57922Please respect copyright.PENANAzv4hOOBtrZ
“Memang binal kamu Dek” Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng melihatku dengan tatapan tidak percaya.57922Please respect copyright.PENANA08GD6jdgcq
57922Please respect copyright.PENANAz4YxoKkSE2
Aku kemudian tersentak dari ilusi birahiku sendiri sambil tertunduk malu mendengar perkataan Mang Dedi. Tak kusadari di sebelah tempat ku berdiri terdapat sebuah cermin yang memperlihatkan tubuhku dalam ketelanjangan dan ekspresi yang begitu bernafsu.57922Please respect copyright.PENANArC1cPwdKNb
57922Please respect copyright.PENANAKgIUE6XahD
“Itu aku??” tanyaku dalam hati.57922Please respect copyright.PENANA9z4gWdjd3k
57922Please respect copyright.PENANA7JNkqTtRqN
Aku tiba-tiba memandang diri seperti orang yang kehilangan akal sehat. Rasanya sungguh tak percaya bagaimana aku menjadi binal dan senakal ini.57922Please respect copyright.PENANAf0u7TT7iae
57922Please respect copyright.PENANAUo0Gtsf2sT
Wajahku yang tampak memerah, nafasku yang naik turun terengah, dan badanku yang mengkilat oleh keringat gairah, seolah memberitahu bahwa aku benar-benar sudah bertransformasi menjadi wanita pengejar syahwat dan birahi. Bukan yang baik-baik dan alim lagi.57922Please respect copyright.PENANAUJMJYc1A2a
57922Please respect copyright.PENANA4qUUdECHF3
Dalam keheningan tatapku ke arah cermin itu kurasakan ada semacam aliran listrik yang menggelitik badanku hingga menggigil kehilangan tenaga. Rasa malu itu pula membuatku secara reflek menutupi bagian-bagian tubuhku yang sedari tadi sudah aku pamerkan secara gratis kepada Mang Dedi.57922Please respect copyright.PENANAgXeyYfE5aB
57922Please respect copyright.PENANAwTmz7p78xc
“Kenapa ditutup??” tanya Mang Dedi menggodaku.57922Please respect copyright.PENANAgpVZyU0MZD
57922Please respect copyright.PENANA5jvsXssSnw
Aku menggeleng pelan tak berani menatapnya balik, “Gapapa” jawabku singkat menahan malu.57922Please respect copyright.PENANAKNIpB6VAUT
57922Please respect copyright.PENANA5QCxkrHt7S
Dari sudut mataku, aku kemudian melihat Mang Dedi beranjak mendekat. Dia meraih telapak tanganku dan memegangnya dengan erat. Sejenak Mang Dedi menghembuskan nafas lirih seolah ingin memberitahukan sesuatu padaku.57922Please respect copyright.PENANAEbESS9fFz8
57922Please respect copyright.PENANA0uDfhBdrdf
“Dia akan merayu lagi..” batinku seolah bisa menebak apa yang akan dia lakukan.57922Please respect copyright.PENANAQVilFuYuao
57922Please respect copyright.PENANA05eM1uzsiA
Namun betapa kagetnya aku saat Mang Dedi malah membawa tanganku ke bagian bibirnya dengan begitu cepat. Mang Dedi menciumi punggung tanganku tersebut dengan mesra dan begitu hangat sedemikian rupa hingga aku bisa merasakannya sampai sejauh lututku.57922Please respect copyright.PENANATrmRJ3fS72
57922Please respect copyright.PENANAJCslzlo73F
Untuk sesaat Mang Dedi tak berkata-kata, dia menarik daguku dan memandangi wajahku. Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu.57922Please respect copyright.PENANAVFyTRKr4OS
57922Please respect copyright.PENANAi63KvM7CeO
“Kamu tidak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, dan sudah seharusnya kamu perlihatkan itu semua padaku” ucapnya melayangkan pujian.57922Please respect copyright.PENANAAthv1Xh0qc
57922Please respect copyright.PENANAstHggCQiMp
Spontan aku mengulum senyum, “Bisa gak sih gak gombal terus??” ucapku memprotes.57922Please respect copyright.PENANAYkbX6aEcQQ
57922Please respect copyright.PENANApOYQS0uDwu
Tapi dari dalam lubuk hati, aku begitu senang dan melayang mendengar pujian Mang Dedi yang tak pernah berhenti itu. Seolah tersihir oleh kata-kata manis yang secara tidak langsung membuatku merasa bahwa aku adalah wanita paling beruntung di dunia ini.57922Please respect copyright.PENANAz2BRlF1YiU
57922Please respect copyright.PENANAAeIa0U97K6
“Wanita cantik seperti kamu gak boleh menyentuh diri sendiri kayak tadi Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum menoel hidungku.57922Please respect copyright.PENANAbmZlDP6z1T
57922Please respect copyright.PENANA5f2SkrJAKG
“Lain kali kalau sange bilang aja..." lanjutnya mengeluarkan candaan.57922Please respect copyright.PENANARI3vgev668
57922Please respect copyright.PENANA2FcnAX58W3
Aku tepuk dadanya pelan sambil tersenyum malu mendengar gurauan Mang Dedi tersebut. Rasa hangat menyebar dalam hatiku seiring perlakuan manis dan candaannya yang selalu berhasil membuatku tersenyum renyah. Rasanya, karena hal-hal kecil seperti ini pula kenapa aku selalu bisa dengan mudah mabuk dan hanyut kedalam pelukannya.57922Please respect copyright.PENANAGkWmS3DMyx
57922Please respect copyright.PENANAFt5ROuSkQO
“Sini Dek Liya, rebahan sama aku! Kamu pasti capek” ucap Mang Dedi merebahkan diri diatas kasur dan menepuk bagian kosong disampingnya.57922Please respect copyright.PENANAhpprKTUvwp
57922Please respect copyright.PENANAhFH7B7UOqv
Disaat Mang Dedi telentang itu, mataku tak sengaja memandang ke arah paha dan celana pendek Mang Dedi yang terlihat agak mengembung karena isi didalamnya. Beberapa kali ku teguk ludahku sendiri karena tiba-tiba saja pikiranku jadi nakal, ingin merasakan kembali batang penis besar dan tak disunat itu di dalam mulutku sendiri.57922Please respect copyright.PENANAlyBb7UEjFg
57922Please respect copyright.PENANAlHlIOUhddL
Entah darimana datangnya keberanianku, tiba-tiba saja aku berucap, “Ma--mas mau aku kulum gak??” tanyaku sedikit gugup.57922Please respect copyright.PENANAlw9BEkREP3
57922Please respect copyright.PENANAs5ZbnLxt8q
Dadaku tiba-tiba berdesir kencang, merasa sangat nakal dan sexy disaat bersamaan ketika dengan penuh sukarela ku tawarkan mulutku sendiri untuk memberikan kenikmatan. Belum lagi rasanya hatiku semakin gugup ketika Mang Dedi hanya diam menatap tak percaya padaku belum memberikan jawaban.57922Please respect copyright.PENANAIPH0Hfem5u
57922Please respect copyright.PENANAHAwfgUre7N
“Ihh.. malah diem!!” ucapku ketus menghilangkan malu.57922Please respect copyright.PENANA8lhFf92tiV
57922Please respect copyright.PENANAuKb6szLm0U
Tapi Mang Dedi dengan santai menahan senyumnya, “Coba, kamu bilang apa tadi Dek??” tanyanya terlihat senang.57922Please respect copyright.PENANAX1mhvr0Fea
57922Please respect copyright.PENANAuDVL2GaZGD
"Kamu mau ngulum ini??" Sambungnya berpura-pura mengelus penisnya di balik celana.57922Please respect copyright.PENANAxvpSYzWj0e
57922Please respect copyright.PENANALt6ENQlNqg
Ku anggukan kepalaku pelan merasa diriku sungguh amat berani saat itu. Dengan hati yang berdebar aku kemudian merangkak menghampiri Mang Dedi yang terduduk dan bersandar di tembok kontrakannya dengan selangkangannya yang terbuka mengangkang.57922Please respect copyright.PENANAiUvBJu5IqL
57922Please respect copyright.PENANAg2B5TtWLE0
Tanpa berbasa basi lagi, Kuraih pinggiran karet celana pendek Mang Dedi dan ku tarik turun melewati selangkangannya. Seketika itu juga, batang penisnya yang masih nampak tertidur itu mencuat keluar seperti melambai-lambai menyapa birahiku.57922Please respect copyright.PENANAwRP1jWbRp5
57922Please respect copyright.PENANA0RSkm30THI
Aku meneguk ludahku berkali-kali. Seketika menjadi begitu bernafsu, rasanya kemaluan besar milik penjual sayur langgananku itu seperti magnet bagi gairahku.57922Please respect copyright.PENANADmNzX7lWwx
57922Please respect copyright.PENANAKSFHhQANQg
"Gila besar sekali!!" Batinku berteriak tetap saja merasa kaget melihat kebesaran penis Mang Dedi.57922Please respect copyright.PENANAHmROldYdRl
57922Please respect copyright.PENANAZ00hYPslxk
Meski sudah sebanyak dua kali aku melihatnya, tetap saja aku masih dibuat kaget dan tidak percaya. Selama ini aku tidak terlalu sadar dan memperhatikan kalau ukuran penis Mang Dedi ternyata hampir sama dengan ukuran lenganku.57922Please respect copyright.PENANA5vGzQVlmII
57922Please respect copyright.PENANAqSra5R4ea2
Walau dalam keadaan yang masih belum tegang saja, satu genggaman tanganku saja belum cukup untuk melingkar secara penuh disana.57922Please respect copyright.PENANApsuiEXp2CF
57922Please respect copyright.PENANACVwgfqQ9oZ
“Hehehe....., kenapa sayang?? Masih kaget aja sama kontolku.." ucap Mang Dedi terkekeh.57922Please respect copyright.PENANAOOTLcvk5bO
57922Please respect copyright.PENANAXirzYn0l17
Kuurut pelan batang tersebut sambil ku tatap mata Mang Dedi, "Kok bisa si Mas?" Tanyaku sangat-sangat penasaran. Dalam genggaman tanganku tersebut, kurasakan penis Mang Dedi berdenyut dan sedikit mengangguk-angguk.57922Please respect copyright.PENANAP6d7xlxdxa
57922Please respect copyright.PENANAhs0IfVn4vw
"Bisa apa Dek Liya?" Ucapnya malah menanya balik.57922Please respect copyright.PENANAwgiqbI0JyA
57922Please respect copyright.PENANA6zQfDjkTiP
Kugoyangkan batang penisnya sekali, "Bisa besar kayak gini.." jawabku makin diburu nafsu.57922Please respect copyright.PENANA5fBCLUtBWM
57922Please respect copyright.PENANAX35BvrYkTM
"Hehehe. Itu emang anugerah dari tuhanku untuk bisa melaksanakan tugas memuaskan wanita-wanita kayak kamu sayang...," balasnya terkekeh mengelus kepalaku.57922Please respect copyright.PENANAALc1DB3CcL
57922Please respect copyright.PENANAmWXYBqOX5j
"Kayak aku gimana?" Tanyaku penasaran.57922Please respect copyright.PENANAbVgN10jl9i
57922Please respect copyright.PENANA9GtLktLqlQ
Kali ini Mang Dedi mengangkat bahunya, "Ya kayak kamu sayang.. terperangkap gak bisa bebas menikmati kenikmatan dunia sama sekali.." jawabnya semakin membuatku bingung.57922Please respect copyright.PENANADanOvDw0Rb
57922Please respect copyright.PENANAMGhcYAXz0b
"Ga ngerti aku Mas.." ucapku menggeleng.57922Please respect copyright.PENANATgZ4TTl9H5
57922Please respect copyright.PENANAdLUppfFNlT
Lagi-lagi Mang Dedi terkekeh, "Hehehe..., apa coba yang berubah setelah kamu kenal sama aku?" Tanyanya lagi.57922Please respect copyright.PENANAGHppSaBYbQ
57922Please respect copyright.PENANAyoTgW9KsBG
"Banyak sih.." jawabku singkat tanpa berpikir.57922Please respect copyright.PENANAtypviSfJsG
57922Please respect copyright.PENANAvX6mjDI2Pb
"Pernah kepikiran gak kalau kamu bakalan kayak gini?"57922Please respect copyright.PENANAxFQyxj9bFg
57922Please respect copyright.PENANATU58Kpd3A1
Aku menggeleng, "Ga pernah, aku gapernah kepikiran jadi begini" jawabku singkat.57922Please respect copyright.PENANAiQm2HlonXI
57922Please respect copyright.PENANA1GeMMcWid4
"Nah! Itulah tujuan aku datang ke kehidupanmu Dek Liya. Buat nyadarin kalau selama ini kamu udah menjalani kehidupan yang salah..." balas Mang Dedi berbicara banyak.57922Please respect copyright.PENANAlouG14TlZP
57922Please respect copyright.PENANA3MASlZiaA5
"Apa sih Mas bikin orang pusing aja!!" Ucapku ketus dibuatnya berpikir. Gairah yang tadi sudah bangkit menggebu-gebu itu terpaksa harus padam kembali dengan terpaksa.57922Please respect copyright.PENANAKSMYnSDJes
57922Please respect copyright.PENANAjSv3CoSPzI
Untuk sesaat Mang Dedi hanya tersenyum, dia menarik daguku dan membelai pipiku. "Kamu tidak perlu mengerti sayang.. cukup jadi dirimu sekarang dan ikuti saja setiap prosesnya. Percayalah aku akan membawamu ke dalam jalan keselamatan." Ucap Mang Dedi tersenyum.57922Please respect copyright.PENANAUnikEZaRrx
57922Please respect copyright.PENANA1zUzWz5kCx
Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku sekali lagi yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu. Masih belum kumengerti apa maksud dari perkatannya tersebut, namun masa bodoh denga hal itu karena aku sudah sangat terangsang.57922Please respect copyright.PENANAnfyPY1fBTr
57922Please respect copyright.PENANARTwMojg8pR
"Yaudah ayo dilanjutin Dek..," senyum Mang Dedi nakal menggodaku.57922Please respect copyright.PENANAMomSSF5oZO
57922Please respect copyright.PENANA5yJ62mFerY
Diarahkannya kepalaku yang masih tertutup hijab itu ke arah penisnya sementara tangan satunya lagi memegang pangkal batang kemaluannya. Aku tahu Mang Dedi menginginkan aku untuk mengulum batang kemaluannya sesegera mungkin.57922Please respect copyright.PENANAwVQeBEtMAI
57922Please respect copyright.PENANAL2wLZ515W7
Karena itu tanpa perasaan malu lagi kubuka mulutku dan kujilati batang kemaluan Mang Dedi yang masih dalam keadaan setengah menegang itu. Jari-jariku amat telaten mengurut pangkal penisnya agar kulit kulup yang menutupi bagian kepala jamurnya bisa turun ke bawah.57922Please respect copyright.PENANAGU7r53YMKu
57922Please respect copyright.PENANAKlDbCiAy8P
"Uugghh.. angetnya mulutmu Dek... sshhhhh...," Mang Dedi mendesis saat ku caplok dengan pelan ujung penisnya memakai mulutku.57922Please respect copyright.PENANAFvFh4wTAiz
57922Please respect copyright.PENANAc3mNrKILCw
Kujilati pelan kepala jamur Mang Dedi yang berwarna coklat itu sambil sesekali ujung lidahku bermain di lubang yang ada di ujung kepala penisnya hingga ia mendesis-desis seperti orang kepedasan.57922Please respect copyright.PENANAU4fDAYcinz
57922Please respect copyright.PENANAB0dkAxxfhk
Sambil mulut dan tanganku terus bekerja memanjakan penisnya, mataku senantiasa menatap mata Mang Dedi. Sesekali aku pun melempar senyum manisku padanya jika mulutku sedang tak dipenuhi oleh alat kemaluannya. Dengan begitu, aku seolah ingin memberitahunya kalau aku begitu menikmati kulumanku pada penis besarnya.57922Please respect copyright.PENANAYjdqAgkL5j
57922Please respect copyright.PENANAuo0uu5zHf6
"Mmmmmppphhh.... emmmppp...,"57922Please respect copyright.PENANAxUCpzNulpd
57922Please respect copyright.PENANAiDZjTPAsJd
Mulutku bergumam tertahan layaknya seorang anak kecil yang sedang menikmati sebuah es krim yang begitu lezat.57922Please respect copyright.PENANAw4EUCyN3vM
57922Please respect copyright.PENANA19neXpB7o9
Sementara itu, kedua tangan Mang Dedi terus memegangi kepalaku yang berbalut hijab seolah takut aku akan melepas kulumanku dari selangkangannya. Dipeganginya kepalaku tersebut dengan agak kuat sehingga mau tak mau aku harus bisa mencuri-curi nafas di tengah kulumanku.57922Please respect copyright.PENANAakgr33M1tm
57922Please respect copyright.PENANAUZvzqNV2Jh
Ditambah lagi dengan bau kelelakian yang semakin semerbak menyentuh hidungku dari arah selangkangan dan batang Mang Dedi. Membuatku mau tak mau semakin bersemangat dibuat begitu melayang oleh baunya yang memabukkan itu.57922Please respect copyright.PENANACCliruwMSc
57922Please respect copyright.PENANA1yisUZFaf0
Tidak puas hanya bermain-main dengan bagian batangnya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri pangkal penis Mang Dedi yang di tumbuhi bulu-bulu itu. Aku hanya bergerak secara naluri bertujuan untuk memuaskan nafsu Mang Dedi, hingga tanpa sadar mulutku bergerak semakin ke bawah sampai pada buah kemaluannya yang menggantung begitu penuh.57922Please respect copyright.PENANA9s7GWsObF6
57922Please respect copyright.PENANACNUDwQhc5s
"Oouuuuch..., Yaahh..., bener disitu.., sayanggg!!" Desah Mang Dedi semakin blingsatan.57922Please respect copyright.PENANAt3vnMjjV8q
57922Please respect copyright.PENANArYR2jJaoRe
Aku pun semakin bersemangat nakal mendengarnya, bibirku kini tidak hanya mencium saja buah zakarnya itu, tetapi juga sesekali menyedot kantungnya ke dalam mulutku hingga Mang Dedi semakin membukakan kakinya lebar-lebar agar aku lebih leluasa memuaskannya.57922Please respect copyright.PENANAVzTT1PvtmW
57922Please respect copyright.PENANAJu0P8JTRU2
Aku tahu aku telah bertindak sangat gila. Belum pernah aku menjilati kemaluan lelaki sebernafsu dan sesemangat seperti ini. Bahkan tak ada sedikitpun rasa jijik dalam diriku ketika tanpa sengaja lidahku yang menari-nari di selangkangan Mang Dedi itu menyerempet mengenai lubang anusnya. Sangat yakin aku telah mengalahkan pelacur manapun saat memberikan layanan kepada pelanggannya.57922Please respect copyright.PENANANMAyIRcgGu
57922Please respect copyright.PENANA9fUPUWav1O
"Oooohhh... gila.., ooohhh gilaa sekali mulutmu Dek Liyaa..," racau Mang Dedi terdengar lagi.57922Please respect copyright.PENANAayoPOj9NHH
57922Please respect copyright.PENANAy7sGXYQMSV
Tubuh Mang Dedi ku lihat bergetar-getar dalam kenikmatan sambil sesekali kepalanya menengadah memejamkan mata menahan nikmat. Kulirik dan kurekam setiap ekspresi keenakan si penjual sayur langgananku tersebut karena aku merasa sudah begitu hebat melayaninya.57922Please respect copyright.PENANAtbmAtL6vJO
57922Please respect copyright.PENANAX55mnTPKHq
Beberapa saat kemudian Mang Dedi tiba-tiba bangkit dari posisinya yang menyender di tembok. Seketika dia sudah terduduk dan menjangkau bagian pantatku. Batang penisnya terdorong masuk cukup dalam hingga membuatku hampir tersedak karena menyentuh rongga kerongkonganku.57922Please respect copyright.PENANAPGIbsd6cLn
57922Please respect copyright.PENANAdWF74pZS6P
"Hehehe.. Maaf ya Dek..," ucap Mang Dedi saat melihatku terbatuk-batuk.57922Please respect copyright.PENANAdQV2yyFsMz
57922Please respect copyright.PENANAXBo4AlPczW
Tapi dengan sekuat tenaga tak kulepas kulumanku pada batang penisnya sehingga air liurku yang paling kental keluar membasahi setiap inci batangnya hingga mengkilat. Kurasakan juga air mataku sedikit menetes karena aku menahan diri untuk tidak tersedak oleh batang penis Mang Dedi.57922Please respect copyright.PENANAp3H2pGBAwL
57922Please respect copyright.PENANAOomLdGV20x
"Mmmmpp.., emmmphhhh...," gumamku tertahan.57922Please respect copyright.PENANANVwErY0RJw
57922Please respect copyright.PENANAGWRg9D3yri
Sesaat Mang Dedi meraih paha dalamku dengan tangan dan membungkukkan badannya menuju ke arah selangkanganku. Posisi kamipun seketika menjadi berubah miring, saling berhadapan-hadapan diatas kasur namun dengan letak kepala yang berada di selangkangan masing-masing.57922Please respect copyright.PENANAgrzZYLu7Hi
57922Please respect copyright.PENANAhtuNwJkXL4
Tanpa mengeluarkan kata-kata, Mang Dedi mengalungkan tangannya di bagian pantatku, dibentangkannya kedua bongkahan daging semokku dengan lebar, lalu lidahnya mulai bekerja menjilat dan melumat gundukan kemaluanku.57922Please respect copyright.PENANAieFYNu73L5
57922Please respect copyright.PENANA2rwQrK6htI
"Ooouuchhhhmmmmppppp....," desahanku tertahan.57922Please respect copyright.PENANA3RMJGGDgPL
57922Please respect copyright.PENANAgPOnJtPucw
Aku semakin gelagapan karena merasa kegelian diselangkanganku sementara mulutku tersumpal batang penis Mang Dedi.57922Please respect copyright.PENANA4bboy5BUIl
57922Please respect copyright.PENANAZ76bRHbrXE
Aku ikut menyedot batang penis Mang Dedi disaat yang bersamaan dia juga menyedot dan menjilat vaginaku. Kami saling menjilat memberi kenikmatan pada kemaluan kami masing-masing dengan posisi saling mengangkang di wajah masing-masing pula.57922Please respect copyright.PENANATnCRlxFlPw
57922Please respect copyright.PENANAs9IpRUYExs
"Mmaashh.. ngiluh.." ucapku melepas kuluman mulutku di penis Mang Dedi saat merasakan lidahnya yang hangat menerobos masuk ke dalam liang vaginaku.57922Please respect copyright.PENANAVOk7M73hQw
57922Please respect copyright.PENANAbRZ1QCKTGz
Sebagai balasan rangsangannya, kugunakan kedua tanganku untuk mengurut penis Mang Dedi karena ukurannya yang begitu besar dan amat panjang tak cukup tergenggam oleh satu tanganku.57922Please respect copyright.PENANAYRTSaQ4NFa
57922Please respect copyright.PENANAVwJk2IuApP
Dengan penuh bernafsu, kukulum kembali penis Mang Dedi masuk sedalam mungkin ke dalam mulutku. Walau rasanya begitu penuh didesak oleh batangnya yang keras aku tetap saja berusaha memasukkannya makin dalam.57922Please respect copyright.PENANAj5ufjNExYg
57922Please respect copyright.PENANAKvLw8Q0z2y
Sangat kusukai pula saat melihat benda kejantanan tak bersunat itu mulai mengkilat oleh ludahku sendiri dan begitu licin saat tanganku mengocok maju mundur batangnya yang sudah begitu menegang dengan amat keras.57922Please respect copyright.PENANAOX0W9xARen
57922Please respect copyright.PENANAfpO798mN5u
Aku lagi-lagi menggelinjang liar, saat dengan tiba-tiba ku rasakan jemari-jemari Mang Dedi seperti mengais-ngais lubang anusku dengan menekuk kedua pahaku semakin dalam ke arah wajahnya. Aku begitu terangsang dengan perlakuannya itu karena seperti merasakan kegelian di dua lubangku sekaligus.57922Please respect copyright.PENANApBjdEGOcsE
57922Please respect copyright.PENANAwsqYSKjePe
"Masshh.. jangannn...," protesku kaget merasakan ujung jari Mang Dedi menusuk lubang pantatku.57922Please respect copyright.PENANAyn1NxUFVub
57922Please respect copyright.PENANArXW4nlUE00
Namun belum sempat pikiranku bereaksi terlalu jauh, aku dibuat melenguh panjang saat merasakan ujung jari Mang Dedi yang cukup besar telah tertancap sedikit dalam pada jepitan otot-otot anusku.57922Please respect copyright.PENANARFTPLyNUCm
57922Please respect copyright.PENANAgjFCDUC2O1
Tak dapat lagi kucegah tangan nakalnya itu, Apalagi saat lidah Mang Dedi masih saja bekerja menjilat dengan rakus seluruh wilayah vaginaku sambil sesekali lidah itu dimasukkannya dalam-dalam ke lubang vaginaku. Yang dapat kulakukan saat itu hanyalah menjerit tertahan sambil ku sumpal lagi mulutku dengan penis Mang Dedi untuk membalas perlakuannya padaku.57922Please respect copyright.PENANAx6lRlmgFAB
57922Please respect copyright.PENANAVSn9R9yHdp
"Mmmmpphhh....., mmmmpppphhh....,"57922Please respect copyright.PENANAWxw1zcWxDC
57922Please respect copyright.PENANAufyxh8TpQL
Tubuhku bergetar hebat menahan kenikmatan yang menyergapku. Mang Dedi dengan ganas menjilat-jilat tonjolan kecil yang berada tepat diatas bibir lubang vaginaku sambil jari-jarinya terus menusuk keluar masuk lubang anusku.57922Please respect copyright.PENANATeJmBTv846
57922Please respect copyright.PENANA044ekwlMCG
Sedikit demi sedikit, jepitan kuat lubang pantatku itu mulai dapat menerima jari Mang Dedi masuk untuk lebih dalam lagi. Terasa lumayan perih pula saat jemarinya yang besar itu menyeruak masuk. Akan tetapi dengan begitu pintarnya, Mang Dedi sesekali melumasi jarinya dengan lendiri vaginaku dan membasahi lubang anusku agar semakin licin.57922Please respect copyright.PENANALQO37CfwWq
57922Please respect copyright.PENANAR84pY77F5o
Disaat yang bersamaan pula, tubuhku mengejan dan berkelejat seperti cacing kepanasan. Kurasakan sapuan lidah Mang Dedi mengusap panjang pada bibir vaginaku yang kurasakan semakin ngilu. Sapuan itupun semakin berulang naik turun menjelajah, sehingga otot-otot pinggulku berkedut-kedut dan seakan membersitkan cairan dari dalam vaginaku.57922Please respect copyright.PENANA5epe9ExZHG
57922Please respect copyright.PENANAHZlckYtRl8
"Kkkcllllaakkkk...., cklllaakkkkk...,, kklooooockkkk..., kkklllaaackkk.."57922Please respect copyright.PENANAqN3FJOJRPB
57922Please respect copyright.PENANAtVj7X0ReIT
Suara dari hisapan mulutku pada penis Mang Dedi bergema sangat indah bersahutan dengan bunyi kecipak vaginaku yang tengah dijilatinya. Pun seiring dengan kelezatan yang menghantar pada seantero tubuhku tersebut, kurasakan buncah-buncah kelezatan dari dalam kewanitaanku bergelombang untuk menjebol pertahananku.57922Please respect copyright.PENANA0pqtgvv6Tk
57922Please respect copyright.PENANAcTwNuQhY1X
Aku tersentak, Ku pegang begitu erat penis Mang Dedi dan kukulum sedalam mungkin seolah itu adalah satu-satunya pegangan terakhirku untuk dapat selamat dari hantaman ombak orgasme besar yang akan melandaku. Ku benamkan wajahku di pangkal penisnya yang di tumbuhi bulu-bulu tipis itu sambil kemudian aku berteriak.57922Please respect copyright.PENANAvSfyCpPOqC
57922Please respect copyright.PENANAaRG8QEVyYn
“Ooooooouughhhhhh.......,, akuuuuuhh...,, keluaaaaaaaaaarrrrrhh..” teriakku parau meledak dalam rintihan yang keras dan begitu panjang.57922Please respect copyright.PENANAd5CUDRCRGS
57922Please respect copyright.PENANAg0OwmKX6SG
Namun seperti tidak terganggu dengan hal tersebut, kurasakan lidah Mang Dedi masih saja bekerja mengorek-ngorek dinding kewanitaanku saat kukucurkan begitu banyak cairan yang keluar dari dalamnya.57922Please respect copyright.PENANATOljyreeec
57922Please respect copyright.PENANAARDBbrwIv6
Lezat nikmat, kuat melayang-layang, geli lalu ngilu, begitulah sekiranya sensasi campuran kenikmatan yang aku rasakan saat orgasmeku melanda bak sebuah ombak tsunami. Walau rasanya aku tidak punya tenaga untuk menahan tubuhku, tapi berkat penis dan badan Mang Dedi yang ada di wajahku membiay aku bisa berpegangan menikmati orgasmeku yang akhirnya berlalu dalam beberapa menit kemudian.57922Please respect copyright.PENANA6Bw9nRPUuZ
57922Please respect copyright.PENANArxjQOpt1Mm
Setelah akhirnya puncak kenikmatan itu mereda, ku habiskan waktuku dengan mengatur nafas dan memejamkan mata merasai sisa-sisa kenikmatannya. Mang Dedipun seakan membiarkan penisnya terus kukulum ringan dan kucium dengan penuh rasa sukacita terima kasih.57922Please respect copyright.PENANABj7YtLAt5e
57922Please respect copyright.PENANAn9EGmr5MSh
"Enak ya sayang??” tanya Mang Dedi tersenyum sudah bangkit terduduk lagi. Batang penisnya tiba-tiba terlepas dari mulutku mengikuti tubuhnya yang kini tengah bersila di samping kepalaku.57922Please respect copyright.PENANASqUKFdfKQu
57922Please respect copyright.PENANAUo4LwYCqS2
Sengaja tak kujawab pertanyaannya itu karena aku yakin dia hanya berniat menggodaiku saja. “Kayaknya sih enak banget ya??” sambungnya kemudian membelai wajahku yang masih terasa panas.57922Please respect copyright.PENANAEU4NAIwIyb
57922Please respect copyright.PENANA7Bz0HTQ8rL
Tiba-tiba saja, kurasai bibir Mang Dedi menciumi keningku dengan lembut, beranjak ke mataku yang sedang terpejam, lalu pipi dan hidungku, hingga kemudian hinggap pada bibirku yang setengah terbuka.57922Please respect copyright.PENANAZm7WEOEg3q
57922Please respect copyright.PENANAjCd2YPVU9S
“Masih kuatkan??” bisik Mang Dedi memancing-mancing kesadaranku yang juga sudah mulai pulih.57922Please respect copyright.PENANAv30Eq0RqiW
57922Please respect copyright.PENANAbvoZgQu63D
Ditekannya lembut bibirku dengan bibirnya. Kurasakan pula lidah Mang Dedi bergerak menyapu setiap inci bibirku untuk membasahi sebelum akhirnya dia melumat lembut sambil menekannya semakin dalam, menggodaku secara naluri mencium balik untuk membalasnya.57922Please respect copyright.PENANAUzhYHFvt24
57922Please respect copyright.PENANAyuNJu7Xsms
"Sabar ih Mas.., masih capeekkk..," rengekku begitu manja masih dengan mata yang ku pejamkan.57922Please respect copyright.PENANAsAQhgaXS7Z
57922Please respect copyright.PENANAGmhXSDSLK6
Pikirankupun masih melayang di awang-awang, mencoba mengingat-ngingat kembali apa yang barusan terjadi. Begitu nikmatnya perlakuan Mang Dedi hingga tanpa bersetubuhpun sudah dapat membuatku merakasan puncak kenikmatan.57922Please respect copyright.PENANAmaqSCtsZ7p
57922Please respect copyright.PENANA2ikVtlMDaR
Kudengar Mang Dedi terkekeh, "Oh iya sayang, maaf..., kamu istirahat aja dulu." Ucapnya terdengar senang.57922Please respect copyright.PENANAm3IK4o1JJC
57922Please respect copyright.PENANAq3VzAKLDSS
"Kamu kalau orgasme muncrat-muncrat kayak orang kencing gitu, gimana gak capek coba. Sampai basah muka aku...," sambung Mang Dedi mulai bercanda lagi.57922Please respect copyright.PENANAznesc0Hs3k
57922Please respect copyright.PENANAnYXcgSOTiP
"Oh iya, aku boleh nusuk pantat kamu pake kontol gak?" Tanya Mang Dedi tiba-tiba.57922Please respect copyright.PENANAundyiY2b27
57922Please respect copyright.PENANAEI5FUbuJaM
Kali ini aku sangat kaget mendengarnya hingga aku membuka mata, "Apa? Ga boleh Mas!!" Ucapku amat sangat tidak menyetujuinya.57922Please respect copyright.PENANA9E1YVAbAFa
57922Please respect copyright.PENANAstFX0FjPzF
"Hahahhaa.. becanda sayang! Pake kaget segala mukanya.." balas Mang Dedi tertawa terbahak-bahak.57922Please respect copyright.PENANAT53tTGERmb
57922Please respect copyright.PENANAixK4wHb5Na
Kututup kembali mataku dan ku gulingkan badanku miring membelakanginya, "Bodo" ucapku dengan ketus.57922Please respect copyright.PENANAtR8y35Vf3W
57922Please respect copyright.PENANAlV7f4Yq8fE
Namun dari belakangku, Mang Dedi tiba-tiba saja merapatkan badannya ke punggungku dan mengalungkan tangannya memeluk.57922Please respect copyright.PENANAQGoObIOgXC
"Jangan ngambek sekarang dong sayang. Aku kentang nih.." ucapnya sedikit memelas. Dielusnya pelan permukaan tanganku dan diciumnya bahuku.57922Please respect copyright.PENANAbqZsIEAacq
57922Please respect copyright.PENANASjLJlxhSeW
"Bodo.." ucapku yang kali ini merasa senang mendengarnya merajuk.57922Please respect copyright.PENANAtkAs6c5RHE
57922Please respect copyright.PENANAQOfK99Tlqg
Tapi kemudian Mang Dedi bertindak nekat dengan melompatkan badannya melewati badanku hingga kami jadinya berhadap-hadapan, "Ciluk Baaa!!" Ucapnya terkekeh setelah menyadari bawah aku tersenyum.57922Please respect copyright.PENANA4eoQHmX8zx
57922Please respect copyright.PENANAzbluepvoXj
"Paan sih gaje...," ketusku yang berusaha berbalik membelakanginya lagi.57922Please respect copyright.PENANAF4QU7oFvkR
57922Please respect copyright.PENANAFL32sbKVaV
Tapi dengan cepat Mang Dedi menahan pinggangku dan merapatkan tubuh kami. "I Love You Dek Liya" ucapnya tiba-tiba mengecup bibirku.57922Please respect copyright.PENANAHZH8kmDj6m
57922Please respect copyright.PENANASMBQD3NeKH
"Kamu cantik dan begitu alim. Wanita idaman dan tujuan hidupku" sambungnya tersenyum tanpa beban.57922Please respect copyright.PENANALgED9Vbzl2
57922Please respect copyright.PENANAqVYbxWLtYn
Tak dapat aku mengeluarkan kata-kata karena merasa sangat senang mendengar pengakuan Mang Dedi tersebut. Jantungku berdebar-debar begitu cepat layaknya seorang remaja yang baru saja mengenal cinta.57922Please respect copyright.PENANA3eUx4Kxcn3
57922Please respect copyright.PENANAIXAMDBwSGZ
"Emangnya Mas mau ngapain kalau berhasil dapetin aku?" Tanyaku amat penasaran.57922Please respect copyright.PENANAdSLaX6uAIl
57922Please respect copyright.PENANAN4U9VBbsbo
Mang Dedi lalu tersenyum merekah, "Aku ingin menikahimu, membuatmu beranak pinak dan membawamu dalam keselamatan" jawabnya dengan mantap.57922Please respect copyright.PENANAOzdfiM4LvO
57922Please respect copyright.PENANAiAbTFGSmZ5
"Keselamatan?" Tanyaku heran.57922Please respect copyright.PENANAV21SP6a3N3
57922Please respect copyright.PENANA14VwU7bKrF
"Keselamatan yang ma--mmmmpphhhh" ucapanku terpotong karena Mang Dedi tiba-tiba saja melumat bibirku.57922Please respect copyright.PENANAFSwNHe6NgQ
57922Please respect copyright.PENANAXJ5AOu5qyj
"Sudah. Kamu tidak perlu tau sayang" ucapnya tersenyum. "Kamu percaya sama aku kan?" Lanjut Mang Dedi bertanya.57922Please respect copyright.PENANAhWsBiho9Ta
57922Please respect copyright.PENANAfvrhu5VvOa
Tanpa mengerti apa maksud perkataannya tersebut, aku mengangguk pelan karena memang aku mempercayainya, "Iya Mas, aku percaya sama kamu..," jawabku dengan pelan.57922Please respect copyright.PENANA3RuejDduIg
57922Please respect copyright.PENANAnJ2R6cV7HP
"Good" Ucap Mang Dedi tersenyum sok berbahasa inggris.57922Please respect copyright.PENANAmSFG9Rj4UL
57922Please respect copyright.PENANAUpNVo4jbEV
Dia lalu mengecupku dengan ciuman paling hangat yang pernah aku rasakan. Begitu lembut, pelan dan nikmat penuh dengan luapan emosi yang tak bisa aku gambarkan.57922Please respect copyright.PENANAkU2Y7eNVsG
57922Please respect copyright.PENANAv7WWXV0Sip
Kubuka mulutku sedikit untuk membiarkan lidah Mang Dedi menyapa lidahku. Kubiarkan dengan pasrah bibirnya membelit dan menukar air liur kami dalam mulutku. Terasa sedikit bau rokok dari bibirnya yang kasar itu, namun tetap saja membuatku terus membalas dan menciumnya balik.57922Please respect copyright.PENANAxnd3RhYJbU
57922Please respect copyright.PENANAO0kdC2viMs
Ciuman Mang Dedi bertahan di bibirku untuk sementara sebelum akhirnya merambat turun ke leherku yang tertutupi oleh hijab, menghisapnya sebentar dari luar hingga aku menggelinjang merasakan geli.57922Please respect copyright.PENANAe9Mh3u6vnz
57922Please respect copyright.PENANAi9OcilRmtA
Lalu merosot lagi sampai akhirnya hinggap di salah satu puting payudaraku.57922Please respect copyright.PENANAMPFjK3xNp4
57922Please respect copyright.PENANA09GRwqqHQA
“Ughh..” Aku mendengus dengan lirih.57922Please respect copyright.PENANAFP752OQrgs
57922Please respect copyright.PENANAUc8O2gd4MX
Pertama lidahnya tepat menyapu puting payudaraku yang mencuat begitu keras, lalu bergerak memutari seluruh daerah areolanya yang kecil berwarna pink bergantian sebelah kiri dan kanannya.57922Please respect copyright.PENANAplnvhuYhAG
57922Please respect copyright.PENANABPxVfDUukB
Dengan liar, diraihnya salah satu payudaraku dan dihisapnya dengan kuat kedalam mulutnya yang kasar dan basah itu.57922Please respect copyright.PENANA8OH2xTHI2q
57922Please respect copyright.PENANAgOjtuvHvLM
Tubuhku secara tiba-tiba bagaikan disengat listrik, terasa geli yang luar biasa bercampur sedikit nyeri saat putingku bersentuhan dengan gigi Mang Dedi di dalam mulutnya.57922Please respect copyright.PENANAVRm0qEYD63
57922Please respect copyright.PENANARXYrHOMIPD
"Hmmmppphh... Masshh..."57922Please respect copyright.PENANAqOHTZfGyGX
57922Please respect copyright.PENANAA7qbHYL1Kh
Aku menggelinjang, melenguh ketika Mang Dedi menggigit-gigit kecil putingku. Dipilin-pilinnya kesana kemari, dikecupinya, dan disedotnya kuat-kuat sampai tanganku refleks meremas dan menarik kepalanya semakin membenam di kedua payudaraku.57922Please respect copyright.PENANA2WOolHqA9R
57922Please respect copyright.PENANAzEL1EwelEL
“Kamu merasa gatel lagi gak Dek Liya??” bisik Mang Dedi tersenyum menggodaku.57922Please respect copyright.PENANA7lKB0P86U6
57922Please respect copyright.PENANA8N8ZAORkUN
Sedangkan aku hanya bisa pasrah menatapnya sayu dengan pandangan bernafsu sambil sesekali merintih, dan mengeluarkan racauan kenikmatan melawan gejolak yang mulai bangkit mengharubiru di seluruh tubuhku sekali lagi.57922Please respect copyright.PENANAePV7oXM9dX
57922Please respect copyright.PENANA2H2O9QF8nn
“Ouuughhh.. Mashhh.. dadakuuh.. geliihh..” ucapku terus mendesah.57922Please respect copyright.PENANAVxSzXTlH4x
57922Please respect copyright.PENANA0RfmrMYxsn
Seperti seorang bayi yang kehausan, Mang Dedi menyusu pada puting payudaraku berganti-ganti kiri dan kanan. Tak bisa kutahan gejolak ini lantaran area payudaraku adalah salah satu bagian tubuhku yang sangat sensitif apabila disentuh dan diberikan rangsangan.57922Please respect copyright.PENANAC4XuSpYree
57922Please respect copyright.PENANA8Ue4o85gmV
Ditambah oleh rayuan manis dan kecupan-kecupannya, membuatku merasakan gairah sedikit demi sedikit bangkit dan meletup-letup keluar dari tubuhku melalui area vaginaku yang berkedut-kedut.57922Please respect copyright.PENANAnan7nj79Ox
57922Please respect copyright.PENANA3oT3sAQQ2M
Tak puas dengan hanya bermain lidah dibagian payudaraku saja, ciuman Mang Dedi sesekali turun melata dikulit perutku yang ramping. Sengaja ku picingkan mata dan kurapatkan tubuhku ke bagian kepala Mang Dedi agar nafas hangatnya semakin terasa menghembusi kulit-kulit tubuhku.57922Please respect copyright.PENANARsXzmTLN0M
57922Please respect copyright.PENANAogz7gMs8DP
Aku bahkan merasakan rasa basah dan gatal dibagian kewanitaanku seiring tak berapa lama kemudian Mang Dedi ikut menggigit-gigit kecil area dada dan perutku dengan lembut, meninggalkan tanda-tanda merah dikulitku yang putih.57922Please respect copyright.PENANA1hO2j73A4c
57922Please respect copyright.PENANAUVWYlGOAPO
"Duhh.." dalam hati aku membatin bagaimana jika suamiku nantinya melihat cupangan-cupangan semerah ini?57922Please respect copyright.PENANAD0pIJMoLqv
57922Please respect copyright.PENANAmULVS3D0Sg
Akan tetapi sebelum sempat pikiranku melanglang buana dipenuhi rasa bersalah dan khawatir. Mang Dedi malah semakin merangsek turun sembari mulutnya yang kasar itu kurasakan malah menjilat-jilat pusarku beberapa saat.57922Please respect copyright.PENANASWH0ym1BgF
57922Please respect copyright.PENANA5nOdAqrITl
"Iiihh gelihh.. jangan disituhh Masshh..." protesku tertahan.57922Please respect copyright.PENANAeT0qejnCM6
57922Please respect copyright.PENANAZe85zzLY9K
Mang Dedi berhenti sejenak dan membenamkan wajahnya di perutku. Nafas hangatnya yang berhembus tak beraturan itu sungguh terasa sangat nyaman. Dalam keadaan masih lemah, kuusap lembut kepalanya seakan menunjukkan bahwa aku begitu menyukai perlakuannya padaku.57922Please respect copyright.PENANA2kDuAJ0WbH
57922Please respect copyright.PENANAHxcTQm3LZF
“Tubuhmu sangat indah Dek Liya, rasanya aku tak pernah bosan mencicipinya..,” rayu Mang Dedi dengan kata-kata.57922Please respect copyright.PENANAZEj6FcyBAJ
57922Please respect copyright.PENANAZGLeKVabj2
Hatiku melambung jauh terbang ke angkasa dengan ucapannya tersebut, makin kuikuti kemaunnya saat kurasakan kalau pahaku di renggangkannya teramat pelan.57922Please respect copyright.PENANAMJ6zBpEJ4D
57922Please respect copyright.PENANAvpONto7uLe
“Wanginya badanmu Dek..,” ucapnya sekali lagi.57922Please respect copyright.PENANA07wNWRaVHx
57922Please respect copyright.PENANAySPXmBgJnY
Mang Dedi lalu mengecup pelan pahaku di bagian pangkalnya, membuatku mengeluarkan sedikit desahan tertahan dalam tubuh yang ikut menggelinjang.57922Please respect copyright.PENANApm6RJm0jXo
57922Please respect copyright.PENANAjJ9vOFNA2J
“Ahhh... sshhh...” Bagaikan keong, kurasakan bibir Mang Dedi merayap menelusuri setiap inci pahaku yang semakin jelas kemana arahnya.57922Please respect copyright.PENANAGlU1LlSwvX
57922Please respect copyright.PENANAS1drRKLsZj
Jantungku bergemuruh, berdetak seakan ingin meledak saat kurasakan denyutan vaginaku seperti berkedut merespon jilatan Mang Dedi yang sebentar lagi akan hinggap kembali disana.57922Please respect copyright.PENANAnutHNAjeNk
57922Please respect copyright.PENANAHDQaUZgnv9
Tiba-tiba saja, Mang Dedi melepaskan ciumannya begitu saja. Kubuka mataku karena sedikit kecewa harus merasakan gejolak yang baru naik itu padam kembali saat mulutnya berhenti bergerak dari tubuhku.57922Please respect copyright.PENANARlGeO5bB83
57922Please respect copyright.PENANAMIJicJ1FnI
“Balik badan Dek..,” bisiknya pelan di telingaku.57922Please respect copyright.PENANAoftaDNjjZ6
57922Please respect copyright.PENANAR4MymXOYXC
Seperti sebuah perintah mutlak, otakku reflek merespon dan mengikuti bisikan Mang Dedi hingga aku membalik badan dan tengkurap di bawah badannya. Kurasakan jantungku berdegub-degub penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Mang Dedi di bagian belakang tubuhku itu.57922Please respect copyright.PENANA7isuHjGZuJ
57922Please respect copyright.PENANAITsj4b7A6k
“Pinter banget kamu sayang..,” Ucap Mang Dedi menyibak sedikit hijabku dan mengecupi bagian tengkukku dengan gigitan yang begitu pelan.57922Please respect copyright.PENANArPOvQwtv4O
57922Please respect copyright.PENANAPBi5N0XfUz
“Mmmnnghhh.. Mass.. aahhh..” desahku geli meremas desahku sprei.57922Please respect copyright.PENANAzjpX6A40zU
57922Please respect copyright.PENANAOErIcryZqW
Bibir Mang Dedi masih membuat cupang di tengkukku saat tangannya menyusup ke depan dan memilin putingku sekali lagi dari belakang. Dengan gerakan sedikit meramas, Mang Dedi bergerak memancing nafsuku dengan menggigiti bagian bahu, pundak dan punggungku bergantian.57922Please respect copyright.PENANAC9fyx4fvsc
57922Please respect copyright.PENANAwyDN0LQXDY
Didaerah pantatku, aku bisa merakan penis besar milik Mang Dedi masih menegang basah menari-nari dan menggesek pelan selangkanganku seirama dengan gerakan tubuhnya. Aku dapat merasakan kebasahan dari vaginaku yang cairannya masih mengalir banyak dari bibir vagina ke selangkangan sampai pahaku bagian dalam57922Please respect copyright.PENANALqfwIyCFmE
57922Please respect copyright.PENANA2S0sUcgM0l
“Kamu sudah basah lagi Dek..,” bisik Mang Dedi merayuku.57922Please respect copyright.PENANApx8LaC5wK6
57922Please respect copyright.PENANAoIAskNr6Bm
Ku tekuk kepalaku sedikit kebawah untuk melihat apa yang tengah di perbuat oleh Mang Dedi di bagian selangkanganku sana. Tampak pada saat itu dia sedang memegang batang kemaluannya sambil sesekali mengocoknya pelan.57922Please respect copyright.PENANA8BHfS3Zddp
57922Please respect copyright.PENANAP8JBsl3awF
Kemudian Mang Dedi memasang ujung batang penisnya tepat di celah-celah bibir kemaluanku sebelum akhirnya dia mencucukkan kepala penisnya yang besar itu ke dalam lubang vaginaku yang sudah sangat licin.57922Please respect copyright.PENANAl44kXBYPx4
57922Please respect copyright.PENANAW8KOovVqSm
"Aku masukin ya sayang??" bisik Mang Dedi dengan napasnya yang mendengus-dengus. Pertanda kalau nafsunya juga sudah semakin meningkat.57922Please respect copyright.PENANAm8uqktTGse
57922Please respect copyright.PENANAk32u7esRHQ
Dengan sedikit pelan, aku kemudian mengangguk lemah mempersiapkan diriku untuk dinikmati oleh Mang Dedi. Pinggulku refleks bergetar dan terangkat-angkat tanpa kontrol sama sekali, seakan menyodor-nyodorkan diri untuk dinikmati segera oleh tusukan penis besar Mang Dedi. Rasanya aku sudah semakin tidak bisa sabar dengan perlakuannya yang memancing-mancing itu.57922Please respect copyright.PENANAEALvEpHHoc
57922Please respect copyright.PENANACr0qo39bto
"Silahkan Mas.." jawabku semakin melebarkan selangkanganku.57922Please respect copyright.PENANAmeprAZ4dgb
57922Please respect copyright.PENANATtxX14iCvd
Dengan pelan Mang Dedi mendorong pantatnya hingga ujung kemaluan penisnya berhasil menerobos bibir kemaluanku. Aku merasa gemetar luar biasa ketika merasakan kepala batangnya yang besar itu mulai perlahan-lahan membelah lubang vaginaku yang masih sangat sempit.57922Please respect copyright.PENANAN6fWebheps
57922Please respect copyright.PENANAa7ryPBQPLa
"Uughhhh... rapetnya memekmu Dek Liyaa.." ceracau Mang Dedi tak karuan.57922Please respect copyright.PENANArA3HzH6KMm
57922Please respect copyright.PENANACMqQcQnbK5
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.57922Please respect copyright.PENANAlL3PQ1PC9S
57922Please respect copyright.PENANAtJ2sFusG8X
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.57922Please respect copyright.PENANAIQQxvYFLvD
57922Please respect copyright.PENANACLMyvb2xHs
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.57922Please respect copyright.PENANA6EKJzJaV8z
57922Please respect copyright.PENANA4KJsSzNpzs
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.57922Please respect copyright.PENANAbGuNUgpUzo
57922Please respect copyright.PENANAbjr5i9RLD3
"Ugghhh... kegedean Mass..." ucapku memprotesnya seperti pertama kali saja aku di belah oleh penis besar itu.57922Please respect copyright.PENANA0VSI52Zb1A
57922Please respect copyright.PENANAUZrUKXdEcg
Namun meskipun hanya masuk kepalanya saja, kenikmatan yang kurasa betuI-betul membuatku hampir berteriak histeris. Sungguh batang kemaluan Mang Dedi itu luar biasa nikmatnya. Liang kemaluanku bahkan serasa berdenyut-denyut saat menjepit ujung kepala jamur Mang Dedi yang bergerak maju-mundur secara pelahan.57922Please respect copyright.PENANAtkm1wkdi01
57922Please respect copyright.PENANApwx2QWcCoe
"Oughh... nikmatnyaa..." desah Mang Dedi di belakangku.57922Please respect copyright.PENANAaTL7VmizBg
57922Please respect copyright.PENANAO6UhHNDCGd
Dia terus menerus mengayunkan pantatnya maju-mundur walau hanya sebatas ujungnya saja yang terjepit dalam liang vaginaku. Keringatku pun mengucur semakin deras mengalir membasahi setiap kulit yang ada di tubuhku.57922Please respect copyright.PENANA2DViFZBBSl
57922Please respect copyright.PENANAjFKp21qNzX
“Pe--Pelan-pelan Masssh..," Aku menjerit saat kurasakan betapa batang penis Mang Dedi menyeruak semakin dalam.57922Please respect copyright.PENANA2qqJTt8LiL
57922Please respect copyright.PENANADlI1dLnyVU
Entah karena vaginaku yang masih terlalu sempit, atau karena penis Mang Dedi yang terlalu besar.57922Please respect copyright.PENANAYoeLqBT3lP
Hingga aku menggelengkan kepala tak percaya kalau proses penetrasi ini masih saja terasa sulit meski aku dan Mang Dedi sudah pernah bersetubuh sebelumnya.57922Please respect copyright.PENANAZo40ydgjML
57922Please respect copyright.PENANA6yyDjzgZWD
Namun rasa perih itu perlahan-lahan mulai menghilang saat Mang Dedi menghentikan gerakan penetrasinya yang begitu sesak memenuhi liang vaginaku. Rasa sakit itu mulai berubah menjadi nikmat karena batang kemaluannya kurasakan berdenyut-denyut dalam jepitan liang vaginaku.57922Please respect copyright.PENANAAPyFXLuYJJ
57922Please respect copyright.PENANArEAGbOkemK
"Hmmppp... ennakk Mashh...," ucapku semakin mengawang.57922Please respect copyright.PENANAFwmYhXiEUp
57922Please respect copyright.PENANAjaB0O4zhDr
Kurasakan bibir panas milik Mang Dedi mulai menyapu-nyapu seluruh area pundak dan punggungku dengan ganasnya. Bulu kudukku serasa merinding hingga tak sadar lagi saat Mang Dedi kembali mendorong pantatnya hingga batang penisnya yang terjepit erat dalam vaginaku semakin menyeruak masuk.57922Please respect copyright.PENANAMfVsvXptRF
57922Please respect copyright.PENANAz5hNSmMjtE
Aku yang sudah sangat terangsang pun tak sadar akhirnya menggoyangkan pantatku seolah-olah memperlancar gerakan dan tusukan penis Mang Dedi dalam lubang vaginaku.57922Please respect copyright.PENANASQvXHAZi66
57922Please respect copyright.PENANACp7zgmzlUy
Ku benamankan kepalaku kekasur dan ku remas kuat kain spreinya dengan liar merasakan sensasi hebat yang aku rasakan kembali. Liang kemaluanku semakin berdenyut-denyut dan ada semacam gejolak yang meletup-letup hendak pecah di dalam diriku.57922Please respect copyright.PENANAfPhZthALdR
57922Please respect copyright.PENANAHMVv4MV6M1
Dalam keadaanku yang sedang menungging itu, batang penis Mang Dedi akhirnya melesak jauh ke dalam vaginaku dengan utuh57922Please respect copyright.PENANAUDSeL8uLAM
57922Please respect copyright.PENANAKt3Wbk5gwX
"Ooggghhhhmmmmmmm....," lenguhku dan Mang Dedi berbarengan.57922Please respect copyright.PENANAdEYxLgN5uB
57922Please respect copyright.PENANAmhpSiqyfoN
Vaginaku terasa penuh sesak oleh penisnya yang telah menancap seutuhnya. Ada rasa perih saat kurasakan kepala penisnya seperti menghunjam di pintu rahimku. Entah kenapa, tusukan penis Mang Dedi itu terasa semakin dalam saat berada pada posisi seperti ini.57922Please respect copyright.PENANAxnAUiVMcSO
57922Please respect copyright.PENANAntfTIyrbSr
Aku pun terdiam sejenak mengatur nafas dan membiasakan vaginaku di sesak oleh penis besar Mang Dedi. Dalam diam itu juga dapat ku rasakan kehangatan batang penis Mang Dedi yang hangat dalam jepitan liang kemaluanku.57922Please respect copyright.PENANA2hD1paWW95
57922Please respect copyright.PENANAmfWBfuCq45
"Masih kayak perawan kamu Dek Liya...," bisik Mang Dedi manja di telingaku.57922Please respect copyright.PENANAQBLm7EDObF
57922Please respect copyright.PENANAvwT39473HU
Kugerakkan kepalaku ke samping dan tersenyum mengarah padanya, "Masih perawan kalau punya Mas segede ini.." ucapku membalas.57922Please respect copyright.PENANASQNYCAjrFo
57922Please respect copyright.PENANAlDnB6oV4mh
"Emang suamimu segede apa Dek?" Tanya Mang Dedi menggodaku. "Segini ada gak?" Lanjutnya menunjukkan jari kelingkingnya di depan wajahku.57922Please respect copyright.PENANAGaFXHnADo9
57922Please respect copyright.PENANA3JwEmpbrBc
Ku tepis tangannya itu dengan gemas, "Enak aja! Itu mah kekecilan" ucapku gemas.57922Please respect copyright.PENANAnfXoCPpmcl
57922Please respect copyright.PENANAyBNogY69X5
Kemudian dengan perlahan sekali Mang Dedi mulai mengayunkan pantatnya hingga kurasakan batang kemaluannya mundur menyusuri setiap inci liang kemaluanku.57922Please respect copyright.PENANARpS5AZ8qFn
57922Please respect copyright.PENANAMe94oUirKu
"Yang pasti gak segede punya ku ini kan?" Balasnya berbangga diri.57922Please respect copyright.PENANA9bVwPe4aXw
57922Please respect copyright.PENANAJ7qfvugGjJ
Kudiamkan saja ocehan Mang Dedi tersebut karena aku merasakan nikmat yang begitu luar biasanya pada vaginaku. Aku sempat mengerang kaget dibuatnya ketika tiba-tiba Mang Dedi kembali menghentakkan penisnya masuk secara utuh sekali lagi.57922Please respect copyright.PENANA6PxHGrSHKK
57922Please respect copyright.PENANALM6PRSYjTO
"Uughh.. legit dan licin.." racau Mang Dedi mendengus.57922Please respect copyright.PENANAatZ0ac8lXv
57922Please respect copyright.PENANAtpSPNArhJg
Gerakan batang kemaluannya semakin mantap keluar masuk di dalam jepitan liang kemaluanku dengan tempo pelan. Aku merasakan betapa batang kemaluannya yang keras itu terus menggesek-gesek lubang vaginaku yang amat sangat gatal.57922Please respect copyright.PENANAFfkfyZIm0e
57922Please respect copyright.PENANA9Xa26Lhmf5
"Aaaaccchhh.. Massh..,, enakkk...."57922Please respect copyright.PENANAfAyDBgfpIo
57922Please respect copyright.PENANA6u49UTUfPE
Aku pun mengerang dan tubuhku bergerak liar menyambut gesekan batang penis Mang Dedi. Pantatku semakin mundur seolah-olah membalas gerakan Mang Dedi yang memajukan batang kemaluannya dengan cara yang begitu memabukkan.57922Please respect copyright.PENANAQC6XOkofW0
57922Please respect copyright.PENANAp6DhyTN63A
Saat Mang Dedi menarik penisnya dari vaginaku, yang tersisa hanyalah ujung kepala jamurnya yang masih terjepit dalam liang kemaluanku. Lalu setelah itu didorongnya dengan kuat hingga ujungnya seolah menumbuk bibir rahimku.57922Please respect copyright.PENANAHeW0LOn5HI
57922Please respect copyright.PENANAPL1hM1oeW2
"Oohhhh.. enakk bangett Masss...., enakk bangett" rintihku semakin menjadi-jadi.57922Please respect copyright.PENANAymyHPHuFed
57922Please respect copyright.PENANA6PwtbQqeCI
Dalam posisi seperti anjing yang sedang kawin ini, tubuhku disodok-sodok Mang Dedi dengan gairah meluap-luap. Aku tersentak-sentak ke depan saat Mang Dedi dengan semangatnya menghunjamkan batang penisnya ke dalam jepitan liang vaginaku.57922Please respect copyright.PENANAAOC4j8M93v
57922Please respect copyright.PENANAXJsHSDpE1F
Lalu dengan agak kasar ditekannya punggungku hingga Payudara ku agak sesak menekan permukaan kasur. Tangan kiri Mang Dedi menekan punggungku sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah pantatku dengan gemasnya.57922Please respect copyright.PENANAtEq32XvzZQ
57922Please respect copyright.PENANAtz4s8USbru
Tanpa kusadari tubuhku ikut bergoyang seolah-olah menyambut dorongan batang kemaluan Mang Dedi. Pantatku bergoyang memutar mengimbangi tusukan-tusukan batang kemaluannya yang menghunjam dalam-dalam.57922Please respect copyright.PENANAYpGvUmtiDu
57922Please respect copyright.PENANARFLjWt8dhU
"Claaackkk..., clllackk......, kclaakkk..." bunyi gesekan alat kelamin Mang Dedi yang terus memompa vaginaku.57922Please respect copyright.PENANADEvzwHrps2
57922Please respect copyright.PENANAAKn1Shc5g7
Suara benturan pantatku dengan tulang kemaluan Mang Dedi terdengar di sela-sela suara desah dan eranganku yang menambah gairah kian berkobar. Apalagi bau keringat Mang Dedi semakin tajam tercium hidungku. Membuat keperkasaan dan kejantanannya semakin menenggelamkan aku dalam kenikmatan.57922Please respect copyright.PENANAxkpoP07SXr
57922Please respect copyright.PENANARGWGU3Ewzu
"Ouuughh.. Mass.., terushh.. Terushh.. Yang kerashh.." Aku menceracau dan menggoyang pantatku kian liar saat aku merasakan detik-detik menuju puncak.57922Please respect copyright.PENANAvjIVMZYJyZ
57922Please respect copyright.PENANAtmeNl2yUmC
Napasku semakin terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang kini semakin tak tertahankan. Begitu besarnya batang kemaluan penis Mang Dedi sehingga lubang vaginaku terasa sangat sempit dibuatnya.57922Please respect copyright.PENANAHhZWEUOfF1
57922Please respect copyright.PENANABIqXFGDGMd
"Akhh.... akkhgg... emmmhhpp Mmasshh.." erangku berulang-ulang. Sungguh semakin lama rasanya semakin nikmat membuatku seperti kehilangan akal sehatku sendiri.57922Please respect copyright.PENANAdmH5nFWDRV
Masih dalam pejaman mataku, Aku menggigit bibir bawahku sendiri merasakan nikmat hubungan badan kami yang semakin erat melekat. Hujaman Mang Dedi amat berbeda dengan apa yang kurasakan selama ini bersama suamiku. Kedewasaan dan pengalaman Mang Dedi yang mampu mengontrol emosi membuat Aku nyaman menikmati persebadanan terlarang kita yang entah sampai kapan akan berakhir itu.57922Please respect copyright.PENANAGVgnI78lso
57922Please respect copyright.PENANAGCgnx5KLhf
Kekuatan Mang Dedi dalam genjotannya itupun membuatku amat salut dan begitu senang. Meski bisa dikatakan umurnya hampir menyentuh angka setengah abad, namun genjotannya masih saja sangat kuat dan hebat sampai membuat kasur dan badanku bergetar seperti kapal yang diserang badai.57922Please respect copyright.PENANAo2U25gzDQd
57922Please respect copyright.PENANAzudXlhJdzE
“Gantian sekarang kamu diatas Dik!!” pinta Mang Dedi bergetar menahan geramannya memberi instruksi.57922Please respect copyright.PENANAsuBQUaZ1x6
57922Please respect copyright.PENANARqWxD4Zfo7
Lalu tanpa melepaskan batang kemaluannya dari jepitan liang vaginaku, Mang Dedi meraih kedua pinggir pinggangku dengan tangannya, secepat kilat dia menarik tubuhku bangkit dari posisi tengkurap, kemudian dia menggulingkan tubuhnya ke samping.57922Please respect copyright.PENANAve7LbgyBmY
57922Please respect copyright.PENANAbNuMlN1zor
“Awhhhh..” pekikku kaget.57922Please respect copyright.PENANAkXgZf5nKJ4
57922Please respect copyright.PENANAo0kX7B7cHR
Posisi kami akhirnya berbalik. Kini tubuhku sedikit berjongkok membelakangi Mang Dedi dengan kedua kakiku berada di sisi pinggulnya. Aku terdiam sejenak merasakan kalau penis besar Mang Dedi tersebut semakin menusuk ke dalam vaginaku karena ditekan ke bawah oleh berat badanku sendiri.57922Please respect copyright.PENANAvxdUc3rKMd
57922Please respect copyright.PENANA0QlHVZPrZC
“Hehehe.. digoyang Dekk..” ucap Mang menepuk pelan bagian pantatku.57922Please respect copyright.PENANAnrGGKUVZPD
57922Please respect copyright.PENANAFCCRMhAbEt
Kutarik nafas sedikit sebelum kutumpukan tanganku ke lutut Mang Dedi. Dengan perlahan-lahan menahan ngilu, ku goyangkan pinggulku maju mundur menggesek menikmati sensasi gatal dan ngilu yang bercampur padu menjadi satu.57922Please respect copyright.PENANALLsnYIPEZc
57922Please respect copyright.PENANAJKjbWueb8n
“Uugghhh....” aku sedikit mengerang.57922Please respect copyright.PENANAPzWeDAhKey
57922Please respect copyright.PENANAyf5UwxtgrQ
Kurengkuh sebanyak mungkin kenikmatan dari penis Mang Dedi dengan cara mengaduk-adukkan vaginaku. Kurobah gerakan maju mundur menjadi berputar seperti orang yang sedang bermain hula-hop, sesekali juga aku bergerak naik turun memompa lalu bergerak maju mundur lagi di kemudiannya.57922Please respect copyright.PENANAcRTnFeu36W
57922Please respect copyright.PENANAMSdd3qKu4H
Aku melakukan variasi gerakan sesuka hatiku karena aku yang memegang peranan, kombinasi antara hula-hop lalu maju mundur kemudian naik turun kembali lagi berhula-hop membuat Mang Dedi melenguh seakan terbang tinggi dalam kenikmatan birahi.57922Please respect copyright.PENANA0tvfWoEVlz
57922Please respect copyright.PENANAGXhZuiUYYv
“Aaaacchhh....., Mantepnya goyanganmu Dek Liya..,” Ucap Mang Dedi memegangi pinggangku.57922Please respect copyright.PENANAhVGdIIu1SC
57922Please respect copyright.PENANA8HSR9hw6s0
Tak mau kalah, Mang Dedipun akhirnya ikut menggoyangkan pinggulnya sendiri melawan gerakanku, semakin cepat aku menurunkan tubuhku semakin cepat pula dia menaikkan pinggulnya hingga vaginaku tersodok dengan kerasnya.57922Please respect copyright.PENANAp52NQFqqMg
57922Please respect copyright.PENANAqSTEMYOplL
Benar-benar luar biasa sensasi yang kurasakan. Mang Dedi benar-benar telah menyeretku menuju sorga kenikmatan yang begitu indah dan tak bisa kuraih selain dengan dirinya. Membuatku lupa dengan jati diriku yang seharusnya jadi perempuan baik-baik dan seorang istri sholehah itu.57922Please respect copyright.PENANAssIbFFhjAt
57922Please respect copyright.PENANAqbna5BcDgV
Tak berapa lama kemudian, gerakan kami pun berubah semakin liar. Napas kami semakin menderu seolah mengisi suasana sunyi yang entah sudah menunjukkan pukul berapa. Dan dalam tubuh yang penuh gairah itu pula kurasakan desir-desir puncak kenikmatanku kembali terasa terbayang.57922Please respect copyright.PENANADIPZh77J2Y
57922Please respect copyright.PENANAbX185XYwxu
"Maasshhh... akkuu... sebentarrr lagiiihh..." desahku makin kencang memberitahukan.57922Please respect copyright.PENANAyUnkWZx5iN
57922Please respect copyright.PENANAxIc5xfoaov
Selang tak berapa lama Aku semakin tak bisa menahan diriku yang sudah mulai dibayangi oleh puncak kenikmatan sekali lagi. Denyutan-denyutan dalam rahimku kurasakan makin sering, makin kuat dan mendesak-desak, seperti meminta untuk segera di tuntaskan.57922Please respect copyright.PENANA7fnW0JM41F
57922Please respect copyright.PENANAUOWy17paym
Begitu luar biasa pula rasa nikmat yang kuterima saat makin kuat ku ayun-ayunkan pantatku menelan batang penis Mang Dedi bulat-bulat. Aku merasa saat itu akan diamuk oleh birahi yang begitu jelas membayangi tubuhku.57922Please respect copyright.PENANAqH3UICGOKI
57922Please respect copyright.PENANASRfQ1F802n
Hingga dengan tiba-tiba aku mendongak kebelakang merasakan letupan dari dalam vaginaku menjalar-jalar sepanjang lorong di dalam tubuhku, seperti menyetrum setiap tali-tali syarafku yang amat peka.57922Please respect copyright.PENANAm6ugVaowUQ
57922Please respect copyright.PENANA5eB1MszFao
"Ooouuuuuggggghhhh. Maaasshhhhhhhh....., enaakkkkk...., kelllluaaaarrrhhhh.."57922Please respect copyright.PENANA2JqXkUeoiM
57922Please respect copyright.PENANAl9Cth4Ajxv
Teriakku kencang saat kenikmatan itupun akhirnya meletup keluar begitu saja tanpa tertahan lagi. Seketika itu kurasakan seluruh tubuhku menggeletar lemah seperti terlolosi dari tulangnya, pandanganku mengabur dan jiwaku terasa melayang tinggi diatas awan-awan kenikmatan.57922Please respect copyright.PENANASXEvB2zoUx
57922Please respect copyright.PENANAZc5AtX3M2I
Sedetik, dua detik, sepuluh detik, entah berapa lama aku merasakan gelombang orgasmeku kembali menyapa. Membuat kesadaranku memudar dan tubuhku langsung ambruk ke atas tubuh Mang Dedi.57922Please respect copyright.PENANAi637epoa3m
57922Please respect copyright.PENANAOXyGd5hGsh
Beruntung saat itu Mang Dedi dengan cekatan menopang tubuh lemahku. Namun tanpa memberikanku sedikit waktu untuk bernafas, Mang Dedi lalu bergerak memutar tubuhku yang loyo dan lemah itu dengan begitu mudahnya.57922Please respect copyright.PENANAAKdLMdUy10
57922Please respect copyright.PENANA09FpQEyXav
Aku pun sudah tidak mampu bergerak lagi saat Mang Dedi mengangkat tubuhku dengan posisi terlentang pasrah di atas kasur. Tanpa melepas tusukan penisnya yang panjang itu, Mang Dedi membentangkan kedua pahaku selebar mungkin.57922Please respect copyright.PENANA86G1m7Gnx4
57922Please respect copyright.PENANAqlRwJXmiGi
"Maaf ya sayang.. aku juga udah ga tahan pengen ngecrotin kamu..." ucap Mang Dedi setengah berdengus.57922Please respect copyright.PENANAPTdslnfDnH
57922Please respect copyright.PENANAWNS5n6QT1p
Perlahan namun pasti, Mang Dedi mulai menggenjotkan sendiri batang penisnya untuk menembus liang vaginaku yang terasa berdenyut amat sangat ngilu.57922Please respect copyright.PENANAO1i7bl8qIZ
57922Please respect copyright.PENANAhXaZV7MUVz
Aku tidak diberinya kesempatan untuk bicara maupun bertindak menolak. Bibirku kembali dilumat Mang Dedi sementara kemaluanku digenjot lagi dengan tusukan-tusukan nikmat dari batang kemaluannya yang amat sangat besar untuk ukuran orang Indonesia.57922Please respect copyright.PENANAUUV7DjGYIv
57922Please respect copyright.PENANAuef0K97CVm
Setelah puas melumat bibirku, kini giliran payudaraku yang dijadikan sasaran lumatan bibir Mang Dedi dengan begitu rakusnya. Kedua puting payudaraku kembali dijadikan bulan-bulanan lidah dan mulut nakalnya hingga tubuhku mengkilat oleh air liurnya.57922Please respect copyright.PENANAJPqI8WHzWt
57922Please respect copyright.PENANAoEnrP1ddOu
Secara serentak, dia juga ikut mengayunkan pantatnya maju mundur dengan tempo dan ritme yang berubah-ubah merasakan betapa jepitan liang vaginaku kian erat menjepit batangnya karena baru saja orgasme dan berkontraksi.57922Please respect copyright.PENANAePaqi8y51a
57922Please respect copyright.PENANA33HhnlWWsG
Aku bermaksud ingin membantunya menggerakkan pantatku untuk mengikuti gerakannya, tetapi rasa ngilu itu kian menjadi-jadi dan pompaan Mang Dedi terlalu kuat untuk kulawan hingga aku pasrah saja.57922Please respect copyright.PENANALhUvwpQGYv
57922Please respect copyright.PENANAgUyGMVgrSU
Aku benar-benar dibawah penguasaannya secara total. Kasur spring bed tanpa dipan inipun bahkan ikut bergoyang seiring dengan ayunan batang kemaluan Mang Dedi yang menghunjam ke dalam liang vaginaku semakin cepat.57922Please respect copyright.PENANAkduFl8CkMx
57922Please respect copyright.PENANAxQo2re0Gke
Hingga tak berapa lama kemudian, Dengus napas Mang Dedi terdengar semakin bergemuruh di telingaku. Bibirnya semakin ketat melumat bibirku. Lalu kedua tangannya menopang pantatku dan menggenjot lubang kemaluanku dengan tusukan-tusukan yang begitu keras.57922Please respect copyright.PENANAS4T0FsiNNf
57922Please respect copyright.PENANAmfoNj0xD9i
Aku yang tahu kalau sebentar lagi Mang Dedi akan sampai, memeluk tubuhnya begitu kuat, mengalungkan tanganku di lehernya dan kakiku di pinggangnya. Aku menggerakkan pantatku dengan sisa-sisa tenaga yang ada menantikan cairan pembawa benihnya mengaliri liang rahimku.57922Please respect copyright.PENANA8vZtNprC1E
57922Please respect copyright.PENANAuWX3YXLfgQ
Benar saja, Mang Dedi kemudian mengeram seperti singa yang terluka sambil menggigit bibirku dan menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam ke vaginaku.57922Please respect copyright.PENANAzmGlqSsRnS
57922Please respect copyright.PENANA0ZQF4qUWpD
"CROTTT!!!CROOOTT!!CROOOTT!!CROOTTT!!!CROOOTTT!!CROOTTT"57922Please respect copyright.PENANAhZoBJcG5ua
57922Please respect copyright.PENANAeXSE8e9YZb
Beberapa kali sperma Mang Dedi terasa sangat hangat menyirami rahimku seolah menjadi pengobat dahaga liarku yang selalu saja tak pernah tuntas selama ini. Tubuh Mang Dedi kian berkejat-kejat liar dalam pelukanku sambil dengan ganasnya dia masih memagut bibirku.57922Please respect copyright.PENANA2nIP6AJgXf
57922Please respect copyright.PENANAxrPfma2IUM
Tubuhku pun seolah terkena aliran listrik yang dahsyat dan pantatku bergerak liar menyongsong hujaman batang penis Mang Dedi yang terasa mentok di pintu rahimku masih dengan menyemprotkan sisa-sisa air maninya.57922Please respect copyright.PENANADEAff6TPJt
57922Please respect copyright.PENANAu6Uv0qkmnu
Tiba-tiba saja, seseorang mengetuk pintu kontrakan Mang Dedi dan berteriak kencang, "WOI DEDI!!! NGANA SAKIT APA MATI??" Ucap suara seorang perempuan.57922Please respect copyright.PENANAzPJ7dV325s