62614Please respect copyright.PENANAgD7UEIH44l62614Please respect copyright.PENANAcoPqgNJlOe
Liya
62614Please respect copyright.PENANAjttIHzlUON
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.62614Please respect copyright.PENANAxeeZe4OL8U
62614Please respect copyright.PENANAzsFDXZkPYJ
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.62614Please respect copyright.PENANAWdUQuTTgJh
62614Please respect copyright.PENANAw8YCckgA49
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.62614Please respect copyright.PENANAjvW0k0xfph
62614Please respect copyright.PENANAfgpoei1dU8
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.62614Please respect copyright.PENANAUXpMPjxktu
62614Please respect copyright.PENANAUKKunk7NR9
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.62614Please respect copyright.PENANAuRSzUK6Pag
62614Please respect copyright.PENANAB37VpPJgTa
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.62614Please respect copyright.PENANAXEwu8sar7H
62614Please respect copyright.PENANApBrDLmiXyF
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.62614Please respect copyright.PENANA4PLnFodsX8
62614Please respect copyright.PENANAJNSywaHzL5
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.62614Please respect copyright.PENANA5b2kiSZfPe
62614Please respect copyright.PENANAZI0EV2psYj
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.62614Please respect copyright.PENANAQtN6SwK3mR
62614Please respect copyright.PENANAGECYB6Wc8S
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.62614Please respect copyright.PENANA03b34P1Wd4
62614Please respect copyright.PENANA7o2PojfwSa
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.62614Please respect copyright.PENANAkY0ijEzmwf
62614Please respect copyright.PENANAO4Phb0DlF2
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.62614Please respect copyright.PENANAS3gEkfEwoH
62614Please respect copyright.PENANA8BfmnDBUcO
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.62614Please respect copyright.PENANAhzgoySsSTk
62614Please respect copyright.PENANAcSdyusOeH7
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.62614Please respect copyright.PENANAVk4URcBAa4
62614Please respect copyright.PENANADFuO8zmQHa
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.62614Please respect copyright.PENANAxNtXCIhGkQ
62614Please respect copyright.PENANAn56382OkKM
62614Please respect copyright.PENANA3kuOepWVVu
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.62614Please respect copyright.PENANAb1RRQFR3Ht
62614Please respect copyright.PENANAIpdYB16e8K
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.62614Please respect copyright.PENANAqlp9wy0wlP
62614Please respect copyright.PENANA3t7jsFhRWF
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.62614Please respect copyright.PENANAuApS3Vx1Nf
62614Please respect copyright.PENANAKv2AkKKlKB
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.62614Please respect copyright.PENANAgojJXdG2bS
62614Please respect copyright.PENANATMe67PHrnb
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.62614Please respect copyright.PENANAOJ2JRfafDc
62614Please respect copyright.PENANASVONDbaI36
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku62614Please respect copyright.PENANAFX7e1AHw0P
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.62614Please respect copyright.PENANA2SbkHgRsBh
62614Please respect copyright.PENANA3l2YD0W5mx
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.62614Please respect copyright.PENANATc0quNPYft
62614Please respect copyright.PENANASDz6mtIElp
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??62614Please respect copyright.PENANAXiiHeHrij1
62614Please respect copyright.PENANAonkZRG8zP5
Plakk!!62614Please respect copyright.PENANAvmzZDTPgqC
62614Please respect copyright.PENANANOS16QTgg3
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.62614Please respect copyright.PENANA72SMCzarJO
62614Please respect copyright.PENANAC8S5q5NDyP
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.62614Please respect copyright.PENANAYRaM28aZKQ
62614Please respect copyright.PENANAUFxrEzWVUJ
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.62614Please respect copyright.PENANAWelFU7dlsq
62614Please respect copyright.PENANAxiRxerTvjV
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.62614Please respect copyright.PENANALj9PDQfgvG
62614Please respect copyright.PENANAbtZsNruqv9
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.62614Please respect copyright.PENANATeAEp10VVH
62614Please respect copyright.PENANA6Ku82DLAbf
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.62614Please respect copyright.PENANA9u0NXtkzAG
62614Please respect copyright.PENANAYGuewjtSGk
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.62614Please respect copyright.PENANA2YYGExv2Cx
62614Please respect copyright.PENANAqBOSOYaoSB
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.62614Please respect copyright.PENANAhlyybTEwQo
62614Please respect copyright.PENANA1Q8ueXZftS
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.62614Please respect copyright.PENANA9whhSJRSDl
62614Please respect copyright.PENANAh7xghR0qn0
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.62614Please respect copyright.PENANAfEAZv0y7r5
62614Please respect copyright.PENANAex062eFSSi
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.62614Please respect copyright.PENANAGedYo1QqaO
62614Please respect copyright.PENANAsZiJXtfJ8X
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.62614Please respect copyright.PENANAldGL9DzY4F
62614Please respect copyright.PENANAIlS6l4K0im
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.62614Please respect copyright.PENANA0EZ9rffMHF
62614Please respect copyright.PENANAjIurTBnVF4
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.62614Please respect copyright.PENANA3xeATyxbZm
62614Please respect copyright.PENANAV88zI2VNg8
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.62614Please respect copyright.PENANAK7ZkSLImDZ
62614Please respect copyright.PENANA2Jnfl1ABzm
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.62614Please respect copyright.PENANAvLovmWALBn
62614Please respect copyright.PENANAvAFb7uv4rG
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.62614Please respect copyright.PENANAnS4mqQxLym
62614Please respect copyright.PENANAQuafRERx0r
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.62614Please respect copyright.PENANAdmENAIP0Dp
62614Please respect copyright.PENANAUIZn0UYU8l
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.62614Please respect copyright.PENANAxvQkmeGIhu
62614Please respect copyright.PENANANNDieTY7k8
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.62614Please respect copyright.PENANAOOrTJRQ9KD
62614Please respect copyright.PENANAL1c4DfMze4
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.62614Please respect copyright.PENANACiohXjKRsB
62614Please respect copyright.PENANA7BBkv8GnpL
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.62614Please respect copyright.PENANAG5RtByvQXT
62614Please respect copyright.PENANAgbNAp34hhS
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.62614Please respect copyright.PENANAH1HPPdWqaK
62614Please respect copyright.PENANAraBP07bOiV
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.62614Please respect copyright.PENANAyWqlPUSTEo
62614Please respect copyright.PENANAnY2dsGe5p5
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.62614Please respect copyright.PENANAFVGTZ7sA80
62614Please respect copyright.PENANA8SRl42QisW
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.62614Please respect copyright.PENANASr9l4TIFRM
62614Please respect copyright.PENANAksC0EeHryj
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.62614Please respect copyright.PENANACRnYo5lUPb
62614Please respect copyright.PENANAp9O7rJL8Ar
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.62614Please respect copyright.PENANAaI3OJiNj7w
62614Please respect copyright.PENANAhViYNoYPnL
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.62614Please respect copyright.PENANAxRdrdqHpxu
62614Please respect copyright.PENANAzIvVvJK5J2
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.62614Please respect copyright.PENANA9lyAMfBM6X
62614Please respect copyright.PENANAHQrd7DZi78
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.62614Please respect copyright.PENANASoy8MzUeQ8
62614Please respect copyright.PENANAPvGXH7EpSx
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.62614Please respect copyright.PENANAybwYiXk5jD
62614Please respect copyright.PENANAVw2XnN1t0Z
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.62614Please respect copyright.PENANAv0RQexcuoH
62614Please respect copyright.PENANAB0nZ70EYF0
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.62614Please respect copyright.PENANA5v5FJ5mydn
62614Please respect copyright.PENANABmgY3ugvLl
“27 tahun, Ma” balasku singkat.62614Please respect copyright.PENANArvXPDMyPqf
62614Please respect copyright.PENANAYBFjLLOYBp
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.62614Please respect copyright.PENANARtoNwCMuyT
62614Please respect copyright.PENANAZl6bFAohsv
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.62614Please respect copyright.PENANAK77x9es4a8
62614Please respect copyright.PENANAya3Jw29jBO
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.62614Please respect copyright.PENANAxOkFPezTfi
62614Please respect copyright.PENANAPoHbroAWXp
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.62614Please respect copyright.PENANAXsNiWsBq41
62614Please respect copyright.PENANAQ0MhOeqQ4R
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.62614Please respect copyright.PENANAmkLCmbjAex
62614Please respect copyright.PENANAzf6sNnjNIf
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.62614Please respect copyright.PENANAuqMxqtGWoy
62614Please respect copyright.PENANAAyT5Fjilt2
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.62614Please respect copyright.PENANAZunO2cZC2w
62614Please respect copyright.PENANA5w6dU3frkq
DEGH!62614Please respect copyright.PENANA9vk3oRe1wS
62614Please respect copyright.PENANASNUOvWJXEX
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.62614Please respect copyright.PENANAiQ131spAxg
62614Please respect copyright.PENANADpN0tYAobd
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.62614Please respect copyright.PENANAmaDO2lVfUH
62614Please respect copyright.PENANACVI40EWcj0
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.62614Please respect copyright.PENANAGYgs8tozKh
62614Please respect copyright.PENANA3BXCtmWkyp
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.62614Please respect copyright.PENANAtf8Tmkjbsq
62614Please respect copyright.PENANAbP49Cgnn9Y
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.62614Please respect copyright.PENANAyEvrIGt2UZ
62614Please respect copyright.PENANAvgUz58zczP
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.62614Please respect copyright.PENANADZwgsPOEUn
62614Please respect copyright.PENANAyi52k5ML49
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.62614Please respect copyright.PENANAyiUQ0tHGB9
62614Please respect copyright.PENANAysj5fYGB8C
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.62614Please respect copyright.PENANAAwch70rz5Q
62614Please respect copyright.PENANAVUeIX3ubV6
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.62614Please respect copyright.PENANAbr7Cnbo7cS
62614Please respect copyright.PENANABvTeMAk8vN
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.62614Please respect copyright.PENANAOMJOMAjTYH
62614Please respect copyright.PENANAGkv73fR92u
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.62614Please respect copyright.PENANAC8p8RaIP6H
62614Please respect copyright.PENANA2x2NBK8l1y
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.62614Please respect copyright.PENANAGebj4WWGPg
62614Please respect copyright.PENANAdr2gbVm8X2
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.62614Please respect copyright.PENANANl7YsfpkWO
62614Please respect copyright.PENANA7l1RRjrhRl
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.62614Please respect copyright.PENANAWGSfpb4QdC
62614Please respect copyright.PENANAR0VJiIM8ZI
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.62614Please respect copyright.PENANAkbRPUp6ZJl
62614Please respect copyright.PENANApLJybc6vGJ
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.62614Please respect copyright.PENANAFOSvC4NdUY
62614Please respect copyright.PENANAKudr31MLNQ
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.62614Please respect copyright.PENANAJnTDKZg3b4
62614Please respect copyright.PENANAhkrr4iDTmj
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.62614Please respect copyright.PENANAz8achUirhR
62614Please respect copyright.PENANATxiWFY7FXO
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.62614Please respect copyright.PENANArqApR5bU8v
62614Please respect copyright.PENANAZsJMPEAZ0O
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.62614Please respect copyright.PENANAIaMC5QSmb4
62614Please respect copyright.PENANAuz7D9hqxos
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.62614Please respect copyright.PENANAJVXboweJ1M
62614Please respect copyright.PENANAS7I7k7J8Ta
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.62614Please respect copyright.PENANAWBaV5Khwnx
62614Please respect copyright.PENANAtg4zg8HwVo
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.62614Please respect copyright.PENANAw96Kg47mQT
62614Please respect copyright.PENANApuZDMJXBc3
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.62614Please respect copyright.PENANAmbNvtlQPov
62614Please respect copyright.PENANAmQSMl0TYrG
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.62614Please respect copyright.PENANAaGFCN28SfX
62614Please respect copyright.PENANAfGKAQKjkFo
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.62614Please respect copyright.PENANAOgYX3QQCEP
62614Please respect copyright.PENANAbetBBVPFsy
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.62614Please respect copyright.PENANAr9Tm324wJ7
62614Please respect copyright.PENANANIiC5rw2Nn
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.62614Please respect copyright.PENANAcRpgRG8YX2
62614Please respect copyright.PENANAQUZrAzKZsg
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.62614Please respect copyright.PENANAUy1ttwBR4z
62614Please respect copyright.PENANAHFPg7vzwes
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.62614Please respect copyright.PENANAqODV5cubmL
62614Please respect copyright.PENANAxYXueEwH4r
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.62614Please respect copyright.PENANAU61tG3FOWo
62614Please respect copyright.PENANAGuesiTFjhw
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.62614Please respect copyright.PENANAJl7yINPBpX
62614Please respect copyright.PENANAnNrI7yIiyH
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.62614Please respect copyright.PENANAoXSsP9YKEX
62614Please respect copyright.PENANARMcHhjd9BI
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.62614Please respect copyright.PENANAXIJFmdBQwf
62614Please respect copyright.PENANAVLHeyg0GoK
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.62614Please respect copyright.PENANAi6DocEUjBG
62614Please respect copyright.PENANAwjW8i63oCC
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.62614Please respect copyright.PENANAOPFdfXcfFd
62614Please respect copyright.PENANAquBVg8WUjE
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.62614Please respect copyright.PENANAnIf1XfKS9V
62614Please respect copyright.PENANAwnBBbwuE06
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.62614Please respect copyright.PENANAEVI6lc7UY4
62614Please respect copyright.PENANAtdvz7fXcDM
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .62614Please respect copyright.PENANAHc0iziHjcz
62614Please respect copyright.PENANAVBrpjuN6jK
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.62614Please respect copyright.PENANA25y2TbD534
62614Please respect copyright.PENANAdzBazqizmv
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.62614Please respect copyright.PENANAveBXLCyti8
62614Please respect copyright.PENANAsIzooLrnkh
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.62614Please respect copyright.PENANAlSOR48Kdbi
62614Please respect copyright.PENANAlmCq1IFzQ1
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.62614Please respect copyright.PENANAPfFe4KjBRm
62614Please respect copyright.PENANAT4KhGw73oY
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.62614Please respect copyright.PENANAcL2JJmVzsc
62614Please respect copyright.PENANAHWN8hw6qqU
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.62614Please respect copyright.PENANA4FcVmjEVbH
62614Please respect copyright.PENANASwz50gt8jg
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.62614Please respect copyright.PENANAMWvZBpJBEy
62614Please respect copyright.PENANAdaieBBfMwI
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.62614Please respect copyright.PENANAgubmqUAq3d
62614Please respect copyright.PENANA0FfdPOGZDl
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.62614Please respect copyright.PENANA4T5ZGcHN0a
62614Please respect copyright.PENANAxpSpdMnaXx
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.62614Please respect copyright.PENANACdFNonCETb
62614Please respect copyright.PENANAm65PDWyMro
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.62614Please respect copyright.PENANA7MUEIAuAkj
62614Please respect copyright.PENANA1OvXU5xR0I
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.62614Please respect copyright.PENANAbKbGRt5AAo
62614Please respect copyright.PENANAi4pv6eLpiP
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.62614Please respect copyright.PENANAzLUFxG7RAk
62614Please respect copyright.PENANAP7TrFycPC4
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”62614Please respect copyright.PENANADfCDtAoIa0
62614Please respect copyright.PENANAOTIShmR0eO
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.62614Please respect copyright.PENANAVV061cJUYV
62614Please respect copyright.PENANAdsTSbFTLoE
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.62614Please respect copyright.PENANAafd5XFTliH
62614Please respect copyright.PENANAyJzuZqETLT
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.62614Please respect copyright.PENANAVfsRss8GAd
62614Please respect copyright.PENANAfhaXmAR3ap
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.62614Please respect copyright.PENANAZLM1zGq5OJ
62614Please respect copyright.PENANAbKD8CDZhkZ
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.62614Please respect copyright.PENANArBUTRemBLL
62614Please respect copyright.PENANAmamVtpta3M
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.62614Please respect copyright.PENANAgFLMNgxpYQ
62614Please respect copyright.PENANABaqieh4ADv
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.62614Please respect copyright.PENANAFlJx1W0ygC
62614Please respect copyright.PENANAKoHAzwkFn5
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.62614Please respect copyright.PENANAndt5uPchLr
62614Please respect copyright.PENANAe2jgSsbofd
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.62614Please respect copyright.PENANA0ZFgGBNjbm
62614Please respect copyright.PENANAIGRxs7IxY9
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.62614Please respect copyright.PENANA42mWVTW6Kk
62614Please respect copyright.PENANAcvh18mAdS8
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 62614Please respect copyright.PENANAVSmRkx0AjB