Waktu cepat berlalu, semenjak aku melepas keperawananku yang pertamakali. Sudah gak terhitung aku berpetualang mencari kepuasan seksual. Dan gak terasa, tinggal lima hari lagi aku kembali perawan seperti sedia kala. Ya meski aku tau, keperawanan itu hanya konstruksi sosial. Tetapi aku tau, saat selaput daraku mulai diperbaiki, bentuk vaginaku pun gak seperti sebelumnya.
1162Please respect copyright.PENANA9biKEX0Rql
Dan aku sudah berjanji pada diriku sendiri, untuk menjaganya untuk orang yang aku cintai. Tetapi tetap saja, aku gak mau menyia-nyiakan kebebasanku yang tinggal lima hari. Aku ingin mengisi waktu yang tersisa, untuk kembali berpetualang. Mungkin inilah kontradiksi di dalam diriku, semula aku memandang keperawanan itu gak penting. Setelah ada kesempatan kedua untuk mengembalikan selaput daraku seperti semula, aku berpikir bahwa menjaga keperawanan untuk orang yang dicintai gak buruk-buruk amat.
1162Please respect copyright.PENANAqVOZSHWO2L
Ntah kenapa, akhir-akhir ini aku memikirkan keluarga Pak Kamto. Saat aku pergi kesana mengembalikan daster yang aku pinjam, mereka sama sekali gak ada keinginan untuk menjamahku.
1162Please respect copyright.PENANA9rrVmNzPa9
Dan itu gak hanya sekali, karena saat aku mencoba kembali main kesana. Mereka tetap saja gak menyentuhku, layaknya orang yang dikuasai birahi.
1162Please respect copyright.PENANAHJ0vl2bztr
Justru mereka mulai menjaga jarak padaku, setelah tau aku berhijab lebar dan bercadar. Pernah suatu ketika aku mencoba telusuri, ternyata mereka menghormatiku bukan karena aku berhijab lebar dan bercadar. Lalu aku teringat saat pertamakali aku masuk ke dalam rumah Pak Kamto dalam keadaan telanjang bulat, mereka gak menyentuhku sama sekali.
1162Please respect copyright.PENANA4czAcD1fNV
Memang, alasan mereka gak menyentuhku bukan karena alasan yang relijius tetapi karena mereka memposisikanku sebagai diri mereka. Yang pernah sama-sama mengalami drop akibat kehilangan.
1162Please respect copyright.PENANA8WKITnYlKd
Aku berterimakasih karena respek dan kepedulian mereka padaku. Tetapi aku menginginkan sesuatu yang mungkin merusak niat baik mereka. Yang aku inginkan mereka menjamahku, seenggaknya aku rela memberi tubuhku pada mereka sebagai rasa terima kasihku pada kebaikan mereka. Yang mampu menghormatiku sebagai perempuan, selama berbulan-bulan.
1162Please respect copyright.PENANAAK9UbExG7R
Sekarang aku sedang duduk di depan meja riasku. Kupoles wajahku dengan make up, secantik mungkin. Gak lupa aku memakai dress panjang terbaikku, dipadu dengan hijab lebar terbaikku juga. Gak lupa cadar tali menutup bibirku yang sudah aku poles dengan lipgloss. Telapak tanganku, dengan kulit tipis kemerahan kututup dengan handshock. Beralih ke kakiku yang aku balut dengan kaos kaki putih panjang menutupi keseluruhan betisku.
1162Please respect copyright.PENANAE3G3Z1t8xx
"Cantik", kataku sambil bertolak pinggang.
1162Please respect copyright.PENANAuWiA8jcJtn
Seperti biasanya aku sama sekali gak memakai dalaman, meski begitu karena cup payudaraku gak terlalu besar. Saat hijab lebarku turun menutupi lekuk tubuhku sampai pantat, lekukan dadaku gak begitu terlihat.
1162Please respect copyright.PENANAxBGEKpr1cP
Hari ini malam minggu, kuputuskan untuk menginap di rumah Pak Kamto. Aku gak ingin mengabari mereka, karena aku ingin memberi kejutan pada mereka.
1162Please respect copyright.PENANAtI633vWSWA
Membayangkan saja, jantungku deg-degan. Bagaimana engga, aku punya rencana untuk merayu mereka supaya mereka mau menjamah tubuhku. Atau lebih dari itu, menyetubuhi semua lubangku.
1162Please respect copyright.PENANA9LdIqTofzE
Sebelum aku berangkat ke rumah Pak Kamto, aku lagi-lagi berbohong pada kakekku. Ya mau bagaimana lagi, karena hanya dengan cara ini aku bisa menginap di rumah Pak Kamto.
1162Please respect copyright.PENANAJmzA65rnGO
Memang benar, Kakek memberiku kebebasan padaku untuk sekedar have sex yang sehat. Tapi yang sering aku lakukan, aku have sex menantang arus. Seringkali aku have sex tanpa pengaman, meski aku dalam keadaan gak lagi berada di masa subur.
1162Please respect copyright.PENANAXoKmQvSqvN
Aku berkali-kali gangbang, bahkan semua lubangku dimasuki oleh penis secara bersamaan. Tentu, andai Kakek tau, Kakek akan sedih. Dan aku gak mau itu, aku sangat sayang pada Kakek buyutku. Tetapi aku gak bisa membohongi diriku sendiri, bahwa aku sudah menjelma menjadi Husna yang berbeda. Yang haus sex, gak sekedar merindukan banyak kontol masuk semua lubangku. Aku juga menginginkan dijamah dengan cara kasar. Setiap kali aku membayangkan fantasy liarku, vaginaku rasanya berkedut. Lubang vaginaku pun terbuka, mengencang ingin segera dipuaskan.
1162Please respect copyright.PENANAQ0w7IFEObl
"Kek, Husna berangkat ya!", Kataku pada kakekku.
1162Please respect copyright.PENANA9A8jGtitQG
"Iya Na, hati-hati di jalan!", Kata kakekku.
1162Please respect copyright.PENANAXwlyzH0W5G
"Assalamualaikum" kataku sambil mencium punggung tangan kakekku.
1162Please respect copyright.PENANAHDIqV9d8ib
"Wa'alaikum salam" jawab kakekku.
1162Please respect copyright.PENANALpL6hV3hKC
Saat aku berjalan ke luar rumah untuk mengambil motorku, terpaan angin mengenai tubuhku bagian dada. Meski tubuhku masih tertutup oleh hijab dan dress panjangku, tetapi aku gak memakai BH. Jadi saat terkena terpaan angin, kain dress panjangku bergesekan dengan putingku.
1162Please respect copyright.PENANAQzscjsbNje
Gesekan ke area putingku, membuatku menahan syahwat. Sampai-sampai aku mendesah tertahan, dengan puting yang mulai menegang.
1162Please respect copyright.PENANApRpcp0ttCQ
"Ssshhh" kupejamkan mataku sesaat menikmati sensasi yang sering aku alami akhir-akhir ini.
1162Please respect copyright.PENANALNEIVKvO3U
Sebelum aku mulai mengendarai motorku keluar gerbang rumahku, kupakai hoodie berwarna merahku. Setelah itu kupakai helmku, aku pun mulai mengendarai motor scoopyku keluar dari gerbang rumahku.
1162Please respect copyright.PENANAo727seK6eD
Semua mata seakan menatapku, saat aku mengendarai motorku menembus jalanan. Untung saja, saat ini belum gelap jadi aku aman-aman saja melewati jalanan yang rawan klitih. Karena biasanya, mereka mencegat korbannya saat malam tiba.
1162Please respect copyright.PENANALqI41ecjGY
Lagi-lagi aku melewati jalanan yang kanan kirinya kebun tebu, udara petang mulai terasa. Dinginnya malam mulai merangsang payudaraku dan vaginaku tanpa penutup pakaian dalam.
1162Please respect copyright.PENANAsgfcSSeJ28
Di perjalanan, aku merasa ada yang membuntutiku. Tetapi aku gak tau siapa yang sedang membuntutiku. Karena aku takut, jadi aku memutuskan gak menatapnya lewat spion motorku. Aku terus melaju, meski aku sedang dibuntuti.
1162Please respect copyright.PENANAvt2ysktLrt
Sesampainya di rumah Pak Kamto, jantungku deg-degan. Ntah alasan apalagi yang harus aku buat, sebagai alasan aku bertamu ke rumah ini lagi.
1162Please respect copyright.PENANA9e7PdmDaqu
"Assalamualaikum" aku mengucapkan salam sambil mengetuk pintu.
1162Please respect copyright.PENANAjbeh95SIEY
Tok tok tok..
1162Please respect copyright.PENANAI4BBtH69Uq
Gak ada jawaban, tetapi aku gak menyerah. Sekali lagi, aku mengucapkan salam.
1162Please respect copyright.PENANAKlMEpclkgA
"Assalamualaikum Pak."
1162Please respect copyright.PENANAf1pC4a3MQv
"Iya, wa'alaikum salam."
1162Please respect copyright.PENANAhRoIGzBDnU
"Pak saya Husna", kataku.
1162Please respect copyright.PENANAUcsrdY3teb
"Oalah Mbak Husna, silahkan masuk Mbak! Ada angin apa nih main kesini malem-malem?", Tanya Pak Kamto.
1162Please respect copyright.PENANAImrJKs2AZN
Aku yang ditanya begitu, sempat gelagapan mencari alasan. Lalu aku alihkan pembicaraanku.
1162Please respect copyright.PENANASyomIZfGTc
"Mas Dudung sama Mas Mail kemana Pak?", Tanyaku.
1162Please respect copyright.PENANAOvJPmXT7rW
"Mereka masih di sawah Mbak, Mbak butuh mereka? Biar saya panggilin mereka. Mbak tunggu disini ya!", Kata Pak Kamto.
1162Please respect copyright.PENANA6yfyALRH0x
Pak Kamto buru-buru keluar rumah untuk memanggil anak dan menantunya. Sambil menunggu mereka, tanganku berkeringat. Keringat dinginku mulai keluar, dengan jantung yang berdetak gak karuan. Aku gak tau, apalagi yang mesti menjadi alasanku.
1162Please respect copyright.PENANAfkFHxFLoCq
Gak begitu lama, ada dua motor datang. Yang satunya berboncengan, satunya engga. Setelah aku amati, kupandang dengan lekat. Ternyata Pak Kamto yang sedang dibonceng Mas Dudung dan Mas Mail bawa motor sendirian.
1162Please respect copyright.PENANAYZQuLTfNcj
Motor mereka masuk ke halaman rumah, "Eh Mbak Husna, apa kabar Mbak?", Tanya Mas Dudung.
1162Please respect copyright.PENANAXYC4qewzGM
"Baik Mas", kataku sambil berdiri menyambut mereka.
1162Please respect copyright.PENANAy9jWw4RjMv
Sekarang aku bersalaman dengan Mas Dudung, "Ada apa nih main kesini malem-malem?", Tanya Mas Mail.
1162Please respect copyright.PENANAG5btjdezXb
"Eh anu, anu", aku bingung mau memakai alasan apa.
1162Please respect copyright.PENANA9EOjuJNyE0
"Sebentar, Bapak bikinin teh manis dulu!", Kata Pak Kamto.
1162Please respect copyright.PENANAxRYqTsmyW0
Pak Kamto pun melangkah ke belakang, untuk membuatkan aku teh.
1162Please respect copyright.PENANA17l4Z5JB7f
"Gak usah repot-repot Pak!", kataku.
1162Please respect copyright.PENANA2h3so7aFv7
"Oh engga, gak repot kok Mbak", kata Pak Kamto.
1162Please respect copyright.PENANAFsxTGrJxFC
"Aku mau berterima kasih buat kebaikan Mas sekeluarga", kataku menatap mata Mas Mail.
1162Please respect copyright.PENANAU3iYVmpsj4
"Maksudnya Mbak? Saya gak ngerti", kata Mas Mail.
1162Please respect copyright.PENANAnu58CbNxXl
"Sebelumnya, Mas harus janji, Mas gak bakal nolak! Karena cuma ini caraku berterima kasih sama Mas sekeluarga", kataku malu-malu dengan wajah menunduk.
1162Please respect copyright.PENANAypbovjucwF
"Baiklah, saya janji!", Kata Mas Mail.
1162Please respect copyright.PENANA8qyBjNZa0n
"Tutup dulu Mas pintunya! Nanti ada yang lihat", Kataku malu-malu sambil menyingkap hijabku ke pundak. Lalu aku buka resleting dress panjangku di punggung. Perlahan dress panjangku aku lepas mulai dari lengan turun ke bawah.
1162Please respect copyright.PENANA7ZyjQMjoJy
Mata Mas Dudung dan Mas Mail menatapku lekat. Aku pun balas menatapnya dengan tatapan menggoda. Setelah dress panjangku berhasil turun sampai ke perut, payudaraku yang mengkal tanpa penutup apa pun mulai terpampang.
1162Please respect copyright.PENANA3MEZgaqzey
Lalu aku buka cadar taliku, setelah terlepas kutaruh cadar taliku di kursi bambu. Dengan tangan sedikit bergetar, kubuka hijabku sampai rambutku yang masih tertutup ciput terlihat.
1162Please respect copyright.PENANA9I8g9EgZeP
Dengan tatapan menggoda, kulepas ciput di kepalaku. Sekarang rambutku yang panjang mulai terlihat, terurai ke depan menutupi payudaraku.
1162Please respect copyright.PENANA4VqLNc8osD
"Sini Mas! Mas Dudung juga!", Kataku sambil menggigit bibir bawahku.
1162Please respect copyright.PENANAguA3EJ8nSv
Mas Dudung pun berdiri untuk menutup pintu rumahnya, karena memang rumah sederhana keluarga Pak Kamto gak memiliki gerbang. Sekali ada orang yang lewat, isi rumah Pak Kamto yang gak begitu luas akan terlihat dari luar.
1162Please respect copyright.PENANA90FjmKExJM
Mas Mail berdiri lalu duduk di sampingku, sebelah kanan. Mas Dudung pun demikian, berdiri lalu duduk di sampingku sebelah kiri.
1162Please respect copyright.PENANAPvKBhiKP3a
Sekarang Mas Mail mulai membelai pundakku yang telanjang, Mas Dudung pun juga demikian. Mencium samping kepalaku, dengan tangan membelai lenganku.
1162Please respect copyright.PENANA0JysX2naE1
Kulihat Pak Kamto terkejut melihat Mas Dudung dan Mas Mail sedang menjamahku. "Oalah jadi ini tujuan Mbak kesini? Hehe", tanya Pak Kamto terkekeh.
1162Please respect copyright.PENANAlVWvuQrYO5
"Sini Pak, ikut juga!", Kataku pada Pak Kamto.
1162Please respect copyright.PENANAcGaJL4msQT
Lalu aku berdiri, untuk melepas sepenuhnya dress panjangku yang masih nyangkut di perutku. Setelah benar-benar terlepas, sekarang vaginaku mulai menampakkan diri. Kubuka pahaku agar aku mengangkang lebih lebar. Kupegang bibir vaginaku, dengan sedikit membuka dengan jariku.
1162Please respect copyright.PENANAbLx4LHm60N
"Pak Kamto mau ini? Sssh aahh", tanyaku mendesah dengan menggigit bibir bawahku.
1162Please respect copyright.PENANAhx8xoHCL8L
"Itu mah jangan ditanya Mbak, hehe", kata Pak Kamto.
1162Please respect copyright.PENANAmPU4gGw1b0
Pak Kamto pun jongkok di depan selangkanganku, "Cantik memeknya, hehe", kata Pak Kamto terkekeh.
1162Please respect copyright.PENANAIPG43QJQzD
"Jilat dong Pak! Ssssh ahhh", kataku mendesah karena merasakan remasan di payudaraku oleh Mas Dudung.
1162Please respect copyright.PENANA8G6FlJDPkv
Lalu Mas Mail menarik wajahku ke samping, "Em muah, srup srup" Mas Mail melumat bibirku dengan buas, sampai bibirku tersedot ke dalam bibirnya.
1162Please respect copyright.PENANAB8zA94M9x0
Sekarang aku gak hanya merasakan dua rangsangan di tubuhku, tubuhku bagian bawah menggelinjang, merasakan sapuan lidah Pak Kamto.
1162Please respect copyright.PENANAWOXcgNMrl3
"Srup srup srup."
1162Please respect copyright.PENANAHulGlXeTNk
Kulepas lumatan Mas Mail pada bibirku, untuk sekedar mengambil nafas. "Ahh Pak" aku mendesah karena merasakan lidah Pak Kamto mengorek-orek lubang vaginaku. Sesekali lidah Pak Kamto menyusuri labiaku yang menggelambir.
1162Please respect copyright.PENANAvvvw8lX3vg
"Mbak udah gak perawan ya?", Tanya Pak Kamto.
1162Please respect copyright.PENANAP8ALSLRFn4
Kutatap Pak Kamto yang berada di bawahku dengan tatapan nanar, "Pak Kamto kok tau?", Tanyaku.
1162Please respect copyright.PENANAWQoYCkwdTL
"Hehe nebak aja sih Mbak. Berapa kontol yang udah masuk ke memek Mbak?", Tanya Pak Kamto.
1162Please respect copyright.PENANA7PIe4oWm32
"Banyak Pak, ssssh aahh."
1162Please respect copyright.PENANAY61LqdOpHz
"Banyak itu berapa Mbak? Hehe", tanya Pak Kamto.
1162Please respect copyright.PENANAjzID9yejYG
"Sepuluh orang lebih Pak, aaahh", kataku blak-blakan.
1162Please respect copyright.PENANA3ebneAfJiu
"Nakal ya. Ini rasain!", Kata Pak Kamto dengan memasukkan jarinya ke dalam vaginaku. Lalu mencoloknya keluar masuk dengan cepat.
1162Please respect copyright.PENANAISwImzfdwU
Clok clok clok..
1162Please respect copyright.PENANAbq7oAqSXHi
"Aaaahh Pak" aku mendesah gak karuan merasakan dua jari Pak Kamto keluar masuk vaginaku.
1162Please respect copyright.PENANA7iPhErcg2a
"Becek banget Mbak?", Tanya Pak berkomentar.
1162Please respect copyright.PENANAMtXmHgeXiO
"Gak tau Pak, ahhhh."
1162Please respect copyright.PENANAR5idjnxvGq
Sekarang Mas Dudung dan Mas Mail menunduk sedang menghisap putingku. Sesekali mereka meremas payudaraku sampai meletet.
1162Please respect copyright.PENANAaURlusGYqk
"Ah ah ah ah, Pak!"
1162Please respect copyright.PENANA2waVw5c7Hm
Tubuhku mengejang, dengan tubuh melengkung. Kurasakan orgasmeku yang pertama mulai tiba.
1162Please respect copyright.PENANAdHVHEFWTl8
"Aaaahhh Pak, aku keluar" kataku sambil kepalaku mendongak ke atas.
1162Please respect copyright.PENANAzMqoMnzo8p
Crot crot crot..
1162Please respect copyright.PENANAYXq2bD9tPh
Setelah aku orgasme dengan hebat, tubuhku diangkat. Digendong ke dalam kamar, lalu direbahkan dalam posisi terlentang.1162Please respect copyright.PENANA6qO2ApOVZQ
1162Please respect copyright.PENANARLGpplMjub
Dengan tatapan nanar, kupandang Pak Kamto, Mas Dudung dan Mas Mail melepas pakaiannya sampai telanjang bulat.
1162Please respect copyright.PENANA3xcQ1cZ2At
Aku menelan ludah berkali-kali, melihat perawakan mereka. Tubuh mereka kekar, dengan kulit berwarna gelap. Menatap otot mereka yang kekar, otot vaginaku berkontraksi. Membuka, menutup, membuka, menutup lagi.
1162Please respect copyright.PENANAngDIUegU2G
"Mbak gak sabar ya? Hehe", tanya Mas Dudung.
1162Please respect copyright.PENANAMlQfDr8GPL
Kugigit bibir bawahku sambil menatap penis mereka yang gelap berurat, "Hu'um, entot aku Mas!", Kataku sambil membuka pahaku agar mengangkang lebih lebar.
1162Please respect copyright.PENANAilvE1V3ZVC
Kudengar suara motor di luar rumah dengan menancap gas berkali-kali. Mungkin karena saking jengkelnya, Pak Kamto mencoba melihat siapa pelakunya.
1162Please respect copyright.PENANAfYdqPW92LN
"Bajingan! Siapa sih ganggu aja", kata Pak Kamto.
1162Please respect copyright.PENANAspdpB02tK1
Brakkk..
1162Please respect copyright.PENANA7HKh8U4Ygh
Kudengar Pak Kamto mengaduh kesakitan, lalu ada orang yang tiba-tiba nyerobot masuk ke dalam kamar. Kulihat Pak Kamto berusaha mencegahnya, tetapi tubuh Pak Kamto terpental ke belakang karena dorongan keras oleh orang itu.
1162Please respect copyright.PENANAkK3iFmHNdQ
Kucoba memicingkan mataku, untuk melihat lebih jelas, "Malik!", Kataku terkejut.
1162Please respect copyright.PENANALnI5HrOrsX
Aku mencoba bangun dari posisiku yang terlentang, "Hentikan Lik!", Kataku menangis sesenggukan karena Malik gak henti-hentinya memukul Mas Dudung dan Mas Mail.
1162Please respect copyright.PENANAXEoZMogOga
"Ampun Mas! Ampun!", Kata Mas Mail.
1162Please respect copyright.PENANAMZWTe4DrBg
Setelah Malik memukuli Mas Dudung dan Mas Mail sampai babak belur. Malik menarik tanganku.
1162Please respect copyright.PENANAwLcMHIfgO0
"Lepasin tanganku Lik! Lepasin! Sakit", kataku berusaha melepas pegangan tangan Malik yang membuat pergelangan tanganku sakit.
1162Please respect copyright.PENANAJ4VKQ0xM3n
"Pakai dressmu!", Kata Malik dengan nada emosi.
1162Please respect copyright.PENANA0GGWHy1tVS
"Iya, hiks hiks", kataku sesenggukan, dengan tanganku mengusap air mataku yang menetes.
1162Please respect copyright.PENANANjhNfFxsuL
Kupakai dress panjangku tanpa hijab dan cadar. Karena Malik menggenggam pergelangan tanganku erat, yang kemudian menarik tanganku. Aku pun tertatih-tatih, karena aku diseret Malik keluar dari rumah Pak Kamto.
1162Please respect copyright.PENANARB2kUA3kOS
"Lepasin Lik! Sakit!", Kataku mencoba melepas pegangan tangan Malik di pergelangan tanganku.
1162Please respect copyright.PENANAcXTkRU7wII
"Diam! Kita pulang!", kata Malik emosi.
1162Please respect copyright.PENANASH1ftXZ51x
"I iya, hiks", kataku dengan sesenggukan.
1162Please respect copyright.PENANAbOAqYFajSd
"Kamu jangan nangis!", Kata Malik.
1162Please respect copyright.PENANAHbvoSAmMEz
"Iya, kenapa sih kamu bentak-bentak aku? Hiks hiks", kataku sambil mengusap air mataku.
1162Please respect copyright.PENANAYVBpU7zyUq
Malik gak menjawab pertanyaanku, sekarang motor Malik sudah melesat di jalanan.
1162Please respect copyright.PENANAznMX5lB86a
"Lik jangan kenceng-kenceng! Aku takut", kataku sambil memeluk Malik dengan erat.
1162Please respect copyright.PENANAiAhiDfN72S
Malik gak meresponku sama sekali, justru dia semakin kencang menancap gasnya.
1162Please respect copyright.PENANAQxG5s284tl
"Kamu gila ya Lik? Kalau kita kecelakaan gimana?", Tanyaku sedikit berteriak.
1162Please respect copyright.PENANAB64AFISRVZ
Lagi-lagi Malik gak menghiraukan ucapanku, Malik semakin menggila saat motor Malik dengan kecepatan tinggi menerobos celah antara truk trailer dan bus.
1162Please respect copyright.PENANAgbpjirfQTP
Kupeluk erat tubuh Malik, karena aku benar-benar ketakutan. Rambutku yang panjang terurai berkibar-kibar, sampai kepalaku seakan tertarik oleh angin.
1162Please respect copyright.PENANAy95Yyk8TQa
Malik benar-benar gak peduli keselamatanku, aku benci Malik. Lalu motor Malik mulai melambat, tangan Malik memegang punggung tanganku, "Maafkan aku Na!", Kata Malik dengan tangis sesenggukan.
1162Please respect copyright.PENANAHq4tiCxMV5
"Kamu mau bawa aku kemana?", Tanyaku pada Malik.
1162Please respect copyright.PENANA1ndBHT8s9c
Motor Malik naik ke arah jalan yang menanjak, lalu setelah cukup tinggi motor Malik naik ke jalan menanjak, Malik berhenti di pinggir jalan yang kanan kirinya hutan.
1162Please respect copyright.PENANACEwWFgoCIF
Karena sekarang sudah larut malam, langit malam yang bebas dari polusi cahaya terlihat indah. Sekarang aku masih di atas motor Malik, begitu juga Malik. Kutatap langit yang indah dengan milky way, "Suka?", Tanya Malik.
1162Please respect copyright.PENANAeBOMd6ZtAP
"Iya suka", kataku tersenyum.
1162Please respect copyright.PENANAv08mwlYJ1Y
"Ceritain soal ayahmu Na!", Kata Malik.
1162Please respect copyright.PENANAqh3ZncKqjP
Kutatap Malik heran, "Baiklah, aku ceritain", kataku.
1162Please respect copyright.PENANAfqv8oh7vak
Lalu aku ceritain semuanya tentang ayahku, dari awal sampai akhir. Mata Malik menatapku dengan berkaca-kaca, "Maafin aku Na", kata Malik.
1162Please respect copyright.PENANAUEEgqx8odR
"Gapapa Lik! Udah aku maafin kok. Emm aku juga minta maaf, gak bisa jaga keperawananku buat kamu", kataku menunduk malu.
1162Please respect copyright.PENANAmZRBw8DMMI
Sekarang aku yang duduk bersandar di samping Malik, dipeluk oleh Malik dari samping. "Itu gak penting Na. Kamu berharga apa pun kamu, bukan karena kamu perawan atau gak perawan", kata Malik mengusap-usap lenganku.
1162Please respect copyright.PENANAmZh0W9Wk4Q
Mataku berkaca-kaca mendengar perkataan Malik, air mataku pun tiba-tiba menetes. Lalu kuusap air mataku, "Terima kasih Lik", kataku sambil mengusap air mataku.
1162Please respect copyright.PENANAx9m4P6po1l
Malik memelukku lebih erat, "Muah" kecupan Malik mendarat di puncak kepalaku.
1162Please respect copyright.PENANAZKVWlheECw
"Udah jangan sedih!", Kata Malik sambil mengusap air mataku.
1162Please respect copyright.PENANAlJf8dbV8WR
Kugenggam erat tangan Malik, sambil menatap langit. "Jangan tinggalin aku lagi ya!", Kataku sambil tersenyum haru.
1162Please respect copyright.PENANAtPqkA5xptl
"Gak akan", kata Malik.
1162Please respect copyright.PENANA6Vn8GrrHTU
Kusandarkan kepalaku di pundak Malik, "Terima kasih", kataku dalam hati.
1162Please respect copyright.PENANAoh4T1GnZGF
"Kamu gak usah khawatir sama motormu. Yusuf yang bawa motor kamu pulang ke rumah", kata Malik.
1162Please respect copyright.PENANApIwabN8lvb
"Kok bisa sih? Kan Yusuf gak bawa kunci motorku", kataku cemberut.
1162Please respect copyright.PENANAGcp5TR8nTE
"Udah jangan dipikirin! Yang penting kita pacaran ya", kata Malik.
1162Please respect copyright.PENANAqf2wkZPBWl
"Emang kita pacaran? Wlee", kataku pada Malik.
1162Please respect copyright.PENANAb4zu9n3zQk
"Eh tau gak? Hari ini ulang tahunku yang ke 18 tahun lho", kata Malik yang memelukku erat dari samping.
1162Please respect copyright.PENANAw365osdTTd
"Hmm? Yang bener? Udah bukan bocil lagi dong? Hihi", kataku sambil menoleh ke samping menatap Malik.
1162Please respect copyright.PENANAi8miKkkU4q
"Jadi udah serasi belum sama ustadzah cantik? Muah", kata Malik sambil mencium pipiku.
1162Please respect copyright.PENANAev4VE9NAEO
"Udah", kataku malu-malu sambil menunduk.
1162Please respect copyright.PENANAk8SmdELpWn
TAMAT
1162Please respect copyright.PENANAzzNfIVkEc4