49218Please respect copyright.PENANA1Dil2AZ7gV
49218Please respect copyright.PENANAEdw11LHMxq
Liya
49218Please respect copyright.PENANAWkPj3VTCP9
Tidak terasa, tiga hari sudah waktu berlalu semenjak persetubuhan terlarangku dengan Mang Dedi pada sore itu. Hari demi hari berlalu begitu cepat. Malam demi malampun kulalui dengan perasaan kalut dan bingung, antara harus merasa senang atau bersalah disaat yang bersamaan.49218Please respect copyright.PENANA4PSUXuqNoU
49218Please respect copyright.PENANAmP85bOt9LM
Semenjak kejadian itu pula, aku kemudian mengkondisikan hubunganku dengan Mang Dedi seperti biasa lagi. Meski aku tidak menjauhinya, namun setiap kami bertemu aku selalu berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa diantara kami.49218Please respect copyright.PENANAUjzltakPNH
49218Please respect copyright.PENANAmzeDwKh8wn
Kuakui bahwa sebenarnya aku rindu akan dekapan dan cumbuan hangat tubuhnya pada diriku. Bahkan ketika kami masih rutin bertemu setiap pagi saat aku berbelanja, Mang Dedi selalu memanfaatkan momen itu untuk merayu dan menjamah tubuhku meminta untuk mengulang kejadian terlarang kami.49218Please respect copyright.PENANAeSNCtfDzxM
49218Please respect copyright.PENANAv6TEoLuMd1
Tapi dengan halus selalu ku tolak ajakannya tersebut. Bukan bermaksud untuk menjadi munafik, namun aku benar-benar sudah mulai dihantui perasaan bersalah karena telah berselingkuh di belakang suamiku. Martabat dan harga diri yang harusnya mati-matian ku bela itupun, kini telah rusak oleh nafsu yang menutupi akal dan pikiran sehatku.49218Please respect copyright.PENANAqDP3NX4B1X
49218Please respect copyright.PENANArUpMdKVewy
Dampaknya jadi sangat terasa setiap kali aku melayani suamiku di ranjang, yang terbayang olehku hanyalah sosok Mang Dedi saja. Terbayang akan caranya memuaskanku, terbayang pula akan penis besar tak bersunat miliknya yang selalu perkasa membuatku berkelojotan penuh nikmat.49218Please respect copyright.PENANAjviZ98SztC
49218Please respect copyright.PENANAuPfuRKu8jm
Seks dengan suamiku yang sebelumnya masih bisa aku nikmati itupun, terasa semakin lebih hambar karena aku mulai membanding-bandingkannya dengan cara Mang Dedi melakukannya denganku.49218Please respect copyright.PENANAQHRP14vnD7
49218Please respect copyright.PENANAX89rszc09N
Walau suamiku sudah mengalami kemajuan dalam caranya bercinta sekalipun, namun tetap saja masih belum bisa menyaingi keperkasaan Mang Dedi yang benar-benar membuat ku kelojotan itu.49218Please respect copyright.PENANASmwyqoN2hc
49218Please respect copyright.PENANAnEkBq2mLSO
“Cuma di pegang-pegang doang nih Mbak?" Ucap Mang Dedi tiba-tiba menyadarkanku.49218Please respect copyright.PENANAPXDJr7jAqU
49218Please respect copyright.PENANAXIUvVA0a8b
Aku menoleh padanya dan sadar bahwa saat ini aku masih berada di tempat Mang Dedi berjualan, “Eh, Maaf Mang.. Aku melamun” balasku tersenyum salah tingkah.49218Please respect copyright.PENANAHmirpWbGNT
49218Please respect copyright.PENANAz953j8kcku
Seperti biasa, di depan orang banyak aku dan Mang Dedi selalu memanggil satu sama lain dengan sebutan formal agar orang-orang tidak terlalu ngeh dengan kedekatan kami berdua.49218Please respect copyright.PENANAxe2czT8Vwy
49218Please respect copyright.PENANAHrwAjbFGMH
“Pagi-pagi udah ngelamun aja Uni!! Gak dapet jatah dari suami ya??” Celetuk salah satu ibu-ibu yang sedang berbelanja.49218Please respect copyright.PENANAZssUt3mFPD
49218Please respect copyright.PENANAsTWUlIey5p
Suasana kemudian menjadi riuh karena semuanya jadi tertawa, “Ah.. Bu Retno udah kayak peramal nih...” balasku mengimbangi candaan salah satu ibu-ibu yang bernama Retno tersebut.49218Please respect copyright.PENANAGqM4qopcys
49218Please respect copyright.PENANA6FNrcq8bFe
Namun sebenarnya aku juga menyembunyikan rasa malu karena apa yang Bu Retno katakan itu cukup benar. Akan tetapi jatah yang kumaksud disini bukanlah yang dari suamiku, melainkan dari Mang Dedi.49218Please respect copyright.PENANAScVNm9oyGM
49218Please respect copyright.PENANAz8ByYHAMop
“Saya kan udah berumah tangga lebih dari 30 tahun Uni!! Udah hapal sama gerak geriknya” balas Bu Retno lagi.49218Please respect copyright.PENANAumRPBeJzHJ
49218Please respect copyright.PENANAWeV7kLUn9Q
Tapi kemudian Mang Dedi ikut menimpali, “Nanti saya yang jatahin” ucapnya mengerlingkan mata padaku.49218Please respect copyright.PENANANFfkWvZ2YT
49218Please respect copyright.PENANAKVSBmrkMa3
Sontak keadaanpun bertambah riuh dengan teriakan dan tawa ibu-ibu pada Mang Dedi. Semua ibu-ibu yang ada disanapun sesekali bercanda membully Mang Dedi dengan sebutan halu dan sebagainya.49218Please respect copyright.PENANAJ7Dsu8yL8X
49218Please respect copyright.PENANAjcMw2oJUnJ
“Ngimpi bener lu Dedi!! Kebanyakan halunya..” cetus Bu Retno yang paling gencar meledeknya.49218Please respect copyright.PENANANdlFKG9pEc
49218Please respect copyright.PENANAkuTUPwRfNg
Mang Dedipun tak kalah bersemangat membela dirinya sendiri, “Yeee.... siapa tau Mbak Liyanya khilaf dan mau sama saya” balasnya.49218Please respect copyright.PENANAaoQ3srQptR
49218Please respect copyright.PENANA0nmiUcjTas
"Hahaha. Sampai kura-kura jadi presiden juga, kamu gak bakal bisa dapetin yang macam Uni Liya ini Dedi!!" Jawab salah satu Ibu-ibu lagi.49218Please respect copyright.PENANAQrLhPRECjp
49218Please respect copyright.PENANAbH0fuOSia3
"Wah.. wah.. meremehkan saya ini Ibu-ibu. Tidak tau kalian kalau saya sudah jadian sama Mbak Liya.. Iya gak Mbak??" balas Mang Dedi kini membawaku.49218Please respect copyright.PENANArvqu9ALAbT
49218Please respect copyright.PENANAUye1RyrxQh
Aku sebenarnya tidak suka dengan cara bercandanya yang terus-menerus menyerempet ke arah hubungan terlarang kami tersebut. Tapi mengingat saat ini kami dalam kondisi dan suasana beramai-ramai, aku mencoba menahan rasa marahku.49218Please respect copyright.PENANAMP0xQXIADw
49218Please respect copyright.PENANAnvYBXGBv9e
"Enggak tuh.. sejak kapan??" Ucapku dengan ketus.49218Please respect copyright.PENANAQ887Oho5NP
49218Please respect copyright.PENANAYsQX1KvMXQ
Seketika itu juga tawa para ibu-ibu disana kembali pecah melihat bagaimana aku menolak Mang Dedi secara gamblang tersebut. Bahkan ada yang meledek kalau bujang lapuk penjual sayur seperti Mang Dedi tidak akan pernah bisa mendapatkan wanita seperti aku.49218Please respect copyright.PENANAfIOFwYjAaA
49218Please respect copyright.PENANAwjLdkTluvt
Walau pada kenyataannya, tukang sayur yang tengah mereka bully dan katai itu ternyata sudah benar-benar pernah mendapatkan tubuhku dan menggumulinya dengan begitu perkasa. Tapi baik aku dan Mang Dedi tentu saja hanya diam dan ikut saja dengan riuhnya candaan dan ledekan mereka tersebut.49218Please respect copyright.PENANADXv5XLBVJ8
49218Please respect copyright.PENANADWhEaGTq5i
Selang tak berapa lama kemudian, kehebohan para ibu-ibu itupun akhirnya berakhir. Satu persatu dari mereka berpamitan pulang usai berbelanja kebutuhan masing-masing. Dan seperti biasanya, aku menjadi orang yang terakhir yang pulang.49218Please respect copyright.PENANAlB09klCx9O
49218Please respect copyright.PENANAJkBoLmz3RT
“Tega banget aku di bully sama mereka..” Rajuk Mang Dedi tiba-tiba memelukku.49218Please respect copyright.PENANAXWTErMoDD4
49218Please respect copyright.PENANAt3z7nNDEja
Aku terlonjak kaget dan memberontak dari pelukannya, “Mas jangan dong!! nanti diliat orang” protesku celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Takut kalau ada yang melihat kami.49218Please respect copyright.PENANACgiA3wPw4o
49218Please respect copyright.PENANAf9joVYbiml
“Hehehe. Sorry sayang” balasnya terkekeh melapaskan pelukan.49218Please respect copyright.PENANAbfbNtMekxL
49218Please respect copyright.PENANAfR5W9AC2Jb
“Mas tuh ya! Liat-liat situasi sedikit napa!!” kataku menaikkan nada karena memang aku merasa tak senang dengan caranya.49218Please respect copyright.PENANANE1Q1AW1bQ
49218Please respect copyright.PENANAiVAZ5lH8da
“Abis aku kangen banget sama kamu Dek Liya..” rayunya dengan dengan manja.49218Please respect copyright.PENANAIF79jS8sSM
49218Please respect copyright.PENANAsQXWYaP1kf
Aku kemudian melayangkan cubitan di pinggangnya, “Tapi gak begitu juga Mas!!” ucapku ketus sambil mengeluarkan dompet.49218Please respect copyright.PENANAFlnrszPyxm
49218Please respect copyright.PENANAQ8cnb8et7E
“Loh?? loh?? Dek Liya udah mau pulang??” tanya Mang Dedi heran.49218Please respect copyright.PENANAqwhDDcUJNU
49218Please respect copyright.PENANAEhzMFSUB7y
Aku mengangguk, “Iya. Udah di tungguin sama suami” balasku berbohong.49218Please respect copyright.PENANASnOuuF79tO
49218Please respect copyright.PENANAi38TCGY95p
"Gak mau nyantai dulu gitu sama aku?" Tanya Mang Dedi menepuk pantatku tiba-tiba.49218Please respect copyright.PENANAlzzr0xfTSp
49218Please respect copyright.PENANA79g8OaxgcN
Sekali lagi aku mencubitnya, "Mas tolong ya!! Aku gak suka!!" Kataku dengan nada yang marah.49218Please respect copyright.PENANARvimSKwhvb
49218Please respect copyright.PENANA8ECCXrmYi3
“Tapi sama yang ini suka kan?” Ucap Mang Dedi tiba-tiba mengeluarkan penisnya dari balik celana dengan begitu berani.49218Please respect copyright.PENANAXBmfRXHyvN
49218Please respect copyright.PENANAzoS8e2JFMG
Sontak aku kaget dan reflek mendekat menahan celananya, “Mas apaan sih!! jangan begitu!!” Ucapku protes sambil melihat-lihat keadaan sekitar lagi. Rasanya benar-benar takut dilihat oleh orang.49218Please respect copyright.PENANAjBqqOqNAgY
49218Please respect copyright.PENANAJRvS7hu3y5
“Abisnya Dek Liya nolak aku terus..” ucapnya merajut dan cemberut.49218Please respect copyright.PENANACrmP89carT
49218Please respect copyright.PENANAyRjSQV3UKg
“Mas tolong!! aku udah punya suami” balasku meminta pengertiannya.49218Please respect copyright.PENANAywG4a6pyK9
49218Please respect copyright.PENANA3IwFctXlAI
Tapi Mang Dedi tampak tidak mau mendengarkanku, “Kemaren aja kamu desah-desah sama kontolku”49218Please respect copyright.PENANATvAqYoZGZm
49218Please respect copyright.PENANAzvSrKayLu2
“PLAAAAAKKKK”49218Please respect copyright.PENANAqiPofaj87a
49218Please respect copyright.PENANACZB2ovIDMx
Tanganku reflek menampar pipinya. Sudah habis kesabaranku dari tadi meladeni cara Mang Dedi yang selalu saja memperlakukanku layaknya wanita murahan. Aku tau kalau aku yang membukakan pintu pada hubungan terlarang ini, membiarkan Mang Dedi menikmati tubuh dan ragaku sekali, tapi bukan untuk hal seperti ini aku melakukannya.49218Please respect copyright.PENANAKaW1bblwlS
49218Please respect copyright.PENANApY6pCQXnET
“Cukup Mas! Aku gak suka dengan caramu” Ucapku menatap tajam matanya.49218Please respect copyright.PENANAX1hP7Y3juV
49218Please respect copyright.PENANAHAwUmuxOIq
Mang Dedi tampak cukup shock dengan tamparan ku tersebut dan meringis memegangi pipinya dengan telapak tangannya.49218Please respect copyright.PENANAVBIhs7z50h
49218Please respect copyright.PENANAovmbTh3Y05
Perlahan-lahan, pandanganku mulai mengabur oleh gumpalan air mata yang kemudian jatuh membasahi pipiku. Hatiku terasa sangat sakit, perih didadaku menjalar ke setiap syaraf yang ada di tubuhku hingga membuat badanku terasa sangat lemas.49218Please respect copyright.PENANA44aMceV049
49218Please respect copyright.PENANAk6cpTFGQuM
Tak pernah aku merasakan diriku sehina ini sebelumnya, diperlakukan bak wanita murahan yang gampang dirayu dan dijamah oleh laki-laki lain semaunya.49218Please respect copyright.PENANAl0IplOPo8j
49218Please respect copyright.PENANAijkDzww76b
“De--dek??” panggil Mang Dedi yang terlihat kaget melihatku menangis.49218Please respect copyright.PENANAvx9dlxGZFK
49218Please respect copyright.PENANA21xAE58nO1
Dengan mata yang berkaca-kaca aku menatapnya, “Apa aku terlihat murahan di matamu Mas?” tanyaku padanya.49218Please respect copyright.PENANAbJBLTWT6Em
49218Please respect copyright.PENANAH8YXjrcTXL
“Tidak.. tidak sama sekali Dek Liya. Kamu wanita terbaik yang ada buat aku” balasnya mendekat memegang tanganku.49218Please respect copyright.PENANAItudTE9c7U
49218Please respect copyright.PENANAnZTYhppsf3
Aku lalu menghempaskan tangan, “Lalu kenapa kamu perlakukan aku seperti salah satunya!!” teriakku sedikit kencang tak peduli kalau orang di sekitarku bisa mendengarnya.49218Please respect copyright.PENANARiJD0xZmVK
49218Please respect copyright.PENANAeBMsuTeswG
"Dek.. Aku--"49218Please respect copyright.PENANAqAhZeCz6gO
49218Please respect copyright.PENANA3au7DSDLms
"Aku apa Mas?? Mas pikir aku murahan?? Karena itu Mas memperlakukan aku seenaknya saja?? Iyaa???" Ucapku yang terus menangis.49218Please respect copyright.PENANALKdaw6Oi34
49218Please respect copyright.PENANADvQWyLYtGX
“Ma--maafkan aku Dek.. aku tidak bermaksud-”49218Please respect copyright.PENANAuaUSXZLzcl
49218Please respect copyright.PENANAAGkkrvvc3Q
"Tidak bermaksud apa Mas?" Tanyaku memotong pembicaraannya.49218Please respect copyright.PENANAZmKEsLLWhl
49218Please respect copyright.PENANAVVohBBhrQE
"Tidak bermaksud membuatku semakin merasa bersalah??? Aku sudah punya suami Mas!! aku sudah mengkhianati dia demi kamu!!" Sambungku mencecarnya.49218Please respect copyright.PENANAXOgFlxM3EK
49218Please respect copyright.PENANAfrhEicOCy0
“Maafkan aku Dek.. Maafkan aku..” Ucapnya dengan lirih.49218Please respect copyright.PENANA99kwXes5ZQ
49218Please respect copyright.PENANAD5WaZ5qtao
Bersamaan dengan itu, air mata yang tadi berusaha aku tahan kembali membuncah keluar, “Aku bukan wanita seperti itu Mas!! aku tidak seperti itu!” balasku menyangkal tatapannya.49218Please respect copyright.PENANApu63KaXEZB
49218Please respect copyright.PENANA99FePyxe3L
“Aku tau Dek Liya... Aku yang salah” jawab Mang Dedi terus mengaku.49218Please respect copyright.PENANASUK3AWAnDu
49218Please respect copyright.PENANA0GCakJQa6q
“Kamu duduk dulu disini ya..” lanjutnya menarik tanganku masuk ke dalam pos ronda.49218Please respect copyright.PENANAWJnXHOAteA
49218Please respect copyright.PENANABraOaso6nT
Dengan lemas aku mengikuti Mang Dedi yang kemudian menuntunku duduk di lesehan bambu yang menjadi saksi bisu awal perbuatan terlarang kami. Ku hempaskan tangannya yang memegang tanganku, dan aku menunduk. Menatap kakiku yang menapak lantai pos ronda itu.49218Please respect copyright.PENANAhBBCbGj0dZ
49218Please respect copyright.PENANAWCFFSyJoGJ
Beberapa menit ku habiskan dengan diam dan menahan tangisku yang semakin membuatku sesegukan berkali-kali. Kurasakan Mang Dedi memegang bahuku sambil kemudian merendahkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan wajahku. Namun aku membuang muka ke arah lain, tak ingin menatapnya.49218Please respect copyright.PENANAzaNOo3zJcC
49218Please respect copyright.PENANAcCRBo5H8SM
Sekuat hati aku menafikkan diri, berkata dalam hatiku bahwa aku bukanlah wanita murahan. Menyangkal setiap pikiran buruk itu sambil mengucap kata-kata penenang berulang kali agar hatiku ikut tenang.49218Please respect copyright.PENANA1O62ZzCP7u
49218Please respect copyright.PENANA1PunYac6Z3
Tapi jauh dari lubuk hatiku, aku tau kalau sebenarnya aku adalah perempuan itu. Perempuan yang tak bisa menahan godaan nafsunya, seorang istri yang tak dapat menjaga kesucian pernikahannya, dan seorang wanita yang dengan rela membiarkan laki-laki lain menikmati tubuhnya.49218Please respect copyright.PENANAHvYzQaex6s
49218Please respect copyright.PENANAf8wGG9rWUs
“Aku tau sayang..Aku tau pengorbanan besarmu untukku.. Maafkan aku” Ucapnya begitu lembut.49218Please respect copyright.PENANAA4JbpwaIbh
49218Please respect copyright.PENANAT1OBQ3ixCs
Mang Dedi bergerak menelangkupkan tangannya pada pipiku dan menyeka air mataku dengan ibu jarinya.“Aku sayang sama kamu” ucapnya tiba-tiba.49218Please respect copyright.PENANA5cn9DTma96
49218Please respect copyright.PENANAAPtwNeEeAQ
“Aku memang terlihat seperti ini, tapi yakinlah setiap hari aku berdoa agar kamu bisa jadi milikku Dek Liya” lanjutnya mengecup pelan bibirku.49218Please respect copyright.PENANA55z0npolog
49218Please respect copyright.PENANAvQ9Mj6QT9P
Tapi dengan begitu cepat aku tahan bahunya, "Jangan Mas!! Jangan lagi" Pintaku setengah memohon.49218Please respect copyright.PENANA3P23JLxnHZ
49218Please respect copyright.PENANAYmrVhr6rGY
Ini tidak boleh terjadi dan terulang lagi. Aku sudah punya keluarga, dan sudah sekali mengkhianatinya. Satu-satunya cara agar aku bisa keluar dari kubangan dosa ini adalah dengan tidak mengulangi kesalahanku dan tetap menjaga kesetiaan ini saja.49218Please respect copyright.PENANAcYJw7KSLdo
49218Please respect copyright.PENANAL8VuWSOE5n
Namun Mang Dedi tak menyerah, “Kenapa Dek Liya? Aku sangatlah mencintaimu. Tolong jangan tolak aku” rayunya setengah berbisik.49218Please respect copyright.PENANAyuiIh94plh
49218Please respect copyright.PENANAVs1ljJvGEi
Aku terdiam, mendengar Mang Dedi terus mengucapkan kata-kata mesra itu sambil menatap mataku dalam-dalam seolah ingin menunjukkan kebenaran dan keseriusannya.49218Please respect copyright.PENANAHCBVyRftmu
49218Please respect copyright.PENANAE8mt9Wbk6o
Mang Dedi lalu menarik pelan daguku mempertemukan bibir kami. Dia mengecup dan sedikit melumatnya hingga detak jantungku dibuat berdegup kencang. Bibirnya mulai melumat pelan dan begitu mesra bibirku.49218Please respect copyright.PENANAQpmixlnAp6
49218Please respect copyright.PENANAtoWqTtPSSM
Perasaankupun menjadi tidak karuan. Antara takut kembali hanyut dan senang bercampur dengan rangsangan yang mulai menjalari tubuhku kembali.49218Please respect copyright.PENANA9Bulegujoj
49218Please respect copyright.PENANAJkfG6v9M5Z
"Mashh..." Ucapku masih mencoba melepaskan diri dengan niat yang setengah-setengah itu.49218Please respect copyright.PENANAlX09BFOivP
49218Please respect copyright.PENANAOv8djTEO0m
"Tenanglah Dek Liya. Aku tidak akan menyakitimu" balasnya menenangkanku.49218Please respect copyright.PENANAxFcC89cyKO
49218Please respect copyright.PENANAHhB60c6w8N
Aku terpejam merasakan hatiku menghangat oleh ciuman dan mendengar ucapannya tersebut. Mulai lagi luluh dengan kata bualan yang belum aku ketahui benar atau tidak, namun dengan sangat cepat dapat mampu menghapus nada keragu-raguan yang ada dalam diriku.49218Please respect copyright.PENANAlho7lXVjud
49218Please respect copyright.PENANAcWFECGsMW3
“Bodohh.. kamu memang bodoh Liya!!” batinku berteriak dengan sangat kencang.49218Please respect copyright.PENANANTMeNmrxkM
49218Please respect copyright.PENANAgiThh2QGRc
Baru beberapa saat yang lalu aku membela diri dengan mengatakan bahwa aku bukanlah wanita murahan yang gampang dirayu. Namun lihat sekarang, aku seperti termakan dengan omonganku sendiri dan kena getahnya saat membiarkan Mang Dedi menciumiku.49218Please respect copyright.PENANAStjG3qXlHW
49218Please respect copyright.PENANAB1axNMxjIC
Bahkan aku senantiasa membuka bibirku untuknya. Membiarkan nafas kami saling menghembus dengan lambat, manis dan memabukkan diantara ciuman terlarang itu.49218Please respect copyright.PENANAyU1ysQnGBb
49218Please respect copyright.PENANArsqSjZ2Nsi
“Ya Tuhan, Maafkan aku” lagi-lagi aku berteriak dalam hati.49218Please respect copyright.PENANAwABOTIV9PV
49218Please respect copyright.PENANAI6wSGoyLN2
Lambat laun tangisku berhenti dan mengering, mulut yang tadinya menolak itu kini malah mendesah lirih merasakan ujung lidah Mang Dedi bergerak terpaut dalam gerakan yang erotis menyusuri setiap rongga dalam mulutku.49218Please respect copyright.PENANAzuD0VavQ7q
49218Please respect copyright.PENANALBYpheDkEm
Aku menggeliat, merasakan posisiku sudah mulai tak nyaman oleh birahi yang dibangkitkan oleh Mang Dedi. Apalagi tangannya sekarang mulai menggerayangi badanku, mengirim rangsangan demi rangsangan yang semakin membuatku hanyut dalam permainannya.49218Please respect copyright.PENANA16SgwXzX4z
49218Please respect copyright.PENANAS4pNSgjsmz
“Aku kangen sama kamu Dek Liya..” ucap Mang Dedi tersenyum.49218Please respect copyright.PENANASEMLgBeUjT
49218Please respect copyright.PENANA5thnpwkgUK
“Kamu mau maafin aku kan??” sambungnya lagi bertanya.49218Please respect copyright.PENANAvCojuxusff
49218Please respect copyright.PENANAnDDcIPe2B7
Ingin rasanya sekali lagi aku menampar wajahnya tersebut karena sudah kembali meruntuhkan tembok pertahananku dengan mudah. Aku lagi-lagi hanyut hanya dengan sedikit kata rayu dan sebuah gerakan yang menipu itu.49218Please respect copyright.PENANADhdKLVGrNB
49218Please respect copyright.PENANAm4okrs2Xyk
Aku lalu mengangguk, menyerahkan lagi keraguan terakhirku padanya, “Janji ga gitu lagi??” ucapku menuntut.49218Please respect copyright.PENANAoopJTyxGSn
49218Please respect copyright.PENANAd1DpHM7pbT
“Aku janji sayang” balas Mang Dedi tersenyum sumringah padaku.49218Please respect copyright.PENANAYPRwGHxQqv
49218Please respect copyright.PENANA77ussKWDNK
Kuseka mataku yang daritadi basah itu lalu berdiri bangkit, “Yasudah kalau gitu aku mau pulang” kataku merapikan baju.49218Please respect copyright.PENANANo5pEu6jtv
49218Please respect copyright.PENANALiRjOKCECs
Namun Mang Dedi menahan tanganku, “Tapi aku masih kangen sama kamu Dek.. Bantu aku sekali ini saja..” pintanya memelas dan memohon padaku.49218Please respect copyright.PENANApWvgvFBwG5
49218Please respect copyright.PENANAzcykZJOXQn
Aku kemudian melihatnya sebentar dalam diam, mencari-cari sebuah alasan kenapa aku harus mau mengabulkan permintaannya yang sudah pasti akan mengarah pada penyelewengan lagi.49218Please respect copyright.PENANABwwMDoLCGm
49218Please respect copyright.PENANAnmhzeaplXA
“Aku harus bantu apa Mas??” tanyaku mendengus ikut merasa kasihan.49218Please respect copyright.PENANAUK3TO2BLtd
49218Please respect copyright.PENANAfzrqBM0EpW
“Jangan marah ya tapi!!” Ucapnya terdiam sebentar. Lalu dia menarik nafas melanjutkan, “Aku mau diemutin sama kamu..” sambungnya dengan berani.49218Please respect copyright.PENANAx2KbyUXoIi
49218Please respect copyright.PENANALKlGIQDZfh
"HAAHH??" Ucapku tidak percaya dengan apa yang dia katakan barusan.49218Please respect copyright.PENANAvBRsSqYj0Q
49218Please respect copyright.PENANACCddQKNhQP
Mang Dedi lalu manyun, "Tuh kan marah lagi" ucapnya menyerah.49218Please respect copyright.PENANAsyKezRNmb2
49218Please respect copyright.PENANARQS8OcUeJq
Tapi sebenarnya, kali ini aku tak marah mendengar permintaan cabulnya itu. Justru badanku malah merasa sedikit aneh dibuatnya karena tiba-tiba saja darahku berdesir panas dingin dan jantungku berdebar sangat cepat dibuatnya.49218Please respect copyright.PENANAUGvWC2p7Py
49218Please respect copyright.PENANA0xV5R6voF3
Permintaan Mang Dedi yang begitu kotor itu, malah sukses membuat badanku bergelinjang geli merasakan vaginaku berdenyut saat aku ikut terbayang adegan dimana aku sebagai seorang istri dan seorang muslimah yang taat sedang mengulum kejantanan Mang Dedi tempat umum seperti ini.49218Please respect copyright.PENANARsygj0PJ9v
49218Please respect copyright.PENANAlGpyaoHCy7
Apalagi ketika aku secara sadar betul bahwa laki-laki penjual sayur itu juga merupakan seorang non muslim yang berbeda denganku.49218Please respect copyright.PENANAvwExqalK9U
49218Please respect copyright.PENANALhZ0CzCKc1
“Ohh.. ada apa ini??” batinku seperti menggeliat.49218Please respect copyright.PENANAJ9GwcpdSEv
49218Please respect copyright.PENANAr71QsCcTTC
Aku menyapukan pandanganku ke sekitar melihat apakah ada orang yang lewat, “Di--disini Mas??” tanyaku tergugup ragu.49218Please respect copyright.PENANAbXfZY1vNrS
49218Please respect copyright.PENANAD3iG8OVO3z
“Iya Dek. Sebentar saja kok..” pintanya sudah tidak sabaran.49218Please respect copyright.PENANAjtxR71G0ZL
49218Please respect copyright.PENANAFmDJzZGXao
“Ka--kalau ada orang liat gimana??” tanyaku masih sangat ragu.49218Please respect copyright.PENANABweZUmGZR3
49218Please respect copyright.PENANAP0ymIE2Kz9
Mang Dedi lalu menarik badanku merapat ke arah dinding, “Duduk disini Dek. Gak bakalan ada orang yang liat dari luar” ucapnya menjelaskan.49218Please respect copyright.PENANAyzU0aYqpjJ
49218Please respect copyright.PENANAsBK7j8FUDz
Aku berdiam diri sejenak, menimbang apa yang harus aku lakukan. Ragu awalnya untuk memenuhi permintaan gila Mang Dedi tersebut mengingat kondisi dan situasi yang rawan seperti ini.49218Please respect copyright.PENANA4tE4fCQdkW
49218Please respect copyright.PENANAeJ05kK53dD
Namun diam-diam aku merasa tertantang, birahiku malah naik semakin menggebu-gebu membayangkan betapa nakalnya aku jika mau menuruti keinginan gila tersebut.49218Please respect copyright.PENANAJ6S17epSss
49218Please respect copyright.PENANAhv6Fn6h9fp
Dan lagi-lagi, ada perasaan aneh yang menyembul dalam hatiku saat ingin merasakan seperti apa rasanya menakalkan diri dengan cara yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.49218Please respect copyright.PENANA3DxyAMvtb1
49218Please respect copyright.PENANARERh2wb2Lj
“Sebentar saja!” ucapku mengangguk pelan menyetujui sambil memastikan kembali keadaan di sekitar.49218Please respect copyright.PENANArntvkgGFUw
49218Please respect copyright.PENANAQOpAJWesfA
Mang Dedi tersenyum girang, “Iya sebentar saja” Ucapnya menuntunku.49218Please respect copyright.PENANAHtcB29ZbPk
49218Please respect copyright.PENANAC5QEogpEF1
Bak seekor kerbau yang di cucuk hidungnya, aku kemudian menurut saja saat Mang Dedi menyuruhku berlutut tepat diantara selangkangannya.49218Please respect copyright.PENANAViaA7k3XAx
49218Please respect copyright.PENANAgLNzLXnZNJ
Posisiku saat ini sedikit bersandar membelakangi tembok pos ronda yang lumayan tinggi tersebut, sehingga dari luar tak ada yang dapat menyaksikan keberadaanku yang ada di bawah Mang Dedi.49218Please respect copyright.PENANA1STQLKEZKL
49218Please respect copyright.PENANAw9eslnzBp9
“Bukain dong sayang!” kata Mang Dedi saat aku hanya melihat saja.49218Please respect copyright.PENANANaSlY1bLjN
49218Please respect copyright.PENANAaOaM7Qfn0B
Jantungku tiba-tiba berdetak lebih cepat lagi dan adrenalinku jadi terpacu. Hatiku sedikit memberontak dan berkata bagaimana kalau seandainya ada orang yang melihat kami.49218Please respect copyright.PENANAVrMufVvNoG
49218Please respect copyright.PENANAejULoLktYB
Namun aneh aku tak dapat menahan tanganku yang bergerak sendiri menurunkan resleting celana pendek yang dipakai oleh Mang Dedi. Pelan-pelan kugunakan tanganku menjangkau penis besar yang berada didalamnya tersebut dan mengeluarkannya.49218Please respect copyright.PENANATWj76mpj5Z
49218Please respect copyright.PENANAoKbv5FvO4r
Seketika penis itu meloncat keluar menampar wajahku, “Hehehe... maaf sayang sudah tegang” kekeh Mang Dedi mengelus kepalaku.49218Please respect copyright.PENANArnaqbmlo1a
49218Please respect copyright.PENANA4OvgLf3xZ0
Aku menggeleng sebentar menatap tak percaya. Tubuhku langsung meremang ketika bau khas penis Mang Dedi yang menyengat dari biasanya itu menembus hidungku. Aku bahkan bisa merasakan wajahku memanas sampai ke bagian telinga belakangku.49218Please respect copyright.PENANAB9y3g78vzN
49218Please respect copyright.PENANAB9YTlVv5lL
“Ini dia!!” batinku girang saat aku kembali berjumpa dengan penis besar nan perkasa milik Mang Dedi yang tempo hari sudah memberikan kenikmatan luar biasa padaku.49218Please respect copyright.PENANAzwg644YHzB
49218Please respect copyright.PENANA0hv1RTyDhw
Aku berdeham kecil. Tenggorokanku mendadak tersendat dan kering. Butuh kendali diri yang kuat untuk sekadar menatap batang penis besar yang berada di depanku tersebut.49218Please respect copyright.PENANAjmlPrqrl7k
49218Please respect copyright.PENANAQ9K79lgjNq
"Kenapa sayang?? Kamu kan udah pernah melihat dan merasakannya." rayu Mang Dedi melihatku seperti terpatung di antara selangkangannya.49218Please respect copyright.PENANAY7Iuk71KJa
49218Please respect copyright.PENANA9pGwiOFZR5
Harus kuakui memang, berapa kalipun aku melihat kejantanan Mang Dedi, aku tidak bisa berhenti dibuat takjub dan terangsang olehnya. Batang itu terlihat hitam kecoklatan dan nampak begitu perkasa sekaligus seksi dimataku.49218Please respect copyright.PENANALrLoJcG8qw
49218Please respect copyright.PENANAt2iKtB1bhb
Apalagi dengan ujungnya yang tersembunyi malu-malu di dalam kulupnya yang tidak disunat itu. Yang entah bagaimana seolah menghipnotisku untuk segera menjilat dan merasainya.49218Please respect copyright.PENANAZ1DthHeHka
49218Please respect copyright.PENANAtQ19SMAoB5
Dengan masih sedikit ragu, aku menjulurkan tanganku pelan untuk menyentuh dan memegangi penis Mang Dedi. Seperti biasa, aku reflek hanya meremas batang kejantanan yang tak disunat itu terlebih dahulu dengan sesekali memberikan pijatan-pijatan lembut sampai batang itu menjadi mengeras dan membesar.49218Please respect copyright.PENANAsjXVfSeKVM
49218Please respect copyright.PENANAhCeZAwESt3
Hangat, berdenyut dan keras. Itulah tiga kata yang bisa menggambarkan bagaimana rasanya penis Mang Dedi di dalam genggamanku tersebut. Tampak terlalu besar pula hingga aku harus mengerahkan kedua tanganku untuk memegangnya.49218Please respect copyright.PENANAP700KLZqGm
49218Please respect copyright.PENANAfsMEWpGUYP
Kuarahkan tanganku ke bagian pangkal penis Mang Dedi dan kutarik kulupnya ke bawah dengan pelan. Sehingga kini kepala penisnya yang berwarna pink itu menyembul keluar fari tempatnya.49218Please respect copyright.PENANArOOTX6IZPq
49218Please respect copyright.PENANAfzGzMPEjva
"Ho...Ho... udah pinter kamu melayani kontol tak disunat Dek Liya" racau Mang Dedi dengan seenaknya.49218Please respect copyright.PENANAtWzZsyOrhw
49218Please respect copyright.PENANAZpCxJ0LKBt
Aku tak mempedulikan omongan kotornya tersebut dan memajukan bibirku mengecup ujung penis Mang Dedi yang sedikit basah oleh cairan yang keluar dari lubang kencingnya. Rasanya amat tidak asing, sedikit ada asinnya, tapi tidak seasin itu.49218Please respect copyright.PENANAFHBNte5DQX
49218Please respect copyright.PENANAy56WfHMAjr
Namun aku tetap mengecup penis itu tanpa merasa jijik sama sekali. Dengan mulutku, aku kemudian membasahi kepala penis Mang Dedi dengan air liur dan mengulum hanya pada bagian kepala yang berbentuk seperti jamur itu.49218Please respect copyright.PENANAhFz9hcJPth
49218Please respect copyright.PENANAMhvDQDsfec
Licin, dan nikmat. Aku menghisap dengan kuat dan melepaskannya beberapa kali hingga membuat Mang Dedi menggelinjang geli.49218Please respect copyright.PENANArcf10rD323
49218Please respect copyright.PENANAxJTMswa0Md
"Ooughhh.." Dia mengerang memegangi kepalaku yang terbungkus hijab.49218Please respect copyright.PENANA8X57UCLPgN
49218Please respect copyright.PENANA6aZeIeYCjm
Aku kembali meraih penis Mang Dedi, kali ini langsung ku masukkan sedalam mungkin ke dalam mulutku. Kuhisap dan kuputar lidahku di dalam sana, lalu ku tarik lagi keluar untuk mengambil nafas.49218Please respect copyright.PENANA8ThPJgzoVV
49218Please respect copyright.PENANAKrbKr5nviD
Menyisakan sedikit batangnya dalam mulutku dan kembali mendorongnya masuk hingga ujung kejantanan Mang Dedi itu menumbuk pada tenggorokanku.49218Please respect copyright.PENANADuBtukqpGu
49218Please respect copyright.PENANAe3v5ZeULuN
Aku terbatuk sebentar, melepas batang penis itu. Air mataku bahkan keluar sedikit, dan Mang Dedipun tersenyum melihatku. "Pelan-pelan aja sayang.. jangan buru-buru begitu." Ucapnya memberikan saran.49218Please respect copyright.PENANAw00rdQKWDh
49218Please respect copyright.PENANAp2X2LNMDjR
Aku lagi-lagi tak menjawab. Perlahan-lahan kumasukan kembali penis Mang Dedi pada mulutku dan ku hirup air liurku yang meleleh di batang kejantanannya itu.49218Please respect copyright.PENANAoaVe8FZ1OL
49218Please respect copyright.PENANAjDd6l1fXwU
Penuh rasanya mulutku, Semakin lama aku menghisap penis Mang Dedi, semakin lupa pula aku bahwa saat ini kami tengah berada di pos ronda dan aku menghisap kejantanan lelaki lain selain suamiku.49218Please respect copyright.PENANAxbl2P7LEp8
49218Please respect copyright.PENANAzMyv5fJC1R
Perasaanku yang diselubungi nafsu syahwat itu membuatku semakin buta dan bernafsu memaju mundurkan kepalaku mengocok penis keras Mang Dedi yang penuh menusuk langit-langit dan tenggorokanku.49218Please respect copyright.PENANAZ8taeEJiTp
49218Please respect copyright.PENANAkKl1wVP78y
Sedang dilanda nafsu berat itu, tiba-tiba saja samar aku mendengat suara anakku Tasha yang berbicara dengan lantangnya dari kejauhan.49218Please respect copyright.PENANAdUveVmqXS4
49218Please respect copyright.PENANA893Hn0n69w
"Caca mau es krim Abi!!! Pokoknya mau es kriimm!!"49218Please respect copyright.PENANAe1N8vQ580r
49218Please respect copyright.PENANAzbOZZxQSla
DEGHHH!! Aku langsung terkejut. Tiba-tiba tubuhku kehilangan tenaga dalam sekejap mata. Napasku tertahan dan jantungku berdegub sangat kencang. Aku mencoba menarik kepalaku dan mengeluarkan penis Mang Dedi dari mulutku.49218Please respect copyright.PENANAXQVUWj8YSN
49218Please respect copyright.PENANAwKLNUGipuG
Namun seketika itu aku gagal karena Mang Dedi menahan kepalaku serapat mungkin di selangkangannya, "Ssssttt... jangan bergerak Dek Liya! Ada suami dan anakmu" ucap Mang Dedi meletakkan telunjuknya di bibir.49218Please respect copyright.PENANApPOkZMkHfU
49218Please respect copyright.PENANAX3NeAL1z2P
Ternyata dugaanku benar. Ada Tasha dan suamiku yang mendekat ke arah kami saat kudengar pula nada suamiku berbicara, "Iya sayang.. nanti siang kalu kamu udah makan kita beli es krim" ucap suamiku terdengar membujuk Tasha.49218Please respect copyright.PENANABjsgGEmpUM
49218Please respect copyright.PENANADkMw2ulGVJ
"Kok sepi Mang?? Pada kemana?" Lanjut suamiku bertanya pada Mang Dedi.49218Please respect copyright.PENANAZhssJNWmll
49218Please respect copyright.PENANAxQ5HGVSgT9
Jantungku terasa semakin mau copot mendengar suara suamiku semakin dekat dengan tempatku yang sedang mengulum penis Mang Dedi. Ini benar-benar sesuatu hal yang sangat gila yang pernah aku perbuat. Berselingkuh nyari di depan suamiku sendiri.49218Please respect copyright.PENANAzwDKoaxxJv
49218Please respect copyright.PENANAydSWiVJ8Ce
"Iya nih Da, udah pada balik" jawab Mang Dedi dengan santainya.49218Please respect copyright.PENANAjxRP2xN5Iu
49218Please respect copyright.PENANAPron6cvcKF
Mang Dedi mengeliatkan badan dan menggerakkan pinggul memompa penisnya di mulutku. Sekuat tenaga aku mencubit pahanya melarang agar dia tidak bergerak karena takut ketahuan. Tapi Mang Dedi terus saja memegang kepalaku dan memasukkan penisnya semakin dalam pada mulutku.49218Please respect copyright.PENANALQ5kuUQmh0
49218Please respect copyright.PENANAHHPhhPyO7G
"Mang, gak liat istri saya?" Tanya suamiku lagi.49218Please respect copyright.PENANAUbyM9vcAxU
49218Please respect copyright.PENANALGGzVYyh6E
"Tadi udah kesini Uda. Nyari terong katanya" balas Mang Dedi. Sementara di bawah sini aku tak henti-hentinya berusaha memberontak untuk melepaskan diri.49218Please respect copyright.PENANAdjaDNzAdaV
49218Please respect copyright.PENANAImF57h0c00
"Hahaha. Iya nih Mang. Istri saya emang paling suka makan terong" balas suamiku dengan bodohnya. Tidak tau kalau di depannya saat ini aku sedang mencicipi "Terong" lelaki lain.49218Please respect copyright.PENANAQpIiYSD9Eg
49218Please respect copyright.PENANAt1IFQHXWts
Mang Dedi lalu terkekeh menatapku ke bawah, "Iya kayaknya Mbak Liya emang paling suka sama terong" ucapnya seolah sedang meledekku.49218Please respect copyright.PENANAVTX3AcmI5G
49218Please respect copyright.PENANAqugXxECcKE
Bukannya merasa marah dengan candaan Mang Dedi tersebut, aku justru merasakan vaginaku semakin berdenyut-denyut melakukan perbuatan yang sangat tabu dan nakal seperti ini di depan suamiku sendiri.49218Please respect copyright.PENANArNSCl498Sq
49218Please respect copyright.PENANAYP5VoRlleK
Walau dia tak menyadari sama sekali, tapi itu semua sudah cukup membuat adrenalinku begitu terpacu. Wajahku semakin memanas, badanku seakan menggigil panas dingin dibuatnya. Namun kini aku malah semakin ingin pula melanjutkannya.49218Please respect copyright.PENANAXcaXwC303V
49218Please respect copyright.PENANAhTnP5363Jy
"Halo om baik" ucap Tasha tiba-tiba ikut menyapa Mang Dedi.49218Please respect copyright.PENANASeL7vt43vD
49218Please respect copyright.PENANALujgF8aBFc
Mang Dedi lalu membalas melambaikan tangannya, "Halo Caca" jawabnya tersenyum.49218Please respect copyright.PENANAP1fmGahLbo
49218Please respect copyright.PENANASliVgmj2by
Aku sempat lupa bahwa Mang Dedi dan Tasha sudah pernah bertemu sebelumnya. "Caca sudah kenal sama Om ini?" Tanya suamiku heran.49218Please respect copyright.PENANAEgCzHL98HY
49218Please respect copyright.PENANAD9JSoHTiAW
"Udah Abi.. Ini kan Om baik" jawab Tasha dengan gemasnya.49218Please respect copyright.PENANANgJS2iIKkF
49218Please respect copyright.PENANADrUUZuyrdo
"Loh? Baik kenapa emangnya?" Tanya suamiku sekali lagi.49218Please respect copyright.PENANA1qORKCfhK3
49218Please respect copyright.PENANA8tt3DS7hLh
Sontak aku tersadar kemana arah pembicaraan ini, "Om baik mau bantuin Caca punya adek Bi.." balas Tasha dengan polosnya.49218Please respect copyright.PENANAxqOh3iRZNr
49218Please respect copyright.PENANAD9AQuTMjxF
Hampir saja aku tersedak oleh penis Mang Dedi mendengar Tasha anakku dengan gamblang berbicara seperti itu pada Abinya. Aku malah ikut mengutuk diriku karena belum sempat melarang Tasha berbicara kepada suamiku perihal masalah "buat membuat adik" tempo hari.49218Please respect copyright.PENANA1BELjQhjvt
49218Please respect copyright.PENANA3iv0CamvqT
"Oh ya??" Teriak suamiku penuh nada sindiran.49218Please respect copyright.PENANABZHVTzsalC
49218Please respect copyright.PENANATOGMf6nBWA
Namun Mang Dedi dengan cekatan membela dirinya, "Haha.. Becanda itu Uda!! Saya cuma bermaksud mau ngasih boneka buat jadi Adek-adekan Caca" balas Mang Dedi berkilah.49218Please respect copyright.PENANAOWkbSGS8Em
49218Please respect copyright.PENANAtB5RpSpFmj
Sementara dibawah sini aku semakin gencar saja menjilat penis Mang Dedi dengan mulutku sambil sesekali mengurut batangnya yang besar. Dalam hati aku cukup girang melihat Mang Dedi seperti kewalahan di interogasi suamiku disaat bersamaan dengan serangan mulut dan lidahku pada penisnya.49218Please respect copyright.PENANAf2MALIoOpZ
49218Please respect copyright.PENANAVibfM7w36k
"Emang Caca kenal sama Om ini dimana?" Tanya suamiku sekali lagi.49218Please respect copyright.PENANATh84NugjQn
49218Please respect copyright.PENANAsfWhK3r0ip
Tasha terdengar berdiam sebentar lalu menjawabnya, "Kan Om nya mandi di rumah kita Bi.." balasnya yang lagi-lagi jujur.49218Please respect copyright.PENANAVhHBSUsQIn
49218Please respect copyright.PENANAr1WPceYiui
Baik aku dan Mang Dedi sama-sama terkejut dan semakin berkelojotan salah tingkah saat mendengar jawaban dari Tasha.49218Please respect copyright.PENANAUYrIUOrPmg
49218Please respect copyright.PENANA5aq15IZvSU
Di tengah pembicaraannya dengan anakku tersebut. Mang Dedi semakin blingsatan menerima layanan mulutku pada batang penisnya. Tubuhnya semakin menegang saat bibirku menyedot kedua biji batangnya secara bergantian.49218Please respect copyright.PENANAR3BPoWNw8h
49218Please respect copyright.PENANA1IFMa2auvJ
Entah darimana aku mempelajari cara seperti itu, namun dengan nafsu yang begitu membara membuatku berpikir kalau hal tersebut perlu dilakukan untuk menambah kepuasan Mang Dedi.49218Please respect copyright.PENANAGdDar7N9kT
49218Please respect copyright.PENANAzrytgCNjGC
"Waduh.. kapan itu?" Selidik suamiku sekali lagi.49218Please respect copyright.PENANA0gZxUt4749
49218Please respect copyright.PENANA2Sv3UFjEJ8
Mang Dedi kemudian memotong, " Hehehe...Hari selasa kemarin Mas.. kebetulan saya mau pinjam jas hujan sama Mbak Liya, tapi karena gak ketemu jadi saya neduh dulu di rumah" balasnya menjelaskan seperti maling yang kedapatan.49218Please respect copyright.PENANAqQFcWJCx2O
49218Please respect copyright.PENANAsDs2pZNQuA
Dibawah sini aku terus bermain-main dengan Penis Mang Dedi yang sudah sangat keras dengan aroma khasnya itu. Kemudian kujilati dari buah pelirnya terus naik kebatang dan kumainkan lidahku berputar-putar dikepala jamurnya.49218Please respect copyright.PENANADb8ViG4dZx
49218Please respect copyright.PENANA04uDnJJr1l
"Kok istri saya ga pernah bilang ya?" Tanya suamiku belum merasa puas.49218Please respect copyright.PENANADjHuefyWti
49218Please respect copyright.PENANAGDVTww88e1
"Mungkin lupa Uda, lagian itu ga penting-penting amat. Saya kebetulan numpang mandi karena udah basah kuyup duluan" lanjut Mang Dedi membalas.49218Please respect copyright.PENANA9Z8e6GWtQh
49218Please respect copyright.PENANAjGk3esa9Ms
Tidak puas bermain-main dengan batang kemaluannya saja, mulutku lalu bergeser ke bawah menyusuri guratan urat yang memanjang dari ujung kepala kemaluan Mang Dedi hingga ke pangkalnya.49218Please respect copyright.PENANAGJRxphKXKN
49218Please respect copyright.PENANA9cTUNC8TK2
Semakin lama semakin membuatku bernafsu pula akibat aroma penis Mang Dedi yang memabukkan dan adrenalinku yang terpacu saat melakukan perselingkuhan secara diam-diam ketika ada suamiku tersebut.49218Please respect copyright.PENANAXuuhb0fRRr
49218Please respect copyright.PENANAwLpZUSGQ74
Namun setelah tak berapa lama berbincang dengan suamiku, Mang Dedi menunduk ke arahku dan berbisik, "Aku mau keluar" ucapnya memberi aba-aba.49218Please respect copyright.PENANAdOuvTOBOcc
49218Please respect copyright.PENANAX1sUUzYJxn
Seketika aku jadi gelagapan, karena sebentar lagi Mang Dedi akan memuntahkan cairan spermanya. Sedangkan aku bingung harus memuntahkan dimana, sementara penisnya saja masih tertanam di mulutku dengan begitu mantap.49218Please respect copyright.PENANAZmjoW7m4Ca
49218Please respect copyright.PENANAaXBaq2QZDP
"Yaudah kalau gitu saya mau pamit dulu Mang! Kalau liat istri saya, tolong bilangin saya nyari dia" Ucap suamiku terdengar tiba-tiba.49218Please respect copyright.PENANANGIc11kHJ7
49218Please respect copyright.PENANAYDvvvGz0c4
Aku sedikit bisa bernafas lega karena setidaknya suamiku akan pergi saat Mang Dedi akan mengeluarkan cairan spermanya. Sehingga aku dapat dengan cepat mengeluarkan penis Mang Dedi dari dalam mulutku.49218Please respect copyright.PENANAjaKg2pStPp
49218Please respect copyright.PENANAML0W9FLadu
"Oougghh. Mantep sekali!!! Aku mau ngecrot di mulutmu Dek Liya" racau Mang Dedi terlepas.49218Please respect copyright.PENANAX7cFjnvzcM
49218Please respect copyright.PENANAmr5YX8GpWl
Dugaanku ternyata amat sangat salah. Karena setelah suamiku pergi, Mang Dedi mengerang dan mengeram keras menahan kepalaku di penisnya hingga membuat kemaluan besarnya itu makin masuk ke dalam menyentuh tenggorokanku.49218Please respect copyright.PENANAh318Ib4l3J
49218Please respect copyright.PENANAqnP6TmhaRW
"Mmppphh.... mmmmppphh..." protesku dengan mulut tertahan.49218Please respect copyright.PENANAkVVT7jzjDJ
49218Please respect copyright.PENANAG0T28ZA1Gc
Dalam usahaku yang memberontak itu pulalah, Tiba-tiba saja kerongkonganku terasa tersiram oleh cairan hangat yang langsung mengalir jatuh ke dalam perutku dengan begitu banyak.49218Please respect copyright.PENANACTXHoGK4ut
49218Please respect copyright.PENANADsh6X9PDo7
CROOTTT!!! CROOTTT!!! CROOOTTT!!! CROOTTTT!!49218Please respect copyright.PENANA88CpcdyfIl
49218Please respect copyright.PENANAq7aYUJjYvm
Aku tersadar kalau Mang Dedi telah mengeluarkan spermanya dalam mulutku sampai aku menelannya secara langsung. Tubuh Mang Dedi yang bergetar itupun langsung aku dorong sekuat tenaga sehingga dia jatuh tersungkur di lantai dengan penis yang masih menembakkan spermanya.49218Please respect copyright.PENANAr2JZ0kVKX3
49218Please respect copyright.PENANAQ8V7NIu5kh
"PLAAAAKKKKK!!!" lagi-lagi ku tampar wajah Mang Dedi. 49218Please respect copyright.PENANAg7nvqn2ytD