66954Please respect copyright.PENANAuHyC51nuBd
“Memang binal kamu Dek” Ucap Mang Dedi menggeleng-geleng melihatku dengan tatapan tidak percaya.66954Please respect copyright.PENANABUs2pB3S1G
66954Please respect copyright.PENANAHzNOuvJ4XM
Aku kemudian tersentak dari ilusi birahiku sendiri sambil tertunduk malu mendengar perkataan Mang Dedi. Tak kusadari di sebelah tempat ku berdiri terdapat sebuah cermin yang memperlihatkan tubuhku dalam ketelanjangan dan ekspresi yang begitu bernafsu.66954Please respect copyright.PENANAIayiIv3v5N
66954Please respect copyright.PENANAiDepOi8fKn
“Itu aku??” tanyaku dalam hati.66954Please respect copyright.PENANAm5wUhcksfR
66954Please respect copyright.PENANAIR5xA9tPfC
Aku tiba-tiba memandang diri seperti orang yang kehilangan akal sehat. Rasanya sungguh tak percaya bagaimana aku menjadi binal dan senakal ini.66954Please respect copyright.PENANA3FcewCMvsy
66954Please respect copyright.PENANAtFpMJjp1Pb
Wajahku yang tampak memerah, nafasku yang naik turun terengah, dan badanku yang mengkilat oleh keringat gairah, seolah memberitahu bahwa aku benar-benar sudah bertransformasi menjadi wanita pengejar syahwat dan birahi. Bukan yang baik-baik dan alim lagi.66954Please respect copyright.PENANAP9ARCdCu65
66954Please respect copyright.PENANAgPjIDodscu
Dalam keheningan tatapku ke arah cermin itu kurasakan ada semacam aliran listrik yang menggelitik badanku hingga menggigil kehilangan tenaga. Rasa malu itu pula membuatku secara reflek menutupi bagian-bagian tubuhku yang sedari tadi sudah aku pamerkan secara gratis kepada Mang Dedi.66954Please respect copyright.PENANAJirUPlCif2
66954Please respect copyright.PENANA3HSPVciEtR
“Kenapa ditutup??” tanya Mang Dedi menggodaku.66954Please respect copyright.PENANAwB8kPdfRmY
66954Please respect copyright.PENANAPdOm8jlAF5
Aku menggeleng pelan tak berani menatapnya balik, “Gapapa” jawabku singkat menahan malu.66954Please respect copyright.PENANALY7mHpWJPa
66954Please respect copyright.PENANAIFVo7KfDA2
Dari sudut mataku, aku kemudian melihat Mang Dedi beranjak mendekat. Dia meraih telapak tanganku dan memegangnya dengan erat. Sejenak Mang Dedi menghembuskan nafas lirih seolah ingin memberitahukan sesuatu padaku.66954Please respect copyright.PENANA1TThd0siRF
66954Please respect copyright.PENANAkonPTep4Wc
“Dia akan merayu lagi..” batinku seolah bisa menebak apa yang akan dia lakukan.66954Please respect copyright.PENANArZG1ZfEW6B
66954Please respect copyright.PENANAxsJSsfRsum
Namun betapa kagetnya aku saat Mang Dedi malah membawa tanganku ke bagian bibirnya dengan begitu cepat. Mang Dedi menciumi punggung tanganku tersebut dengan mesra dan begitu hangat sedemikian rupa hingga aku bisa merasakannya sampai sejauh lututku.66954Please respect copyright.PENANANetmKJj7sP
66954Please respect copyright.PENANAoTaDUAQqsc
Untuk sesaat Mang Dedi tak berkata-kata, dia menarik daguku dan memandangi wajahku. Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu.66954Please respect copyright.PENANAkhpQgIyeab
66954Please respect copyright.PENANAhzvnqag1Zl
“Kamu tidak perlu malu Dek Liya. Tubuhmu indah, dan sudah seharusnya kamu perlihatkan itu semua padaku” ucapnya melayangkan pujian.66954Please respect copyright.PENANAniIoHidcqE
66954Please respect copyright.PENANA783YcuvNQf
Spontan aku mengulum senyum, “Bisa gak sih gak gombal terus??” ucapku memprotes.66954Please respect copyright.PENANA8klFcDGLGj
66954Please respect copyright.PENANAHKgupyQxXy
Tapi dari dalam lubuk hati, aku begitu senang dan melayang mendengar pujian Mang Dedi yang tak pernah berhenti itu. Seolah tersihir oleh kata-kata manis yang secara tidak langsung membuatku merasa bahwa aku adalah wanita paling beruntung di dunia ini.66954Please respect copyright.PENANAgH8HbQxgqe
66954Please respect copyright.PENANAEZbuO5Oris
“Wanita cantik seperti kamu gak boleh menyentuh diri sendiri kayak tadi Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum menoel hidungku.66954Please respect copyright.PENANAOiZcmBsOFn
66954Please respect copyright.PENANAYRDFyjneGE
“Lain kali kalau sange bilang aja..." lanjutnya mengeluarkan candaan.66954Please respect copyright.PENANAv76Igt5DrN
66954Please respect copyright.PENANAXdUj3oiiNp
Aku tepuk dadanya pelan sambil tersenyum malu mendengar gurauan Mang Dedi tersebut. Rasa hangat menyebar dalam hatiku seiring perlakuan manis dan candaannya yang selalu berhasil membuatku tersenyum renyah. Rasanya, karena hal-hal kecil seperti ini pula kenapa aku selalu bisa dengan mudah mabuk dan hanyut kedalam pelukannya.66954Please respect copyright.PENANAIsqCO1sTjV
66954Please respect copyright.PENANA57Ox4q0IdD
“Sini Dek Liya, rebahan sama aku! Kamu pasti capek” ucap Mang Dedi merebahkan diri diatas kasur dan menepuk bagian kosong disampingnya.66954Please respect copyright.PENANAXFzyXLNVAV
66954Please respect copyright.PENANAXeUSDmC4CE
Disaat Mang Dedi telentang itu, mataku tak sengaja memandang ke arah paha dan celana pendek Mang Dedi yang terlihat agak mengembung karena isi didalamnya. Beberapa kali ku teguk ludahku sendiri karena tiba-tiba saja pikiranku jadi nakal, ingin merasakan kembali batang penis besar dan tak disunat itu di dalam mulutku sendiri.66954Please respect copyright.PENANAexOl8ASyi2
66954Please respect copyright.PENANAvYdRMSu5La
Entah darimana datangnya keberanianku, tiba-tiba saja aku berucap, “Ma--mas mau aku kulum gak??” tanyaku sedikit gugup.66954Please respect copyright.PENANAp41qiDDfaU
66954Please respect copyright.PENANALlISkti7Mq
Dadaku tiba-tiba berdesir kencang, merasa sangat nakal dan sexy disaat bersamaan ketika dengan penuh sukarela ku tawarkan mulutku sendiri untuk memberikan kenikmatan. Belum lagi rasanya hatiku semakin gugup ketika Mang Dedi hanya diam menatap tak percaya padaku belum memberikan jawaban.66954Please respect copyright.PENANAehCK0rVSuw
66954Please respect copyright.PENANAMVJKLnfCyK
“Ihh.. malah diem!!” ucapku ketus menghilangkan malu.66954Please respect copyright.PENANAn3Hx7Mrtd7
66954Please respect copyright.PENANAkmAm1hoJtc
Tapi Mang Dedi dengan santai menahan senyumnya, “Coba, kamu bilang apa tadi Dek??” tanyanya terlihat senang.66954Please respect copyright.PENANAlTeqtFP03l
66954Please respect copyright.PENANAyhsWHCiuW6
"Kamu mau ngulum ini??" Sambungnya berpura-pura mengelus penisnya di balik celana.66954Please respect copyright.PENANAd7XbySzGax
66954Please respect copyright.PENANABC5wW915s1
Ku anggukan kepalaku pelan merasa diriku sungguh amat berani saat itu. Dengan hati yang berdebar aku kemudian merangkak menghampiri Mang Dedi yang terduduk dan bersandar di tembok kontrakannya dengan selangkangannya yang terbuka mengangkang.66954Please respect copyright.PENANAbEToO6NJVK
66954Please respect copyright.PENANA9HzIrd7LDy
Tanpa berbasa basi lagi, Kuraih pinggiran karet celana pendek Mang Dedi dan ku tarik turun melewati selangkangannya. Seketika itu juga, batang penisnya yang masih nampak tertidur itu mencuat keluar seperti melambai-lambai menyapa birahiku.66954Please respect copyright.PENANAoYUPdCmCRd
66954Please respect copyright.PENANAnT69Rv6ggT
Aku meneguk ludahku berkali-kali. Seketika menjadi begitu bernafsu, rasanya kemaluan besar milik penjual sayur langgananku itu seperti magnet bagi gairahku.66954Please respect copyright.PENANAAKwh9XWzdc
66954Please respect copyright.PENANAqPme72WCAJ
"Gila besar sekali!!" Batinku berteriak tetap saja merasa kaget melihat kebesaran penis Mang Dedi.66954Please respect copyright.PENANA55w4QM6aqr
66954Please respect copyright.PENANAbPrCKUMSYg
Meski sudah sebanyak dua kali aku melihatnya, tetap saja aku masih dibuat kaget dan tidak percaya. Selama ini aku tidak terlalu sadar dan memperhatikan kalau ukuran penis Mang Dedi ternyata hampir sama dengan ukuran lenganku.66954Please respect copyright.PENANAsgI0bQXV7D
66954Please respect copyright.PENANAwkwsPdbPx2
Walau dalam keadaan yang masih belum tegang saja, satu genggaman tanganku saja belum cukup untuk melingkar secara penuh disana.66954Please respect copyright.PENANAJbZ3dEEATT
66954Please respect copyright.PENANAlWmpezjhN7
“Hehehe....., kenapa sayang?? Masih kaget aja sama kontolku.." ucap Mang Dedi terkekeh.66954Please respect copyright.PENANAe1I30FL9xC
66954Please respect copyright.PENANAJv4ldbFJ5H
Kuurut pelan batang tersebut sambil ku tatap mata Mang Dedi, "Kok bisa si Mas?" Tanyaku sangat-sangat penasaran. Dalam genggaman tanganku tersebut, kurasakan penis Mang Dedi berdenyut dan sedikit mengangguk-angguk.66954Please respect copyright.PENANA2FvteqZD5p
66954Please respect copyright.PENANAp02vIcumww
"Bisa apa Dek Liya?" Ucapnya malah menanya balik.66954Please respect copyright.PENANAhvRIZmgLA2
66954Please respect copyright.PENANA7dMJG5sVVn
Kugoyangkan batang penisnya sekali, "Bisa besar kayak gini.." jawabku makin diburu nafsu.66954Please respect copyright.PENANATCSzqK7mpd
66954Please respect copyright.PENANApHriRY58fO
"Hehehe. Itu emang anugerah dari tuhanku untuk bisa melaksanakan tugas memuaskan wanita-wanita kayak kamu sayang...," balasnya terkekeh mengelus kepalaku.66954Please respect copyright.PENANAzKJLConlWi
66954Please respect copyright.PENANAzop7Jy5P4d
"Kayak aku gimana?" Tanyaku penasaran.66954Please respect copyright.PENANACKZWvX1g54
66954Please respect copyright.PENANAFdLIv81QRP
Kali ini Mang Dedi mengangkat bahunya, "Ya kayak kamu sayang.. terperangkap gak bisa bebas menikmati kenikmatan dunia sama sekali.." jawabnya semakin membuatku bingung.66954Please respect copyright.PENANAurUviaDhVs
66954Please respect copyright.PENANA8JItmw4gIM
"Ga ngerti aku Mas.." ucapku menggeleng.66954Please respect copyright.PENANAtMtV90Ym4N
66954Please respect copyright.PENANAfHrjqfX2yZ
Lagi-lagi Mang Dedi terkekeh, "Hehehe..., apa coba yang berubah setelah kamu kenal sama aku?" Tanyanya lagi.66954Please respect copyright.PENANAJV9aEqftsK
66954Please respect copyright.PENANAevsGk9vKkE
"Banyak sih.." jawabku singkat tanpa berpikir.66954Please respect copyright.PENANAsaqjX3ahag
66954Please respect copyright.PENANAtqCv8uW9yL
"Pernah kepikiran gak kalau kamu bakalan kayak gini?"66954Please respect copyright.PENANAewPHYfAH02
66954Please respect copyright.PENANAFlqPo2AHyc
Aku menggeleng, "Ga pernah, aku gapernah kepikiran jadi begini" jawabku singkat.66954Please respect copyright.PENANASIddEJe6Jz
66954Please respect copyright.PENANAgWgww8fS4T
"Nah! Itulah tujuan aku datang ke kehidupanmu Dek Liya. Buat nyadarin kalau selama ini kamu udah menjalani kehidupan yang salah..." balas Mang Dedi berbicara banyak.66954Please respect copyright.PENANAnebBwq9UkJ
66954Please respect copyright.PENANAfIjRhNH4Mv
"Apa sih Mas bikin orang pusing aja!!" Ucapku ketus dibuatnya berpikir. Gairah yang tadi sudah bangkit menggebu-gebu itu terpaksa harus padam kembali dengan terpaksa.66954Please respect copyright.PENANArnuDAtcUhc
66954Please respect copyright.PENANA9N0kKwbeSM
Untuk sesaat Mang Dedi hanya tersenyum, dia menarik daguku dan membelai pipiku. "Kamu tidak perlu mengerti sayang.. cukup jadi dirimu sekarang dan ikuti saja setiap prosesnya. Percayalah aku akan membawamu ke dalam jalan keselamatan." Ucap Mang Dedi tersenyum.66954Please respect copyright.PENANAM2caJJKxq0
66954Please respect copyright.PENANA67iPIyRmZM
Tangannnya membelai bagian kepalaku yang tertutup hijab dengan lembut, kemudian merayapi pipiku sekali lagi yang merona kemerahan karena menahan nafsu dan syahwat itu. Masih belum kumengerti apa maksud dari perkatannya tersebut, namun masa bodoh denga hal itu karena aku sudah sangat terangsang.66954Please respect copyright.PENANAsefhOFG3aB
66954Please respect copyright.PENANAhI7mKuiYGJ
"Yaudah ayo dilanjutin Dek..," senyum Mang Dedi nakal menggodaku.66954Please respect copyright.PENANA8K3wLPU2PK
66954Please respect copyright.PENANAsiUOOdcFoQ
Diarahkannya kepalaku yang masih tertutup hijab itu ke arah penisnya sementara tangan satunya lagi memegang pangkal batang kemaluannya. Aku tahu Mang Dedi menginginkan aku untuk mengulum batang kemaluannya sesegera mungkin.66954Please respect copyright.PENANACiiTRebMpQ
66954Please respect copyright.PENANAnh5AjZCigZ
Karena itu tanpa perasaan malu lagi kubuka mulutku dan kujilati batang kemaluan Mang Dedi yang masih dalam keadaan setengah menegang itu. Jari-jariku amat telaten mengurut pangkal penisnya agar kulit kulup yang menutupi bagian kepala jamurnya bisa turun ke bawah.66954Please respect copyright.PENANAn4RW1a8pcY
66954Please respect copyright.PENANAimSjTfKK97
"Uugghh.. angetnya mulutmu Dek... sshhhhh...," Mang Dedi mendesis saat ku caplok dengan pelan ujung penisnya memakai mulutku.66954Please respect copyright.PENANALQ3FNT4JFt
66954Please respect copyright.PENANAemz9nlpLUi
Kujilati pelan kepala jamur Mang Dedi yang berwarna coklat itu sambil sesekali ujung lidahku bermain di lubang yang ada di ujung kepala penisnya hingga ia mendesis-desis seperti orang kepedasan.66954Please respect copyright.PENANAa8vurHHUkc
66954Please respect copyright.PENANAO3MsMXmdR4
Sambil mulut dan tanganku terus bekerja memanjakan penisnya, mataku senantiasa menatap mata Mang Dedi. Sesekali aku pun melempar senyum manisku padanya jika mulutku sedang tak dipenuhi oleh alat kemaluannya. Dengan begitu, aku seolah ingin memberitahunya kalau aku begitu menikmati kulumanku pada penis besarnya.66954Please respect copyright.PENANAhDcQ9eJ5cf
66954Please respect copyright.PENANA5mbVzubMR5
"Mmmmmppphhh.... emmmppp...,"66954Please respect copyright.PENANAbHSkiHlxq1
66954Please respect copyright.PENANAe6O04ZCX55
Mulutku bergumam tertahan layaknya seorang anak kecil yang sedang menikmati sebuah es krim yang begitu lezat.66954Please respect copyright.PENANAV6anYrT4gd
66954Please respect copyright.PENANAnGlINrMekd
Sementara itu, kedua tangan Mang Dedi terus memegangi kepalaku yang berbalut hijab seolah takut aku akan melepas kulumanku dari selangkangannya. Dipeganginya kepalaku tersebut dengan agak kuat sehingga mau tak mau aku harus bisa mencuri-curi nafas di tengah kulumanku.66954Please respect copyright.PENANALo2HdrbSRr
66954Please respect copyright.PENANABxuxaAD0PL
Ditambah lagi dengan bau kelelakian yang semakin semerbak menyentuh hidungku dari arah selangkangan dan batang Mang Dedi. Membuatku mau tak mau semakin bersemangat dibuat begitu melayang oleh baunya yang memabukkan itu.66954Please respect copyright.PENANAX3ZfH3UTKL
66954Please respect copyright.PENANAwjVsIViFmp
Tidak puas hanya bermain-main dengan bagian batangnya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri pangkal penis Mang Dedi yang di tumbuhi bulu-bulu itu. Aku hanya bergerak secara naluri bertujuan untuk memuaskan nafsu Mang Dedi, hingga tanpa sadar mulutku bergerak semakin ke bawah sampai pada buah kemaluannya yang menggantung begitu penuh.66954Please respect copyright.PENANAjZOL7qLlcN
66954Please respect copyright.PENANAdwZxkCNfon
"Oouuuuch..., Yaahh..., bener disitu.., sayanggg!!" Desah Mang Dedi semakin blingsatan.66954Please respect copyright.PENANAwl7FgYkggO
66954Please respect copyright.PENANAP5o2xlJiyT
Aku pun semakin bersemangat nakal mendengarnya, bibirku kini tidak hanya mencium saja buah zakarnya itu, tetapi juga sesekali menyedot kantungnya ke dalam mulutku hingga Mang Dedi semakin membukakan kakinya lebar-lebar agar aku lebih leluasa memuaskannya.66954Please respect copyright.PENANAeuY77qBUAR
66954Please respect copyright.PENANAqvdWvWevVC
Aku tahu aku telah bertindak sangat gila. Belum pernah aku menjilati kemaluan lelaki sebernafsu dan sesemangat seperti ini. Bahkan tak ada sedikitpun rasa jijik dalam diriku ketika tanpa sengaja lidahku yang menari-nari di selangkangan Mang Dedi itu menyerempet mengenai lubang anusnya. Sangat yakin aku telah mengalahkan pelacur manapun saat memberikan layanan kepada pelanggannya.66954Please respect copyright.PENANAeZRH0qyJOz
66954Please respect copyright.PENANAl42gxjbnsZ
"Oooohhh... gila.., ooohhh gilaa sekali mulutmu Dek Liyaa..," racau Mang Dedi terdengar lagi.66954Please respect copyright.PENANAvBQiTutu8w
66954Please respect copyright.PENANAH9MYOULTrF
Tubuh Mang Dedi ku lihat bergetar-getar dalam kenikmatan sambil sesekali kepalanya menengadah memejamkan mata menahan nikmat. Kulirik dan kurekam setiap ekspresi keenakan si penjual sayur langgananku tersebut karena aku merasa sudah begitu hebat melayaninya.66954Please respect copyright.PENANAo5mwt2hcWv
66954Please respect copyright.PENANAJsIObFGpf7
Beberapa saat kemudian Mang Dedi tiba-tiba bangkit dari posisinya yang menyender di tembok. Seketika dia sudah terduduk dan menjangkau bagian pantatku. Batang penisnya terdorong masuk cukup dalam hingga membuatku hampir tersedak karena menyentuh rongga kerongkonganku.66954Please respect copyright.PENANAfsbH08rV7C
66954Please respect copyright.PENANAx6pR7SIzoC
"Hehehe.. Maaf ya Dek..," ucap Mang Dedi saat melihatku terbatuk-batuk.66954Please respect copyright.PENANA53S0cm8T8Z
66954Please respect copyright.PENANAKZt9oR3X2E
Tapi dengan sekuat tenaga tak kulepas kulumanku pada batang penisnya sehingga air liurku yang paling kental keluar membasahi setiap inci batangnya hingga mengkilat. Kurasakan juga air mataku sedikit menetes karena aku menahan diri untuk tidak tersedak oleh batang penis Mang Dedi.66954Please respect copyright.PENANActCvOcas5F
66954Please respect copyright.PENANAzfMaBaBwCy
"Mmmmpp.., emmmphhhh...," gumamku tertahan.66954Please respect copyright.PENANAjA0UrI9HqW
66954Please respect copyright.PENANA13dePkya5c
Sesaat Mang Dedi meraih paha dalamku dengan tangan dan membungkukkan badannya menuju ke arah selangkanganku. Posisi kamipun seketika menjadi berubah miring, saling berhadapan-hadapan diatas kasur namun dengan letak kepala yang berada di selangkangan masing-masing.66954Please respect copyright.PENANADHgSb0LZdT
66954Please respect copyright.PENANAOMiE5IcU46
Tanpa mengeluarkan kata-kata, Mang Dedi mengalungkan tangannya di bagian pantatku, dibentangkannya kedua bongkahan daging semokku dengan lebar, lalu lidahnya mulai bekerja menjilat dan melumat gundukan kemaluanku.66954Please respect copyright.PENANAUxodzgQuVn
66954Please respect copyright.PENANA4K3jEnBgqY
"Ooouuchhhhmmmmppppp....," desahanku tertahan.66954Please respect copyright.PENANAJ18orzY7RO
66954Please respect copyright.PENANAMMHdDVycUv
Aku semakin gelagapan karena merasa kegelian diselangkanganku sementara mulutku tersumpal batang penis Mang Dedi.66954Please respect copyright.PENANABoQO18cCMw
66954Please respect copyright.PENANALC7G9opx2O
Aku ikut menyedot batang penis Mang Dedi disaat yang bersamaan dia juga menyedot dan menjilat vaginaku. Kami saling menjilat memberi kenikmatan pada kemaluan kami masing-masing dengan posisi saling mengangkang di wajah masing-masing pula.66954Please respect copyright.PENANAnRgMJhOeNF
66954Please respect copyright.PENANAfYqztQROmf
"Mmaashh.. ngiluh.." ucapku melepas kuluman mulutku di penis Mang Dedi saat merasakan lidahnya yang hangat menerobos masuk ke dalam liang vaginaku.66954Please respect copyright.PENANAhERSQBVlgG
66954Please respect copyright.PENANAjcCVsfANWx
Sebagai balasan rangsangannya, kugunakan kedua tanganku untuk mengurut penis Mang Dedi karena ukurannya yang begitu besar dan amat panjang tak cukup tergenggam oleh satu tanganku.66954Please respect copyright.PENANAHtuWr1Ewnt
66954Please respect copyright.PENANA4CEyU9zIjK
Dengan penuh bernafsu, kukulum kembali penis Mang Dedi masuk sedalam mungkin ke dalam mulutku. Walau rasanya begitu penuh didesak oleh batangnya yang keras aku tetap saja berusaha memasukkannya makin dalam.66954Please respect copyright.PENANAA4Y3mXZQIF
66954Please respect copyright.PENANAofou7U6YJL
Sangat kusukai pula saat melihat benda kejantanan tak bersunat itu mulai mengkilat oleh ludahku sendiri dan begitu licin saat tanganku mengocok maju mundur batangnya yang sudah begitu menegang dengan amat keras.66954Please respect copyright.PENANANI2twEIdzm
66954Please respect copyright.PENANACHyUIqDiTP
Aku lagi-lagi menggelinjang liar, saat dengan tiba-tiba ku rasakan jemari-jemari Mang Dedi seperti mengais-ngais lubang anusku dengan menekuk kedua pahaku semakin dalam ke arah wajahnya. Aku begitu terangsang dengan perlakuannya itu karena seperti merasakan kegelian di dua lubangku sekaligus.66954Please respect copyright.PENANAJZ8Hw1tBEe
66954Please respect copyright.PENANAGHAj7sHZYB
"Masshh.. jangannn...," protesku kaget merasakan ujung jari Mang Dedi menusuk lubang pantatku.66954Please respect copyright.PENANAAvWwGvibdW
66954Please respect copyright.PENANAvcNP8PWARu
Namun belum sempat pikiranku bereaksi terlalu jauh, aku dibuat melenguh panjang saat merasakan ujung jari Mang Dedi yang cukup besar telah tertancap sedikit dalam pada jepitan otot-otot anusku.66954Please respect copyright.PENANATXiLxh9viQ
66954Please respect copyright.PENANA2m32WKRTTn
Tak dapat lagi kucegah tangan nakalnya itu, Apalagi saat lidah Mang Dedi masih saja bekerja menjilat dengan rakus seluruh wilayah vaginaku sambil sesekali lidah itu dimasukkannya dalam-dalam ke lubang vaginaku. Yang dapat kulakukan saat itu hanyalah menjerit tertahan sambil ku sumpal lagi mulutku dengan penis Mang Dedi untuk membalas perlakuannya padaku.66954Please respect copyright.PENANA437UBWB9AC
66954Please respect copyright.PENANAosgfdEAj2D
"Mmmmpphhh....., mmmmpppphhh....,"66954Please respect copyright.PENANAajzOlLNLKh
66954Please respect copyright.PENANAUNRYmIo9YX
Tubuhku bergetar hebat menahan kenikmatan yang menyergapku. Mang Dedi dengan ganas menjilat-jilat tonjolan kecil yang berada tepat diatas bibir lubang vaginaku sambil jari-jarinya terus menusuk keluar masuk lubang anusku.66954Please respect copyright.PENANA1cBVCiRMCd
66954Please respect copyright.PENANApLM70GbhuY
Sedikit demi sedikit, jepitan kuat lubang pantatku itu mulai dapat menerima jari Mang Dedi masuk untuk lebih dalam lagi. Terasa lumayan perih pula saat jemarinya yang besar itu menyeruak masuk. Akan tetapi dengan begitu pintarnya, Mang Dedi sesekali melumasi jarinya dengan lendiri vaginaku dan membasahi lubang anusku agar semakin licin.66954Please respect copyright.PENANA6KQVHTrScz
66954Please respect copyright.PENANArewKVmjadQ
Disaat yang bersamaan pula, tubuhku mengejan dan berkelejat seperti cacing kepanasan. Kurasakan sapuan lidah Mang Dedi mengusap panjang pada bibir vaginaku yang kurasakan semakin ngilu. Sapuan itupun semakin berulang naik turun menjelajah, sehingga otot-otot pinggulku berkedut-kedut dan seakan membersitkan cairan dari dalam vaginaku.66954Please respect copyright.PENANAuwovfpBRLe
66954Please respect copyright.PENANAOZJxBu3DQ1
"Kkkcllllaakkkk...., cklllaakkkkk...,, kklooooockkkk..., kkklllaaackkk.."66954Please respect copyright.PENANAOmsROqdFYZ
66954Please respect copyright.PENANAPOFK8FoeNN
Suara dari hisapan mulutku pada penis Mang Dedi bergema sangat indah bersahutan dengan bunyi kecipak vaginaku yang tengah dijilatinya. Pun seiring dengan kelezatan yang menghantar pada seantero tubuhku tersebut, kurasakan buncah-buncah kelezatan dari dalam kewanitaanku bergelombang untuk menjebol pertahananku.66954Please respect copyright.PENANA2RXKoG9dCm
66954Please respect copyright.PENANAFbqOF6bFHI
Aku tersentak, Ku pegang begitu erat penis Mang Dedi dan kukulum sedalam mungkin seolah itu adalah satu-satunya pegangan terakhirku untuk dapat selamat dari hantaman ombak orgasme besar yang akan melandaku. Ku benamkan wajahku di pangkal penisnya yang di tumbuhi bulu-bulu tipis itu sambil kemudian aku berteriak.66954Please respect copyright.PENANAuq0u2UprKZ
66954Please respect copyright.PENANABNcEFWetwI
“Ooooooouughhhhhh.......,, akuuuuuhh...,, keluaaaaaaaaaarrrrrhh..” teriakku parau meledak dalam rintihan yang keras dan begitu panjang.66954Please respect copyright.PENANAbu1boc8NLJ
66954Please respect copyright.PENANAB86NN7eK93
Namun seperti tidak terganggu dengan hal tersebut, kurasakan lidah Mang Dedi masih saja bekerja mengorek-ngorek dinding kewanitaanku saat kukucurkan begitu banyak cairan yang keluar dari dalamnya.66954Please respect copyright.PENANATtu18Oyog5
66954Please respect copyright.PENANA5RagMqdRGN
Lezat nikmat, kuat melayang-layang, geli lalu ngilu, begitulah sekiranya sensasi campuran kenikmatan yang aku rasakan saat orgasmeku melanda bak sebuah ombak tsunami. Walau rasanya aku tidak punya tenaga untuk menahan tubuhku, tapi berkat penis dan badan Mang Dedi yang ada di wajahku membiay aku bisa berpegangan menikmati orgasmeku yang akhirnya berlalu dalam beberapa menit kemudian.66954Please respect copyright.PENANAXnNgyy6kb4
66954Please respect copyright.PENANAXi7xlgOd9g
Setelah akhirnya puncak kenikmatan itu mereda, ku habiskan waktuku dengan mengatur nafas dan memejamkan mata merasai sisa-sisa kenikmatannya. Mang Dedipun seakan membiarkan penisnya terus kukulum ringan dan kucium dengan penuh rasa sukacita terima kasih.66954Please respect copyright.PENANA83SiIWbpVf
66954Please respect copyright.PENANAQqAyrd4jyo
"Enak ya sayang??” tanya Mang Dedi tersenyum sudah bangkit terduduk lagi. Batang penisnya tiba-tiba terlepas dari mulutku mengikuti tubuhnya yang kini tengah bersila di samping kepalaku.66954Please respect copyright.PENANAkOl23KBhi4
66954Please respect copyright.PENANAbIxFabyQmm
Sengaja tak kujawab pertanyaannya itu karena aku yakin dia hanya berniat menggodaiku saja. “Kayaknya sih enak banget ya??” sambungnya kemudian membelai wajahku yang masih terasa panas.66954Please respect copyright.PENANAzlNm7CRvvz
66954Please respect copyright.PENANAurHEmaQp84
Tiba-tiba saja, kurasai bibir Mang Dedi menciumi keningku dengan lembut, beranjak ke mataku yang sedang terpejam, lalu pipi dan hidungku, hingga kemudian hinggap pada bibirku yang setengah terbuka.66954Please respect copyright.PENANA4SGKwyHYYi
66954Please respect copyright.PENANAwyw0OXdEFL
“Masih kuatkan??” bisik Mang Dedi memancing-mancing kesadaranku yang juga sudah mulai pulih.66954Please respect copyright.PENANA0331PKTXUO
66954Please respect copyright.PENANAgdRQlSdzqv
Ditekannya lembut bibirku dengan bibirnya. Kurasakan pula lidah Mang Dedi bergerak menyapu setiap inci bibirku untuk membasahi sebelum akhirnya dia melumat lembut sambil menekannya semakin dalam, menggodaku secara naluri mencium balik untuk membalasnya.66954Please respect copyright.PENANAv7Uo3oM6XS
66954Please respect copyright.PENANAwccq3p8PJ5
"Sabar ih Mas.., masih capeekkk..," rengekku begitu manja masih dengan mata yang ku pejamkan.66954Please respect copyright.PENANAPJ1WWx93Mm
66954Please respect copyright.PENANAkU5S1eKqJh
Pikirankupun masih melayang di awang-awang, mencoba mengingat-ngingat kembali apa yang barusan terjadi. Begitu nikmatnya perlakuan Mang Dedi hingga tanpa bersetubuhpun sudah dapat membuatku merakasan puncak kenikmatan.66954Please respect copyright.PENANAWqB4rLd8an
66954Please respect copyright.PENANAui2VoiZJyv
Kudengar Mang Dedi terkekeh, "Oh iya sayang, maaf..., kamu istirahat aja dulu." Ucapnya terdengar senang.66954Please respect copyright.PENANAqX6625vfNb
66954Please respect copyright.PENANAgCepyaazia
"Kamu kalau orgasme muncrat-muncrat kayak orang kencing gitu, gimana gak capek coba. Sampai basah muka aku...," sambung Mang Dedi mulai bercanda lagi.66954Please respect copyright.PENANAGlJVWfMJw1
66954Please respect copyright.PENANA1wnCML2ZTv
"Oh iya, aku boleh nusuk pantat kamu pake kontol gak?" Tanya Mang Dedi tiba-tiba.66954Please respect copyright.PENANAmqn93iUtDv
66954Please respect copyright.PENANAbFJPRnGyff
Kali ini aku sangat kaget mendengarnya hingga aku membuka mata, "Apa? Ga boleh Mas!!" Ucapku amat sangat tidak menyetujuinya.66954Please respect copyright.PENANA4aG9rdqql2
66954Please respect copyright.PENANAx1fIWukuHC
"Hahahhaa.. becanda sayang! Pake kaget segala mukanya.." balas Mang Dedi tertawa terbahak-bahak.66954Please respect copyright.PENANAuHzTiSg77l
66954Please respect copyright.PENANAdbOpqtbiEj
Kututup kembali mataku dan ku gulingkan badanku miring membelakanginya, "Bodo" ucapku dengan ketus.66954Please respect copyright.PENANANgV1NMxH8h
66954Please respect copyright.PENANAKlcNaqXTmw
Namun dari belakangku, Mang Dedi tiba-tiba saja merapatkan badannya ke punggungku dan mengalungkan tangannya memeluk.66954Please respect copyright.PENANAZR11c7JFY6
"Jangan ngambek sekarang dong sayang. Aku kentang nih.." ucapnya sedikit memelas. Dielusnya pelan permukaan tanganku dan diciumnya bahuku.66954Please respect copyright.PENANA6tvq5vfnu1
66954Please respect copyright.PENANA24mZuT0Q7x
"Bodo.." ucapku yang kali ini merasa senang mendengarnya merajuk.66954Please respect copyright.PENANAyqiaTKG0vq
66954Please respect copyright.PENANAJA0ERCzfYR
Tapi kemudian Mang Dedi bertindak nekat dengan melompatkan badannya melewati badanku hingga kami jadinya berhadap-hadapan, "Ciluk Baaa!!" Ucapnya terkekeh setelah menyadari bawah aku tersenyum.66954Please respect copyright.PENANAK98XFzvfpP
66954Please respect copyright.PENANAe4NYH7WgwW
"Paan sih gaje...," ketusku yang berusaha berbalik membelakanginya lagi.66954Please respect copyright.PENANA3WW3kHi4Pc
66954Please respect copyright.PENANA1k9KSjnl4J
Tapi dengan cepat Mang Dedi menahan pinggangku dan merapatkan tubuh kami. "I Love You Dek Liya" ucapnya tiba-tiba mengecup bibirku.66954Please respect copyright.PENANAbapInA7A7o
66954Please respect copyright.PENANA6vCPrkibxy
"Kamu cantik dan begitu alim. Wanita idaman dan tujuan hidupku" sambungnya tersenyum tanpa beban.66954Please respect copyright.PENANA052ZkyPbDX
66954Please respect copyright.PENANAuZiqtvhmxO
Tak dapat aku mengeluarkan kata-kata karena merasa sangat senang mendengar pengakuan Mang Dedi tersebut. Jantungku berdebar-debar begitu cepat layaknya seorang remaja yang baru saja mengenal cinta.66954Please respect copyright.PENANAni9RuDgbmT
66954Please respect copyright.PENANAyvd4rhG9M1
"Emangnya Mas mau ngapain kalau berhasil dapetin aku?" Tanyaku amat penasaran.66954Please respect copyright.PENANAluKmn69dTI
66954Please respect copyright.PENANAafq6zokAnz
Mang Dedi lalu tersenyum merekah, "Aku ingin menikahimu, membuatmu beranak pinak dan membawamu dalam keselamatan" jawabnya dengan mantap.66954Please respect copyright.PENANAdPf68XNmQk
66954Please respect copyright.PENANANaVSthewbu
"Keselamatan?" Tanyaku heran.66954Please respect copyright.PENANAVWgQQKB9xO
66954Please respect copyright.PENANAqgeZobJLq1
"Keselamatan yang ma--mmmmpphhhh" ucapanku terpotong karena Mang Dedi tiba-tiba saja melumat bibirku.66954Please respect copyright.PENANA5E8hMsRnsX
66954Please respect copyright.PENANAMjwB8qc4qf
"Sudah. Kamu tidak perlu tau sayang" ucapnya tersenyum. "Kamu percaya sama aku kan?" Lanjut Mang Dedi bertanya.66954Please respect copyright.PENANAVxtTUSZ2vq
66954Please respect copyright.PENANAEI19WWgpjc
Tanpa mengerti apa maksud perkataannya tersebut, aku mengangguk pelan karena memang aku mempercayainya, "Iya Mas, aku percaya sama kamu..," jawabku dengan pelan.66954Please respect copyright.PENANABeP3RLs8Sx
66954Please respect copyright.PENANA16YtdtESfx
"Good" Ucap Mang Dedi tersenyum sok berbahasa inggris.66954Please respect copyright.PENANALLI9VYEt6v
66954Please respect copyright.PENANAailgcBQ0I8
Dia lalu mengecupku dengan ciuman paling hangat yang pernah aku rasakan. Begitu lembut, pelan dan nikmat penuh dengan luapan emosi yang tak bisa aku gambarkan.66954Please respect copyright.PENANAY6w6sNcrKo
66954Please respect copyright.PENANASZtCDC10xN
Kubuka mulutku sedikit untuk membiarkan lidah Mang Dedi menyapa lidahku. Kubiarkan dengan pasrah bibirnya membelit dan menukar air liur kami dalam mulutku. Terasa sedikit bau rokok dari bibirnya yang kasar itu, namun tetap saja membuatku terus membalas dan menciumnya balik.66954Please respect copyright.PENANAfebeTcCYPC
66954Please respect copyright.PENANAcvB8ix1OQU
Ciuman Mang Dedi bertahan di bibirku untuk sementara sebelum akhirnya merambat turun ke leherku yang tertutupi oleh hijab, menghisapnya sebentar dari luar hingga aku menggelinjang merasakan geli.66954Please respect copyright.PENANAi59kS9mGNs
66954Please respect copyright.PENANAoE0WKRltMg
Lalu merosot lagi sampai akhirnya hinggap di salah satu puting payudaraku.66954Please respect copyright.PENANAhpmYzE5uo2
66954Please respect copyright.PENANApEsRjt4vWA
“Ughh..” Aku mendengus dengan lirih.66954Please respect copyright.PENANAKbrIOWPSq0
66954Please respect copyright.PENANAKj69xr8zDt
Pertama lidahnya tepat menyapu puting payudaraku yang mencuat begitu keras, lalu bergerak memutari seluruh daerah areolanya yang kecil berwarna pink bergantian sebelah kiri dan kanannya.66954Please respect copyright.PENANADwfLZV47Mq
66954Please respect copyright.PENANARiiEGSQf46
Dengan liar, diraihnya salah satu payudaraku dan dihisapnya dengan kuat kedalam mulutnya yang kasar dan basah itu.66954Please respect copyright.PENANAgxKNq8SIvN
66954Please respect copyright.PENANAG9Kjx1LsKF
Tubuhku secara tiba-tiba bagaikan disengat listrik, terasa geli yang luar biasa bercampur sedikit nyeri saat putingku bersentuhan dengan gigi Mang Dedi di dalam mulutnya.66954Please respect copyright.PENANAiQU0Twm1xt
66954Please respect copyright.PENANAvczatlQ6YQ
"Hmmmppphh... Masshh..."66954Please respect copyright.PENANAftRq8ENycP
66954Please respect copyright.PENANAvuqLoDYrn7
Aku menggelinjang, melenguh ketika Mang Dedi menggigit-gigit kecil putingku. Dipilin-pilinnya kesana kemari, dikecupinya, dan disedotnya kuat-kuat sampai tanganku refleks meremas dan menarik kepalanya semakin membenam di kedua payudaraku.66954Please respect copyright.PENANAKN9DQ9koUY
66954Please respect copyright.PENANA3nfw9rIwHc
“Kamu merasa gatel lagi gak Dek Liya??” bisik Mang Dedi tersenyum menggodaku.66954Please respect copyright.PENANAskVvWoH1px
66954Please respect copyright.PENANAmChjla8Hzh
Sedangkan aku hanya bisa pasrah menatapnya sayu dengan pandangan bernafsu sambil sesekali merintih, dan mengeluarkan racauan kenikmatan melawan gejolak yang mulai bangkit mengharubiru di seluruh tubuhku sekali lagi.66954Please respect copyright.PENANA3nVcFunSCZ
66954Please respect copyright.PENANAywRGWnw5Yn
“Ouuughhh.. Mashhh.. dadakuuh.. geliihh..” ucapku terus mendesah.66954Please respect copyright.PENANAxwFm4CNODe
66954Please respect copyright.PENANARm3ka80bxr
Seperti seorang bayi yang kehausan, Mang Dedi menyusu pada puting payudaraku berganti-ganti kiri dan kanan. Tak bisa kutahan gejolak ini lantaran area payudaraku adalah salah satu bagian tubuhku yang sangat sensitif apabila disentuh dan diberikan rangsangan.66954Please respect copyright.PENANAwBmR9tQpC6
66954Please respect copyright.PENANAXnQlQxLWeb
Ditambah oleh rayuan manis dan kecupan-kecupannya, membuatku merasakan gairah sedikit demi sedikit bangkit dan meletup-letup keluar dari tubuhku melalui area vaginaku yang berkedut-kedut.66954Please respect copyright.PENANAMfz2Eth81r
66954Please respect copyright.PENANAlI3jkxwuZi
Tak puas dengan hanya bermain lidah dibagian payudaraku saja, ciuman Mang Dedi sesekali turun melata dikulit perutku yang ramping. Sengaja ku picingkan mata dan kurapatkan tubuhku ke bagian kepala Mang Dedi agar nafas hangatnya semakin terasa menghembusi kulit-kulit tubuhku.66954Please respect copyright.PENANAk19hAyIGu0
66954Please respect copyright.PENANA3MtWDWVAbJ
Aku bahkan merasakan rasa basah dan gatal dibagian kewanitaanku seiring tak berapa lama kemudian Mang Dedi ikut menggigit-gigit kecil area dada dan perutku dengan lembut, meninggalkan tanda-tanda merah dikulitku yang putih.66954Please respect copyright.PENANAoB44YTcKm3
66954Please respect copyright.PENANA1wPe8Ifuha
"Duhh.." dalam hati aku membatin bagaimana jika suamiku nantinya melihat cupangan-cupangan semerah ini?66954Please respect copyright.PENANAWUYIoXf7oB
66954Please respect copyright.PENANAzkVhBnEwHF
Akan tetapi sebelum sempat pikiranku melanglang buana dipenuhi rasa bersalah dan khawatir. Mang Dedi malah semakin merangsek turun sembari mulutnya yang kasar itu kurasakan malah menjilat-jilat pusarku beberapa saat.66954Please respect copyright.PENANAVbLPhr9JFH
66954Please respect copyright.PENANAAN8PVlfLFX
"Iiihh gelihh.. jangan disituhh Masshh..." protesku tertahan.66954Please respect copyright.PENANAXQij5Iyxtl
66954Please respect copyright.PENANAvB5U81Perv
Mang Dedi berhenti sejenak dan membenamkan wajahnya di perutku. Nafas hangatnya yang berhembus tak beraturan itu sungguh terasa sangat nyaman. Dalam keadaan masih lemah, kuusap lembut kepalanya seakan menunjukkan bahwa aku begitu menyukai perlakuannya padaku.66954Please respect copyright.PENANArhrlb9OFlf
66954Please respect copyright.PENANAzNCf349REC
“Tubuhmu sangat indah Dek Liya, rasanya aku tak pernah bosan mencicipinya..,” rayu Mang Dedi dengan kata-kata.66954Please respect copyright.PENANA2vttoNHi1F
66954Please respect copyright.PENANAqNbt05vqXI
Hatiku melambung jauh terbang ke angkasa dengan ucapannya tersebut, makin kuikuti kemaunnya saat kurasakan kalau pahaku di renggangkannya teramat pelan.66954Please respect copyright.PENANA6uVUSMylqc
66954Please respect copyright.PENANAr58kQ2c6lY
“Wanginya badanmu Dek..,” ucapnya sekali lagi.66954Please respect copyright.PENANAAOBayvWoef
66954Please respect copyright.PENANAni7FuCe2Me
Mang Dedi lalu mengecup pelan pahaku di bagian pangkalnya, membuatku mengeluarkan sedikit desahan tertahan dalam tubuh yang ikut menggelinjang.66954Please respect copyright.PENANAlKUnz1xVn7
66954Please respect copyright.PENANAbsfvHiFx9Q
“Ahhh... sshhh...” Bagaikan keong, kurasakan bibir Mang Dedi merayap menelusuri setiap inci pahaku yang semakin jelas kemana arahnya.66954Please respect copyright.PENANAek5nBY3gVc
66954Please respect copyright.PENANAwme90obh5k
Jantungku bergemuruh, berdetak seakan ingin meledak saat kurasakan denyutan vaginaku seperti berkedut merespon jilatan Mang Dedi yang sebentar lagi akan hinggap kembali disana.66954Please respect copyright.PENANA0gX2g8AQVH
66954Please respect copyright.PENANAuP2YZc7lU4
Tiba-tiba saja, Mang Dedi melepaskan ciumannya begitu saja. Kubuka mataku karena sedikit kecewa harus merasakan gejolak yang baru naik itu padam kembali saat mulutnya berhenti bergerak dari tubuhku.66954Please respect copyright.PENANAhp7GA5rgyO
66954Please respect copyright.PENANAVI6lNYRcPx
“Balik badan Dek..,” bisiknya pelan di telingaku.66954Please respect copyright.PENANATi63ufSamT
66954Please respect copyright.PENANAz9Runmy62I
Seperti sebuah perintah mutlak, otakku reflek merespon dan mengikuti bisikan Mang Dedi hingga aku membalik badan dan tengkurap di bawah badannya. Kurasakan jantungku berdegub-degub penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Mang Dedi di bagian belakang tubuhku itu.66954Please respect copyright.PENANA5sOyAGt45s
66954Please respect copyright.PENANAMB4qKEmNh2
“Pinter banget kamu sayang..,” Ucap Mang Dedi menyibak sedikit hijabku dan mengecupi bagian tengkukku dengan gigitan yang begitu pelan.66954Please respect copyright.PENANASwP5Dmxfc9
66954Please respect copyright.PENANAo74yEiDnqw
“Mmmnnghhh.. Mass.. aahhh..” desahku geli meremas desahku sprei.66954Please respect copyright.PENANATiSyWyYoZY
66954Please respect copyright.PENANAjYC54IEzju
Bibir Mang Dedi masih membuat cupang di tengkukku saat tangannya menyusup ke depan dan memilin putingku sekali lagi dari belakang. Dengan gerakan sedikit meramas, Mang Dedi bergerak memancing nafsuku dengan menggigiti bagian bahu, pundak dan punggungku bergantian.66954Please respect copyright.PENANAgzvQYFKCRF
66954Please respect copyright.PENANAVRdniIGwME
Didaerah pantatku, aku bisa merakan penis besar milik Mang Dedi masih menegang basah menari-nari dan menggesek pelan selangkanganku seirama dengan gerakan tubuhnya. Aku dapat merasakan kebasahan dari vaginaku yang cairannya masih mengalir banyak dari bibir vagina ke selangkangan sampai pahaku bagian dalam66954Please respect copyright.PENANAOEo9bpXf4B
66954Please respect copyright.PENANAy0xmVktmyL
“Kamu sudah basah lagi Dek..,” bisik Mang Dedi merayuku.66954Please respect copyright.PENANArGHnHSE7km
66954Please respect copyright.PENANAHFaXshxrWl
Ku tekuk kepalaku sedikit kebawah untuk melihat apa yang tengah di perbuat oleh Mang Dedi di bagian selangkanganku sana. Tampak pada saat itu dia sedang memegang batang kemaluannya sambil sesekali mengocoknya pelan.66954Please respect copyright.PENANA9ICy1xJQat
66954Please respect copyright.PENANAlJAlhvZrIf
Kemudian Mang Dedi memasang ujung batang penisnya tepat di celah-celah bibir kemaluanku sebelum akhirnya dia mencucukkan kepala penisnya yang besar itu ke dalam lubang vaginaku yang sudah sangat licin.66954Please respect copyright.PENANAVN2FSw5qsm
66954Please respect copyright.PENANACkL9CZyYs0
"Aku masukin ya sayang??" bisik Mang Dedi dengan napasnya yang mendengus-dengus. Pertanda kalau nafsunya juga sudah semakin meningkat.66954Please respect copyright.PENANAmdINwXUqjx
66954Please respect copyright.PENANAeJi3aurIZf
Dengan sedikit pelan, aku kemudian mengangguk lemah mempersiapkan diriku untuk dinikmati oleh Mang Dedi. Pinggulku refleks bergetar dan terangkat-angkat tanpa kontrol sama sekali, seakan menyodor-nyodorkan diri untuk dinikmati segera oleh tusukan penis besar Mang Dedi. Rasanya aku sudah semakin tidak bisa sabar dengan perlakuannya yang memancing-mancing itu.66954Please respect copyright.PENANAS3DLOg8WKI
66954Please respect copyright.PENANAWHPjNQtBkw
"Silahkan Mas.." jawabku semakin melebarkan selangkanganku.66954Please respect copyright.PENANA1GUa6MUH8d
66954Please respect copyright.PENANAxrGje1heAW
Dengan pelan Mang Dedi mendorong pantatnya hingga ujung kemaluan penisnya berhasil menerobos bibir kemaluanku. Aku merasa gemetar luar biasa ketika merasakan kepala batangnya yang besar itu mulai perlahan-lahan membelah lubang vaginaku yang masih sangat sempit.66954Please respect copyright.PENANAy7DMmq6t1d
66954Please respect copyright.PENANAkis9fSvr7i
"Uughhhh... rapetnya memekmu Dek Liyaa.." ceracau Mang Dedi tak karuan.66954Please respect copyright.PENANA9SnGDOUNEN
66954Please respect copyright.PENANA7SfFsoK6DN
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.66954Please respect copyright.PENANAnLKYzaSQf6
66954Please respect copyright.PENANA7hBWtRioj4
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.66954Please respect copyright.PENANAtEGWDrqpWC
66954Please respect copyright.PENANAccUSqeSSB0
Walaupun pada mulanya masih ada sedikit rasa perih, tetapi perlahan namun pasti ada rasa nikmat yang juga berhasil kurasakan mulai mengalahkan perihnya selangkanganku.66954Please respect copyright.PENANAe4GT4dSE7j
66954Please respect copyright.PENANALi7mDK4SLz
Dengan geraknya yang perlahan itu, Mang Dedi tetap menggoyangkan penisnya maju hingga menggesek semakin masuk ke dalam vaginaku.66954Please respect copyright.PENANAnRyeYyCrzk
66954Please respect copyright.PENANAWVJ1mOnNOk
"Ugghhh... kegedean Mass..." ucapku memprotesnya seperti pertama kali saja aku di belah oleh penis besar itu.66954Please respect copyright.PENANA63tM2aXkj9
66954Please respect copyright.PENANAMk51pcAyFv
Namun meskipun hanya masuk kepalanya saja, kenikmatan yang kurasa betuI-betul membuatku hampir berteriak histeris. Sungguh batang kemaluan Mang Dedi itu luar biasa nikmatnya. Liang kemaluanku bahkan serasa berdenyut-denyut saat menjepit ujung kepala jamur Mang Dedi yang bergerak maju-mundur secara pelahan.66954Please respect copyright.PENANAN2CnvRRBlZ
66954Please respect copyright.PENANA2pWCHlD2KP
"Oughh... nikmatnyaa..." desah Mang Dedi di belakangku.66954Please respect copyright.PENANAhQf2rsciTm
66954Please respect copyright.PENANAKtc1WyzaRE
Dia terus menerus mengayunkan pantatnya maju-mundur walau hanya sebatas ujungnya saja yang terjepit dalam liang vaginaku. Keringatku pun mengucur semakin deras mengalir membasahi setiap kulit yang ada di tubuhku.66954Please respect copyright.PENANAaohKG9inzS
66954Please respect copyright.PENANAXnBCw3FBQ2
“Pe--Pelan-pelan Masssh..," Aku menjerit saat kurasakan betapa batang penis Mang Dedi menyeruak semakin dalam.66954Please respect copyright.PENANAl05AqiQcNN
66954Please respect copyright.PENANAcYqZSX7eLD
Entah karena vaginaku yang masih terlalu sempit, atau karena penis Mang Dedi yang terlalu besar.66954Please respect copyright.PENANAFY9BQALmzK
Hingga aku menggelengkan kepala tak percaya kalau proses penetrasi ini masih saja terasa sulit meski aku dan Mang Dedi sudah pernah bersetubuh sebelumnya.66954Please respect copyright.PENANAMNwSkoYJyY
66954Please respect copyright.PENANA8M870n0ju1
Namun rasa perih itu perlahan-lahan mulai menghilang saat Mang Dedi menghentikan gerakan penetrasinya yang begitu sesak memenuhi liang vaginaku. Rasa sakit itu mulai berubah menjadi nikmat karena batang kemaluannya kurasakan berdenyut-denyut dalam jepitan liang vaginaku.66954Please respect copyright.PENANAkOpF8Jyqeb
66954Please respect copyright.PENANAX0zwQehsRe
"Hmmppp... ennakk Mashh...," ucapku semakin mengawang.66954Please respect copyright.PENANAhYb915QTCw
66954Please respect copyright.PENANAGSMdyDlERR
Kurasakan bibir panas milik Mang Dedi mulai menyapu-nyapu seluruh area pundak dan punggungku dengan ganasnya. Bulu kudukku serasa merinding hingga tak sadar lagi saat Mang Dedi kembali mendorong pantatnya hingga batang penisnya yang terjepit erat dalam vaginaku semakin menyeruak masuk.66954Please respect copyright.PENANAbkBNfjDIDB
66954Please respect copyright.PENANAVvQxbkkEjV
Aku yang sudah sangat terangsang pun tak sadar akhirnya menggoyangkan pantatku seolah-olah memperlancar gerakan dan tusukan penis Mang Dedi dalam lubang vaginaku.66954Please respect copyright.PENANAIKWdYPu9cD
66954Please respect copyright.PENANACPM7SCSOpS
Ku benamankan kepalaku kekasur dan ku remas kuat kain spreinya dengan liar merasakan sensasi hebat yang aku rasakan kembali. Liang kemaluanku semakin berdenyut-denyut dan ada semacam gejolak yang meletup-letup hendak pecah di dalam diriku.66954Please respect copyright.PENANA9HfGofGMI4
66954Please respect copyright.PENANAgsgBaWKGZu
Dalam keadaanku yang sedang menungging itu, batang penis Mang Dedi akhirnya melesak jauh ke dalam vaginaku dengan utuh66954Please respect copyright.PENANAmqxFKN3dCR
66954Please respect copyright.PENANA9k9DhYR7Cf
"Ooggghhhhmmmmmmm....," lenguhku dan Mang Dedi berbarengan.66954Please respect copyright.PENANAg7LQoVpnMl
66954Please respect copyright.PENANAkK9WS90t2m
Vaginaku terasa penuh sesak oleh penisnya yang telah menancap seutuhnya. Ada rasa perih saat kurasakan kepala penisnya seperti menghunjam di pintu rahimku. Entah kenapa, tusukan penis Mang Dedi itu terasa semakin dalam saat berada pada posisi seperti ini.66954Please respect copyright.PENANAj9eweEjQSa
66954Please respect copyright.PENANAV2jqyKDRxH
Aku pun terdiam sejenak mengatur nafas dan membiasakan vaginaku di sesak oleh penis besar Mang Dedi. Dalam diam itu juga dapat ku rasakan kehangatan batang penis Mang Dedi yang hangat dalam jepitan liang kemaluanku.66954Please respect copyright.PENANAH4qhh6Iasw
66954Please respect copyright.PENANAzGQhYBRDFw
"Masih kayak perawan kamu Dek Liya...," bisik Mang Dedi manja di telingaku.66954Please respect copyright.PENANAegYbXR4jhu
66954Please respect copyright.PENANAsRHUl798OO
Kugerakkan kepalaku ke samping dan tersenyum mengarah padanya, "Masih perawan kalau punya Mas segede ini.." ucapku membalas.66954Please respect copyright.PENANAABjmEPFXIZ
66954Please respect copyright.PENANAPWFD8zV7iZ
"Emang suamimu segede apa Dek?" Tanya Mang Dedi menggodaku. "Segini ada gak?" Lanjutnya menunjukkan jari kelingkingnya di depan wajahku.66954Please respect copyright.PENANAMQGZcvh1Xl
66954Please respect copyright.PENANAsvePw5DSFv
Ku tepis tangannya itu dengan gemas, "Enak aja! Itu mah kekecilan" ucapku gemas.66954Please respect copyright.PENANALBp9UaQJCM
66954Please respect copyright.PENANA9e4U6jPMGr
Kemudian dengan perlahan sekali Mang Dedi mulai mengayunkan pantatnya hingga kurasakan batang kemaluannya mundur menyusuri setiap inci liang kemaluanku.66954Please respect copyright.PENANAr2E9V4WxIT
66954Please respect copyright.PENANAiIck5BeFMY
"Yang pasti gak segede punya ku ini kan?" Balasnya berbangga diri.66954Please respect copyright.PENANAUSzmOkDvfU
66954Please respect copyright.PENANA6FYW7cC5va
Kudiamkan saja ocehan Mang Dedi tersebut karena aku merasakan nikmat yang begitu luar biasanya pada vaginaku. Aku sempat mengerang kaget dibuatnya ketika tiba-tiba Mang Dedi kembali menghentakkan penisnya masuk secara utuh sekali lagi.66954Please respect copyright.PENANATmIBlNMZwV
66954Please respect copyright.PENANAk4a7aHaGoj
"Uughh.. legit dan licin.." racau Mang Dedi mendengus.66954Please respect copyright.PENANAgS4tegOzaL
66954Please respect copyright.PENANA6z6z0wGprx
Gerakan batang kemaluannya semakin mantap keluar masuk di dalam jepitan liang kemaluanku dengan tempo pelan. Aku merasakan betapa batang kemaluannya yang keras itu terus menggesek-gesek lubang vaginaku yang amat sangat gatal.66954Please respect copyright.PENANA45RkDL8rXI
66954Please respect copyright.PENANAr6R9X3cBag
"Aaaaccchhh.. Massh..,, enakkk...."66954Please respect copyright.PENANAJpbL3akuc5
66954Please respect copyright.PENANA9wnMXHwLU5
Aku pun mengerang dan tubuhku bergerak liar menyambut gesekan batang penis Mang Dedi. Pantatku semakin mundur seolah-olah membalas gerakan Mang Dedi yang memajukan batang kemaluannya dengan cara yang begitu memabukkan.66954Please respect copyright.PENANAurzTvAAv3X
66954Please respect copyright.PENANANqhnQW8qnK
Saat Mang Dedi menarik penisnya dari vaginaku, yang tersisa hanyalah ujung kepala jamurnya yang masih terjepit dalam liang kemaluanku. Lalu setelah itu didorongnya dengan kuat hingga ujungnya seolah menumbuk bibir rahimku.66954Please respect copyright.PENANAac190ULaxe
66954Please respect copyright.PENANAT0eiS1P9MK
"Oohhhh.. enakk bangett Masss...., enakk bangett" rintihku semakin menjadi-jadi.66954Please respect copyright.PENANArtuIOnm4zc
66954Please respect copyright.PENANAV1YExD1LCb
Dalam posisi seperti anjing yang sedang kawin ini, tubuhku disodok-sodok Mang Dedi dengan gairah meluap-luap. Aku tersentak-sentak ke depan saat Mang Dedi dengan semangatnya menghunjamkan batang penisnya ke dalam jepitan liang vaginaku.66954Please respect copyright.PENANA3TlhWs9k77
66954Please respect copyright.PENANASVCPspxR7k
Lalu dengan agak kasar ditekannya punggungku hingga Payudara ku agak sesak menekan permukaan kasur. Tangan kiri Mang Dedi menekan punggungku sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah pantatku dengan gemasnya.66954Please respect copyright.PENANAXjSJMvhEvr
66954Please respect copyright.PENANAzWRpJoRiG4
Tanpa kusadari tubuhku ikut bergoyang seolah-olah menyambut dorongan batang kemaluan Mang Dedi. Pantatku bergoyang memutar mengimbangi tusukan-tusukan batang kemaluannya yang menghunjam dalam-dalam.66954Please respect copyright.PENANAcAYFi6AI3h
66954Please respect copyright.PENANA2oNjnv89iu
"Claaackkk..., clllackk......, kclaakkk..." bunyi gesekan alat kelamin Mang Dedi yang terus memompa vaginaku.66954Please respect copyright.PENANAtoYf4oymjn
66954Please respect copyright.PENANApLlPLN5QEA
Suara benturan pantatku dengan tulang kemaluan Mang Dedi terdengar di sela-sela suara desah dan eranganku yang menambah gairah kian berkobar. Apalagi bau keringat Mang Dedi semakin tajam tercium hidungku. Membuat keperkasaan dan kejantanannya semakin menenggelamkan aku dalam kenikmatan.66954Please respect copyright.PENANAtwjDNr3SQq
66954Please respect copyright.PENANAJbjY1RWEkS
"Ouuughh.. Mass.., terushh.. Terushh.. Yang kerashh.." Aku menceracau dan menggoyang pantatku kian liar saat aku merasakan detik-detik menuju puncak.66954Please respect copyright.PENANAf3Z8sziRWd
66954Please respect copyright.PENANAfGpyQ9qMjP
Napasku semakin terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang kini semakin tak tertahankan. Begitu besarnya batang kemaluan penis Mang Dedi sehingga lubang vaginaku terasa sangat sempit dibuatnya.66954Please respect copyright.PENANA05jBTuNYl0
66954Please respect copyright.PENANA04YF9BvM9p
"Akhh.... akkhgg... emmmhhpp Mmasshh.." erangku berulang-ulang. Sungguh semakin lama rasanya semakin nikmat membuatku seperti kehilangan akal sehatku sendiri.66954Please respect copyright.PENANA51Cg4ALxiM
Masih dalam pejaman mataku, Aku menggigit bibir bawahku sendiri merasakan nikmat hubungan badan kami yang semakin erat melekat. Hujaman Mang Dedi amat berbeda dengan apa yang kurasakan selama ini bersama suamiku. Kedewasaan dan pengalaman Mang Dedi yang mampu mengontrol emosi membuat Aku nyaman menikmati persebadanan terlarang kita yang entah sampai kapan akan berakhir itu.66954Please respect copyright.PENANA1PqQgrYL1P
66954Please respect copyright.PENANANhp4RZiF5W
Kekuatan Mang Dedi dalam genjotannya itupun membuatku amat salut dan begitu senang. Meski bisa dikatakan umurnya hampir menyentuh angka setengah abad, namun genjotannya masih saja sangat kuat dan hebat sampai membuat kasur dan badanku bergetar seperti kapal yang diserang badai.66954Please respect copyright.PENANAiRqxopdQaX
66954Please respect copyright.PENANANEphAWkgYu
“Gantian sekarang kamu diatas Dik!!” pinta Mang Dedi bergetar menahan geramannya memberi instruksi.66954Please respect copyright.PENANAJhMnqQMIqC
66954Please respect copyright.PENANAlJqpWOX8c0
Lalu tanpa melepaskan batang kemaluannya dari jepitan liang vaginaku, Mang Dedi meraih kedua pinggir pinggangku dengan tangannya, secepat kilat dia menarik tubuhku bangkit dari posisi tengkurap, kemudian dia menggulingkan tubuhnya ke samping.66954Please respect copyright.PENANAydz5n0mdxu
66954Please respect copyright.PENANAwAY0M50p3B
“Awhhhh..” pekikku kaget.66954Please respect copyright.PENANAvmD6ir1Gik
66954Please respect copyright.PENANAlvbL7nK7i0
Posisi kami akhirnya berbalik. Kini tubuhku sedikit berjongkok membelakangi Mang Dedi dengan kedua kakiku berada di sisi pinggulnya. Aku terdiam sejenak merasakan kalau penis besar Mang Dedi tersebut semakin menusuk ke dalam vaginaku karena ditekan ke bawah oleh berat badanku sendiri.66954Please respect copyright.PENANAiqwlNO02ms
66954Please respect copyright.PENANAaiD0gzZ5BM
“Hehehe.. digoyang Dekk..” ucap Mang menepuk pelan bagian pantatku.66954Please respect copyright.PENANAo19B8IVuzE
66954Please respect copyright.PENANATpDx4p0iOL
Kutarik nafas sedikit sebelum kutumpukan tanganku ke lutut Mang Dedi. Dengan perlahan-lahan menahan ngilu, ku goyangkan pinggulku maju mundur menggesek menikmati sensasi gatal dan ngilu yang bercampur padu menjadi satu.66954Please respect copyright.PENANAlEUT5FRS6W
66954Please respect copyright.PENANATH3HzUdQGQ
“Uugghhh....” aku sedikit mengerang.66954Please respect copyright.PENANAQQzbElO04P
66954Please respect copyright.PENANAOv0r5oyfaj
Kurengkuh sebanyak mungkin kenikmatan dari penis Mang Dedi dengan cara mengaduk-adukkan vaginaku. Kurobah gerakan maju mundur menjadi berputar seperti orang yang sedang bermain hula-hop, sesekali juga aku bergerak naik turun memompa lalu bergerak maju mundur lagi di kemudiannya.66954Please respect copyright.PENANACSujz45wTm
66954Please respect copyright.PENANAq2arjvaarM
Aku melakukan variasi gerakan sesuka hatiku karena aku yang memegang peranan, kombinasi antara hula-hop lalu maju mundur kemudian naik turun kembali lagi berhula-hop membuat Mang Dedi melenguh seakan terbang tinggi dalam kenikmatan birahi.66954Please respect copyright.PENANA9z7909733H
66954Please respect copyright.PENANAu1Icsyzur2
“Aaaacchhh....., Mantepnya goyanganmu Dek Liya..,” Ucap Mang Dedi memegangi pinggangku.66954Please respect copyright.PENANAien8HrlGNU
66954Please respect copyright.PENANAvsxOfRj21t
Tak mau kalah, Mang Dedipun akhirnya ikut menggoyangkan pinggulnya sendiri melawan gerakanku, semakin cepat aku menurunkan tubuhku semakin cepat pula dia menaikkan pinggulnya hingga vaginaku tersodok dengan kerasnya.66954Please respect copyright.PENANATIml7T0pxK
66954Please respect copyright.PENANAdlyV3WzuXu
Benar-benar luar biasa sensasi yang kurasakan. Mang Dedi benar-benar telah menyeretku menuju sorga kenikmatan yang begitu indah dan tak bisa kuraih selain dengan dirinya. Membuatku lupa dengan jati diriku yang seharusnya jadi perempuan baik-baik dan seorang istri sholehah itu.66954Please respect copyright.PENANAe714KpoFrp
66954Please respect copyright.PENANA6S2ORM0jet
Tak berapa lama kemudian, gerakan kami pun berubah semakin liar. Napas kami semakin menderu seolah mengisi suasana sunyi yang entah sudah menunjukkan pukul berapa. Dan dalam tubuh yang penuh gairah itu pula kurasakan desir-desir puncak kenikmatanku kembali terasa terbayang.66954Please respect copyright.PENANAfEtMTjfR8c
66954Please respect copyright.PENANAs3cM6tKQ3i
"Maasshhh... akkuu... sebentarrr lagiiihh..." desahku makin kencang memberitahukan.66954Please respect copyright.PENANAz6a2J9bYca
66954Please respect copyright.PENANAYvEW10U0x5
Selang tak berapa lama Aku semakin tak bisa menahan diriku yang sudah mulai dibayangi oleh puncak kenikmatan sekali lagi. Denyutan-denyutan dalam rahimku kurasakan makin sering, makin kuat dan mendesak-desak, seperti meminta untuk segera di tuntaskan.66954Please respect copyright.PENANAVV5S0HKR1A
66954Please respect copyright.PENANAQwUpChD8qk
Begitu luar biasa pula rasa nikmat yang kuterima saat makin kuat ku ayun-ayunkan pantatku menelan batang penis Mang Dedi bulat-bulat. Aku merasa saat itu akan diamuk oleh birahi yang begitu jelas membayangi tubuhku.66954Please respect copyright.PENANA31Rj8yhtd5
66954Please respect copyright.PENANAWYhW1vO6Wa
Hingga dengan tiba-tiba aku mendongak kebelakang merasakan letupan dari dalam vaginaku menjalar-jalar sepanjang lorong di dalam tubuhku, seperti menyetrum setiap tali-tali syarafku yang amat peka.66954Please respect copyright.PENANAWfPWhBUUdQ
66954Please respect copyright.PENANAAeroY1vWSm
"Ooouuuuuggggghhhh. Maaasshhhhhhhh....., enaakkkkk...., kelllluaaaarrrhhhh.."66954Please respect copyright.PENANAZ71vKgA0KP
66954Please respect copyright.PENANAr0Zt25uQle
Teriakku kencang saat kenikmatan itupun akhirnya meletup keluar begitu saja tanpa tertahan lagi. Seketika itu kurasakan seluruh tubuhku menggeletar lemah seperti terlolosi dari tulangnya, pandanganku mengabur dan jiwaku terasa melayang tinggi diatas awan-awan kenikmatan.66954Please respect copyright.PENANAgbn53gcLWe
66954Please respect copyright.PENANAXj2HQraT7B
Sedetik, dua detik, sepuluh detik, entah berapa lama aku merasakan gelombang orgasmeku kembali menyapa. Membuat kesadaranku memudar dan tubuhku langsung ambruk ke atas tubuh Mang Dedi.66954Please respect copyright.PENANAtez5OZPidN
66954Please respect copyright.PENANAbaDA3uxvFC
Beruntung saat itu Mang Dedi dengan cekatan menopang tubuh lemahku. Namun tanpa memberikanku sedikit waktu untuk bernafas, Mang Dedi lalu bergerak memutar tubuhku yang loyo dan lemah itu dengan begitu mudahnya.66954Please respect copyright.PENANAN7Ua2PL4AA
66954Please respect copyright.PENANAJw2Jvszmse
Aku pun sudah tidak mampu bergerak lagi saat Mang Dedi mengangkat tubuhku dengan posisi terlentang pasrah di atas kasur. Tanpa melepas tusukan penisnya yang panjang itu, Mang Dedi membentangkan kedua pahaku selebar mungkin.66954Please respect copyright.PENANA1CO6s329Jj
66954Please respect copyright.PENANAFZ59iBpGyA
"Maaf ya sayang.. aku juga udah ga tahan pengen ngecrotin kamu..." ucap Mang Dedi setengah berdengus.66954Please respect copyright.PENANAU6QyspNhNj
66954Please respect copyright.PENANAV0LBnCemtr
Perlahan namun pasti, Mang Dedi mulai menggenjotkan sendiri batang penisnya untuk menembus liang vaginaku yang terasa berdenyut amat sangat ngilu.66954Please respect copyright.PENANAlzmtmUXhQi
66954Please respect copyright.PENANAbhlqh4xnC8
Aku tidak diberinya kesempatan untuk bicara maupun bertindak menolak. Bibirku kembali dilumat Mang Dedi sementara kemaluanku digenjot lagi dengan tusukan-tusukan nikmat dari batang kemaluannya yang amat sangat besar untuk ukuran orang Indonesia.66954Please respect copyright.PENANAc3oGSxI15i
66954Please respect copyright.PENANAlpjhS3GJ2n
Setelah puas melumat bibirku, kini giliran payudaraku yang dijadikan sasaran lumatan bibir Mang Dedi dengan begitu rakusnya. Kedua puting payudaraku kembali dijadikan bulan-bulanan lidah dan mulut nakalnya hingga tubuhku mengkilat oleh air liurnya.66954Please respect copyright.PENANArsMqyrG9Fb
66954Please respect copyright.PENANA7uZz9oqMD3
Secara serentak, dia juga ikut mengayunkan pantatnya maju mundur dengan tempo dan ritme yang berubah-ubah merasakan betapa jepitan liang vaginaku kian erat menjepit batangnya karena baru saja orgasme dan berkontraksi.66954Please respect copyright.PENANAKLP9Sqm6gh
66954Please respect copyright.PENANAto6Sbo1178
Aku bermaksud ingin membantunya menggerakkan pantatku untuk mengikuti gerakannya, tetapi rasa ngilu itu kian menjadi-jadi dan pompaan Mang Dedi terlalu kuat untuk kulawan hingga aku pasrah saja.66954Please respect copyright.PENANAANlz3wQQDg
66954Please respect copyright.PENANAkUdSelEPfi
Aku benar-benar dibawah penguasaannya secara total. Kasur spring bed tanpa dipan inipun bahkan ikut bergoyang seiring dengan ayunan batang kemaluan Mang Dedi yang menghunjam ke dalam liang vaginaku semakin cepat.66954Please respect copyright.PENANAnohdEkn0jy
66954Please respect copyright.PENANA9qbwevYiyp
Hingga tak berapa lama kemudian, Dengus napas Mang Dedi terdengar semakin bergemuruh di telingaku. Bibirnya semakin ketat melumat bibirku. Lalu kedua tangannya menopang pantatku dan menggenjot lubang kemaluanku dengan tusukan-tusukan yang begitu keras.66954Please respect copyright.PENANAxn24qqeopb
66954Please respect copyright.PENANAxQUfcTTiHr
Aku yang tahu kalau sebentar lagi Mang Dedi akan sampai, memeluk tubuhnya begitu kuat, mengalungkan tanganku di lehernya dan kakiku di pinggangnya. Aku menggerakkan pantatku dengan sisa-sisa tenaga yang ada menantikan cairan pembawa benihnya mengaliri liang rahimku.66954Please respect copyright.PENANArwDnWk0EdB
66954Please respect copyright.PENANAxs1zDefCcp
Benar saja, Mang Dedi kemudian mengeram seperti singa yang terluka sambil menggigit bibirku dan menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam ke vaginaku.66954Please respect copyright.PENANAFE13jlHNrZ
66954Please respect copyright.PENANAKlJEMivoJ4
"CROTTT!!!CROOOTT!!CROOOTT!!CROOTTT!!!CROOOTTT!!CROOTTT"66954Please respect copyright.PENANARLWPN0OxwR
66954Please respect copyright.PENANAa5Dsl5IqLT
Beberapa kali sperma Mang Dedi terasa sangat hangat menyirami rahimku seolah menjadi pengobat dahaga liarku yang selalu saja tak pernah tuntas selama ini. Tubuh Mang Dedi kian berkejat-kejat liar dalam pelukanku sambil dengan ganasnya dia masih memagut bibirku.66954Please respect copyright.PENANAQWuTJe3CWC
66954Please respect copyright.PENANA1wBw1W9HxW
Tubuhku pun seolah terkena aliran listrik yang dahsyat dan pantatku bergerak liar menyongsong hujaman batang penis Mang Dedi yang terasa mentok di pintu rahimku masih dengan menyemprotkan sisa-sisa air maninya.66954Please respect copyright.PENANAQanMShGvhY
66954Please respect copyright.PENANAUAdVKOKm03
Tiba-tiba saja, seseorang mengetuk pintu kontrakan Mang Dedi dan berteriak kencang, "WOI DEDI!!! NGANA SAKIT APA MATI??" Ucap suara seorang perempuan.66954Please respect copyright.PENANAnQZTpWo4by