55561Please respect copyright.PENANA9CyQTJi3od
55561Please respect copyright.PENANA3NusItzWKQ
Liya
55561Please respect copyright.PENANAsEARNv1NqG
Tidak terasa, tiga hari sudah waktu berlalu semenjak persetubuhan terlarangku dengan Mang Dedi pada sore itu. Hari demi hari berlalu begitu cepat. Malam demi malampun kulalui dengan perasaan kalut dan bingung, antara harus merasa senang atau bersalah disaat yang bersamaan.55561Please respect copyright.PENANAKqR0bck2wf
55561Please respect copyright.PENANAPu1lXExurs
Semenjak kejadian itu pula, aku kemudian mengkondisikan hubunganku dengan Mang Dedi seperti biasa lagi. Meski aku tidak menjauhinya, namun setiap kami bertemu aku selalu berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa diantara kami.55561Please respect copyright.PENANAhcabxCaYJU
55561Please respect copyright.PENANAgVBIvLoOij
Kuakui bahwa sebenarnya aku rindu akan dekapan dan cumbuan hangat tubuhnya pada diriku. Bahkan ketika kami masih rutin bertemu setiap pagi saat aku berbelanja, Mang Dedi selalu memanfaatkan momen itu untuk merayu dan menjamah tubuhku meminta untuk mengulang kejadian terlarang kami.55561Please respect copyright.PENANAgnDUMOW5TZ
55561Please respect copyright.PENANAvFagZ9kRv7
Tapi dengan halus selalu ku tolak ajakannya tersebut. Bukan bermaksud untuk menjadi munafik, namun aku benar-benar sudah mulai dihantui perasaan bersalah karena telah berselingkuh di belakang suamiku. Martabat dan harga diri yang harusnya mati-matian ku bela itupun, kini telah rusak oleh nafsu yang menutupi akal dan pikiran sehatku.55561Please respect copyright.PENANAm21I8gI0ma
55561Please respect copyright.PENANALGI9ZB6wl4
Dampaknya jadi sangat terasa setiap kali aku melayani suamiku di ranjang, yang terbayang olehku hanyalah sosok Mang Dedi saja. Terbayang akan caranya memuaskanku, terbayang pula akan penis besar tak bersunat miliknya yang selalu perkasa membuatku berkelojotan penuh nikmat.55561Please respect copyright.PENANA9ikWyMnZK0
55561Please respect copyright.PENANA85GV87kjOY
Seks dengan suamiku yang sebelumnya masih bisa aku nikmati itupun, terasa semakin lebih hambar karena aku mulai membanding-bandingkannya dengan cara Mang Dedi melakukannya denganku.55561Please respect copyright.PENANACtdvzDc01U
55561Please respect copyright.PENANAHP86IfHieZ
Walau suamiku sudah mengalami kemajuan dalam caranya bercinta sekalipun, namun tetap saja masih belum bisa menyaingi keperkasaan Mang Dedi yang benar-benar membuat ku kelojotan itu.55561Please respect copyright.PENANAtmbsOp33at
55561Please respect copyright.PENANAYGKp2nUH1y
“Cuma di pegang-pegang doang nih Mbak?" Ucap Mang Dedi tiba-tiba menyadarkanku.55561Please respect copyright.PENANA30QW6qkWm4
55561Please respect copyright.PENANAdPWNHanT69
Aku menoleh padanya dan sadar bahwa saat ini aku masih berada di tempat Mang Dedi berjualan, “Eh, Maaf Mang.. Aku melamun” balasku tersenyum salah tingkah.55561Please respect copyright.PENANAEs5hhIsKHP
55561Please respect copyright.PENANAfG4kvQ5buR
Seperti biasa, di depan orang banyak aku dan Mang Dedi selalu memanggil satu sama lain dengan sebutan formal agar orang-orang tidak terlalu ngeh dengan kedekatan kami berdua.55561Please respect copyright.PENANAb9ygTFC7VR
55561Please respect copyright.PENANAPuMQ8HPC1l
“Pagi-pagi udah ngelamun aja Uni!! Gak dapet jatah dari suami ya??” Celetuk salah satu ibu-ibu yang sedang berbelanja.55561Please respect copyright.PENANAQsxP6EWvbB
55561Please respect copyright.PENANAPBVAIuJ3Bm
Suasana kemudian menjadi riuh karena semuanya jadi tertawa, “Ah.. Bu Retno udah kayak peramal nih...” balasku mengimbangi candaan salah satu ibu-ibu yang bernama Retno tersebut.55561Please respect copyright.PENANA5GiurdGFXe
55561Please respect copyright.PENANAEhvhshP7MY
Namun sebenarnya aku juga menyembunyikan rasa malu karena apa yang Bu Retno katakan itu cukup benar. Akan tetapi jatah yang kumaksud disini bukanlah yang dari suamiku, melainkan dari Mang Dedi.55561Please respect copyright.PENANAC6RZ0Ggrse
55561Please respect copyright.PENANA2Rdp45qfuy
“Saya kan udah berumah tangga lebih dari 30 tahun Uni!! Udah hapal sama gerak geriknya” balas Bu Retno lagi.55561Please respect copyright.PENANABMpjEiM5RR
55561Please respect copyright.PENANAgBzyFJ9orw
Tapi kemudian Mang Dedi ikut menimpali, “Nanti saya yang jatahin” ucapnya mengerlingkan mata padaku.55561Please respect copyright.PENANAxHSqaDcPfW
55561Please respect copyright.PENANAFMOYJaDGSV
Sontak keadaanpun bertambah riuh dengan teriakan dan tawa ibu-ibu pada Mang Dedi. Semua ibu-ibu yang ada disanapun sesekali bercanda membully Mang Dedi dengan sebutan halu dan sebagainya.55561Please respect copyright.PENANAFvTuNEgnYb
55561Please respect copyright.PENANAg1g3ktWp9y
“Ngimpi bener lu Dedi!! Kebanyakan halunya..” cetus Bu Retno yang paling gencar meledeknya.55561Please respect copyright.PENANAcnhoQWWn1k
55561Please respect copyright.PENANAZmZ3JbJlFR
Mang Dedipun tak kalah bersemangat membela dirinya sendiri, “Yeee.... siapa tau Mbak Liyanya khilaf dan mau sama saya” balasnya.55561Please respect copyright.PENANAvaH9GRpHsG
55561Please respect copyright.PENANAHtZyEqkknK
"Hahaha. Sampai kura-kura jadi presiden juga, kamu gak bakal bisa dapetin yang macam Uni Liya ini Dedi!!" Jawab salah satu Ibu-ibu lagi.55561Please respect copyright.PENANAqQj1mw79nr
55561Please respect copyright.PENANAt6C4YRYriV
"Wah.. wah.. meremehkan saya ini Ibu-ibu. Tidak tau kalian kalau saya sudah jadian sama Mbak Liya.. Iya gak Mbak??" balas Mang Dedi kini membawaku.55561Please respect copyright.PENANAISMduciQ5a
55561Please respect copyright.PENANAkrdPBeI717
Aku sebenarnya tidak suka dengan cara bercandanya yang terus-menerus menyerempet ke arah hubungan terlarang kami tersebut. Tapi mengingat saat ini kami dalam kondisi dan suasana beramai-ramai, aku mencoba menahan rasa marahku.55561Please respect copyright.PENANA5UwALGS2KX
55561Please respect copyright.PENANA3nnJ4kZT0r
"Enggak tuh.. sejak kapan??" Ucapku dengan ketus.55561Please respect copyright.PENANAVxV1IeC6Pj
55561Please respect copyright.PENANA1aHO8rSMKW
Seketika itu juga tawa para ibu-ibu disana kembali pecah melihat bagaimana aku menolak Mang Dedi secara gamblang tersebut. Bahkan ada yang meledek kalau bujang lapuk penjual sayur seperti Mang Dedi tidak akan pernah bisa mendapatkan wanita seperti aku.55561Please respect copyright.PENANAaSlsiqFq8t
55561Please respect copyright.PENANAUH1oyA7dJp
Walau pada kenyataannya, tukang sayur yang tengah mereka bully dan katai itu ternyata sudah benar-benar pernah mendapatkan tubuhku dan menggumulinya dengan begitu perkasa. Tapi baik aku dan Mang Dedi tentu saja hanya diam dan ikut saja dengan riuhnya candaan dan ledekan mereka tersebut.55561Please respect copyright.PENANALB0E82WLLS
55561Please respect copyright.PENANAwRrBqMIH3C
Selang tak berapa lama kemudian, kehebohan para ibu-ibu itupun akhirnya berakhir. Satu persatu dari mereka berpamitan pulang usai berbelanja kebutuhan masing-masing. Dan seperti biasanya, aku menjadi orang yang terakhir yang pulang.55561Please respect copyright.PENANAJ7ZFSRYvxV
55561Please respect copyright.PENANAUZkXcsZLxN
“Tega banget aku di bully sama mereka..” Rajuk Mang Dedi tiba-tiba memelukku.55561Please respect copyright.PENANAi5YNMMQFaD
55561Please respect copyright.PENANAwzu3fHSD2f
Aku terlonjak kaget dan memberontak dari pelukannya, “Mas jangan dong!! nanti diliat orang” protesku celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Takut kalau ada yang melihat kami.55561Please respect copyright.PENANA6VLJE2lm5u
55561Please respect copyright.PENANAWWl3w0zXrr
“Hehehe. Sorry sayang” balasnya terkekeh melapaskan pelukan.55561Please respect copyright.PENANA7rFb8r2r9p
55561Please respect copyright.PENANARG6DFQ3ep8
“Mas tuh ya! Liat-liat situasi sedikit napa!!” kataku menaikkan nada karena memang aku merasa tak senang dengan caranya.55561Please respect copyright.PENANAXCjZbgpsQX
55561Please respect copyright.PENANAcbMz3xxPQ0
“Abis aku kangen banget sama kamu Dek Liya..” rayunya dengan dengan manja.55561Please respect copyright.PENANAIWkzzxTgn2
55561Please respect copyright.PENANAqqv92plSzf
Aku kemudian melayangkan cubitan di pinggangnya, “Tapi gak begitu juga Mas!!” ucapku ketus sambil mengeluarkan dompet.55561Please respect copyright.PENANAcUsbl0N9Kv
55561Please respect copyright.PENANAsm16I6zNRN
“Loh?? loh?? Dek Liya udah mau pulang??” tanya Mang Dedi heran.55561Please respect copyright.PENANAPCfjVEqZEc
55561Please respect copyright.PENANAeiDIGb1RnW
Aku mengangguk, “Iya. Udah di tungguin sama suami” balasku berbohong.55561Please respect copyright.PENANAMeQT0tMFyd
55561Please respect copyright.PENANASBOCoLJrBl
"Gak mau nyantai dulu gitu sama aku?" Tanya Mang Dedi menepuk pantatku tiba-tiba.55561Please respect copyright.PENANAn1qnBF8ie3
55561Please respect copyright.PENANAfgzMvUAAfz
Sekali lagi aku mencubitnya, "Mas tolong ya!! Aku gak suka!!" Kataku dengan nada yang marah.55561Please respect copyright.PENANA8BjJ9kloaR
55561Please respect copyright.PENANAGkzAuEDjlk
“Tapi sama yang ini suka kan?” Ucap Mang Dedi tiba-tiba mengeluarkan penisnya dari balik celana dengan begitu berani.55561Please respect copyright.PENANAbyjIXuOOQE
55561Please respect copyright.PENANAckaWYuo8EQ
Sontak aku kaget dan reflek mendekat menahan celananya, “Mas apaan sih!! jangan begitu!!” Ucapku protes sambil melihat-lihat keadaan sekitar lagi. Rasanya benar-benar takut dilihat oleh orang.55561Please respect copyright.PENANAak239WIPU2
55561Please respect copyright.PENANAOr43Ofh3QB
“Abisnya Dek Liya nolak aku terus..” ucapnya merajut dan cemberut.55561Please respect copyright.PENANA5CoA9762NK
55561Please respect copyright.PENANAvuLbdG0FCT
“Mas tolong!! aku udah punya suami” balasku meminta pengertiannya.55561Please respect copyright.PENANAQJTbJIap1x
55561Please respect copyright.PENANAKUD16yAxsu
Tapi Mang Dedi tampak tidak mau mendengarkanku, “Kemaren aja kamu desah-desah sama kontolku”55561Please respect copyright.PENANAElTXrGjbeM
55561Please respect copyright.PENANAoIPxtLLjkO
“PLAAAAAKKKK”55561Please respect copyright.PENANAFQE9gfLIbq
55561Please respect copyright.PENANApgq9691QZs
Tanganku reflek menampar pipinya. Sudah habis kesabaranku dari tadi meladeni cara Mang Dedi yang selalu saja memperlakukanku layaknya wanita murahan. Aku tau kalau aku yang membukakan pintu pada hubungan terlarang ini, membiarkan Mang Dedi menikmati tubuh dan ragaku sekali, tapi bukan untuk hal seperti ini aku melakukannya.55561Please respect copyright.PENANASYq7zChUAY
55561Please respect copyright.PENANA60F5zdYmHC
“Cukup Mas! Aku gak suka dengan caramu” Ucapku menatap tajam matanya.55561Please respect copyright.PENANA9cj54CFe20
55561Please respect copyright.PENANAW2L62S7PF5
Mang Dedi tampak cukup shock dengan tamparan ku tersebut dan meringis memegangi pipinya dengan telapak tangannya.55561Please respect copyright.PENANAcIewb3TpZb
55561Please respect copyright.PENANAiuY4TwrGcm
Perlahan-lahan, pandanganku mulai mengabur oleh gumpalan air mata yang kemudian jatuh membasahi pipiku. Hatiku terasa sangat sakit, perih didadaku menjalar ke setiap syaraf yang ada di tubuhku hingga membuat badanku terasa sangat lemas.55561Please respect copyright.PENANAjmmvIOFV4n
55561Please respect copyright.PENANASXph3WgQ1N
Tak pernah aku merasakan diriku sehina ini sebelumnya, diperlakukan bak wanita murahan yang gampang dirayu dan dijamah oleh laki-laki lain semaunya.55561Please respect copyright.PENANAPX7OZ2UJS4
55561Please respect copyright.PENANAuOUERAJCVa
“De--dek??” panggil Mang Dedi yang terlihat kaget melihatku menangis.55561Please respect copyright.PENANATrv2JzTid0
55561Please respect copyright.PENANAaNIMsedRje
Dengan mata yang berkaca-kaca aku menatapnya, “Apa aku terlihat murahan di matamu Mas?” tanyaku padanya.55561Please respect copyright.PENANAJ9n7A7hE8L
55561Please respect copyright.PENANABYpPAfsm3Q
“Tidak.. tidak sama sekali Dek Liya. Kamu wanita terbaik yang ada buat aku” balasnya mendekat memegang tanganku.55561Please respect copyright.PENANAEGK2eByDpF
55561Please respect copyright.PENANANqoQmgAZnk
Aku lalu menghempaskan tangan, “Lalu kenapa kamu perlakukan aku seperti salah satunya!!” teriakku sedikit kencang tak peduli kalau orang di sekitarku bisa mendengarnya.55561Please respect copyright.PENANA7AknyUfAcb
55561Please respect copyright.PENANARl2OJkRJ28
"Dek.. Aku--"55561Please respect copyright.PENANANtecGla5MX
55561Please respect copyright.PENANAQcyr6GYT2m
"Aku apa Mas?? Mas pikir aku murahan?? Karena itu Mas memperlakukan aku seenaknya saja?? Iyaa???" Ucapku yang terus menangis.55561Please respect copyright.PENANAVwh9VvEZw8
55561Please respect copyright.PENANAgvqQuPzA3o
“Ma--maafkan aku Dek.. aku tidak bermaksud-”55561Please respect copyright.PENANAGTsAlfWeIw
55561Please respect copyright.PENANAQ2Tl3XFoOw
"Tidak bermaksud apa Mas?" Tanyaku memotong pembicaraannya.55561Please respect copyright.PENANAC36hjILgto
55561Please respect copyright.PENANARnsM5UvmLf
"Tidak bermaksud membuatku semakin merasa bersalah??? Aku sudah punya suami Mas!! aku sudah mengkhianati dia demi kamu!!" Sambungku mencecarnya.55561Please respect copyright.PENANAms59Qyb68q
55561Please respect copyright.PENANAWFb1e8KGwJ
“Maafkan aku Dek.. Maafkan aku..” Ucapnya dengan lirih.55561Please respect copyright.PENANAl0VHlWVKed
55561Please respect copyright.PENANARlIfcqy8DM
Bersamaan dengan itu, air mata yang tadi berusaha aku tahan kembali membuncah keluar, “Aku bukan wanita seperti itu Mas!! aku tidak seperti itu!” balasku menyangkal tatapannya.55561Please respect copyright.PENANAu9W3mpxGZU
55561Please respect copyright.PENANAgSw0NQ0jDx
“Aku tau Dek Liya... Aku yang salah” jawab Mang Dedi terus mengaku.55561Please respect copyright.PENANAyO3rWsTncJ
55561Please respect copyright.PENANAcSFgekyaQQ
“Kamu duduk dulu disini ya..” lanjutnya menarik tanganku masuk ke dalam pos ronda.55561Please respect copyright.PENANAuwkP1Jae4W
55561Please respect copyright.PENANAddI3j5hSjs
Dengan lemas aku mengikuti Mang Dedi yang kemudian menuntunku duduk di lesehan bambu yang menjadi saksi bisu awal perbuatan terlarang kami. Ku hempaskan tangannya yang memegang tanganku, dan aku menunduk. Menatap kakiku yang menapak lantai pos ronda itu.55561Please respect copyright.PENANAixuLElW5dn
55561Please respect copyright.PENANAPj6hP4uZr5
Beberapa menit ku habiskan dengan diam dan menahan tangisku yang semakin membuatku sesegukan berkali-kali. Kurasakan Mang Dedi memegang bahuku sambil kemudian merendahkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan wajahku. Namun aku membuang muka ke arah lain, tak ingin menatapnya.55561Please respect copyright.PENANAWDJqVob3ve
55561Please respect copyright.PENANAww14GHSSj8
Sekuat hati aku menafikkan diri, berkata dalam hatiku bahwa aku bukanlah wanita murahan. Menyangkal setiap pikiran buruk itu sambil mengucap kata-kata penenang berulang kali agar hatiku ikut tenang.55561Please respect copyright.PENANAOtHzf47riW
55561Please respect copyright.PENANA9vd5IXxty0
Tapi jauh dari lubuk hatiku, aku tau kalau sebenarnya aku adalah perempuan itu. Perempuan yang tak bisa menahan godaan nafsunya, seorang istri yang tak dapat menjaga kesucian pernikahannya, dan seorang wanita yang dengan rela membiarkan laki-laki lain menikmati tubuhnya.55561Please respect copyright.PENANAwnWEpwVotz
55561Please respect copyright.PENANAiSgTEubD09
“Aku tau sayang..Aku tau pengorbanan besarmu untukku.. Maafkan aku” Ucapnya begitu lembut.55561Please respect copyright.PENANAZ9hiaPEfKO
55561Please respect copyright.PENANAfknTw1zJVQ
Mang Dedi bergerak menelangkupkan tangannya pada pipiku dan menyeka air mataku dengan ibu jarinya.“Aku sayang sama kamu” ucapnya tiba-tiba.55561Please respect copyright.PENANAOXlXauIB6q
55561Please respect copyright.PENANA5rKNj3z9ET
“Aku memang terlihat seperti ini, tapi yakinlah setiap hari aku berdoa agar kamu bisa jadi milikku Dek Liya” lanjutnya mengecup pelan bibirku.55561Please respect copyright.PENANAfxhTuWbAky
55561Please respect copyright.PENANAbA2HJmydXd
Tapi dengan begitu cepat aku tahan bahunya, "Jangan Mas!! Jangan lagi" Pintaku setengah memohon.55561Please respect copyright.PENANANlgidHBIaU
55561Please respect copyright.PENANAaOU5G33RC4
Ini tidak boleh terjadi dan terulang lagi. Aku sudah punya keluarga, dan sudah sekali mengkhianatinya. Satu-satunya cara agar aku bisa keluar dari kubangan dosa ini adalah dengan tidak mengulangi kesalahanku dan tetap menjaga kesetiaan ini saja.55561Please respect copyright.PENANAUUs5qjZG1P
55561Please respect copyright.PENANAuCmoTiKpBQ
Namun Mang Dedi tak menyerah, “Kenapa Dek Liya? Aku sangatlah mencintaimu. Tolong jangan tolak aku” rayunya setengah berbisik.55561Please respect copyright.PENANAF4OYcOyLGA
55561Please respect copyright.PENANADnnPctOqbE
Aku terdiam, mendengar Mang Dedi terus mengucapkan kata-kata mesra itu sambil menatap mataku dalam-dalam seolah ingin menunjukkan kebenaran dan keseriusannya.55561Please respect copyright.PENANAL8GYQbPkQq
55561Please respect copyright.PENANAZluJwOZ5IY
Mang Dedi lalu menarik pelan daguku mempertemukan bibir kami. Dia mengecup dan sedikit melumatnya hingga detak jantungku dibuat berdegup kencang. Bibirnya mulai melumat pelan dan begitu mesra bibirku.55561Please respect copyright.PENANACr0D5pwYpA
55561Please respect copyright.PENANA8wLbbhZHus
Perasaankupun menjadi tidak karuan. Antara takut kembali hanyut dan senang bercampur dengan rangsangan yang mulai menjalari tubuhku kembali.55561Please respect copyright.PENANAYcPMNwDJL8
55561Please respect copyright.PENANAfl67d5aaIx
"Mashh..." Ucapku masih mencoba melepaskan diri dengan niat yang setengah-setengah itu.55561Please respect copyright.PENANAPbI6Gcu0eZ
55561Please respect copyright.PENANAgmVA9NTfpL
"Tenanglah Dek Liya. Aku tidak akan menyakitimu" balasnya menenangkanku.55561Please respect copyright.PENANANy4d2Mx6JZ
55561Please respect copyright.PENANAhgeUQhNfg9
Aku terpejam merasakan hatiku menghangat oleh ciuman dan mendengar ucapannya tersebut. Mulai lagi luluh dengan kata bualan yang belum aku ketahui benar atau tidak, namun dengan sangat cepat dapat mampu menghapus nada keragu-raguan yang ada dalam diriku.55561Please respect copyright.PENANAU5yDn8Q3Dj
55561Please respect copyright.PENANA0WDkOy5vAV
“Bodohh.. kamu memang bodoh Liya!!” batinku berteriak dengan sangat kencang.55561Please respect copyright.PENANAlE2MHaPUvp
55561Please respect copyright.PENANAypAaEkdTvT
Baru beberapa saat yang lalu aku membela diri dengan mengatakan bahwa aku bukanlah wanita murahan yang gampang dirayu. Namun lihat sekarang, aku seperti termakan dengan omonganku sendiri dan kena getahnya saat membiarkan Mang Dedi menciumiku.55561Please respect copyright.PENANAgfMO6DpYZF
55561Please respect copyright.PENANA3vojB98Pdf
Bahkan aku senantiasa membuka bibirku untuknya. Membiarkan nafas kami saling menghembus dengan lambat, manis dan memabukkan diantara ciuman terlarang itu.55561Please respect copyright.PENANABLhq6jsY9Y
55561Please respect copyright.PENANAUInH7TfJRF
“Ya Tuhan, Maafkan aku” lagi-lagi aku berteriak dalam hati.55561Please respect copyright.PENANAhAdCHdfyxM
55561Please respect copyright.PENANASoAV29lJV1
Lambat laun tangisku berhenti dan mengering, mulut yang tadinya menolak itu kini malah mendesah lirih merasakan ujung lidah Mang Dedi bergerak terpaut dalam gerakan yang erotis menyusuri setiap rongga dalam mulutku.55561Please respect copyright.PENANAfCA7dUsMN8
55561Please respect copyright.PENANAE7w6L5VDKq
Aku menggeliat, merasakan posisiku sudah mulai tak nyaman oleh birahi yang dibangkitkan oleh Mang Dedi. Apalagi tangannya sekarang mulai menggerayangi badanku, mengirim rangsangan demi rangsangan yang semakin membuatku hanyut dalam permainannya.55561Please respect copyright.PENANA9JFrKgMzCZ
55561Please respect copyright.PENANAT4t8Ytg3cD
“Aku kangen sama kamu Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum.55561Please respect copyright.PENANAtjNv9s5Ju6
55561Please respect copyright.PENANAvEk8eUSpgC
“Kamu mau maafin aku kan??” sambungnya lagi bertanya.55561Please respect copyright.PENANAfx4KUToB7F
55561Please respect copyright.PENANA5YR2CEyoha
Ingin rasanya sekali lagi aku menampar wajahnya tersebut karena sudah kembali meruntuhkan tembok pertahananku dengan mudah. Aku lagi-lagi hanyut hanya dengan sedikit kata rayu dan sebuah gerakan yang menipu itu.55561Please respect copyright.PENANAy0k5r8Yl9W
55561Please respect copyright.PENANA4tIUKNMhnf
Aku lalu mengangguk, menyerahkan lagi keraguan terakhirku padanya, “Janji ga gitu lagi??” ucapku menuntut.55561Please respect copyright.PENANAZAOYYszasl
55561Please respect copyright.PENANAyUPbYKXuF2
“Aku janji sayang” balas Mang Dedi tersenyum sumringah padaku.55561Please respect copyright.PENANAuQF1PPkQQ1
55561Please respect copyright.PENANAl7vxARg8F6
Kuseka mataku yang daritadi basah itu lalu berdiri bangkit, “Yasudah kalau gitu aku mau pulang” kataku merapikan baju.55561Please respect copyright.PENANAQZLuEO0ZNa
55561Please respect copyright.PENANAX4v5B9cevw
Namun Mang Dedi menahan tanganku, “Tapi aku masih kangen sama kamu Dek.. Bantu aku sekali ini saja..” pintanya memelas dan memohon padaku.55561Please respect copyright.PENANA30Sha3i8HX
55561Please respect copyright.PENANAI8qY9LomGM
Aku kemudian melihatnya sebentar dalam diam, mencari-cari sebuah alasan kenapa aku harus mau mengabulkan permintaannya yang sudah pasti akan mengarah pada penyelewengan lagi.55561Please respect copyright.PENANAYfl4WLWoK5
55561Please respect copyright.PENANAebBtK50Mh0
“Aku harus bantu apa Mas??” tanyaku mendengus ikut merasa kasihan.55561Please respect copyright.PENANA0GjLzpaXcu
55561Please respect copyright.PENANAUgsGlEHleE
“Jangan marah ya tapi!!” Ucapnya terdiam sebentar. Lalu dia menarik nafas melanjutkan, “Aku mau diemutin sama kamu..” sambungnya dengan berani.55561Please respect copyright.PENANAq5i58t6cOc
55561Please respect copyright.PENANA76sIenPCmc
"HAAHH??" Ucapku tidak percaya dengan apa yang dia katakan barusan.55561Please respect copyright.PENANA8W0f8e1FjD
55561Please respect copyright.PENANAcIXVlDBZ1c
Mang Dedi lalu manyun, "Tuh kan marah lagi" ucapnya menyerah.55561Please respect copyright.PENANAlQQSvYfHGH
55561Please respect copyright.PENANA1LyKbVeYsw
Tapi sebenarnya, kali ini aku tak marah mendengar permintaan cabulnya itu. Justru badanku malah merasa sedikit aneh dibuatnya karena tiba-tiba saja darahku berdesir panas dingin dan jantungku berdebar sangat cepat dibuatnya.55561Please respect copyright.PENANA3uNWtwxI7x
55561Please respect copyright.PENANA2z8WnuPfw0
Permintaan Mang Dedi yang begitu kotor itu, malah sukses membuat badanku bergelinjang geli merasakan vaginaku berdenyut saat aku ikut terbayang adegan dimana aku sebagai seorang istri dan seorang muslimah yang taat sedang mengulum kejantanan Mang Dedi tempat umum seperti ini.55561Please respect copyright.PENANAVEi6Ae0wQn
55561Please respect copyright.PENANAoYSwa76luC
Apalagi ketika aku secara sadar betul bahwa laki-laki penjual sayur itu juga merupakan seorang non muslim yang berbeda denganku.55561Please respect copyright.PENANAf3OhryduUF
55561Please respect copyright.PENANA11XVDazdUO
“Ohh.. ada apa ini??” batinku seperti menggeliat.55561Please respect copyright.PENANAjpeiq4GfmD
55561Please respect copyright.PENANApLOBLWBrAY
Aku menyapukan pandanganku ke sekitar melihat apakah ada orang yang lewat, “Di--disini Mas??” tanyaku tergugup ragu.55561Please respect copyright.PENANAECSDyoX1pe
55561Please respect copyright.PENANAfSdXa88VdS
“Iya Dek. Sebentar saja kok..” pintanya sudah tidak sabaran.55561Please respect copyright.PENANAPLPPKYvalW
55561Please respect copyright.PENANAHkO5Ppqo6i
“Ka--kalau ada orang liat gimana??” tanyaku masih sangat ragu.55561Please respect copyright.PENANA0Aeel5RtoH
55561Please respect copyright.PENANAJRfL5serKn
Mang Dedi lalu menarik badanku merapat ke arah dinding, “Duduk disini Dek. Gak bakalan ada orang yang liat dari luar” ucapnya menjelaskan.55561Please respect copyright.PENANAOuzjJSY2G7
55561Please respect copyright.PENANALLyGjNoDyz
Aku berdiam diri sejenak, menimbang apa yang harus aku lakukan. Ragu awalnya untuk memenuhi permintaan gila Mang Dedi tersebut mengingat kondisi dan situasi yang rawan seperti ini.55561Please respect copyright.PENANAdYDO7Xq63m
55561Please respect copyright.PENANA8cSdFzNVgE
Namun diam-diam aku merasa tertantang, birahiku malah naik semakin menggebu-gebu membayangkan betapa nakalnya aku jika mau menuruti keinginan gila tersebut.55561Please respect copyright.PENANAtUVWtXdkys
55561Please respect copyright.PENANA3S3RKx4Ln3
Dan lagi-lagi, ada perasaan aneh yang menyembul dalam hatiku saat ingin merasakan seperti apa rasanya menakalkan diri dengan cara yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.55561Please respect copyright.PENANAUYDGOQB93Y
55561Please respect copyright.PENANA34FLp1jjSc
“Sebentar saja!” ucapku mengangguk pelan menyetujui sambil memastikan kembali keadaan di sekitar.55561Please respect copyright.PENANAZKhyW3mSVw
55561Please respect copyright.PENANAMXniM1mMQo
Mang Dedi tersenyum girang, “Iya sebentar saja” Ucapnya menuntunku.55561Please respect copyright.PENANA4S2FhSB76q
55561Please respect copyright.PENANAG9mWLYhVMN
Bak seekor kerbau yang di cucuk hidungnya, aku kemudian menurut saja saat Mang Dedi menyuruhku berlutut tepat diantara selangkangannya.55561Please respect copyright.PENANAC3F7Y07WUK
55561Please respect copyright.PENANAOV4KabVssA
Posisiku saat ini sedikit bersandar membelakangi tembok pos ronda yang lumayan tinggi tersebut, sehingga dari luar tak ada yang dapat menyaksikan keberadaanku yang ada di bawah Mang Dedi.55561Please respect copyright.PENANA7FcE38myJa
55561Please respect copyright.PENANAeAfEMzqjH4
“Bukain dong sayang!” kata Mang Dedi saat aku hanya melihat saja.55561Please respect copyright.PENANA2t2zisR1E6
55561Please respect copyright.PENANAty2oaI5E5C
Jantungku tiba-tiba berdetak lebih cepat lagi dan adrenalinku jadi terpacu. Hatiku sedikit memberontak dan berkata bagaimana kalau seandainya ada orang yang melihat kami.55561Please respect copyright.PENANAAVbYM6G8ou
55561Please respect copyright.PENANAMu6WXVGUXv
Namun aneh aku tak dapat menahan tanganku yang bergerak sendiri menurunkan resleting celana pendek yang dipakai oleh Mang Dedi. Pelan-pelan kugunakan tanganku menjangkau penis besar yang berada didalamnya tersebut dan mengeluarkannya.55561Please respect copyright.PENANAQhNYQw8944
55561Please respect copyright.PENANA73RckCp5y1
Seketika penis itu meloncat keluar menampar wajahku, “Hehehe... maaf sayang sudah tegang” kekeh Mang Dedi mengelus kepalaku.55561Please respect copyright.PENANAPEcWra9Kb8
55561Please respect copyright.PENANAjlb3DgwG1O
Aku menggeleng sebentar menatap tak percaya. Tubuhku langsung meremang ketika bau khas penis Mang Dedi yang menyengat dari biasanya itu menembus hidungku. Aku bahkan bisa merasakan wajahku memanas sampai ke bagian telinga belakangku.55561Please respect copyright.PENANAcJMJ9q6QFk
55561Please respect copyright.PENANAzlRctSOskD
“Ini dia!!” batinku girang saat aku kembali berjumpa dengan penis besar nan perkasa milik Mang Dedi yang tempo hari sudah memberikan kenikmatan luar biasa padaku.55561Please respect copyright.PENANAua1I6CQxyR
55561Please respect copyright.PENANAR0JulbO79K
Aku berdeham kecil. Tenggorokanku mendadak tersendat dan kering. Butuh kendali diri yang kuat untuk sekadar menatap batang penis besar yang berada di depanku tersebut.55561Please respect copyright.PENANATyVAXkSRTi
55561Please respect copyright.PENANABakQupsPvC
"Kenapa sayang?? Kamu kan udah pernah melihat dan merasakannya." rayu Mang Dedi melihatku seperti terpatung di antara selangkangannya.55561Please respect copyright.PENANAf9ExIzzFsj
55561Please respect copyright.PENANAb6UqH4xKTH
Harus kuakui memang, berapa kalipun aku melihat kejantanan Mang Dedi, aku tidak bisa berhenti dibuat takjub dan terangsang olehnya. Batang itu terlihat hitam kecoklatan dan nampak begitu perkasa sekaligus seksi dimataku.55561Please respect copyright.PENANAgqcf37mPWS
55561Please respect copyright.PENANAjJCvEbeFnf
Apalagi dengan ujungnya yang tersembunyi malu-malu di dalam kulupnya yang tidak disunat itu. Yang entah bagaimana seolah menghipnotisku untuk segera menjilat dan merasainya.55561Please respect copyright.PENANAElCbNBMeZF
55561Please respect copyright.PENANAsDiCL8SxQU
Dengan masih sedikit ragu, aku menjulurkan tanganku pelan untuk menyentuh dan memegangi penis Mang Dedi. Seperti biasa, aku reflek hanya meremas batang kejantanan yang tak disunat itu terlebih dahulu dengan sesekali memberikan pijatan-pijatan lembut sampai batang itu menjadi mengeras dan membesar.55561Please respect copyright.PENANAowbybWLHK5
55561Please respect copyright.PENANAfxf1epKaJd
Hangat, berdenyut dan keras. Itulah tiga kata yang bisa menggambarkan bagaimana rasanya penis Mang Dedi di dalam genggamanku tersebut. Tampak terlalu besar pula hingga aku harus mengerahkan kedua tanganku untuk memegangnya.55561Please respect copyright.PENANAz6WXrhjCDJ
55561Please respect copyright.PENANA53w2aTN3OO
Kuarahkan tanganku ke bagian pangkal penis Mang Dedi dan kutarik kulupnya ke bawah dengan pelan. Sehingga kini kepala penisnya yang berwarna pink itu menyembul keluar fari tempatnya.55561Please respect copyright.PENANAb5rtxkCGf4
55561Please respect copyright.PENANAyDBwK9i7RZ
"Ho...Ho... udah pinter kamu melayani kontol tak disunat Dek Liya" racau Mang Dedi dengan seenaknya.55561Please respect copyright.PENANA0ne2FB7oCo
55561Please respect copyright.PENANAGt9uRgTHZG
Aku tak mempedulikan omongan kotornya tersebut dan memajukan bibirku mengecup ujung penis Mang Dedi yang sedikit basah oleh cairan yang keluar dari lubang kencingnya. Rasanya amat tidak asing, sedikit ada asinnya, tapi tidak seasin itu.55561Please respect copyright.PENANAIeqc8O6A24
55561Please respect copyright.PENANAtD2BBKE4Gj
Namun aku tetap mengecup penis itu tanpa merasa jijik sama sekali. Dengan mulutku, aku kemudian membasahi kepala penis Mang Dedi dengan air liur dan mengulum hanya pada bagian kepala yang berbentuk seperti jamur itu.55561Please respect copyright.PENANALiI9CYzz9q
55561Please respect copyright.PENANAZSH2X9PwOr
Licin, dan nikmat. Aku menghisap dengan kuat dan melepaskannya beberapa kali hingga membuat Mang Dedi menggelinjang geli.55561Please respect copyright.PENANA4MK6YFoTr4
55561Please respect copyright.PENANAP3xcZVroY2
"Ooughhh.." Dia mengerang memegangi kepalaku yang terbungkus hijab.55561Please respect copyright.PENANAb8mBJ21RRP
55561Please respect copyright.PENANA756NRjUbuG
Aku kembali meraih penis Mang Dedi, kali ini langsung ku masukkan sedalam mungkin ke dalam mulutku. Kuhisap dan kuputar lidahku di dalam sana, lalu ku tarik lagi keluar untuk mengambil nafas.55561Please respect copyright.PENANAjJyoObVcxT
55561Please respect copyright.PENANAJzvQ4PzU9s
Menyisakan sedikit batangnya dalam mulutku dan kembali mendorongnya masuk hingga ujung kejantanan Mang Dedi itu menumbuk pada tenggorokanku.55561Please respect copyright.PENANAU4LpZ6S1Sp
55561Please respect copyright.PENANAqvbe7jxEaX
Aku terbatuk sebentar, melepas batang penis itu. Air mataku bahkan keluar sedikit, dan Mang Dedipun tersenyum melihatku. "Pelan-pelan aja sayang.. jangan buru-buru begitu." Ucapnya memberikan saran.55561Please respect copyright.PENANAAOZBSaJrbE
55561Please respect copyright.PENANA0DMdi2Smhl
Aku lagi-lagi tak menjawab. Perlahan-lahan kumasukan kembali penis Mang Dedi pada mulutku dan ku hirup air liurku yang meleleh di batang kejantanannya itu.55561Please respect copyright.PENANALbhxObk0ai
55561Please respect copyright.PENANAm7Yqnhk5Jt
Penuh rasanya mulutku, Semakin lama aku menghisap penis Mang Dedi, semakin lupa pula aku bahwa saat ini kami tengah berada di pos ronda dan aku menghisap kejantanan lelaki lain selain suamiku.55561Please respect copyright.PENANAVvQjvMZSng
55561Please respect copyright.PENANAwRRk4qocvy
Perasaanku yang diselubungi nafsu syahwat itu membuatku semakin buta dan bernafsu memaju mundurkan kepalaku mengocok penis keras Mang Dedi yang penuh menusuk langit-langit dan tenggorokanku.55561Please respect copyright.PENANAIwiibUhO67
55561Please respect copyright.PENANAx4503bS68g
Sedang dilanda nafsu berat itu, tiba-tiba saja samar aku mendengat suara anakku Tasha yang berbicara dengan lantangnya dari kejauhan.55561Please respect copyright.PENANAZCMUQpH5NL
55561Please respect copyright.PENANAwZxqUK4WiF
"Caca mau es krim Abi!!! Pokoknya mau es kriimm!!"55561Please respect copyright.PENANAEmUqJEUm3M
55561Please respect copyright.PENANAWUNIyYE0fr
DEGHHH!! Aku langsung terkejut. Tiba-tiba tubuhku kehilangan tenaga dalam sekejap mata. Napasku tertahan dan jantungku berdegub sangat kencang. Aku mencoba menarik kepalaku dan mengeluarkan penis Mang Dedi dari mulutku.55561Please respect copyright.PENANA9SbRhaRqKN
55561Please respect copyright.PENANA7AhCwd6Mhw
Namun seketika itu aku gagal karena Mang Dedi menahan kepalaku serapat mungkin di selangkangannya, "Ssssttt... jangan bergerak Dek Liya! Ada suami dan anakmu" ucap Mang Dedi meletakkan telunjuknya di bibir.55561Please respect copyright.PENANAObKTrEiSh4
55561Please respect copyright.PENANAaPOb9YcB8q
Ternyata dugaanku benar. Ada Tasha dan suamiku yang mendekat ke arah kami saat kudengar pula nada suamiku berbicara, "Iya sayang.. nanti siang kalu kamu udah makan kita beli es krim" ucap suamiku terdengar membujuk Tasha.55561Please respect copyright.PENANAh9dGWEGdsL
55561Please respect copyright.PENANAXZJFoLMtxo
"Kok sepi Mang?? Pada kemana?" Lanjut suamiku bertanya pada Mang Dedi.55561Please respect copyright.PENANA3pAjZRsHq9
55561Please respect copyright.PENANAWcnR7YZfTC
Jantungku terasa semakin mau copot mendengar suara suamiku semakin dekat dengan tempatku yang sedang mengulum penis Mang Dedi. Ini benar-benar sesuatu hal yang sangat gila yang pernah aku perbuat. Berselingkuh nyari di depan suamiku sendiri.55561Please respect copyright.PENANAzEcP69fuNl
55561Please respect copyright.PENANAKVUpnXQJcH
"Iya nih Da, udah pada balik" jawab Mang Dedi dengan santainya.55561Please respect copyright.PENANAmMP1Dv2MPT
55561Please respect copyright.PENANAFshJhUFxq6
Mang Dedi mengeliatkan badan dan menggerakkan pinggul memompa penisnya di mulutku. Sekuat tenaga aku mencubit pahanya melarang agar dia tidak bergerak karena takut ketahuan. Tapi Mang Dedi terus saja memegang kepalaku dan memasukkan penisnya semakin dalam pada mulutku.55561Please respect copyright.PENANAWRUYXrRurB
55561Please respect copyright.PENANAFUOcanwDJw
"Mang, gak liat istri saya?" Tanya suamiku lagi.55561Please respect copyright.PENANAPL48aVTLSA
55561Please respect copyright.PENANATX02tUKBhq
"Tadi udah kesini Uda. Nyari terong katanya" balas Mang Dedi. Sementara di bawah sini aku tak henti-hentinya berusaha memberontak untuk melepaskan diri.55561Please respect copyright.PENANAcVq6UxtJVx
55561Please respect copyright.PENANAPTZdX7cTe4
"Hahaha. Iya nih Mang. Istri saya emang paling suka makan terong" balas suamiku dengan bodohnya. Tidak tau kalau di depannya saat ini aku sedang mencicipi "Terong" lelaki lain.55561Please respect copyright.PENANAKfWFijgRL9
55561Please respect copyright.PENANAiStDiKZe2u
Mang Dedi lalu terkekeh menatapku ke bawah, "Iya kayaknya Mbak Liya emang paling suka sama terong" ucapnya seolah sedang meledekku.55561Please respect copyright.PENANA8YhAtt52mJ
55561Please respect copyright.PENANAJomL05moJ4
Bukannya merasa marah dengan candaan Mang Dedi tersebut, aku justru merasakan vaginaku semakin berdenyut-denyut melakukan perbuatan yang sangat tabu dan nakal seperti ini di depan suamiku sendiri.55561Please respect copyright.PENANA3oOpprRlQJ
55561Please respect copyright.PENANAqIRMKqU4fk
Walau dia tak menyadari sama sekali, tapi itu semua sudah cukup membuat adrenalinku begitu terpacu. Wajahku semakin memanas, badanku seakan menggigil panas dingin dibuatnya. Namun kini aku malah semakin ingin pula melanjutkannya.55561Please respect copyright.PENANAGLvtjAZjje
55561Please respect copyright.PENANAzWBodkjROa
"Halo om baik" ucap Tasha tiba-tiba ikut menyapa Mang Dedi.55561Please respect copyright.PENANAPdoGzK9bNH
55561Please respect copyright.PENANAdj3IMdpNRc
Mang Dedi lalu membalas melambaikan tangannya, "Halo Caca" jawabnya tersenyum.55561Please respect copyright.PENANAcunvqC43th
55561Please respect copyright.PENANAA9SeU4iuHf
Aku sempat lupa bahwa Mang Dedi dan Tasha sudah pernah bertemu sebelumnya. "Caca sudah kenal sama Om ini?" Tanya suamiku heran.55561Please respect copyright.PENANANIzBSg5ISI
55561Please respect copyright.PENANAf5EGOkCSkG
"Udah Abi.. Ini kan Om baik" jawab Tasha dengan gemasnya.55561Please respect copyright.PENANAnxevCIW7Y1
55561Please respect copyright.PENANAIr1LxrFFi9
"Loh? Baik kenapa emangnya?" Tanya suamiku sekali lagi.55561Please respect copyright.PENANA4s9e4BvH2B
55561Please respect copyright.PENANAnGAwAw2ZsQ
Sontak aku tersadar kemana arah pembicaraan ini, "Om baik mau bantuin Caca punya adek Bi.." balas Tasha dengan polosnya.55561Please respect copyright.PENANAeJyz6bLgZs
55561Please respect copyright.PENANAVCOBG5RFjf
Hampir saja aku tersedak oleh penis Mang Dedi mendengar Tasha anakku dengan gamblang berbicara seperti itu pada Abinya. Aku malah ikut mengutuk diriku karena belum sempat melarang Tasha berbicara kepada suamiku perihal masalah "buat membuat adik" tempo hari.55561Please respect copyright.PENANAS7RePNSKG3
55561Please respect copyright.PENANAxHxbaimHBE
"Oh ya??" Teriak suamiku penuh nada sindiran.55561Please respect copyright.PENANAgcJBOm5myS
55561Please respect copyright.PENANAUhrjh8yAne
Namun Mang Dedi dengan cekatan membela dirinya, "Haha.. Becanda itu Uda!! Saya cuma bermaksud mau ngasih boneka buat jadi Adek-adekan Caca" balas Mang Dedi berkilah.55561Please respect copyright.PENANAkhHZyXpPvL
55561Please respect copyright.PENANAjhfILAbjJf
Sementara dibawah sini aku semakin gencar saja menjilat penis Mang Dedi dengan mulutku sambil sesekali mengurut batangnya yang besar. Dalam hati aku cukup girang melihat Mang Dedi seperti kewalahan di interogasi suamiku disaat bersamaan dengan serangan mulut dan lidahku pada penisnya.55561Please respect copyright.PENANAUvtQ02xA76
55561Please respect copyright.PENANAbISLtntJBa
"Emang Caca kenal sama Om ini dimana?" Tanya suamiku sekali lagi.55561Please respect copyright.PENANA7c9o24e7Lu
55561Please respect copyright.PENANAAUfEb6ziqu
Tasha terdengar berdiam sebentar lalu menjawabnya, "Kan Om nya mandi di rumah kita Bi.." balasnya yang lagi-lagi jujur.55561Please respect copyright.PENANAEaDRpWtDUD
55561Please respect copyright.PENANAXeOGtQqofg
Baik aku dan Mang Dedi sama-sama terkejut dan semakin berkelojotan salah tingkah saat mendengar jawaban dari Tasha.55561Please respect copyright.PENANASTVfPAF4lO
55561Please respect copyright.PENANAgnVNJ6qwzJ
Di tengah pembicaraannya dengan anakku tersebut. Mang Dedi semakin blingsatan menerima layanan mulutku pada batang penisnya. Tubuhnya semakin menegang saat bibirku menyedot kedua biji batangnya secara bergantian.55561Please respect copyright.PENANAHhWgBOvXWQ
55561Please respect copyright.PENANA4rOPwcnPFW
Entah darimana aku mempelajari cara seperti itu, namun dengan nafsu yang begitu membara membuatku berpikir kalau hal tersebut perlu dilakukan untuk menambah kepuasan Mang Dedi.55561Please respect copyright.PENANALZ4BxEERP1
55561Please respect copyright.PENANAzqzegjvJA1
"Waduh.. kapan itu?" Selidik suamiku sekali lagi.55561Please respect copyright.PENANAGRseGtC1U7
55561Please respect copyright.PENANAdwsQMUA1Me
Mang Dedi kemudian memotong, " Hehehe...Hari selasa kemarin Mas.. kebetulan saya mau pinjam jas hujan sama Mbak Liya, tapi karena gak ketemu jadi saya neduh dulu di rumah" balasnya menjelaskan seperti maling yang kedapatan.55561Please respect copyright.PENANAeBpguBUGgq
55561Please respect copyright.PENANAuyi8cRATzY
Dibawah sini aku terus bermain-main dengan Penis Mang Dedi yang sudah sangat keras dengan aroma khasnya itu. Kemudian kujilati dari buah pelirnya terus naik kebatang dan kumainkan lidahku berputar-putar dikepala jamurnya.55561Please respect copyright.PENANAXlsn2ZokaZ
55561Please respect copyright.PENANABPONDh5mYd
"Kok istri saya ga pernah bilang ya?" Tanya suamiku belum merasa puas.55561Please respect copyright.PENANAneyc7IOTRd
55561Please respect copyright.PENANAeWGdGhJ47H
"Mungkin lupa Uda, lagian itu ga penting-penting amat. Saya kebetulan numpang mandi karena udah basah kuyup duluan" lanjut Mang Dedi membalas.55561Please respect copyright.PENANArzlly3D7jP
55561Please respect copyright.PENANAuuGtmL2z2L
Tidak puas bermain-main dengan batang kemaluannya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri guratan urat yang memanjang dari ujung kepala kemaluan Mang Dedi hingga ke pangkalnya.55561Please respect copyright.PENANAMHspDFeta7
55561Please respect copyright.PENANAmn3HoF4UnH
Semakin lama semakin membuatku bernafsu pula akibat aroma penis Mang Dedi yang memabukkan dan adrenalinku yang terpacu saat melakukan perselingkuhan secara diam-diam ketika ada suamiku tersebut.55561Please respect copyright.PENANAS1jGTGKnZK
55561Please respect copyright.PENANAaUGL6AjREu
Namun setelah tak berapa lama berbincang dengan suamiku, Mang Dedi menunduk ke arahku dan berbisik, "Aku mau keluar" ucapnya memberi aba-aba.55561Please respect copyright.PENANAtWIhRkegBg
55561Please respect copyright.PENANAqrZCM6PLBw
Seketika aku jadi gelagapan, karena sebentar lagi Mang Dedi akan memuntahkan cairan spermanya. Sedangkan aku bingung harus memuntahkan dimana, sementara penisnya saja masih tertanam di mulutku dengan begitu mantap.55561Please respect copyright.PENANA29UvCbw9uX
55561Please respect copyright.PENANApaRco0IYx7
"Yaudah kalau gitu saya mau pamit dulu Mang! Kalau liat istri saya, tolong bilangin saya nyari dia" Ucap suamiku terdengar tiba-tiba.55561Please respect copyright.PENANAzG022PapuY
55561Please respect copyright.PENANAzN664ZZLNv
Aku sedikit bisa bernafas lega karena setidaknya suamiku akan pergi saat Mang Dedi akan mengeluarkan cairan spermanya. Sehingga aku dapat dengan cepat mengeluarkan penis Mang Dedi dari dalam mulutku.55561Please respect copyright.PENANA6JI8r0d5fZ
55561Please respect copyright.PENANABRBqNvPtdO
"Oougghh. Mantep sekali!!! Aku mau ngecrot di mulutmu Dek Liya" racau Mang Dedi terlepas.55561Please respect copyright.PENANAo0C1K6Ia1e
55561Please respect copyright.PENANAWFW4iZ1JWQ
Dugaanku ternyata amat sangat salah. Karena setelah suamiku pergi, Mang Dedi mengerang dan mengeram keras menahan kepalaku di penisnya hingga membuat kemaluan besarnya itu makin masuk ke dalam menyentuh tenggorokanku.55561Please respect copyright.PENANA2bfo1M2mkn
55561Please respect copyright.PENANA57jm5PjAIU
"Mmppphh.... mmmmppphh..." protesku dengan mulut tertahan.55561Please respect copyright.PENANA7kpsSFi2qH
55561Please respect copyright.PENANA1Rd9V8ebAz
Dalam usahaku yang memberontak itu pulalah, Tiba-tiba saja kerongkonganku terasa tersiram oleh cairan hangat yang langsung mengalir jatuh ke dalam perutku dengan begitu banyak.55561Please respect copyright.PENANAa0rpVuBOli
55561Please respect copyright.PENANArTfzbhknH8
CROOTTT!!! CROOTTT!!! CROOOTTT!!! CROOTTTT!!55561Please respect copyright.PENANAXvMTy70Ol2
55561Please respect copyright.PENANAFlUSQ5rjd6
Aku tersadar kalau Mang Dedi telah mengeluarkan spermanya dalam mulutku sampai aku menelannya secara langsung. Tubuh Mang Dedi yang bergetar itupun langsung aku dorong sekuat tenaga sehingga dia jatuh tersungkur di lantai dengan penis yang masih menembakkan spermanya.55561Please respect copyright.PENANAffAeWnfOY6
55561Please respect copyright.PENANAxEvqSqt1gZ
"PLAAAAKKKKK!!!" lagi-lagi ku tampar wajah Mang Dedi. 55561Please respect copyright.PENANAgacf6Uf1Qv