih.45613Please respect copyright.PENANAlyC2KvblsF
45613Please respect copyright.PENANANFYeAJJ77t
Mang Dedi kembali mencoba menciumku. Kali ini lebih rekat dengan dekapannya yang sangat erat tak mau melepas. Akupun juga tak mau menghindar, tempatku bergerak hanya bila aku membalas menyosor ciumanya itu.45613Please respect copyright.PENANACDMtjUyoAc
45613Please respect copyright.PENANAuRAA6rtw3N
Tangannya menempel di bagian tengkukku yang masih terbalut hijab, bibir kami bertemu, sementara lidah kami saling mengisi rongga kosong yang ada di mulut masing-masing.45613Please respect copyright.PENANAZOSb2uvMgb
45613Please respect copyright.PENANANfMOwHMT17
Perlakuan Mang Dedi itu semakin membuatku lemas terbuai kenikmatan. Selama beberapa menit lamanya kami bercumbu dengan penuh gairah, lidah kami saling belit dan saling jilat, air liur kami saling bertukar dan nafas kami bersahut-sahutan.45613Please respect copyright.PENANAY3YnzavnPR
45613Please respect copyright.PENANAjKvcF2OLRR
“Eeemmm...mmmhh....ssllkk...ssssllrrp!” suara desahan tertahan terdengar dari mulutku saat berpagutan dengannya.45613Please respect copyright.PENANAOwfEZbPJ9v
45613Please respect copyright.PENANA8YrSxhlvT4
Selama ciumannya itu pula, tangan Mang Dedi tidak pernah diam menjelajahi tubuhku, tangan kirinya yang terhimpit oleh kepalaku masih dapat mengelus bagian leher, sedang tangan kanannya berada di bagian belakang dan meremasi bongkahan pantatku dengan gemasnya.45613Please respect copyright.PENANAbDkm2EdASK
45613Please respect copyright.PENANAytBNKU4ILz
Perasaan aneh yang nikmat mulai terasa seiring dengan remasan-remasan Mang Dedi pada pantatku tersebut. Aku mencoba menggeliat menggerakkan diriku tapi benar-benar tidak mampu karena dekapan Mang Dedi begitu kuat mengunci tubuhku.45613Please respect copyright.PENANAokUJkNNXTr
45613Please respect copyright.PENANAYKONQCDGQr
"Dek Liya.. aku sayang sama kamu.. aku cinta sama kamu" Ucap Mang Dedi berkata lirih menatap mataku dalam.45613Please respect copyright.PENANAuqrYfZtHKo
45613Please respect copyright.PENANAyz10EKUlQt
Aku tersipu malu karena ungkapan cintanya yang bertubi-tubi itu., "Sayangi aku semaumu Mas..." ucapku mengelus pipinya yang terasa hangat.45613Please respect copyright.PENANAZgzUZsMKrw
45613Please respect copyright.PENANAgNzUoq0vIS
"Tapi untuk sekarang saja ya?! Di rumah sudah ada suamiku yang menunggu.." Lanjutku tersenyum mengingatkannya kalau aku adalah istri dari orang lain.45613Please respect copyright.PENANACJkMGjVW27
45613Please respect copyright.PENANAqzLq4tuVhv
Namun Mang Dedi justru mengendurkan pelukannya, "Aku mau kamu seutuhnya Dek Liya" Ucapnya tiba-tiba serius.45613Please respect copyright.PENANAhA0iEkCDFq
45613Please respect copyright.PENANAxp9oQvyVwL
"Ga bisa Mas! Aku masih mencintai suamiku.." jawabku tak kalah serius padanya.45613Please respect copyright.PENANAKdBctE5BU5
45613Please respect copyright.PENANAuSaAExREVY
"Kalau begitu kasih aku perhatian yang sama!" Pinta Mang Dedi cemberut menuntutku.45613Please respect copyright.PENANA3iZ3roUydO
45613Please respect copyright.PENANAt0bQHRFv1P
Tiba-tiba hatiku bimbang merasa bingung dan kasihan. Entah bagaimana caranya aku memberikan perlakuan yang sama kepada Mang Dedi sedangkan dia hanyalah selingkuhanku.45613Please respect copyright.PENANAFb0SUFsBsD
45613Please respect copyright.PENANAsi2feNNbrE
Tak mungkin aku akan memperlakukannya sama dengan caraku memperlakukan dan melayani suamiku sendiri. Namun melihat dia seakan cemburu dengan suamiku tersebut, tak pelak membuat hatiku luluh dan sadar bahwa dia memang benar-benar telah jatuh hati padaku.45613Please respect copyright.PENANAp9aIJLeR0x
45613Please respect copyright.PENANA1H5XbqDEHn
"Aku akan kasih Mas sesuatu, belum pernah aku kasih sama siapapun termasuk suamiku sendiri" ucapku tiba-tiba teringat dengan tontonan di youtube yang pernah kulihat tempo hari.45613Please respect copyright.PENANA8anS2bacmI
45613Please respect copyright.PENANA1OOMx6RfJy
Mang Dedi tersenyum merekah mendengarnya, "Wah.. sesuatu apaan tuh?" Ucapnya bertanya nanar penuh dengan rasa penasaran.45613Please respect copyright.PENANAxMyacwsrdF
45613Please respect copyright.PENANAUJHNlwqUKT
Aku lalu tersenyum menggodanya sambil kemudian bangkit dari kasur untuk menjangkau smartphone yang berada di dalam tas yang kubawa. Dengan secepat kilat aku mungusap layarnya untuk mencari pemutar musik yang sebelumnya sudah ku isi dengan beberapa lagu dangdut tersebut.45613Please respect copyright.PENANAcoRRgRuHqJ
45613Please respect copyright.PENANA2gglWQ1gNh
"Mas tunggu aja!" Ucapku merasa sangat nakal membayangkan apa yang akan kulakukan di depannya.45613Please respect copyright.PENANAsLaYKd3ILo
45613Please respect copyright.PENANAjLSTu85Pkp
Begitu suara musik mulai terdengar, aku kemudian menjauhkan badanku dari hadapan Mang Dedi dan mulai menggerakkan sedikit pinggulku untuk berjoget mengikuti alunan ritme musik dangdut yang aku putar.45613Please respect copyright.PENANAsJAkCJmvoe
45613Please respect copyright.PENANAWkcaP0jomC
"Wow.." kata Mang Dedi menganga melihatku meliukkan badan di depan matanya.45613Please respect copyright.PENANAG2zwp93Vms
45613Please respect copyright.PENANAl3XfpKSZNi
Sebenarnya cara ini tak sengaja kulihat di youtube sebagai referensi dalam memuaskan suami di ranjang. Dan akupun sudah beberapa kali melatih diri agar gerakanku tidak terlalu kaku saat aku mempersembahkannya pada suamiku nanti.45613Please respect copyright.PENANAfmP2vSodbn
45613Please respect copyright.PENANAmcrT5QjNqA
Namun pada akhirnya, ternyata bukan kepada suamikulah aku mempersembahkannya. Melainkan kepada tukang sayur yang juga berstatus sebagai selingkuhanku.45613Please respect copyright.PENANABBvCiyeRVl
45613Please respect copyright.PENANApEdCoSJV1A
"Suka gak?" Tanyaku penasaran masih bergoyang pelan di hadapan Mang Dedi.45613Please respect copyright.PENANAHwlPNDWlRg
45613Please respect copyright.PENANAEzhssL4bec
Mang Dedi mengangguk girang menandakan kalau dia benar-benar menyukainya. Sedangkan aku merasa gemetar menahan malu merasakan detak jantungku berdebar dengan kencang melakukan goyangan-goyang erotis.45613Please respect copyright.PENANAI6ZqjSsRPa
45613Please respect copyright.PENANAAMDza99fbG
"Kamu sudah gila Liya!" Batinku berteriak menolak segala perbuatanku ini.45613Please respect copyright.PENANAuO7p4hQrvC
45613Please respect copyright.PENANAo0KSDEJjwJ
Rasanya begitu tabu dan penuh pelecehan, Aku yang harusnya menjadi perempuan yang menjaga iman agama itu justru malah berubah bak seorang biduan dangdut yang mengundang hasrat birahi. Aku yang harusnya menjadi seorang istri yang baik itu, justru malah menari-nari di depan lelaki lain selain suamiku sendiri.45613Please respect copyright.PENANAC5bq03Kb6K
45613Please respect copyright.PENANAFxOCIShUlo
Namun anehnya mukaku malah terasa semakin memanas dan seluruh bulu kudukku seketika merinding, tanda kegembiraan dan gairah seksualku yang sudah mulai meninggi. Ditambah lagi dengan perasaan hina pada tubuhku yang seolah bangga dan tak mau berhenti di tatap nanar oleh mata Mang Dedi.45613Please respect copyright.PENANAklEJUOz379
45613Please respect copyright.PENANAkPsQuc4zIj
Merasa nafsuku yang sudah berada di ubun-ubun, sedikit demi sedikit aku mulai menghilangkan rasa malu dan sungkan yang ada di dalam diriku. Sedikit demi sedikit, aku mulai memberanikan diri menampakkan lekuk tubuhku yang sedari tadi tersembunyi di balik gamis dan hijab yang ku pakai.45613Please respect copyright.PENANAjwQH0OZ4Bv
45613Please respect copyright.PENANAOiVYox7fFU
"Seksinya kamu Dek Liya" komentar Mang Dedi masih terpana mengelus penis yang masih tersembunyi dibalik celana pendeknya.45613Please respect copyright.PENANAhHmKM5OTkv
45613Please respect copyright.PENANAhKiWPENynS
Aku kemudian semakin bersemangat melihat reaksi serta mendengar pujian Mang Dedi itu.45613Please respect copyright.PENANAb14iqYIQf9
45613Please respect copyright.PENANAAxqzEzX555
Dengan kedua tangan, aku tangkap bongkahan daging payudaraku dan memijit mereka bersama-sama dari balik gamis yang masih menutupi badanku. Di dalamnya, Puttingku ikut mengeras seolah tak mau ketinggalan merasakan sensasi seperti ingin dipertontonkan juga.45613Please respect copyright.PENANABr6zmiWPmH
45613Please respect copyright.PENANAxjQFMY05R5
"Ougghh.. Mashh..Akuu nakall.." bisikku lirih sambil terus memainkan payudaraku diiringi muskin dangdut yang semakin menambah panasnya suasana.45613Please respect copyright.PENANAU5HTDJCCeE
45613Please respect copyright.PENANAGLZES07plh
Kulirik sejenak Mang Dedi yang bersandar pasrah di atas kasur sambil jakunnya naik turun menelan ludah, dengankan tangan kanannya tidak henti-henti mengelus dan meremas batang kejantanannya yang sudah semakin terlihat menonjol.45613Please respect copyright.PENANAtMZupOxD2J
45613Please respect copyright.PENANA94zKIQebyF
"Iyahh.. emang nakal kamu Dek.. kamu benar-benar binal.." Ucap Mang Dedi dengan kotornya.45613Please respect copyright.PENANAzSNqlYqHOC
45613Please respect copyright.PENANAditSwLfrbV
Akan tetapi kata-kata itu justru malah membuatku semakin bernafsu dan liar. Melakukan adegan menggairahkan seperti ini saja sudah membuat aku merasa tubuhku menjadi begitu panas dan keringatku mengucur dengan derasnya. Apalagi di tambah dengan komentar-komentar lucah Mang Dedi itu.45613Please respect copyright.PENANArPjiwvO8uU
45613Please respect copyright.PENANAjSgx4EcvMI
"Lihat pantatku juga Mass.." ucapku lalu membalikkan tubuhku. Masih sambil bergoyang-goyang membelakangi Mang Dedi.45613Please respect copyright.PENANA5gNxOiyO56
45613Please respect copyright.PENANAWPJuvldY4u
Entah darimana aku mendapat ide untuk melontarkan kalimat-kalimat mesum nan mengundang itu. Tapi yang jelas, aku semakin terangsang dan bersemangat ketika mengucapkannya di depan Mang Dedi.45613Please respect copyright.PENANAuSPMhU0rQi
45613Please respect copyright.PENANAeiznoNuDqZ
Saat ini pula, aku sangat yakin kalau Mang Dedi menginginkan tubuhku untuk direngkuhnya segera. Dan akupun juga sangat menginginkan itu darinya. Namun persembahan ini baru saja dimulai, karena selanjutnya aku membuka perlahan resleting gamisku dan menurunkannya dengan gerakan yang begitu pelan.45613Please respect copyright.PENANAOzaaq1v53r
45613Please respect copyright.PENANAW8YYd4Bbzq
Untuk pertama kalinya, aku dapat melihat dengan jelas arah mata Mang Dedi yang mengikuti gerakanku tengah melucuti diri dari gamis yang aku pakai. Aku merasa jika dadaku seolah mau meledak karena perasaan senang, bangga, bingung, malu, dan semua emosi lain yang bercampur menjadi satu.45613Please respect copyright.PENANAWRFKNXtjXH
45613Please respect copyright.PENANAomOgTgB6cn
Seharusnya, seorang wanita alim tak pantas berbuat seperti ini. Seorang istri sholehah juga tak sepatutnya memamerkan tubuh miliknya kepada orang lain selain suami.45613Please respect copyright.PENANAcHzctdEy05
45613Please respect copyright.PENANAPTh8BEgkoR
Namun disinilah aku sekarang, bertelanjang diri hanya memakai dalaman di depan laki-laki lain dan merasa tersanjung karena tatapan nakalnya.45613Please respect copyright.PENANA5f8cXzCx8P
45613Please respect copyright.PENANAQvSQ5khuN1
"Ayo tunjukan kenakalanmu Dek Liya" pinta Mang Dedi menyemangatiku. “Aku tau kalau sebenarnya kamu adalah wanita nakal" seringainya melanjutkan.45613Please respect copyright.PENANA5gOk7EpAnJ
45613Please respect copyright.PENANAJjRmbuN1b1
Malu tapi mau, sungkan tapi pengen, hina tapi bernafsu. Itulah perasaan yang aku alami ketika mendengar kalimat dan perkataan Mang Dedi padaku.45613Please respect copyright.PENANAk5lrhOrasF
45613Please respect copyright.PENANAypvABbXlrq
Dan masa bodoh dengan semua itu karena aku sudah sangat terangsang. Sudah tak peduli dengan image seorang perempuan alim dan istri setia. Yang jelas, saat ini aku ingin segera digumuli oleh Mang Dedi untuk mengarungi kenikmatan birahi bersama-sama sampai ke tepian samudera syahwat yang memberikan kenikmatan duniawi yang luar biasa.45613Please respect copyright.PENANAQ587hKB8Y2
45613Please respect copyright.PENANA9LPLkzZwua
"Mashh.. aku sangeee..." Ucapku merengek menahan gesekan birahi makin menyambangi badanku yang terbuka di depan mata Mang Dedi.45613Please respect copyright.PENANATV5scsMSjF
45613Please respect copyright.PENANAyHP7zTJmAs
Masih dalam balutan lagu dangdut yang berdurasi panjang itu, aku terus melucuti diri dengan gaya yang lambat penuh godaan. Sengaja kubuat ekspresi sebinal mungkin sambil menjulurkan lidah dan menggigit bibir bawahku saat aku bergoyang meliuk-liuk.45613Please respect copyright.PENANAl9aR5NskiD
45613Please respect copyright.PENANAwKikui0Imq
Kali ini giliran penutup dadaku yang meluncur jatuh dengan cepat. Membuka dan mempertontonkan bongkahan daging payudara kecilku yang ikut-ikutan terbebas, melompat dengan indahnya dari sana.45613Please respect copyright.PENANAwrTXZEvzHC
45613Please respect copyright.PENANAnolrdeiFr3
Mendadak, aku merasa hembusan angin yang ada dikamar tidur Mang Dedi itu begitu dingin membangkitkan bulu kudukku dan membuat puting payudaraku mencuat, dan yang pasti vaginaku makin terasa basah.45613Please respect copyright.PENANAVjozdvvVQW
45613Please respect copyright.PENANA5YoF1zORlF
"Cantik sekali kamu Dek Liya.." ucap Mang Dedi masih mengomentariku. “Ayo sini Dek.. sudah gak sabar aku pengen ngentotin kamu..” pinta Mang Dedi sambil melambaikan tangannya kearahku.45613Please respect copyright.PENANAXz6pT28MLc
45613Please respect copyright.PENANAgI1s5EYWwI
Namun aku menggeleng pelan dan manja, "Belum saatnya Mas" Ucapku semakin menggodanya.45613Please respect copyright.PENANA4U76IHg8ZA
45613Please respect copyright.PENANAdqfuMvgDxK
Kutangkap bongkahan daging pipi pantatku dan mulai kuremas gemas di depan matanya. Kugoyangkan pinggulku dengan sangat genit sembari terus meliuk dan bergoyang erotis.45613Please respect copyright.PENANASaJ7eM3pIN
45613Please respect copyright.PENANAjl9EWG2IgX
"ASTAGA..." batinku berteriak.45613Please respect copyright.PENANATkUhlUJs0t
45613Please respect copyright.PENANA5xkhaJlBb6
Melakukan gerakan-gerakan erotis secara langsung di hadapan laki-laki lain seperti ini seolah memberikan sensasi birahi yang sangat menggebu. Rasanya begitu indah, begitu menantang, dan begitu menggairahkan.45613Please respect copyright.PENANA3bmY4SE2yd
45613Please respect copyright.PENANAWpEBfXoWO5
Akupun sebenarnya tahu, jika apa yang sedang kulakukan saat ini adalah sebuah perbuatan dosa, sebuah dosa yang akan membawa kenikmatan bagi diriku, dan Mang Dedi selingkuhanku. Tapi birahiku sendiri sudah menghipnotis alam bawah sadarku untuk tetap bergerak memberikan tontonan-tontonan erotis pada Mang Dedi.45613Please respect copyright.PENANAZQak5nk55F
45613Please respect copyright.PENANAY4isOhIOSu
"Jangan dibuka hijabnya sayang" tahan Mang Dedi saat aku akan bergerak membuka hijabku.45613Please respect copyright.PENANA33mlfhyNeA
45613Please respect copyright.PENANAMT5qbKODji
"Kamu lebih cantik pakai hijab seperti itu.. lebih seksi.. lebih menggairahkan.." lanjutnya mendengus-dengus meremas penisnya sendiri.45613Please respect copyright.PENANAH152GyuqrA
45613Please respect copyright.PENANAiYXnjhgJpo
Aku tidak mengerti kenapa Mang Dedi tetap memintaku memakai hijab lebar ini. Bukankah rasanya lebih seksi kalau aku bertelanjang bulat di hadapannya tanpa tertutupi sehelai benangpun?45613Please respect copyright.PENANA21uEljziGi
45613Please respect copyright.PENANAU26HfWnCum
Namun karena ini adalah persembahan untuk Mang Dedi, jadi aku akan memenuhi permintaannya tersebut tanpa berpikir lebih panjang.45613Please respect copyright.PENANAA6FUh9VGuW
45613Please respect copyright.PENANAppDPHI9ruy
Dari yang tadinya aku ingin membuka hijabku, kini aku malah beralih meraih kedua pinggiran celana dalamku yang berada di pinggang.45613Please respect copyright.PENANACSUK5qp1Hu
45613Please respect copyright.PENANA4wXj5wuxwi
"Yang ini dibuka gak Mas??" Tanya tersenyum nakal menggodanya.45613Please respect copyright.PENANAKPWJtTk34p
45613Please respect copyright.PENANAUkwXiDSUkI
Mang Dedi tercekat sebentar menelan ludah, "Oh pastinya dong sayang" jawabnya penuh kegirangan.45613Please respect copyright.PENANAoZvO0VHRGn
45613Please respect copyright.PENANAc1mD5Zzevw
Perlahan-lahan kemudian akupun menggoyangkan badanku ke kiri dan ke kanan sambil sedikit demi sedikit kuturunkan balutan celana dalamku dari bagian selangkangan.45613Please respect copyright.PENANAenqc56Nx8B
45613Please respect copyright.PENANAm6bLmDxftZ
"Oughhhh..." aku bergetar. Merasakan semilir angin menyapu bagian vagina dan pantatku yang mulai terbuka di hadapan Mang Dedi sambil menengadahkan kepala dan memejamkan mata menahan nikmat.45613Please respect copyright.PENANAQQoRXsbRaF
45613Please respect copyright.PENANATTcjG7CK0H
Seketika aku sudah bertelanjang di hadapan Mang Dedi. Telanjang di depan mata lelaki lain selain suamiku. Dan telanjang di hadapan pria yang sebentar lagi akan menikmati tubuhku ini.45613Please respect copyright.PENANAOYgdS0d6Q5
45613Please respect copyright.PENANAhr6xnvfA7g
Tiba-tiba aku merasa tertantang. Ingin menunjukkan organ terpenting dari tubuh wanitaku itu kepada Mang Dedi. Ingin menunjukkan celah kenikmatanku yang berkedut membasah karena menantikan sodokan dan tusukan penis besarnya di vaginaku, lalu menumpahkan sperma panasnya di dalam rahimku.45613Please respect copyright.PENANAzeNQgKvw0o
45613Please respect copyright.PENANAb6JbMggwUN
"Ngangkang dong Dek.." perintah Mang Dedi memiringkan kepalanya.45613Please respect copyright.PENANACcgjoxM5ZC
45613Please respect copyright.PENANAMvLftEbj1f
Seolah mendapat hipnotis, entah kenapa aku kemudian menarik lebar-lebar kedua kakiku untuk mengangkang begitu lebar sambil berdiri di hadapan Mang Dedi.45613Please respect copyright.PENANA2Xvssr4leJ
45613Please respect copyright.PENANAj3BdZx0rnH
“Woooww... becekkk...” komentarnya sekali lagi.45613Please respect copyright.PENANAxACmY61FXn
45613Please respect copyright.PENANAScdnYZ2jXG
Aku mengangguk pasrah, “I--iya Massh…. Sudah becekkhh….” ucapku menahan diri sangat malu.45613Please respect copyright.PENANAv3GK69ltCi
45613Please respect copyright.PENANAsxq5DuSSXM
Sengaja tak kuliah wajah Mang Dedi yang tengah memperhatikan selangkanganku yang ternyata sudah melelehkan cairan begitu banyak sampai terasa hangat di pahaku.45613Please respect copyright.PENANAuixjBSpwSs
45613Please respect copyright.PENANABjE5DGkaiM
“Kamu benar-benar wanita nakal Dek Liya. Gak cocok sama hijabmu itu.” Ucap Mang Dedi tersenyum melecehkanku.45613Please respect copyright.PENANAf6c3aPVFHM
45613Please respect copyright.PENANAcjMI8mVQ6M
"Taa--tapi Mas suka kan?? Ouugghhh.." balasku melenguh mempertahankan posisiku yang mengangkang sambil berdiri itu.45613Please respect copyright.PENANAIeXrGw9DM4
45613Please respect copyright.PENANAUp5dgZyTTr
Mang Dedi tertawa sedikit, "Suka banget sayang. Ayo lanjutin lagi jogetnya" sambungnya kembali bersandar di pinggiran kasur.45613Please respect copyright.PENANASmdbXIuTr3
45613Please respect copyright.PENANA448zsBUKbu
Mendapat perintah dari Mang Dedi, aku kembali berusaha menggoda Mang Dedi sambil terus menggoyang-goyangkan pinggulku. Namun sekarang dengan objektif yang berbeda karena aku merasakan gatal di beberapa bagian sensitifku.45613Please respect copyright.PENANAjp7jEZ58Tx
45613Please respect copyright.PENANAsTCjrFk96Z
Sekarang rasanya bukan lagi untuk memuaskan Mang Dedi dengan persembahan erotisku, namun justru untuk memuaskan hasratku sendiri yang sudah berada di ubun-ubun.45613Please respect copyright.PENANANeTPkLpChj
45613Please respect copyright.PENANAiiPVMqXfmm
Aku meremas payudara dan pantatku beberapa kali seperti seorang pelacur yang sedang memberikan undangan gratis kepada lelaki lain untuk dapat menidurinya.45613Please respect copyright.PENANAugUlzNimEW
45613Please respect copyright.PENANASOwEAvfWYl
“Entotin aku Masshh... entotin akuuhhhh....” ucapku membatin dalam hati sembari terus bergoyang erotis.45613Please respect copyright.PENANAaJWOEUP8oR
45613Please respect copyright.PENANA54z4bN9c85
Aku seperti cacing yang kepanasan. Sekarang, karena nafsuku sudah tak tertahankan lagi, aku menjadi buta akan rasa malu ataupun sungkan. Sekarang, aku berani untuk bermain-main dengan puting payudaraku, aku berani untuk meremas pantatku, dan aku berani untuk mengobel liang vaginaku sendiri di hadapan Mang Dedi.45613Please respect copyright.PENANA5iFpnarbN2
45613Please respect copyright.PENANAFHpwvHgLQA
“Oooggghh... ooouugghhhh... sshhhh....” desahku pelan sambil menggelinjang-gelinjang keenakan.45613Please respect copyright.PENANAali7aFAXiy
45613Please respect copyright.PENANAUwptmYbxOK
Kutusuk vagina basahku dengan jemari-jemari tanganku sambil sesekali ku gosok bagian bibirnya. Dibagian dada, kupilin-pilin puting payudaraku berulang-ulang. Semakin lama semakin enak, enak dan enak.45613Please respect copyright.PENANAhDocdeVOko
45613Please respect copyright.PENANA1exaXxFudp
Tapi kemudian aku tersadar, kulihat Mang Dedi bengong tidak percaya melihatku memainkan diri sendiri di depannya. Sungguh akupun ikut merasa malu karena aku sampai-sampai terbawa suasana oleh sentuhan-sentuhan ku sendiri.45613Please respect copyright.PENANALzJZI5rb61
45613Please respect copyright.PENANAl8MvfRRuGA
"Memang binal kamu Dek.." Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng.45613Please respect copyright.PENANADWs0HxyzmB