55184Please respect copyright.PENANA6qNxAYj72x
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.55184Please respect copyright.PENANAh6pElMGnfg
55184Please respect copyright.PENANAoojnfUtNbj
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.55184Please respect copyright.PENANAFlSu0xeQbw
55184Please respect copyright.PENANAMyTZyFRYZO
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.55184Please respect copyright.PENANA8UgaBredkT
55184Please respect copyright.PENANAFpUvTsJTiE
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.55184Please respect copyright.PENANAxU2pE5thoS
55184Please respect copyright.PENANAijFJwkhDXq
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.55184Please respect copyright.PENANA6mU9TLULWb
55184Please respect copyright.PENANAnlboe5xCow
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.55184Please respect copyright.PENANAv3AJGffh5X
55184Please respect copyright.PENANAy2uVhj5Y3K
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.55184Please respect copyright.PENANA2abMf23KSO
55184Please respect copyright.PENANAooMrzLNNc4
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.55184Please respect copyright.PENANAOsdO5THmnJ
55184Please respect copyright.PENANApLjMXOzf1x
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.55184Please respect copyright.PENANAL36BfK8h1y
55184Please respect copyright.PENANA6wLwYUdBN2
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.55184Please respect copyright.PENANAs0AhGLF1vU
55184Please respect copyright.PENANAKKp4y1ouuU
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.55184Please respect copyright.PENANA3EGp3Yib8N
55184Please respect copyright.PENANAc6w5Mahz4l
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.55184Please respect copyright.PENANA1lnzctNzFM
55184Please respect copyright.PENANAZYknr6J94U
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.55184Please respect copyright.PENANAx0Z9Nfm9KJ
55184Please respect copyright.PENANAY8DZ60avjO
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.55184Please respect copyright.PENANARkRsnHUbKz
55184Please respect copyright.PENANAX1C7WP3Ylt
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.55184Please respect copyright.PENANA7K61VPQC0A
55184Please respect copyright.PENANA9JVrr3PUAJ
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.55184Please respect copyright.PENANAxlmeDNrTuv
55184Please respect copyright.PENANA6zm2Qln2nv
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.55184Please respect copyright.PENANA6xKWVSKDS9
55184Please respect copyright.PENANAkha26I1C0P
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.55184Please respect copyright.PENANAxRUDB8EYNx
55184Please respect copyright.PENANAQX9VAHGgFG
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.55184Please respect copyright.PENANALp3hdsED1C
55184Please respect copyright.PENANAg5widK2AgZ
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.55184Please respect copyright.PENANApKqQOHUeDT
55184Please respect copyright.PENANADZfbxt2Uto
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.55184Please respect copyright.PENANATllUGvQor8
55184Please respect copyright.PENANARn3AP8ogEt
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.55184Please respect copyright.PENANAKu5rRYVGax
55184Please respect copyright.PENANAUrpMwi7wJb
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.55184Please respect copyright.PENANADQyGrVNsEN
55184Please respect copyright.PENANAHALbZgJTIN
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.55184Please respect copyright.PENANARdBSli86E6
55184Please respect copyright.PENANAjembZzedh6
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.55184Please respect copyright.PENANA5235sJkwUZ
55184Please respect copyright.PENANAttFgbDtP0h
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.55184Please respect copyright.PENANAOHO8rUT04A
55184Please respect copyright.PENANAQXopX4I2Mx
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.55184Please respect copyright.PENANA2WpsU8sF4n
55184Please respect copyright.PENANACGIMgvOsGO
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.55184Please respect copyright.PENANAXhRkN6EQiY
55184Please respect copyright.PENANA08iMQIwoZR
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.55184Please respect copyright.PENANAigLbryptYq
55184Please respect copyright.PENANA1lTFDHE7LB
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.55184Please respect copyright.PENANAEiJ9AenJqQ
55184Please respect copyright.PENANAvajagtfLM1
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.55184Please respect copyright.PENANAeg81yHnMWT
55184Please respect copyright.PENANAAwti1SQXHN
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.55184Please respect copyright.PENANAzjBe4LxI1s
55184Please respect copyright.PENANALeyGPBPUdQ
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.55184Please respect copyright.PENANAlt6nvDJ3wR
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.55184Please respect copyright.PENANAVNBV3yA8k5
55184Please respect copyright.PENANAB2ltkAwj09
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.55184Please respect copyright.PENANAfeB68KZ0RO
55184Please respect copyright.PENANAUghPFEjTy6
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.55184Please respect copyright.PENANAFgLMzAkoC6
55184Please respect copyright.PENANAs0J9za9vua
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.55184Please respect copyright.PENANAkWSH3aG2fT
55184Please respect copyright.PENANA1wyoshcdHd
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.55184Please respect copyright.PENANAy7SBy2pAYY
55184Please respect copyright.PENANAMnnAmaeoud
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.55184Please respect copyright.PENANA0Fr6uUCbZ1
55184Please respect copyright.PENANAeF9dnJuB5r
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.55184Please respect copyright.PENANA8ASCxzCCzs
55184Please respect copyright.PENANA5pWMRE8SJh
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.55184Please respect copyright.PENANADQ8jMRU48Z
55184Please respect copyright.PENANARdgLdnOriu
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.55184Please respect copyright.PENANAzOcecUHAdZ
55184Please respect copyright.PENANA6yZYWtu3yp
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.55184Please respect copyright.PENANALAm4nGtyJP
55184Please respect copyright.PENANAIRrhT1Yod8
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.55184Please respect copyright.PENANAV9e56olGTc
55184Please respect copyright.PENANAHXQRtWKRnH
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.55184Please respect copyright.PENANAKknu3JIeG5
55184Please respect copyright.PENANAgJ5oGnBJ3O
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.55184Please respect copyright.PENANAFs1rQqFgrz
55184Please respect copyright.PENANAzHYsDiX3cr
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.55184Please respect copyright.PENANAQOsFvkxcOr
55184Please respect copyright.PENANAOxhoUqYT6e
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.55184Please respect copyright.PENANAJxFl5X3Amv
55184Please respect copyright.PENANAHISYHkE6s3
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.55184Please respect copyright.PENANAFq2nWJ0UlB
55184Please respect copyright.PENANAdMyRd834VO
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.55184Please respect copyright.PENANAQNzSnUhGhY
55184Please respect copyright.PENANA691I2B6TDZ
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.55184Please respect copyright.PENANAWZJTwIb5nj
55184Please respect copyright.PENANAZqLitwvayA
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.55184Please respect copyright.PENANAKSO8wIWo9w
55184Please respect copyright.PENANA5AYavgAkcG
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.55184Please respect copyright.PENANA3WTnWiXCCc
55184Please respect copyright.PENANA3HERVIWM0v
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.55184Please respect copyright.PENANAxmDuqnZyR1
55184Please respect copyright.PENANAKqHJc53zEC
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.55184Please respect copyright.PENANAjI625m3UHL
55184Please respect copyright.PENANABcd9DbK7PI
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.55184Please respect copyright.PENANAA2KzyxDmP5
55184Please respect copyright.PENANAZAqPeux1vq
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.55184Please respect copyright.PENANAkUIUnjePUd
55184Please respect copyright.PENANAWqL631g6tc
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.55184Please respect copyright.PENANA2hxsaEekgJ
55184Please respect copyright.PENANAJr5VlTv3D5
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.55184Please respect copyright.PENANAjPfNOb54jn
55184Please respect copyright.PENANAeMHMTQhSb5
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.55184Please respect copyright.PENANA9AEmqNpHtA
55184Please respect copyright.PENANAr1PjV61r6B
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.55184Please respect copyright.PENANAmczOuWRYbt
55184Please respect copyright.PENANAvuWZ2DmSgj
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.55184Please respect copyright.PENANA5VHo34jEwX
55184Please respect copyright.PENANAibjb5lhw61
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.55184Please respect copyright.PENANAD4Bq8rPrMN
55184Please respect copyright.PENANA4JyVcBESBb
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.55184Please respect copyright.PENANAcu5nCThXH1
55184Please respect copyright.PENANAI7W0HohMu6
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.55184Please respect copyright.PENANACUTgimU1s3
55184Please respect copyright.PENANAVP2LMOO0t6
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.55184Please respect copyright.PENANAPLEgMpyRDT
55184Please respect copyright.PENANA0CwvFgeXGV
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.55184Please respect copyright.PENANA6nvXi4SIte
55184Please respect copyright.PENANAuso9b9GZFe
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.55184Please respect copyright.PENANAXdQ8x8Dbfq
55184Please respect copyright.PENANAfbpr4nltRG
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.55184Please respect copyright.PENANA5K8kX1arrQ
55184Please respect copyright.PENANA6d8BdS4orT
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.55184Please respect copyright.PENANAdlS8jmVaY1
55184Please respect copyright.PENANAVOFOrMo3VQ
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.55184Please respect copyright.PENANAIUvtIITXTF
55184Please respect copyright.PENANAnniynEXT86
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.55184Please respect copyright.PENANA6OSDo25rC1
55184Please respect copyright.PENANAUodW8a2smX
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.55184Please respect copyright.PENANAyirn2SuCyu
55184Please respect copyright.PENANAUkdkXXbqL2
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.55184Please respect copyright.PENANAOAN5Baeasr
55184Please respect copyright.PENANAwsBPsCmtqU
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."55184Please respect copyright.PENANAs1HapUd19k
55184Please respect copyright.PENANAUfZCHD6TBI
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.55184Please respect copyright.PENANAjh3TLhGdSi
55184Please respect copyright.PENANAwAXuDLbCt2
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.55184Please respect copyright.PENANAWG4Q8nILta
55184Please respect copyright.PENANAt3V3DtGKAe
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.55184Please respect copyright.PENANAlEfBQhMSgs
55184Please respect copyright.PENANA2ooOmf6Yrv
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.55184Please respect copyright.PENANA67KfQ50jMN
55184Please respect copyright.PENANA3OPs3X6ftr
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.55184Please respect copyright.PENANAf0OkwRCp6a
55184Please respect copyright.PENANAsUb9aFx87L
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.55184Please respect copyright.PENANAq9W6pAEjQd
55184Please respect copyright.PENANA1YZMTBYDrX
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.55184Please respect copyright.PENANAaPNR5EulwO
55184Please respect copyright.PENANAPj6o8ZfJJ6
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.55184Please respect copyright.PENANAR0YLfDTe3Y
55184Please respect copyright.PENANAogOMuA4yVo
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.55184Please respect copyright.PENANAVaLKlJeltq
55184Please respect copyright.PENANAWziYR2EP2a
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.55184Please respect copyright.PENANAvSQYS723Ys
55184Please respect copyright.PENANAKeRR9O83vF
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.55184Please respect copyright.PENANA7pl3iFbRlj
55184Please respect copyright.PENANA5hv13Sm8vY
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.55184Please respect copyright.PENANATaYX2Hvvw2
55184Please respect copyright.PENANAucDKU0N8rc
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.55184Please respect copyright.PENANAbBcDikVZL8
55184Please respect copyright.PENANArLBVIKedNf
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.55184Please respect copyright.PENANAygFmlFxsJG
55184Please respect copyright.PENANArxEoE5l1i6
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.55184Please respect copyright.PENANAlZYhUoCi1j
55184Please respect copyright.PENANAOmzSRTAtHH
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.55184Please respect copyright.PENANA0aUvRNKM7o
55184Please respect copyright.PENANAKR9RJlznCt
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.55184Please respect copyright.PENANAIzcEbwZN2w
55184Please respect copyright.PENANAFOrfQXCTgL
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.55184Please respect copyright.PENANAqZxVvQElHk
55184Please respect copyright.PENANAKn9VLW1ld4
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.55184Please respect copyright.PENANAx2FmIJyirZ
55184Please respect copyright.PENANACpjWGRt71X
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.55184Please respect copyright.PENANA9VGw1eof4M
55184Please respect copyright.PENANAWZ9J4mPrk0
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.55184Please respect copyright.PENANASM0uGMbyFu
55184Please respect copyright.PENANA5ADsCR8J0f
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.55184Please respect copyright.PENANALnlbozgLik
55184Please respect copyright.PENANAM5qwrhwgiO
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.55184Please respect copyright.PENANAazmeEUIRaV
55184Please respect copyright.PENANAgbJhB1xn3m
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.55184Please respect copyright.PENANAuFcWJZ12tv
55184Please respect copyright.PENANA65twxKyL4U
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.55184Please respect copyright.PENANAUMXuqBigcg
55184Please respect copyright.PENANACOpbMjBJtV
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.55184Please respect copyright.PENANAgo8g9cEsvg
55184Please respect copyright.PENANACAcS2j1MaI
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.55184Please respect copyright.PENANA16jirJ9tYs
55184Please respect copyright.PENANAdXqPzv6IhG
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.55184Please respect copyright.PENANA3y9yTCmqHm
55184Please respect copyright.PENANA6SY8XbewIy
"Diemut..." bisiknya.55184Please respect copyright.PENANAbeWJxeSiX2
55184Please respect copyright.PENANAHObArMudBa
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.55184Please respect copyright.PENANAAH3c5uTJf2
55184Please respect copyright.PENANAMILe3iNqcb
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.55184Please respect copyright.PENANA333YxHVwbL
55184Please respect copyright.PENANAxSoYVJj86f
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.55184Please respect copyright.PENANA3JzeTWLxVV
55184Please respect copyright.PENANADC3HGAuHIG
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.55184Please respect copyright.PENANAKXzPXBS5N4
55184Please respect copyright.PENANA5gVq8ezgVG
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.55184Please respect copyright.PENANAOwUAYthbzz
55184Please respect copyright.PENANAXypPIimv1m
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.55184Please respect copyright.PENANAM9JYepSenz
55184Please respect copyright.PENANANfNLySpgE3
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.55184Please respect copyright.PENANAXXRzRYzS7x
55184Please respect copyright.PENANAl4qYQHc6yh
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.55184Please respect copyright.PENANAXnQL2AMDq7
55184Please respect copyright.PENANAXnZYYB7xZg
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.55184Please respect copyright.PENANA42553uaEsw
55184Please respect copyright.PENANAymFZSmixHx
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.55184Please respect copyright.PENANArY986M085O
55184Please respect copyright.PENANAfedRox6P6u
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.55184Please respect copyright.PENANAUL6t7rDidJ
55184Please respect copyright.PENANAGPNwRkYs9e
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.55184Please respect copyright.PENANAA8LuldNa5K
55184Please respect copyright.PENANAbDhx7UYt9C
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.55184Please respect copyright.PENANA5ZepzwUHbV
55184Please respect copyright.PENANA9VPaNcw9wW
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.55184Please respect copyright.PENANABOCU4M91OH
55184Please respect copyright.PENANAl1GQcWxqWC
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.55184Please respect copyright.PENANALntCPjRoHG
55184Please respect copyright.PENANAolMleDi56A
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.55184Please respect copyright.PENANA1eQ0Fpek3v
55184Please respect copyright.PENANAtMYj72SFN1
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.55184Please respect copyright.PENANASuoHXSeGBS
55184Please respect copyright.PENANActM4Ssykgj
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.55184Please respect copyright.PENANA7XbP2C4ZrL
55184Please respect copyright.PENANAv2SXO2CnCE
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.55184Please respect copyright.PENANA21ZwPvEwk5
55184Please respect copyright.PENANAEH1AZBjWGz
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.55184Please respect copyright.PENANAZMqB7RuTb6
55184Please respect copyright.PENANAuGAAS7n1cX
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.55184Please respect copyright.PENANAQyqDnrUR9p
55184Please respect copyright.PENANAiR8mCaBCND
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.55184Please respect copyright.PENANAhyVNq0lBU8
55184Please respect copyright.PENANAOogenBI96F
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.55184Please respect copyright.PENANAEtBsWUrwTj
55184Please respect copyright.PENANAbZK31Uoak0
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.55184Please respect copyright.PENANAGwBYt4mdkO
55184Please respect copyright.PENANAD8DcseslU3
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.55184Please respect copyright.PENANAKR8LX7zbit
55184Please respect copyright.PENANAArT8US0sFB
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.55184Please respect copyright.PENANAL6o7xf7tWh
55184Please respect copyright.PENANAhnhhQ0FPPi
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.55184Please respect copyright.PENANA5BU01OWxry
55184Please respect copyright.PENANAPPyuj9hTbC
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.55184Please respect copyright.PENANAouyZx0Nhq5
55184Please respect copyright.PENANAxs9k8MmZBV
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.55184Please respect copyright.PENANAaxt00Flzto
55184Please respect copyright.PENANARbgruLUIC4
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.55184Please respect copyright.PENANAMqTYmSdsH6
55184Please respect copyright.PENANAqiADpR8iCm
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.55184Please respect copyright.PENANAGWSWfWaZpg
55184Please respect copyright.PENANANCp0A7Daj3
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.55184Please respect copyright.PENANAqmFbWLPJLu
55184Please respect copyright.PENANAyTtDLueAG9
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.55184Please respect copyright.PENANAyt3dMVMxAp
55184Please respect copyright.PENANAqWkrfxXkl2
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 55184Please respect copyright.PENANApEOw2r1RCJ