60290Please respect copyright.PENANA3VN8cp8m1A
Suasana ruang tamu rumahku benar-benar terasa dingin menyapu setiap pori-pori yang ada di tubuhku. Diluar sana, hujan turun begitu lebat tak menampakkan tanda-tanda untuk berhenti.60290Please respect copyright.PENANArkWGynav7h
60290Please respect copyright.PENANAcgGcz1QTAd
Akan tetapi semuanya berbalik dengan keadaanku saat ini. Karena bukan kedingingan, aku justru malah merasa panas. Panas bercampur nafsu yang terus membara membakar birahi hewaniahku.60290Please respect copyright.PENANAL59Ofknzg4
60290Please respect copyright.PENANApDJnCeA13A
"Cantik sekali." komentar Mang Dedi berbisik di telingaku.60290Please respect copyright.PENANAvPLcbpfzPJ
60290Please respect copyright.PENANAgOtl72XT85
Meski masih terhalang oleh hijab yang melilit di kepala, aku dapat merasakan dengan kuat hembusan nafas panas Mang Dedi seperti meniup telinga dan bagian kudukku. Nada suaranya yang bergetar agak tertahan itu menandakan kalau dia sendiri tidak tenang dan sedang dalam perasaan yang menggebu.60290Please respect copyright.PENANA86edAwlwM6
60290Please respect copyright.PENANAbZlCkBLwif
"Jangan diliatin!!" protesku menutup dadaku dengan hijab lebar yang tengah ku pakai.60290Please respect copyright.PENANAMTLqgUWq7B
60290Please respect copyright.PENANAqVTrn3uyL1
Aku sebenarnya malu, wajahku memanas atau mungkin saja memerah. Kali pertama membiarkan tubuhku terbuka di hadapan laki-laki lain selain suamiku . Tapi lagi-lagi aku terdiam, menggigit bibir bawahku sendiri untuk meredam rasa yang timbul akibat ditatap nanar oleh si penjual sayur itu.60290Please respect copyright.PENANAqyYcCRsoru
60290Please respect copyright.PENANAvIJCUNR2pg
“Kamu gak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, sayang kalau tak ada yang melihatnya” Kata Mang Dedi dengan lembut.60290Please respect copyright.PENANAKprB1UtjJH
60290Please respect copyright.PENANAEfj75RHxWx
Mang Dedi kemudian mendekap tubuhku, bibirnya beraksi menciumui bagian belakang telingaku yang tertutup hijab itu sambil meniupkan nafasnya berkali-kali. Aku terdiam, badanku luruh bersandar pasrah diatas sofa yang kami duduki itu.60290Please respect copyright.PENANA0I6bTDnei7
60290Please respect copyright.PENANAKMCD4f0Zne
Sejenak Mang Dedi berhenti, "Biar adil, saya juga buka deh." ucapnya seolah ingin membujukku.60290Please respect copyright.PENANALOa2KIf1yr
60290Please respect copyright.PENANAqGVSFjnuy1
Mang Dedi seakan tau bahwa aku masih memiliki keragu-raguan yang membayang. Dia lalu berdiri, membuka kaos yang digunakannya hingga terlepas dari tubuhnya yang gempal itu. Aku seketika memalingkan wajahku dari sana, tak berani menatap tubuh laki-laki lain yang bertelanjang itu.60290Please respect copyright.PENANAFRsJh4WYw1
60290Please respect copyright.PENANA2ggaKdo5MW
"Sudah adilkan?" Ucapnya terkekeh.60290Please respect copyright.PENANAhfxf5aAQOE
60290Please respect copyright.PENANAoROWujeZL3
Aku kemudian mengangguk pelan. Mungkin ini yang dimaksud adil karena sekarang kami sama-sama bertelanjang dada. Bedanya, aku masih memakai BH dan hijab lebarku masih menutup sempurna bagian dadaku.60290Please respect copyright.PENANAuS6dldtp7r
60290Please respect copyright.PENANAYr7haCY6zh
“Jangan malu-malu lagi dong kalau gitu!” Pinta Mang Dedi padaku.60290Please respect copyright.PENANAnsk2V9Avnd
60290Please respect copyright.PENANAxKKvCytotl
Aku mengulum senyum, hatiku berbunga-bunga dengan cara Mang Dedi membujukku. Entah kenapa, rasanya aku seperti diperlakukan layaknya seorang gadis perawan yang baru saja mengenal apa itu cinta.60290Please respect copyright.PENANAxEaKzk6C8i
60290Please respect copyright.PENANAfvE6NvBFn8
“Iya.. gak malu lagi” Jawabku lirih berdebar-debar.60290Please respect copyright.PENANAeLqHV8M2mv
60290Please respect copyright.PENANAC9rsjI0G26
"Yaudah sini cium aku coba" Goda Mang Dedi mendekatkan wajahnya padaku.60290Please respect copyright.PENANAMAjkXFggOt
60290Please respect copyright.PENANAbCbVIFgtdP
Aku menepuk dadanya, "Dasar gombal" balasku kemudian memegang kedua belah pipinya.60290Please respect copyright.PENANAlGBJvEA2RG
60290Please respect copyright.PENANAiB6ZnflUpg
Tanpa ragu, aku memajukan bibir mungilku untuk menyentuh bibir kasarnya sekali lagi. Mulut kami bersatu dengan cepat, kembali berciuman penuh nafsu dengan saling melumat. Entah untuk keberapa kalinya juga aku berciuman dengan Mang Dedi.60290Please respect copyright.PENANAduCWYF6d5E
60290Please respect copyright.PENANA7eA6W8jeUP
Namun setiap kali bibir kami itu bersentuhan, rasa dan sensasi yang aku rasakan juga ikut berubah. Ditambah dengan tekstur bibirnya yang kasar dan tebal itu, membuatku suka mengulum bibirnya berkali-kali.60290Please respect copyright.PENANAuSjpnY1fYe
60290Please respect copyright.PENANALSmv9y8QIB
“Mmpppphh...” aku mendesah lirih.60290Please respect copyright.PENANA5kWtn6zFep
60290Please respect copyright.PENANAgxeGX7j1ff
Sedang kunikmati lidahnya yang menjelajah di mulutku, tahu-tahu telapak tangan Mang Dedi sudah beraksi menyusuri setiap lekuk pada tubuhku. Aku merinding saat kurasakan tangannya yang kasar itu bergerak pelan-pelan, mengusap sepanjang lenganku yang putih tanpa ditumbuhi bulu-bulu itu.60290Please respect copyright.PENANAWHxlipmXfC
60290Please respect copyright.PENANAOupJyaHQoz
Kami terus berciuman, hanya desahan dan suara lirihku saja yang sesekali terdengar di sela-sela derasnya hujan yang sedang turun.60290Please respect copyright.PENANAqne55FwBCZ
60290Please respect copyright.PENANAL2rAJvOJ4W
Perlahan-lahan gerakan dan usapan Mang Dedi tersebut bergerak semakin liar dengan menyusuri setiap inci tubuh atasku yang sudah terbuka itu.60290Please respect copyright.PENANANDJJgz2sle
60290Please respect copyright.PENANARQodFY4TAR
Tangan kirinya meremas lembut bagian tepi punggungku hingga turun merambat ke daerah pinggang. Tak lupa bagian pantatku yang membulat itu di remas-remasnya sebentar penuh semangat sambil tangan satunya lagi menjalar mengusap perut rampingku.60290Please respect copyright.PENANAuP3DckZD4w
60290Please respect copyright.PENANAdkb6TrEz2o
“BH nya Mas buka ya Dek!” Ucap Mang Dedi berbisik menghentikan ciuman kami.60290Please respect copyright.PENANASOUOgqnyJe
60290Please respect copyright.PENANAkYMInGLy5H
Belum sempat aku menjawab, tangan-tangan cekatan miliknya itu menyusup kebagian punggungku dan meraih pengait BH ku. Aku hanya diam, bingung tak tahu harus melakukan apa, menolak aku tak mau, tapi membantunya aku malu.60290Please respect copyright.PENANA8azzPU3ejs
60290Please respect copyright.PENANAhIsoYI68xX
“Mas gak liat kok!” Rayu Mang Dedi melepas BH berwarna hitam yang tengah ku pakai itu.60290Please respect copyright.PENANAQUE05fTz9g
60290Please respect copyright.PENANA7qL4fVmCOe
Aku memejamkan mata, menarik ujung hijab lebarku ke bawah agar gumpalan daging kembarku tak sampai terlihat oleh Mang Dedi. Tapi Mang Dedi malah merengsek sedikit maju, hingga aku tersandar kembali ke sandaran sofa.60290Please respect copyright.PENANAwvMHDghDkL
60290Please respect copyright.PENANAKxz6ShCwAT
“Awwwhhhh!!!” pekikku kaget.60290Please respect copyright.PENANADz2i1wca3a
60290Please respect copyright.PENANA0paerW6cEN
Kurasakan tangan kasar Mang Dedi menyelusup kebalik hijabku. Tangannya meraba pelan buah dadaku yang sudah tak memakai penutup itu, menyentuh putingnya dengan usapan-usapan halus dan sesekali meremasnya dengan lembut.60290Please respect copyright.PENANAgNI19fDfq1
60290Please respect copyright.PENANALleV7gfLgd
“Mashh.. Jangan dipeganngg” desahku mencoba setengah-setengah menahan tangannya.60290Please respect copyright.PENANAEuTW8bXIEk
60290Please respect copyright.PENANAi0bXV0h7JQ
Perasaanku menjadi campur aduk, telapak tangannya yang besar dengan mudah mencakup keseluruhan buah dadaku karena ukurannya yang memang pas-pasan. Bahkan dalam remasannya tersebut dapat kurasakan kalau putingku semakin mengeras dan menonjol akibat nafsu yang sudah memuncak.60290Please respect copyright.PENANA9xvoEMsfFI
60290Please respect copyright.PENANA3YhrOlXxUH
Beberapa saat aku dan Mang Dedi saling berpagutan bibir sambil tangannya terus bergerak-gerak meremas dadaku. Sekuat tenaga aku berusaha menahan desahan agar tak keluar dari mulutku karena aku tak mau Mang Dedi menganggapku sebagai wanita gampangan yang mudah dirayu dan digoda.60290Please respect copyright.PENANA3NMrr0UZ0V
Tapi meski sekuat tenaga aku mencoba menahan desahan dan desisanku sendiri, sedikit demi sedikit pula mulutku terbuka dengan sendirinya.60290Please respect copyright.PENANAJc1phbp0PK
60290Please respect copyright.PENANAmkt8xrYdnG
"Mendesahlah Dek Liya! Gak ada yang bakal mendengar kita" bisik Mang Dedi merayuku.60290Please respect copyright.PENANASTWQJij5Dn
60290Please respect copyright.PENANAIxHtg49xgM
Dengan sudah tidak sabar lagi, Mang Dedi kemudian dengan sigapnya menyingkap hijab lebar yang sedari tadi menjadi penutup terakhir buah dadaku.60290Please respect copyright.PENANAv9l0qrXN68
60290Please respect copyright.PENANAQSN1v6qyuC
Aku cukup kaget merasakan angin dingin tiba-tiba saja menyapu kulit dan pori-pori dadaku yang sudah terpampang polos dihadapan Mang Dedi.60290Please respect copyright.PENANAye6JUalSmE
60290Please respect copyright.PENANARpmJSYxfPN
Namun tanpa mempedulikan keterkejutanku tersebut, Mang Dedi merundukkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk menciumi puting payudaraku sebelah kanan secara tiba-tiba.60290Please respect copyright.PENANAdJEPfQUIhO
60290Please respect copyright.PENANAYny7WTSffs
"Oouuggghhhhh.....sshhhhhhh" desihku terlepas kencang tak dapat aku tahan.60290Please respect copyright.PENANAIgrELE1cjn
60290Please respect copyright.PENANALQ0DZrap6b
Badanku menggelinjang, kedua kakiku menegang dibagian betis. Sementara mataku merem melek menikmati sensasi yang aku rasakan. Rasa geli dan nikmat terpancar begitu hebat dari puting buah dadaku akibat permainan lidah Mang Dedi. Dia mencucupnya pelan seperti seorang bayi, mengulum dan menjilatinya dengan sapuan lidah yang begitu hangat dan basah.60290Please respect copyright.PENANArJM7UCB9kQ
60290Please respect copyright.PENANAuuOrSoMGn5
Kuremas-remas rambut Mang Dedi. Kudekap kepalanya menekan dadaku, kumajukan badan atasku ke depan wajahnya yang terbenam hangat di gumpalan buah dadaku. Dibawah sana, telah kurasakan liang vaginaku basah dan licin karena mengeluarkan cairannya dengan banyak. Bukti bahwa aku sudah sepenuhnya jatuh dalam jurang syahwat yang tak berujung.60290Please respect copyright.PENANAyWhz4vaB9m
60290Please respect copyright.PENANA5bpzOy8T1Z
"Enak gak sayang??" Tanya Mang Dedi menggodaku.60290Please respect copyright.PENANAEbUIwjICd4
60290Please respect copyright.PENANAJgzTrUPD5i
Aku membalasnya dengan sebuah senyuman dan anggukan pelan, "Enakk Mas" ucapku berterus terang.60290Please respect copyright.PENANACQbBC4dQft
60290Please respect copyright.PENANAmuKAi1TE1U
Pelan-pelan, rasa malu, rasa bersalah, dan perasaan-perasaan penolakan lainnya malai terkikis dari dalam batin dan pikiranku. Yang tinggal kini hanyalah aku seorang wanita normal yang belum pernah terpuaskan hasrat birahinya, dan seorang laki-laki perkasa yang sibuk mencumbuiku dengan penuh nafsunya.60290Please respect copyright.PENANA99rHsAh3JF
60290Please respect copyright.PENANA8EwDmQQLDL
Kami berdua telah lupa daratan, lupa dengan norma-norma dan aturan agama serta sama-sama hanyut dalam lautan birahi masing-masing.60290Please respect copyright.PENANAMaJuwl7XeJ
60290Please respect copyright.PENANAVP8bJwwn3Y
"Ugghh... toketmu mantap sekali Dek Liya" Ucap Mang Dedi melanjutkan aksi mesumnya pada buah dadaku.60290Please respect copyright.PENANAnYh6FD6eKI
60290Please respect copyright.PENANA5qapcov45u
Dengan mulutnya, Mang Dedi mulai menggigit-gigit sekitar bulatan dadaku hingga meninggalkan sedikit jejak-jejak merah. Gigitannya juga sekali-sekali hinggap di puting payudaraku hingga membuatku semakin tak bisa mengontrol diri.60290Please respect copyright.PENANARVWAkIoN9E
60290Please respect copyright.PENANAkcYm2X1ijc
Kemudian tanpa memberi aba-aba sama sekali, Mang Dedi menurunkan jilatannya yang tadi bermain di buah dadaku menyusuri permukaan perutku yang ramping.60290Please respect copyright.PENANAbAJg2QaXzL
60290Please respect copyright.PENANABdIdtvE1HL
"Masshh.." kagetku memegang kepalanya.60290Please respect copyright.PENANADKdlKXmh2g
60290Please respect copyright.PENANA5BVFWH3P4a
Mang Dedi menengadah menatapku, "Kenapa sayang?" Tanya begitu polos.60290Please respect copyright.PENANAlMmxnrmvmv
60290Please respect copyright.PENANAWcpRIYvLKP
"Mas mau ngapain?" Tanyaku keheranan.60290Please respect copyright.PENANAWEftpomI0O
60290Please respect copyright.PENANAPpiRNI90FL
Dia tertawa sebentar sebelum akhirnya mengecup permukaan perutku, "Mau bikin kamu enak sayang. Percaya sama Mas" balasnya singkat.60290Please respect copyright.PENANAB9ANb98ZtN
60290Please respect copyright.PENANAPTvH9LuR9N
Tubuhku kemudian menggelinjang. Merasakan mulut Mang Dedi yang ditumbuhi kumis tipis disekitarnya itu mulai bergerak menciumi permukaan perutku. Napasnya yang mendengus-dengus hangat menerpa kulitku sehingga membuat badanku kehilangan tenaga.60290Please respect copyright.PENANAAIPDp9j6vI
60290Please respect copyright.PENANAUAsuDC2pSF
Dalam ketidakberdayaanku itu, Mang Dedi semakin berani melancarkan aksinya dengan mulai mengelus-ngelus pahaku yang masih tertutup oleh gamis berbahan satin yang bertengger di bagian pinggangku.60290Please respect copyright.PENANANLwWqTKrJn
60290Please respect copyright.PENANAXt2GuqRZpc
Mang Dedi sengaja turun dari atas sofa dan bersimpuh di lantai memposisikan kepalanya tepat diatas perutku, sedangkan tangannya dengan leluasa terus menjamahi area paha dan pantatku berkali-kali.60290Please respect copyright.PENANA57ueYqEmfw
60290Please respect copyright.PENANA1eB7NxtKU3
“Ssshhhh... Masshhh geliii” Desahku penuh kenikmatan.60290Please respect copyright.PENANA8w795kOIQU
60290Please respect copyright.PENANANp5YNhIqJr
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara sadar dan tidak, kurasakan tangan Mang Dedi bergerak menarik baju gamis yang ada di pinggangku turun semakin ke bawah.60290Please respect copyright.PENANApYOov0QXPS
60290Please respect copyright.PENANAB6xXFqEFPT
Mengerti dengan apa yang akan Mang Dedi lakukan, aku pun mulai meringis mempersiapkan diriku untuk ditelanjanginya sambil memejamkan mata. Dengan kedua tanganku, aku raih pinggiran sofa tempatku duduk dan meremasnya dengan kuat.60290Please respect copyright.PENANA0frkdI3sHl
60290Please respect copyright.PENANAKdFXkhiEGe
Sambil terus berciuman penuh gairah, perlahan-lahan aku mulai dapat merasakan baju gamisku terus turun melewati bagian pantatku. Aku dengan reflek mengangkat badanku sedikit agar mempermudah Mang Dedi melorotkan pakaian kebesaranku itu.60290Please respect copyright.PENANAEybRtPDJ2O
60290Please respect copyright.PENANABLShpQe2lM
Hingga tak berapa lama kemudian, terpampanglah tubuh mulus putihku yang selama ini terus aku tutupi dibalik pakaianku yang serba tertutup. Aku tak menyangka kalau sekarang Mang Dedi sudah dapat melihat ketelanjanganku walau belum utuh sepenuhnya.60290Please respect copyright.PENANAFcldecjbaW
60290Please respect copyright.PENANAjuCroXLBXL
"Kamu cantik sekali Dek Liya. Sudah aku duga tubuhmu begitu mulus dan bersih seperti yang aku bayangkan selama ini" Ucap Mang Dedi memuji badanku.60290Please respect copyright.PENANA2VoMqRnltF
60290Please respect copyright.PENANAryo5COFho4
Aku tersipu malu dibuatnya. Badanku terasa panas meski susana disekitarku begitu dingin karena hujan. Rasa dingin itu mulai terasa membelai kulit paha dan selangkanganku yang masih ditutupi oleh sebuah celana dalam tipis.60290Please respect copyright.PENANArcJ9DrlSRD
60290Please respect copyright.PENANAIbH9BPkFhn
"Pahamu putih sekali Dek Liya. Boleh aku menciumnya?" Bisik Mang Dedi sekali lagi membuatku merasa dilambungkan.60290Please respect copyright.PENANAzcn15OtGS2
60290Please respect copyright.PENANA84FVRYiG3k
Aku seketika itu juga mengangguk menyetujuinya. Sudah tak dapat lagi aku berpura-pura tidak menginginkan apa yang ingin dilakukan oleh Mang Dedi tersebut.60290Please respect copyright.PENANAgX1yR4bwBh
60290Please respect copyright.PENANAgjEGZiTIx4
"Silahkan Mas! Lakukan semaumu.." balasku bergetar.60290Please respect copyright.PENANAvtbbbH2IZQ
60290Please respect copyright.PENANA8A2SzTDrBY
Mang Dedipun tersenyum mendengar jawabanku, dia mengecup bibirku sebentar sebelum akhirnya dia duduk bersimpuh dilantai menghadap ke arah aku.60290Please respect copyright.PENANAHXLfJN8zG3
60290Please respect copyright.PENANAiQUr0dcWat
Dengan kedua tangannya, dia mencoba membuka pahaku sedikit agar dapat mengangkang dan memperlihat selangkanganku dengan lebih jelas.60290Please respect copyright.PENANA7dq7YpiUtB
60290Please respect copyright.PENANAEAAbGxitEr
"Indah sekali" Ucapnya yang langsung membenamkan kepalanya di sela-sela selangkanganku.60290Please respect copyright.PENANA9EsJ1kwtOg
60290Please respect copyright.PENANA64IY3NBp2F
Sensasi geli menjalar disekujur tubuhku ketika kumis tipis di wajah Mang Dedi menusuk-nusuk kulit pahaku dibagian dalam.60290Please respect copyright.PENANAcjAC1D4FLr
60290Please respect copyright.PENANAOy0WPl0Y0Q
Sementara aku memutuskan untuk menutup kedua mataku, karena tidak kuasa melihat bagaimana tubuhku yang suci itu dicumbu oleh pria lain selain suamiku.60290Please respect copyright.PENANAkfE31VPoCs
60290Please respect copyright.PENANAHclMCVWDSU
"Ooouggghhhh... Masssshh... geliiih..." desahku panjang.60290Please respect copyright.PENANAAnj01DlLF6
60290Please respect copyright.PENANAOo0FH7VNQj
Aku tak kuasa menahan rasa geli itu, aku menggeliatkan tubuhku sambil tetap memejamkan mata merasa jantungku pun semakin tak kuat menahan sensasi ini.60290Please respect copyright.PENANAyfVNfpzwQQ
60290Please respect copyright.PENANAew7Gdv0eWT
Perlahan-lahan, dapat ku rasakan ciuman Mang Dedi kini mulai mengarah semakin ke dalam mendekati bagian vaginaku. Endusan-endusan nafasnya pun semakin hangat menerpa selangkanganku.60290Please respect copyright.PENANAlkRJ6exnNL
60290Please respect copyright.PENANAVWHkEtJQ3g
"Tubuhmu wangi sekali Dek Liya" Ujar Mang Dedi sambil memberikan sebuah kecupannya tepat di bagian vaginaku.60290Please respect copyright.PENANABEt05Et3wy
60290Please respect copyright.PENANAULO4V1P9PB
"Oohhh... Masshh..... eemhhhh.."60290Please respect copyright.PENANAytO3UMYjlM
60290Please respect copyright.PENANAsb3ANUjvBj
Bibir dan mulutku berguman lirih. Di bawah sana Mang Dedi menciumi vaginaku dengan rakusnya meski masih tertutup oleh celana dalam yang aku gunakan. Rasa nikmat menjalari sekujur tubuhku, serta nafsuku semakin menggebu dibuatnya.60290Please respect copyright.PENANACKAicwDtzU
60290Please respect copyright.PENANAqxYD9c5Pm1
Ini adalah pertama kalinya dalam hidupku merasakan kenikmatan dicium di daerah selangkanganku sendiri. Selama ini tak pernah suamiku memperlakukanku dengan lugas seperti ini sehingga tak dapat lagi kutahan nafsuku.60290Please respect copyright.PENANA6min9oj92R
60290Please respect copyright.PENANAA8qT1O4qCV
Akan tetapi saat aku sudah semakin terbuai oleh nafsuku tersebut, Mang Dedi tiba-tiba menghentikan gerakan merangsangnya dan berdiri dihadapanku secara tiba-tiba.60290Please respect copyright.PENANAQ5PaIC0OkI
60290Please respect copyright.PENANAp8NDG9usCq
Nampak napasnya juga ikut memburu saat kulihat perutnya yang buncit itu naik turun dengan begitu cepat.60290Please respect copyright.PENANAGqWb1tg7Bz
60290Please respect copyright.PENANADqRrtqGFDn
“Dek Liya..” panggil Mang Dedi setengah berbisik.60290Please respect copyright.PENANAFYwjnYN4ds
60290Please respect copyright.PENANAvRKgO6UhWv
Dia meraih daguku dengan sebelah tangan dan mengangkatnya, akupun menoleh sambil mendongak ke arah Mang Dedi dengan mulut yang terngaga.60290Please respect copyright.PENANAgn9i5WbDfl
60290Please respect copyright.PENANANUPLdTnvgY
“CUPPP!!” kecupannya mendarat di bibirku.60290Please respect copyright.PENANAlz93EXJuwc
60290Please respect copyright.PENANACYxTyQ6VL4
Dalam keadaan setengaj bernafsu itu, Mang Dedi kemudian membimbing tanganku untuk menyentuh penisnya dibalik celana pendek yang di pakainya. Aku berpura-pura menahan tanganku, namun Mang Dedi menariknya dengan kuat hingga telapak tanganku akhirnya merasai batang penisnya yang ternyata sudah mengeras dan menegang.60290Please respect copyright.PENANAs9cfldFckR
60290Please respect copyright.PENANATfgzvHqINg
“Mmppphhh...” suaraku tertahan.60290Please respect copyright.PENANAwLZNaaRKF0
60290Please respect copyright.PENANA7cLW8O4zMd
Mang Dedi meremaskan jariku di penisnya, meskipun masih terbungkus oleh celana, aku dengan mudah dapat menggenggamnya karena ukuran penisnya yang sangat besar dan terjiplak menonjol keluar.60290Please respect copyright.PENANAJEz9yN1dW0
60290Please respect copyright.PENANAGc87zbReZk
Nafsuku bangkit meletup-letup membayangkan betapa sebentar lagi aku akan merasakan benda sebesar ini bersarang dalam vaginaku. Ingin rasanya saat ini aku membukai celana Mang Dedi sampai dia telanjang dan merasakan kehangatan batang penisnya secepat mungkin.60290Please respect copyright.PENANAxtRh6lHIIL
60290Please respect copyright.PENANAcNMc134Gjk
Tapi aku berusaha menahan diri karena akupun tak berani bersikap lepas di depan penjual sayur langgananku itu. Namun bak terkena hipnotis, aku masih saja merabai penis Mang Dedi tersebut tanpa menjauhkan tanganku.60290Please respect copyright.PENANAc88n5RtJFa
60290Please respect copyright.PENANAMQIMnFEAXB
“Sudah tegang!” Ucapku mengelus-eluskan tanganku pada penis Mang Dedi sampai dia mengerang pelan.60290Please respect copyright.PENANAucR8vWhxJX
60290Please respect copyright.PENANA7l9Ec6bBI9
“Tegang banget Dek Liya!” ucapnya terkekeh meremas buah dadaku.60290Please respect copyright.PENANASp2aCc8qrh
60290Please respect copyright.PENANAM5n0GeJfl1
Liang vaginaku terasa berkedut-kedut terangsang seperti terpompa untuk mengeluarkan cairannya. Bibir dan mulutku bergumam lirih tak berhenti saat kami berdua saling mengelus dan merabai bagian yang sangat sensitif untuk kami. Mang Dedi pada buah dada dan vaginaku, sementara aku pada penisnya yang menegang dengan keras.60290Please respect copyright.PENANAHuNY0Z8ggg
60290Please respect copyright.PENANAH2yYanQekp
“Mau liat gak Dek?” bisik Mang Dedi nakal padaku. Dia lagi-lagi menyempatkan menyium bibirku dengan hangat.60290Please respect copyright.PENANAz8An4DNgCQ
60290Please respect copyright.PENANASLLlyBt0in
Aku hanya diam terpana, bahkan tak kuasa mengangguk dengan pelan menginginkannya. Mang Dedi lalu bangkit berdiri lagi, melepaskan celana pendek lusuhnya dengan gerakan yang cepat namun masih terasa pelan dalam mataku.60290Please respect copyright.PENANAjafvrW4U9I
60290Please respect copyright.PENANAN3ynIjf4Ka
Ku tatap nanar gerakan tangan Mang Dedi yang membuka celananya turun satu persatu tersebut. Dengan perasaan yang berdebar dan menunggu, aku akhirnya diperlihatkan dengan batang penis Mang Dedi yang selama ini hanya bisa ku saksikan lewat foto yang dikirimkannya.60290Please respect copyright.PENANAzhGBHsvcdl
60290Please respect copyright.PENANAOcqwRYViVD
“Besar sekali!!” teriakku girang dalam hati.60290Please respect copyright.PENANAJSQhF9M0PJ
60290Please respect copyright.PENANA5AFEVMH1K6
Itu pertama kalinya aku melihat penis laki-laki lain selain suamiku. Perbedaannya sungguh terlihat nyata bukan pada aspek ukuran besarnya saja. Namun juga bentuknya yang sedikit aneh dan lucu. Batangnya sedikit membengkok dan ujung kepalanya tersembunyi dibalik sebuah kulit yang terlihat seperti sebuah kulup.60290Please respect copyright.PENANAGZYm3B5uDq
60290Please respect copyright.PENANAldLC99PvpM
“Kenapa??” tanya Mang Dedi terheran melihat ekspresiku.60290Please respect copyright.PENANAu8r8Z9Ighs
60290Please respect copyright.PENANA37l6UvFnOt
Aku menggeleng, “Gapapa” balasku mengedarkan pandangan.60290Please respect copyright.PENANAk7VPqluHBq
60290Please respect copyright.PENANAIDRYxBsWH0
“Lebih gede dari punya suamimu ya pasti..” ucap Mang Dedi terkekeh melihatku reaksiku.60290Please respect copyright.PENANA1LlQw429Ui
60290Please respect copyright.PENANAviaMApVNd7
Dia membimbing tanganku untuk menggenggam penisnya lagi. Kugenggam penis itu sebentar. Terasa hangat, kenyal dan kencang. Urat-uratnya bertonjolan keluar serta ada kedutan-kedutan mengalir didalamnya.60290Please respect copyright.PENANAicH5hL6GL2
60290Please respect copyright.PENANAsSF1YmUxLK
“Jauh lebih besar” Ucapku jujur begitu saja.60290Please respect copyright.PENANAonR8iHD4zu
60290Please respect copyright.PENANA5pxOosHbmH
Darahku jadi berdesir tiba-tiba dan jantungku berdebar-debar setelah aku mengucapkan kata yang secara langsung mengakui perbedaan antara suamiku dengan Mang Dedi itu.60290Please respect copyright.PENANAY6ykYltx0c
60290Please respect copyright.PENANAhToM7FPqaI
"Dicobain dong sayang!" Bisik Mang Dedi mengelus kepalaku.60290Please respect copyright.PENANANZvZFbwrs1
60290Please respect copyright.PENANAMBByW3Gzw1
Aku menatap heran tak mengerti maksudnya, "Apaan Mas?" Tanyaku.60290Please respect copyright.PENANAWC7QqpOgfh
60290Please respect copyright.PENANAKXb3jIsoA7
"Diemut..." bisiknya.60290Please respect copyright.PENANAGYHnzCeqIz
60290Please respect copyright.PENANAkYNPAkB6Wg
"Mas pengen diemut sama kamu" bisiknya lagi.60290Please respect copyright.PENANAGxrXfALQ0U
60290Please respect copyright.PENANAq1dF2wX5QU
Darahku berdesir mendengar permintaannya yang sungguh sangat cabul itu. Aku tau kalau diluar sana ada wanita yang sengaja mengulum alat kemaluan laki-laki untuk menambah kepuasan dalam bercinta.60290Please respect copyright.PENANAFbqSMN1rXy
60290Please respect copyright.PENANAASkXITWMM2
Bahkan dulu suamiku juga pernah memintaku melakukannya. Namun aku selalu menolak karena alasan tidak suka dan jijik.60290Please respect copyright.PENANANjS8efBzSN
60290Please respect copyright.PENANAqflxmPgtLu
"Gamau ah.. Jijik Mas!" Protesku menjauhkan tangan.60290Please respect copyright.PENANAQtFXc7TMxU
60290Please respect copyright.PENANAg6CuaIXbio
Namun dengan cepat Mang Dedi menahanku, "Mau dong Dek. Tadi udah aku cuci sebelum mampir kesini" ucapnya mengelus-ngelus kepalaku.60290Please respect copyright.PENANANwleDghP16
60290Please respect copyright.PENANA1UZEDfjjrC
Dalam keadaan ragu itu, Mang Dedi mencoba menciumku seakan sedang membujukku untuk menuruti keinginannya. Bibirku di pagut dengan begitu liar dan nakal sampai lidahnya menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku.60290Please respect copyright.PENANAjajuXNk73t
60290Please respect copyright.PENANA4dd3oWs9g3
Tubuhku melemas rileks, yang ada malah bibirku membalas pagutan Mang Dedi dengan hangat dan lembut. Aku mengulum juluran lidahnya dan menjilat-jilat dengan lidahku. Disaat gantian lidahku yang masuk ke mulut Mang Dedi, dia tidak kalah kuatnya menghisap.60290Please respect copyright.PENANAdW9FL9dfV2
60290Please respect copyright.PENANA45iTufYL1s
Perasaanku jadi terlambungkan lagi. Serasa melayang-layang di awan akibat cumbuan penuh nafsu Mang Dedi sementara tangannya juga ikut meremas dan memainkan payudaraku.60290Please respect copyright.PENANAcgN7h1SZkn
60290Please respect copyright.PENANAZAr7fIPRe0
Hebatnya lagi, tanganku yang sedang menggenggam penis besar Mang Dedi bergerak mengikuti naluriku sendiri untuk mengocok dan mengurutnya pelan-pelan.60290Please respect copyright.PENANAkyI4sjAxKv
60290Please respect copyright.PENANATPGlg66GxP
Sehingga kami berdua sama-sama mendesah lirih di sela-sela ciuman kami tersebut.60290Please respect copyright.PENANAqXUhmEv2zU
60290Please respect copyright.PENANAq0o7FtjH1f
"Mas, kamu udah sering begini sama wanita lain ya?" Ucapku spontan tiba-tiba terbawa perasaan.60290Please respect copyright.PENANA1kfXnmPXuT
60290Please respect copyright.PENANAvKxj0cguY8
Mang Dedi menatap heran padaku, "Kenapa sayang? Mas gak sering kok" Jawabnya yang entah sebuah kejujuran atau bukan.60290Please respect copyright.PENANAMp7mRwFdc3
60290Please respect copyright.PENANAXyH4xEUpGr
"Gapapa Mas... Mas kayak berpengalaman banget" balasku tersenyum menunjukkan gigi. Terus terang aku cukup senang dengan jawaban yang diberikan oleh Mang Dedi tersebut.60290Please respect copyright.PENANAFTHwcNUijd
60290Please respect copyright.PENANAr4stSqpRqa
"Kamu cemburu kalau aku sering melakukannya dengan wanita lain Dek Liya??" Bisik Mang Dedi memeluk tubuhku dan merapatkan badannya ke sofa.60290Please respect copyright.PENANAgnYsBC8l8x
60290Please respect copyright.PENANA4YeVywt7px
Aku menggeleng, "Engga tuh" Ucapku mengecup bibirnya.60290Please respect copyright.PENANAChoHLGh8w6
60290Please respect copyright.PENANAY9M5t5MFC4
Mang Dedi kemudian membalas ciumanku tersebut dengan hangat sambil kemudian mendorong tubuhku jatuh keatas sofa.60290Please respect copyright.PENANAstI8x7Aigl
60290Please respect copyright.PENANA3RJarEFfCM
"Coba kamu bilang lagi kayak gitu setelah merasakan ini" ucap Mang Dedi yang tiba-tiba menarik celana dalamku.60290Please respect copyright.PENANAZFQZPR3zKX
60290Please respect copyright.PENANAawYGuQzxgM
Dengan gerakan yang cukup cepat, aku merasakan Mang Dedi mulai menurunkan kain penutup selangkanganku yang berwarna putih itu dari tempatnya.60290Please respect copyright.PENANAqQh2OJpCzV
60290Please respect copyright.PENANACyVCMIX7cv
Sehingga akhirnya akupun resmi bertelanjang penuh di depan pria penjual sayur langgananku itu. Satu-satunya benda yang menjadi penutup badanku hanyalah hijab lebarku yang masih terpasang utuh di kepala.60290Please respect copyright.PENANAW4OsPI77Ls
60290Please respect copyright.PENANAsKYdJOVr4d
"Aku masukin sekarang ya sayang" Ucap Mang Dedi meminta izin padaku.60290Please respect copyright.PENANAxeeV12DQkP
60290Please respect copyright.PENANAX3o0TmNdwS
Aku mengangguk pelan menyetujuinya. Karena sedari tadi liang vaginaku sudah berdenyut-denyut menantikan persetubuhan diantara kami.60290Please respect copyright.PENANAGEpmELuOUT
60290Please respect copyright.PENANAsknWpafiXU
Maka ketika Mang Dedi membuka pahaku dalam posisi telentang, aku tak menolak. Justru sengaja kubuka lebih lebar agar Mang Dedi leluasa.60290Please respect copyright.PENANAwNWgpU76SG
60290Please respect copyright.PENANAU5TyF3bERi
Dia mengusap-usap ujung penisnya di mulut vaginaku yang sudah basah oleh cairan pelumas alami yang keluar dari liangnya. Rasa hatiku sudah tak karuan menunggu proses masuknya penis besar yang sedari tadi sudah membuatku kelimpungan.60290Please respect copyright.PENANANc6PvZ1qz0
60290Please respect copyright.PENANAzF3rpviMQm
"Aku sayang sama kamu Mas" Ucapku memejamkan mata mengungkapkan perasaan yang sudah ikut menggebu di dada.60290Please respect copyright.PENANAHtERSkqCW4
60290Please respect copyright.PENANACdKIs6Hf43
Mang Dedi lalu tersenyum memasukkan ujung penisnya pada liang vaginaku, "Aku juga sayang kamu Dek Liya" balasnya dengan penuh kepastian.60290Please respect copyright.PENANAbwtAz8gbyY
60290Please respect copyright.PENANAAujfOnZYZ2
Kurasakan seluruh beban dalam pikiran dan dadaku terangkat seiring masuknya penis Mang Dedi ke dalam liang vaginaku sedikit demi sedikit. Bibirku merintih lirih merasakan bahwa vaginaku terlalu kecil untuk menerima penisnya yang begitu besar.60290Please respect copyright.PENANA8RYeMebQvH
60290Please respect copyright.PENANAttgMc8fgyB
"Pe--pelan-pelann.. Masshh" bisikku sedikit menahan tubuhnya.60290Please respect copyright.PENANAOQxoqUoM0p
60290Please respect copyright.PENANAb9mQhmqhtd
Mang Dedi tersenyum, "Memekmu sempit luar biasa Dek Liya" ucapnya ikut mendesah.60290Please respect copyright.PENANAlBCp6FBb0d
60290Please respect copyright.PENANAnVsEQygkU7
Mang Dedi masih bergerak menekan pinggul dan penisnya hingga kurasakan seluruh rongga dalam vaginaku penuh sesak. Ukuran yang tidak main-main itu membuat dinding vaginaku terasa perih dan ngilu secara bersamaan.60290Please respect copyright.PENANAVUJVtxPPGb
60290Please respect copyright.PENANATHqrNH7EuP
Aku mengejangkan pinggangku antara rasa nikmat dan kesakitan, "Gakk.. muuatttthh... Masss....." lirihku merasa tak siap.60290Please respect copyright.PENANAmylY42iu8O
60290Please respect copyright.PENANAdHobft0nBx
Mang Dedi kemudian mengecup keningku, "Sedikit lagi" bisiknya pada telingaku.60290Please respect copyright.PENANAdD7MQVX9Dz
60290Please respect copyright.PENANAbKNv4BwIAM
Mang Dedi memagut bibirku lagi. Kubalas pagutan bibirnya itu dengan lebih hangat dan penuh perasaan. Kami lalu berpelukan dengan posisi Mang Dedi yang sedikit menindihku memasukkan penisnya dengan perlahan-lahan.60290Please respect copyright.PENANA3SBe1LxuGB
60290Please respect copyright.PENANA1GhJvzRHGO
Persentuhan kulit dan kelekatan badan kami itupun semakin terasa menimbulkan sensasi enak dan membuatku berangsur-angsur merasa nyaman.60290Please respect copyright.PENANA8Oqb19rpum
60290Please respect copyright.PENANAP57rxdSxyw
"UMMI! UMI NGAPAIN!!???" 60290Please respect copyright.PENANAA3NdQATsuU