63235Please respect copyright.PENANAGT52EU4Mjg
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.63235Please respect copyright.PENANAaep01fIF5f
63235Please respect copyright.PENANAJnTHFVoQvE
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.63235Please respect copyright.PENANAYkXvCRny4A
63235Please respect copyright.PENANA0Q5rgXsxt4
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.63235Please respect copyright.PENANAIoLtR9doQj
63235Please respect copyright.PENANAlNDy9Uudn3
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.63235Please respect copyright.PENANAX8kM7wCF0u
63235Please respect copyright.PENANAPQwvBEWPIH
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.63235Please respect copyright.PENANASAPJ5tCoNp
63235Please respect copyright.PENANAGNekm1wl2E
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.63235Please respect copyright.PENANAx5nTlCcXh8
63235Please respect copyright.PENANAOlEcC0XrjP
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.63235Please respect copyright.PENANAGSxhv1mN46
63235Please respect copyright.PENANAL5xfdjt2oM
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.63235Please respect copyright.PENANA5e9KtqWzCN
63235Please respect copyright.PENANA6Wp66r5ZGY
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.63235Please respect copyright.PENANAxtLI5y8PqE
63235Please respect copyright.PENANAJMyOexdwFt
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.63235Please respect copyright.PENANA9BTcb0ma7x
63235Please respect copyright.PENANA3vNSoGtKDe
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.63235Please respect copyright.PENANAh6rsI9uy72
63235Please respect copyright.PENANAqbyG1WJIyF
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.63235Please respect copyright.PENANA75uHuJXhF0
63235Please respect copyright.PENANAuPEWY08BEH
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.63235Please respect copyright.PENANAhLErIMlbut
63235Please respect copyright.PENANAgKQNSZ3FpS
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.63235Please respect copyright.PENANAWsNtMbovdV
63235Please respect copyright.PENANAlqn3Kht9Xq
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.63235Please respect copyright.PENANAC8Xr43oSFz
63235Please respect copyright.PENANAVQhXKnUt04
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.63235Please respect copyright.PENANANoICf6OeVn
63235Please respect copyright.PENANAMct0ORkhBY
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.63235Please respect copyright.PENANAmtZ6EX1Czo
63235Please respect copyright.PENANAaGWQPiXNqd
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.63235Please respect copyright.PENANAFLJcel7Kb9
63235Please respect copyright.PENANAWiT1W675Tu
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.63235Please respect copyright.PENANAxiPK9nnvfR
63235Please respect copyright.PENANASPW22VAAuS
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.63235Please respect copyright.PENANATX60S6nEIU
63235Please respect copyright.PENANAVnKmYzSo3J
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.63235Please respect copyright.PENANAEfBus05VnW
63235Please respect copyright.PENANAPCneH8g3vK
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.63235Please respect copyright.PENANAswgVKarzsh
63235Please respect copyright.PENANA3LRlo166MU
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.63235Please respect copyright.PENANATt26qykuKM
63235Please respect copyright.PENANAqmbtEp2eXe
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.63235Please respect copyright.PENANAJfkUvTBVGm
63235Please respect copyright.PENANAgxIxKEe9dv
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.63235Please respect copyright.PENANAsND9nTVlol
63235Please respect copyright.PENANAucuIez0jYH
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.63235Please respect copyright.PENANA7iNV7NwMJR
63235Please respect copyright.PENANApQISsZKbWu
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.63235Please respect copyright.PENANAejTIQra369
63235Please respect copyright.PENANA0A0POOE47i
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.63235Please respect copyright.PENANA78CspD0wkp
63235Please respect copyright.PENANAsnf5gDZ2I5
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.63235Please respect copyright.PENANAoKzNjDcoMh
63235Please respect copyright.PENANAN0Ecx9rKdJ
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.63235Please respect copyright.PENANAmPS7OOGDTx
63235Please respect copyright.PENANAvJbeciHZN5
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.63235Please respect copyright.PENANA6BapeNhsjJ
63235Please respect copyright.PENANAnz6FmK5xzO
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.63235Please respect copyright.PENANA6tNTXEaanP
63235Please respect copyright.PENANA0zqe1vdrkX
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.63235Please respect copyright.PENANAIA3PSYNJi1
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.63235Please respect copyright.PENANAJcUTgMXGNr
63235Please respect copyright.PENANA2mJlIE2lpA
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.63235Please respect copyright.PENANARiy1iSXR1l
63235Please respect copyright.PENANArHEWbm0hw3
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.63235Please respect copyright.PENANA0ksFs37ZPy
63235Please respect copyright.PENANASE0UXiBCwX
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.63235Please respect copyright.PENANAYzukltuBld
63235Please respect copyright.PENANAF8cW4M6qh5
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.63235Please respect copyright.PENANALIxcIXLifV
63235Please respect copyright.PENANAEmXg7Adskg
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.63235Please respect copyright.PENANAlb4txQMhEj
63235Please respect copyright.PENANASE435i5wpr
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.63235Please respect copyright.PENANAmBNtBqqpfN
63235Please respect copyright.PENANAzidUNGxffM
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.63235Please respect copyright.PENANAyOsCsC4g11
63235Please respect copyright.PENANAlqDXtebS4E
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.63235Please respect copyright.PENANAvRb2nlrDXJ
63235Please respect copyright.PENANA72Fzt2KTZH
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.63235Please respect copyright.PENANAZXI7RxFs0S
63235Please respect copyright.PENANACyeeqodbmp
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.63235Please respect copyright.PENANAUfvvymTHXs
63235Please respect copyright.PENANA3MK3ZvjUrc
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.63235Please respect copyright.PENANAHVLjxMuuu5
63235Please respect copyright.PENANA0Zo3YVu7lH
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.63235Please respect copyright.PENANAm8aqw5Mafn
63235Please respect copyright.PENANAfALD524USa
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.63235Please respect copyright.PENANABgLo7ZeGsi
63235Please respect copyright.PENANAoOZsLlL0mj
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.63235Please respect copyright.PENANAUa9MoPNWTB
63235Please respect copyright.PENANA5YxGfqhRkR
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.63235Please respect copyright.PENANAgQS99F58hP
63235Please respect copyright.PENANAo8jaPIcy3O
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.63235Please respect copyright.PENANADG4eW1Pcs2
63235Please respect copyright.PENANAlN0Rv4K7ny
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.63235Please respect copyright.PENANARE2dkdJL50
63235Please respect copyright.PENANAr12dhaU7cm
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.63235Please respect copyright.PENANAHCsEnGJKrA
63235Please respect copyright.PENANA9REuS3oRue
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.63235Please respect copyright.PENANAd40lV30x6S
63235Please respect copyright.PENANAoIzJvAQXqp
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.63235Please respect copyright.PENANAw33lDC0Obj
63235Please respect copyright.PENANA11plUf3XfB
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.63235Please respect copyright.PENANAf36xr9VqFX
63235Please respect copyright.PENANAtwmq62fLEf
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.63235Please respect copyright.PENANAnAqrfgDLFi
63235Please respect copyright.PENANAhetJ26CEYf
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.63235Please respect copyright.PENANAEHGp3E3jrz
63235Please respect copyright.PENANAOwyE1EjoZl
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.63235Please respect copyright.PENANAfKVUHy4eHh
63235Please respect copyright.PENANAT59b4TxqcL
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.63235Please respect copyright.PENANAH2dHUtnK9I
63235Please respect copyright.PENANAqPyVzoLOKu
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.63235Please respect copyright.PENANAGCjA6jUZrJ
63235Please respect copyright.PENANAhKrihUGUV1
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.63235Please respect copyright.PENANABLCp5Ya0fo
63235Please respect copyright.PENANAAdHk0ARYPl
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.63235Please respect copyright.PENANAAPtRABQac3
63235Please respect copyright.PENANAgLiwLXnWjs
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.63235Please respect copyright.PENANA1ljJZGVMpr
63235Please respect copyright.PENANAojHTJcNDCc
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.63235Please respect copyright.PENANAC4tS3yXxyh
63235Please respect copyright.PENANA8zMLoXNcQu
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.63235Please respect copyright.PENANATgyWUvx3N0
63235Please respect copyright.PENANAqKhYh4fS3y
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.63235Please respect copyright.PENANAmrp6yQ6XE4
63235Please respect copyright.PENANAhWINwjc3Jl
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.63235Please respect copyright.PENANAJAHCELnSP4
63235Please respect copyright.PENANAhw4mgLFsdo
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.63235Please respect copyright.PENANAtoyfPoZDt6
63235Please respect copyright.PENANAm84S8Sux4B
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.63235Please respect copyright.PENANAKmdpWecHtM
63235Please respect copyright.PENANA9ZP3K3u6Rv
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.63235Please respect copyright.PENANArPethpighb
63235Please respect copyright.PENANAY9LgrZTXgT
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.63235Please respect copyright.PENANAIefgZYVk6q
63235Please respect copyright.PENANAspJtTwfyUB
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.63235Please respect copyright.PENANAVo0hPQb9qn
63235Please respect copyright.PENANA7IclyzhE0k
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.63235Please respect copyright.PENANAd4ZuMLa4Zj
63235Please respect copyright.PENANADqkK8AuOZT
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.63235Please respect copyright.PENANALrfN07LXAc
63235Please respect copyright.PENANA9ztoifvrP4
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."63235Please respect copyright.PENANAwKDUr8824D
63235Please respect copyright.PENANArtiXSNekGM
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.63235Please respect copyright.PENANAGQpAwaZRgI
63235Please respect copyright.PENANAVX88Vewj95
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.63235Please respect copyright.PENANA85ECtDjDvY
63235Please respect copyright.PENANAheoqdLQG9K
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.63235Please respect copyright.PENANA9jQvQ4rneq
63235Please respect copyright.PENANADH67CZ1APd
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.63235Please respect copyright.PENANA977Yt2qHiG
63235Please respect copyright.PENANADJCS7eXXNG
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.63235Please respect copyright.PENANAoJvOlNxJEA
63235Please respect copyright.PENANAwYzZZp6We5
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.63235Please respect copyright.PENANA4KBqg7S1JP
63235Please respect copyright.PENANAoaoyIsM8IV
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.63235Please respect copyright.PENANA6mv4Kaqz1v
63235Please respect copyright.PENANAWAPnx8KZTD
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.63235Please respect copyright.PENANAWH4CqXGehD
63235Please respect copyright.PENANA1zOm7R65t8
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.63235Please respect copyright.PENANAvPnhAzxlgx
63235Please respect copyright.PENANAHMYxnoCHTV
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.63235Please respect copyright.PENANA1dmaluWkTt
63235Please respect copyright.PENANAFGA3m3PeMT
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.63235Please respect copyright.PENANAyWWSIAL9K9
63235Please respect copyright.PENANA11XJRTmv37
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.63235Please respect copyright.PENANAZedJ87b3Nn
63235Please respect copyright.PENANAT63EMjSzUA
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.63235Please respect copyright.PENANAvIV7CJMNuJ
63235Please respect copyright.PENANAi2VyxFbQCb
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.63235Please respect copyright.PENANAP5g6hoGXAY
63235Please respect copyright.PENANAeOQjMjDhY0
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.63235Please respect copyright.PENANA5yTh4pAojY
63235Please respect copyright.PENANAs2pPxygfGZ
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.63235Please respect copyright.PENANAOBc7dvzRnn
63235Please respect copyright.PENANAO9aYNWHuyB
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.63235Please respect copyright.PENANAmel4Mar9EK
63235Please respect copyright.PENANAPUHPZ0K5VT
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.63235Please respect copyright.PENANA3rWHBMsQS1
63235Please respect copyright.PENANAtPL5vnpQPY
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.63235Please respect copyright.PENANAodoKOFBkSs
63235Please respect copyright.PENANAFUXw2EwdzG
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.63235Please respect copyright.PENANAqP5S4gxOQc
63235Please respect copyright.PENANAua7yzdw0fk
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.63235Please respect copyright.PENANACuXpXkkRoi
63235Please respect copyright.PENANAMogXmsz02k
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.63235Please respect copyright.PENANA2dw2SkY9Z5
63235Please respect copyright.PENANAWozSFliz8D
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.63235Please respect copyright.PENANAARLnoZktlD
63235Please respect copyright.PENANAuGkD38jNQC
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.63235Please respect copyright.PENANAbWWrq5ATI1
63235Please respect copyright.PENANAoqLD9AbTIa
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.63235Please respect copyright.PENANANQWcWisjQA
63235Please respect copyright.PENANAx8FRSTbY8W
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.63235Please respect copyright.PENANAKrsSnBHaBr
63235Please respect copyright.PENANAZSqhkWtQRJ
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.63235Please respect copyright.PENANAD2E2NuKDXi
63235Please respect copyright.PENANA6K1GoRFfcw
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.63235Please respect copyright.PENANANXxHhtZhU7
63235Please respect copyright.PENANATTkD1a7Yko
"Diemut..." bisiknya.63235Please respect copyright.PENANAQ75IPbqtLF
63235Please respect copyright.PENANABjvkq4VXNF
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.63235Please respect copyright.PENANAi4f2w9LsXh
63235Please respect copyright.PENANAJZ921Gwslr
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.63235Please respect copyright.PENANAN0t6oVIbop
63235Please respect copyright.PENANAj2T7EE6htN
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.63235Please respect copyright.PENANAeC1AtCrss5
63235Please respect copyright.PENANAtxF7ZkXZ1B
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.63235Please respect copyright.PENANAsgRymAN7ib
63235Please respect copyright.PENANALQ2GD6N5Vm
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.63235Please respect copyright.PENANAmK2VzgLBiJ
63235Please respect copyright.PENANAbKr0VezDK7
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.63235Please respect copyright.PENANAGrRnQCzRDw
63235Please respect copyright.PENANAduSuMZpFdJ
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.63235Please respect copyright.PENANA87MCBJyTkV
63235Please respect copyright.PENANAO5x1UKTCad
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.63235Please respect copyright.PENANAIcn9w0DCZG
63235Please respect copyright.PENANAYuPT1sc7v6
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.63235Please respect copyright.PENANAm2qQfEOcSi
63235Please respect copyright.PENANAf4oMpMzghS
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.63235Please respect copyright.PENANArYFGgXFKuH
63235Please respect copyright.PENANABlAZCHJOvy
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.63235Please respect copyright.PENANAskRcoFtOXD
63235Please respect copyright.PENANAopGb63WZuw
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.63235Please respect copyright.PENANAeDnqA04EWE
63235Please respect copyright.PENANAiwUfunBgev
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.63235Please respect copyright.PENANAURBAktZo3d
63235Please respect copyright.PENANAY5ioPKu8nz
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.63235Please respect copyright.PENANAvhVto9qtqk
63235Please respect copyright.PENANAR740KsHzlA
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.63235Please respect copyright.PENANAiNepJlYtHl
63235Please respect copyright.PENANA650k9HsQFI
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.63235Please respect copyright.PENANAIf2yylqusT
63235Please respect copyright.PENANA1e5wtngpa4
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.63235Please respect copyright.PENANAPgLbqhIkyL
63235Please respect copyright.PENANABJcp25qAme
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.63235Please respect copyright.PENANA7ip9IVdpiC
63235Please respect copyright.PENANAII92uctrww
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.63235Please respect copyright.PENANA4TREjdJxyf
63235Please respect copyright.PENANAMdUmLPvfVF
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.63235Please respect copyright.PENANAFO8vsluHtl
63235Please respect copyright.PENANAE49CWKbOGg
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.63235Please respect copyright.PENANAeqSLhCG0sg
63235Please respect copyright.PENANAkcPnAdvY8a
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.63235Please respect copyright.PENANAyX9oG3rRSs
63235Please respect copyright.PENANAY9sNJPqg0S
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.63235Please respect copyright.PENANAk9J24ljnJr
63235Please respect copyright.PENANAXQzEYpR4O8
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.63235Please respect copyright.PENANAZ6kv6RcxKH
63235Please respect copyright.PENANAmOMNKiNMSJ
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.63235Please respect copyright.PENANAnMtrrlTWig
63235Please respect copyright.PENANA3gJCz2wO1U
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.63235Please respect copyright.PENANAKVnw83YCcx
63235Please respect copyright.PENANAMZp8wn4x4A
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.63235Please respect copyright.PENANANEK3Q8LOCq
63235Please respect copyright.PENANAEXbgcagOq4
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.63235Please respect copyright.PENANA54THkBw8w3
63235Please respect copyright.PENANATr9SuvYHFf
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.63235Please respect copyright.PENANAPdNH8y9lYm
63235Please respect copyright.PENANAsXNxuuqP7J
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.63235Please respect copyright.PENANAJ3sYzpAZs1
63235Please respect copyright.PENANAU8fbOqdrDr
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.63235Please respect copyright.PENANAdcyMqMVL0B
63235Please respect copyright.PENANAOGb1uTFwn2
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.63235Please respect copyright.PENANAbHy3bycIuR
63235Please respect copyright.PENANAvumQGgNOku
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.63235Please respect copyright.PENANAJHqKKWinKb
63235Please respect copyright.PENANAjEUSywNZKD
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 63235Please respect copyright.PENANAA4HlWszo0a