x
Hubunganku dengan Pak Aziz semakin dekat, karena aku memandang Pak Aziz seperti ayahku sendiri. Pak Aziz pun udah gak lagi canggung kepadaku. Yang awalnya memanggilku dengan panggilan Mbak sebagai penghormatan padaku, sekarang memanggilku sebatas nama saja.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9NrFeB8K0R
Di usianya yang sudah gak lagi muda, Pak Aziz memutuskan untuk gak menikah bukan tanpa sebab. Dia sadar dalam kondisi finansial Pak Aziz gak mapan, memutuskan untuk menikah kata Pak Aziz sangat gak bertanggungjawab.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCT1pF4Ouxx
Aku kagum mendengar curahan hati Pak Aziz, ternyata Pak Aziz cukup rasional dalam memandang kehidupan. Dan gak mau bermain-main dengan pernikahan. Berbeda dengan generasi sekarang, hanya karena ngebet untuk menyalurkan hasrat biologisnya. Akhirnya tanpa berpikir panjang, memutuskan untuk menikah.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAX7wQFmWaH
Padahal dari segi mentalitas saja belum matang, ditambah belum bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Bagiku pernikahan bukan hal main-main. Ya dalam hal ini aku masih kolot, kalau aku memandang pernikahan itu gak penting lalu memutuskan hidup serumah dengan lawan jenis tanpa ikatan pernikahan. Yang aku bayangkan adalah konsekuensi yang bakal diperoleh. Memikirkan itu, aku jadi teringat orang tuaku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzgg8pE9k2r
Kadang realistis itu penting, meski tau norma di masyarakat sudah gak relevan. Tetapi mempertimbangkannya bahwa keputusan melawan arus justru bakal mempersulit diri sendiri dan membawa penderitaan.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGTtd8VrCYO
Sedih memang saat aku terbayang orang tuaku, tetapi aku harus mulai berdamai dengan keadaan. Mau memaafkan mereka yang menjadi penyebab kematian ibuku. Semakin aku bisa berlapang dada, memaafkan siapa pun yang menyakiti orang tuaku. Perasaanku menjadi lega, beban yang selama ini aku tanggung hilang sudah.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJd6SUwzR3c
Meski aku sudah berdamai dengan masa lalu, aku masih berharap bertemu dengan ayah biologisku. Pernah suatu ketika aku membolak-balik kitab klasik yang membahas tentang bolehnya ayah menikah dengan anak perempuannya dari hubungan di luar nikah karena nasabnya terputus membuatku mengernyitkan dahiku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqmqqPiAKhq
Nuraniku memberontak, menyangkal pendapat imam madzhab ini yang aku pikir adalah kesalahan. Karena anak biologis tetaplah anak kandung meski dilahirkan dari hubungan yang haram. Tetapi semakin aku mencoba merasionalkan teks teks klasik yang aku baca, sedikit banyak mempengaruhi pola pikirku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZJJB1zJ8Eb
Aku yang awalnya menolak jadi berpikir, bagaimana kalau aku menikah dengan ayahku? Mencoba aku sangkal pikiran sesat itu, tetapi justru perasaan yang awalnya sekedar merindukan ayahku yang belum pernah aku lihat rupanya berganti letupan birahi yang muncul dengan tiba-tiba.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOlNi9u3HrU
Tetapi anehnya, letupan birahi itu seakan teralihkan pada Pak Aziz, ketika aku mulai memandang Pak Aziz sebagai ayah kandungku sendiri.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ90T7kzQ0Qs
Berbeda dengan apa yang aku pikirkan dan rasakan, Pak Aziz justru memiliki pandangan yang bertolak belakang denganku. Pak Aziz merasa menyesal karena sudah mengambil keperawanan anusku. Menurut pandangannya, itu kesalahan terbesar karena gak bisa menjagaku yang sudah dianggapnya anaknya sendiri. Gak hanya itu, Pak Aziz sadar berhubungan intim dengan penetrasi ke dalam anus itu haram meski sudah halal menjadi sepasang suami istri.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCLy56ZjS2
Setelah kejadian itu, Pak Aziz berhenti seronok seperti dulu lagi. Dia hanya ingin menjagaku, layaknya seorang ayah pada putrinya.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGO318OXSrw
Sampai-sampai Pak Aziz marah besar, saat tau Yusuf, Malik dan Rohman ingin sekedar mesumin aku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5ao0fqHrf
Hanya saja, tanpa sepengetahuan Pak Aziz, Yusuf, Malik dan Rohman mengambil kesempatan saat Pak Aziz gak ada disisiku. Meskipun hanya sekedar mencium pipiku, memeluk tubuhku. Hanya sebatas itu saja, gak lebih.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtG0B5lZdlJ
Hari-hariku aku lewati dengan bahagia, akhir-akhir ini gak ada dari ketiga remaja itu yang mesumin aku. Semakin kesini, hubunganku dengan mereka kembali normal. Aku menganggap mereka bekas murid mengajiku yang masih di bawah umur dan mereka menghormatiku sebagai kakak, yang umurnya lebih tua dari mereka.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2BOGoNRMd1
Aku senang dengan perubahan mereka, obsesiku tentang memamerkan tubuhku juga semakin mereda. Karena obsesiku pada Yusuf, Malik dan Rohman hanya sekedar representasi dari kerinduanku pada sosok ayahku yang masih berumur 15 tahun ketika ayahku mendapat hukum cambuk di Aceh sana. Sama seperti Yusuf, Malik dan Rohman setahun lalu yang masih berumur 15 tahun juga. Sekarang mereka bertiga semakin dewasa, gak hanya sekedar usia mereka, menjadi 16 tahun. Mereka terpengaruh Pak Aziz, bagaimana memperlakukan perempuan dengan benar.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlYjN5QK0mu
Tetapi pandangan mereka belum berubah tentang keperawanan, aku gak memaksakan perspektifku pada mereka. Batinku, pola pikir mereka masih bisa berkembang karena usia mereka masih muda.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWC6Kzh8rt
Begitu juga denganku, di usiaku yang masih 20 tahun, aku masih bisa berubah. Hanya saja, semua pemikiranku lahir dari trauma, rasa takut yang memenuhi pikiranku. Karena jejak kepedihan yang dialami orang tuaku, membekas dalam benakku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5barETPegu
Saat ini aku menjalankan aktivitas seperti biasanya, menjaga gerai es tehku. Seperti biasa, Yusuf, Malik dan Rohman main ke gerai es tehku. Biasanya mereka main gak bareng seperti sekarang, ntah kenapa mereka main bareng seperti sekarang.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8r7L88un7P
"Mbak belum denger kabar ya?", Tanya Malik.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Cxy8mXM7K
"Kabar apa, Lik?", Tanyaku penasaran.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2mnsQmYoKc
"Pak Aziz sakit Mbak", kata Malik.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrXooOueoT3
"Innalilahi, sejak kapan?", Tanyaku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8uJ5KmqYGq
"Sekitar semingguan mungkin Mbak", kata Yusuf.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPPXH1s8xYQ
Lalu aku berpikir, kalau sekitar semingguan berarti semenjak aku dari sana dong?
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMc7ye07TZH
"Kalian gak jenguk Pak Aziz? Trus Pak Aziz sekarang di rumah sakit atau?", Tanyaku khawatir.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmP3FCSwkAp
"Ini mau jenguk Mbak. Di rumah Mbak, Ilham disana jagain Pak Aziz", kata Yusuf.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZgJAsYirPU
"Sebenarnya sama ayahku udah mau dibawa ke rumah sakit Mbak. Tapi karena Pak Aziz marah-marah gak mau dibawa ke rumah sakit, akhirnya ayahku mengurungkan niatnya", kata Rohman.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhRw38LRfvy
"Sebenernya gejalanya apa sih?", Tanyaku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4Eqiy3a2l
"Sesak nafas sama batuk yang parah", kata Rohman.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVstEV6ICJ
"Pak Rohman perokok berat sih Mbak. Padahal udah berkali-kali aku larang buat merokok, tapi Pak Rohman malah marah", kata Malik.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr2pST8ulWG
Aku mendengus kesal, bandel banget Pak Aziz. Padahal Pak Aziz dilarang merokok demi kebaikan Pak Aziz sendiri, tetapi Pak Aziz malah gak mau.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡseXE0dmNID
"Diminum dulu es tehnya!!", Kataku pada ketiga remaja itu.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Pg4Au8KhC
"PING."
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbUA48G1B0S
"Ada chat dari Ilham, Mbak", kata Rohman.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWrNgdindM
Aku mengernyitkan dahiku, pikiranku jadi berkecamuk. Takut terjadi apa-apa, pada Pak Aziz.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBkElpl3mwm
Rohman menghembuskan nafas panjang, lalu tangannya memegang punggung tanganku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6adwytpr6x
"Mbak jangan kaget ya!! Kuharap Mbak baik-baik aja setelah mendengar kabar ini", kata Rohman.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8dEUMhLlA
"Kabar apa Man? Cepat bilang!!", Kataku mendesaknya.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJuShoCN9xP
"Berat Mbak mau cerita", kata Rohman.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOImPeptR85
Yusuf mendekatiku, memelukku dari samping. Aku menoleh ke arah Yusuf yang memelukku, menatapnya sendu.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUzdPmfsU4
"Tapi Mbak janji, Mbak jangan kaget!!", Kata Rohman.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkTo54Elz0O
"Iya, Mbak janji. Ayo cerita!!", Kataku mendesak.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡflx1k0NtIj
"Pak Aziz meninggal dunia Mbak", kata Rohman menunduk lalu terisak.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ZAGzGu96V
Mendengar kabar itu, tangisku langsung meledak. Padahal baru sebentar aku memiliki pengganti ayahku. Kini Pak Aziz sebagai pengganti ayahku telah pergi jua, meninggalkanku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1PPURsBOM8
"Hiks, hiks, kenapa Pak Aziz pergi secepat ini Pak?."
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx7rmpEkHmx
"Sudah Mbak, tegarkan dirimu!!", Kata Yusuf yang memelukku dari samping.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiimaazFkle
Sekarang aku menyandarkan kepalaku ke dada Yusuf, dengan Yusuf yang memelukku dari samping.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMCOJ9WEx35
Kakek yang gak mengenal Pak Aziz ikut bersedih, karena mendengar semua ceritaku tentang Pak Aziz.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcEwuG5dqvz
Dengan memakai pakaian serba hitam, aku, kakek, Yusuf, Malik dan Rohman melayat ke rumah Pak Aziz bersama-sama.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWpLVIfVVq1
Sesampainya di rumah duka, tangisku meledak. Tetapi Yusuf menenangkanku, supaya jangan sampai orang-orang curiga dengan kedekatanku pada Pak Aziz. Kuseka air mataku, kutahan sebisa mungkin seperti saran Yusuf padaku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdxyfGGrN8d
Kakek, Yusuf, Malik, Rohman, Ilham dan Sukron ikut sholat jenazah. Dalam hatiku, aku hanya bisa mengucapkan selamat tinggal pada orang yang aku sayang. Dan aku berterimakasih karena kehadirannya pernah mengisi kekosongan hatiku karena kerinduanku pada sesosok ayah.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPtD7MdUtn
Di pemakaman, saat orang-orang telah pergi. Aku enggan meninggalkan makam Pak Aziz. Tangisku gak bisa aku tahan lagi, meledak sampai aku meringkuk di atas makam Pak Aziz.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeaS74Qo6md
Yusuf, Malik dan Rohman menemaniku di makam. Begitu juga Ilham dan Sukron, yang ikut menemaniku juga.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTdV2Hrikh
Udara menjadi dingin bersamaan dengan langit yang berubah menjadi gelap, awan gelap pun menyelimuti langit. Hujan pun turun dengan derasnya yang membuat duka meninggalkan perasaan pilu.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqPDK2kqdml
Yusuf yang berdiri di dekatku, mendekatiku duduk dengan membawa payung untuk memayungiku, kulihat Yusuf yang berada di sampingku basah kuyup, mengorbankan dirinya kehujanan untuk memayungiku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT4ax3VlOdY
"Ayok Mbak, kita pergi!! Nanti Mbak sakit", kata Yusuf.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0EhGjkQXu
Berat sebenarnya meninggalkan makam Pak Aziz, karena aku gak tega melihat Yusuf yang basah kuyup. Yang berkorban untukku, agar aku gak kehujanan. Pada akhirnya aku luluh untuk bangkit, dan mengucapkan salam perpisahan pada Pak Aziz.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPSoC2ginPY
Kulihat Malik, Rohman, Ilham dan Sukron gak lagi memakai payungnya. Mereka ikut basah kuyup seperti Yusuf. Melihat solidaritas mereka pada Yusuf, hatiku menghangat yang membuat aku tersenyum.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw28rWE8o48
"Terima kasih ya, Suf", kataku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70lGTXol1w
"Sama-sama Mbak", kata Yusuf.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMAmhs9Z2O1
Hujan semakin deras, dengan angin yang kencang disertai petir yang menggelegar.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjY4j9mjaYe
Perjalananku belum berakhir, dengan perasaan yang membuncah ingin kutemukan ayah kandungku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvAix0pthk8
Sepeninggal Pak Aziz, hari-hariku berubah menjadi sepi. Meskipun aku dihibur oleh Yusuf, Malik dan Rohman. Tetapi perasaan sepi itu gak bisa hilang.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN3jGA7hS2n
Sekarang Ilham pun sering main ke gerai es tehku. Ilham bilang, dia bingung setelah Pak Aziz meninggal. Karena hanya Pak Aziz yang menjadi tempat curahan hatinya.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRGbD92gKEr
"Ibu mau kan menjadi pengganti Pak Aziz?", Tanya Ilham.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6CfC3JfZn1
"Pasti Ham, dengan senang hati", kataku dengan tersenyum.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ41XC5kFppy
"Boleh gak, manggil Ibu, Mbak kayak yang lain?", Tanya Ilham dengan malu-malu.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSJTFUEpeHj
"Boleh banget Ham", kataku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsdPWrw5PC3
Ntah kenapa responku ke Ilham berbeda dengan yang lain, rasanya Ilham seperti adekku sendiri. Kupeluk erat Ilham, perasaanku menjadi menghangat karena aku menemukan pengganti Pak Aziz.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡayT1Zfqrua
Setiap pulang sekolah, Ilham selalu datang ke rumah untuk menemaniku menjaga gerai es tehku. Sekarang aku sudah gak kesepian lagi, karena di sampingku ada Ilham.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm51ccD1aEA
Kakek yang mengetahui itu sangat senang, karena Ilham sering juga membantu Kakek membawa dagangan ke pasar. Setelah pulang dari pasar, kadang mereka bermain catur bareng di dekat gerai es tehku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOeKad9LU5g
Semakin hari, aku dan Ilham semakin dekat. Gak ada sekat yang membatasi kita. Bahkan kita bebas saling berpelukan saat Kakek gak berada di rumah.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4clXw2Chpv
Ntah kenapa aku gak melarangnya, saat Ilham berusaha memelukku. Di dalam pikiranku, toh Ilham sudah aku anggap sebagai adekku sendiri.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfzA7aayrW
Lagi-lagi perasaan sayangku pada Ilham yang aku anggap sebagai adekku sendiri beralih menjadi perasaan yang lebih dari itu. Aku menginginkan Ilham selalu berada disisiku, menemaniku. Sampai-sampai terbersit di pikiranku untuk memberikan lebih pada Ilham apa yang pernah aku berikan pada Pak Aziz.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkM7D1RZJ8
Saat hujan deras mulai turun, kuajak Ilham untuk masuk ke rumah. Kita bergandengan tangan berlari ke dalam rumah. Memayungi kepala kita masing-masing dengan telapak tangan.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeMVaekMWEk
Aku ajak masuk ke dalam kamarku, kudorong tubuhnya sampai terjatuh rebah di atas ranjangku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTLPAdapkZc
"Mbak, mau ngapain?", Tanya Ilham dengan suara bergetar.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwym9WUd9hV
Kudekati Ilham, dengan jari telunjukku kutempelkan pada bibirnya, "Sssstt."
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HjiAcLSlh
Lalu aku melepas cadarku, cadarku pun turun ke lantai. Kutindih tubuh Ilham yang pasif.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1A13bUls8o
Kubelai wajah Ilham yang tampan dengan wajah orientalnya.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh1QcGV1EH3
"Mbak cantik gak Ham?", Tanyaku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtb3WYB0pXQ
"Can... Cantik Mbak", kata Ilham tergagap.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxMI8XZzLK8
Saat aku mencoba mencium bibirnya, Ilham mendorongku sampai aku terjatuh ke samping, rebah di atas ranjang. Ilham langsung berdiri, dengan kikuk Ilham bicara, "Maaf Mbak, ini salah", kata Ilham.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrbT5zD3dkO
"Tolong pakai cadar Mbak lagi!!", Kata Ilham dengan menutup matanya.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4o2yQsK4MA
Aku yang melihatnya tersenyum, ternyata Ilham berbeda dengan yang lain. Ilham masih polos dan sangat jahat kalau aku punya keinginan untuk merusak kepolosannya.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSxrAMOH31e
Meski aku kecewa, seenggaknya aku mengerti. Rasa kasih sayang gak harus disertai dengan nafsu.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSbdHSaKRri
Lalu aku berdiri di depan Ilham dengan cadar yang sudah menutupi wajahku lagi.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOBrc8wEfQY
"Maafin Mbak ya Ham", kataku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBEApabDjT
"Iya Mbak, gapapa", kata Ilham menundukkan pandangan.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5f8aEZN3c
Setelah kejadian itu, aku menjadi kikuk saat bertemu dengan Ilham. Kulihat Ilham juga terlihat kikuk, meski Ilham gak mengubah kebiasaannya padaku. Ikut membantu Kakek membawa dagangannya ke pasar dan menemaniku menjaga gerai es tehku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbA83dvZuYA
Kadang Ilham gak sendirian menemaniku, tetapi juga ditemani oleh Yusuf, Malik dan Rohman.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ihihoQvmk
Hanya saja, Ilham cenderung pendiam dibandingkan dengan yang lainnya. Saat mereka saling melempar bercandaan, Ilham hanya diam lalu meresponnya dengan tertawa.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡios478xnCC
Meski Ilham lebih banyak diam, gak banyak ngobrol. Yusuf, Malik dan Rohman gak pernah membullynya. Yang aku suka dari remaja-remaja itu karena sifatnya yang baik. Ya meski Yusuf, Malik dan Rohman anaknya mesum banget.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2J8UQWiCIc
Sekarang mereka udah gak lagi mesumin aku, hanya saja gak sepenuhnya mereka berubah. Mereka sering berebutan untuk memelukku seperti anak kecil. Melihat tingkah mereka aku tertawa, gak ada keinginan untuk melarang mereka memelukku. Toh aku sendiri, merasa itu hal yang wajar.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtosA8JKvlH
Kadang salah satu dari mereka tiba-tiba memelukku dari belakang, lalu mencium pipiku yang tertutup cadar.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSF3yFi2jh
Lalu yang lainnya karena merasa iri, berebutan untuk mencium pipiku juga.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ65lIsUAbf
"Kalian ini ya, kayak anak kecil", kataku tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalaku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg7SnnFrSAZ
"Mbak, kita liburan ke pantai yuk!!", Ajak Rohman.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTuorttCFh
"Boleh, kapan?", Tanyaku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsE5c9nomig
"Nanti kalau kita sudah musim liburan", kata Malik.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHKDV5crjZV
"Oh iya, Sukron ikut juga Mbak", kata Rohman.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk8B1A01DHd
"Boleh, Ilham ikut juga kan?", Tanyaku sambil melirik Ilham dengan tersenyum.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVD0OH4APBw
Aku lirik, Ilham tersenyum lalu menundukkan pandangannya. "Pasti dong Mbak", kata Yusuf.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSY9YyzTMYX
"Kakek gak diajak juga?", Tanya Malik terkekeh.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvdtreb1aKB
"Jangan dong, nanti gak bisa.. ", kata Rohman terputus.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuEI4195E25
"Gak bisa apa hayo?", Tanyaku dengan tersenyum.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDlAnz2AS0
"Gak bisa apa Suf?", Tanya Rohman ke Yusuf.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeXCZnKZ7GN
"Kok tanya aku? Tuh tanya Malik!!", kata Yusuf sambil terkekeh.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTuIFqOj8yP
"Hehehe, gak tau", kata Malik sambil garuk-garuk kepalanya.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡukJ4s4uxH8
Tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang, lalu kepalaku dikecup.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbYU5mhLivE
"Muah."
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mPDOANmd0
Setelah aku menoleh ke belakang, yang mengecup kepalaku Ilham. Aku terkejut, melihat Ilham yang berubah drastis. Padahal beberapa hari yang lalu Ilham menolak saat aku berusaha mencumbunya di dalam kamar. Dan menyuruhku kembali memakai cadarku. Dalam pikiranku, aku berpikir mungkin karena pengaruh dari Yusuf, Malik dan Rohman, Ilham berubah. Aku gak mempermasalahkan itu sih. Bahkan ada keinginan untuk melepas keperawananku untuk salah satu dari mereka.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRVx39U8ciB
Saat aku mencoba, menoleh ke belakang, Ilham mengecup bibirku yang tertutup cadar, dengan tangannya meremas payudaraku yang masih tertutup hijab dan dress panjangku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpc77urVKiA
Lagi-lagi aku terkejut, Ilham sudah jauh, gak seperti yang aku kira. Saat tangan Ilham mulai meremas payudaraku, kuletakkan tanganku di punggung tangan Ilham untuk membantunya untuk meremas payudaraku lebih kencang..
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlpV8hEsP81
"Sssh ahhh" aku mendesah dengan memejamkan mataku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4EnIeShsHs
"Nah gitu dong, Ham. Itu baru cowok", kata Rohman.3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbAQUPSY62l
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF399fd6MlG
Kutatap mereka dengan wajah cemberut, "Oh ini ya yang kalian mau?", Kataku genit.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrMp6DjokcA
"Jangan disini, di dalam rumah aja!!", Kataku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMaNpNEHdrL
"Nanti kalau tetangga Mbak tau gimana?", Tanya Yusuf.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ72L2f0vX3g
"Aku gak peduli", kataku dengan mendesah saat Ilham kembali meremas payudaraku.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2LBeqQuTNq
Ilham kembali mengecup bibirku yang tertutup cadar, melumat bibirku yang tertutup cadar dengan panas sampai cadarku basah oleh ludahku dan ludah Ilham. Kupejamkan mataku, menikmati setiap kecapan demi kecapan sampai aku terhanyut.
3855Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVmBJAusKmH
