69126Please respect copyright.PENANA1YV2JIWydk
Langit sore terlihat mendung dengan gumpalan awan-awan gelap yang seperti siap menurunkan bebannya ke bumi. Pertanda bahwa sebentar lagi akan turun hujan lebat.69126Please respect copyright.PENANAXj7x07vTR4
69126Please respect copyright.PENANAbMvK6VIqFw
Suasana itupun nampaknya selaras dengan suasana hatiku yang tengah mendung dan kelut karena sedari pagi aku tak sempat bertemu dengan Mang Dedi.69126Please respect copyright.PENANApEv8WrPTzp
69126Please respect copyright.PENANAw1aneKZ73v
Aku bangun kesiangan gara-gara semalam aku kesulitan untuk tertidur. Itu semua karena suamiku yang hampir saja menangkap basah aku yang tengah asik bermain-main dengan tubuhku sendiri.69126Please respect copyright.PENANAEuOz4bcS4r
69126Please respect copyright.PENANAvH6JLnqhRx
Bahkan sampai saat inipun, percakapanku semalam dengan suami masih saja berputar-putar jelas dalam benakku.69126Please respect copyright.PENANAOgnk2SR9F1
69126Please respect copyright.PENANAIM9g8PRxFx
"Paha Umi gatel Bi! Makanya tadi Umi garuk" jawabku pada saat dia bertanya.69126Please respect copyright.PENANANXGM3lKo5t
69126Please respect copyright.PENANABtdHD1iMPz
"Tapi kok Umi kayak nyebut nama Mang Dedi gitu deh?" Selidik suamiku.69126Please respect copyright.PENANAk88au4HnCN
69126Please respect copyright.PENANATESGYcVokP
Hampir saja jantungku copot saat itu juga, "Ah cuma perasaan Abi aja kali!! Lagian Umi ngapain nyebut-nyebut nama Mang Dedi segala??" Jawabku dengan mantap.69126Please respect copyright.PENANAAZPQnlVUpT
69126Please respect copyright.PENANAbvmRn9534Z
Beruntung, setelahnya Suamiku mengiyakan saja alasanku tersebut tanpa merasa curiga sedikitpun.69126Please respect copyright.PENANAswt3ODSUQA
69126Please respect copyright.PENANABuFNCqJ75d
Namun ketika pagi hari saat semua gairah dan birahiku itu menghilang, aku jadi sedikit malu menghadapi suamiku karena telah berbohong secara terang-terangan di depannya.69126Please respect copyright.PENANAmyRKppQa4g
69126Please respect copyright.PENANAIaTTosQ2ec
Seharian aku melamun dan bertanya-tanya pada diriku sendiri. Kenapa aku bisa berubah secepat ini? Kenapa setalah semua hal buruk yang aku lakukan bersama Mang Dedi itu, tetap saja masih belum dapat memenuhi hasrat terpendam dalam diriku.69126Please respect copyright.PENANAVbGRdCcHFh
69126Please respect copyright.PENANAsbqxPsOEyY
Aku masih saja menginginkan sesuatu yang lebih. Sesuatu yang setidaknya dapat mengusir kekosongan dalam bilik hatiku seperti saat aku bercerita maupun bertukar pesan bersama Mang Dedi.69126Please respect copyright.PENANAOu3fhEzDmd
69126Please respect copyright.PENANAtlqYPnIaQK
Sadar rasanya aku tidak bisa bermain-main, statusku sebagai seorang istri dan seorang Ibu saja, sudah cukup menjelaskan bahwa aku sudah tak dapat melangkah lebih jauh untuk melanggar batas itu.69126Please respect copyright.PENANAvTJWYcz5Qv
69126Please respect copyright.PENANA025hKhypbS
Tapi apa daya, sekarang aku menyadari betapa pentingnya peran dan sosok Mang Dedi dalam mengisi kekosongan hatiku tersebut. Jadi sekali lagi, tak dapat aku pungkiri bahwa aku sudah mulai tertarik pada sosok penjual sayur itu.69126Please respect copyright.PENANA4Y5gebAbt4
69126Please respect copyright.PENANAp1JkrbPYHm
"Kangen sama kamu Mas" ketikku pada keyboard smartphone yang ku genggam. Tapi dengan cepat aku menghapus kata-kata itu dan menggantinya dengan sebuah sapaan.69126Please respect copyright.PENANAe6DDtXlnVy
69126Please respect copyright.PENANAUBtxjkksZ7
"Sore Mas" kirimku pada Mang Dedi.69126Please respect copyright.PENANAS6oip8iYp4
69126Please respect copyright.PENANAhspIjcXekA
Tak perlu menunggu lama, Mang Dedipun langsung membalas, "Sore juga Dek Liya"69126Please respect copyright.PENANAnRzgQU4JKV
69126Please respect copyright.PENANATyBeEzSQ7o
"Mas lagi ngapain?" Tanyaku berbasa basi.69126Please respect copyright.PENANA2SI92GgIFp
69126Please respect copyright.PENANARqp50dHnUw
"Lagi nongkrong nih di warungnya Haji Naim" balasnya padaku.69126Please respect copyright.PENANAjdnbjfQoXG
69126Please respect copyright.PENANAH711JoP86i
"Yang deket Masjid bukan?"69126Please respect copyright.PENANAsbHG65JRlU
69126Please respect copyright.PENANARHcEIlP70f
"Iya Dek Liya" balasnya singkat.69126Please respect copyright.PENANAlNoghzZZE2
69126Please respect copyright.PENANAWQ3Ct1jNt9
Aku tersenyun sumringah, ternyata Mang Dedi kebetulan berada tak jauh dari rumahku. "Mas ngapain disana?" Tanyaku lagi.69126Please respect copyright.PENANAlUTXsFTlZJ
69126Please respect copyright.PENANAYAak2P7FK8
"Mau bayar utang Dek Liya. Kemaren saya pinjam duit sama Pak Haji" terang Mang Dedi secara gamblang.69126Please respect copyright.PENANAlLhgi8S51T
69126Please respect copyright.PENANA6birkH4Yig
"Ohh gitu.. tapi Mas bawa jas hujan kan?" Balasku khawatir.69126Please respect copyright.PENANAsoOAsZRQIR
69126Please respect copyright.PENANAL1DwKB8lzU
"Gak bawa sih Dek. Tadi niatnya cuma sebentar aja. Tapi Pak Haji nya malah ngajakin ngobrol"69126Please respect copyright.PENANA2lPQI7RDT5
69126Please respect copyright.PENANAZjUvjWfRkY
"Yaudah kalau gitu Mas pulang sekarang aja. Nanti kehujanan" balasku lagi.69126Please respect copyright.PENANAVBIAGTXb7N
69126Please respect copyright.PENANAxz1dUq7Tj7
"Gak enak sama Pak Haji Dek!! Dek Liya gak punya jas hujan??" Tanya Mang Dedi tiba-tiba.69126Please respect copyright.PENANAlghpcLfinw
69126Please respect copyright.PENANA7e8ROzHhrX
Aku teringat kalau suamiku biasanya punya jas hujan cadangan yang di letakkannya di bawah lemari sepatu. "Ada nih Mas" balasku setelah aku dengan cepat mengeceknya ke dalam.69126Please respect copyright.PENANAyFpXCfCPr0
69126Please respect copyright.PENANAHi39St3c2h
"Yaudah nanti saya mampir ke rumah Dek Liya sebelum pulang" balasnya lagi.69126Please respect copyright.PENANACCMPWNqhWm
69126Please respect copyright.PENANACyUCZmkWu2
Pucuk dicinta, ulampun tiba. Aku yang seharian tak bertemu dengan Mang Dedi itu akhirnya punya kesempatan untuk bertatap muka lagi.69126Please respect copyright.PENANAto9oBHSFUU
69126Please respect copyright.PENANAnVYPiTn2cp
Suasana hatiku seketika berubah menjadi senang dan bahagia.69126Please respect copyright.PENANAlqoFraqadF
69126Please respect copyright.PENANAAYzwkjtCZv
Aku mengajak anakku Tasha untuk masuk ke dalam rumah. Sebentar lagi Mang Dedi akan mampir kesini dan aku lagi-lagi merasa punya keinginan untuk tampil cantik di depannya.69126Please respect copyright.PENANAuNIZoX77sA
69126Please respect copyright.PENANAxWdpJUNU6o
Karena itu, aku pun memutuskan untuk mengganti baju daster yang tengah kugunakan dengan pakaian gamis yang lebih bagus. Tak lupa juga, aku sedikit merias wajahku dengan berdandan natural serta memakai parfum.69126Please respect copyright.PENANAZYoRw6LF5z
69126Please respect copyright.PENANAnvVMRLhtA9
Saat semua sudah selesai, aku kemudian mematut diriku didepan kaca untuk memastikan bahwa penampilanku sudah sempurna.69126Please respect copyright.PENANA18mI4cwVm1
69126Please respect copyright.PENANAWufp9y6nKd
Aku tersenyum sumringah, Tampak dari pantulan kaca itu wajahku bersemu merah menantikan kedatangan Mang Dedi layaknya seorang remaja yang menunggu kekasihnya.69126Please respect copyright.PENANAVbA59WdzKV
69126Please respect copyright.PENANAdEwpXphRmZ
Tapi tak dipungkiri, ada rasa takut sekaligus berdebar saat membayangkan kalau Mang Dedi benar-benar datang berkunjung ke rumahku seorang diri.69126Please respect copyright.PENANAK9tc9PW4dO
69126Please respect copyright.PENANAOr8h9RkqT6
Rentetan perbuatan "gila" yang pernah aku lakukan dengan Mang Dedipun kembali terputar-putar dalam benakku saat aku sadar kalau aku dan penjual sayur langgananku itu akan berdua untuk sementara waktu.69126Please respect copyright.PENANAlH70oGV1ui
69126Please respect copyright.PENANAGb91qEPc9c
Sontak badanku jadi lemas dibarengi rasa panas dingin dibuatnya. Aku bertanya dalam hati, adakah kebenaran yang aku lakukan ketika dengan sadarnya aku mengundang pria lain untuk berkunjung ke rumah tanpa sepengetahuan suamiku.69126Please respect copyright.PENANAZljrxCnDp9
69126Please respect copyright.PENANA914LRxyXCH
Namun semuanya seakan terlambat untuk dibatalkan karena aku mendengar pintu depanku di ketuk oleh seseorang. Dan tentu saja itu adalah suara Mang Dedi.69126Please respect copyright.PENANAu2gkz4GPGw
69126Please respect copyright.PENANAVbspBVIlUh
"Sore Dek Liya" sapanya tersenyum saat aku membukakan pintu.69126Please respect copyright.PENANAf9J9cHIfmr
69126Please respect copyright.PENANA0657av1iAA
Aku membalas senyumnya, "Sore juga Mas" ucapku merasa senang. Rasa kangenku itu telah terobati.69126Please respect copyright.PENANA6Thd70tHEf
69126Please respect copyright.PENANAulBdVj3BPA
"Anaknya kemana?" Tanya Mang Dedi celingak-celinguk melihat kebelakangku.69126Please respect copyright.PENANAqxniL9l0DU
69126Please respect copyright.PENANAeAVwanz1WQ
"Ada di kamar Mas. Mari masuk dulu!" Ajakku mempersilahkan.69126Please respect copyright.PENANASoZ39QVOPV
69126Please respect copyright.PENANAA06m181t5d
Mang Dedipun dengan terkekeh kemudian masuk ke dalam rumahku yang tidak terlalu besar ini. Aku mengajaknya duduk diruang tamu dengan perasaan yang semakin berdebar-debar.69126Please respect copyright.PENANANJCDI5fRCJ
69126Please respect copyright.PENANAUZsoKYXHjI
"Bentar ya Mas aku ambilin minum" ucapku beralasan untuk pergi menenangkan diri.69126Please respect copyright.PENANAgxiZ5RzjCl
69126Please respect copyright.PENANA4nrBjejztQ
Rupayanya memang benar apa yang dikatakan oleh orang banyak, kenyataan akan selalu lebih menakutkan dari yang aku bayangkan.69126Please respect copyright.PENANAIXagw1DFCg
69126Please respect copyright.PENANANU3v9zGk2W
Aku tadinya sempat berpikir bahwa aku tidak punya niatan lain saat mengundang Mang Dedi selain untuk meminjamkan jas hujan kepadanya.69126Please respect copyright.PENANAE007Y0q89J
69126Please respect copyright.PENANAwwXnrONuyp
Akan tetapi setelah sosoknya datang, aku malah dibuat sadar kalau apa yang aku lakukan ini benar-benar sebuah kesalahan besar. Terlebih ketika hubungan kami yang begitu dekat tersebut, bisa saja membuat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di rumah ini.69126Please respect copyright.PENANAKpuWYE8kps
69126Please respect copyright.PENANAYsPB1kZz2K
"Aku telah mengundang serigala ke kandang kelinci." Ucapku mengutuk dalam hati.69126Please respect copyright.PENANATqdeArcf3E
69126Please respect copyright.PENANAopNvB4Ed6w
Dengan pelan aku kemudian menyiapkan minuman berupa teh manis hangat untuk aku hidangkan sambil terus berusaha membenarkan degub jantungku. Aku menarik nafas dalam-dalam berulang kali sebelum akhirnya aku berjalan balik ke arah ruang tamu.69126Please respect copyright.PENANA9TbO3jC3lH
69126Please respect copyright.PENANAiATDLylbRm
Ketika aku sampai, aku terkejut melihat Tasha anakku sudah berada dengan Mang Dedi disana, "Itu mah ayam om, bukan bebek" ucap Tasha berbicara lantang.69126Please respect copyright.PENANAa4ZEp6eDUj
69126Please respect copyright.PENANAsvE9gxdrut
Mang Dedi melirik ke arahku sambil tersenyum, "Om kira itu bebek tadi" balasnya pada Tasha.69126Please respect copyright.PENANAtxpRZikEyR
69126Please respect copyright.PENANAHiWrTHPILX
"Kalau bebek itu kakinya pendek Om. Kayak gini" balas Tasha nampak bersemangat.69126Please respect copyright.PENANAYu805JLDV2
69126Please respect copyright.PENANAul8z7CX0Xk
Aku tersenyum menghampiri mereka berdua yang tampak tengah asik berbincang sambil menggambar gambar hewan di buku gambar kesukaan Tasha.69126Please respect copyright.PENANAo7aJrAgwZh
69126Please respect copyright.PENANAIF071l5JtA
"Caca gak jadi tidur sayang?" Tanyaku meletakkan nampan.69126Please respect copyright.PENANAk0MdOYommA
69126Please respect copyright.PENANA4os5CM1xg5
Anakku itu menggeleng dengan manja, "Gak jadi Mi! Aku mau menggambar sama Om ini" ucapnya terlihat begitu fokus.69126Please respect copyright.PENANA1311Mqibnp
69126Please respect copyright.PENANAnKVyfWCoDQ
"Nah kalau yang ini namanya bebek Om" lanjut Tasha menunjukkan hasil gambarnya pada Mang Dedi.69126Please respect copyright.PENANAvydfnC0jLF
69126Please respect copyright.PENANAx2bIbj5rZz
Mang Dedipun tampak antusias mengimbangi Tasha yang masih berumur 5 tahun itu. "Ohhh kalau kakinya pendek berarti bebek ya" balasnya yang lagi-lagi tersenyum ke arahku.69126Please respect copyright.PENANAMEoceS1dhQ
69126Please respect copyright.PENANAkPgCVmVjf3
Seketika rasa was-was yang ada dalam hatiku tadi menghilang setelah aku melihat kedekatan anakku dengan Mang Dedi. Aku tidak menyangka kalau Mang Dedi juga cukup pandai dengan anak-anak kecil.69126Please respect copyright.PENANAoNlo3YPPz4
69126Please respect copyright.PENANA1dGOdhhVlS
"Diminum Mas" ucapku menawarkan minum yang telah aku siapkan.69126Please respect copyright.PENANAuEe3aGaSMR
69126Please respect copyright.PENANA6m2qSRx2h6
Mang Dedi terlihat mengangguk sambil kemudian menyeruput cangkir yang berisi air teh tersebut. Namun dia masih saja fokus berbincang-bincang dengan anakku Tasha.69126Please respect copyright.PENANA1RisTO1MOq
69126Please respect copyright.PENANAc7QAbsBkc2
"Ini bebeknya punya anak Om. Anaknya banyak" ucap Tasha mendominasi percakapan.69126Please respect copyright.PENANAkU38BsSr3f
69126Please respect copyright.PENANAQQnqaSGHdA
Mang Dedi memangut-mangut melihat gambar yang dibuat oleh Tasha tersebut, "Kok anaknya banyak banget?" Tanya Mang Dedi.69126Please respect copyright.PENANAoOfGWWMqfl
69126Please respect copyright.PENANAPY57p9OcEO
"Iya. Biar temennya juga banyak" jawab Tasha tiba-tiba.69126Please respect copyright.PENANAMRVAatqpgL
69126Please respect copyright.PENANAjxHevFEoL9
"Kalau Caca gimana? Banyak temennya juga gak?" Tanya Mang Dedi sekali lagi.69126Please respect copyright.PENANA5RTeo8iVUo
69126Please respect copyright.PENANAwEcbyTum0C
Tasha kemudian menggeleng, "Caca gak ada temennya" jawab putriku tersebut begitu polos.69126Please respect copyright.PENANAU6ebgx9YQ6
69126Please respect copyright.PENANAf3KNiEL3TP
"Loh? Kok gapunya temen?" Tanya Mang Dedi penasaran.69126Please respect copyright.PENANA6HdoK2JJzj
69126Please respect copyright.PENANAzPITxWLZTI
"Iyalah. Caca kan belum punya adek Om" Ucap Tasha dengan analogi lucunya.69126Please respect copyright.PENANAPtjjPdbFvo
69126Please respect copyright.PENANALagQaf3PaQ
Sontak tawa Mang Dedipun pecah mendengar jawaban polos anakku tersebut. "Minta dong dedeknya sama Umi" ucapnya melirikku.69126Please respect copyright.PENANA4PsHkvRS77
69126Please respect copyright.PENANAYjxgr51Ajj
"Udah aku minta Om. Tapi belum jadi-jadi" balas Tasha cemberut.69126Please respect copyright.PENANAGNAvNHJaNw
69126Please respect copyright.PENANA2C2LnZjraZ
Akupun menjadi tak tega mendengar jawaban anakku tersebut dan langsung memeluknya, "Nanti Umi bilangin sama Abi" ucapku pelan.69126Please respect copyright.PENANAW2W8GDCGVQ
69126Please respect copyright.PENANA6aL9tEZGmO
"Tapi kan Abi kerja Mi" balas Tasha dengan polosnya.69126Please respect copyright.PENANA6e8JKHVCbB
69126Please respect copyright.PENANAjy2C1di1Kq
Lalu tanpa kuduga, Mang Dedi ikut mendekat kepadaku sambil mengelus kepala Tasha, "Ntar Om yang bantuin deh" ucapnya dengan berani.69126Please respect copyright.PENANArWWgxNeNvC
69126Please respect copyright.PENANA5pWwuxy0FU
Aku menatap tajam pada Mang Dedi yang terkekeh senang dengan candaannya yang memang sudah kelewat itu. Tapi tampaknya kata-kata itu sudah cukup membuat Tasha terhibur dan kembali ceria.69126Please respect copyright.PENANAH7jrfaA3Dc
69126Please respect copyright.PENANAcxDjyoUNsW
"Om gambarin caca kambing dong!" Pinta Tasha kembali bersemangat.69126Please respect copyright.PENANAyPYjAGNDyY
69126Please respect copyright.PENANAmt14JWVfql
"Mau kambingnya berapa??" Tanya Mang Dedi bersiap mengambil pensilnya.69126Please respect copyright.PENANAdP3YP90Uni
69126Please respect copyright.PENANATJI8YTVEZC
Tasha berpikir sebentar memegang dagunya, "Mau empat aja Om" ucapnya mengacungkan jari.69126Please respect copyright.PENANAAzw4kJgmSc
69126Please respect copyright.PENANAx4aOM3onpw
"Kok empat?" Tanya Mang Dedi.69126Please respect copyright.PENANAWW9448xc2X
69126Please respect copyright.PENANAir4SNYo1Ta
"Iya, biar ada mama kambing, anak kambing, adik kambing dan Om kambing" jelasnya.69126Please respect copyright.PENANA3cNB0wQRUL
69126Please respect copyright.PENANAtg9njQh86W
Mang Dedi melihat ke arahku sebentar sebelum akhirnya bertanya kembali pada Tasha, "Papa kambingnya kemana?"69126Please respect copyright.PENANAaeIgCjNoZV
69126Please respect copyright.PENANAF0H3e74lvW
"Papa kambingnya kan harus kerja Om" balas Tasha dengan amat polosnya.69126Please respect copyright.PENANA2twJk5BJln
69126Please respect copyright.PENANAlEQNhOzFVm
Aku terhenyak mendengar jawaban anakku tersebut. Selama ini dia tidak pernah mempermasalahkan Abinya yang selalu sibuk dengan pekerjaan.69126Please respect copyright.PENANAumAHkcN2qq
69126Please respect copyright.PENANAueEI11MXw5
Tapi ternyata, diam-diam anakku itu juga merasakan hal yang sama denganku. Semakin hari semakin kesepian karena terlalu sering di tinggal oleh Abinya.69126Please respect copyright.PENANAc3tioFSzLI
69126Please respect copyright.PENANAee7o6wD3cd
"Om. Caca jadi ngantuk nih. Gambar Om jelek" ucap Tasha dengan gamblangnya mengomentari hasil karya Mang Dedi.69126Please respect copyright.PENANApGVjPxCa7A
69126Please respect copyright.PENANAMVNPhyz9Qu
Aku berbalik tertawa meledek, "Iya nih. Umi kira Omnya mau gambar kambing. Kok malah jadi kebo gitu ya Ca" ucapku memanas-manasi.69126Please respect copyright.PENANAVuQ5pMVXvt
69126Please respect copyright.PENANAdFsnJjGnDa
"Ini kambingnya lagi hamil sayang. Makanya jadi gede" jawab Mang Dedi menjelaskan.69126Please respect copyright.PENANAUtGRSjnnjo
69126Please respect copyright.PENANAWCKkgCUu3J
"Hamil itu gimana?" Tanya Tasha dengan polos.69126Please respect copyright.PENANA5z7M2ndqK1
69126Please respect copyright.PENANAHJQGEo7xhM
"Hamil itu kalau mau punya Adek" balas Mang Dedi tak kalah polosnya.69126Please respect copyright.PENANAnqXkSlH9Vs
69126Please respect copyright.PENANAbD4vsyGGQh
Tasha begitu antusias ketika mendengar kata "Adek" tersebut, "Berarti kalau Tasha mau punya Adek, tunggu Umi hamil dulu Om?" Tanyanya lagi.69126Please respect copyright.PENANA4Tq3hnartm
69126Please respect copyright.PENANAcUQttwD2xK
"Woiya dong sayang. Pinter banget kamu" ucap Mang Dedi mengelus kepala Tasha.69126Please respect copyright.PENANAZ1K1h73FAX
69126Please respect copyright.PENANAOJYcSppMxD
Sikap Mang Dedi tersebut mengingatkanku kepada suamiku yang dulu juga begitu lengket dan dekat dengan Tasha. Namun karena pekerjaan, waktu untuk berduaan dan bermain seperti ini benar-benar jadi berkurang.69126Please respect copyright.PENANAQBHPhkk3MQ
69126Please respect copyright.PENANAm5IT1rqK23
Aku jadi sedikit bersyukur karena lagi-lagi ada sosok Mang Dedi yang bisa mengisi kekosongan itu. Walau memang hanya sebentar, tapi aku ikut merasa senang ketika Tasha dapat bermain dan menjalin hubungan dengan sosok "Ayah" sementaranya itu.69126Please respect copyright.PENANAEnzdaeSner
69126Please respect copyright.PENANAufFqGcMZbG
Tanpa disadari, Tasha akhirnya tertidur dalam pelukan Mang Dedi disaat hujan lebat juga ikut turun mengguyur bumi.69126Please respect copyright.PENANAf0Fe5WwCNj
69126Please respect copyright.PENANAyxluqzQVYr
"Kamarnya dimana?" Tanya Mang Dedi padaku.69126Please respect copyright.PENANAzfPtd7j7aJ
69126Please respect copyright.PENANAco6DTzO6CV
Aku menuntun menunjukkan jalan, "Sebelah sini Mas" Ucapku mempersilahkan Mang Dedi masuk ke dalam kamar pengantinku.69126Please respect copyright.PENANA9XqqDx1kNo
69126Please respect copyright.PENANAEw9fJO0SMm
"Kamar kamu Dek?" Tanya Mang Dedi melihat sekitar.69126Please respect copyright.PENANAyaQJwGdnhU
69126Please respect copyright.PENANAws46VZG8Mj
Aku mengangguk, "Iya Mas" balasku singkat.69126Please respect copyright.PENANA22jtD1R1gI
69126Please respect copyright.PENANAAdaGpXR020
Kemudian Mang Dedi meletakkan Tasha dengan penuh kehati-hatian diatas ranjang. Dia begitu memastikan kalau posisi Tasha sudah pas dan bisa tidur dengan nyenyak sambil tak lupa memberi sebuah kecupan di kening anakku itu dengan lembut.69126Please respect copyright.PENANA6Jyzxpe5pS
69126Please respect copyright.PENANAIffNMoiASo
Hatiku merasa begitu hangat menyaksikan sisi lain dari Mang Dedi. Tak menyangka kalau sosok yang biasanya selalu bercanda hal-hal mesum itu juga dapat bersikap serius penuh dengan jiwa kebapak-bapakannya.69126Please respect copyright.PENANA1t7j0Sx6oq
69126Please respect copyright.PENANAed6d6DMSHR
"Yuk" ajak Mang Dedi menarik tanganku keluar dari kamar.69126Please respect copyright.PENANAbGe5dcKqjZ
69126Please respect copyright.PENANASF7WqNLh7U
Kami kembali berjalan ke ruang tamu sambil sedikit berbincang tentang kelucuan Tasha dan tingkah lakunya yang imut. Mang Dedi juga tak kalah senangnya mengetahui kalau anakku tersebut bisa dengan cepat akrab dengan dirinya.69126Please respect copyright.PENANAL0ckPUGfbo
69126Please respect copyright.PENANA7tpvsd5qbr
Kami kemudian mengobrol panjang lebar sambil sesekali dibarengi dengan candaan dan gombalan. Suasanapun menjadi sudah cair karena Mang Dedi lagi-lagi menunjukkan keahliannya dalam menarik lawan jenis69126Please respect copyright.PENANAc2opiFZMuC
69126Please respect copyright.PENANA2xBPOXzPsl
"Jadi pengen punya anak" ungkap Mang Dedi tertawa.69126Please respect copyright.PENANAxZCPOFLPnu
69126Please respect copyright.PENANApo69DocFGZ
Aku tau kemana arah dari becandanya itu, namun aku memilih untuk tidak terlalu meladeninya, "Cari istri Mas" balasku berdehem.69126Please respect copyright.PENANAYhRqdvU9AE
69126Please respect copyright.PENANAbBTatHON8K
"Gak ada yang mau sama penjual sayur kayak saya. Apalagi udah tua begini" balasnya merendah.69126Please respect copyright.PENANA9QFw4v4AkF
69126Please respect copyright.PENANAFXQT63vzVb
"45 masih belum terlalu tua kali Mas" jawabku tidak setuju.69126Please respect copyright.PENANAOeCwBt0Dmg
69126Please respect copyright.PENANAxCckJOBw0F
"Tetep saja Dek Liya. Lagian saya ini minoritas, susah kalau nyari pasangan. Ada yang pas, tapi ga seiman. Ada yang seiman, tapi gamau sama saya." Tawa Mang Dedi pecah.69126Please respect copyright.PENANAymeeVlkkRT
69126Please respect copyright.PENANAcz9kQit66O
"Ah Mas bisa aja merendahnya" ucapku meledek.69126Please respect copyright.PENANA3oJ1lsdXoo
69126Please respect copyright.PENANAY4IAwYM9Mc
Mang Dedi masih saja tertawa, "Untung saya ketemu sama Dek Liya" ucapnya lagi.69126Please respect copyright.PENANA7tg9DXtK1c
69126Please respect copyright.PENANAwv9MmukJLQ
"Kok gitu?" Tanyaku penasaran.69126Please respect copyright.PENANAqZwQL2LWpo
69126Please respect copyright.PENANAAri9axemlV
"Iyalah. Dek Liya orangnya baik. Ga pernah mandang rendah ke saya" jawabnya memujiku.69126Please respect copyright.PENANAii9ZuD1pZU
69126Please respect copyright.PENANAfILLtquSBU
Aku mengulum lidahku tersenyum karenanya, "Gombal banget" balasku singkat.69126Please respect copyright.PENANA94SqzZP6wL
69126Please respect copyright.PENANAzYG0oQupLI
Saat itu, ku mendapati kalau sesekali mata Mang Dedi melirik ke arah dadaku. Malu rasanya di tatap seperti itu oleh laki-laki lain selain suamiku. Namun kupilih membiarkannya saja karena sebetulnya kami sudah pernah melakukan hal yang lebih dari sekedar pandang memandang69126Please respect copyright.PENANAwC39eOTyY2
69126Please respect copyright.PENANA8vRWzM5zjs
"Emangnya Mas pengen punya istri yang kayak gimana?" Lanjutku bertanya.69126Please respect copyright.PENANAJ2IFiJq5DV
69126Please respect copyright.PENANAExF8WooKkR
Mang Dedi tampak diam sejenak sebelum akhirnya dia memberanikan diri menjawab, "Maaf kalau saya lancang, tapi saya pengen punya istri yang seperti Dek Liya. Wajahnya, sifatnya, badannya, suaranya. Semuanya saya pengen" ucapnya berterus terang.69126Please respect copyright.PENANAZpiNoGb9kO
69126Please respect copyright.PENANA6QMHV7NI6L
Aku tertegun oleh jawaban Mang Dedi, rasa malu yang amat sangat tiba-tiba timbul dalam diriku.69126Please respect copyright.PENANAwnwtNDxt2V
Terasa wajahku tebal dan panas seketika itu juga. Akan tetapi tak dapat di pungkiri, perasaan bangga juga ikut menyeruak dalam hatiku.69126Please respect copyright.PENANALpCdB9hXLG
69126Please respect copyright.PENANA488ZNzSJET
Aku diam sejenak, menatap ke arah Mang Dedi yang juga menatapku dalam diam. Dalam tatapannya itu, tersirat dengan sangat jelas kalau dia benar-benar jujur menginginkan aku.69126Please respect copyright.PENANAgM2HSYSbEC
69126Please respect copyright.PENANAazLbfcvhaC
Tapi akalku sadar, "Ini salah Mas" ucapku menunduk saat dia beranjak mendekat padaku.69126Please respect copyright.PENANAK4Bkd190RI
69126Please respect copyright.PENANAvpWsnscte9
Aku seperti kehilangan tenaga dan lemas saat itu juga. Bukan karena aku kena guna-guna atau semacamnya. Tapi karena aku sadar kalau aku sudah tak dapat menghindar lagi.69126Please respect copyright.PENANArmAiXKandF
69126Please respect copyright.PENANAtTB5bX8zdW
Aku berniat menolak. Tak mau kembali mengkhianati suamiku lebih dari sebelumnya. Namun perasaanku untuk menghalangi semua ini terhalang oleh perasaan aneh yang sukar untuk aku jelaskan dengan kata-kata.69126Please respect copyright.PENANAgRYtR1YNgW
69126Please respect copyright.PENANAVYA9oqTkg1
"Dek Liya" panggil Mang Dedi setengah berbisik menghampiriku.69126Please respect copyright.PENANAIbjUeEvAXC
69126Please respect copyright.PENANAMFqX5T0e8i
Seolah terpanggil, aku mengangkat wajahku perlahan-lahan menghadapnya. Wajah kami berada begitu dekat hingga terlihat jelas keseriusan dalam raut Mang Dedi.69126Please respect copyright.PENANA86Qm483E6o
69126Please respect copyright.PENANA5xROasuMOk
Mataku kian terasa berat saat wajah Mang Dedi semakin mendekat kearahku. Aku akhirnya memejamkan mata, menandakan bahwa aku telah merelakan segala tindakan yang ingin Mang Dedi lakukan kepada ku.69126Please respect copyright.PENANAhobOSJ7vOx
69126Please respect copyright.PENANAUSNUi3fXtQ
Saat itulah, Bibir kamipun kemudian bersatu saling menemukan dengan mesra. Meski dalam perasaan yang tak jelas dan keliru dengan tindakan ku itu, naluri dengan cepat mengambil alih tubuhku untuk melangkah maju.69126Please respect copyright.PENANAhv3dppE6Ia
69126Please respect copyright.PENANAdOgS8g1yZZ
"Masshhh..." ucapku dengan lirih.69126Please respect copyright.PENANAnQMqHwB4V6
69126Please respect copyright.PENANA4seFJQdeTB
Nafas ku semakin tidak teratur akibat perbuatan Mang Dedi. Aku membiarkan tubuhku itu di peluk dan diraba olehnya tanpa ada tindakan untuk memprotes sama sekali.69126Please respect copyright.PENANARPVQ5lq1xk
69126Please respect copyright.PENANAPwRSas4xQv
Aku hanya merasa kalau saat ini tubuhku seperti berada di awang-awang ketidakpercayaan karena merasa suka di dekap dengan lembut oleh laki-laki lain selain suamiku.69126Please respect copyright.PENANAf3p2vWj4Ow
69126Please respect copyright.PENANAdkaHyXh8VP
Tangan Mang Dedi juga tak melepaskan peluang untuk terus meraba-raba ke arah punggungku seperti sedang mencari sesuatu disana. Dalam keadaan bersandar itu, Tanganku pun tanpa disuruh memeluk leher Mang Dedi dengan kuatnya seakan tak mau lepas dari sana.69126Please respect copyright.PENANAzDdR58pHk9
69126Please respect copyright.PENANA4d5ltngVq7
Agak lama juga rasanya kami berciuman penuh gairah saling melumat satu sama lain. Ditambah dengan suasana dingin dan hujan yang begitu lebat diluar sana, semakin membuatku bernafsu dan lupa diri dengan statusku.69126Please respect copyright.PENANA9bwj02DbGt
69126Please respect copyright.PENANAere3jhFHEC
"Drrrttttttttttt...." suara resleting gamisku terdengar berbunyi. Ternyata sedari tadi, benda itulah yang dicari oleh Mang Dedi dibagian punggungku.69126Please respect copyright.PENANAFWhOX13REY
69126Please respect copyright.PENANA6cYNirPKeM
Dengan penuh kehati-hatian, Mang Dedi terus mencium keningku, hidungku, pipiku, sebelum akhirnya dia berhenti sejenak.69126Please respect copyright.PENANA24y2VRVIFJ
69126Please respect copyright.PENANAFeyBk5wJaH
"Mas buka ya sayang??" ijinnya berkata lembut padaku.69126Please respect copyright.PENANA3g229qPjO4
69126Please respect copyright.PENANAbyOswyNffA
Aku terdiam sebentar, detak jantungku berdegup sangat kencang. Perasaanku tidak karuan. Antara takut dan menginginkannya.69126Please respect copyright.PENANAl8mN9G7Tgd
69126Please respect copyright.PENANAR1EnGf8ObT
Tapi aku mengangguk pelan. Dalam hati aku berkata kalau semua sudah terlanjur. Pilihannya hanya tinggal menikmati saja.69126Please respect copyright.PENANAh9qsRW3c7V
69126Please respect copyright.PENANARjk4eNWClX
Mang Dedipun tersenyum. Dia menatapku dengan tatapan penuh nafsu hingga seluruh bulu kudukku terasa berdiri.69126Please respect copyright.PENANAuYEdGV64sx
69126Please respect copyright.PENANAlCQNpOyS0S
Seiring dengan tatapannya yang tajam itu, dia menarik sedikit demi sedikit pinggiran gamisku ke arah bawah melewati pundakku.69126Please respect copyright.PENANAA05YL1K76d
69126Please respect copyright.PENANAavl2H7d3eA
Aku memajamkan mata tak berani melihat bagaimana saat ini aku tengah dilucuti oleh pria yang bukan suamiku tersebut.69126Please respect copyright.PENANAsO39CXAHhj
69126Please respect copyright.PENANAVh75jvX57h
"Cantik sekali" Ucap Mang Dedi mengomentari. 69126Please respect copyright.PENANASIHp4j0nsr