61504Please respect copyright.PENANAYNphicWsPl61504Please respect copyright.PENANAdjfc5qkfuE
Liya
61504Please respect copyright.PENANAeN0hKKDnQk
Tidak terasa, tiga hari sudah waktu berlalu semenjak persetubuhan terlarangku dengan Mang Dedi pada sore itu. Hari demi hari berlalu begitu cepat. Malam demi malampun kulalui dengan perasaan kalut dan bingung, antara harus merasa senang atau bersalah disaat yang bersamaan.61504Please respect copyright.PENANAevxpT9QoMK
61504Please respect copyright.PENANAPHh2sQX48q
Semenjak kejadian itu pula, aku kemudian mengkondisikan hubunganku dengan Mang Dedi seperti biasa lagi. Meski aku tidak menjauhinya, namun setiap kami bertemu aku selalu berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa diantara kami.61504Please respect copyright.PENANADdIOrCHODB
61504Please respect copyright.PENANAYV63obtyiq
Kuakui bahwa sebenarnya aku rindu akan dekapan dan cumbuan hangat tubuhnya pada diriku. Bahkan ketika kami masih rutin bertemu setiap pagi saat aku berbelanja, Mang Dedi selalu memanfaatkan momen itu untuk merayu dan menjamah tubuhku meminta untuk mengulang kejadian terlarang kami.61504Please respect copyright.PENANAFeOfK3zCw6
61504Please respect copyright.PENANAXCfe44mOne
Tapi dengan halus selalu ku tolak ajakannya tersebut. Bukan bermaksud untuk menjadi munafik, namun aku benar-benar sudah mulai dihantui perasaan bersalah karena telah berselingkuh di belakang suamiku. Martabat dan harga diri yang harusnya mati-matian ku bela itupun, kini telah rusak oleh nafsu yang menutupi akal dan pikiran sehatku.61504Please respect copyright.PENANA0pspPur3oi
61504Please respect copyright.PENANA0JWN16CqzQ
Dampaknya jadi sangat terasa setiap kali aku melayani suamiku di ranjang, yang terbayang olehku hanyalah sosok Mang Dedi saja. Terbayang akan caranya memuaskanku, terbayang pula akan penis besar tak bersunat miliknya yang selalu perkasa membuatku berkelojotan penuh nikmat.61504Please respect copyright.PENANAqIs99PGNRI
61504Please respect copyright.PENANAEncyxSD6xn
Seks dengan suamiku yang sebelumnya masih bisa aku nikmati itupun, terasa semakin lebih hambar karena aku mulai membanding-bandingkannya dengan cara Mang Dedi melakukannya denganku.61504Please respect copyright.PENANAbZhsOgEgDm
61504Please respect copyright.PENANAiJ7pk5TWaY
Walau suamiku sudah mengalami kemajuan dalam caranya bercinta sekalipun, namun tetap saja masih belum bisa menyaingi keperkasaan Mang Dedi yang benar-benar membuat ku kelojotan itu.61504Please respect copyright.PENANAnAHtWOWIQu
61504Please respect copyright.PENANAzf2mfxSyQU
“Cuma di pegang-pegang doang nih Mbak?" Ucap Mang Dedi tiba-tiba menyadarkanku.61504Please respect copyright.PENANArUzVtGlFGw
61504Please respect copyright.PENANAABYsO87quA
Aku menoleh padanya dan sadar bahwa saat ini aku masih berada di tempat Mang Dedi berjualan, “Eh, Maaf Mang.. Aku melamun” balasku tersenyum salah tingkah.61504Please respect copyright.PENANAAaS3P5xZ4i
61504Please respect copyright.PENANAI3Vf4lGKJf
Seperti biasa, di depan orang banyak aku dan Mang Dedi selalu memanggil satu sama lain dengan sebutan formal agar orang-orang tidak terlalu ngeh dengan kedekatan kami berdua.61504Please respect copyright.PENANAipYF5Mi4Ki
61504Please respect copyright.PENANAEcsKfhPapE
“Pagi-pagi udah ngelamun aja Uni!! Gak dapet jatah dari suami ya??” Celetuk salah satu ibu-ibu yang sedang berbelanja.61504Please respect copyright.PENANAMiF3d2Tucc
61504Please respect copyright.PENANAxYOZBqq2iR
Suasana kemudian menjadi riuh karena semuanya jadi tertawa, “Ah.. Bu Retno udah kayak peramal nih...” balasku mengimbangi candaan salah satu ibu-ibu yang bernama Retno tersebut.61504Please respect copyright.PENANAld2oPWup6E
61504Please respect copyright.PENANAZFHMscJEHy
Namun sebenarnya aku juga menyembunyikan rasa malu karena apa yang Bu Retno katakan itu cukup benar. Akan tetapi jatah yang kumaksud disini bukanlah yang dari suamiku, melainkan dari Mang Dedi.61504Please respect copyright.PENANA0pFTYuCg1n
61504Please respect copyright.PENANAVqX8QDSdVA
“Saya kan udah berumah tangga lebih dari 30 tahun Uni!! Udah hapal sama gerak geriknya” balas Bu Retno lagi.61504Please respect copyright.PENANAycbWgUNcY7
61504Please respect copyright.PENANAiXSInBQEzT
Tapi kemudian Mang Dedi ikut menimpali, “Nanti saya yang jatahin” ucapnya mengerlingkan mata padaku.61504Please respect copyright.PENANAuIvkvLvQOV
61504Please respect copyright.PENANAQgSRzd1I4S
Sontak keadaanpun bertambah riuh dengan teriakan dan tawa ibu-ibu pada Mang Dedi. Semua ibu-ibu yang ada disanapun sesekali bercanda membully Mang Dedi dengan sebutan halu dan sebagainya.61504Please respect copyright.PENANASGP8GwwXfE
61504Please respect copyright.PENANA6A07weOBZ6
“Ngimpi bener lu Dedi!! Kebanyakan halunya..” cetus Bu Retno yang paling gencar meledeknya.61504Please respect copyright.PENANA6Ub30cXJoT
61504Please respect copyright.PENANAkrx1UcAan9
Mang Dedipun tak kalah bersemangat membela dirinya sendiri, “Yeee.... siapa tau Mbak Liyanya khilaf dan mau sama saya” balasnya.61504Please respect copyright.PENANA9nSDzQoZ49
61504Please respect copyright.PENANAtQLJ2Hcu5z
"Hahaha. Sampai kura-kura jadi presiden juga, kamu gak bakal bisa dapetin yang macam Uni Liya ini Dedi!!" Jawab salah satu Ibu-ibu lagi.61504Please respect copyright.PENANAjer9Z4Zlir
61504Please respect copyright.PENANAYmXKMSiwbY
"Wah.. wah.. meremehkan saya ini Ibu-ibu. Tidak tau kalian kalau saya sudah jadian sama Mbak Liya.. Iya gak Mbak??" balas Mang Dedi kini membawaku.61504Please respect copyright.PENANAFCjexawkhp
61504Please respect copyright.PENANAoWLv4cqS6W
Aku sebenarnya tidak suka dengan cara bercandanya yang terus-menerus menyerempet ke arah hubungan terlarang kami tersebut. Tapi mengingat saat ini kami dalam kondisi dan suasana beramai-ramai, aku mencoba menahan rasa marahku.61504Please respect copyright.PENANA51sCQQ9Fc0
61504Please respect copyright.PENANAxflYKA3SQ6
"Enggak tuh.. sejak kapan??" Ucapku dengan ketus.61504Please respect copyright.PENANAN6Ub0Bq4g3
61504Please respect copyright.PENANAAX6kZbxgND
Seketika itu juga tawa para ibu-ibu disana kembali pecah melihat bagaimana aku menolak Mang Dedi secara gamblang tersebut. Bahkan ada yang meledek kalau bujang lapuk penjual sayur seperti Mang Dedi tidak akan pernah bisa mendapatkan wanita seperti aku.61504Please respect copyright.PENANAsxNLN8uWYb
61504Please respect copyright.PENANAva3x9YuOfb
Walau pada kenyataannya, tukang sayur yang tengah mereka bully dan katai itu ternyata sudah benar-benar pernah mendapatkan tubuhku dan menggumulinya dengan begitu perkasa. Tapi baik aku dan Mang Dedi tentu saja hanya diam dan ikut saja dengan riuhnya candaan dan ledekan mereka tersebut.61504Please respect copyright.PENANAfGxVLpyYsH
61504Please respect copyright.PENANAig8FswOGzZ
Selang tak berapa lama kemudian, kehebohan para ibu-ibu itupun akhirnya berakhir. Satu persatu dari mereka berpamitan pulang usai berbelanja kebutuhan masing-masing. Dan seperti biasanya, aku menjadi orang yang terakhir yang pulang.61504Please respect copyright.PENANA5j6lfaR9Eq
61504Please respect copyright.PENANAX5OX9is5bW
“Tega banget aku di bully sama mereka..” Rajuk Mang Dedi tiba-tiba memelukku.61504Please respect copyright.PENANAYGeMHCiO2p
61504Please respect copyright.PENANAs2p8wxe4c4
Aku terlonjak kaget dan memberontak dari pelukannya, “Mas jangan dong!! nanti diliat orang” protesku celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Takut kalau ada yang melihat kami.61504Please respect copyright.PENANAXLXG3xEHOl
61504Please respect copyright.PENANAySAzfrNQSV
“Hehehe. Sorry sayang” balasnya terkekeh melapaskan pelukan.61504Please respect copyright.PENANAZnb34QJvSh
61504Please respect copyright.PENANA3ZiUvrR5aU
“Mas tuh ya! Liat-liat situasi sedikit napa!!” kataku menaikkan nada karena memang aku merasa tak senang dengan caranya.61504Please respect copyright.PENANATH03uzDEXQ
61504Please respect copyright.PENANAtNykh66Qin
“Abis aku kangen banget sama kamu Dek Liya..” rayunya dengan dengan manja.61504Please respect copyright.PENANAqIseGg3wyG
61504Please respect copyright.PENANAtSEwjA1wuT
Aku kemudian melayangkan cubitan di pinggangnya, “Tapi gak begitu juga Mas!!” ucapku ketus sambil mengeluarkan dompet.61504Please respect copyright.PENANAUCCy0oPfTv
61504Please respect copyright.PENANA4JZSunAyWy
“Loh?? loh?? Dek Liya udah mau pulang??” tanya Mang Dedi heran.61504Please respect copyright.PENANAb8JNCqCKv7
61504Please respect copyright.PENANAysMEiz1Zf9
Aku mengangguk, “Iya. Udah di tungguin sama suami” balasku berbohong.61504Please respect copyright.PENANA7dAiTnqyXX
61504Please respect copyright.PENANAj7qsetwInX
"Gak mau nyantai dulu gitu sama aku?" Tanya Mang Dedi menepuk pantatku tiba-tiba.61504Please respect copyright.PENANAzrkCzgmNsC
61504Please respect copyright.PENANAOOEHpiFSys
Sekali lagi aku mencubitnya, "Mas tolong ya!! Aku gak suka!!" Kataku dengan nada yang marah.61504Please respect copyright.PENANA2dQpBR6JFg
61504Please respect copyright.PENANAe9RoHb8O4u
“Tapi sama yang ini suka kan?” Ucap Mang Dedi tiba-tiba mengeluarkan penisnya dari balik celana dengan begitu berani.61504Please respect copyright.PENANAvWBMyhjtUv
61504Please respect copyright.PENANA0qPQ7cdh8C
Sontak aku kaget dan reflek mendekat menahan celananya, “Mas apaan sih!! jangan begitu!!” Ucapku protes sambil melihat-lihat keadaan sekitar lagi. Rasanya benar-benar takut dilihat oleh orang.61504Please respect copyright.PENANAJawGyxVjCY
61504Please respect copyright.PENANA9lwusfjoDB
“Abisnya Dek Liya nolak aku terus..” ucapnya merajut dan cemberut.61504Please respect copyright.PENANAf9DOKDtLKe
61504Please respect copyright.PENANAQMQID5EOnA
“Mas tolong!! aku udah punya suami” balasku meminta pengertiannya.61504Please respect copyright.PENANA0HEJ5D3INp
61504Please respect copyright.PENANAOdcUBwL2kr
Tapi Mang Dedi tampak tidak mau mendengarkanku, “Kemaren aja kamu desah-desah sama kontolku”61504Please respect copyright.PENANAVVWiUyrioM
61504Please respect copyright.PENANAzvth3rCorY
“PLAAAAAKKKK”61504Please respect copyright.PENANAbn97mAbIsI
61504Please respect copyright.PENANA094XXfQG7d
Tanganku reflek menampar pipinya. Sudah habis kesabaranku dari tadi meladeni cara Mang Dedi yang selalu saja memperlakukanku layaknya wanita murahan. Aku tau kalau aku yang membukakan pintu pada hubungan terlarang ini, membiarkan Mang Dedi menikmati tubuh dan ragaku sekali, tapi bukan untuk hal seperti ini aku melakukannya.61504Please respect copyright.PENANAZtJkJXqP0s
61504Please respect copyright.PENANAD6L0AdxKR3
“Cukup Mas! Aku gak suka dengan caramu” Ucapku menatap tajam matanya.61504Please respect copyright.PENANAqhvh14ngMY
61504Please respect copyright.PENANAglKJz5eGsq
Mang Dedi tampak cukup shock dengan tamparan ku tersebut dan meringis memegangi pipinya dengan telapak tangannya.61504Please respect copyright.PENANAKM8i7A3HJI
61504Please respect copyright.PENANAsMIuhRuWcR
Perlahan-lahan, pandanganku mulai mengabur oleh gumpalan air mata yang kemudian jatuh membasahi pipiku. Hatiku terasa sangat sakit, perih didadaku menjalar ke setiap syaraf yang ada di tubuhku hingga membuat badanku terasa sangat lemas.61504Please respect copyright.PENANAOGvEvNR1Qt
61504Please respect copyright.PENANAzaOKok10oN
Tak pernah aku merasakan diriku sehina ini sebelumnya, diperlakukan bak wanita murahan yang gampang dirayu dan dijamah oleh laki-laki lain semaunya.61504Please respect copyright.PENANAyuYTW1YH2C
61504Please respect copyright.PENANARVBA2bRnnz
“De--dek??” panggil Mang Dedi yang terlihat kaget melihatku menangis.61504Please respect copyright.PENANAtMEET1z0tW
61504Please respect copyright.PENANA1kePskk8Pt
Dengan mata yang berkaca-kaca aku menatapnya, “Apa aku terlihat murahan di matamu Mas?” tanyaku padanya.61504Please respect copyright.PENANAcqj9WWOmE4
61504Please respect copyright.PENANAxe937qazFJ
“Tidak.. tidak sama sekali Dek Liya. Kamu wanita terbaik yang ada buat aku” balasnya mendekat memegang tanganku.61504Please respect copyright.PENANAok0jU9mrA4
61504Please respect copyright.PENANASjEtYPAsrB
Aku lalu menghempaskan tangan, “Lalu kenapa kamu perlakukan aku seperti salah satunya!!” teriakku sedikit kencang tak peduli kalau orang di sekitarku bisa mendengarnya.61504Please respect copyright.PENANAgl3cCri0Yv
61504Please respect copyright.PENANAQLSQDPG8zU
"Dek.. Aku--"61504Please respect copyright.PENANACKHINIGuBv
61504Please respect copyright.PENANA43sMxgtv7l
"Aku apa Mas?? Mas pikir aku murahan?? Karena itu Mas memperlakukan aku seenaknya saja?? Iyaa???" Ucapku yang terus menangis.61504Please respect copyright.PENANAKvegs5zTxt
61504Please respect copyright.PENANA9sIFPjVG08
“Ma--maafkan aku Dek.. aku tidak bermaksud-”61504Please respect copyright.PENANAgRA303r2Nc
61504Please respect copyright.PENANATIvkAJfZso
"Tidak bermaksud apa Mas?" Tanyaku memotong pembicaraannya.61504Please respect copyright.PENANApHv1PFk5N3
61504Please respect copyright.PENANAoYbL9SZYkX
"Tidak bermaksud membuatku semakin merasa bersalah??? Aku sudah punya suami Mas!! aku sudah mengkhianati dia demi kamu!!" Sambungku mencecarnya.61504Please respect copyright.PENANApB34lJnV8b
61504Please respect copyright.PENANAVbd0nypWz2
“Maafkan aku Dek.. Maafkan aku..” Ucapnya dengan lirih.61504Please respect copyright.PENANAmuiZAJWl7u
61504Please respect copyright.PENANAXIDcK6jKXD
Bersamaan dengan itu, air mata yang tadi berusaha aku tahan kembali membuncah keluar, “Aku bukan wanita seperti itu Mas!! aku tidak seperti itu!” balasku menyangkal tatapannya.61504Please respect copyright.PENANAvQUZ2uNLtc
61504Please respect copyright.PENANAbUcZwLTdTn
“Aku tau Dek Liya... Aku yang salah” jawab Mang Dedi terus mengaku.61504Please respect copyright.PENANAytT7jvy4OC
61504Please respect copyright.PENANA6YJtRRkmgM
“Kamu duduk dulu disini ya..” lanjutnya menarik tanganku masuk ke dalam pos ronda.61504Please respect copyright.PENANAtggpMGr5dl
61504Please respect copyright.PENANA9Ja1xWYn73
Dengan lemas aku mengikuti Mang Dedi yang kemudian menuntunku duduk di lesehan bambu yang menjadi saksi bisu awal perbuatan terlarang kami. Ku hempaskan tangannya yang memegang tanganku, dan aku menunduk. Menatap kakiku yang menapak lantai pos ronda itu.61504Please respect copyright.PENANAwjyDmOHNcK
61504Please respect copyright.PENANAZZbpD7H8vs
Beberapa menit ku habiskan dengan diam dan menahan tangisku yang semakin membuatku sesegukan berkali-kali. Kurasakan Mang Dedi memegang bahuku sambil kemudian merendahkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan wajahku. Namun aku membuang muka ke arah lain, tak ingin menatapnya.61504Please respect copyright.PENANAdtgiR3Uez1
61504Please respect copyright.PENANAF7xA3Hliiy
Sekuat hati aku menafikkan diri, berkata dalam hatiku bahwa aku bukanlah wanita murahan. Menyangkal setiap pikiran buruk itu sambil mengucap kata-kata penenang berulang kali agar hatiku ikut tenang.61504Please respect copyright.PENANAGcLgyymHzM
61504Please respect copyright.PENANAQXR8m7TuUP
Tapi jauh dari lubuk hatiku, aku tau kalau sebenarnya aku adalah perempuan itu. Perempuan yang tak bisa menahan godaan nafsunya, seorang istri yang tak dapat menjaga kesucian pernikahannya, dan seorang wanita yang dengan rela membiarkan laki-laki lain menikmati tubuhnya.61504Please respect copyright.PENANAPij2NLfCLX
61504Please respect copyright.PENANA64gxRupc6d
“Aku tau sayang..Aku tau pengorbanan besarmu untukku.. Maafkan aku” Ucapnya begitu lembut.61504Please respect copyright.PENANAioTgijJvfi
61504Please respect copyright.PENANACQ9uVGgJuJ
Mang Dedi bergerak menelangkupkan tangannya pada pipiku dan menyeka air mataku dengan ibu jarinya.“Aku sayang sama kamu” ucapnya tiba-tiba.61504Please respect copyright.PENANAlXC9M3pQX5
61504Please respect copyright.PENANASYHXSHPZ22
“Aku memang terlihat seperti ini, tapi yakinlah setiap hari aku berdoa agar kamu bisa jadi milikku Dek Liya” lanjutnya mengecup pelan bibirku.61504Please respect copyright.PENANATCN2OnMdYM
61504Please respect copyright.PENANAJib5LqSh3T
Tapi dengan begitu cepat aku tahan bahunya, "Jangan Mas!! Jangan lagi" Pintaku setengah memohon.61504Please respect copyright.PENANA820Hvg7E6s
61504Please respect copyright.PENANAeLUzl9ukXv
Ini tidak boleh terjadi dan terulang lagi. Aku sudah punya keluarga, dan sudah sekali mengkhianatinya. Satu-satunya cara agar aku bisa keluar dari kubangan dosa ini adalah dengan tidak mengulangi kesalahanku dan tetap menjaga kesetiaan ini saja.61504Please respect copyright.PENANAdb38RjX6ye
61504Please respect copyright.PENANAC3LjWgFnBQ
Namun Mang Dedi tak menyerah, “Kenapa Dek Liya? Aku sangatlah mencintaimu. Tolong jangan tolak aku” rayunya setengah berbisik.61504Please respect copyright.PENANA1702BGqYqm
61504Please respect copyright.PENANAtQADC8size
Aku terdiam, mendengar Mang Dedi terus mengucapkan kata-kata mesra itu sambil menatap mataku dalam-dalam seolah ingin menunjukkan kebenaran dan keseriusannya.61504Please respect copyright.PENANAWNQVDu23A2
61504Please respect copyright.PENANA2E6FL3CtR1
Mang Dedi lalu menarik pelan daguku mempertemukan bibir kami. Dia mengecup dan sedikit melumatnya hingga detak jantungku dibuat berdegup kencang. Bibirnya mulai melumat pelan dan begitu mesra bibirku.61504Please respect copyright.PENANALJlW0gNrxc
61504Please respect copyright.PENANARGB8R9Bvh9
Perasaankupun menjadi tidak karuan. Antara takut kembali hanyut dan senang bercampur dengan rangsangan yang mulai menjalari tubuhku kembali.61504Please respect copyright.PENANAg70BaVlgu1
61504Please respect copyright.PENANAosa5p8Kt30
"Mashh..." Ucapku masih mencoba melepaskan diri dengan niat yang setengah-setengah itu.61504Please respect copyright.PENANAfcFd9DBM91
61504Please respect copyright.PENANAbQfNaBD7hU
"Tenanglah Dek Liya. Aku tidak akan menyakitimu" balasnya menenangkanku.61504Please respect copyright.PENANAxbNq6Diqhr
61504Please respect copyright.PENANAnRYdnoZshB
Aku terpejam merasakan hatiku menghangat oleh ciuman dan mendengar ucapannya tersebut. Mulai lagi luluh dengan kata bualan yang belum aku ketahui benar atau tidak, namun dengan sangat cepat dapat mampu menghapus nada keragu-raguan yang ada dalam diriku.61504Please respect copyright.PENANAdf5CSzg4mi
61504Please respect copyright.PENANAB0aHrjjBdK
“Bodohh.. kamu memang bodoh Liya!!” batinku berteriak dengan sangat kencang.61504Please respect copyright.PENANAVcYxYtUQZz
61504Please respect copyright.PENANAppDw6DjdQT
Baru beberapa saat yang lalu aku membela diri dengan mengatakan bahwa aku bukanlah wanita murahan yang gampang dirayu. Namun lihat sekarang, aku seperti termakan dengan omonganku sendiri dan kena getahnya saat membiarkan Mang Dedi menciumiku.61504Please respect copyright.PENANAGSaTvDTrSC
61504Please respect copyright.PENANAbB2K7fpQBF
Bahkan aku senantiasa membuka bibirku untuknya. Membiarkan nafas kami saling menghembus dengan lambat, manis dan memabukkan diantara ciuman terlarang itu.61504Please respect copyright.PENANApYSvjXGbMv
61504Please respect copyright.PENANAFDRUODRs0o
“Ya Tuhan, Maafkan aku” lagi-lagi aku berteriak dalam hati.61504Please respect copyright.PENANAlMh1P7Sd72
61504Please respect copyright.PENANArrHkDQNLJJ
Lambat laun tangisku berhenti dan mengering, mulut yang tadinya menolak itu kini malah mendesah lirih merasakan ujung lidah Mang Dedi bergerak terpaut dalam gerakan yang erotis menyusuri setiap rongga dalam mulutku.61504Please respect copyright.PENANAWc0D9c8MpU
61504Please respect copyright.PENANAdzmWxejeFX
Aku menggeliat, merasakan posisiku sudah mulai tak nyaman oleh birahi yang dibangkitkan oleh Mang Dedi. Apalagi tangannya sekarang mulai menggerayangi badanku, mengirim rangsangan demi rangsangan yang semakin membuatku hanyut dalam permainannya.61504Please respect copyright.PENANArKNSJgJjcJ
61504Please respect copyright.PENANAgMZQrwLtyW
“Aku kangen sama kamu Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum.61504Please respect copyright.PENANAZYd3lBNVVV
61504Please respect copyright.PENANA5DlLyiRWlE
“Kamu mau maafin aku kan??” sambungnya lagi bertanya.61504Please respect copyright.PENANAo0HRs7Ogar
61504Please respect copyright.PENANAtrUjP04fSi
Ingin rasanya sekali lagi aku menampar wajahnya tersebut karena sudah kembali meruntuhkan tembok pertahananku dengan mudah. Aku lagi-lagi hanyut hanya dengan sedikit kata rayu dan sebuah gerakan yang menipu itu.61504Please respect copyright.PENANASpr3IvrDph
61504Please respect copyright.PENANAoqFKZ2I6zN
Aku lalu mengangguk, menyerahkan lagi keraguan terakhirku padanya, “Janji ga gitu lagi??” ucapku menuntut.61504Please respect copyright.PENANAPQjGXTHkHB
61504Please respect copyright.PENANAV3YAJqzH65
“Aku janji sayang” balas Mang Dedi tersenyum sumringah padaku.61504Please respect copyright.PENANAi6I5Y0oVMw
61504Please respect copyright.PENANAYwze5nA5Tl
Kuseka mataku yang daritadi basah itu lalu berdiri bangkit, “Yasudah kalau gitu aku mau pulang” kataku merapikan baju.61504Please respect copyright.PENANAwYJDAJW2MU
61504Please respect copyright.PENANAzNHas2MO0K
Namun Mang Dedi menahan tanganku, “Tapi aku masih kangen sama kamu Dek.. Bantu aku sekali ini saja..” pintanya memelas dan memohon padaku.61504Please respect copyright.PENANAXEuuJQ7th7
61504Please respect copyright.PENANAOo2p88WKDr
Aku kemudian melihatnya sebentar dalam diam, mencari-cari sebuah alasan kenapa aku harus mau mengabulkan permintaannya yang sudah pasti akan mengarah pada penyelewengan lagi.61504Please respect copyright.PENANAkvRPBgstkQ
61504Please respect copyright.PENANAWBAJqgm4c0
“Aku harus bantu apa Mas??” tanyaku mendengus ikut merasa kasihan.61504Please respect copyright.PENANA7cUjCP6JlN
61504Please respect copyright.PENANAsjYhBDPD5i
“Jangan marah ya tapi!!” Ucapnya terdiam sebentar. Lalu dia menarik nafas melanjutkan, “Aku mau diemutin sama kamu..” sambungnya dengan berani.61504Please respect copyright.PENANAIYqR6G6pFz
61504Please respect copyright.PENANALBQhg3VYX9
"HAAHH??" Ucapku tidak percaya dengan apa yang dia katakan barusan.61504Please respect copyright.PENANAreeEBcayRw
61504Please respect copyright.PENANADT5ijVXJ6j
Mang Dedi lalu manyun, "Tuh kan marah lagi" ucapnya menyerah.61504Please respect copyright.PENANAAOIs3pwmQ3
61504Please respect copyright.PENANAwy088KlrtW
Tapi sebenarnya, kali ini aku tak marah mendengar permintaan cabulnya itu. Justru badanku malah merasa sedikit aneh dibuatnya karena tiba-tiba saja darahku berdesir panas dingin dan jantungku berdebar sangat cepat dibuatnya.61504Please respect copyright.PENANANYpcqxwBtE
61504Please respect copyright.PENANAllhH3xbrw1
Permintaan Mang Dedi yang begitu kotor itu, malah sukses membuat badanku bergelinjang geli merasakan vaginaku berdenyut saat aku ikut terbayang adegan dimana aku sebagai seorang istri dan seorang muslimah yang taat sedang mengulum kejantanan Mang Dedi tempat umum seperti ini.61504Please respect copyright.PENANAuEgVHwGiCl
61504Please respect copyright.PENANA3gaPjvRYUi
Apalagi ketika aku secara sadar betul bahwa laki-laki penjual sayur itu juga merupakan seorang non muslim yang berbeda denganku.61504Please respect copyright.PENANAaVA8jBOEmr
61504Please respect copyright.PENANABrrsxC49dA
“Ohh.. ada apa ini??” batinku seperti menggeliat.61504Please respect copyright.PENANAmPfFYaZKu2
61504Please respect copyright.PENANAMu6M8P93Go
Aku menyapukan pandanganku ke sekitar melihat apakah ada orang yang lewat, “Di--disini Mas??” tanyaku tergugup ragu.61504Please respect copyright.PENANA04INYDkAWt
61504Please respect copyright.PENANAFm2RCAd5w5
“Iya Dek. Sebentar saja kok..” pintanya sudah tidak sabaran.61504Please respect copyright.PENANANmblOXivAH
61504Please respect copyright.PENANADOEDt1ddA9
“Ka--kalau ada orang liat gimana??” tanyaku masih sangat ragu.61504Please respect copyright.PENANAfgDD9j00dd
61504Please respect copyright.PENANAsbKROlzZc6
Mang Dedi lalu menarik badanku merapat ke arah dinding, “Duduk disini Dek. Gak bakalan ada orang yang liat dari luar” ucapnya menjelaskan.61504Please respect copyright.PENANAudwjSTv4Au
61504Please respect copyright.PENANAXvflldQRpJ
Aku berdiam diri sejenak, menimbang apa yang harus aku lakukan. Ragu awalnya untuk memenuhi permintaan gila Mang Dedi tersebut mengingat kondisi dan situasi yang rawan seperti ini.61504Please respect copyright.PENANA1umnRe5NAs
61504Please respect copyright.PENANAaLHOlLnP5t
Namun diam-diam aku merasa tertantang, birahiku malah naik semakin menggebu-gebu membayangkan betapa nakalnya aku jika mau menuruti keinginan gila tersebut.61504Please respect copyright.PENANAsvaoUZB3Hm
61504Please respect copyright.PENANADjQ1gyIrns
Dan lagi-lagi, ada perasaan aneh yang menyembul dalam hatiku saat ingin merasakan seperti apa rasanya menakalkan diri dengan cara yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.61504Please respect copyright.PENANA0rjUkPBV61
61504Please respect copyright.PENANACzuuDIGeb7
“Sebentar saja!” ucapku mengangguk pelan menyetujui sambil memastikan kembali keadaan di sekitar.61504Please respect copyright.PENANAepNOaYXdZv
61504Please respect copyright.PENANAMjMiHxtx8S
Mang Dedi tersenyum girang, “Iya sebentar saja” Ucapnya menuntunku.61504Please respect copyright.PENANADteQAVgxeL
61504Please respect copyright.PENANAVF7GV4liEe
Bak seekor kerbau yang di cucuk hidungnya, aku kemudian menurut saja saat Mang Dedi menyuruhku berlutut tepat diantara selangkangannya.61504Please respect copyright.PENANAJhmgC7JCm9
61504Please respect copyright.PENANAZnE1s6FeDN
Posisiku saat ini sedikit bersandar membelakangi tembok pos ronda yang lumayan tinggi tersebut, sehingga dari luar tak ada yang dapat menyaksikan keberadaanku yang ada di bawah Mang Dedi.61504Please respect copyright.PENANAbbNlIvVVWO
61504Please respect copyright.PENANARu8f7NYXjl
“Bukain dong sayang!” kata Mang Dedi saat aku hanya melihat saja.61504Please respect copyright.PENANAZRYJS2TZkD
61504Please respect copyright.PENANA53PvbMiJtH
Jantungku tiba-tiba berdetak lebih cepat lagi dan adrenalinku jadi terpacu. Hatiku sedikit memberontak dan berkata bagaimana kalau seandainya ada orang yang melihat kami.61504Please respect copyright.PENANAZph05cXpj0
61504Please respect copyright.PENANARp29xg7LV0
Namun aneh aku tak dapat menahan tanganku yang bergerak sendiri menurunkan resleting celana pendek yang dipakai oleh Mang Dedi. Pelan-pelan kugunakan tanganku menjangkau penis besar yang berada didalamnya tersebut dan mengeluarkannya.61504Please respect copyright.PENANAUHK5ifhmdD
61504Please respect copyright.PENANAUUDWXdrhxK
Seketika penis itu meloncat keluar menampar wajahku, “Hehehe... maaf sayang sudah tegang” kekeh Mang Dedi mengelus kepalaku.61504Please respect copyright.PENANAWBxtRSldd9
61504Please respect copyright.PENANANeHgYZYmyR
Aku menggeleng sebentar menatap tak percaya. Tubuhku langsung meremang ketika bau khas penis Mang Dedi yang menyengat dari biasanya itu menembus hidungku. Aku bahkan bisa merasakan wajahku memanas sampai ke bagian telinga belakangku.61504Please respect copyright.PENANAZ2u9WFGoyh
61504Please respect copyright.PENANA5BOiS9TRsI
“Ini dia!!” batinku girang saat aku kembali berjumpa dengan penis besar nan perkasa milik Mang Dedi yang tempo hari sudah memberikan kenikmatan luar biasa padaku.61504Please respect copyright.PENANAPPj7FqFI2V
61504Please respect copyright.PENANA5mvCGxzEb4
Aku berdeham kecil. Tenggorokanku mendadak tersendat dan kering. Butuh kendali diri yang kuat untuk sekadar menatap batang penis besar yang berada di depanku tersebut.61504Please respect copyright.PENANAMsRV8GKXil
61504Please respect copyright.PENANA6WOGOixo68
"Kenapa sayang?? Kamu kan udah pernah melihat dan merasakannya." rayu Mang Dedi melihatku seperti terpatung di antara selangkangannya.61504Please respect copyright.PENANAN87l6gXuSz
61504Please respect copyright.PENANAwG73kxw4SD
Harus kuakui memang, berapa kalipun aku melihat kejantanan Mang Dedi, aku tidak bisa berhenti dibuat takjub dan terangsang olehnya. Batang itu terlihat hitam kecoklatan dan nampak begitu perkasa sekaligus seksi dimataku.61504Please respect copyright.PENANAMyazPrmNzA
61504Please respect copyright.PENANAtFEE0PK3CL
Apalagi dengan ujungnya yang tersembunyi malu-malu di dalam kulupnya yang tidak disunat itu. Yang entah bagaimana seolah menghipnotisku untuk segera menjilat dan merasainya.61504Please respect copyright.PENANA6Lw7kIoxQZ
61504Please respect copyright.PENANAx3HUlD2T1b
Dengan masih sedikit ragu, aku menjulurkan tanganku pelan untuk menyentuh dan memegangi penis Mang Dedi. Seperti biasa, aku reflek hanya meremas batang kejantanan yang tak disunat itu terlebih dahulu dengan sesekali memberikan pijatan-pijatan lembut sampai batang itu menjadi mengeras dan membesar.61504Please respect copyright.PENANAuEnA0UVkZv
61504Please respect copyright.PENANAgsc0alZ6cj
Hangat, berdenyut dan keras. Itulah tiga kata yang bisa menggambarkan bagaimana rasanya penis Mang Dedi di dalam genggamanku tersebut. Tampak terlalu besar pula hingga aku harus mengerahkan kedua tanganku untuk memegangnya.61504Please respect copyright.PENANAnKUeppsjrm
61504Please respect copyright.PENANA5dLGltFnYT
Kuarahkan tanganku ke bagian pangkal penis Mang Dedi dan kutarik kulupnya ke bawah dengan pelan. Sehingga kini kepala penisnya yang berwarna pink itu menyembul keluar fari tempatnya.61504Please respect copyright.PENANA903CX9T90U
61504Please respect copyright.PENANATEAZHmVUjm
"Ho...Ho... udah pinter kamu melayani kontol tak disunat Dek Liya" racau Mang Dedi dengan seenaknya.61504Please respect copyright.PENANAftSCeOACeQ
61504Please respect copyright.PENANA0htaIhQWcz
Aku tak mempedulikan omongan kotornya tersebut dan memajukan bibirku mengecup ujung penis Mang Dedi yang sedikit basah oleh cairan yang keluar dari lubang kencingnya. Rasanya amat tidak asing, sedikit ada asinnya, tapi tidak seasin itu.61504Please respect copyright.PENANAbqZs4IPQCK
61504Please respect copyright.PENANAMhahKYVTM3
Namun aku tetap mengecup penis itu tanpa merasa jijik sama sekali. Dengan mulutku, aku kemudian membasahi kepala penis Mang Dedi dengan air liur dan mengulum hanya pada bagian kepala yang berbentuk seperti jamur itu.61504Please respect copyright.PENANAQKKuSam5cp
61504Please respect copyright.PENANAwe97sorqnF
Licin, dan nikmat. Aku menghisap dengan kuat dan melepaskannya beberapa kali hingga membuat Mang Dedi menggelinjang geli.61504Please respect copyright.PENANAbSL0BJzsZb
61504Please respect copyright.PENANAbhXAEABOp0
"Ooughhh.." Dia mengerang memegangi kepalaku yang terbungkus hijab.61504Please respect copyright.PENANAZjn82Sc8G3
61504Please respect copyright.PENANAFL540EjKht
Aku kembali meraih penis Mang Dedi, kali ini langsung ku masukkan sedalam mungkin ke dalam mulutku. Kuhisap dan kuputar lidahku di dalam sana, lalu ku tarik lagi keluar untuk mengambil nafas.61504Please respect copyright.PENANA3Vr19iY1mj
61504Please respect copyright.PENANAnCA5eyD0sG
Menyisakan sedikit batangnya dalam mulutku dan kembali mendorongnya masuk hingga ujung kejantanan Mang Dedi itu menumbuk pada tenggorokanku.61504Please respect copyright.PENANAifsOy0LWYL
61504Please respect copyright.PENANA67Ja008oNx
Aku terbatuk sebentar, melepas batang penis itu. Air mataku bahkan keluar sedikit, dan Mang Dedipun tersenyum melihatku. "Pelan-pelan aja sayang.. jangan buru-buru begitu." Ucapnya memberikan saran.61504Please respect copyright.PENANAt00cYMPKgc
61504Please respect copyright.PENANAXjQXkL119P
Aku lagi-lagi tak menjawab. Perlahan-lahan kumasukan kembali penis Mang Dedi pada mulutku dan ku hirup air liurku yang meleleh di batang kejantanannya itu.61504Please respect copyright.PENANA8TEsyqOTdU
61504Please respect copyright.PENANAooXAF295Yh
Penuh rasanya mulutku, Semakin lama aku menghisap penis Mang Dedi, semakin lupa pula aku bahwa saat ini kami tengah berada di pos ronda dan aku menghisap kejantanan lelaki lain selain suamiku.61504Please respect copyright.PENANAV1ExPNd8Rt
61504Please respect copyright.PENANAyCv4LqX6X5
Perasaanku yang diselubungi nafsu syahwat itu membuatku semakin buta dan bernafsu memaju mundurkan kepalaku mengocok penis keras Mang Dedi yang penuh menusuk langit-langit dan tenggorokanku.61504Please respect copyright.PENANAYulzO0HcqD
61504Please respect copyright.PENANAF4SDG4osIa
Sedang dilanda nafsu berat itu, tiba-tiba saja samar aku mendengat suara anakku Tasha yang berbicara dengan lantangnya dari kejauhan.61504Please respect copyright.PENANAQKOLXla7bI
61504Please respect copyright.PENANApq1zRmAkXi
"Caca mau es krim Abi!!! Pokoknya mau es kriimm!!"61504Please respect copyright.PENANAmZOKtMbDvu
61504Please respect copyright.PENANAQ81jayfGxC
DEGHHH!! Aku langsung terkejut. Tiba-tiba tubuhku kehilangan tenaga dalam sekejap mata. Napasku tertahan dan jantungku berdegub sangat kencang. Aku mencoba menarik kepalaku dan mengeluarkan penis Mang Dedi dari mulutku.61504Please respect copyright.PENANADfHFXpa48u
61504Please respect copyright.PENANA8SXC7ZDPFS
Namun seketika itu aku gagal karena Mang Dedi menahan kepalaku serapat mungkin di selangkangannya, "Ssssttt... jangan bergerak Dek Liya! Ada suami dan anakmu" ucap Mang Dedi meletakkan telunjuknya di bibir.61504Please respect copyright.PENANAGIKkowBPdH
61504Please respect copyright.PENANA0No7BQnPJZ
Ternyata dugaanku benar. Ada Tasha dan suamiku yang mendekat ke arah kami saat kudengar pula nada suamiku berbicara, "Iya sayang.. nanti siang kalu kamu udah makan kita beli es krim" ucap suamiku terdengar membujuk Tasha.61504Please respect copyright.PENANAtRBMb1eTzO
61504Please respect copyright.PENANAEgNLLJxRvn
"Kok sepi Mang?? Pada kemana?" Lanjut suamiku bertanya pada Mang Dedi.61504Please respect copyright.PENANASeCW4FYBf8
61504Please respect copyright.PENANAEwydbvQLnB
Jantungku terasa semakin mau copot mendengar suara suamiku semakin dekat dengan tempatku yang sedang mengulum penis Mang Dedi. Ini benar-benar sesuatu hal yang sangat gila yang pernah aku perbuat. Berselingkuh nyari di depan suamiku sendiri.61504Please respect copyright.PENANAECcNoREENu
61504Please respect copyright.PENANA9yuHlJB4j4
"Iya nih Da, udah pada balik" jawab Mang Dedi dengan santainya.61504Please respect copyright.PENANAnCgUFUCKH0
61504Please respect copyright.PENANA9rsI3IElYn
Mang Dedi mengeliatkan badan dan menggerakkan pinggul memompa penisnya di mulutku. Sekuat tenaga aku mencubit pahanya melarang agar dia tidak bergerak karena takut ketahuan. Tapi Mang Dedi terus saja memegang kepalaku dan memasukkan penisnya semakin dalam pada mulutku.61504Please respect copyright.PENANA1Fg1HyCwK6
61504Please respect copyright.PENANAJJkfy8gPQE
"Mang, gak liat istri saya?" Tanya suamiku lagi.61504Please respect copyright.PENANAP7ezWx1gJT
61504Please respect copyright.PENANACy0wNIlKe6
"Tadi udah kesini Uda. Nyari terong katanya" balas Mang Dedi. Sementara di bawah sini aku tak henti-hentinya berusaha memberontak untuk melepaskan diri.61504Please respect copyright.PENANAHqntejynRc
61504Please respect copyright.PENANAmhCOvbnB4K
"Hahaha. Iya nih Mang. Istri saya emang paling suka makan terong" balas suamiku dengan bodohnya. Tidak tau kalau di depannya saat ini aku sedang mencicipi "Terong" lelaki lain.61504Please respect copyright.PENANATcGYAUM376
61504Please respect copyright.PENANAQFA3fvcNqd
Mang Dedi lalu terkekeh menatapku ke bawah, "Iya kayaknya Mbak Liya emang paling suka sama terong" ucapnya seolah sedang meledekku.61504Please respect copyright.PENANAxYEbqVnXa7
61504Please respect copyright.PENANA2fQoBIkCMn
Bukannya merasa marah dengan candaan Mang Dedi tersebut, aku justru merasakan vaginaku semakin berdenyut-denyut melakukan perbuatan yang sangat tabu dan nakal seperti ini di depan suamiku sendiri.61504Please respect copyright.PENANAucAdvTySMs
61504Please respect copyright.PENANAoDDJnwktdp
Walau dia tak menyadari sama sekali, tapi itu semua sudah cukup membuat adrenalinku begitu terpacu. Wajahku semakin memanas, badanku seakan menggigil panas dingin dibuatnya. Namun kini aku malah semakin ingin pula melanjutkannya.61504Please respect copyright.PENANAZU68hLi6SL
61504Please respect copyright.PENANAwMUpOiG01j
"Halo om baik" ucap Tasha tiba-tiba ikut menyapa Mang Dedi.61504Please respect copyright.PENANApUbcjClOhc
61504Please respect copyright.PENANAWDvHhogcjr
Mang Dedi lalu membalas melambaikan tangannya, "Halo Caca" jawabnya tersenyum.61504Please respect copyright.PENANAVHVaGVL1NV
61504Please respect copyright.PENANA6zW4y1Anyr
Aku sempat lupa bahwa Mang Dedi dan Tasha sudah pernah bertemu sebelumnya. "Caca sudah kenal sama Om ini?" Tanya suamiku heran.61504Please respect copyright.PENANAcrNkeFEysC
61504Please respect copyright.PENANA49pzl3HJq0
"Udah Abi.. Ini kan Om baik" jawab Tasha dengan gemasnya.61504Please respect copyright.PENANA4ihOZJuiC6
61504Please respect copyright.PENANABJNleeEaLi
"Loh? Baik kenapa emangnya?" Tanya suamiku sekali lagi.61504Please respect copyright.PENANAT5rJcfinKT
61504Please respect copyright.PENANAqYqIJPNXam
Sontak aku tersadar kemana arah pembicaraan ini, "Om baik mau bantuin Caca punya adek Bi.." balas Tasha dengan polosnya.61504Please respect copyright.PENANAljMiTpdway
61504Please respect copyright.PENANA5fiGLegWjt
Hampir saja aku tersedak oleh penis Mang Dedi mendengar Tasha anakku dengan gamblang berbicara seperti itu pada Abinya. Aku malah ikut mengutuk diriku karena belum sempat melarang Tasha berbicara kepada suamiku perihal masalah "buat membuat adik" tempo hari.61504Please respect copyright.PENANAwnXlPE0A9F
61504Please respect copyright.PENANAHslrEOIm6f
"Oh ya??" Teriak suamiku penuh nada sindiran.61504Please respect copyright.PENANAY5DuAtyxB3
61504Please respect copyright.PENANAP0SZEs8OsI
Namun Mang Dedi dengan cekatan membela dirinya, "Haha.. Becanda itu Uda!! Saya cuma bermaksud mau ngasih boneka buat jadi Adek-adekan Caca" balas Mang Dedi berkilah.61504Please respect copyright.PENANAH6LOr3Oqw5
61504Please respect copyright.PENANArTbTIiPvYg
Sementara dibawah sini aku semakin gencar saja menjilat penis Mang Dedi dengan mulutku sambil sesekali mengurut batangnya yang besar. Dalam hati aku cukup girang melihat Mang Dedi seperti kewalahan di interogasi suamiku disaat bersamaan dengan serangan mulut dan lidahku pada penisnya.61504Please respect copyright.PENANAm4cH83Mbuh
61504Please respect copyright.PENANAKiBKy7EiPv
"Emang Caca kenal sama Om ini dimana?" Tanya suamiku sekali lagi.61504Please respect copyright.PENANAC33hTYZ6xY
61504Please respect copyright.PENANAiVyF9z2uhb
Tasha terdengar berdiam sebentar lalu menjawabnya, "Kan Om nya mandi di rumah kita Bi.." balasnya yang lagi-lagi jujur.61504Please respect copyright.PENANAEZUcu5YALp
61504Please respect copyright.PENANA6DPxgti8Mh
Baik aku dan Mang Dedi sama-sama terkejut dan semakin berkelojotan salah tingkah saat mendengar jawaban dari Tasha.61504Please respect copyright.PENANAHYhRFDpO4k
61504Please respect copyright.PENANA479R9hkRUf
Di tengah pembicaraannya dengan anakku tersebut. Mang Dedi semakin blingsatan menerima layanan mulutku pada batang penisnya. Tubuhnya semakin menegang saat bibirku menyedot kedua biji batangnya secara bergantian.61504Please respect copyright.PENANAMtqlzl8ruC
61504Please respect copyright.PENANAkxVVrZ2qlP
Entah darimana aku mempelajari cara seperti itu, namun dengan nafsu yang begitu membara membuatku berpikir kalau hal tersebut perlu dilakukan untuk menambah kepuasan Mang Dedi.61504Please respect copyright.PENANAhVdiRaq74G
61504Please respect copyright.PENANAc79Lvx6n13
"Waduh.. kapan itu?" Selidik suamiku sekali lagi.61504Please respect copyright.PENANA4HE81yKvUN
61504Please respect copyright.PENANA7ebaV9aQJC
Mang Dedi kemudian memotong, " Hehehe...Hari selasa kemarin Mas.. kebetulan saya mau pinjam jas hujan sama Mbak Liya, tapi karena gak ketemu jadi saya neduh dulu di rumah" balasnya menjelaskan seperti maling yang kedapatan.61504Please respect copyright.PENANAsUPitq9l4X
61504Please respect copyright.PENANAjL31S5sXo3
Dibawah sini aku terus bermain-main dengan Penis Mang Dedi yang sudah sangat keras dengan aroma khasnya itu. Kemudian kujilati dari buah pelirnya terus naik kebatang dan kumainkan lidahku berputar-putar dikepala jamurnya.61504Please respect copyright.PENANAtC1pMdZ04x
61504Please respect copyright.PENANADVQNP4p6wt
"Kok istri saya ga pernah bilang ya?" Tanya suamiku belum merasa puas.61504Please respect copyright.PENANAg3VDqTqlEH
61504Please respect copyright.PENANAX3Gq8ZV9ef
"Mungkin lupa Uda, lagian itu ga penting-penting amat. Saya kebetulan numpang mandi karena udah basah kuyup duluan" lanjut Mang Dedi membalas.61504Please respect copyright.PENANADLvziIqYIQ
61504Please respect copyright.PENANAO6uIXSHCMI
Tidak puas bermain-main dengan batang kemaluannya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri guratan urat yang memanjang dari ujung kepala kemaluan Mang Dedi hingga ke pangkalnya.61504Please respect copyright.PENANAv6OkWOCOzI
61504Please respect copyright.PENANAmzhEhEowcR
Semakin lama semakin membuatku bernafsu pula akibat aroma penis Mang Dedi yang memabukkan dan adrenalinku yang terpacu saat melakukan perselingkuhan secara diam-diam ketika ada suamiku tersebut.61504Please respect copyright.PENANAtzXjuUDJAr
61504Please respect copyright.PENANA55YAHMzw8x
Namun setelah tak berapa lama berbincang dengan suamiku, Mang Dedi menunduk ke arahku dan berbisik, "Aku mau keluar" ucapnya memberi aba-aba.61504Please respect copyright.PENANAjHfd2QIVDW
61504Please respect copyright.PENANA2hpQ8Jq7OE
Seketika aku jadi gelagapan, karena sebentar lagi Mang Dedi akan memuntahkan cairan spermanya. Sedangkan aku bingung harus memuntahkan dimana, sementara penisnya saja masih tertanam di mulutku dengan begitu mantap.61504Please respect copyright.PENANA4AIrzRjFZx
61504Please respect copyright.PENANASGCQUkUTru
"Yaudah kalau gitu saya mau pamit dulu Mang! Kalau liat istri saya, tolong bilangin saya nyari dia" Ucap suamiku terdengar tiba-tiba.61504Please respect copyright.PENANAr7LIDQEruh
61504Please respect copyright.PENANAPVeYdaA3mH
Aku sedikit bisa bernafas lega karena setidaknya suamiku akan pergi saat Mang Dedi akan mengeluarkan cairan spermanya. Sehingga aku dapat dengan cepat mengeluarkan penis Mang Dedi dari dalam mulutku.61504Please respect copyright.PENANAQjz3bzGgNB
61504Please respect copyright.PENANAiShPg3aS7Y
"Oougghh. Mantep sekali!!! Aku mau ngecrot di mulutmu Dek Liya" racau Mang Dedi terlepas.61504Please respect copyright.PENANAQEkSS5i5rW
61504Please respect copyright.PENANApoIcD7ABzm
Dugaanku ternyata amat sangat salah. Karena setelah suamiku pergi, Mang Dedi mengerang dan mengeram keras menahan kepalaku di penisnya hingga membuat kemaluan besarnya itu makin masuk ke dalam menyentuh tenggorokanku.61504Please respect copyright.PENANAGCYFfdLnTB
61504Please respect copyright.PENANApaQB6rdeHi
"Mmppphh.... mmmmppphh..." protesku dengan mulut tertahan.61504Please respect copyright.PENANAlNBKwTiovk
61504Please respect copyright.PENANAgvOmi4hHzs
Dalam usahaku yang memberontak itu pulalah, Tiba-tiba saja kerongkonganku terasa tersiram oleh cairan hangat yang langsung mengalir jatuh ke dalam perutku dengan begitu banyak.61504Please respect copyright.PENANA8W1Zc1jt9z
61504Please respect copyright.PENANAkTRB4ImppP
CROOTTT!!! CROOTTT!!! CROOOTTT!!! CROOTTTT!!61504Please respect copyright.PENANAsQ3bWAtai1
61504Please respect copyright.PENANAz4b5GeqsVh
Aku tersadar kalau Mang Dedi telah mengeluarkan spermanya dalam mulutku sampai aku menelannya secara langsung. Tubuh Mang Dedi yang bergetar itupun langsung aku dorong sekuat tenaga sehingga dia jatuh tersungkur di lantai dengan penis yang masih menembakkan spermanya.61504Please respect copyright.PENANAq990occDkM
61504Please respect copyright.PENANADK5K2KbUPf
"PLAAAAKKKKK!!!" lagi-lagi ku tampar wajah Mang Dedi. 61504Please respect copyright.PENANAhWmpLP7pEz