49828Please respect copyright.PENANAMpktdTfvJm
49828Please respect copyright.PENANAEDNg6i1ohh
Liya
49828Please respect copyright.PENANA8V7YDnSmAt
Aku terlonjak kaget dari pelukan Mang Dedi saat mendengar suara ketukan pada pintu kontrakannya. Pintu tersebut di gedor begitu keras, di barengi oleh suara seorang wanita yang terdengar seperti marah-marah dengan bahasa yang sama sekali tidak aku mengerti.49828Please respect copyright.PENANA4DCfhBu9KS
49828Please respect copyright.PENANAtz7JMYSxKJ
Segera saja ku tatap wajah Mang Dedi untuk meminta penjelasan. Namun dengan santainya Mang Dedi tersenyum melihatku yang tampak panik duluan.49828Please respect copyright.PENANAG9ULZbsxcA
49828Please respect copyright.PENANAkjUnQiOLjL
“Udah biarin aja Dek!” ucap Mang Dedi mengencengkan pelukannya.49828Please respect copyright.PENANACn4BfeKF3F
49828Please respect copyright.PENANAX7w4GEec3Q
Tapi suara ketukan di pintu kontrakannya itu terdenger semakin keras, “Capat buka pintunya Dedi!! ato ta langsung dobrek ini!!” teriak suara perempuan itu.49828Please respect copyright.PENANAukNLWRl8Kh
49828Please respect copyright.PENANAhbvgLWwdFI
“Marah tuh dia Mas!!” ucapku semakin panik walau tidak mengerti apa yang wanita itu katakan.49828Please respect copyright.PENANAelAekPTTwf
49828Please respect copyright.PENANAKJHcpQkjDW
Mang lalu Dedi berdecih malas, “Kamu pakai baju dulu aja Dek! Biar aku yang buka pintu” ucapnya melepas pelukan.49828Please respect copyright.PENANADn1m54zsKH
49828Please respect copyright.PENANA8eriHGJvhD
“Tapi itu siapa??” tanyaku ikut penasaran.49828Please respect copyright.PENANAEUzOWkNQky
49828Please respect copyright.PENANAcWKoDqZobZ
“Hmm.., Kakak aku paling...,” jawab Mang Dedi begitu santai.49828Please respect copyright.PENANAg4SIEtRmKf
49828Please respect copyright.PENANAkXUoWVGtUz
Saat itu juga jantungku serasa mau copot mengetahui kalau ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah kakak dari Mang Dedi. Aku kaget dan langsung mencabut batang penis Mang Dedi yang sedari tadi masih tertancap nyaman dalam vaginaku dengan cepat, “Awwh...,” ucapku merasa sedikit ngilu.49828Please respect copyright.PENANAXilWWfNRGT
49828Please respect copyright.PENANAo7Q7WSLsRu
“Ka—kakak kamu Mas?” sambungku bertanya dengan gugupnya.49828Please respect copyright.PENANANO4cE5wiwv
49828Please respect copyright.PENANAYR5lwbVsSD
Pikiran dan rasa maluku tiba-tiba muncul saat membayangkan kalau sebentar lagi aku mungkin akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga Mang Dedi. Hatiku semakin panik dan perasaanku ikut bingung karena aku tidak tau bagaimana harus bersikap dan memperkenalkan diriku jika seandainya kami bertatap muka.49828Please respect copyright.PENANAwfgFvwCPMe
49828Please respect copyright.PENANA5zCxRnunXj
“Hehehee.. gausah salting gitu sayang..” celetuk Mang Dedi terkekeh.49828Please respect copyright.PENANAFkbW3klfww
49828Please respect copyright.PENANAmayeXWXTTk
Kupukul bahunya dengan pelan karena dia seperti menganggap remeh situasi seperti ini, “Ih serius Mas!! Aku harus gimana ini Mas??” tanyaku semakin panik.49828Please respect copyright.PENANAaSfS3FuviY
49828Please respect copyright.PENANAgHl2UuLxxz
“Gimana apanya?? kamu tinggal pake bajumu doang sayang.” balas Mang Dedi bangkit dari atas kasur dan memakai celana pendeknya.49828Please respect copyright.PENANALpUb3P4FIq
49828Please respect copyright.PENANAKTpjHenLqK
“Atau kamu mau tetep begitu aja di depan kakak aku??” goda Mang Dedi tertawa nyeleneh.49828Please respect copyright.PENANAhqFvnIqouo
49828Please respect copyright.PENANAiqT7Tu9BFf
49828Please respect copyright.PENANAEdvaKQK1I9
“Dih!! serius Mas!! Nanti kalau kakak Mas liat aku gimana??” tanyaku balik.49828Please respect copyright.PENANAoZtLnE8mFW
49828Please respect copyright.PENANAk7gBslTCO4
Mang Dedi lalu tersenyum santai ke arahku, “Ya gapapa Dek! kamu kan istri aku..” balasnya tertawa.49828Please respect copyright.PENANAnIbYFjoVEc
49828Please respect copyright.PENANAQ4wvo4HEb8
“Emang kakak Mas gak bakal curiga??” tanyaku lagi.49828Please respect copyright.PENANAiXWRXu3i6Q
49828Please respect copyright.PENANAQLjvrDL2RS
“Curiga kenapa sih sayang?? udah gede ini kok. Dia pasti ngerti lah” jawab Mang Dedi mengerlingkan matanya. “Udah gapapa.. kamu pake baju aja.” lanjutnya kemudian berlalu ke arah depan.49828Please respect copyright.PENANAOoFjUN4tef
49828Please respect copyright.PENANAFQgG2FB8Vj
Sambil berjalan Mang Dedi terdengar membalas perkataan kakaknya dengan suara tak kalah tinggi, “Sabar sadiki kwa!! Ada sakit ngana bataria terus” ucapnya dalam bahasa yang ikut tak kumengerti.49828Please respect copyright.PENANA2FMUPAI4Kc
49828Please respect copyright.PENANAZEE8Ej3gVB
Dengan cepat akupun beranjak dari atas kasur menuju kamar mandi Mang Dedi. Tanpa sadar kusentuh vaginaku dengan tangan sambil menatap nanar wajahku49828Please respect copyright.PENANA4TDh2uFnfC
di depan cermin. Gelenyar panas dan ngilu masih amat terasa pada liang yang menerima sodokan penis si tukang sayur langgananku itu. Semuanya terasa seperti candu yang ingin kunikmati lagi, lagi dan lagi.49828Please respect copyright.PENANA5mwVq7xr5I
49828Please respect copyright.PENANAqQL795kZpj
Dan aku benci itu semua. Benci karena hubungan kita adalah hubungan yang begitu terlarang.49828Please respect copyright.PENANASPHGOY8pfL
49828Please respect copyright.PENANA1iZAZlFkJj
Bagaimana aku akan menjelaskan kepada kakak Mang Dedi tentang keberadaanku ini?? Bagaimana pula cara aku memperkenalkan diri kalau seandainya dia menanyakan apa hubunganku dengan adiknya?? atau yang lebih parah, bagaimana kalau dia mengetahui apa yang telah kami perbuat barusan??49828Please respect copyright.PENANAtHIm4OL9AS
49828Please respect copyright.PENANAxZQDAnoBU6
Plakk!!49828Please respect copyright.PENANARZON4ytbhP
49828Please respect copyright.PENANAY9Ru013FFZ
Aku menampar pipiku sendiri mencoba meraih kesadaran dari rasa gugup yang menumbuhkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku. Setelah beberapa saat mengatur nafas, aku lalu merapikan make up wajahku yang sedikit berantakan akibat pergumulanku dengan Mang Dedi barusan, lalu kemudian memakai kembali pakaianku satu persatu dan beranjak keluar dari kamar mandi.49828Please respect copyright.PENANACNaboSA4X6
49828Please respect copyright.PENANAyKpAbHvd6d
Begitu aku membuka pintu, telingaku langsung menangkap beberapa suara dari arah depan kontrakan Mang Dedi seperti riuh dengan beberapa orang.49828Please respect copyright.PENANAH8HDnIH97L
49828Please respect copyright.PENANACIOVXlvVMx
"So tau jomblo, pas dapa suruh kaweng ngana nimau" Ucap kakak Mang Dedi dengan logat yang terdengar sangat kental seperti logat dari indonesia timur.49828Please respect copyright.PENANAZJLZYF1PTN
49828Please respect copyright.PENANAyrOsrbqlmJ
"Serta saki, beking siksa banya orang ngana.." Lanjut kakaknya lagi.49828Please respect copyright.PENANAfrCFGxMwjv
49828Please respect copyright.PENANANAgqY0utiQ
Lalu Mang Dedi terdengar membalas, "Sok tau ngoni samua!! Kita so nda jomblo skarang doe" ucapnya dengan nada tak kalah tinggi.49828Please respect copyright.PENANABzWU7gXML1
49828Please respect copyright.PENANAXqOKWwejQt
"Co mo lia depe foto?" Kata kakak Mang Dedi sekali lagi.49828Please respect copyright.PENANAUJID0kwJnS
49828Please respect copyright.PENANACCHPaTu7HR
Karena aku penasaran, akupun melangkahkan kakiku berjalan pelan menuju tempat Mang Dedi berada dengan hati yang berdebar-debar. Aku takut kalau Mang Dedi sedang ada masalah dengan kakaknya sehingga mereka terdengar sedikit agak ribut.49828Please respect copyright.PENANAGSOVdIqfzI
49828Please respect copyright.PENANA4ZL0CJXyVb
"Nda perlu foto, depe orang langsung leh kita se lia" Jawab Mang Dedi yang tiba-tiba saja berjalan muncul di depanku.49828Please respect copyright.PENANAFPr6M9Nu3c
49828Please respect copyright.PENANAkdGaHtG15t
Aku panik melihat hal tersebut sedangkan Mang Dedi hanya tersenyum menggenggam tanganku, “Ke—kenapa Mas??” tanyaku bingung.49828Please respect copyright.PENANAq9v2ns9BHI
49828Please respect copyright.PENANAy7fOlJB4CU
Namun Mang Dedi tidak menjawab dan hanya menarik tanganku berjalan mengikutinya ke arah depan, “Ni orangnya!!” ucap Mang Dedi dengan lantang.49828Please respect copyright.PENANAbHCYKzzJ1g
49828Please respect copyright.PENANAS9ZW45R0dG
Aku tersentak ketika melihat kalau ternyata di ruangan itu terdapat tiga orang lagi selain Mang Dedi. Mereka tampak tak kalah kaget pula melihatku tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Rasanya kikuk, canggung dan malu saat ketiga orang yang semuanya wanita berbeda usia itu menatapku dengan tatapan tidak percaya.49828Please respect copyright.PENANArSYkZpAbNs
49828Please respect copyright.PENANAlw2kIALgHC
“Sapa pe anak leh yang ngana di bawa ka rumah?” Tanya wanita paling muda yang ternyata adalah kakak dari Mang Dedi. Kutahu itu dari suaranya yang dari tadi paling sering terdengar.49828Please respect copyright.PENANAzdwPpvwkvg
49828Please respect copyright.PENANAfOwkP5WLFK
Kakak Mang Dedi itu terlihat masih sedikit muda dengan kulit yang amat putih, jauh berbeda dari kulitnya Mang Dedi. Rambutnya panjang tidak diikat dan dicat dengan warna ke kuning-kuningan.49828Please respect copyright.PENANAs4I5u4UkWW
49828Please respect copyright.PENANAHx6XuYYdcg
“Kita pe cewe nooo!!” balas Mang Dedi mengangkat tanganku.49828Please respect copyright.PENANAQDKzv2smmW
49828Please respect copyright.PENANAhSRxGRwF8P
Tiba-tiba aku menjadi kian gugup, walau tidak terlalu mengerti apa yang diucapkan oleh Mang Dedi dan kakaknya itu, namun aku dapat sedikit menerka bahwa aku sedang di perkenalkannya kepada mereka.49828Please respect copyright.PENANAxPE92rjDDz
49828Please respect copyright.PENANA9mGuJmVUIP
“Jang mangaku-mangaku ngana. Mana mungkin cewe pe pasung bagini mo mau pa ngana!!” ucap salah satu wanita lagi.49828Please respect copyright.PENANACsZl6kyI4e
49828Please respect copyright.PENANAs4Im0p8C6g
Kuperhatikan wanita yang berbicara seperti meledek itu tampak lebih tua dari kakak Mang Dedi, namun lebih muda dari yang ada di sebelahnya. Dandanan wanita itu cukup mencolok, dengan make up yang cukup tebal dan lipstick merah menyala seperti yang ku pakai, rambutnya juga hitam pekat disasak cukup tinggi, memberi kesan angkuh pada penampilannya.49828Please respect copyright.PENANAhtU6uXPJEE
49828Please respect copyright.PENANACYLCjNopvH
“Tante boleh tanya langsung jo pa dia..” jawab Mang Dedi menunjukku.49828Please respect copyright.PENANAZ6lk2mGtPv
49828Please respect copyright.PENANA8u2RTOa4TG
“Kenalin Dek. Ini Tante aku namanya Julie.” ucap Mang Dedi memberitahuku kalau yang barusan berbicara ternyata adalah tantenya.49828Please respect copyright.PENANA0dF4KPjXWi
49828Please respect copyright.PENANAYluvujNGNM
Aku mengangguk pelan sambil mengulurkan tanganku, “Liya Tante” ucapku memperkenalkan diri. Ditatapnya aku penuh selidik dan nanar dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum akhirnya dia menjabat tanganku, “Julie” jawabnya tersenyum.49828Please respect copyright.PENANAWqbncr0uGi
49828Please respect copyright.PENANAYn1v1zU70W
“Kalau yang dari tadi cerewet terus, itu kakak aku Dek. panggil aja Kak Bela” lanjut Mang Dedi memperkenalkan kakaknya, kusalami dan kuperkenalkan namaku juga.49828Please respect copyright.PENANALikuUMilNb
49828Please respect copyright.PENANAXVk5D50AfY
Terakhir, tinggallah wanita yang paling tua diantara mereka bertiga. “Nah.. kalau yang terkahir ini, Mama aku tercinta. Namanya Mama Martha!!” Ucap Mang Dedi lantang seperti seorang MC di acara dangdutan.49828Please respect copyright.PENANAYjEooPL77l
49828Please respect copyright.PENANA6v9CVo4azb
Kusapa Ibu Mang Dedi tersebut dengan penuh ramah tamah sambil mengulurkan tangan. Beliau menjawabnya sambil tersenyum tak kalah ramah kepadaku. Disambutnya uluran tanganku dan kuciumi punggung tangannya dengan sopan.49828Please respect copyright.PENANADlQA6cFKAx
49828Please respect copyright.PENANA7DS3xpEOpv
“Sa--saya Liya Bu” ucapku tergugup mengucap salam.49828Please respect copyright.PENANAeCDd8aszK3
49828Please respect copyright.PENANAdmHS2FViTB
Namun belum sempat ku salami dengan benar, Ibu Mang Dedi tersebut memegang erat tanganku dan langsung bertanya, “Kamu beneran pacar anak saya??” ucapnya dengan nada yang tidak percaya.49828Please respect copyright.PENANA0oIg8aNFmz
49828Please respect copyright.PENANA8eI4XFu3ab
"Ah.., masa mama ba bilang bagitu!!” protes Mang Dedi cemberut.49828Please respect copyright.PENANAgsgz52e8Qw
49828Please respect copyright.PENANA7P4FwToWVv
Lalu dia segera di marahi oleh ibunya, “Sudah jo badiang jo ngana!!” tatapnya tajam.49828Please respect copyright.PENANA8PMGpeMzmT
49828Please respect copyright.PENANAduFoEwAzMs
Aku terhening menatap ke arah Mang Dedi sebentar sebelum aku menjawab, “I—iya Bu, saya pacarnya Mas Dedi” balasku tersenyum.49828Please respect copyright.PENANA2lsNu9aRSn
49828Please respect copyright.PENANAXGjA2nl2A5
Entah apa yang terlintas dipikiranku saat itu hingga aku dengan beraninya mengaku sebagai pacarnya Mang Dedi di depan orang tuanya sendiri. Sementara pada kenyataannya, kami berdua tak lebih dari sekedar pasangan selingkuh. Namun kulihat Mang Dedi berdengus bangga mendengar jawabanku tersebut.49828Please respect copyright.PENANAesKFjwOK2V
49828Please respect copyright.PENANAXPErrJnl41
“Tuh kan. Kalian saja yang gak pernah percaya!!” Ucapnya mencibir ketiga wanita yang ada didepannya. Sedangkan kakak dan tante Mang Dedi malah senyum-senyum sumringah meledek ke arahnya.49828Please respect copyright.PENANAQQwl0uFRYK
49828Please respect copyright.PENANARGK0qvPIAk
“Jangan panggil Ibu! Panggil mama saja.” ucap Ibu Mang Dedi memegang tanganku dengan kedua tangannya.49828Please respect copyright.PENANAAN66XliPgv
49828Please respect copyright.PENANAmIjziZ0wHC
Kuperhatikan sejenak raut muka ibu Mang Dedi yang sudah bisa dibilang cukup berumur, tapi dengan potongan rambutnya yang dibuat sependek mungkin itu menambah kesan kalau dia masihlah cukup awet muda untuk ukuran wanita seusianya.49828Please respect copyright.PENANAOprwUpPTZ6
49828Please respect copyright.PENANAbh5bo47eq9
Kuanggukkan kepalaku pelan, “I--iya Ma!” jawabku gugup memaksa tersenyum.49828Please respect copyright.PENANA4ar2ROia2L
49828Please respect copyright.PENANA1PXxN8a4Bv
“Kamu umur berapa sekarang??” tanya Ibu Mang Dedi sekali lagi.49828Please respect copyright.PENANAG4IrozTieQ
49828Please respect copyright.PENANAYH7ZsqV359
“27 tahun, Ma” balasku singkat.49828Please respect copyright.PENANAtw9OBqY6cG
49828Please respect copyright.PENANALmvastszgX
“Hmm... masih muda” ucap Ibu Mang Dedi mengangguk-angguk pelan.49828Please respect copyright.PENANAlw1U1CIlOw
49828Please respect copyright.PENANAdkSvLSs9Hn
Disebelahnya, kakak Mang Dedi bertepuk tangan, “Luar biasa pelet kau Dedi” ucapnya meledek.49828Please respect copyright.PENANAJnBSsJF1Rs
49828Please respect copyright.PENANA4IaVvw4sjM
“Enak saja! Ini murni karena cinta woi. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi menyentuh punggungku dengan pelan.49828Please respect copyright.PENANA5IikRVcrBE
49828Please respect copyright.PENANAjOqmLRQnAd
Dengan sedikit malu aku kemudian mengangguk, “I—iya Kak, Mas Dedi gak pakai pelet kok” jawabku membela Mang Dedi.49828Please respect copyright.PENANAm81AMZy5V1
49828Please respect copyright.PENANALI4RgYmCft
Memang bukanlah ilmu hitam ataupun pelet yang membuatku jatuh ke dalam pelukan Mang Dedi. Justru sikap dan caranya berkomunikasilah yang membuatku hanyut semakin melupakan diri. Apalagi di tambah dengan keperkasaan dan kejantanannya yang senantiasa memberikan kepuasan syahwat kepadaku, membuat aku semakin tidak bisa melepaskan diri dari daya pikat tukang sayur langgananku tersebut.49828Please respect copyright.PENANAJZHGMoMcLe
49828Please respect copyright.PENANAn5TqxghjJR
“Emang sudah edan dunia ini” timpal Tante Mang Dedi menggeleng tidak percaya.49828Please respect copyright.PENANAFpBSe7S1Oo
49828Please respect copyright.PENANA1PwdJg2hLU
Namun kemudian Ibu Mang Dedi tampak menyadari kalau di jari manisku terdapat sebuah cincin, “Kamu sudah menikah Liya??” tanyanya tiba-tiba mengangkat jariku.49828Please respect copyright.PENANAZtzijySavF
49828Please respect copyright.PENANATozSx6fDqv
DEGH!49828Please respect copyright.PENANAM4sM34bUCV
49828Please respect copyright.PENANA691Puk9TeK
Hatiku berdetak kaget, jantungku bergemuruh kencang dan tubuhku merasa panas. Rasanya aliran darahku berhenti seperti terbakar dan meledak seketika, mungkin juga saat ini wajahku sedang pucat pasi kehilangan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ibu Mang Dedi tersebut.49828Please respect copyright.PENANAtb4KgHfWKH
49828Please respect copyright.PENANAI1PgxtzMCN
“Jujur aja sama Mama! Gapapa kok” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.49828Please respect copyright.PENANALCkNmmGAec
49828Please respect copyright.PENANAi0keMDKXxr
Aku kemudian mengalihkan pandanganku lagi kearah Mang Dedi seolah meminta bantuan darinya, akan tetapi Mang Dedi hanya mengangguk tersenyum memintaku agar menjawabnya sendiri entah harus berbohong atau jujur.49828Please respect copyright.PENANAqsWFKQYFGu
49828Please respect copyright.PENANAwgrVlDrTb2
Ku hela nafasku pelan dan mengangguk ragu, “Su—sudah Ma” jawabku tergugup. Aku rasa tak ada gunanya berbohong karena pasti akan langsung ketahuan.49828Please respect copyright.PENANA5qIVZgWAJz
49828Please respect copyright.PENANA6OgSG2WSAk
“Tapi tetep masih mau sama bujang lapuk ini??” tanyanya kembali menunjuk Mang Dedi. Lagi-lagi aku berdiam diri sebentar, kehabisan kata-kata.49828Please respect copyright.PENANAsIRetS8wW3
49828Please respect copyright.PENANArCrjytSHDX
Beruntung, akhirnya Mang Dedi memotong pembicaraan ini dan langsung saja menjawab, “Ya pasti mau lah Ma!!! Kalau gak, ngapain dia mau kesini segala. Iya gak Dek??” tanya Mang Dedi merangkul bahuku.49828Please respect copyright.PENANA3S34OOZ0uT
49828Please respect copyright.PENANAAzirpv00FA
Aku lalu menatap bingung padanya, seolah meminta penjelasan dari perkataannya tersebut. Tapi yang kudapat dari sorot mata Mang Dedi justru sebuah permintaan untuk mengiyakan saja perkataannya mengikuti arus pembicaraan.49828Please respect copyright.PENANAsjZLHFij3k
49828Please respect copyright.PENANArWBxAeynVN
“I—iya Ma! Masih kok” jawabku mengangguk.49828Please respect copyright.PENANAwxbmRGvQ7x
49828Please respect copyright.PENANAsU3AgHgCk7
Hatiku bergemuruh dengan kencang penuh penolakan, disatu sisi aku memang masih ingin melanjutkan hubungan terlarangku ini bersama Mang Dedi, tapi di sisi lain nuraniku berkata kalau aku sudah terlalu jauh melangkah mengkhinati suamiku sendiri, bahkan dengan memberitahu ibu Mang Dedi bahwa aku masih menginginkan anaknya walau aku sudah mempunyai suamisekalipun.49828Please respect copyright.PENANACITq6Vp7Rr
49828Please respect copyright.PENANAp3DTvPKDuP
Namun tanpa kuduga reaksi Ibu Mang Dedi begitu berlawanan dengan apa yang aku takutkan, ia tersenyum sumringah, “Yasudah kalau gitu gapapa” ucapnya padaku.49828Please respect copyright.PENANAv54mkmQ31U
49828Please respect copyright.PENANAOVtIOQYMRA
Cukup kaget juga mendengar persetujuan dari Ibu Mang Dedi walaupun dia tahu kalau statusku sudah menjadi istri dari orang lain. Namun entah kenapa dia tampak senang-senang saja setelah mengetahui hal tersebut.49828Please respect copyright.PENANANfFnyd6uwY
49828Please respect copyright.PENANA7pKS6Bmt8k
“Mama tidak masalah selama kamu menjaga anak Mama dengan baik” sambung Ibu Mang Dedi sekali lagi.49828Please respect copyright.PENANAULS7OaYjoR
49828Please respect copyright.PENANAk2wGGyYDGX
Disebelahnya, kakak Mang Dedi ikut menimpali, “Iya Ma! Daripada kita terus yang repot jagain dia kalau ada apa-apa” ucapnya.49828Please respect copyright.PENANAnZENmEt0LT
49828Please respect copyright.PENANAEPa6AFfvx0
“Jang ngana lupa kase selamat pa dia Dedi. Gagah ini ngana beking jadi ngana pe bini” sahut tante Mang Dedi tiba-tiba tersenyum.49828Please respect copyright.PENANAKbv3sBqbvj
49828Please respect copyright.PENANAobnNw3PlMC
Mang Dedi mengelus hidungnya sambil tertawa, "Wahaha.. batenang jo tante. sementara olah ini” ucapnya dengan bangga.49828Please respect copyright.PENANAIymlafUAvB
49828Please respect copyright.PENANAnqV2goojhR
Walau aku tidak mengerti sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut, namun hatiku amat senang mendapati kalau aku cukup di terima baik oleh keluarga Mang Dedi. Rasanya perkenalan awalku berjalan mulus meski selanjutnya tampak seperti sebuah ajang wawancara.49828Please respect copyright.PENANA4lYdEypVf5
49828Please respect copyright.PENANAlBMsHUAX7s
Ibu, Tante, dan Kakak Mang Dedi begitu mendominasi pembicaraan dengan melontarkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang mengorek lebih jauh kehidupan pribadiku. Mulai dari tempat dan asalku berada, keseharianku, hingga yang paling gila tentang hubunganku dengan suamiku sendiri.49828Please respect copyright.PENANAr20N8aXqiF
49828Please respect copyright.PENANA7CR239PVXU
"So itu kwa dia suka pa ngana, lantaran depe suami pe lolo kacili." ucap Kakak Mang Dedi masih dengan bahasa daerahnya.49828Please respect copyright.PENANAJNbhbVI8xu
49828Please respect copyright.PENANAHw1rI7zo8V
Mang Dedipun tertawa membalas, “Butul komaling. Liar deng binal ini parampuan satu. Nyanda pias deng depe laki" jawabnya memelukku.49828Please respect copyright.PENANAHMt3J6o2ko
49828Please respect copyright.PENANAlATO2UbFrY
“Kalian pada ngomong apaan sih??” ucapku bingung dan heran.49828Please respect copyright.PENANA6jlUNgmJNc
49828Please respect copyright.PENANAATyZ7VF76y
Kini giliran tante Mang Dedi yang menimpali, “Mereka pada bilang kamu cantik Liya” balasnya menjelaskan padaku.49828Please respect copyright.PENANA3tEyEMQNZQ
49828Please respect copyright.PENANAyuVBZxNIii
Seketika aku bersemu merah mendengar hal tersebut, "Dia le lebe sanang kalo kita mo bilang binal." Sambung tante Mang Dedi lagi.49828Please respect copyright.PENANAk58tXfMwup
49828Please respect copyright.PENANAkmtR3zgsuJ
"Brenti jo. Kiapa ngoni ni dia be tatawa kita pe maitua." protes Mang Dedi pada keluarganya.49828Please respect copyright.PENANAnpvUBAFkcI
49828Please respect copyright.PENANAMQkuBxBASm
Namun ibu Mang Dedi tidak tinggal diam menyahuti, "So dapa ba cuki frey tagal itu ngana bela" ucapnya.49828Please respect copyright.PENANABcKENkWLLN
49828Please respect copyright.PENANA5Xz61MxYQ0
“Yang penting kita so rasa depe sadap ma" balas Mang meledek.49828Please respect copyright.PENANATbHX1FvgaC
49828Please respect copyright.PENANAUotHoqG3cq
Mereka bersama-sama tertawa berbarengan tanpa aku ketahui sama sekali apa yang mereka bicarakan tersebut. Aku hanya sesekali menyahuti pertanyaan mereka jika aku mengerti apa yang mereka bicarakan, lalu sisanya aku mengikuti mereka tertawa dan mengangguk-angguk saja seperti orang bodoh.49828Please respect copyright.PENANAh5rZ06D0eX
49828Please respect copyright.PENANANi5SuVYg9z
Pembicaraan kamipun semakin asik dan mulai lugas seperti orang yang sudah akrab satu sama lain, bahkan tak jarang baik Ibu ataupun tante Mang Dedi begitu bersemangat menggodaku jika hal tersebut bersangkutan dengan urusan ranjang dan topik-topik mesum.49828Please respect copyright.PENANAbF4aOLWdOQ
49828Please respect copyright.PENANAOPUQ4GBww4
“Wah. Berarti tadi Mama mengganggu kalian dong ya?” ucap Ibu Mang Dedi.49828Please respect copyright.PENANAeFf7uJGbtl
49828Please respect copyright.PENANAAcGeoCjQRN
Dengan santai Mang Dedi lalu menjawab, “Gak kok Ma! Udah selesai satu ronde” ucap Mang Dedi tersenyum.49828Please respect copyright.PENANA8M31QrXBbU
49828Please respect copyright.PENANAK9K91dbVJd
“Silahkan kalau kalian mau lanjut, Mama mau balik dulu” ucap Ibu Mang Dedi mengerlingkan mata padaku. “Jangan lupa bikinin Mama cucu ya Liya” sambungnya menahan tawa menggodaku.49828Please respect copyright.PENANAxjaC7aCLSC
49828Please respect copyright.PENANACFVX3N1TjP
Aku menunduk malu mengetahui kalau ibu Mang Dedi ternyata amat paham dengan apa yang baru saja aku lakukan dengan anaknya. Rasanya seperti tertangkap basah sudah berbuat sesuatu, namun ujung-ujungnya diizinkan begitu saja.49828Please respect copyright.PENANAJhcbsqN6BG
49828Please respect copyright.PENANACwcFCfw3q3
“Wiihh.. Baru direstuin udah mau minta cucu aja nih!” sahut Kakak Mang Dedi. “Emang bisa kamu bisa ngasih Ded??” sambungnya menyenggol lengan Mang Dedi.49828Please respect copyright.PENANAoKki1Qfa8s
49828Please respect copyright.PENANAPz1l3eIbv6
Dengan wajah yang di tegakkan Mang Dedi lalu menjawabnya, “Ya tentu bisa dong. Ya gak Dek?” balasnya menatapku.49828Please respect copyright.PENANAk58JZ0jDMy
49828Please respect copyright.PENANAcO9u9TjHeU
“Apaan sih Mas!! malu ahh” jawabku mencubit lengannya.49828Please respect copyright.PENANAwnWOKB2asD
49828Please respect copyright.PENANAIQKZakqd95
Merekapun kembali tertawa terbahak-bahak begitu senang, “MAMAM!!” ucap Tante Mang Dedi meledek keponakannya itu.49828Please respect copyright.PENANAcIXTU0WOJj
49828Please respect copyright.PENANA2bjgo3j5wF
Tidak berapa lama kemudian keluarga Mang Dedipun berpamitan pulang kepadaku usai berbicara panjang lebar dan bercanda riuh denganku. Tak lupa aku berjanji kepada mereka untuk sesegera mungkin mampir ke rumah besar keluarga Mang Dedi, setelah tadinya mereka mengatakan kalau mereka ingin bertemu denganku dilain hari.49828Please respect copyright.PENANA54sijP9ZHn
49828Please respect copyright.PENANAxdxWui9JmK
Setelah kepergian keluarga Mang Dedi tersebut, Beberapa kali aku melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima sore, yang itu berarti sudah lebih dari tiga jam lamanya aku berada di rumah Mang Dedi.49828Please respect copyright.PENANAY0KhKnauue
49828Please respect copyright.PENANAjVnmhllzJd
“Udah mau pulang Dek??” tanya Mang Dedi melihatku merapikan tempat makan yang tadi ku bawa dari rumah.49828Please respect copyright.PENANA3JIriU3eU7
49828Please respect copyright.PENANA7K3A5qeVOR
Aku mengangguk pelan, “Iya Mas! Nanti aku dicariin suamiku. Sudah jam lima soalnya” balasku menjelaskan .49828Please respect copyright.PENANAEcLMtxwrJ5
49828Please respect copyright.PENANA3sEnG5AA8I
“Tapi aku masih pengen lagi nih” ucap Mang Dedi memelukku dari belakang. “Nanti biar aku yang nganterin kamu ke rumah deh” sambungnya sambil berbisik.49828Please respect copyright.PENANA2jSazdpjtd
49828Please respect copyright.PENANAnjihYuj6KX
“Mas lagi sakit juga. Gausah!” balasku menolak.49828Please respect copyright.PENANA5Bxm7VlGVm
49828Please respect copyright.PENANAdzISA5ri6T
“Ayolah Dek. Aku kalau sama kamu bisa sembuh kok” katanya tidak menyerah.49828Please respect copyright.PENANApxrjjljzEf
49828Please respect copyright.PENANABV7xROlXaW
Kueratkan pejaman mataku dan cengkraman pada baju gamisku. Begitu menggiurkannya tawaran kenikmatan dari perlakuan Mang Dedi hingga tanpa sadar aku menggigit bibir bawahku menahan gejolak birahi yang sekali lagi datang mendorong-dorong.49828Please respect copyright.PENANAnjlHq1tI4W
49828Please respect copyright.PENANAd24Tjt4hUO
Aku mencoba sekuat tenaga untuk tidak terpengaruh dengan kata tersebut mengingat saat ini hari sudah cukup sore. Aku pasti akan dicurigai suamiku jika aku terlambat untuk pulang. Namun sekali lagi, aku tak dapat menguasai diriku didalam pelukan dan tindakan hangat Mang Dedi tersebut.49828Please respect copyright.PENANAVdWFXke9i2
49828Please respect copyright.PENANApu3lHaI5yk
“Tuh! Kamu sebenernya masih pengen juga kan!!” ucap Mang Dedi setengah berbisik.49828Please respect copyright.PENANAy7VE354hmg
49828Please respect copyright.PENANAs8Wu40CMlJ
Mang Dedi merayapkan tangannya ke perutku, memelukku erat hingga merapatkan tubuh kami berdua. Dadanya yang sedikit berlemak itu melekat erat di punggungku. Wajahnya diletakkan begitu saja di bahuku, diantara lekukan leher yang tertutupi oleh hijab yang ku pakai.49828Please respect copyright.PENANA5m3fIObcIe
49828Please respect copyright.PENANAoordlxJNDk
Membuat bulu kudukku meremang seketika, “Udah Mas!! aku mau pulang” pintaku berusaha mengatur nada suaraku yang bergetar. Menutupi debaran jantungku yang semakin tak berirama.49828Please respect copyright.PENANAehjhYKdXVJ
49828Please respect copyright.PENANAsrfFQjME2c
“Jangan pulang dulu sayang ih” sahutnya santai di telingaku.49828Please respect copyright.PENANA5eHzGSgI4K
49828Please respect copyright.PENANAnJlvZUWj2i
“Tapi ini udah sore Mas!! Suamiku pasti nyariin” balasku memperingatkannya.49828Please respect copyright.PENANAY36h88tPZy
49828Please respect copyright.PENANAnyptmIrcAz
Namun Mang Dedi tetap saja bersetingkah menekan benda keras yang ada diselangkangannya ke bagian belakang tubuhku. Seolah sedang membuktikan bahwa dia amat bergairah saat ini.49828Please respect copyright.PENANAvIvur0MF8q
49828Please respect copyright.PENANA6mj4rTec6Q
“Biar aku yang tanggung jawab Dek Liya” balasnya tiba-tiba mendaratkan sebuah ciuman ringan di leherku.49828Please respect copyright.PENANAxbshkExyhx
49828Please respect copyright.PENANATYfvldtSlX
“Oh Tuhaan jangan lagi!!” batinku hampir terlonjak.49828Please respect copyright.PENANA01ah9t0iJU
49828Please respect copyright.PENANAuVA59CFWNy
Membuat satu desahan keluar dan lolos dari bibirku, “Ehhmmm...”49828Please respect copyright.PENANAB3Uk5jsPKt
49828Please respect copyright.PENANARjsztC9epE
Mang Dedi tampak senang mendengarnya, apalagi ketika desahan lain segera menyusul keluar dari mulutku saat bibirnya mulai menyusuri bagian leher dan tengkukku. Lalu memperdalam kecupannya disitu sambil menggigit memberikan tanda cupang dari balik hijab lebar yang tengah ku pakai.49828Please respect copyright.PENANA5AHTPSMCoa
49828Please respect copyright.PENANAPlidwG0rP3
Hingga akhirnya dia melepas kecupannya, “Jangan pulang dulu ya?” pintanya merajuk seketika memutar tubuhku menghadapnya.49828Please respect copyright.PENANAou7LmqrAI7
49828Please respect copyright.PENANA7S1AbTjJqX
Mata Mang Dedi terlihat sayu penuh gairah menatapku. Napas kamu berdua sama-sama mulai memburu. Lalu secepat kilat, bibirnya mendarat di bibirku. Lidahnya begitu saja memasuki mulutku, berusaha melilit dan menarik lidahku.49828Please respect copyright.PENANA6rGCUlvtUa
49828Please respect copyright.PENANA1YHBoqfxDj
“Ahhh... terulang lagi..,” batinku akhirnya pasrah dalam ciuman kami yang begitu bergairah.49828Please respect copyright.PENANAo9xOksGoHK
49828Please respect copyright.PENANAZOuKxoor4h
Rasanya darahku kembali berdesir dan ciumanku terasa menuntut untuk kembali dipenuhi. Apalagi di tambah dengan tangan Mang Dedi yang merayap menjelajah bagian-bagian sensitif tubuhku, membuatku semakin kehilangan akal sehatku yang dari tadi sudah diburu waktu.49828Please respect copyright.PENANAMBOfCygxle
49828Please respect copyright.PENANAlaciSYxsxM
“Mas kamu nakal!!” ucapku tersenyum menepuk pundaknya.49828Please respect copyright.PENANAUI01wSsxUa
49828Please respect copyright.PENANAbzmK06zF6X
Mang Dedi mengecupku membalasnya, “Tapi kamunya suka kan Dek Liya??” tanyanya terkekeh.49828Please respect copyright.PENANAjjZdyAJwDW
49828Please respect copyright.PENANAM9dfeLblXP
Mang Dedi lalu memposisikan kedua lengannya di bawah bokongku, dan dengan begitu saja tubuhku tiba-tiba melayang naik saat dia mengangkatku begitu mudah dalam gendongannya. Secara spontan aku mengalungkan lenganku erat di lehernya. Lalu kedua kakiku melingkar di pinggangnya, terkait sempurna pada tubuhnya yang menopang tubuhku dengan kedua tangannya agar aku tidak jatuh.49828Please respect copyright.PENANASEt1eK4dm9
49828Please respect copyright.PENANAGQOIH6jHQF
Kami lagi-lagi berciuman dengan liar. Hingga akhirnya suara smartphoneku berdering menghentikan aksi gila ini.49828Please respect copyright.PENANAHyup0cq7tx
49828Please respect copyright.PENANANXjpvdVzKu
“Ahh mengganggu saja!!” Ucap Mang Dedi menggeram menghentikan ciumannya.49828Please respect copyright.PENANAsis4hcr8wo
49828Please respect copyright.PENANADongrUFMBA
Kulirik layar hapeku sedikit melihat kalau nama “Suamiku” tertera memanggil disana. 49828Please respect copyright.PENANAwds8MXmmgf