x
Akhir-akhir ini aku memergoki Ilham sedang mengawasiku. Tetapi saat aku mencoba mendekatinya, Ilham selalu pergi begitu saja. Melihat sikapnya yang misterius, di dalam pikiranku menjadi penuh tanda tanya.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgfz6mLABHK
Aku tau, Ilham menyaksikan apa yang aku lakukan bersama Yusuf, Malik dan Rohman. Hanya saja, aku gak tau apa yang diinginkan Ilham yang akhir-akhir ini selalu menguntitku, mengawasiku. Ada perasaan risih juga yang muncul di hatiku, karena Ilham mengawasiku kemana pun sampai aku masuk ke dalam kamar mandi Masjid.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgxH2lCfVhy
Bahkan saat aku pulang ke rumah, Ilham menguntitku dari belakang. Sebenarnya aku ingin menemuinya, hanya sekedar menanyakan apa yang diinginkan. Tetapi aku gak ingin berlebihan kepada Ilham, yang notabene adalah muridku yang masih di bawah umur.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwcuruRImVZ
Waktu bergerak dengan cepat, setelah Yusuf, Malik dan Rohman mulai memasuki SMA. Tiga-tiganya memilih sekolah SMK.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH7xPJPp9El
Pernah Malik mengeluh padaku, kalau di sekolahnya gak ada murid perempuannya. Mendengar curhatan Malik aku tertawa, karena motif sekolah Malik bukan untuk mencari ilmu melainkan untuk mencari cewek saja.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj73m1wVMws
Sekarang aku gak lagi mengajar mengaji, di rumah aku membuka gerai es teh jumbo. Kadang Yusuf, Malik dan Rohman pura-pura membeli es teh di geraiku, hanya sekedar ingin bertemu denganku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWLDp02LRR
Warga sekitar gak curiga, karena mungkin mereka pikir Yusuf, Malik dan Rohman sekedar membeli daganganku saja.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrxBiKqRjmp
"PING" ada notifikasi WA dari Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlblAGyZTY
"Mbak saya kangen", kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKAYk5FKcwh
Melihat ada notif dari Pak Aziz, aku tersenyum. Sudah lama aku gak bertemu dengan Pak Aziz. Jangankan bertemu, saling menyapa sebatas chat lewat WA saja gak pernah. Berbeda dengan Yusuf, Malik dan Rohman. Mereka sering mampir ke gerai es tehku hanya untuk bertegur sapa denganku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFIIX50ZTCZ
Meski sering bertemu, hanya sekedar bercengkerama. Gak ada yang lebih dari itu, karena mungkin mereka tau posisi mereka ada di kompleks perumahan. Terlalu berisiko tinggi untuk mesumin aku di gerai es tehku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkcusXptYN4
Aneh memang, saat ketiga remaja itu mesumin aku. Gak ada rasa terhina yang muncul di hatiku. Di dalam prinsipku, selama yang mereka lakukan berdasarkan suka sama suka sah-sah saja.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7J2QBKJOx
Aku memiliki prinsip seperti ini bukan tanpa alasan. Ada perasaan sentimental yang tinggi di dasar hatiku, saat pikiran kolot masyarakat tentang zina mengingatkanku pada nasib orang tuaku di Aceh dulu. Mengingat cerita dari kakekku, aku gak bisa menahan air mataku agar gak menetes. Apalagi mengingat penderitaan almarhumah ibuku, gak hanya menahan sakit karena siksaan dari cambuk rotan di punggungnya. Tetapi sangsi sosial dari masyarakat menyebabkan ibuku menanggung beban mental yang gak ringan. Ibuku harus mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di usia muda, dengan meninggalkanku seorang diri yang masih bayi. Dengan tersenyum ceria, kubalas chat dari Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyEk7YR6gbL
"Husna juga Pak. Gimana kabar Pak Aziz? Baik kan?", Tanyaku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKUiOMi8fAy
"Baik Mbak. Cuma di Masjid jadi sepi gak ada Mbak", kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIj1DQGL7j2
"Kan ada yang lain Pak. Emang Selly gak ada disitu ya Pak?", Tanyaku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyk9nYarcTH
"Ada sih Mbak. Malah tiap hari kita ngewe, hehehe", kata Pak Aziz frontal.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4eupgf7YAw
Mendengar perkataan Pak Aziz yang blak-blakan membuatku tersenyum. Ntah kenapa Pak Aziz bisa sebebas itu chat sama aku, seperti gak ada sekat tabu yang memisahkan.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHHQa6KueCC
"Yee Pak Aziz, jangan sering-sering dong Pak kasian Selly", kataku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcDJAgeDI7n
"Mbak Sellynya yang minta kok Mbak", kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTsrGZjXQf8
Jariku sempat ingin mengetik, "Pak Aziz gak pengen gitu juga sama aku?". Tetapi ketikanku kembali aku hapus karena aku malu. Meski aku bukan lagi perempuan polos seperti dulu, aku gak bisa bebas mengungkapkan perasaanku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV1OWcbrSjj
"Pak Aziz sibuk gak?", Tanyaku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjSBcplDyKT
"Engga Mbak. Emang kenapa Mbak?", Tanya Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWa8zShSxbk
"Kalau gak sibuk, aku mampir kesitu. Tapi gimana caranya ya supaya gak mencurigakan?", Tanyaku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPEtaW9sOTn
"Kesininya malem aja Mbak!! Disini jam 22.00 udah lumayan sepi kok", kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5WpU536W8
"Oh, baiklah Pak. Besok aku kesana ya?", kataku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRGaHtpEum0
"Sip, saya tunggu Mbak. Dandan yang cantik ya, hehe", kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZggmg2rHT8
"Yee maunya. Iya Pak, besok Husna bakal dandan cantik", kataku sambil tersenyum.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvk0XaQt10l
"Wah saya jadi gak sabar", kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0mhsQDyEb8
Ntah kenapa timbul ide di dalam pikiranku, kulepas hijabku lalu aku selfie dengan pose merem sambil melet dengan jari tanganku dengan gaya peace di samping kepala depan kamera hpku.2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYmC8Mqlu5o
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6IySP4IhLM
Photoku sudah kukirim ke Pak Aziz. Kutunggu balasan Pak Aziz, gak kunjung ada balasan.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4be1iqvjZh
Kesel juga sih, padahal aku sudah mengorbankan rasa maluku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEwRIbimM9K
"PING" ada notif dari Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hifHm28Qs
Mendapat balasan dari Pak Aziz, aku tersenyum senang.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfT7tzK80Yk
"Photonya kok merem sambil melet gitu Mbak?", Tanya Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBeLMlaB58
Aku salah tingkah mendapat balasan chat dari Pak Aziz. "Hehe, Pak Aziz gak suka?", Tanyaku dengan emot malu-malu.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa90Ay5mgRp
"Suka kok. Kan saya jadi pengen gigit lidah Mbak kalau kayak gitu", kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuDntus2763
"Yee maunya. Sabar ya, nanti juga bisa gigit kok!!", kataku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpizGQrNxsF
Membalas chat dengan chat nakal seperti itu, membuat jantungku berdetak kencang. Rasanya menyesal membalas chat seperti itu. Tetapi seberapa pun aku menyesalinya, aku gak bisa membohongi perasaanku. Senyumku tersungging tanpa bisa aku cegah.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyyaCEuPpPS
Perasaanku ke Pak Aziz berbeda dengan perasaanku dengan yang lain. Bersama Pak Aziz seperti aku bersama ayahku. Karena kemungkinan umur ayahku seumuran dengan umur Pak Aziz. Apalagi saat Pak Aziz menjamahku, di dalam pikiranku seakan-akan Pak Aziz itu ayahku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAJTrxrnPhZ
Saat fantasy itu muncul, kucoba untuk menyangkal tetapi gak bisa. Kerinduanku pada ayahku, berubah menjadi hasrat untuk direngkuh oleh ayahku secara seksual.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1kdqFOeqY0
Setelah aku chat dengan Pak Aziz, semalaman aku gak bisa tidur. Perasaanku semakin gelisah membayangkan apa yang terjadi besok. Meski aku bersama Pak Aziz, sekedar bergumul tanpa penetrasi gak hanya sekali. Tetapi besok, untuk pertamakalinya aku nekat menginap bersama Pak Aziz berdua saja tanpa Yusuf, Malik dan Rohman.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz2uPYpjkMq
Aku bingung menekan perasaanku yang bergejolak, rasa-rasanya aku ingin kembali menghubungi Pak Aziz. Tetapi sekarang sudah tengah malam, kemungkinan Pak Aziz sudah tidur terlelap. Gak enak juga harus mengganggu Pak Aziz saat Pak Aziz sedang istirahat.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqFvcg3vNrr
Karena aku gak bisa menahan diri, kuambil hpku. Kucoba video call Pak Aziz, dengan dada deg-degan kutunggu Pak Aziz mengangkat panggilanku. Kutunggu cukup lama, panggilanku gak kunjung diangkat oleh Pak Aziz. Dengan perasaan malu yang menguar kuletakkan hpku di samping bantalku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHPRdsghnwX
Kututup wajahku dengan telapak tanganku, karena rasa maluku tiba-tiba muncul.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwesvlFXnua
Saat ada panggilan video call, yang kulihat ternyata dari Pak Aziz. Aku sangat senang sekali. Kurapikan rambutku di depan kaca riasku lalu kuangkat panggilan dari Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpg88OiIm2X
"Halo Mbak. Kenapa nih video call saya? Hehe", tanya Pak Aziz cengengesan.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXMvvtgu6gJ
Dengan malu-malu aku menundukkan wajahku di depan layar hpku, ", Kangen Pak", kataku dengan masih menundukkan pandangan.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhkm5ua3f03
Rasanya wajahku seperti kepiting rebus, karena mengungkapkan perasaanku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDK4jVgJr3s
"Hehe, kan besok ketemu Mbak?", Kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡooKusztFGI
"Aku gak boleh ya video call Pak Aziz?", Tanyaku ngambek.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkUnPNJ4laR
"Boleh dong. Jangan manyun gitu dong!! Ntar saya cium lho bibir Mbak", kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmFr0lggzeR
"Nih cium aja, kalau bisa!!", Kataku menyahuti Pak Aziz sambil tersenyum.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLEqE89y1ad
"Muah muah muah."
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM2HPW9cMRO
Melihat Pak Aziz aku tertawa, bagaimana engga Pak Aziz gak hanya mengecup layar hpnya tetapi melumat layar hpnya sampai basah.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB131zdjafF
"Kenapa tuh ketawa?", Tanya Pak Aziz yang menghentikan ciumannya pada layar hpnya.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6CJAc3N1xU
"Hihi Pak Aziz lucu sih. Itu layar hp Pak bukan aku. Kasian kan layar hp Pak Aziz basah", kataku tertawa kecil.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjgAYKtBepk
Pak Aziz hanya tertawa sambil menggaruk kepalanya. Lalu aku dan Pak Aziz hanya saling menatap layar hp masing-masing tanpa mengobrol sepatah kata pun. Kita diem-dieman cukup lama, sampai aku mencoba untuk membuka obrolan lagi.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6aaQsdw50s
"Kok jadi diem-dieman gini ya Pak?", Tanyaku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb1edAtgPF0
"Hehe saya bingung Mbak mau ngobrolin apa", kata Pak Aziz cengengesan.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4XFVw5avs4
"Obrolin apa aja sih. Soal Pak Aziz misalnya", kataku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡntMDmDEbj0
Ntah kenapa Pak Aziz menghela nafasnya panjang, "Saya gak punya keluarga Mbak. Saya hidup sebatangkara di Jawa", kata Pak Aziz menjadi murung.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjTZ0AGOJ1h
"Emang asal Pak Aziz darimana?", Tanyaku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCg2RY37Ok
"Dari Aceh Mbak", kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMsMNxzTkiW
"Deg" mendengar pengakuan Pak Aziz yang berasal dari Aceh, detak jantungku rasanya berhenti.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHVGFVpLkc4
Ingatanku menerawang, mengingat ayahku yang sekarang ntah dimana. Kesedihan tiba-tiba muncul di hatiku, tanpa sadar kuteteskan air mata.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3VNpk39xtc
"Loh Mbak kok nangis? Ada yang salah dari ucapan saya Mbak?", Tanya Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnAD7t8DJUV
"Oh engga Pak", kataku berbohong dengan mengusap air mata yang menetes di pipiku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHsW2HoAn0
"Jangan bohong Mbak!!", kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw0uyCGzXXy
"Keinget ayah saya aja Pak", kataku masih dalam kondisi terisak.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQ5HDrLmjq
"Udah cup cup!! Andai saya disitu, pasti saya peluk Mbak biar gak sedih lagi.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJYjGGLuwG
Mendengar perkataan Pak Aziz aku tersenyum, "Peluk guling aja Pak!! Ada kan disitu?", Kataku tertawa kecil.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiOH1nxAonz
"Ya sama saja dong? Gak bisa tenangin Mbak Husna yang lagi sedih", kata Pak Aziz dengan membusungkan dadanya.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSoWOPC0xTS
"Pak Aziz bikin aku ketawa aja, sedihku udah ilang kok Pak. Terima kasih ya", kataku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMKSuUcRXZC
"Santai aja Mbak, udah kewajiban saya. Mbak kan bakal istrinya Rohman ponakan saya", kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBuL9f558DB
"Hihihi, ya ampun Pak. Rohman kan masih kecil, ya udah deh iya", kataku dengan tersenyum.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJ4fpXoYWl
"Kalau ngobrol gini gak terasa Mbak, eh tiba-tiba udah dini hari", kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHWR9xQe0vh
"Iya nih, aku juga gak ngerasa lho Pak. Kalau sekarang udah jam 01.30", kataku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1MgAlNBuf
"Mbak kalau udah ngantuk, tidur aja!!", Kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc0GeTF30HK
"Belum Pak, aku belum ngantuk. Pak Aziz udah ngantuk kah?", Tanyaku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwyciIATYs3
"Belum Mbak, masak video call sama orang cantik ngantuk sih? Haha", kata Pak Aziz ketawa ngakak.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYetHlLekwm
"Gombal", kataku dengan tersipu malu.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI224VfHbJX
"Lah kan emang bener Mbak Husna cantik. Tanya aja sama Yusuf, Malik sama Rohman!!", Kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwAOJWh7vIk
Aku hanya tersenyum saja, karena menahan malu. Senang sih dipuji, tetapi tetap saja pujian Pak Aziz membuatku salah tingkah.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcCLNARcvU
"Pak Aziz aku boleh ngomong sesuatu?", Tanyaku pada Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLMiPNF27bb
"Boleh Mbak, apa tuh?", Tanya Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQwYhyhfTOi
"Boleh gak aku anggap Pak Aziz kayak ayahku sendiri?", Tanyaku dengan menundukkan pandangan.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftM5n39Abp
"Waduh, gak bisa anu dong", kata Pak Aziz menjadi murung.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQl8eHiJr6H
"Hihi, Pak Aziz ah mesum mulu. Bisa gak ya?", Kataku pura-pura berpikir.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMh4LdvvLMC
"Huh, mau gimana lagi. Saya tuh sayang sama Mbak, gak bisa anu sih saya rela asal Mbak balik lagi ceria", kata Pak Aziz dengan sok tegar.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH4D3NrvJvi
"Hihi Pak Aziz lucu", kataku sambil menutup bibirku dengan telapak tangan.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVXgiVjzEF
"Aku ada kejutan buat Pak Aziz", kataku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOVlP8QtNyX
"Emm yang jelas aku bakal ngasih kejutan ke Pak Aziz dua kali ya. Yang pertama sekarang, yang kedua besok pas aku nginep disana", kataku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOJOwsOYeqi
"Wah saya gak sabar, nunggu kejutan dari Mbak Husna", katanya antusias.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWjHtuEwwVP
"Udah siap Pak? Ini khusus buat Pak Aziz", kataku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoLfkvuS1Te
"Siap Mbak", kata Pak Aziz bersemangat.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnU7C9v4AB4
Kupasang HPku pada tripod yang aku taruh di depan ranjangku, lalu aku duduk di atas ranjang. Kubuka dress panjangku dengan perlahan, dimulai dengan aku membuka resleting dress panjangku. Kulihat ke layar hp, Pak Aziz menelan ludah.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13S7z614ya
Lalu dress panjangku mulai turun, menampakkan kulitku yang setiap hari tertutup rapat oleh dress panjangku dan hijabku. Dimulai dari lenganku yang nampak, turun ke bawah sampai jatuh sebatas perut.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6oCbBd5tlJ
"Pak Aziz suka?", Tanyaku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCe72ckSNh2
"Eh suka banget Mbak", kata Pak Aziz yang menatapku tanpa berkedip.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmrOniZTXRd
Pelan kubuka BHku, dengan perlahan BHku aku lepas. Meski BHku sudah terlepas, telapak tanganku masih menutupi payudaraku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡunUzhZLPLa
Kulihat Pak Aziz lagi-lagi menelan ludah, menatap Pak Aziz aku tersenyum.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCkn9dpuMZ
"Buka dong Mbak tangannya!!", Kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlx7czXfKYG
"Hihi, sabar dong Pak!!", Kataku dengan suara genit.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpllN748uV
Perlahan kubuka telapak tanganku yang menutupi payudaraku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZiXAlawCUI
"Pak Aziz suka?", Tanyaku genit.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGCoxoB285n
"Suka banget Mbak", kata Pak Aziz yang sekarang udah setengah telanjang sedang mengocok penisnya.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpHgmX0kvQQ
"Ya ampun Pak, hihi", kataku tertawa melihat Pak Aziz yang gak bisa menahan birahinya.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡER7nF9msu2
Pertunjukan baru dimulai, aku mulai meremas payudaraku sambil mendesah pelan.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKIbIPo4an
"Pak Aziz, ahhh ssssh", kataku mendesah dengan tanganku meremas payudaraku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5hYx7TqvQ2
"Iya Mbak, sssh ahhh", kata Pak dengan tangannya mengocok penisnya dengan cepat.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAsSVKvnX4x
Melihat Pak Aziz, apalagi melihat penisnya yang besar dan panjang, aku gak sanggup menahan gejolak syahwatku. Gak hanya payudaraku yang semakin mengencang, vaginaku yang masih tertutup dress panjang dan celana dalamku pun mulai basah.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVbka831m48
Sekarang gak hanya meremas payudaraku, tetapi tanganku mulai mengucek-ucek vaginaku. Enak bener-bener enak, sensasinya melebihi saat aku digerayangi rame-rame oleh Yusuf, Malik dan Rohman. Saat ini aku juga membayangkan wajah ayahku yang masih muda. Lalu kubuka mataku untuk melihat wajah Pak Aziz, yang seakan-akan Pak Aziz adalah sosok ayahku versi dewasa.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOUOBmXZtP
Pikiranku semakin melayang, dengan nafasku yang semakin memburu. Desahan-desahan dari bibirku gak bisa lagi aku tahan. Aku mendesah dengan keras, gak peduli kalau seandainya Kakek mendengarku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdSuZ8RCqef
Aku mengangkang lebih lebar dalam kondisi setengah rebah dengan bersandarkan bantal yang aku tumpuk, dengan dress panjang yang semakin tersibak sampai ke pangkal paha. Kini kakiku dari mata kaki, betis sampai pahaku sudah terpampang di depan Pak Aziz. Yang tersisa adalah pangkal pahaku yang masih tertutup dress panjangku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm17E8wfU4p
Kubuka dress panjangku yang menutupi pangkal pahaku, kubuka semakin ke atas sampai menampakkan celana dalamku yang berwarna putih tipis yang basah.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6FOY4xBrUf
"Ahhh Mbak", kata Pak Aziz mendesah keras.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPSd2F2G97P
Mendengar Pak Aziz mendesah aku gak kuat, kumasukkan tanganku ke dalam celana dalamku yang berwarna putih. Lalu jari-jariku kembali aku gesek-gesekkan ke belahan vaginaku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBN8u1wck6i
"Ssssh Pak", kataku mendesah dengan tubuhku yang menggelinjang.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz448lZQVsw
Lalu Pak Aziz menghentikan kocokannya pada penisnya, "Mbak hati-hati, jangan sampai selaput dara Mbak robek!!", Kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡar5nlK0afE
Aku mengernyitkan dahiku, dalam kondisi begini Pak Aziz masih mengkhawatirkan keperawananku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhoyIsC1Fzf
"Pak pentingkah keperawananku? Apakah kalau aku gak lagi perawan, aku gak lagi berharga?", Tanyaku.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjkJWv89HG7
"Buat saya, perawan atau enggaknya Mbak gak jadi masalah. Mbak tetap berharga di mata saya", kata Pak Aziz.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpdIINFgzqG
Kucerna perkataan Pak Aziz, mendengar pengakuan Pak Aziz aku tersenyum. Ternyata ada satu orang yang bisa mengertiku. Mau menganggapku berharga gak hanya diukur dengan hal remeh seperti selaput dara.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODflyZQiYb
"Terima kasih ya Pak", kataku dengan tersenyum.
2266Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXOqjP8Wjm
Aku sudah menyiapkan kejutan untuk Pak Aziz besok, dan kejutan ini khusus aku persembahkan untuk Pak Aziz.
