62617Please respect copyright.PENANAzWpxWX1IgZ62617Please respect copyright.PENANAeQQNB6aK2U
Liya
62617Please respect copyright.PENANAVRvpUuFMMu
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.62617Please respect copyright.PENANARPMsdgwfaD
62617Please respect copyright.PENANArCDlBk8Ebo
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.62617Please respect copyright.PENANAOrPEFN8zXW
62617Please respect copyright.PENANAqfqBW13E2Z
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.62617Please respect copyright.PENANAebeuRvBQJ6
62617Please respect copyright.PENANAER8piIE7kP
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.62617Please respect copyright.PENANAalEPvPZoV6
62617Please respect copyright.PENANAhX8WB2FwG0
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.62617Please respect copyright.PENANAAkyzxgtOLN
62617Please respect copyright.PENANAIamFvp0GgV
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.62617Please respect copyright.PENANAsccc2HCxnZ
62617Please respect copyright.PENANAJKbzSlCqOO
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.62617Please respect copyright.PENANA2iYNqaajFx
62617Please respect copyright.PENANApHub3EexlI
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.62617Please respect copyright.PENANAFMaTeNoTzk
62617Please respect copyright.PENANAvKAZAKv88E
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.62617Please respect copyright.PENANAVgKm8owcxw
62617Please respect copyright.PENANAwlDapweapb
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.62617Please respect copyright.PENANAGd5DYlua3C
62617Please respect copyright.PENANAEsBCzVwmNC
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.62617Please respect copyright.PENANADUt7X6PWOT
62617Please respect copyright.PENANA8GxWuiDxqu
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.62617Please respect copyright.PENANAVaTVmltAwu
62617Please respect copyright.PENANAbUcLOJXZnX
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.62617Please respect copyright.PENANAmvIwohbxZK
62617Please respect copyright.PENANAGGNBB3k1uo
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.62617Please respect copyright.PENANA7XTaAXqxY3
62617Please respect copyright.PENANAnl8tsBzu0s
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.62617Please respect copyright.PENANAF84REvYxMZ
62617Please respect copyright.PENANAyH0bSmmg8S
62617Please respect copyright.PENANABsyyEfqM6V
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.62617Please respect copyright.PENANAh1qCJlIH9J
62617Please respect copyright.PENANAWoR2urAnJt
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.62617Please respect copyright.PENANAtUJJtSLboj
62617Please respect copyright.PENANA4D8VgUUcch
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.62617Please respect copyright.PENANAYoAy0s0W47
62617Please respect copyright.PENANAlNtRLoJ8mG
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.62617Please respect copyright.PENANAjdzEchdwVv
62617Please respect copyright.PENANAkJvgbSJI8C
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.62617Please respect copyright.PENANAVPe5ghmVTt
62617Please respect copyright.PENANA3EWECUEgLA
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku62617Please respect copyright.PENANAVdjdTNXfUD
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.62617Please respect copyright.PENANAQVVMoO9xah
62617Please respect copyright.PENANAKNIaDaOyv9
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.62617Please respect copyright.PENANAzyRBns50Nz
62617Please respect copyright.PENANApePbB6GE30
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??62617Please respect copyright.PENANAhvWijCFKfU
62617Please respect copyright.PENANA7LOFWlFUgh
Plakk!!62617Please respect copyright.PENANAKrAdDZIASK
62617Please respect copyright.PENANAdLvMBsWv7O
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.62617Please respect copyright.PENANA4DSeuZEgLz
62617Please respect copyright.PENANAshM8ZBY0vA
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.62617Please respect copyright.PENANA5owaash3O1
62617Please respect copyright.PENANAxgMEeCXe2O
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.62617Please respect copyright.PENANAAwNYm5YCDh
62617Please respect copyright.PENANA0XdSHISo1J
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.62617Please respect copyright.PENANApV5E9cDIUP
62617Please respect copyright.PENANAIlwB0fP26I
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.62617Please respect copyright.PENANAAOuvvY6z5J
62617Please respect copyright.PENANAtj2yPdpS9i
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.62617Please respect copyright.PENANA8oYl4IIgLO
62617Please respect copyright.PENANAKG0mI03L9n
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.62617Please respect copyright.PENANArJgjUbKxvh
62617Please respect copyright.PENANAFv8tUyCkqK
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.62617Please respect copyright.PENANAof5P80LuyA
62617Please respect copyright.PENANA2qHlwFipeV
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.62617Please respect copyright.PENANAiWTfOpLUq6
62617Please respect copyright.PENANAcbRxdbN5Os
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.62617Please respect copyright.PENANAPgddoZaYPK
62617Please respect copyright.PENANAYCFBGZUjWZ
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.62617Please respect copyright.PENANA0Fbcq4pIXr
62617Please respect copyright.PENANASn8RdXbc5U
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.62617Please respect copyright.PENANAVsrziDZtDI
62617Please respect copyright.PENANA9B9FyyaQDq
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.62617Please respect copyright.PENANAb6q5SsRPp3
62617Please respect copyright.PENANAgjZFQsKpHO
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.62617Please respect copyright.PENANAbCU39vEDit
62617Please respect copyright.PENANA8Bnm6NZN3g
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.62617Please respect copyright.PENANAPNlNHvms9c
62617Please respect copyright.PENANAb9hUGT4DLi
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.62617Please respect copyright.PENANAJyaB3LuWoP
62617Please respect copyright.PENANAqUIdoB8Ci2
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.62617Please respect copyright.PENANAXUb1oFRoXj
62617Please respect copyright.PENANAoYN9K09Swt
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.62617Please respect copyright.PENANAOk3FTXMUWh
62617Please respect copyright.PENANAiDSg9hldw9
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.62617Please respect copyright.PENANAJo6KJNQ4aT
62617Please respect copyright.PENANAxZSc0nqAZP
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.62617Please respect copyright.PENANAjHwpTXzvaq
62617Please respect copyright.PENANAWDh91mSZ4J
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.62617Please respect copyright.PENANA5SxgBD7mZk
62617Please respect copyright.PENANAxO6OtXY42R
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.62617Please respect copyright.PENANAYfd1OpvK9T
62617Please respect copyright.PENANABvqNN3Whji
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.62617Please respect copyright.PENANA5lOS8xTi0z
62617Please respect copyright.PENANARte11vXWPT
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.62617Please respect copyright.PENANAgkR1fJ76HP
62617Please respect copyright.PENANA31rA39ipOa
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.62617Please respect copyright.PENANADZalGIH5ww
62617Please respect copyright.PENANAtmdNh8A7oZ
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.62617Please respect copyright.PENANAarLPvFOW9T
62617Please respect copyright.PENANAU6gWWbh5dl
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.62617Please respect copyright.PENANAY5zQ0T0m4N
62617Please respect copyright.PENANAwMnySJw7VH
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.62617Please respect copyright.PENANA5bqHskaM5F
62617Please respect copyright.PENANAcDVhTL2ULI
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.62617Please respect copyright.PENANAI8MRTsEYJF
62617Please respect copyright.PENANAsJwLZdk0XG
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.62617Please respect copyright.PENANAVpOHrlM6yh
62617Please respect copyright.PENANAHPYDiVUpqN
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.62617Please respect copyright.PENANAtj0830YTh6
62617Please respect copyright.PENANAmUBSvZxTA2
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.62617Please respect copyright.PENANACx9eEJns9l
62617Please respect copyright.PENANAh8LoJSEJs5
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.62617Please respect copyright.PENANAlHlsUxkNYK
62617Please respect copyright.PENANA5JmcD7PdHS
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.62617Please respect copyright.PENANAGquUnml9WX
62617Please respect copyright.PENANA3SWcpsXSSA
“27 tahun, Ma” balasku singkat.62617Please respect copyright.PENANAjUV4Jjbghs
62617Please respect copyright.PENANAd6BSv8xvpU
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.62617Please respect copyright.PENANAxVxUJ4zJZ3
62617Please respect copyright.PENANAIIUPalbdTR
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.62617Please respect copyright.PENANAH8xx2sMS8o
62617Please respect copyright.PENANAaY4zWfXi0R
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.62617Please respect copyright.PENANAjbFPuY8EEF
62617Please respect copyright.PENANAcTmMyytOFN
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.62617Please respect copyright.PENANAX4QZpwYxuV
62617Please respect copyright.PENANAqZQCwWuFHM
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.62617Please respect copyright.PENANAsWjO5IFqie
62617Please respect copyright.PENANA2Nlw5bS89P
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.62617Please respect copyright.PENANAxrQtr2Kck3
62617Please respect copyright.PENANApWtWETSCFR
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.62617Please respect copyright.PENANAMgquCU6h8q
62617Please respect copyright.PENANA2tKK3HTfOZ
DEGH!62617Please respect copyright.PENANAQiUdTTjghS
62617Please respect copyright.PENANAHEvS4yeLNM
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.62617Please respect copyright.PENANAt7ZJ7gK3Yr
62617Please respect copyright.PENANAVyBnz9RSCV
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.62617Please respect copyright.PENANAQDlhrQeCDn
62617Please respect copyright.PENANAsN1G7LPkbi
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.62617Please respect copyright.PENANAWVpJIA3Bor
62617Please respect copyright.PENANAhqa0Na91Jb
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.62617Please respect copyright.PENANAS5J4wwxFGz
62617Please respect copyright.PENANAbE1E8I3mJ1
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.62617Please respect copyright.PENANA2b4WDdF0Zv
62617Please respect copyright.PENANAYVzci7GA9V
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.62617Please respect copyright.PENANAQTGyYWmafU
62617Please respect copyright.PENANARrRZNjRT8Q
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.62617Please respect copyright.PENANAWLOgqvWkKi
62617Please respect copyright.PENANAtleJjss1CG
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.62617Please respect copyright.PENANASiXowftjLz
62617Please respect copyright.PENANA4owUmJmTMq
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.62617Please respect copyright.PENANA16B8rCaQsD
62617Please respect copyright.PENANAFeAUAZ30mt
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.62617Please respect copyright.PENANAhAHknNOfey
62617Please respect copyright.PENANAppRtbrnfuz
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.62617Please respect copyright.PENANAAPPXLrBVGN
62617Please respect copyright.PENANAeieTLsKz1S
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.62617Please respect copyright.PENANA5cOGYU7VJA
62617Please respect copyright.PENANAWCkYEDfd2q
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.62617Please respect copyright.PENANAWd29VwgB7t
62617Please respect copyright.PENANAIyXoRyAnBM
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.62617Please respect copyright.PENANAfBHAoHsY8I
62617Please respect copyright.PENANAwjIwZlGcWI
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.62617Please respect copyright.PENANADwr8O9pJoH
62617Please respect copyright.PENANATPacFqrLqS
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.62617Please respect copyright.PENANAlkyh53Nrl2
62617Please respect copyright.PENANAN8VK0SnVNo
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.62617Please respect copyright.PENANAkommsjDFm2
62617Please respect copyright.PENANAhMyG3IZEuj
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.62617Please respect copyright.PENANA0IRHY0vvL2
62617Please respect copyright.PENANA4JVgeZuAWq
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.62617Please respect copyright.PENANAIiBAUKA9Yj
62617Please respect copyright.PENANANi1qj3whHw
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.62617Please respect copyright.PENANAXMO7stkuLW
62617Please respect copyright.PENANAhzdv53EDfj
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.62617Please respect copyright.PENANAW6XxG4z7xx
62617Please respect copyright.PENANAaALKcMptOg
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.62617Please respect copyright.PENANAGRJ82k0Iqv
62617Please respect copyright.PENANATf0J8PyeWc
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.62617Please respect copyright.PENANAx7HNoNOHLP
62617Please respect copyright.PENANAIrB71ugZz9
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.62617Please respect copyright.PENANAVa7kp7BzoE
62617Please respect copyright.PENANAe1pycT9w6v
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.62617Please respect copyright.PENANAHkzuEal3ex
62617Please respect copyright.PENANA031MSPqMoj
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.62617Please respect copyright.PENANASZUCs03D2q
62617Please respect copyright.PENANAcsGmCjB4QF
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.62617Please respect copyright.PENANASLh9HfsRrt
62617Please respect copyright.PENANAcsdBb4ljjZ
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.62617Please respect copyright.PENANATiq0dWyGH1
62617Please respect copyright.PENANAsxpoBSxofu
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.62617Please respect copyright.PENANAJGA6fMGSC9
62617Please respect copyright.PENANARDZQnXpziy
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.62617Please respect copyright.PENANAmD93PjB4yO
62617Please respect copyright.PENANASn1fsKw9Tr
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.62617Please respect copyright.PENANAnyABSSq2Ve
62617Please respect copyright.PENANAnlx4OObIq0
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.62617Please respect copyright.PENANADRuSmBeDVM
62617Please respect copyright.PENANAiEx6FDg8Pw
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.62617Please respect copyright.PENANAP91t5E4mmm
62617Please respect copyright.PENANAiL5yiqhyXX
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.62617Please respect copyright.PENANAbK8nGBJv8j
62617Please respect copyright.PENANAw11jnvc3A0
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.62617Please respect copyright.PENANA753ZRcUN7y
62617Please respect copyright.PENANAVJHDmWwmuB
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.62617Please respect copyright.PENANAySGn9djZzl
62617Please respect copyright.PENANA9vwSkyxwEh
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.62617Please respect copyright.PENANAdAqu5etDnf
62617Please respect copyright.PENANAM235wj2KOK
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.62617Please respect copyright.PENANAjtN99f8cXu
62617Please respect copyright.PENANAwUolcrU0Ks
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .62617Please respect copyright.PENANAm91V24yfTR
62617Please respect copyright.PENANAI6VBC8VxBD
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.62617Please respect copyright.PENANAuczbWCuOyT
62617Please respect copyright.PENANAJ1rMlGfFmA
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.62617Please respect copyright.PENANADD0tPT7zGD
62617Please respect copyright.PENANAXS7K3E8OEQ
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.62617Please respect copyright.PENANASVx4iaPAzu
62617Please respect copyright.PENANAx3b6JxR08n
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.62617Please respect copyright.PENANA92ULoXxCm4
62617Please respect copyright.PENANAlWADI04Bey
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.62617Please respect copyright.PENANAvhrgtZ8K65
62617Please respect copyright.PENANA4x5h3wF85c
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.62617Please respect copyright.PENANAN8Fjo5RSIC
62617Please respect copyright.PENANADbpzCgbngH
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.62617Please respect copyright.PENANApfPqin397E
62617Please respect copyright.PENANA6gHckDtQx8
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.62617Please respect copyright.PENANAQoemEZkcJy
62617Please respect copyright.PENANATI535ESBcB
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.62617Please respect copyright.PENANACHOTH0p8ff
62617Please respect copyright.PENANAWO3A4gy0lw
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.62617Please respect copyright.PENANAKKsF5L0hD7
62617Please respect copyright.PENANAI2dfa5BSxn
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.62617Please respect copyright.PENANAIvbu5kyO9u
62617Please respect copyright.PENANADo2319CoLB
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.62617Please respect copyright.PENANAkQM0Ycj0FE
62617Please respect copyright.PENANAC4fEN1a7oj
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.62617Please respect copyright.PENANAOmHPn6nu2q
62617Please respect copyright.PENANAG6pSTnizsE
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”62617Please respect copyright.PENANAIG6kBFhDuE
62617Please respect copyright.PENANAlhPMPdNcjp
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.62617Please respect copyright.PENANAew1oUnNpMS
62617Please respect copyright.PENANAT6T0Z42Dlk
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.62617Please respect copyright.PENANA3fcEKmQrTb
62617Please respect copyright.PENANAOGfas1CkFQ
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.62617Please respect copyright.PENANAtHLISIjwnf
62617Please respect copyright.PENANACDXB6RXrYN
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.62617Please respect copyright.PENANAobYnfq6non
62617Please respect copyright.PENANAvZtbnztKNK
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.62617Please respect copyright.PENANA8ObHkwTg2Z
62617Please respect copyright.PENANAnwGwKh6DZg
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.62617Please respect copyright.PENANALv4kJKe9aA
62617Please respect copyright.PENANA4876swFIbp
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.62617Please respect copyright.PENANAPldNmbqYHB
62617Please respect copyright.PENANAtltjTqXdsz
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.62617Please respect copyright.PENANANvdcnxGS41
62617Please respect copyright.PENANA8mrkba3kAA
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.62617Please respect copyright.PENANAGpnm7AWYD8
62617Please respect copyright.PENANA4K6kebmcIG
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.62617Please respect copyright.PENANAdZhx0Wtn3H
62617Please respect copyright.PENANAuZUTgT5UpG
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 62617Please respect copyright.PENANAYlkNBm7mJK