49209Please respect copyright.PENANAFZAl9xnzek
49209Please respect copyright.PENANAeimIUMk3bv
Liya
49209Please respect copyright.PENANAO3W7QiEIUz
Tidak terasa, tiga hari sudah waktu berlalu semenjak persetubuhan terlarangku dengan Mang Dedi pada sore itu. Hari demi hari berlalu begitu cepat. Malam demi malampun kulalui dengan perasaan kalut dan bingung, antara harus merasa senang atau bersalah disaat yang bersamaan.49209Please respect copyright.PENANAg2XxDiRNzX
49209Please respect copyright.PENANADvHumAojjg
Semenjak kejadian itu pula, aku kemudian mengkondisikan hubunganku dengan Mang Dedi seperti biasa lagi. Meski aku tidak menjauhinya, namun setiap kami bertemu aku selalu berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa diantara kami.49209Please respect copyright.PENANAReSWUIkRkx
49209Please respect copyright.PENANAwncIByHWcz
Kuakui bahwa sebenarnya aku rindu akan dekapan dan cumbuan hangat tubuhnya pada diriku. Bahkan ketika kami masih rutin bertemu setiap pagi saat aku berbelanja, Mang Dedi selalu memanfaatkan momen itu untuk merayu dan menjamah tubuhku meminta untuk mengulang kejadian terlarang kami.49209Please respect copyright.PENANA9NmZngJY7a
49209Please respect copyright.PENANA08jr5ccVGR
Tapi dengan halus selalu ku tolak ajakannya tersebut. Bukan bermaksud untuk menjadi munafik, namun aku benar-benar sudah mulai dihantui perasaan bersalah karena telah berselingkuh di belakang suamiku. Martabat dan harga diri yang harusnya mati-matian ku bela itupun, kini telah rusak oleh nafsu yang menutupi akal dan pikiran sehatku.49209Please respect copyright.PENANAuVgq8opiU4
49209Please respect copyright.PENANAIEDdtOdOEd
Dampaknya jadi sangat terasa setiap kali aku melayani suamiku di ranjang, yang terbayang olehku hanyalah sosok Mang Dedi saja. Terbayang akan caranya memuaskanku, terbayang pula akan penis besar tak bersunat miliknya yang selalu perkasa membuatku berkelojotan penuh nikmat.49209Please respect copyright.PENANA5TbpYQROpr
49209Please respect copyright.PENANAUmG0Knxi0x
Seks dengan suamiku yang sebelumnya masih bisa aku nikmati itupun, terasa semakin lebih hambar karena aku mulai membanding-bandingkannya dengan cara Mang Dedi melakukannya denganku.49209Please respect copyright.PENANAYldDyUvhFc
49209Please respect copyright.PENANAvchIGMs990
Walau suamiku sudah mengalami kemajuan dalam caranya bercinta sekalipun, namun tetap saja masih belum bisa menyaingi keperkasaan Mang Dedi yang benar-benar membuat ku kelojotan itu.49209Please respect copyright.PENANAxrteABITju
49209Please respect copyright.PENANABhrO35hSFu
“Cuma di pegang-pegang doang nih Mbak?" Ucap Mang Dedi tiba-tiba menyadarkanku.49209Please respect copyright.PENANAEG2pTEo0jP
49209Please respect copyright.PENANAr8tRB12TNX
Aku menoleh padanya dan sadar bahwa saat ini aku masih berada di tempat Mang Dedi berjualan, “Eh, Maaf Mang.. Aku melamun” balasku tersenyum salah tingkah.49209Please respect copyright.PENANAhIIwrit0PT
49209Please respect copyright.PENANAFplGiI7tjv
Seperti biasa, di depan orang banyak aku dan Mang Dedi selalu memanggil satu sama lain dengan sebutan formal agar orang-orang tidak terlalu ngeh dengan kedekatan kami berdua.49209Please respect copyright.PENANAUZJ8Jc3hKl
49209Please respect copyright.PENANABzlHidcuX0
“Pagi-pagi udah ngelamun aja Uni!! Gak dapet jatah dari suami ya??” Celetuk salah satu ibu-ibu yang sedang berbelanja.49209Please respect copyright.PENANA0RaKkPUYc6
49209Please respect copyright.PENANAj6BvpBVhgc
Suasana kemudian menjadi riuh karena semuanya jadi tertawa, “Ah.. Bu Retno udah kayak peramal nih...” balasku mengimbangi candaan salah satu ibu-ibu yang bernama Retno tersebut.49209Please respect copyright.PENANA7CUHM70JBr
49209Please respect copyright.PENANAPTtLzRI04g
Namun sebenarnya aku juga menyembunyikan rasa malu karena apa yang Bu Retno katakan itu cukup benar. Akan tetapi jatah yang kumaksud disini bukanlah yang dari suamiku, melainkan dari Mang Dedi.49209Please respect copyright.PENANA2ZF3wxtbD7
49209Please respect copyright.PENANAf4y4sRwgX7
“Saya kan udah berumah tangga lebih dari 30 tahun Uni!! Udah hapal sama gerak geriknya” balas Bu Retno lagi.49209Please respect copyright.PENANAc1mWQOuJRa
49209Please respect copyright.PENANAL8QznDkEY0
Tapi kemudian Mang Dedi ikut menimpali, “Nanti saya yang jatahin” ucapnya mengerlingkan mata padaku.49209Please respect copyright.PENANA1wBPEww6cl
49209Please respect copyright.PENANAO7FzgnsUAi
Sontak keadaanpun bertambah riuh dengan teriakan dan tawa ibu-ibu pada Mang Dedi. Semua ibu-ibu yang ada disanapun sesekali bercanda membully Mang Dedi dengan sebutan halu dan sebagainya.49209Please respect copyright.PENANANlVbx1r9FU
49209Please respect copyright.PENANA2SqjhIB9Or
“Ngimpi bener lu Dedi!! Kebanyakan halunya..” cetus Bu Retno yang paling gencar meledeknya.49209Please respect copyright.PENANA7fA8635ZD9
49209Please respect copyright.PENANAVD9bIr6heG
Mang Dedipun tak kalah bersemangat membela dirinya sendiri, “Yeee.... siapa tau Mbak Liyanya khilaf dan mau sama saya” balasnya.49209Please respect copyright.PENANAimaGz3lOX6
49209Please respect copyright.PENANAZKHvNwH5La
"Hahaha. Sampai kura-kura jadi presiden juga, kamu gak bakal bisa dapetin yang macam Uni Liya ini Dedi!!" Jawab salah satu Ibu-ibu lagi.49209Please respect copyright.PENANAElxNLXbpd1
49209Please respect copyright.PENANAqSk8fzscxi
"Wah.. wah.. meremehkan saya ini Ibu-ibu. Tidak tau kalian kalau saya sudah jadian sama Mbak Liya.. Iya gak Mbak??" balas Mang Dedi kini membawaku.49209Please respect copyright.PENANAr4aNCjGfKo
49209Please respect copyright.PENANA8ogspHjgtN
Aku sebenarnya tidak suka dengan cara bercandanya yang terus-menerus menyerempet ke arah hubungan terlarang kami tersebut. Tapi mengingat saat ini kami dalam kondisi dan suasana beramai-ramai, aku mencoba menahan rasa marahku.49209Please respect copyright.PENANAQRcaznANVs
49209Please respect copyright.PENANAAzHMf39Bx0
"Enggak tuh.. sejak kapan??" Ucapku dengan ketus.49209Please respect copyright.PENANARtYpAKYi5R
49209Please respect copyright.PENANAzKAHwJxtWn
Seketika itu juga tawa para ibu-ibu disana kembali pecah melihat bagaimana aku menolak Mang Dedi secara gamblang tersebut. Bahkan ada yang meledek kalau bujang lapuk penjual sayur seperti Mang Dedi tidak akan pernah bisa mendapatkan wanita seperti aku.49209Please respect copyright.PENANAkN3Yon0Cga
49209Please respect copyright.PENANAhSwfSjSNK3
Walau pada kenyataannya, tukang sayur yang tengah mereka bully dan katai itu ternyata sudah benar-benar pernah mendapatkan tubuhku dan menggumulinya dengan begitu perkasa. Tapi baik aku dan Mang Dedi tentu saja hanya diam dan ikut saja dengan riuhnya candaan dan ledekan mereka tersebut.49209Please respect copyright.PENANAs2WEjFnAB7
49209Please respect copyright.PENANAAYzS2VpJ9D
Selang tak berapa lama kemudian, kehebohan para ibu-ibu itupun akhirnya berakhir. Satu persatu dari mereka berpamitan pulang usai berbelanja kebutuhan masing-masing. Dan seperti biasanya, aku menjadi orang yang terakhir yang pulang.49209Please respect copyright.PENANAOp29f5JYgy
49209Please respect copyright.PENANA5Z1qmKNSmL
“Tega banget aku di bully sama mereka..” Rajuk Mang Dedi tiba-tiba memelukku.49209Please respect copyright.PENANA6d8Xl8Hstv
49209Please respect copyright.PENANATjSpbP0iyJ
Aku terlonjak kaget dan memberontak dari pelukannya, “Mas jangan dong!! nanti diliat orang” protesku celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Takut kalau ada yang melihat kami.49209Please respect copyright.PENANArLOHPnN2CA
49209Please respect copyright.PENANAR7TbR8Y4Ny
“Hehehe. Sorry sayang” balasnya terkekeh melapaskan pelukan.49209Please respect copyright.PENANA0MMUtIH9zS
49209Please respect copyright.PENANAZ7UVenaAnW
“Mas tuh ya! Liat-liat situasi sedikit napa!!” kataku menaikkan nada karena memang aku merasa tak senang dengan caranya.49209Please respect copyright.PENANAmrRVBl8W01
49209Please respect copyright.PENANAicJMRBvPZx
“Abis aku kangen banget sama kamu Dek Liya..” rayunya dengan dengan manja.49209Please respect copyright.PENANAw29Zu8GHYt
49209Please respect copyright.PENANA54cx7LaEun
Aku kemudian melayangkan cubitan di pinggangnya, “Tapi gak begitu juga Mas!!” ucapku ketus sambil mengeluarkan dompet.49209Please respect copyright.PENANA5vaeHPSx0a
49209Please respect copyright.PENANAI6HDD7gvjd
“Loh?? loh?? Dek Liya udah mau pulang??” tanya Mang Dedi heran.49209Please respect copyright.PENANAAezJJakJBh
49209Please respect copyright.PENANAr2A1IF94VZ
Aku mengangguk, “Iya. Udah di tungguin sama suami” balasku berbohong.49209Please respect copyright.PENANAtn6wOIU3hc
49209Please respect copyright.PENANAQ1vBykfHda
"Gak mau nyantai dulu gitu sama aku?" Tanya Mang Dedi menepuk pantatku tiba-tiba.49209Please respect copyright.PENANA9eyPUyzR0I
49209Please respect copyright.PENANAJIA8fqCa4e
Sekali lagi aku mencubitnya, "Mas tolong ya!! Aku gak suka!!" Kataku dengan nada yang marah.49209Please respect copyright.PENANAj0FH8CTFde
49209Please respect copyright.PENANATntNSoJEgx
“Tapi sama yang ini suka kan?” Ucap Mang Dedi tiba-tiba mengeluarkan penisnya dari balik celana dengan begitu berani.49209Please respect copyright.PENANAyfFauFj4MK
49209Please respect copyright.PENANAG6ZLuhmWLG
Sontak aku kaget dan reflek mendekat menahan celananya, “Mas apaan sih!! jangan begitu!!” Ucapku protes sambil melihat-lihat keadaan sekitar lagi. Rasanya benar-benar takut dilihat oleh orang.49209Please respect copyright.PENANA4slti3kMJb
49209Please respect copyright.PENANA3wdpaxCve7
“Abisnya Dek Liya nolak aku terus..” ucapnya merajut dan cemberut.49209Please respect copyright.PENANAxWjkoV8wVt
49209Please respect copyright.PENANAdMy73wcT47
“Mas tolong!! aku udah punya suami” balasku meminta pengertiannya.49209Please respect copyright.PENANAGShtxp6JXV
49209Please respect copyright.PENANAJUpKeKoZZi
Tapi Mang Dedi tampak tidak mau mendengarkanku, “Kemaren aja kamu desah-desah sama kontolku”49209Please respect copyright.PENANAwQ3mrxvhD5
49209Please respect copyright.PENANAVZncq4F5HF
“PLAAAAAKKKK”49209Please respect copyright.PENANAQxRCbEjj7o
49209Please respect copyright.PENANAjr45naWrvy
Tanganku reflek menampar pipinya. Sudah habis kesabaranku dari tadi meladeni cara Mang Dedi yang selalu saja memperlakukanku layaknya wanita murahan. Aku tau kalau aku yang membukakan pintu pada hubungan terlarang ini, membiarkan Mang Dedi menikmati tubuh dan ragaku sekali, tapi bukan untuk hal seperti ini aku melakukannya.49209Please respect copyright.PENANATzXyvuM86y
49209Please respect copyright.PENANAaXJupcRyUk
“Cukup Mas! Aku gak suka dengan caramu” Ucapku menatap tajam matanya.49209Please respect copyright.PENANAG8RAXzS3lo
49209Please respect copyright.PENANAxjWfNsZeJJ
Mang Dedi tampak cukup shock dengan tamparan ku tersebut dan meringis memegangi pipinya dengan telapak tangannya.49209Please respect copyright.PENANAIgAaCsBBSA
49209Please respect copyright.PENANAdXHTSlJCEG
Perlahan-lahan, pandanganku mulai mengabur oleh gumpalan air mata yang kemudian jatuh membasahi pipiku. Hatiku terasa sangat sakit, perih didadaku menjalar ke setiap syaraf yang ada di tubuhku hingga membuat badanku terasa sangat lemas.49209Please respect copyright.PENANA7y3Y1yv8sN
49209Please respect copyright.PENANA5A8Vn39BfC
Tak pernah aku merasakan diriku sehina ini sebelumnya, diperlakukan bak wanita murahan yang gampang dirayu dan dijamah oleh laki-laki lain semaunya.49209Please respect copyright.PENANAbkEO02Xyl8
49209Please respect copyright.PENANAzQ5P2FGyZt
“De--dek??” panggil Mang Dedi yang terlihat kaget melihatku menangis.49209Please respect copyright.PENANAohOicnXWRM
49209Please respect copyright.PENANAXiX60luvQd
Dengan mata yang berkaca-kaca aku menatapnya, “Apa aku terlihat murahan di matamu Mas?” tanyaku padanya.49209Please respect copyright.PENANAHAGUbrS3Ur
49209Please respect copyright.PENANAqEGGSmZiOk
“Tidak.. tidak sama sekali Dek Liya. Kamu wanita terbaik yang ada buat aku” balasnya mendekat memegang tanganku.49209Please respect copyright.PENANAE5VTCgF72k
49209Please respect copyright.PENANAop54SB3lBi
Aku lalu menghempaskan tangan, “Lalu kenapa kamu perlakukan aku seperti salah satunya!!” teriakku sedikit kencang tak peduli kalau orang di sekitarku bisa mendengarnya.49209Please respect copyright.PENANAVLWHf8DSEm
49209Please respect copyright.PENANARxBnr1J7DH
"Dek.. Aku--"49209Please respect copyright.PENANAWzglBrCXzV
49209Please respect copyright.PENANA152dMbEHs3
"Aku apa Mas?? Mas pikir aku murahan?? Karena itu Mas memperlakukan aku seenaknya saja?? Iyaa???" Ucapku yang terus menangis.49209Please respect copyright.PENANAIZnMRa7l8H
49209Please respect copyright.PENANAFdaUB98G5j
“Ma--maafkan aku Dek.. aku tidak bermaksud-”49209Please respect copyright.PENANAT1KynkOFBh
49209Please respect copyright.PENANA199hUDgZSa
"Tidak bermaksud apa Mas?" Tanyaku memotong pembicaraannya.49209Please respect copyright.PENANAsVlhYB1Zyh
49209Please respect copyright.PENANAJ1kfdy0FGv
"Tidak bermaksud membuatku semakin merasa bersalah??? Aku sudah punya suami Mas!! aku sudah mengkhianati dia demi kamu!!" Sambungku mencecarnya.49209Please respect copyright.PENANA26ExfkPeN9
49209Please respect copyright.PENANAV59UccJFdV
“Maafkan aku Dek.. Maafkan aku..” Ucapnya dengan lirih.49209Please respect copyright.PENANAadbyw24CPA
49209Please respect copyright.PENANA3Jt7v7i456
Bersamaan dengan itu, air mata yang tadi berusaha aku tahan kembali membuncah keluar, “Aku bukan wanita seperti itu Mas!! aku tidak seperti itu!” balasku menyangkal tatapannya.49209Please respect copyright.PENANAivyboppq6i
49209Please respect copyright.PENANA9z0i4iA4kr
“Aku tau Dek Liya... Aku yang salah” jawab Mang Dedi terus mengaku.49209Please respect copyright.PENANAWq0NwaD8PV
49209Please respect copyright.PENANAKC7vhdiGn2
“Kamu duduk dulu disini ya..” lanjutnya menarik tanganku masuk ke dalam pos ronda.49209Please respect copyright.PENANA0ulXSqrVZJ
49209Please respect copyright.PENANAmPOQHxpakn
Dengan lemas aku mengikuti Mang Dedi yang kemudian menuntunku duduk di lesehan bambu yang menjadi saksi bisu awal perbuatan terlarang kami. Ku hempaskan tangannya yang memegang tanganku, dan aku menunduk. Menatap kakiku yang menapak lantai pos ronda itu.49209Please respect copyright.PENANAwxO49vXwi7
49209Please respect copyright.PENANAqpsamjV1br
Beberapa menit ku habiskan dengan diam dan menahan tangisku yang semakin membuatku sesegukan berkali-kali. Kurasakan Mang Dedi memegang bahuku sambil kemudian merendahkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan wajahku. Namun aku membuang muka ke arah lain, tak ingin menatapnya.49209Please respect copyright.PENANAv4ucVjVpbI
49209Please respect copyright.PENANAGedGT4tW8q
Sekuat hati aku menafikkan diri, berkata dalam hatiku bahwa aku bukanlah wanita murahan. Menyangkal setiap pikiran buruk itu sambil mengucap kata-kata penenang berulang kali agar hatiku ikut tenang.49209Please respect copyright.PENANATATBgYJkr9
49209Please respect copyright.PENANAfIxOvVx3Rw
Tapi jauh dari lubuk hatiku, aku tau kalau sebenarnya aku adalah perempuan itu. Perempuan yang tak bisa menahan godaan nafsunya, seorang istri yang tak dapat menjaga kesucian pernikahannya, dan seorang wanita yang dengan rela membiarkan laki-laki lain menikmati tubuhnya.49209Please respect copyright.PENANALjduNSHWtU
49209Please respect copyright.PENANAU5yzRInFj5
“Aku tau sayang..Aku tau pengorbanan besarmu untukku.. Maafkan aku” Ucapnya begitu lembut.49209Please respect copyright.PENANAm6GVezek7q
49209Please respect copyright.PENANAaCPqfaeBFm
Mang Dedi bergerak menelangkupkan tangannya pada pipiku dan menyeka air mataku dengan ibu jarinya.“Aku sayang sama kamu” ucapnya tiba-tiba.49209Please respect copyright.PENANA7hsBAZGQe9
49209Please respect copyright.PENANARQix5jeuo5
“Aku memang terlihat seperti ini, tapi yakinlah setiap hari aku berdoa agar kamu bisa jadi milikku Dek Liya” lanjutnya mengecup pelan bibirku.49209Please respect copyright.PENANA1r5zvHye4E
49209Please respect copyright.PENANA51ajyzXpoJ
Tapi dengan begitu cepat aku tahan bahunya, "Jangan Mas!! Jangan lagi" Pintaku setengah memohon.49209Please respect copyright.PENANAZeKXjSknFh
49209Please respect copyright.PENANAFJ3f4lII0T
Ini tidak boleh terjadi dan terulang lagi. Aku sudah punya keluarga, dan sudah sekali mengkhianatinya. Satu-satunya cara agar aku bisa keluar dari kubangan dosa ini adalah dengan tidak mengulangi kesalahanku dan tetap menjaga kesetiaan ini saja.49209Please respect copyright.PENANAkEc45dl9nG
49209Please respect copyright.PENANAkzXbdr7dy1
Namun Mang Dedi tak menyerah, “Kenapa Dek Liya? Aku sangatlah mencintaimu. Tolong jangan tolak aku” rayunya setengah berbisik.49209Please respect copyright.PENANA4BQuf1hFGy
49209Please respect copyright.PENANAhRDMOakhAx
Aku terdiam, mendengar Mang Dedi terus mengucapkan kata-kata mesra itu sambil menatap mataku dalam-dalam seolah ingin menunjukkan kebenaran dan keseriusannya.49209Please respect copyright.PENANA2pK9fMeF2g
49209Please respect copyright.PENANAe5dx03UId9
Mang Dedi lalu menarik pelan daguku mempertemukan bibir kami. Dia mengecup dan sedikit melumatnya hingga detak jantungku dibuat berdegup kencang. Bibirnya mulai melumat pelan dan begitu mesra bibirku.49209Please respect copyright.PENANA4c4jr3ALN5
49209Please respect copyright.PENANATnivNC7pgV
Perasaankupun menjadi tidak karuan. Antara takut kembali hanyut dan senang bercampur dengan rangsangan yang mulai menjalari tubuhku kembali.49209Please respect copyright.PENANARipUiFFois
49209Please respect copyright.PENANAWLW799gQz5
"Mashh..." Ucapku masih mencoba melepaskan diri dengan niat yang setengah-setengah itu.49209Please respect copyright.PENANARw8z4xBUmo
49209Please respect copyright.PENANAPGhLnyY0tY
"Tenanglah Dek Liya. Aku tidak akan menyakitimu" balasnya menenangkanku.49209Please respect copyright.PENANA2t19JtrIYy
49209Please respect copyright.PENANAEB5k795HJR
Aku terpejam merasakan hatiku menghangat oleh ciuman dan mendengar ucapannya tersebut. Mulai lagi luluh dengan kata bualan yang belum aku ketahui benar atau tidak, namun dengan sangat cepat dapat mampu menghapus nada keragu-raguan yang ada dalam diriku.49209Please respect copyright.PENANADSsCJGkc8y
49209Please respect copyright.PENANAXlAAltYryS
“Bodohh.. kamu memang bodoh Liya!!” batinku berteriak dengan sangat kencang.49209Please respect copyright.PENANAD1hD20U1Yr
49209Please respect copyright.PENANA549SuZ61Ew
Baru beberapa saat yang lalu aku membela diri dengan mengatakan bahwa aku bukanlah wanita murahan yang gampang dirayu. Namun lihat sekarang, aku seperti termakan dengan omonganku sendiri dan kena getahnya saat membiarkan Mang Dedi menciumiku.49209Please respect copyright.PENANABYJRLS6xtp
49209Please respect copyright.PENANAfp0Vnk0J34
Bahkan aku senantiasa membuka bibirku untuknya. Membiarkan nafas kami saling menghembus dengan lambat, manis dan memabukkan diantara ciuman terlarang itu.49209Please respect copyright.PENANApIp9shrrve
49209Please respect copyright.PENANAoRUjy9CEtB
“Ya Tuhan, Maafkan aku” lagi-lagi aku berteriak dalam hati.49209Please respect copyright.PENANA24KOJkyXQO
49209Please respect copyright.PENANAaMlvUybIAO
Lambat laun tangisku berhenti dan mengering, mulut yang tadinya menolak itu kini malah mendesah lirih merasakan ujung lidah Mang Dedi bergerak terpaut dalam gerakan yang erotis menyusuri setiap rongga dalam mulutku.49209Please respect copyright.PENANAoDlzcT2XGh
49209Please respect copyright.PENANAqSbTh2oqP1
Aku menggeliat, merasakan posisiku sudah mulai tak nyaman oleh birahi yang dibangkitkan oleh Mang Dedi. Apalagi tangannya sekarang mulai menggerayangi badanku, mengirim rangsangan demi rangsangan yang semakin membuatku hanyut dalam permainannya.49209Please respect copyright.PENANA8cr4NrdfxJ
49209Please respect copyright.PENANAKvvmQh4H2M
“Aku kangen sama kamu Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum.49209Please respect copyright.PENANAIVyYEDwBcU
49209Please respect copyright.PENANAnUg5fZZBWS
“Kamu mau maafin aku kan??” sambungnya lagi bertanya.49209Please respect copyright.PENANAmHLwTheoh6
49209Please respect copyright.PENANAWVNeUgjFNP
Ingin rasanya sekali lagi aku menampar wajahnya tersebut karena sudah kembali meruntuhkan tembok pertahananku dengan mudah. Aku lagi-lagi hanyut hanya dengan sedikit kata rayu dan sebuah gerakan yang menipu itu.49209Please respect copyright.PENANAY3hVvkGP0H
49209Please respect copyright.PENANAPMTimxNXgw
Aku lalu mengangguk, menyerahkan lagi keraguan terakhirku padanya, “Janji ga gitu lagi??” ucapku menuntut.49209Please respect copyright.PENANA1EVGQcR3tu
49209Please respect copyright.PENANAiDIOCUGu4W
“Aku janji sayang” balas Mang Dedi tersenyum sumringah padaku.49209Please respect copyright.PENANAI9EhdoG1vm
49209Please respect copyright.PENANA6rf9a0moEg
Kuseka mataku yang daritadi basah itu lalu berdiri bangkit, “Yasudah kalau gitu aku mau pulang” kataku merapikan baju.49209Please respect copyright.PENANAiFRDhtpvIL
49209Please respect copyright.PENANAkBJ96u0xjl
Namun Mang Dedi menahan tanganku, “Tapi aku masih kangen sama kamu Dek.. Bantu aku sekali ini saja..” pintanya memelas dan memohon padaku.49209Please respect copyright.PENANAeJ0v4SSLDP
49209Please respect copyright.PENANAHn280uI0iT
Aku kemudian melihatnya sebentar dalam diam, mencari-cari sebuah alasan kenapa aku harus mau mengabulkan permintaannya yang sudah pasti akan mengarah pada penyelewengan lagi.49209Please respect copyright.PENANAudsY54p0nj
49209Please respect copyright.PENANAusFW6BE5mm
“Aku harus bantu apa Mas??” tanyaku mendengus ikut merasa kasihan.49209Please respect copyright.PENANACED5He2fwk
49209Please respect copyright.PENANAy23pZW2jsD
“Jangan marah ya tapi!!” Ucapnya terdiam sebentar. Lalu dia menarik nafas melanjutkan, “Aku mau diemutin sama kamu..” sambungnya dengan berani.49209Please respect copyright.PENANAna0YxQo5gn
49209Please respect copyright.PENANAeK14lVqHgp
"HAAHH??" Ucapku tidak percaya dengan apa yang dia katakan barusan.49209Please respect copyright.PENANAggGqctbZov
49209Please respect copyright.PENANAS64JiAIMaj
Mang Dedi lalu manyun, "Tuh kan marah lagi" ucapnya menyerah.49209Please respect copyright.PENANAs6zjD8r28c
49209Please respect copyright.PENANAsJLteWCQA9
Tapi sebenarnya, kali ini aku tak marah mendengar permintaan cabulnya itu. Justru badanku malah merasa sedikit aneh dibuatnya karena tiba-tiba saja darahku berdesir panas dingin dan jantungku berdebar sangat cepat dibuatnya.49209Please respect copyright.PENANAqRyq6XZTAH
49209Please respect copyright.PENANAqgKqpffDW4
Permintaan Mang Dedi yang begitu kotor itu, malah sukses membuat badanku bergelinjang geli merasakan vaginaku berdenyut saat aku ikut terbayang adegan dimana aku sebagai seorang istri dan seorang muslimah yang taat sedang mengulum kejantanan Mang Dedi tempat umum seperti ini.49209Please respect copyright.PENANAibJjzhaurN
49209Please respect copyright.PENANAMJbDcf8GPt
Apalagi ketika aku secara sadar betul bahwa laki-laki penjual sayur itu juga merupakan seorang non muslim yang berbeda denganku.49209Please respect copyright.PENANAvT97ORsxx8
49209Please respect copyright.PENANAJuZl2RHCa8
“Ohh.. ada apa ini??” batinku seperti menggeliat.49209Please respect copyright.PENANAxwuLO20vYt
49209Please respect copyright.PENANAVduQvpStSD
Aku menyapukan pandanganku ke sekitar melihat apakah ada orang yang lewat, “Di--disini Mas??” tanyaku tergugup ragu.49209Please respect copyright.PENANAcGoWKGgw3z
49209Please respect copyright.PENANABl6mK2hdwc
“Iya Dek. Sebentar saja kok..” pintanya sudah tidak sabaran.49209Please respect copyright.PENANALMiOw1Gv3Y
49209Please respect copyright.PENANAHa2VdRDofx
“Ka--kalau ada orang liat gimana??” tanyaku masih sangat ragu.49209Please respect copyright.PENANANmOmiYLon9
49209Please respect copyright.PENANAIAWEezZEHd
Mang Dedi lalu menarik badanku merapat ke arah dinding, “Duduk disini Dek. Gak bakalan ada orang yang liat dari luar” ucapnya menjelaskan.49209Please respect copyright.PENANAeiTjeP6FMy
49209Please respect copyright.PENANAUoKpfuxuXo
Aku berdiam diri sejenak, menimbang apa yang harus aku lakukan. Ragu awalnya untuk memenuhi permintaan gila Mang Dedi tersebut mengingat kondisi dan situasi yang rawan seperti ini.49209Please respect copyright.PENANATiUjGk0shZ
49209Please respect copyright.PENANAwZtJOPtauT
Namun diam-diam aku merasa tertantang, birahiku malah naik semakin menggebu-gebu membayangkan betapa nakalnya aku jika mau menuruti keinginan gila tersebut.49209Please respect copyright.PENANApjhJMYDqI0
49209Please respect copyright.PENANAyxJmtFzRL0
Dan lagi-lagi, ada perasaan aneh yang menyembul dalam hatiku saat ingin merasakan seperti apa rasanya menakalkan diri dengan cara yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.49209Please respect copyright.PENANAUUpSFEo5cS
49209Please respect copyright.PENANAqVx17ENc7a
“Sebentar saja!” ucapku mengangguk pelan menyetujui sambil memastikan kembali keadaan di sekitar.49209Please respect copyright.PENANAUFBpKVgRxD
49209Please respect copyright.PENANAGmTGY5GzZd
Mang Dedi tersenyum girang, “Iya sebentar saja” Ucapnya menuntunku.49209Please respect copyright.PENANAThyd1lXo5v
49209Please respect copyright.PENANAED6SSIAR0w
Bak seekor kerbau yang di cucuk hidungnya, aku kemudian menurut saja saat Mang Dedi menyuruhku berlutut tepat diantara selangkangannya.49209Please respect copyright.PENANA2Ry8v9WJmd
49209Please respect copyright.PENANAlwuPjNWxA3
Posisiku saat ini sedikit bersandar membelakangi tembok pos ronda yang lumayan tinggi tersebut, sehingga dari luar tak ada yang dapat menyaksikan keberadaanku yang ada di bawah Mang Dedi.49209Please respect copyright.PENANA0utZfVKKmH
49209Please respect copyright.PENANA2Pt50FQpnT
“Bukain dong sayang!” kata Mang Dedi saat aku hanya melihat saja.49209Please respect copyright.PENANAnbk86gPEbV
49209Please respect copyright.PENANAqrsSvYCP80
Jantungku tiba-tiba berdetak lebih cepat lagi dan adrenalinku jadi terpacu. Hatiku sedikit memberontak dan berkata bagaimana kalau seandainya ada orang yang melihat kami.49209Please respect copyright.PENANARjobcELmh3
49209Please respect copyright.PENANAHjF7DRV2sQ
Namun aneh aku tak dapat menahan tanganku yang bergerak sendiri menurunkan resleting celana pendek yang dipakai oleh Mang Dedi. Pelan-pelan kugunakan tanganku menjangkau penis besar yang berada didalamnya tersebut dan mengeluarkannya.49209Please respect copyright.PENANAtepqxe0lyw
49209Please respect copyright.PENANAJaALUKQm0R
Seketika penis itu meloncat keluar menampar wajahku, “Hehehe... maaf sayang sudah tegang” kekeh Mang Dedi mengelus kepalaku.49209Please respect copyright.PENANAwueoqP69iF
49209Please respect copyright.PENANAb2s3Mphzhz
Aku menggeleng sebentar menatap tak percaya. Tubuhku langsung meremang ketika bau khas penis Mang Dedi yang menyengat dari biasanya itu menembus hidungku. Aku bahkan bisa merasakan wajahku memanas sampai ke bagian telinga belakangku.49209Please respect copyright.PENANA2WZdpM7JVj
49209Please respect copyright.PENANA4BO8sVDW0E
“Ini dia!!” batinku girang saat aku kembali berjumpa dengan penis besar nan perkasa milik Mang Dedi yang tempo hari sudah memberikan kenikmatan luar biasa padaku.49209Please respect copyright.PENANAV3rElx6mHj
49209Please respect copyright.PENANAsnwukVRDZX
Aku berdeham kecil. Tenggorokanku mendadak tersendat dan kering. Butuh kendali diri yang kuat untuk sekadar menatap batang penis besar yang berada di depanku tersebut.49209Please respect copyright.PENANAje3g2JiW6j
49209Please respect copyright.PENANA4DpFnZwFLL
"Kenapa sayang?? Kamu kan udah pernah melihat dan merasakannya." rayu Mang Dedi melihatku seperti terpatung di antara selangkangannya.49209Please respect copyright.PENANAOTM92BzUxe
49209Please respect copyright.PENANAgX0ofFw63X
Harus kuakui memang, berapa kalipun aku melihat kejantanan Mang Dedi, aku tidak bisa berhenti dibuat takjub dan terangsang olehnya. Batang itu terlihat hitam kecoklatan dan nampak begitu perkasa sekaligus seksi dimataku.49209Please respect copyright.PENANA3LP0NVJg6R
49209Please respect copyright.PENANAzdCkCfi0lm
Apalagi dengan ujungnya yang tersembunyi malu-malu di dalam kulupnya yang tidak disunat itu. Yang entah bagaimana seolah menghipnotisku untuk segera menjilat dan merasainya.49209Please respect copyright.PENANAimQJu7A0V1
49209Please respect copyright.PENANA6hH117dR6N
Dengan masih sedikit ragu, aku menjulurkan tanganku pelan untuk menyentuh dan memegangi penis Mang Dedi. Seperti biasa, aku reflek hanya meremas batang kejantanan yang tak disunat itu terlebih dahulu dengan sesekali memberikan pijatan-pijatan lembut sampai batang itu menjadi mengeras dan membesar.49209Please respect copyright.PENANAWxpL2UNWkl
49209Please respect copyright.PENANArK8UVQ5SAz
Hangat, berdenyut dan keras. Itulah tiga kata yang bisa menggambarkan bagaimana rasanya penis Mang Dedi di dalam genggamanku tersebut. Tampak terlalu besar pula hingga aku harus mengerahkan kedua tanganku untuk memegangnya.49209Please respect copyright.PENANAUyXHclowEb
49209Please respect copyright.PENANA4sI97WACOm
Kuarahkan tanganku ke bagian pangkal penis Mang Dedi dan kutarik kulupnya ke bawah dengan pelan. Sehingga kini kepala penisnya yang berwarna pink itu menyembul keluar fari tempatnya.49209Please respect copyright.PENANAjnm7OUFyI8
49209Please respect copyright.PENANA85NUSrEe1s
"Ho...Ho... udah pinter kamu melayani kontol tak disunat Dek Liya" racau Mang Dedi dengan seenaknya.49209Please respect copyright.PENANAv6XPPuwXdq
49209Please respect copyright.PENANA7f8w4q4Leu
Aku tak mempedulikan omongan kotornya tersebut dan memajukan bibirku mengecup ujung penis Mang Dedi yang sedikit basah oleh cairan yang keluar dari lubang kencingnya. Rasanya amat tidak asing, sedikit ada asinnya, tapi tidak seasin itu.49209Please respect copyright.PENANAWg05vwNTzw
49209Please respect copyright.PENANAONwVRLZ1Zv
Namun aku tetap mengecup penis itu tanpa merasa jijik sama sekali. Dengan mulutku, aku kemudian membasahi kepala penis Mang Dedi dengan air liur dan mengulum hanya pada bagian kepala yang berbentuk seperti jamur itu.49209Please respect copyright.PENANA5eYzYWHmhH
49209Please respect copyright.PENANAPOJ5DHpGTV
Licin, dan nikmat. Aku menghisap dengan kuat dan melepaskannya beberapa kali hingga membuat Mang Dedi menggelinjang geli.49209Please respect copyright.PENANA3LIMUppaiK
49209Please respect copyright.PENANAr11Mu5s6IA
"Ooughhh.." Dia mengerang memegangi kepalaku yang terbungkus hijab.49209Please respect copyright.PENANAyaEv2r4TS0
49209Please respect copyright.PENANA985DDZwZki
Aku kembali meraih penis Mang Dedi, kali ini langsung ku masukkan sedalam mungkin ke dalam mulutku. Kuhisap dan kuputar lidahku di dalam sana, lalu ku tarik lagi keluar untuk mengambil nafas.49209Please respect copyright.PENANAbFvKU1kXsm
49209Please respect copyright.PENANAV2WKW0WNm9
Menyisakan sedikit batangnya dalam mulutku dan kembali mendorongnya masuk hingga ujung kejantanan Mang Dedi itu menumbuk pada tenggorokanku.49209Please respect copyright.PENANAwR6WUAWKTW
49209Please respect copyright.PENANAjtrKZkgIcS
Aku terbatuk sebentar, melepas batang penis itu. Air mataku bahkan keluar sedikit, dan Mang Dedipun tersenyum melihatku. "Pelan-pelan aja sayang.. jangan buru-buru begitu." Ucapnya memberikan saran.49209Please respect copyright.PENANABzR5a1aUrV
49209Please respect copyright.PENANAbfob04rZQl
Aku lagi-lagi tak menjawab. Perlahan-lahan kumasukan kembali penis Mang Dedi pada mulutku dan ku hirup air liurku yang meleleh di batang kejantanannya itu.49209Please respect copyright.PENANANGnanMOayV
49209Please respect copyright.PENANA5nd7MMc4ss
Penuh rasanya mulutku, Semakin lama aku menghisap penis Mang Dedi, semakin lupa pula aku bahwa saat ini kami tengah berada di pos ronda dan aku menghisap kejantanan lelaki lain selain suamiku.49209Please respect copyright.PENANAqgsPgoVPK1
49209Please respect copyright.PENANAnKb73ytIeN
Perasaanku yang diselubungi nafsu syahwat itu membuatku semakin buta dan bernafsu memaju mundurkan kepalaku mengocok penis keras Mang Dedi yang penuh menusuk langit-langit dan tenggorokanku.49209Please respect copyright.PENANAsqHfcMlv0T
49209Please respect copyright.PENANAhAsNtJsXrL
Sedang dilanda nafsu berat itu, tiba-tiba saja samar aku mendengat suara anakku Tasha yang berbicara dengan lantangnya dari kejauhan.49209Please respect copyright.PENANA0TsjtQ6emR
49209Please respect copyright.PENANAZbH9RqYD7D
"Caca mau es krim Abi!!! Pokoknya mau es kriimm!!"49209Please respect copyright.PENANAGpdO5qozGD
49209Please respect copyright.PENANA7kcuO6ziZD
DEGHHH!! Aku langsung terkejut. Tiba-tiba tubuhku kehilangan tenaga dalam sekejap mata. Napasku tertahan dan jantungku berdegub sangat kencang. Aku mencoba menarik kepalaku dan mengeluarkan penis Mang Dedi dari mulutku.49209Please respect copyright.PENANARFOyAkqsvJ
49209Please respect copyright.PENANA7gf2qTJ9H3
Namun seketika itu aku gagal karena Mang Dedi menahan kepalaku serapat mungkin di selangkangannya, "Ssssttt... jangan bergerak Dek Liya! Ada suami dan anakmu" ucap Mang Dedi meletakkan telunjuknya di bibir.49209Please respect copyright.PENANALK3wrloZPB
49209Please respect copyright.PENANAkpwEImwgI6
Ternyata dugaanku benar. Ada Tasha dan suamiku yang mendekat ke arah kami saat kudengar pula nada suamiku berbicara, "Iya sayang.. nanti siang kalu kamu udah makan kita beli es krim" ucap suamiku terdengar membujuk Tasha.49209Please respect copyright.PENANARxKY1IlS51
49209Please respect copyright.PENANABwRRgtFt9o
"Kok sepi Mang?? Pada kemana?" Lanjut suamiku bertanya pada Mang Dedi.49209Please respect copyright.PENANARmyA1sroin
49209Please respect copyright.PENANA6iyezsEakw
Jantungku terasa semakin mau copot mendengar suara suamiku semakin dekat dengan tempatku yang sedang mengulum penis Mang Dedi. Ini benar-benar sesuatu hal yang sangat gila yang pernah aku perbuat. Berselingkuh nyari di depan suamiku sendiri.49209Please respect copyright.PENANAFJOWLgf3F6
49209Please respect copyright.PENANAwVe1WVwhDc
"Iya nih Da, udah pada balik" jawab Mang Dedi dengan santainya.49209Please respect copyright.PENANAG1qEGzXOq4
49209Please respect copyright.PENANAOflWBh56hH
Mang Dedi mengeliatkan badan dan menggerakkan pinggul memompa penisnya di mulutku. Sekuat tenaga aku mencubit pahanya melarang agar dia tidak bergerak karena takut ketahuan. Tapi Mang Dedi terus saja memegang kepalaku dan memasukkan penisnya semakin dalam pada mulutku.49209Please respect copyright.PENANAxJUTBjTqOw
49209Please respect copyright.PENANAyp8moaCYLL
"Mang, gak liat istri saya?" Tanya suamiku lagi.49209Please respect copyright.PENANA6NfwUU46MI
49209Please respect copyright.PENANA8POvpb35U2
"Tadi udah kesini Uda. Nyari terong katanya" balas Mang Dedi. Sementara di bawah sini aku tak henti-hentinya berusaha memberontak untuk melepaskan diri.49209Please respect copyright.PENANAIG4oaQEQZQ
49209Please respect copyright.PENANA8PmH5C9DEb
"Hahaha. Iya nih Mang. Istri saya emang paling suka makan terong" balas suamiku dengan bodohnya. Tidak tau kalau di depannya saat ini aku sedang mencicipi "Terong" lelaki lain.49209Please respect copyright.PENANAVYbL9ihNpy
49209Please respect copyright.PENANAVhaejRLWqP
Mang Dedi lalu terkekeh menatapku ke bawah, "Iya kayaknya Mbak Liya emang paling suka sama terong" ucapnya seolah sedang meledekku.49209Please respect copyright.PENANASPW7W0ytOV
49209Please respect copyright.PENANAyh8lWXdba6
Bukannya merasa marah dengan candaan Mang Dedi tersebut, aku justru merasakan vaginaku semakin berdenyut-denyut melakukan perbuatan yang sangat tabu dan nakal seperti ini di depan suamiku sendiri.49209Please respect copyright.PENANAIK06MoYk3X
49209Please respect copyright.PENANA4f9mMKxDMj
Walau dia tak menyadari sama sekali, tapi itu semua sudah cukup membuat adrenalinku begitu terpacu. Wajahku semakin memanas, badanku seakan menggigil panas dingin dibuatnya. Namun kini aku malah semakin ingin pula melanjutkannya.49209Please respect copyright.PENANAlCtAdE1Go0
49209Please respect copyright.PENANAH9i3CGzlYR
"Halo om baik" ucap Tasha tiba-tiba ikut menyapa Mang Dedi.49209Please respect copyright.PENANAkVqdhxpqqC
49209Please respect copyright.PENANAwl9wbLx0JL
Mang Dedi lalu membalas melambaikan tangannya, "Halo Caca" jawabnya tersenyum.49209Please respect copyright.PENANA5yAh9QYp4H
49209Please respect copyright.PENANA31oVYgUJbX
Aku sempat lupa bahwa Mang Dedi dan Tasha sudah pernah bertemu sebelumnya. "Caca sudah kenal sama Om ini?" Tanya suamiku heran.49209Please respect copyright.PENANAL2pfR9zgdM
49209Please respect copyright.PENANAyRjYSOcv1s
"Udah Abi.. Ini kan Om baik" jawab Tasha dengan gemasnya.49209Please respect copyright.PENANAYI3A290bdZ
49209Please respect copyright.PENANA0sUwpumuVJ
"Loh? Baik kenapa emangnya?" Tanya suamiku sekali lagi.49209Please respect copyright.PENANATXpwBaZhQT
49209Please respect copyright.PENANA5YDuJf2Dzd
Sontak aku tersadar kemana arah pembicaraan ini, "Om baik mau bantuin Caca punya adek Bi.." balas Tasha dengan polosnya.49209Please respect copyright.PENANAhKvQYSGGBm
49209Please respect copyright.PENANAV0bML1B2Mm
Hampir saja aku tersedak oleh penis Mang Dedi mendengar Tasha anakku dengan gamblang berbicara seperti itu pada Abinya. Aku malah ikut mengutuk diriku karena belum sempat melarang Tasha berbicara kepada suamiku perihal masalah "buat membuat adik" tempo hari.49209Please respect copyright.PENANAj1E9VV16fB
49209Please respect copyright.PENANAjKelqhZNZv
"Oh ya??" Teriak suamiku penuh nada sindiran.49209Please respect copyright.PENANARdjfVd8ZiK
49209Please respect copyright.PENANAvO5zbyyhpc
Namun Mang Dedi dengan cekatan membela dirinya, "Haha.. Becanda itu Uda!! Saya cuma bermaksud mau ngasih boneka buat jadi Adek-adekan Caca" balas Mang Dedi berkilah.49209Please respect copyright.PENANAMtqCgcSf0c
49209Please respect copyright.PENANAuPAi3A3LyJ
Sementara dibawah sini aku semakin gencar saja menjilat penis Mang Dedi dengan mulutku sambil sesekali mengurut batangnya yang besar. Dalam hati aku cukup girang melihat Mang Dedi seperti kewalahan di interogasi suamiku disaat bersamaan dengan serangan mulut dan lidahku pada penisnya.49209Please respect copyright.PENANAs5hu3gRnJy
49209Please respect copyright.PENANAiUSWxVdsNs
"Emang Caca kenal sama Om ini dimana?" Tanya suamiku sekali lagi.49209Please respect copyright.PENANAnjwj9GThJ0
49209Please respect copyright.PENANAJgc3kSe3BV
Tasha terdengar berdiam sebentar lalu menjawabnya, "Kan Om nya mandi di rumah kita Bi.." balasnya yang lagi-lagi jujur.49209Please respect copyright.PENANAMKbA5LMbO2
49209Please respect copyright.PENANAcwNhRbFmC2
Baik aku dan Mang Dedi sama-sama terkejut dan semakin berkelojotan salah tingkah saat mendengar jawaban dari Tasha.49209Please respect copyright.PENANAQC5zZROV8v
49209Please respect copyright.PENANALtRsYMbMC6
Di tengah pembicaraannya dengan anakku tersebut. Mang Dedi semakin blingsatan menerima layanan mulutku pada batang penisnya. Tubuhnya semakin menegang saat bibirku menyedot kedua biji batangnya secara bergantian.49209Please respect copyright.PENANAdJZpYbP6Bv
49209Please respect copyright.PENANAvz9zM3y6gy
Entah darimana aku mempelajari cara seperti itu, namun dengan nafsu yang begitu membara membuatku berpikir kalau hal tersebut perlu dilakukan untuk menambah kepuasan Mang Dedi.49209Please respect copyright.PENANAYmer6pNH6n
49209Please respect copyright.PENANAB9HpGHtkTA
"Waduh.. kapan itu?" Selidik suamiku sekali lagi.49209Please respect copyright.PENANAheGLE0rnML
49209Please respect copyright.PENANAkRrlp8MAZ2
Mang Dedi kemudian memotong, " Hehehe...Hari selasa kemarin Mas.. kebetulan saya mau pinjam jas hujan sama Mbak Liya, tapi karena gak ketemu jadi saya neduh dulu di rumah" balasnya menjelaskan seperti maling yang kedapatan.49209Please respect copyright.PENANA2tb7MLf4Hy
49209Please respect copyright.PENANAoOKelWOxLM
Dibawah sini aku terus bermain-main dengan Penis Mang Dedi yang sudah sangat keras dengan aroma khasnya itu. Kemudian kujilati dari buah pelirnya terus naik kebatang dan kumainkan lidahku berputar-putar dikepala jamurnya.49209Please respect copyright.PENANAYJLhdHbrBZ
49209Please respect copyright.PENANA9Iuw4XXkW2
"Kok istri saya ga pernah bilang ya?" Tanya suamiku belum merasa puas.49209Please respect copyright.PENANAjEep4LtK1U
49209Please respect copyright.PENANAj184zu4uhY
"Mungkin lupa Uda, lagian itu ga penting-penting amat. Saya kebetulan numpang mandi karena udah basah kuyup duluan" lanjut Mang Dedi membalas.49209Please respect copyright.PENANAtjeNEE1pqj
49209Please respect copyright.PENANAd2LGMaCAvu
Tidak puas bermain-main dengan batang kemaluannya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri guratan urat yang memanjang dari ujung kepala kemaluan Mang Dedi hingga ke pangkalnya.49209Please respect copyright.PENANAdCKrjyTYw5
49209Please respect copyright.PENANAdsGXEtMz9w
Semakin lama semakin membuatku bernafsu pula akibat aroma penis Mang Dedi yang memabukkan dan adrenalinku yang terpacu saat melakukan perselingkuhan secara diam-diam ketika ada suamiku tersebut.49209Please respect copyright.PENANA5qsTwL8yY9
49209Please respect copyright.PENANACZlUqy2u1z
Namun setelah tak berapa lama berbincang dengan suamiku, Mang Dedi menunduk ke arahku dan berbisik, "Aku mau keluar" ucapnya memberi aba-aba.49209Please respect copyright.PENANA78M0uPZpd0
49209Please respect copyright.PENANAimrNM3bjoh
Seketika aku jadi gelagapan, karena sebentar lagi Mang Dedi akan memuntahkan cairan spermanya. Sedangkan aku bingung harus memuntahkan dimana, sementara penisnya saja masih tertanam di mulutku dengan begitu mantap.49209Please respect copyright.PENANAkizZIxvRBa
49209Please respect copyright.PENANAh9Lqcc16Xr
"Yaudah kalau gitu saya mau pamit dulu Mang! Kalau liat istri saya, tolong bilangin saya nyari dia" Ucap suamiku terdengar tiba-tiba.49209Please respect copyright.PENANA8MsiVwv8pm
49209Please respect copyright.PENANAVZ6nRNj1Bf
Aku sedikit bisa bernafas lega karena setidaknya suamiku akan pergi saat Mang Dedi akan mengeluarkan cairan spermanya. Sehingga aku dapat dengan cepat mengeluarkan penis Mang Dedi dari dalam mulutku.49209Please respect copyright.PENANAuEJe5IRcAJ
49209Please respect copyright.PENANASVJYUaXJNw
"Oougghh. Mantep sekali!!! Aku mau ngecrot di mulutmu Dek Liya" racau Mang Dedi terlepas.49209Please respect copyright.PENANAspOOrxTgSF
49209Please respect copyright.PENANAdb79dDsp09
Dugaanku ternyata amat sangat salah. Karena setelah suamiku pergi, Mang Dedi mengerang dan mengeram keras menahan kepalaku di penisnya hingga membuat kemaluan besarnya itu makin masuk ke dalam menyentuh tenggorokanku.49209Please respect copyright.PENANA8br7RqfDU4
49209Please respect copyright.PENANARZ8H3ivUgS
"Mmppphh.... mmmmppphh..." protesku dengan mulut tertahan.49209Please respect copyright.PENANAY37OkPrlih
49209Please respect copyright.PENANAgG0WscQLPg
Dalam usahaku yang memberontak itu pulalah, Tiba-tiba saja kerongkonganku terasa tersiram oleh cairan hangat yang langsung mengalir jatuh ke dalam perutku dengan begitu banyak.49209Please respect copyright.PENANA4heeRnW6vS
49209Please respect copyright.PENANAn1hgvyk2qT
CROOTTT!!! CROOTTT!!! CROOOTTT!!! CROOTTTT!!49209Please respect copyright.PENANAyoSExUZxSv
49209Please respect copyright.PENANAzOUFo8MtFg
Aku tersadar kalau Mang Dedi telah mengeluarkan spermanya dalam mulutku sampai aku menelannya secara langsung. Tubuh Mang Dedi yang bergetar itupun langsung aku dorong sekuat tenaga sehingga dia jatuh tersungkur di lantai dengan penis yang masih menembakkan spermanya.49209Please respect copyright.PENANASwnAPgqnmn
49209Please respect copyright.PENANAje0HbRuN0t
"PLAAAAKKKKK!!!" lagi-lagi ku tampar wajah Mang Dedi. 49209Please respect copyright.PENANA1l1C67Wre6