57920Please respect copyright.PENANAjXSdnKQLOK57920Please respect copyright.PENANAj2oatDGUPo
Liya
57920Please respect copyright.PENANAZ07QuElzlq
Tidak terasa, tiga hari sudah waktu berlalu semenjak persetubuhan terlarangku dengan Mang Dedi pada sore itu. Hari demi hari berlalu begitu cepat. Malam demi malampun kulalui dengan perasaan kalut dan bingung, antara harus merasa senang atau bersalah disaat yang bersamaan.57920Please respect copyright.PENANALubGayP3q3
57920Please respect copyright.PENANAWmQUUOX4aF
Semenjak kejadian itu pula, aku kemudian mengkondisikan hubunganku dengan Mang Dedi seperti biasa lagi. Meski aku tidak menjauhinya, namun setiap kami bertemu aku selalu berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa diantara kami.57920Please respect copyright.PENANAY6k6zoVqaZ
57920Please respect copyright.PENANAMrLFEjiok3
Kuakui bahwa sebenarnya aku rindu akan dekapan dan cumbuan hangat tubuhnya pada diriku. Bahkan ketika kami masih rutin bertemu setiap pagi saat aku berbelanja, Mang Dedi selalu memanfaatkan momen itu untuk merayu dan menjamah tubuhku meminta untuk mengulang kejadian terlarang kami.57920Please respect copyright.PENANA3OwPetq9TQ
57920Please respect copyright.PENANA1Ukyem7m9k
Tapi dengan halus selalu ku tolak ajakannya tersebut. Bukan bermaksud untuk menjadi munafik, namun aku benar-benar sudah mulai dihantui perasaan bersalah karena telah berselingkuh di belakang suamiku. Martabat dan harga diri yang harusnya mati-matian ku bela itupun, kini telah rusak oleh nafsu yang menutupi akal dan pikiran sehatku.57920Please respect copyright.PENANAcYmkFf7Vne
57920Please respect copyright.PENANAogM8pliqq0
Dampaknya jadi sangat terasa setiap kali aku melayani suamiku di ranjang, yang terbayang olehku hanyalah sosok Mang Dedi saja. Terbayang akan caranya memuaskanku, terbayang pula akan penis besar tak bersunat miliknya yang selalu perkasa membuatku berkelojotan penuh nikmat.57920Please respect copyright.PENANAYq7j5Wb3fN
57920Please respect copyright.PENANATBKllFGA7B
Seks dengan suamiku yang sebelumnya masih bisa aku nikmati itupun, terasa semakin lebih hambar karena aku mulai membanding-bandingkannya dengan cara Mang Dedi melakukannya denganku.57920Please respect copyright.PENANAh2lk84ca80
57920Please respect copyright.PENANAH2PPWYTBGR
Walau suamiku sudah mengalami kemajuan dalam caranya bercinta sekalipun, namun tetap saja masih belum bisa menyaingi keperkasaan Mang Dedi yang benar-benar membuat ku kelojotan itu.57920Please respect copyright.PENANATQZYCwR3SE
57920Please respect copyright.PENANAgeoAVbkN05
“Cuma di pegang-pegang doang nih Mbak?" Ucap Mang Dedi tiba-tiba menyadarkanku.57920Please respect copyright.PENANAt0EbaEqxPM
57920Please respect copyright.PENANArLUHfYyofx
Aku menoleh padanya dan sadar bahwa saat ini aku masih berada di tempat Mang Dedi berjualan, “Eh, Maaf Mang.. Aku melamun” balasku tersenyum salah tingkah.57920Please respect copyright.PENANAnzYpoghHcT
57920Please respect copyright.PENANAaaNUmC5w7T
Seperti biasa, di depan orang banyak aku dan Mang Dedi selalu memanggil satu sama lain dengan sebutan formal agar orang-orang tidak terlalu ngeh dengan kedekatan kami berdua.57920Please respect copyright.PENANAqEmIsnQqaO
57920Please respect copyright.PENANA82BW3S5pln
“Pagi-pagi udah ngelamun aja Uni!! Gak dapet jatah dari suami ya??” Celetuk salah satu ibu-ibu yang sedang berbelanja.57920Please respect copyright.PENANAkdTrlwQqSQ
57920Please respect copyright.PENANAQ8RmMaidYr
Suasana kemudian menjadi riuh karena semuanya jadi tertawa, “Ah.. Bu Retno udah kayak peramal nih...” balasku mengimbangi candaan salah satu ibu-ibu yang bernama Retno tersebut.57920Please respect copyright.PENANAWm1jvJSAkx
57920Please respect copyright.PENANA3PT7W1Pf4X
Namun sebenarnya aku juga menyembunyikan rasa malu karena apa yang Bu Retno katakan itu cukup benar. Akan tetapi jatah yang kumaksud disini bukanlah yang dari suamiku, melainkan dari Mang Dedi.57920Please respect copyright.PENANAvrH53ET4Qf
57920Please respect copyright.PENANAP01RVvxqma
“Saya kan udah berumah tangga lebih dari 30 tahun Uni!! Udah hapal sama gerak geriknya” balas Bu Retno lagi.57920Please respect copyright.PENANAsANjcbOerW
57920Please respect copyright.PENANAVVLWuoVNGG
Tapi kemudian Mang Dedi ikut menimpali, “Nanti saya yang jatahin” ucapnya mengerlingkan mata padaku.57920Please respect copyright.PENANATpiAU5FJhn
57920Please respect copyright.PENANAmVTha2CbM9
Sontak keadaanpun bertambah riuh dengan teriakan dan tawa ibu-ibu pada Mang Dedi. Semua ibu-ibu yang ada disanapun sesekali bercanda membully Mang Dedi dengan sebutan halu dan sebagainya.57920Please respect copyright.PENANAecUTMzn6Ja
57920Please respect copyright.PENANAyeda3i1Phf
“Ngimpi bener lu Dedi!! Kebanyakan halunya..” cetus Bu Retno yang paling gencar meledeknya.57920Please respect copyright.PENANAhaREds7ML8
57920Please respect copyright.PENANAQTKLi10B1X
Mang Dedipun tak kalah bersemangat membela dirinya sendiri, “Yeee.... siapa tau Mbak Liyanya khilaf dan mau sama saya” balasnya.57920Please respect copyright.PENANAOVJRcOoNnF
57920Please respect copyright.PENANAoXPqBbkmhG
"Hahaha. Sampai kura-kura jadi presiden juga, kamu gak bakal bisa dapetin yang macam Uni Liya ini Dedi!!" Jawab salah satu Ibu-ibu lagi.57920Please respect copyright.PENANAv28r2pqqnw
57920Please respect copyright.PENANAMEo1osNJaO
"Wah.. wah.. meremehkan saya ini Ibu-ibu. Tidak tau kalian kalau saya sudah jadian sama Mbak Liya.. Iya gak Mbak??" balas Mang Dedi kini membawaku.57920Please respect copyright.PENANABqobLMUX51
57920Please respect copyright.PENANAQA835s8QGy
Aku sebenarnya tidak suka dengan cara bercandanya yang terus-menerus menyerempet ke arah hubungan terlarang kami tersebut. Tapi mengingat saat ini kami dalam kondisi dan suasana beramai-ramai, aku mencoba menahan rasa marahku.57920Please respect copyright.PENANAjiTeYQpFpm
57920Please respect copyright.PENANARqs1lhxgs0
"Enggak tuh.. sejak kapan??" Ucapku dengan ketus.57920Please respect copyright.PENANAgy8egTTtQM
57920Please respect copyright.PENANA5ioG3GaN9e
Seketika itu juga tawa para ibu-ibu disana kembali pecah melihat bagaimana aku menolak Mang Dedi secara gamblang tersebut. Bahkan ada yang meledek kalau bujang lapuk penjual sayur seperti Mang Dedi tidak akan pernah bisa mendapatkan wanita seperti aku.57920Please respect copyright.PENANAA4YuVQNYYJ
57920Please respect copyright.PENANAI0XmsNpV9B
Walau pada kenyataannya, tukang sayur yang tengah mereka bully dan katai itu ternyata sudah benar-benar pernah mendapatkan tubuhku dan menggumulinya dengan begitu perkasa. Tapi baik aku dan Mang Dedi tentu saja hanya diam dan ikut saja dengan riuhnya candaan dan ledekan mereka tersebut.57920Please respect copyright.PENANAevmuoBG77P
57920Please respect copyright.PENANA8q7prO9ZGu
Selang tak berapa lama kemudian, kehebohan para ibu-ibu itupun akhirnya berakhir. Satu persatu dari mereka berpamitan pulang usai berbelanja kebutuhan masing-masing. Dan seperti biasanya, aku menjadi orang yang terakhir yang pulang.57920Please respect copyright.PENANAeh669prlNO
57920Please respect copyright.PENANAig2QO10MAo
“Tega banget aku di bully sama mereka..” Rajuk Mang Dedi tiba-tiba memelukku.57920Please respect copyright.PENANAo3HsnF2LbQ
57920Please respect copyright.PENANAe0UK4muiQw
Aku terlonjak kaget dan memberontak dari pelukannya, “Mas jangan dong!! nanti diliat orang” protesku celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Takut kalau ada yang melihat kami.57920Please respect copyright.PENANAJFhgbXXwtK
57920Please respect copyright.PENANAbQlsJ2hX30
“Hehehe. Sorry sayang” balasnya terkekeh melapaskan pelukan.57920Please respect copyright.PENANAOZLGvF34LM
57920Please respect copyright.PENANAnffisC19KZ
“Mas tuh ya! Liat-liat situasi sedikit napa!!” kataku menaikkan nada karena memang aku merasa tak senang dengan caranya.57920Please respect copyright.PENANAbu9oFCEwQA
57920Please respect copyright.PENANAsNdIRYpnRo
“Abis aku kangen banget sama kamu Dek Liya..” rayunya dengan dengan manja.57920Please respect copyright.PENANAcw2ty3D5wV
57920Please respect copyright.PENANAbv43HftqyF
Aku kemudian melayangkan cubitan di pinggangnya, “Tapi gak begitu juga Mas!!” ucapku ketus sambil mengeluarkan dompet.57920Please respect copyright.PENANAoIUUnuiVo7
57920Please respect copyright.PENANAfam5RR6Win
“Loh?? loh?? Dek Liya udah mau pulang??” tanya Mang Dedi heran.57920Please respect copyright.PENANAlMQRc8Xsd7
57920Please respect copyright.PENANAQ7kBcMz1SM
Aku mengangguk, “Iya. Udah di tungguin sama suami” balasku berbohong.57920Please respect copyright.PENANAmLcR3G4yf2
57920Please respect copyright.PENANALPy5PU3rZ7
"Gak mau nyantai dulu gitu sama aku?" Tanya Mang Dedi menepuk pantatku tiba-tiba.57920Please respect copyright.PENANAGtENd1FOvf
57920Please respect copyright.PENANAPkIURud7eP
Sekali lagi aku mencubitnya, "Mas tolong ya!! Aku gak suka!!" Kataku dengan nada yang marah.57920Please respect copyright.PENANAXPBCJSX3yt
57920Please respect copyright.PENANABB784ukpF2
“Tapi sama yang ini suka kan?” Ucap Mang Dedi tiba-tiba mengeluarkan penisnya dari balik celana dengan begitu berani.57920Please respect copyright.PENANABi0LCsKMBk
57920Please respect copyright.PENANAD6h9jhTVMq
Sontak aku kaget dan reflek mendekat menahan celananya, “Mas apaan sih!! jangan begitu!!” Ucapku protes sambil melihat-lihat keadaan sekitar lagi. Rasanya benar-benar takut dilihat oleh orang.57920Please respect copyright.PENANAmnQWrdf5vI
57920Please respect copyright.PENANAerjbrHkffd
“Abisnya Dek Liya nolak aku terus..” ucapnya merajut dan cemberut.57920Please respect copyright.PENANAADkKHC31G1
57920Please respect copyright.PENANAIvT2SbyPEl
“Mas tolong!! aku udah punya suami” balasku meminta pengertiannya.57920Please respect copyright.PENANAZiNq9PsDvZ
57920Please respect copyright.PENANAq5PuOyVqap
Tapi Mang Dedi tampak tidak mau mendengarkanku, “Kemaren aja kamu desah-desah sama kontolku”57920Please respect copyright.PENANAlpCCewCB0D
57920Please respect copyright.PENANAv8XaESKfdj
“PLAAAAAKKKK”57920Please respect copyright.PENANA7uRIhtAlGc
57920Please respect copyright.PENANAaOcqgxB6tU
Tanganku reflek menampar pipinya. Sudah habis kesabaranku dari tadi meladeni cara Mang Dedi yang selalu saja memperlakukanku layaknya wanita murahan. Aku tau kalau aku yang membukakan pintu pada hubungan terlarang ini, membiarkan Mang Dedi menikmati tubuh dan ragaku sekali, tapi bukan untuk hal seperti ini aku melakukannya.57920Please respect copyright.PENANAyrP6AIPaOw
57920Please respect copyright.PENANAHKQdmE71C4
“Cukup Mas! Aku gak suka dengan caramu” Ucapku menatap tajam matanya.57920Please respect copyright.PENANAvEvwECeG5h
57920Please respect copyright.PENANAeT8h9aZXce
Mang Dedi tampak cukup shock dengan tamparan ku tersebut dan meringis memegangi pipinya dengan telapak tangannya.57920Please respect copyright.PENANA5bkYotC4D1
57920Please respect copyright.PENANAMzBosYvbZ6
Perlahan-lahan, pandanganku mulai mengabur oleh gumpalan air mata yang kemudian jatuh membasahi pipiku. Hatiku terasa sangat sakit, perih didadaku menjalar ke setiap syaraf yang ada di tubuhku hingga membuat badanku terasa sangat lemas.57920Please respect copyright.PENANAmimWLTQdyQ
57920Please respect copyright.PENANAcENebrm7NA
Tak pernah aku merasakan diriku sehina ini sebelumnya, diperlakukan bak wanita murahan yang gampang dirayu dan dijamah oleh laki-laki lain semaunya.57920Please respect copyright.PENANAkdXeewqqBM
57920Please respect copyright.PENANAVwBLOsmjsS
“De--dek??” panggil Mang Dedi yang terlihat kaget melihatku menangis.57920Please respect copyright.PENANAQwLJ1pdzCL
57920Please respect copyright.PENANAKjLV4aZlQw
Dengan mata yang berkaca-kaca aku menatapnya, “Apa aku terlihat murahan di matamu Mas?” tanyaku padanya.57920Please respect copyright.PENANAwlRegJokr0
57920Please respect copyright.PENANAlpdSL4JyAE
“Tidak.. tidak sama sekali Dek Liya. Kamu wanita terbaik yang ada buat aku” balasnya mendekat memegang tanganku.57920Please respect copyright.PENANA4eRU6OLBo1
57920Please respect copyright.PENANAQsGACRv8zE
Aku lalu menghempaskan tangan, “Lalu kenapa kamu perlakukan aku seperti salah satunya!!” teriakku sedikit kencang tak peduli kalau orang di sekitarku bisa mendengarnya.57920Please respect copyright.PENANAzYtUw1VK53
57920Please respect copyright.PENANAqPPoNWAVrR
"Dek.. Aku--"57920Please respect copyright.PENANAMZbqxH1M3E
57920Please respect copyright.PENANAyLwiVuf9zg
"Aku apa Mas?? Mas pikir aku murahan?? Karena itu Mas memperlakukan aku seenaknya saja?? Iyaa???" Ucapku yang terus menangis.57920Please respect copyright.PENANAp8TtzwXvYO
57920Please respect copyright.PENANAPHyYqcbo3j
“Ma--maafkan aku Dek.. aku tidak bermaksud-”57920Please respect copyright.PENANAQQkMgjWjK4
57920Please respect copyright.PENANAcN9cxbUHwJ
"Tidak bermaksud apa Mas?" Tanyaku memotong pembicaraannya.57920Please respect copyright.PENANAYSb08YDKRB
57920Please respect copyright.PENANAmBQ0vodudj
"Tidak bermaksud membuatku semakin merasa bersalah??? Aku sudah punya suami Mas!! aku sudah mengkhianati dia demi kamu!!" Sambungku mencecarnya.57920Please respect copyright.PENANA2VkU8dexcP
57920Please respect copyright.PENANAJmzWA3rygf
“Maafkan aku Dek.. Maafkan aku..” Ucapnya dengan lirih.57920Please respect copyright.PENANABeJSXz6dBt
57920Please respect copyright.PENANAWU5ELhRI3n
Bersamaan dengan itu, air mata yang tadi berusaha aku tahan kembali membuncah keluar, “Aku bukan wanita seperti itu Mas!! aku tidak seperti itu!” balasku menyangkal tatapannya.57920Please respect copyright.PENANALluJ63jidg
57920Please respect copyright.PENANAJzTzEIxQOF
“Aku tau Dek Liya... Aku yang salah” jawab Mang Dedi terus mengaku.57920Please respect copyright.PENANAbuoN0QI7Pd
57920Please respect copyright.PENANAUi2oNDOUxs
“Kamu duduk dulu disini ya..” lanjutnya menarik tanganku masuk ke dalam pos ronda.57920Please respect copyright.PENANAWEGpWrOdYy
57920Please respect copyright.PENANAz9cXn2hFCu
Dengan lemas aku mengikuti Mang Dedi yang kemudian menuntunku duduk di lesehan bambu yang menjadi saksi bisu awal perbuatan terlarang kami. Ku hempaskan tangannya yang memegang tanganku, dan aku menunduk. Menatap kakiku yang menapak lantai pos ronda itu.57920Please respect copyright.PENANA4AL7urzyks
57920Please respect copyright.PENANAUdK4xuVCfn
Beberapa menit ku habiskan dengan diam dan menahan tangisku yang semakin membuatku sesegukan berkali-kali. Kurasakan Mang Dedi memegang bahuku sambil kemudian merendahkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan wajahku. Namun aku membuang muka ke arah lain, tak ingin menatapnya.57920Please respect copyright.PENANAzAvQhXPYRs
57920Please respect copyright.PENANAKaZaATchoc
Sekuat hati aku menafikkan diri, berkata dalam hatiku bahwa aku bukanlah wanita murahan. Menyangkal setiap pikiran buruk itu sambil mengucap kata-kata penenang berulang kali agar hatiku ikut tenang.57920Please respect copyright.PENANAWVPkgJMNv2
57920Please respect copyright.PENANAXKLacJQgC1
Tapi jauh dari lubuk hatiku, aku tau kalau sebenarnya aku adalah perempuan itu. Perempuan yang tak bisa menahan godaan nafsunya, seorang istri yang tak dapat menjaga kesucian pernikahannya, dan seorang wanita yang dengan rela membiarkan laki-laki lain menikmati tubuhnya.57920Please respect copyright.PENANAyoZvVX8loo
57920Please respect copyright.PENANAxQhMFkrWe4
“Aku tau sayang..Aku tau pengorbanan besarmu untukku.. Maafkan aku” Ucapnya begitu lembut.57920Please respect copyright.PENANAtvqBJS63QI
57920Please respect copyright.PENANANakCzaWF0W
Mang Dedi bergerak menelangkupkan tangannya pada pipiku dan menyeka air mataku dengan ibu jarinya.“Aku sayang sama kamu” ucapnya tiba-tiba.57920Please respect copyright.PENANAhpdiX8cQ19
57920Please respect copyright.PENANAZdvdOgGe2A
“Aku memang terlihat seperti ini, tapi yakinlah setiap hari aku berdoa agar kamu bisa jadi milikku Dek Liya” lanjutnya mengecup pelan bibirku.57920Please respect copyright.PENANA05e1lPSPf4
57920Please respect copyright.PENANAJK6vZc9vrF
Tapi dengan begitu cepat aku tahan bahunya, "Jangan Mas!! Jangan lagi" Pintaku setengah memohon.57920Please respect copyright.PENANAxssugBuUeK
57920Please respect copyright.PENANANmmOkCJJaR
Ini tidak boleh terjadi dan terulang lagi. Aku sudah punya keluarga, dan sudah sekali mengkhianatinya. Satu-satunya cara agar aku bisa keluar dari kubangan dosa ini adalah dengan tidak mengulangi kesalahanku dan tetap menjaga kesetiaan ini saja.57920Please respect copyright.PENANAlK1c1vUSy4
57920Please respect copyright.PENANApsA4BH2ODe
Namun Mang Dedi tak menyerah, “Kenapa Dek Liya? Aku sangatlah mencintaimu. Tolong jangan tolak aku” rayunya setengah berbisik.57920Please respect copyright.PENANAJEqEtc10VR
57920Please respect copyright.PENANAi6zSmXOfXO
Aku terdiam, mendengar Mang Dedi terus mengucapkan kata-kata mesra itu sambil menatap mataku dalam-dalam seolah ingin menunjukkan kebenaran dan keseriusannya.57920Please respect copyright.PENANAJZAGGv91jc
57920Please respect copyright.PENANABu3Skeo6Og
Mang Dedi lalu menarik pelan daguku mempertemukan bibir kami. Dia mengecup dan sedikit melumatnya hingga detak jantungku dibuat berdegup kencang. Bibirnya mulai melumat pelan dan begitu mesra bibirku.57920Please respect copyright.PENANALErJqtzEBy
57920Please respect copyright.PENANAkzuT49AfFt
Perasaankupun menjadi tidak karuan. Antara takut kembali hanyut dan senang bercampur dengan rangsangan yang mulai menjalari tubuhku kembali.57920Please respect copyright.PENANA6Zvfraswh7
57920Please respect copyright.PENANAHItbx1vmqI
"Mashh..." Ucapku masih mencoba melepaskan diri dengan niat yang setengah-setengah itu.57920Please respect copyright.PENANATkgqlJnZjq
57920Please respect copyright.PENANAP7uc59kQum
"Tenanglah Dek Liya. Aku tidak akan menyakitimu" balasnya menenangkanku.57920Please respect copyright.PENANADf2uQ0w57w
57920Please respect copyright.PENANA0mpCCmAauC
Aku terpejam merasakan hatiku menghangat oleh ciuman dan mendengar ucapannya tersebut. Mulai lagi luluh dengan kata bualan yang belum aku ketahui benar atau tidak, namun dengan sangat cepat dapat mampu menghapus nada keragu-raguan yang ada dalam diriku.57920Please respect copyright.PENANAEZKtULzLsf
57920Please respect copyright.PENANA26ASW8HA4M
“Bodohh.. kamu memang bodoh Liya!!” batinku berteriak dengan sangat kencang.57920Please respect copyright.PENANAYHiO8EsUww
57920Please respect copyright.PENANA3Rk6BMv4CG
Baru beberapa saat yang lalu aku membela diri dengan mengatakan bahwa aku bukanlah wanita murahan yang gampang dirayu. Namun lihat sekarang, aku seperti termakan dengan omonganku sendiri dan kena getahnya saat membiarkan Mang Dedi menciumiku.57920Please respect copyright.PENANAGndXMgvbaE
57920Please respect copyright.PENANA54vxURGZx7
Bahkan aku senantiasa membuka bibirku untuknya. Membiarkan nafas kami saling menghembus dengan lambat, manis dan memabukkan diantara ciuman terlarang itu.57920Please respect copyright.PENANAjPamlliP3n
57920Please respect copyright.PENANAUKlzyHQvBB
“Ya Tuhan, Maafkan aku” lagi-lagi aku berteriak dalam hati.57920Please respect copyright.PENANA0d0NfvUIBO
57920Please respect copyright.PENANAv62iSsOskt
Lambat laun tangisku berhenti dan mengering, mulut yang tadinya menolak itu kini malah mendesah lirih merasakan ujung lidah Mang Dedi bergerak terpaut dalam gerakan yang erotis menyusuri setiap rongga dalam mulutku.57920Please respect copyright.PENANAhXNBOXzDcQ
57920Please respect copyright.PENANAe3sfiIejIe
Aku menggeliat, merasakan posisiku sudah mulai tak nyaman oleh birahi yang dibangkitkan oleh Mang Dedi. Apalagi tangannya sekarang mulai menggerayangi badanku, mengirim rangsangan demi rangsangan yang semakin membuatku hanyut dalam permainannya.57920Please respect copyright.PENANA5M5f3nNVmH
57920Please respect copyright.PENANAjjDdLkxXK8
“Aku kangen sama kamu Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum.57920Please respect copyright.PENANAETYAPuBdwv
57920Please respect copyright.PENANAVf6Deaagno
“Kamu mau maafin aku kan??” sambungnya lagi bertanya.57920Please respect copyright.PENANAMZjyu0jxgR
57920Please respect copyright.PENANAhdBa27mxzt
Ingin rasanya sekali lagi aku menampar wajahnya tersebut karena sudah kembali meruntuhkan tembok pertahananku dengan mudah. Aku lagi-lagi hanyut hanya dengan sedikit kata rayu dan sebuah gerakan yang menipu itu.57920Please respect copyright.PENANAHijWIWrZi2
57920Please respect copyright.PENANAxqfI2RPqjN
Aku lalu mengangguk, menyerahkan lagi keraguan terakhirku padanya, “Janji ga gitu lagi??” ucapku menuntut.57920Please respect copyright.PENANA1ldxRiIX1q
57920Please respect copyright.PENANAcmUdwyZjgB
“Aku janji sayang” balas Mang Dedi tersenyum sumringah padaku.57920Please respect copyright.PENANAQA9I1FyHxi
57920Please respect copyright.PENANAfuiCIg6tos
Kuseka mataku yang daritadi basah itu lalu berdiri bangkit, “Yasudah kalau gitu aku mau pulang” kataku merapikan baju.57920Please respect copyright.PENANAcszpSQQ4gN
57920Please respect copyright.PENANArcuHSl9odQ
Namun Mang Dedi menahan tanganku, “Tapi aku masih kangen sama kamu Dek.. Bantu aku sekali ini saja..” pintanya memelas dan memohon padaku.57920Please respect copyright.PENANAfmkFEyPAwB
57920Please respect copyright.PENANANzFa7GjJVh
Aku kemudian melihatnya sebentar dalam diam, mencari-cari sebuah alasan kenapa aku harus mau mengabulkan permintaannya yang sudah pasti akan mengarah pada penyelewengan lagi.57920Please respect copyright.PENANAvYMYasK1FW
57920Please respect copyright.PENANAS70PFIoKlW
“Aku harus bantu apa Mas??” tanyaku mendengus ikut merasa kasihan.57920Please respect copyright.PENANA0mbxtAFD2V
57920Please respect copyright.PENANA7rCP4nhqey
“Jangan marah ya tapi!!” Ucapnya terdiam sebentar. Lalu dia menarik nafas melanjutkan, “Aku mau diemutin sama kamu..” sambungnya dengan berani.57920Please respect copyright.PENANABZcvbS9cVd
57920Please respect copyright.PENANAcR59Vstj5k
"HAAHH??" Ucapku tidak percaya dengan apa yang dia katakan barusan.57920Please respect copyright.PENANAPGwDnPiRYJ
57920Please respect copyright.PENANAP0eshMqpkL
Mang Dedi lalu manyun, "Tuh kan marah lagi" ucapnya menyerah.57920Please respect copyright.PENANAapIEAuCcTL
57920Please respect copyright.PENANAqjIS7g4u4E
Tapi sebenarnya, kali ini aku tak marah mendengar permintaan cabulnya itu. Justru badanku malah merasa sedikit aneh dibuatnya karena tiba-tiba saja darahku berdesir panas dingin dan jantungku berdebar sangat cepat dibuatnya.57920Please respect copyright.PENANAvwHMmcx44a
57920Please respect copyright.PENANAgdzLbJQ0EY
Permintaan Mang Dedi yang begitu kotor itu, malah sukses membuat badanku bergelinjang geli merasakan vaginaku berdenyut saat aku ikut terbayang adegan dimana aku sebagai seorang istri dan seorang muslimah yang taat sedang mengulum kejantanan Mang Dedi tempat umum seperti ini.57920Please respect copyright.PENANACd7mTBuH7f
57920Please respect copyright.PENANANO1QG1sSFs
Apalagi ketika aku secara sadar betul bahwa laki-laki penjual sayur itu juga merupakan seorang non muslim yang berbeda denganku.57920Please respect copyright.PENANAiFyPRDUfXY
57920Please respect copyright.PENANABzKqVxFmdZ
“Ohh.. ada apa ini??” batinku seperti menggeliat.57920Please respect copyright.PENANA6ousutXoXJ
57920Please respect copyright.PENANARNAGYStATF
Aku menyapukan pandanganku ke sekitar melihat apakah ada orang yang lewat, “Di--disini Mas??” tanyaku tergugup ragu.57920Please respect copyright.PENANAm4JDNmqmu9
57920Please respect copyright.PENANAzipfAuk5bC
“Iya Dek. Sebentar saja kok..” pintanya sudah tidak sabaran.57920Please respect copyright.PENANA7hJRerLks7
57920Please respect copyright.PENANA95qvL9xcNy
“Ka--kalau ada orang liat gimana??” tanyaku masih sangat ragu.57920Please respect copyright.PENANAau2GymNjhs
57920Please respect copyright.PENANARNzdgt6IpT
Mang Dedi lalu menarik badanku merapat ke arah dinding, “Duduk disini Dek. Gak bakalan ada orang yang liat dari luar” ucapnya menjelaskan.57920Please respect copyright.PENANAHz9cNG6JNd
57920Please respect copyright.PENANA4V4br4i8Qy
Aku berdiam diri sejenak, menimbang apa yang harus aku lakukan. Ragu awalnya untuk memenuhi permintaan gila Mang Dedi tersebut mengingat kondisi dan situasi yang rawan seperti ini.57920Please respect copyright.PENANAIh40Wka0De
57920Please respect copyright.PENANAyBcRi5EVuv
Namun diam-diam aku merasa tertantang, birahiku malah naik semakin menggebu-gebu membayangkan betapa nakalnya aku jika mau menuruti keinginan gila tersebut.57920Please respect copyright.PENANAq6moodGcN6
57920Please respect copyright.PENANAIQZCdZoMQf
Dan lagi-lagi, ada perasaan aneh yang menyembul dalam hatiku saat ingin merasakan seperti apa rasanya menakalkan diri dengan cara yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.57920Please respect copyright.PENANAYTNcPHLwnv
57920Please respect copyright.PENANAz74lbJKdCo
“Sebentar saja!” ucapku mengangguk pelan menyetujui sambil memastikan kembali keadaan di sekitar.57920Please respect copyright.PENANAaXRpt7CcGj
57920Please respect copyright.PENANAuqopUXqTm2
Mang Dedi tersenyum girang, “Iya sebentar saja” Ucapnya menuntunku.57920Please respect copyright.PENANAib910FL4WA
57920Please respect copyright.PENANAF3jfYAK9cn
Bak seekor kerbau yang di cucuk hidungnya, aku kemudian menurut saja saat Mang Dedi menyuruhku berlutut tepat diantara selangkangannya.57920Please respect copyright.PENANAhHNOBfbLQI
57920Please respect copyright.PENANASfP2lboVwR
Posisiku saat ini sedikit bersandar membelakangi tembok pos ronda yang lumayan tinggi tersebut, sehingga dari luar tak ada yang dapat menyaksikan keberadaanku yang ada di bawah Mang Dedi.57920Please respect copyright.PENANAqUvxm5xp1W
57920Please respect copyright.PENANA37tl2SweqQ
“Bukain dong sayang!” kata Mang Dedi saat aku hanya melihat saja.57920Please respect copyright.PENANAer4bYZnIuU
57920Please respect copyright.PENANA4N3njpZf9u
Jantungku tiba-tiba berdetak lebih cepat lagi dan adrenalinku jadi terpacu. Hatiku sedikit memberontak dan berkata bagaimana kalau seandainya ada orang yang melihat kami.57920Please respect copyright.PENANAa3rAb2jonq
57920Please respect copyright.PENANA3fwHSBW4zS
Namun aneh aku tak dapat menahan tanganku yang bergerak sendiri menurunkan resleting celana pendek yang dipakai oleh Mang Dedi. Pelan-pelan kugunakan tanganku menjangkau penis besar yang berada didalamnya tersebut dan mengeluarkannya.57920Please respect copyright.PENANA5cOOmoVsDL
57920Please respect copyright.PENANAtQNJMoJISz
Seketika penis itu meloncat keluar menampar wajahku, “Hehehe... maaf sayang sudah tegang” kekeh Mang Dedi mengelus kepalaku.57920Please respect copyright.PENANAIjH0hwTJ3C
57920Please respect copyright.PENANABYU4KaZot7
Aku menggeleng sebentar menatap tak percaya. Tubuhku langsung meremang ketika bau khas penis Mang Dedi yang menyengat dari biasanya itu menembus hidungku. Aku bahkan bisa merasakan wajahku memanas sampai ke bagian telinga belakangku.57920Please respect copyright.PENANAq00wh91FId
57920Please respect copyright.PENANAf97PUX8bvx
“Ini dia!!” batinku girang saat aku kembali berjumpa dengan penis besar nan perkasa milik Mang Dedi yang tempo hari sudah memberikan kenikmatan luar biasa padaku.57920Please respect copyright.PENANAK46KKKADVZ
57920Please respect copyright.PENANATkwssJ31LV
Aku berdeham kecil. Tenggorokanku mendadak tersendat dan kering. Butuh kendali diri yang kuat untuk sekadar menatap batang penis besar yang berada di depanku tersebut.57920Please respect copyright.PENANACie0fhnzsj
57920Please respect copyright.PENANA5ULJDN9Y6w
"Kenapa sayang?? Kamu kan udah pernah melihat dan merasakannya." rayu Mang Dedi melihatku seperti terpatung di antara selangkangannya.57920Please respect copyright.PENANAKa8idhzRGk
57920Please respect copyright.PENANAXldquB7KFp
Harus kuakui memang, berapa kalipun aku melihat kejantanan Mang Dedi, aku tidak bisa berhenti dibuat takjub dan terangsang olehnya. Batang itu terlihat hitam kecoklatan dan nampak begitu perkasa sekaligus seksi dimataku.57920Please respect copyright.PENANAW1ar3M79TU
57920Please respect copyright.PENANAwN1R7gA8cn
Apalagi dengan ujungnya yang tersembunyi malu-malu di dalam kulupnya yang tidak disunat itu. Yang entah bagaimana seolah menghipnotisku untuk segera menjilat dan merasainya.57920Please respect copyright.PENANAQRILA4ZLMz
57920Please respect copyright.PENANALp6XHzckIs
Dengan masih sedikit ragu, aku menjulurkan tanganku pelan untuk menyentuh dan memegangi penis Mang Dedi. Seperti biasa, aku reflek hanya meremas batang kejantanan yang tak disunat itu terlebih dahulu dengan sesekali memberikan pijatan-pijatan lembut sampai batang itu menjadi mengeras dan membesar.57920Please respect copyright.PENANArjwmLkkyL0
57920Please respect copyright.PENANAnlXFrW2OgE
Hangat, berdenyut dan keras. Itulah tiga kata yang bisa menggambarkan bagaimana rasanya penis Mang Dedi di dalam genggamanku tersebut. Tampak terlalu besar pula hingga aku harus mengerahkan kedua tanganku untuk memegangnya.57920Please respect copyright.PENANAEaea7Isbg4
57920Please respect copyright.PENANAuUG0WRJJEw
Kuarahkan tanganku ke bagian pangkal penis Mang Dedi dan kutarik kulupnya ke bawah dengan pelan. Sehingga kini kepala penisnya yang berwarna pink itu menyembul keluar fari tempatnya.57920Please respect copyright.PENANAdeqKN98ysM
57920Please respect copyright.PENANA7E2VuiCsUd
"Ho...Ho... udah pinter kamu melayani kontol tak disunat Dek Liya" racau Mang Dedi dengan seenaknya.57920Please respect copyright.PENANAfUIfYJsJ4i
57920Please respect copyright.PENANAZ9JBEqhxQc
Aku tak mempedulikan omongan kotornya tersebut dan memajukan bibirku mengecup ujung penis Mang Dedi yang sedikit basah oleh cairan yang keluar dari lubang kencingnya. Rasanya amat tidak asing, sedikit ada asinnya, tapi tidak seasin itu.57920Please respect copyright.PENANAgEcOq0nXmc
57920Please respect copyright.PENANAT7lwwY31QV
Namun aku tetap mengecup penis itu tanpa merasa jijik sama sekali. Dengan mulutku, aku kemudian membasahi kepala penis Mang Dedi dengan air liur dan mengulum hanya pada bagian kepala yang berbentuk seperti jamur itu.57920Please respect copyright.PENANAMGSAdEAmGe
57920Please respect copyright.PENANA82aed9s4g1
Licin, dan nikmat. Aku menghisap dengan kuat dan melepaskannya beberapa kali hingga membuat Mang Dedi menggelinjang geli.57920Please respect copyright.PENANAVl2DcRRUbf
57920Please respect copyright.PENANAVCOWBxTbSD
"Ooughhh.." Dia mengerang memegangi kepalaku yang terbungkus hijab.57920Please respect copyright.PENANA4rFqDXlx7D
57920Please respect copyright.PENANA2kadloMh4v
Aku kembali meraih penis Mang Dedi, kali ini langsung ku masukkan sedalam mungkin ke dalam mulutku. Kuhisap dan kuputar lidahku di dalam sana, lalu ku tarik lagi keluar untuk mengambil nafas.57920Please respect copyright.PENANAhfmzfG92ok
57920Please respect copyright.PENANAPKC4OTroMm
Menyisakan sedikit batangnya dalam mulutku dan kembali mendorongnya masuk hingga ujung kejantanan Mang Dedi itu menumbuk pada tenggorokanku.57920Please respect copyright.PENANAuFDT1Dsydf
57920Please respect copyright.PENANApiUoPkMaCp
Aku terbatuk sebentar, melepas batang penis itu. Air mataku bahkan keluar sedikit, dan Mang Dedipun tersenyum melihatku. "Pelan-pelan aja sayang.. jangan buru-buru begitu." Ucapnya memberikan saran.57920Please respect copyright.PENANAOzHF7rMmBO
57920Please respect copyright.PENANAph9TuZ8WSB
Aku lagi-lagi tak menjawab. Perlahan-lahan kumasukan kembali penis Mang Dedi pada mulutku dan ku hirup air liurku yang meleleh di batang kejantanannya itu.57920Please respect copyright.PENANALCYM8FTlpP
57920Please respect copyright.PENANAzr00fPFUui
Penuh rasanya mulutku, Semakin lama aku menghisap penis Mang Dedi, semakin lupa pula aku bahwa saat ini kami tengah berada di pos ronda dan aku menghisap kejantanan lelaki lain selain suamiku.57920Please respect copyright.PENANAp66P3MhkYA
57920Please respect copyright.PENANAVCuOcrQlNv
Perasaanku yang diselubungi nafsu syahwat itu membuatku semakin buta dan bernafsu memaju mundurkan kepalaku mengocok penis keras Mang Dedi yang penuh menusuk langit-langit dan tenggorokanku.57920Please respect copyright.PENANAi8uggGGB5i
57920Please respect copyright.PENANAwcgeNL02IG
Sedang dilanda nafsu berat itu, tiba-tiba saja samar aku mendengat suara anakku Tasha yang berbicara dengan lantangnya dari kejauhan.57920Please respect copyright.PENANAiJIEnv18Ev
57920Please respect copyright.PENANABsDK0z2Z9c
"Caca mau es krim Abi!!! Pokoknya mau es kriimm!!"57920Please respect copyright.PENANA3aWo7jsj8f
57920Please respect copyright.PENANAimfZPl4Q3C
DEGHHH!! Aku langsung terkejut. Tiba-tiba tubuhku kehilangan tenaga dalam sekejap mata. Napasku tertahan dan jantungku berdegub sangat kencang. Aku mencoba menarik kepalaku dan mengeluarkan penis Mang Dedi dari mulutku.57920Please respect copyright.PENANAPPG6pDts47
57920Please respect copyright.PENANATdp6JopxPX
Namun seketika itu aku gagal karena Mang Dedi menahan kepalaku serapat mungkin di selangkangannya, "Ssssttt... jangan bergerak Dek Liya! Ada suami dan anakmu" ucap Mang Dedi meletakkan telunjuknya di bibir.57920Please respect copyright.PENANAqAMz3igXxJ
57920Please respect copyright.PENANAneWOLovocu
Ternyata dugaanku benar. Ada Tasha dan suamiku yang mendekat ke arah kami saat kudengar pula nada suamiku berbicara, "Iya sayang.. nanti siang kalu kamu udah makan kita beli es krim" ucap suamiku terdengar membujuk Tasha.57920Please respect copyright.PENANAnQIwaKGivp
57920Please respect copyright.PENANA6CO12WTikP
"Kok sepi Mang?? Pada kemana?" Lanjut suamiku bertanya pada Mang Dedi.57920Please respect copyright.PENANAdGTAH2HPDY
57920Please respect copyright.PENANAExRltoOi80
Jantungku terasa semakin mau copot mendengar suara suamiku semakin dekat dengan tempatku yang sedang mengulum penis Mang Dedi. Ini benar-benar sesuatu hal yang sangat gila yang pernah aku perbuat. Berselingkuh nyari di depan suamiku sendiri.57920Please respect copyright.PENANA2qLkQKAdwb
57920Please respect copyright.PENANAWKpC4mQaur
"Iya nih Da, udah pada balik" jawab Mang Dedi dengan santainya.57920Please respect copyright.PENANA0DfOJTNGrI
57920Please respect copyright.PENANAj6ufhH0iJM
Mang Dedi mengeliatkan badan dan menggerakkan pinggul memompa penisnya di mulutku. Sekuat tenaga aku mencubit pahanya melarang agar dia tidak bergerak karena takut ketahuan. Tapi Mang Dedi terus saja memegang kepalaku dan memasukkan penisnya semakin dalam pada mulutku.57920Please respect copyright.PENANAK721veikXA
57920Please respect copyright.PENANAhvqToDCix6
"Mang, gak liat istri saya?" Tanya suamiku lagi.57920Please respect copyright.PENANApLrhZElLMt
57920Please respect copyright.PENANAeSxtGXSbD3
"Tadi udah kesini Uda. Nyari terong katanya" balas Mang Dedi. Sementara di bawah sini aku tak henti-hentinya berusaha memberontak untuk melepaskan diri.57920Please respect copyright.PENANAmaZTC2Bnys
57920Please respect copyright.PENANAZ0Xq0GBR3L
"Hahaha. Iya nih Mang. Istri saya emang paling suka makan terong" balas suamiku dengan bodohnya. Tidak tau kalau di depannya saat ini aku sedang mencicipi "Terong" lelaki lain.57920Please respect copyright.PENANA4UBqQ0ql0E
57920Please respect copyright.PENANAqZH1WiChio
Mang Dedi lalu terkekeh menatapku ke bawah, "Iya kayaknya Mbak Liya emang paling suka sama terong" ucapnya seolah sedang meledekku.57920Please respect copyright.PENANAgK4tiprf8p
57920Please respect copyright.PENANAN4637fcowe
Bukannya merasa marah dengan candaan Mang Dedi tersebut, aku justru merasakan vaginaku semakin berdenyut-denyut melakukan perbuatan yang sangat tabu dan nakal seperti ini di depan suamiku sendiri.57920Please respect copyright.PENANAfVoOkbRFWs
57920Please respect copyright.PENANAqhQBgR9rSR
Walau dia tak menyadari sama sekali, tapi itu semua sudah cukup membuat adrenalinku begitu terpacu. Wajahku semakin memanas, badanku seakan menggigil panas dingin dibuatnya. Namun kini aku malah semakin ingin pula melanjutkannya.57920Please respect copyright.PENANACEZDzwasWy
57920Please respect copyright.PENANAywxPysELsE
"Halo om baik" ucap Tasha tiba-tiba ikut menyapa Mang Dedi.57920Please respect copyright.PENANA0P9IUblb6H
57920Please respect copyright.PENANAQseJF39CZ0
Mang Dedi lalu membalas melambaikan tangannya, "Halo Caca" jawabnya tersenyum.57920Please respect copyright.PENANA0tBF0XVhse
57920Please respect copyright.PENANAbriUeO3t4q
Aku sempat lupa bahwa Mang Dedi dan Tasha sudah pernah bertemu sebelumnya. "Caca sudah kenal sama Om ini?" Tanya suamiku heran.57920Please respect copyright.PENANA9DgwCFhRg8
57920Please respect copyright.PENANASo9yHwtS0f
"Udah Abi.. Ini kan Om baik" jawab Tasha dengan gemasnya.57920Please respect copyright.PENANASnzKSzKuY4
57920Please respect copyright.PENANAMZUL1oU3MT
"Loh? Baik kenapa emangnya?" Tanya suamiku sekali lagi.57920Please respect copyright.PENANAkcMZY53SWk
57920Please respect copyright.PENANAFWeeg4FTwi
Sontak aku tersadar kemana arah pembicaraan ini, "Om baik mau bantuin Caca punya adek Bi.." balas Tasha dengan polosnya.57920Please respect copyright.PENANAOB83uXoTTW
57920Please respect copyright.PENANAnDPcy3VPW8
Hampir saja aku tersedak oleh penis Mang Dedi mendengar Tasha anakku dengan gamblang berbicara seperti itu pada Abinya. Aku malah ikut mengutuk diriku karena belum sempat melarang Tasha berbicara kepada suamiku perihal masalah "buat membuat adik" tempo hari.57920Please respect copyright.PENANAY8hvMRTm7u
57920Please respect copyright.PENANAeImBYoLeuU
"Oh ya??" Teriak suamiku penuh nada sindiran.57920Please respect copyright.PENANAwoaDiFLxJ8
57920Please respect copyright.PENANA4mmH0TySO9
Namun Mang Dedi dengan cekatan membela dirinya, "Haha.. Becanda itu Uda!! Saya cuma bermaksud mau ngasih boneka buat jadi Adek-adekan Caca" balas Mang Dedi berkilah.57920Please respect copyright.PENANA8oLZQ8dvOC
57920Please respect copyright.PENANAbhbeD6sMXi
Sementara dibawah sini aku semakin gencar saja menjilat penis Mang Dedi dengan mulutku sambil sesekali mengurut batangnya yang besar. Dalam hati aku cukup girang melihat Mang Dedi seperti kewalahan di interogasi suamiku disaat bersamaan dengan serangan mulut dan lidahku pada penisnya.57920Please respect copyright.PENANAc3MlPB3AsQ
57920Please respect copyright.PENANAPP1izJB6jc
"Emang Caca kenal sama Om ini dimana?" Tanya suamiku sekali lagi.57920Please respect copyright.PENANAmbAU92RJXf
57920Please respect copyright.PENANAAHyOxYiVBC
Tasha terdengar berdiam sebentar lalu menjawabnya, "Kan Om nya mandi di rumah kita Bi.." balasnya yang lagi-lagi jujur.57920Please respect copyright.PENANAZGZ3f4WYnp
57920Please respect copyright.PENANAKzwi4B3Kd5
Baik aku dan Mang Dedi sama-sama terkejut dan semakin berkelojotan salah tingkah saat mendengar jawaban dari Tasha.57920Please respect copyright.PENANA2fIEGeo1XK
57920Please respect copyright.PENANAJ2RmG60g2G
Di tengah pembicaraannya dengan anakku tersebut. Mang Dedi semakin blingsatan menerima layanan mulutku pada batang penisnya. Tubuhnya semakin menegang saat bibirku menyedot kedua biji batangnya secara bergantian.57920Please respect copyright.PENANAsx3UGqI9sW
57920Please respect copyright.PENANAG1Dg2VEJqx
Entah darimana aku mempelajari cara seperti itu, namun dengan nafsu yang begitu membara membuatku berpikir kalau hal tersebut perlu dilakukan untuk menambah kepuasan Mang Dedi.57920Please respect copyright.PENANAN3DSTT5EY3
57920Please respect copyright.PENANAGx64IBJu6G
"Waduh.. kapan itu?" Selidik suamiku sekali lagi.57920Please respect copyright.PENANAr1hpP8COW6
57920Please respect copyright.PENANAUxvI6mdbIC
Mang Dedi kemudian memotong, " Hehehe...Hari selasa kemarin Mas.. kebetulan saya mau pinjam jas hujan sama Mbak Liya, tapi karena gak ketemu jadi saya neduh dulu di rumah" balasnya menjelaskan seperti maling yang kedapatan.57920Please respect copyright.PENANA3UZ1q7AvSr
57920Please respect copyright.PENANAzYEXFOIvga
Dibawah sini aku terus bermain-main dengan Penis Mang Dedi yang sudah sangat keras dengan aroma khasnya itu. Kemudian kujilati dari buah pelirnya terus naik kebatang dan kumainkan lidahku berputar-putar dikepala jamurnya.57920Please respect copyright.PENANAgPOstA9vVP
57920Please respect copyright.PENANAfan9AKRbBD
"Kok istri saya ga pernah bilang ya?" Tanya suamiku belum merasa puas.57920Please respect copyright.PENANATHD90UUTu8
57920Please respect copyright.PENANAfKbIuR8rBa
"Mungkin lupa Uda, lagian itu ga penting-penting amat. Saya kebetulan numpang mandi karena udah basah kuyup duluan" lanjut Mang Dedi membalas.57920Please respect copyright.PENANA6vnnVkF2wu
57920Please respect copyright.PENANAWfynbnKGil
Tidak puas bermain-main dengan batang kemaluannya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri guratan urat yang memanjang dari ujung kepala kemaluan Mang Dedi hingga ke pangkalnya.57920Please respect copyright.PENANAzthBxojGXS
57920Please respect copyright.PENANAsL5FSjT7dO
Semakin lama semakin membuatku bernafsu pula akibat aroma penis Mang Dedi yang memabukkan dan adrenalinku yang terpacu saat melakukan perselingkuhan secara diam-diam ketika ada suamiku tersebut.57920Please respect copyright.PENANAumrOF8RDdX
57920Please respect copyright.PENANAPLGkZb6sv7
Namun setelah tak berapa lama berbincang dengan suamiku, Mang Dedi menunduk ke arahku dan berbisik, "Aku mau keluar" ucapnya memberi aba-aba.57920Please respect copyright.PENANAYGikE9SVl1
57920Please respect copyright.PENANAWMTEO6hOpu
Seketika aku jadi gelagapan, karena sebentar lagi Mang Dedi akan memuntahkan cairan spermanya. Sedangkan aku bingung harus memuntahkan dimana, sementara penisnya saja masih tertanam di mulutku dengan begitu mantap.57920Please respect copyright.PENANAqjnsWHnBMu
57920Please respect copyright.PENANAHWn0Y42rXw
"Yaudah kalau gitu saya mau pamit dulu Mang! Kalau liat istri saya, tolong bilangin saya nyari dia" Ucap suamiku terdengar tiba-tiba.57920Please respect copyright.PENANAMJlHUs2Knm
57920Please respect copyright.PENANArMXMhddml6
Aku sedikit bisa bernafas lega karena setidaknya suamiku akan pergi saat Mang Dedi akan mengeluarkan cairan spermanya. Sehingga aku dapat dengan cepat mengeluarkan penis Mang Dedi dari dalam mulutku.57920Please respect copyright.PENANAnbDfbvo6JN
57920Please respect copyright.PENANAyHCKqyaKVX
"Oougghh. Mantep sekali!!! Aku mau ngecrot di mulutmu Dek Liya" racau Mang Dedi terlepas.57920Please respect copyright.PENANADCRkTDoLuq
57920Please respect copyright.PENANArobrDuIPME
Dugaanku ternyata amat sangat salah. Karena setelah suamiku pergi, Mang Dedi mengerang dan mengeram keras menahan kepalaku di penisnya hingga membuat kemaluan besarnya itu makin masuk ke dalam menyentuh tenggorokanku.57920Please respect copyright.PENANAs0IMQMJKeO
57920Please respect copyright.PENANAIiTJqccVWW
"Mmppphh.... mmmmppphh..." protesku dengan mulut tertahan.57920Please respect copyright.PENANA96XcZGVUeZ
57920Please respect copyright.PENANAkwo5g3iNX5
Dalam usahaku yang memberontak itu pulalah, Tiba-tiba saja kerongkonganku terasa tersiram oleh cairan hangat yang langsung mengalir jatuh ke dalam perutku dengan begitu banyak.57920Please respect copyright.PENANAcbK5Dwcifg
57920Please respect copyright.PENANAxGWbHcM6cH
CROOTTT!!! CROOTTT!!! CROOOTTT!!! CROOTTTT!!57920Please respect copyright.PENANAhw04npi61j
57920Please respect copyright.PENANA1fIpYw9UaZ
Aku tersadar kalau Mang Dedi telah mengeluarkan spermanya dalam mulutku sampai aku menelannya secara langsung. Tubuh Mang Dedi yang bergetar itupun langsung aku dorong sekuat tenaga sehingga dia jatuh tersungkur di lantai dengan penis yang masih menembakkan spermanya.57920Please respect copyright.PENANA3roidNbixg
57920Please respect copyright.PENANAcHGD5IcSP4
"PLAAAAKKKKK!!!" lagi-lagi ku tampar wajah Mang Dedi. 57920Please respect copyright.PENANA88DWM8gGpF